Temn Teknis Fungsional %on Penetiri 2002
D. UNGGAS DAN ANEKA TERNAK KAMAN TENTANG PEMANFAATAN SIPUT AIR TAWAR (LYMNEAE AURICULARIS) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN PADA ITIK PETELUR : PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TELUR SRIYANA
Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pusat Penelitian don Pengembangan Peternakan . Bogor
RINGKASAN Siput air tawar ILvmneae auricularist -ang biasa disebut dengan nama daerah kreco dan sumpil (Lvmneae rubiginosa) banyak berkembang di danau Ranu Grati . Masyarakat setempat telah terbiasa memantaatkannya sebagai pakan tambahan untuk temak itik petelur. Siput clan sumpil merupakan bahan pa kan sumber protein clan mineral . Hasil analisis yang dilakukan di laboratorium Loka Penelitian Sapi Potong Grati menuniukkan kandungan bahan kering. protein kasar clan kalsium dari siput air tawar (kreco) cukup tinggi yaitu : (27.80% 13K) . (21 .44% PK) clan (1 1 .40% Ca) . Rataan bobot telur itik Nang diberi pakan tambahan kreco lebih tinggi dari pada rataan telur itik yang tidak diberi pakan tambahan Naitu masing-masing 71 .33 g dan 70 .418 : skor warna kuning telur 10 .62 wrame) clan 7.5 (kuning) : begitu juga kandungan bahan kering (37.26°x cs 33 .32%): kadar abu (8 .011°x ~s 6.81%): serta protein kasarnya meningkat (40.62% %s 37 .37%). Secara umum mutu telur itik yang diberi pakan tambahan kreco lebih baik dibandingkan dengan mutu telur itik yang tidak diberi pakan tambahan kreco.
PENDAHULUAN Grati merupakan suatu daerah dataran rendah di Kabupaten Pasuruan yang mempunyai ketinggian sekitar 4 m dpi. Di daerah tersebut terdapat suatu danau air tawar yang bernama Danau Ranu Grati . Keberadaan danau tersebut sangat bermanfaat untuk usaha budidaya ikan air tawar. pengairan sawah clan budidaya ternak itik . Siput air tawar (Lvmneae auricularis .) yang biasa disebut dengan nama daerah kreco clan sumpil (Lvmneae rubiginosa) banyak berkembang di danau tersebut clan masyarakat setempat telah terbiasa memanfaatkannya sebagai pakan tambahan untuk ternak itik petelur. Siput clan sumpil merupakan bahan pakan sumber protein clan mineral. Pakan merupakan salah satu faktor dominan dalam menentukan produksi clan kualitas telur itik . Setioko dkk.. (1994) melaporkan . bahwa standar kebutuhan nutrisi itik. khususnya itik petelur belum ada. Selama ini peternak menggunakan standar nutrisi untuk itik bibit. bahkan tidak jarang para peternak hanya menggunakan .pakan seadanya yaitu campuran dedak padi dan 155
/ennf /elms f -ungsional \on Penelmn ?00=
jagung . Pakan itik di daerah Grati-Pasuruan pada umumnya terdiri atas dedak padi dengan tambahan siput dan/atau sumpil dengan perbandingan sekitar 1 : 2
(asfed basis) .
Animo yang telah berkembang di masyarakat menunjukkan . bahwa telur itik asal Grati mempunyai kualitas yang lebih menarik dibandingkan telur itik asal daerah lainnya . Dengan demikian harga telur itik asal Grati . khususnya yang diberikan pakan tambahan berupa siput air tawar (kreco) dan/atau sumpil mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur asal daerah lain. Kajian ini ditujukan untuk melakukan uji secara laboratorium terhadap kebenaran animo masyarakat yang menyatakan bahwa pemberian siput air tawar dan/atau sumpil dapat meningkatkan kualitas telur itik. Dengan kelengkapan uji kualitas secara laboratorium diharapkan citra telur itik asal Grati akan lebih dikenal dan dipercaya oleh kalangan masyarakat luas dan pada akhirnya usaha ternak itik di daerah Grati akan berkembang lebih baik. MATERI DAN METODE Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Loka Penelitian Sapi Potong Grati selama satu bulan . Materi yang digunakan adalah telur itik yang berasal dari itik yang diberi pakan (1) dedak padi dan (2) dedak padi ditambah siput air tawar dengan perbandingan 1 : 2 (asjed basis) . Peubah yang diukur dan diamati adalah kadar air . protein kasar . kadar abu. bobot telur. dan warna kuning telur. Sebanyak empat peternak itik di empat desa yang letaknya di sekeliling danau Ranu Grati yaitu desa Sumber Dawesari . Ranuklindungan . Grati Tunon dan Kalipang yang dipilih secara purposive random sampling, untuk memperoleh telur yang digunakan sebagai materi kajian . Pada masing-masing peternak dipilih 20 ekor itik untuk diberikan pakan berbeda. yaitu 10 ekor itik diberi pakan berupa dedak padi dan 10 ekor lainnya diberikan pakan dedak padi + siput air tawar. Itik yang dipilih adalah itik yang telah mencapai masa produksi satu tahun dengan harapan itik sedang berada pada masa puncak produksi . Kajian dilakukan selama 30 hari . Sebanyak 2 butir telur untuk setiap perlakuan . pada masing-masing peternak diambil pada hari ke 10. 20 dan 30 (4x2x2x3 butir) untuk selanjutnya dilakukan analisis bahan kering (13K) . protein kasar (PK). kadar abu. bobot telur dan warna kuning telur. Pengukuran bobot telur dilakukan setiap hari pada semua telur yang dihasilkan . Uji kadar air dan kadar abu dilakukan dengan metode AOAC. kadar protein dengan metode Kjeldhal . warna kuning telur (egg yellow) dengan metode Roche dan bobot telur dengan cars ditimbang. Rancangan yang digunakan adalah pola rancangan acak lengkap. Analisis data dilakukan secara sederhana yaitu membandingkan rataan antar perlakuan .
15 6
Temn 7eknis Fnngsional Von Penelni 100=
PROSEDUR PENGUKURAN MASING-MASING PEUBAH Bahan kering (BK) BK matakari - Telur dipecah dan isi telur dipisahkan dengan kulitnya. - Is] telur (putih dan kuning telur) dimasukkan ke dalam cawan petri. selanjutnya ditimbang (a gram) . - Panaskan dalam oven pada suhu 55 °C selama 1 malam . - Angkat dan didinginkan dalam desikator selama 1 jam dan selanjutnya ditimbang (b gram) - Tentukan kadar air awal dengan rumus ( a - b )/borat sample X 100% . - Untuk keperluan analisis kandungan BK. Protei Kasar (PK) dan abu maka sampel telur dihaluskan dengan ukuran saringan 0.8 mm . BK 105°C Timbang 3 g sampel telur kering matahari . Masukkan ke dalam crusibel kosong yang telah diketahui beratnya (a gram). Oven pada suhu 105°C selama 8 jam . Keluarkan dari oven untuk selanjutnya masukkan ke dalam desikator selama 1 jam. Timbang sampel dan crusibel (b gram). Tentukan kadar air dengan rumus : ((a + sampel) - b)/borat sampel X 100% . BK = 100 - kadar air. Kadar Protein Kasar Timbang sample sebanyak 0.250 g masukkan kedalam labu Kjeldhal . Tambahkan 0.5 g selen reaktion (sebagai katalisator) . Tambahkan 10 ml H2SO4 pekat. Destruksi pada suhu 400°C selama 2 jam sampai larutan berwarna hijau jernih atau tak berwarna . Angkat dan dinginkan. kemudian encerkan dengan menambahkan H,-O sampai batas labu Kjeldhal . Aduk dan pipet sebanyak 5 ml. masukkan kedalam alat destillasi ( Micro Kjeldhal App.) Tambahkan 10 ml NaOH 40 % kedalamnya kemudian alat destilasi ditutup : selanjutnya lakukan destillasi . Destilat ditampung dengan 10 ml larutan asam borat 2% sampai volume 50 MI . Destilat dititrasi dengan larutan standar yaitu Potasium Hydrogen Iodate 0.01 N sampai berubah warna menjadi pink . Tetapkan blanko dan hitung kadar protein kasarnya . 15 7
lenin leknis f-ungsional Aon Penelin ?002
Kadar Abu Sampel yang telah ditetapkan kadar airnya (105°C) dimasukkan ke dalam tanur. - Abukan pada suhu 550°C selama 3 jam sampai menghasilkan abu berwarna putih . - Angkat clan dinginkan suhunya dalam oven kemudian masukkan ke dalam desikator selama 1 jam clan timbang (c gram) - Tentukan kadar abunya dengan rumus ( c - a )/berat sample X 100%. -
Bobot telur - Telur dibersihkan . - Timbang menggunakan timbangan Berkel yang mempunyai ketelitian 0.1 g. Warna Kuning Telur - Telur dipecah. - Kuning telur dipisahkan dari kulit clan putihnya. untuk selanjutnya diletakkan dalam cawan petri . - Ukur warna kuning telur dengan sistem skor menggunakan alat Yolk Colour Fan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan tentang kandungan nutrisi telur disajikan dalam Tabel I . Tabel l . Kandungan nutrisi telur itik yang diberikan pakan tambahan
kreco
Desa asal peternak
Sumber Dwkesari Ranuklindungan (irati Tunon Kali an Rataan
Dedak - kreco BK PK Ahu ------------------------------------36 .66 37 .53 40 .38 34 .45 37 .26
39 .34 41 .30 40 .95 40 .91 40 .62
i 7 .43 8 .96 18 .46 7 .16 8 .0(1
Dedak BK PK Abu -----_------------------------------j 36 .1)6 131 .38 31 .57 34 .25 33 .32
38 .71 38 .02 37 .68 35 .09 37 .38
7 .36 6 .75 7 .04 6 .08 6 .81
Data dalam Tabel I menunjukkan . bahwa secara keseluruhan rataan kandungan BK .PK clan kadar abu telur hasil perlakuan dedak + kreco lebih tinggi dari pada yang hanya diberi pakan dedak. Peningkatan nilai nutrisi clan bobot telur diduga sebagai akibat meningkatnya kualitas ransum yang dikonsumsi terutama kandungan PK ransum . Sinurat . dkk . (1995) menyebutkan . bahwa besar clan kualitas telur sangat dipengaruhi oleh kandungan PK ransum. Semakin tinggi PK ransum . maka besar telur clan kualitas telur akan semakin baik.
15 8
Temn Teknis Fnngsional "on Peneliti 2on2
Siput clan sumpil merupakan bahan pakan sumber protein clan mineral . Hasil analisis yang dilakukan di laboratorium Loka Penelitian Sapi Potong Grati manunjukkan . bahwa kandungan bahan kering. .protein kasar clan kalsium siput air tawar/ kreco cukup tinggi yaitu 27.80%. 21 .44% clan 11 .40% ( dry matter basis) . Begitu juga analisis terhadap kandungan kalsium clan phospor pada telur itik yang diberi pakan tambahan kreco lebih tinggi dengan rataan masing-masing adalah : kalsium ( 1 .323% vs 1 .0834%) clan Phospor (1 .121 vs 1 .1 15%) Tabel 2.Bobot clan warna tambahan kreco Desa asal peternak Sumber Dawesari Ranuklindungan Grati Tunon Kalipang Rataan
Dedak Bobot (g) 71 .33 72.00 71 .00 71 .00 71 .33
kuning telur itik yang diberikan pakan + kreco
Warna (skor) 10.00 11 .00 11 .00 10.50 10.62
Keterangan : Skor "arna 10 - 1 1 = orance . 7 - 8 = kuning muda
Dedak Bobot (g) 70,00 70.33 70.66 70,66 70.41
Warna (skor) 8,00 8.00 7.00 7.00 7.50
Pemberian pakan tambahan siput air tawar tidak hanya dapat namun juga meningkatkan nilai nutrisi telur (BK . PK . Kadar Abu) Sebagai warna kuning telur yang lebih baik. menghasilkan bobot telur clan clan ketebalan pelengkap dilakukan juga pengamatan terhadap besar kuning kulit telur. Ketebalan kulit telur diestimasikan berclasarkan berat total kulit telur. Semakin tinggi berat kulit telur. maka ketebalan kulit diduga semakin tebal . Hasil pengamatan menunjukkan bahwa besar kuning telur pada perlakuan penambahan kreco lebih tinggi (21 .72 em) dari pada tanpa kreco (20.86 cm) : demikian halnya dengan berat kulit telur yaitu lebih tebal pada pemberian pakan tambahan kreco (9 g) dari pada tanpa kreco (8.5 g). Sinurat dkk, (1995) menyatakan. bahwa warna kuning telur ditentukan oleh zat pewarna kuning telur (xanthophvl) . Warna kuning telur yang dihasilkan oleh itik yang diberi pakan kreco lebih baik dibandingkan dengan tanpa kreco . Dapat diduga bahwa kandungan xanthophyl dalam kreco juga cukup tinggi . Penebalan kulit telur diduga sebagai akibat meningkatnya konsumsi mineral ransum . terutama kalsium . Kulit siput air tawar merupakan salah satu sumber mineral yang cukup baik. Kulit telur yang tebal sangat bermanfaat dalam produksi telur konsumsi karena telur akan lebih kuat clan resiko pecahnya telur dapat diperkecil .
Temu Teknis F -ungsional \on Penelln 200?
KESIMPULAN Dari hasil kajian ini dapat disimpulkan . bahwa pemanfaatan siput air tawar sebagai bahan pakan tambahan dalam ransum ternak itik dapat meningkatkan kualitas telur dengan hasil sebagai berikut :BK (33 .32% vs 37,26%) . PK (37,37% vs 40.62%) : Kadar Abu (6.81% vs 8.00%) . Bobot telur (70.41g vs 71,33 g) dan Warna kuning telur (7,5 vs 10.62) . SARAN Perlu dilakukan peneftian lebih lanjut tentang tingkat optimum penggunaan siput air tawar dalam ransum . Dengan demikian potensi siput air tawar khususnya yang ada di Danau Ranu Gran dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas telur itik dan pada akhirnya budidaya ternak itik petelur di daerah Pasuruan akan berkembang lebih baik. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan in] penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ir. Mariyono dan IN Ir. Uum Umiyasih atas bimbingan . bantuan serta dukungannya dalam penulisan makalah ini . Juga kepada teman-teman di laboratorium yang telah membantu selama pengamatan berlangsung . DAFTAR BACAAN Association of Official Agricultur Chemists 1986 . Methods of Analysis . Scott. ML. . Nesheim dan RI . Young . 1982 . Nutrition of the Chiken . 3 rd Ed. M .L. Scott Assc . Publ . Ithaca . New York. Setioko A . .Syamsudin A .. Rangkuti M ..Budiman H . . dan Gunawan A .. 1994. Budidaya Ternak Itik . Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sinurat,A .P. . D. Zainuddin dan R. Dharsana 1995 . Penggunaan Cassapro (Singkong terfermentasi) untuk itik petelur. Ilmu dan Peternakan Vol . 8. No. 2. Hal 28 - 31 . Sorayah Askar dan Darwinsyah Lubis 1984. Penuntun Analisa Bahan Makanan Ternak . Balai Penelitian Ternak Bogor.