BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN MATEMATIKA
Untuk kalangan sendiri
FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011
DAFTAR ISI DASAR TEORI ....................................................................................................................................... 3 PRAKTIKUM 1 : PENGENALAN ALAT BANTU PACKET TRACER .......................................................... 13 PRAKTIKUM 2 : PENGENALAN MEDIA JARINGAN KOMPUTER ......................................................... 16 PRAKTIKUM 3 : PENGENALAN PERANGKAT HUB DAN SWITCH........................................................ 17 PRAKTIKUM 4 : PENGENALAN ROUTER DAN SERVER ...................................................................... 23 PRAKTIKUM 5 : CLASSFULL IP ADDRESSING...................................................................................... 27 PRAKTIKUM 6 : CLASSLESS IP ADDRESSING ...................................................................................... 31 PRAKTIKUM 7: STATIC ROUTING....................................................................................................... 33 PRAKTIKUM 8 : JARINGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN LINUX .................................................... 38
DASAR TEORI 1.1.
PENGENALAN BEBERAPA ELEMEN JARINGAN
Sebelum pembangunan jaringan dilakukan, ada baiknya kita mengenal lebih dulu alat-alat yang akan digunakan untuk pembuatan jaringan. 1. Komputer Persyaratan hardware yang dibutuhkan untuk membuat jaringan komputer memang tidak mutlak. Tetapi jika komputer tersebut akan difungsikan untuk menjadi server (misal dengan sistem operasi Windows 2000 server) spesifikasi yang harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut: Komponen Prosesor RAM Harddisk Display CD ROM Disk drive
Spesifikasi minimum Pentium 133 128 MB 2 GB dengan space bebas minimal 1 GB VGA card dan monitor yang mendukung resolusi 640 x 480 12x speed, tidak dibutuhkan untuk instalasi lewat jaringan Disk drive 3.5” untuk instalasi dengan disket
Spesifikasi yang disarankan Pentium 166 256 MB Sesuai dengan data yang akan disimpan di server Mendukung resolusi 1024 x 768 Lebih tinggi dari 12x Disk drive 3.5” untuk instalasi dengan disket
2. Network Interface Card Network Interface Card atau NIC merupakan circuit board yang memberi kemampuan komunikasi jaringan ke dan dari komputer-komputer personal. Ada beberapa nama lain dari NIC, diantaranya: card adapter, network card, ethernet, atau LAN adapter. NIC merupakan salah satu interface yang memegang peranan besar dalam sistem komunikasi jaringan karena network card inilah yang menentukan kecepatan maksimum transmisi data antar titik (node). NIC dipasang ke dalam sebuah motherboard melalui slot PCI atau ISA sehingga tersedia sebuah port untuk kebutuhan koneksi ke network. Card ini dapat didisain sebagai Ethernet Card, Token Ring Card, atau Fiber Distributed Data Interface (FDDI) Card. Dari beberapa penjelasan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatian terkait network card yang dipakai, yaitu: -
Tipe media (kabel) yang akan digunakan (UTP, coaxial, atau fiber optic)
-
Tipe bus sistem (PCI atau ISA)
-
Tipe network yang akan dibangun (Ethernet, token ring, atau FDDI / Fiber Data Distributed Interface).
3. Hub Untuk menghubungkan dua komputer atau lebih, atau ketika ingin membuat jaringan sederhana, dapat dihadapkan dua alternatif: apakan menggunakan hub atau tidak. Hub memang tidak selamanya harus ikut serta dalam membangun jaringan. Jika kabel yang dipakai berjenis coaxial, hub TIDAK dibutuhkan. Namun jika kabel jaringan berjenis Twisted Pair, hub mutlak diperlukan untuk jumlah klien tiga PC atau lebih. Secara fisik hub berbentuk kotak kecil persegi panjang. Hub berfungsi menghubungkan komputer-komputer atau device-device jaringan lainnya (seperti router, switch, bahkan hub lain) sehingga dapat membentuk satu segmen jaringan. Melalui hub, setiap komputer dapat berkomunikasi secara langsung. Hub mudah digunakan. Cukup memasukkan salah satu ujung kabel (yang terpasang konektor RJ-45) ke salah satu port yang tersedia pada hub, sedang ujung lainnya ke ethernet card komputer. Begitulah komputer-komputer dihubungkan satu sama lainnya. Dalam sebuah jaringan besar, dapat diinstal beberapa hub dalam satu segmen. Melalui hub, kombinasi jaringan coaxial dan twisted pair dapat juga dikombinasikan.
Keterangan: Penggunaan hub-hub dalam satu segmen jaringan.
Hub mendukung kecepatan ethernet 10 Mbps ataupun 100 Mbps. Namun ada pula yang mendukung dua kecepatan sekaligus, 10 Mbps dan 100 Mbps. Jenis hub ini dikenal dengan dualspeed hubs. Kabel-kabel dari komputer dihubungkan dengan hub ke port-port yang tersedia. Di pasaran, hub memiliki beragam jumlah port. Untuk jaringan kecil efektifnya dipakai hub dengan jumlah port 4 atau 5 (port kelima adalah cadangan untuk koneksi “uplink” ke hub lain atau device sejenis). Sedangkan hub-hub lebih besar dapat memiliki jumlah port 8, 12, 16, dan 24.
4. Switch Switch adalah komponen jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik daripada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal. Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoniksi ke node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di switch berkorek-pondesi ka suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10 port, maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10-Mbpssehingga port switch memberikan suatu kpneksi yang dedicated ke node tujuan. Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch-switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdasarkan teknologi bridging. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja. Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dan berdasarkan teknologi routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu internetwork. Switch layer-3 kadang-kadang disebut switch routing atau switch multilayer. 5. Router Router adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan melanjutkan paket-paket dari satu jaringan logika ke jaringan lain. Router banyak digunakan di dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protokol TCP/IP dan untuk menghubungkan host-host TCP/IP dan local area network (LAN) ke internet menggunakan dedicated leased line. Saat ini, masih banyak perusahaan yang menggunakan Router Cisco Seri 2500 untuk mengkoneksikan 2 buah LAN (WAN dengan anggota 2 LAN), LAN ke ISP (Internet Service Provider).Koneksi seperti ini menyebabkan semua workstation dapat terkoneksi ke internet selama 24 jam. Router bekerja pada layer jaringan (network, layer 3) dari model referensi Open Systems Interconnection (OSI) untuk memindahkan paket-paket antar jaringan menggunakan alamat logikanya. Router berisi tabel-tabel informasi internet yang disebut tabel routing yang melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan yang mungkin dilalui. Router membuat jalur paket-paket berdasarkan lintasan-lintasan yang tersedia dan waktu tempuhnya . Karena router menggunakan alamat paket jaringan tujuan, router bekerja hanya jika protokol jaringan yang dikonfigurasi adalah protokol yang routable seperti TCP/IP atau IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge yang bersifat protokol independent. Terdapat dua jenis router: statis dan dinamis. Router statis harus mempunyai tabel routing sendiri yang dikonfigurasi secara manual beserta semua alamat jaringan dan lintasan di dalam internetwork. Router dinamis secara otomatis membuat tabel routingnya dengan memeriksa lalu lintas jaringan. Meskipun begitu, rute (lintasan) pertama harus dikonfigurasikan secara manual.
6. Modem Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan keduanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun istilah modem lebih umum dikenal dalam komunikasi pada dunia komputer. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal. 1.2.
PENGENALAN JENIS-JENIS KABEL
Dalam jaringan komputer, kabel merupakan media penghubung utama (kecuali wireless), karena kabel merupakan media transfer antar PC. Dalam jaringan lokal, terdapat beberapa jenis kabel yang dikenal, diantaranya: 1.
Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel berjenis ini mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. Keunggulannya dibandingkan UTP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensiinterferensi eksternal (misalnya gelombang elektromagnetis dan frekuensi radio), tetapi harganya sedikit lebih mahal dibandingkan UTP. Panjang kabel maksimum yang diijinkan adalah 100 m (pendek). Memiliki kecepatan 10 – 100 Mbps.
Gambar 1. Konstruksi kabel STP
Lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu di-ground pada setiap ujungnya. Proses grounding ini memerlukan ketelitian karena dapat menyebabkan pelindung bekerja
sebagai layaknya sebuah antena; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari dawai-dawai dan sumber-sumber elektris lain di sekelilingnya. Kabel STP ini tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater). Contoh kabel ini adalah kabel STP 150 ohm. 2.
Unshielded Twisted Pair (UTP) Kabel ini berukuran lebih kecil (diameter luar sekitar 4.3 mm) dan berharga lebih murah jika dibandingkan dengan jenis kabel lain. Tetapi kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Walaupun begitu, para administrator jaringan banyak yang menggunakan jenis kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan. Pengembangan jumlah klien dengan menggunakan kabel ini menjadi lebih mudah karena tidak mengganggu sistem komunikasi atau tanpa harus mematikan server. Tetapi dibutuhkan device tambahan yaitu hub yang berfungsi sebagai konsentrator koneksi jaringan (di lain hal dapat juga tanpa menggunakan hub).
Gambar 2. Konstruksi kabel UTP yang sudah terpasang dengan konektornya.
Kabel ini terdiri dari (empat) pasang kabel medium, seperti halnya kabel STP. Panjang kabel maksimum yang diijinkan adalah 100 m (pendek). Memiliki kecepatan 10 – 100 Mbps. Konektor yang digunakan sebagai penghubung kabel ini adalah konektor RJ-45. 3.
Coaxial Cable Biasa disebut dengan “coax” saja. Terdiri atas konduktor silindris melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Kabel ini banyak digunakan pada jaringan lokal karena biaya pembangunan jaringannya relatif murah dan tidak memerlukan hub sebagai konsentrator jaringan. Memiliki kecepatan 10 – 100 Mbps.
Gambar 3. Bagian-bagian kabel Coaxial.
Kabel coaxial terdiri dari beberapa jenis, yaitu: -
Thick Co-axial yang memiliki jangkauan antar titik koneksi sepanjang 500 m.
-
Thin Co-axial yang memiliki jangkauan antar titik koneksi sepanjang 185 m.
Jenis kabel coaxial yang biasa digunakan adalah RG-58 dan RG-8. Sebagai penghubung kabel ini, digunakan konektor BNC, dan konektor T-BNC.
Keterangan gambar: A.
Konektor BNC yang telah terpasang kabel coaxial
B.
Konektor T-BNC, bagian bawah untuk dihubungkan ke netcard
C. Konektor T-BNC yang bagian kanan kirinya terhubung konektor BNC D. Konektor T-BNC yang bagian kanannya tertutup oleh terminator.
4.
Fiber Optic Konstruksi fiber optic menggunakan 2 (dua) buah ring. Pertama, primari ring yang digunakan untuk komunikasi data seperti biasa. Kedua, secondary ring yang digunakan sebagai media komunikasi cadangan. Fiber optic banyak digunakan untuk menghubungkan dua point network besar (seperti kampus utama sebuah universitas dengan kampus-kampus ekstensinya di lokasi terpisah, atau sebuah kantor dengan beberapa departemennya di berbagai tempat).
Keterangan gambar: Core
: Medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima.
Cladding
: Lapisan tipis yeng menyelimuti fiber core. Berperan sebagai pembatas yang memuat gelombang cahaya dan menyebabkan refraksi atau pembiasan.
Coating
: Lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding, berperan mempertangguh core maupun mencegah tekukan kabel berlebihan.
Strengthening fibers
: Fiber penahan benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama proses instalasi.
Cable jacket
: Pelindung terluar dari keseluruhan badan kabel.
Jangkauan kabel ini cukup jauh, dapat mencapai 2 sampai 26 km. Kecepatan transmisi kabel jenis ini mencapai ukuran giga bits dan memiliki daya tahan kuat terhadap impas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya. Harganya pun relatif lebih mahal. Kabel fiber optic ini memiliki tiga tipe kabel, yaitu: 1.
Kabel single mode, merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang emiliki diameter 8.3 hingga 10 mikron (Satu micron sekitar 1/250 tebal rambut manusia).
2.
Kabel multimode, kabel yang terdiri dari multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel ini mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
3.
Plastic optical fiber, merupakan kabel berbasis plastik terbaru yang memiliki performa similiar dengan single mode, tetapi harganya sedikit lebih murah.
1.3.
PRAKTEK PEMASANGAN KABEL DENGAN KONEKTOR
Kabel UTP kebanyakan transparan dan tidak memiliki pelindung. Tidak disarankan untuk menggunakan kabel UTP dalam area dimana interferensi elektromagnetiknya sangat kuat. Jaringan untuk kondisi seperti ini lebih cocok menggunakan kabel STP, yang memiliki pelindung (kebanyakan berwarna abu-abu) sehingga cukup tahan terhadap interferensi. STP memang sedikit lebih mahal, namun instalasinya tidak jauh berbeda dengan UTP. Pada praktikum kali ini, akan dipraktekkan cara pemasangan kabel dengan konektor RJ-45. Lakukanlah langkah-langkah kerja berikut ini: 1. Siapkan kabel yang akan di sambung, konektor RJ-45, dan sebuah tang khusus untuk menyambungnya. Tang tersebut juga dilengkapi pemotong kabel dan pengelupas kulit kabel. 2. Potong ujung kabel hingga rata, lalu sobek kulit jaket pelindungnya sepanjang 2 cm. 3. Pisahkan 4 (empat) pasang kabel yang ada. Setiap kabel berwarna hendaknya dipasangkan dengan kabel putih bersangkutan. 4. Selanjutnya uraikan secara berurut pasangan-pasangan kabel tersebut. Urutannya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Orange putih Orange Hijau putih Hijau Biru putih Biru Coklat putih Coklat
Sepasang Sepasang Sepasang Sepasang
Urutan warna kabel seperti di atas tidak sesuai dengan standar. Adapun urutan standarnya sbb: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Coklat putih Orange Hijau putih Biru Biru putih Hijau Orange putih Coklat
5. Lepaskan lilitan tiap pasangan warna tersebut. Pastikan urutan kedudukannya sama seperti pada tabel di atas.
6. Ratakan kedelapan kabel berwarna tadi hingga berderet rapih. Kemudian potong ujungnya hingga bagian berwarna tadi panjangnya sekitar 1.2 cm. 7. Jepit ujung-ujung kabel dengan ibu jari dan telunjuk untuk dipasangkan ke konektor RJ-45. 8. Masukkan ujung kabel dengan hati-hati ke plug RJ-45. Pastikan jaket kabel juga masuk ke dalam plug, agar ikut terkait dengan penguncinya. 9. Tekanlah kabel ke dalam plug dengan cukup kuat untuk meyakinkan konduktor-konduktor terhubung dengan tepat. 10. Periksa kembali kode warna kabel-kabel untuk meyakinkan urutannya. 11. setelah diyakinkan tidak keliru, masukkan plug konektor dengan sempurna ke lubang press tang. Lalu jepit konektor dengan kuat agar sambungan dapat mengunci dan tidak mungkin bisa lepas. 12. Hasilnya akan seperti ini:
13. Terakhir, ujilah hasil pekerjaan anda dengan menggunakan tester. Jika tidak memungkinkan, anda dapat mengetes kabel dengan memasangnya langsung pada PC-PC yang hendak dikoneksikan, lalu lakukan pegujian menggunakan utility ping dan atau anda melakukan akses file-file antar komputer bersangkutan. Tetapi sebelum itu, konfigurasi protokol-protokol jaringan harus diset dengan benar. Tapi hubungan komputer dengan kabel reguler (straight) ini dibutuhkan hub untuk mengoneksikannya. 14. Lakukan hal-hal berurutan seperti di atas untuk mempraktekkan pada ujung kabel yang satunya.
1.4.
PRAKTEK PEMBUATAN KABEL CROSS
Pada prinsipnya pembuatan kabel cross tidak jauh berbeda dengan pembuatan kabel reguler. Perbedaannya, pada kabel reguler urutan kabel ujung kanan sama dengan urutan kabel ujung kiri. Dalam hal ini jika warna orange putih kita pasangkan pada sebelah atas, maka hal yang sama juga harus dilakukan pada ujung yang satunya. Sedangkan pada kabel cross, ada empat buah kabel berwarna yang harus disilangkan. Yaitu kabel nomor 1 disilangkan dengan nomor 3, dan kabel nomor 2 disilangkan dengan kabel nomor 6. Selain itu tetap. Berikut gambarannya. Pin 1 2 3 4 5 6 7 8
Dikoneksikan ke tetap tetap tetap tetap
Pin 3 6 1 4 5 2 7 8
Keterangan: kabel berwarna kecuali no 1,2,3 dan 6 tetap dihubungkan ke nomor yang sama.
PRAKTIKUM 1 : PENGENALAN ALAT BANTU PACKET TRACER
A. Tujuan 1. Mengenal lingkungan kerja simulator Packet Tracer 2. Memahami berbagai terminologi yang digunakan pada Packet Tracer
Pra Praktikum Praktikan diharapkan telah mempelajari sekilas mengenai packet tracer melalui fasilitas bantuan dari perangkat lunak tersebut, yaitu dengan menekan Help> Contents pada menu. Alternatif lain adalah menekan tombol “?” (tanda tanya) pada menu utama, atau dapat pula dengan menekan tombol shortcut F1. Penting: Praktikan wajib telah mempelajari bagian Interface Overview sebelum mengikuti praktikum. Tugas pra praktikum : Jelaskan definisi untuk istilah-istilah berikut ini (mengacu perangkat lunak Packet Tracer): 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
ICMP/ ping IP address Ethernet Fast Ethernet Interface Model OSI PDU Packet Device Tables ARP Table Scenario
Praktikum 1. Membangun jaringan client-server sederhana a. Kerjakan aktifitas mengacu pada petunjuk Creating First Network halaman bantuan Packet tracer. Tekan F1 > My first PT Lab > Creating Your First Network b. Mintalah persetujuan dari asisten untuk setiap langkah yang anda lakukan. Langkah Acc dari Asisten Langkah Acc dari Asisten 1 6 2 7 3 8 4 9 5 10
c. Mengapa antara client dengan server tidak dapat dihubungkan menggunakan kabel Straight ? d. Jelaskan perbedaan arsitektur Jaringan Client-Server dengan Peer to peer. Sebutkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. 2.
Melakukan pengiriman paket uji a. Kerjakan aktifitas mengacu pada petunjuk sending simple test messages in realtime mode. (Tekan F1 > My first PT Lab > sending simple test messages in realtime mode) b. Mintalah persetujuan dari asisten untuk setiap langkah yang anda lakukan. Langkah Acc dari Asisten Langkah Acc dari Asisten 1 6 2 7 3 8 4 9 5 10 c. Jelaskan proses yang terjadi baik untuk skenario 0 maupun skenario 1, mulai inisiasi berupa pengiriman PDU hingga koneksi dinyatakan sukses.
3. Koneksi ke Web server menggunakan Web browser PC. a. Kerjakan aktifitas mengacu pada petunjuk Establishing a Web Server Connection Using the PC’s Web Browser. (Tekan F1 > My first PT Lab > Establishing a Web Server Connection Using the PC’s Web Browser) b. Mintalah persetujuan dari asisten untuk setiap langkah yang anda lakukan. Langkah Acc dari Asisten Langkah Acc dari Asisten 1 6 2 7 3 8 4 9 5 10 c. Apa yang dimaksud dengan DNS? Jelaskan fungsinya. d. Kapan paket DNS tersebut dikirimkan ketika meminta halaman web? 4. Menangkap kejadian-kejadian dan menampilkan animasi menggunakan mode simulasi a. Kerjakan aktifitas mengacu pada petunjuk Capturing Events and Viewing Animations in Simulation Mode. (Tekan F1 > My first PT Lab > Capturing Events and Viewing Animations in Simulation Mode) b. Mintalah persetujuan dari asisten untuk setiap langkah yang anda lakukan. Langkah Acc dari Asisten Langkah Acc dari Asisten 1 6 2 7 3 8 4 9 5 10 c. Apa tujuan/ manfaat mode simulasi pada paket tracer?
5. Melihat isi paket pada mode simulasi a. Kerjakan aktifitas mengacu pada petunjuk Looking Inside Packets in Simulation Mode. (Tekan F1 > My first PT Lab > Looking Inside Packets in Simulation Mode) b. Mintalah persetujuan dari asisten untuk setiap langkah yang anda lakukan. Langkah Acc dari Asisten Langkah Acc dari Asisten 1 6 2 7 3 8 4 9 5 c. Gambarkan header paket IP sesuai hasil praktikum anda.
6. Melihat Tabel Perangkat serta me-reset Jaringan a. Kerjakan aktifitas mengacu pada petunjuk Viewing Device Tables and Resetting the Network. (Tekan F1 > My first PT Lab > Viewing Device Tables and Resetting the Network) b. Mintalah persetujuan dari asisten untuk setiap langkah yang anda lakukan. Langkah Acc dari Asisten Langkah Acc dari Asisten 1 6 2 7 3 8 4 9 5 10 c. Jelaskan prinsip kerja paket ARP berdasarkan pengamatan pada praktikum anda? Mengapa perlu diinformasikan lebih awal daripada paket ICMP? d. Apa yang terjadi ketika tombol “power cycle devices” ditekan? Mengapa?
-
End --
PRAKTIKUM 2 : PENGENALAN MEDIA JARINGAN KOMPUTER
A. Pra Praktikum Jelaskan secara singkat serta berikan gambar simbol untuk perangkat berikut ini: a) b) c) d) e) f) g)
Kabel UTP NIC/ ethernet card Switch Router Modem Access Point Fiber Optic
B. Praktikum 1. Kabel UTP 2. NIC 3. Switch 4. Router 5. Modem 6. Access Point tersedia. 7. Fiber Optic
: membuat kabel mode cross dan straight, lalu mengujinya : Mengenal ethernet card, serta memahami mac address : Menunjukkan contoh fisiknya beserta port-port yang tersedia : Menunjukkan contoh fisiknya : Menunjukkan contoh fisiknya, serta kabel yang digunakan : Menunjukkan contoh fisiknya, serta menginformasikan port yang : Menunjukkan contoh fisiknya.
C. Responsi Gambarkan/ ilustrasikan secara sederhana jaringan yang terdiri dari : a. 2 PC terhubung langsung, beri keterangan kabel yang digunakan mode cross b. 2 PC berkomunikasi melalui switch, beri keterangan kabel yang digunakan mode straight c. 1 PC terhubung ke internet melalui modem, beri keterangan hanya tersedia 1 port d. 3 PC terhubung ke suatu jaringan (lokal) melalui Access point
PRAKTIKUM 3 : PENGENALAN PERANGKAT HUB DAN SWITCH A. Tujuan 1. Mendesain Jaringan komputer menggunakan Hub. 2. Mendesain Jaringan komputer menggunakan Switch.
Gambar Desain jaringan menggunakan Hub B. Langkah-langkah Praktikum B.1. Mendesain Jaringan komputer menggunakan Hub. 1. Buka Program Cisco Packet Tracer 2. Letakkan peralatan 3 buah end device (PC-PT) dan 1 Hub (HUB-PT) pada workspace, sehingga seperti pada gambar dibawah ini
3. Hubungkan masing-masing PC-PT dengan Hub dengan Connection (Chopper Stright-Through), sehingga hasilnya seperti pada gambar dibawah ini.
4. Berikan IP Address pada masing-masing PC dengan IP Address PC0 : 192.168.1.2, PC1 : 192.168.1.3, dan PC2 : 192.168.1.4. langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut : a) Klik pada PC0, maka akan tampil kotak dialog Config seperti pada gambar di bawah ini.
b) Klik FastEthernet, Sehingga akan tampil seperti pada gambar dibawah ini.
c) Pada Kotak IP Address ketik 192.168.1.2 dan klik pada kotak Subnet Mask sehingga secara otomatis tertulis 255.255.255.0. d) Tutup kotak dialog tersebut. e) Dengan cara yang sama pada langkah a sampai denan d berikan IP address pada PC1 : 192.168.1.3 dan PC2 : 192.168.1.4 5. Simulasikan jaringan ini dengan cara Add Simple PDU ( ) kemudian klik pada PC0, klik lagi Add Simple PDU ( ) kemudian klik pada PC1. 6. Klik tombol Simulation, kemudian klik tombol Auto Capture / Play
B. 2. Mendesain Jaringan komputer menggunakan Switch.
Gambar Desain jaringan menggunakan Switch Langkah-Langkah Praktikum: 1. Buka Program Cisco Packet Tracer 2. Letakkan peralatan 3 buah end device (PC-PT) dan 1 switch (2950-24) pada workspace, sehingga seperti pada gambar dibawah ini.
3. Hubungkan masing-masing PC-PT dengan Switch dengan Connection (Chopper Stright-Through), sehingga hasilnya seperti pada gambar dibawah ini.
4. Berikan IP Address pada masing masing PC dengan IP Address PC0 : 192.168.1.2, PC1 : 192.168.1.3, dan PC2 : 192.168.1.4. langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut : a) Klik pada PC0, maka akan tampil kotak dialog Config seperti pada gambar di bawah ini.
b) Klik FastEthernet, Sehingga akan tampil seperti pada gambar dibawah ini.
c) Pada Kotak IP Address ketik 192.168.1.2 dan klik pada kotak Subnet Mask sehingga secara otomatis tertulis 255.255.255.0. d) Tutup kotak dialog tersebut. e) Dengan cara yang sama pada langkah a sampai dengan d berikan IP address pada PC1 : 192.168.1.3 dan PC2 : 192.168.1.4 5. Simulasikan jaringan ini dengan cara Add Simple PDU ( ) kemudian klik pada PC0, klik lagi Add Simple PDU ( ) kemudian klik pada PC1. 6. Klik tombol Simulation, kemudian klik tombol Auto Capture / Play
B. 3. Mendesain Jaringan komputer menggunakan Hub dan Switch. Langkah-langkah praktikum : 1. Buatlah desain jaringan seperti pada gambar dibawah ini, dengan IP Addres 192.168.0.2 sampai dengan 192.168.0.11
2. Ujilah koneksi pada jaringan tersebut. C. Responsi 1. 2. 3. 4.
Jelaskan perbedaan prinsip kerja secara umum antara hub dengan switch Gambarkan ilustrasi pengiriman data antar 4 pc yang terhubung ke hub. Gambarkan ilustrasi pengiriman data antar 4 pc yang terhubung ke Switch. Bagaimana Switch dapat mengenali host tujuan pengiriman data?
PRAKTIKUM 4 : PENGENALAN ROUTER DAN SERVER A. Tujuan 1. Mengenal prinsip kerja Router 2. Memahami fungsi Gateway 3. Memahami fungsi server
B. Pra Praktikum 1. Jelaskan fungsi utama suatu router. Bekerja pada layer berapa? 2. Bandingkan perbedaan antara switch dengan router menyangkut : layer tempatnya bekerja, jaringan yang dilayani, pengaturan yang dapat dilakukan, dan harganya. 3. Jelaskan dan beri contoh yang dimaksud dengan : - NIC - Network ID - Host ID - Broadcast IP - Gateway 4. Jelaskan fungsi : - DNS server - Web server - DHCP server
C. Praktikum 1. Membuat jaringan dengan 1 (satu) router di packet tracer.
a. Router yang digunakan minimal memiliki 2 NIC. b. Cobalah memberi IP dengan alamat jaringan yang sama pada kedua interface (NIC) router tersebut. Apa yang terjadi? Mengapa? c. Berikan alamat IP 192.168.0.1 (NIC 0) dan 192.168.1.1 (NIC 1). d. Hubungkan NIC 0 dengan PC 0 (beri alamat IP = 192.168.1.10), ujilah koneksi NIC 0 dengan PC 0, apakah sukses terhubung? Kenapa? e. Ganti alamat IP PC 0 dengan alamat yang sesuai agar koneksi dapat sukses terhubung. f. Dengan prinsip yang sama, sambungkan NIC 1 dengan PC 1, beri alamat IP yang sesuai, pastikan sukses terhubung. 2. Mengatur gateway (Menggunakan jaringan pada nomor 2).
a. Ujilah koneksi antara PC 0 dengan PC 1, apakah sukses terhubung? Kenapa? b. Isikan gateway sebagai berikut : PC 0 = 192.168.0.2 PC 1 = 192.168.1.2 c. Ujilah koneksi PC 0 dengan PC 1, apakah sukses terhubung? Jelaskan dengan baik? 3. DNS server a. Tambahkan sebuah DNS Server mengacu pada topologi dibawah ini:
b. c. d. e. f.
Pastikan service DNS dan HTTP aktif. Atur alamat IP dan gateway DNS server Masuk pada halaman konfigurasi DNS di packet tracer. (Config > Services > DNS) Buatkan domain translation iniserverdns.net untuk host DNS server. Akseslah url http://iniserverdns.net dari PC0 (dan PC1) menggunakan web browser. Apakah ada tampilan halaman web? Darimana halaman ini berasal? Jelaskan alur mekanismenya.
4. Web Server a. Tambahkan sebuah Web Server mengacu pada topologi dibawah ini.
b. c. d. g.
Pastikan service HTTP (web server) aktif. Atur alamat IP dan alamat gateway Web server agar terhubung dalam jaringan. Ujilah koneksi antara PC0 dengan Web Server, pastikan koneksi dinyatakan sukses. Pada komputer Web Server, masuk ke halaman konfigurasi HTTP. (Config > Services > HTTP) e. Silahkan ubah kode HTML sesuka anda. (Cantumkan nama dan NIM anda di situ). f. Daftarkan domain baru, misalnya iniserverweb.net, ke DNS server. g. Akses url http://iniserverweb.net dari PC0 (dan PC1) menggunakan web browser. Apa yang terjadi? Jelaskan alur prosesnya. 5. DHCP server a. Tambahkan 2 PC, beri nama PC-A dan PC-B, ubah mode IP keduanya menjadi DHCP. (Config > Global > Setting > pilih DHCP, atau Desktop > IP Configuration > pilih DHCP)
b. Setelah menggunakan mode DHCP apakah kedua PC tersebut dapat langsung terkoneksi ke jaringan? Ujilah dengan mengirimkan paket ke PC-0. Mengapa? c. Tambahkan sebuah DHCP Server mengacu pada topologi dibawah ini.
d. Atur alamat IP dan alamat gateway DHCP-server agar terhubung dalam jaringan, pastikan server tersebut dapat terhubung ke semua titik. e. Pastikan service DHCP sudah aktif (On), atur alamat jaringan yang akan dilayani, dan jumlah maksimum user nya seperti contoh gambar berikut ini.
f. Apakah PC-A dan PC-B sudah dapat berkomunikasi dengan PC-0? Jelaskan sebabnya. g. Apakah PC-A dapat berkomunikasi dengan PC-1? Jelaskan.
NB: Semua alamat IP menggunakan default netmask
PRAKTIKUM 5 : CLASSFULL IP ADDRESSING
A. Tujuan 1. 2. 3. 4.
Memahami Pengalamatan IP berdasarkan kelas (classfull) Memahami pembuatan subnet berdasarkan kelas IP Memahami fungsi dan prinsip kerja Router Memahami fungsi dan prinsip kerja Gateway
B. Pra Praktikum 1. Jelaskan yang dimaksud dengan : Network ID, Range IP host, dan IP broadcast, pada suatu IP address. 2. Untuk semua IP dibawah ini, sebutkan : - Network ID, Range IP Host, dan IP Broadcast nya. - Kelasnya 175.175.59.95 175.175.50.99 175.175.99.50 195.175.59.95 195.175.50.99 195.175.99.50 20.20.20.2 180.180.180.2 200.200.200.2 20.20.20.1 180.180.180.1 200.200.200.1 Subnet mask yang digunakan sesuai kelas IP nya (classful IP), sebagai berikut: Kelas A = 255.0.0.0 Kelas B = 255.255.0.0 Kelas C = 255.255.255.0 Jawablah sebaik-baiknya untuk memudahkan anda nanti karena IP tersebut akan digunakan sebagai contoh pada praktikum!
Praktikum 5.1 -
Hubungkan 3 PC menggunakan sebuah switch Berikan IP sebagai berikut : PC0 : 175.175.59.95 PC1 : 175.175.50.99 PC2: 175.175.99.50 Bagaimana koneksi antar PC? Apakah dapat saling berkomunikasi? Mengapa?
Gambar 1. Tampilan Praktikum 5.1
Praktikum 5.2 -
-
Hubungkan 3 PC menggunakan sebuah switch Berikan IP sebagai berikut : PC0 : 195.175.59.95 PC1 : 195.175.50.99 PC2: 195.175.99.50 Bagaimana koneksi antar PC? Apakah dapat saling berkomunikasi? Mengapa?
Gambar 2. Tampilan Praktikum 5.2
Praktikum 5.3 -
-
Hubungkan 3 PC menggunakan sebuah switch Berikan IP sebagai berikut : PC-0 : 105.175.59.95 PC-1 : 175.175.50.99 PC-2: 195.175.99.50 Bagaimana koneksi antar PC? Apakah dapat saling berkomunikasi? Mengapa?
Gambar 3. Tampilan Praktikum 5.3
Praktikum 5.4 -
Gunakan Router dengan minimal tersedia 3 (fast) ethernet, atur IP nya sebagai berikut: Eth0 : 20.20.20.2 Eth1 : 180.180.180.2 Eth2 : 200.200.200.2
-
Sambungkan tiga PC ke router tersebut dengan ketentuan: PC0 : 20.20.20.1 PC1 : 180.180.180.1 PC2 : 200.200.200.1
-
Bagaimana koneksi antar PC? Apakah dapat saling berkomunikasi? Mengapa?
Gambar 4. Tampilan Praktikum 5.4 dan 5.5
Praktikum 5.5 -
Tambahkan Gateway pada PC, sebagai berikut: PC0 : 20.20.20.1 menggunakan Gateway : 20.20.20.2 PC1 : 180.180.180.1 menggunakan Gateway : 180.180.180.2 PC2 : 200.200.200.1 menggunakan Gateway : 200.200.200.2
-
Bagaimana koneksi antar PC? Apakah dapat saling berkomunikasi? Mengapa? -
End -
PRAKTIKUM 6 : CLASSLESS IP ADDRESSING
A. Tujuan 1. 2. 3. 4.
Memahami Pengalamatan IP berdasarkan kelas (classfull) Memahami pembuatan subnet berdasarkan kelas IP Mengenal fungsi Router Mengenal fungsi Gateway
B. Pra Praktikum 1. Jelaskan yang dimaksud dengan classful addressing dan classles addressing. 2. Apa yang dimaksud dengan CIDR? Berikan 3 contoh dan jelaskan.
C. Praktikum 1. Desainlah suatu jaringan menggunakan packet tracer seperti gambar dibawah ini:
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Atur IP sesuai dengan gambar diatas, jangan lupa memberi gateway. Pastikan pengaturan yang anda lakukan sudah benar. Untuk semua PC yang digunakan, sebutkan network ID dan IP broadcast nya! Untuk tiap port dari Router X, sebutkan network ID, range IP host, dan IP broadcast nya. Apakah antara PC A dengan Router X dapat berkomunikasi, mengapa? Jelaskan. Apakah antara PC B dengan Router X dapat berkomunikasi, mengapa? Jelaskan Bagaimana koneksi antara D dengan Router X? Jelaskan. Bagaimana koneksi antara C dengan Router X? Jelaskan.
8. Apakah antara PC B dengan PC D dapat berkomunikasi? Jelaskan. 9. Ganti/ atur IP agar semua host pada jaringan tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain.
Template jawaban Praktikum 6 Untuk menjawab rentang network maupun sub-net, gunakan format sebagai berikut: Misalnya, untuk IP 192.168.235.1/20 : Alamat IP : 11000000.10101000.11101011.00000001 = 192.168.235.1/20 Netmask : 11111111.11111111.11110000.00000000 = 255.255.240.0 Network ID : 11000000.10101000.11100000.00000000 = 192.168.224.0 Wilayah IP : 11000000.10101000.11100000.00000001 = 192.168.224.1/20 11000000.10101000.11100000.00000010 = 192.168.224.2/20 . . . 11000000.10101000.11101111.11111110 = 192.168.239.254/20 Broadcast IP : 11000000.10101000.11101111.11111111 = 192.168.239.255
PRAKTIKUM 7: STATIC ROUTING A. Tujuan Memahami konfigurasi router secara statis
B. Praktikum 1. Membuat jaringan menggunakan 2 buah Router di packet tracer.
a. Buatlah jaringan seperti yang disajikan pada gambar diatas, dengan ketentuan: - Router-A : 192.168.0.1/24 dan 192.168.1.1/24 - Router-B : 192.168.1.2/24 dan 192.168.2.1/24 - PC-0 : atur IP dan gateway yang sesuai. - PC-1 : atur IP dan gateway yang sesuai. Hingga tahap ini komunikasi dapat dilakukan antara: PC-0 dengan Router-A, PC-1 dengan Router-B, Router-A dengan Router-B. Namun komunikasi belum bisa dilakukan antara : PC-0 dengan Router-B, PC-1 dengan Router-A, dan PC-0 dengan PC-1 b. Mengkomunikasikan Router-B dengan PC-0 - Konfigurasilah tabel routing pada router-B seperti gambar berikut ini :
-
Apakah PC-0 sudah bisa berkomunikasi dengan Router-B? Jelaskan.
c. Mengkomunikasikan Router-A dengan PC-1
-
Konfigurasi tabel routing Router A seperti gambar berikut:
-
Apakah PC-1 sudah bisa berkomunikasi dengan Router A? Jelaskan. Apakah PC-0 dapat berkomunikasi dengan PC-1?
2. Membuat jaringan menggunakan 3 buah Router di packet tracer. a. Kembangkan jaringan yang anda buat pada aktivitas 1, dengan menambah 1 router, 1 switch, dan 2 PC seperti contoh gambar berikut ini. Berikan IP sesuai contoh (belum menambahkan pengaturan tabel routing pada Router)
b. Uji dan catatlah koneksi dua titik berikut ini: - PC-2 dengan PC-3 - PC-2 dengan Router-B - PC-2 dengan PC-0 - PC-1 dengan Router-C - PC-1 dengan PC-3 - PC-1 dengan PC-0
c. Melengkapi tabel routing pada Router B dan Router C - Pada Router B
-
Pada Router C
Lakukan kembali pengujian (b), apakah semua titik uji telah dapat berkomunikasi? d. Tambahkan PC-4 seperti contoh pada gambar berikut ini, lalu uji dan catat koneksi dua titik berikut : - PC-3 dengan Router-B - PC-3 dengan PC-1 - PC-3 dengan Router-A - PC-3 dengan PC-4
-
Berdasarkan hasil-hasil pengujian diatas, bagaimana pengaruhnya setelah kita melengkapi tabel-routing pada Router-B dan Router-C? Jelaskan
e. Melengkapi tabel routing pada Router A dan Router C - Pada Router A
-
Pada Router C
-
Apakah PC-0 dan PC-3 dapat berkomunikasi? Jelaskan.
PRAKTIKUM 8 : JARINGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN LINUX
TCP/IP TCP/IP adalah sebuah standar yang dikembangkan di akhir tahun 1970 oleh DARPA sebagai media yang digunakan untuk komunikasi antara berbagai jenis komputer yang menggunakan tipe-tipe berbeda yang tergabung dalam jaringan komputer. Sekarang ini TCP/IP merupakan bahasa yang digunakan di jaringan internet. Karena itu, TCP/IP merupakan protokol yang paling terkenal di dunia. Berikut ini adalah beberapa elemen konfigurasi umum TCP/IP : IP address Netmask Network address Broadcast address Gateway address Nameserver address IP routing IP routing merupakan kegiatan menentukan jalur di jaringan TCP/IP ketika data dikirimkan. Kegiatan routing menggunakan tabel routing untuk mengarahkan penerusan (forwarding) dari jaringan satu ke lainnya. Ada 3 jenis IP routing meliputi : Minimum routing Static routing Dynamic routing
Pra Praktikum 1. Apa tujuan pengaktifan ip_forward ketika mengaktifkan linux sebagai router? 2. Carilah informasi mengenai NAT, kemudian sebutkan fungsi dan cara kerjanya. 3. Jelaskan fungsi server Web, berikan contoh software aplikasinya.
Praktikum
Gambar Topologi Untuk Praktikum
1. Menyiapkan PC sebagai Router
1.1. Mengkonfigurasi PC sebagai router menggunakan linux a. Mensetting komputer yang digunakan sebagai router. Mengaktikan ip_forward menggunakan perintah : #echo '1' > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward #vim /etc/sysctl.conf --> set nilai berikut net.ipv4.ip_forward=1 (perhatikan arahan asisten) Kemudian melakukan setup interface pada router dengan mengetikkan : #ifconfig lo 127.0.0.0 #ifconfig eth0 up #ifconfig eth0 192.168.z.n (interface ke internet) Untuk praktikum ini kita menggunakan tambahan interface virtual dengan cara mengetikkan : #ifconfig eth0:0 192.168.x.1 (interface ke NW X) #ifconfig eth0:1 192.168.y.1 (interface ke NW y)
Ketikkan perintah : ifconfig Sebutkan interface-interface beserta informasi yang ditampilkan! Pastikan sesuai skenario.
Berikutnya, mengisikan tabel rute dengan perintah : #route add -net 127.0.0.0 #route add -net 192.168.z.0 netmask 255.255.255.0 dev eth0 #route add -net 192.168.x.0 netmask 255.255.255.0 dev eth0:0 #route add -net 192.168.y.0 netmask 255.255.255.0 dev eth0:1 #route add default gw 192.168.z.1 (gateway internet) Ketikkan perintah : route -n Sebutkan rute-rute yang ditampilkan! b. Menguji router (dengan perintah ping) menggunakan dua pc yang berada pada network ID berbeda (misalnya : PC 192.168.x.5 dengan PC 192.168.y.5). Jangan lupa menunjukkan gateway pada masing-masing klien tersebut. c. Pastikan langkah b dapat berhasil. Kemudian berikan kesimpulan Anda prinsip mengaktifkan linux menjadi router.
1.2. Masquerading / NAT di linux Mengaktifkan masquerading (NAT) #iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE mengarahkan DNS ke 192.168.z.1 (gw internet, sekaligus server DNS) #echo 'nameserver 192.168.z.1' > /etc/resolv.conf
Lakukan pengujian browsing ke internet dari beberapa pc klien. Pastikan dapat berhasil, lalu beri penjelasannya.
2. Membangun Web Server 1. Menginstall XAMPP for linux. 2. Mengaktifkan LAMPP /opt/lampp/lampp start
3. Membuat folder yang akan digunakan oleh web di : /opt/lampp/htdocs a. Membuat folder informatika.net mkdir informatika.net b. Membuat folder mipa mkdir mipa 4. Membuat file web dalam masing-masing folder : /opt/lampp/htdocs/informatika.net Vim index.html Misalnya anda isikan: Halo, ini web informatika.net /opt/lampp/htdocs/mipa Vim index.php Misalnya anda isikan : 5. Menguji web dari PC klien. Pastikan berhasil menampilkan halaman web yang benar.
-= end =-