PENGARUH FINANCIAL LEVERAGEDAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TbK (PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE) TAHUN 2010 – 2014
SKRIPSI
Oleh : MUTIARA RISTA N.H NPM : 11132170
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TbK (PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE) TAHUN 2010 – 2014
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra
Oleh : Mutiara Rista N.H NPM : 11132170
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2015
i
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TbK (PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE) TAHUN 2010 – 2014
NAMA
: MUTIARA RISTA N.H
FAKULTAS
: EKONOMI
PROGRAM STUDI :MANAJEMEN NPM
:11132170
DISETUJUI dan DITERIMA OLEH : DOSEN PEMBIMBING
( FITRA MARDIANA, SE, MM ) NIDN : 0724126802
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima dan disetujui oleh tim Penguji Skripsi serta dinyatakan LULUS. Dengan demikian skripsi ini dinyatakan sah untuk melengkapi syarat – syarat mencapai gelar Sarjana EKONOMI pada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA Tim PengujiSkripsi : 1. Ketua
: Dr. Soenarmi ,SE, MM (Dekan Fakultas Ekonomi)
(
)
2. Sekretaris
: Dwi Lesno Panglipursari,SE, MM (
)
(Ketua Program Studi)
3. Anggota
: 1. Dr. Ir. Muninghar, MM (Dosen Penguji I)
(
)
2. Drs.Ec.Hidayat salim, M.Si ( (Dosen Penguji II)
)
3. Fitra Mardiana, SE, MM (Dosen Penguji III)
)
iii
(
PENGARUH FIANANCIAL LEVERAGE DAN OPERATING LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR TbK (PERSAHAAN FOOD AND BEVERAGE) TAHUN 2010 – 2014 DI SUSUN : MUTIARA RISTA N.H NPM : 11132170 ABSTRAK Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada analis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan, terutama apabila angka rasio tesebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Dengan keadaan seperti ini, kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada perusahaan yang telah go public dengan memperhatikan laporan yang ada tentang beberapa hal, diantaranya adalah Earning per share, Leverage, Return on investment dan Return on Equity. Tingkat pendapatan per lembar saham atau Earning per share (EPS), yang ada dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten terhadap harga s aham yang diperdagangkan merupakan suatu analisis laba dari sudut pandang pemilik yang dipusatkan pada laba per lembar saham dalam suatu perusahaan. Rasio ini sangat sederhana mengakibatkan atau melibatkan pembagian laba bersih untuk saham biasa dalam jumlah rata-rata saham biasa yang beredar. Semakin tinggi tingkat EPS, saham tersebut semakin bernilai sehingga hubungan yang ada adalah positif dan signifikan, yaitu semakin baik EPS, harga saham semakin tingi dan semakin buruk EPS harga saham semakin rendah. Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk mendanai aset tersebut. Biaya – biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya pendanaan dengan hutang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor – faktor lingkungan (environmental factors). Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara – cara untuk mendanai aset tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Financial Leverage dan Operating leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur TbK. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 6 perusahaan manufaktur selama periode analisis 2010–2014. Hasil dari pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah Financial Leverage dan Operating leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Kata Kunci : Pengaruh Financial leverage dan Operating leverage terhadap Return On Asset dalam perhitungan Laporan Keuangan Perusahaan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan-Nya, khususnya dalam penyusunan penelitian ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Financial leverage dan Operating leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan”. Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan kelulusan studi pada Program Sarjana (SI) Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Putra Surabaya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara moril maupun materiil, khususnya kepada : 1.
H. Budi Endarto , SH , M Hum, selaku Rektor Universitas Wijaya Putra Surabaya.
2. Fitra Mardiana., SE., MM, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, dan membantu, memberikan saran-saran serta dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Keluarga tercinta, Ibu, Nenek, Om – Om ku, Prada Adi Ari Widodo, dan Adik– adikku, yang telah memberikan segala kasih sayang dan perhatiannya yang begitu besar sehingga penulis merasa terdorong untuk menyelesaikan studi agar dapat mencapai cita-cita dan memenuhi harapan orang tua. 4. Teman-teman kuliah Manajemen, Novi, Imey, Isna, Reka, Fitri, Kiki, Tyas, Linda, Igha dan Fananiyang senantiasa menjadi teman kuliah yang berkesan bagi penulis, memberikan dorongan satu sama lain dan kerjasama yang baik selama ini.
v
5. Semua pihak yang telah membantu, memberikan semangat serta do’anya kepada penulis, yang tidak dapat penulis sampaikan satu per satu. Terima kasih banyak. Hanya doa dan ucapan syukur yang dapat penulis panjatkan, semoga Allah SWT berkenan membalas semua kebaikan Bapak, ibu, Saudara dan teman–teman sekalian. Akhir kata, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Surabaya, 08 Juli 2015 Penulis Mutiara Rista N.H
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................
i
Halaman Persetujuan ....................................................................................
ii
Halaman Pengesahan ....................................................................................
iii
Abstrak .........................................................................................................
iv
Kata Pengantar..............................................................................................
v
Daftar Isi.......................................................................................................
vii
Daftar Tabel ..................................................................................................
ix
Daftar Gambar ..............................................................................................
x
Daftar Lampiran ...........................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
5
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Landasan Teori .......................................................................................
7
2.1.1 Laporan Keuangan ............................................................................
7
2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan ................................................................
8
2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan ............................................................
8
2.1.4 Financial Leverage ..........................................................................
10
2.1.5 Rasio Keuangan ................................................................................
12
2.1.6 Ratio Leverage ................................................................................
14
2.1.7 Operating Leverage (OL) ................................................................
15
2.1.8 Rasio Profitabilitas ............................................................................
16
2.1.9 Return on Asset (ROA) ...................................................................
17
2.1.10 Return on Equity (ROE) ..................................................................
20
2.2 Penelitian Terdahulu ...............................................................................
20
2.3 Kerangka Konseptual ..............................................................................
22
vii
2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................
23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................
24
3.2 Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel ..............................................
24
3.2.1 Populasi .......................................................................................
24
3.2.2 Sampel ........................................................................................
24
3.3 Variabel dan Definisi Operasional Variabel.............................................
25
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...............................
26
3.5 Teknik Keabsahan Data ..........................................................................
27
3.6 Teknik Analisis Data ...............................................................................
27
3.6.1 Melakukan perhitungan masing-masing variabel .........................
28
3.6.2 Pengujian Asumsi ........................................................................
29
3.6.3 Melakukan Perhitungan Regresi Berganda...................................
31
3.6.4 Pengujian Hipotesis .....................................................................
32
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Penyajian Data ......................................................................................
34
5.1.1 Deskripsi Obyek Penelitian..........................................................
34
5.2 Analisis Data .........................................................................................
36
5.2.1 Financial Leverage (FL)..............................................................
36
5.2.2 Operating Leverage (OL) ............................................................
37
5.2.3 Return On Asset (ROA)................................................................
38
5.2.4 Statistik Deskriptif .......................................................................
38
2
5.2.5 Koefisien Determinasi (R ) ..........................................................
47
5.3 Interprestasi ............................................................................................
48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .............................................................................................
50
5.2 Saran .....................................................................................................
50
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu .........................................................
21
Tabel 3.1 Kriteria Sampel...........................................................................
25
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan .......................................................................
35
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan yang digunakan Penelitian .............................
36
Tabel 4.3 Financial Leverage ( FL ) variabel X1 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 ..........
36
Tabel 4.4 Operating Leverage ( OP ) variabel X2 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 ..........
37
Tabel 4.5 ReturnOn Asset ( ROA ) variabel Y perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 .................
38
Tabel 4.6 Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation .......................................................................
39
Tabel 4.7 UjiStatistik Non – Parametrik .....................................................
41
Tabel 4.8 Penguji multikolinearitas ............................................................
42
Tabel 4.9 Penguji autokorelasi....................................................................
43
Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas ...............................................................
44
Tabel 4.11 Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial)..............................................
45
Tabel 4.12 HasilPerhitunganRegresiSimultan ...............................................
46
Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2) .........................................................
47
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Penelitian .............................................
22
Gambar 4.1
Uji Normalitas .......................................................................
40
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A DAFTAR PERUSAHAAN LAMPIRAN B SPSS DAN CHARTS
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bagi setiap perusahaan, kontinuitas dan berkembangnya usaha merupakan tujuan yang selalu diusahakan untuk dicapai, Pencapaian tujuan tersebut tidak dapat
dipisahkan
dengan
kemampuan
manajemen
perusahaan
untuk
mengefektifkan sumber daya yang dimiliki perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan yang optimal. Bagi perusahaan, laporan keuangan merupakan mekanisme yang penting bagi manajer untuk berkomunikasi dengan investor luar. Dalam hal ini laporan keuangan merupakan sarana akuntabilitas manajemen kepada pemilik. Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin pada laporan keuangan disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi keuangan dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi keuangan tersebut kepada semua pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan berguna untuk berbagai pihak, baik pihak dalam maupun pihak luar perusahaan. Kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin padalaporan keuangan disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi keuangan dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinyaperubahan posisi keuangan tersebut kepada semua pihak yang berkepentingandengan eksistensi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan
1
2
dan hasiloperasi perusahaan berguna untuk berbagai pihak, baik pihak dalam maupunpihak luar perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya meliputi Neraca, Laporan Rugi Laba dan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Laporan keuangan ini digunakan untuk berbagai macam tujuan. Setiap penggunaan yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda pula. Informasi yang didasarkan pada analisis keuangan mencakup penilaian keadaan keuangan perusahaan baik yang telah lampau, saat sekarang dan ekspetasi masa depan. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Pekerjaan paling mudah dalam analisis keuangan tentu saja menghitung rasio – rasio keuangan suatu perusahaan. Menurut Mohammad Muslich (2003;47), rasio keuangan dapat disajikan dalam dua cara. Yang pertama untuk membuat perbandingan keadaan keuangaan pada saat yang berbeda, sedangkan yang kedua untuk membuat perbandingan keadaan keuangan dengan perusahaan lain. Analisis rasio merupakan alat analisis yang berguna apabila dibandingkan dengan rasio standar. Terdapat dua macam rasio standar yang biasa digunakan. Yang pertama adalah rasio yang sama dari laporan keuangan tahun – tahun yang lampau. Yang kedua adalah rasio dari perusahaan lain yang mempunyai karakteristik yang sama dengan perusahaan yang dianalisis. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan denganmenggunakan alat analis berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau
2
3
memberigambaran kepada analis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan, terutama apabila angka rasio tesebut dibandingkan denganangka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Dengan keadan sepertiini, kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada perusahaandengan memperhatikan laporan yang ada tentang beberapahal, diantaranya adalah Earning per share, Leverage, Return on investment dan Return on Equity. Ada dua hal dalam financing yang berkaitan dengan modal sendiri (equity). Bila perusahaan ingin mempertahankan posisi solvabilitas dan likuiditas tentunya diperlukan modal sendiri yang memadai, namun pertumbuhan modal sendiri yang belebihan ini bisa memperkecil rentabilitas modal sendiri dan meningkatkan biaya modal. Secara teori, penerbitan saham merupakan biaya yang relatif besar dibandingkan dengan pembiayaan obligasi, hal ini seperti diungkapkan dalam beberapa teori tradisional tentang struktur modal (Van Horne,1998). Dikemukakan bahwa kenaikan debt-equity ratio pada tingkat tertentu akanmeminimumkan biaya modal, tapi bila penambahan terlalu berlebihan justruberakibat meningkatnya biaya modal. Financial leverage terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap. Apabila perusahaan menggunakan hutang, maka perusahaan harus membayar bunga. Analisis leverage digunakan untuk mengukur komposisi perbandingan antara dana atau modal sendiri yang dicerminkan dalam komponen modal dengan dana luar. Operaitng Leverage
timbul bila perusahaan dalam operasinya
mempergunakan aktiva tetap.Penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan beban
3
4
tetap berupa penyusutan. Perusahaan yang mempunyai Operating leverage yang tinggi, break event point (BEP) akan tercapai pada tingkat penjualan yang relatif tinggi, dan dampak perubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar jika operating leverage-nya semakin tinggi (I made Sudana, 2009). (Farah Margaretha, 2014) Operating leverage menunjukkan seberapa besar biaya tetap digunakan dalam operasi perusahaan. Jika sebagian besar dari total perusahaan adalah biaya tetap maka dikatakan bahwa operating leverage perusahaan tersebut tinggi. Profitabilitas
digunakan
profitabilitasmenunjukkan
dalam
kemampuan
penelitian
perusahaan
dalam
ini,
karena
menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu ( Hanafi dan Halim, 2000 ). Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan menarik para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis memilih judul ”Pengaruh Financial Leverage dan Operating Leverage Terhadap Profitabilitas PerusahaanManufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
4
5
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka permasalahandalam penelitian adalah: 1. Apakah Financial Leverage dan Operating leveragesecara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada tahun 2010 – 2014. 2. Manakah di antara variabel Financial leverage dan Operatig leverage yang palingberpengaruh terhadapProfitabilitas Perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada tahun 2010 – 2014. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Financial Leverage dan Operating leverage terhadap
Profitabilitas Perusahaan manufaktur TbK
Food and
Beverage pada tahun 2010 – 2014. 2. Untuk menguji dan menganalisis di antara variabel Financial leverage dan Operatig leverage yang paling berpengaruh terhadapProfitabilitas Perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada tahun 2010 – 2014. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagaiberikut : 1.
Hasil penelitian ini dapat di gunakan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan sumber dana pinjaman yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemegang saham.
2.
Bagi Investor dan calon investor yang tertarik menanamkan modalnya melalui pasar modal, hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahanreferensi dalam mempertimbangkan keputusan investasi.
5
6
3.
Bagi Penulis, penelitian ini merupakan sarana untuk mempraktekkan teori dan pengetahuan yang didapatkan dari bangku kuliah, dan juga hasilpenelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untukmendukung penelitian berikutnya.
6
7
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1.Laporan Keuangan Laporan
keuangan
merupakan
dasar
bagi
upaya
analitis
atas
suatuperusahaan, maka pertama – tama kita harus mengerti sifat, cakupan, danketerbatasannya sebelum kita menggunakan data serta observasi yang dihasilkandari laporan itu untuk pertimbangan analitis kita.Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi)yang bisa dipakai untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan akanmemberikan informasi mengenai profitabilitas, risiko, timing aliran kas, yangkesemuanya akan mempengaruhi harapan pihak – pihak yang berkepentingan. Menurut Myer (2001) yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah : “Dua
daftar
yang
disusun
oleh
Akuntan
pada
akhir
periode
untuk
suatuperusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dandaftar pendapatan atau daftar rugi – laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudahmenjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketigayaitu daftar surplus atau daftar yang tak dibagikan (laba yang ditahan)”. Pada
umumnya
laporan keuangan itu terdiri
dari Neraca dan
PerhitunganRugi Laba serta Laporan Perubahan Modal, di mana Neraca menunjukkan ataumenggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan padatanggal tertentu, sedangkan Perhitungan (laporan) Rugi Laba memperlihatkanhasil –hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang
7
8
terjadi selamaperiode atau alasan – alasan yang menyebabkan perubahan modal perusahaan. 2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan Laporan Keuangan adalah untuk membantu para pemakai yang pada pokoknya memiliki wewenang, kemampuan, atau sumber yang terbatas untuk mendapatkan informasi dan yang meyakini laporan keuangan sebagai sumber utama informasi tentang kegiatan ekonomi perusahaan ( Harahap; 1994 ). 2.1.3 Pengguna Laporan Keuangan Dalam PSAK (2002) pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga – lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi: a. Investor Penanaman
modal
beresiko
dan
penasihat
mereka
berkepentingan
denganresiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang merekalakukan.
Mereka
membutuhkan
informasi
untuk
membantu
menentukanapakah harus membeli,
menahan atau menjual investasi
tersebut.Pemegang
tertarik
saham
memungkinkanmereka
untuk
juga
menilai
pada
kemampuan
informasi
yang
perusahaan uantuk
membayar deviden. b. Karyawan Karyawan dan kelompok – kelompok yang mewakili mereka tertarik padainformasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka
8
9
jugatertarik
dengan
informasi
yang
memungkinkan
mereka
untuk
menilaikemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat, pensiun,dan kesempatan kerja. c. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yangmemungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bungadapat dibayar pada saat jatuh tempo. d. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok
dan
kreditur
usaha
lainnya
tertarik
dengan
informasi
yangmemungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutangakan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan padaperusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberipinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung padakelangsungan hidup perusahaan. e. Pelanggan Para
pelanggan
berkepentingan
dengan
informasi
mengenai
kelangsunganhidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangkapanjang dengan, atau tergantung pada perusahaan. f. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasannyadengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan denganaktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untukmengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagaidasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
9
10
g. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti padaperekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan danperlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapatmembantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan(trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan sertarangkaian aktivitasnya. 2.1.4 Financial Leverage Financial Leverage merupakan hal penting dalam penentuan struktur modal perusahaan. Oleh Bambang Riyanto (1997) dinyatakan bahwa leverage keuangan adalah penggunaan dana yang disertai dengan biaya tetap. Sedangkan Weston (1994) menyebutkan leverage keuangan atau disebut juga faktor leverageadalah rasiol antara nilai buku seluruh hutang (debt=D) terhadap nilai total aktiva(total assets=TA), atau penggunaan hutang pada modal perusahaan. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan leverage keuangan yang menguntungkan (favorable financial leverage) atau efek yang positif kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar dari pada beban tetap dari penggunaan dana itu.Leverage keuangan atau faktor leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang (debt=D) terhadap total aktiva (TA) adalah total nilai buku dari aktiva menurut catatan akuntansi. Nilai total perusahaan (V) adalah total aktiva nilai pasar seluruh komponen struktur keuangan perusahaan. Bila menetapkan hubungan leverage yang didasarkan pada rasio hutang terhadap total aktiva, maka rasio antara hutang dan modal pemegang saham dapat ditentukan. Jika perumusan rasio hutang atas
10
11
ekuitas FinancialLeverage dan Operating Leverage(debt/equity), maka besarnya sama dengan D/TA : (1-D/TA). Dengan demikian, harus dibedakan antara risiko usaha dengan risiko keuangan. Risiko usaha adalah berbagai variabilitas dari hasil pengembalian yang diharapkan sebelum pajak (EBIT) terhadap total aktiva perusahaan. Risiko keuangan
adalah
risiko
tambahan
yang
timbul
karena
penggunaan
leveragekeuangan dan tercermin pada berbagai variabilitas arus laba bersih (net incomestream) atau NI.Dengan adanya leverage, jumlah bunga atas pinjaman yang dibayarmempengaruhi hubungan antara hasil pengembalian atas total aktiva sesudahpajak dengan hasil pengembalian terhadap modal. Hubungan antara kedua rasioini adalah : ( EBIT ) ( 1 – T ) = NI + (1 – T) Jumlah bunga yang bibayar adalah rD, yaitu suku bunga ® dikalikan dengan hutang yang masih tersisi (D). Degree of Financial Leverage = DFL Leverage keuangan mengambil alih apa yang dilupakan oleh leverage operasi, yaitu makin memperbesar dampak tingkat penjualan terhadap laba per saham (EPS). Sehingga leverage operasi sering disebut sebagai leverage tingkat pertama dan leverage keuangan sebagai leverage tingkat kedua. Tingkat leverage keuangan merupakan raasio persentase perubahan laba bersih yang tersedia untuk para pemegang saham dengan persentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT).
11
12
Pengertian leverage menurut Dr. Suad Husnan, M.B.A (2008 , hal 611) : “ Leverage merupakan kekuatan pengungkit,yaitu dari kata dasar lever yang berarti pengungkit”. “Tingkat leverage keuangan didefinisikan sebagai rasio presentase perubahan laba bersih yang tersedia untuk para pemegang saham dengan presentase perubahan laba sebelum bunga dan pajak”. (J. Fred Weston) Sedangkan menurut Agus Sartono “Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. Dengan demikian alasan yang kuat untuk menggunakan dana dengan beban tetap adalah untuk meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham. Berdasarkan rumus financial leverage sebagai berikut : Financial Leverage = Total Hutang x 100% Total Aktiva 2.1.5 Rasio Keuangan Menurut Mushlich rasio keuangan dapat disajikan dalam dua cara. Yangpertama untuk membuat perbandingan keadaan keuangan pada saat yang berbeda. Dan kedua, untuk membuat perbandingan keadaan keuangan dengan perusahaan lain. Analisis rasio merupakan alat analisis yang berguna apabila dibandingkandengan rasio standar. Terdapat dua macam rasio standar yang lazim digunakan.Yang pertama adalah rasio yang sama dari laporan keuangan tahun – tahun yanglampauyang kedua adalah rasio dari laporan lain yang mempunyai karakteristikyang sama dengan perusahaan yang dianalisis. Rasio standar kedua
12
13
ini disebutrata – rata rasio industriRasio keuangan didisain untuk memperlihatkan hubungan antara item –item pada laporan keuangan (neraca, laporan laba – rugi). Ada lima jenis rasiokeuangan (Atmaja : 1999) : 1. Leverage Ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakanperusahaan. 2. Liquidity
Ratios,
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhikewajiban – kewajiban yang jatuh tempo. 3. Efficiency atau Turnover atau Asset Management Ratios, mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktivanya. 4. Profitabilrty Ratios, mengukur kemampuan perusahaan menghasilkanlaba. 5. Market – Value Ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilaioleh investor. Menurut (I Made Sudana, 2009), Financial leverage di bedakan menjadi : financial
structure
(struktur
keuangan)
dan
capitalstructure
(struktur
modal).Financal structure, menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya.financial structur, tampak pada neraca sebelah kredit,yang terdiri atas utang lancar,utang jangka panjang dan modal.Capital structure, merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang.Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi: utang jangka panjang,saha istimewam,saham biasa dan laba ditahan. Leverage factor, adalah merupakan perbandingan antara nilai buku total utang (D) dengan total aktiva (TA) atau perbandingan antara total utang dengan modal (E).
13
14
2.1.6 Ratio Leverage Ratio Leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan utang untuk membiayai sebagian daripada aktiva perusahaan. Pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutanperusahaan. Tetapi penggunaan utang juga memberikan subsidi pajak atas bungayang dapat menguntungkan
pemegang
saham.
Karenanya
penggunaan
utang
harusdiseimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Ratio leverage yang lazim digunakan adalah : 1. Debt to Net Worth
=Utang jangka Pendek + Utang Jangka Panjang Modal
2. Coverage Interest Charges = Laba Bersih Operasional Bunga 3.
Total Assets to Net Worth = Total Aktiva Modal
4.
Fixed Assets to Net Worth =Aktiva Tetap Modal
5.
Current Assets to NetWorth = Aktiva Lancar Modal
6. Inventory to Net Worth =Persediaan Barang Modal 7. Receivable to Net Worth =Piutang Modal
14
15
8.
Liquid Assets to Net Worth = Aktiva Liquid Modal
2.1.7 Operating Leverage (OL) Di dalam manajemen keuangan perusahaan pada umumnya di kenal dua macam leverage, yaitu operating leverage dan financial leverage. Operating leverage dapat di gambarkan secara mudah dengan menggunakan laporan rugi laba.Leverage ini membandingkan pengaruh pendapatan (penjualan) terhadap perubahan keuntungan operasional (Operating Income). Operating leverage menurut Hanafi (2004:329) bisa diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasioal. Beban tetap operasional biasanya berasal dari biaya depresiasi,biaya produksi dan pemasaran yang bersifat tetap (Misalnya gaji bulanan karyawan). Sebagai kebalikannya adalah beban (biaya) variabel operasional. Contoh biaya variabel operasional adalah biaya tenaga kerja yang di bayar berdasarkan produk yang di hasilkan. Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi yang tinggi (relatif terhadap biaya variabel) dikatakan menggunakan operating leverage yang tinggi. Dengan kata lain degree of operating leverage (DOL), yang diukur dengan rumus: DOL = % ∆ EBIT % ∆ Sales Adapun kegunaan dari Operating leverage adalah leverage operasi dapat mengukur perubahan pendapatan atau penjualan terhadap keuntungan operasi perusahaan. Dilihat dari kegunaan operating leverage, dapat di simpulkan bahwa perusahaan dapat mengetahui perubahan laba operasi sebagai akibat perubahan
15
16
laba operasi sebagai akibat perubahan penjualan, sehingga perusahaan dapat mengetahui keuntungan operasi perusahaan. 2.1.8Rasio Profitabilitas Menurut Sartono (1998), Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar – benar akan diterima dalam bentuk deviden. Nilai pasar suatu saham tergantung kepada perkiraan dari Expected Return dan risiko dari Arus kas di masa mendatang. Penilaian dari arus kas ini merupakan proses dasar, karena laporan keuangan tidak cukup menunjukkan aktivitas perusahaan di masa mendatang. Namun demikian, beberapa macam analisis profitabilitas, yang didasarkan pada laporan keuangan, merupakan informasi yang berguna bagi manajer. Pengukuran tingkat Profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat Return On Asset (ROA) yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta oleh investor dalam pasar modal. Jika hasil yang diharapkan lebih besar daripada hasil yang diminta, maka investasi tersebut dikatakan sabagai menguntungkan. Rasio Profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Karenanya profitabilitas dalam konteks analisis rasio, mengukur pendapatan menurut laporan laba rugi dengan nilai buku investasi. Rasio profitabilitas ini, kemudian, dapat dibandingkan rasio yang sama perusahaan pada tahun lalu atau rasio rata – rata industri. Rasio profitabilitas yang
16
17
lazim digunakan meliputi : Net Profit Margin, Return on Investment, Return on Net Worth. 2.1.9 Return on Asset ( ROA ) Analisis Return on Asset (ROA)atau sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Rentabilitas Ekonomi mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian bisa diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa – masa mendatang. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam
menghasilkan
keuntungan
dengan
memanfaatkan
aktiva
yang
dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang baik karena juga akan memberikan return yang semakin besar pula. Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk mendanai aset tersebut. Biaya – biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya pendanaan dengan hutang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan
(strategi)
dan
pengaruh
dari
faktor
–
faktor
lingkungan
(environmentalfactors). Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara – cara untuk mendanai aset tersebut. Return On Asset (ROA) merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis Return On asset atau sering diterjemahkan dalam bahasa
17
18
Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masamasa mendatang. Return On Asset (ROA) menurut Sawir (2001) menyatakan rasio antara Net IncomeAfter Tax terhadap aset secara keseluruhan menunjukan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanaman modal. Sedangkan menurut Henry Simamora (2006; 529) dalam bukunya Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan menyatakan Rasio imbalan aktiva (ROA) merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan. Dari definisi-definisi dua ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Return onAsset merupakan rasio imbalan aktiva yang dipakai untuk mengevaluasi apakah manajemen telah mendapat imbalan yang memadai dari asset yang dikuasainya. Dalam perhitungan rasio ini, hasil biasanya didefinisakan sebagai sebagai laba bersih. Rasio ini merupakan ukuran yang bermanfaat jika seseorang ingin mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya, tanpa memperhatikan besarnya relatif sumber dana tersebut. Return On Asset kerap kali dipakai oleh manajemen puncak untuk mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan multidivisional. Menurut Mardiyanto (2009; 196) ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Menurut Dendawijaya (2003; 120) rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
18
19
dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007; 196) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat dari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam melaksanakan operasi sehari – hari. Rasio ini sangat berguna untuk membandingkan antara dua perusahaan atau lebih yang memiliki struktur permodalan yang berbeda atau untuk membandingkan perusahaan yang sama untuk dua periode yang berbeda, karena dengan demikian akan diketahui earning power atau Return on Asset ( ROA ) dari perusahaan yang bersangkutan atau dari periode ke periode lainnya. Rasio yang menunjukkan kemungkinan – kemungkinan sebagai barikut : 1.
Adanya over investment dalam aktiva yang digunakan untukoperasi dalam hubungannya dengan volume penjualan yangdiperoleh dengan aktiva tersebut.
2. Merupakan cermin rendahnya volume penjualan dibandingkandengan ongkos – ongkos yang diperlukan. 3.
Adanya inefisiensi baik dalam produksi, pembelian maupunpemasaran.
4.
Adanya kegiatan ekonomi yang menurun.
19
20
Formula ROA bisa dihitung sebagai berikut : Laba bersih sesudah pajak Aktiva total 2.1.10 Return On Equity (ROE) Return on Equity atau sering disebut juga dengan Return On Common Equity. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering juga diterjemahkan sebagaiRentabilitas Saham Sendiri (Rentabilitas Modal Saham). Investor yang akanmembeli saham akan tertarik dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian daritotal profitabilitas yang bisa dialokasikan ke pemegang saham. Seperti diketahui pemegang saham mempunyai klaim residual (sisa) atas keuntungan yangdiperoleh. Keuntungan yang diperoleh perusahaan pertama akan dipakai untukmembayar bunga hutang, kemudian saham preferen, baru kemudia (kalau adasisa) diberikan ke pemegang saham biasa. Formula ROE bisa dihitung sebagai berikut : Return on Equity (ROE ) = Laba bersih sesudah Pajak Modal Sendiri 2.2. Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa hasil dari penelitian terdahulu, yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini, seperti : 1. Ahmad Raza Bilal (2011) Ahmad
Raza
Bilal
melakukan
penelitian
yang
berjudulPengaruh
financialLeverage dan Operating Leverage terhadap Profitabilitas. Variabel yang
digunakan
adalah
Return
On
Assets
(ROA)
serta
financial
leveragedanoperatingleverage. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial
20
21
leverage berpengaruh positif dengan ROA, sedangkan operating leverage berpengaruh negatif dengan ROA. 2. Ebrahim Mansori dan Joriah Muhammad (2012). Ebrahim Mansori dan Joriah Muhammad melakukan penelitian tentang Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan. Dengan variabel yang digunakan yaitu Return On Asset (ROA), siklus konversi kas, piutang, perputaran persediaan dan periode penangguhan hutang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus konversi kas, piutang, perputaran persediaan dan periode penangguhan hutang berpengaruh negatif dengan ROA. Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu No.
Peneliti
Variabel Penelitian Metode Analisis
Hasil Penelitian
1.
Ahmad Raza Return On Assets Analisis regresi Bilal (2011) (ROA) serta modal kerja dan ukuran perusahaan.
FL berpengaruh positif dengan ROA, sedangkan OL berpengaruh negatif dengan ROA.
2.
Ebrahim Mansoori dan Joriah Muhammad (2012)
Siklus konversi kas, piutang, perputaran persediaan dan periode penangguhan hutang berpengaruh negatif dengan ROA.
Return On Asset Analisis regresi (ROA), siklus konversi kas, piutang, perputaran persediaan dan periode penangguhan hutang.
Sumber : Berbagai jurnal dan penelitian
21
22
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu : 1. Penelitian
ini
mengenai
pengaruh
financial
leveragedan
operating
leverageterhadap profitabilitas perusahaan, dengan objek penelitian yaitu perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI. 2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu financial leverage dan operating leverage. Variabel penelitian tersebut berbeda dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian sebelumnya.
2.3. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang dan hipotesis, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
FL ROA OL
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverage pada periode 2010 – 2014. Penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara financiallaverage(FL)dan Operating leverage (OL) terhadap profitabilitas perusahaan. Alat analisis yang digunakan regresi berganda. Adapun Rasio Profitabilitas yang digunakan adalah ROA.
22
23
2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah salah satu tahap dalam proses pengambilan kesimpulan atau keputusan berdasarkan statistik dan tentu saja dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian (Farid dan Siswanto, 1998 : 434) Penelitian tentang faktor – faktor penentuFinancial Leveragedan Operating Leveragetelah banyak dilakukan. Berdasarkan pada landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka koseptual, maka dapat disimpulkan beberapa hipotesis sebagai berikut : 1 = Finacial leverage dan Operating leveragesecara simultan berpengaruh signifikan negatif terhadap Return On Asset(ROA) pada perusahaan manufakturTbK Food and Beverage pada tahun 2010-2014. 2
=
Financial leveragedan Operating leverage secara simultantidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap Return OnAsset(ROA) pada perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada tahun 2010-2014.
23
24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penjelasan (explanatory), dan menggunakan rancangan penelitian ex post fakto, dengan alasan bahwa sifat data yang diteliti adalah data perusahaan yang sudah terjadi sehingga untuk menemukan pengaruh dari variabel bebas dengan variabel terikat dapat dicapai dalam waktu yang bersamaan tanpa melakukan eksperimen.
3.2. Deskripsi Populasi dan Penentuan Sampel 3.2.1. Populasi Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan data dimana ruang lingkup dan waktu ditentukan oleh peneliti dan menjadi perhatian peneliti (Margono, 2004).Beda halnya dengan pengertian populasi yang merupakan keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2002). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur Food & Beverage yang terdaftar di BEI, dan perusahaan tersebut mengumumkan laporan keuangan di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dengan periode tahun 2010-2014. 3.2.2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi (Margono, 2004).Sampel yang digunakan dalam penelitian ini, diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu
24 24
25
teknik penentuan sampel berdasarkan criteria dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007). Berdasarkan definisi tersebut, maka sampel dalam penelitian ini dipilih sesuai dengan karakteristik sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur TbK Food & BaverageListing selama periode penelitian pada tahun 2010-2014. 2. Perusahaan manufakturTbK Food& Baverage yang menyediakan data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian pada tahun 2010-2014. 3. Perusahaan manufaktur Food & Baverage tidak menghasilkan laba negative selama periode 2010-2014. 3.1 Tabel Kriteria Sampel Jumlah perusahaan
Tidak memenuhi syarat
Digunakan penelitian
15
9
6
3.3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Menghitung Variabel Depeden (variabel tidak bebas) yaitu ROA (Return on Asset) Return on Asset
Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering juga
diterjemahkan sebagai Rentabilitas Saham Sendiri (Rentabilitas Modal Saham). Investor yang akan membeli saham akan tertarik dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas yang bisa dialokasikan ke pemegang saham. Seperti diketahui, pemegang saham mempunyai klaim residual (sisa) atas keuntungan yang diperoleh. Keuntungan yang diperoleh perusahaan pertama akan
25
26
dipakai untuk membayar bunga hutang, kemudian saham preferen, baru kemudia (kalau ada sisa) diberikan ke pemegang saham biasa. Formula ROA bisa dihitung sebagai berikut : Return on Asset (ROA) = Laba bersih sesudah pajak Aktiva Total 2. Menghitung Variabel Independen (variabel tidak bebas) Variabel independent dalam penelitian ini adalah Financial Leveragedan OperatingLeverageyang dirata-ratakan dari data per tahunan selama tahun 2009 2013. Ratio Leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan utang untuk membiayai sebagian daripada aktiva perusahaan. Pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan
kesulitan
keuangan
yang
berakhir
dengan
kebangkrutan
perusahaan. Tetapi penggunaan utang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan pemegang saham. Karenanya penggunaan utang harus diseimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Ratio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total debt to equity ratio.Financial leverage dan Operating leverage dapat di hitung dengan : FL = Total Hutang x 100%
dan OL = EBIT
Total Aktia
Sales
3.4. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Dari pengumpulan data yang berjumlah 15 Perusahaan, maka teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dimana merupakan proses
26
27
pencatatan data yang berhubungan dengan manfaat penelitian
Data yang
dikumpulkan melalui Bursa Efek Indonesia. 3.5. Teknik Keabsahan Data Keabsahan data penelitian kualitatif tidak diragukan kebenarannya. Ada beberapa
hal
yang
menyebabkan
penelitian
kualitatif
diragukan
kebenarannya,yakni subjektivitas peneliti ialah hal paling dominan di dalam penelitian kualitatif,alat penelitian kualitatif yang digunakan ialah pengambilan data di Bursa Efek Indonesia. Berikut beberapa cara dalam menentukan keabsahan data penelitian kualitatif : Seberapa
lamanya
penelitian,
observasi
secara
detail,analisis
kasus,membandingkan dengan hasil penelitian lainnya,dan member check. 3.6. Teknik Analisis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusundalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan yang diperoleh dari obyek penelitian (perusahaan) (H. Sri Sulistyanto, 2000 : 53). Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Return on Asset (ROA) akhir tahun 2010 – 2014 2. Financial Leverage akhir tahun 2010 – 2014 3. Operating Leverage akhir tahun 2010 - 2014
27
28
Dalam penelitian ini akan menghitung, menguji dan menaksir besarnya nilaipengaruh Financial Leveragedan Operating leverageterhadap Tingkat pengembalian profitabilitas (ROA).Pada metode analisis ini menggunakan alat Bantu program Microsoft Excel dan program SPSS
dengan langkah-langkah
sebagai berikut: 3.6.1. Melakukan perhitungan masing-masing variabel 1. Menghitung Variabel Dependen yaitu ROA (Return on Asset) Return on Asset atau sering disebut juga dengan Return On Common Asset.Dalam bahasa Indonesia, istilah ini sering juga diterjemahkan sebagai Rentabilitas Saham Sendiri (Rentabilitas Modal Saham). Investor yang akan membeli saham akan tertarik dengan ukuran profitabilitas ini, atau bagian dari total profitabilitas yang bisa dialokasikan ke pemegang saham. Seperti diketahui, pemegang saham mempunyai klaim residual (sisa) atas keuntungan yang diperoleh. Keuntungan yang diperoleh perusahaan pertama akan dipakai untuk membayar bunga hutang, kemudian saham preferen, baru kemudia (kalau ada sisa) diberikan ke pemegang saham biasa. 2. Menghitung Variabel Independen Variabel independent dalam penelitian ini adalah Financial Leveragedan Operating leverageyangdirata-ratakan dari data tahunan per tahun selama tahun 2010 - 2014. Ratio Leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan utang untukmembiayai sebagian daripada aktiva perusahaan. Pembiayaan dengan hutangmempunyai pengaruh bagi perusahaan karena utang mempunyai beban yang bersifattetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang
28
29
dapat menyebabkankesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Tetapipenggunaan utang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapatmenguntungkan pemegang saham. Karenanya penggunaan utang harusdiseimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Ratio leverage yang digunakandalam penelitian ini adalah Total debt to equity ratio. 3.6.2 Pengujian Asumsi Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian terhadap gejala penyimpangan asumsi klasik. Asumsi modal linier klasik
adalah
tidak
dapat
multikolinearitas,
autokorelasi,normalitas
dan
heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk menguji gejala penyimpangan asumsi klasik adalahsebagai berikut: 1. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah baik variabel bebasmaupun terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Modal regresi yang baikmempunyai distribusi yang normal atau mendekati normal. Pada penelitian ini,pengujian normalitas dilakukan dengan melihat normal probability plot yangmembandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusikumulatif dari distribusi normal. Data sesungguhnya diplotkan sedangkan distribusinormal akan membentuk garis diagonal. Apabila data terdistribusi normal maka plotdata tersebut akan mendekati garis diagonal (Ghozali, 2001). 2. Pengujian multikolinearitas Multikolinearitas berarti ada hubungan liniear yang sempurna atau pasti antarbeberapa atau semua variabel bebas dalam model regresi. konsekuensinya
29
30
adanyamultikolinearitas adalah koefisien regresi variabel tidak tertentu dan kesalahanmenjadi tidak terhingga. Pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian inidilakukan dengan nilai variance inflation factor (VIF) dan tolerance. Kedua ukuranini menunjukkan variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabelbebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Bila nilaitolerance diatas 0,1 maka dikatakan tidak terjadi kolinearitas yang berarti. VIFmengukur variabilitas variabel bebas terpilih dapat dijelaskan oleh variabel bebaslainnya. Bila VIF diatas 10 maka dikatakan tidak terjadi kolinearitas yang berarti(Ghozali, 2001). 3. Pengujian autokorelasi Autokorelasi
adalah
korelasi
antara
anggota-anggota
serangkaian
observasiyang diuraikan menurut waktu dan ruang (Gujarati, 1993). Konsekuensi adanyaautokorelasi diantaranya adalah selang keyakinan menjadi lebar serta variasi danstandar error ditaksir berlalu rendah.Pengujian ada atau tidaknya autokorelasi dalam persamaan regresi ini denganmelihat keadaan nilai Durbin Watson (DW) dari hasil perhitungan. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu model dilakukan melalui pengujian terhadap nilaiDW. Autokorelasi dalam model regresi artinya ada korelasi anggota sampel yangdiurutkan berdasarkan waktu. Ketentuan pengujian terhadap nilai uji DW adalahsebagai berikut: DW < dl : ada autokorelasi dl £ DW £ du : tanpa kesimpulan du < DW < 4 – du : tidak ada korelasi 4 – du £ DW £ 4 – dl : tanpa kesimpulan
30
31
DW > 4 – dl : ada autokorelasi
4. Pengujian heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadiketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jikavariance dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebuthomoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yanag baik
adalah
yang
homoskedastisitas
atau
tidak
terjadi
heteroskedastisitas. Adabeberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu denganmelihat grafik scatter plot dan uji Glejser. Deteksi ada atu tidaknyaheteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafikscatter plot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk polatertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
makamengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan jika ada pola yang jelas, sertatitik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadiheteroskedastisitas. Sedangkan uji glejser dilakukan dengan cara m,eregres nilaiabsolut residual terhadap variabel bebas (Ghozali, 2001). 3.6.3. Melakukan Perhitungan Regresi Berganda Untuk menguji pengaruh Financial Leverage dan Operating Leverage terhadap Profitabilitas (ROA)menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regression). Adapun model persamaan analisis regresi penelitian ini adalah sebagai berikut : (Gujarati, 1995): Y = b0 + b1X1 + b2 X2 + e
31
32
Dimana Y : ROA b0 : koefisien konstanta b1, b2, : koefisien variabel independen X1 : variabel independen yaitu FL X2 : variabel independen yaitu OL e : error term 3.6.4. Pengujian Hipotesis Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan bertujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah variabel bebas X1 dan X2 mempunyai pengaruh dengan variabel tidak bebas
Y, atau perubahan variabel
X1 dan X2
mempengaruhi variabel Y. 2. Uji signifikansi (pengaruh nyata) variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel Tidak bebas (Y) dilakukan secara simultan (individual) akan dilakukan dengan uji statistik t (t-test). Uji t-statistik Keterangan dalam OLS sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh signifikansiparameter-parameter yang dalam hal ini adalah koefisien regresi (bi). Ujikeberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik t (student t). Uji t digunakanuntuk menguji koefisien regresi secara simultan dari variabel bebasnya. Hipotesayang digunakan adalah : Ho : bi = 0
32
33
artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadapvariabel tidak bebas Y. Ho : bi ¹ 0 artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas X terhadap variabeltidak bebas Y. Nilai t-statistik hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus (Gujarati, 1995:114) 3. Untuk menguji dominasi variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y) akandilakukan dengan melihat pada koefisien korelasi parsial (r), nilai koefisienkorelasi simultan variabel (Xi) yang paling tinggi akan menunjukkan tingkathubungan dan pengaruh yang dominan terhadap variabel Y. Untuk pengujiankontribusi kemampuan menjelaskan variabel bebas secara bersamasama(serentak)
terhadap
variansi
variabel
terikat
dapat
dilihat
dari
koefisiendeterminasi (R²) berganda dimana nilai koefisiennya antara 0 £ 1, hal ini berartibahwa nilai R² yang semakin besar mendekati 1 merupakan indikator yangmenunjukkan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan perubahan variabelbebas X terhadap variansi variabel terikat Y.
33
34
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
4.1.
Penyajian Data
4.1.1. Deskripsi Obyek Penelitian Pada bab ini membahas sejumlah analisis berkaitan dengan dengan datadata keuanganyang diperoleh dari penelitian adapun urutan pembahasan secara sistematis adalah sebagai berikut: 1. Statistik deskriptif, 2. Pengujian asumsi klasik, 3. Analisis data yang berupa hasil analisis regresi linier berganda, 4. Pengujian variabel independen baik secara parsial, simultan dan determinasi , 5. Pembahasan tentang pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tidak semua dijadikan sampel penelitian. Karena dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah perusahaan Food and Baverage yang listed dari tahun 2010-2014 yang mengeluarkan data-data keuangan perusahaan (ICMD dan Annual Report 2014) dan yang menghasilkan laba positif selama periode pengamatan (2010-2014). Teknik pengolahan yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga dari 15 perusahaan yang terdaftar hanya 6 perusahaan yang memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel. Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan ternyata terdapat 15 Perusahaan Food nd Beverage. Ke 15 Perusahaan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawa ini :
34
35
Tabel 4.1 Daftar Perusahaan No.
Nama Perusahaan
1.
PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TbK (ADES)
2.
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA TbK (AISA)
3.
PT. TRI BANYAN TIRTA TbK (ALTO)
4.
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TbK (CEKA)
5.
PT. DELTA DJAKARTA TbK (DLTA)
6.
PT. INDOFOOD SUKSES CBP SUKSES MAKMUR TbK (ICBP)
7.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TbK (INDF)
8.
PT. MULTI BINTANG INDONESIA TbK (MLBI)
9.
PT. MAYORA INDAH TbK (MYOR)
10.
PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA TbK (PSDN)
11.
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TbK (ROTI)
12.
PT. SEKAR BUMI TbK (SKBM)
13.
PT. SEKAR LAUT TbK (SKLT)
14.
PT. SIANTAR TOP TbK (STTP)
15.
PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. TbK (ULTJ)
Dengan demikian jumlah anggota sampel berkurang menjadi 6 Peusahaan saja, karena keterbatasan Perusahaan yang tidak memenuhi syarat kriteria yang sudah di tentukan. data Perusahaan yang dapat dipakai untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
35
36
Tabel 4.2 Daftar Perusahaan yang digunakan Penelitian No.
Nama Perusahaan
1.
PT. INDOFOOD SUKSES CBP SUKSES MAKMUR TbK (ICBP)
2.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TbK (INDF)
3.
PT. MAYORA INDAH TbK (MYOR)
4.
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TbK (ROTI)
5.
PT. SEKAR LAUT TbK (SKLT)
6.
PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. TbK (ULTJ)
4.2.
Analisis Data
4.2.1. Financial Leverage (FL) Untuk mengukur tingkat leverage keuangan perusahaaan penelitian ini menggunakan Financial Leverage, yaitu dengan membandingkan total hutang dengan total aktiva yang ada pada perusahaan tersebut. Data
diperoleh dari
laporan keuangan masing – masing perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada Tahun 2010 sampai 2014, berikut adalah masing – masing Financial Leverage perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage lima tahun terkhir: Tabel 4.3 Financial Leverage ( FL ) variabel X1 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 Nama 2010 2011 2012 2013 2014 Perusahaan ICBP
8.919.546
INDF
24.852.838 31.610.225 34.142.674 38.373.129 40.766.701
MYOR
1.991.295
10.709.773 11.986.798 13.265.731 14.518.656 2.424.669
36
3.067.850
3.938.761
3.942.837
37
Nama Perusahaan
2010
2011
2012
2013
2014
ROTI
455.452
546.441
666.608
787.338
903.211
SKLT
118.301
122.900
129.483
139.650
151.991
ULTJ 1.297.953 1.402.447 1.676.519 2.015.147 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Food and Beverage,diolah :
2.186.286
Dengan melihat tingkat Financial Leverage dari tabel diatas dapat menunjukkan komposisi dalam setiap total aktiva yang dimiliki oleh masing – masing perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage yang pada tahun 2010 – 2014 ( 5 Tahun terakhir ). 4.2.2. Operating Leverage (OL) Untuk
mengukur
tingkat
penjualan
perusahaaan
penelitian
ini
menggunakan Operating Leverage, yaitu dengan membandingkan Laba sebelum bunga dan pajak dengan tingkat penjualan (sales) yang ada pada perusahaan tersebut. Data diperoleh dari laporan keuangan masing – masing perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada Tahun 2010 sampai 2014, berikut adalah masing – masing Operating Leverage perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage lima tahun terkhir : Tabel 4.4 Operating Leverage ( OP ) variabel X2 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 Kode 2010 2011 2012 2013 2014 Perusahaan ICBP
2.531.777
2.608.001
2.842.060
2.771.914
2.546.264
INDF
6.296.063
6.851.019
6.870.594
6.717.981
6.054.488
MYOR
773.335
757.877
1.156.560
1.304.809
630.977
ROTI
125.692
153.227
199.403
232.391
207.771
SKLT
5.725
9.064
11.664
19.691
21.891
ULTJ
185.417
182.059
429.341
423.195
271.806
37
38
Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Food and Beverage,diolah : Dengan melihat tingkat Operating Leverage
dari tabel diatas dapat
menunjukkan Break Event Point (BEP) yang dimiliki oleh masing – masing perusahaan manufaktur TbK, untuk tahun 2010 – 2014 ( 5 Tahun terakhir ). 4.2.3. Return On Asset (ROA) Data mengenai ROA diperoleh dari laporan keuangan dalam bentuk perhitungan rasio keuangan masing - masing perusahaan pada tahun 2010 sampai 2014, dengan cara membandingkan laba sebelum pajak dengan total aktiva perusahaan tersebut. Perhitungan dilakukan oleh masing – masing perusahaan kemudian dipublikasikan pada Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu informasi kepada para investor nantinya dan pihak – pihak lain. Berikut adalah tingkat Return On Assets ( ROA ) perusahaan manufaktur Food and Beverage yang akan diteliti pada penelitian ini: Tabel 4.5 ReturnOn Asset ( ROA ) variabel Y perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 Kode Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014 ICBP
13,68
14
13
11
8
INDF
8,32
9,13
8,06
4,38
4,62
MYOR
11,36
7
9
11
1
ROTI
17,56
15,27
12,38
8,67
4,44
SKLT
2,42
3
3
4
66
ULTJ 5,417 4,65 14,6 11,56 Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan Food and Beverage,diolah
4,29
Tabel diatas menunjukkan tingkat Return On Assets ( ROA ) pada perusahaan maufaktur TbK Food and Beverageyang dimiliki oleh masing –
38
39
masing perusahaan Food andBeverage, untuk tahun 2010 – 2014 ( 5 Tahun terakhir ). Berikut ini hasil uji normalitas yang telah dilakukan: 4.2.4. Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari ICMD (2010-2014) dan Annual Report (2014) maka dapat dihitung Leverage keuangan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ROA, Financial leverage, Operating leverage. Dari data mentah yang telah diinput dapat dilihat nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviation dari masing-masing variabel penelitian pada table 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.6 Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Financial Laverage
30
118301
40766701
8570373,67
12465509,633
Operating Laverage
30
5725
6870594
1773068,87
2363556,629
Return On Asset
30
1
66
10,36
11,384
Valid N (listwise)
30
1) Pengujian Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi antara variabel dependen dengan variabel independent keduanya mempunyai distribusinormal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki dsitribusi normal atau mendekati normal (Santoso, 2000:212), yang dapat dilihat dengan menggunakan nilai signifikansi residual dari uji Kolmogorov Smirnov
39
40
(normal bila >0.05) atau dengan menggunakan Normal Probability Plot, jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 4.1 Uji Normalitas
Sumber; Output SPSS versi 21; Normal P-P Plot Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebaran agak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa garafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual
40
41
dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistic lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada table 4.2, sebagai berikut : Tabel 4.7 Uji Statistik Non – Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
unstandardized residual N Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
a,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
30 287,3880 355,48485 ,240 ,240 -,213 1,317 ,062
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS versi 21; One Sample Kolmogrov Smirnov Untuk menentukan data dengan uji statistic non – parametrik KolmogrovSmirnov, nilai signifikasi harus diatas 0,05 atau 5% (Imam Ghozali, 2009). Pengujian terhadap normalitas residual dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov, mempunyai nilai kolmogrov-smirnov sebesar 1,317 dengan nilai signifikansi sebesar0,062.Hal ini berarti H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi normal.
41
42
2) Pengujian Multikorelasi Pengujian
heteroskedastisitas
bertujuan untuk
mengetahui apakah
dalammodel regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadiheteroskedastisitas (Santoso, 2000 : 208), yang dapat dilihat dengan menggunakangrafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya(SRESID). Jika pada grafik plot tidak ada pola yang jelas serta titiktitik menyebardi atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidakterjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001 : 77). Tabel 4.8 Penguji multikolinearitas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Financial Laverage
,051
19,777
Operating Laverage
,051
19,777
1
a. Dependent Variable: Return On Asset
Sumber : Output SPSS versi 21; Coefficients Hasil dari uji VIF pada table 4.3 menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolonieritas karena nilai VIF < 10 dan TOL > 0,1. Hal ini dapat dilihat besarnya nilai tolerance untuk variabel Financial leverage dan Operating leverage. Nilai tolerance semua variabel diatas 0,1. Sedangkan nilai VIF dari variabel Financial leverage dan Operating leverage, nilai VIF semua variabel dibawah 10. Dengan demikian kedua variabel independen
42
43
(Financial leverage dan Operating leverage) dapat digunakan untuk memprediksi ROAselama periode pengamatan. 3.) Pengujian Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatuobservasi
terdapat
korelasi
ataukah
tidak
antar
anggota
series
(kesalahanpengganggu periode t(sekarang) dengan kesalahan pengganggu periode t-1(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi, yangdapat dilihat dengan menggunakan nilai Durbin Watson. (Santoso, 2002:219) (1) Jika angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi posiitif (2) Jika angka DW di antara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi (3) Jika angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif Tabel 4.9 Penguji autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
,170a
,029
-,043
11,626
2,392
a. Predictors: (Constant), Operating Laverage, Financial Laverage b. Dependent Variable: Return On Asset Sumber ; Ouput SPSS versi 21; Model Summury Berdasarkan hasil uji Durbin-Watson sebesar 2,392; sedangkan dalam table DW untuk “k” = 2 dan N = 30 besar DW-tabel: dl (batas luar) = 11,626 dan du (batas dalam) = -0,043; 2 – du = 0,29 dan 2 – dl = 0,170. Oleh karena nilai DW 11,626 lebih besar dari batas (du) -0,043 dan DW kurang dari 2 -0,043, maka dapat disimpulkan bahwa DW-test tidak dapat menolak H0 yang menyatakan
43
44
bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. 4.) Pengujian Heteroskedastisitas Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada table 4.4 sebagai berikut : Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas Correlations Financial Laverage
Operating Laverage
1
,974**
Pearson Correlation Financial Laverage
Operating Laverage
Sig. (2-tailed)
,000
N
30
30
Pearson Correlation
,974**
1
Sig. (2-tailed)
,000
N
30
30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Output SPSS versi 21; Correlations Dari hasil Uji Heteroskedastisitas pada table 4.4 menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artian bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen (Financial leverage dan Operating leverage) dapat digunakan untuk memprediksi ROA pada perusahaan manufaktur selama periode 2010-2014.
44
45
Tabel 4.11 Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model B
1
Std. Error
11,193
2,702
Financial Laverage
-4,603E-007
,000
Operating Laverage
1,754E-006
,000
(Constant)
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics t
Sig.
Beta
Tolerance 4,142
,000
-,504
-,598
,555
,051
19,777
,364
,432
,669
,051
19,777
a. Dependent Variable: Return On Asset
Pada penelitian ini digunakan model persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y = b0 + b1 x 1 + b2 x 2 + e Dari tabel 5.3 di atas dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom Unstandardized Coefficients Beta, maka dapat dibentuk persamaan regresi sederhana sebagai berikut : Y = 11.193 + (-4.603E-007) + 1.754E-006 + 2.702 Dari persamaan regresi diatas, maka dapat diinterpretasikan beberapa hal antara lain sebagai berikut : 1. Nilai koefisien intercept (a) adalah 11.193 Koefisien konstanta 11.193 artinya jika variabel X1 dan X2 ( Financial Leverage dan Operating Leverage ) sama dengan nol, maka perubahan terhadap variabel Y ( ROA ) akan sebesar 11.193. Maksudnya adalah apabila besarnya Leverage Keuangan sama dengan nol, maka perusahaan mengalami kerugian sebesar 11.193, ini mengindikasikan perlunya komponen hutang dalam struktur modal perusahaan.
45
VIF
46
2. Nilai koefisien regresi (b) adalah (-4.603E-007 dan 1.754E-006). Koefisien regresi Financial Leverage dan Operating Leverage sebesar -4.603E-007 dan 1.754E-006 dan bertanda negatif, berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada variabel(X), maka perubahan profitabilitas (ROA) akan mengalami perubahan sebesar 11.193 dengan arah yang sama.
5) Uji F (Uji pengaruh secara simultan) Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara bersamasama tigavariabel independen tersebut (FL dan OP) terhadap ROA seperti ditunjukkan pada table 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Regresi Simultan ANOVAa Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
108,900
2
54,450
Residual
3649,691
27
135,174
3758,591
29
Model
Total
F ,403
Sig. ,672b
a. Dependent Variable: Return On Asset b. Predictors: (Constant), Operating Laverage, Financial Laverage Sumber : Output SPSS versi 21; Regression ANOVA Dari hasil perhitungan yang diperoleh nilai F sebesar 0,403 dan nilai signifikan sebesar 0,403. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05 maka hipotesis ditolak dan tidak pengaruh yang signifikan variabel FL dan OP secara simultan mempengaruhi variabel ROA.
46
47
4.2.5. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Nilai R2 yang semakin mendekati satu maka variabel independen yang ada dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen, dan begitu juga sebaliknya. Besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 sampai dengan 1. Dari analisis data, diperoleh hasil : Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R2)
Model
1
R
R Square
,170a
,029
Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 0,043
11,626
a.
Predictors: (Constant), Financial leverage, Operating leverage
b.
Dependent Variable: Return On Asset (ROA)
Sumber ; Output SPSS versi 17; Model Summary Dilihat dari table diatas, nilai koefisien Determinasi (adjusted R²) sebesar 0,043 atau 0,43% hal ini berarti 0,43% variasi ROAyang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu FL dan OP. Sedangkan sisanya sebesar 99,57% dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model regresi. Standar Error of estimate (SEE) sebesar 11,626. Makin kecil nilai SEEakan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
47
48
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R Square atau koefisien determinasi (R2) adalah 0,043. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan Financial leverage dan Operating leverage dalam menerangkan profitabilitas ROA perusahaan Food and Beverage yang terdaftar pada BEI. sebesar 99,57% atau dengan kata lain Financial leverage dan Operating leverage berpengaruh sebesar 99,57% terhadap profitabilitas ROA perusahaan Food andBeverage.
4.3.Interprestasi Berdasarkan hasil pengolahan data diatas dapat dibuktikan bahwa : 1. Hipotesis Pertama ܪ = Terdapat pengaruh signifikan positif terhadap ROA. Hipotesis tersebut tidak dapat diterima, dari perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 11,193 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,555lebih besar dari 5% atau 0,05. Berarti terdapat rpengaruh signifikan antara perubahan variabel Financal leverageterhadap perubahan variabel ROA. Hasil penelitian ini, mendukung hasil penelitian Debora Setiati Santosa (2009) dimana Financial leverage berpengaruh signifikan terhadap perubahan ROA. Sedangkan, penelitian Antonius Lokollo (2013) menyatakan bahwa Financial
leverageberpengaruh
menunjukkan
variabel
positif
Financial
terhadap
leverage
ROA.
Output
mempunyai
nilai
SPSS beta
unstandardized coefficient sebesar 0,672, berdasarkan hasil tersebut manajer perusahaan perlu menjaga tingkat likuiditas perusahaan karena apabila tingkat likuiditas baik, perusahaan dalam menghasilkan laba sangat efektif karena para investor percaya untuk
48
49
berinvestasi
pada
perusahaan,
dimana
perubahan
Financial
leveragemempunyai pengaruh yang positif terhadap perubahan ROA. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi baik pada jumlah aktiva lancar atau hutang lancar berpengaruh dalam meningkatnya keuntungan, sehingga peningkatanleverage atau tinggi rendahnya nilai leverage berpengaruh terhadap perubahan peningkatan kinerja perusahaan (ROA). 2. Hipotesis Kedua ܪଵ = Terdapat pengaruh signifikan positif terhadap ROA. Hipotesis tersebut tidak dapat diterima, karena dari perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 11,193 dengan nilai signifikansinya sebesar 0,669 lebih besar dari 5% atau 0,05. Berarti terdapat pengaruh signifikan antara perubahan variabel Operating leverage terhadap perubahan variabel ROA.Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Debora Setiati Santosa (2009) menunjukkan tidak berpengaruh signifikanOperating leverage terhadap ROA. Sedangkan penelitian Antonius Lokollo menyatakan bahwa Operating leverage berpengaruh negative terhadap ROA. Output SPSS menunjukkan
variabel
Operating
leverage
mempunyai
nilai
beta
unstandardized coefficient sebesar 0,672. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perubahan hutang perusahaan yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang optimal dengan biaya hutang yang minimum, sehingga perubahan Operating leverage dapat meningkatkan kinerja atau laba perusahaan (ROA).
49
50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1.
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
empiris
yang
menganalisis
pengaruhFinancial Leverage dan Operating leverage terhadap Returnt On Asset (ROA). Alatanalisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dan pengujianstatistik berupa uji t.Dari pengujian yang dilakukan terhadap model regresi, diketahui bahwanilai sig t < 0.05, yaitu sebesar 11.193. 2. Hal ini berarti hipotesis kedua penelitian initidak dapat diterima atau dengan kata lain Financial leveragedan Operating leveragesecara simultan berpengaruh signifikan negatif terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan manufaktur TbK Food and Beverage pada tahun 2010-2014. 3. Dan penelitian ini mendukung penelitian terdahulu.Berdasarkan perhitungan dengan alat analisis data regresi bergandadidapatkan koefisien determinasi (R2) adalah (11,626), dengan demikian pengaruhvariabel dependent Financial leverage dan Operating leverage adalah sebesar 0,043%, sedangkan sisanya 100 – 43 =57% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. 5.2. Saran Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan dengan rentang waktu yanglebih panjang atau lebih dari satu tahun untuk mendapatkan hasil yang lebihakurat mengenai pengaruh Financial Leveragedan Operating leverage terhadap ROA dengan memasukanfaktor – faktor tertentu.Financial leverage dan Operating leverage tinggi yang bisa berarti bahwa salah satu dari dua hal : Leverage naik atauAsset turun tidak berarti ROA tinggi.
50
51
DAFTAR PUSTAKA
Anam, Saiful, 2002, “Pengaruh financial leverage dan operating leverage terhadap RasioProfitabilitas Perusahaan ( Studi Kasus Industri Manufaktur di BEJ )”, Tesis, Program Pasca Data Keuangan Perusahaan Manufaktur, PT. Bursa Efek Indonesia,Tegal Sari,Surabaya Farah Margharetha, 2014, Teknik Manajemen Keuangan, Jakarta Ghozali, Imam, 2000, Aplikasi, Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit Harianto,Farid dan Siswanto Sudomo, 1998, Perangkat dan teknik Analisis Investasi dipasar modal, PT.Bursa Efek Jakarta, Jakarta http://core.ac.uk/download/pdf/11721859.pdf http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5530/1/JURNAL.pdf http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/viewFi le/221/389 I MADE SUDANA, 2009, Manajemen Keuangan, Surabaya,Airlangga University Press,2009 Mustika
Hadipranoto,
2005,
“Pengaruh
Financial
Leverage
terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Go- public di Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Sarjana, Universitas Diponegoro, Semarang, tidak diterbitkan Sulistyanto,H. Sri dan Clara Susilawati, 2000, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang, Universitas Katolik Soegijapranata bekerja sama dengan Pusat Pengkajian danPengembangan Akuntansi (P3A) Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
51
52
LAMPIRAN A
DAFTAR PERUSAHAAN No.
Nama Perusahaan
1.
PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL TbK (ADES)
2.
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA TbK (AISA)
3.
PT. TRI BANYAN TIRTA TbK (ALTO)
4.
PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA TbK (CEKA)
5.
PT. DELTA DJAKARTA TbK (DLTA)
6.
PT. INDOFOOD SUKSES CBP SUKSES MAKMUR TbK (ICBP)
7.
PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TbK (INDF)
8.
PT. MULTI BINTANG INDONESIA TbK (MLBI)
9.
PT. MAYORA INDAH TbK (MYOR)
10.
PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA TbK (PSDN)
11.
PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO TbK (ROTI)
12.
PT. SEKAR BUMI TbK (SKBM)
13.
PT. SEKAR LAUT TbK (SKLT)
14.
PT. SIANTAR TOP TbK (STTP)
15.
PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. TbK (ULTJ)
52
53
LAMPIRAN B
Financial Leverage ( FL ) variabel X1 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 Nama Perusahaan
2010
ICBP
8.919.546
INDF
24.852.838 31.610.225 34.142.674 38.373.129 40.766.701
2011
2012
2013
2014
10.709.773 11.986.798 13.265.731 14.518.656
MYOR
1.991.295
2.424.669
3.067.850
3.938.761
3.942.837
ROTI
455.452
546.441
666.608
787.338
903.211
SKLT
118.301
122.900
129.483
139.650
151.991
ULTJ
1.297.953
1.402.447
1.676.519
2.015.147
2.186.286
Operating Leverage ( OP ) variabel X2 perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 Kode Perusahaan
2010
2011
2012
2013
2014
ICBP
2.531.777
2.608.001
2.842.060
2.771.914
2.546.264
INDF
6.296.063
6.851.019
6.870.594
6.717.981
6.054.488
MYOR
773.335
757.877
1.156.560
1.304.809
630.977
ROTI
125.692
153.227
199.403
232.391
207.771
SKLT
5.725
9.064
11.664
19.691
21.891
ULTJ
185.417
182.059
429.341
423.195
271.806
53
54
ReturnOn Asset ( ROA ) variabel Y perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI Tahun 2010 – 2014 Kode Perusahaan
2010
2011
2012
2013
2014
ICBP
13,68
14
13
11
8
INDF
8,32
9,13
8,06
4,38
4,62
MYOR
11,36
7
9
11
1
ROTI
17,56
15,27
12,38
8,67
4,44
SKLT
2,42
3
3
4
66
ULTJ
5,417
4,65
14,6
11,56
4,29
Perhitungan Nilai Maksimum, Minimum, Mean, dan Standar Deviation
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Financial Laverage
30
118301
40766701
8570373,67
12465509,633
Operating Laverage
30
5725
6870594
1773068,87
2363556,629
Return On Asset
30
1
66
10,36
11,384
Valid N (listwise)
30
54
55
UjiStatistik Non – Parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
unstandardized residual N
30 287,3880 355,48485
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
a,b
Normal Parameters
Most Extreme Differences
,240 ,240 -,213 1,317 ,062
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Penguji multikolinearitas
a
Coefficients Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Financial Laverage
,051
19,777
Operating Laverage
,051
19,777
1
a. Dependent Variable: Return On Asset
55
56
Penguji autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
,170a
,029
-,043
11,626
2,392
a. Predictors: (Constant), Operating Laverage, Financial Laverage b. Dependent Variable: Return On Asset
Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Pearson Correlation Financial Laverage
Operating Laverage
Financial Laverage
Operating Laverage
1
,974**
Sig. (2-tailed)
,000
N
30
30
Pearson Correlation
,974**
1
Sig. (2-tailed)
,000
N
30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
56
30
57
Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model B
1
Std. Error
11,193
2,702
Financial Laverage
-4,603E-007
,000
Operating Laverage
1,754E-006
,000
(Constant)
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics t
Sig.
Beta
Tolerance 4,142
,000
-,504
-,598
,555
,051
19,777
,364
,432
,669
,051
19,777
a. Dependent Variable: Return On Asset
HasilPerhitunganRegresiSimultan ANOVAa Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
108,900
2
54,450
Residual
3649,691
27
135,174
3758,591
29
Model
Total
F ,403
a. Dependent Variable: Return On Asset b. Predictors: (Constant), Operating Laverage, Financial Laverage
57
VIF
Sig. ,672b
58
Koefisien Determinasi (R2)
Model
1
R
R Square
,170a
,029
Adjusted R Std. Error of the Square Estimate -,043
11,626
a. Predictors: (Constant), Financial leverage, Operating leverage b.
Dependent Variable: Return On Asset (ROA)
CHARTS
58