80 Laporan Tugas Akhir
TUGAS AKHIR PERANAN PROSES DESIGN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA PT.SPOTEC
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum Sarjana Strata 1 Pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana
Disusun Oleh : Nama NIM Program Studi
: Fredi. Septiono : 01601-014 : Teknik Industri
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
81 Laporan Tugas Akhir
2008 LEMBARAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
: Fredi. Septiono
NIM
: 01601-014
Jurusan
: Teknik Industri
Judul skripsi
: Peranan Proses Design dalam meningkatkan Produktivitas pada PT.SPOTEC
Dengan ini menyatakan bahwa penulisan skripsi yang telah saya buat ini hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau hasil penjiplakan terhadap karya orang lain, maka bersedia
mempertanggung
jawabkannya
sekaligus
bersedia
menerima
sanksi
berdasarkan aturan dan tata tertib di Universitas Mercu Buana. Demikian pernyataan yang saya buat ini dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
( Fredi. Septiono )
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
79 Laporan Tugas Akhir
LEMBARAN PENGESAHAN Peranan Proses Design dalam Meningkatkan Produktivitas pada PT.SPOTEC
Disusun Oleh : Nama
: Fredi. Septiono
NIM
: 01601-014
Program Studi
: Teknik Industri
Mengetahui Pembimbing
Koordinator TA/KaProdi
( Ir.Alfa Firdaus,MT )
( Ir,Muhammad Kholil,MT )
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
82 Laporan Tugas Akhir
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan saya ucapkan karena atas berkatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Pembuatan laporan ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana pada Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Industri di Universitas Mercu Buana. Adapun judul dari laporan Tugas Akhir ini adalah " PERANAN PROSE S DESI GN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA PT.SPOTEC " Didalam penyusunan laporan ini penulis menyadari banyaknya kekurangan, baik data dan materi yang telah disampaikan pada perkuliahan. Dan penulis juga menyampaikan terimakasih atas dukungan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, antara lain kepada : 1.
Bapak Ir.M.Kholil,MT. Selaku koordinator dan ketua program studi Teknik Industri Universitas Mercubuana.
2.
Bapak Ir. Alfa Firdaus,MT. Selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah membimbing serta memberikan pengarahan untuk kesempurnaan laporan ini.
3.
Bapak Pujianto , selaku pembimbing lapangan yang memberikan informasi berupa data – data yang diperlukan sesuai dengan laporan ini.
4.
Ayah dan Ibu yang telah memberikan semangat, doa dan material sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5.
Teman – teman Teknik Industri yang telah memberikan pengarahan serta semangat.
Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung selama pengambilan data sampai selesainya penyusunan Tugas Akhir Akhir kata penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun penyusun, karena dalam laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Jakarta, Juni 2008
Penyusun Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
83 Laporan Tugas Akhir
DAFTAR ISI i LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSETEJUAN LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i DAFTAR ISI……………………………………………………………………
ii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………....
v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………
vi
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………
1
1.1. Latar Belakang Masalah…………………………………………
1
1.2. Pembatasan Masalah……………………………………………
2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian…………………………………
3
1.4. Kegunaan Penelitian……………………………………………
3
1.5. Kerangka Pemikiran……………………………………………
4
1.6. Metode Pengumpulan Data…………………………………....
4
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………..
5
1.8. Sistematikan Penulisan…………………………………………
5
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………
7
2.1. Peranan Proses dengan Management Produksi………………
7
2.2. Pengujian Binominal…………………………………………
11
2.3. Pengertian Proses Design……………………………………
13
2.4. Maksud dan Tujuan Proses Design…………………………...
14
2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Design…………
15
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
84 Laporan Tugas Akhir
2.5 Sistem Kerja Proses Design…………………………………
19
2.5.1 Prosedur Pelaksanaan Proses Design………………………..
21
2.6 Tipe Prosesm Produksi………………………………………… ii
23
2.7 Hubungan Proses Design dengan Produk Design…………......
27
2.8 Pengertian Produktivitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. 29 2.8.1 Hubungan Proses Design dengan Peningkatan Produktivitas…… 31 2.8.2 Pengukuran Produktivitas………………………………………… 34 2.8.3 Manfaat Pengukuran Produktivitas………………………………
34
2.8.4 Penyebab Penurunan Produktivitas Perusahaan…………………
35
2.8.5 Alat-Alat Pengukuran Produktivitas Perusahaan………………
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………
37
3.1. Studi Pendahuluan………………………………………………
39
3.2. Tujuan Penelitian………………………………………………… 40 3.3. Identifikasi Masalah……………………………………………… 40 3.4. Pengumpulan Data………………………………………………
40
3.5. Pengolahan Data…………………………………………………
41
3.6. Analisa dan Pemecahan Masalah………………………………
41
3.7. Kesimpulan dan Saran…………………………………………
42
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA…………………… 43 4.1. Gambaran Umum Perusahaan…………………………………… 43 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………… 43 4.1.2 Waktu Kerja Perusahaan………………………………………… 44 4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan…………………………………
45
4.1.4 Struktur Organisasi………………………………………………
45
4.2. Kegiatan Produksi Perusahaan…………………………………… 46 4.2.1 Bahan Baku yang digunakan……………………………………
46
4.2.2 Mesin yang digunakan……………………………………………
47
4.2.3 Pengumpulan Data………………………………………………
47
4.2.4 Hasil Produksi……………………………………………………
47
4.2.5 Data Purchase Order ( PO )………………………………………
48
4.2.6 Data Penggunaan Input…………………………………………… 50
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
85 Laporan Tugas Akhir
4.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data……………………………… 50 4.4. Masalah yang dihadapi Proses Design…………………………… 55 4.5. Produktivitas Berdasarkan Permasalahan Dalam Proses Design… 58 4.6. Hubungan Proses Design iii Dengan Produktivitas Melalui Korelasi… 65 BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH………………………… 68 5.1. Analisa Produktivitas Perusahaan………………………………
68
5.1.2 Analisa Produktivitas Tenaga Kerja……………………………
70
5.1.3 Analisa Produktivitas Mesin……………………………………
71
5.2
Pengujian Hipotesa X, Y ( uji t )………………………………
72
5.3.1 Pemecahan Masalah……………………………………………
74
5.3.2 Hambatan dalam Proses Design………………………………
74
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………...
76
6.1. Kesimpulan……………………………………………………
76
6.2. Saran……………………………………………………………
78
DAFTAR PUSTAKA
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
86 Laporan Tugas Akhir
iv DAFTAR GAMBAR Gambar
Hal
2.1.
Pola Kegiatan Usaha Industri
11
2.2.
Factor yang Mempengaruhi Proses Design
15
2.3.
Sistem Kerja Proses Design
19
2.4.
Hubungan Proses Design dengan Produk Design
28
2.5.
Skema Sistem Produktivitas
33
3.1
Model Penelitian
37
3.2
Kerangka Metodologi Penelitian
39
4.1
Struktur Organisasi PT SPOTEC
45
4.2
Proses Transfer Order
56
5.1
Tingkat Produktivitas Penjualan Berdasarkan Output Bahan Baku
69
5.2
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
70
5.3
Tingkat Produktivitas Mesin
71
5.4
Pengeruh Kegiatan Proses Design Terhadap Peningkatan Produktivitas 72
5.5
Diagram Sebab-Akibat Hambatan Dalam Proses Design (Transfer Order)
Fredi Septiono 01601-014
74
Universitas Mercu Buana
87 Laporan Tugas Akhir
vi DAFTAR TABEL Tabel
Hal
2.1. Perbedaan Produktivitas untuk Persediaan dan Produktivitas untuk Pesanan………………………………………………………………... 27 4.1.1 Hari Kerja Normal…………………………………………………...…..... 44 4.2.1 Data PO 2006 ( sepatu / unit )……………………………………………... 48 4.2.2 Data Hasil Produksi 2006 ( rupiah )……………………………………...... 49 4.2.3.Data Penggunaan Input Tahun 2006………………………………………. 50 4.3.1 Data Input, Output Bahan Baku dan Produktivitas Bahan Baku 2006……. 51 4.3.2 Data Input, Output Mesin dan Produktivitas Mesin 2006………………… 52 4.3.3 Data Input, Output Tenaga Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja 2006…
53
4.3.4 Produktivitas Perusahaan Tahun 2006…………………………………….
57
4.4.1 Perhitungan Kerja Lembur Minggu ke-1 ( 2007 )………………………… 57 4.4.2 Output Hasil Produksi Berdasarkan Waktu Lembur Satu Bulan………….
57
4.5.1 Data PO 2007 ( sepatu / unit )…………………………………………….. 58 4.5.2 Data Hasil Produksi 2007 ( rupiah )………………………………………
59
4.5.3 Data Penggunaan Input Tahun 2007………………………………………
60
4.5.4 Data Input, Output Bahan Baku dan Produktivitas Bahan Baku 2007……
61
4.5.5 Data Input, Output Mesin dan Produktivitas Mesin 2007………………...
62
4.5.6 Data Input, Output Tenaga Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja 2006...
63
4.5.7 Produktivitas Perusahaan Tahun 2007……………………………………. 64 4.6.1 Data Kegiatan Proses Design dan Produktivitas Perusahaan…………….. 66 5.1
Titik Kritis untuk Uji t……………………………………………………. 72
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
1 Laporan Tugas Akhir
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat dan terarah, juga memberikan sumbangan bagi kegiatan pembangunan yang sedang dilaksanakan di negara kita ini. Pembangunan yang sedang dilaksanakan antara lain disektor perindustrian, dimana sektor industri ini merupakan salah satu sektor yang sangat penting meskipun tidak terlepas dari sektor yang lainnya. Pada kenyataanya, pembangunan sektor industri diiringi dengan kemajuan teknologi, yang telah menciptakan alat-alat baru dengan metode yang lebih baik, efektif, efisien sehingga dapat memecahkan berbagai masalah seperti : mengembangkan jaringan produksi, distribusi dan pemasaran bagi perusahaan yang menerapkan dan menggunakan teknologi tersebut. Dengan teknologi modern, perusahaan dapat menggunakan faktor-faktor produksi, peralatan dan metode produksi yang lebih canggih agar perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah dan kualitas tertentu dengan biaya produksi yang Dalam kaitannya dengan penggunaan teknologi baru, perusahaan harus melihat kegunaan dari teknologi tersebut agar tidak menimbulkan dampak dan kerugian bagi
Fredi Septiono 01601-014
1
Universitas Mercu Buana
2 Laporan Tugas Akhir
perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan pemikiran-pemikiran dan pengajian-pengajian untuk mendapatkan cara-cara yang lebih baik guna menghasilkan keluaran yang optimaldan dapat mencapai sasaran secara tepat, dalam jumlah, waktu yang efisien. Kecepatan perkembangan teknologi menyebabkan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri harus melakukan kegiatan penelitian dan perkembangan dalam rangka memodifikasi produk lama atau menghasilkan produk yang baru yang lebih baik. Terlebih dulu, perusahaan harus melakukan suatu rancangan produk ( product design), kemudian dilanjutkan dengan rancangan proses ( Process design ). Agar tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas baik tercapai dan dapat menyerahkan produk tepat pada waktunya, maka perusahaan memerlukan suatu kegiatan yaitu proses desain. Dengan proses design yang baik, diharapkan perusahaan dapat menghasilkan produk yang telah ditetapkan dalam produk design, sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen. Atas dasar uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang hasilnya akan disusun dalam sebuah tugas akhir dengan judul “ Peranan Proses Design dalam Meningkatkan Produktivitas pada PT. SPOTEC di Cikupa”.
1.2. Pembatasan Masalah Proses design merupakan salah satu tahap kegiatan perencanaan dalam produksi. Proses design dapat dianggap sebagai rancangan terhadap rangkaian kegiatan untuk membuat produk yang telah ditetapkan. Rancangan pembuatan produk meliputi mesin-mesin, bentuk, kualitas, bahan, dan volume / tipe. Apabila perusahaan tidak melaksanakan proses design secara efektif dan efisien, maka mungkin perusahaan akan mengalami kerugian, seperti misalnya: keterlambatan bahan baku, keterlambatan pengerjaan dalam proses design. Dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan serta mengatasi keterbatasan sumber daya yang ada masalah yang dihadapi adalah bagaimana merancang proses ( proses design ) yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan dalam pembuatan produk serta mengefektifkan dan mengefisiensikan pengalokasian sumber daya perusahaan, sehingga produktivitas perusahaan meningkat.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
3 Laporan Tugas Akhir
Untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, penulis akan membatasi masalah yang akan dianalisis yaitu : 1. Sampai berapa besar peranan proses design dalam meningkatkan produktivitas perusahaan? 2. Masalah proses design apa yang dihadapi perusahaan dan bagaimana cara pemecahannya? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan dimaksukan untuk mendapatkan data yang diperlukan
sebagai
bahan
analisis
dalam
pengkajian
masalah
yang
telah
diidentifikasikan, dianalisis serta dibuatkan kesimpulannya sebagai bahan penyusun skripsi, yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh gelar sarjana pada Fakultas Teknologi Industri. Adapun tujuan daripada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sampai berapa besar peranan proses design dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. 2. Untuk mengetahui salah satu masalah proses design di perusahaan dan bagaimana cara pemecahannya. 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan selain bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis mengenai permasalahan proses design, juga diharapkan bermanfaat: 1. Sebagai sarana, tempat penulis mempraktekan dan memanfaatkan ilmu yang diperoleh pada waktu kuliah. 2. Sebagai bahan masukan dan umpan balik ( feed back ) serta bahan pertimbangan bagi perusahaan, dalam melaksanakan proses design. 3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang berminat dalam masalah proses design.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
4 Laporan Tugas Akhir
1.5 Kerangka Pemikiran Untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam suatu proses produksi, maka perusahaan perlu melaksanakan fungsi-fungsi produksi dengan baik yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Salah satu subfungsi perencanaan yang penting adalah tahap proses design. Proses design merupakan dasar yang dijadikan pedoman kerja, serta dasar untuk melakukan tindakan pengawasan dan pengendalian, baik terhadap tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan lain sebagainya. Proses design adalah suatu perencanaan yang digunakan untuk menentukan karakteristik dan hubungannya antara metode yang digunakan dalam membuat produk dan komponen-komponennya. Produktivitas akan meningkat jika perusahaan melaksanakan proses design (input) dengan baik dan benar. Kapasitas produksi mungkin tercapai pada tingkat yang maksimal tetapi dengan berbagai kemungkinan, antara lain ; kualitas produksi rendah, biaya produksi tinggi atau sebaliknya, biaya produksi rendah tetapi kapasitas produksi rendah atau tingkat produksi tinggi tetapi kualitas rendah. 1.6. Metode pengumpulan data Metode penelitian yang dipakai untuk memperoleh data penelitian ini adalah : 1. Metode Deskriptif Analisis, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan tertentu pada saat ini dan disusun, dijelaskan, dianalisis, disimpulkan dan akhirnya disusun dalam sebuah skripsi berdasarkan faktor-faktor yang ada, baik faktor ekstern maupun intern sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai masalah yang dihadapi oleh perusahaan. 2. Historis 3. Solving Problem
Untuk itu penulis menggunakan dua macam teknik penelitian, yaitu : 1. Library Research Dalam hal ini penulis melakukan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sebagai dasar yang mendukung penelitian ini dilakukan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
5 Laporan Tugas Akhir
2. Field Research Di sini penulis melakukan peninjauan (observasi) langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian dan mengadakan wawancara langsung maupun tidak langsung dengan pihak-pihak yang berwenang, dengan tujuan untuk memperoleh data primer tentang operasi produksi perusahaan. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT. “SPOTEC” di Cikupa, yang berlokasi di Jalan Raya Serang Km. 15, pada bulan Oktober 2006. 1.8. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran dalam pembuatan skripsi ini penulis membuat sistematika penulisan yang terdiri : BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis memberikan gambaran mengenai : latar belakang penelitian, identifikasi masalah, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian, lokasi dan waktu penelitian, serta sistematika pembahasan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Penulis mengutip berbagai teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu : peranan proses design dalam manajemen produksi, pengertian proses design, maksud dan tujuan proses design, faktorfaktor yang mempengaruhi proses design, tipe proses produksi, prosedur pelaksanaan proses design, hubungan proses design dengan produk design, pengertian produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi, serta hubungan proses design dengan peningkatan produktivitas.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN Berisikan tentang langkah-langkah yang diambil dalam penelitian.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
6 Laporan Tugas Akhir
BAB IV
: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisikan tentang data input data output produksi selama 2 tahun, yaitu pada tahun 2006 – 2007 berupa tenaga kerja, penggunaan mesin dan penggunaan bahan baku dari perusahaan yang diteliti.
BAB V
: ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH Mengemukakan bahasan dari penelitian dan perhitungan tingkat produktivitas yang didapat dengan menggunakan metode APC dan seberapa besar hubungan proses design dengan produktivitas melalui korelasi.
BAB VI
: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan memberikan saransaran.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
7 Laporan Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Peranan Proses Design dalam Manajemen Produksi Sebelum penulis menjelaskan lebih lanjut mengenai peranan proses design dalam manajemen produksi, terlebih dahulu penulis akan menguraikan pengertian dari manajemen, produksi, dan manajemen produksi. Sebagaimana kita ketahui bahwa manajemen produksi merupakan salah satu cabang dari Ilmu Manajemen. Oleh karena itu, perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian manajemen dan produksi. Dalam beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai manajemen ternyata terdapat perbedaan-perbedaan di dalam definisi yang dikemukakannya, walaupun pada intinya sama. “Manajemen dimaksudkan adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain”. Menurut George R. Terry dalam bukunya “Principles of Management” adalah sebagai berikut : “Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objective by the use of human being ang other resources”.
Fredi Septiono 01601-014
7
Universitas Mercu Buana
8 Laporan Tugas Akhir
Manajemen adalah suatu proses yang meliputi perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Sedangkan menurut Harold T. Amrine dalam bukunya “Manufacturing Organization and Management”, mengemukakan : “Management has been defined as the accomplishment of goal through others and management is the true sense involves the accomplishment or goals or objectives and is not simply a position within a business”. Manajemen dapat didefinisikan sebagai pencapaian sasaran melalui tujuan orang lain dan manajemen adalah suatu bagian yang menyangkut pencapaian sasaran atau tujuan dan bukan hanya posisi di dalam suatu usaha. Dari pengertian yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut terdapat tiga unsur yang penting, yaitu adanya orang yang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang bertanggung jawab akan tercapainya tujuan. Menurut bapak Ir.Thorik dalam perkuliahan mengatakan bahwa : Produksi adalah : 1. Suatu proses untuk mengubah bentuk dari bahan mentah menjadi barang jadi atau 2. Suatu proses untuk mengubah bentuk dari barang-barang yang kurang / tidak berguna menjadi lebih berguna dan Suatu proses untuk mengubah input menjadi output. Produksi adalah output dari suatu proses pengolahan yang produktif Kemudian menurut Brench RFL dalam bukunya “The Principples and Practice of Management.”, mengemukakan : “Production can be defined as the organized activity of transfering raw materials into finished goods”. “ Production is the output of productive forces”
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
9 Laporan Tugas Akhir
Produksi dapat diartikan sebagai pengorganisasian aktivitas perubahan dari bahan baku menjadi barang jadi. Dari pengertian-pengertian tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa produksi merupakan suatu aktivitas untuk menambah kegunaan atau faedah, fungsi dan nilai suatu barang melalui proses perubahan bentuk. Selanjutnya, penulis akan membahas pengertian daripada manajemen produksi, yaitu : Menurut Bpk.Dedi dalam perkuliahan mengatakan bahwa : “Manajemen Produksi adalah segala kegiatan yang mengkoordinir penggunaan faktor-faktor produksi atau fasilitas industri dalam menghasilkan barang atau jasa pada tingkat produktivitas yang tinggi”. Menurut Drs. Sofjan Assauri dalam bukunya “Manajemen Produksi dan Operasi”, mengatakan bahwa :
“Manajemen Produksi dan Operasi meruapakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumbersumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat, dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang dan jasa”. Sedangkan menurut Elwood S. Buffa dalam bukunya “Basic Production Management”, memberikan pengertian manajemen produksi sebagai berikut :
“Production management deals with decition making related to production process, so that the resulting goods and service is produced according to the specification, in the amounts and the schedule demanded and at minimum cost”. Manajemen produksi sebagian besar menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi, sehingga diperoleh barang dan jasa yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jadwal permintaan dan dengan biaya yang minimum. Berdasarkan pengertian di atas, maka ditarik kesimpulan bahwa manajemen produksi merupakan suatu kegiatan yang mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan, dan
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
10 Laporan Tugas Akhir
pengevaluasian sehingga dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa pada tingkat produktivitas yang tinggi. Untuk melihat peranan proses design perlu diketahui kedudukannya dalam manajemen produksi. Di sini penulis akan menguraikan Pola Kegiatan Usaha Industri ( PKUI ) seperti tercantum dalam gambar 2.1. Adapun tahap-tahap Pola Kegiatan Usaha Industri sebagai berikut :
PLAN
: LONG RUN - Product Design (Marketing Map) - Product Manufacture dan Facilities - Process Design - Tooling dan Equipment (Machine Selection / Replacement) - Job Design – Work Method - Plant Location - Plant Lay Out - Material Handling - Value Engineering / Analysis
- Plant Design dan Serveces - Instalation - Plant Service - Safety dan Hygienes - Maintenance Facilities
SHORT RUN - Production Planning and Control - Production Planning - Production Control - Material Control - Quality Control
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
11 Laporan Tugas Akhir
- Maintenance Management - Factory Costing and Cost Control
DO
: EXECUTION - Supervising - Communication - Motivating
EVALUATION
: Recording, Analizing, Reporting
R&D
: Production R & D GAMBAR 2.1. Pola Kegiatan Usaha Industri ( PKUI )
Setelah memperhatikan tahap-tahap dari PKUI tersebut di atas, terdapat tiga fungsi pokok manajemen produksi, yaitu plan, do, check (evaluation); di mana plan dibagi dalam dua bagian yaitu plan in the long run dan plan in the short run. Proses design terdapat pada perencanaan jangka panjang (plan in the long run) yaitu pada tahap manufaktur dan fasilitas. Sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang, maka proses design mempunyai kedudukan yang strategis; artinya kalau sekali direncanakan dengn tepat, maka seterusnya akan selalu memberikan keuntungan bagi perusahaan, demikian pula sebaliknya apabila dilakukan dengan salah, maka selanjutnya akan selalu mengalami kerugian atau kekurangan yang terus menerus. Dari uraian tersebut di atas, maka terlihat bahwa proses design mempunyai peranan yang sangat penting dalam perencanaan produksi. 2.2. Pengujian Binomial Uji binomial dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: §
Kemudian ditentukan peluang/proporsi terjadinya Y atau T. Karena kemungkinan terjadinya salah satu dari dua pilihan diatas sama maka proporsi atau p = 0.5
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
12 Laporan Tugas Akhir
§
Bentuk hipotesa sebagai berikut: H0 : Proses design mempengaruhi produktivitas H1 : Proses design tidak mempengaruhi produktivitas Maka :
H0 : PD
0
H1 : PD = 0 Alpha (α) = 0.05 Terima H0 bila Phitung α, dan tolak H0 bila Phitung < α Digunakan distribusi binomial untuk menghitung P, sebagai berikut: P = P (X ≤ x dan p = 0.5); P = Σ b (x;n,p) Dimana x : jumlah Y; n : Jumlah Populasi; p : proporsi Y Karena jumlah n kecil (n<25), maka untuk mendapatkan Phitung digunakan tabel binomial. § Penentuan Hipotesis: H0: Jumlah responden yang menyetujui lebih besar atau sama dengan jumlah responden yang menolak H1: Jumlah responden yang menyetujui lebih kecil daripada jumlah responden yang menolak atau H0 : Y = T = 0.5 H1 : Y < T < 0.5 § Asumsi tingkat kepercayaan (α) = 0.05 § kesimpulan : s
Jumlah responden yang menjawab Y = 5 atau x = 5
s
Jumlah populasi n = 5; peluang (p) = 0.5; maka
P = Σ b ( 5 ; 5 , 0.5 ) ; dari tabel binomial didapat Phitung = 1 Sehingga Phitung (1) > α (0.05), maka tidak cukup alasan untuk menolak H0
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
13 Laporan Tugas Akhir
2.3. Pengertian Proses Design Kegiatan merancang produk diawali dengan kegiatan penelitian dan usaha penembangan produk yang sudah ada. Selanjutnya, diseleksi dan diputuskan apa yang akan dihasilkan dan bagaimana design dari produk itu yang menggambarkan spesifikasi dari produk tersebut. Setelah produk dirancang, maka kegiatan untuk merealisasikan produk tersebut adalah merancang proses. Produk yang dihasilkan dalam suatu perusahaan industri merupakan hasil akhir dari suatu urutan proses produksi. Sebelum melaksanakan proses produksi tersebut, terlebih dahulu harus dibuat rancangan prosesnya ; kegiatan ini disebut proses design. Selanjutnya, penulis mengutip pendapat para ahli tentang pengertian proses design. Menurut Ir.Rusli Sjarif dalam bukunya “Manajemen Produksi” menyatakan bahwa :
“Proses design adalah perencanaan tentang pembuatan produk yang telah ditetapkan dalam produk design dengan menggunakan peralatan yang ada atau dapat diadakan dengan metode seekonomis mungkin”. “Process design as an activity goes through a series of successive approximations, starting with a rather tentative set of product specifications which are to be satched to the characteristics of various production methods”. Proses design sebagai satu kegiatan melalui perkiraan urutan produksi yang dimulai dari penentuan spesifikasi produk dengan mempertimbangkan bermacam-macam karakter metode produksi. Kemudian Harold dalam bukunya “ Manufacturing Organitation and Management” menyatakan : “The design of manufacturing process is determination of how the product is to be made” Dari pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa proses design merupakan perencanaan tentang rancangan proses pembuatan produk yang telah
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
14 Laporan Tugas Akhir
ditetapkan dalam produk design dengan menggunakan peralatan/ fasilitas yang ada atau yang dapat diadakan dengan menggunakan metode seekonomis mungkin. 2.4. Maksud dan Tujuan Proses Design Design atau rancangan sebagai bagian dari perencanaan produksi perlu dibuat dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan produk design yang telah ditetapkan. Proses design dapat menghasilkan produk yang lebih baik melalui perbaikan metode/pemilihan metode dan mesin atau peralatan yang ada atau dapat diadakan. Sedangkan tujuan dan fungsi dari proses design,dapat kita lihat dari pendapat di bawah ini. Menurut Ir. Rusli Sjarif dalam “Diktat Pengantar Manajemen Produksi”, mengemukakan tujuan proses design adalah :
“Mengusahakan pemilihan cara-cara yang seekonomis mungkin dalam membuat produk dengan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas lainnya yang tersedia atau dapat disediakan”. Fungsi dari proses design dapat dibatasi seperti menganalisis suatu produk dan menentukan operasi pembuatannya serta fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk, sesuai dengan spesifikasinya dengan metode seekonomis mungkin. Jadi, dapat penulis simpulkan bahwa pada dasarnya maksud dan tujuan dari proses design adalah memilih cara-cara yang lebih baik dengan menganalisis suatu produk dan menentukan terlebih dahulu mesin-mesin atau fasilitas-fasilitas yang tersedia atau yang dapat disediakan serta dengan cara/metode yang seekonomis mungkin untuk menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasinya. Maksud dan tujuan proses design yang dilaksanakan oleh PT. SPOTEC adalah sebagai berikut : 1. Untuk memilih cara-cara yang seekonomis mungkin dalam pembuatan sepatu dengan menggunakan mesin-mesin dan fasilitas yang ada, misalnya mesin jahit
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
15 Laporan Tugas Akhir
untuk membuat sepatu bagian atas, mesin press untuk mengepress sepatu dan mesin cetak untuk mencetak menjadi sole. 2. Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan pesanan dan keinginan konsumen. 3. Untuk memperlancar jalannya proses produksi yaitu dengan meggunakan mesinmesin yang sesuai pada bagian upper dan bagian sole hingga menjadi sepatu yang siap untuk dipak. 4. Untuk meningkatkan dan menunjang penjualan ataupun hasil produksi sepatu. 5. Untuk menjamin terselenggaranya kontinuitas dan koordinasi dari bagian yang satu ke bagian lainnya dalam pengolahan dan penyelesaian proses pembuatan sepatu. 6. Untuk menunjang kelangsungan hidup perusahaan. 2.4.1.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Design Faktor-faktor yang mempengaruhi proses design terdiri dari :
1. Bentuk / Kualitas 2. Bahan 3. Volume / Type
Proses Design
Bentuk/Kualitas
Bahan
Volume/Tipe - Job Order - Series Production - Mass Production
Pilot Plant GAMBAR 2.2. Faktor yang mempengaruhi Proses design
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
16 Laporan Tugas Akhir
Keterangan : 1. Bentuk / Kualitas Produk yang telah dirancang oleh produk designer diserahkan ke bagian proses design. Proses design ini ditentukan oleh faktor-faktor, seperti bentuk / kualitas, bahan, dan volume. Bentuk produk yang akan dibuat mempunyai pengaruh yang berdampak terhadap cara pembuatan suatu produk. Dengan demikian, bentuk dan kualitas sutu produk akan mempengaruhi proses design, seperti yang dikemukakan oleh Harold T. Amrine, sebagai berikut : ‘The required quality of product has a definite effect on the design of the manufacturing process”. Kualitas yang dikehendaki dari suatu produk mempunyai pengaruh nyata terhadap design dari proses pembuatan. Produk design mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menetapkan dalam gambar dan spesifikasinya, kemudian diserahkan kepada proses designer agar dimengerti mengenai kulitas dan komponen lain yang diinginkan. Kemudian proses designer memilih cara dan peralatan yang tepat agar dapat menghasilkan produk yang diinginkan.
2. Bahan Dalam hal pemakaian bahan, biasanya diadakan standar material baik dalam ukuran, bentuk, kualitas, daya tahan, maupun macamnya. Hal ini dimaksudkan agar proses pembuatannya lebih mudah, sehingga hasil yang diharapkan telihat baik. Pertimbangan pemilihan bahan seperti dikemukakan oleh Edwin Scoot Resque dalam bukunya yang berjudul “Organization for Production” adalah sebagai berikut :
a) What will the material do for product ? b) How much does it cost ? c) How does it effect manufacture ? d) And is sufficient quality available ?
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
17 Laporan Tugas Akhir
Keterangan : a) Bahan apa yang digunakan sesuai dengan bentuk, jenis, type, dan ukuran dari produk yang akan dihasilkan.
b) Harga bahan akan menentukan kualitas produk yang dihasilkan dan cara pembuatannya, karena itu besarnya biaya bahan mempunyai hubungan erat dengan produk yang dihasilkan.
c) Jenis dan type bahan akan banyak pengaruhnya terhadap cara pembuatan, hal ini dimungkinkan karena sifat bahan yang berbeda.
d) Persediaan bahan yang digunakan harus diperhitungkan jumlahnya, hal ini penting untuk kelangsungan jalannya proses produksi perusahaan, sehingga perusahaan terhindar dari kerugian yang disebabkan oleh kekurangan bahan atau sebaliknya kelebihan bahan.
3. Volume Volume yang dihasilkan biasanya ditentukan oleh tipe produksinya atau sebaliknya, di mana tipe tersebut terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu : 1) Job Order (Pesanan) 2) Series Production (Produksi Seri) 3) Mass Production (Produksi Massa)
Keterangan : a) Job Order (Pesanan) Job order adalah volume produksi berdasarkan pesanan. Hubungannya dengan proses design yaitu untuk mengetahui jumlah atau banyaknya pesanan, macamnya, bentuk, dan penggunaan bahan yang sesuai dengan pesanan, di mana bagian proses design harus menghubungkan dengan mesin-mesin dan peralatan yang ada maupun yang dapat diadakan agar proses produksi berjalan lancar.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
18 Laporan Tugas Akhir
b) Series Production (Produksi Seri) Produksi seri adalah produk yang dibuat berdasarkan seri-seri tertentu atau urutan tertentu. Hubungannya dengan process design yaitu proses design harus dapat memperkirakan jumlah-jumlah yang perlu diproduksi berdasarkan seri-seri tertentu yang dibuat dengan kapasitas mesin-mesin dan jumlah tenaga kerja yang ada. Untuk produk seri ini berdasarkan pesanan atau massa.
c) Mass Production (Produksi Massa) Produk massa adalah produk yang di produksi dalam skala besar, produk tersebut dibuat secara masal sesuai dengan Purchase Order ( PO ) dari buyer. Hubungannya dengan proses design yaitu mengenai kapasitas mesin dan jumlah tenaga kerja yang dapat diadakan, juga harus diperkirakan tingkat penjualan yang mungkin dicapai atas produk tersebut. Untuk itu harus ada kerja sama dengan bagian penjualan agar tidak terjadi penumpukan barang di gudang. Tipe proses produksi yang dilaksanakan oleh PT. SPOTEC adalah discontinuos of manufacturing yang merupakan suatu proses produksi yang berlangsung secara terputus-putus. Langkah-langkah proses design pada PT. SPOTEC adalah sebagai berikut : •
Menentukan kelompok produksi.
•
Menetapkan metode kelompok produksi.
•
Menyeleksi metode produksi.
•
Menguraikan proses produksi
•
Penilaian dan penyeleksian akhir proses produksi.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa PT. SPOTEC telah melaksanakan Proses Design dengan cukup baik. Dilaksanakannya proses design tersebut
mempengaruhi
terhadap
rencana
kegiatan
proses
produksi
dan
pengawasan/pengendalian yang dijalankan perusahaan labih efektif dan efisien.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
19 Laporan Tugas Akhir
2.5. Sistem Kerja Proses Design System kerja proses design merupakan suatu pola kegiatan kerja yang dilakukan oleh bagian proses design berupa tahap – tahap atau langkah pengerjaan dari penerimaan beberapa model yang diberikan oleh pihak buyer yang kemudian diproses untuk di jadikan beberapa sample untuk dapat diproduksi secara masal ( mass production ) pada bagian produksi ( workshop ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3. sistem kerja proses design di bawah ini : F Buyer
actory
a
Development
d g c
b Prototype I e
f
Prototype II h
i
Prototype III Berupa :
j
Cad Drawing Sample Request Form (SRF)
Sales Sample
Pattern
k
Costumer - costumer
n Conform Sample m
o Workshop
l
Production p Mass Production Gambar 2.3. Sistem Kerja Proses Design
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
20 Laporan Tugas Akhir
Keterangan : 1) Huruf “ a “ merupakan proses pemberian PO ( purchase order ) dari pihak buyer ( adidas ) berupa Cad drawing, Sample Request Form ( SRF ) dan Pattern untuk diserahkan kepada bagian proses design ( development ). o Cad drawing adalah merupakan gambar model sepatu yang terdiri dari ( warna, bentuk, gender) biasanya pihak buyer memberikan PO terdiri dari beberapa model sepatu. o Pattern adalah sebuah pola dari masing – masing model sepatu. o Sample Request Form adalah spesifikasi penunjang dari model sepatu. 2) Huruf “ b “ adalah proses pengerjaan beberapa model yang diberikan oleh pihak buyer untuk dijadikan sebuah beberapa sepatu ( masih berupa prototype ) perpasang ( tergantung banyaknya model ) biasanya pihak buyer memberikan 8 – 10 model sepatu. 3) Huruf “ c “ adalah proses pengiriman prototype I dari proses design kepada buyer yang di maksudkan untuk memastikan PO tersebut sesuai dengan permintaan buyer. 4) Huruf “ d “ adalah review dari prototype I untuk diserahkan pada pihak proses design. o Prototype adalah sebuah model yang telah diproses menjadi sebuah sepatu sesuai dengan SRF dan Pattern. 5) Huruf “ e “ adalah proses pengerjaan prototype II dari hasil review prototype I dari buyer. 6) Huruf “ f “ adalah proses pengiriman prototype II. 7) Huruf “ g “ adalah review dari prototype II. 8) Huruf “ h “ adalah proses pengerjaan prototype III yang merupakan hasil review dari prototype II. 9) Huruf “ i “ adalah proses pengiriman prototype III. 10) Huruf “ j “ merupakan prototype III yg telah di setujui oleh buyer yg kemudian diproses oleh proses design menjadi sales sample. o Sales Sample adalah prototype yang telah disetujui oleh buyer untuk dikirim kepada beberapa Negara costumer.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
21 Laporan Tugas Akhir
11) Huruf “ k “ merupakan proses pengiriman sample – sample sepatu ( sales sample ) kepada Negara costumer. 12) Huruf “ l “ merupakan proses pengiriman permintaan produksi dari costumer – costumer berdasarkan sales sample yang diberikan oleh proses design. 13) Huruf “ m “ merupakan PO dari buyer berdasarkan permintaan beberapa sample ( sales sample ) dari beberapa costumer untuk proses selanjutnya yaitu conform sample. o Conform Sample adalah sales sample yang telah di conform ( di setujui ) dan siap untuk diproduksi secara masal ( mass production ) 14) Huruf “ n “ adalah proses pengesahan beberapa sales sampel yang dipesan oleh costumer melalui buyer ( PO active ) siap diproduksi massa dan bagi ( PO passive ) di hilangkan atau tidak diproduksi. o PO active adalah permintaan terbanyak dari beberapa sales sample yang dipesan costumer – costumer melalui buyer. o PO passive adalah permintaan terkecil beberapa sales sample yang dipesan atau kurang diminati costumer. 15) Huruf “ o “ adalah pengiriman sample yang telah di conform kepada bagian produksi untuk diproduksi ( jumlah besar ) sesuai permintaan costumer. 16) Huruf “ p “ adalah proses produksi dalam jumlah besar ( mass production ). 2.5.1. Prosedur Pelaksanaan Proses Design Prosedur pelaksanaan proses design mempunyai beberapa langkah, seperti yang dikemukakan oleh Harold T. Amrine dalam bukunya “Manufacturing Organization ang Management”, sebagai berikut :
1. A careful review of the product design and specification on to make sure that economical manufacture is flexible. 2. Determination of the methods that will result in the optimum of manufacturing cost. 3. Selection of the development and procurement of all machines, tool, and other equipment required quality and rate production.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
22 Laporan Tugas Akhir
4. Lay out of the production area and auxiliary spaces, and installation of the manufacturing facilities. 5. Planning for and establishing the necessary control of money, material, machines, and manpower to insure the effective utilization of the manufacturing facility for the economically production of product.
Keterangannya sebagai berikut ; 1. Mempertimbangkan secara seksama terhadap produk design dan spesifikasispesifikasi untuk memastikan bahwa pembuatan secara ekonomis dapat dikerjakan. 2. Menentukan metode-metode pengerjaan yang akan dihasilkan dengan biaya pengerjaan yang minimum. 3. Pemilihan atau pengembangan atau penyediaan keseluruhan mesin-mesin, peralatan, dan perlengkapan lainnya disesuaikan dengan kualitas dan tingkat produksi. 4. Lay out dari daerah produksi dan ruang pembantunya dan instalasi dari fasilitasfasilitas pabrik. 5. Merencanakan dan menetapkan pengawasan yang diperlukan terhadap keuangan, bahan-bahan, mesin-mesin, dan tenaga kerja untuk menjamin kegunaan yang efektif dari fasilitas pabrik untuk membuat produk secara ekonomis.
Berdasarkan fungsi dan pertimbangan design suatu produk yang diberikan oleh product design, maka langkah-langkah yang dapat diambil untuk melaksanakan proses design dapat dibagi ke dalam 6 (enam) langkah, yaitu : 1. Dalam membuat suatu produk, proses design harus bekerja sama dengan produk design ( buyer / addidas ) sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan akan kecil sekali. 2. Sebelum proses pembuatan dilaksanakan terlebih dahulu proses designer meneliti produk yang akan dibuat, apakah dapat dilaksanakan dengan kemampuan fasilitas yang ada. Apabila fasilitas tersebut tidak memadai maka proses designer mengajukan usul kepada produk designer untuk melakukan perubahan dengan memperhitungkan ketiga aspek dasar dari proses design.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
23 Laporan Tugas Akhir
3. Selanjutnya adalah memutuskan untuk membuat atau membeli di mana keputusan ini akan luas sekali pengaruhnya terhadap perusahaan, sehingga keputusan ini harus diambil oleh tingkat manajemen yang lebih tinggi dengan cara membandingkan antara harga komponen yang telah selesai dari perusahaan lain dengan biaya pembuatan sendiri komponen tersebut. 4. Proses design harus dapat mempertimbangkan pekerjaan-pekerjaan apa yang dapat dilakukan mulai dari bahan baku menjadi barang jadi. Dalam langkah ini proses designer dapat membuat daftar kerja yang dipersiapkan untuk pekerjaan akan tergantung dari besarnya percobaan ynag akan dilakukan oleh proses designer, selanjutnya dibuat blue print dari part tersebut, agar dapat dimengerti apa yang harus dilakukan oleh bagian pembuatannya. 5. Kemudian proses designer harus meneliti volume yang akan dihasilkan, kualitas yang dibutuhkan dan perlengkapan yang akan digunakan agar penetapan operasi yang dibutuhkan dalam proses produksinya mencapai titik optimum yang memungkinkan tingkat biaya produksi minimum. Dalam setiap operasi ditentukan tipe dan ukuran mesin, selain itu teknik serta metode yang digunakan dan pengukuran kerja termasuk standar dalam tahap ini. 6. Langkah terakhir adalah menyiapkan operasi-operasi yang telah dipersiapkan agar tercapai proses produksi yang ekonomis. 2.6. Tipe Proses Produksi Pada dasarnya tipe proses produksi dalam perusahaan industri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu : 1. Continuous Manufacturing 2. Discontinuous Manufacturing 3. Mixed Manufactoring a) Continuous Manufacturing Pada tipe ini arus proses produksi merupakan garis lurus dan tempat penyimpanan barang-barang setengah jadi (work in process) tidak ada, sehingga apabila suatu proses yang telah ditetapkan kemudian mengalami perubahan di dalam metodenya, akan mengakibatkan terlambatnya proses produksi. Hal ini menyebabkan seluruh proses
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
24 Laporan Tugas Akhir
pembuatan dihentikan akibat diadakannya perubahan maupun perbaikan pada proses tersebut. Dalam tipe ini, volume produksi sangat besar (produksi massa) karena penggunaan spesialisasi dari tools dan equipment yang mempunyai kapasitas tinggi dan mesin-mesin yang dipasang harus disesuaikan serta direncanakan dengan metode-metode tertentu. Waktu operasi dan kapasitas mesin dapat berbeda-beda sehingga harus memperhitungkan waktu dan kapasitas yang tepat untuk operasi garis yang kontinyu agar mendapatkan hasil yang seekonomis mungkin. Hubungan proses design dengan type of manufacturing khususnya dalam continuous manufacturing sebagaimana dikemukakan oleh Harold T. Amrine bahwa :
“For continuous manufacturing the method and process must be determined before the line is set up”. Untuk continuous manufacturing, metode-metode dan proses-proses harus ditentukan sebelum rangkaian ditetapkan. Dengan demikian, dapat diketahui dalam tipe ini bahwa sebelum melaksanakan proses produksinya terlebih dahulu harus ditentukan metode dan rangkaian prosesnya, kemudian setelah ditetapkan baru proses produksi dilaksanakan.
b) Discontinuous Manufacturing Dalam tipe discontinuous manufacturing ini arus produksi berjalan secara terputus-putus. Biasanya mesin-mesin, perlengkapan dan peralatan digunakan untuk bermacam-macam operasi produksi, karena tipe ini digunakan untuk perusahaan yang berdasarkan pesanan (job order), maka desain dari prosesnya akan berubah-ubah sesuai dengan keinginan para pemesan. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum
yang dapat digunakan untuk bermacam-macam
proses pembuatan produk dengan kapasitas yang tidak terlalu tinggi tetapi mempunyai fleksibilitas yang tinggi, baik spesifikasi maupun diversifikasi yang diinginkan oleh pemesan atau konsumen. Hubungan proses design dengan type of discontinuous manufacturing terletak pada metode-metode yang dapat berubah-ubah untuk meyesuaikan dengan keinginan
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
25 Laporan Tugas Akhir
pemesan dan peralatan / mesin yang ada, sehingga bagian proses design dengan mudah mengadakan peubahan peralatan / mesin-mesin yang ada tanpa menghambat kelancaran proses produksi maupun kapasitas secara keseluruhan. Mixed Manufacturing
c) Mixed Manufacturing Selain kedua tipe produksi di atas, banyak pula perusahaan yang menggunakan gabungan kedua macam tipe tersebut dalam menghasilkan produknya, karena tidak selamanya barang-barang itu dihasilkan secara kontinyu, hal ini terbentur kepada satu atau dua komponen kecil yang tidak selamanya mengikuti proses garis, sehingga kesukaran untuk menyeimbangkan waktu dan kapasitas dari unit-unit yang menghasilkan komponen-komponen yang diperlukan dalam proses produksi. Karena kesulitan tersebut di atas, maka akan terdapat dua kemungkinan pengerjaan, yaitu : 1. Membuat dahulu bagian komponen kecil yang dapat dikerjakan dalam waktu tertentu. 2. Merangkaikan komponen-komponen tersebut pada proses garis. Penggunaan mesin-mesin yang fleksibel merupakan tantangan untuk dapat memungkinkan pembuatan produk yang berlainan pada rangkaian mekanisme yang sama, karena itu proses designer harus pandai dalam memilih metode-metode yang tepat dan berhati-hati dalam merubah faktor-faktor dasar yang akan mempengaruhi process design secara langsung yaitu ; bentuk / kualitas, bahan, dan volume. Sebelum menetapkan suatu metode yang akan digunakan dalam proses produksi perlu diadakan evaluasi, sehingga setelah proses produksi itu berjalan tidak lagi terdapat kesalahan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Selain tipe proses produksi tersebut di atas, perlu diketahui dan diklasifikasikan proses produksi untuk apa produksi itu dibuat :
1. Proses Produksi untuk Pesanan 2. Proses Produksi untuk Persediaan ( Production to Stock )
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
26 Laporan Tugas Akhir
a) Proses Produksi untuk Pesanan Proses ini pada dasarnya memproduksi barang-barang/ jasa-jasa atas dasar pesanan tertentu. Dalam proses produksi untuk pesanan kegiatan pemprosesan menyesuaikan dengan spesifikasi pesanan secara individual, spesifikasi produk yang dipesan biasanya tidak distandarisasikan. Siklus perencaaan produksi dimulai pada saat langganan menentukan spesifikasi produk yang diinginkan, selanjutnya perusahaan menentukan proses perakitan, proses produksi, bahan-bahan yang diperlukan, alokasi pembebanan kerja setiap departemen, prioritas pesanan skedul untuk produksi, rencana dan sebagainya. Proses produksi untuk pesanan berakhir dengan pengawasan produk ke langganan. Faktor
penting
dalam
proses
produksi
untuk
pesanan
adalah
waktu
penyelesaiannya sebelum pesanan dilakukan dan berapa lama pesanan akan diselesaikan. Apabila waktu penyelesaian disetujui langganan dan menepati jadwal penyelesaian yang telah ditentukan, hal ini berarti bahwa penyelesaian hendaknya ditetapkan secara realistik dengan kerjasama antara bagian produksi dan bagian pemasaran.
b)
Proses Produksi untuk Persediaan
Dalam proses produksi untuk persediaan menghasilkan garis produk yang distandarisasikan. Permintaan langganan dipengaruhi produk standar dari persediaan. Persediaan digunakan untuk memenuhi permintaan yang tidak pasti dan merencanakan kebutuhan kapasitas. Oleh karena itu forecasting, manajemen persediaan dan perencanaan kapasitas menjadi penting bagi suatu operasi produksi untuk persediaan. Dalam operasi produksi untuk persediaan, siklus perencanaan produksi dimulai dari forecast penjualan yang menentukan spesifikasi dan kuantitas produk jual selama periode tertentu. Kemudian menyusun skedul-skedul produksi induk dengan memadukan hasil forecast penjualan dan rencana volume persediaan. Sedangkan faktor-faktor yang penting diperhatikan adalah tindakan penggunaan aktiva produksi ( persediaan dan kapasitas ) dan pelayanan langganan yang mencangkup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas, penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari persediaan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
27 Laporan Tugas Akhir
Secara ringkas, proses produksi untuk pesanan bersangkutan dengan waktu penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses produksi untuk persediaan terutama diarahkan untuk pemenuhan rencana produksi dan persediaan serta efesiensi operasi-operasi
TABEL 2.1 Perbedaan Produksi untuk Persedian dengan Produksi untuk Pesanan
KARAKTERISTIK
PRODUK
PRODUKSI UNTUK
PRODUKSI UNTUK
PESANAN
PERSEDIAAN
- spesifikasi ditentukan buyer
- relative murah
- volume tidak menentu
- variasi kecil
- variasi besar
- volume besar
- relative mahal
- spesifikasi ditentukan oleh perusahaan
SASARAN
Pemenuhan waktu penyelesaian - keseimbangan persediaan dan pengelolaan kapasitas. dan kapasitas pelayanan.
MASALAH
- kecepatan pengiriman
- forecasting
- Pengawasan pengiriman
- perencanaan produksi
OPERASI UTAMA
- pengendalian persediaan
2.7. Hubungan Proses Design dengan Produk Design Proses design merupakan suatu fungsi lanjutan dalam urutan proses produksi setelah produk design. Proses design adalah perencanaan mengenai proses produksi yang akan dijalankan dengan maksud untuk memilih cara-cara yang seekonomis mungkin dalam membuat produk dengan menggunakan mesin-mesin dan fasilitasfasilitas lainnya yang tersedia atau dapat disediakan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
28 Laporan Tugas Akhir
Apabila produk design telah selesai dibuat, kemudian diserahkan pada bagian process design, di mana process designer mempelajari produk design tersebut untuk mengetahui bagaimana melaksanakan proses daripada produk yang direncanakan. Bagian proses design merupakan bagian yang menganalisis dan menentukan proses operasinya, dengan menggunakan fasilitas yang ada dan pada tingkat biaya seekonomis mumgkin. Produk designer dalam perencanaan produknya harus mempertimbangkan fasilitas produksi yang ada dalam perusahaan, sehingga antara produk designer dengan proses designer harus ada penyesuaian antara aspek-aspek product design seperti fungsi, standar, volume dengan faktor-faktor proses design, yaitu : bentuk, ukuran, volume, kualitas dan perlengkapan agar produk design yang telah ditetapkan dapat dikerjakan. Process design merupakan fungsi staff teknik. Proses design berhubungan dengan produk design. Selanjutnya, penulis akan menguraikan tentang hubungan antara produk design dengan proses design yang dapat dilihat dalam gambar berikut ini :
PRODUK DESIGN I II PROSES DESIGN GAMBAR 2.4. Hubungan Proses Design ( buyer ) dengan Produk Design Keterangan : I. Produk design ( buyer ) merancang suatu produk dengan ciri-ciri tertentu, fungsi, spesifikasi dan standar; bentuk, ukuran, warna, mutu, kekuatan, syaratsyarat/bahan, dan volume. Kemudian produk design tersebut diserahkan ke bagian proses design. II. Di bagian proses design produk tersebut diteliti apakah ekonomis bila dikerjakan sendiri. Bila dapat dikerjakan sendiri, maka dirancang proses pembuatannya dengan memperhatikan mesin-mesin yang ada atau dapat diadakan untuk setiap
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
29 Laporan Tugas Akhir
operasi, tempat-tempat kerja, dan urutan-urutan kerja, dengan menggunakan metode-metode yang efektif dan efisien. Sebaliknya, apabila produk tersebut tidak dapat dikerjakan sendiri, maka proses designer dapat mengajukan usul perbaikan atau penyempurnaan kepada produk designer. Proses design merupakan bagian yang merencanakan proses pembuatan produk yang telah
direncanakan
atau
dirancangkan
oleh
bagian
produk
design
dengan
mempertimbangkan kemampuan mesin, tenaga kerja, dana, dan peralatan lainnya yang ada dalam perusahaan atau yang dapat disediakan oleh perusahaan. Dengan demikian terdapat suatu hubungan timbal balik antara produk design dengan proses design yang saling melengkapi. 2.8. Pengertian Produktivitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Secara umum, pengertian produktivitas mengandung perbandingan antara hasil ( output ) yang dicapai dengan sumber daya ( input ) yang digunakan. Menurut Pauli Malli dalam bukunya “Improving Total Productivity”, menyatakan sebagai berikut : “Productivity is the measure of how well resources are brought together in organization and utilizied for accomplishing a set for result. Productivity is reaching the highest level of performance with least expenditure”. Produktivitas adalah ukuran dari kualitas sumber daya yang ada di dalam organisasi dan digunakan untuk menyempurnakan suatu set dari hasil. Produktivitas adalah tingkat pencapaian tertinggi dari pekerjaan dengan pengeluaran sumber daya yang paling rendah. Dari pengertian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan kaitan antara hasil dengan sumber daya yang dipakai untuk mendapatkan hasil tertentu. Produktivitas juga menggambarkan kaitan antara tingkat efektivitas yang dicapai dengan tingkat efisiensi dalam penggunaan sumber daya yang tersedia.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
30 Laporan Tugas Akhir
Ada dua pengertian pokok yang harus diperhatikan dari pengertian produktivitas di atas, yaitu :
1. Jumlah sumber daya yang dihasilkan atau performance. Adanya pencapaian yang dihasilkan menunjukkan efektivitas pencapaian suatu prestasi yang telah ditetapkan atau pencapaian suatu nilai tertentu.
2. Sumber yang digunakan Dalam hal ini kita harus menentukan jumlah, jenis, dan perbandingan daripada sumber yang digunakan. Sumber-sumber tersebut dapat berupa material, man, machine, method, money, dan market.
Untuk mendapatkan nilai yang pasti mengenai tingkat, produktivitas, maka dilakukan pengukuran produktivitas. Dari pengukuran tersebut dapat dievalusi apakah dengan aktivitas yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil yang lebih produktif atau tidak. Selanjutnya, penulis akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas. Untuk mengelola produktivitas selain pengukuran, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain :
a. Faktor Ekstern, berupa ; 1. Sumber daya alam 2. Pemerintah 3. Pajak 4. Persaingan pasar b. Faktor Intern, berupa ; 1. Tata letak ( Plant Layout ) 2. Produk design 3. Material Handling 4. Work Study
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
31 Laporan Tugas Akhir
5. Quality Control 6. dan lain-lain
Tujuan pengukuran produktivitas antara lain untuk mempertimbangkan hasil-hasil sebagi berikut : •
Pertambahan produksi dari waktu ke waktu
•
Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu
•
Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu
•
Jumlah hasil sendiri dengan hasil orang lain.
•
Komponen prestasi utama sendiri dengan komponen prestasi utama orang lain.
2.8.1. Hubungan Proses Design dengan Peningkatan Produktivitas Salah satu cara agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis ialah dengan melaksanakan design yang baik sebagaimana yang telah dkemukakan. Sebagai suatu perencanaan, proses design sekaligus juga dijadikan pedoman kerja baik oleh para manajer maupun para pekerja, sehingga pengerjaan suatu produk sesuai dengan rencana produksi. Dengan adanya proses design ini, maka para pekerja akan merasa lebih terarah dalam melaksanakan pekerjaannya dan apabila terjadi kesalahan dapat segera diketahui dan akhirnya dapat lebih cepat diperbaiki. Dengan demikian, poses design dapat menekan kesalahan bahkan kalau bisa sama sekali tidak terjadi kesalahan, sehingga produktivitas perusahaan akan meningkat.
RUMUS :
P=
Keluaran (Output) Masukan (input)
= 0 I
Peningkatan produktivitas akan terjadi apabila terdapat salah satu atau kombinasi dari kondisi-kondisi seperti di bawah ini : 1. Bila input menurun, karena pemborosan dalam bentuk apapun dapat dihilangkan, dalam hal ini output tetap.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
32 Laporan Tugas Akhir
2. Bila kuantitas dan kualitas ataupun keduanya dari keluaran dapat ditingkatkan, karena pemakaian atau pengeluaran dari masukan yang tersedia dilaksanakan secara lebih efektif sehingga jumlah output yang dihasilkan bertambah sedangkan jumlah input tetap. 3. Bila input sedikit ditingkatkan untuk mendapatkan keluaran yang lebih tinggi dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada secara lebih efektif dan efisien, yaitu input meningkat dan output yang dihasilkan meningkat lebih besar dikarenakan adanya peningkatan input.
Produktivitas
=
Output Input
Produktivitas dapat dengan cara menurunkan Input dan menaikan Output.
Produktivitas
=
Output Input
Peningkatan produktivitas yang terbaik adalah Meningkatnya Output yang lebih besar dibanding meningkatnya Input. Produktivitas
=
Output
Input Berdasarkan kemungkinan nomor satu dan tiga. Pada butir satu, yaitu input menurun sedangkan output tetap, sehingga produktivitas peusahaan meningkat. Hal ini disebabkan karena perusahaan tersebut mengurangi jumlah biaya produksi (input) dengan diadakannya pemilihan bahan baku. Di mana bahan baku tersebut dapat ditekan jumlahnya tanpa mengurangi volume dan kualitas produk. Pengurangan biaya produksi ini bukannya untuk mengurangi volume melainkan untuk menekan dan memilih bahan yang paling baik dengan biaya yang lebih rendah, sedangkan untuk butir tiga, yaitu input ditingkatkan sehingga produktivitas meningkat, karena terjadi peningkatan output lebih besar daripada peningkatan input.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
33 Laporan Tugas Akhir
Dengan demikian, terlihat adanya hubungan antara perbaikan proses design dengan peningkatan produktivitas Jadi ;
Produktivitas = output yang dihasilkan Input yang digunakan
=
pencapaian tujuan penggunaan sumber daya
= Efektivitas pelaksanaan tugas
=
Efisiensi penggunaan sumber daya
=
Efektivitas Efesiensi
Berdasarkan definisi diatas, sistem produktivitas dalam industri dapat digambarkan sebagai berikut.
LINGKUNGAN
INPUT
• • • • • • •
PROSES
Tenaga kerja Modal Material Energi Tanah Informasi Manajerial
OUTPUT
Proses transformasi nilai tambah
PRODUKTIVITAS
Produktivitas sistem produksi ( output / input )
Produk (barang / jasa)
Umpan balik untuk pengendalian sistem produksi Agar meningkat produktivitas Terus-menerus
Gambar 2.5. Skema sistem produktivitas
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
34 Laporan Tugas Akhir
2.8.2 Pengukuran Produktivitas Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat management yang penting di semua tingkatan ekonomi. Pada tingkat perusahaan pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana management untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. 2.8.3 Manfaat Pengukuran Produktivitas Suatu perusahaan perlu mengetahui pada tingkat produktivitas mana perusahaan itu beroperasi, agar dapat membandingkan terhadap produktivitas standar yang telah ditetapkan manajemen, mengukur tingkat produktivitas dari waktu ke waktu, dan membandingkan dengan produktivitas yang industri yang sejenis atau yang menghasilkan produk serupa. Terdapat beberapa menfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan, antara lain : a) Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi sumber dayanya itu. b) Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien, baik dalam perencanaan jangka pendek ataupun perencanaan jangka panjang. c) Tujuan ekonomis dan non ekonomis perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas. d) Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa mendatang dapat perkirakan berdasarkan pengukuran produktivitas sekarang. e) Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas, yaitu antara produktivitas yang direncanakan dan produktivitas yang diukur. f) Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya peningkatan produktivitas yang terus-menerus. g) Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi terhadap perusahaan berupa perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
35 Laporan Tugas Akhir
2.8.4 Penyebab Penurunan Produktivitas Perusahaan Menurut Gaspersz pada umumnya terdapat sejumlah faktor penyebab penurunan produktivitas perusahaan, antara lain : 1) Ketidakmampuan manajemen dalam mengukur, mengevaluasi, dan mengelola produktivitas perusahaan. 2) Motivasi karyawan yang rendah karena system pengakuan dan penghargaan yang diberikan tidak berkaitan dengan produktivitas dan tanggung jawab dari karyawan itu. 3) Pengiriman produk yang sering terlambat karena ketidakmampuan dalam memenuhi jadwal yang telah ditetapkan, sehingga dapat mengecewakan pelanggan. 4) Peningkatan biaya-biaya untuk produksi dan pemasaran. 5) Terdapat konflik-konflik dalam lingkungan kerja, sehingga kerjasama dalam perusahaan menjadi kurang efektif. 6) Ketiadaan system pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan pengetahuan tentang teknik peningkatan kualitas dan produktivitas perusahaan. 7) Kegagalan perusahaan untuk selalu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perindustrian. 2.8.5 Alat-alat Pengukuran Produktivitas Perusahaan Pengukuran terhadap produktivitas perusahaan harus mampu mengetahui apa yang menjadi akar masalah produktivitas perusahaan, berkaitan dengan hal ini, kita dapat menggunakan alat-alat sederhana berupa :
1. Diagram Pareto Diagram pareto adalah grafik batang yang menunjukan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling banyak terjadi ditunjukan oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling sedikit terjadi ditunjukan oleh grafik batang yang terendah atau ditempatkan pada sisi paling kanan. Pada dasarnya diagram pareto dapat dipergunakan sebagai alat interpretasi untuk :
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
36 Laporan Tugas Akhir
• Menentukan frekuensi relative dan urutan pentingnya masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah yang ada. • Memfokuskan perhatian penyebab-penyebab dari masalah dalam bentuk yang signifikan.
2. Diagram Sebab – Akibat Diagram sebab-akibat adalah suatu diagram yang menunjukan hubungan antara sebab-akibat. Berkaitan dengan manajemen produktivitas total, diagram sebab-akibat dipergunakan
untuk
menunjukan
faktor-faktor
penyebab
(sebab)
penurunan
produktivitas dan karakteristik produktivitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu. Diagram sebab-akibat ini sering juga disebut sebagai diagram tulang ikan (fishbone diagram) karena bentuknya seperti kerangka ikan. Pada dasarnya diagram sebab-akibat dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut : • Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah produktivitas. • Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi atau suatu masalah produksi. • Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut berkaitan dengan masalah produktivitas.
3. Korelasi Korelasi adalah pengukuran hubungan antara peubah X dan Y, dan bukan meramalkan nilai Y dari pengetahuan dari nilai bebas X. jadi korelasi merupakan ukuran hubungan linear antara dua peubah acak X dan Y, dan dilambangkan dengan r . Korelasi dalam pembahasan berfungsi sebagai perhitungan yang menunjukan hubungan antara produktivitas ( variabel Y ) dan proses design ( Variabel X ), melalui data produktivitas perusahaan dan produksi atas permasalahan yang proses design hadapi selama 2 periode ( 2006 -2007 ).
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
37 Laporan Tugas Akhir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu proses dimana rangkaian langkah-langkah dilakukan secara terencana dan sistematik guna mendapatkan jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan harus serasi dan saling mendukung satu dengan yang lainnya, agar penelitian yang dilakukan mempunyai suatu bobot yang memadai dan memberikan suatu kesimpulan yang tidak meragukan. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh kegiatan Proses Design terhadap produktivitas kerja, maka perlu disederhanakan melalui model penelitian ( gambar 3.1. ) Kegiatan Proses design ( variabel independen ) dianalisa apakah dapat mempengaruhi produktivitas ( Variabel dependen ). Variable Independen (X)
Variabel dependen (Y) Produktivitas
Kegiatan Proses design Berpengaruh
Gambar 3.1. Model Penelitian
Fredi Septiono 01601-014
37
Universitas Mercu Buana
38 Laporan Tugas Akhir
Klasifikasi Variabel Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel independen dan variabel dependen. •
Variabel independen ( X ) adalah variabel bebas yang nantinya akan mempengaruhi variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Kegiatan Proses Design.
•
Variabel Dependen ( Y ) adalah varibel tergantung keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Produktivitas. Penelitian dilakukan dengan melakukan studi lapangan yaitu dengan melakukan
pengawasan secara langsung terhadap proses produksi sepatu yang terjadi, dan wawancara terhadap sumber yang berkaitan dan melakukan studi pustaka yang berasal dari buku referensi. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas yang lebih khusus pada proses design. Pada bab ini akan diuraikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian, dimana diuraikan secara terperinci mengenai identifikasi masalah,
tujuan penelitian,
uraian masalah,
pengumpulan dan pengolahan data sampai dengan penarikan kesimpulan dari masalah yang diteliti. Langkah-langkah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
39 Laporan Tugas Akhir
Studi Pendahuluan
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Tujuan Penelitian
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Perhitungan Tingkat Produktivitas dengan Menggunakan Metode APC
Analisa dan Pemecahan Masalah
Kesimpulan dan Saran Gambar 3.2. Kerangka Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan penjelasan langkah-langkah penelitian berdasarkan bagan tersebut : 3.1. Studi Pendahuluan Langkah pertama yang diterapkan dalam metodologi penelitian ini adalah studi penelitian. Dalam studi pendahuluan ini terdapat 2 cara yang dapat dilakukan, yaitu : a) Studi Pustaka Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Studi ini merupakan tinjauan teoritis terhadap konsep penelitian dan berguna untuk
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
40 Laporan Tugas Akhir
memberikan kerangka berfikir dalam pemecahan masalah agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b) Studi Lapangan Merupakan kegiatan untuk mencari keterangan atau informasi mengenai gambaran umum perusahaan yang akan diteliti, yaitu mengenai sejarah umum perusahaan, serta keadaan dan kondisi paerusahaan, aktivitas perusahaan. Dari studi lapangan ini maka akan diketahui permasalahan yang ada dalam perusahaan tersebut. Adapun perusahaan yang telah diteliti adalah PT.SPOTEC. 3.2. Tujuan Penelitan Langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan penelitian. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahn yang ada dalam perusahaan dan dapat diangkat untuk menjadi topik dalam penulisan Tugas Akhir. 3.3.
Identifikasi Masalah Setelah
menetapkan
tujuan
penelitian,
maka
selanjutnya
adalah
mengidentifikasikan masalah yang ada dalam perusahaan tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah bagian Proses design atau Produktivitas. Masalah-masalah yang diteliti adalah Transfer Order yang mempengaruhi produktivitas perusahaan karena, adanya penambahan jumlah produksi perbulan diluar jadwal perusahaan. 3.4. Pengumpulan Data Langkah berikutnya adalah pengumpulan data. Namun sebelum pengumpulan data dilakukan maka harus diketahui terlebih dahulu data-data apa saja yang akan diambil dan dibagian mana data tersebut dapat diperoleh. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir ini adalah berupa laporan tentang proses design dalam peningkatan produktivitas. Laporan ini diambil
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
41 Laporan Tugas Akhir
berdasarkan proses produksi dan proses design perbulan yaitu mengenai output produksi selama tahun 2006. Data-data yang dikumpulkan hanya berupa data hasil produksi sepatu, data penggunaan input berupa produktivitas tenaga kerja, material dan mesin. 3.5.
Pengolahan Data Dari data yang diperoleh kemudian diolah atau dihitung dengan menggunakan metode yaitu dengan menggunakan alat produktivitas seperti : a) Metode APC ( the American Produktivity Center ): -
Untuk mengetahui produktivitas sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan
-
Menemukan penyebab masalah dalam produktivitas
b) Korelasi : -
Untuk mengetahui seberapa besar peranan atau hubungan proses design terhadap produktivitas perusahaan.
c) Diagram Pareto : -
Untuk mengetahui masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian, dari masalah- masalah yang ada.
d) Diagram Sebab-akibat : -
Untuk mengetahui sebab-akibat masalah yang ada yang dapat mengakibatkan penurunan produktivitas.
3.6. Analisa dan Pemecahan Masalah Langkah penganalisaan ini adalah langkah yang dilakukan setelah pengolahan data selesai. Untuk memeriksa apakah hasil yang didapat sesuai dengan keinginan, maka hasil tersebut dibandingkan dengan data sebelum diadakan perbaikan. Kemudian diadakan perbaikan terhadap produktivitas di PT.SPOTEC ini.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
42 Laporan Tugas Akhir
3.7. Kesimpulan dan Saran Dari semua penelitian maka akan ditarik suatu kesimpulan berdasarkan dari hasil studi pustaka yang dilakukan sebelumnya agar kesimpulan dapat dipertanggung jawabkan. Dan selain kesimpulan diberikan saran yang kiranya dapat dipertimbangkan pihak perusahaan untuk melakukan perbaikan sistem mengenai proses design dalam peningkatan produktivitas perusahaan yang akan datang.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
43 Laporan Tugas Akhir
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. SPOTEC didirikan pada tahun 2001 dan memulai aktivitas produksi pada tahun 2002 dan mempunyai ikatan perusahaan di pasar kemis, cikupa Tangerang yaitu : PT. INREKSA INDUSTRI yang memproduksi sepatu dengan merk Adidas PT. DONG JU yang memproduksi sepatu merk Spotec dan Adidas PT. SPOTEC memiliki kurang lebih 3500 pegawai dari staf hingga operatornya. 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perkembangan usaha perusahaan sepatu sekarang ini mengalami berbagai hambatan, anatara lain adanya persaingan yang cukup ketat di antara perusahaanperusahaan yang sejenis, sehingga hanya perusahaan yang memiliki produk yang menarik yang unggul dalam persaingan. Perusahaan yang bergerak dalam bidang sepatu ini memproduksi beberapa jenis ukuran dari anak-anak hingga dewasa, baik pria maupun wanita. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini juga mempunyai beberapa model, dengan kata lain tidak hanya model yang itu-itu saja merk yang dapat digunakan oleh pria, wanita dan anakanak, antara lain: 1. Spotec, dimulai pada tahun 2002 2. Adidas, dimulai pada tahun 2005
Fredi Septiono 01601-014
43
Universitas Mercu Buana
44 Laporan Tugas Akhir
Dalam perusahaan ini terdapat suatu organisasi atau bagian yang mengembangkan produk dari jenis hingga model yang mengikuti tren saat ini, bagian itu disebut sebagai designer development, yang di ketuai oleh Bpk. Mahfudin. Didalam kegiatan usahanya perusahaan menerima order, apabila pemesan deal atau mengalami kesepakatan dengan pihak perusahaan maka bagian designer development membuat sutu rancangan produk sepatu berupa sample produk yang akan di ajukan kepada pihak pemesan, dan bila pihak pemesan setuju maka bagian designer development ini merinci setiap bahan yang diperlukan untuk diproses lebih lanjut kepada bagian produksi. Setelah sample dan bahan baku yang terinci dikirim ke bagian produksi, maka kepala bagian melakukan pemesanan bahan baku sesuai dengan permintaan. Proses produksi terjadi setelah bahan baku atau material yang dibutuhkan tersedia di gudang perusahaan. 4.1.2. Waktu Kerja Perusahaan Pengaturan jam kerja pada PT.SPOTEC terdiri dari 6 hari jam kerja, dimulai pada hari senin hingga hari sabtu. Untuk waktu kerja karyawan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1. Hari Kerja Normal Hari Kerja
Waktu Kerja
Senin - Kamis
Pukul 08:00 – 12:00
Waktu Istirahat Pukul 12:00 – 13:00
Pukul 13:00 – 15:30 Jumat
Pukul 08:00 – 12:00
Pukul 12:00 – 13:00
Pukul 13:00 – 15:30 Sabtu
Pukul 08:00 – 12:00
Pukul 12:00 – 13:00
Pukul 13:00 – 15:30
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
45 Laporan Tugas Akhir
4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan Untuk menjalankan segala aktivitas perusahaan secara terorganisasi dan terkoordinasi yang mengarah pada tujuan perusahaan, pihak perusahaan telah mendelegasikan wewenang, tugas, dan tanggung jawabnya pada masing-masing bagian dalam suatu struktur organisasi. Dalam stuktur organisasi tersebut akan terlihat bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan di mana masing-masing bagian tersebut mempunyai keterbatasan terhadap wewenang, tugas, dan tanggung jawab. Oleh karena itu, dengan adanya struktur organisasi ini akan memperlancar jalannya kegiatan perusahaan sehingga tujuan yang telah ditetapkan semula baik itu tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek akan tercapai. 4.1.4. Struktur Organisasi Direktur
Sekertaris
Manajer Pemasaran
Bagian Promosi
manajer personalia
bagian gudang bagian bagian penjualan jadi personal umum
accounting & financial manajer
satpam account cost umum account
bagian finance
Manager Produksi
PPC
Purchasing
Produksi
Warehouse
Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. SPOTEC
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
46 Laporan Tugas Akhir
Keterangan tugas-tugas dari struktur organisasi pada PT. SPOTEC adalah sebagai berikut: 1. Direktur bertugas mengkoordinir kegiatan perusahaan terutama dalam perumusan kebijaksanaan perusahaan dan bidang perencanaan. 2. Manajer produksi bertugas dan bertanggungjawab terhadap kelancaran proses produksi. 3. Manajer personalia bertugas mengoordinir kegiatan pencatatan jam kerja, jumlah kehadiran karyawan, jumlah tenaga kerja. 4. Accounting dan financial manager bertugas mengkoordinasikan kegiatan dalam bidang keuangan dan pengendalian penggunaan harta perusahaan. 5. Sekretaris bertugas membantu direktur dalam melakukan tugasnya. 6. PPC bertugas untuk merencanakan dan mengendalikan produk yang akan dibuat. 7. Bagian pembelian bertugas untuk membeli dan menyediakan bahan baku untuk proses pembuatan produk. 8. Bagian produksi bertugas untuk memproses barang yang akan diproduksi. 9. Gudang bahan baku yaitu bertugas untuk menyediakan bahan baku. 4.2 Kegiatan Produksi Perusahaan Untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan produksi perusahaan, maka di bawah ini akan diuraikan mengenai : •
Bahan baku yang digunakan
•
Mesin yang digunakan
•
Hasil produksi
4.2.1 Bahan Baku yang Digunakan Untuk menyediakan produk dengan berbagai macam kualitas, model, dan harga yang berlainan dalam proses produksinya PT. SPOTEC menggunakan bahan baku berupa bahan olahan atau bahan setengah jadi, di mana bahan baku merupakan bagian yang sangat penting dari produk perusahaan. Adapun bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi sepatu pada PT.SPOTEC dikelompokan menjadi :
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
47 Laporan Tugas Akhir
1. Bahan pokok - Leather - Rubber - textile 2. Bahan pembantu - benang - cat/pewarna
- lem - accesoris
4.2.2 Mesin yang Digunakan Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan menggunakan berbagai mesin dan peralatannya sehingga diharapkan dapat membantu para pekerja dalam melakukan proses pengerjaan/produksi suatu barang. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih pendek, jumlah yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Antara lain mesin yang dipergunakan adalah sebagai berikut : -
Mesin Cutting
= 150 unit
-
Mesin Sewwing
= 600 unit
-
Mesin Assembling
= 100 unit
-
Mesin Grinding & Press
= 150 unit
4.2.3 Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari PT.SPOTEC adalah data pada periode 2006 yang meliputi :
1. Data hasil produksi ( output ) dalam satuan Rp 2. Data penggunaan bahan baku dalam satuan Rp. 3. Data penggunaan tenaga kerja dalam satuan orang. 4. Data dalam penggunaan mesin dalam satuan unit. 4.2.4. Hasil Produksi Produk yang dihasilkan PT. SPOTEC bermacam-macam, tetapi pada intinya PT. SPOTEC memproduksi sepatu. Produk yang dihasilkan sebagian besar merupakan produk pesanan dan sebagian kecil memproduksi sendiri. Adapun produk-produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
48 Laporan Tugas Akhir
1. sepatu anak merk spotec 2. sepatu laki-laki merk adidas 3. sepatu wanita merk spotec Dalam satu bulan perusahaan rata-rata memproduksi kurang lebih 200.000 pasang sepatu, karena berdasarkan PO ( Purchase Order ) pada tiap periode. Harga per unit sepatu sekitar 15 U$D atau Rp.150.000,4.2.5. Data Purchase Order ( PO ) Data PO produksi ( output ) dari periode 2006 untuk semua style dapat kita lihat secara lengkap pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2.1 Data PO 2006 ( sepatu / unit ) No.
Bulan
Tahun 2006 Sepatu ( unit )
Fredi Septiono 01601-014
1.
Januari
180.000
2.
Februari
160.000
3.
Maret
200.000
4.
April
180.000
5.
Mei
180.000
6.
Juni
160.000
7.
Juli
160.000
8.
Agustus
200.000
9.
September
200.000
10.
Oktober
160.000
11.
November
160.000
12.
Desember
160.000
Universitas Mercu Buana
49 Laporan Tugas Akhir
Hasil produksi sepatu pada tahun 2006 dalam satuan rupiah adalah : Tabel 4.2.2 Data Hasil Produksi 2006 ( rupiah ) No.
Bulan
Tahun 2006 Sepatu ( Rp )
1.
Januari
27.000.000.000
2.
Februari
24.000.000.000
3.
Maret
30.000.000.000
4.
April
27.000.000.000
5.
Mei
27.000.000.000
6.
Juni
24.000.000.000
7.
Juli
24.000.000.000
8.
Agustus
30.000.000.000
9.
September
30.000.000.000
10.
Oktober
24.000.000.000
11.
November
24.000.000.000
12.
Desember
24.000.000.000
Keterangan perhitungan : §
Harga per unit sepatu x produksi sepatu/bulan
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
50 Laporan Tugas Akhir
4.2.6. Data Penggunaan Input Data Penggunaan input dalam proses produksi meliputi bahan baku, tenaga kerja dan mesin, berikut merupakan data penggunaan input periode 2006.
Tabel 4.2.3 Data Penggunaan Input Tahun 2006 No.
Bulan
Jenis Input Material ( Rp )
Labour (orang)
Tool/unit
1.
Januari
18.400.480.000
3500
1000
2.
Februari
18.500.300.000
3500
1000
3.
Maret
20.130.080.000
3500
1000
4.
April
19.530.219.000
3500
1000
5.
Mei
19.860.481.000
3500
1000
6.
Juni
14.230.194.000
3500
1000
7.
Juli
18.700.290.000
3500
1000
8.
Agustus
22.500.230.000
3500
1000
9.
September
17.840.970.000
3500
1000
10.
Oktober
21.400.050.000
3500
1000
11.
November
18.460.098.000
3500
1000
12.
Desember
19.580.760.000
3500
1000
229.134.152.000
42.000
=
12.000
4.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data Dari data yang telah didapat tersebut, maka selanjutnya dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan model pengukuran produktivitas berdasarkan metode APC. Tetapi sebelumnya dilakukan perhitungan tingkat produktivitas dari input tahun 2006 dengan cara sederhana yaitu dengan membagi antara output dengan input untuk
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
51 Laporan Tugas Akhir
memberikan gambaran umum tentang tingkat produktivitas yang ada, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.3.1 Data Output, Input Bahan baku dan Produktivitas Bahan Baku Tahun 2006 No
Bulan
Q (Rp)
M ( Rp)
P
1.
Januari
27.000.000.000
18.400.480.000
1,467
2.
Februari
24.000.000.000
18.500.300.000
1,3
3.
Maret
30.000.000.000
20.130.080.000
1,5
4.
April
27.000.000.000
19.530.219.000
1,382
5.
Mei
27.000.000.000
19.860.481.000
1,36
6.
Juni
24.000.000.000
14.230.194.000
1,686
7.
Juli
24.000.000.000
18.700.290.000
1,283
8.
Agustus
30.000.000.000
22.500.230.000
1,33
9.
September
30.000.000.000
17.840.970.000
1,68
10.
Oktober
24.000.000.000
21.400.050.000
1,12
11.
November
24.000.000.000
18.460.098.000
1,3
12
Desember
24.000.000.000
19.580.760.000
1,225
Keterangan : Q
=
Quantity
M
=
Material ( jumlah bahan baku yang digunakan )
P
=
Produktivitas bahan baku yang digunakan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
52 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.3.2. Data Output, Input Mesin dan Produktivitas mesin Tahun 2006
No
Bulan
Q (Rp)
T (Unit)
P
1.
Januari
27.000.000.000
1000
27.000.000
2.
Februari
24.000.000.000
1000
24.000.000
3.
Maret
30.000.000.000
1000
30.000.000
4.
April
27.000.000.000
1000
27.000.000
5.
Mei
27.000.000.000
1000
27.000.000
6.
Juni
24.000.000.000
1000
24.000.000
7.
Juli
24.000.000.000
1000
24.000.000
8.
Agustus
30.000.000.000
1000
30.000.000
9.
September
30.000.000.000
1000
30.000.000
10.
Oktober
24.000.000.000
1000
24.000.000
11.
November
24.000.000.000
1000
24.000.000
12
Desember
24.000.000.000
1000
24.000.000
Keterangan : Q
=
Quantity
T
=
Jumlah mesin yang digunakan
P
=
Produktivitas mesin yang digunakan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
53 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.3.3. Data Output, Input Tenaga Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2006 No
Bulan
Q (Rp)
L (orang)
P
1.
Januari
27.000.000.000
3500
7.714.285,7
2.
Februari
24.000.000.000
3500
6.587.142,8
3.
Maret
30.000.000.000
3500
8.571.428,5
4.
April
27.000.000.000
3500
6.587.142,8
5.
Mei
27.000.000.000
3500
6.587.142,8
6.
Juni
24.000.000.000
3500
6.587.142,8
7.
Juli
24.000.000.000
3500
6.587.142,8
8.
Agustus
30.000.000.000
3500
8.571.428,5
9.
September
30.000.000.000
3500
8.571.428,5
10.
Oktober
24.000.000.000
3500
6.587.142,8
11.
November
24.000.000.000
3500
6.587.142,8
12
Desember
24.000.000.000
3500
6.587.142,8
Keterangan : Q
=
Quantity ( output )
L
=
Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan
P
=
Produktivitas tenaga kerja yang digunakan
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
54 Laporan Tugas Akhir
4.3.4. Produktivitas Perusahaan Tahun 2006 No.
Bulan
Produktivitas Perusahaan tahun 2006
1.
Januari
1,467
2.
Februari
1,3
3.
Maret
1,5
4.
April
1,382
5.
Mei
1,36
6.
Juni
1,686
7.
Juli
1,283
8.
Agustus
1,33
9.
September
1,68
10.
Oktober
1,12
11.
November
1,3
12.
Desember
1,225
Berdasarkan perhitungan sederhana diatas dapat diketahui produktivitas bahan baku, tenaga kerja dan mesin dengan menggunakan metode APC. Output selama tahun 2006 :
o
Produksi 1 tahun
Input selama 1 tahun
=
Rp.315.000.000.000,-
:
o
Material 1 tahun
=
Rp.229.134.152.000,-
o
Biaya Tenaga Kerja 1 tahun
=
Rp. 42.000.000.000,-
o
Biaya Lain – lain ( mesin,tool,dll ) =
Rp. 24.000.000.000,-
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
55 Laporan Tugas Akhir
Input total perusahaan dalam 1 tahun
=
Rp.295.134.152.000,-
Produktivitas perusahaan pada tahun 2006
=
Rp.315.000.000.000,Rp.295.134.152.000,-
P
=
1,067
4.4. Masalah yang Dihadapi Proses design Di dalam suatu perusahaan pasti tidak lepas dari masalah yang dihadapi, demikian pula pada perusahaan yang penulis teliti mengalami permasalahan dalam proses design yang berhubungan dengan produktivitas perusahaan. Adapun masalah yang terjadi adalah : •
Transfer Order Transfer Order adalah suatu proses pengiriman suatu package dari perusahaan
sejenis ( sepatu ) berupa PO yang biasanya PO tersebut tanpa terduga atau diluar jadwal yang telah ditetapkan perusahaan, sedangkan PO tersebut harus selesai sebelum batas atau deadline yang ditentukan. Package tersebut terdiri dari : §
Sample sepatu
: Contoh sepatu ( model, Warna, Gender )
§
Pattern
: Pola dalam pembuatan sepatu
§
Specksheet
: Spesifikasi untuk menunjang pembuatan sepatu.
§
Mold
: Cetakan untuk membuat Outsole.
Bila salah satu dari isi package diatas tidak ada maka secara langsung proses design tidak dapat melaksanakan prosesnya. Untuk member gambaran dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
56 Laporan Tugas Akhir
ADIDAS INDONESIA ( BUYER ) PO
PT.SPOTEC
PO
PO
PT.PRIMA
PT. PANARUB
Proses Design
Proses Design
Proses Design
Prototype s/d Sales Sample
Prototype s/d Sales Sample
Prototype s/d Sales Sample
PO Transfer Order Gambar 4.2. Proses Transfer Order
Keterangan : Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa PT. PRIMA memberikan PO kepada PT. SPOTEC yang disebut dengan Transfer Order karena PO yang diberikan oleh Buyer pusat dilimpahkan kepada PT. SPOTEC karena ketidakmampuan PT. PRIMA dalam memenuhi deadline yang diberikan Buyer. Dengan adanya hambatan berupa keterlambatan transfer order dapat mengakibatkan proses design mengalami kesulitan dalam melakukan pengerjaannya, dan ini akan berakibat pada : §
Keterlambatan Material yang dibutuhkan
§
Adanya penambahan waktu kerja bagi karyawan untuk mengejar deadline.
Tentu saja ini berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan dan proses design.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
57 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.4.1. Perhitungan kerja Lembur Minggu ke -I ( 2007 ) No.
Hari
Waktu lembur ( 3jam )
Produk yang dihasilkan ( unit )
1.
Senin
3 jam x 1389 unit
4167 unit sepatu
2.
Selasa
3 jam x 1389 unit
4167 unit sepatu
3.
Rabu
3 jam x 1389 unit
4167 unit sepatu
4.
Kamis
3 jam x 1389 unit
4167 unit sepatu
5.
Jumat
3 jam x 1389 unit
4167 unit sepatu
6.
Sabtu
3 jam x 1389 unit
4167 unit sepatu
1 minggu produksi
25.002 unit sepatu
Jadi selama 1 bulan : 24 hari =
4 minggu
=
4 x 25.002 unit
=
100.008 unit sepatu
Dengan demikian PO dapat terpenuhi dalam waktu 1 bulan ( waktu lembur 72 jam / bulan )
Tabel 4.4.2. Output hasil produksi berdasarkan waktu lembur 1 Bulan No.
Minggu ke 1-4
Harga
Unit ( Rp )
1.
4167
150.000
Rp. 625.050.000
2.
4167
150.000
Rp. 625.050.000
3.
4167
150.000
Rp. 625.050.000
4.
4167
150.000
Rp. 625.050.000
100.008
150.000
Rp.2.500.200.000
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
58 Laporan Tugas Akhir
4.5. Produktivitas berdasarkan Permasalahan dalam Proses Design Hasil produksi setelah menanggulangi permasalahan dengan memanfaatkan masalah yang terjadi di dalam perusahaan, yaitu bertambahnya jumlah PO atau permintaan sebanyak 100.000 unit / bulan akan memberikan dampak Output bagi perusahaan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.5.1. Data PO Tahun 2007 ( sepatu / unit ) No.
Bulan
Tahun 2007 Sepatu ( unit )
Fredi Septiono 01601-014
1.
Januari
280.000
2.
Februari
260.000
3.
Maret
300.000
4.
April
280.000
5.
Mei
280.000
6.
Juni
260.000
7.
Juli
260.000
8.
Agustus
400.000
9.
September
400.000
10.
Oktober
260.000
11.
November
260.000
12.
Desember
260.000
Universitas Mercu Buana
59 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.5.2. Data Hasil Produksi 2007 ( Rupiah ) No.
Bulan
Tahun 2007 Sepatu ( Rp )
Fredi Septiono 01601-014
1.
Januari
42.000.000.000
2.
Februari
39.000.000.000
3.
Maret
45.000.000.000
4.
April
42.000.000.000
5.
Mei
42.000.000.000
6.
Juni
39.000.000.000
7.
Juli
39.000.000.000
8.
Agustus
60.000.000.000
9.
September
60.000.000.000
10.
Oktober
39.000.000.000
11.
November
39.000.000.000
12.
Desember
39.000.000.000
Universitas Mercu Buana
60 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.5.3. Data Penggunaan Input Tahun 2007 No.
Bulan
Jenis Input Material ( Rp )
Labour (orang )
Tool ( unit )
1.
Januari
26.800.960.000
3500
1000
2.
Februari
27.000.600.000
3500
1000
3.
Maret
30.260.160.000
3500
1000
4.
April
29.060.438.000
3500
1000
5.
Mei
29.720.962.000
3500
1000
6.
Juni
18.460.388.000
3500
1000
7.
Juli
27.400.580.000
3500
1000
8.
Agustus
35.000.460.000
3500
1000
9.
September
25.690.940.000
3500
1000
10
Oktober
32.800.100.000
3500
1000
11.
November
26.920.196.000
3500
1000
12.
Desember
29.170.520.000
3500
1000
=
Fredi Septiono 01601-014
Rp. 338.286.304.000
42.000
12.000
Universitas Mercu Buana
61 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.5.4. Data Input,Output Bahan Baku dan Produktivitas Bahan Baku Tahun 2007 No
Bulan
Q (Rp)
M ( Rp)
P
1.
Januari
42.000.000.000
26.800.960.000
1,57
2.
Februari
39.000.000.000
27.000.600.000
1,44
3.
Maret
45.000.000.000
30.260.160.000
1,49
4.
April
42.000.000.000
29.060.438.000
1,44
5.
Mei
42.000.000.000
29.720.962.000
1,41
6.
Juni
39.000.000.000
18.460.388.000
2,11
7.
Juli
39.000.000.000
27.400.580.000
1,42
8.
Agustus
60.000.000.000
35.000.460.000
1,71
9.
September
60.000.000.000
25.690.940.000
2,33
10.
Oktober
39.000.000.000
32.800.100.000
1,19
11.
November
39.000.000.000
26.920.196.000
1,45
12
Desember
39.000.000.000
29.170.520.000
1,37
Keterangan : Q
=
Quantity
M
=
Material ( jumlah bahan baku yang digunakan )
P
=
Produktivitas bahan baku yang digunakan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
62 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.5.5. Data Input, Output Mesin dan Produktivitas Mesin Tahun 2007 No
Bulan
Q (Rp)
T (Unit)
P
1.
Januari
42.000.000.000
1000
42.000.000
2.
Februari
39.000.000.000
1000
39.000.000
3.
Maret
45.000.000.000
1000
45.000.000
4.
April
42.000.000.000
1000
42.000.000
5.
Mei
42.000.000.000
1000
42.000.000
6.
Juni
39.000.000.000
1000
39.000.000
7.
Juli
39.000.000.000
1000
39.000.000
8.
Agustus
60.000.000.000
1000
60.000.000
9.
September
60.000.000.000
1000
60.000.000
10.
Oktober
39.000.000.000
1000
39.000.000
11.
November
39.000.000.000
1000
39.000.000
12
Desember
39.000.000.000
1000
39.000.000
Keterangan : Q
=
Quantity
T
=
Jumlah mesin yang digunakan
P
=
Produktivitas mesin yang digunakan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
63 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.5.6. Data Input, Output Tenaga Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2007 No
Bulan
Q (Rp)
L (orang)
P
1.
Januari
42.000.000.000
3500
12.000.000
2.
Februari
39.000.000.000
3500
11.142.857
3.
Maret
45.000.000.000
3500
12.857.142
4.
April
42.000.000.000
3500
12.000.000
5.
Mei
42.000.000.000
3500
12.000.000
6.
Juni
39.000.000.000
3500
11.142.857
7.
Juli
39.000.000.000
3500
11.142.857
8.
Agustus
60.000.000.000
3500
17.142.857
9.
September
60.000.000.000
3500
17.142.857
10.
Oktober
39.000.000.000
3500
11.142.857
11.
November
39.000.000.000
3500
11.142.857
12
Desember
39.000.000.000
3500
11.142.857
Keterangan : Q
=
Quantity ( output )
L
=
Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan
P
=
Produktivitas tenaga kerja yang digunakan
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
64 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.5.7. Produktivitas Perusahaan Tahun 2007 No.
Bulan
Produktivitas Perusahaan tahun
2007 bahan baku, tenaga kerja dan Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui produktivitas 1.
Januari
1,57
2.
Februari
1,44
3.
Maret
1,49
4.
April
1,44
5.
Mei
1,41
6.
Juni
2,11
7.
Juli
1,42
8.
Agustus
1,71
9.
September
2,33
10.
Oktober
1,19
11.
November
1,45
12.
Desember
1,37
Output selama tahun 2007 : o
Produksi 1 tahun
Input selama 1 tahun
=
Rp.525.000.000.000,-
:
o
Material 1 tahun
=
Rp. 338.286.304.000,-
o
Biaya Tenaga Kerja 1 tahun
=
Rp. 42.000.000.000,-
o
+ Waktu lembur 3 jam x 25 hari =
Rp.
2.016.000.000,-
Biaya Lain – lain ( mesin,tool,dll ) =
Rp.
2.400.000.000,-
Input total perusahaan dalam 1 tahun
=
Rp.384.702.304.000,-
Produktivitas perusahaan pada tahun 2006
=
Rp 525.000.000.000,Rp.384.702.304.000,-
P
Fredi Septiono 01601-014
=
1,364
Universitas Mercu Buana
65 Laporan Tugas Akhir
4.6. Hubungan Proses Design Dengan Produktivitas Melalui Korelasi Dari data yang telah diolah diatas menunjukan terjadinya peningkatan produktivitas perusahaan yang terjadi dalam permasalahan yang proses design hadapi yaitu dalam masalah tranfer order. Namun demikian untuk membuktikan terjadinya hubungan yang kuat terhadap proses design dengan peningkatan produktivitas dapat digunakan korelasi sebagai berikut ;
Rumus :
Keterangan : r
= Korelasi
x
= Kegiatan proses design
y
= Produktivitas perusahaan
n
= 24 Bulan
Sebelum dilakukan perhitungan perlu diketahui arti dari koefisien korelasi r : a) Bila 0,90 < r < 1,00 atau -1,00 < r < - 0,90 ; artinya terdapat hubungan yang sangat kuat. b) Bila 0,70 < r < 0,90 atau - 0,90 < r < - 0,70 ; artinya terdapat hubungan yang kuat. c) Bila 0,50 < r < 0,70 atau -0,70 < r < - 0,50 ; artinya terdapat hubungan yang moderat. d) Bila 0,30 < r < 0,50 atau -0,50 < r < - 0,30 : artinya hubungan yang lemah. e) Bila 0,00 < r < 0,30 atau -0,30 < r < 0,0 ; artinya hubungna yang sangat lemah.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
66 Laporan Tugas Akhir
Tabel 4.6.1. Data Kegiatan Proses Design dan Produktivitas Perusahaan Tahun 2006
Produktivitas ( Y )
Januari
Kegiatan Proses Design ( X ) Sepatu / unit 180.000
Februari
160.000
1,3
Maret
200.000
1,5
April
180.000
1,382
Mei
180.000
1,36
Juni
160.000
1,686
Juli
160.000
1,283
Agustus
200.000
1,33
September
200.000
1,68
Oktober
160.000
1,12
November
160.000
1,3
Desember
160.000
1,225
Produktivitas ( Y )
Januari
Kegiatan Proses Design ( X ) Sepatu / unit 280.000
Februari
260.000
1,44
Maret
300.000
1,49
April
280.000
1,44
Mei
280.000
1,41
Juni
260.000
2,11
Juli
260.000
1,42
Agustus
400.000
1,71
September
400.000
2,33
Oktober
260.000
1,19
November
260.000
1,45
Desember
260.000
1,37
1,467
Setelah Transfer Order : Tahun 2007
Fredi Septiono 01601-014
1,57
Universitas Mercu Buana
67 Laporan Tugas Akhir
= 0,803
Dengan demikian terjadi hubungan yang kuat antara Kegiatan Proses Design dan produktivitas perusahaan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
68 Laporan Tugas Akhir
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka analisa dan pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : •
Melakukan analisa tingkat produktivitas tenaga kerja, bahan baku dan mesin.
•
Hasil korelasi antara kegiatan proses design dengan produktivitas perusahaan.
•
Pemecahan masalah dalam proses design
5.1. Analisa Produktivitas Perusahaan Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode APC terlihat bahwa jumlah Output yang dihasilkan pada tahun 2007 lebih besar dibandingkan dengan tahun 2006. Sebagai perbandingan, pada gambar berikut akan ditunjukan tingkat produktivitas berdasrkan tingkat output yang dihasilkan.
Fredi Septiono 01601-014
68
Universitas Mercu Buana
69 Laporan Tugas Akhir
2,3 2 1,6
produktivitas
1,5
1,4
1,3
1,2
1,1
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nov Des Bulan Produktivitas 2006
Produktivitas 2007
Gambar 5.1. Tingkat Produktivitas Perusahaan Berdasarkan Output bahan Baku Tingkat produktivitas bahan baku ditunjukan pada gambar 5.1 mencerminkan jumlah hasil produksi yang di proses dalam perusahaan menunjukan grafik yang naik turun, akan tetapi produktivitas pada tahun 2007 terjadi kestabilan bahan baku dan peningkatan produktivitas bahan baku karena peranan proses design dalam mengatasi transfer order yang memberikan output bagi perusahaan.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
70 Laporan Tugas Akhir
5.1.2. Analisa Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode APC maka dapat dianalisis input tenaga kerja pada tahun 2006 lebih besar dari tahun 2007, pada gambar berikut akan ditunjukan tingkat produktivitas dari tenaga kerja berdasrkan Output yang dihasilkan. 17 13 12 11 10 9
Produktivitas
8 7 6 5 4 3 2 1 Jan
Feb
Maret Aprl
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nov
Bulan
Prod.Tenaga Kerja 2006
Prod.Tenaga Kerja 2007
Gambar 5.2. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
Des
71 Laporan Tugas Akhir
5.1.3. Analisa Produktivitas Mesin Berikut ini merupakan tingkat produktivitas tenaga kerja yang menunjukan bahwa jumlah hasil produksi yang dihasilkan perusahaan menunjukan grafik yang meningkat, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 5.3. dibawah ini :
90
80
70
Produktivitas
60
50
40
30
20
10 Jan
Feb
Maret Aprl
Mei
Jun
Juli
Agst
Sep
Okt
Nov
Bulan
Prod.Mesin 2006
Prod.Mesin 2007
Gambar 5.3. Tingkat Produktivitas Mesin
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
Des
72 Laporan Tugas Akhir
5.2. Pengujian Hipotesa X, Y ( uji t ) Untuk mengetahui pengaruh kegiatan Proses design terhadap produktivitas perusahaan, dapat dilakukan pengujian hepotesa dengan uji t. Adapun langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Rumus Hipotesa Ho :
x = dan H1 : x
0
Atau Ho ;
proses design = 0 dan H1 :
proses design
0
2) Level kepercayaan yang digunakan adalah 95 % atau menggunakan alpha 5 % 3) Titik kritis untuk uji t Derajat Kebebasan ( df ) : 24 – 1 ( n – 1 ) = 23 dan t Tabel
=
= 5 %, jadi
1,714 ( Tabel 5.1. )
4) Diketahui Output Koefisien X dan Y T Hitung = 8,40 5) Dari data diatas dapat diinterpertasikan Karena t Hitung = 8,40 > t Tabel = 1,714 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa Kegiatan proses design memiliki pengaruh terhadap peningkatan produktivitas yang signifikan secara statistic. Variabel Independen
Variabel dependen
Kegiatan
Peningkatan Berpengaruh
Proses Design
Produktivitas
Gambar 5.4. Pengaruh Kegiatan Proses Design Terhadap Peningkatan Produktivitas
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
73 Laporan Tugas Akhir
Tabel 5.1. Titik Kritis Untuk Uji t = 5%, df = 23 df /
10%
7,5%
5%
1.
3,078
4,165
2.
1,886
3.
2,5%
1,25%
1%
0,5%
6,314 12,706
25,452
31,821
63,657
2,282
2,920
4,303
6,205
6,965
9,925
1,638
1,924
2,353
3,182
4,177
4,541
5,841
4.
1,533
1,778
2,132
2,776
3,495
3,747
4,604
5.
1.476
1.699
2.015
2.571
3.163
3.355
4.032
6.
1.440
1.650
1.943
2.447
2.969
3.143
3.707
7.
1.415
1.617
1.895
2.365
2.841
2.998
3.499
8.
1.397
1.592
1.860
2.306
2.752
2.896
3.355
9.
1.383
1.574
1.833
2.262
2.685
2.821
3.250
10.
1.372
1.559
1.812
2.228
2.634
2.764
3.169
11.
1.363
1.548
1.796
2.201
2.593
2.718
3.106
12.
1.356
1.538
1.782
2.179
2.560
2.681
3.055
13.
1.350
1.530
1.771
2.160
2.533
2.650
3.012
14.
1.345
1.523
1.761
2.145
2.510
2.624
2.977
15.
1.341
1.517
1.753
2.131
2.490
2.602
2.947
16.
1.337
1.512
1.746
2.120
2.473
2.583
2.921
17.
1.333
1.508
1.740
2.110
2.458
2.567
2.898
18.
1.330
1.504
1.734
2.101
2.445
2.552
2.878
19.
1.328
1.500
1.729
2.093
2.433
2.539
2.861
20.
1.325
1.497
1.725
2.086
2.423
2.528
2.845
21.
1.323
1.494
1.721
2.080
2.414
2.518
2.831
22.
1.321
1.492
1.717
2.074
2.405
2.508
2.819
23.
1.319
1.489
1,714
2.069
2.398
2.500 2.807
24.
1.318
1.487
1.711
2.064
2.391
2.492
2.797
25.
1.316
1.485
1.708
2.060
2.385
2.485
2.787
Sumber : D r. Pu rbayu B udi Santo sa, MS dan Ashari, SE Akt,2005.
Analisis
Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, Yogyakarta.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
74 Laporan Tugas Akhir
5.3. Pemecahan Msalah Berdasarkan hasil pengukuran pengukuran produktivitas dengan menggunakan metode APC, secara keseluruhan tingkat produktivitas tahun 2007 mengalami kenaikan dibandingkan dengan produktivitas pada tahun 2006. Berdasrkan elastisitas output dari input yang digunakan PT.SPOTEC setelah dilakukan evaluasi diketahui bahwa tingkat tenaga kerja dan tingkat produktivitas mesin pada tahun 2007 juga mengalami kenaikan, begitu pula dengan produktivitas bahan baku. 5.3.1. Hambatan Dalam Proses Design Untuk mengetahui penyebab permasalahan dalam proses design sesuai pembahasan yaitu transfer order, diperlukan suatu alat analisa untuk mencari akar penyebab dari permasalahan yang berdampak pada produktivitas perusahaan. Berikut ini adalah diagram sebab – akibat untuk mencari akar penyebab terhambatnya proses transfer order : Mold
Sample
Kurang tegas dalam Meminta pada PT tersebut
Kurang disiplin Tranfer Order lambat Komunikasi yang kurang terhadap pemberi transfer Antara speck dengan sample tidak sesuai Pattern
Speck sheet Gambar 5.5. Diagram Sebab – Akibat
Hambatan Dalam Proses Design ( Transfer Order )
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
75 Laporan Tugas Akhir
Dari identifikasi akar penyebab terhambatnya proses transfer order dalam proses design, sebaiknya proses design perlu berfokus pada masalah yang ada, berikut ini adalah langkah – langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk menghilangkan akar penyebab terhambatnya proses transfer order yang ada di PT.SPOTEC 1) Untuk berjaga – jaga terhadap adanya transfer order dari PT lain sebaiknya PT.SPOTEC merancang atau membuat melonggarkan jadwal dari produksi normal. 2) Sebaiknya sebelum terjdinya pengiriman sample oleh pemberi PO ( transfer order ) sebaiknya dilakukan komunikasi terlebih dahulu dan memastikan bahwa sample harus sudah di update dan dikirim, sehingga sample dan speck sesuai. 3) Komunikasi yang baik diperlukan baik internal maupun eksternal sehingga pemberi PO dapat meluangkan waktunya untuk segera mungkin mengirimkan package nya. 4) Motivasi atau kesadaran pada pihak pemberi PO dan penerima PO sangat diperlukan agar proses tranfer berjalan dengan lancar.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
76 Laporan Tugas Akhir
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan Dari beberapa bab sebelumnya telah penulis uraikan, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1) Hubungan proses design dengan peningkatan produktivitas terlihat dengan adanya suatu hubungan dalam korelasi yaitu r = 0,803 yang berarti hubungan yang kuat dikeduanya. 2) Maksud dan tujuan diadakannya proses design pada PT. SPOTEC adalah untuk memilih cara yang ekonomis, membantu produksi agar berjalan dengan lancar dan menunjang penjualan. 3) Perhitungan peningkatan produktivitas pada PT. SPOTEC mengalami kenaikan pada tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 ,yaitu 1,067 dan 1,364. 4) Masalah proses design didalam perusahaan masih kurang sempurna sehingga perlu adanya peningkatan produktivitas yang lebih baik lagi, perlu diadakan perbaikan dalam proses transfer order. 6.2. Saran-saran Untuk lebih meningkatkan kemajuan perusahaan, penulis mencoba memberikan saran terhadap masalah umum yang dihadapi perusahaan untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dan berguna bagi perusahaan sejenisnya.Adapun saran-saran tersebut adalah :
Fredi Septiono 01601-014
76
Universitas Mercu Buana
77 Laporan Tugas Akhir
1. Untuk menghadapi adanya transfer order yang tidak menentu atau diluar dari jadwal perusahaan, sebaiknya proses design : a. Untuk berjaga – jaga terhadap adanya transfer order dari PT lain sebaiknya PT.SPOTEC merancang atau membuat melonggarkan jadwal dari produksi normal. b. Sebaiknya sebelum terjdinya pengiriman sample oleh pemberi PO ( transfer order ) sebaiknya dilakukan komunikasi terlebih dahulu dan memastikan bahwa sample harus sudah di update dan dikirim, sehingga sample dan speck sesuai. c. Komunikasi yang baik diperlukan baik internal maupun eksternal sehingga pemberi PO dapat meluangkan waktunya untuk segera mungkin mengirimkan package nya. d. Motivasi atau kesadaran pada pihak pemberi PO dan penerima PO sangat diperlukan agar proses tranfer berjalan dengan lancar.
2. Dengan adanya permasalahan transfer order pada proses design maka perusahaan perlu lebih berhati – hati, karena bila transfer order ini bila tidak dilaksanakan dengan baik perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas atau kerugian, sebaliknya bila dapat diselesaikan dengan baik maka perusahaan akan mengalami peningkatan produktivitas berupa Output yang lebih besar.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana
78 Laporan Tugas Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Gaspersz Vincent Dr,M.St.,CIQA,1998, " Manajemen Produksi Total ", Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.
Gorge R.Terry " Principle Of Manajement " Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama.
Ir.Rusli Sjarif " Manajemen Produksi " Penerbit PT.Gramedia, Jakarta.
Kussriyanto Bambang,1991, " Peningkatan Produktivitas Karyawan ", Penerbit PT.Gramedia, Jakarta.
Purbayu Budi Santosa, Dr,MS dan Ashari,SE,Akt,2005, " Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS ", penerbit ANDI, Yogyakarta.
Fredi Septiono 01601-014
Universitas Mercu Buana