BAB II TINJAUAN PERMASALAHAN UNIVERSITAS DHYANA PURA Pada bab dua ini dibahas mengenai gambaran umum Universitas Dhyana Pura, kondisi eksisting dari Universitas Dhyana Pura serta pembahasan mengenai potensi dan permasalahan yang ada di Universitas Dhyana Pura.
2.1 Gambaran Umum Universitas Dhyana Pura Nama Institusi
: Universitas Dhyana Pura
Yayasan
: Dhyana Pura
Tanggal Pendirian : 7 Juli 2011 Alamat
: Jl. Raya Padang Luwih, Tegaljaya, Dalung ,Kuta Utara, Badung, Bali
Fungsi
: Lembaga Pendidikan Siswa Pasca SMA/SMK di bidang Pariwisata
Lingkup Pelayanan
: Universitas berbasis pariwisata Dhyana Pura ini mewadahi 2 Fakultas dan 13 program studi. Diantaranya :
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
6
1. Fakultas Ekonomika dan Humaniora. Dengan rincian Program Studi :
Management Perhotelan
Sastra Inggris
Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)
PKK
D3 Pemasaran
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
2. Fakultas Ilmu Kesehatan Sains dan Teknologi (FIKST). Dengan rincian Program Studi :
Fisiotheraphy
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Rekam Medik
Gizi
Biologi Konservasi
Teknik Informatika
Sistem Informatika Waktu Perkuliahan
: 07.30 – 21.30 WITA, Senin-Jumat dan Sabtu (diisi
kegiatan extra dan free program). 2.1.1 Sejarah Berdirinya Universitas Dhyana Pura Nama Dhyana Pura telah dipakai sejak berdirinya tahun 1987 sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata Dhyana Pura yang selalu berusaha untuk mempertahankan kualitas pendidikan dan kualitas lulusannya. Sejarah panjang Universitas Dhyana Pura dapat dipaparkan sebagai berikut: Pada 1987, didirikan Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata (PPLP) Dhyana Pura dengan menyelenggarakan program pelatihan perhotelan bertempat di Hotel Dhyana Pura, Jalan Dhyana Pura, Seminyak, Kuta, Bali. Kemudian pada 1988 PPLP, Menerima penghargaan akreditasi dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata untuk tingkat dasar. Kemudian Pada 1989 Pendidikan dan pelatihan dipindahkan di Kampus Widhyapura bertempat di Kota Denpasar dengan tetap menjadikan Hotel
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
7
Dhyana Pura sebagai tempat pelaksanaan praktik mahasiswa. Seiring dengan berkembangnya tuntutan kualitas pendidikan dan pelatihan, PPLP Dhyana Pura terus melakukan perbaikan internal dan pada 1990 Menerima penghargaan akreditasi dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia sebagai lembaga pendidikan dan pariwisata untuk menengah. Pada 1991 Menerima penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan pariwisata yang berprestasi dalam menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan industri pariwisata. Pada 1994 PPLP Dhyana Pura menempati kampus baru di atas lahan seluas 1,5 ha bertempat di Jalan Raya Padangluwih, Tegaljaya, Dalung, Kuta, Bali. Pada 1995 – 1997 Mengembangkan pendidikan dan pelatihan berdasarkan kebutuhan industri pariwisata yang berkembang pesat terkait dengan peningkatan kebutuhan tenaga industri pariwisata sehubungan dengan meningkatnya jumlah hotel dan kebutuhan tenaga kerja di kapal pesiar.Mengirim staff untuk melaksanakan studi banding dan on the job training di Belanda, Singapore dan Australia.Mengirim mahasiswa untuk mengikuti on the job training di Singapura yang berjalan dengan baik dan ditempatkan di berbagai restaurant, club dan hotel di Singapura. Mengembangkan perluasan lahan kampus STIM Dhyana Pura menjadi 2,5 ha serta melengkapi berbagai fasilitas praktek dan kegiatan out door yang memadai seperti lapangan sepakbola mini, basket, volley ball, dll. Pada Tahun 2001, Yayasan Dhyana Pura mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura. Dengan demikian pada tahun tersebut, Yayasan Dhyana Pura menyelenggarakan Pusat Pendidikan & Latihan Pariwisata Dhyana Pura di bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura di bawah Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Pada 2002 Mengembangkan dan pemperluas program pelatihan ke luar negeri (yang sudah berjalan sejak tahun 1997) menjadi sebuah program unggulan dalam meningkatkan kemampuan lulusan untuk dapat bersaing lebih kompetitif di tingkat nasional dan dunia. Penempatan trainee tidak hanya ke Singapore tetapi juga ke Belanda dan Amerika Serikat.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
8
Pada tahun 2011, perubahan bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Dhyana Pura yang diselenggarakan oleh Yayasan Dhyana Pura Kabupaten Badung Provinsi Bali menjadi Universitas Dhyana Pura di Kabupaten Badung Provinsi Bali yang diselenggarakan oleh Yayasan Dhyana Pura Bali dengan SK MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA: NO. 142/E/0/2011 Tertanggal 7 Juli 2011 (sumber :www.undhira.ac.id). 2.1.2 Maksud dan tujuan Berdirinya Universitas Dhyana Pura Adapun tujuan di bangunnya Universitas Dhyana Pura ini sebagai berikut : 1. Bertujuan untuk mengembangkan potensi lulusan SMA maupun SMK dalam mendalami bidang pariwisata di Bali khususnya Badung. 2. Menghasilkan tenaga kerja di bidang pariwisata yang handal dan menguasai bidangnya, agar bisa bersaing di kancah internasional 3. Menarik minat bagi instansi yang berhubungan dengan bidang pariwisata untuk melakukan kerjasama yang baik dalam mendapatkan tenaga kerja. 2.1.3 Visi dan Misi Universitas Dhyana Pura
Visi :
Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan
Misi :
Misi Universitas Dhyana Pura adalah sebagai pusat pembentukan manusis seutuhnya yang berkualitas secara akademis, berkarakter, professional, perilaku dan spiritual 2.1.4 Struktur Organisasi Universitas Dhyana Pura Struktur Organisasi Universitas Dhyana Pura di bawah ini merupakan bagan yang dapat menggambarkan struktur pengelola yang menjadi penunjang jalannya segenap aktifitas belajar mengajar pada universitas Dhyana Pura di Bali. Secara struktur organisasi Universitas Dhyana Pura merupakan milik Yayasan Dhyana Pura yang merupakan yayasan milik Gereja Kristen Protestan di Bali(GKPB). Dalam pelaksanaannya dan pengawasannya, Yayasan Dhyana Pura memiliki suatu badan yang mengawasi serta mengevaluasi
jalannya dan perkembangan dari
Universitas ini. Badan tersebut dinamakan Badan Pengawas Inventaris Gereja.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
9
Berikut struktur organisasi Universitas Dhyana Pura yang akan di gambarkan dalam bagan.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Universitas Dhyana Pura
2.2 Data Non Teknis Universitas Dhyana Pura memiliki dua buah fakultas berbasis pariwisata dengan membawahi 13 buah program studi. Berikut adalah tabel 2.1 dan kilasan proses pemberlajaran di masing-masing program studi yang diwadahi. Tabel 2.1 Fakultas pada Universitas Dhyana Pura FAKULTAS EKONOMIKA DAN HUMANIORA PROGRAM STUDI Management (S1)
METODE PEMBELAJARAN Program studi management di universitas Dhyana Pura merupakan fakultas yang paling besar peminatnya. Dalam pelaksanaannya program studi ini terbagi menjadi regular dan extensi. Pada saat ini terhitung tahun 2015 terdapat 775 mahasiswa teregristasi. Pada saat ini juga sudah diprediksi pada tahun 2016, akan bertambah menjadi 850 termasuk jumlah extensidengan akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Program studi ini terbagi menjadi 3 bidang dengan rincian sbb : Bisnis Pariwisata dengan mata kuliah inti :
Air Cargo Handling
Guiding Technique
Ticketing I
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
10
Ticketing II
Reservasi Travel Agent & Hotel
Manajemen of MICE
Manajemen Pemasaran Pariwisata
Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata
Manajemen Usaha Perjalanan Wisata
Manajemen Objek dan Atraksi Wisata
Tour Operation
Manajemen Perhotelandengan mata kuliah inti :
Akuntansi Perhotelan
Manajemen Pemasaran Perhotelan
Manajemen MICE
Operasi Tata Graha
Operasi Kantor Depan
Operasi Bar dan Restaurant
Operasi Tata Boga
Pastry and Bakery
Sanitasi, Hygiene and Security
Manajemen Tata Graha
Manajemen Kantor Depan
Manajemen Bar dan Restaurant
Manajemen Tata Boga
Manajemen Keuangandengan mata kuliah inti :
Akuntansi Biaya
Akuntansi Manajemen
Apl. Komputer Akuntansi. I
Apl. Komputer Akuntansi. II
Akuntansi Keuangan. I
Akuntansi Keuangan. II
Teori Pengambilan Keputusan
Manajemen Keuangan
Manajemen Investasi
Manajemen Resiko dan Asuransi
Manajemen of MICE
Pengendalian Biaya
Dalam keadaan existing ruang kelas dan ruang simulasi merupakan fasilitas utama yang menjadi penunjang jalannya kegiatan pembelajaran prodi management di universitas ini.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
11
Ruang kelas, lab. Computer, dan lab. bahasamenjadi tempat berjalannya perkuliahan semua sedangkan ruang simulasi(house keeping) dan kitchen yang menjadi fasilitas untuk menjalani praktek bagi jurusan tata boga, pastry and bakery.
Sastra Inggris(S1)
Program studi sastra inggrisdi Universitas Dhyana Pura menyajikan proses pembelajaran berkomunikasi bahasa asing dengan berbasis bidang pariwisata. Saat ini terhitung 2015 terdapat 59 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 89 orang. Berikut adalah mata kuliah inti yang berlaku pada program studi ini. Diantaranya : MPK(Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian) :
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila
Pendidikan agama
Ilmu budaya dasar
Bahasa Indonesia
Bahasa mandarin 1
Bahasa mandarin 2
MKB(Mata Kuliah Keahlian Berkarya) :
Listening 1
Listening 2
Speaking 1
Speaking 2
Speech
Reading 1
Reading 2
Extensive reading 1
Extensive reading 2
Writing 1
Writing 2
Scientific writing
Report writing
English grammar 1
English grammar 2
Vocabulary
Indonesia-english translation
English-indonesia translation
Introduction to English literature
Introduction to prose
Introduction to poetry
Introduction to drama
General Linguistics
Sociolinguistics
Psycholinguistics
Pragmatics
Discourse Analysis
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
12
English Phonology
Perancis 1
Perancis 2
MPB 1(Mata Kuliah Perilaku Budaya) :
TEFL
English for Spesific Purposes
History of English language
Modern English studies
MPB 2(Mata Kuliah Perilaku Budaya)Konsentrasi Public Relation & Secretarial Work :
Principles of Public Relation
Cross-Cultural Understanding
Advertising
Business Correspondence
Public Speaking 1
Public Speaking 2
Psychology of Service
Introduction to Communication
Introduction to Office Management
Secretarial Skill
Japanese 1
Japanese 2
MBB (Mata Kuliah Perilaku Berkarya) :
PKL
Seminar
Skripsi
Kelas bahasa inggris dibagi menjadi 2 yaitu kelas regular dan kelas internasional. Universitas Dhyana Pura menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pendidikan internasional yang memberikan peluang untuk diadakannya student internship/pertukaran pelajar. Dalam tahun 2015 ini terdapat 10 orang dari 2 negara berbeda yang melakukan pertukaran pelajar ke universitas Dhyana Pura. Metode yang digunakan oleh pihak jurusan sastra inggris dalam memberdayakan mahasiswa regular demi mendapat pendidikan lebih baik dalam speaking adalah menyeleksi kemampuan listening, writing dan speaking dengan keuntungan akan bergabung ke kelas internasional bersama mahasiswa asing tersebut. Dalam pelaksanaannya, ruang-ruang yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar adalah, ruang kelas dan ruang laboraturium bahasa. PKK(Pendidikan Kesejahteraan (S1)
Merupakan salah satu program studi keguruan yang mempersiapkan mahasiswa untuk Keluarga)
menjadi tenaga pendidik atau praktisi yang professional dalam bidang pendidikan kesejahteraan keluarga, tenaga kerja dalam bidang Tata Boga yang bergerak dalam bidang kepariwisataan, yang memiliki peluang sebagai wirausahawan yang unggul. Program Studi PKK ini berkualifikasi Srata-1 (S-1) dengan gelar akademik Sarjana Pendidikan (S.Pd).Saat ini terhitung 2015 terdapat 33 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 53 orang asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang.
Ruang
yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah kelas dan kitchen.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
13
Pendidikan Guru dan Anak
Program Studi PG-PAUD Universitas Dhyana Pura Bali merupakan salah satu program studi
Usia Dini (S1)
keguruan yang akan mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga pendidik atau praktisi yang profesional dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini.Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi dan profesional di bidang
pendidikan anak usia dini untuk mendukung pembangunan wilayah Indonesia bagian tengah dan timur yang mempunyai kompetensi dan kualifikasi sebagai Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Saat ini terhitung 2015 terdapat 32 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 42 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah kelas dan kitchen.
Psikologi (S1)
Program Studi Psikologi Universitas Dhyana Pura merupakan program studi
yang
menyiapkan mahasiswa menjadi tenaga profesional maupun pengembang keilmuan di bidang psikologi khususnya dunia kepariwasataan. Program Studi Psikologi Universitas Dhyana Pura akan banyak memberikan pengetahuan dan pengembangannya mengikuti ranah pariwisata, yang tentunya tidak terlepas dari khasanah dasar dan umum dari kajian ilmu psikologi itu sendiri. Matakuliah Unggulan Program Studi Psikologi: · Psikologi Konseling · Psikologi Lintas Budaya · Modifikasi Perilaku · Psikologi Industri/Organisasi · Psikologi Klinis · Psikologi Pariwisata · Manajemen SDM · Observasi dan Interview · Psikodiagnostik (Tes Psikologi) · Desain Pelatihan · Psikologi Perkembangan dan Kepribadian
Saat ini terhitung 2015 terdapat 92 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 132 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah kelas dan laboraturium yang sudah dimiliki oleh universitas dhyanapura. Manajemen (D3)
Pemasaran
Prodi manajemen D3 merupakan suatu jurusan yang mempelajari tentang manajemen berbasis pariwisata. Lulusan program studi D3 Manajemen Pemasaran berpeluang untuk berkontribusi dalam mengatasi perkembangan bisnis pariwisata di bali tersebut yaitu untuk bekerja di berbagai perusahaan nasional maupun multinasional dibidang pemasaran jasa perhotelan dan jasa pariwisata seperti hotel dan restaurant. Saat ini terhitung 2015 terdapat 16 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 36 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah kelas, lab. Computer, dan lab. bahasa yang sudah dimiliki oleh universitas dhyanapura. FAKULTAS KESEHATAN, SAINS & TEKNOLOGI
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
14
S1
–
Perekam
Informasi Kesehatan
dan
Program Studi Perekam dan Informasi Kesehatan (PIK) merupakan program studi yang dibuka untuk mencetak tenaga yang profesional di bidang analisa data pasien di pusat pelayanan kesehatan dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi. Program Studi ini adalah yang pertama kali ada di Indonesia dengan jenjang Strata-1 (S1). Seorang sarjana PIK diharapkan mampu membuat sistem pencatatan
yang komprehensif dan akurat secara
elektronik (Electronic Medical Record) tentang keberadaan pasien, yang selanjutnya dapat memberikan masukan kepada manajemen institusi kesehatan (rumah sakit) sebagai bahan evaluasi performance sumber daya yang terlibat di dalam pelayanan. Saat ini terhitung 2015 terdapat 252 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 300 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas. S1- Ilmu Kesehatan
Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas merupakan prodi dengan tujuan untuk mencegah
Masyarakat (IKM)
penyakit, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan tentang kebersihan, pengorganisasian pelayanan kesehatan,
diagnosa dini, pengembangan aspek sosial
mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Saat ini terhitung 2015 terdapat 108 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 138 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas, lab. Computer, lab bahasa, dan perpustakaan. S1 – Ilmu Gizi
Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dampak globalisasi menuntut tenaga gizi yang handal dan profesional serta tanggap dalam mengantisipasi perkembangan masalah gizi baik nasional maupun internasional. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan sumber daya manusia sebagai ahli gizi professional di Indonesia yang berkesinambungan dan mempunyai daya saing Internasional. Saat ini terhitung 2015 terdapat 74 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 100 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas dan lab. Kimia.
S1 – Fisiotheraphy
Program studi Fisioterapi Universitas Dhyana Pura memiliki kompetensi utama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional di bidang Fisioterapi, serta terampil dan kompeten di bidang kesehatan.
Saat ini terhitung 2015 terdapat 209
mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 240 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas dan lab. fisiotheraphy. S1- biology
Program studi Biologi Universitas Dhyana Pura merupakan bagian dari lembaga perguruan tinggi yang berbasis sains dan lingkungan yang didirikan sebagai dasar serta upaya pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Pulau Bali dan global secara optimal, ramah lingkungan serta berkelanjutan (suistanable). Saat ini terhitung 2015 terdapat 16 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 30 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas dan lab. Alam.
S1- Sistem Informasi
Kurikulum pada Program Studi SI Universitas Dhyana Pura dirancang untuk memberikan
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
15
mahasiswa
ilmu
pengetahuan
dalam
penerapan
Teknologi
Informasi
di
suatu
organisasi/perusahaan sehingga dibangun diatas 3 (tiga) bidang yaitu: komputer, manajemen dan bisnis. Diharapkan dengan memiliki kompetensi pada ketiga bidang tersebut lulusan Program Studi SI mampu merancang dan menerapkan Sistem Informasi/Teknologi Informasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan. Saat ini terhitung 2015 terdapat 33 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 53 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas dan lab. komputer. S1-teknik informatika
Prodi Teknik Informatika Universitas Dhyana Pura Bali menghasilkan lulusan dengan gelar Sarjana Komputer (S.Kom). Lulusan Prodi Teknik Informatika Universitas Dhyana Pura Bali diharapkan memiliki integritas tinggi di bidang Ilmu Komputer, didukung oleh kemampuan berbahasa Inggris dan penguasaan teknologi informatika, bersikap terbuka, cerdas, terampil, dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat. Saat ini terhitung 2015 terdapat 42 mahasiswa teregistrasi dengan target dan prediksi bertambah menjadi 72 orang pada 2016 degnan asumsi akan terus bertambah di tahun-tahun yang akan datang. Ruang yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah ruang kelas dan lab. komputer.
(Sumber : Arsip Universitas Dhyana Pura, wawancara dan website www. undhirabali.ac.id)
2.2.1 Prediksi Mahasiswa Masuk dan Keluar Universitas Dhyana Pura Dalam sub bab ini akan dijabarkan flows keluar masuk mahasiswa Universitas dhyana Pura terhitung dari tahun 2015 hingga 10 tahun ke depan yaitu tahun 2025. Data yang tersedia bersumber dari Dekan FEH universitas Dhyana Pura. Akan dijelaskan dengan tabel sebagai berikut (lihat table 2.2 & 2.3) Tabel 2.2 Fakultas Ekonomi Dan Humaniora No
Jabatan akademik Lembaga
Asisten
Lektor
Ahli
(Dosen)
(Dosen)
Mahasiswa Tanpa
Jumlah
Terdaftar di
Terdaftar
Target
Jabatan
Simas
Keseluruhan
Tahun
(Dosen)
(2015)
(2015)
2025
1
Management S1
4
12
3
20
715
775
900
2
Pendidikan
5
0
2
7
32
32
70
Guru
PAUD S1 3
PKK (S1)
3
0
4
7
23
33
70
4
Psikologi (S1)
4
2
4
10
92
92
200
5
Sastra Inggris(S1)
5
3
2
10
59
59
200
6
Management
5
1
0
6
13
16
70
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
16
Pemasaran(D3)
Tabel 2.3 Fakultas Kesehatan, Sains dan Teknologi Jabatan akademik No
Lembaga
Asisten Ahli
Lektor (Dosen)
(Dosen) 1
Perekam
dan
Mahasiswa Tanpa
Jumlah
Jabatan (Dosen)
Terdaftar di
Terdaftar
Target
Simas
Keseluruhan
Tahun 2025
(2015)
(2015)
6
0
3
9
241
252
350
5
0
2
7
32
32
70
Informasi Kesehatan 2
Kesehatan Masyarakat S1
3
Ilmu Gizi (S1)
3
0
7
10
23
33
70
4
Fisiotheraphy
5
3
2
10
59
59
200
(S1) 5
Biology(S1)
5
1
0
6
13
16
60
6
Sistem Informasi
4
0
2
6
33
33
80
4
0
3
7
42
42
100
(S1) 7
Teknik Informatika (S1)
(Sumber : Arsip Universitas Dhyana Pura, wawancara dengan Dekan FEH Universitas Dhyana Pura pada tanggal 14 Oktober 2015)
Dari tabel diatas (Tabel 2.3) dapat disimpulkan bahwa Universitas Dhyana Pura sudah melakukan proyeksi, pengamatan dan perhitungan matang akan target pencapaian mahasiswa masuk untuk 10 tahun kedepan. Mahasiswa teregritasi terbilang dari semester 1 sampai 8 dan mahasiswa keluar yang dimaksud adalah mahasiswa yang wisuda. 2.2.3 Fasilitas yang tersedia di Universitas Dhyana Pura Berikut akan dijabarkan berbagai fasilitas yang tersedia di Universitas Dhyana Pura dengan rincian dapat dilihat pada lampiran 2 Dalam lampiran2 dapat diindikasikan bahwa terdapat beberapa fasilitas yang kemungkinan dapat terjadi over capacity jika diperhitungkan hingga 2025. Dari data yang di dapat pada tabel student flows, terdapat rata-rata perkiraan
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
17
mahasiswa yang terdaftar di tahun 2025 adalah bertambah menjadi 35 orang per jurusan. Hal ini membuat harus adanya solusi dalam penambahan,pembenahan ruang maupun pengkondisian ruang agar tercipta suasana belajar yang nyaman dan tercipta sirkulasi yang baik dan nyaman bagi setiap civitas yang mengakses kampus ini. 2.3 Kondisi Eksisting Universitas Dhyana Pura Universitas Dhyana Pura berlokasi di Jalan Raya Padang Luwih Tegaljaya Dalung Kuta Utara,Kabupaten Badung. Luas area universitas mencapai ±26000 m2 dengan berbagai jenis fasilitas yang tersedia seperti Gedung rektorat, gedung praktikum, laboraturium, meeting room, ruang kantor, dan kelas.(lihat gambar 2.19).
Gambar 2.2 Over view Universitas Dhyana Pura Sumber : Dokumen Penulis diambil 27 Oktober 2015
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
18
2.3.1 Lokasi Universitas ini memiliki lokasi yang terbilang masuk kedalam. Atau tidak bisa diakses langsung dari jalan utama banjar Gaji ataupun Tegal Jaya. Ilustrasi lokasi akan dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Peta Pulau Bali
Gambar 2.4 Peta Kabupaten Badung
Gambar 2.5 Peta Lokasi
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
19
2.3.2 Denah Eksisting Universitas Dhyana Pura Gambar 2.23 berikut merupakan masterplan eksisting dari Universitas Dhyana Pura :
Gedung A merupakan ruang kelas yang dimiliki fakultas kesehatan, sains dan `
teknologi.dan ruang meeting bersama sementara.
Zoning bertanda biru merupakan daerah yang
diproyeksikan
sebagai
area
pengembangan.
Gedung B merupakan gedung rektorat pada universitas Udayana. Pada Gedung ini terdapat juga fasilitas kantor pengelola seperti ruang administrasi. Pada gedung ini juga terdapat berbagai laboraturium.
Gedung
C
merupakan
ruang
yang
difungsikan sebagai kelas, ruang simulasi praktek kerja, ruang dekan, dan kitchen yang dimiliki oleh fakultas ekonomi dan
Gambar 2.4
Layout EksistingUniversitas Dhyana Pura Sumber : Arsip Universitas Dhyana Pura
humaniora. Gedung F merupakan gedung SMA Wira Harapan.
Sebelum
rencana
pengembangan gedung dan fasilitas SMA, SMA Gambar 2.6
Layout Pengembangan Universitas Dhyana Pura
Wira
Harapan
menggunakan
gedung yang sama dengan Universitas Dhyana Pura yaitu Gedung C.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
20
Gedung B dan gedung C pada awalnya adalah bangunan yang berfungsi sebagai bangunan milik universitas dan sma/smk Wira harapan. Namun setelah rampungnya Gedung F, SMK dan SMAK yang dulunya menggunakan gedung C dipindahkan ke gedung F dengan harapan mendapatkan kosentrasi pembelajaran yang lebih baik dan sirkulasi antar civitas pada site yang lebih baik lagi dari sebelumnya dimana fasilitas SMA dan universitas masih digabungkan dan masih saling meminjam dalam menggunakan bangunan.
Namun hal tersebut
menyebabkan kurang efektifnya ruang pada gedung C. Universitas Dhyana Pura sudah memiliki rencana pengembangan untuk mengatasi hal ini. Dimana dalam rencana pengembangan telah direncanakan untuk memfokuskan gedung B dan C sebagai milik Universitas.Namun kenyataannya sekarang gedung tersebut masih bercampur dengan fasilitas pengelola. Seperti kantor dosen, kantor yayasan, perpustakaan, dll. Dalam zona biru tersebut, yang merupakan keputusan dari proyek pengembangan Universitas Dhyana Pura, akan dirancang sebuah gedung yang dapat mewadahi fasilitasfasilitas pengelola dan fasilitas penunjang pendidikan yang dianggap belum memenuhi standar, dan dapat meningkatkan taraf pendidikan maupun sirkulasi dan efektifitas ruang bagi setiap civitas Universitas Dhyana Pura, dengan harapan Gedung B dan Gedung C dapat berfungsi dengan aktif dan optimal sebagai gedung yang menunjang Universitas Dhyana Pura.
2.3.3 Kondisi Sekitar Universitas Dhyana Pura Secara administratif, Universitas Dhyana Pura termasuk di dalam wilayah Kabupaten Badung yang berada pada posisi 80 37’ 43.65”-80 65’ 21.45”- Lintang Selatan dan 115010’ 38.72’’ – 1150 52’ 30.72’’ Bujur Timur dan termasuk dalam wilayah pembangunan Badung Selatan, Kecamatan Kuta Utara. Wilayah
Sekitar
Universitas
dhyana
Pura
terbilang
wilayah
pendidikan.Karena terdapat fasilitas pendidikan Pariwisata lainnya di dekat lokasi Universitas Dhyana Pura.Fasilitas tersebut adalah SMK Triatma Jaya yang merupakan SMK berbasis dan berkulikulum pariwisata. Sedangkan beberapa kilo kearah timur Universitas Dhyana Pura dapat kita temukan Sekolah Dasar(SD) Tegal Jaya yang dikelola oleh yayasan Kolose Santo Yusuf.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
Berikut .(lihat
21
gambar 2.24)adalah deskripsi yang akan memberikan gambaran tentang kondisi fisik sekitar site Universitas Dhyana Pura
Pemungkiman warga Pemungkiman warga
Persawahan
Pemungkiman warga
Pertokoan dan rumah makan Pertokoan dan rumah makan
Gambar 2.7 Kondisi Sekitar Site Universitas Dhyana Pura Sumber : Dokumen Pribadi.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
22
2.3.4 Kondisi Sekitar Area Pengembangan :
Gedung A
Lapangan Basket
Parkir Motor Mahasiswa
Persawahan
Gedung B
Gambar 2.8 Kondisi Sekitar Site Pengembangan Universitas Dhyana Pura Sumber : Dokumen Pribadi.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
23
2.4 Evaluasi Purna Huni (Post Occupancy Evaluation-POE) terhadap Universitas Dhyana Pura dalam Mencapai Optimalisasi Layanan
Menurut Wolfgang Preiser (1988:3), evaluasi purna huni atau PostOccupancy Evaluation (POE) diartikan sebagai the process of evaluating buildings in a systematic and rigorous manner after they have been built and occupied
for
sometime,
yang
dapat
diartikan
sebagai
proses
mengevaluasibangunan secara sistematis dan terperinci setelah terbangun dan telah dihunidalam jangka waktu tertentu. Dalam teorinya, ia menjelaskan bahwa terdapat tigaelemen penting dalam mengkaji performansi bangunan, yakni setting/tempat(places), elemen pengguna (users), dan kriteria performansi (performance criteria). Ketiga elemen ini mencakup berbagai aspek yang dapat diukur,dievaluasi, dan digunakan demi peningkatan kualitas bangunan (efisiensi danoptimalisasi). Aspek kriteria performansi terdiri atas aspek teknis, fungsional, danperilaku. Aspek inilah yang menjadi fokus pembahasan pada bab ini. Aspek tempat terkait dengan skala bangunan di mana ketiga kategori tersebut diukur dan dievaluasi, pengaturan secara spesifik terhadap ruang dan bangunan, dan fasilitas.Aspek pengguna terkait dengan jumlah pengguna, kelompok usia, jenis kelamin, 35 gaya hidup, ras, dan status organisasional. Dalam pembahasan selanjutnya, penulis akan menggunakan istilah POE yang merujuk kepada evaluasi purna huni (Post Occupancy Evaluation). Dalam POE ini akan ditinjau berdasarkan berbagai analisa yang akan dipaparkan tentang performance Universitas Dhyana Pura terkait dengan aspek – aspek yang telah tertera diatas. Dalam setiap aspek tersebut akan diberikan rekomendasi pembenahan ruang maupun objek untuk mencapai optimalisasi pelayanan dan kegiatan belajar mengajar yang terjadi di Universitas Dhyana Pura. Optimalisasi yang di maksud meliputi sirkulasi, zoning ruang, kapasitas, dll, yang telah menjadi isu dan akan diberikan solusinya pada rencana pengembangan Dhyana Universitas Dhyana Pura ini.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
24
2.4.1 Analisa terhadap Lokasi area Pengembangan Universitas
Dhyana
Pura Dari masterplan yang ditunjukan, entrance untuk menuju ke tempat site pengembangan berada di sebelah timur gedung B dan bisa juga di akses dari sebelah barat site dengan melewati SMA dari arah jalan Br Gaji. Hal ini membuat posisi dari zoning area pengembangan berada di tengah-tengah site. Hal ini dapat memberikan peluang bagi bangunan untuk dirancang dengan konsep monumental karena terdapat halaman rumput yang akan dirancang pula untuk menjadi factor pendukung estetika dan fungsi rancangan. Keasrian dan vegetasi yang ada pada area pengembangan terbilang cukup baik dan berestetika. Karena area pengembangan adalah area landscape Universitas Dhyanapura yang diperhatikan dan dirawat. Pada orientasi barat terdapat sawah yang produktif dan memiliki nilai estetika.Hal ini memberi peluang sebagai good view dengan pengaturan level bangunan. Salah satu factor yang paling penting dalam pembangunan fasilitas pengelola ini adalah factor keamanan.Lokasi area pengembangan tergolong aman karena berada di tengah.Hanya saja pada bagian timur harus diberikan pos keamnan karena berbatasan dengan jalan umum yang bersifat terbuka. Rekomendasi : Lokasi tapak pengembangan yang berada di tengah-tengah site undira juga menjadi peluang untuk membangun fasilitas yang dapat mengumpulkan/menghubungkan aktifitas antar gedung A yang berada di utara dan gedung B dan C yang berada di selatan karena pada kondisi exsisting. Menjadi nilai positif dan peluang juga untuk menempatkan ruang dengan fungsi pengontrol(pengelola). Adanya view berupa sawah di arah barat memberi peluang bagi orientasi bukaan. Namun harus mendapatkan shading yang cukup.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
25
2.4.2 Analisa terhadap Kondisi Tapak
Pengembangan Universitas
Dhyana Pura
Gambar 2.9 Site Pengembangan Universitas Dhyana Pura Sumber : Dokumen Penulis
Site Pengembangan Universitas Dhyana Pura memiliki luas ±1600m2 untuk bangunan,±2400m2 untuk landscape. Pada landscape terbagi lagi menjadi area padang rumput dan pond. Keberadaan vegetasi dan elemen air ini memberikan kesejukan bagi iklim mikro di dalam site pengembangan.Lokasi site dapat menanggulangi curah hujan dengan sangat baik. Karena sudah ada perencanaan utilitas mengenai drainase dari desain existing. Terdapat beberapa titik biopori yang dapat menjadi solusi aliran air hujan dan dialirkan menuju ke sawah di bagian barat yang merupakan kontur terendah serta ditampung untuk menyiram tanaman.Kondisi topografi site memiliki kontur yang cukup miring. Hal ini menjadi sebuah hal yang harus diperhitungkan didalam merancang bangunan pengelola dan fasilitas pendukung universitas udayana ini. .(lihat gambar 2.26)
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
26
Menurut topografi site dapat diidentifikasiakan melalui gambar bahwa bagian timur site pengembangan memiliki level yang lebih tinggi disbanding bagian lainnya. Fungsi existing site pengembangan adalah area ekstrakulikuler, parkir, dan kantin.Dapat diilustrasikan pada gambar berikut. .(lihat gambar 2.27)
Gambar 2.10 Kondisi sekitar Site Pengembangan Universitas Dhyana Pura Sumber : Dokumen Pribadi.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
27
Rekomendasi : Site pengembangan akan difungsikan sebagai bangunan pengelola dan
fasilitas penunjang pendidikan kampus. Kondisi eksisting site
terbilang terawatt dan baik. Parkir motor mahasiswa menjadi kendala utama dalam perencanaan site. Karena sudah ada kemiringan pada site disisi barat, sebaiknya dilakukan proses cut untuk diproyeksikan menjadi semi basement untuk parkir motor dan bagian kantin dapat dijadikan opsi untuk membuat sirkulasi. Bagian landscape perlu ditata. Karena pada masterplan bangunan A dan bangunan B & C terkesan terpisah. Karena bangunan site rencana pengembangan berada di tengah site Undhira, maka harus direncanakan akses sirkulasi yang efisien untuk memberikan kesan bahwa bangunan-bangunan tersebut menyatu dengan kesan yang asri, indah, elegan. 2.4.3 Analisa terhadap Fasilitas Universitas Dhyana Pura dan Bangunan Pengembangan Menurut sumber website Direktorat Jendral Perguruan Tinggi yang memaparkan tentang Keputusan Menteri 234 th 2000 yang menentukan beberapa point yang dapat menjadi acuan kelayakan ruang studi seperti : a. Ruang kuliah : 0.5 m2 per mahasiswa; b. Ruang dosen tetap : 4 m2 per orang c. Ruang administrasi dan kantor 4 m2 per orang; d. Ruang perpustakaan dengan buku pustaka: Apabila putusan tersebut dihubungkan dengan berbagai fasilitas yang tersedia pada Universitas Dhyana Pura, maka didapatkan :
Ruang kelas FEH 1 unit = 60m2 dengan kapasitas 40 orang. Dihubungkan dengan ketentuan putusan diatas maka didapat 40 orang x 0.5m2= 20 , dengan hasil terpenuhi/ layak.
Ruang dosen tetap fakultas FEH
150m2 dengan kapasitas 25 orang.
Dihubungkan dengan putusan maka didapat 4 m2x 25 orang =100m2 dengan hasil terpenuhi. namun hasil ini masih menjadi pertimbangan yang harus di perhitungkan keberlanjutannya
mengingat akan belum
terhitungnya ruang arsip dan pertambahan jumlah dosen yang akan
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
28
mengajar seiring bertambahnya student flows yang mungkin terjadi pada Universitas Dhyana Pura pada prediksi 10 tahun kedepan.
Ruang Kantor pengelola pada Universitas Dhyana Pura dengan kapasitas 15 orang berluas 100m2 jika dihubungakan dengan putusan maka 15 x 4m2= 60m2 dikatakan terpenuhi.
Dari hasil analisa diatas dapat kita lihat bahwa ruang-ruang tersebut dapat memenuhi kapasitas civitas saat ini. Rekomendasi : Pada analisa tersebut didapat bahwa ruang ruang yang ditentukan dalam beberapa sub dikatakan layak. Namun hal ini hanya bersifat sementara karena belum mempertimbangkan kondisi yang akan di tempuh oleh pihak universitas pada 10 tahun kedepan, dimana neraca student flow diharapkan meningkat yang menyebabkan civitas mahasiswa akan bertambah pula. Dengan seiring bertambahnya jumlah mahasiswa, maka akan bertambah pula dosen pengajar, luas perpustakaan dan bertambah juga ruang kantor bahkan fasilitas pendukung seperti auditorium, laboraturium, dsb. Dalam rencana pengembangan fasilitas Universitas Dhyana Pura ini, dapat di asumsikan akan memuat segenap ruang-ruang pengelola dan ruang penunjang fasilitas bersama didalam satu gedung yang sifatnya berada di tengah-tengah site yang memudahkan akses dari kedua zone gedung(gedung B&C dengan gedung A).
Dimana diharapkan dalam pengembangan tersebut,ruang-ruang fasilitas
pengelola, semipublic(lobby) dan perpustakaan yang tergabung dalam gedung B dimana terdapat kelas FEH dapat dikeluarkan dan didesain menjadi suatu zone yang dikhususkan agar dapat di akses semua civitas dengan nyaman. Hal tersebut juga memberikan dampak positif pada FEH dimana mereka dapat menggunakan ruang-ruang yang kosong tersebut sebagai tambahan kelas oleh karena prediksi Student flows yang akan diperkirakan akan terus menanjak hingga 10 tahun kedepan. Terdapat
juga
penambahan
kebutuhan
laboraturium
praktek
yang
diperuntukkan bagi pelatihan kerja bagi fakultas yang berhubungan dengan ICT dan bahasa. Dalam hal ini melalui wawancara dari pihak kampus, didapati kebutuhan laboraturium
tersebut pada bangunan pengembangan Universitas
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
29
Dhyana Pura. Ruang tersebut diletakkaan di bagunan pengembangan sebagai fasilitas untuk mewadahi aktivitas akademis mahasiswa yang dimana pada kondisi eksisting yang kurang mumpuni kapasitasnya. Dengan perhitungan Lab. ICT existing : 2 ruang = 17x2 orang, Terjadwal pengguna dari Management(FEH), Management pemasaran, Teknik Informatika, Sastra Inggris, Sistem Informatika. Penggunaan Lab terbagi dengan frekuensi 3 sesi per hari dalam 5 hari kuliah aktif. Apabila jadwal bertabrakan maka salah satunya harus mengalah dan hal tersebut kerap terjadi terutama pada musim ujian semester. Hal tersebut tergolong kurang ideal karena begitu banyak jurusan yang membutuhkan ruang ini sedangkan kapasitas ruang kurang mumpuni. Oleh karena itu dalam pembangunan bangunan pengembangan akan disertakan fasilitas ini dan Lab Bahasa yang dibutuhkan oleh Jurusan Sastra Inggris yang belum dimiliki oleh Undhira. Penambahan fasilitas ini juga didukung dari keberadaan ruang tersebut yang sebelumnya sudah ada di gedung C belum memenuhi standard yang akan dijelaskan pada fungsional. Terdapat juga data yang dapat menjadi acuan rencana pengembangan yang dikeluarkan oleh Keputusan Menteri 234 th 2000 tentang fasilitas wajib yang dimiliki universitas. (lihat table 2.4) Seperti :
Tabel 2.4 Tabel Keputusan Menteri 234 th 2000 tentang standar ruang perguruan tinggi.
Apabila dibandingkan dengan fasilitas milik universitas dhyana pura maka
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
30
Ruang kuliah total pada Universitas Dhyana pura adalah 3648 m2. Sedangkan pada standard adalah 1000 m2 yang membuktikan hal ini layak.
Ruang kantor 60 m2. Di standard 80 m2. Hal ini dapat dikatakan kurang memenuhi.
Ruang perpustakaan 140 m2. Pada standard 600 m2 dapat dikatakan kurang memenuhi.
Ruang ICT 120 m2. Pada standard 720 m2 dapat dikatakan
kurang
memenuhi.
Laboraturium total 140 m2. Di standard 800 m2 dapat dikatakan kurang memenuhi.
Ruang dosen tetap total 230 m2. Di standard 300m2dapat dikatakan kurang memenuhi.
Oleh karena itu fasilitas- fasilitas utama yang akan dibangun pada banugnan pengembangan adalah :
Ruang Kantor Pengelola. Ruang ini merupakan hasil dari pemindahan ruang pengelola dari gedung B menuju ke gedung pengembangan sesuai dengan analisa student flows
yang menyebabkan kurangnya kapasitas tamping
mahasiswa pada tahun-tahun kedepan.
Lab. ICT. Ruang ini merupakan ruang yang akan dibangun pada bangunan pengembangan untuk memfasilitasi banyaknya jurusan yang memerlukan ruang namun kurangnya jumlah fasilitas untuk mewadahinya.
Lab. Bahasa. Ruang ini merupakan penambahan fasilitas yang belum dimiliki Universitas Dhyana Pura untuk memfasilitasi Jurusan Sastra yang selama ini meminjam ruang Lab. ICT.
Ruang Dosen. Ruang ini disertakan untuk memfasilitasi posisi ruang dosen agar berada di central kelas yang berada di Gedung A dan B dimana selama ini ruang dosen kekurangan kapasitas dan terletak hanya di gedung B sehingga menyulitkan sirkulasi dosen yang mengajar di gedung A.
Ruang Perpustakaan. Ruang ini disertakan sebagai rencan pengembangan karena perpustakaan eksisting terbilang kurang ideal dengan pencahayaan yang kurang, kapasitas ruang yang kurang dan sebagai salah satu tindak lanjut
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
31
untuk memaksimalkan gedung B menjadi kelas. Dimana perpustakaan eksisting terletak di Gedung B.
Auditorium. Ruang ini merupakan fasilitas yang belum dimiliki oleh Universitas Dhyana Pura. Dimana pada rencana pengembangan, pihak kampus merencanakan ruang auditorium yang berfungsi sebagai wisuda maupun, KKR, Komersial,dll berkapasitas 1200 orang.
2.4.4 Analisa terhadap Aspek Teknis Aspek teknis merupakan aspek yang membangun latar lingkungan binaan, layaknya panggung untuk berbagai aktivitas penggunanya. Yang termasuk didalamnya adalah berbagai atribut mendasar (esensial) yang terkait dengan isu kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan pengguna, seperti: struktur bangunan; sanitasi; keamanan dari bahaya kebakaran; dan kelancaran sirkulasi udara. Elementambahan lainnya seperti performansi dari atap, dinding, hasil finishing, pencahayaan, akustik, dan sistem kontrol lingkungan (sirkulasi udara). 1. Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Berdasarkan
pengamatan
dan
wawancara
yang
penulis
lakukan,
kesadaranpihak pengelola terhadap upaya antisipasi bahaya kebakaran di Universitas Dhyana Pura masih terbilang sangat minim, baik dalam hal arsitektural maupunpengadaan alat pemadam api ringan. Permasalahan yang ditemukan: 1) Belum terdapat proteksi khusus yang dapat menjamin lama ketahanan material (khususnya struktural) terhadap api dalam jangka waktu tertentu. 2) Belum adanya utilitas pendukung upaya pemadaman kebakaran dan alat pemadam api ringan bila sewaktu-waktu terjadi bencana. Rekomendasi pada desain pengembangan : keamanan pada sektor ini tidak dapat diabaikan dan memerlukan penanganan lebih lanjut, khususnya dari segi arsitektural. 2. Struktur Bangunan Struktur bangunan pada kampus dhyana pura dapat dibilang cukup memprihatinkan. Bangunan ini (gedung B dan C) merupakan bangunan yang sudah berumur tua karena di bangun pada tahun 2001, namun mengalami renovasi pada tahun 2010 dengan melakukan penambahan bagian muka bangunan di tahun PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
32
2012. Dengan tuanya usia bangunan universitas Dhyana Pura ini maka telah terjadi beberapa keretakan dan permasalahan yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi di desain pengembangan. .(lihat gambar 2.28)
Gambar 2.11 Kondisi Struktur Bangunan Undhira Sumber : Dokumen Pribadi
Rekomendasi
pada
desain
pengembangan
:
Perlu
lebih
diperhatikannya material yang digunakan dalam pembangunan. Bangunan ini akan di akses oleh kapasitas lebih dari 2000 orang. Oleh karena itu perlu lebih diperhatikan tentang keselamatan dan keamanan pengguna baik secara fisik maupun psikis yang berkaitan dengan struktur. Contoh saja, banyak adanya titik kebocoran pada plafond Universitas Dhyana Pura di Gedung C lantai 3 yang disebabkan tidak adanya limasan sebagai penutup atap yang sekaligus berfungsi sebagai salah satu solusi curah hujan dan banyaknya keretakan pada atap dak yang menyebabkan keresahan akan sewaktu-waktu bangunan dapat roboh apabila terjadi gempa. Perlu lebih diperhatikan hal-hal tersebut dalam merancang bangunan di site pengembangan.
3.
Sirkulasi Udara Tingginya tingkat kelembapan udara pada lokasi tapak turut
berpengaruh
terhadap
pentingnya
pengaturan
sirkulasi
udara
yang
baik.Sesungguhnya Universitas Dhyana Pura telah diuntungkan dari segi lokasi
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
33
karena dikelilingi oleh pepohonan sebagai penyedia oksigen sekaligus sebagai peneduh serta lingkungan persawahan yang asri.Namun setiap ruang tetap menggunakan AC sebagai penghawaan utama karena lebih dinilai mendukung factor kenyamnan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di univrsitas ini.hal ini menjadi salah satu factor yang dapat merugikan lingkungan dan dinilai kurang ekonomis. Menurut wawancara penulis dengan salah seorang pihak universitas, sering kali di katakana bahwa apabila ruang kelas kosong, AC tetap menyala. Hal ini dikarenakan terbatasnya remote ac yang tidak ada pada setiap kelas, namun hanya adad pada satu ruang di ruang administrasi lantai 1 dekat lobby. Rekomendasi pada desain pengembangan: Penggunaan penghawaan buatan dapat lebih diminimalisir lagi. Karena kondisi site dan lingkungan site yang jauh dari perkotaan, dan bangunan universitas dhyana pura memiliki level bangunan yang lebih tinggi dari lingkungannya yang menjadi keuntungan dimana angina yang akan berhembus tidak akan terhalang. Sebaiknya keuntungan itu dimanfaatkan agar tercipta suasana yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Cara itu dapat terwujud denganmemberikan bukaan dapat mengakses angina dengan baik dan tetap menggunakan caracrossing air dalam pelaksanaannya agar uudara dapat bersirkulasi dengan baik dan civitas dapat beraktifitas dengan nyaman.
4. Pencahayaan Pemanfaatan potensi pencahayaan alami pada tapak belum terlihat secara signifikan pada rancangan Universitas. Beberapa ruang sentral seperti ruang kelas dan kantor masih bergantung pada pemakaian pencahayaan buatan di siang hari karena gelap. Penempatan dan perencanaan bukaan yang tidak tepat membuat suatu kerugian pada aktivitas belajar mengajar mahasiswa terkait dengan pengadaan cahaya alami. (lihat gambar 2.29)
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
34
Bukaan gedung B dan C saling berhadapan yang membuat pencahayaan alami menjadi minim
Gambar 2.12 Kondisi Pencahayaan bangunan Undhira Sumber : Dokumen Pribadi.
Rekomendasi pada desain pengembangan : untuk mencapai optimalisasi layanan, maka pemanfaatan potensi terhadap pencahayaan alami pun sangat tepat dilakukan. Penempatan lubang cahaya yang tepat serta konfigurasi massa bangunan di site pengembangan dengan area terbuka ditengah dapat menjadi potensi bila disingkapi melalui strategi desain yang tepat sehingga dapat berdampak terhadap penghematan konsumsi listrik. . 5. Atap Untuk area atap terdapat banyak titik bocor pada bangunan Universitas Dhyana Pura ini.Khususnya pada gedung C di lantai 3.Gedung ini memakai dak beton sebagai elemen penutup atap yang difungsikan sebagai rooftop garden.Namun kenyataannya hal tersebut tidak maksimal dan tidak berjalan sesuai rencana yang lebih lagi saat ini ruang tersebut dimanfaatkan sebagai gudang peralatan barang-barang praktek mahasiswa.(lihat gambar 2.30)
Gambar 2.13 Kondisi Atap Undhira Sumber : Dokumen Pribadi.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
35
Rekomendasi
pada
desain
pengembangan:
Perlu
lebih
diperhatikannya pemilihan material atap dan rancangan atap demi keberlanjutan bangunan pada site pembangunan yang menjadi factor keamanan dan kenyamanan civitas Universitas Dhyana Pura yang diwadahi dalam kegiatan belajar dan mengajar.
6. Elektrikal Penataan utilitas elektrikal pada existing Universitas Dhyana Pura terkesan terlalu terekspose dan kurang tertata.Hal ini menyebabkan kurang rapinya dan kurang nyamannya bagi civitas dalam melakukan aktivitas pada bangunan.Hal ini juga sangat berbahaya karena mudah terkena air, dimana universitas dhyana pura banyak memiliki area terbuka pada bangunannya. .(lihat gambar 2.31)
Gambar 2.14 KondisiElektrikal Undhira Sumber : Dokumen Pribadi.
Rekomendasi pada desain pengembangan : Utilitas elektrikal sebaiknya disembunyikan instalasinya. Namun disembunyikan dengan catatan mudah mengakses apabila hendak melakukan reparasi.Hal ini bertujuan untuk keamanan civitas dari bahanya tersetrum oleh karena kabel beraliran listrik yang berserakan terekspose tidak rapi pada areal-areal yang tergolong aktif pelintas.
7. Akustik Terdapat berbagai ruang yang memerlukan akustik pada universitas ini.contoh saja auditorium, teather, perpustakaan, dan ruang praktek. Namun terdapat berbagai kendala pada pelaksanaannya, contoh saja pada auditorium PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
36
memiliki penghawaan yang kurang sehingga jendela harus dibuka yang menyebabkan
berkurangnya
efektifitas
akustik
peredam
suara.
Rekomendasipada desain pengembangan : perencanaan pengadaan akustik pada beberapa ruang yang membutuhkannya, harus dibarengi dengan perencanaan factor fisik lainnya dan factor utilitas lainnya sehingga terjadi harmonis antar fungsi dan tidak mengurangi efektifitas satu dengan yang lain 2.4.5 Analisa terhadap Aspek Fungsional Aspek Fungsional merupakan sub bab yang akan membahas tindak kinerja perfonrmansi suatu bangunan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas civitas pemakai sesuai dengan fungsi yang dimilikinya. Aspek ini berpengaruh pada optimalisasi kegiatan belajar mengajar dan pelayanan bagi pengelola sehingga akan ditinjau secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Ruang Dosen Fakultas Sains, Kesehatan dan Teknologi
Gedung B
Gedung A
Gambar 2.15 Jarak antar gedung A dan B Undhira Sumber : Dokumen Pribadi.
Aspek fungsional yang pertama akan di bahas adalah ruang dosen Ruang Dosen Fakultas Sains, Kesehatan dan Teknologi. Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan, ruang kelas Fakultas Sains, Kesehatan dan Teknologi berada di gedung A di bagian utara pada site. Sedangkan ruang dosen Fakultas Sains, Kesehatan dan Teknologi berada di gedung B yang berada pada bagian selatan site. Hal ini berpengaruh pada kurang optimal dan praktisnya sirkulasi dan PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
37
pencapaian antar ruang dimana seharusnya ruang dosen tersebut menyatu dengan gedung A.(Lihat Gambar 2.6). Alasan mengapa ruang dosen Fakultas Sains, Kesehatan dan Teknologi bertempat di gedung B adalah agar dekat dengan parkir dan menempati satu zoning dengan ruang pengelola. Namun kendala yang sering terjadi adalah apabila terjadi hujan. Dimana apabila terjadi hujan, para dosen yang ingin mengisi kelas di gedung A dari gedung B akan mengalami kesulitan karena tidak adanya fasilitas pedestrian yang dirancang untuk menangani hal tersebut. Rekomendasi : Dengan adanya rencana pengembangan, ruang-ruang dosen akan diletakan pada satu zoning pada site pengembangan. Hal ini akan menyebabkan centralitas pada fasilitas ruang dosen yang memudahkan para civitas untuk mengakses baik gedung A maupun gedung B.
2. Ruang Serbaguna(Aula)
Gambar 2.16 Ruang Auditorium Sumber : Dokumen Pribadi.
Ruang serbaguna/aula merupakan suatu fasilitas perguruan tinggi dalam menampung segenap aktifitas yang berhubungan dengan sosialisasi dan selebrasi(Febrian Jack, 2004). Dalam ruangan ini, aspek fungsional yang akan dibicarakan adalah kapasitas dan efektifitas ruang. Ruang auditorium ini dulunya merupakan ruang conference.Hal itu terjadi pada tahapan pembangunan satu Undhira dimana bangunan ini merupakan bangunan pertama yang dibangun
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
38
sehingga pemanfaatan ruang dilakukan seoptimal mungkin.Melalui wawancara penulis dengan pihak dekan FEH, ruang auditorium ini dinilai kurang efektif dan tidak memenuhi kebutuhan kampus.Dimana luasan terlalu kecil dan sistem akustik yang jauh dari ideal. Melalui wawancara tersebut juga didapatkan pernyataan bahwa Universitas Dhyana Pura membutuhkan suatu auditorium yang dapat menampung 1500-1800 orang dimana terhitung ada ±500 hingga 600 wisudawan/wati yang diprediksi akan diwisuda sehingga tidak perlu menyewa venue lagi. Selain sebagai ruang auditorium, pihak universitas Dhyana Pura juga menginginkan ruang tersebut menjadi multi fungsi untuk kegiatan peribadahan secara umat Kristiani, yang mana universitas ini merupakan property milik GKPB (Gereja Kristen Protestan di Bali). Rekomendasi :Ruang auditorium yang di rencanakan
akan diracanng
sebagai salah satu ruang inti di site pengembangan sebaiknya dapat memenuhi segenap kebutuhan yang telah disampaikan Dekan FEH. Tentunya dengan mengoptimalkan fungsi, utilitas dan estetika arsitektur. 3.
Ruang Perpustakaan
Gambar 2.17 Ruang Perpustakaan Sumber : Dokumen Pribadi.
Ruang perpustakaan menjadi salah satu ruang yang sangat vital bagi mahasiswa universitas Undhira.Di ruangan ini banyak tersimpan arsip-arsip skripsi dan buku-buku referensi terkait perhotelan.Namun kendala yang terdapat pada perpustakaan ini adalah kurangnya pencahayaan alami, dan kapasitas
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
39
tamping yang kurang.Karena pada masa skripsi, peran perpustakaan sangat vital sebagai wadah mahasiswa mencari referensi dan menyelesaikan skripsi. Rekomendasi : ruang perpustakaan sebaiknya dirancang pada bangunan hasil pengembangan pada site pengembangan dengan lebih memperhatikan kapasitas tamping dan furniture yang lebih memadai. Dalam rencana perpustakaan tersebut sebaiknya diberikan fasilitas internet korner dimana difasilitasi dengan PC (Personal Computer) sehingga mahasiswa dapat belajar lebih efektif dan mendapatkan ilmu yang lebih banyak.
Perpustakaan sebaiknya didesain agar
lebih banyak bukaan dan memaksimalkan cahaya masuk sehingga dapat memenuhi kebutuhan pencahayaan perpustakaan 300 lux(Lasa H.S,2005). 4. Lab. Praktek ICT Kusen buatan sebagai penahan hujan
Gambar 2.18 Ruang Praktek ICT Sumber : Dokumen Pribadi.
Ruang praktek ICT merupakan ruang yang digunakan bagi mahasiswa untuk melakukan proses akademis dibidan teknologi dan informatika/multimedia. Pada Universitas Dhyana Pura, ruang ini diakses dan digunakan oleh berbagai jurusan yaitu Teknik Informatika, sistem informatika, Managemen, Managemen Pemasaran, dan Sastra Inggris. Dari kondisi yang sudah berjalan hingga saat ini, ruang tersebut terbilang kurang mampun memenuhi intensitas keperluan masingmasing jurusan. Karena ruang yang dimiliki hingga saat ini hanya 2 dengan berkapasitas 17 orang satu ruangnya dan jadwal sering bertabrakan antar satu jurusan dengan jurusan lainnya terkait dengan jatah dan jadwal penggunaan ruang.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
40
Rekomendasi :
Ruang ini sebaiknya dirancang dengan memperhatikan
Kapasitas mahasiswa agar memadai. Karena jumlah mahasiswa pada satu kelas terdapat 30 orang, maka sebaiknya ruang tersebut mengikuti kondisi jumlah mahasiswa agar proses belajar dapat berjalan dengan lebih praktis dan maksimal. Karena padatnya kapasitas mahasiswa, dibutuhkan penghawaan yang mumpuni terutama penghawaan buatan. Dibutuhkan juga sistem keamanan seperti CCTV untuk memantau aset multimedia yang tergolong mahal. Difasilitasi juga sistem pemadam kebakaran yang
mumpuni untuk
keamanan aktivitas
karena
berhubungan dengan listrik.
2.4.6 Aspek Prilaku Aspek perilaku berfokus kepada dampak secara psikologis dan sosiologis yang diberikan bangunan terhadap pengguna bangunan.Terdapat beberapa halyang penting untuk diperhatikan.Pada rancangan bangunan pengembangan, diperlukan ruang untuk
menjadi
pusat interaksi
dan
sosialisasi
antar
mahasiswa.Hal ini dikarenakan jarak dari kedua bangunan yang menjadi lokasi kelas masing-masihng fakultas terbilang jauh.Dan agar lebih mendekatkan mahasiswa untuk lebih mudah bersosialisasi dan bergaul, maka sebaiknya dibangun ruang yang dapat menjadi wadah aktivitas tersebut.Dalam ruang tersebut juga sebaiknya diberi fasilitas penunjang yang dapat memberikan suasana rileks dan hangat bagi civitas mahasiswa.Dalam hal ini, ditemukan beberapa solusi yaitu, direncanakan fasilitas cafeteria hygene dan rapi sehingga mahasiswa dapat berinteraksi sambil menikmati hidangan yang dijual pada cafeteria.Cafeteria didesain dengan rapi dan elegan sehingga dapat mencerminkan universitas berbasis pariwisata bagi setiap orang yang mengaksesnya. 2.4.7 Kesimpulan POE Adapun kesimpulan yang didapat melalui evaluasi purna huni (POE) yang telah dilakukan terhadap Pengembangan Universitas Dhyana Pura, yakni: 1. Bangunan rencana pengembangan diproyeksikan dapat memberikan suatu penghubung antar fungsi, sirkulasi dan kegiatan antar terpisahnya gedung A dan B&C di Universitas Dhyana Pura.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
41
2. Dengan adanya analisa perkembangan Student Flows yang diprediksi akan semakin meningkat tahun ke tahun, maka akan berdampak pada kurangnya kapasitas tamping kelas. Didapatkan solusi setiap ruang pengelola, kantor, dan dosen untuk dijadikan 1 zoning di banugnan rencana pengembangan. Sehingga banugnan gedung B yang semula menjadi wadah untuk pengelola tersebut dapat difokuskan sebagai kelas bagi mahasiswa. Dan gedung A yang semula terdapat ruang kantor Yayasan tersebut dapat diberlakukan fungsi yang sama yaitu sebagai kelas. 3. Kurangn idealnya fasilitas-fasilitas penunjang yang bersifat vital bagi universitas Dhyana Pura seperti auditorium, perpustakaan, kantor yayasan dan ruang yang bersifat penunjang lainnya, dapat dimuat dalam rencana bangunan di site pengembangan dengan mempertimbangkan sisi fungsi, kapasitas, efektifitas, utilitas dan estetika. 4. Berdasarkan POE maka didapat pada table 2.5 Tabel 2.5 Kesimpulan POE Aspek yang dikaji
Keterangan
Standard fasilitas kampus dengan acuan Keputusan Menteri 234 th Lihat hal. 28 2000. Dan Analisa Fasilitas Bangunan Gedung Pengembangan Lokasi Universitas Dhyana Pura Lokasi Universitas berada tidak langsung berdampingan dengan Lihat hal. 19 jalan raya utama Br. Gaji. Hal ini membuat lokasi menjadi exklusif dan jauh dari kebisingan sehingga ideal sebagai pusat pendidikan. Kondisi Sekitar tapak Tapak berada di daerah pemungkiman dan dikelilingi oleh Lihat hal. 22 perumahan warga, dan view menarik berupa sawah produktif yang memberikan suasana alami bagi suasana belajar. Kondisi Tapak Existing Site Pengembangan Site Pengembangan Universitas Dhyana Pura memiliki luas Lihat hal. 23 ±1600m2 untuk bangunan, ±2400m2 untuk landscape. Pada landscape terbagi lagi menjadi area padang rumput dan pond. Kondisi Topografi Tapak memiliki Transis di Barat site Pada kemiringan pada site disisi barat, sebaiknya dilakukan proses Lihat hal. 26 cut untuk diproyeksikan menjadi semi basement untuk parkir motor dan bagian kantin dapat dijadikan opsi untuk membuat sirkulasi. Fasilitas Existing Universitas Dhyana Pura Beberapa ruang sudah dikatakan layak, namun beberapa ruang
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
42
masih dikatakan belum karena pengaruh dari pertambahan jumlah mahasiswa, dan bukan fungsi murni bangunan sebagai Universitas Lihat hal. 28 & dari awal yang awalnya adalah PPLP. Perlu dilakukan perencanaan lampiran 1 di bangunan pengembangan untuk memberikan peluang penambahan kapasitas kelas demi mempersiapkan Student flows yang ditargetkan terus meningkat tahun-ketahun. Aspek Teknis 1.
Keamanan Terhadap Bahaya Kebakaran, Lihat hal. 32 direncanakan material bangunan yang bisa tahan terhadap kebakaran. Di rencanakannya utilitas sesuai untuk memadamkan kebakaran.
2.
Struktur Bangunan, Perlu lebih diperhatikannya Lihat hal. 32 material yang digunakan dalam pembangunan. Dan direncanakannya struktur atap yang tidak menyebabkan kebocoran
3.
Sirkulasi Udara, Penggunaan penghawaan buatan dapat lebih diminimalisir lagi. Karena kondisi site dan Lihat hal. 33 lingkungan site yang jauh dari perkotaan, dan bangunan universitas dhyana pura memiliki level bangunan yang lebih tinggi dari lingkungannya yang menjadi keuntungan dimana angina yang akan berhembus tidak akan terhalang bangunan lain.
4.
Pencahayaan, Dalam memfasilitasi ruang kelas, Lihat hal. 34 pencahayaan alami adalah hal yang paling tepat untuk diberlakukan karena kemudahan dan mampu menghemat pemakaian listrik.
5.
Atap, sebaiknya digunakan atap limasan demi menyikapi Lihat hal. 35 iklim yang memiliki curah hujan tinggi dan menanggulangi kebocoran yang sudah ada pada bangunan existing (gedung C)
6.
Elektrikal ,Utilitas elektrikal sebaiknya disembunyikan Lihat hal. 36 instalasinya. Namun disembunyikan dengan catatan mudah mengakses apabila hendak melakukan reparasi dengan tujuan keamanan dan estetika.
7.
Akustik, perencanaan pengadaan akustik pada beberapa ruang yang membutuhkannya, harus dibarengi dengan Lihat hal. 36 perencanaan factor fisik lainnya dan factor utilitas lainnya sehingga terjadi harmonis antar fungsi dan tidak mengurangi efektifitas satu dengan yang lain. Aspek Fungsional
1.
Ruang Dosen Fakultas Sains, Kesehatan dan Teknologi Lihat hal. 37 , disatukannya ruang dosen pada bangunan pengembangan akan memudahkan sirkulasi dan aksesibilitas ke semua gedung kelas.
2.
Ruang Auditorium, : Ruang auditorium yang di Lihat hal. 38 rencanakan akan diracanng sebagai salah satu ruang
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
43
inti di site pengembangan dengan kapasitas dan fungsi yang sesuai 3.
Ruang perpustakaan, Diperlukan penyesuaian Lihat hal. 39 besaran ruang dengan civitas pemakai dan penambahan fasilitas berupa PC untuk meningkatkan kualitas fasilitas dan mahasiswa.
4.
Ruang Laboraturium Praktek ICT dan Bahasa yang Lihat hal. 40 diperlukan pada bangunan pengembangan karena banyaknya jurusan yang memakai dan kurang idealnya kapasitas tamping ruang serta fasilitas. Aspek Prilaku
Jarak gedung A dan lainnya yang terbilang jauh membuat Lihat hal. 41 mahasiswa kesulitan untuk melakukan sosialisasi dan interaksi. Dalam site pengembangan diharapkan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan tersebut.
2.5 Spesifikasi Khusus Pengembangan Universitas Dhyana Pura Spesifikasi khusus dalam Pengembangan Universitas Dhyana Puraini akan menjelaskan mengenai tujuan, jenis kegiatan, sasaran serta beberapa aspek lainnya. 2.5.1 Tujuan Pengembangan Universitas Dhyana Pura Tujuan dari Pengembangan Universitas Dhyana Pura ini adalah, melengkapi fasilitas penunjang yang dibutuhkan bagi civitas Universitas Dhyana Pura dimana selama fasilitas tersebut belum ada namun dibutuhkan, ataupun sudah ada tetapi tidak layak. Dalam site pengembangan tersebut akan dibangun sebuah bangunan yang dapat menjadi fungsi penghubung dan pengontrol gedung yang ada disenelah utara dan selatan site. Dalam gedung ini akan diberikan fasilitas lab praktek, pengelola, kantor, perpustakaan, auditorium, dan fasilitas penunjang lainnya yang selama ini mengambil tempat di gedung yang seharusnya dapat dikosentrasikan fungsinya sebagai kelas dan ruang praktek civitas mahasiswa Universitas Dhyana Pura.
2.5.2 Jenis Kegiatan di Rencana Pengembangan Universitas Dhyana Pura Adapun lingkup kegiatan yang akan mempengaruhi jenis ruang yang akan dirancang di fasilitas hasil Pengembangan Universitas Dhyana Pura ini adalah:
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
44
a. Kegiatan yang berhubungan dengan pengelola dan dosen yang merupakan hasil dari penelusuran tentang studi kapasitas yang telah dilakukan pihak Undhira terkait dengan jumlah mahasiswa yang akan tidak cukup untuk di tamping di gedung B dan C yang tergabung dengan ruang pengelola, sehingga gedung tersebut akan dikosentrasikan sebagai kelas dengan opsi pengembangan bangunan mengutamakan fasilitas pengelola. b. Kegiatan utama yang berhubungan dengan praktek dibidang ICT dan Sastra. Berupa fasilitas Laboraturium untuk mewadahi kegiatan akademis. c. Kegiatan bersosialisasi dan berinteraksi antar 2 gedung yang berbeda tersebut pada suatu ruang yang disediakan di bangunan ini. d. Kegiatan pendukung yang berperan dalam mewadahi suatu event besar seperti wisuda, KKR, dll. e. Kegiatan membaca dan belajar di perpustakaan
2.5.3
Sasaran dan
Arah Pengembangan
Universitas
Dhyana
Pura
Sasaran pelayanan pada seluruh civitas Universitas Dhyana Pura. Yaitu mahasiswa, pengelola, dan dosen adalah Membangun suatu bangunan yang berisikan fasilitas-fasilitas kampus yang telah diobservasi dan didapati kurang ideal kondisi, fungsi, dan pemanfaatannya, dengan memperhatikan saling keterkaitan ruang-ruang tersebut dengan ruang/fasilitas existing sehingga menghasilkan kemudahan pencapaian, kesesuaian fungsi dan berbagai aspek positif dari segi arsitektur lainnya. Dimana selama ini terjadi masalah akibat penataan bangunan yang kurang baik sehingga (contoh) zoning bangunan kelas menjadi
terpisah
utara
dan
selatan.
Dengan
adanya
bangunan
hasil
pengembangan universitas Dhyana Pura ini diharapkan dapat menjadi fasilitas penunjang efektifitas berjalannya kegiatan belajar mengajar maupun pengelola. Dengan adanya gedung ini juga diharapkan akan mempermudah sirkulasi dan memberikan sebuah bangunan yang menjadi pusat control dari seluruh massa bangunan pada site.
PENGEMBANGAN UNIVERSITAS DHYANA PURA DI BADUNG
45