Vol. 2 l No. 21 l September 2011
TIME
di Lampung, Momentum Percepatan Langkah
K
emenbud par meng ambil satu terobosan baru, melaksanakan TIME di provinsi Lampung. Ini pertama kali Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) dilaksanakan di pulau Sumatera. Sekitar 100 buyers dari 30 negara dan 100 sellers dari seluruh Indonesia akan dipertemukan di ajang internasional ini pada tanggal 12–14 Oktober 2011. Secara nasional ajang yang ke-17 kali ini kembali akan memicu dan memacu pemasaran pariwisata Indonesia. Secara khusus ini men jadi momentum bagi provinsi Lampung untuk terpacu, menampilkan potensi dan menarik perhatian para buyers, sellers; segenap stakeholders pariwisata setempat. Pakaian adat tradisional Lampung.
ISI NOMOR INI Menyambut Bisnis dari Memajukan 6 Mari 13 Penerbangan tahun 2012-2013 Inbound Tourism Kesibukan Agen Tour & Travel di 10 Menengok 15 Setelah Semester Pertama 2011 Amerika Serikat www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Trips 21 Fam ke Berbagai Destinasi Inspirasi dari 25 Mencari Ujung Kulon Sekarang
2
event
Menbudpar Jero Wacik
H
ari pertama aktivitas kantor dimulai setelah cuti bersama selama seminggu menyam but Idul Fitri 1 Syawal 1432 H, pada 5 September 2011 Menbudpar Jero Wacik langsung berhalal bihalal dan silaturrahmi dengan seluruh jajaran dan karyawan Kemenbudpar bertempat di Balairung Sapta Pesona, Kemenbudpar Jakarta. Hadir juga pimpinan asosiasi pengu saha pariwisata. Berthema “Dengan Hik
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Menuju Masa Depan yang Lebih Baik mah Ramadhan Kita Tingkatkan Keshalehan Sosial”, siang itu diisi dengan tauziah oleh Kyai Tadjuddin Hasan dan bersalaman antara segenap pimpinan dan karyawan. Camkan (arti, terjemahan) ayat-ayat suci ketika dibacakan, dan lebih penting kerjakan. Kalau semua melaksanakan ajaran-ajaran dari kitab suci, Tuhan selalu menjaga dan selalu mengawasi kita de ngan baik, kata Menteri. Menteri menggarisbawahi “senyum pun sudah merupakan bagian dari
ibadah”, seperti disampaikan oleh Kyai. Jangan ada pegawai yang tidak bersyu kur, ditekankan pula oleh Menteri, meng garisbawahi lagi anjuran yang disampai kan dalam tauziah hari itu, “syukurilah setiap posisi yang diberikan pada kita, dan bekerjalah sebaik-baiknya,” kata Menteri. “Saya dan keluarga, mengucapkan selamat Idul Fitri, saya mohon maaf lahir dan bathin. Kita menuju masa depan yang lebih baik,” kata Menbudpar Jero Wacik. n
UTAMA
Model Tur di Lampung Tur Sehari ke Pusat Gajah Perjalanan dari Bandar Lampung ke Way Kambas membutuhkan waktu seki tar 2,5 jam dengan kondisi jalan bagus. Ketika masih ada bagian jalan yang rusak, perjalanan memakan waktu 3,5 jam. Start dari hotel pukul delapan pagi. Akan berhenti sebentar di tengah perjalan an, mampir melihat perkebunan karet dan lada. Stop over ini masing-masing selama 10–15 menit, melihat-lihat dan berfoto ria. Pasti menarik, terutama bagi foreigner yang suka sekali melihat getah karet yang
keluar dari batang pohon, lalu, prosesnya. Menyaksikan buruh perkebunan karet menarik hasil sadapan terus dikasih asam semut sampai proses masuk ke pabrik. Di pabrik kemudian diolah sampai menjadi SIR (standard international rubber), itulah yang kemudian diekspor ke Jepang dan Hongkong dan sebagainya. Setelah itu perjalanan dilanjutkan lagi menuju perkebunan lada. Adapun Lada Lampung cukup dijemur maka sudah menjadi lada hitam. Lada membuat rakyat Lampung kaya karena perkebunan ini su dah ada sejak abad VII. Mereka dahulu
bertukar kebutuhan hidup dengan para pedagang dari Cina dengan menggunakan lada. Di Lampung terdapat dua taman na sional besar, yakni Way Kambas dan ta
Vol. 2
l
No. 21
l
utama
September 2011
S
ekitar 100 Tour operator dan 10 dalam kota Bandar Lampung. Setiap penulis pariwisata dari 30 negara kelompok diberangkatkan dari hotel dan sekitar 100 pelaku bisnis paripukul delapan pagi. wisata dari hampir seluruh daerah InYaman Azis, staf Dinas Kebudonesia, pada hari teradayaan dan Pariwisata khir ajang TIME 2011 di Provinsi Lampung dan Lampung, akan dibawa koordinator pelaksanaan meninjau tourist spots post convention tour ini, unggulan Lampung semenguraikan itinerary bagai destinasi pariuntuk tur. wisata. Ini yang disebut Tentulah pelaksana momentum strategis. an tur diharapkan men Tujuan yang hendak dapatkan feed back, ditinjau ada tiga, maka sejauh mana program seluruh peserta akan tersebut akan salesable terbagi tiga kelompok: atau layak jual. Atau, di Tur ke Way Kambas, tur mana penyesuaian perlu Yaman Azis ke Teluk Kiluan, dan tur diterapkan. man nasional Bukit Barisan Selatan, yang bersama Gunung Leuseur menjadi taman nasional terbesar di Sumatera. Way Kambas termasuk taman na sional dataran rendah, di sini disediakan dua atraksi, yang pertama adalah meli hat gajah. Ini tempat penjinakan gajah (elephant taming project) yang dibiayai oleh kementerian kehutanan. Awalnya, pawang pelatih didatangkan dari Thailand. Tahun 1985 ‘sekolah gajah’ ini didirikan. Itu ide brilian. Jadilah ia spot yang menarik wisman datang dari hampir semua negara di dunia. Yang lebih me narik lagi adalah atraksi permainan bola gajah. Selain itu atraksi style moving dari gajahgajah yang mempunyai 11 macam gaya. Misalnya bergerak menungging, berdiri
P
dengan kaki sebelah (bertumpu pada dua kaki belakang atau bertumpu pada dua kaki depan atau bertumpu pada dua kaki samping), kemudian, tarik tambang ga jah. Tarik tambang gajah? Ya, biasanya seekor gajah berumur 20–30 tahun mela wan 24 orang tentara. Elephant Tag of War (tarik tambang gajah) adalah salah satu ac ara yang diadakannya secara khusus atau atas permintaan sebelumnya. Selain itu ada juga atraksi gajah mem berikan kalung bunga kepada wisatawan, joget, berbaris, kemudian mahot (pawang) duduk di belalai, memegang gading me reka, mengeluarkan suara mereka yang seperti terompet sebagai sapaan “Hello” kepada pengunjung yang baru datang. Gajah mengangkat kedua kaki seperti
ariwisata modern destinasi Lampung boleh jadi dimulai setelah dibangunnya sekolah gajah tahun 1985—elephant taming project—di Way Kambas. Wisman mulai datang berkunjung lebih banyak dan teratur memasukkan Way Kambas dalam itinerary. Tapi sejak sekitar 15 tahun lalu, ditemukanlah potensi untuk kawasan surfing di pantai Tanjung Setia. Kelompok demi kelompok surfers datang dari Australia dan Amerika. Kini dari berbagai negara Eropa, malahan dari Afrika Selatan. Sepanjang pantai Tanjung Setia itu tumbuh kompleks akomodasi yang ‘khas’ memenuhi kebutuhan para surfers. Salah satu di antaranya dikelola Romeo Ribeiro yang berasal dari Romeo Ribeiro Portugis ber-partner dengan Widya Astuti seorang Indonesia mengelola akomodasi yang mampu menerima 27 tamu menginap. “Sebanyak 30 camp beroperasi di sini. Rata-rata setiap hari diisi 15 surfers,” Romeo menerangkan. Dia melanjutkan: ”Setiap hari mereka menyewa sepeda motor atau mobil untuk pergi dan pulang menuju lokasi surfing. Masyarakat di sini menerima hasilnya.” kata Romeo. Ia berusaha menjelaskan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal. 4Lihat juga halaman 8
3
melambaikan tangan kepada para pe ngunjung yang akan pulang. Yang di tunjukkan di sini adalah gajah memang binatang liar tapi bukan binatang buas. Mereka tidak makan daging tapi hanya tumbuh-tumbuhan. Pengunjung juga bisa naik gajah dan mengambil foto bersama gajah. Setelah atraksi, wisatawan free at their time/visitor time, bisa memilih safari ber sama gajah dengan tarif Rp 250.000,00 se lama satu jam, atau tracking setengah jam dengan tarif Rp 150.000,00, atau naik gajah di sekitar situ dengan tarif Rp 15.000,0025.000,00. Atraksi gajah tadi berlangsung selama setengah jam. Wisatawan sudah memba wa lunch box untuk makan siang. Di sekitar area tersebut juga ada kios-kios makanan minuman dan suvenir. Biasanya yang di beli adalah air kelapa muda (degan) yang segar. Lampung juga penghasil kelapa. Ada tentunya toko suvenir, kaos, boneka dan lain-lain. Jadi, tur di lokasi Way Kambas ini menghabiskan waktu berkisar dua jam. Akan tiba kembali di Bandar Lampung sekitar pukul 15.30. Sebenarnya masih ada kesempatan me lakukan river tour. Untuk itu, maka jadwal berangkat dari hotel haruslah pukul 6 pagi. Dan kalau mau melihat gajah saja, berangkat pukul sembilan pun akan cu kup waktu untuk perjalanan santai. Penanggung jawab : Sapta Nirwandar Penerbit/Pemimpin Redaksi : Arifin Hutabarat Dewan Redaksi : Sadar Pakarti Budi Faried Moertolo T. Burhanuddin Wisnu B. Sulaeman Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email :
[email protected] www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat tersebut di atas.
4
Vol. 2
utama
l
No. 21
l
September 2011
Ke Hong Kong / China, Taiwan
Ke Eropa
Peluang masa depan Peta ini memperlihatkan ‘potensi’ dan ‘harapan’ pengembangan pariwisata pulau Sumatera dilihat dari sudut peran aksesibilitas udara dari dan ke luar negeri. Garis putus-putus berwarna merah memperlihatkan arah rute penerbangan yang sudah berjalan hingga saat ini, dan beberapa kemungkinan besar rute
Tur ke Lokasi Lumba-lumba
Perjalanan dari Bandar Lampung ke Kiluan, —-itu nama tempat tourist spot ini, membutuhkan waktu tiga jam. Sebenarnya jaraknya hanya 70 km tapi kondisi jalan raya kurang begitu baik. Dalam perjalanan pun ada beberapa spot yang bisa dilihat. Biasanya one day trip yang disebut Kiluan Dolphin Tour full day. Wisatawan yang mau menginap juga dimungkinkan. Tour ini harus menyeberang selama sekitar 5 menit ke pulau di tengah teluk. Acara nya di sini ialah lunch dengan hidangan ikan bakar yang besar seperti ikan lema dang. Juga bisa disiapkan untuk bersantap siang di pulau. Di sini lautnya jernih, ada pesanggrah an, ada tempat untuk mandi. Biasanya wisatawan akan berenang di laut. Pesang grahan memang sederhana tapi bersih dan alami. Tempat ini gudangnya ikan seperti tongkol sampai lumba-lumba.
lain yang sudah pernah dilirik oleh maskapai penerbangan, dan yang memerlukan eksplorasi. Peluang sangat besar akan terjadi manakala kelak telah terbangun jembatan yang menyeberangi Selat Sunda menghubungkan Jawa dan Sumatera di ujung paling selatan provinsi Lampung.
Lumba-lumba biasanya dapat dilihat pada pukul 06.00–08.00 dan 16.00–17.00. Penyeberangan ke lokasi lumba-lumba memakai perahu motor boat milik nelayan setempat. Satu perahu memuat tiga orang tamu. Selain atraksi melihat lumba-lumba, ada lagoon atau karang laut tampak seperti terperangkap di tengah pantai. Di sini bisa melakukan light diving/snorkeling. Yang mau ditunjukkan kepada wisatawan bahwa itu real. Atraksi utama di pulau itu ya sebenar nya melihat dolphin. Khusus peserta dari event TIME, karena jadwalnya tidak se suai dengan jadwal rutin kemunculan lumba-lumba, agar tidak mengecewakan, akan dibawa menyeberang ke tengah laut selama 1 jam, ke spot di mana biasa lumbalumba terlihat. Yang utama dalam melihat lumba-lumba adalah jamnya harus tepat sesuai kebiasaan binatang tersebut.
City Tour
Bandar Lampung dulunya merupakan kota kembar yaitu kota Tanjung Karang dan Teluk Betung. Ketika gunung Kraka tau meletus dahsyat tahun 1883, Teluk Betung merupakan pusat pemerintahan. Adalah salah satu pelampung/rambu laut terdampar oleh tsunami ke tengah kota, kemudian dijadikan Monumen Krakatau. Tsunami Krakatau tercatat mencapai ting gi ombak 30 meter. Ada kapal, namanya kapal Borow, yang terhempas bersama dengan pelampung dan rambu laut sam pai masuk ke tengah mengikuti alur sungai. Itu merupakan bukti sejarah. Dari monumen Krakatau, kemudian tur dilanjutkan menyaksikan tapis cloth waving, semacam demo menenun tapis. Sejarahnya, berkat rakyat Lampung kaya dari hasil perkebunan lada, mereka mam pu membeli benang emas yang diaplikasi kan ke dalam tenunan kain tapis. Sampai
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
akhirnya Lampung terkenal dengan ke glamoran fashion-nya. Benang emas aslinya dibeli dari India dan Cina sehingga kain tapis yang asli dan antik bisa berharga Rp 100–150 juta sehelai. Ini karena benangnya dilapisi dengan emas 18 karat. Dari situ kemudian wisatawan akan mengelilingi kota lama Teluk Betung. Ada gereja kristus dari peninggalan Be landa. Ada Monumen Krakatau, selain menyimpan benda-benda peninggalan akibat letusan Gunung Krakatau juga se jarah letusan Krakatau dan tsunaminya. Bencana letusan Gunung Krakatau dan tsunami yang menyertainya menyebab kan kota Teluk Betung dan sebagian kota di Banten hancur total dan merupakan bencana terbesar sepanjang sejarah. City tour akan menghabiskan waktu setengah hari. Khususnya untuk acara bagi peserta TIME, diberikan opsi lain bagi mereka yang berminat untuk me nikmati kuliner khas Lampung dengan menyiapkan ikan bakar dengan sambal yang disebut Seruwit. Tentu saja terutama ditujukan bagi wisatawan Asia. Tempat nya di salah satu restoran khas Lampung atau khas Sumatera bagian selatan (bukan Sumatera Selatan). Demikianlah pola itinerary unggulan
5
utama bagi wisa tawan yang berkunjung ke Lampung.
Dalam atraksi tarik tambang gajah, d u a p u l u h e m p a t orang lawan gajah tidak harus tentara atau pawang, tapi bisa juga melibat kan wisatawan. Agar menjadi hiburan dan excitement. Lapangan dalam tribun untuk atraksi gajah luasnya sekitar 20 x 30 meter, dua sisi untuk tribun penonton dan dua sisi lainnya un tuk tempat masuk dan k eluarnya gajah. Tetapi, untuk memainkan sepakbola gajah ada lagi biaya tambahan khusus sebesar Rp 600.000,00 di luar dari biaya Rp 450.000,00 disebutkan tadi. Atraksi sepak bola gajah dimainkan oleh enam ekor setiap tim, durasi pertandingannya sete ngah jam. Selama atraksi ini setiap pemain satu gajah dipawangi satu orang, dan pertan dingan diwasiti oleh satu orang. Bola yang dipakai adalah bola kulit yang besarnya lima kali ukuran bola yang digunakan pada sepakbola biasa. n
Biaya Gajah
Atraksi gajah di Way Kambas itu tidaklah ter lalu mahal. Untuk tampil di hadapan ke lompok wisa tawan selama sekitar setengah jam pertunjukan, biayanya Rp 450.000,00. Jadi biaya atraksi tidak tergantung dari jumlah wisatawan yang akan menyaksi kan. Memang ada minimum dan maksi mum pax untuk atraksi yaitu minimum 5 orang dan maksimum 60 orang. Harga tersebut tidak termasuk atraksi tarik tambang gajah. Kalau mengingin kannya, biaya ekstra dikenakan untuk memberikan tip buat pawang sebesar Rp 100.000,00–200.000,00 atau sebanyak gajah yang dipakai. Ini juga harus dipesan sebelum datang, untuk pawang mengatur jadwalnya.
Pusat Kunjungan di Lampung Saat ini
B
erdasarkan data dari Disparda Provinsi Lampung terlihat dua pusat lokasi utama yang dikun jungi oleh wisman, yaitu kota Bandar Lampung tahun 2010 dikunjungi 13.169 wisman dan Kabupaten Lampung Barat dikunjungi 12.077. Memaklumi bahwa ibukota provinsi Bandar Lampung wajar sekali menjadi pusat kunjungan, karena disitu bergabung leisure tourists dan business travelers. Leisure holidaya makers dapat dipastikan mengun jungi lokasi seperti Way Kambas yang su dah puluhan tahun masuk dalam itinerary wisata ke Lampung. Kunjungan bisnis juga tinggi, antara lain dicerminkan dari tamu yang mengisi kamar hotel bintang 4 dan 5, Novotel dan Sheraton. Ini pulalah mengindikasikan bahwa mengembangkan produk wisata ke Way Kambas, dan Teluk Kiluan, merupakan peluang jika ditopang oleh aksesibilitas
Jumlah wisatawan tahun 2010 di Provinsi Lampung NAMA KABUPATEN / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG KOTA METRO
WISATAWAN WISMAN WISNUS 13,169
1.041.114
JUMLAH Total Wisatawan 1.054.283
36
16,843
16,879
KAB. LAMPUNG SELATAN
6,295
857,828
864,123
KAB. LAMPUNG TIMUR
1,401
51,577
52,978
KAB. TULANG BAWANG
269
21.070
21,339
KAB. LAMPUNG TENGAH
749
14,261
15.010
0
727
727
KAB. LAMPUNG UTARA
154
2,459
2,613
KAB. LAMPUNG BARAT
12,077
47,364
59,441
KAB. WAY KANAN
KAB. TANGGAMUS
3.250
9.500
12.750
KAB. PESAWARAN
103
73.360
73,463
KAB. PRNGSEWU - -
0
KABUPATEN MESUJI
0
KAB.TUBA BARAT JUMLAH Data: Disparda Prov Lampung
-
-
-
-
0
37,503
2.136.103
2.173.606
6
Vol. 2
utama
yang semakin lancar, baik penerbangan, maupun jalan raya di darat menuju setiap lokasi tourist spot tersebut. Lampung Selatan sudah mulai menun jukkan ‘geliat’. Tahun 2010 tercatat 6.295 wisman berkunjung. Tentu berkaitan de ngan lokasi geografis yang terdekat ke pu lau Jawa atau ibukota Jakarta. Dapatlah dibayangkan, potensinya se makin berkekuatan daya tarik manakala selat Sunda kelak sudah disambungkan dengan jembatan di atas laut, menghu bungkan pulau Jawa dan Sumatera. Akses ke Lampung ini akan kian menarik wis man dan wisnus berlipat kali jumlahnya dari sekarang ini. Bersamaan itu tentulah dituntut pe ningkatan sarana prasarana, dan, kualitas ‘internasional’ dalam hal pengelolaan serta pelayanan sumber daya manusia. n
l
No. 21
l
September 2011
Provinsi Lampung
Way Kambas Pantai Tanjung Setia
Teluk Kiluan
Mari Memajukan Inbound Tourism
K
epala Dinas Parriwisata Pro vinsi Lampung, Gatot Hudi Utomo, memanfaatkan TIME dengan mengkombinasikan nya dengan pelaksanaan Festival Kraka tau. Festival Krakatau ke-21 tahun ini kita sinergikan dengan event TIME , kata dia. Yang dijual di Festival Krakatau adalah tentang Krakatau dan se jarahnya yang ka tanya merupakan bencana tsunami terbesar yang per nah ada, atau memfasilitasi ke Kadisparda Gatot H Utomo ingintahuan orang pada Gunung Anak Krakatau. Krakatau dijadikan sebagai brand, se dangkan yang akan dibenahi misalnya Pulau Sibesi dan wilayah Lampung Sela tan. Apalagi jika jembatan Selat Sunda jadi dibangun mungkin daerah itu akan lebih maju. Bisa jadi jika suatu saat pelabuhan Bakauheuni tidak terpakai lagi bisa men jadi pusat ekspo seperti di Kemayoran. Kami beruntung, kata Gatot, hotel di sini mau menjual paket tur agar pengun jung bisa tinggal lebih lama. Biasanya yang
mereka jual paket 1 day tour. Mudah-mudahan ke depan pelu ang ini bisa ditangkap oleh para tour operator. Di sini banyak travel agent yang hanya berpikir untuk menjual tiket saja karena sudah untung, tapi belum terpikir untuk menda tangkan wisatawan karena tidak tahu apa yang harus dijual dari Lampung. Saya juga menyadari ke mampuan kami jauh dari pada daerah lain, katanya. Kami sadar mungkin yang akan me nikmati keuntungan TIME dari propinsi lain karena ke mampuan tour operator di sini yang masih tertinggal. Kami akan evaluasi setelah event ini. Dari sisi kami, berharap sekali agar TIME tetap bisa dilakukan di sini karena mau tidak mau orang akan datang ke sini. Dengan event ini diharapkan tour ope EAM Novotel Lampung, rator mau belajar Rulvastina Randy
Kepala Bandara Bandar Lampung Djoko Priambodo
dari orang-orang luar yang datang yang sudah pasti profesional, lanjut Gatot. Bagaimana men jual pariwisata ke pasar dalam negeri dan pasar internasional. Kami memfasili tasi, menyiapkan 10 booth untuk semua pelaku pariwisata di Lampung mulai dari tur operator, hotel, ASITA dan sebagainya. Kami sudah mengikutkan tur-tur operator pada TIME atau ekspo-ekspo sebelumnya tapi mereka hanya pasif. Me reka sudah mengerti membuat itinerary tapi mereka tidak mempunyai link. TIME, dima na buyers akan datang, meru pakan kesempatan yang harus bisa dimanfaatkan. Sasaran kami adalah mem bangun jaringan internasional bagi pelaku industri pariwisa ta di Lampung terutama bagi tur operator. n
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Kemampuan
Bandara K
epala Bandara Radin Inten Bandar Lampung, Djoko Priambodo, menjelaskan peri hal aksesibilitas udara ke Lam pung. Bandara itu bisa menampung 3 pesawat ukuran 737-900 (215 penumpang) atau sekitar 600 penumpang saat bersa maan. Kalau ukuran Airbus kita belum bisa, katanya. Sekarang ini melayani 16 pesawat se tiap hari atau 32 traffic udara komersial. Ada 6 maskapai yang melayani rute dari/ ke Lampung. Maskapai tersebut adalah Garuda, Sriwijaya, Batavia, Lion, Skyair, dan Merpati. Rencana penambahan belum ada. Airasia sudah memi nati tapi masih meli hat situasi. Pemerintah hanya bisa memfasilitasi tidak bisa memaksa. Jadi, tidak ada masa lah jika ada penerbangan asing, misalnya dari Si ngapura, mau masuk ke Lampung, ujarnya. Antara tahun 1997– 2000 pernah dua penerbangan dari Malay sia dan Singapura ingin masuk tapi ketika itu kondisi belum memungkinkan. Saat ini lebih terbuka dan kita juga mempunyai pasar, akan senang sekali jika ada pener bangan internasional yang mau masuk ke sini. Kalau mau membidik pasar ASEAN,
EVENT
7
Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar dengan Panitia Pelaksana dalam rangka persiapan Festival.
I
ndonesia diwakili oleh Kemen budpar bekerjasama dengan Ocean Environment Australia untuk me nyelenggarakan Celebrate the Sea Festival 2011 di Sintesa Peninsula Ho tel, Manado pada 23–25 September 2011. Festival ini merupakan event ta hunan kompetisi pencitraan laut dan kompetisi seni terbesar di kawasan Asia Pasifik, yang kali ini diikuti oleh lebih dari 25 negara. Acaranya antara lain forum konser vasi laut, presentasi film dan foto, lom ba foto bawah air internasional, lomba seni, serta seminar dengan mengun dang para tokoh kelautan dunia. Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemen budpar Sapta Nirwandar menjelaskan, Festival ini merupakan event pencitra an bawah air terbesar di kawasan Asia Pasifik, setelah Mondial de l’Image Sous Marine (Festival Foto Bawah Air Dunia) yang diselenggarakan setiap tahun di
Marseille, Perancis yang penyeleng garaan tahun ini sudah ke-39 kalinya. Penyelenggaraan Celebrate the Sea Fes tival 2011 memasuki tahun ke-10. Kita ingin mempromosikan keindahan dan kekayaan laut Indonesia ke seluruh dunia, kata Sapta Nirwandar.
Selaku Tuan Rumah ‘Celebrate the Sea Festival 2011’ Juga akan menjadi ajang utama un tuk mempromosikan konservasi, wisata bahari, memberikan pendidikan dan hiburan untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar terhadap lingkungan laut Indonesia. Festival akan menggelar pameran foto terbaik peserta lomba foto bawah air internasional, festival film bawah air, maupun forum dan seminar samu dra. Antara lain para pembicara tokoh kelautan dunia ialah Emory Kristof (Na tional Geographic Explorer-penemu Tita nic), Howard & Michelle Hall (sineasDeep Sea & Coral Reef Eden IMAX 3D), Chou Loke Ming PhD (National Uni versity of Singapore), Mark Erdmann, Ph.D (Penasehat Senior, Indonesia Ma rine Program), Michael AW (penulis Richest Reefs Indonesia, Beneath Buna ken, Ocean Geographic), Mathieu Meur (penulis Essential Digital Underwater Photography), Steve Jones (penjelajah, wartawan foto bawah air), dan Joe Mo reira (Pemred Ocean Geographic), Ron ny Rengkung (fotografer bawah air In donesia) serta tamu khusus Valerie Taylor ahli dan pelestari hiu dari Australia. n
8
Vol. 2
utama
dengan ukuran pesawat 737-900 itu sudah cukup. Seperti halnya Lion yang melayani rute Lampung-Ho Chi Minh Vietnam itu bisa kita tampung. Dari segi kapasitas ban dara ini bisa menampungnya. Lion yang melayani rute Lampung-Batam 1 minggu 3 x dengan pesawat Boeing seri 400 selalu full seat 100% yang diisi oleh para TKI. Dari 60 travel agent yang ada di Lam pung baru 4 travel agent yang mempu nyai inbound package. Hanya tour opera tor yang kuat seperti Puspa, Syailendra, Haritour yang sudah bisa mendatangkan wisatawan ke Lampung. Yang saat ini sudah ada penumpang dari Jakarta (Garuda via Cengkareng dan Merpati via Halim), Bandung, Batam dan Palembang. Kalau kami yang memelopori pasti akan lebih banyak outgoing, tapi ka lau yang memelopori airlines asing seperti Airasia itu pasti akan incoming. Kita hanya mengenakan charge yang murah di sini terhadap pesawat, hanya Rp 11.000,00, ditegaskan oleh Djoko. Sampai Februari lalu, hanya ada 9 penerbangan dari/ke Lam pung, kini sudah 16 penerbang an. Masuknya inbound tourist ke Lampung sebagian besar dari Jakarta. Sempat ada pembicara an dengan Susi Air bulan lalu, mereka siap untuk terbang ke Lampung jika bandara baru di Krui (di Tanjung Setia) sudah siap. Ini untuk melayani turis surfing yang bisa mencapai 10 ribu orang per tahun. Keba nyakan surfer ini lewat darat, yang mela lui udara baru sekitar 1500 orang. Perjalanan darat menuju spot surfing dari Bandar Lampung menghabiskan 6–8 jam, jika bisa dilayani melalui udara bisa ditempuh hanya setengah jam. Jika Susi Air bisa menghidupkan rute di sini seperti halnya rute Halim–Bandung–Pangandaran yang selalu penuh, ini sangat menolong. Susi Air rencananya akan membuka rute Bengkulu-Krui, Lampung BaratHalim Perdanakusuma, Jakarta. Lapangan
l
No. 21
l
September 2011
Inilah perkembangan jumlah hotel tiga tahun terakhir di Bandar Lampung LOKASI
2008 Hotel
2009
Kamar
Hotel
2010
Kamar
Hotel
Kamar
Kota Bandar Lampung Hotel Bintang Hotel melati Pondok Wisata
8
597
10
814
10
952
46
1261
37
945
37
945
5
50
4
55
4
55
Data: Disparda Prov Lampung
di Krui sebenarnya sudah jadi, namun saat ini masih dalam pemeriksaan untuk mendapatkan izin operasi. Ini dibangun oleh kementerian bekerja sama dengan pemda provinsi dan kabupaten. Bandara ini diperuntukan untuk pesawat-pesawat kecil jenis Casa. Susi Air mengoperasikan pesawat Casa kapasitas 9 penumpang dan sudah mengantungi safety approval dari Uni Eropa.
Kalau lewat utara dari Bandar Lampung sampai Tanjung Setia, ada atraksi-atraksi seperti atraksi gajah di Way Kambas, meli hat bunga arnoldi dan lain-lain sampai ke Krui. Wisatawan surfing ini biasanya dari negara-negara Eropa. Ramainya di musim panas mulai Februari-Agustus, di luar bulan-bulan itu sisa-sisa turis yang men cari tempat surfing lain selain Bali atau turis-turis overland yang dari Mentawai misalnya. Penginapan yang paling maju di daerah surfing itu adalah Vila Desa
yang dimiliki dan dikelola oleh penduduk setempat. Disana sekarang sudah seperti pasar, warnet saja sudah menjamur dari tadinya tidak ada sekarang sudah menca pai 20 warnet.
Hotel, good business
Bagi management hotel di kota Banda Lampung, bisnis memang subur ber buah. Kebanyakan tamu dari dalam ne geri, untuk perjalanan bisnis atau dinas, dan juga mengisi kegiatan-kegiatan rapat dan konferensi. Dari bisnis pasar dalam negeri ini saja sudah membuat rata-rata okupansi hotel berada di atas 60 persen. Nah, kalau sudah demikian, tentulah imajinasi mendatang kan wisman jadi tertunda. Novotel yang saat ini terbe sar dengan 220 kamar, misal nya, menurut Executive Assis tant Manager-nya, Rulvastina Randy, sebanyak 50 kamar sudah terisi terus selama dua tahun berkat kontrak jangka panjang, long stay, dari perusahaan asing yang men jalankan aktifitas bisnis di Lampung. Ber arti 25% okupansi kamar sudah tercapai. Ditambah business travelers dari Jakarta, kegiatan corporate meeting dan konferensi, sampai wedding ceremony, hotelnya tampak telah mencapai rata-rata tingkat hunian di atas 70%. Hotel bintang tiga seperti Marcopolo pun menikmati pola bisnis yang sama. Di hotel berkamar 120 ini, menurut Nining
Vol. 2
l
No. 21
l
UTAMA
September 2011
Lonjakan jumlah kamar di Lampung Barat / Tanjung Setia LOKASI
2008 Hotel
2009
Kamar
Hotel
2010
Kamar
Hotel
Kamar
Kab. Lampung Barat Hotel Melati Pondok Wisata
21
276
21
276
31
418
5
16
5
16
6
24
Data: Disparda Prov Lampung
Agustiningsih, Marketing Manager, hampir 100% tamunya adalah wisnus. Rata-rata okupansi setahun pun di atas 70%. Sementara itu di pantai Tanjung Setia, ketika matahari sekitar dua jam telah ter bit, dari setiap cottages atau camp,—sep erti mereka menamakannya,—tiga atau empat orang tampak mengendarai mobil meninggalkan setiap kompleks pengina pan. Masing-masing mempunyai tujuan sendiri-sendiri, yaitu menuju lokasi pan tai dari mana mereka akan melaksanakan kegiatan : surfing. Di lain penginapan tampak dua tiga orang mengendarai sepeda motor, mem bawa surf board alias papan surfing. Tujuan sama seperti mereka yang mengendarai mobil. Di siang hari, setiap hari, tampak pula kelompok per kelompok dalam dua, tiga, sampai empat orang per rombongan, baru saja tiba dan menurunkan papan surfing, lalu check-in. Tampak pula yang sedang check-out bersiap berangkat. Tapi demikianlah pemandangan yang mencerminkan di baliknya terjadi kegia tan ekonomi bisnis dengan penduduk se tempat. Seperti dijelaskan tadi oleh Romeo Ribiero, asal Portugis, penduduk mengelola salah satu akomodasi di pantai sejak dua tahun lalu, “di sepanjang pantai Tanjung Setia itu kini hidup 30 camp. Jika per camp setiap hari diisi 15 orang, maka mereka setiap hari memerlukan sekian banyak mobil, sekian banyak sepeda motor, untuk disewa. Dan bisa dilanjutkan hitungan ini pada makanan minuman yang harus me reka beli,” kata dia. Di sepanjang pantai Tanjung Setia itu
memang tumbuh pesat jumlah penginap an untuk turis beberapa tahun terakhir ini. Sebagian diinvestasikan dan dikelola oleh murni warga setempat, sebagian merupakan usaha patungan antara war ga negara asing dengan partner warga Indonesia. Per akomodasi kapasitasnya antara 10 sampai 30 orang (di sini tarif penginapan dihitung per orang). Ada yang kamar dengan kamar mandi di da lam, lainnya tidak. Tapi hampir semuanya menawarkan tarif dengan full board, sekalipun ditawar kan juga hanya room and breakfast. Penam bahan jumlah akomodasi di kawasan ini tampaknya tidak akan bisa dibendung. Mereka memang seakan sudah memi
9
liki captive market, dimulai dari komunitas mereka di negeri sendiri, sampai promosi via internet yang ternyata sungguh men dukung dengan biaya hampir ‘nol’ untuk pemasarannya. Surfers tentu saja merupakan segmen konsumen yang bukan ‘mewah”’. Berbeda dengan komunitas ‘divers’ yang umumnya golongan lebih ‘kaya’. Namun ketika ber libur ke pantai untuk diving, akomodasi hotel bintang, bahkan sekedar hotel mela ti, pun bukan persyaratan mutlak. Yang mungkin diperlukan selanjut nya ialah Membangun, memelihara dan mengembangkan lingkungan di mana kompleks akomodasi pantai ini berada. Ya kebersihan, kerapihan, higienis, dan kalau mungkin supply listrik dan air bersih yang tiada putus-putus. Kalau mungkin lagi, di setiap penginap an itu terdapat poster atau stiker pengu muman di setiap kamar mandi : this tap water is drinkable. Pariwisata Lampung agaknya akan dipopulerkan kian meluas oleh kegiatan para surfer dari Tanjung Setia itu : ke mancanegara! n
10
Vol. 2
BISNIS
l
No. 21
l
September 2011
Menengok Agen
N
egara ekonomi raksasa Ame rika Serikat pun mengandal kan pariwisata. Ketika ber bicara tentang pariwisata, salah satu pusat perhatian terarah pada agen-agen tur dan travel. Merekalah yang akhirnya menggerakkan roda kegiatan pariwisata berputar. Di Indonesia dari tahun ke tahun pemerintah memfasilitasi kegiatan para pelaku bisnis pariwisata ini khususnya di sektor pemasaran. Itu seba gai salah satu kebijakan dan strategi pe masaran Kemenbudpar. Di AS, organisasi ASTA (Asosiasi Tour & Travel Agent Amerika Serikat) baru-ba ru ini menegaskan kuatnya peran dari in dustri biro perjalanan terhadap perekono mian di negeri itu. Sebelumnya, Presiden Obama melontarkan bagaimana internet telah menggantikan banyak pekerjaan, di antaranya peran agen perjalanan. Dalam satu ceramah di kota Atkinson awal Agustus 2011, Presiden Obama dibe ritakan menyatakan bahwa “...salah satu tantangan dalam hal membangun kembali ekonomi kita adalah usaha mendapatkan efisiensi, contohnya orang lebih baik pergi ke ATM daripada ke teller bank, atau meng gunakan on-line dan bukan pergi ke kantor agen perjalanan. (Kalau selama ini) Ba nyak pekerjaan yang membutuhkan orang menghabiskan waktu ke luar, sekarang te lah menjadi serba otomatis melalui on line”. Akan halnya pernyataan tersebut, ASTA percaya bukan niat Presidennya mere mehkan industri biro perjalanan, tapi itu menjelaskan perlunya pendidikan dan pemahaman lebih luas tentang peran penting agen perjalanan dewasa ini, kata CEO ASTA, Tony Gonchar. Asosiasi lalu
mengirimkan surat kepada Presiden menjelaskan bagaimana agen perjalanan memberi kontribusi bagi perekonomian. Dijelaskan, kantor-kantor industri per jalanan di AS dewasa ini “terdiri dari hampir 10.000 perusahaan yang berbasis agen perjalanan yang beroperasi di 15.000 lokasi. Kami membayar gaji per tahun $ 6.300.000.000. Yang paling penting, bisnis kita menghasilkan pekerjaan penuh-wak tu bagi lebih dari 120.000 orang dan men jadi pembayar pajak.“ Selanjutnya diuraikan apa saja kegiatan agen-agen industri perjalanan di AS yaitu antara lain: 4Mengurus perjalanan masyarakat yang total bernilai lebih dari $146.000.000.000 per tahun. Di dalam jumlah itu termasuk 50 persen lebih dari seluruh omzet biaya perjalanan yang terjual. Angka itu pula termasuk 50 persen lebih dari seluruh pen jualan tiket pesawat, dan 79 persen lebih dari seluruh nilai penjualan tur serta 78 persen lebih dari seluruh nilai penjualan di sektor tur kapal pesiar. 4Membantu lebih dari 144 juta wisa tawan dan pelancong per tahun untuk mereka mendapatkan tujuan pilihan ke mana mereka ingin pergi. Industri perjalanan memang merupa kan bisnis yang sangat kuat ditopang dengan relasi pribadi. “Warga Amerika memiliki keinginan untuk bepergian, dan mereka terus saja menggunakan agen per jalanan yang berpengalaman untuk mem buat impian-impian liburan mereka men jadi kenyataan. “Kerja agen perjalanan bagaikan pe nasehat pribadi bagi klien mereka untuk menyediakan pengalaman terbaik sebe
lum, selama dan setelah pelaksanaan per jalanan Client. Berkat pengalaman, penge tahuan dan hubungan antarindustri, agen perjalanan mampu untuk tidak hanya menghematkan uang klien mereka, tapi terutama menghemat sesuatu yang paling berharga, yaitu waktu,“ tambahnya. Perusahaan terbesar Amerika juga me manfaatkan agen perusahaan manajemen perjalanan (TMC, Travel Management Com pany). Staf terlatih TMC menggunakan teknologi online terbaru dengan kombinasi manajemen dan kepentingan keamanan-, strategi untuk memastikan terpenuhinya pedoman biaya yang ditentukan, juga lokasi keberadaan mereka yang bepergian dipastikan diketahui persis jika terjadi keadaan darurat. Ini memang pengawasan
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
BISNIS
11
Tour & Travel di AS
berkualitas tingkat tinggi. Ditambah dengan perhatian terhadap detail lainnya, maka cukuplah alasan mengapa begitu banyak perusahaan AS mempercayakan wisata karyawan mereka untuk dilayani oleh TMC yang punya nama. Sebuah studi oleh Forrester Research menemukan bahwa pada kuartal pertama 2010, sekitar 28 persen dari wisatawan AS yang telah memesan perjalanan rekreasi melalui online mengatakan, mereka tetap tertarik menggunakan agen perjalanan yang tradisional dan dikenal baik. Selain itu, sebuah studi ASTA dirilis awal tahun ini menemukan bahwa 51 per sen dari instansi rekreasi berbasis wisata mengalami peningkatan pendapatan pada tahun 2010 dibandingkan dengan 2009.
Industri perjalanan akan menambah 90.000 lapangan pekerjaan di AS pada ta hun 2010. Itu berkaitan dengan peningkatan perjalanan inbound internasional. Penikmat Liburan diperkirakan naik 2,0 persen, per jalanan bisnis meningkat 2,5 persen, dan perjalanan inbound internasional diperkira kan meningkat hampir 3,0 persen. “Industri kami secara unik mampu ber adaptasi dengan naik turunnya ekonomi dan cepat menambahkan puluhan ribu kesempatan kerja,” kata Roger Dow, Pres iden dan CEO Asosiasi Perjalanan AS. Apa yang dicapai itu pun didasarkan pada tingkat kenaikan sederhana dalam bisnis perjalanan. Potensi sesungguhnya besar, maka selanjutnya diperlukan suatu rencana pemulihan ekonomi yang men dorong peningkatan signifikan terhadap kebutuhan perjalanan, tulisnya. Industri perjalanan mempekerjakan 7,7 juta orang Amerika. Liburan domes tik diperkirakan meningkat 2 persen pada 2010, dengan peningkatan dalam penge luaran untuk rekreasi perjalanan hampir 5 persen. Volume usaha perjalanan domes tik diperkirakan tumbuh 2,5 persen tahun 2011, dan bisnis wisata belanja akan men ingkat 4 persen.
“Proyeksi pertumbuhan untuk liburan merupakan indikator telah meningkatnya kepercayaan konsumen dan pendapatan yang disposable,” kata Dr Suzanne Masak, pimpinan senior pada penelitian untuk US Travel Association. Setelah tahun 2009 yang sulit, para pelaku bisnis menerapkan fokus pada nilai dan manfaat dari bottom line bisnis perjalanan. Karenanya diharapkan me mang sedikit peningkatan di bidang bisnis perjalanan tahun 2011. Perjalanan inbound internasional meningkat hampir 3,0 per sen pada 2010, namun, pertumbuhan da lam perjalanan ke luar negeri, outbound, (termasuk Kanada dan Meksiko) tetap rendah pada sekitar 1 persen. Satu kenyataan berikut ini menjadi penting diperhatikan di Indonesia. Yaitu kondisi dan volume perjalanan wisatawan dari Amerika Serikat ke luar negeri me reka. Perjalanan kunjungan ke luar negeri pada tahun 2010 tetap di bawah level ta hun 2000, yakni 23,5 juta dibandingkan 26,0 juta tahun 2000. Para agen di AS pun merasa prihatin atas kurangnya pertumbuhan substansial di bisnis outbound. Tapi realitas yang di hadapi ialah, bisnis wisatawan dari luar negeri (inbound) memberikan kontribusi signifikan lebih kepada ekonomi AS, ratarata menghabiskan US $ 4.500 per orang per perjalanan dibandingkan dengan seki tar US $ 900 per orang per perjalanan un tuk wisatawan yang pergi ke Kanada dan Meksiko (outbound). Sudah barang tentu bergiat menjualkan harga $ 4500 (inbound travel) oleh para pelaku bisnis alias para agen tur dan travel, itu akan lebih diminati ketimbang yang harga $ 900.
12
BISNIS
Menambah Kontak Agen AS Sedari sekarang Wisatawan Outbound dari AS menurut statistik dari Pemerintah AS
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
W
alaupun statistik ini adalah posisi pada tahun 2009, na mun dapat dipakai sebagai dasar perkiraan akan trend perkembangan selanjutnya pada arus ‘out bound travelers’ dari AS ke luar negerinya. Tujuan ke Asia maupun Eropa tampak cenderung menurun. Tapi ke Indonesia, menurut sejarah jumlah kunjungan dari AS, pada dasarnya memiliki kemungkinan yang positif ber tumbuh, manakala ada airlines seperti Garuda Indonesia yang mengoperasikan layanan penerbangan langsung.
Tetapi, memasuki pasar AS yang ‘luas dan bebas’, tidaklah cukup dengan per siapan beberapa bulan untuk mendapat kan hasil yang baik. Proses awal memper kenalkan (membangun awareness) perlu dilakukan katakanlah sejak satu tahun di muka, sehingga pada tahap menggerak kan ‘desire’ untuk membeli paket wisata, perlu telah dirangsang 10 sampai 6 bulan di muka. Kalau tidak, produk dan kampa nye Anda akan tenggelam di laut pasar be bas dan pasar raksasa itu. Para agen-agen di AS pun niscaya memerlukan waktu cukup untuk memasarkan apalagi menge nalkan produk baru. n Lihat juga Halaman 32
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
AKSESIBILITAS
13
Menyambut Bisnis dari Penerbangan tahun 2012-2013
S
alah satu aliansi penerbangan du nia, SkyTeam, kini beranggota kan 14 airlines yaitu Aeroflot, Aeromexico, Air Europa (airlines Spanyol, tahun 2010 mengangkut 9 juta penumpang, airline terbesar nomor dua di Spanyol), Air France, Alitalia, China Eastern (sejak Juni 2011, China Eastern bersama anak perusahaannya Shanghai Airlines bergabung ke SkyTeam), China Southern, Czech Airlines, Delta Air Lines, Kenya Airways, KLM, Korean Air, TAROM (maskapai penerbangan Roma nia, menerbangi 49 destinasi di Eropa, Afrika Utara dan Timur Tengah), dan Viet nam Airlines. Apa kaitannya dengan kita di Indone sia? Seluruh anggota aliansi itu mener bangkan sekitar 14.000 penerbangan per hari, melayani 916 destinasi di 169 negara. Tahun 2012 Garuda Indonesia akan menjadi anggota penuh. Tahun 2010 China Eastern, China Airlines, Garuda Indonesia dan Aerolíneas Argentinas mengumumkan proses masuk anggota. Tahun 2011 datang lagi airlines mengumumkan akan masuk yaitu Saudi Arabian Airlines, Middle East Airlines (sejak 28 Februari 2011–Middle East Airlines–Air Liban (MEA), flag carrier Lebanon, memproses keanggotaan untuk menjadi anggota penuh tahun 2012. Ini maskapai yang kedua dari TimTeng se telah Saudi Arabian. Penumpang maskapai anggota akan terhubungkan ke dunia dengan trafik melalui bandara hubs SkyTeam di Eropa, Afrika, Asia dan Amerika. Maka tahun 2012 aliansi ini akan ber anggotakan 19 airlines, boleh jadi jaringan terkuat penerbangan di Timur Tengah, Asia Tenggara, Amerika Latin. Bahkan menyatakan akan berposisi nomor satu di daratan China. Sehubungan itu dewasa ini sedang dibicarakan pula masuknya airlines dari India dan Amerika Latin. Berkantor pusat di Amsterdam, sejak 1
Juni 2011 aliansi ini dipimpin oleh Michael Wisbrun selaku Managing Director meng gantikan Marie-Joseph Malé. Dibentuknya tahun 2000 oleh empat pendiri yakni Aeromexico, Air France, Delta Air Lines dan Korean Air. Sementara itu di lain perkembangan, maskapai nasional terbanyak penumpang domestik di Indonesia, Lion Air, baru pada tahap mengumumkan, bahwa dewasa ini dilayaninya 36 kota destinasi (sebagian besar di Indonesia), tetapi tak lama lagi akan menerbangi destinasi di kawasan Asia Pasifik. Tahun 2015 jumlah armada nya akan mencapai 178 pesawat, malahan melebihi proyeksi jumlah armada Garuda Indonesia. Sudah barang tentu baginya tinggal memenuhi berbagai persyaratan yang akan diterima luas oleh kalangan internasional termasuk standar safety, dan lain sebagainya. Sebagai contoh, untuk menjadi ang gota SkyTeam misalnya, persyaratan nya dinyatakan: Pertama-tama haruslah memenuhi standar yang strict mengenai safety, quality, IT dan customer service. Seluruhnya lebih 100 item syarat keanggo taan men cakup ber bagai aspek. Antara lain p e m e n u h a n IOSA (standar keselamatan pener bangan IATA), mem punyai Lounge access, dan, Elite recognition. Perkembangan ini mengingat kan kembali adagium the trade follows the ship. Para industri pelaku bisnis agen-agen
perjalanan dan biro perjalanan wisata se jatinya sedari jauh-jauh hari bisa memper siapkan strategi dan langkah-langkah bis nis untuk berkembang menggarap pasar wisman dari berbagai destinasi jangkauan SkyTeam tersebut. Sebab, kondisi objektif di mana Garuda Indonesia mempunyai jaringan kuat di dalam negeri, akan men jadi bagian jejaring aliansi penerbangan dunia tersebut. Citra Indonesia sebagai international tourism destination telah dan berkesinam bungan dibangun melalui kebijakan, strategi dan kegiatan-kegiatan pemasaran yang dilancarkan oleh Kemenbudpar. Industri berperan memasarkan dan menjual produk-produk wisata di pasar. Kerja sama mereka dengan airlines, untuk
14
Vol. 2
AKSESIBILITAS
l
No. 21
l
September 2011
Potensi Rute Aliansi Maskapai anggota Aliansi Sky Team di negara belum ada direct flight ke/dari Indonesia. Negara yang maskapainya akan masuk aliansi Sky Team dan tak ada direct flight ke/dari Indonesia. Negara sudah terhubung direct flight ke/dari Indonesia dan maskapainya masuk aliansi Sky Team.
menggali pasar di mancanegara, meru pakan keharusan. Peta di atas mengindikasikan, sede mikian banyak kota-kota internasional yang belum dilayani dengan penerban gan langsung ke dan dari Indonesia bah kan oleh anggota Sky Team. Karenanya ketika Garuda Indonesia masuk sebagai anggota SkyTeam maka terbuka peluang penjualan produk pari wisata melalui anggota aliansi. Sehingga seolah-olah ada layanan penerbangan langsung dari pasar anggota aliansi ke Indonesia. Aliansi pada dasarnya memadukan berbagai aspek operasi penerbangan internasional. Antara lain: memadukan jaringan rute, penjualan tiket, pelayanan/ check in, dan berbagai aspek operasional lainnya. Agen perjalanan dan operator tur di Meksiko, misalnya, akan berani menyu sun paket wisata ke Indonesia, dengan komitmen harga yang bisa diciptakannya dengan airlines anggota SkyTeam. n
Aliansi Penerbangan Mengganti Mega Carrier
P
eter Drucker pernah mempro yeksikan bisnis penerbangan di bumi ini akan dibagi antara sekelompok ’mega carrier’ dan para ’small players’. Kini, gejalanya ber alih pada pembagian antara Aliansi karena para mega carrier membentuk aliansi masing-masing. Aliansi bernama Star Alliance lebih dulu muncul di tahun 1997. Tidak he ran statistiknya (2010) sudah berlipat kali dari SkyTeam. Anggota: 27 airlines. Jumlah armada: 4.023 pesawat. Total pe gawai: 402.208. Jumlah penumpang per tahun: 603,8 juta. Penjualan per tahun US$: 150,7 miliar. Keberangkatan pener bangan per hari: 21.000. Jumlah bandara dilayani: 1.160. Jumlah lounges: lebih 970. Jumlah negara dilayani: 181. Anggotanya? Adria, Air China, Asi
ana Airlines, British Midland Interna tional, Croatia Airlines, Lufthansa, South African Air, TAM, Turkish Air, Air Ca nada, ANA, Blue 1, Continental Air, LOT Polish Air, AEGEAN, Air New Zealand, Austrian, Brussels Air, Egypt Air, Scandi navian Air, Spainair, TAP Portugal, Uni ted Airlines, Singapore Airlines, Swiss Air, THAI Airways, US Airways. Kini, fenomena LCC meminta per hatian. Boleh jadi akan muncul aliansi LCC. Boleh jadi pula setiap aliansi akan dimasuki oleh satu di antara maskapai penerbangan Indonesia. Ketika itu ter jadi, pariwisata Indonesia semakin kuat didukung oleh faktor aksesibilitas. Operator penerbangan tampaknya perlu merevitalisasi semboyan : If you cannot beat them, join them! n
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Promosi Luar Negeri
Laporan Khusus
Kesibukan Semester Pertama 2011
K
egiatan pemasaran pariwisata langsung sibuk justru sejak awal tahun. Konsepnya, agar hasil promosi dapat efektif terujud dalam tahun berjalan, selain ber dampak pada hasil peningkatan jumlah wisatawan tahun berikutnya. Ke mancanegara dilaksanakan kegiatan pemasaran sambung menyambung, ke dalam negeri pun dilaksanakan fam-trips membawa para operator wisata dan penu lis dari media. Sementara itu cuaca resesi ekonomi di Barat masih mendung. Tapi ibarat per mainan gaya total football, pemasaran pari wisata di semua lini mengalir terus. Dan harus. Di kuartal pertama 2011 beberapa ajang pemasaran besar yang strategis di dunia diikuti oleh Indonesia; mulai dari Vacantie Beurse di Belanda, ITB Berllin, SATTE di India, MATTA Fair di Malaysia, dan sete rusnya. Sebagian besar dari ajang dan kegiatan pemasaran yang dilancarkan Kemenbud par selama semester pertama 2011 diring kaskan dalam laporan ini. Sangat menggembirakan fakta yang menjadi fenomena, di mana strategi dan langkah Kemenbudpar yang kreatif dan berinisiatif menciptakan ajang-ajang pro mosi pariwisata telah berangsur diikuti
oleh Pemda, perwakilan diplomatik, dan kelompok-kelompok masyarakat, budaya dan pengusaha. Itu terjadi di luar negeri, selain di dalam negeri. Berbagai inisiatif dan inovasi diawali oleh Ditjen Pemasaran Pariwisata, antara lain memperkenalkan sport tourism events, social and musical tourism events. Ditjen Pemasaran Pariwisata antara lain mendorong praktik Co-Marketing. Ini membuka pendayagunaan optimal kerjasama di bisnis pariwisata. Yakni antarinstansi, antarindustri seperti dengan airlines internasional, antarperusahaan. Ringkasan dari kegiatan pemasaran Kemenbudpar selama semester pertama 2011 dicatat di bawah ini. Ini pun belum semua bisa dicatat satu demi satu.
15
16
K
Promosi Luar Negeri
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Pemasaran Kita Agresif
egiatan pemasaran, seperti disebutkan tadi, menggam barkan ibarat total football,–membuka kesempatan men jadi goal getter yang maknanya “mendatangkan wisman ke Indonesia”–, dengan mengajak sebanyak mungkin pihak men jadi marketeer. Mengaplikasikan social and horizontal marketing, Ditjen Pemasaran Pariwisata ‘menggarap’ berbagai komunitas mu lai dari kelompok vegetarian, komunitas marga di masyarakat Tionghoa, komunitas musik, sport dan seterusnya. Bersamaan itu cukup banyak pemasaran dilaksanakan dengan kerjasama berba gai pihak.
Periode Januari–Juni 2011 BPS mencatat jumlah wisman 3.597.632, meningkat 6,42% dari periode sama tahun 2010. Jika digunakan pendekatan berdasarkan gejala kebiasaan jumlah wis man semester pertama proporsinya 47% dari jumlah total per tahun, maka probabilitas porsi 53% untuk semester kedua 2011 akan ‘normal’ bisa menjadikan total sekitar 7.611.982 wisman tahun 2011. Tapi karena terjadi penambahan kapasitas penerbangan di semester kedua, maka jumlah total tersebut masih bisa akan ber tambah. Namun, pancaroba iklim ekonomi di Barat menuntut industri agar tetap ‘alert’ dan terus kreatif.
Salon Mondial du Tourism, Paris, Perancis, 17-20 Maret 2011 Delegasi Kemenbudpar dipimpin oleh Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata. Industri Pariwisata sebagai peserta terdiri atas: Pearl Tours & Travel, Tanjung Petak Tours & Travel, Aneka Kartika Tours, Limbunan Tour & Travel, Marintur Indonesia, Domestic Asia; Media dari ANTV dan majalah SWA Sembada. Setiap peserta mendapatkan rata-rata 68 appointment dengan jumlah perolehan rata-rata 150 wisman. Jadi total dihasilkan = 6 X 150= 900 wisman. Asumsi pengeluaran per kunjungan US$ 1.406 maka total yang dihasilkan sekitar USD 1.265.400 atau Rp 11.388.600.000.
LA Times Travel & Adventure Show, Los Angeles, Amerika Serikat, 19–20 Maret 2011 Dipimpin oleh Kemenbudpar para industri pariwisata terdiri dari Panorama Tours & Travel, ravel Registry, Los Angeles, Vayatour, Bali, Tedjo Express, Los Angeles, Rep. Office Garuda IndoT nesia di Los Angeles, Simpang Asia Restaurant, Los Angeles, PCO PT. Jetco, dari Media: Harian Seputar Indonesia dan TV Trans7, dengan Tim Kesenian dari KJRI Los Angeles : 20 orang. Jumlah transaksi di stand Indonesia oleh empat industri pariwisata diperkirakan US$ 942.000 atau Rp 8,5 miliar (4 perusahaan x 20 kontak x 10 pax x US$ 1.178).
Sales Mission to Europe 2011, 15–17 Maret 2011 Misi ini kegiatannya di Wina (Austria), Munich dan Stuttgart (Jerman). Kembudpar membawa industri pariwisata dari 10 perusahaan, PCO, Bali Village, dan Tim Penari dua orang. Misi ini menghasilkan transaksi untuk sekitar 1.190 pax atau bernilai sekitar USD 11,9 juta (Rp 119 miliar).
Ukraine International Travel and Tourism, Kiev, Ukraina, 23–25 Maret 2011 Industri pariwisata Indonesia yang diorganisasikan oleh Kemenbudpar ke ajang ini terdiri dari Bali Partners Tours and Travel (Bali); Pegasus Tours and Travel (Bali); BVLGARY Hotel (Bali) dan PT. Candi Wisata Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Dari empat perusahaan peserta diperkirakan memperoleh hasil sekitar 1.250 wisman. Dengan rata-rata harga paket wisata USD 1.400 maka keseluruhannya 1.250 X 1.400 = USD 1.750.000 setara Rp 15.575.000.000.
Sydney Travel XPO 2011, Sydney–Australia, 26–27 Maret 2011 Keikutsertaan Indonesia dipimpin Kemenbudpar terdiri dari Konsulat Jenderal RI di Sydney; Santosa Villas & Resort, Lombok; Vara Wedding, Bali; Bali ZOO, Bali; Bali Wedding Expert, Bali; VITO Australia dan wartawan dari Harian Seputar Indonesia. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pameran pariwisata tahunan yang diselenggarakan di Australia. Di ajang ini tidak ada transaksi, namun penyebarluasan informasi pada konsumen pariwisata.
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Promosi Luar Negeri
17
China Outbound Travel & Tourism Market Beijing, 13–15 April 2011 Kemenbudpar memimpin industri pariwisata sebagai peserta di COTTM Beijing, Cina, yaitu empat tour operator, satu cruise operator dan satu Airlines. Peserta berasal dari Bali dan Jakarta yaitu, Gajah Bali, Bali Bersama, PT. Caputra Bumi Bahari (Quicksilver), MG. Holiday, Garuda Indonesia di Beijing dan PT. Bali Cahaya. Selain mengikuti pameran, menghadiri workshop tiga hari membahas perkembangan pasar outbound Cina; saluran-saluran distribusi dan pemasarannya termasuk cara berbisnis dengan buyers di Cina; mempelajari pengaruh teknologi, marketing digital, dan media sosial sebagai penghubung dan mampu menjangkau konsumen di Cina; serta perkembangan pasar outbound Cina di masa depan. Dalam kontak bisnis, per peserta mendapatkan rata-rata 312 prospective appointment dengan perolehan rata-rata 108 atau total 645 wisman. Dengan asumsi pengeluaran wisman RRC per kunjungan US$ 888,54 maka total devisa yang dihasilkan ditaksir US$ 573.108 atau Rp 5.157.974.700.
Brisbane Travel Expo, Brisbane, Australia 15-17 April 2011 Pameran pariwisata ini diikuti oleh 71 exhibitor yang berasal dari negara Australia, New Zealand, Korea, Taiwan, Mexico, China, South America, South Pacific (Hawaii) serta travel agent yang menjual paket-paket berlibur ke Eropa, Jepang dan cruise lines. Kemenbudpar membawa satu industri pariwisata dari Bali yakni Bali Wedding Expert (Ririn Karina). Agar menarik minat pengunjung ke booth Indonesia, ditampilkan demo pembuatan batik, terutama anak-anak diajarkan cara membatik dengan mencobanya. Hasil karyanya dapat dibawa pulang. Peserta dari Indonesia mendapatkan 18 prospective appointment, khusus menjual paket pernikahan mencapai 150 wisman. Dengan asumsi pengeluaran wisman Australia per kunjungan US$ 1.447 maka total dihasilkan sekitar US$ 217.050 atau Rp 1.953.450.000.
International Yacht Race, Fremantle, Australia 21 – 23 April 2011 dan Sanur, Bali 10 Mei 2011 Fremantle–Bali International Yacht Race 2011 adalah kegiatan lomba balap kapal layar (yacht) kerjasama Kemenbudpar, KJRI di Perth, Garuda Indonesia dengan Fremantle Sailing Club (FSC) yang bertujuan mempromosikan pariwisata bahari dan meningkatkan citra pariwisata Indonesia di dunia, serta lebih memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Perlombaan ini mempromosikan destinasidestinasi bahari lain di Indonesia agar menarik lebih banyak yacht dan pelaut internasional untuk berlayar ke Indonesia. Partisipasi Indonesia ini efektif meningkatkan kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia. Gala Dinner dan Pelepasan Yacht Race yang diselenggarakan di Fremantle–Australia maupun Gala Dinner di Sanur– Bali diikuti oleh banyak media cetak dan elektronik.
Batik Diplomacy, Athena, Yunani, 5 –7 April 2011 Kembudpar membawa peserta terdiri dari pimpinan dan anggota Yayasan Sulam Indonesia; Pemain Angklung dari Ikreasindo lima orang; Tim Batik dari Apip Syakur tujuh orang; PCO Karma Events dua orang dan wartawan dari majalah Femina. Serangkaian kegiatan Demo dan Pelatihan Batik di Athena, Demo dan Pagelaran Angklung, Batik Fashion Show dan Angklung Interactive.
18
Promosi Luar Negeri
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Indonesia Festival, Adelaide, Australia, 10 April 2011 Kemenbudpar membawa serta media TV Indosiar, grup musisi Sheilaon 7 dari Yogyakarta delapan orang dan PCO PT. Jasa Negeri. Festival dilaksanakan tanggal 10 April 2011 bertempat di Rymill Park, Adelaide, dibuka oleh Duta Besar RI untuk Australia.
Asia Dive Expo (ADEX), Singapura, 22–24 April 2011 Event ini merupakan yang ke-enam belas kali diadakan. Pengunjungnya bervariasi dari penyelam amatir hingga profesional dan para pemilik usaha sektor diving. Ini tepat untuk mempromosikan wisata bahari Indonesia kepada calon konsumen di Singapura. Kemenbudpar membawa industri pariwisata khusus sektor diving yaitu, Tasik Divers Manado, Kungkungan Bay Resort, PT. Usaha Wisata Safari, Grand Komodo Tours & Dives dan Raja Ampat Dive Lodge, Lembeh Resort/Critters@Lembeh, Murex Dive Resort & Live Aboard, PT. Ocean Rover Cruises. Peserta Indonesia melaporkan transaksi sekitar 103 pax bernilai sekitar Rp 1.019.700.000. Sebanyak 30 unsur industri tersebut juga melakukan promosi secara independent.
Tactical Promotion Timur Tengah, Mekkah & Madinah, 25 – 26 April 2010 Kemenbudpar tampil bersama 10 industri pariwisata yaitu Citra Netratama T &T, Indo Journey, Marintur Indonesia, Wita Tour, Asia Collection Tour Bali, Kaha Tour, Aston Marina Ancol, Lombok Sumbawa Tourism, Alia Tour, Karma Events. Di Madinah dilaksanakan Lunch Gathering dihadiri 26 buyers serta sembilan sellers. Di Mekkah dilaksanakan format Dinner Gathering, dihadiri 38 buyers serta 9 sellers. Di Madinah dilaporkan terjadi kontak bisnis 10 transaksi per seller. Rata-rata volumenya 10 orang, sehingga diperkirakan 900 wisman akan datang ke Indonesia. Dengan pengeluaran per kunjungan US$ 1.610,95 maka total devisa yang dihasilkan sekitar 900 x US$ 1.610,95 = US$ 1.449.855 atau Rp 13,3 Miliar. Di kota Makkah terjadi kontak bisnis 15 transaksi per seller atau total 135 transaksi. Rata-rata per transaksi volume 10 orang, sehingga diperkirakan 1.350 wisman akan datang ke Indonesia. Asumsi pengeluaran per kunjungan US$ 1.610,95 maka total devisa berkisar 1.350 x US$ 1.610,95 = US$ 2.174.782 atau Rp 20 Miliar.
Sales Mission Jeddah 2011, Jeddah, Saudi Arabia, 27- 29 April 2011 Kemenbudpar membawa 10 industri pariwisata terdiri dari travel agent dan hotel dari Jakarta dan Bali serta PCO Karma Event. Sales Mission Jeddah merupakan perpaduan kegiatan pameran dan table top antara industri pariwisata (tour operator) Indonesia selaku seller dengan tour operator Arab Saudi selaku buyer. Temu bisnis dihadiri oleh 80 buyers. Pameran diselenggarakan dua hari. Untuk menarik pengunjung, diadakan kegiatan face painting dan foto dengan baju daerah bagi anak-anak di booth Indonesia. Dari table top dilaporkan 10 perusahaan masing-masing memperoleh hasil bisnis antara 100–200 pax, atau sekitar 1.500 wisman yang akan ke Indonesia. Asumsi pengeluaran rata-rata per pax US$ 1.610,95, maka devisa yang akan diperoleh sebesar US$ 2,4 juta atau Rp 21,747 miliar.
Arabian Travel Market, Dubai, UEA 2–5 Mei 2011 Kemenbudpar membawa 30 industri pariwisata yaitu, Asita Chapter Jakarta, Pearl Tours and Travel, Indo Journey, Ciputra Hotel Jakarta, Dwidaya Tour and Travel, Marintur Indonesia, Discovery Kartika Plaza, The Park Lane Hotel, Panorama Destination, Garuda Indonesia Dubai, Asian Collection tur, MG. Holiday, Vaya Tour, Atlet Century Park Hotel, Santosa Village and Resort, Lisa Tour, Pacto Ltd, Alia Indah Wisata, Aston Marina Jakarta, Samaya Bali, Le Grandeur Hotel, Aston Braga Bandung, Hard Rock Hotel Bali, Kaha Tour, Surakarta Islamic Hospital, Acacia Hotel, Bulan Madu.com, Aryaduta Semanggi, JIHA, The Ascot Limited, Coffee corner. Pengunjung paviliun Indonesia mencapai 3.000–3.500 orang. Dari table top 32 industri berhasil dengan potensial buyer bernilai sekitar USD 63.393.750 atau setara Rp 570,5 miliar. Consumer fair diliput oleh Arabian Travel News (majalah), Destination of the World (internet online), City 7 TV, Claire Malcome official TV Show, Kathi Everden Show Daily.
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Promosi Luar Negeri
19
Consumer Selling di Selangor, Malaysia, 29 April–1 Mei 2011 Ke ajang ini Kemenbudpar membawa industri pariwisata: Ritour, Selamat Jalan Tour, Tama Tours & Travel, Sedona Holidays Indonesia, Hanita Tour, Panca Wisata Tour, Aisha Lintas Angkasa, Garuda Indonesia, Merpati Nusantara Airlines, Sellers dari Malaysia, Columbia Leisure Sdn Bhd, Tim Kesenian dan PT. Encpro (PCO). Di samping promosi, di sini sekaligus penjualan langsung pada konsumen oleh agen Indonesia maupun agen Malaysia yang menjual Indonesia, diawali dengan mini table top yang dihadiri oleh tujuh sellers dari Indonesia dan 21 buyers Malaysia. Dipromosikan pula kesenian Indonesia, fashion show oleh Erdan yang menggelar busana nasional batik, kebaya dan pakaian malam. Pengunjung event ini kurang lebih 3.000 orang dari berbagai kalangan. Terjadi kontak bisnis dan penjualan bernilai total sekitar Rp 2.103.963.000 dengan jumlah pax sebanyak 739 orang akan berkunjung ke Indonesia, yakni ke Aceh, Bali, Bandung, Palembang, Balikpapan, Medan, Jakarta dan Batam.
Lifestyle & Luxury Tourism Fair, Kuala Lumpur, Malaysia, 20–22 Mei 2011 Kemenbudpar ikut bersama 13 industri pariwisata Indonesia: Merrys Tour, Panca Wisata Travel, Sasa Tours Bali, Antar Anda Tour, PT. Abbey Travelindo, PT. Tama Putera Wisata, Grand Royal Panghegar, PT. Kurniadjaja Wisata Tour & Travel, Matrix Tour & Travel, PT. Bayu Buana, PT. Dwidaya Worldwide T&T, PT. Bali Fantastic Holiday, dan PT. Bali Indah Cahaya T&T dan Airlines Garuda Indonesia. Diperkirakan lebih 1.000 pengunjung datang dari berbagai kalangan. Terjadi kontak bisnis dan penjualan paketpaket wisata, transaksi mencapai sekitar Rp 1,1 miliar dengan jumlah pax sebanyak 561 orang akan berkunjung ke Indonesia ke Bali, Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Batam. LUXTO Fair merupakan pameran yang pertama kalinya diselenggarakan oleh National Tourism Council Malaysia (NTCM) atas sponsor Ministry of Tourism Malaysia dengan target pasar menengah atas, ajang menjual paketpaket mewah di bidang Hotel, Resort, SPA, Golf, MICE, pernikahan, bulan madu, dan anniversary package.
Sales Mission Australia ke Perth, Melbourne, Brisbane dan Sydney, 22–31 Mei 2011 Kemenbudpar memprakarsai misi ini dengan membawa peserta dari Bali Village (1), Hotel (26), Travel Agent (4), Bali Safari (2) dan PCO (2), didukung oleh Konjen RI di Perth, Melbourne dan Sydney serta PT. Garuda Indonesia, Garuda Orient Holidays dan VITO Australia. Acara table top dilakukan dengan sistem round robin, para sellers dibagi dua kelompok masing-masing 14 perusahaan dan setiap seller mendatangi buyers secara bergiliran dengan tenggat waktu presentasi dan tanya jawab selama 3 menit. Destinasi lain di luar Bali seperti NTB dan NTT sudah mulai tampak diminati. Hasilnya, dilaporkan estimasi sebagai berikut: 28 perusahaan x 10 paket x 4 pax x US$ 1.176/visitor x 4 kota = US$ 1.317.120 atau sebesar Rp 11.854.080.000. Rangkaian acara MICE Banjar Luncheon diikuti lima industri pariwisata Indonesia dan dihadiri 12 Meeting Planner Sydney, juga terjadi kontak bisnis. Keseluruhan 28 perusahaan pariwisata Indonesia (sellers) berhasil menjalin kontrak kerjasama dengan 421 buyers di kota Perth, Melbourne, Brisbane dan Sydney. Para peserta tersebut di waktu luang sebelum pelaksanaan sales mission terlebih dahulu melakukan sales call sekaligus mengundang untuk hadir pada table top, seraya memperkenalkan keberadaan VITO Sydney.
Sales Mission ke China, Kota Xiamen dan Fuzhou, 17–19 Mei 2011 Industri Pariwisata terdiri atas Amythas Tour & Travel; Panen Tour & Travel; MG Holiday Tour & Travel; Kent Holiday (Representative di HongKong); Garuda Indonesia di Guangzhou dan Beijing. Table Top Meeting diadakan di Xiamen dihadiri oleh empat sellers dan 61 buyers, dan kota Fuzhou dengan lima sellers dan 46 buyers. Malam kebudayaan Indonesia dimeriahkan oleh 11 orang penari, tiga penyanyi Trio Batak dan satu orang pemain Sasando. Malam Kebudayaan Indonesia di masing-masing kota itu dihadiri oleh para tokoh Tionghoa keturunan Indonesia, rata-rata sekitar 400 undangan. Peserta Table Top Meeting di dua kota melaporkan setiap perusahaan rata-rata mendapatkan sekitar 337 wisman sehingga total dihasilkan 3.030 wisman. Dengan asumsi pengeluaran wisman RRC per kunjungan US$ 888,54 maka total devisa yang dihasilkan sekitar US$ 2.692.276 atau Rp 23.185.880.910.
20
Promosi Luar Negeri
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
RiyadhTravel Fair di RIYADH, Saudi Arabia, 23–26 MEI 2011 Peserta pelaku bisnis: Garuda Indonesia Riyadh, Bank BNI 46 cabang Riyadh, Asia Collection Tur, Alia Wisata, Lisa Tour & Travel. Riyadh Travel Fair, merupakan salah satu kegiatan bursa pariwisata terbesar di Arab Saudi yang bersifat consumer atau fair. Keikutsertaan Indonesia oleh Kembudpar ini merupakan yang ketiga kalinya sejak tahun 2009. Hasilnya diperkirakan seperti ini : 3 seller X 50 transaksi X 4 pax X Rp 5.000.000 (durasi paket 15 hari) total sekitar Rp 15.000.000.000.
Tong Tong Fair 2011, Den Haag, Belanda, 25 Mei–5 Juni 2011 Kemenbudpar mengorganisasi delegasi Indonesia ke pameran ini, dengan pengisi acara terdiri atas Penyanyi Keroncong (Soendari Soekotjo); Grup Keroncong OK Za’Unine (9), Grup Balawan (5), Beksan Puro Pakualaman-Yogyakarta (31), Designer Batik Rosso. Dari Disparda dan Industri Pariwisata: Disparda Provinsi DI Yogyakarta; Dsiparda Sulawesi Selatan; Kota Makassar, Kota Banjarmasin, Provinsi Sumatera Utara; Kota Medan, dan tiga wartawan dari Indonesia; VITO Belanda; Garuda Indonesia; Garuda Orient Holiday; Deva Travel (Belanda); Dari Java (Belanda); Smaragd-Reizen (Belanda); Iramasuka Tour & Travel (Indonesia); Incitour & Travel (Indonesia); PT. Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko.
Sales Mission ke Korea Selatan di tiga Kota, Seoul, Daegu dan Busan, 30 Mei–1 JUNI 2011 Kemenbudpar membawa 10 industri pariwisata sebagai peserta yaitu: Nusa Dua Beach, The Pavillion Bali, Bali Safari & Marine Park, Holiday Inn Baruna Bali, Intercontinental Bali Resort, Garuda Orient Holiday, Garuda Indonesia Seoul, Orient Express Hotel Bali Alam Ubud Hotel, The Chedi Club. Kegiatan yang dilaksanakan: Table Top Meeting di kota Seoul dihadiri oleh 10 sellers dan 54 buyers, dan di Busan dihadiri 10 sellers dan 16 buyers. Sales Call, dilaksanakan ke tiga industri tour operator. Dan menyelenggarakan Gala Dinner di dua kota tersebut. Dari pertemuan bisnis, setiap perusahaan peserta mendapatkan rata-rata 177 wisman, maka 10 perusahaan menghasilkan sekitar 2.889 wisman. Dengan asumsi pengeluaran wisman Korea per kunjungan US$ 888,54 maka total devisa yang dihasilkan berkisar US$ 2.566.992 atau Rp 21.832.267.470.
Persian Travel Market, Tehran, Iran 8–10 Juni 2011 Kemenbudpar memfasilitasi lima agen Iran: MG Holiday (Iran), Indo Journey (Iran), Iran Markaz, Badran Parvaz, Gulliver di stan Indonesia. Mereka melaporkan transaksi rata-rata 125 orang dengan tujuan Bali untuk liburan musim panas (Juli–Sept). Paket perjalanannya termasuk ke Malaysia, Bangkok atau Singapura, mengingat tidak adanya penerbangan langsung ke Indonesia. Maka estimasi pendapatan tersebut menjadi sbb: 5 sellers X 125 pax X US$ 800 total US$ 500.000 atau setara Rp 4.500.000.000. Selain itu untuk musim panas (Juni–September) beberapa agen setempat akan mengirimkan tamu ke Bali rata-rata 30 orang per minggu, lama tinggal 6–7 malam, melalui Kuala Lumpur, Bangkok atau Singapura, sehingga estimasi pendapatan dari 10 agen Tehran dapat dihitung sbb: 10 operator X 30 pax X 12 minggu X US$ 800 total US$ 2.880.000 atau setara Rp 25.920.000.000. Total estimasi pendapatan termasuk penjualan paket untuk liburan musim panas (Juni/Juli–Agustus/September 2011) sebesar US$ 3,380,000 atau setara dengan Rp 30.420.000.000.
Consumer Selling di Kuala Lumpur, Malaysia, 24–26 Juni 2011 Kemenbudpar membawa tiga industri pariwisata Indonesia yaitu Sedona Holidays Tour and Travel, Panca Wisata Travel, dan PT. Tama Putera Wisata; tiga Airlines, Air Asia, Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines. Sellers dari Malaysia: Crystal Travel Planner, Infinite Travel & Tours, Global Tour Management Sdn Bhd, Plus & Plus Travel & Tours, dan Dashryn Holiday Sdn Bhd. Tim Kesenian (Penari, Model, MC, Koreografer, dan Desainer) dan Barista Coffee Corner, juga PCO PT. Gemma Tirta Buana. Dihadiri oleh kurang lebih 3.500 pengunjung dari berbagai segmen (Melayu, China, India, dan Timur Tengah), diperkirakan telah terjadi kontak bisnis dan penjualan secara langsung antara sellers dengan buyers dan kepada pengunjung dengan nilai transaksi sebesar Rp 360.000.000,00 dengan jumlah pax sebanyak 200 orang yang akan berkunjung ke Bali, Bandung, Medan, dan Jakarta. Penjualan dilakukan oleh pelaku bisnis dari Indonesia maupun agen Malaysia yang menjual Indonesia.
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
S
Pengembangan Pasar
Fam Trips
21
ementara Direktorat Promosi Pariwisata Luar Negeri ‘agresif’ melancarkan kegiatan ke pasar-pasar di mancanegara, sebaliknya Direktorat Pengembangan Pasar Pariwisata mengorganisasi dan melayani kun jungan on the spot pada berbagai destinasi di dalam negeri, bagi para travel agent, tour operator, penulis, penyiar TV, dari mancanegara. Diterapkan juga strategi merealisasikan program di awal tahun atau semester pertama tahun 2011, agar efektif mendorong pening katan jumlah wisatawan dalam tahun berjalan. Di samping melaksanakan program murni dari Kemenbudpar, ternyata KBRI dan kalangan swasta juga mengirimkan beberapa penulis dan kru TV meliput ke Indonesia, untuk mana Kemenbudpar pun mendukung dengan fasilitasi dan kemudahan. Berikut ini disaripatikan kegiatan Fam Trips dan yang berkaitan yang dilaksanakan selama semester pertama 2011.
ke Berbagai Destinasi
Jurnalis dari Philippines, 9 – 11 Februari 2011
Peserta : 7 orang dari media Destinasi : Jakarta Jurnalis dari People Asia Magazine Philippines ingin meliput keindahan Jakarta seperti tempat bersejarah, kebudayaan, dan makanannya.
Penulis Perancis, 12 – 18 Februari 2011 Peserta : 1 orang Travel Writer. Destinasi : Jakarta Penulis pariwisata Luc Citrinot mengunjungi Jakarta untuk meliput dan meng-update informasi mengenai trend pariwisata Indonesia.
Dari Inggris & Irlandia, 14 – 20 Februari 2011 Peserta : 2 orang jurnalis, 1 orang prominent figure. Destinasi : Bali Bekerjasama dengan KBRI di London mendatangkan jurnalis dari The Guardian, Irish Time, dan seorang Kurator Museum dari Museum Horniman. Peserta ingin meliput budaya Bali. Hal ini juga untuk mendukung kesuksesan pameran bertemakan Bali: Stories and Dance yang diselenggarakan di Museum Horniman April 2011 – Januari 2012.
Penulis Inggris, 14 – 20 Februari 2011 Peserta : 1 orang Travel Writer Destinasi : Bali – Lombok – Jakarta Penulis pariwisata Mr. Oliver Hoare merupakan pemenang Doorprize WTM London 2010. Jurnalis tersebut melakukan peliputan di Bali- Lombok dan Jakarta. Dia juga ingin bertemu dengan Kasubdit Promosi Elektronik Kemenbudpar untuk membicarakan rencana promosi Indonesia melalui media on line.
Jurnalis Cina, 20 – 24 Februari 2011 Peserta : 7 orang jurnalis Destinasi : Jakarta – Surabaya – Bali Kemenbudpar mengadakan kerjasama dengan Perhimpunan INTI (Indonesia–Tionghoa) untuk mendatangkan 7 Pimpinan Yunan Daily untuk melakukan kunjungan awal sebelum pelaksa naan Program Fam Trip kurun waktu April – Mei 2011. Peserta berasal dari Yunan Daily China. Selain mengunjungi beberapa destinasi di Indonesia, mereka juga ingin bertemu dengan Dirjen Pemasaran Kembudpar untuk melakukan audiensi dan membicarakan mengenai potensi pariwisata Indonesia yang dapat dijual ke masyarakat Yunnan.
DEEP & EXTREME Indonesia, 30 Maret – 2 April 2011 Peserta : 23 Tour Operator, 1 orang jurnalis. Destinasi : Pulau Kotok – Pulau Putri. Setelah peserta melakukan Table Top dengan agent local, diadakan post tour untuk mengenalkan destinasi di Jakarta yaitu Pulau Kotok & Pulau Putri. DEEP & EXTREME Indonesia 2011 merupakan acara tahunan mengenai marine and eco-travel business. Peserta berasal dari Cina, Korea, Jepang, Myanmar, Thailand, Singapura, dan Malaysia.
22
Pengembangan Pasar
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Jurnalis Kuwait, 4 – 9 april 2011 Peserta : 4 orang media, 1 orang perwakilan KBRI di Kuwait. Destinasi : Jakarta – Bandung – P.Komodo - Bali Bekerjasama dengan KBRI di Kuwait, Kemenbudpar mengundang 3 jurnalis elektronik dari Al Watan dan 1 jurnalis cetak dari Kuwait News Agency (KUNA). Ini untuk meningkatkan profil Indonesia di negara Kuwait, dengan meninjau langsung keindahan pariwisata Indonesia. Penentuan waktu kegiatan di bulan tersebut sebagai kampanye destinasi wisata Indonesia menjelang liburan musim panas 100 hari, yang merupakan kalender pendidikan resmi Pemerintah Kuwait yang dimulai pada bulan Juli – September.
Penulis dari Rusia, 11 – 19 April 2011 Peserta : 6 orang Travel Writer. Destinasi : Manado – Bali – P. Komodo – Yogyakarta – Jakarta Bekerjasama dengan KBRI di Moskow, Kemenbudpar mengundang 6 jurnalis asal Rusia. Potensi dan antusias pasar Rusia masih terbuka luas. Para penulis pariwisata Rusia ini meninjau ke Taman Nasional Komodo, salah satu destinasi yang dikunjungi, mengingat masyarakat Rusia banyak ingin mengetahui lebih jauh informasi mengenai satu- satunya hewan purbakala yang hanya ada di Indonesia itu.
Fam Trip Belanda, 15 – 29 April 2011 Peserta : 11 orang Tour Operator Destinasi : Medan – Padang – Bali Kemenbudpar mengundang tour operator asal Belanda sebagai bentuk promosi pariwisata untuk wilayah Sumatera. Mereka meninjau ke Sumatera dan Bali dengan tujuan memberikan pengetahuan tentang kekayaan objek wisata yang kita miliki khususnya Sumatera kepada para tour operator tersebut. Agar nantinya mereka dapat membuat paket tour yang menarik tentang Indonesia untuk masyarakat Belanda.
Dari Asia Selatan & Tengah, 25 April – 1 Mei 2011 Peserta : 28 orang Tour Operator. Destinasi : Makassar–Jakarta. Bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri. Selama di Makassar dan Jakarta di adakan table top dengan pelaku industri pariwisata Indonesia. Di antara mereka adalah beberapa jurnalis dari negara-negara India, Srilanka, Turkmenistan, Kazakhstan, Iran, Pakistan, Uzbekistan, Azerbaijan. Selama di Indonesia para peserta menikmati masakan khas Indonesia dengan rasa asam, manis dan pedas.
Jurnalis Perancis, 27 April – 2 Mei 2011 Peserta : 1 orang jurnalis Destinasi : Jakarta Jurnalis Mr. Luc Citrinot ingin bertemu dan beraudiensi dengan Kasubdit HLPW untuk membahas promosi pariwisata melalui Kegiatan Widyawisata. Kunjungannya dalam rangka rencana membuat news letter Indonesia untuk Arabian Travel Market, Dubai 2011.
Tour Operator Belanda, 2 – 9 Mei 2011 Peserta : 12 orang Tour Operator. Destinasi : Ambon–Yogyakarta. Bekerjasama dengan Garuda Indonesia, peserta dibawa mengikuti acara Jogja Travel Mart dan dipertemukan dengan industri pariwisata di Ambon untuk melakukan table top. Pemilihan Belanda didasarkan bahwa masih banyak warga Belanda yang keturunan atau berdarah Ambon sehingga diharapkan banyak wisatawan dari Belanda yang berkunjung ke Ambon untuk mengenal budaya nenek moyang dan membantu pariwisata Ambon.
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Pengembangan Pasar
23
Tour Operator Amerika, 4 – 16 Mei 2011 Peserta : 18 orang Tour Operator. Destinasi : Jakarta – Solo – Yogyakarta – Bali. Kembudpar membantu memfasilitasi table top dengan industri pariwisata Indonesia di Bali. Para peserta berasal dari 14 tour operator asal Amerika diantaranya Pacific Holidays, ABBA Travel Services, American Express, Broadway Travel, Campbell Travel, dan lain-lain. Kemenbudpar melihat tour operator sebagai ujung tombak pemasaran pariwisata Indonesia di luar negeri, sehingga dirasa penting untuk mengadakan table top/pertemuan dengan industri pariwisata tanah air untuk memberikan informasi terkini mengenai pariwisata Indonesia di samping membuka peluang kerja sama antar pelaku bisnis pariwisata.
Wartawan Perancis, 13 – 20 Mei 2011 Peserta : 1 orang jurnalis. Destinasi : Jakarta – Solo – Yogyakarta – Bali Sebagai tindak lanjut pembicaraan pimpinan Kembudpar dengan sejumlah media cetak dan audiovisual di Perancis pada Salon Mondial du Tourisme/MIAP 2011, peserta adalah jurnalis Le Nouvel Economiste (LNE). LNE mempunyai tiras sebanyak 350.000 pelanggan dan beredar di kalangan bisnis. Indonesia dirasa perlu terus meningkatkan visibilitas dan perhatian kalangan bisnis Perancis.
Benchmarking ke China, 15 – 20 Mei 2011 Peserta : 8 instansi pemerintah, 1 orang jurnalis, 18 orang Tour Operator. Destinasi : Cina ke kota-kota Kunming–Chengdu–Shenzhen. Kemenbudpar mengundang 6 Dinas Pariwisata, 1 media dan 18 tour operator untuk berpartisipasi dalam kegiatan benchmarking ke Cina. Dengan kegiatan ini diharapakan tour operator dan dinas pariwisata dapat memperoleh informasi bagaimana Chengdu, Kunming dan Shenzhen mengelola destinasi wisatanya, menyiapkan sumber daya manusia serta membangun fasilitas-fasilitas dan kemudahan-kemudahan untuk wisatawan termasuk bagaimana masing-masing daerah atau kota dapat saling melengkapi dengan daerah atau kota lainnya serta mekanisme penguatan branding dari masing-masing daerah atau kota.
Dari Vatikan, 20 – 23 Mei 2011 Peserta : 1 orang Pastor dari Vatican. Destinasi : Jakarta. Bekerjasama dengan KBRI di Vatikan, Kemenbudpar memfasilitasi kunjungan kurator Museum Etnologi Misionaris Museum Vatikan. Pastor Nicola Mappeli diundang berkunjung wisata ke Indonesia dalam rangka restorasi koleksi replika relief Candi Borobudur di Museum Vatikan. Yang bersangkutan bertemu dengan pihak Kemenbudpar dan pihak-pihak terkait untuk mengetahui lokasi dan kondisi terkini relief asli yang berada di Candi Borobudur.
TV Taipei, 22 Mei – 5 Juni 2011 Peserta : 4 orang kru TV . Destinasi : Jakarta – Lampung – Bengkulu – Padang – TN. Siberut Kemenbudpar membantu memfasilitasi perijinan untuk proses shooting di Taman Nasional Siberut. Bekerjasama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei dan Gala Television mengadakan Fam Trip dalam rangka pembuatan program acara The World’s One. Program tersebut bertujuan untuk memperkenalkan budaya/tradisi serta keunikan kota Jakarta, Lampung, Bengkulu, Padang dan Taman Nasional Siberut.
TV lagi dari Taipei, 27 Mei – 5 Juni 2011 Peserta : 6 orang kru TV. Destinasi : Bali. Bekerjasama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei dan Gala Television mengadakan Fam Trip dalam rangka pembuatan program acara The Wonderful World. Gala Television meliput tempat-tempat pariwisata dan budaya di Bali antara lain Ubud, Gianyar, Klungkung, Lembongan dan lain-lain.
Jurnalis Perancis, 28 Mei – 5 Juni Peserta : 1 orang jurnalis . Destinasi : Bali – Lombok. Jurnalis Perancis antusias menggali informasi dalam setiap kunjungan ke objek-objek wisata. Dia mengagumi keramahtamahan, kenyamanan dan pelayanan masyarakat Indonesia dan keragaman alam, wisata, makanan, kesenian, tradisi yang dimiliki Indonesia, dan akan menuliskannya. Dia ingin datang kembali mengunjungi daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Jurnalis Spanyol, 25 Mei – 6 Juni 2011 Peserta : 1 orang jurnalis. Destinasi : Bali – Yogyakarta – Semarang. Kemenbudpar mengundang jurnalis El Mundo untuk membuat laporan pariwisata Indonesia. El Mundo merupakan koran dengan pasar nomor dua terbesar di Spanyol terkait dengan perjalanan wisata spiritual. Yang bersangkutan melakukan kunjungan ke objek-objek wisata spiritual seperti: Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral, Mesjid Demak di Semarang, Keraton Yogyakarta, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman Ayun, Bedugul, Alas Kedaton dan Tanah Lot.
24
Pengembangan Pasar
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
Peserta SITF, 2 – 5 Juni 2011 Peserta : 8 orang Tour Operator. Destinasi : Medan. Kemenbudpar mendukung acara Sumatera Internasional Travel Fair 2011 (SITF) di Medan, dengan mengundang buyers asal Belanda dan Cina. SITF merupakan acara Travel Fair yang diadakan setiap tahun, sebagai ajang promosi bersama pariwisata Sumatera. Setelah mengikuti acara table top dalam SITF, para peserta yang merupakan tour operator asal Belanda kemudian diajak untuk berkunjung ke objek-objek wisata sebagai rangkaian post tour.
Educational Tour Belanda, 6 – 15 Juni 2011 Peserta : 10 orang Tour Operator. Destinasi : Jakarta – Bandung – Baturaden – Yogyakarta – Bali. Para peserta yang terdiri dari tour operator melakukan hotel inspection di kota-kota destinasi tersebut, disamping mengunjungi objek wisata seperti Kota Tua, Saung Angklung Udjo ,Borobudur, Tanah lot, dan lain-lain.
Jurnalis Italia, 13 – 27 Juni 2011 Peserta : 6 orang jurnalis. Destinasi : Jakarta–Yogyakarta–Surabaya–Bali–Labuan Bajo–Palangkaraya. Kemenbudpar menerima permintaan FamTrip dari Mediacom Italia untuk pembuatan film promosi di beberapa provinsi di Indonesia. Para crew Mediacom melakukan peliputan, mengambil objek wisata ataupun hewan khas Indonesia, termasuk Orang Utan Kalimantan dan Komodo.
Jurnalis Canada, 11 – 17 Juni 2011 Peserta :1 orang jurnalis. Destinasi : Bali – Komodo – Makassar Kemenbudpar memfasiltasi jurnalis asal Kanada untuk membuat liputan mengenai Bali, Komodo dan Tanah Toraja. Beliau merupakan Director of the International Food, Wine & Travel Writers Assn. Yang memiliki pasar konsumen di Kanada dan Amerika Serikat. Dalam Fam Trip ini yang bersangkutan fokus untuk membuat liputan mengenai Komodo dan Tanah Toraja.
Travel Agent Jepang, 13 – 17 Juni 2011 Peserta : 3 orang pemenang door prize Benchmarking 2010. Destinasi : Jakarta–Bandung—Jakarta– Yogyakarta–Bali. Pemenang Lucky Draw dari travel agent di Seminar Benchmarking 2010 berjumlah 10 orang, 5 orang dari Osaka dan 5 orang dari Tokyo. Untuk Gelombang 1 Kembudpar memfasilitasi kunjungan 3 orang pemenang yang melakukan kunjungan ke Jakarta–Bandung dan Jakarta–Yogyakarta–Bali.
Jurnalis Abu Dhabi, 20 – 25 Juni 2011 Peserta : 2 orang jurnalis . Destinasi : Jakarta – Bandung – Yogyakarta – Bali . Kemenbudpar memfasilitasi jurnalis dari Majalah Beyond Xperience untuk membuat liputan berbagai obyek pariwisata unik di Indonesia. Yang bersangkutan mengambil liputan tarian Bali, dan Boscha tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia.
Jurnalis Malaysia, 21 – 25 Juni 2011 Peserta : 8 orang jurnalis dan 1 orang perwakilan dari GA Malaysia. Destinasi : Manado. Mereka melakukan peliputan mengenai potensi pariwisata di Manado sekaligus melakukan audiensi dengan para pelaku industri di destinasi itu.
Jurnalis Afrika Selatan, 22 – 27 Juni 2011 Peserta : 3 orang jurnalis dan 1 orang perwakilan KBRI di Pretoria. Destinasi : Bali – Bandung. Mereka meliput destinasi Bali mengingat karakteristik wisatawan outbound Afrika Selatan yang minat utamanya adalah leisure. Dengan mempertimbangkan Malaysia Airlines yang memiliki pe nerbangan langsung dari Johannesburg–Kuala Lumpur yang dapat disambungkan ke beberapa destinasi di Indonesia maka selain Bali, Kemenbudpar juga memasukkan Bandung sebagai variasi destinasi lain yang dianggap menarik untuk wisatawan asal Afrika Selatan.
Tour Operator Malaysia, 24 Juni 2011 Peserta : 9 orang Tour Operator dan 1 orang perwakilan VITO Malaysia. Destinasi : Jakarta. Mengantisipasi penurunan kunjungan wisman Malaysia, diundang 9 tour operator untuk acara table top di Jakarta. Mereka juga dibawa audiensi dengan agen-agen Indonesia dan pimpinan Kembudpar membahas langkah strategis menaikkan jumlah kunjungan wisman Malaysia ke Indonesia.
Vol. 2
l
No. 21
U
l
September 2011
jung Kulon seakan terlupakan. Padahal pernah menjadi salah satu ‘ikon’ pariwisata Indone sia, habitat Badak Bercula Satu. Hanya di Ujung Kulon bumi mewariskan nya, seperti Komodo di pulau Komodo. Mengapa tak kembali ‘mengangkatnya’, di tengah publik dunia sedang gandrung akan konservasi alam dan flora fauna? Sebagai ikon, tentulah bukan dimak sudkan bahwa Ujung Kulon harus dida tangi oleh wisatawan berduyun-duyun. Citra memeliharanya sudah menciptakan simpati dunia terhadap desti nasi Indonesia. Ini ce rita menarik. Kita mulai dari sejumlah daerah Sumatra, di mana ada kebiasaan memanggil harimau dengan sebu tan “nenek”, sebagai tanda respek pada sang predator. Di daerah Ujung Kulon, buaya menda pat kehormatan julukan yakni ‘pengan tin’. Menurut mitos penduduk setempat, pemimpin para buaya adalah Ratu Buaya, yang senang mengambil kurban lelaki per jaka, terutama perjaka-perjaka yang suka bicara sembaran-gan. Nah, daerah Ujung Kulon menyedia kan banyak sudut untuk kehidupan ‘pe ngantin’ berwajah seram ini. Maklumlah ekosistem rawa tersedia cukup luas, di samping ekosistem laut dan ekosistem daratan di taman nasional ini. Inilah tempat ternama sebagai habitat ideal dan satu-satunya yang tersisa bagi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). Inilah wilayah ekosistem hutan hujan tropis da taran rendah yang terluas di Jawa Barat. Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Bahkan keanekaragaman flora fauna di ka-wasan ini sudah disadari oleh Pemerin tah Hindia Belanda dengan ditetapkannya Ujung Kulon sebagai kawasan Suaka Alam sejak 1921, membuatnya menjadi salah satu taman nasional tertua di Indonesia. Pemerintah Indonesia menetapkan Ujung Kulon sebagai Taman Nasional pada 26 Februari 1992, yang meliputi wilayah Se menanjung Ujung Kulon, Pulau Panaitan, P Peucang, P Handeuleum, dan Gunung Honje dengan luas keseluruhan 120.551 hektare (76.214 ha daratan dan 44.337 ha laut).
eko wisata
25
Mencari Inspirasi dari Ujung Kulon Sekarang
Perjalanan
Dari Jakarta, perjalanan menuju Taman Nasional ini bisa diawali melalui jalan tol Jakarta–Merak, hingga pintu tol di Serang, memerlukan waktu 90 menit. Ini angka optimis, jalan tol terkadang macet. Selepas kota Serang, dibutuhkan sekitar 4 jam lagi untuk sampai di Taman Nasional. Beberapa saat setelah Serang, perjalan an memasuki desa Sumur. Desa ini terle tak di tepi pantai, debur ombak terdengar di antara lubang-lubang besar di jalan. Di luar radius Taman Nasional namun terke nal di kalangan para pemancing sebagai tempat ideal men-dapatkan beberapa jenis ikan seperti Tenggiri, Wahoo, Kakap dan Baronang. Di tempat ini kerap kali juga didapatkan ikan Marlin. Peraturan tak tertulis: Jika mendapatkan ikan Marlin harus dilepas (catch and release), tentu saja setelah dipotret secukupnya untuk ber gaya. Beberapa pemancing senior malah menganjurkan bahwa jika mendapatkan ikan apa pun, terutama yang berukuran besar, sebaiknya di lepas saja. Di salah satu bibir Taman Nasional, ada desa Taman Jaya. Rumah-rumah pen duduk menyediakan akomodasi untuk
pengunjung. Musim liburan, penuh sesak. Sekitar dua kilo-meter dari Tamanjaya ada air terjun Cipaniis. Bibir yang lain adalah desa Cibiuk, tempat permandian air panas. Dari Taman Jaya, pengunjung biasanya menyeberang ke Pulau Handeuleum. Proses registrasi untuk memasuki Taman Nasional dilaku kan di sini. Sebagian besar wilayah pantai pulau ini dipenuhi hutan bakau. Cukup terum bu karang di pantainya, tapi akar pohon bakau tidak memungkinkan anda untuk melakukan snorkeling. Pulau terbesar di wilayah Ujung Kulon ini menjadi rumah bagi Badak, Buaya Mutiara, ulat phiton, dan ular cincin emas. Di beberapa tempat yang diketahui men jadi persinggahan Badak, dipasang kamera pengintai untuk memantau populasi Badak, binatang yang sangat langka ini. Handeuleum adalah nama lokal sunda untuk tanaman Daun Wungu (Graptophy lum pictum Griff), disebut berkhasiat untuk obat. Sungai Cigenter di pulau Handeulum dapat ditelusuri menggunakan perahu ke cil, bisa disewa disini. Suasana hutan tro
26
Vol. 2
eko wisata
pis terasa kental sepanjang sungai ini. Su ara burung, jeritan monyet, gesekan cano dengan batang kayu hanyut, gemerisik semak di tepian (mungkin ada pengantin). Berbagai macam jenis anggrek menjuntai dari pepohonan. Bila Anda cukup berani mencoba buah hutan, coba saja tanyakan pada peman du. Biasanya mereka bersedia membawa Anda ke tepian sungai untuk merasakan kemewahan yang biasa dirasakan para he wan. “Saya pernah merasakan Buah Daun di Cigenter, sejenis kelapa, tapi rasa buah nya seperti eci,” kata Henny, penduduk Jakarta yang berkunjung ke Ujung Kulon tahun 2009 lalu. Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820. Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlin dungi dengan baik dan 57 jenis di antara nya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterosper mum diversifolium). Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis pri mata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis bu-rung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dil-indungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Pres bytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), ku cing batu (Prionailurus bengalensis javan ensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Padang Hijau dan Laut Biru
Kombinasi keindahan pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru didapatkan di Pulau Peucang. Kondisi airnya baik untuk berenang, menyelam atau snorkeling. Di sini ada resor milik Kementerian Kehutanan yang dibangun karena alm. Suharto (presiden RI ke-2) sering memancing di perairan ini. Di pulau Peucang ada pula kelompok rusa dan monyet yang tak ragu berkeliaran hingga di dekat dermaga. Beberapa lokasi yang menarik untuk dikun-jungi adalah Ciujung Kulon, yang tampil den-gan alam yang fanstastis dan terlihat sangat purba. Citerjun adalah tempat cantik untuk snorkeling, dengan jeram yang mengalir lang-sung ke laut, dikelilingi oleh gugusan karang yang membuatnya sulit di dekati dari arah laut. Cidaon, untuk menyaksikan kehidupan kelompok merak dan banteng di padang rumput. Sementara itu, di Tanjung Layar, perpaduan hijaunya padang rumput dengan coklatnya karang, serta birunya laut menciptakan pemandangan yang tak terlupakan. Tanjung Layar yang dahulunya adalah penjara di jaman kolonial dan ada perkampungan yang tersapu habis pada waktu meletusnya gunung Krakatau Bukit-bukit di Pulau Panaitan diselimuti hutan dan dihuni berbagai macam hewan liar, seperti rusa, babi hutan, monyet, ular phyton dan burung-burung. Beberapa jenis buaya air tawar dan kadal besar juga bisa ditemui disini. Salah satu bukit di Pulau Panaitan, dikenal sebagai Gunung Raksasa, terdapat
l
No. 21
l
September 2011
patung-patung Hindu purba di puncaknya. Di pantai, terumbu karang di sejumlah titik dan gelombang ombak hebat menjadi kenikmatan bagi para peselancar. Salah satu tempat penyelaman yang terkenal di tempat ini adalah terumbu karang Batu Pitak dekat Legon Butun. Harap diingat, menyelam di sekitar Pulau Panaitan tidak direkomendasikan untuk pe-yelam pemula. Kondisi Hutan Pulau yang masih sa ngat bagus itu membuat beragam jenis burung hidup di Panaitan. Beberapa jenis Elang hidup dengan tenang disini, terutama elang laut yang kerap terlihat di kerimunan bakau. Burung elang ini sangat bergantung pada kondisi hutan yang belum terganggu oleh aktivitas manusia. Berbagai jenis elang ikut menurun populasinya ketika sawah disemprot pestisida. Aktivitas manusia memang dapat dan kerap menganggu keberadaan dan kelangsungan hidup hewan atau tumbuhan langka. Pariwisata alam diharapkan dapat membangun kesadaran bahwa manusia punya tanggung jawab untuk memelihara alam. Keindahan tanggung jawab itu semakin terasa ketika melihat satwa bebas berkeliaran, elang terbang, atau kelelawar berkeliaran menjelang senja. Keindahan di Ujungkulon akan tetap terasa selama jejak-jejak badak jawa masih terlihat di tanah basah hutan tropis yang menjadi rumahnya. Inspirasi apakah yang bisa kita tarik dari cerita ini, untuk menghidupkan lagi Ujung Kulon dan citra Badak Bercula Satu? n
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
PELUANG BISNIS
27
Antara Makassar dan Manado
M
akassar akan segera kian maju dalam memper oleh kunjungan wisman. Industri pariwisatanya ten tu perlu merespon peluang. Sejak 1 Juni 2011 Garuda Indonesia membuka rute Singapura–Makassar terbang setiap hari. Risnandi, senior sales manager Garuda Indonesia dikutip membuat pernyataan “Kami akan kerjasama dengan instansi pariwisata di Makassar dan akan melan carkan penawaran yang bagus untuk me narik traveler dari Singapura.” Makassar telah dijadikan hub airport ke-3 oleh Garuda Indonesia bagi operasi penerbangannya, setelah Jakarta dan Bali sebagai hub lainnya. Lalu, Garuda membuka penerbangan dari Makassar ke 13 kota-kota termasuk satu yang ke Singapura sebagai interna tional route-nya. Kota dimaksud terdiri atas Ambon, Balikpapan, Biak, Denpasar, Jakarta, Jayapura, Palu, Surabaya, Gorontalo, Manado, Ternate, Timika, dan S ingapura. Digunakannya untuk rute-rute tersebut pesawat Boeing B737-500 dengan kapasitas 96 tempat duduk yakni 12 business class 84 economy class. Kini, Manado pun memerlukan perha tian lebih banyak untuk ‘menahan gejala penurunan bisnis wisman’-nya. Pemda di Manado agaknya menyadari situasi, karena statistiknya setelah diolah menun jukkan jumlah penumpang internasional yang masuk keluar di bandara Manado tahun 2010 turun 36% yaitu berjumlah 48.412 dibandingkan di tahun 2009 ber jumlah 75.985. Penurunan yang ‘signifi kan’ bukan?
Adalah menarik memperhatikan ba gaimana Silk Air anak maskapai Singapore Airlines tetap mempertahankan operasi penerbangan langsung Singapura–Mana do, sementara belum ada lagi maskapai nasional yang melirik Manado untuk pe luang bisnis membawa wisman. Dalam riwayatnya Manado sudah lama masuk peta penerbangan internasional. Pernah dilayani oleh Garuda Indonesia ke dan dari Jepang, oleh InterContinental Airlines ke dan dari Hawaii, selain ke dan dari Kuala Lumpur dan Singapura oleh maskapai nasional. Berbeda dengan Makassar, di ibukota
Sulsel ini jumlah lalulintas penumpang internasional tahun 2010 mencapai 86.989, meningkat 13,6% dari 2009 yang berjum lah 76.563 orang. Dua penerbangan kini yakni AirAsia dan Garuda Indonesia me layani penerbangan langsung Makassar ‘keluar negeri’. Dalam hal arus domestic travelers me mang tidak ada lagi yang perlu dirisaukan. Contoh Manado dan Makassar menunjuk kan gejala yang menggembirakan, bahwa arus pergerakan perjalanan ke bagian te ngah dan timur Indonesia akan semakin meningkat. Kalangan airlines nasional pun telah bersiap terus membuka rute dan
Penerbangan dari Manado setiap hari Batavia Air
Balikpapan, Jakarta-Soekarno Hatta
Express Air
Luwuk, Melonguane, Palu, Ternate
Garuda Indonesia
Jakarta–Soekarno Hatta, Makassar, Ternate
Lion Air Denpasar/Bali, Jakarta–Soekarno Hatta, Makassar, Surabaya Merpati Nusantara Jakarta–Soekarno Hatta, Jayapura, Makassar, Merauke, Sorong, Surabaya, Timika SilkAir
Singapore
Sriwijaya Air Wings Air
Jakarta–Soekarno Hatta, Makassar, Surabaya, Ternate Buli, Gorontalo, Kao, Labuha, Melonguane, Sorong, Tahuna, Ternate, Tobelo
28
Vol. 2
PELUANG BISNIS
l
No. 21
l
September 2011
Tomohon
Menanti untuk Diolah dan Dikemas frekuensi penerbangan. Jumlah traveler domestik yang masuk keluar di bandara Manado meningkat 30% tahun 2010 (1.607.219) dari 2009 (1.233.513). Yang di bandara Makassar untuk domestik meningkat 30,6% tahun 2010 (4.851.479) dibandingkan tahun 2009 (3.713.165). Manado berpeluang menjual destinasi ke sekeliling daerah untuk niche market wisman. Peluang itu terlihat dari maskapai yang beroperasi dari Manado setiap hari (lihat tabel di halaman 27). Dalam kaitannya dengan peran proaktif dari industri pariwisata, operator penerbangan mengingatkan tahun lalu maskapai penerbangan telah harus meng hentikan operasi Makassar–Kuala Lumpur dikarenakan tidak cukup tercapai jumlah penumpang untuk mengisi tempat duduk. Dan operator tur mengakui bahwa mereka tidak berdaya untuk memulai inisiatif berinvestasi dalam hal mempromosikan paket-paket wisata. Al hasil, di situlah kini tantangan ber sama kembali muncul. SilkAir niscaya mengharapkan operator tur, akomodasi dan bisnis atraksi di Manado bergerak meng-generate pasar di Singapura. Imbas positif peningkatannya akan berlangsung panjang. Karenanya seorang operator tur di Bali malahan memberi anjuran mengutip kem bali pernyataan senior general manager Ga ruda Indonesia disebutkan tadi, dan me nerapkan ke Manado, bahwa airlines dan instansi pariwisata di Manado (dan unsurunsur industri) perlu “be teaming up with the local tourism officials to promote Manado as one of the Indonesian destination of choice and will also be launching great deals and of fers to entice travellers from Singapore.” Agar pergerakan wisman di Manado sungguh meningkat dan tingkat hunian rata-rata hotel per tahun di destinasi ini bisa me lebihi 40%. n
S
ulawesi Utara umumnya dan Manado khususnya banyak diasosiasikan orang dengan Bu naken, diving spot yang menjadi sorga bagi wisatawan penyelam. Atau diasosiasikan dengan wisata bahari, dan itulah maka di sini pula dilaksana kan kongres internasional besar, World Ocean Conference dua tahun lalu. Terpaku pada spot penyelaman itu, agaknya konsumen industri pariwisata untuk Manado pun seakan menjadi ter batas. Ingat kota Bandung? Dulu dike nal dengan julukan kota kembang. Kini justru menjadi kota kuliner, kota factory outlet, selain kota angklung. Dan itu me narik wisman untuk berkunjung ramairamai. Kota kembangnya sudah tinggal kenangan. Di Manado mestinya kebalikannya. Selain wisata bahari yang telah men jadi ikon, —- namun menjadi pemba tas pula sehingga pariwisatanya terasa kurang melebar—-, produk dan citra kota kembang justru bisa berperan se bagai ‘tourism power’ yang bersumber dari sumber daya alamnya. Kita simak laporan ini.
Memasuki kota Tomohon dari Mana do, bau kuda mengisi udara. Sejumlah Bendi, kendaraan tradisional yang di tarik kuda tampak berkeliaran hingga di tengah kota Tomohon. Di kota Tomohon, kesejukan udara dan keindahan bunga-bunga yang me nyambut. Tomohon dikenal sebagai ‘Kota Bunga’. Kota ini memang ternama sebagai kota bunga hias. Warna warni
bunga yang masih segar, menghiasi sepanjang perjalanan. Begitulah Tomohon, di tempat ini petualangan kuliner berpadu dengan keindahan bunga. Beraneka macam bunga hias tersedia di Tomohon antara lain adalah krisan, gladiol, aster, gerbera dan anthurium. Bunga andalan kota ini adalah bunga krackleli yang bentuknya seperti terompet unik dan bunga krack nahel yang mirip bunga mawar dengan kuntum lebih tebal. Dipetik kala sore hari, kemudian pada malam harinya diseleksi dan dipi sahkan antara bunga yang baik dari yang buruk sesuai standar mutu, dan pada pagi harinya berbagai jenis bunga potong kualitas top sudah bisa dikirim kan melalui pesawat terbang ke berba gai tempat di tanah air, bahkan hingga ke manca Negara. Sepanjang jalan utama kota dipenuhi toko-toko bunga. Tomohon benar-benar memanfaatkan kesuburan tanah, kese jukan udara dan kemampuan pendu duknya untuk menghasilkan produk pertanian secara optimal. Kota ini bahkan sudah dua kali menyelenggarakan ‘Tomohon Flower Festival’ yakni pada tahun 2008 dan 2010. Pada setiap festival, kendaraankendaraan padat berhiaskan bunga berparade sepanjang jalan-jalan kota, memamerkan dahsyatnya keindahan bunga dari Tomohon dan sekitarnya. Lebih dari 14 juta tangkai bunga hadir di kota Tomohon pada hari-hari
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
events
Festival Musik Bambu Nusantara
D
parade festival. Piuhhh... Keindahan mak simum dari Tomohon terlihat saat musim berbunga. Menurut Bernadeta Limbong, pe ngusaha asal Tomohon, musim bunga di sana hadir pada bulan-bulan Desember, Januari, April–Juni. Saat-saat itu adalah tepat untuk berkunjung ke kota ini. “Ada banyak pemilik toko bunga yang punya kebun bunga, kita tinggal minta berkunjung ke kebun bunga mereka. Jangan kuatir di tolak, orang Tomohon umumnya terbuka,” demikian Bernadeta. Sejumlah gazebo kecil yang cantik dan asri, dirambati tanaman hias, tampak di sejumlah tempat di kiri-kanan jalan. Di beberapa tempat, ada restoran yang terle tak di tengah taman bunga yang sangatterkonsep baik dan terawat. Pemandangan terlihat sempurna ketika matahari baru terbit, cahayanya lembut dan embun masih bergayut di ujungujung mahkota bunga. Bayangkan bunga berwarna warni yang menawan di latar belakangi gunung Lokon yang melindun gi Tomohon. Bukannya padang rumput, tetapi padang bunga yang menawarkan diri untuk disaksikan di tempat seperti ini. Manado dan Sulawesi Utara punya keunikan lain di dunia kuliner. Tapi di dunia perbungaan dan kembang, Tomo hon agaknya menjadi nomor satu di tanah air dan bisa melebarkan pasar wisman dengan citra dan paket wisata yang akan memberi aroma tambahan pada paket-pa ket wisata bahari dan bagi para wisatawan penyelam. Bagaimana mengemasnya, dan ‘mener jemahkan potensi menjadi produk layak jual’, itulah yang dinanti konsumen. n
atanglah ke Bandung me nyaksikan. Nama eventnya: Bambu Nusantara World Music Festival, akan diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (SABUGA), Bandung tanggal 1–2 Oktober 2011. Kali ini festival diper siapkan sebagai titik awal menuju bebe rapa sasaran: Menjadi bagian dari Wonderful Indonesia; Forum Seniman Bambu Indonesia; Men jadi agenda sirkuit Festival kebudayaan Dunia, dan Men ingkatkan kepedulian masyarakat terhadap peranan bambu dalam kes enian, kebudayaan dan lingkungan hidup, Festival sendiri akan terdiri dari: Music Performance; Bambu Talks;
Photo & Movie; Workshop; Culinary; Car nival dan festival layang-layang. The Music Performance terdiri dari Bambu Indigeneous dan Bambu Contem porary. Bambu Indigeneous (musik tradisio nil) terdiri dari: Parade Angklung; Se ruling Nusantara; Bambu Klasik dan Bambu String. Bambu Contemporary (bercampur dengan genre musik modern seperti rock, jazz dll) terdiri atas: Bambu Or chestra; Bambu Jazz; Bambu Samba; Bambu Chillout; Bambu Hip Hop dan Bambu Pop. Dwiki Dharmawan, Angklung mang Ujo, Sawung Jabo dan banyak lagi akan memeriahkan event ini. Ini merupakan bagian dari kegiatan pro mosi pariwisata dalam negeri. n
Festival Perbatasan, Atambua
K
emenbudpar akan menye lenggarakan festival ini di kota Atambua, Kabu paten Belu, Nusa Tenggara Timur, kawasan perbatasan antarne gara dengan Timor Leste. Kali ini di laksanakan dua hari penuh tanggal 15–16 Oktober 2011. Ini merupakan ketiga kali sejak yang pertama tiga ta hun yang lalu. Tapi ada perkembangan amat ber arti tahun ini, yaitu dilakukan kerja sama dan disambut dengan dukungan dari pemerintah Timor Leste. Pemerintah tetangga ini akan me ngirimkan rombongan-rombongan kesenian dan band serta kesebelasan sepakbola untuk ikut tampil, dan akan mengampanyekan agar masyarakat Timor Leste datang berkunjung ke Festival. Acaranya beragam dan akan me menuhi berbagai minat dan segmen. Ada Konser Musik, Pagelaran Seni dan Budaya, Festival Sasando, Pemutaran Film, Pameran pariwisata, barang kerajinan, warna-warni Timor Leste, NTT dan Indonesia, Pasar Malam, bahkan pertandingan persahabatan
Sasando seperti ini akan mengisi acara festival di Atambua mendatang.
sepak bola, dan pastilah juga Kuliner. Maka di Festival Atambua akan ber temu wisnus dari dalam negeri, den gan wisman yang datang dari Timor Leste, baik warga Timor Leste sendiri maupun expatriates yang memang cu kup banyak bertugas dan bertempat tinggal di TL. Kegiatan Promosi Pariwisata Da lam Negeri ini sekaligus mendatang kan wisman seraya menjadi ajang per temuan dan pergaulan people to people interconnectivity dengan Timor Leste. Berbagai instansi mendukung mulai dari Kemenlu, Polhukam, Imigrasi, dan Pemda serta instansi dan industri pariwisata di NTT. n
29
30
Vol. 2
indikator
l
No. 21
l
September 2011
Relisasi Wisman Bulanan JANUARI – JULI, 2011 vs 2010
Bulan
2011
2010
(+/-) %
JANUARI
548.821
493.799
11,14%
FEBRUARI
568.057
523.135
8,59%
MARET
598.068
594.242
0,64%
APRIL
608.093
555.915
9,39%
M E I
600.191
600.031
0,03%
J U N I
674.402
613.422
9,94%
J U L I
745.451
658.476
13,21%
4.343.083
4.039.020
7,53%
TOTAL JAN-JUL ‘11
AGUSTUS
586.530
SEPTEMBER
560.367
OKTOBER
594.654
NOVEMBER
578.152
DESEMBER
644.221
GRAND TOTAL
7.002.944
Realisasi Wisman Bulanan, 2009 - 2011
800.000 700.000 600.000 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 –
JAN
FEB
MAR
JAN
FEB
MAR
MEI
JUN
JUL
2010
2011
APR
APR
MEI
AGT
SEP
OKT
NOV
DES
NOV
DES
2009 JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
TOTAL
2011
548.821 568.057 598.068 608.093 600.191 674.402 745.451
4.343.083
2010
493.799 523.135 594.242 555.915 600.031 613.422 658.476 586.530 560.367 594.654 578.152 644.221 7.002.944
2009
473.165 421.555 511.314 487.121 521.735 550.582 593.415 566.797 493.799 547.159 531.669 625.419 6.323.730
Vol. 2
l
No. 21
l
September 2011
indikator
31
Relisasi Wisman Berdasarkan Fokus Pasar JANUARI-JULI, 2011 vs 2010
JANUARI – JULI SELISIH FOKUS PASAR 2011 2010
(+/-) %
11,78%
SINGAPURA
717.155
641.553
75.602
MALAYSIA
596.712
648.865 -52.153 -8,04%
AUSTRALIA
490.977
393.059
97.918
24,91%
CHINA
286.269
250.909
35.360
14,09%
JEPANG
229.050
227.254
1.796
0,79%
KOREA SELATAN
175.438
165.991
9.447
5,69%
INGGRIS
109.248
107.487
1.761
1,64%
INDIA
96.784
83.379
13.405
16,08%
PERANCIS
94.788
87.410
7.378
8,44%
BELANDA
91.753
90.941
812
0,89%
JERMAN
75.397
74.868
529
0,71%
FILIPINA
73.525
59.968
13.557
22,61%
TIMUR TENGAH
56.560
48.553
8.007
16,49%
RUSIA
51.218
44.473
6.745
15,17%
LAINNYA *)
1.198.209
1.114.310
83.899
7,53%
GRAND TOTAL
4.343.083
4.039.020
304.063
7,53%
*) Kebangsaan lain dan pintu lain.
Realisasi Wisman Menurut Pintu Masuk Periode Januari–Juli, 2011 vs 2010
Pintu Masuk
Soekarno-Hatta Ngurah Rai Polonia Batam, Kep. Riau Sam Ratulangi Juanda Entikong Adi Sumarmo Minangkabau Tanjung Priok Tanjung Pinang Selaparang, Mataram Makassar Sepinggan, Balikpapan St. Sarif Q-II,Pekanbaru Adi Sucipto, Yogyakarta Husein Sastranegara, Bandung Tanjung Uban, Kep. Riau Balai Karimun, Kep. Riau Jumlah 19 Pintu Pintu Lainnya Total Wisman
2011
1.111.201 1.570.055 107.313 660.282 10.816 104.059 13.697 13.816 18.261 37.858 60.833 10.516 7.730 9.328 12.906 29.497 69.201 192.607 63.225 4.103.201 239.882 4.343.083
Januari – juli Perubahan thd Jan-Jul 2010 2010
1.116.026 -0,43% 1.421.281 10,47% 94.357 13,73% 583.488 13,16% 12.164 -11,08% 97.554 6,67% 13.411 2,13% 12.988 6,38% 15.473 18,02% 35.854 5,59% 56.989 6,74% 9.202 14,28% 8.904 -13,19% 5.979 56,01% 8.873 45,45% 30.371 -2,88% 51.538 34,27% 177.980 8,22% 60.831 3,94% 3.813.263 7,60% 225.757 6,26% 4.039.020 7,53%
32
Vol. 2
INDIKATOR
l
No. 21
l
September 2011
Program dan Kegiatan Kemenbudpar 2011
D
untuk pasar AS
ata ini menunjukkan betapa pasar AS dapat menghasilkan angka 200 ribu wisman ke Indonesia padahal belum ada penerbangan langsung dari negeri itu. Maka optimisme akan menghasilkan jumlah wisman lebih banyak dari pasar AS semakin diperkuat ketika penerbangan langsung ke/
dari Indonesia mulai beroperasi, atau, manakala industri pariwisata memanfaatkan operator penerbangan yang menjadi anggota salah satu Aliansi maskapai penerbangan internasional. Adapun kegatan Ditjen Pemasaran Pariwisata pada pasar AS dewasa ini antara lain tergambar sebagai berikut :
USTOA Conference, Florida
11-13 Des