Interval nspeksi
Si2sletevelm
CO CO
dilayang kukan .3 XX
pPeker 635 emelihajraanan dJ3
disudah stop asctruerw tepat yang
stInegears speksi ering meuntngeutakhui X oli kaedbao/tciodrakn ya
tie dan link drag Inspeksi meuntrods ngeuXtakhui
kada apakah aterusakuan telah aus
3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Penggantian
komponen-komponen
penting
harus
dilaksanakan sesuai jadwal agar tidak terjadi functional
failure yang dapat mengakibatkan menurunya kinerja sistem kemudi.
Kegiatan penggantian rutin komponen - komponen penting (discard task) yang terdapat di dalam sistem kemudi dilakukan pada setiap waktu tertentu sesuai tabel berikut: Pekerjaan Penggantian
Interval Penggantian /12 /24 /6 /3 bin
bin
Ganti oli differential
Ganti oli Steering Linkage
bin
bin
X X X
Ganti filter oli steering Ganti oli pada komponen
X
Wheel End
Ganti oli pada komponen
X
Wheel Linkages
Ganti oli pada U-Joints/ Slip
X
Joints
Sistem Pemadam Kebakaran {Fire Fighting System)
1) Functional Failure dan Penyebabnya
Kenali factor penyebab terjadinya functional failure dengan menggunakan table berikut:
Functional
Faktor Penyebab
Failure
Adanya kebocoran
Katup udara tidak tertutup dengan baik Teriadi kesalahan pengaturan pada
Faktor Penyebab
Functional t
Failure
(Kategori II)
Komponen gear mengalami kerusakan Komponen O-rings mengalami kerusakan
Air actuated
valve tidak
dapat membuka
Terdapat kotoran pada katup udara Terdapat masalah pada katup sambungan udara
Terjadi kerusakan pada komponen control wiring
atau
menutup
dengan baik
Terjadi masalah pada kebutuhan suplai udara
(Kategori II)
Terjadi kesalahan pengaturan pada komponen Pilot relief valve Tekanan air Terdapat kesalahan pada kecepatan terlalu tinggi putar mesin yang dibutuhkan atau terlalu Komponen pompa air mengalami rendah
(Kategori II)
kerusakan
Komponen relief valve mengalami kerusakan
Pompa air tidak
Komponen pompa air mengalami kerusakan
memberikan
Kecepatan putar pompa terlalu rendah
tekanan atau
Komponen Pilot relief valve tidak disetel
kapasitas air
dengan benar
yang
seharusnya (Kategori II)
Komponen kopling pompa pada power divider mengalami kerusakan
Suplai udara yang dibutuhkan oleh Pompa air tidak dapat digunakan (Kategori I)
pompa air mengalami kekurangan
Komponen kopling pompa pada power divider mengalami kerusakan Komponen actuating chamber mengalami kerusakan Komponen switch
Terjadi masalah pada kebutuhan suplai Kopling pompa tidak dapat di lepaskan (Kategori II)
udara (suplai udara kurang) Rusaknya mekanisme pelepasan
Komponen switch pada kopling pompa mengalami kerusakan Komponen clutch release bearing mengalami kerusakan
Adanya kebocoran
air pada turret atap
(Kategori II) Pelepasan foamturret atap
Terjadi keausan pada susunan penyangga turret
Terjadi kerusakan pada komponen gasketturret dengan atap
Terjadi kerusakan pada komponen main discharge valve
Terdapat kesalahan pengaturan pada konponen deflectors
Terjadi kerusakan pada komponen foam
Faktor Penyebab
Functional Failure
pola yang tidak sama
(Kategori II)
Terdapat kesalahan pengaturan pada kabel control
Terjadi kerusakan atau keretakan pada Turret depan jalur suplai pneumatic untuk Turret depan tidak dapat Tekanan pneumatic dari sistem turret beroperasi (Kategori I)
depan berada di bawah level yang telah ditentukan
Terjadi kebocoran pada jalur pneumatic Adanya salah Terjadi kerusakan pada jalur pneumatic satu fungsi Terdapat penghalang pada sistem Turret depan yang tidak dapat dioperasikan (Kategori II)
pneumatic
Terdapat halangan mekanik dalam Turret depan akibat adanya objek asing dalam sistem pemadam api Terjadi kesalahan pada voltase operasi turret depan
Pelepasan foam dari turret depan tidak memiliki
bentuk yang
Komponen deflector mengalami kerusakan
beraturan
atau tidak menentu
(Kategori II) Adanya kebocoran
pada nozzle handline
(Kategori II)
Discharge pattern dari
Terdapat kerusakan packing pada komponen swivel coupling Terdapat masalah pada pemasangan katup
Terdapat kesalahan pengaturan pada pattern deflector
handline tidak *
dibentuk
dengan
Komponen pattern deflector mengalami kerusakan
benar
(Kategori II) Air atau
foam tetap terkuras
setelah
tangki
Komponen ball valve mengalami kerusakan
selesai diisi
(Kategori II) Adanya kebocoran
pada katup-
Katup tidak tertutup dengan baik Terjadi kesalahan pengaturan actuator linkage
Faktor Penyebab
Functional Failure *
Air actuated valve tidak
dapat membuka atau
menutup
dengan baik (Kategori II)
mengalami keausan Terjadi kesalahan pada hubungan udara Komponen air cylinder mengalami kerusakan
Komponen sticking valve mengalami kerusakan
Komponen solenoid valve mengalami kerusakan
Terdapat masalah pada suplai udara Komponen saklar control mengalami kerusakan
Air atau
foam tetap
Terdapat halangan pada jalur penguras foam dan air
berada dalam
pipa setelah drain agent sistem
Komponen katup penguras mengalami kerusakan
(Kategori III)
Terdapat halangan di dalam komponen multi-metering manifold
Komponen air cylinder pada multimanifold mengalami kerusakan
Suplai udara untuk komponen air cylinder pada multi-manifold berada di
foam tidak
bawah level yang disyaratkan Komponen 3-way solenoid valve mengalami kerusakan
memenuhi
Komponen katup suplai foam
Pancaran
spesifikasi (Kategori II)
mengalami masalah
Terdapat kesalahan pengaturan pada komponen pilot control valve
Komponen pompa air tidak memompa dengan benar Putaran mesin tidak pada kecepatan memompa yang benar
Tangki foam dalam keadaan kosong Foam berada dalam kondisi encer
2) Pekerjaan Pemeliharaan Serta Interval Pelaksanaannya Dalam melakukan pemeliharaan preventif terhadap sistem pemadam kebakaran, kegiatan inspeksi yang harus dilakukan beserta intervalnya dapat dilihat di dalam tabel berikut:
f
Int1nspeksi erval
Si2sletevelm CO t—1 »—i 93
1
dilayang kukan s3
pPeker emeclihajraann
pada iLanspeksi kukan
pemiselurpuaan,h
koneks dan fit inig,
meuntngeutkahui X
ada/tidaknya
kerbuocsaokran,
korosi atau
I sistem daldi katup aseammua
Xcd
ppada ecngoperasian pLademkeukariksnacdn
pada iLandspeksi kukan
X
pilot valdalascavremen
3jika bedan rsihkan
•(-j
pLaemkeukariksna n
cd
diiperlukan
apakah tangki air,cd
C
kormaousipun dpada kterjadi erusakan X
+->
tangkicd.
a
baut, terhadap Cd~
pLaemkeukariksna n
sft ammaupun bungan, X •t-<
pada tseal eryang dapat
tangki air
pLaemkeukariksna n
apakah tangki busa,
kterjadi erusakan X
pada kormaupun osi
tangki.
jpelPerumluikmassaah
ntnspeksi erval!
*->
1
t—i CO
diclayang kukanCO
Si2sletevelm pPekeremd|celihjaraann
t
viLainkspeksi sukaualn
perpada seluarluahtan
pemadam untapi uk
mengetahui
korosi aXda/tidakny,a
kondi keatau rusaksian,
ldapat ayang innya
kimennerjg angau
api pemadam
Opealat sermasuaikan
X
dengan penyemprot
mensgemuuanakan
dipatscharternge
Pergulselang uikngansa
puntair X engopuerkasian
normal
Opetatap urretrasikan
apakah peri (utama)ksa,
kerdan ada Xusakan
Pemadam Peral tan
pada kelpaaincanaran
foam air maupun
Opeturretrasikan
peri apakah depan,ksa
kerdan ada Xusakan
pada kelpaaincanaran
foam air maupun
untuk Peri lubrikasisa
relclXupump etasech
bearing
bin
bin
bin
bin
X
Ganti oli pompa sentrifugal
Interval Penggantian /12 /24 /6 /3
Pekerjaan Penggantian
penting
komponen
-
komponen
Penggantian rutin {discard task)
3)
Penggantian komponen penting ini harus dilaksanakan sesuai jadwal agar tidak terjadi functional failure yang dapat mengakibatkan menurunya kinerja sistem pemadam
kebakaran.
Kegiatan penggantian rutin komponen - komponen penting (discard task) yang terdapat di dalam sistem pemadam kebakaran beserta jadwalnya, dapat dilihat di dalam table
berikut:
g. Sistem Transmisi {Transmission System) 1) Functional Failure dan Penyebabnya
Kenali factor penyebab terjadinya functional failure dengan menggunakan tabel berikut: Faktor Penyebab
Functional Failure Driveline
Komponen driveline berada pada posisi tidak seimbang
mengeluarkan Terjadi keausan pada beberapa bagian suara bising di dalam sistem driveline (Kategori III) Komponen pilot bearing mengalami keausan
Komponen yokes keluar dari posisi Driveline
bergetar (Kategori III)
yang seharusnya Komponen shaft berada pada posisi yang tidak seimbang
Komponen driveshaft mengalami bengkok
Kekurangan atau kelebihan pengisian Terdengar bunyi terus menerus dari
transfer case (Kategori III)
Adanya kebocoran
pelumas pada drive yokes (Kategori II) Adanya pemanasan
yang berlebihan
pada transfer case
(Kategori II) Transfer case
tidak dapat terhubung atau terlepas dari
differential lock up (Kategori I)
pelumas
Terdapat ketidakcocokkan pada jenis pelumas yang digunakan Komponen gerigi gear terkikis Komponen gerigi gear mengalami keausan
Komponen bearing mengalami keausan Komponen oil seal mengalami keausan Terjadi kesalahan instalasi oil seal Komponen dudukan breather terhalang kotoran
Penggunaan pelumas dengan berat dan jenis yang salah Penggunaan pelumas dengan berat dan jenis yang salah Komponen internal mengalami kerusakan
Jumlah pelumas yang digunakan terlalu banyak
Terjadi kerusakan pada jalur udara di dalam sistem transfer case Komponen air chamber diaphragm mengalami kerusakan Komponen shifter mengalami kerusakan
Komponen katup kontrol udara mengalami kerusakan
2) Pekerjaan Pemeliharaan Serta Interval Pelaksanaannya
r
Dalam melakukan pemeliharaan preventif terhadap sistem transmisi, kegiatan inspeksi yang harus dilakukan beserta intervalnya dapat dilihat di dalam tabel berikut: ntInespeksi rval
00 .—1 »—< CO
DiYang lakukan 3
PPeker emelciharajanan
Si2sletevelm
X
tPeroli sisa ransikmsaisi,
jika ditampberahlkuakann
bagi Iluar dari nspeksian
X
peri tsirasnstemkmisasi,
kapakah ada ebocoran
1Isaloli nspeksi uran pelu'53 mas.
apakah peri transmdkisasi, CO
keterjadi bocouran,
aX
kekarmaupunatan,
kerusakan.
baut kPerekeinkcasangan
X
tsirasnstemmisi,
jika keada nyang cangkan
longgar.
Isinspower speksi tem
peri diapakah ada Xvidker,sa
kebocoran
Laipada nkspeksi ukan
u
Svnigeduertkahui untmediX bagi ekspower ter*> ioar n
X
pPerea. ngoipkesarasian O
Ikpelebocuomasran /ada tiadndandaaknya »-
kopling