UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI POKOK BAHASAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Atik Kurniati Guru SMA Negeri 58 jakarta
Abstract. This study is a description research with an action approach. The study aims to determine the improvement of economic learning outcomes on the subject of employment using STAD cooperative learning. The subjects were students of class XI Social B at SMAN 58 Jakarta in the first semester. The result of the study showed that in the first cycle the average of the economic learning was 78.05 with 78.94% completeness, and in the second cycle the average results of the economic learning increased to 85.36 with 94.73 % completeness. The process of students learning activities in the classroom also increased from the first cycle to the second cycle from for example the from 27 (71.05 %) to 32 students (84.21%), answer to question 22 (57.89%) to 28 students (73.68%), expressing opinions from 20 (52.63%) to 24 students (63.16%), cooperation in the subject from 30 (78.95%) to 34 students (94.74%). The results showed that economic learning on the subject employment can be increased by using STAD cooperative learning in class XI Social B in SMAN 58 Jakarta. Keyword : Economic learning outcome, Cooperative learning, STAD Abstrak. Perumusan masalah dari penelitian deskripsi ini adalah “Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student TeamsAchievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi pokok bahasan ketenagakerjaan pada siswa kelas XI IPS B di SMA Negeri 58 Jakarta Semester I tahun pelajaran 2011-2012.” Penelitian bertujuan mengetahui peningkatan hasil belajar ekonomi tentang ketenagakerjaan, menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS B di SMAN 58 Jakarta semester I tahun pelajaran 2011-2012. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS B SMAN 58 Jakarta Timur. Hasil analisis deskripsi mengungkapkan, pada siklus I rata-rata hasil belajar ekonomi 78,05 dengan ketuntasan 78,94%, pada siklus II rata-rata hasil belajar ekonomi mengalami kenaikan menjadi 85,36 dengan ketuntasan 94,73%. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II seperti keberanian dalam bertanya dari 71,05% menjadi 84,21%, menjawab pertanyaan 57,89% menjadi 73,68%, mengemukakan pendapat dari 52,63% menjadi 63,16%, bekerjasama dalam berdiskusi dari 30 78,95% menjadi 94,74%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi tentang ketenagakerjaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI IPS B di SMA Negeri 58 Jakarta. Kata kunci : Hasil belajar ekonomi, Pembelajaran kooperatif, STAD
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan kecerdasan, sehingga melahirkan pengalaman, kepribadian, keahlian dan wawasan yang luas. Pendidikan dapat dibedakan atas tiga katagori yaitu informal (pendidikan dalam keluarga), formal (pendidikan yang ada di sekolah juga kampus) dan non formal (pendidikan yang berupa bimbingan belajar di luar rumah juga di luar sekolah). Tujuan pembelajaran merupakan suatu cita-cita yang bernilai normatif, karena terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada siswa yang nantinya akan mewarnai cara siswa bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya baik di sekolah maupun di masyarakat. Hasil belajar siswa merupakan cerminan belajar mengajar di sekolah. Pada pembelajaran yang berpusat pada penulis center approach) siswa cenderung pasif kegiatan belajar, karena selama kegiatan
proses proses (author dalam author
banyak memberikan ceramah tentang materi, siswa kurang memahami tujuan dan manfaat dari materi yang di sampaikan. Siswa jenuh, sehingga aktivitas yang dilakukan hanya mendengar dan mencatat. Siswa jarang bertanya atau mengemukakan pendapat, dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi menjadi rendah. Penulis menilai, kunci dari rendahnya hasil belajar ekonomi yaitu penulis tidak menggunakan metode yang tepat dalam penyajian materi. Metode yang digunakan terlalu monoton yakni ceramah dan tanya jawab, tidak bervariasi atau tidak menyesuaikan dengan materi yang diajarkan, sehingga menimbulkan kejenuhan bagi siswa dan akhirnya tingkat keberhasilan belajar ekonomi rendah yaitu di bawah standar ketuntasan. Sementara KKM yang dikehendaki sekolah adalah 76. Berdasarkan masalah ter-sebut, penulis berpendapat bahwa pada proses pembelajaran perlu dilakukan perbaikan dengan menggunakan berbagai
Kurniati, Upaya meningkatkan hasil belajar ekonomi ...
metode atau model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi. Dalam penelitian ini penulis membahas materi ketenagakerjaan yang ada pada Silabus dengan Standar Kompetensi (SK) 1 dan Kompetensi Dasar (KD) 1 pada kelas XI IPS B yang peneliti ajar. Dengan menggunakan pem-belajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams-Achievement Divisions). STAD atau Pembagian Pencapaian Tim Siswa; merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai dengan enam orang siswa dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. STAD merupakan model pem-belajaran kooperatif yang me-nekankan adanya aktivitas dan interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa untuk saling membantu dalam memecahkan permasalahan. Jadi kegiatan belajar mengajar berpusat pada siswa (student oriented) sedangkan guru cukup sebagai fasilitator. STAD terdiri atas lima komponen utama yakni: presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor kemajuan individual, dan penghargaan tim. Berdasarkan hal tersebut, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi pokok bahasan ketenagakerjaan pada siswa kelas XI IPS B di SMA Negeri 58 Jakarta semester I tahun pelajaran 2011-2012?” Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pokok bahasan ketenagakerjaan pada siswa kelas XI IPS B SMA Negeri 58 Jakarta semester I tahun pelajaran 2011-2012. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukkan untuk guru dengan memilih model pembelajaran yang tepat guna yang dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam proses belajar Untuk siswa, hasil penelitian diharapkan dapat memberi suasana baru pada proses belajar mengajar, sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi dan hasil belajar siswa meningkat. Sementara untuk sekolah, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 58 Jakarta. Untuk mengetahui hasil belajar ekonomi pada pokok bahasan ketenagakerjaan, peneliti melakukan pre-test pada siklus I, dan post-test pada siklus II serta pengamatan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS B SMAN 58 Jakarta. Menurut Oemar Hamalik (2002: 154), belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar adalah bagian dari hidup dan ber-langsung seumur hidup. Menurut
665
Nana Sudjana (1989:213) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut Wina Sanjaya (2007:240). Pembelajaran Kooperatif adalah belajar dengan menggunakan sistem pengelompokan yang terdiri dari empat sampai enam orang yang mempunyai kemampuan aka-demik, jenis kelamin, dan suku yang heterogen. Menurut Isjoni (2009:51) tipe STAD yang dikembangkan oleh Slavin ini merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Menurut Didik Komaidi dan Wahyu Wijayanti (2011:46), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan kearah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran. Menurut Alam S. (2007:35) Ekonomi adalah ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Menurut UU Nomor 13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Menurut Sukwiaty dkk (2009:3) Tenaga kerja (man power) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada kelas XI IPS B di SMA Negeri 58 Jakarta untuk mata
pelajaran ekonomi. Waktu penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2011-2012 selama empat bulan, mulai bulan Juni sampai dengan bulan September tahun 2011. Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas XI IPS B SMA Negeri 58 Jakarta Timur tahun pelajaran 2011-2012 semester I, berjumlah 38 siswa dengan perincian jumlah siswa laki-laki 19 orang dan siswa perempuan 19 orang. Penellitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan yang akan dilakukan (Supardi dan Suhardjono (2011:21). Metode STAD dilakukan pada proses pembelajaran dimana guru bertindak sebagai kolaborator adalah guru ekonomi yang juga mengajar di SMAN 58 Jakarta.
666
Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan, Volume 7 April 2014, hlm 664-668
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, peneliti mengadakan angket untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran ekonomi kelas XI IPS B di SMA Negeri 58 Jakarta. Isi angket berupa lima butir pernyataan yang diarahkan pada pilihan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Hasil angket menunjukkan bahwa 63,16% menyukai pelajaran ekonomi, 52,63% merasa kesulitan mempelajari ekonomi, 68,42% berusaha untuk mempelajari ekonomi, 78,95% lebih suka bertanya pada teman dan 73,68% siswa lebih suka belajar dengan berdiskusi dari pada sendiri. Dengan demikian isi angket diharapkan dapat menjaring data berupa anggapan siswa terhadap mata pelajaran ekonomi tentang kesulitan- kesulitan yang dihadapi siswa pada saat pembelajaran di kelas. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan tindakan kelas, peneliti melakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan akademik setiap siswa kelas XI IPS B guna pembentukan kelompok kerja. Kelompok kerja dibentuk secara heterogen dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbedabeda (tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari budaya atau suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Tes awal pada materi ketenagakerjaan sebagai Kompetensi Dasar (KD I) dan Standar Kompetensi (SK I). Hal ini dilakukan karena siswa baru duduk di kelas XI IPS B. Dari hasil belajar siswa pada saat pre-test didapat nilai maksimum 80, nilai minimum 50, dan nilai rata-rata 67,57 sehingga ketuntasan 39,47% sedang kriteria ketuntasan 76. Dalam proses pembelajaran ketenagakerjaan peneliti merasa perlu menggunakan cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan yaitu: a) hari Senin 18 Juli 2011 jam ke 6 dan ke 7; b) hari Jum’at 22 Juli 2011 jam ke 1 dan ke 2; dan c) hari Senin 25 Juli 2011 jam ke 6 dan ke 7 dengan masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Dari hasil observasi pada pertemuan pertama siklus I didapat data aktivitas siswa pada pembelajaran yang terdiri dari 38 siswa, yang aktif bertanya 27 siswa atau 71,05%, aktif menjawab pertanyaan 22 siswa atau 57,89%, mengemukakan pendapat 20 siswa atau 52,63%, bekerjasama dengan kelompok 30 siswa atau 78,95%, dan ketepatan waktu mengumpulkan hasil kerja 25 siswa atau 65,79%. Berdasarkan data tersebut, ternyata pada pertemuan pertama siklus I menunjukkan bahwa siswa cukup aktif dan mem-berikan respon positif pada pembelajaran kooperatif tipe STAD yang digunakan dalam penelitian ini. Keaktifan dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, kerja-sama dalam kelompok, mengumpulkan t u g a s yang d i b e r i k a n oleh guru
menunjukkan bahwa minat, dan semangat untuk belajar siswa cukup tinggi. Pada pertemuan pertama siklus I hari Senin, tanggal 18 Juli 2011 dilakukan selama 2 x 45 menit dengan materi ketenagakerjaan, peneliti mengunakan pembelajaran model kooperatif tipe STAD. Pengelompokan siswa berdasarkan heterogen yakni suku, agama, ras dan peringkat perolehan nilai, keaktifan siswa disebar merata pada setiap kelompok. Peneliti berharap seluruh siswa dapat belajar saling membantu dan bekerjasama. Pada pertemuan ke dua siklus I hari Jum’at, tanggal 22 Juli 2011 dilakukan selama 2 x 45 menit. Sebelum memberikan materi di kelas, terlebih dahulu peneliti memberikan pengarahan kepada siswa yang ditunjuk sebagai ketua kelompok untuk menyampaikan materi hasil diskusi dan kesulitan-kesulitan yang ditemui. Setelah itu peneliti memberikan materi tentang pengangguran, kemudian dilanjutkan dengan memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Suasana pembelajaran di kelas terdengar gaduh, karena masing-masing kelompok berargumentasi untuk mempetahankan pendapatnya, tapi kemudian siswa mulai memahami arti pembelajaran kooperatif, sehingga siswa terlihat aktif dan antusias. Pada pertemuan ketiga, Senin 25 Juli 2011 yaitu akhir siklus I, dilakukan evaluasi. Ulangan dibagi dua tahap masing-masing 40 menit, 10 menit digunakan untuk membaca doa mengucap salam, mendata kehadiran siswa, selanjutnya membagikan soal ulangan pada dua tahapan. Bentuk soal adalah pilihan ganda dan esay berstruktur. Tes berlangsung tertib. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam siklus I, memperlihatkan perolehan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penelitian dilakukan. Nilai rata-rata siswa adalah 78,05 dengan daya serap 78%, nilai minimum 68 dan nilai maksimum 90. Adapun ketuntasan belajar yang dicapai siswa sebanyak 30 dari 38 siswa (78,94%) dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 76. Nilai rata-rata mata pelajaran ekonomi materi ketenagakerjaan dan pengangguran siklus I adalah 78,05 dengan ketuntasan belajar 78,94% Dalam hal ini masih beberapa siswa yang belum tuntas dan harus melakukan remedial untuk kompetensi dasar yang belum tuntas. Siklus I I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu: a) hari Jum’at 5 Agustus 2011 jam ke 1 dan ke 2; b) hari Senin 8 Agustus 2011 jam ke 6 dan ke 7; dan c) hari Jum’at 12 Agustus 2011 jam ke 1 dan ke 2 dengan masingmasing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Waktu pertemuan siklus II agak singkat karena bulan Ramadhan maka setiap jam pelajaran dikurangi sepuluh menit. Sehingga yang biasanya 45 menit per jam menjadi 35 menit per jamnya. Pertemuan pertama pada siklus II hari Jum’at, 5 Agustus 2011, pembelajaran di kelas masih menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Kurniati, Upaya meningkatkan hasil belajar ekonomi ...
STAD, dengan materi meningkatkan kualitas tenaga kerja. Dari hasil observasi selama pertemuan pertama siklus II didapatkan data aktivitas siswa pada pembelajaran yang terdiri dari 38 o r a n g siswa y a n g aktif bertanya 32 siswa (84,21%), aktif menjawab pertanyaan 28 siswa (73,68%), mengemukakan pendapat 24 siswa (63,16%), bekerjasama dengan kelompok 36 siswa (94,74%), dan ketepatan waktu mengumpulkan hasil kerja 34 siswa (89,47%). Pertemuan pertama siklus II yaitu pada hari Jum’at, 5 Agustus 2011 dilakukan selama 2 x 35 menit. Waktu pertemuan siklus II agak singkat karena bulan Ramadhan (puasa), maka setiap jam pelajaran dikurangi 10 menit, sehingga yang biasanya 45 menit perjam menjadi 35 menit perjamnya. Pada pertemuan pertama siklus II dengan materi; cara meningkatkan kualitas tenaga kerja, peneliti masih menggunakan pembelajaran model kooperatif tipe STAD. Pengelompokan siswa tetap berdasarkan heterogen yakni suku, agama, ras dan peringkat perolehan nilai. Keaktifan siswa disebar secara merata. Peneliti berharap seluruh siswa dapat belajar saling membantu dan bekerjasama antar anggota kelompok. Pertemuan kedua pada siklus II, Senin 8 Agustus 2011 dilakukan selama 2 x 35 menit. Sebelum memberikan materi di kelas terlebih dahulu peneliti memberikan pengarahan kepada siswa yang ditunjuk sebagai ketua kelompok untuk menyampaikan materi hasil diskusi dan kesulitankesulitan yang ditemui. Setelah itu peneliti memberikan materi tentang pengupahan/penggajian yang berlaku di Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Suasana pembelajaran di kelas terdengar gaduh, karena setiap kelompok berargumentasi mempertahankan pendapatnya, siswa terlihat aktif dan antusias. Pada pertemuan ketiga Jum’at 12 Agustus 2011 yaitu akhir siklus II, kegiatan inti pembelajaran adalah evaluasi. Ulangan dibagi dua tahap masing-masing 30 menit. Sedang yang 10 menit digunakan untuk membaca doa mengucap salam, kemudian mendata kehadiran siswa, selanjutnya membagikan soal ulangan pada dua tahapan. Bentuk soal ada pilihan ganda dan essay berstruktur. Tes berlangsung dengan tertib. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus II ini berakhir memperlihatkan perolehan nilai yang sangat baik jika dibandingkan dengan perolehan nilai siklus I. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 85,36 dengan nilai minimum 74 dan nilai maksimum 100. Dengan demikian ketuntasan jumlah siswa sudah mencapai 36 dari 38 siswa atau ketuntasan belajar pada siklus II ini sebesar 94,73%. Hasil analisa dari kegiatan diskusi kelompok (kooperatif tipe STAD) menunjukkan adanya peningkatan, yakni dalam membuat pertanyaan naik 13,16%, memberikan jawaban naik 15,79%,
667
mengemukakan pendapat 10,53%, bekerjasama naik 15,79%, dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas diskusi kelompok naik 23,68%. Hal ini dapat dibuktikan dengan rekapitulasi aktivitas belajar siswa pada siklus I dan II. Tabel 1
Perbandingan aktivitas belajar siswa di kelas pada siklus I dan siklus II Siklus I
No
Komponen yang diamati
1 2
Siklus II
Jml
%
Jml
%
Aktif bertanya
27
71
32
84
Aktif menjawab
22
58
28
74
3
Berpendapat
20
53
24
63
4
Bekerjasama
30
79
36
95
5
Ketepatan waktu
25
66
34
90
Dari tabel di atas, siswa yang aktif bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, bekerjasama dalam diskusi dan ketepatan waktu mengumpulkan hasil kerja mengalami peningkatan artinya siswa sudah memahami aktivitas belajar yang seharusnya dilakukan di kelas. Dari data hasil belajar siswa yang diperoleh siswa pada setiap akhir siklus juga tampak ada peningkatan yang cukup baik,yaitu kenaikan nilai rata-rata siswa yang naik dari 78,05 menjadi 85,36 dan ketuntasan hasil belajar naik dari 78,94% menjadi 94,73%, untuk lebih jelasnya disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2
Perbandingan Hasil Ulangan Siswa pada siklus I dan siklus II
No.
Siklus I
Siklus II
1
Rata-rata nilai
Kriteria
78,05
85,36
2
Daya serap (%)
78
85
3
Nilai minimum
68
74
4
Nilai maksimum
90
100
5
KKM
76
76
6
Ketuntasan (%)
78,94
94,73
Dari tabel di atas rata-rata nilai siswa pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan 7,31 poin yaitu dari 78,05 pada siklus I dan 85,36 pada siklus II, begitu juga dengan ketuntasan naik 15,79% yaitu dari 78,94% menjadi 94,73%. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD ternyata dapat menciptakan suasana belajar yang bergairah dan memotivasi siswa untuk menekuni materi pelajaran ketenagakerjaan yang dihadapi, dan berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan demikian, kenaikan nilai siswa sangat dipengaruhi oleh penguasaan materi, dan penguasaan materi akan terjadi jika pembelajaran di kelas berhasil. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi pokok bahasan
668
Jurnal Lingkar Mutu Pendidikan, Volume 7 April 2014, hlm 664-668
ketenaga kerjaan pada siswa kelas XI IPS B di SMA Negeri 58 Jakarta semester I dengan meningkatnya rata-rata hasil belajar ekonomi sekitar 7,31 point dengan ketuntasan naik 15,79% siklus II dibandingkan siklus I, keaktifan siswa untuk bertanya naik 13,16%, dan menjawab pertanyaan naik 15,79%. Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat diterapkan dalam pembelajaran ekonomi berikutnya khususnya pada materi bahasan yang mengandung teoritis.
Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa berani untuk bertanya, menjawab pertanyaan, dan mengemukakan pendapat, sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan. Selain itu, usaha guru diperlukan untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan memilih metode/model pembelajaran yang tepat agar dapat mengenai sasaran, baik pada materi yang diajarkan maupun pada karakteristik siswa, sehingga hasil belajar dapat diharapkan meningkat.
PUSTAKA ACUAN Alam S. 2007 Ekonomi untuk Kelas X. Jakarta: Esis Erlangga Didik Komaidi, Wahyu Wijayanti 2011 Panduan Lengkap PTK Yogyakarta: Sabda Media Isjoni dkk. 2009. Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia -Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Nana Sudjana 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Oemar Hamalik 2002 Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Sukwiaty dkk. 2009 Ekonomi SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira UU No.13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2 tentang ketenagakerjaan Wina Sanjaya 2007 Strategi Pembelajaran Kooperatif Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana Perdana Media Group