DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP INDUSTRI NASIONAL Direktorat Jenderal Bina Marga
POSISI KEPULAUAN INDONESIA Teluk Benggala, Mediteran, Samud era Hindia (Timur Tengah, Eropa)
Laut Cina Selatan (Jepang, Korea, Filipina)
Laut Cina Selatan (Hongkong, Cina, Taiwan)
Samudera Pasifik (Jepang, Korea, Amerika, Kan ada) d )
Banda Aceh
BANDAR SRI BEGAWAN
KUALA LUMPUR
Medan SINGAPORE
B t Bontang
Entikong Pekanbaru
Batam
Pontianak
Jambi Padang
Pangkal Pinang
Ternate Sorong Biak
Palu Balikpapan
Palembang
Jayapura
Mamuju
Pangkalan Bun Banjarmasin
Bengkulu
Kendari
Lampung JAKARTA
SSamudera Hindia d Hi di (Afrika, Australia)
Manado
Gorontalo
Samarinda
Palangkaraya
Ambon
Makasar Semarang
Serang
Samudera Pasifik (Amerika, Kanada, Amerika Latin)
Bandung Yogyakarta
Surabaya Malang Denpasar
DILLI
Kupang
Pulau Besar Gugus Pulau Samudra Gugus Pulau Pantai Pegunungan Tinggi
Merauke
Mataram
Samudera Hindia (Australia, Selandia Baru)
Kota PKN
Jalur Patahan dan Sesar
Poros Pengembangan Strategis Sub Regional
Batas Teritorial
Alur Pelayaran Internasional
Batas ZEE
Logistik y Definisi : { Logistik adalah bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani aktifitas pengadaan atau (procurement) penyimpanan (storage), (procurement), (storage) penghantaran / transportasi dan pelayanan (delivery services) barang sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, konsumen mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of destination)
Sistem Logistik Nasional y Pertimbangan Nasional & Peran Lokal : { Kondisi K di i geografis fi Indonesia I d i yang terdiri t di i lebih l bih dari d i 17.000 1 000 pulau l yang terbentang sepanjang 1/8 garis katulistiwa dianugerahi kondisi cuaca yang bersahabat sepanjang tahun dan kekayaan alam yang melimpah di seluruh negeri { Penduduknya P d d k yang juga j t tersebar b di seluruh l h pulau l (walaupun ( l 6 % dari 60 d i populasi memadati Pulau Jawa) memberi tantangan sendiri untuk tetap dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia { Berbagai komoditas penting, baik secara strategis maupun secara k komersial, i l tersebar t b di seluruh l h wilayah il h Nusantara N t { Berpotensi sebagai “supply side” mensuplai dunia untuk produk migas, kayu & kertas, dan hasil industri lainnya dalam rantai suplai global, sekaligus “demand side” menjadi pasar yang besar karena jumlah penduduknya. d d k { Harus tetap mengingat bahwa Strategi Logistik Nasional harus didasari tujuan utama yaitu untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Tantangan : Global Logsitics : Global Logsitics Trends Markets
Terintegrasi Pasar dalam Satu Kawasan Regional dan Global mengubah Pola Rantai Pasok. Perubahan Ranta pasok mengubah Pola Arus Barang
Expectations
Pelayanan yang Tinggi Berupa Kecepatan, Jangkauan Wilayah Layanan, dan Keamanan Barang. Persaingan menuntut Penurunan Biaya Operasi serendah‐rendahnya
Competition
Persaingan antar‐Negara, bahkan Regional untuk menjadi Pusat Industri g antar‐Negara untuk g memberikan Jasa Pelayanan y Logistik g Persaingan
Technology
Teknologi Terkini untuk Efisiensi dalam transportasi dan Pipeline Visibility Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk efisiensi dalam Proses Menuntut Investasi di Bidang Pengembangan Teknologi
Inter‐modality
Energy
Security
Bottlenecks
Solusi agar dapat menjangkau lebih banyak wilayah Menuntut penyesuaian peraturan hukum untuk memfasilitasi Menuntut standarisasi, kompatibiliti dan Terminal Multi‐Moda Mahalnya enegri memberi tekanan atas operasional transportasi Tuntutan penggunaan alat angkut berenergi murah Ramah lingkungan sebagai tanggapan atas Global Warming Penerapan Prosedur Keamanan yan Lebih Tinggi menimbulkan konsekuensi Penghalang usaha (business barrier) atau biaya yang tinggi…? Penambahan Kapasitas Infrastruktur dan Alat Transportasi tidak secepat pertumbuhan muatan barang dunia
Sumber : Paul Amos, Transport Advisor World Bank (2007)
Tantangan : ASEAN Commitments y ASEAN fframework k agreementt on multi-modal lti d l
transportation in 2005 y ASEAN economic community y Blue Print 2007 7 { { { {
Single market and production base Competitive economic region Equitable economic development Full integration into global economy
y ASEAN roadmap for the integration of logistics
services in 2007 y ASEAN integration protocol for the logistics services sector in 2013-2015
Sistem Logistik Nasional :
Infrastruktur Pendukung g Utama y Pelabuhan Laut Nasional & Internasional y Angkutan Laut, Transportasi Sungai Danau & y y y y
Penyeberangan Jalan Jalan Kereta Api Bandar Udara dan Angkutan Udara Terminal Multi-moda dan Pusat Logistik (Pusat Pengumpulan g p dan Distribusi))
KORIDOR EKONOMI Banda Aceh
Medan
1
4 3
Pekanbaru
Samarinda
Pontianak Jambi
Padang
Gorontalo
Palu
Tidore
Manokwari
Palangkaraya
Palembang
Bandar Lampung DKI
2 Semarang
Bandung
Koridor Ekonomi Mega Hub Hub
6 Mamuju
Banjarmasin Bengkulu
Manado
Kendari
Makassar Surabaya
5 Mataram
Denpasar
Kupang
1
Eastern Sumatera‐North West Java
4
Western Sulawesi
2
Northern Java
5
East Java‐Bali‐NT
3
Kalimantan
6
Papua
Ambon
Jayapura
Indonesia EDC: connecting economic centres & industry hodes, SEZs and spread out the development along the way , p p g y Proposed SEZs will form new nodes or align with existing nodes or hubs
SEZ
SEZ
Hubs and nodes b d d Economic centres (hubs)
Supporting Infrastructure i f Airports, Ports
Industry code Power Water Power, Water Area of industry focus
SEZ
Special Economc Zones
Connections i Connections batween hubs Connections batween hubs and industry nodes industry nodes Developing and connecting power And water plant, to hubs and industry nodes
Dukungan untuk Program Industri y Revitalisasi & Pertumbuhan Basis Industri Manufaktur (kimia y y y y
dasar, material & mesin, konstruksi, alat pertanian) Revitalisasi & Pertumbuhan Industri Agro (makanan perkebunan, (makanan, perkebunan hasil laut, laut minuman & tembakau) Penumbuhan Industri Unggulan berbasis Iptek ((kendaraan,, elektronik)) Revitalisasi & penumbuhan Industri kecil & Menengah) Pengwilayahan g y Industri ((KEK,, KAPET,, Kawasan Industri))
Jumlah Angkutan Barang Berbagai Moda (dalam Juta Ton/tahun) 2900
Juumlah
2800 2700
00,62% 62% 2%
2600
7%
2500
0.01%
2400 2300 90,3%
2200 2100 2001
2003
Tahun Jalan
udara
Laut
ASDP
KA
Sumber: BPS Pusat dan berbagai sumber, diolah
11
PENDEKATAN REGIONAL DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Pembangunan infrastruktur ke‐PU‐an di Indonesia menggunakan pendekatan pembangunan wilayah yang selaras dengan prinsip “infrastruktur bagi seluruh lapisan masyarakat” dan “pembangunan berkelanjutan”
Wilayah telah b k b berkembang
Wilayah sedang b k b berkembang
Wilayah akan b k b berkembang 12
PERBANDINGAN LUAS WILAYAH, PENDUDUK, PANJANG JALAN DAN JUMLAH KENDARAAN 70,0% 60 0% 60,0% 50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% SUMATERA
JAWA
BALI & NTT
KALIMANTAN
SULAWESI
LUAS PENDUDUK WILAYAH
20,6%
7,2%
4,1%
32,3%
10,8%
MALUKU & PAPUA 25,0%
PENDUDUK
21,2%
58,6%
5,3%
5,6%
7,3%
2,0%
PANJANG JALAN
33,8%
26,8%
9,8%
9,1%
14,2%
6,3%
KENDARAAN
17,9%
65,0%
5,9%
6,0%
4,2%
1,0%
100% 90%
Kondisi Aset Jalan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
3.44 13.34
32.90
80% 70%
33.56
60%
31.14 28.21
40%
24.53
30%
49.67
Nasional
Provinsi
Jalan (Km)
SUMATERA
PDB per Tahun 2004
Tol
Nasional
Baik
34.88 5.85
0%
Luas Wilayah (Km2)
Sedang
22.46
10%
Penduduk
Rusak Berat Rusak Ringan
50%
20%
Pulau
21.87
Provinsi
Kabupaten
Panjang Total (Km)
Kabupaten
Aksesibiltas
Mobilitas
Indeks Aksesibilitas (Km/Km2)
Indeks Mobilitas (Km/1000 penduduk)
48,468,345
446,732
48,894,967.60
43
10,589
16,398
99,739
126,769
0.28
2.62
130,401,500
129,306.48
219,012,889.67
628
5,119
9,072
70,838
85,647
0.66
0.66
BALI
3,466,800
5,449.37
28,986,596.00
0
502
883
5,576
6,960
1.28
2.01
NUSA TENGGARA
8,736,700
65,847
35,532,285.00
0
1,875
4,703
18,031
24,609
0.37
2.82
KALIMANTAN
13,107,100
507,412
205,265,513.00
0
5,706
5,545
31,376
42,627
0.08
3.25
SULAWESI
16,662,032
193,847
92,010,735.00
18
7,092
7,428
41,404
55,941
0.29
3.36
5,012,079
503,371
41,972,016.00
0
3,747
4,652
21,221
29,620
0.06
5.91
225,854,556
1,851,964
2,082,000,000
688
34,629
48,681
288,185
372,173
0.20
1.65
JAWA
MALUKU PAPUA TOTAL
Status: Januari 2009 Sumber: Data Penduduk dan Wilayah (BPS 2007)
Kebijakan Penyelenggaraan Jalan y Mempertahankan kondisi pelayanan jaringan jalan nasional melalui y y
y y y
kegiatan preservasi jalan dan rehabilitasi pasca bencana Meningkatkan kapasitas jalan pada koridor ekonomi untuk mendukung pertumbuhan (lintas-lintas pulau) Menstrukturkan jaringan jalan perkotaan dengan membangun jalan lingkar dan FO di kawasan perkotaan untuk mengurangi bottleneck/pengurangan kapasitas simpang Mengembangkan Jalan Bebas Hambatan antar-kotaTrans-Sumatera antar kotaTrans Sumatera dan Trans-Jawa selain Jalan Tol di kawasan perkotaan Meningkatkan aksesibilitas di kawasan yang belum berkembang, di perbatasan dan pulau pulau-pulau pulau terluar (Jalan Strategis) Fasilitasi Jalan Daerah untuk membentuk Sistem Jaringan Jalan terpadu
Sasaran Renstra 2010‐2014 (Kebijakan Penyelenggaraan Jalan) Output: p
1. Panjang jalan yang mendapat preservasi 170.323 km (Target 94 % Kondisi Mantap) 2 Panjang jembatan yang mendapat 2. yang mendapat preservasi 602.691 m 602 691 m 3. Panjang jalan yang mendapat peningkatan kapasitas 19.370 km (Target 104.702 lajur km) 4. Panjang j j b jembatan, fly over fl d terowongan yang dibangun dan dib 26 6 0 26.670 m 5. Panjang preservasi dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan di Kawasan Strategis dan Wilayah Tertinggal 1.378 km
16
PENANGANAN JALAN PULAU SUMATERA
Jalan Lintas Timur Sumatera P j Panjang : 2.790 km 2 790 k Alokasi TA. 2010 : 848,79 848,79 Miliar Miliar
Jalan Lintas Barat Sumatera Panjang : 2.535 km Alokasi TA. 2010 : 418,68 418,68 Miliar Miliar
Jalan Lintas Tengah Sumatera Panjang : 2.473 km Alokasi TA. 2010 : 543,06 543,06 Miliar Miliar
PENANGANAN JALAN PULAU JAWA
Serang
DKI Jakarta
Jalan Lintas Utara Jawa Utara Jawa Panjang : 1.306 km Alokasi TA. 2010 TA 2010 : : 1.407,39 1 407 39 Miliar 1.407,39 Miliar
Banten Bandung
Jawa Barat
Semarang Jawa Tengah Jawa Timur
Surabaya
DIY Yogyakarta
Rencana Pembangunan Pembangunan Jalan Jalan Baru Lintas Pantai Selatan
Jalan Lintas Selatan Jawa Selatan Jawa Panjang : 823 km Alokasi TA. 2010 : 166,07 : 166,07 Miliar Miliar
Jalan Lintas Tengah Jawa Tengah Jawa Panjang : 1.191 km Alokasi TA. 2010 TA. 2010 : : 635,97 Miliar : 635,97 635,97 Miliar Jalan Lintas Pantai Selatan Panjang : 1.571 km Alokasi TA. 2010 : 227,25 : 227,25 Miliar Miliar
PENANGANAN JALAN PULAU KALIMANTAN
Jalan Lintas Utara Kalimantan Panjang : 1.094 km Alokasi TA. 2010 : 74,28 : 74,28 Miliar Miliar
Kalimantan Timur Pontianak Kalimantan Barat B
Samarinda Kalimantan Tengah Palangkaraya
Jalan l Lintas i Selatan Kalimantan l li Panjang : 3.605 km Alokasi TA. 2010 : 1.115,27 Miliar 1.115,27 Miliar
Kalimantan S l t Selatan Banjarmasin
Jalan Lintas Tengah Kalimantan Panjang : 1.684 km Alokasi TA. 2010 : 232,63 Miliar : 232,63 Miliar
PENANGANAN JALAN PULAU SULAWESI
Manado Gorontalo
Jalan Lintas Barat Sulawesi Panjang : 2.107 km Alokasi TA. 2010 : 943,98 Miliar : 943,98 Miliar
Sulawesi Utara Gorontal o
Palu
Jalan Lintas Tengah Sulawesi Panjang : 2.346 km Alokasi TA. 2010 : 495,03 Miliar : 495,03 Miliar
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat Mamuju
Jalan Lintas Timur Sulawesi Panjang : 1.498 km Alokasi TA. 2010 : 228,93 Miliar : 228,93 Miliar
Sulawesi Tenggara Kendari
Makassa r
Sulawesi Selatan
PENANGANAN JALAN PULAU BALI 1.
Mendukung pengembangan Pelabuhan Gilimanuk dan Benoa Benoa..
2.
Melayani dan memperlancar arus transportasi antar moda, moda, melalui percepatan penanganan jalan pada ruas : Tohpati – Kusamba Kusamba..
3.
Menunjang kelancaran lalu lalu--lintas akses jalan mendukung kawasan pariwisata.. pariwisata
4.
Mendukung distribusi barang, barang, jasa dan orang orang..
Jalan Lintas Utara P. Bali Panjang : 201 km Alokasi TA. 2010 : 33,70 Miliar : 33,70 , Miliar
Jalan Lintas Selatan P. Bali Panjang j g : 235 km Alokasi TA. 2010 : 207,54 Miliar : 207,54 Miliar
Denpasa r
PENANGANAN JALAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA Jalan Lintas P. Sumbawa Panjang : 434 km Alokasi TA. 2010 : 202,79 Miliar : 202,79 Miliar Jalan Lintas P. Sumba Panjang : 174 km Alokasi TA. 2010 : 47,01 Miliar : 47,01 Miliar
Jalan Lintas P. Flores Panjang : 677 km Alokasi TA. 2010 : 193,68 Miliar : 193,68 Miliar
Mataram Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat
Jalan Lintas P. Lombok Panjang : 119 km Alokasi TA. 2010 : 11,91 Miliar : 11,91 Miliar
Kupang
Jalan Lintas P. Timor Panjang : 348 km Alokasi TA. 2010 : 82,89 Miliar : 82,89 Miliar
PENANGANAN JALAN MALUKU DAN MALUKU UTARA
Jalan Lintas P. Halmahera Panjang : 353 km Alokasi TA. 2010 TA 2010 : 99,54 : 99 54 Miliar : 99,54 Miliar
Ambon
Jalan Lintas P. Buru Panjang : 254,18 km Alokasi TA. 2010 : 88,85 Miliar : 88,85 Miliar
Jalan Lintas P. Seram P. Seram Panjang j g : 450 km Alokasi TA. 2010 : 131,51 Miliar : 131,51 Miliar
1
2 Mega
Makbon Sorong
Seget
Ayamaru Teminabuan
Mubrani Masui Kebar
Jalan 4 Ruas 4 Ruas Strategis Papua Barat Panjang : 1.038,00 km Alokasi TA. 2010 TA 2010 : 460 21 Miliar : 460,21 Miliar : 460,21 MANOKWARI Maruni Biak
Kamurkeh
3
7
Saubeba
Mameh
Ampawar Serui
Bintuni
9
10
Menawi Sarmi
JAYAPURA
Warem
Werba Bomberay Fakfak
8
Kaimana
Wanggar
4
Bonggo
Napan
Your
Kimibay Mulia
N bi Nabire
Tengon
Bokendini Usulima
Enarotali
Km. 201
KETERANGAN
Tiom
Wamena
Jalan Existing Rencana Fokus Ruas Jalan Strategis
5
Timika
6
Oksibil Pomako Km. 548 Waropko
1. 2.
Sorong – Makbon – Mega : 88 Km Sorong – Klamono – Ayamaru – Kebar – Manokwari : 536 Km 3. Manokwari – Bintuni : 253 Km 4. Fakfak – Hurimber – Bomberay : 161 Km 5. Nabire – Wagete – Enarotali : 262 Km 6. Timika – Mapurujaya – Pomako : 42 Km 7. Serui – Menawi ‐ Saubeba : 49 Km 8. Jayapura – Wamena ‐ Mulia : 733 Km 9. Jayapura – Sarmi : 364 Km 10. Jayapura – Hamadi – Holtekamp ‐ Bts. Papua Nugini :53 Km 11. Merauke – Waropko : 557 Km TOTAL : 3.098 Km
Tn.Merah
11
Muting
Okaba Merauke
Jalan 7 Ruas 7 Ruas Strategis Papua Panjang : 2.060,00 km Alokasi TA. 2010 : 980,74 Miliar : 980,74 Miliar
Rawabiru
JALAN TOL TRANS SUMATERA TAHUN 2014 Panjang (km)
Biaya Tanah (Rp. M)
Biaya Investasi (Rp. M)
‐
‐
‐
‐
‐
‐
Pemerintah
135
475
8.446
475
‐
‐
PPP
60
750
4.392
750
‐
1.500
BUJT
98
500
5.086
‐
64
‐
TOTAL
293
1.725
17.924
1.225
64
1.500
Operasi s/d 2009
1 2
Tanah (Rp. M)
Dukungan Pemerintah Land Capping Konstruksi (Rp. M) (Rp. M)
Koridor Medan ‐ Pekanbaru 3
1
Medan – Binjai Medan Binjai
16 km 16 km
2
Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi
Koridor Pekanbaru ‐ Palembang 3 Pekanbaru – Dumai 4
Palembang – Indralaya
Koridor Palembang ‐ Bakauheni 5 Bakauheni – Bandar Lampung
4
Potongan Melintang
5
60 km
35 km 22 km
60 km
JALAN TOL TRANS JAWA TAHUN 2014 9 RUAS JALAN TOL TRANS JAWA PRIORITAS UTAMA 653 KM
DKI Jakarta
Serang
76 KM
321 KM
Cikampek
177 KM
78 KM
1 Banten
Palimanan
Bogor
Kanci
Ciranjang Sukabumi
Pejagan Pemalang
3
(K)
Bandung
J Jawa Barat B
2
4
Semarang Demak
Batang
Jawa Tengah
5
Solo
6
9
Ngawi
7
Kertosono Yogyakarta
Potongan Melintang
Surabaya
Mojokerto 8k Gempol Pandaan
Pasuruan Probolinggo
DIY
Jawa Timur
Malan g Banyuwangi
Panjang (km)
Biaya Tanah (Rp. M)
Biaya Investasi (Rp. M)
Tanah (Rp. M)
Dukungan Pemerintah Land Capping Konstruksi (Rp. M) (Rp. M)
169
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
‐
PPP
179
1 689 1.689
10 499 10.499
1 689 1.689
‐
3 393 3.393
BUJT
439
2.493
26.363
‐
4.826*)
‐
TOTAL
787
4.182
36.862
1.689
4.826
3.393
Operasi s/d 2009 Pemerintah
*) Land Capping termasuk ruas jalan tol Non Trans Jawa
KETERANGAN: 1. 2. 3. 4. 5. 6 6. 7. 8. 9.
Cikopo‐Palimanan Pejagan‐Pemalang Pemalang‐Batang Batang‐Semarang Semarang‐Solo Solo‐Ngawi Ngawi‐Kertosono Kertosono‐Mojokerto Mojokerto‐Surabaya
: 116 km : 58 km : 39 km : 75 km : 76 km : 90 km : 90 km : 89 km : 42 km : 34 km
JABODETABEK TOLL ROAD NETWORK PLAN
Jml Ruas Jml Ruas
Investasi (Rp M)
Operasi Sebelum 2005 (12 ruas)
272,72 Km
Operasi Setelah 2005 ( 3 ruas)
11,5 Km
Konstruksi ( 1 ruas)
55,90 Km
1.628,00
121,46 Km 121,46 Km
19.313,97
Penetapan Pemenang ( 4 ruas)
61,94 Km
9.159,00
6 Ruas Dlm Kota Jakarta ( 6 ruas)
75,53 Km
23.170,00
PPJT PPJT
27
Panjang
( 7 ruas) ( 7 ruas)
JALAN TOL JADEBOTABEK TAHUN 2014 1 1
2
3
4
5
Potongan Melintang Potongan Melintang
1
Akses Tanjung Priok 17 km
2
Seksi W1
10 km
3
Kunciran‐Serpong
12 km
4
Cinere‐Cimanggis
15 km
5
Bogor Ring Road (Kd. Halang‐Yasmin)
4 km
Dukungan Pemerintah Land Capping Konstruksi (Rp. M) (Rp. M)
Panjang (km)
Biaya Tanah (Rp. M)
Biaya Investasi (Rp. M)
Operasi s/d 2009
219
‐
‐
‐
‐
‐
Pemerintah
17
1 123 1.123
7.042 7 042*))
1 123 1.123
‐
7 042*)) 7.042
PPP
‐
‐
‐
‐
‐
‐
BUJT
40
1.772
5.894
‐
429
‐
TOTAL
276
2.895
12.936
1.123
429
7.042
Tanah (Rp. M)
Dukungan Kongkret y Keterpaduan penanganan jalan di Cikarang y Dukungan Pelabuhan Perikanan y Dukungan akses Dry Port (Bandung Inter‐Urban Toll
Road)
KETERPADUAN PENANGANAN JALAN DI KAWASAN INDUSTRI CIKARANG
Fly Over Rawa Buaya
6 Rencana Akses Dry Port Cikarangg
1 2
Jalan ROW 56 m(+ 5 Km) telah dibangun Jababeka
3
Usulan Jalan akses dari dan ke tol Cikampek (+ 2 Km)
4
Usulan Fly over perlintasan Jl. Tarum Barat
5
Usulan Overpas di atas tol Cikampek
6
Usulan Pembangunan Jalan Baru Koneksi ke Jl. Arteri Primer (sesuai MOU 6 Des 06 Butir 22)
2
Cikarang
Dry Port
2 Jababeka b b k 1
4
JALUR KHUSUS KONTAINER: Akses Jalan ke CDP akan dibangun Jababeka
1
3 MM 2100
Jababeka 2
5 P b Pembangunan 3 Delta Akses Dry Port Silicon Cikarang
EJIP BIIE Lippo Cikarang
Delta D lt Mas
Pemerintah Pusat Kawasan
30
21 Pelabuhan Perikanan yang Di Dukung Infrastruktur Jalan È È
z È ~
Medan
È È È È È
È È È
È È
Tanjung È Pinang È
È z ~
z È ~
È ÈÈ
Padang
È È È Samarinda È z È ~
z ~ È
z È ~
È
È Jambi
z ~
z È ~
Pangkalpinang
Palembang
z È ~
Bengkulu
z ~ È
Manado
P l Palangkaraya k
È
È È z ~
Ternate
zÈ ~ È
Manokwari È
z ~
È
È
Mamuju
È
È È
z ~
Banjarmasin
z È ~
z È ~
È
z ~
È
Gorontalo ÈÈÈ È È È ÈÈ
Palu È
È
È z ~
È
Pontianak
È
È
È
È
È
Pekanbaru
È
È È
È
È
È Ambon È z ~ È
Kendari
z ~
È
Makassar
z È ~
Bandar Lampung
z ~ È Serang JAKARTA ÈÈ z È È ~
Bandung Semarang È È Surabaya È ~Èz ~z Yogyakarta È z È ~ ÈÈ ÈÈ ~z È ÈMataram Denpasar È zÈ ~ zÈ È ~ È
È È
È
È È È
È
È
ÈÈ
È
Kupang
z È ~
Pelabuhan Perikanan
Perikanan Samudera Perikanan Nusantara Perikanan Pantai È
Non-Pelabuhan Perikanan
Pelabuhan Perikanan Samudera : •Belawan •Bungus •Nizam Zachman •Cilacap •Bitung •Kendari
Pelabuhan Perikanan Nusantara: •Pemangkat •Tanjung Pandan •Pengambengan •Sungai Liat •Sungai Liat •Prigi •Sibolga •Brondong •Tual •Pekalongan •Ambon •Kejawan •Ternate •Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Perikanan Pantai: •Karang Antu •Teluk Batangg
Rencana Jalan Tol Inter‐Urban Kota Bandung
Dry Port Gede Bage
Kelas Jalan Kelas
Fungsi
MST (Ton)
W (m)
L (m)
H (m)
I
A, K
10
< 2,5
< 18
< 4,2
II
A, K, L, Ling
8
< 2,5
< 12
< 4,2
III
A, K, L, Ling
8
< 2,1
<9
< 3,5
Khusus
A
10
< 2,5 25
< 18
< 4,2 42
Keterangan : A : Arteri K : Kolektor L : Lokal Ling : Lingkungan
Catatan : Daya Dukung Jalan Kelas III dapat ditetapkan MST < 8 Ton
Adaptasi Kendaraan Menyesuaikan St kt Jalan Struktur J l a MST 10 ton (Muatan Sumbu Terberat 10 ton) a.
(15 Ton)
5T
10T
(23 Ton)
5T
18T
(44 Ton)
5T
18T
21T
b. MST 8 ton (Muatan Sumbu Terberat 8 ton)
(13 Ton)
5T
8T
(20 Ton)
5T
15T
(40 Ton)
5T
15T
20T
Sekian & Terima Kasih