Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
TEORI DURANTI DALAM TRADISI MENGKET RUMAH MBARU PADA MASYARAKAT KARO Alemina Br Perangin-angin1 Robert Sibarani2 1,2
Universitas Sumatera Utara
[email protected] Abstrak Bahasa dan budaya memiliki ikatan yang kuat, bahasa adalah bagian yang tak terpisah dari budaya, dan budaya diwakilkan melalui bahasa. Linguistik antropologi merupakan bagian dari linguistik yang berhubungan dengan budaya dan orang yang terlibat di dalam budaya itu. Menurut Duranti, linguistik anthropologi mempelajari bahasa dan budaya dengan secara simultan dengan proporsi yang seimbang. Dia menyatakan bahwa Linguistik antropologi memiliki tiga bidang, yaitu; perfomansi, indeksikalitas dan partisipasi. Mengket rumah mbaru adalah salah satu tradisi pada masyarakat Karo. Tradisi mengket rumah mbarumerupakan upacara sukacita sebagai ekspresi kesuksesan seseorang dapatmendirikan rumah. Pelaksanan tradisi mengket rumahrumah mbaru ada tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan pada ukuran pesta yaitu ; Kerja singuda, sumalin jabu, miser-miser jabu, (pesta kecil), Kerja sintengah, mengkah-mengkah-dapur, mengket-dapur, Pindah dapur (pesta menengah), Kerja Sintua, ngerencit, ertukam (pesta besar). Setelah melakukan penelitian, perfomansi, indeks dan partisipasi dapat ditemukan pada tradisi Mengket rumah mbaru Kata kunci: Menket rumah mbaru, perfomansi, indekskalitas, partisipasi Abstract Language and culture have a strong bond, language is apart of the culture, and a culture represented through language. Linguistics anthropology is part of linguistics that deals with cultural and social.Linguistics anthropology learn the language and culture by simultaneously with a balanced proportion. She stated that Linguistics anthropology has three spheres, namely; performance, indexicality and participation. Mengket rumah mbaru is one of the tradition of Karonise culture.The traditionl about a joy ceremony as the expression of successful for thoseone who can set up a new house.On the implementation mengket mbaru there are three different levels based on the size of the party namely; Kerja singuda, sumalin jabu, miser-miser jabu,(small party),Kerja sintengah, mengkahmengkah dapur, mengeket dapur, pindah dapur(middling party),kerja sintua, ngerencit, ertukam(elderly party). After doing the research, performance, index and participation found out in the tradistion ofMengket rumah mbaru Keywords: mengket rumah mbaru, performance, indexicality,participation.
1. Pendahuluan
pemahaman masyarakat yang semakin
Kelestarian sebuah budaya ditentukan oleh
berkurang.
pelaku budaya itu sendiri apakah mereka
sekarang ini banyak sekali tradisi yang ada
merasa masih perlu melaksanakannya atau
dimasyarakat sedikit demi sedikit mulai
tidak.Dalam
ditinggalkan
perjalanannya
tradisidapat
Kenyataanya
karena
pada
zaman
modernisasi,
mengalami pergeseran nilai atau bahkan
globalisasi, juga agama yang mengubah
kepunahan karena bersingungan dengan
pandangan masyarakat
modernisasi,
itu sendiri. Pada dasarnya budaya memang
globalisasi,
agama
dan
115
terhadap budaya
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
bersifat
dinamis,
kedinamisan
1.2. Tujuan
tersebut kadang membuat budaya lama
Mengetahui
menjadi asing bagi generasi berikutnya.
antropologikinguistik
Tradisi kadang dianggap membutuhkan
berhungan
prosesi yang cukup panjang dan bertele-
indeksikalitas dan perfomansi pada tradisi
tele dan mahal bahkan beberapa dianggap
mengket rumah mbaru pada masyarakat
bertentangan
agama.
Karo.
adalah
1.3. Pendekatan Pemecahan Masalah
dengan
Sesungguhnya identitas
namun
tradisi
leluhur
masyarakat
penggunanya,
1.
bagiamana
teori
Duranti
dengan
yang
partisipasi,
Budaya dan bahasa
karenanya pelestarian budaya sangatlah
Bahasa dan budaya memiliki ikatan
penting.
yang kuat, karena bahasa merupakan
Demikian juga tradisi pada masyarakat
bagian dari budaya, dan budaya diwakilkan
Karo, sebagian masih terpelihara dengan
melalui
baik dan masih mengikat masyarakat Karo
berdampingan dan mempengaruhi satu
tetapi banyak juga yang hampir punah
sama lain. Hubungan mendasar budaya
karena sudah mulai jarang dilaksanakan.
dengan
Pada dasarnya siklus kehidupan etnis Karo
dipelajari dalam konteks budaya dan
selalu dikaitkan dengan tradisi mulai dari
budaya dapat dipelajari melalui bahasa.
bahasa.
bahasa
Budaya
adalah
dan
bahasa
bahasa
harus
upacara kelahiran, perkawinan, kematian,
Ada beberapa sifat budaya, yaitu
dan tata cara menjalankan kehidupan
(1) terjabarkan melalui komponen dari
mereka sehari-hari
proses
rumah,
bertani,
tradisional,
seperti
pembuatan
gotong
royong
mendirikan obat-obat
lingkungan,
sosial
psikologis,
dan
biologis, sejarah
lain
keberadaan manusia, (2) diperoleh dan
sebagainya, tetapi seiring dengan waktu
diwariskan, (3) terstruktur, (4) dibagi
berlahan-lahan mulai terjadi pergeseran.
menjadi domain dari aspek atau unsur-
Orang-orang
unsur, (5) dinamis, (6) sangat beragam, dan
lebih
banyak
dan
pembelajaran
memilih
pelaksaan tradisi yang lebih sederhana
(7) relatif.
karena
Chaer (2003: 30) menyebutkan bahwa
dianggap
lebih
praktis,
yang
penting tidak menyalahi aturan agama,
bahasa
verbal
adalah
karena itu beberapa elemen dari tradisi itu
komunikasi.
sering dihilangkan. Salah satu tradisi
menegaskan bahwa bahasa sebagai "
masyarkat Karo adalah tradisi mengket
simbol yang digunakan oleh sekelompok
rumah mbaru.
anggota masyarakat untuk berinteraksi dan
Sebelumnya
alat
untuk
(1994),
ia
mengidentifikasi diri". Chaer selanjutnya 116
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
mendefinisi bahasa berdasarkan pandangan
balik dapat dipahami bahwa dalam pikiran
Barber (1964: 21), Wardhaugh (1997: 3),
di sini dimaksudkan sebagai manifestasi
Trager (1949: 18), de Saussure (1996: 16),
budaya.
dan
Bolinger
kemudian,
Pemilihan kata-kata yang tepat
Badudu (1989: 3) dan Keraf (1984: 16)
demi interaksi sosial adalah tergantung
juga setuju bahwa bahasa adalah sebagai
pada
alat komunikasi.
digunakan.
Dalam
edisi
Indonesia
(1975:
15),
Kamus
(KBBI)
Besar
III
Bahasa
(2005:
budaya
di
Hal
mana ini
bahasa
yang
dinyatakan
sama
dengan Sumarjan & Partana (2002: 20)
88)
bahwa bahasa sering dianggap sebagai
menyatakan bahwa:
produk dari produk sosial atau budaya,
1. Bahasa adalah sistem simbol suara yang
bahkan merupakan bagian integral dari
arbitrer, yang digunakan oleh anggota
budaya. Sebagai produk tertentu sosial atau
masyarakat
sama,
budaya, bahasa merupakan sarana aspirasi
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri
sosial, kegiatan dan perilaku, termasuk
mereka;
teknologi pengungkapan wadah budaya
2. Bahasa adalah ucapan yang baik.
diciptakan
Selanjuntnya lagi Brown dan Yule (1983:
pengguna. Bahasa dapat dianggap sebagai
1) yang menyatakan bahwa bahasa bukan
cermin dari waktunya. Artinya, bahasa
hanya alat komunikasi. Selain itu, linguis
dalam periode tertentu mewujudkan apa
disebutkan
yang terjadi di masyarakat, tergantung
(bahasa
untuk
dalam
yang
bekerja
bahasa
digunakan)
pengguna merupakan
oleh
komunitas
bahasa
pada budaya daerah yang bersangkutan.
bagian dari pesan dalam komunikasi.
2. Linguistik antropologi
Dalam bahasa Brown dan Yule itu disebut
Linguistik antropologi merupakan
bahwa bahasa sebagai 'transaksional' dan
bagian dari linguistik yang berhubungan
'antarpribadi'. Artinya, ada kebiasaan dan
dengan budaya dan sosial. Antropologi
budaya
linguistik melihat bahasa dan budaya
menggunakan
bahasa
sebagai
media/sarana berkomunikasi.
seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat
Budaya adalah pikiran, intelek,
dipisahkan karena satu tidak bisa ada tanpa
yang juga termasuk kebiasaan (KBBI,
yang
2005: 169). Dengan demikian, budaya
masyarakat
dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
budaya ditentukan oleh pelaku atau budaya
dihasilkan dari pikiran atau berpikir. Dan
masyarakat itu sendiri. Seperti dikutip dari
ketika ada ahli mengatakan bahwa bahasa
(Sibarani, 2012) bahwa tanpa masyarakat
dan pikiran memiliki hubungan timbal
pendukungnya, tradisi tidak pernah bisa 117
lain,
budaya
tidak
pendukungnya,
ada
tanpa
pelestarian
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
dihadirkan.
Sebaliknya,
masyarakat
akan
tanpa
tradisi,
jelas makna, tetapi ada indikator yang
identitas
menghubungkan simbol dengan artinya.
kemanusiaan pemiliknya dan kehilangan
Indeks dalam Antropolinguistik melibatkan
banyak hal penting, terutama pengetahuan
masyarakat dalam menafsirkan sesuatu.
tradisional, pengetahuan lokal, dan nilai-
Partisipasi
kehilangan
nilai yang hidup dan telah terintegrasi dalam
masyarakat.
1997:
14-17)
Menurut
linguistics
Partisipasi
menunjukkan
bahwa
(Duranti,
bahasa selalu melibatkan entitas, ada unsur
antropologi
sosial, kolektivitas, dan interaktif yang
mempelajari bahasa dan budaya dengan
akan
secara simultan dengan proporsi yang
Berdasarkan uraian di atas, Linguistik
seimbang. Linguistik antropologi memiliki
antropologi
tiga bidang, yaitu; perfomansi, indeks dan
budaya secara bersamaan dengan porsi
partisipasi.. Perfomansi
seimbang,
Perfomansi adalah suatu bentuk
bahasa
membentuk
suatu
mempelajari
yaitu dalam
budaya.
bahasa
dan
dengan
menjelaskan
konteks
antropologi
bahasa yang digunakan dalam kehidupan
(Duranti, 1997: 14-17).Menurut Sibarani
sehari-hari, yang memiliki kreativitas dan
(2004:51) bahwa di dalam Parameter
selalu berkembang. Perfomansi adalah
Antropolinguistik
kemampuan bahasa seseorang ditunjukkan
keterhubungan
melalui kemampuan riil seperti berbicara,
kebernilaian
(cultural
mendengarkan, dan menulis, pemahaman
keberlanjutan
(continuity).
bahasa sebagai tindakan, juga pertunjukan
keterbuhungan antara teks, ko-teks dan
komunikatif.
yang
konteks dengan performansi hubungan
konkret. Kedua indexicality terkait dengan
formal secara vertical dan horizontal.
bahasa isyarat untuk menunjukkan sesuatu
Kebernilaian memperihatkan makna dan
dengan
fungsi.
Ia
memiliki
kesepakatan
atau
sifat
konvensi
harus
diterapkan;
(interconnection),
Sedang
value)
dan
Penjabaran
keberlanjutan
adalah
objek
diteliti
bersama.
memperlihatkan
Indeksikalitas
diwariskan kepada generasi berikutnya
Indexicality tanda atau bahasa yang
yang
(Sibarani,2004 ; 64)
digunakan untuk merujuk kepada sesuatu
2. Metode
dengan konvensi atau kesepakatan bersama
Metode
penelitian
dari masyarakat. Jika simbol yang arbitrer
menggunakan
dalam mendefinisikan simbol, dan ikon
etnografi, penelitian ini disistematisasikan
adalah simbol yang cukup jelas, maka
untuk
indeks adalah simbol yang belum terlalu
berlatar fenomena ilmiah sehingga untuk 118
pendekatan
ini
kepentingan
kualitatif
penelitian
yang
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
memahami secara keseluruhan peneliti
Di
langsung memasuki dan melibatkan diri
mengket rumah mbaru ada tiga tingkatan
sebagai instrument sekaligus pengumpul
yang berbeda berdasarkan pada banyak
data.
tidaknya orang yang diundang. Mereka
3. Hasil dan Pembahasan
disebut sebagai
Mengket rumah mbaru (memasuki
diartikan
mbaruberarti rumah
baru,
mbaru
memasuki
sebagai
sehingga
secara
rumah
awal,
harfiah
baru.
pelaksanaan
pelaksanaan
1. Kerja singuda, sumalin jabu, miser-
rumah baru), mengket (dalam bahasa Karo) dapat
dalam
miser jabu,(pesta kecil)
dan
Pelaksanaan pesta ini disebut pesta
mengket
sederhana atau sumalin jabu. Orang-orang
berarti
yang hadir di pesta ini hanya sangkep
ini
nggeluh, keluarga terdekat atau yang
sukacita karena
paling dekat saja. Musyawarah Anak Beru,
sebagai ekspresi sukses untuk seseorang
senina, dan kalimbubu tidak dilaksanakan
yang dapat mendirikan rumah baru. Pesta
sebelum
biasanya dilakukan pada Nggara Sepuluh,
sebelum acara ini guru siniktik wari
Aditia Naik, Beras Pati Sepuluh atau
(dukun) menentukan hari baik untuk
Cukura dua puluh sada (nama hari dalam
upacara, dan lauk untuk pesta ini hanya
bahsa Karo). Hari ini dipilih sesuai dengan
beberapa ekor ayam saja, satu karung
kepercaya dari suku Karo, karena semua
beras, dan orang yang hadir hanya sekitar
jin yang dari bangunan rumah kayu pergi
60 atau 100 orang.
pada hari-hari itu .Mengket rumah mbaru
2. Kerja sintengah, mengkah-mengkah
merupakan
dapur, mengeket dapur, pindah dapur
merupakan upacara
ajang
Tradisi
sukacita
sebagai
seseorang syukur kepada Tuhan dan untuk
karena
pesta
ini,
tapi
(pesta menengah)
berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman-teman
pelaksanaan
Pesta
ini lebih besar dari kerja
keberhasilan
singuda, sumalin jabu, miser-miser jabu.
seseorang membangun rumah baru, serta
Sebelum acara ini dilaksanakan pihak anak
upacara ini sebagai doa bagi penghuni
beru, senina dan kalimbubu (nama dari
rumah sehingga mereka yang tinggal di
tingkat kekerabatan dalam suku Karo)
rumah akan jauh dari bahaya dari jin dan
diadakan musyawarah. Pelaksanaan pasta
manusia yang berbuat jahat. Juga sebagai
ini lebih besar dari sumalin jabu. Lauk
harapan untuk semua orang yang ada di
pauk adalah kambing dan sekitar satu atau
dalam rumah akan diberikan kelimpahan
dua
rezeki dan kesehatan.
terlibat dalam acara ini adalah senina,
karung beras, orang-orang
Anak beru dan kalimbubu. 119
yang
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
3.Kerja Sintua, ngerencit, ertukam (pesta
mbaru, uraiannya dapat dijabarkan sebagai
besar)
berikut; Pesta mengket rumah mbaru ini
Perfomansi
sebuah pesta besar, karena begitu banyak
Harapan dan doa juga nasihat yang
orang yang diundang, sebelum pelaksanaan
diberikan oleh semua keluarga besar yang
pesta diadakan musyawarah
mewakili dari pihak anak beru, kalimbubu,
pertama,
peran kalimbubumajek daliken (kalimbubu
dan
yang mendirikan kompor untuk memasak)
memberikan saran kepada pemilik rumah,
memiliki peran penting dalam pelaksanaan
dari awal sampai akhir prosesi pada setiap
pesta ini, lauk biasa disajikan dalam pesta
tahap akan diucapkan doa, harapan dan
ini adalah kerbau atau sapi. Pelaksanaan
wacana. Berikut petikan pernyataan yang
pesta bisa menjadi beberapa hari dan
diberikan
beberapa
menyelenggarakan pesta
malam.
Musyawarah
senina.
Semua
kepada
orang
pihak
akan
yang
dilaksanakan beberapa kali sebelum acara
“Maka baci kita pulung ingan rumah ta si
digelar, dalam pelaksanaan pesta ini semua
mbaru enda , perbahan perkuah ate Dibata,
kerabat diundang, dan kalimbubu juga
meriah kel ukur kami, kita baci pulung
harus menjalankan utang adat.
kerina. Alo perkuah ate Dibata, baci I
Musyawarah
oleh
pajekken rumah enda, gelah baci kita
pemilik rumah dengan anak beru, senina
ergegeh je nari pagi, jenah kam pe
dan kalimbubu (sangkep nggeluh lima
keluarga sembiring i pasu-pasu dibata
sendalanen) sebelum acara mengket rumah
sehat kam kerina. Jadiken lah rumah enda
mbaru
pulung kerina sankep nggeluh ndu. Rumah
dilakukan
besarnya
pesta
dilakukan
untuk
itu
enda ban lah pagi arah darat kuncina, ula
diadakan sesuai dengan wari-wari kalak
pagi kantongkendu, gelah baci inganta
Karo (hari etnis Karo) , untuk menentukan
pulung ergani-gani. Enda kami pe kerina
hari baik dilakukan oleh guru si niktik
meriah kel ukur kami, pulung kita kerina.
wari(dukun). Setelah hari
yang baik
Meriah ukur kami natap sa, mehaga kel
terorganisir pesta ditentukan kemudian
rumah enda man tatapan, rikut ruh mbuena
dibahas
yang
ka kel pagi rezeli ta si bas rumah enda,
berkaitan dengan proses pelaksanaan pesta.
gelah baci ka pagi lit rezekita pehaga
Teori Duranti di mengket rumah
sangkep geluh ras kade-kede ta kerina,
untuk
yang
mengetahui
segala
Perfomansi,
dilakukan,
sesuatu
indekskalitas
dan
siberem arah kami. Dibata simasu-masu
Partisipasi teori Duranti dapat ditemukan
bujur, ras mejuah-juah kita kerina…”
dalam proses pelaksanaan tradisi mengket 120
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
"Kita bisa berkumpul di rumah baru kami,
Gula tualah, daging kelapa dengan gula
karena mereka kemurahan Allah, kami
merah
sangat
Ayam
senang
karena
kami
semua
berkumpul di sini. Itu karena kemurahan
barang rumah tangga, biasanya dibeli oleh
Allah hingga dapat dibangun rumah ini,
keluarga dekat seperti kasur, bantal, tikar,
dengan adanya rumah ini semoga dari
barang pecah belah
rumah ini kita bisa bekerja lebih keras dan
daun kelapa muda, biasanya dipasang di
diberi kelimpahan rezki. Mudah-mudahan
teras depan sebagai tanda bahwa pesta
Sembiring dan keluarga juga selalu sehat.
diadakan
Membuat
Alat music tradisional Karo
rumah
ini
sebagai
tempat
berkumpul banyak orang. Di mana orang
penyanyi
dapat mendapat jawaban dari semua
Pertisipasi
dengan
masalah mereka. Kami sangat senang
Semua keluarga besar dari laki-laki
melihat bagaimana megah rumah ini, juga
dan perempuan juga teman-teman. Lazim
semoga Allah dapat memberkati kita lebih
disebut Anak Beru, kalimbubu, sembuyak,
dan lebih dari rumah ini, dan berharap
sangkep nggeluh
kami bisa saling membantu satu dengan
4. Kesimpulan
yang
Berdasarkan uraian teori juga penelitian
lain.
Semoga
tuhan
memberkati.terima kasih banyak ...
yang dilakukan pada tradisi mengket
Indekskalitas
rumah mbaru dapat disimpulkan bahwa
Indekalitas dalam tradisi mengket
indekskalitas, perfomansi dan partisipasi
rumah mbaru terdiri dari kelengkapan
dapat ditemukan pada tradisi tersebut
pesta dan juga makanan biasanya disajikan
Daftar Pustaka
oleh pemilik pesta, seperti
Brown,
Gillian and George Yule (dindonesiakan by Soetikno) .1996. Discourse Analysis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul. 2012. General Linguistics, Revised Edition. Jakarta: Rineka Reserved. Darwin Prinst. 20014. Adat Karo: Medan. Bina Media has pioneered Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic Anthropology. United Kingdom: CambridgeUniversity Press. Ginting, E.P.1996. Mengket Rumah Mabru. Kabanjahe: Printing Abdi Karya.
pakaian adat lengkap seperti dalam acara Karo pernikahan tradisional dari suami dan istri pemilik pesta Nakan dem yaitu beras dalam panci penuh beras Nurungsibakut, lele dan jangkrik Cimpa, kue tradisional Karo beras reme-reme, beras direndam dalam air dengan gula aren
121
Vol 2, No. 1 November, Th. 2016
Indonesian dictionary III.2005 Edition Jakarta: Ministry of National Education of Indonesia Language Centre. Sibarani, Robert. 2012. Local Wisdom: Itself, Roles, and Methods of Oral Tradition. Jakarta:Association of Oral Tradition (ATL). Tarin, Sarjani.2009. Lantern Lives of Karo in cultured. Terrain: Balai Adat. Culture Karo Indonesia Sudaryanto. 1993. Methods and Techniques Analysis of Language: An Introduction to Cultural Forum In Linguistics. Yogyakarta: Duta Discourse University Press.
122