11
untuk
perbuatan
non-kriminal
tetapi
pada
situsasi
yang
memalukan).
Menurut Pasal 1 Butir 9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana Tertangkap tangan adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.
Pemakaian istilah tertangkap tangan yang digunakan dalam karya tulis ini adalah yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
3. Definisi Pengkondisian Pengkondisian terminologi yang digunakan oleh penulis dalam mendeskripsikan cara mendapatkan
atau mengumpulkan alat
bukti dan barang bukti.
1.5
Metode Penelitian Agar penelitian ini dapat dikonstruksikan secara metodologis,
sistematis dan konsisten11, karena metode penelitian diperlukan guna mengumpulkan
sejumlah
bahan
yang
digunakan
untuk
menjawab
11
Metodologis artinya suatu penelitian dilakukan dengan mengikuti metode atau tata cara tertentu, sistematis artinya dalam melakukan penelitian ada langkah-langkah atau tahapan yang diikuti dan konsisten artinya penelitian dilakukan secara taat asas. Lihat Sri Mamuji, et. Al., Metode Penelitian Dan Penulisan Hukum, cet. Pertama (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 2,
Universitas Indonesia Tertangkap tangan..., Muhammad riza, FHUI, 2009
12
permasalahan yang dirumuskan dalam rumusan masalah, untuk keperluan itulah metode penelitian yang digunakan terdiri atas sistematika berikut:
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian yuridisnormatif12, artinya penelitian ini dilihat dari sisi normatif yaitu penelitian terhadap keseluruhan data sekunder hukum yang terdiri atas bahan hukum primer (peraturan perundang-undangan mulai dari mulai dari strata tertinggi yakni amandemen UUD 1945, undang-undang yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan peraturan perundang-undangan terkait hukum acara pidana indonesia maupun peraturan pelaksanannya). Bahan hukum sekunder, yakni putusan Pengadilan Negeri atas perkara praperadian Al Amin Nur Nasution, beberapa buku mengenai “hukum acara pidana, Komisi Pemberantasan Korupsi serta bukubuku yang berkaitan dengan penulisan ini” dan beberapa makalah yang berkaitan dengan hukum acara pidana. 2. Tife Penelitian Untuk membantu dalam kegiatan pengumpulan dan analisa data13, maka dilihat dari tifologi penelitian, penulis memilih menggunakan tife penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan selengkap mungkin secrara tepat persoalan sekitar tertangkap tangan sebagai salah satu bentuk penangkapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Gambaran yang lengkap itu selanjutnya akan dianalisa. 3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
yang
bersifat
yuridis-normatif
ini
dilakukan
dengan
pengumpulan data sekunder, sehingga teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan studi dokumen/kepustakaan. Penelitian kepustakaan yang
12
Sri Mamuji, et. Al, Ibid., hal.9-10
13
Sri Mamuji, et. Al, Ibid., hal. 3.
Universitas Indonesia Tertangkap tangan..., Muhammad riza, FHUI, 2009
13
dilakukan yaitu dengan mengkaji atau menelaah bahan-bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan tertier yang terdiri dari: a. Sumber hukum primer 1) Staats fundamentalnorm atau kaedah dasar yakni Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 2) Staats verfassungnorm atau Peraturan dasar (Undang-Undang Dasar 1945) 3) Formel Gezets atau Undang-Undang: a) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. b) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tondak Pidana Korupsi. 4) Peraturan pelaksana. b. Sumber hukum sekunder Sumber hukum sekunder yaitu yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer antara lain putusan praperadilan atas Al Amin Nur Nasution, buku referensi yang berkaitan dengan penelitian ini, hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum. c. Bahan hukum tertier Yaitu bahan yang memberikam petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, contohnya kamus, ensiklopedia dan seterusnya. 4. Analisis Data Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan disistematisasi sesuai dengan urutan permasalahan dan pada akhirnya dianalisis. Analisis yang digunakan adalah dengan metode kualitatif, yakni meneliti peraturanperaturan yang ada serta fakta yang terjadi dalam tertangkap tangan sebagai bentuk penangkapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus Al Amin Nur Nasution beserta permasalahannya. Dengan metode pendekatan kualitatif tersebut diharapkan menghasilkan data deskriptif analitis.
Universitas Indonesia Tertangkap tangan..., Muhammad riza, FHUI, 2009
14
1.6
Kegunaan Teoritis Dan Praktis Dengan dilakukannya penelitian ini dapat diambil beberapamanfaat.
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pembaca berupa:
1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari dilakukannya penelitian ini antara lain untuk menambah wawasan mengenai tertangkap tangan sebagai salah satu bentuk penangkapan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh gambaran secara jelas mengenai dasar dan pengaturan menenai penangkapan di dalam hukum acara pidana, terutama dikaitkan dengan penangkapan dalam hal tertangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Peberantasan Korupsi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada berbagai pihak tentang penangkapan dalam hal tertangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
1.7
Sistematika Penelitian Sistematika penulisan ini dimaksud untuk memudahkan penjabaran
dan pemahaman permasalahan yang dikaji serta untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai tiiap-tiap bab yang dikemukakan dalam skripsi ini. Adapun penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab sebagaimana diuraikan berikut ini: BAB 1:
PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang
masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB 2:
PENANGKAPAN
SEBAGAI
UPAYA
PAKSA
PENYIDIKAN Bab ini membahas mengenai ruang lingkup penyelidikan dan ruang lingkup penyidikan.
Universitas Indonesia Tertangkap tangan..., Muhammad riza, FHUI, 2009
15
BAB 3:
TERTANGKAP TANGAN SEBAGAI SALAH SATU
BENTUK PENANGKAPAN Di dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian tertangkap tangan, syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam hal tertangkap tangan, penyadapan sebagai salah satu pengkondisian dari tertangkap tangan, dan kewenangan pengadilan dalam memeriksa dan mengadili permohonan gugatan praperadilan. BAB 4:
ANALISIS MENGENAI TERTANGKAP TANGANNYA
AL AMIN NASUTION OLEH KPK Bab ini merupakan inti dari skripsi yang membahas mengenai proses dan prosedur penangkapan Al Amin untuk dianalisis berdasarkan KUHAP. BAB 5:
PENUTUP Dalam bab ini akan disajikan berbagai simpulan yang dapat
diambil dari pembahasan sebelumnya serta mengajukan saran berdasarkan pembahasan dan simpulan tersebut.
Universitas Indonesia Tertangkap tangan..., Muhammad riza, FHUI, 2009