Teknologi Hidroponik (PNE 1408)
Materi Perkuliahan • • • • • • • •
Pendahuluan Sarana dan Prasarana Hidroponik Nutrisi Hidroponik Media Tanam Jenis-jenis Hidroponik Jenis Tanaman yang Sesuai untuk Hidroponik Presentasi I Presentasi II
Skoring Nilai Akhir = 0,3*Praktikum + 0,2*Tugas + 0,5*Ujian
Hidroponik • Istilah hidroponik (hydroponics) pertama kali diperkenalkan oleh Dr. William Frederick Gericke pada tahun 1937 melalui artikel di sebuah majalah ilmiah (Science, Feb 178:1). • Kata Hidroponik merupakan kombinasi dari dua kata dalam bahasa yunani yaitu hydro (air) dan ponos (mengerjakan). • Makna sederhana: Cara budidaya tanaman dengan menggunakan medium air.
Definsi-definisi Hidroponik • Harris (1977), “Teknik menumbuhkan tanaman di suatu media selain tanah dengan menggunakan campuran unsur hara esensial tanaman yang dilarutkan dengan air”. • Wignarjah (1995), “Teknik untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah, kultur cair”. • Jensen (1997), “Teknologi untuk menumbuhkan tanaman di dalam cairan unsur hara (air yang mengandung pupuk) dengan atau tanpa menggunakan media tumbuh tiruan (pasir, kerikil, vermikulit, sabut, serbuk geraji, dll)”. • Devries (2003), “Sesuatu kegiatan pertanian di mana semua unsur hara disuplai ke dalam tanaman melalui aliran air, dengan media pertumbuhan selain tanah (umumnya anorganik), dan tanaman yang ditumbuhkan untuk menghasilkan bunga atau buah untuk dijual”.
Sejarah pemanfaatan hidroponik • Kegiatan untuk menumbuhkan tanaman di larutan yang kaya akan unsur hara telah dilakukan pada masa lalu, sebagai contoh: taman menggantung di babilonia (600500 SM), kebun terapung suku aztek, kegiatan penelitian tentang pertumbuhan tanaman pada abad 18. • Kemudian teknik hidroponik mulai diperkenalkan pada tahun 1930-an melalui seragkaian publikasi ilmiah oleh para ilmuwan di California Amerika Serikat. • Dalam rangka memenuhi kebutuhan logistik pada perang dunia II, pihak militer amerika serikat membangun kebun hidroponik (±8 ha) di sejumlah kepuluan pasifik barat untuk mensuplai kebutuhan sayuran segar (tomat, lobak, cabai, selada, dan mentimun) untuk tentara yang sedang berperang di daerah itu.
Taman tergantung Babilonia
Kebun terapung suku aztec (Chinampa)
Hidroponik pada masa PD II
Hidroponik modern
Hidroponik berputar
Alasan Berhidroponik • Semakin berkurangnya lahan pertanian yang produktif. • Untuk melepas ketergantungan terhadap musim maupun iklim. • Mendapatkan tanaman dengan kualitas dan nilai ekonomi yang lebih tinggi. • Sebagai suatu bentuk usaha pertanian bebas pestisida.
Kelebihan Sistem Hidroponik • Kebersihan area penanaman lebih terjaga • Tidak memerlukan pengolahan tanah dan pembersihan gulma. • Penggunaan lahan, air, dan pupuk lebih efisien. • Tidak tergantung musim. • Kualitas dan produktifitas lebih tinggi. • Produk yang dihasilkan lebih bernutrisi. • Dapat diusahakan di daerah yang sulit digunakan sebagai lahan pertanian (gurun, lahan gambut, daerah payau, dll)
Hidroponik di daerah gurun
Maybe In Space…..!!!!
Kekurangan Sistem Hidroponik • Biaya konstruksi dan instalasi yang relatif mahal. • Diperlukan pengetahuan yang cukup tentang bagaimana menumbuhan tanaman serta cara pemberian unsur hara yang tepat. • Jenis penyakit yang biasa ditularkan lewat tanah atau yang disebakan oleh nematoda sangat mudah sekali menyebar di area hidroponik yang kebutuhan cairan nutrisinya disuplai oleh tangki yang sama. • Tanaman menunjukkan reaksi yang luar biasa cepat terhadap kondisi nutrisi yang bagus atau jelek, sehingga diperlukan pengontrolan yang ketat. • Kegiatan operasionalnya seringkali bergantung pada ketersediaan energi listrik.
HIDROPONIK
vs
TANAH
• Produk yang lebih higienis
• Produk kurang higienis
• Penyerapan unsur hara lebih efisien
• Penyerapan unsur kurang efisien
• Resiko Gulma dan HPT rendah • Lebih mudah untuk mengontrol dan mengatur jumlah nutrisi yang diberikan untuk tanaman..
• Kualitas dan kuantitas per satuan luas lebih Tinggi • Tidak memerlukankan lahan yang luas • Proses pemanenan yang lebih sederhana
• Resiko Gulma dan HPT tinggi • Sulit mengontrol dan mengatur jumlah nutrisi yang diberikan untuk tanaman
• Kualitas dan Kuantitas kurang • Memerlukan lahan yang lebih luas • Proses pemanenan lebih rumit
Teknik hidroponik menghasilkan tanaman dengan kualitas yang lebih bagus
Teknologi Hidroponik (PNE 1408)
Nutrisi Hidroponik 13 Maret 2017
Unsur Hara Esensial Unsur makro
Unsur mikro
Karbon (C)
Boron (B)
Hidrogen (H)
Khlor (Cl)
Oksigen (O)
Tembaga (Cu)
Nitrogen (N)
Besi (Fe)
Fosfor (P)
Mangan (Mn)
Kalium (K)
Molibdenum (Mo)
Kalsium (Ca)
Seng (Zn)
Magnesium (Mg) Sulfur (S)
Unsur Makro
Nitrogen (N) Bentuk yang dapat diserap : Nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+) Sumber : Ca(NO3)2.4H2O, KNO3, HNO3, NH4NO3, (NH4)2SO4, NH4H2PO4, (NH4)2HPO4 Konsentrasi di larutan nutrisi: 100 - 200 ppm
Fungsi bagi tanaman : a. Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman. b. Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis. c. Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik. d. Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
Unsur Makro
Fosfor (P) Bentuk yang dapat diserap : Monophosphat (HPO42-) dan dihidrogenphosphat (H2PO4-) Sumber : (NH4)2HPO4, NH4H2PO4, K2HPO4, KH2PO4 Konsentrasi di larutan nutrisi: 30 - 50 ppm
Fungsi bagi tanaman : a. Merangsang pertumbuhan akar, khususnya tanaman muda. b. Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji. c. Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan. d. Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
Unsur Makro
Kalium (K) Bentuk yang dapat diserap : Ion K+ Sumber : KNO3, K2SO4, KCl Konsentrasi di larutan nutrisi: 100 - 200 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Membantu pembentukan protein dan karbohidrat. b. Berperan memperkuat tubuh tanaman, serta membuat daun, bunga dan buah tidak mudah gugur. c. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit. d. Meningkatkan mutu dari biji/buah.
Unsur Makro
Kalsium (Ca) Bentuk yang dapat diserap : Ion Ca2+ Sumber : [Ca(NO3)2.4H2O, CaSO4, CaCl2 Konsentrasi di larutan nutrisi: 200 – 300 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Merangsang pembentukan bulu-bulu akar b. Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman c. Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji d. Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme
Unsur Makro
Magnesium (Mg) Bentuk yang dapat diserap : Ion Mg2+ Sumber : MgSO4.7H2O Konsentrasi di larutan nutrisi: 30 – 80 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil b. Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut Organic pyrophosphatse dan Carboxy peptisida c. Berperan dalam pembentukan buah
Unsur Makro
Belerang (S) Bentuk yang dapat diserap : Ion SO42Sumber : MgSO4.7H2O, K2SO4, (NH4)2SO4 Konsentrasi di larutan nutrisi: 70 - 150 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionin serta thiamine b. Membantu pertumbuhan anakan produktif c. Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain d. Membantu pembentukan butir hijau daun
Konsentrasi unsur makro yang direkomendasikan untuk beberapa tanaman Jenis tanaman
Unsur makro, mg/L (ppm) N
P
K
Ca
Mg
Mentimun
230
40
315
175
42
Terung
175
30
235
150
28
Tanaman Herbal
210
80
275
180
67
Selada
200
50
300
200
65
Melon
186
39
235
180
25
Cabai merah
175
39
235
150
28
Tomat
200
50
360
185
45
Sumber: Schon, M., 1992, in D. Schat (Ed.) Proceedings of the 13th Annual Conference on Hydroponics, Hydroponics Society of America, San Ramon, CA.
Unsur Mikro
Besi (Fe) Bentuk yang dapat diserap : Ion Fe2+ dan Fe3+ Sumber : FeEDTA dan FeDTPA Konsentrasi di larutan nutrisi: 2 - 12 ppm
Fungsi bagi tanaman : a. Penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil) b. Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein c. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom oxidase
http://yatesau-production.s3.amazona ws.com/assets/2164/iron-deficiency-l arge.jpg
Unsur Mikro
Mangan (Mn) Bentuk yang dapat diserap : Ion Mn2+ Sumber : MnSO4.4H2O, MnCl2.4H2O Konsentrasi di larutan nutrisi: 0,5 - 2 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C b. Berperan penting dalam mempertahankan http://msue.anr.msu.edu/uploads/ima ges/MagDefInSoybeans2-7-9-14.jpg kondisi hijau daun pada daun yang tua c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Unsur Mikro
Tembaga (Cu) Bentuk yang dapat diserap : Ion Cu2+ Sumber : CuSO4.5H2O Konsentrasi di larutan nutrisi: 0,01 – 0,1 ppm
Fungsi bagi tanaman : a. Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid, oxydase, Lacosa. b. Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
http://keys.lucidcentral.org/keys/sweetpot ato/key/Sweetpotato%20Diagnotes/Media /Html/TheProblems/MineralDeficiencies/C opperDeficiency/Cu%20deficiency4.jpg
Unsur Mikro
Seng (Zn) Bentuk yang dapat diserap : Ion Zn2+ Sumber : ZnSO4.7H2O Konsentrasi di larutan nutrisi: 0,05 – 0,5 ppm
Fungsi bagi tanaman : a. Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat https://www.agric.wa.gov.au/sites/gateway/files/st yles/original/public/pea_Zn_robson_old_leaf.jpg?it berperan dalam mendorong perkembanganok=8jTHCSff pertumbuhan b. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis c. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah
Unsur Mikro
Molibdenum (Mo) Bentuk yang dapat diserap : Ion MoO42Sumber : (NH4)6Mo7O24.4H2O Konsentrasi di larutan nutrisi: 0,05 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Sebagai katalisator dalam mereduksi N c. Berguna bagi tanaman sayuran http://hydroponicplants.net/wp-content/uploads/ 2015/06/Molybdenum-Deficiency-in-Plants.jpg
Unsur Mikro
Boron (B) Bentuk yang dapat diserap : Ion BO33- dan H3BO3 Sumber : H3BO3, Na2B4O7.10H2O (Borax), Na2B4O7.4H2O + Na2B10O16.10H2O (Solubor) Konsentrasi di larutan nutrisi: 0,3 ppm
Fungsi bagi tanaman : a. Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman b. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan c. Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar d. Boron berhubungan erat dengan metabolisme K dan Ca
Unsur Mikro
Khlor (Cl) Bentuk yang dapat diserap : Ion ClSumber : KCl, CaCl2 Konsentrasi di larutan nutrisi: 0,3 ppm Fungsi bagi tanaman : a. Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman sayuran b. Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman
Komposisi larutan nutrisi hidroponik untuk tanaman tomat, selada dan mawar Bahan kimia (Fertilizer Grade, g/100 L)
Tomat
Selada
Mawar
Kalsium nitrat (15.5-0-0)
680
407
543
Magnesium sulfat
250
185
185
Kalium nitrat (13-0-44)
350
404
429
Kalium klorida (0-0-60)
170
-
-
Monokalium fosfat (0-53-34)
200
136
204
-
60
20
15
19.6
193.96
Mangan sulfat (28% Mn)
1.78
0.96
3.9
Boron (Solubor) (20.5% B)
2.43
0.97
1.1
Seng sulfat (36% Zn)
0.28
0.552
0.448
Tembaga sulfat (25% Cu)
0.12
0.12
0.12
Natrium molibdat (39% Mo)
0.128
0.128
0.128
Unsur makro
Amonium nitrat (34-0-0) Unsur mikro
Besi chelate (10% Fe)
Sumber: van Zinderen Bakker, E.M., 1986, in Proceedings 7th Annual Conference on Hydroponics: The Evolving Art, the Evolving Science, Hydroponics Society of America, Concord, CA.
Pengaturan Nutrisi Hidroponik • • • •
pH Temperatur Kandungan oksigen Electrical conductivity (EC)
pH Nutrisi Hidroponik • pH larutan nutrisi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, suhu larutan, kandungan ion organik maupun anorganik, kandungan CO2, maupun jenis ion-ion yang ada. • pH rendah menyebabkan Ca, P, dan Mg tidak tersedia. P, Fe, Cu, Zn, B, dan Mn menjadi kurang tersedia pada pH tinggi. • Pada umunnya, pH larutan hidroponik yang dianjurkan berkisar antara 5,2 sampai 6,5.
Temperatur Nutrisi Hidroponik • Temperatur cairan nutrisi/daerah perakaran tidak boleh lebih rendah dari temperatur udara di sekitar tajuk tanaman. • Larutan nutrisi dengan temperatur rendah menghambat sistem perakaran untuk menyerap air dan unsur hara dalam jumlah yang cukup. • Penyerapan unsur P, Fe, dan Mn sangat terhambat apabila temperatur perakaran rendah. • Tanaman tomat yang ditumbuhkan pada temperatur udara 21oC secara hidroponik menyerap nutrisi secara maksimal apabila temperatur di daerah perakarannya 26,7oC
Kandungan Oksigen • Oksigen sangat penting bagi pertumbuhan sel maupun fungsinya. • Kekurangan oksigen menyebabkan terhambatnya penyerapan air dan ion serta matinya perakaran. • Oksigen dapat disuplai ke larutan nutrisi hidroponik dengan cara memberikan gelembung udara maupun dengan mengkondisikan larutan nutrisi untuk terus bergerak secara dinamis. • Kandungan oksigen terlarut dipengaruhi oleh temperatur larutan nutrisi.
Korelasi temperatur larutan dengan jumlah Oksigen terlarut Temperatur (oC)
Oksigen terlarut (mg/L)
0
14,5
10
12,7
10
11,2
15
10,05
20
9,08
25
8,25
30
7,51
35
6,8
Sumber: Brooke, L.L., 1995a, The Growing Edge 6(4): 34-39, 70-71
EC Nutrisi Hidroponik • Nilai EC (Electrical conductivity) larutan hidroponik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. • Nilai EC berbanding lurus terhadap jumlah mineral terlarut. • Nutrisi hidroponik pada umumnya mempunyai nilai EC antara 1,5 – 2,5 dS/m. • Peningkatan nilai EC pada umunya disebabkan oleh proses penguapan, sedangkan penurunan nilai disebabkan oleh berkurangnya jumlah ion karena terserap oleh tanaman.
Jenis-jenis nutrisi Hidroponik • • • •
Larutan Knop (1862) Larutan Arnon and Hoagland (1940) Larutan nutrisi untuk taman hidroponik Larutan nutrisi hidroponik serba guna (general purpose)
Larutan Knop Bahan kimia
g/L
KNO3
0,2
Ca(NO3)2
0,8
MgSO4.7H2O
0,2
KH2PO4
0,2
FePO4
0,1
Larutan Arnon and Hoagland Bahan kimia
g/L
Unsur makro KNO3
1,02
Ca(NO3)2
0,492
MgSO4.7H2O
0,49
NH4H2PO4
0,230
Unsur mikro MnSo4.H2O
0,25 mg/L
H3BO3
0,48 mg/L
ZnSo4.5H2O
0,035 mg/L
CuSO4.3H2O
0,008 mg/L
MoO3.2H2O
0,1104 mg/L
Larutan nutrisi untuk taman hidroponik Bahan kimia Nutrisi A (Makro)
g/L g/10 L
KNO3
1100
Ca(NO3)2.4H2O
2080
NH4H2PO4
340
Nutrisi B (mikro)
g/4 L
MgSO4.7H2O
492
MnSo4.4H2O
2,48
H3BO3
6,2
ZnSo4.7H2O
1,2
CuSO4.5H2O
0,48
(NH4)6Mo7O24.4H2O
0,02
Fe(EDTA)
8,46
Nutrisi A (5 mL) + Nutrisi B (2 mL) + Air (993 mL)
Sumber: Bradley, P. and Tabares, C.H.M., 2000, Spreading Simplified Hydroponics: Home Hydroponic Gardens, Global Hydroponics Network, Corvallis, OR.
Larutan nutrisi hidroponik serba guna (general purpose) Bahan kimia
gram
Stok A
100 L
KNO3
2557
Ca(NO3)2.4H2O
13110
Fe(EDTA)
500
Stok B
100 L
MgSO4.7H2O
6625
KNO3
2557
KH2PO4
3567
MnSo4.4H2O
121
H3BO3
39
ZnSo4.7H2O
11
CuSO4.5H2O
3
(NH4)6Mo7O24.4H2O
1,02
Sumber: Morgan, L., 2002e, The Growing Edge 14(1):11.
Stok A (1 L) + Stok B (1 L) + Air (98 L)
Teknologi Hidroponik (PNE 1408)
Media Tanam 10 Maret 2015
Sistem tanam hidroponik 1. Tanpa menggunakan media tanam : tanaman ditumbuhkan secara langsung pada larutan nutrisi hidroponik tanpa ditopang oleh suatu media perakaran. 2. Dengan menggunakan media tanam : tanaman ditumbuhkan pada suatu media padat dengan suplai larutan nutrisi yang diberikan secara periodik • Media tanam anorganik: pasir, kerikil, vermikulit, rockwool, dll. • Media tanam organik: sabut kelapa, arang sekam, akar pakis, sebuk gergaji
Syarat media hidroponik • Mempunyai kemampuan untuk menyeimbangkan antara kandungan air dan udara, sehingga harus bersifat porus dan berdaya ikat air yang tinggi • Harus sesuai dengan segala jenis tanaman sehingga memberikan hasil panen yang konsisten • Tidak mengandung biji gulma maupun spora jamur • Dapat dipergunakan lagi dan ringan • Aman terhadap kesehatan tubuh dan tidak merusak lingkungan • Mempunyai sifat yang memudahkan untuk mengukur kelembaban di daerah perakaran
Tanpa menggunakan media tanam
Sistem nutrient film technique (NFT)
Sistem aeroponik
Dengan menggunakan media tanam
Media tanam anorganik
Media tanam anorganik Kelebihan
Kekurangan
• Permanen, dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama • Porus, aerasi optimal • Cepat mengatuskan air, media tidak terlalu lembab • Sterilitasnya lebih terjamin • Jarang digunakan sebagai inang bagi jamur, bakteri, dan virus
• Bukan media yang baik bagi perkembangan organisme bermanfaat seperti Mikoriza • Media lebih berat, karena umumnya berupa batuan • Terlalu cepat mengatuskan air, nutrisi yang diberikan sering terbuang • Kurang baik bagi perkembangan sistem perakaran
Media tanam anorganik
Perlite • • • •
Steril Sangat ringan Tidak mudah mengering Tidak mempunyai sifat cation exchange • Tidak mempunya kemampuan sebagai penyangga • Debu mengakibatkan iritasi
Media tanam anorganik
Rockwool • • • • • • • •
Bersih/ steril Tidak beracun Ringan Dapat digunakan lagi Mempunyai daya ikat air yang tinggi Mempunyai aerasi yang baik Tidak ada cation excahange Memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi perkecambahan maupun penanaman jangka panjang
Media tanam anorganik
Vermikulit • Bersifat porous • Mempunyai daya serap air yang tinggi • Bersifat mudah jenih terhadap air • Kapasitas cation excahnge relatif tinggi • Memberikan lingkungan tumbuh yang baik bagi perkecambahan maupun penanaman jangka panjang
Media tanam anorganik
Lightweight Expanded Clay Aggregate (LECA) • • • •
Bersih/Steril Berukuran 1 sampai 18 mm Tidak mudah mengering Struktur fisiknya memudahakan untuk menyimpan air dan nutrisi • Dapat dipergunakan lagi • Umumnya digunakan pada hidroponik di dalam pot
Media tanam anorganik
Pasir • Mempunyai ukuran butiran yang bervariasi (ukuran ideal: 0,6 -2,5 mm) • Kemungkinan terkontaminasi dengan tanah liat atau bahan lain • Harus dibersihkan sebelum digunakan untuk media hidroponik • Mempunyai daya ikat air yang rendah • Berat • Biasanya digunakan sebagi campuran pada media tanam organik sebagai penambah berat dan memperbaiki drainase
Media tanam organik Kelebihan
Kekurangan
• Kemampuan menyimpan air dan nutrisi tinggi • Baik bagi perkembangan mikroorganisme bermanfaat (mikroriza dll) • Aerasi optimal (porus) • Kemampuan menyangga yang tinggi • Sangat cocok bagi perkembangan perakaran • Lebih ringan • Kemungkinan mengandung unsur hara esensial dalam jumlah yang cukup
• Kelembaban media cukup tinggi, rentan serangan jamur, bakteri, maupun virus penyebab penyakit tanaman • Sterilitas media sulit dijamin • Tidak permanen, hanya dapat digunakan beberapa kali saja, secara rutin harus diganti
Media tanam organik
Sabut kelapa • Dapat berbentuk serbuk maupun serat. • Sangat berguna pada sistem kapiler • Harus dibersihkan sebelum digunakan untuk media hidroponik • Mempunyai daya ikat air dan nutrisi yang tinggi • Dapat dicampur dengan perlit untuk membuat media tanam yang mempunyai daya ikat air yang bervariasi • Mempunyai ukuran partikel yang bervariasi serta ada kemungkinan terkontaminasi unsur Na
Media tanam organik
Serbuk gergaji • Masih segar • Serbuk gergaji yang segar baik untuk penggunaan jangka pendek • Mempunyai daya ikat air serta aerasi yang baik • Sifat mudah terdekomposisi berakibat buruk pada penggunaan jangka panjang • Dianjurkan hanya dari jenis kayu tertentu saja untuk digunakan sebagai media hidroponik
Media tanam organik
Arang sekam • Steril • Ringan • Mempunyai porositas yang baik • Murah dan mudah didapat
Media tanam organik
Batang pakis • • • •
Mepunyai tekstur yang relatif lunak Mempunyai daya ikat air serta aerasi yang baik Sifat mudah terdekomposisi /mudah lapuk • Relatif mudah didapat dan murah