Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
UPAYA ALTERNATIF PETANI KARET DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP KELUARGA Studi Penelitian Di Dusun Pangkin Kecamatan Sekadau Kabupaten Sekadau Hilir Oleh ANDRIYANI PUSPITASARI NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 E-Mail :
[email protected]
Abstrak Tujuan Penelitian yang pertama adalah untuk mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi masyarakat petani karet di Dusun Pangkin Kecamatan Sekadau Kabupaten Sekadau Hilir. Kedua, ingin mendeskripsikan usaha apa saja yang dilakukan oleh petani karet di Dusun Pangkin dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Dari hasil penelitian didapat bahwa harga jual karet yang sangat rendah membuat masyarakat hanya dapat memenuhi kebutuhan primernya saja, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier masyarakat harus mencari upaya alternatif lain untuk memenuhinya. Hasil menjual karet yang tidak sebanding dengan pengeluaran, akhirnya memaksa petani karet untuk mencari upaya alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sepeti pengelolaan lahan, buruh bangunan, pemeliharran ternak dan pola nafkah ganda. Kata-kata Kunci: Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat, Petani Karet, Pemberdayaan Masyarakat
Abstract Objective The first was to describe the socio-economic conditions of farming communities in the hamlet rubber Pangkin Sekadau Sekadau Hilir Subdistrict. Second, businesses want to describe what is being done by rubber farmers in Dusun Pangkin in an effort to meet their needs. This research uses descriptive research with qualitative analysis. The result is that the price of rubber is very low making society can only meet the primary needs only, whereas to meet the needs of secondary and tertiary needs of the community should look for other alternative ways to meet them. Results sell rubber that is not worth the expense, ultimately forcing the rubber farmers to find other alternative ways to meet their needs case of land management, construction workers, pemeliharran livestock and livelihood patterns doubles. Keywords: Socio-Economic Conditions Community, Rubber Farmers,Community Empowerment. .
1 ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
hari. Ketidakberdayaan masyarakat petani
A. PENDAHULUAN
karet ini merupakan satu diantara penyebab Berdasarkan hasil penelitian masih
kemiskinan yang terjadi pada petani karet.
banyak permasalahan yang dihadapi petani
Penelitian ini menggunakan Teori
di Dusun Pangkin. Diantaranya ketika saat
Kebutuhan
panen tiba dengan hasil yang melimpah
(Maslow, 1994:78) bahwa, kebutuhan
pendapatan mereka masih sangat kurang
dimulai dari kebutuhan biologis dasar
dibandingkan dengan biaya yang petani
sampai kebutuhan psikologis yang lebih
karet keluarkan saat pengelolaan produksi
kompleks. Kebutuhan terbagi atas berbagai
karet. Hal ini terjadi dikarenakan hasil
kelompok antara lain:
panen
kepada
a. Kebutuhan Primer: Kebutuhan primer
pedagang yang berada di sekitar Dusun
adalah kebutuhan utama untuk dipenuhi
Pangkin, yang terkadang pedagang tersebut
yakni makanan, pakaian dan perumahan.
terbatas dengan modal. Ada juga pedagang
b.
yang datang dari luar dusun untuk membeli
sekunder
karet,
kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan
mereka
tetapi
hanya
dijual
kedatangan
pedagang-
Hidup
Kebutuhan
Manusia
Sekunder:
adalah
menurut
Kebutuhan
kebutuhan
pedagang dari luar dusun tersebut tidak
sekunder
menentu
kehidupan manusia dapat berjalan baik.
kedatangan
nya
dikarnakan
sarana berupa jalan untuk menuju Dusun Pangkin
rusak
kebutuhan
agar
c. Kebutuhan Tersier: Kebutuhan
sehingga
tersier adalah kebutuhan yang bertuju
menyebabkan biaya pengangkutan yang
kebutuhan mewah. Kebutuhan dapat terjadi
bertambah.
jika kebutuhan primer dan kebutuhan
Pendapatan
berat
merupakan
setelah
yang
didapat
oleh
sekunder terpenuhi.
masyarakat petani karet bukan berdasarkan hari kerja, namun berdasarkan cuaca. Saat musim penghujan petani karet tidak bisa
B. METODE PENELITIAN
menyadap karet dikarenakan cuaca yang tidak baik karena air getah akan bercampur
Metode
yang
digunakan
dalam
bersama air hujan, begitu pula pada saat
penelitian ini yaitu
musim kemarau (panas) pohon karet yang
dengan
mereka sadap akan menyusut airnya.
Penelitian
Merupakan masalah yang mereka hadapi,
sekelompok manusia, objek, kondisi dan
sedangkan
mereka
sistem pemikiran yang mengarah keproses
dapatkan hanya cukup untuk makan sehari-
dengan tujuan untuk mendeskripsikan,
pendapatan
yang
jenis
metode Kualitatif
penelitian
Deskriptif
yakni
Deskriptif. meneliti
2 ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
menggambarkan secara sistematis, faktual
yang digali dan dimanfaatkan fungsinya
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka
serta hubungan antara fenomena.
tercermin tingkat kesejahteraan penduduk.
Menurut Sugiyono (2014:224-240) dalam
penelitian
kualitatif
teknik
Lempao (2014:119) berpendapat salah satu
pendekatan
untuk
memahami
pengumpulan data yang digunakan lebih
kehidupan ekonomi rumahtangga di dusun
banyak
ataupun perdesaan adalah menggunakan
pada
observasi,
wawancara,
dokumentasi untuk meperoleh data sesuai
strategi
mata
pencarian
(livelihood
dengan fokus yang akan diteliti. Maka
strategies). Pendekatan ini tidak hanya
teknik pengumpulan data yang digunakan
membicarakan mengenai pendapatan dan
penulis dalam penelitian ini adalah teknik
pekerjaan tetapi lebih memahami tentang
observasi, wawancara dan dokumentasi.
upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh
Menurut Azwar (1998:07) penelitian
masyarakat dalam mencapai peng hidupan
deskriptif ialah untuk menggambar kan
yang memadai, bagaimana cara masyarakat
secara sistematis mengenai populusi atau
mengelola
bidang gambarkan situasi atau kejadian
tersedia, mensikapi perubahan yang terjadi
yang nyata. Oleh karena itu, peneliti
dan
menganggap bahwa metode deskriptif
mempertahankan atau memperbaiki tarap
merupakan pendekatan yang paling cocok
hudup yang lebih baik lagi.
ter hadap objek mengetahui dalam
yang diteliti untuk
permasalahan
mencari
solusi
utama
aset-aset
juga
kehidupan
nentukan
yang
prioritas
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun
dan
Pangkin. Dusun Pangkin yang merupakan
pencegahan
salah satu dusun yang ada berada di
berdasarkan keadaan dan fakta
yang
sesungguhnya.
Kecamatan Sekadau Kabupaten Sekadau Hilir. Dusun Pangkin menurut data di Kantor
Desa
Kecamatan
Sekadau,
termasuk kedalam Desa Mungguk. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 2. 1.
Keadaan
Sosial
Dan
Ekonomi
Masyarakat Petani
Pendapatan Petani Karet Berdasarkan hasil penelitian terhadap
masyarakat petani karet di Dusun Pangkin,
Keadaan sosial ekomoni suatu daerah
dapat diketahui bahwa pendapatan petani
tercermin dari sumber daya alam dan
karet bervariasi. Bervariasinya pendapatan
sumber mata pencarian yang di kelola oleh
petani karet sesuai dengan kondisi karet
masyarakat. Semakin banyak sumber alam
yang mereka miliki. Masyarakat petani 3
ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
karet di Dusun Pangkin mulai turun
memperoleh
menyadap karet sekitar jam 04.30WIB
kelangsungan hidupnya.
sehabis
masyarakat
melakukan
sholat
Strategi
dukungan
pertahan
untuk
hidup
yang
subuh. Masyarakat percaya bahwa pada
dilakukan petani karet juga sangat berbeda-
subuh hari air karet akan mengalir banyak,
beda. Hal ini juga menyangkut pendapatan
dan hal ini sudah dilakukan masyarakat
yang mereka peroleh, seperti:
Dusun
Pangkin
turun
menurun
dari
orangtuanya bahwa dari nenek moyangnya
1. Simpan Pinjam Lembaga PKK dan
dulu mereka sudah melakukan hal ini.
Arisan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
PKK (Pemberdayaan dan
dari pendapatan masyarakat sekitar 6-
Kesejahteraan Keluarga)
10kg/hari jika di kalkulasi kan dengan
digerakkan oleh kaum perempuan dalam
harga karet yang masyarakat jual di dusun
pembangunannya, membina pembentukan
atau toke datang ke dusun maka mereka
keluarga guna mewujudkan kesejahteraan
hanya mendapatkan Rp31.200-Rp52.000
keluarga sebagai unit kelompok terkecil
perharinya dengan harga karet Rp5200.
dalam masyarakat. Begitu pula dengan
Tetapi beda jika masyarakat menjualkan
arisan yang ditangani oleh pengurus yang
hasil karetnya pada toke diluar dusun,
ditunjuk
maka mereka bisa mendapatkan harga
kepercayaan. Pengurus bertugas untuk
karet Rp6000/kg, apabila di kalkulasikan
mencatat dan mengumpulkan uang arisan.
oleh
peserta
tumbuh dan
berdasarkan
maka pendapatan mereka antara Rp36000Rp60000. Harga jual karet didalam dusun dan
diluar
dusun
bisa
berbeda
ini
dikarenakan perjalanan ke Dusun Pangkin yang jauh dan juga ditambah keadaan jalan yang
rusak
mengakibatkan
2. Masyarakat Yang Berhutang
toke
memberikan harga jual karet murah.
a.
Hutang ke Pemilik Warung Berhutang
merupakan
salah
satu
penggunaan modal sosial. Rasa saling mempercayai antara warga cukup tinggi sehingga proses hutang piutang dapat
3.
Strategi Pertahanan Hidup Petani
berlangsung dengan baik. Petani karet juga
Karet Di Dusun Pangkin
harus menjalani hubungan yang baik
Menurut
(2012:129)
dengan pemilik warung, mereka paham
menyatakan strategi sosial yaitu strategi
betul bahwa kekuasaan di warung mutlak
yang berupa jaringan sosial dan lembaga
dipegang oleh pemiliknya
dimana
Gunawan
seseorang
berpatisipasi
dan 4
ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
b. Hutang
Ke
Saudara
dan
kebutuhan
jangka
pendek
menyebabkan mereka masuk kedalam
Kekerabatan Meminjam uang ketika kebutuhankebutuhan
memenuhi
ekonomi
telah
mendesak
jurang kemiskinan, dalam hal ini ekonomi rumahtangga mereka berada berbahaya
sedangkan keuangan tidak lagi mencukupi
karena
untuk
semakin kritis bila tidak dicari alternatif
memenuhi
kebutuhan
keluarga,
meminjam uang kepada keluarga atau
pemenuhan
kebutuhan
akan
atau solusi dalam mengatasi masalahnya.
kekerabatan adalah cara yang paling tepat. Hubungan
tersebut
membuat
mereka
a.
sangat mudah melakukan hutang piutang
Pengelolaan Lahan Masyarakat
yang
memiliki
ke saudara maupun tetangga, dengan rasa
perkarangan rumah, belakang rumah atau
saling percaya.
di lahan karetnya. Dengan keterbatasan lahan yang ada, penduduk mengoptimalkan
c.
Usaha Sampingan Petani Karet
fungsi
Dalam
beberapa jenis buah-buahan dan juga
Upaya
Memenuhi
lahannya
dengan
menaman
sayuran.
Kebutuhan Hidup Dewasa ini banyak penduduk yang melakukan
usaha
sampingan
atau
b. Pemiliharaan Ternak
pekerjaan tambahan. Usaha untuk mencari pendapatan
tambahan
Pertenakan sangat berperan penting
penghasilan
sebagai sumber pendapatan tambahan,
disamping bertani juga bekerja di pabrik
yang umumnya mereka peroleh dari
sebagai buruh, buruh tani (mencangkul
warisan orang tua dan ada juga yang
diladang atau kebun), berdagang, mau pun
mereka dapat dari hasil tukar-beli tanah.
bekerja ditempat lain yang membutuhkan
Bagi mereka yang tidak memiliki ternak,
tenaga
tujuan
biasanya mereka merawat ternak milik
memenuhi
orang lain untuk merawatnya , dengan
kerja
mendapatkan
lagi jagi
dengan demi
kebutuhan hidup. Total pengeluaran rumah tangga
sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil di sini biasanya
60%
untuk
ngadoh
(yang
lebih banyak dan besar dibandingkan
merawat ternak) dan 40% untuk pemilik
pendapatan, sehingga usaha pembentukan
ternak.
modal dalam bentuk tabungan belum bisa mereka laksanakan. Menurut Agbanlahor (2011:115) yang mengatakan Ketidakmampuan penduduk
c.
Buruh Bangunan Desakan
masyarakat
ekonomi
mencari
mendorong
penghasilan
lain 5
ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sebagai
tambahan
ekonomi
keluarga
dengan menjadi buruh bangunan.
mereka dengan mencari pekerjaan sampingan.
d. Pola Nafkah Ganda Pola nafkah ganda disini dilakukan
E. SARAN
dengan menerapkan keanekaragaman pola nafkah dengan mencari pekerjaan. Hal ini
a) Kepada Masyarakat
dilakukan untuk menambah pendapatan
Karena pekerjaan petani tergantung
dengan melibatkan anggota keluarga untuk
pada cuaca maka perlu dikembangkan
ikut berkerja. Kondisi ekonomi saat ini
usaha lain agar masyarakat bisa tetap
tidak
bekerja.
memungkinkan
jika
hanya
menggandal pendapatan suami.
Mengembangkan
usaha
masyarakat misalnya dibidang kebun sayuran, karena bila dilihat dari keadaan tanah yang subur cukup memungkinkan untuk bercocok tanam bermacam ragam
D. KESIMPULAN
sayuran. Berdasarkan
hasil
penelitian
lapangan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
b) Kepada Pemerintah 1. Pihak Pemerintah hendaknya dapat
1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
mencari
solusi
dan
mengatasi
petani karet di Dusun Pangkin bisa
masalah yang di hadapi oleh para
dikatakan sangat memprihatinkan, hal
petani karet.
ini diakibatkan harga jual karet yang
2. Meningkatkan
hasil
produksi
sangat rendah. Harga jual karet yang
khususnya pada tanaman karet.pola
kisarannya Rp5200-Rp6000/kg dan
produksi terutama dalam teknik
penghasilan karetnya dibawah 10kg
bertani yang baik.
perhagi semakin membuat pendapatan petani karet semakin menurun. 2. Akibat harga jual karet yang menurun
F. REFERENSI
membuat petani karet harus extra bekerja mencari cara agar dapat memenuhi Salah
kebutuhan
satunya
upaya
keluarganya. yang
bisa
Agbanlahor, Mu, Of Ashaulu, Dkk. (2011). Vulnerability To Ressing Food Frice And Coping Strategies Of Farm Families In Shouthern Nigeria: The Non Food
membantu memenuhi kebutuhan hidup 6 ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 4 Edisi Desember 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Compensation ratio Approach, Unversity Of Agriculture, Abcokuta: Nergeria Azwar, Saifudin. (1998). Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta. Gunawan. (2012). Strategi Bertahan Hidup Pemulung (Studi Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Genrt Tanjungpinang). Tanjungpinang: Universitas maritin Raja Ali Haji tanjungpinang Lempao, Novi Maryam. (2014). Strategi NafkahRumahtangga Petani Di Desa LambobaruKabupaten Marowali. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Maslow, Abraham H. (1994). Motivasi Dan Kepribadian (Teori Motivasi Dengan Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia). Jakarta: PT.PBP (https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierar ki_kebutuhan_Maslow) Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
7 ANDRIYANI PUSPITASARI, NIM. E11111051 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN