1
HABITUASI PLAGIARISME TUGAS KULIAH DI KALANGAN MAHASISWA FKIP UNS Dhanis Hidrawati, Atik Catur Budiati, Zaini Rohmad Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
[email protected]
ABSTRACT This study aims to (1) Knowing how the way that student use plagiarism of college assigment of colleger FKIP UNS (2) knowing student strategy of avoiding plagiarism of college assigment. This research is a descriptive qualitative research. The results of this study indicated that there are four ways student use in the plagiarism of college assigment. (1) Students use laptop as media for browsing on internet. Entering Keyword on Google. The way in which the student is search the main reference from blog. Adding material with his own thinking and from books. This resulted in the process of plagiarism becomes a habit that is often done by student FKIP UNS. (2) student strategy of avoiding plagiarism of college assigment are reading and quoting material from book and journal and discussion activity. keyword : Habituation, Plagiarism, assigment, colleger. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui cara-cara yang digunakan mahasiswa dalam melakukan plagiarisme tugas kuliah di kalangan mahasiswa FKIP UNS (2) Mengetahui strategi mahasiswa dalam menghindari plagiarisme tugas kuliah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 cara-cara yang digunakan mahasiswa dalam melakukan plagiarisme tugas kuliah. (1) Mahasiswa menggunakan laptop sebagai media untuk browsing di internet. Memasukkan Keyword di Google. Cara yang digunakan mahasiswa yakni mencari referensi utama dari Blog. Menambahkan materi dengan pemikiran sendiri dan menambahkan materi dari sumber buku. Hal ini menghasilkan proses habituasi plagiarisme yang sering dilakukan oleh mahasiswa FKIP UNS. (2) Strategi mahasiswa dalam menghindari plagiarisme tugas kuliah diantara nya membaca dan mengutip materi dari buku maupun jurnal dan diskusi rutin. Kata Kunci : Habituasi, Plagiarisme, Tugas, Dikalangan, Mahasiswa
2
utama. Pertama, sebagai pentransfer ilmu,
Pendahuluan Perguruan Tinggi merupakan pendidikan
dan
nilai.
Mahasiswa memiliki peran untuk
diselenggarakan
menyebarkan ilmu, turut serta dalam
untuk mempersiapkan peserta didik
memberantas kebodohan. Sebagai
menjadi
dalam
pengguna terdekat teknologi, dengan
masyarakat. (Tirtaraharja dan La
demikian maka mahasiswa berperan
Sulo, 2008: 76).
dalam
Menurut kutipan berita online Suara
menciptakan teknologi tepat guna
Merdeka (edisi 16 Februari 2016)
dalam meningkatkan taraf hidup
yang berjudul Peran Mahasiswa
masyarakat.
Dalam Menjamin Mutu Perguruan
Berita
Tinggi
yang
teknologi,
anggota
yang
di
online
dan
yang
terkait
Perguruan
dengan plagiarisme dimuat dalam
Tinggi bertujuan untuk mencetak
koran online Solopos (edisi Rabu, 15
mahasiswa yang memiliki wawasan
Maret
yang luas, ketrampilan yang baik,
Kalangan
mampu bersaing dalam heterogenitas
mengenai dampak teknologi bagi
profesi
mahasiswa
Mahasiswa
memuat
menggunakan
didalam
masyarakat.
merupakan
kaum
2015)
Plagiarisme
Mahasiswa
dimana
perkuliahan
di
memuat
dalam
internet
dunia sangat
intelektual yang menjadi harapan
bermanfaat untuk menunjang belajar
bangsa. Selain cerdas di bidang
mahasiswa. Namun di sisi lain,
akademis namun mahasiswa juga
perkembangan
diharapkan memiliki karakter yang
memiliki
kuat.
satunya Dalam kutipan berita online
teknologi
dampak
negatif,
adalah
plagiarisme.
juga salah
menculnya
Seperti
yang
Suara Merdeka (edisi Senin, 25
dikemukakan oleh Staf Pengajar
November
Ilmu
2015)
dengan
judul
Komunikasi
Universitas
Mahasiswa Agen of Change yang
Diponegoro
memuat
Turomo Raharjo. Turomo Raharjo
mengenai
mahasiswa
merupakan
kaum
intelektual
masyarakat
memiliki
tiga
di
peran
mengatakan cenderung
(Undip)
Semarang
mahasiswa berpikir
saat
praktis
ini saat
3
mengerjakan tugas-tugas dengan cara copy
paste.
tersebut,
Tempo (edisi Kamis, 09 Februari
merupakan
2016) dengan Judul Serempat Essay
monopoli teknologi yang disebut
Mahasiswa Terindikasi Plagiat yang
dengan teknopoli. Gejala teknopoli
memuat mengenai Juri Kompetisi
ini, misalnya ditandai dengan cara
Esai
mahasiswa asal copy paste sumber
Cahyaningrum,
untuk
tugas
temuan Jeffrey A Winters, Guru
sebelum
Besar Ilmu Politik dari Northwestern
perkembangan teknologi, mahasiswa
Unversity, Chicago, Amerika Serikat
rajin untuk membaca dan berkunjung
tentang maraknya plagiarisme dalam
ke perpustakaan.
penulisan esai mahasiswa. Dalam
sambung
Fenomena
Dalam kutipan berita online
Turnomo,
dimasukkan
akhirnya.
dalam
Lanjutnya
Saat ini budaya membaca di kalangan
mahasiswa
mengalami
penurunan hal ini terbukti melalui wawancara pada mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surakarta “Kalo
ada
tugas
kuliah
biasanya hanya copy paste dari internet saja. Di internet banyak ngapain baca buku internet
sudah
menyediakan
banyak berbagai
informasi yang bisa diakses dengan cepat dan mudah. Hampir semua tugas yang di beri dosen saya kerjakan dengan copy paste dari blog. (L/AW/15 Oktober 2016)
Akademik
ISRSF,
Dewi
membenarkan
berita online tempo (edisi 15 Oktober 2015) yang berjudul Rendahnya Minat Baca di Indonesia
dalam
berita tersebut memuat pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan minat membaca masyarakat sangat rendah, karena berdasarkan 61 negara di dunia yang memiliki daftar literatur, kedudukan Indonesia berada pada peringkat ke 60 ."Menurut Anies Baswedan minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Dari
hasil
pengalaman
pengamatan peneliti
dan sebagai
mahasiswa di FKIP UNS, peneliti menemukan
masih
banyak
mahasiswa yang melakukan praktik plagiarisme
baik
secara
sadar
4
maupun tidak sadar. Atas dasar
tepat dan memadai. (Herqutanto.
itulah
2013.:10).”
peneliti
akan
melakukan
penelitian yang berjudul “Habituasi Plagiarisme Tugas Di Kalangan Mahasiswa FKIP UNS”. 1. Bagaimana
cara-cara
yang
digunakan oleh mahasiswa FKIP UNS dalam melakukan praktik
Menurut
SK
Rektor
Nomor:828/H27/KM/2007 Tentang Tata Tertib Kehidupan Mahasiswa Universitas Sebelas Maret BAB III Larangan Pasal 3 yakni : “Mahasiswa
plagiarisme tugas perkuliahan?
melanggar
2. Bagaimana strategi mahasiswa
dilarang etika
akademik
dalam menghindari plagiarisme
seperti
tugas perkuliahan?
menyontek, memalsukan nilai, memalsu
plagiarisme,
tanda
tangan,
memalsu cap, memalsu ijazah,
Kajian Pustaka
dan atau perbuatan lain yang melanggar ketentuan peraturan
Pengertian Plagiarisme Menurut Pendidikan
Peraturan
Nasional
perundang-undangan
Menteri
Nomor
yang
berlaku.
17
Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan
Plagiat
Di
Jenis-jenis Plagiarisme Pertama,
Kalangan Perguruan Tinggi Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Plagiat : “Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan
mengutip
sebagian
atau
seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui
sebagai
karya
ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara
yaitu
tindakan
plagiarisme plagiasi
total yang
dilakukan seorang penulis dengan cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim sebagai karyanya sendiri. Kedua, plagiarisme parsial yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan sesorang penulis dengan cara cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya
5
sendiri. Plagiasi parsial tersebut juga
kejujuran
banyak dilakukan para penulis yang
menghasilkan karya ilmiah sendiri.
memiliki motif dan niat buruk.
Temuan penelitian diatas diperkuat
Bahkan,
bahwa
oleh pernyataan Mentri Pendidikan
dalam banyak karya tulis akademik
Nasional, Muhammad Nuh yang
seperti skripsi, tesis dan bahkan
menyatakan bahwa, tingginya angka
disertasi
tindakan plagiarisme menunjukkan
ada
sinyalemen
serta
penelitian,
dokumen-dokumen
ada
banyak
indikasi
dan
lemahnya
etika
pendidikan
budaya
plagiasi
akademik.( Rachmad: 2010:15)
plagiasi
yaitu
yang dilakukan seorang
moral
karakter,
terjadi plagiasi parsial. Ketiga, auto(self-plagiarisme)
dan
dalam
di
dunia
Plagiarisme merupakan salah
penulis terhadap karyanya sendiri,
satu
baik sebagian maupun seluruhnya.
pendidikan,
Keempat, plagiarisme antar bahasa
pendidikan di perguruan tinggi. Hal
yaitu
ini sesuai dengan konsep habitus
plagiasi
seorang
yang
penulis
dilakukan
dengan
cara
yang
permasalahan
dalam
termasuk
membimbing
dunia
lingkungan
aktor
untuk
menerjemahkan suatu karya tulis
memahami, menilai, mengapresiasi
yang berbahasa asing ke dalam
tindakan mereka berdasarkan pada
bahasa Indonesia
skema atau pola yang dipancarkan
Plagiarisme
Dikalangan
dunia
sosialnya.
(Bourdieu
dala
Fauzi Fashri, 2014:99). Atas dasar
Mahasiswa Para peneliti terdahulu seperti
pertimbangan
itulah
peneliti
Davis, Fishbein (1993) dan Bowers
mengkategorikan praktik plagiarisme
(1994,
ke dalam konsep habitus Pierre
dalam
Rachmad,
2010)
menyatakan bahwa, tingginya angka
Bourdieu.
tindakan plagiarisme yang terjadi
budaya copy paste sangat membantu
didunia akademik akhir-akhir ini
dalam proses penyelesaian tugas
merupakan
bahwa
yang diberikan dosen. Hal ini sesuai
kaum intelektua seperti mahasiswa,
dengan pandangan Bourdieu yaitu
dosen, guru, profesional tidak lagi
habitus memiliki kapasitas yang
menjunjung
tidak terbatas dengan produk-produk
sebuah
tinggi
bukti
asas-asas
Menurut
mahasiswa
6
yang dihasilkan misalnya pemikiran,
yang sudah melekat oleh karena itu
persepsi, ekspresi, ungkapan, aksi-
cenderung dilakukan secara terus-
aksi,
menerus
dan
tindakan.
Kemudian
serta
berlangsung
habitus berlangsung dengan cara
lama.(Bourdieu
dalam
tahan lama, sistematis dan non
Jenkins,1992:54)
Hal
mekanis (Bourdieu dalam Richard
dengan praktik plagiarisme yang
Jenkins,1992:55). Dahulu kalangan
dilakukan
mahasiswa sering melakukan praktik
marak terjadi. Saat ini budaya copy
plagiarisme dalam bentuk menyalin
paste
isi buku tanpa menyebutkan sumber
bukanlah
dan
melainkan sudah lama dilakukan dan
yang
paling
sering
adalah
menyontek pekerjaan teman. Namun seiring
kemajuan
mahasiswa
saat
jaman ini
maka
mengalami
mahasiswa
di
kalangan sesuatu
Richard ini
sesuai
yang
kini
mahasiswa yang
baru
berlangsung dari waktu ke waktu. Kerangka Bepikir Plagiarisme
perubahan dari sekedar menyalin isi
merupakan
pekerjaan
sebuah praktik yang terlahir dari
teman menjadi copy paste dari
suatu kondisi sosial tertentu. Kondisi
internet. Habitus didapatkan oleh
pendidikan di Indonesia yang masih
individu melalui pengalaman dan
mengarah pada orientasi hasil (nilai)
sosialisasi eksplisit pada masa awal
dan lebih melihat dari sisi kognitif
kehidupan.
dan
berpengaruh pada tingginya praktik
kemudian
menjadi
plagiarisme dikalangan mahasiswa.
penyesuaian
antara
buku
dan
menyontek
Kehidupan
pengalaman proses
Pada
perkembangannya,
praktik
subjektivitas (habitus) dan realitas
plagiarisme mengalami reproduksi
objektif.
dalam hal media yang digunakan dan
Konsep
habitus
menurut
cara-caranya.
Habitus yang
merupakan
Bourdieu dalam Buku The Logic of
kecenderungan
Practice yaitu produk sejarah yang
belangsung
memungkinkan adanyan produksi
diterapkan di ranah yang berbeda.
bebas dari semua semua pikiran-
Meskipun
pikiran, persepsi, aksi, dan kebiasaan
bersifat lentur dan dapat diubah atau
lama
ajeg
ajeg dan
namun
dan dapat
habitus
7
fleksibel sesuai lingkungannya. (
dan tujuan peneltian yang diajukan.
Bourdieu
Penelitian
dalam
Fauzi
Fashri,
2014:101).
bagi mahasiswa yaitu menciptakan generasi yang instan dan praktis. Oleh karena itu mahasiswa sering di
internet.
Dengan
demikian mahasiswa memiliki carayang
digunakan
dalam
melakukan plagiarisme tugas kuliah maupun strategi dalam menghindari plagiarisme tugas kuliah.
Pendidikan,
dan
Ilmu
Universitas Sebelas
Maret. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. merupakan bermaksud
Penelitian
kualitatif
penelitian untuk
berorientasi
memahami, menafsirkan
untuk
menggali arti
dari
dan peristiwa-
peristiwa, fenomena-fenomena dan hubungan orang-orang yang biasa dalam situasi tertentu (Iskandar, 2013: 206). Sumber data primer dalam penelitian ini berupa
transkrip
wawancara dengan para informan
dalam
Penelitian ini akan dilakukan di Keguruan
fenomenologi
yang sudah ditentukan. Informan
Metode Penelitian
Fakultas
penelitian
fenomenologi.Penelitian
Dampak penggunaan internet
cara
menggunakan
pendekatan
Kerangka Berpikir
browsing
ini
yang
memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya (Moleong, 2010: 6). Berdasarkan rumusan masalah
penelitian
ini
yaitu
mahasiswa aktif dari program studi PPKN, Sejarah, Ekonomi, Geografi angkatan
2013-2015.
Sumber
sekunder dalam penelitian ini berupa berita, jurnal, artikel, serta dari laporan penelitian lain yang relevan dengan
masalah
plagiarisme
di
kalangan mahasiswa.Dokumen yang dibutuhkan peneliti untuk menjawab rumusan
penelitian
berupa
hasil
tugas mahasiswa, dan hasil nilai mahasiswa.
Hasil Penelitian
8
Berdasarkan penuturan informan
Tidak hanya GD, EA, namun
ME, RK juga sependapat dengan GN
GN juga menyatakan jawaban yang
mahasiswa program studi Sejarah
sama
angkatan 2013 menuturkan hal yang
membaca buku pelajaran hal ini
sama dimana informan mengatakan
disebabkan
dosen sering memberi tugas.
Membaca buku hanya dilakukan
A.
Cara-cara
mahasiswa
yang
dalam
Menggunakan media
untuk
rasa
malas.
mahasiswa
yang
memanfaatkan
internet untuk mengerjakan tugas. sebagai
melakukan
browsing internet. Berdasarkan
karena
jarang
di kampus. Oleh karena itu banyak
melakukan
laptop
informan
oleh informan jika menjelang ujian
digunakan
plagiarisme tugas kuliah. 1.
bahwa
3.
Mencari referensi utama dari blog
penuturan
Menambahkan materi dengan
informan jika dosen memberikan
pemikiran sendiri dan sumber dari
tugas berupa makalah. Oleh karena
buku
itu beberapa informan menjelaskan
dilakukan
bahwa dalam menyelesaikan tugas
dilakukan agar dosen mengira bahwa
makalah sering dibantu oleh internet.
tugas mahasiswa asli dari buku
Dalam
bukan hasil plagiat.
mengerjakan
tugas
merupakan
upaya
mahasiswa.
Hal
yang ini
kebanyakan mahasiswa copy paste di
Menurut pendapatnya NA bahwa
internet.
dosen
sebenarnya
tahu
jika
Laptop merupakan media yang
mahasiswa nya browsing di internet
sangat penting dalam membantu
terlebih mengambil dari blog dalam
dalam menyelesaikan tugas. Menurut
menyelesaikan tugas namun dosen
penuturan informan laptop berfungsi
nya membiarkan saja.
untuk membantu dalam mengakses
“Dosen nya sebenernya tau sih tapi
internet.
dulu membiarkan saja, paling sudah
2. Memasukkan keyword pada
di peringatin tapi mahasiswa nya
Google
yang
tetep
(NA/08/3/2017)
nekat.
Hehe
9
Berdasarkan hasil wawancara
copy paste secara keseluruhan akan
beberapa informan ( NA, EA,GN,
berdampak
GD, RK, ME, RY) menjelaskan
diberikan oleh dosen. Menambahkan
bahwa sering mengakses blog dalam
kalimat sendiri merupakan salah satu
menyelesaikan tugas makalah. Blog
upaya
sangat membantu dalam mencari
mahasiswa mengerjakan sendiri.
materi yang susah di temukan di buku. Bahkan blog merupakan salah satu
upaya
menghindari
dalam
membaca buku. Alasan mengakses blog karena informan menganggap dengan bantuan blog tugas akan cepat selesai 4.
pemikirian sendiri Selain memperoleh materi dari internet tetapi juga menambahkan dengan kalimat sendiri. Hal ini agar
mencurigai
dosen
hasil
tidak
pekerjaan
mahasiswa.
informan
Menambahkan
menjelaskan
dalam
melakukan
plagiarism salah satunya dengan menambahkan kalimat sendiri. Hal ini
bertujuan
menghindari keseluruhan.
menganggap
materi
dari
sumber buku Berdasarkan beberapa
pernyataan
mahasiswa
menjelaskan
tidak hanya mengandalkan materi dari copy paste di internet. Tetapi
tambahan
juga dari
mencari buku.
materi
Hal
ini
dilakukan agar tingkat plagiarism tidak tergolong
tinggi. Apabila
dosen mengetahui hasil pekerjaan mahasiswa terindikasi copy paste di internet akibatnya mahasiswa akan memeproleh nilai yang jelek. Dosen
menggunakan sumber materi dari buku.
pernyataan yang sama cara yang digunakan
dosen
akan mengapresiasi mahasiswa yang
Berdasarkan penjelasan dari beberapa
agar
mahasiswa
Menambahkan materi dengan
dilakukan
5.
pada nilai jelek yang
sebagai
upaya
plagiarism
secara
Apabila
melakukan
Pernyataan
informan
GN,
RK, dan KZ menjelaskan ungkapan yang
sama
yakni
dengan
menambahkan materi dari buku. Dapat
disimpulkan
bahwa
mahasiswa melakukan plagriarisme tidak serta merta mengambil semua
10
materi dari web yang tersedia di
Hal ini memang sering dilakukan
internet. Mahasiswa juga memiliki
oleh
cara untuk memilah materi yang
sering mengalami kesulitan dalam
dapat diambil dari internet maupun
memahami isi buku.
materi dari buku. Buku memiliki fungsi sebagai sumber referensi cadangan yang membantu dalam mengerjakan tugas.
kepada
mahasiswa
tidak
karena
Terkadang
informan
buku
yang
dijadikan referensi bahasa nya sulit dipahami. Diskusi dengan teman merupakan
Apabila dosen memberikan tugas
informan
salah
menghindari
satu
upaya
plagiarisme
dalam
membuat tugas kuliah. Salah satu
semua materi terdapat di internet.
hambatan
Oleh sebab itu mahasiswa tetap
mahasiswa yaitu kesulitan dalam
mencari
memahami
buku.
materi
tambahan
Mahasiswa
dari
yang
dialami
buku,
oleh
terkadang
menganggap
mahasiswa malas untuk membaca
dosen akan lebih senang dengan
buku. Tetapi ketika mahasiswa sudah
pekerjaan
mulai membiasakan membaca buku
mahasiswa
yang
mencantukan sumber buku.
justru sering kesulitan memahami.
EA juga sependapat dengan RK yang menjelaskan bahwa salah satu
upaya
untuk
menghindari
plagiarisme yaitu tugas mahasiswa sebaiknya
dikumpulkan
melalui
email sehingga dalam bentuk soft file nanti akan terdeteksi dalam aplikasi plagiarisme. 1. Diskusi dengan teman-teman Salah satu upaya menghindari plagiarism di kalangan mahasiswa yaitu diskusi dengan teman-teman.
Oleh
karena
dilakukan
itu
langkah
mahasiswa
yang untuk
mengatasi hal ini yaitu dengan cara diskusi bersama teman-teman. Pembahasan Kemajuan
teknologi
merupakan model habituasi dalam generasi
masa
kini.
memiliki
banyak
Teknologi
bentuk
salah
satunya internet, dampaknya saat ini mahasiswa secara terus menerus menggunakan
internet.
Menurut
11
pemikiran Hendri (2011) habitus
selalu copas di internet. Selain itu
memastikan
GN
kehadiran aktif dari
mahasiswa
Sejarah
juga
produk sejarah yang disimpan dalam
mengatakan sudah hampir 4 tahun ia
setiap
copas
organisme dalam bentuk
skema tindakan,
persepsi,
pemikiran
cenderung
dan
di
keteguhan mereka dari waktu ke waktu, lebih terpercaya daripada semua aturan formal dan eksplisit norma-norma.
Selain itu dosen juga kurang memperhatikan mahasiswa,
hasil
serta
pekerjaan
dosen
kurang
memastikan apakah tugas mahasiswa menggunakan sumber buku atau internet.
Jadi faktanya fenomena copy
setiap
menyelesaikan tugas.
untuk
menjamin kebenaran 'praktek dan
internet
Berdasarkan
mahasiswa
penuturan
menjelaskan
bahwa
paste yang sering dilakukan oleh
mahasiswa sejak SMA melakukan
mahasiswa hal tersebut merupakan
budaya menyontek. Hal ini memang
sesuatu yang wajar, walaupun tidak
sering
baik
menyelesaikan
namun
menanggapinya
mahasiswa dengan
biasa.
baik apabila nilai baik maka IPK pun juga baik hal ini dapat meningkatkan prestasi di bidang akademik. Dalam kenyataan nya banyak
tugas
dalam ataupun
ulangan di kelas.
Mahasiswa melakukan copy paste karena ingin mendapatkan nilai yang
dilakukan
Proses terbentuknya habitus membutuhkan waktu yang lama dan berlangsung secara terus menerus. Menyontek
dan
plagiarism
sebenarnya sesuatu yang hampir sama hanya saja menyontek lebih
mahasiswa yang menuturkan bahwa
identic
copy paste adalah sesuatu yang
orang lain. Namun plagiarism saat
lumrah
ini
atau
biasa
dilakukan.
dengan
lebih
melihat
dikaitkan
jawaban
dengan
Mahasiswa melakukan copy paste di
mengambil jawaban atau karya milik
internet mulai dari semester awal
orang di media massa
hingga saat ini, bahkan informan EA menuturkan sudah hampir 3 tahun
12
Sama halnya habitus tersusun dari
pemikiran
individu
yang
mengguanakn google hingga menjadi budaya yang terpola. Hal ini sesuai
diekspresikan melalui perilaku. Sama
dengan
halnya mahasiswa melakukan copy
menghasilkan semua dengan 'wajar',
paste juga memiliki cara cara yang
'masuk akal', kebiasaan dalam batas-
digunakan diantaranya menggunakan
batas keteraturan (Bourdieu, 1990 :
laptop sebagai media untuk browsing
56).
di internet, memasukkan keyword pada google, mencari referensi utama dari blog, menambahkan materi dari pemikiran
sendiri,
menambahkan
materi dari buku. Dari cara tersebut dapat
dilihat
kenyataannya
bahwa
pada
informan
sering
mencari informasi di google. Hal ini memang dilakukan setiap dosen memberikan mahasiswa.
tugas
kepada
Mahasiswa
biasanya
menuliskan kata kunci pada google nanti akan muncul banyak pilihan informasi diantaranya academia. mengunduh
dari
berbapa
blog, Jadi
web
Wikipedia,
mahasiswa
file
yang
bisa
mereka
inginkan.
habitus
Kemudian
cara yang praktis karena dianggap mudah.
Mahasiswa
terhabituasi dengan kehadiran google dimana mereka secara terus menerus
cenderung
cara
yang
selanjutnya yaitu mencari referensi utama dari blog. Setelah mahasiswa memasukkan keyword pada Google kemudian
mahasiswa
mencari
referensi utama dari blog. Mahasiswa menganggap blog merupakan web yang mudah untuk diakses. Alasan mahasiswa menggunakan blog yakni karena mahasiswa sejak semester 1 sudah terlatih menggunakan blog. Terlebih waktu semester awal tugas yang
diberikan
tergolong
dosen
mudah.
masih Apabila
memperoleh tugas makalah bisa mengunduh
di
blog.
Mahasiswa
memanfaakan blog untuk keperluan tugas terhitung
Menurut mahasiswa dianggap
sangat
sifat
sudah beberapa
tahun. Cara mudah mengunduh di blog juga lebih mudah dibanding web yang lain sebab web lain harus melalui beberapa tahapan. Kemudian
13
mahasiswa
menambahkan
materi
panjang. Keberadaan internet mampu
dengan pemikiran sendiri diharapkan
menciptakan
dosen tidak mengetahui jika hasil
secara terpola atau pun terus menerus
pekerjaan mahasiswa hasil copy
melakukan
paste. Serta menambahkan materi
selain menciptakan perilaku yang
dari buku, cara yang dilakukan ini
terpola
agar tidak terlihat copy paste dan
orientasi,
sehingga
harapan
mendasari
proses
mahasiswa
menganggap
jika
dosen mahasiswa
adanya
perilaku
copy
juga
mahasiswa
paste.
memiliki
pilihan
yang
habitus
yakni
rasional
mempertimbangkan
cara yang digunakan mahasiswa
yang diperoleh mahasiswa.
secara berulang ulang dari beberapa kurun
waktu.
melakukan
Mereka
produksi
dan
selalu proses
reproduksi secara terus menerus. Habitus
tujuan
faktor
mengerjakan dari sumber buku. Jadi
merupakan habitus yang terbentuk
Habitus
untuk
keuntungan
Proses terbentuknya habitus merupakan sebuah kecenderungan sikap yang berlangsung lama yang diterapkan mulai dari pengalaman masalalu yang terus berlanjut hingga
juga
dapat
masa kini, namun bisa berubah
tatanan
dunia,
sesuai kondisi lingkungan. Faktanya
keterampilan dan kemampuan sosial
menurut mahasiswa dosen kurang
praktis
memperhatikan
menjelaskan
maupun aspirasi-aspirasi
tugas
mahasiswa.
yang berkaitan dengan perubahan
Terkadang tugas hanya dijadikan
hidup serta karya seseorang (Tilaar,
sebagai formalitas saja kemudian
2007 : 92). Sama halnya dengan
nilai
plagiarisme, proses habituasi copy
walaupun hasil copy paste. Hal ini
paste terbentuk karena banyak faktor
merupakan
yang mendukung. Salah satu faktor
terbentuknya
yakni keberadaan internet ditengah-
lingkungan
tengah
masyarakat
Kemudian didukung dengan minat
diakses
sehingga
yang
mudah
menjadikan
mahasiswa copas tugas dalam jangka
baca
mahasiswa
juga
salah
satu
habituasi sangat
mahasiswa
bagus
proses dimana
berpengaruh.
yang
tergolong
rendah menjadikan proses habituasi
14
plagiarisme menjadi semakin mudah
mau tidak mau mulai membiasakan
dilakukan.
biasanya
dengan aturan tersebut. Dosen juga
menyesuaikan budaya yang berada
mewajibkan mahasiswa membaca
disekitarnya.
buku
Habitus
Habitus tergantung pada situasi yang
berubah
sesuai
dengan
perubahan di dalam kelompok sosial
internet namun juga menyelesaikan tugas dengan sumber buku. Selain cara-cara yang digunakan mahasiswa dalam melakukan plagiarisme tugas. Disisi lain, mahasiswa juga memiliki strategi
dalam
menghindari
kebiasaan plagiarisme yang saat ini marak. Mahasiswa secara serentak melakukan habitus plagiarisme tugas namun
ternyata juga
melakukan
habitus
menghindari
plagiarisme.
Hal ini dilakukan karena beberapa faktor diantara nya dosen melarang mahasiswa copy paste apabila masih melakukan maka akan diberi nilai yang
jelek.
Selain
itu
adanya
memperbanyak
pengetahuan. Dalam menyusun tugas dosen
mewajibkan
mahasiswa
menggunakan sumber buku.
di masyarakat. Mahasiswa tidak serta merta selalu melakukan copy paste di
agar
Hal ini menjadi salah satu faktor pendukung proses habituasi anti
plagiat
tugas.
dalam
Oleh
mengerjakan
karena
itu
semua
mahasiswa berusaha membiasakan kebiasaan
baru
walaupun
secara
awalnya
perlahan mengalami
kesulitan namun tetap dilakukan secara kolektif. Selain itu faktor yang membuat
mahasiswa
kebiasaan
baru
membentuk
yakni
dosen
menjanjikan nilai yang bagus jika mahasiswa mau menyusun tugas dengan menggunakan referensi buku. Dosen lebih senang jika mahasiswa menyusun tugas dengan sumber buku.
kesadaran mahasiswa akan budaya
Selain
baca buku di kalangan mahasiswa
mengatakan
sangat
dosen
menghadapi skripsi memang harus
sudah menerapkan kebijakan ini hal
banyak membaca buku. Dari urian
ini terlihat pada penuturan EA, GN,
tersebut dapat dikaitkan dengan teori
GD, RK. Oleh karena itu mahasiswa
habitus
penting.
Beberapa
itu
yakni
EA,
NA
bahwa
kebiasaan
juga untuk
yang
15
diperoleh
dari
internalisasi
(
sosialisasi Bourdieu
dan dalam
dari
Pierre
tentang
Bourdieu.
habitus
Berbicara
sama
halnya
Jenkins,1992:) Awalnya mahasiswa
berbicara tentang kebudayaan pada
sering melakukan copy paste hingga
dasarnya
terbentuk cara-cara yang digunakan
dengan konsep kebudayaan. Habitus
akibatnya kebiasaan tersebut menjadi
merupakan produk sejarah
terpola
mereka.
berlangsung lama dan dilakukan
menerus
secara terus menerus.
di
Kemudian
lingkungan secara
terus
dilakukan sehingga kebiasaan copy paste menjadi kebiasaan yang wajar di kalangan mahasiswa. Sifat habitus bertahan lama namun habitus bisa berubah tergantung lingkungan yang mengubahnya. Hal ini terlihat pada kebiasaan beberapa informan EA, NA, KZ, RK, ME, RY, GD, GN yang sudah
berusaha mengurangi
budaya copy paste di internet. Dapat
disimpulkan
bahwa
konsep
Jadi
habitus
dapat
sesuai
yang
disimpulkan
walaupun habitus berlangsung lama, habitus juga bisa berubah sesuai dengan membentuk.
lingkungan
yang
Mahasiswa
memang
memiliki habitus plagiarisme tugas namun mahasiswa juga memiliki habitus
untuk
menghindari
plagiarisme tugas. Implikasi
apabila mahasiswa membiasakan diri
Dalam
untuk
menghindari
plagiarisme tugas kuliah ini dapat
dalam
mengerjakan
plagiarimse tugas
sama
halnya berusaha membentuk habitus baru mulai dari membaca buku, mengutip jurnal Simpulan Dalam fenomena plagiarisme di kalangan mahasiswa dapat dikaji dengan menggunakan teori habitus
penelitian
habituasi
menguatkan konsep habitus milik Pierre Bourdieu . Hal ini terlihat pada penggunaan internet
di
kalangan
mahasiswa
dalam menyelesaikan tugas kuliah. Mahasiswa
sering
mengandalkan
internet dalam menyelesaikan tugas makalah. Kebiasaan menggunakan internet sebagai sumber referensi
16
merupakan
habituasi
plagiarisme
dilakukan setiap mengerjakan tugas.
mahasiswa yang sudah berlangsung
Oleh karena itu pihak dosen harus
lama. Pandangan Pierre Bourdieu
lebih
tentang habitus mampu diperkaya
kepada mahasiswa agar menghindari
dengan
terhadap
plagiarisme tugas kuliah. Dengan
habituasi plagiarisme tugas kuliah di
demikian dosen memberikan tugas
kalangan mahasiswa FKIP UNS.
dalam bentuk lain misalnya soal
diimplikasikan
tegas
memberi
peringatan
analisis.
Implikasi Praktis
Implikasi Metodologis Hasil penelitian ini digunakan sebagai
sumbangan
menambah
pengetahuan
pemahaman
tugas
mahasiswa
sehingga
mampu
serta
pendekatan
yang
berusaha untuk memahami makna
kalangan
dari berbagai peristiwa dan interaksi
mahasiswa
manusia. Pendekatan fenomenologi
kebiasan
pada penelitian ini menghasilkan
di
menghindari
bersifat
merupakan
habituasi
tentang
plagiarisme
Dalam hal ini fenomenologi
informasi,
plagiarisme
dalam
sebuah
kaijan
tentang
proses
kuliah.
habituasi plagiarisme di kalangan
melakukan
mahasiswa FKIP UNS. Sama halnya
plagiarisme tugas kuliah bahkan
dengan habituasi plagiarisme tugas
kebiasaan tersebut dilakukan secara
dikalangan
mahasiswa
juga
berulang-ulang
merupakan
pengalaman
yang
mengerjakan
tugas
Mahasiswa
sering
sehingga
menjadi
kebiasaan yang wajar dilakukan di
dimiliki mahasiswa yang disadari
kalangan
ini
dan dilakukan secara terus menerus
dikarenakan dosen yang mengampu
dalam kehidupannya. Oleh karena itu
beberapa mata kuliah, terlihat seolah
pengalaman
membiarkan
kebiasaan
akhirnya
dilakukan
oleh
mahasiswa.
Hal
ini
halal
plagiarisme
menjadi
realitas
pada yang
mahasiswa.
teratur di lakukan mahasiswa dalam
Akibatnya mahasiswa menganggap
mengerjakan tugas kuliah. Habituasi
kebiasaan plagiarisme merupakan
plagiarisme di kalangan mahasiswa
sesuatu
dilakukan secara sadar, hal ini
yang
biasa
dan
umum
17
terlihat pada ungkapan mahasiswa menyatakan
bahwa
c.
walaupun
Mahasiswa
seharusnya
menghindari penggunaan
perilaku tidak baik di dalam bidang
blog,
mahasiswa
akademik namun mahasiswa tetap
sebaiknya
melakukan plagiarisme dampaknya
mengakses
perilaku ini sulit untuk di hilangkan.
jurnal,ebook baik lingkup
Cara-cara
yang
digunakan
nasional
mahasiswa
dalam
melakukan
internasional.
sering situs
maupun
plagiarisme tugas kuliah dan strategi mahasiswa
dalam
plagiarisme
merupakan
yang
memiliki
menghindari perilaku
makna
dan
2.
Bagi Dosen a. Dosen
diharapkan
mengoreksi
tugas
berorientasi pada pencapaian nilai
mahasiswa dengan cermat
yang baik.
dan
menggunakan
Saran 1.
pendeteksi
Bagi Mahasiswa a.
Mahasiswa
jurnal
aplikasi plagiarisme,
diharapkan
plagiarisme
dapat
buku,
mendeteksi
tugas
sebagai
referensi
serta
Dengan demikian aplikasi
menggunakan
sumber dalam
mengerjakan tugas kuliah b.
teliti
mahasiswa yang terindikasi plagiat. b. Dosen
Mahasiswa
seharusnya
mewajibkan
sering
melakukan
menggunakan
sebaiknya mahasiswa sumber
kegiatan diskusi dengan
referensi buku, jurnal dalam
teman, dengan demikian
setiap tugas kuliah. Dengan
mahasiswa
demikian
wawasan
memiliki dan
diharapkan
pengetahuan yang lebih
menghindari
kompleks.
internet.
mahasiswa dapat penggunaan
18
c.
Dosen
sebaiknya
Mahasiswa
Fakultas
memberikan bentuk tugas
Sosial
yang bervariasi, tidak hanya
Yogyakarta. Diakses tanggal
makalah namun juga dalam
15
bentuk lain misalnya soal
http://eprints.uny.ac.id/24101/1
analisis. Dengan demikian
/ABSTRAK.pdf
setiap mahasiswa memiliki jawaban yang berbeda-beda. Daftar Pustaka Afrizal.
(2014).
KUALITATIF:
Sebuah Upaya Penggunaan Kualitatif
Negeri
Nopember
P.
(2013).
dari
Membaca
Pikiran Pierre Bourdieu. Terj. Richard
METODE
PENELITIAN
Bourdieu,
Universitas
Ilmu
Kreasi
Jenkins.
Bantul:
Wacana(Buku
Asli
diterbitkan tahun 1992)
Mendukung
Bourdieu, P. (2012). (Habitus x
Penelitian
Modal) + Ranah = Praktik.
Dalam
Berbagai
Terj.
Pipit
Maizier.
Disiplin Ilmu. Jakarta: Raja
Yogyakarta: Jalasutra. (Buku
Grafindo Persada
Asli diterbitkan tahun 1990)
Aisyah. (2016). Plagiarisme dalam Penyusunan
Karya
Ilmiah
Bourdieu, P. (2010). Arena dan Produksi
Kultural
Sebuah
Mahasiswa Jurusan Tarbiyah
Kajian Sosiologi Budaya. Terj.
Program Studi PAI STAIN
Yudi Santosa. Bantul: Kreasi
Pekalongan
Wacana. (Buku asli diterbitkan
Angkatan
2013
Diakses tangal 4 Desember
tahun 1993)
21016 http://repository.usu.ac.id/xmlu
Bourdieu, P. (1990). The Logic Of
i/handle/123456789/20971?sho
Practice. Terj. Richard Jenkins
w=full
.California:Stanford University Press( Buku Asli di terbitkan
Aprilian Widiantoko, Muhammad Agung. (2014). Plagiat Pada Tugas
Akhir
Skripsi
1990)
19
Bourdieu, P. (1989). Handbook of thoery and research for the
/eJKI/article/viewFile/1589/13 3
sociology of education. (J. Richardson
Terj)
Westport, Huttabarat,
CT: Greenwood
Suerta
Ronarumata.
(2016). Tingkat Plagiarisme Bourdieu, P. 1992, Menyingkap Kuasa Simbol. Terj. Fauzi Fashri. Yogyakart: Jalansutra
pada
Skripsi
Program
Mahasiswa
Studi
Ilmu
Perpustakaan Lulusan Tahun
Denzin, N.K. 2009. Hand Book of
2015 berdasarkan Plagiarism
Qualitative. Yogyakarta : Research
Checker X Scanner. Diakses
Pustaka Belajar.
tanggal 25 Desember 2016 http://repository.usu.ac.id/hand
Hermawan, Bambang Imam. (2015).
le/123456789/63073
Analisis Performasi Algoritma Winnowing Manber Kesamaan
Dan
Algoritma
Untuk
Deteksi
Dokumen
Berbahasa
Teks
Indonesia.
Diperoleh pada 13 Desember 2016,
dari
http://elib.unikom.ac.id/gdl.php ?mod=browse&op=read&id=jb ptunikompp-gdl-bambangima32849&q=Plagiarisme
Iskandar.
(2013).
Penelitian
Metodologi
Pendidikan
dan
Sosial. Jakarta: Referensi. Joko Prasetiono, Slamet Murtini Andor, Bayu (2015) Hubungan Antara Dengan Perilaku
Dampak
Teknopoli
Kecenderungan Plagiarisme
Kalangan Mahasiswa
Di (Studi
Kasus : Mahasiswa Tingkat
Runtuhnya
Akhir Perguruan Tinggi Di
Tombok Kejujuran Akademik.
Kota Pekalongan) . Diakses
Diperleh pada 20 Oktober 2016
tanggal 4 Desember 2016
dari
http://jurnal.stmik-
http://journal.ui.ac.id/index.php
wp.ac.id/files/disk1/1/ictech--
Herqutanto.
(2013).
slametjoko-35-1-artikel-o.pdf
20
Ritzer, Moleong, L.J. (2010). Metodologi
(2012).
Sosiologi:
Dari
Teori
Sosiologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Klasik Sampai Perkembangan
Remaja Rosdakarya
Terakhir
Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: REMAJA ROSDAKARYA Mutahir,
A.
(2011).
Intelektual
Kolektif
Pierre
Bourdieu
Sebuah
Gerakan
untuk
Melawan Dominasi. Bantul: Kreasi Wacana
Plagiarisme Bagi Mahasiswa Universitas
Postmodern.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sastroasmoro,
Sudigdo.
(2007).
Catatan
tentang
Beberapa
Plagiarisme. Diakses tanggal 15
Nopember
Muhammadiyah
Surakarta. Diakses tanggal 15 Nopember
2016
dari
http://eprints.ums.ac.id/36885/
http://indonesia.digitaljournals. org/index.php/idnmed/article/v
Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2012).Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
ALFABET. Soelistyo,
H.
3/02.%20Naskah%20Publikasi.
Plagiarisme:
pdf
Pelanggaran
Joan
M.
dari
iewFile/513/512
Pradiansyah, Aditya. (2015). Makna
Reitz,
George.
Online
Dictionary Library
for and
Information Science.
Cipta
dan
(2011).
Hak Etika.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Solopos.com (2013, 23 November)
Dalam
Perkembangan Teknologi Picu
http://www.abc‐
Plagiarisme
clio.com/ODLIS/odli
Diperoleh 18 November 2016
s_p.aspx
dari
Mahasiswa.
http://www.solopos.com/2013/
21
11/25/perkembangan-
Surakarta: Universitas Sebelas
teknologi-picu-plagiarisme-
Maret
mahasiswa-468216 Sonda
Sambara,
Tempo.co
Juniarti
(2015)
(2016,
09
Mahasiswa
Februari). Plagiarisme.
Sikap Mahasiswa Terhadap
Tempo .Diperoleh pada 09
Tindakan Plagiarisme (Studi
Oktober
Deskriptif
m.tempo.co/read/news
Pada
Mahsiswa
2016,
Http://
Semester II Angkatan 2014 Program Studi Bimbingan dan
Wulandari, Desi (2011, 26 Oktober)
Konseling Universitas Sanata
Budaya
Dharma
Implikasinya
Mahasiswa. Suara Merdeka.
Terhadap Usulan Topik-Topik
Diperoleh pada 25 0ktober
Bimbingan
2016,
dan
Pribadi
dan
Copy
Paste
dari
Bealajar) Diakses tanggal 4
http://suaramerdeka.com/v1/in
Desember
dex.php/read/cetak/2011/02/12
2016
https://repository.usd.ac.id/760
/136770/Budaya-Copy-Paste-
/1/111114061.pdf
Mahasiswa Zalnur,
Sugiyono.
(2013).
Memahami
Muhammad.
Plagiarisme
Di
(2012). Kalangan
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Mahasiswa. Diakses tanggal 20
ALFABETA,
Oktober
2016
dari
http://journal.tarbiyahainib.ac.i Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,
(Pendekatan Kualitatif,
dan
R&D).Bandung:Alfabeta. Sutopo.
(2002).
Penelitian
Metodologi Kualitatif.
d/index.php/attalim/article/vie w/6