TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS POST SECTIO CESAREA TENTANG PERAWATAN LUKA POST SECTIO CESAREA DI RSB FITRI CANDRA WONOGIRI TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : NOVELA CAHYANING SAPUTRI NIM : B10 037
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
CURICULUM VITAE
BIODATA Nama
: Novela Cahyaning Saputri
Tempat / TanggalLahir
: Boyolali, 20 Mei 1992
Agama
: Islam
JenisKelamin
: Perempuan
Alamat
:Glintang RT 07/ RW 02, Glintang, Sambi, Boyolali
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. MI Muhammadiyah Glintang
Lulus tahun 2004
2. SMP Negeri 1 Sambi
Lulus tahun 2007
3. SMA Negeri 1 Banyudono
Lulus tahun 2010
4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010
MOTTO Ø Aku adalah orang yang belum selesai dan aku menyelesaikan lewat anugerah-anugerah yang Tuhan berikan untukku (W.S. Rendra). Ø “Inilah Aku” kalimat yang harus kita katakan pada orang lain sebagai bukti bahwa inilah aku, dengan segala kemampuanku yang tidak di miliki orang lain. Ø Mencari ilmu sama halnya dengan mencari cinta, kita harus mempelajari dan memahaminya kalau tidak kita tidak akan tahu apa isi di dalamnya (Hardian Widhi Nugroho). Ø Betapapun suburnya tanah, sejuknya embun, teraturnya hujan dan bagusnya sinar matahari, hasil tak pernah dipetik tanpa menabur.
PERSEMBAHAN : Karya tulis kecil ini penulis persembahkan untuk : Ø Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis kecil ini. Ø Bapak Akmal dan ibu Siti tersayang, terimakasih atas kasih sayang serta doa tulus ikhlas yang telah kalian berikan kepadaku. Tak pernah sedikitpun kata keluhan dan sesalan terucap dari bibir manis kalian dalam mencukupi semua kebutuhanku baru ini yang bisa saya persembahkan buat semua yang telah bapak dan ibu berikan dan korbankan untukku. Ø Keluarga besarku yang selalu memberi nasehat dan harapan besar yang yang ditanamkan padaku menjadi semangat buatku. Ø Sahabatku sekaligus teman seperjuanganku, Halinawati, Vidiyanti, Gejora, Sinta, Upik, Ririn, purwanti, mas wondo yang selalu mendukukgku, semua sahabat-sahabatku di kelas 3A, dan tidak lupa sahabat jelajah tersayang “semoga perjalanan dan kebersamaan yang telah kita tempuh selama ini mampu menjadikan kita lebih bijak dan dewasa”.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikaan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Post Sectio Cesarea Tentang Perawatan Luka Post Sectio Cesarea di RSB FITRI CANDRA Wonogiri“. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Erlyn Hapsari, S.S.T, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk member petunjuk dan bimbingan kepada penulis. 4. dr. Dian Famastuti A , selaku Direktur RSB Fitri Candra Wonogiri yang telah bersedia memberikan ijin untuk melakukan studi kasus. 5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
vi
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013 Penulis
vii
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Novela Cahyaning Saputri B10 037 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS POST SECTIO CESAREA TENTANG PERAWATAN LUKA POST SECTIO CESAREA DI RSB FITRI CANDRA WONOGIRI 2013 xv + 45 halaman + 2 gambar + 5 tabel + 20 lampiran ABSTRAK LatarBelakang : AKI kabupaten Wonogiri tahun 2009 adalah 98,88/100.000 kelahiran hidup atau 14 kasus kematian dari 14.159 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia antara lain disebabkan oleh perdarahan 28%, eklamsi 24% dan infeksi 11%, dari data tersebut menunjukkan masih tingginya angka kematian ibu karena infeksi, maka pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea sangatlah penting, salah satunya ketika menutup luka menggunakan kassa steril, dan waktu mengganti kassa harus dengan kassa yang baru, dengan melakukan perawatan luka secara asepsis akan mencegah terjadinya infeksi. TujuanPenelitian : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri 2013 dalam tingkat baik, cukup, kurang. MetodePenelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di RSB Fitri Candra Wonogiri pada tanggal 09 Februari sampai 10 Maret 2013 dengan sampel ibu nifas post section cesarea sebanyak 30 orang menggunakan teknik pengambilan sampel dengan teknik Accidental Sampling. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner tertutup sedangkan teknik analisa data univariat. HasilPenelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri 2013 dapat dikatagorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden ( 16,67% ), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden ( 66,66% ) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden ( 16,67% ). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri mayoritas cukup yaitu sebanyak 20 responden ( 66,66% ). Kata kunci : pengetahuan, ibu nifas post sectio cesarea, perawatan luka post sectio cesarea. Kepustakaan : 23 literatur (2004-2012)
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
CURICULUM VITAE ..................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
ABSTRAK .....................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Perumusan Masalah .....................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
4
E. Keaslian Penelitian .......................................................................
4
F. Sistematika Penulisan ..................................................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ..............................................................................
7
1. Tinjauan tentang Pengetahuan ...............................................
7
ix
a. Pengetahuan ...............................................................
7
b. Tingkat pengetahuan ..................................................
7
c. Cara memperoleh pengetahuan ..................................
8
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .......
12
e. Pengukuran pengetahuan ...........................................
12
2. Nifas .......................................................................................
13
a. Pengertian masa nifas ................................................
13
b. Tahapan masa nifas ...................................................
13
c. Tujuan asuhan masa nifas .........................................
14
d. Perubahan-perubahan masa nifas ..............................
14
3. SectioCesarea .........................................................................
17
a. Pengertian Sectio Cesarea.........................................
17
b. Etiologi ......................................................................
18
c. Jenis-jenis Operasi Sectio Cesarea ...........................
18
d. Indikasi Sectio Cesarea .............................................
18
e. KomplikasiSectioCesarea .........................................
19
f. Proses Penyembuhan Luka Sectio Cesarea ..............
20
g. Faktor yang mempengaruhi Luka Sectio Cesarea ....
21
4. Perawatan Luka Post Sectio Cesarea .....................................
21
a. Pengertian..................................................................
21
b. Tujuan perawatan luka ..............................................
23
c. Persiapan alat dan bahan ...........................................
23
d. Langkah-langkah perawatan luka .............................
23
x
e. Penatalaksanaan luka yang tidak tepat ......................
24
f. Dampak yang terjadi .................................................
24
B. Kerangka Teori.............................................................................
25
C. Kerangka Konsep .........................................................................
26
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................
27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................
27
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................
28
D. Instrumen Penelitian.....................................................................
29
E. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
32
F. Variabel Penelitian .......................................................................
33
G. Definisi Operasional.....................................................................
33
H. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ...............................
34
I. Etika Penelitian ............................................................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .........................................
38
B. Hasil Penelitian ...........................................................................
39
C. Pembahasan ................................................................................
40
D. Keterbatasan Penelitian...............................................................
43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................
44
B. Saran .............................................................................................
44
xi
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Teori .........................................................................
26
Gambar 2.2. Kerangka Konsep .......................................................................
27
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi ........
15
Tabel 3.1.Kisi-kisi Kuesioner ..........................................................................
31
Tabel 3.2.Definisi Operasional ........................................................................
35
Tabel 4.1.Nilai Mean dan Standar Deviasi ......................................................
38
Table 4.2.karakteristik respon den berdasarkan pengetahuan ..........................
40
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Surat Permohonan Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Responden
Lampiran 5.
Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6.
Lembar Kuesioner
Lampiran 7.
lembar jawaban
Lampiran 8.
Surat ijin uji validitas
Lampiran 9.
Surat balasan ijin uji validitas
Lampiran 10. Hasil uji validitas Lampiran 11. Hasil Corelations Lampiran 12. Hasil uji reliabilitas Lampiran 13. Surat Permohonan ijin penggunaan lahan Lampiran 14. Surat balasan Pemberian ijin penelitian Lampiran 15. Data tabulasi kuisioner Penelitian Lampiran 16. Nilai Mean dan Standar Deviasi Lampiran 17. Deskripsi data penelitian Lampiran 18. Perhitungan Manual Lampiran 19. Tabel r Product Moment Lampiran 20. Lembar Konsultasi
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, kondisi AKI di Indonesia saat ini adalah 228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target MDGs pada tahun 2015 AKI dapat diturunkan menjadi 102/100.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah akibat perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11% (Prasetyawati, 2012). Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,01/100.000
kelahiran
hidup,
mengalami
peningkatan
bila
dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup (Dinkes jateng, 2011). AKI Kabupaten Wonogiri tahun 2009 adalah 98,88/100.000 kelahiran hidup atau 14 kasus kematian dari 14.159 Kelahiran hidup (Dinkes Wonogiri, 2010). Kematian ibu di rumah sakit disebabkan karena banyaknya kasus kegawatdaruratan pada kehamilan (60%), persalinan (50%) dan nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Wiknjosastro, 2005). Infeksi nifas mencakup semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman kedalam alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas (Wiknjosastro, 2005). Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melaahirkan (Marmi, 2012) .
1
2
Banyak jenis-jenis persalinan, salah satunya yaitu persalinan dengan Sectio Cesarea, pengertian dari Persalinan Sectio Cesarea itu sendiri adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang diambil masih utuh dengan berat janin > 1000 gr atau umur kehamilan > 28 minggu (Manuaba, 2012). Faktor yang berperan terhadap terjadinya infeksi nifas, diantaranya adalah persalinan yang berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah, ketuban pecah dini serta tindakan operasi persalinan (Manuaba, 2007). Operasi persalinan juga memerlukan perawatan, perawatan luka operasi perlu ditutup dengan kasa steril, sewaktu mengganti kasa lama dengan yang baru, perhatikan agar dikerjakan secara asepsis supaya tidak terjadi infeksi (Oswari, 2005). Keputusan untuk melakukan persalinan Sectio Cesarea diharapkan dapat menjamin turunnya tingkat morbiditas dan mortalitas, sehingga sumber daya manusia dapat ditingkatkan yang tentunya dibarengi dengan peningkatan keadaan umum sehingga mampu menerima resiko operasi Sectio Cesarea, perawatan setelah operasi dan kembalinya kesehatan secara optimal (Manuaba, 2012). Dari survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 01 Oktober 2012 di RSB Fitri Candra Wonogiri terdapat ibu nifas post sectio cesarea 10 orang, 2 diantaranya mengalami infeksi luka post sectio cesarea. Setelah dilakukan wawancara 3 orang Ibu nifas post sectio cesarea berpengetahuan cukup yaitu ibu sudah benar menjawab tentang tujuan perawatan luka dan belum benar tentang langkah-langkah perawatan luka post sectio cesarea dan 7 orang ibu
3
nifas post sectio cesarea berpengetahuan kurang, karena ibu belum benar dalam menjawab tentang langkah-langkah dan hanya dapat menjawab sebagian dari tujuan perawatan luka post sectio cesarea. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Post Sectio Cesarea Tentang Perawatan Luka Post Sectio Cesarea” di RSB Fitri Candra Wonogiri.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari
latar belakang diatas maka, dapat disimpulkan
perumusan masalah yang diambil adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu nifas post Sectio Cesarea tentang perawatan luka post Sectio Cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri?”.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu nifas post Sectio Cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas post Sectio Cesarea tentang perawatan luka post Sectio Cesarea dalam tingkat baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas post Sectio Cesarea tentang perawatan luka post Sectio Cesarea dalam tingkat cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas post Sectio Cesarea tentang perawatan luka post Sectio Cesarea dalam tingkat kurang.
4
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana di perpustakaan mengenai tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea. 2. Bagi Peneliti Mengaplikasikan teori dari perkuliahan, menambah wawasan peneliti untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea. 3. Bagi RSB Fitri Candra Wonogiri Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan kebidanan, dan dapat digunakan untuk menyusun dan merencanakan program pelayanan di RSB Fitri Candra Wonogiri.
E. Keaslian Studi Kasus Berdasarkan survey yang telah penulis lakukan belum ada penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya tentang tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea.
5
F. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah secara singkat yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, manfaat, tujuan penulisan, keaslian studi kasus dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Dalam BAB ini dijelaskan mengenai teori- teori masalah yang diteliti seperti pengertian pengetahuan, tingkat pengetahuan, cara memperoleh pengetahuan, faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, cara mengetahui tingkat pengetahuan, pengertian nifas, tahapan masa nifas, tujuan asuhan masa nifas, perubahanperubahan masa nifas, pengertian sectio cesarea, etiologi, jenisjenis operasi sectio cesarea, indikasi sectio cesarea, komplikasi, proses penyembuhan luka, tipe penyembuhan luka, pengertian perawatan luka, perawatan luka, langkah-langkah perawatan luka, tujuan perawatan luka, penatalaksanaan perawatan luka yang tidak benar, dampak yang terjadi, mobilisasi, nasehat pasca operasi kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan
6
data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (knowledge) a. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan ilmu (science) bukan sekedar menjawab “what”, melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan “how”. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat pengetahuan Pengetahuan (Notoatmodjo, 2007) yang cukup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : 1) Tahu (know) Mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang telah dipelajari atau yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2) Memahami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui
menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
7
dan
dapat
8
3) Aplikasi (applikation) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukumhukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri dan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. c. Cara memperoleh pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu cara tradisional
9
atau non ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari : a) Cara coba-salah (Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pimpinanpimpinan masyarakan baik formal maupun non formal.para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian kata pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber
pengetahuan
atau
pengalaman
itu
10
merupakan
suatu
cara
untuk
memperoleh
kebenaran
pengetahuan. e) Cara akal sehat (common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.
11
i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataanpernyataan umum ke khusus. 2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau modern ini dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu : a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatife, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
12
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Seseorang Menurut Soekanto (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu : 1) Tingkat pendidikan Upaya untuk memeberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. 2) Informasi Seseorang mendapat informasi yang lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas. 3) Pengalaman Sesuatu yang pernah dilakukan seseorang dapat menaambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal. 4) Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan. 5) Sosial Ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan. e. Pengukuran pengetahuan Menurut Riwidikdo (2010), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup
: Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
Kurang
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
13
2. Nifas a. Pengertian Nifas (puerperium) 1) Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Marmi, 2012). 2) Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (Anggraini, 2010) b. Tahapan Masa Nifas Menurut Anggraini (2010), nifas terbagi menjadi 3 tahapan yaitu : 1) Puerperium Dini, (immediate puerperium) yaitu waktu 0-24 jam post partum, kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. 2) Puerperium intermedial (early puerperium) yaitu waktu 1-7 hari post partum, kepulihan menyeluruh alat genitalia yang lamanya 68 minggu. 3) Remote puerperium (later puerperium) yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat bias berminggu-minggu, bulan atau tahun.
14
c. Tujuan Asuhan Masa Nifas Menurut Marmi (2012), Pada masa nifas ini terjadi perubahanperubahan fisik maupun psikis. Atas dasar tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan antara ibu dan keluarga dalam manajemen kebidanan. Adapun tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk : 1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi 2) Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi 3) Memberi pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari 4) Memberikan pelayanan keluarga berencana. 5) Mendapat kesehatan emosi d. Perubahan-perubahan Masa Nifas Menurut Marmi (2012), dalam masa nifas alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan alat-alat genitalia ini dalam keseluruhannya disebut involusi. Perubahan- perubahan pada system reproduksi antara lain : 1) Involusi Uterus Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram.
15
Perubahan-perubahan normal pada uterus selama post partum adalah sebagai berikut : Tabel 2.1 Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi Involusi Uteri Plasenta lahir 7 hari (minggu 1) 14 hari (minggu 2) 6 minggu (Marmi, 2012)
Tinggi Fundus Uteri
Berat Uterus
Diameter Uterus
Setinggi pusat 1000 gram Pertengahan pusat 500 gram dan simpisis Tidak teraba 350 gram
12,5 cm 7,5 cm
Normal
2,5 cm
60 gram
5 cm
2) Involusi tempat plasenta Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan kasar, tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm. 3) Perubahan Ligamen Ligamen-ligamen dan diagfragma pelvis serta fasia yang meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsurangsur menciut kembali seperti sedia kala. 4) Perubahan pada Serviks Serviks mengalami infolusi bersama-sama uterus, perubahanperubahan yang terdapat pada serviks post partum adalah bentuk serviks yang akan menganga seperti corong.
16
5) Lochea Menurut Anggraini (2010), Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi basa atau alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan waktu dan warnanya, diantaranya : a) Lochea rubra (kruenta) Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa post partum. warnanya biasanya merah sampai merah kehitaman. b) Lochea sanginolenta Lochea ini muncul pada hari ke 4-7 hari post partum. Warnanya biasanya merah kecoklatan dan berlendir. c) Lochea serosa Lochea ini muncul pada hari ke 7-14 hari post partum. warnanya biasanya kekuningan atau kecoklatan. d) Lochea alba Lochea ini muncul lebih dari hari ke-14 post partum. Warnanya, putih. e) Lochea purulenta Lochea yang terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.
17
f) Lochiasstasis Lochea tidak lancar keluarnya. 6) Perubahan pada vulva, vagina dan perineum Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol. Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Perubahan pada perineum terjadi pada saat perineum mengalami robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun dilakukan episiotomi dengan indikasi tertentu. Pada post partum hari ke-5, perineum sudah mendapat kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan sebelum melahirkan. 3. Sectio Cesarea a. Pengertian Sectio Cesarea adalah persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin > 1000 gr atau umur kehamilan >28 minggu (Manuaba, 2012).
18
Sectio Cesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Sofian, 2012). b. Etiologi Sebelum keputusan sectio cesarea diambil, harus dilakukan pertimbangan secara matang tentang indikasi, kontraindikasi, dan resiko tindakan yang mungkin terjadi, seperti perdarahan, infeksi, maupun trauma organ abdomen (Sofian, 2012). c. Jenis-jenis operasi Sectio Cesarea Menurut Sofian (2012), jenis-jenis operasi sectio cesarea dibagi menjadi : 1) Sectio Cesarea Transperitonealis a) Sectio cesarea klasik atau corporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri b) Sectio cesarea ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahim 2) Sectio cesarea Ekstraperitonealis Sectio cesarea Ekstraperitonealis Yaitu sectio cesarea tanpa membuka peritoneum parietale, dengan demikian tidak membuka kavum abdominis d. Indikasi Sectio Cesarea Indikasi Sectio Cesarea menurut sofian (2012), meliputi : 1) Ibu a) Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior)
19
b) Panggul sempit c) Disproporsi sefalopelvik d) Rupture uteri mengancam e) Partus lama (Prolonged Labor) f) Partus tak maju (Obstructed Labor) g) Distosia serviks h) Preeklamsi dan hipertensi 2) Janin a) Letak lintang b) Letak bokong c) Presentasi dahi dan muka d) Gemeli jika janin pertama letak lintang. e. Komplikasi Sectio Cesarea Menurut Sofian (2012), komplikasi sectio cesarea di bagi menjadi 4 macam yaitu : 1) Infeksi puerperal (Nifas) 2) Ringan, dengan kenaikan suhu beberapa hari saja 3) Sedang, dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi, disertai dehidrasi dan perut sedikit kembung. 4) Berat, dengan peritonitis, sepsis dan ileus paralitik. a) Perdarahan karena : (1) Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka (2) Atonia uteri
20
(3) Perdarahan pada plasental bed b) Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila reperitonialisasi terlalu tinggi c) Kemungkinan ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang f. Proses penyembuhan luka Menurut Morison (2012), proses fisiologi penyembuhan luka dapat di bagi ke dalam 4 fase utama yaitu : 1) Fase Inflamasi ( 0-3 hari ) Jaringan yang rusak dan sel mast melepaskan histamine dan mediator lain, sehingga menyebabkan vasodilatasi dari pembuluh darah sekeliling yang masih utuh serta meningkatnya penyediaan darah ke daerah tersebut, sehingga menjadi merah dan hangat. 2) Fase Destruktif (1-6 hari) Pembersihan terhadap jaringan mati atau yang mengalami devitalisasi dan bakteri oleh polimorf dan magrofag. Polimorf menelan dan menghancurkan bakteri. Tingkat aktivitas polimorf yang tinggi hidupnya singkat saja dan penyembuhan dapat berjalan terus tanpa keberadaan sel tersebut. 3) Fase Proliferatif (3-24 hari) Fibroblas meletakkan substansi dasar dan serabut-serabut kolagen serta pembuluh darah baru mulai menginfiltrasi luka. Begitu kolagen diletakkan, maka terjadi peningkatan yang cepat pada kekuatan regangan luka.
21
4) Fase Maturasi (24-365 hari) Dalam setiap cidera yang mengakibatkan hilangnya kulit, sel epitel pada pinggir luka dan dari sisa-sisa folikel rambut, serta glandula sebasea dan glandula sudorifera, membelah dan mulai bermigrasi diatas jaringan granula baru. g. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka Menurut Suriadi (2004), faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka dapat dibagi menjadi dua faktor yaitu : 1) Faktor Sistemik a) Usia b) Nutrisi c) Insufisiensi vascular d) Obat-obatan 2) Faktor Lokal a) Suplai darah b) Infeksi c) Nekrosis d) Adanya benda asing pada luka 4. Perawatan luka post sectio cesarea a. Pengertian Perawatan luka post sectio cesarea adalah merawat luka untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membrane mukosa atau jaringan lain yang disebabkan adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak kalori (Winarni, 2011).
22
b. Tujuan perawatan luka post sectio cesarea Menurut Winarni (2011), tujuan perawatan luka post sectio cesarea antara lain : 1) Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa. 2) Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan 3) Mempercepat penyembuhan 4) Membersihkan luka dari benda asing atau febris 5) Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat 6) Mencegah perdarahan c. Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain : Pinset anatomis, gunting tumpul, gunting perban, kassa steril, perban steril, plester, cairan NaCL untuk membersihkan luka, cairan antiseptic, bengkok, tempat sampah. d. Langkah-langkah perawatan luka post sectio cesarea Menurut Suriadi (2004), langkah-langkah perawatan luka post sectio cesarea sebagai berikut : 1) Lakukan pengkajian kondisi area operasi yang meliputi : a) Kondisi balutan b) Adanya perdarahan c) Drain d) Insisi atau jahitan
23
2) Kaji tanda-tanda infeksi seperti : kemerahan, bengkak, nyeri semakin meningkat, dan teraba hangat 3) Bila terdapat perdarahan segera lakukan penekanan dan segera lapor dokter ahli bedah 4) Kaji daerah pemasangan drain 5) Pengantian balutan tergantung pada kondisi balutan, bersih atau kotor. Bila kondisi balutan kering dan bersih balutan diganti 2 atau 3 hari sekali setelah operasi dan juga tergantung pada jenis balutan yang digunakan 6) Melakukan pembersihan luka dimulai pada pusat luka kearah keluar dan secara berlahan-lahan kerana luka setelah operasi terdapat sedikit edema 7) Hindari penggunaan larutan yang bersifat sitotoksit seperti hydrogen peroxide dan povidone iodine karena dapat merusak jaringan dan memperlambat penyembuhan luka. Gunakan normal salin untuk membersihkan luka 8) Pertahankan kondisi luka tetap kering 9) Berikan
nutrisi
tinggi
protein,
vitamin
dan
mineral
Pertahankan kondisi kulit tetap bersih dan termasuk lingkungan tempat tidur 10) Hindari menyentuh area luka dengan tangan atau benda yang tidak steril
24
11) Jahitan luka biasanya dibuka setengahnya pada hari kelima dan sisanya dibuka pada hari keenam atau ketujuh, kecuali bila ada perintah lain dari dokter. e. Penatalaksanaan luka yang tidak tepat Menurut Oswari (2005), penatalaksanaan luka yang tidak tepat sebagai berikut : 1) Gagal
mengkaji
luka
secara
akurat
dan
gagal
untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat menyebabkan terlambatnya penyembuhan 2) Teknik pembalutan luka yang kurang hati-hati 3) Pemilihan produk-produk perawatan luka yang kurang sesuai atau justru berbahaya 4) Mengganti tatacara pembalutan sebelum mempunyai cukup waktu untuk menjadikan balutan tersebut efektif 5) Perilaku negatife terhadap penyembuhan f. Dampak yang terjadi apabila penatalaksanaan perawatan luka yang tidak tepat menurut Morison (2012), yaitu akan menimbulkan terlambatnya penyembuhan luka dan infeksi.
25
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Post Sectio Cesarea Tentang Perawatan Luka Post Sectio Cesarea
1. Pengertian perawatan luka post Sectio Cesarea 2. Tujuan perawatan post Sectio Cesarea 3. Persiapan alat 4. Langkah-langkah perawatan luka post Sectio Cesarea 5. Penatalaksanaan perawatan luka yang tidak tepat 6. Dampak yang terjadi
Faktor - faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Pengalaman 4. Budaya 5. Sosial Ekonomi
Gambar 2.1 KerangkaTeori Sumber : Modifikasi Soekanto (2007), Suriadi (2004)
26
C. Kerangka Konsep
Baik
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Post Sectio Cesarea Tentang Perawatan Luka Post Sectio Cesarea
Cukup
Kurang
Faktor - faktor yang mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Pengalaman 4. Budaya 5. Sosial Ekonomi
Keterangan : = variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti
Gambar 2.2 Keranga Konsep Sumber : Soekanto (2007), Riwidikdo (2010)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian deskriptif
kuantitatif. Deskriptif
kuantitatif adalah penelitian yang didalamnya tidak ada analisis hubungan variabel, tidak ada variabel bebas dan terikat yang umum yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak dan siapa (Hidayat, 2007). Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggambarkan tentang tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi adalah tempat untuk dilakukan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan di RSB Fitri Candra Wonogiri. 2. Waktu adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 09 Februari sampai 10 Maret 2013.
27
28
C. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya (Hidayat, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas post sectio cesarea yang bersalin di RSB Fitri Candra Wonogiri pada tanggal 09 Februari sampai 10 Maret 2013 sebanyak 30 orang. 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2011). Teknik pengambilan sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Riwidikdo, 2010). Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subyeknya besar, maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-30% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara Non Random Sampling dengan metode Accidental Sampling dengan Kriteria seluruh ibu nifas post sectio cesarea yang bersalin di RSB Fitri Candra Wonogiri. Accidental Sampling adalah pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
29
penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan data untuk sampel di RSB Fitri Candra Wonogiri pada tanggal 09 Februari sampai 10 Maret 2013 sebanyak 30 responden.
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa atau halhal keterangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang di ketahui (Arikunto, 2006). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Cara pengisian kuesioner tersebut dengan menjawab “Benar” atau “Salah” dan memberikan tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar. Dimana pernyataan dengan kriteria positif (Favourabel) untuk jawaban yang benar diberi
nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Pernyataan
negatife (Unfavourabel) nilai 0 untuk jawaban benar dan nilai 1 untuk jawaban salah. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi. Berikut Kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini.
30
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner. Variabel
Indikator
Tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarean
Perawatan luka post sectio cesarea : Pengertian Tujuan Alat-alat Langkahlangkah Penatalaksanaan Dampak
No. Soal Favourabel
Jumlah Soal
Unfavourabel
1,2 3,4,5,6,7 9,10,11,12 13,14,15,17,18,19,23,24
8 16,20,21,22
2 6 4 12
25,26,28
27 29
4 1
JUMLAH Sumber: Data Primer, 2013 Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benarbenar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus product moment. Rumus product moment yaitu : ݕݔݎൌ
ܰǤ σ ܺǤ ܻ െ σ ܺǤ σ ܻ
ටሼܰ σ ܺʹ െ ሺσ ܺሻʹ ሽሼܰ σ ܻʹ െ ሺσ ܻሻʹ ሽ
29
31
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi produck moment
N
: Jumlah responden
X
: Skor pernyataan
Y
: Skor total
XY
: Skor pernyataan dikalikan Skor total Untuk melihat apakah suatu item pernyataan valid, maka angka
korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel. Suatu pernyataan dinyatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361), dengan taraf signifikan 0,05 (Arikunto, 2010). Uji validitas ini dilakukan di RSB Permata Hati Abadi Sragen dengan jumlah 30 ibu nifas post sectio cesarea, karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian mendekati kurva
normal
menggunakan
(Mahfoedz, program
2007).
SPSS
for
Perhitungan Windows.
dilakukan Hasil
dengan
perhitungan
menunjukkan bahwa dari 30 pernyataan kuesioner terdapat 1 nomor yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 29 kurang dari 0,361 dengan demikian satu pernyataan tersebut tidak digunakan karena sudah ada pernyataan yang mewakili sehingga yang digunakan hanya 29 pernyataan. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010). Untuk mengetahui bahwa kuesioner dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka dilakukan uji reliabilitas
32
dengan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows yang dapat digunakan baik untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis (hanya mengenal jawaban yang benar dan salah). Rumusnya adalah sebagai
berikut:
2 é k ù é Ssb ù r11 = ê ú ê1 - 2 ú ë k - 1û ë s t û
Keterangan: r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2
= Jumlah varians butir
σt2
= Varians total
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS for windows diperoleh nilai alpha sebesar 0,882. Jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding (0,75) maka dapat dikatakan kelompok variabel yang mendukung sebuah faktor relatif konsisten (Riwidikdo, 2010).
E. Teknik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu nifas post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan
33
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari : 1. Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau obyek penelitian perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari hasil pengisian kuesioner pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder pada penelitian ini yaitu yang diperoleh dari jumlah ibu nifas post sectio cesarea data dari Rekam Medik di RSB Fitri Candra Wonogiri.
F. Variabel Penelitian Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini variabel yag digunakan adalah variabel tunggal, yaitu pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea.
G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati ketika melakukan pengukuran secara
34
cermat terhadap suatu obyek atau fenomena dengan menggunakan parameter yang jelas (Hidayat, 2011). Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Indikator
Tingkat
Hasil ukuran
Kemampuan ibu a. Baik (x) > mean +
pengetahuan
ibu
nifas post sectio cesarea perawatan
1 SD
nifas post sectio cesarea
dalam b. Cukup mean – 1
tentang
menjawab
SD ≤ x ≤ mean +
luka
pertanyaan
1 SD
post sectio cesarea
Skala Ukur Ordinal
tentang perawatan post
c. Kurang luka
(x)
<
mean – 1 SD
sectio
cesarea Sumber : Riwidikdo, 2010
H. Metode Pengolahan Dan Analisis Data 1.
Pengolahan Data Menurut Notoatmodjo (2010), proses pengolahan data melalui tahaptahap antara lain: a. Penyuntingan (Editing) Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikkan isian formulir atau kuesioner. Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu, sehingga jika ada kekurangan atau ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi.
35
b. Pengkodean (Coding) Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya adalah pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Memasukkan data (Data Entry) Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Tabulasi Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. e. Pembersih Data (Cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2.
Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariate yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2010), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD
Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD
36
Menurut Riwidikdo (2010), rumus mean yaitu: Rumus : X =
åx n
Keterangan : X
: rata-rata ( mean )
åx
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden Menurut Riwidikdo (2010), Simpangan baku (standard deviation)
adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus :
Keterangan: SD
: Simpangan baku (Standard deviation)
xi
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010) yaitu sebagai berikut : skor prosentase:
݆݊ܽݑ݄ܽݐ݁݃݊݁ݐܽ݇݃݊݅ݐݐݑݎݑ݊݁݉ݑܾ݄݈݅ܽ݉ݑ ݆݊݁݀݊ݏ݁ݎ݄݈ܽ݉ݑ
x 100%
37
I.
Etika Penelitian Menurut Hidayat (2011), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut : 1.
Informed Consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
2.
Anonimity (tanpa nama) Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3.
Kerahasiaan (confidentiality) Merupakan pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GambaranUmum Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bersalin (RSB) Fitri Candra Wonogiri. RSB Fitri Candra Wonogiri berdiri pada tahun 1975 dengan No.Surat Ijin HK.03.05/I/1975/11, dibangun diatas tanah seluas 4.000 m2 dengan luas bangunan 1000 m2, yang beralamat Jalan Brigjend Katamso, Klampisan, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah. RSB Fitri Candra Wonogiri memberikan pelayanan yaitu, pelayanan KB, imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan ibu bersalin. RSB Fitri Candra ini memiliki pelayanan medik rawat jalan dan rawat inap. Rawat inap itu sendiri terdiri dari bangsal nifas yang memiliki kamar VIP terdiri dari 5 tempat tidur , kelas I terdiri dari 8 tempat tidur, kelas II terdiri dari 8 tempat tidur, kelas III terdiri dari 6 tempat tidur, instalasi gizi terdiri dari 1 ruang, kamar bayi (Perinatologi) terdiri dari 1 ruang, kamar bersalin terdiri dari 5 tempat tidur, kamar operasi terdiri dari 2 ruang dan IGD terdiri dari 2 ruang. Pelayanan medik terdiri dari Laboratorium, instalasi farmasi (apotek), dan pemeriksaan EKG. RSB Fitri Candra Wonogiri memiliki tenaga medis yang terampil diantaranya yaitu Dokter Spesialis Kandungan 3 orang, Dokter Spesialis Anak 2 Orang, Dokter umum 4 orang, Bidan 8 orang, Perawat 11 orang, Farmasi 5 orang, Rekam medik 7 orang dan Tenaga non kesehatan 26 orang.
38
39
B. Hasil Penelitian 1. Nilai Mean dan Standar Deviasi Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel
Mean
Standar Deviasi
Pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea
26,20
2,34
tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri Tahun 2013 Sumber : Data Primer, 2013 Baik
: Bila nilai responden yang diperoleh (X) > mean + 1 SD X > 26,20 + 2,34 = 28,54 Jadi pengetahuan baik jika nilai responden X > 28,54
Cukup : Bila nilai responden yang diperoleh: mean - 1 SD ≤ X ≤ mean + 1 SD 26,20 – 2,34 ≤ X ≤ 26,20 + 2,34 23,86 ≤ X ≤ 28,54 Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden : 23,86 ≤ X ≤ 28,54 Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh: X < mean - 1 SD X < 26,20 – 2,34 X < 23,86 Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden : X < 23,86
40
Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri Tahun 2013 No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1
Baik
5
16,67
2
Cukup
20
66,66
3
Kurang
5
16,67
Total
30
100,00
Sumber: Data Primer, 2013 Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri tahun 2013 dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden ( 16,67 % ), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden ( 66,66% ) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden ( 16,67% ). Jadi tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri tahun 2013 dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 responden ( 66,66% ).
C. Pembahasan Tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden ( 16,67% ), pengetahuan cukup sebanyak 20 responden ( 66,66% ) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden ( 16,67% ). Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek
41
terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Notoadtmojo (2007), pengetahuan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, informasi, pengalaman, budaya, dan sosial ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden ( 16,67% ) karena ibu mengerti tentang pengertian perawatan luka post sectio cesarea, tujuan perawatan luka post sectio cesarea, alat yang digunakan untuk perawatan luka, langkah-langkah perawatan luka post sectio cesarea, penatalaksanaan luka yang tidak tepat dan dampaknya. Kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 20 responden ( 66,66% ) karena ibu sudah mengerti tentang pengertian perawatan luka post sectio cesarea, tujuan perawatan luka post sectio cesarea, alat yang digunakan untuk perawatan luka, ada yang kurang mengerti tentang langkah-langkah perawatan luka post sectio cesarea, dan belum mengerti penatalaksanaan luka yang tidak tepat dan dampaknya. Kategori pengetahuan kurang yaitu sebanyak 5 responden ( 16,67% ) karena ibu belum mengerti tentang pengertian perawatan luka post sectio cesarea, tujuan perawatan luka post sectio cesarea, alat yang digunakan untuk perawatan luka dan hanya mengerti sebagian langkah-langkah perawatan luka post sectio cesarea, sebagian penatalaksanaan perawatan luka yang tidak tepat
42
dan ibu mengerti dampak akibat penatalaksanaan perawatan luka yang tidak tepat. Menurut (Winarni, 2011), Perawatan luka post sectio cesarea perlu dilakukan untuk mencegah trauma (injury) pada kulit, membrane mukosa atau jaringan lain yang disebabkan adanya trauma, fraktur, luka operasi yang dapat merusak kalori. Tujuan perawatan luka post sectio cesarea adalah mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme kedalam kulit dan membrane mukosa, mencegah bertambahnya kerusakan jaringan, mempercepat penyembuhan, membersihkan luka dari benda asing atau febris, drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat dan mencegah perdarahan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri mayoritas cukup sebanyak 20 orang (66,67%). Dari mayoritas tersebut dikatakan cukup hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya faktor pengalaman, pekerjaan, dan informasi dari faktor tersebut ibu diharapkan dapat bertanya langsung kepada tenaga medis tentang cara perawatan luka post sectio cesarea.
C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kendala penelitian ini memerlukan waktu yang lama karena hanya terdapat sedikit ibu nifas post sectio cesarea dan sebagian bayi responden rewel sehingga ibu kurang fokus dalam menjawab pernyataan.
43
2. Keterbatasan penelitian a. Variabel penelitian Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner Kuesioner yang digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab “benar” atau “salah” dan jawaban responden belum bisa mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Responden dalam penelitian ini adalah ibu nifas post section cesarea tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri Tahun 2013 yang berjumlah 30 responden. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan : 1. Tingkat pengetahuan baik tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri sebanyak 5 responden ( 16,67% ). 2. Tingkat pengetahuan cukup tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri sebanyak 20 responden ( 66,66% ). 3. Tingkat pengetahuan kurang tentang perawatan luka post sectio cesarea di RSB Fitri Candra Wonogiri sebanyak 5 responden ( 16,67% ).
B. Saran 1. Bagi RSB Fitri Candra Wonogiri Diharapkan RSB Fitri Candra Wonogiri agar menambah fasilitas seperti membuat leaflet tentang nifas khususnya cara perawatan luka post sectio cesarea dan diharapkan agar tenaga kesehatan memberikan informasi atau penjelasan kepada ibu nifas post sectio cesarea tentang perawatan luka.
44
45
2. Bagi Responden Diharapkan ibu post sectio cesarea untuk memperluas pengetahuan tentang perawatan luka dengan cara bertanya langsung kepada petugas medis ataupun mencari informasi melalui media cetak, media elektronik baik TV, Internet maupun radio. 3. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan Diharapkan dapat menambah literature ataupun bahan bacaan tentang cara perawatan luka post sectio cesarea. 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian sehingga didapatkan hasil yang lebih sempurna, menggunakan sampel penelitian lebih banyak dan menggunakan kuesioner terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. ____________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dinkes Jawa Tengah. 2011. Profil Kesehatan : Jawa Tengah. Melalui http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil2011/BAB%20IVI%202011.pdf. Diakses pada tanggal 01 November 2012 Dinkes
Wonogiri. 2010. Profil Kesehatan : Wonogiri. Melalui http://www.kesehatan.wonogiri.go.id/pustaka/profil_kesehatan_wonogiri_ 2009. pdf. Diakses pada tanggal 01 November 2012
Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. ____________. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Edisi Revisi 2011: Jakarta. Salemba Medika. Machfoed, I. 2007. metodologi penelitian bidang kesehatan, keperawatan dan kebidanan. Yogyakarta : fitramaya. Manuaba. 2012. Teknik Operasi Obstetri & Keluarga Berencana. Jakarta: CV. Trans Info Media. Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerperium Care”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Morison, Moya. J. 2012. Manajemen Luka. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S. 2007. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Oswari, E. 2005. Bedah dan Perawatannya. Jakarta: Gaya Baru. Prasetyawati. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta: Nuha Medika.
Riwidikdo, H. 2006, Statistik Kesehatan, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. ____________. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Pustaka Rihama. Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo. Sofian. A. 2012. Sinopsis Obstetri. Jilid 2, Jakarta: EGC. Suriadi. 2004. Perawatan Luka. Jilid 1, Jakarta: Sagung Seto. Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Wiknjosastro. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Winarni Lastri Mei. 2011. Perawatan Luka Operasi Sesar Sectio Caesarea: http://materikebidanan.wordpress.com/2011/05/22/perawatan-lukaoperasi-sesar-seksio-caesarea/. diakses tanggal 10 November 2011