Vol. 3 l No. 25l Januari 2012
Wakil Presiden Boediono bersama para Menteri Pariwisata Negara-negara anggota ASEAN dan Sekjen UNWTO, serta Seketariat ASEAN, sesaat setelah meresmikan pembukaan ATF dan Travex.
T ‘Kick off’
yang Makin Meningkatkan Harapan
anggal 2 Januari 2012 di Pa sadena, AS, kampanye pari wisata Indonesia memper oleh President’s Trophy dari Tournament of Roses untuk penampil an bunga-bunga Garuda Indonesia, disaksikan oleh 700.000 sampai satu juta orang secara langsung, dan pu luhan juta melalui televisi. Dua minggu kemudian, di Manado, Sulawesi Utara, event Asean Tourism Forum (ATF) dan Travex diikuti sekitar 1500 orang, nasional dan internasional, bagi Indonesia menjadi satu ‘kick off’ yang bukan biasa saja dampaknya ter hadap pemasaran pariwisata. Usai ATF, di Surabaya pada 15 Januari 2012 kapal layar legendaris KRI Dewaruci dilepas dari dermaga
melakukan perjalanan keliling dunia berdurasi 277 hari dengan akan sing gah di 21 negara. Di tataran industri, tanggal 22 Januari 2012 satu airlines nasional me mulai penerbangan perdana (charter) antara Manado dan Guangzhow di China. Sementara hari itu di Jakarta satu airlines lain membuka kantor menjadikan Jakarta sebagai kota hub untuk operasinya di ASEAN. Dengan beberapa kegiatan pro mosi luar negeri lainnya, terhimpun selama Januari 2012, menjadi satu rangkaian pembuka pemasaran pari wisata kita yang tampaknya akan membawa hasil pariwisata tahun 2012 ini akan lebih dari biasanya.
ISI NOMOR INI Travex Lebih Baik 3 Hasil dari Sebelumnya Lutung Kasarung untuk Wisnus sampai Wisman 11 Legenda
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Bambu 13 Musik Cerita bagi Pramuwisata Arah Timor Leste 17 Dari
www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Kampiun 21 Perancis, Pariwisata pun Bergerak Seorang Muda Melihat Kota Tua Jakarta 26 Bagaimana
Utama
Di hadapan forum-forum pemerintahan, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu membangun respek dan pengakuan dalam kepemimpinan Indonesia selama berlangsungnya ATF. Para peserta forum dan Sekjen UN-WTO Taleb Rifai menyatakan salut dan penghargaan.
Jangkauan lingkup publisitas tentang Indonesia dari ajang ATF dan Travex Manado, makin luas melalui media. Menteri Mari Pangestu seakan tak membatasi peluang setiap kali para penulis dan pewarta bertemu, di jumpa pers maupun di sela-sela meetings.
pariwisata dari mancanegara dan dari Indonesia. Menparekraf Mari Elka Pangestu mengumumkan seba nyak 920 sellers dan buyers dari 51 negara datang ke Travex Manado. Di antara mereka 48 persen dari Asia Pasifik, 38 persen dari Eropa, (selebihnya ditambah dari Amerika dan Afrika), dan 103 media dari manca negara. Para pewarta dan penulis media ini datang dari 36 Negara.
Manfaat ASEAN
ATF dan Travex (Travel Exchange) memang aktif berusaha menjelaskan,---dalam hal ini Wakil Presiden Boediono, resmi mem merupakan peristiwa sekali setahun, dilaksa terasa menjadi satu komunikasi PR dan pro buka ATF pada malam tanggal 12 Januari nakan bergantian di ibukota Negara anggota mosi yang efektif tentang Indonesia,--- pada 2012. Menparekraf Mari Elka Pangestu men ASEAN. ATF sebagai forum antar pemerin banyak kesempatan. Baik di setiap pertemuan jelaskan makna tema ATF Manado yang ber tahan dan organisasi-organisasi pariwisata bilateral antara Indonesia dengan satu per bunyi “ASEAN Tourism for a Global Community nya, Travex sebagai ajang pemasaran dan satu anggota ASEAN, maupun di setiap ke of Nations”. penjualan antar pelaku bisnis. Tetapi bagi sempatan berbicara dengan kalangan indus Forum akan membicarakan bagaimana Indonesia, penyelenggaraan di Manado, tri pariwisata, dan, pewarta serta penulis kita mengambil langkah-langkah kongkrit Sulawesi Utara kali ini, 8–15 Januari demi memperkuat Masyarakat Target Kunjungan Wisman 2012, sekaligus menjadi satu ten Ekonomi Asean. Asean Tourism Stra dari Pasar Utama 2012 dangan pertama atau ‘kick off’ yang tegic Plan 2011–2015 yang sudah di membawa makna dan dampak le gariskan bersama bukan sekedar 2012 No. Pasar Utama bih dari biasanya. akan meningkatkan jumlah kun Pesimis Moderat Optimis Di hadapan forum-forum peme jungan wisman, tapi juga akan 1 SINGAPURA 1,499,000 1,550,000 1,600,000 rintahan, Menteri Parekraf, Mari meluaskan produk-produk yang 2 MALAYSIA 1,119,000 1,155,000 1,200,000 Elka Pangestu, membangun respek otentik, meluaskan konektivitas, 3 AUSTRALIA 996,000 1,062,000 1,100,000 dan pengakuan dalam kepemim meningkatkan kualitas pelayanan 4 CINA 560,000 580,000 600,000 pinan Indonesia selama berlang serta lingkungan yang aman, de 5 JEPANG 417,000 434,000 450,000 sungnya ATF. Para peserta forum ngan maksud melaksanakan pari 6 KORSEL 294,000 307,000 320,000 dan Sekjen UN-WTO, Taleb Rifai, wisata yang bertanggungjawab dan 7 FILIPINA 247,000 263,000 280,000 menyatakan salut dan pengharga berkesinambungan. 8 INGGRIS 188,000 194,000 200,000 an. Di antara pelaku bisnis ber Makna kedua, “kami akan edar pengakuan betapa Indonesia memperkuat kerjasama regional 9 PERANCIS 183,000 189,000 195,000 sungguh memilki demikian banyak bukan hanya di dalam Asean tapi 10 BELANDA 144,000 149,000 155,000 daya tarik dan destinasi wisata un juga dengan mitra dialog di Asia 11 JERMAN 138,000 144,000 150,000 tuk bisa mereka pasarkan pada ber Timur”, kata Menteri. Dimaksud 12 RUSIA 104,000 111,000 120,000 bagai segmen konsumen, maupun, kannya ialah China, Jepang, Korea, 13 INDIA 164,000 170,000 180,000 produk tematik yang bermacamditambah India. Telah ada Asean 14 TIM-TENG 180,000 190,000 200,000 macam. Centers di masing-masing dua 15 AMERIKA SERIKAT 175,000 185,000 195,000 Portofolio baru dengan nama Negara dan akan diadakan pula di 16 TAIWAN 199,000 209,000 220,000 Kementerian Pariwisata dan Eko (Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf) China dan India. LAINNYA 793,000 808,000 835,000 nomi Kreatif pun membangkitkan Makna ketiga, kata Menteri, jika JUMLAH 7,400,000 7,700,000 8,000,000 perhatian. Menparekraf tampak Asean berhasil tumbuh, itu bukan Sumber: Ditjen Pemasaran Pariwisata, Kemenparekraf
2
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Utama saja hasilnya bagi pertumbuhan nasional dan regional, tetapi juga menyumbang pada pertumbuhan global. Dari penjelasan-penjelasan yang diberikan Menparekraf pada berbagai kesempatan di luar sidang, Menteri mengesankan ajakan nya pada semua anggota Asean dan empat Negara mitra dialog, untuk berorientasi pada percepatan pelaksanaan secara kongkrit pro gram-program yang telah disepakati bersama guna memajukan kawasan Asean dalam hubungannya dengan kawasan yang lebih luas, Asia Pasifik. Taleb Rifai, sekjen UN-WTO mengajak Asean untuk ikut serta dalam Global Sustain able Tourism Council dan Global Sustainable Tourism Criteria. “Sudah 70 organisasi dan perusahaan menjadi anggota Council,” kata Taleb Rifai. Dia juga mengajak serta dalam langkahlangkah UN-WTO di bidang energi, antara lain Hotel Energy Solution Project yang dilan carkan organisasi itu sejak 2008. “UN-WTO sudah bekerjasama dengan pe merintah Indonesia untuk mempromosikan proyek-proyek mengefisienkan penggunaan energy di kawasan-kawasan wisata utama,” kata Taleb Rifai. Ini mengingatkan kita antara lain sudah dan sedang berlangsungnya pelaksanaan proyek dimaksud di kawasan pantai Pangan daran, Jawa Barat. Bagi Indonesia, sekali lagi, arah tuntutan global dan pasar pariwisata, telah ditang kap dengan menerapkan tema pariwisata Indonesia yang berbunyi: “Green and Creative Tourism”. n Penanggung jawab : Sapta Nirwandar Penerbit/Pemimpin Redaksi : Arifin Hutabarat Dewan Redaksi : Sadar Pakarti Budi Faried Moertolo T. Burhanuddin Wisnu B. Sulaeman Reporter : Benito Lopulalan Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jl. Medan Merdeka Barat No.17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612, Email :
[email protected] www.newsletter-pariwisataindonesia.com
Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silakan kirim ke alamat tersebut di atas.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Hasil Travex
Lebih Baik dari Sebelumnya
A
jang ATF dan Travex Manado dari sudut pemasaran pari wisata, dimana sebagian besar pesertanya ialah pelaku bisnis pariwisata, bersama 100an orang dari media mancanegara, dan dari pemerin tahan 10 negara Asean dan empat Nega ra ‘mitra dialog’, jelaslah menggelorakan bahana yang membawa dampak pro mosi signifikan bagi Indonesia sebagai destinasi wisata dunia. Beberapa sellers Indonesia menyatakan mendapat agen-agen baru yang akan me ngirimkan turis. Ada yang berasal dari Negara yang sudah biasa sebagai pasar bagi perusahaannya (hotel maupun opera tor tur), ada juga dari Negara yang menjadi pasar yang baru. Diakui pula, bahwa para agen-agen- baru maupun dari Negara pasar yang baru, akan memerlukan follow up lebih lanjut untuk merealisasi kontrak atau deal mengirimkan wisman ke Indonesia. Sebaliknya ada buyer perusahaan Inggris yang berbasis di Vietnam, misalnya, sudah biasa mengirimkan berkisar 300 wisman di vers per tahun ke Manado. Namun mulai ta hun 2012 ini ingin menambah segmen kon sumennya, selain untuk diving, juga tur ke pegunungan dan daratan di Sulut. Maka dia harus dibawa oleh handling agent di Manado beberapa hari meninjau objek, rute ke Tomo hon dan Bitung, untuk kemudian merun dingkan paket itinerary dan harga-harga. Ada pula perusahaan nasional yang baru menerima AOC (Air Operator Certifi cate) sehingga akan siap terbang dalam tahun 2012 ini, maka mulai memasarkan untuk mendapatkan ‘pre-operation sales’ di ATF sehingga kalau mulai beroperasi, maka sudah ada persiapan calon-calon wisman untuk penumpangnya Maskapai ini hen dak melayani penerbangan yang berjadual di kawasan NTB dan NTT. Salah satu seller selaku operator tur di Surabaya, biasanya menangani sekitar 1500an wisman dari Eropa Barat. Bisnisnya ratarata 80 persen dari longhaul dan 20 persen regional (Asean dan Asia dekat lainnya). “ATF Manado ini lebih memberi hasil bagi saya, dari sudut bisnis,” kata Adjie Wahyono, manager operasi operator tur tersebut, setelah usai Travex. Umumnya peserta sellers menyatakan ha sil serupa, dari bisnis yang mereka harapkan, hasilnya lebih baik dari ketika mengikuti
‘Business talk’ antara peserta membuat suasana agak hening.
Seller dan buyer berunding di pavilion Indonesia, Travex Manado
Travex di Pnom Pen, Kambodia, tahun lalu. Menurut Adjie, Jawa Timur umumnya cocok untuk pasar longhaul seperti Eropa, terutama tentunya objek nature dengan con toh Gunung Bromo. Adapun obyek city bisa dijual pada konsumen Asean dan regional dekat. Namun diakuinya sejak tahun lalu, di samping jumlah total wisman yang diper olehnya menurun di bawah total 1500, juga terjadi pergeseran pasar: menjadi 60 persen yang dari longhaul dan 40 persen regional. Ada agen Eropa berhenti mengirimkan turis ke Indonesia sejak 1991 (tahun perang Teluk dan berbagai krisis lain), kali ini da tang ke ATF Manado. Agen ini ingin kemba li menjual produk wisata Indonesia. Kendati tidak dapat langsung memberikan ‘kontrak’ pada calon handling agent Indonesia yang ditemuinya di ATF Manado, namun sesuai sebagian kelaziman, antar produser dan handling agent ini sudah tercapai ‘business lead’. Mereka akan mem-follow up, melalui korespondensi, ada juga berjanji menun taskan ‘deal’ pada pertemuan berikutnya di event lain, termasuk ITB Berlin bulan Maret 2012 mendatang.
3
UTAMA Utama
Sellers dari Indonesia keseluruh an berjumlah 118, kebanyakan dari Bali. Beberapa peserta datang dari Jakarta, Bandung, Semarang, Sura baya, Magelang, Makassar, dan ten tu saja beberapa dari Manado. Oh ya, di luar bisnis paket tur, ter betik satu topik. Menteri Pariwisata Malaysia, Dato Sri Dr. Ng Yen Yen, usai kegiatan forum, dia berkeli ling mengunjungi Tomohon terus ke sekitar Bitung. Di Tomohon, dia membeli satu unit rumah panggung Woloan, rumah tradisional Mina hasa, dengan harga Rp 300 juta. Rumah panggung Woloan ter buat dari kayu Cempaka, sesung guhnya telah sering dibeli orang luar sehingga merupakan produk eks por Minahasa. Dipesan dalam ben tuk CKD (Completely Knocked Down) dikirimkan ke tempat pembeli di luar negeri, selain di dalam negeri. Di sana kemudian di-asembling kem bali menjadi rumah utuh. “Empat orang tukang dari sini nanti berangkat ke Kuala Lumpur, untuk meng-asembling-nya,” kata salah satu staf Kedutaan Malaysia Jakarta. Rumah itu satu unit ber ukuran besar dengan jumlah empat atau lima kamar. Jadi, Manado punya pasar high end dengan potensi penjualan ru mah pangggung Woloan. Boleh dikatakan, pariwisata Indonesia tahun 2012 terindikasi akan meme tik panen lebih banyak berupa pe ningkatan jumlah wisman, lebih dari biasanya tiga tahun terakhir ini, di tengah ekonomi yang melemah di Eropa dan Amerika. n
Rumah panggung Woloan, khas Minahasa.
4
Salah satu bagian dari tampilan bunga-bunga Indonesia.
Tournament of Roses di Pasadena, AS
T
anggal 2 Januari 2012 di Pasadena, Amerika Serikat. Sejak pukul tujuh pagi, sepanjang lima mil parade besar Tournament of Roses mulai bergerak hanya berkecepatan 10 km/jam. Justru sejam sebelumnya, Vincent Jemadu dari Kemenparekraf bersama seluruh ang gota rombongan Indonesia, melompatlompat kegirangan. Sebelumnya lagi, ketika diumumkan para peserta yang meraih peng hargaan, mulai dari klasifikasi pemenang yang terendah, mereka cemas lesu hampir putus asa lantaran nama Indonesia belum disebut. Terakhir sekali, dilantangkan : “The President’s Trophy this time goes to Indonesia float!”. Saat itulah mereka berloncatan. Ini sungguh menjadi satu di antara ke giatan “istimewa” pembuka promosi dan pemasaran pariwisata Indonesia untuk du nia di tahun 2012. Sesuai SOP event-nya, tanggal 28 sampai 31 Desember 2011 setiap hari merupakan acara media event. Setiap pe serta mempersiapkan kendaraan hias bungabunga di tempat masing-masing. Hari-hari itu disediakan bagi media untuk meliput. Sebaliknya menjadi peluang terpromosikan. bagi peserta. Al kisah Indonesia tetap memilih designer Raul Rodriquez, sudah terkenal di lingkun gan turnamen ini. Telah 16 tahun Indonesia absen sejak berpartisipasi tahun 1990-1995. Raul kali ini mendesign punya Indonesia se bagai design yang ke-500. Maka selama media event itu, pewarta tulis dan stasiun TV me nyambangi tempat ‘float’ Indonesia sedang dikerjakan. KTLA, TV lokal kota Los Angeles menyiarkan live pada program wawancara di acara Good Morning LA, pun diliput live oleh ABC TV dan TV Fox.
Relawan sedang mengerjakan ‘float’ Indonesia.
Tanggal 1 Januari 2012, semua sudah ram pung dan tim juri mendatangi dan menilai setiap ‘float’, untuk diumumkan keesokan harinya, di Hari-H tanggal 2 Januari 2012, sebelum parade diberangkatkan pukul tujuh. Indonesia memperoleh nilai tertinggi dalam penggunaan bunga yang paling efektif de ngan penampilan live yang paling mem pesona. Ini termasuk penerapan strategi pemasar an pariwisata kita yang Low budget high im pact, total biaya hanya sekitar Rp 1,5 miliar, namun media coverage luar biasa, kata Vincent Jemadu menceritakan. Publik AS yang menonton langsung pe ristiwa itu dilaporkan antara 750 ribu sam pai satu juta orang, tiap tiket tribun VIP di jual US$ 90. Penonton turnamen ini di TV AS diperkirakan 70–80 juta. Penonton acara ini pada layar TV di dunia ditaksir berkisar 450 juta viewers. Dubes Indonesia di AS datang hadir menyaksikan. n
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Utama
UTAMA UTAMA
Foto : Tri Wibowo
Di Laut Kita Jaya
‘K
ick off’ pemasaran pariwisata Indonesia tahun 2012 digaung kan pula dengan langkah Wa men Parekraf Sapta Nirwandar yang meluncur ke Surabaya. Hari Minggu 15 Januari 2012 Wamen dan Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno, me nandatangani kerjasama di atas kapal legendaris KRI Dewaruci. Hari itu juga diluncurkan perjalanan keliling dunianya KRI Dewaruci, kapal latih kadet-kadet Akademi Angkatan Laut (AAL). Dewaru ci berangkat dari Dermaga Ujung, Markas Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI-AL, Surabaya. ALRI dengan kapal Dewaruci diajak ber sama mempromosikan pariwisata. Satu ino vasi lagi dalam dinamisasi strategi pemasar an. Khususnya tentu berkait dengan wisata bahari yang tak diragukan lagi akan menjadi salah satu daya tarik utama terhadap bangsabangsa di dunia untuk menjadi wisatawan mengunjungi Indonesia. Kapal itu mulai melakukan perjalanan persahabatan berdurasi 277 hari hingga 16 Oktober 2012, dengan singgah di 21 negara. Dengan kerjasama ini, Dewaruci berlayar me luaskan citra Wonderful Indonesia. Kapal diisi dengan material promosi pariwisata. Uniknya lagi, mereka akan menyuguhkan atraksi seni budaya Indonesia. Kemenparekraf menye diakan semua kebutuhan aktifitas promosi tersebut. Biasa juga, diadakan cocktail party dengan masyarakat setempat. “Sangat pas bersinergi dengan TNI-AL,” kata Wamenparekraf Sapta Nirwandar. Dari sudut pemasaran, Kemenparekraf te lah dengan konsisten dan berkesinambungan mempromosikan wisata bahari, mendukung hampir setiap kegiatan besar dan kecil di bi dang marine tourism yang membawa dampak terhadap pemasaran destinasi Indonesia. Bah kan juga menginisiasi event internasional sep erti Sabang International Regatta, lomba pela yaran dari Thailand melalui Malaysia menuju Sabang di ujung utara pulau Sumatera. Ber bagai event internasional telah silih berganti menggelorakan potensi laut Indonesia bagi banyak segmen wisman penggemar bahari. Berjumlah 82 anak buah kapal dan 101 kadet AAL melayarkan Dewaruci dalam perjalanan keliling duniaini, dan singgah di pelabuhan-pelabuhan. Masyarakat setempat disilahkan naik kapal melihat-lihat. Tua dan muda, biasanya membawa pulang kesan ten
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar (kiri) dan Kepala Staf TNI-AL, Laksamana TNI Soeparno sesaat setelah penandatanganan Perjanjian Kerja sama dengan TNI AL di atas kapal KRI Dewaruci.
KRI Dewaruci
tang kapal unik itu, tentang Indonesia yang diwakilinya, tentang laut Indonesia yang membentang di atas duapertiga wilayah ne geri the largest archipelago Indonesia. Maka terbangunlah fans Dewaruci di Negara yang pernah dihampirinya. Tahun 2012 ini perjalanannya secara khu sus ditambahkan bobot pengenalan Wonderful Indonesia. Mereka akan singgah di Jayapura,
Kwajelein (AS), Honololu, San Diego, Man zanillo (Meksiko), Panama, New Orleans, Miami, Charleston, New York, Norfolk, Bal timore, Boston, St Jon (Kanada), Porto (Portu gal), Cadiz (Spanyol), Malta, Port Said (Me sir), Jeddah (Saudi Arabia), Salalah (Oman), Kolombo (Sri Lanka), Belawan, Jakarta, dan kembali ke Surabaya. Di dalam negeri, kesungguhan memba ngun wisata bahari antara lain ditunjukkan telah dikeluarkannya Perpres 79/2011. Telah dipastikan 18 titik pelabuhan tersebar di se antero Indonesia, di mana para wisman pen cinta laut, seperti Yachter, dapat masuk atau keluar dengan mudah melalui satu di antara titik-titik pelabuhan tersebut. Pihak CIQ (karantina, imigrasi, bea cukai) berdasarkan Perpres itu memfasilitasi kemudahan pro ses bagi kunjungan para pemilik dan awak kapal-kapal ukuran Yacht hingga kapal-kapal pesiar berukuran besar. Wisata bahari Indonesia sungguh ibarat material yang semakin matang untuk dijual, sehingga tinggal ‘kreatifitas’ dan ‘penjualan’ dari para pelaku bisnis yang kini ditunggu oleh pasar. Hampir semua kegiatan wisata bahari tersedia di Indonesia : dari berselancar, me nyelam, berenang, memancing, snorkeling, berlayar, singgah dan beraktifitas keterlibat an dengan masyarakat desa di pesisir-pesisir, hingga olah raga air yang juga terdiri dari beragam-ragam marine sports. Tahun 2012 rasanya wisata bahari Indone sia akan meningkat lebih dari biasanya. n
5
Utama
Memajukan Sulawesi Utara
I
barat buah di pohon, destinasi Su lawesi Utara itu sudah cukup matang untuk dipanen. Dari tiga komponen utama 3-A pembentuk industri pari wisata, tinggal satu yang perlu dipacu. Akomodasi dan Atraksi sudah memadai, bahkan untuk wisata bahari dan utamanya diving, nama Bunaken dan Selat Lembeh di lepas pantai pelabuhan Bitung, sebe narnyalah sudah dikenal kalangan pen cinta wisata laut di beberapa negara. Tapi menurut Gubernur Sinyo Harry Sarundajang, per tahun sekitar 25 ribu saja wisman tercatat masuk ke Sulut. BPS pun mencatat rata-rata 2000 wisman per bulan mendarat di bandara Manado. Namun bebe rapa tahun terakhir bahkan jumlah tiap tahun cenderung menurun. Hanya satu airlines Silk Air terbang ke Manado dari Singapura empat kali seminggu. Nah, tanggl 22 Januari 2012, Batavia Air menerobos dengan penerbangan charter ke Guangzhou, China, untuk keesokannya 23 Januari 2012, mendarat kembali membawa wisatawan China. Jadwal berikutnya tang gal 26 Januari 2012. Khususnya bagi Sulut ini tentu menjadi ‘kick off’ yang harus dimainkan lebih lanjut, baik oleh dorongan pemda mau pun aktivitas pelaku bisnis. Sementara gubernur Sulut menyatakan tekadnya mendekati maskapai lain seperti Lion Air, dia menyadari perlunya maskapai pener bangan sebagai operator aksesibilitas meman faatkan pasar yang strategis ini: Manado ke dan dari Hongkong, Kuala Lumpur, Bangkok, sampai juga Taipei dan Jepang. Para peserta ATF dan Travex pun menyuarakan anjuran se rupa. Boleh jadi rute-rute tersebut akan subur jika digabungkan ke destinasi Bali. Mengapa strategis? Untuk longhaul ke
Eropa, Garuda Indonesia pun sudah meng umumkan tidak berniat terbang ke sana hingga beberapa tahun mendatang. Bahkan AirAsia mengumumkan mulai menghentikan operasinya ke Eropa (London dan Paris) bu lan Maret 2012 ini. Forum ATF dan Travex di Manado, 8–15 Januari 2012, banyak sekali membicarakan pasar ASEAN dan Asia Pasifik sebagai an dalan. Kunjungan wisman ke ASEAN tahun 2011 tercatat 73,8 juta atau tumbuh sebesar 12,29%. Faktanya, wisatawan intra-ASEAN sebagai penyumbang terbesar yakni 43% dari total kedatangan wisman tersebut. BPS melaporkan jumlah wisman yang mendarat di bandara Sam Ratulangi Manado bulan Januari–November 2011 berjumlah 18.467, menurun 1,45% dari jumlah periode sama tahun 2010. Gejala menurun sekalipun landai itu telah berlangsung tiga tahun ter akhir ini. Dalam ATSP (Asean Tourism Strategic Plan) disebutkan kerja sama dalam mengembang kan lebih lanjut empat produk utama pari wisata ASEAN, yaitu pariwisata berbasis alam, budaya dan cagar budaya, kapal pesiar dan wisata sungai, serta pariwisata berbasis masyarakat (nature based, culture and heritage, cruise and river based, community based tourism). Bukankah semua itu dimiliki Indonesia? Dan itu juga dimiliki oleh Sulawesi Utara! Di Travex Manado, memang, pelaku bis nis dari Sulut hanya berjumlah lima hotel dan tiga operator tur yang ikut sebagai sellers. Karenanya di Manado pun perlu berbarengan dibangkit-kan kemauan airlines dan operator tur serta usaha akomodasi, dan, obyek daya tarik untuk segera, mengutip kalimat Men parekraf Mari Pangestu, “Kita mau melak sanakan, dan bukan berwacana lagi”. n
Danau Tondano
6
Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang.
Semangat dari Pusat
P
ukul tujuh pagi Menparekraf Mari Elka Pangestu sudah tiba di satu bagian pantai di pinggir kota Manado. Pagi itu diadakan acara bersih-bersih pantai bersama masyarakat, Sabtu 14 Januari 2011. ATF sudah usai. Tentu saja yang dikumandangkan pada kegiatan itu ialah gerakan menjaga kebersihan sua tu destinasi. Dari situ Menteri ke Tomohon, kota bunga yang dinyatakan oleh sebagian peserta ATF dan Travex sebagai potensi. Di Manado, Menteri pun bertemu dan berdiskusi dengan walikota Bitung. Di kota bunga yang sejuk, Tomohon, pengunjung bisa dan suka menyaksikan miniatur dan unit-unit rumah panggung tradisional khas Minahasa, Menteri tam pak kagum. Wisatawan dari situ cukup 30 menit mencapai Danau Tondano. Wah, danau indah ini sebenarnya sudah punya 16 ka mar akomodasi. Kehidupan rakyat yang menangkap ikan dengan tangan maupun dengan kerambah, niscaya menarik un tuk dilihat, sambil mendengarkan ceritaceritanya. Olahraga air di sini akan meng asyikkan. Dari situ menuju dan sebelum memasu-ki kota Bitung, pengunjung me nyaksikan tempat pe-nangkaran berbagai binatang langka. Lihatlah Tarsius Spektrum, salah satu nya, monyet terkecil di dunia, yang hanya ada di Sulawesi Utara. Binatang pemalu, setiap pasang jantan betina selalu setia
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Utama
sampai mati, tak mau dipisahkan, dan hanya seekor setiap kali melahirkan, dan, umur binatang ini sudah terukur tak lebih 14 tahun. Belum banyak diberitakan, dari pela buhan alam Bitung telah teratur berang kat kapal-kapal cruise kecil berkapasitas 10–20 kamar (kabin), membawa para wis man pencinta bahari berkeliling ke pulaupulau kecil antara Sulawesi dan Maluku. Di Pulau Lembeh, mereka biasa mampir di desa pantai. Mereka menemukan laut dan pasir yang bersih, lalu turun ke darat an, bertemu masyarakat. Dan pasti berbe lanja! Berkeliling mengendarai becak! They get excited, kata seorang kapten kapal. Potensi itulah yang kini mestinya di ungkapkan, dengan maraknya kedatang an dan pub-lisitas tentang Manado ber kat terselenggaranya ATF dan Travex. Dan para operator tur perlu proaktif juga mendekati airlines, agar bersama pemda, memberi semacam jaminan ‘kepuasan’ bagi wisman penumpang penerbangan. Dan penerbangan akan happy memper tahankan operasi berjadwal manakala ra ta-rata passenger load factor mereka lebih 60 persen. Tur laut di atas kapal-kapal cruise kecil tersebut tampaknya menjadi salah satu salesable products dari Sulawesi Utara. Wartawan setempat bersemangat meng utip Menparekraf Mari Pangestu di surat kabar setempat, betapa Menteri pun ingin kembali mengunjungi pulau Lembeh, se telah pernah berkunjung ke sana awal ta hun 2011. Aktifitas Menparekraf selama empat hari berada di ATF dan Travex Manado, tampak aktif menyebarkan semangat membangun pariwisata daerah itu. n
Saksikanlah para tarsius ini di pohon-pohon mereka.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Foto : Tri Wibowo
UTAMA UTAMA
Wamenparekraf Sapta Nirwandar (tengah) bersama gubernur Sumbar dan para bupati dan walikota se-Sumatera Barat.
S
Sport Tourism : TDS
ebutlah TDS. Pikiran pendengarnya langsung berasosiasi dengan Danau Singkarak. Sumatera Barat. Atau se baliknya. Itulah salah satu yang mulai sudah dihasilkan dari penyelenggaraan sport tourism event bernama Tour de Singkarak, su dah tiga kali dilaksanakan setiap tahun ber turut-turut. Pada waktunya branding TDS juga di mancanegara akan membentuk persepsi masyarakat olahraga balap sepeda tentang destinasi Sumatera Barat yang indah, berlika-liku dan menaik menu run ketika kita menikmati tur, lalu, musik dan lagu serta tari-tari tra disional yang khas menggembirakan. Persepsi itu terbentuk dari laporan pandang an mata tentang TDS, oleh penulis, fotografer, maupun reporter dan kamerawan televisi. Satu ‘kick off’ pemasaran dilaku kan untuk TDS 2012, justru enam bulan sebe lum hari-H, yaitu pada Rabu 18 Januari 2012, di Jakarta, Wamenparekraf Sapta Nirwandar mengadakan dan memimpin rapat koordina si bersama Gubernur Provinsi Sumatera Ba rat (Sumbar) Irwan Prayitno. Jadi, sejak awal tahun ini dilakukan persiapan kegiatan Tour de Singkarak 2012 yang akan diselenggarakan di Provinsi Sumbar tanggal 4 hingga 10 Juni 2012. Sebanyak 14 kabupaten dan kota akan bekerjasama. Wamen Sapta Nirwandar menandaskan: ”Tour de Singkarak 2012 ini masuk tahun ke
empat. Gaungnya akan lebih mendunia.” Dapatlah diharapkan bahwa selama enam bulan sedari Januari 2012, publisitas tentang rencana TDS akan berkesinambungan tampil di media-media internasional. Termasuk di berbagai media internet. Proses kemajuan persiapan maupun ikutsertanya newsmakers yang mendaftar dari bulan ke bulan, atau yang akan terlibat dalam TDS, akan mencip takan news value dan dari waktu ke waktu akan mendapat tempat di pemberitaan. Itu termasuk pre-event publicity. Itu akan berkaitan pula den gan kecenderungan jumlah peserta dari mancane gara akan meningkat, para ‘penggembira’ atau cheer leaders dari para teman dan kerabat peserta pembalap, akan cenderung mening kat, daripada tahun sebelumnya. TDS menjadi sarana promosi yang efektif bagi pariwisata Indonesia umumnya, khususnya Sumbar. Hadir pada rapat ‘kick off’ ini para bupati dan walikota se-Sumbar, Polda Sumbar, serta sejumlah pihak pendu kung kegiatan Tour de Singkarak 2012 di kan tor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta. Lomba balap sepeda internasional Tour de Singkarak 2012 masuk dalam agenda tahunan Union Cycliste Internationale (UCI), bekerja sama dengan Amaury Sport Organization (ASO), penyelenggara Tour de France, salah satu event lomba balap sepeda internasional terbesar di dunia. n
7
The Living Culture
Tari Saman Mendunia
S
eni budaya Saman dari Gayo Lues dan sekitarnya, Provinsi Aceh, resmi masuk ke dalam Daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, disahkan dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Nusa Dua, Bali, 24 November 2011. Sidang tersebut dihadiri lebih dari 500 anggota delegasi dari 69 negara, LSM internasional, pakar budaya dan media. Ada lima kriteria sebagai warisan budaya tak benda yang meliputi tradisi dan ekspresi lisan termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya tak benda, seni pertunjukan, adat istiadat, ritual, dan perayaan-perayaan, pengetahuan dan kebiasaan peri laku mengenai alam semesta, dan kemahiran kerajinan tradisional. Saman adalah tarian warisan budaya asli suku Gayo sejak abad ke-13. Keberadaan aslinya di daerah Gayo Lues dan sekitarnya di Provinsi Aceh. Kemudian dikembangkan oleh Syeh Saman untuk menyampaikan pesan keagamaan. Pada umumnya pemain saman adalah laki-laki muda dan jumlahnya selalu ganjil. Mereka duduk bersimpuh atau berlutut dalam baris rapat. Pemain memakai pakaian adat yang dibordir dengan motif tradisional Gayo yang penuh simbolisme alam dan nilai luhur. Pelatih berada di tengah memimpin pemain menyanyikan syair berisi pesan pembangunan, keagamaan, nasihat, adat, sindiran, humor, bahkan romantis. Gerakan tangan, menunduk secara sinkron sesuai ritme, kadang lambat, kadang cepat dan energik, kadang serentak, kadang selang-seling antara pemain dengan posisi ganjil dan posisi genap dalam baris adalah ciri khas tari saman. Gerak tari saman menggambarkan alam, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Gayo. Memang, tari saman masih dipertandingkan bila satu desa mengun dang desa lain, atau untuk menjamu tamu dan memeriahkan hari besar nasional dan keagamaan. Saman juga masih menjadi permainan anakanak suku Gayo di desa. Namun frekuensi pemen-tasan saman dan trans misinya kepada generasi penerus cenderung menurun. Maka inilah yang perlu dihindari, sebab the living culture seperti ini, akan merupakan salah satu magnit dalam gerak pariwisata sepanjang masa. n
8
Membuat Kapal Layar Phinisi
I
ni pun satu the living culture. Budaya khas yang hidup di tengah masyarakat. Selasa malam, 8 No vember 2011, sebuah upacara khusus yang me nandai peluncuran kapal layar Phinisi terbesar diadakan di Bulukumba, Sulawesi Selatan. “Ini merupakan momen penting,” jelas Nazaruddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bulukumba, “Karena ini adalah Phinisi terbesar yang pernah dibangun di sini dalam sejarah Bulukumba, dan dipesan oleh pem beli dari Polandia.” Konstruksi lambung kapal layar itu dikerjakan di Tanjung Bira di bawah master pembuat kapal Phinisi, Haji Muslim Baso, dari Desa Ara, Bonto Bahari. “Pembuatan seluruh lambung Phinisi menghabiskan waktu selama 9 bulan. Setelah selesai, kapal akan ditarik ke Semarang di Jawa Tengah, untuk pemasangan finishing dan interior, “ tambah Nazarudin. Biaya pembuatannya menelan sekitar Rp 4 miliar, ber ukuran panjang 50 meter dan lebar hampir 10 meter. Pro ses finishing di Semarang akan menelan biaya sampai tiga kali lipat biaya pembuatan konstruksinya. Pemda Bulukumba melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bermaksud untuk melestarikan Tanjung Bira, Bulukumba, sebagai situs tradisional untuk pembuatan kapal layar Phinisi. Tradisi ini telah berjalan selama bera bad-abad, tradisi panjang yang turun-temurun. Reputasi kekokohan dan kemampuan berlayar Phinisi telah lama diakui dunia. n
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Events
UTAMA
Gigih Meluaskan Kopi Kita ke Dunia Sudah tersebar di 3000 Outlet
W
amenparekraf Sapta Nirwandar tampak bergegas menuju mobil nya, dan mobil pun meluncur. Mengapa bergegas? Ia baru saja meninggalkan sidang level nasional di Jakarta, tapi harus menghadiri satu ‘festi val’ di Bandung. Kendati terlambat, tetap menyempatkan ‘jadual’, maka tetap dapat hadir di Festival Kopi. Serius menunjuk kan ‘dukungan’ Kemenparekraf dalam hal pengluasan mempromosikan kopi Indonesia. Memperkuat pemahaman ‘link and match’ antara kekuatan sumber daya produksi kopi Indonesia, dengan ekono mi kreatif dalam konteks pengembangan pariwisata. Hari itu 23 Desember 2011, diselengga rakan festival kopi di Cihampelas Walk, Bandung, merupakan momen Road to Indonesian Coffee Festival yang akan dilak sanakan di Ubud, Bali. “Sejarah menyatakan, ketika kopi per tama kali masuk ke Indonesia, masuknya lewat Jawa Barat,” kata Dede Yusuf, wakil gubernur Jawa Barat. “Tetapi hingga saat ini, kopi dari Jawa Barat tidak begitu dike nal.” Itulah sebabnya, pemda Jawa Barat, bersama dengan assosiasi kopi di provinsi ini memperkenalkan ‘Preanger Coffee’. Kopi diceritakan pertama kali masuk Indonesia melalui Jawa Barat. Hanya be berapa bibit kopi yang dibawa ke tanah Pasundan. Catatan dari Pemerintah Hin dia Belanda menyebutkan desa Kedaoeng sebagai tempat pembibitan pertama, daer ah itu kini bernama Pondok Kopi. Dari sinilah tanaman kopi dibiakkan dan bibit nya dikirim ke berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Latin. Dengan total produksi tahun lalu seba nyak hampir 12 ribu ton, Jawa Barat ada lah satu dari 14 provinsi produsen kopi di Indonesia. Namun citra kopi Jawa Barat memang belum mampu menembus domi nasi kopi dari Sumatera, Toraja atau Bali. Bandung, ibukota Jabar, juga memiliki arti penting dalam perkembangan kopi di Indonesia, karena perkebunan kopi pertama dibangun oleh Peter Eugelhard pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Suasana “Road to Indonesian Coffee Festival 2012”, di Cihampelas Walk, Bandung.
Maka tak heran jika Jawa Barat dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Road To Indonesian Coffee Festival 2012 di Cihampe las Walk, Bandung pada 23 Desember 2011. Inilah persiapan menuju festival yang bertajuk Indonesian Coffee Festival 2012 di Ubud, Bali pada tahun 2012 ini. Sebagai komoditi pertanian, kopi me mang penghasil devisa, maklumlah Indo nesia adalah negara pengekspor kopi terbesar ke empat di dunia. Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kopi memiliki kekuatan sebagai daya tarik pariwisata. “Mulai dari daerah perkebunan kopi, kehidupan petani kopi
Wagub Jabar, Dede Yusuf, ikut duduk santai ‘mengopi’ ketika Festival Kopi di Bandung 23 Desember 2011. Festival ini untuk menyongsong penyelenggaraan Festival Kopi Indonesia di Ubud tahun 2012 ini juga.
hingga komoditi itu sendiri sangatlah me narik untuk dijadikan daya tarik wisata.” Di lereng gunung Tambora, yang per nah dinyatakan sebagai gunung dengan letusan terdahsyat, kopi tumbuh dengan subur. Di tanah Toraja, atau di Bali, ber dampingan dengan budaya unik pen duduknya, aroma kopi mengisi udara. Sapta Nirwandar sendiri hidup bersa ma budaya kopi pada masa kanak-kanak dan remaja di wilayah kopi di Lampung Barat. Tak heran dia menyatakan bahwa kopi bukan sekedar minuman dan ko moditi pertanian. “Kopi adalah wujud dari ekonomi kreatif itu sendiri,” katanya serius. “Ada berbagai kreasi rasa. Mulai dari Cappuchino hingga kopi jahe, tergan tung dari kreativitas para pengolah dan penyaji.” “Aroma dan karakter rasa kopi Indo nesia beragam, setiap daerah memi liki kekhasan tersendiri,” kata Yandi Marantho, coffee ambassador Starbuck Indonesia. Menurutnya penikmat kopi sejati memiliki kemampuan ‘blind coffee’, yakni bisa menyebutkan asal daerah kopi hanya dengan mencicipi rasanya. “Semua kopi Indonesia bagus, hanya saja kopi dari Sumatera dan Sulawesi rasa nya lebih stabil,” katanya ketika ditanya kopi dari daerah manakah di Indonesia
9
Pemasaran Destinasi Events yang diterima baik di dunia internasional. Menurut Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf, Faried Moertolo, saat ini di antara 14 provinsi yang tercatat memiliki kekhususan kopi sebagai daya tarik pariwisata ialah Jawa Barat, Aceh, Sumatra Utara, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, NTT, NTB, dan beberapa provinsi lain. Cerita tentang kopi memang menarik. Legendanya, kopi pertama kali ditemukan di wilayah Abbysinia (Ethiopia sekarang) oleh seorang penggembala kambing, yang mendadak melihat kambingnya menarinari sesudah menikmati buah-buah dari semak yang tumbuh di tepian hutan.
3000 Outlet Kopi Indonesia
di Dunia
Tak disangka kopi Indonesia sudah ter sebar di 3000 outlet café di seluruh dunia. Pernahkah anda dengar? Kisah awal tadi menyertai daya tarik kopi dan berbagai kreasi rasa yang dibangkitkan di berbagai cafe dan restoran penyedia kopi di seluruh dunia. “Tak ada kota di dunia yang tak me miliki Cafe, karena kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern,” ujar Rudy J Pesik, pemilik merek Kopi Kamu, yang ternyata telah mengedarkan kopi Indonesia melalui 3000 outlet di seluruh dunia. “Ada banyak merek kopi di dun ia, yang banyak tidak diketahui orang adalah bahwa sebenarnya banyak kopi berasal dari Indonesia.” Kegigihan Kementerian Pari wisata dan Ekonomi Kreatif un tuk mendukung ekonomi dan pariwisata kopi ditunjukkan dengan mendukung fes tival kopi Indonesia. “Kami tidak kerja sendiri,” ujar Sapta Nirwandar, ”Pelaku sebenarnya adalah para petani kopi, para peng usaha dan penikmat kopi.” Bentuk kengototan lain adalah pemilih an Putri Kopi 2011. Pemenangnya, Las kary Andaly Meta Biticaca yang men
jadi Putri Kopi Indonesia pertama setelah berhasil mengalahkan 30 peserta dari 14 provinsi. Dara Toraja ini akan mewakili Indonesia pada ajang World Queen of Coffee di Kolombia. Meta Biticaca mewakili kultur keluarga penikmat kopi dari Tana Toraja. ”Penikmat kopi mencari esensi rasa,” katanya. ”Bagi penikmat, lebih baik tidak minum kopi daripada minum kopi yang tidak enak,” katanya. Mengecap dengan ujung lidah, lalu membiarkan kopi pelan-pelan mem bekaskan sensasi rasa di indra pececap, merupakan cara menikmati kopi. ”Pe nikmat kopi tidak akan minum glek-glekglek...! Tapi mereka akan benar-benar me nikmati, benar-benar sebuah ritual.” Latar belakang pendidikan yang S2 di ITB, serta pengenalan akan kopi, mem
buat para pendukungnya optimis bahwa Meta akan berbicara banyak dalam peng anugerahan Coffee Queen nanti. “Indonesia memang penghasil kopi nomer empat di dunia. Tetapi sebenarnya, kita memiliki berbagai kopi paling enak di dunia,” ujar Rudy J Pesik, yang paling optimis dengan kemenangan Meta. “Kopi dengan merek Indonesia seharusnya me rajai outlet-outlet kopi di berbagai tempat di dunia.” Indonesia juga dikenal sebagai asal dari kopi paling mahal di dunia, Kopi Luwak. Kopi yang di beberapa tempat di hargai sampai 50 dolar secangkir ini, di hasilkan di berabgai tempat di Indonesia. “Produksinya terbatas, dan justru itulah menjadi daya tarik luar biasa,” kata Sapta Nirwandar. Penggagas Indonesian Coffee Festival, Yanti Tambunan dari Bandar Kopi, me nyatakan bahwa Bali dipilih sebagai tem pat penyelenggaraan karena ada banyak wisatawan asing yang datang ke Bali. “Dengan cara ini kita mempromosikan Kopi Indonesia ke seluruh dunia.” Yanti Tambunan juga menyatakan bah wa momen festival adalah saat memperke nalkan kopi Indonesia dengan berbagai cara pengolahannya. Selain itu, penyelenggara festival juga berharap bahwa merek-merek kopi lokal yang ikut serta dalam festival akan dapat lebih dikenal masyarakat Indonesia sendi ri. Dengan 200 juta lebih penduduk, sebe narnya Indonesia memiliki potensi pasar yang luar biasa besar. “Kita berharap bisa menyebar luaskan kembali tradisi ngopi,” kata Yanti Tambunan, “Yang paling ide al, produksi kopi nasional habis diserap oleh pasar lokal, sehingga para petani kopi tak kebingungan mencari pasar,” tandas Yanti Tambunan. Sementara itu, Sapta Nirwandar juga berharap bahwa Festival Kopi 2012 di Ubud nanti bisa mem perkenalkan khasiat kopi. “Ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa bila diminum dengan benar, kopi ber manfaat untuk kesehatan. Nah, ini juga daya tarik yang sebaik nya diketahui orang banyak.” Dan, wisman pun akan me ngenal, lalu, merindukan kopi Indonesia di mana pun me reka berada. n
Laskary Andaly Meta Biticaca, Putri Kopi 2011.
10
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Events
UTAMA Pemasaran Destinasi
Legenda Lutung Kasarung untuk Wisnus sampai Wisman
A
dalah sore hari Jumat (30/12/ 2011) Wamenparekraf kembali ‘bergegas’ menuju Bandung. Kali itu bersama sekitar 30 orang yang terdiri dari pejabat Kemen parekraf bidang pemasaran dan wartawan ibukota. Persis pukul 19.30 tiba, di gedung Sabuga, Wamen disambut Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf. Waktu itu merupakan malam ketiga dilaksanakannya pertunjuk an teater musical, yang mengangkat ke level pertunjukan modern cerita legenda Lutung Kasarung. Wamen rupanya ingin menyaksikan, sekaligus mengajak memahami secara ber sama dengan para jajaran pemasarannya dan para wartawan, sejauh mana ceritacerita legendaris tradisional yang dimiliki Indonesia, ternyata sungguh berpotensi. Ketika diangkat dan disajikan dengan seni pertunjukan berteknik modern, legenda tradisional Indonesia tampak memikat. Para penonton selama hampir tiga jam, diselang jeda istirahat 20 menit, tampak duduk terpaku, hampir terpana, me nikmati adegan demi adegan, dialog demi dialog, ditingkahi oleh dukungan musik dan vokalis ‘hidup’ yang membuat peras aan berombak serasa ombak laut berima
memecah di bibir pantai. Kebosanan jauh dari perasaan. Legenda itu disajikan dalam bahasa In donesia. Tak pelak penontonnya pun da tang dari berbagai daerah, kali itu, tentu saja kebanyakan dari Jakarta, selain yang bertempat tinggal di kota Bandung. Wamenparekraf Sapta Nirwandar lalu membuat statement: “Kita akan mendu kung seterusnya program ini”.
Teater musikal Lutung Kasarung ini, yang semi kolosal, mengangkat cerita legenda tradisional, niscaya mengingatkan ‘wisman’ pada tontonan drama tradisional yang memikat, seperti teater Kabuki yang mengangkat cerita legenda klasik, terkenal di Ginza, pusat tengah kota Metropolitan Tokyo. Di sana, rata-rata seperempat sampai sepertiga penonton setiap hari terdiri atas ‘wisman’, di mana mereka dapat mengikuti cerita melalui alat pendengar head set yang disediakan pada setiap kursi penonton, menyuarakan ‘simultaneous intrepreter’ dari seluruh dialog dan narasi cerita.
Wamenparekraf Sapta Nirwandar bersama Wagub Jabar Dede Yusuf, penggagas teater musikal Lutung Kasarung, yang menunjukkan potensi kreatifitas ini bagi pariwisata ‘wisnus’, bahkan ‘wisman’.
Bersama Wagub, Dede Yusuf, kepada Wamen Sapta Nirwandar menyatakan dorongannya untuk meluaskan pertun jukan legenda ini ke daerah-daerah lain. Sudah barang tentu akan dibawa pertama ke Jakarta, lalu ke kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Makassar, Medan dan seterusnya. Apa kata Dede Yusuf? Mungkin saat kami membuat seperti ini di Jakarta dan tempat-tempat lain maka fokus kami bu kan pada latihan lagi, karena proses itu su dah lewat, kita bisa lebih fokus pada artis tik, design panggung dan sebagainya. Dan ini kami sangat bersyukur kalau pemerin tah memberikan atensi terhadap pertun jukan seni tradisional kontemporer.
Seluruh pemain tampil pada adegan ‘the end’ Lutung Kasarung.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
11
Pemasaran Destinasi Events
Musik
M
Selama lima hari pementasan musikal Lutung Kasarung, di gedung Sabuga ITB, Bandung, digelar pula di serambinya pameran dengan stand yang penuh menjajakan produk-produk suvenir dan tentu saja didominasi produk kreatif. Nuansa pariwisata pun terasa kental.
Mengenai tawaran dari Wamen Pak Sapta untuk diangkat ke tingkat nasional, kami sangat bersyukur. Apalagi Kemen parekraf ingin menjadikan ini sebagai bagian dari agenda kegiatan kementerian. Karena konteks dari pembuatan pertun jukan musikal ini adalah pemberdayaan anak muda. Dimana anak-anak muda ini mungkin tadinya hanya main di kampus, di sekolah, kita bawa mereka main di per tunjukan kelas nasional, bermain di tem pat yang lebih baik lagi, bisa mencetak seniman-seniman baru. Apa kata Sapta Nirwandar? Ini meru pakan bagian dari industri kreatif. Seni pertunjukan yang berasal dari tuntunan menjadi tontonan yang menarik. Jangan lupa design-design baju panggung yang berbahan dasar batik. Banyak hal menarik bisa ditampil kan termasuk selendang. Ini merupakan bagian dari parekraf yang ingin dikem bangkan. Bagaimana dari cerita rakyat lokal dikemas menarik sehingga bukan hanya masyarakat Jawa Barat yang bisa menikmatinya tapi juga masyarakat Indo nesia pada umumnya. Di Sumut ada Opera Batak, dan ada I La Galigo dari Sulsel, intinya adalah inisi atif dari masyarakat di daerah. Tentunya pemerintah akan siap memfasilitasi un tuk kemajuan seperti ini. Ini adalah kerja keras dan kreatifitas yang bagus, seperti panggung yang bisa digerakkan dengan hidrolik. Kalau dulu manual, paling tidak sekarang sudah pakai teknologi. Walau pun belum terlalu canggih, tapi ini bisa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi di masa yang akan datang. Sementara ini kita baru bisa mem
12
fasilitasi, dengan dukungan liputan dari media, pertunjukan ini bisa mendapat apresiasi yang lebih besar lagi. Mungkin ke depannya kami bisa mengambil langkah win-win solution agar pertunjukan seperti ini tetap bertahan. Dukungan masyarakat dengan menonton pertunjukan ini akan menjadi aset. Kemenparekraf sudah memetakan kota-kota kreatif yakni Medan, Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Jatim, Denpasar, Makassar, Manado, dan Ambon. Sebagai pertunjukan yang pertama kali, durasi pertunjukan selama 5 hari dengan penonton yang banyak seperti itu, sudah bagus sekali. Dede Yusuf, penggagas pertunjukan ini mengatakan, semua yang terlibat da lam pertunjukan adalah orang-orang Jawa Barat, seperti sutradara Didi Petet, penata tari dari dosen UPI dan STSI, pelatih voka lnya dari sekolah musik Purwacaraka, pe nata kostumnya Kania Rusli dan Deden Siswanto. Design panggung oleh Beni dari grupnya DKSP Harry Rusli. Pemainnya dari Mojang Jajaka, mahasiswa UPI, mu rid-murid SMA Bandung, dan bintangnya Laudya Cintya Bella dan Chico Jericho. Laudya memang dari Bandung, sedang kan Chico Jericho namanya mirip dengan nama orang Sunda, Cecep Gorbachev, ujar Dede Yusuf berseloroh. Untuk mengkesinambungkan pertun jukan ini, bisa dari segi teater atau film. Apabila orang sudah percaya seni tradisi bisa diangkat ke segmen yang lebih kon temporer, tidak menutup kemungkinan cerita legendaa lain seperti Sangkuriang akan diangkat. Juga cerita-cerita rakyat lainnya. n
enparekraf Mari Elka Pangestu beberapa kali mengingatkan, selain industri kreatif itu tidak ada matinya, dalam konteks pengem bangan pariwisata, Indonesia kini me lembagakan kegiatan untuk mengelola pengembangan dunia ekonomi kreatif. Lagi pula, kata Menteri, dalam praktek pariwisata, sangat berperan bagaimana kita ‘menceritakan destinasi’ pada para wisatawan. Ini pun mengingatkan ke nyataan bagaimana para pramuwisata atau professional guides sangatlah biasa dan ‘bisa’ membuat pendengarnya, para wisatawan, akan terkesima dan terkenang akan story yang diungkap kan ketika para wisatawan dipandu mengunjungi obyek wisata atau tourist spots. Demikianlah untuk bericerita hal ihwal bambu. Kalau berandai seperti judul rubrik salah satu stasion TV, “Kalau Aku Men jadi….”, cerita berikut ini bisa menjadi mode bercerita bagi pramuwisata ten tang bambu Indonesia. Kalau Anda menjadi pramuwisata. ***** Bambu, pemuncul irama atau alat penjaga keamanan lingkungan di pe rumahan dan kampung, memang ser baguna. Berbagai kelompok etnis di Indonesia sudah lama memanfaatkan bambu untuk bangunan rumah, pera botan, alat pertanian, kerajinan, atau pun alat musik. Makanan yang dibuat dari anakan bambu (rebung) menjadi kegemaran banyak orang di berbagai tempat di Indonesia. “Saya membiayai hidup saya dan keluarga dengan menganyam ini,”kata Mariamah (60) perajin bakoko (tempat nasi) bambu dari Tapos, Bogor. “Yang tebal dan kokoh bisa untuk membuat rumah atau mebel, lainnya bisa untuk membuat tali, atau pagar,” kata Gusti Made Kereg (55), seorang perajin Bambu di pinggiran kota Gi anyar, Bali, sambil menunjukkan se perangkat sofa bambu yang tampak unik karena dibuat dari bambu tutul. Disebut demikian, karena warnanya memang bertutul-tutul. Di Jawa Barat, dunia kreatif bambu memiliki pertunjukan yang disebut ‘Musik Ronda’, menampilkan kentong an yang dipukul dengan irama dan tarian yang khas. Tak ada rasa seram
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Bambu Indonesia
Bambu, Cerita bagi Pramuwisata
Calung, Jawa Barat.
atau geram, karena para petampil bergaya lucu penuh humor, memukul kentongan bambu dengan beragam gaya dan irama penimbul tawa. Setiap jenis bambu dipakai untuk ke butuhan berbeda. Ada yang dibuat suling, dibuat tali, atau anyaman bambu. Catatan dari Yayasan Bambu Indonesia menyata kan, dari sekitar 1.250 jenis bambu di dun ia, 159 jenis ditemukan di Indonesia dan 88 diantaranya merupakan spesies ende mik Indonesia. Ketika sebuah jembatan tua di Jawa Timur dirobohkan untuk diganti dengan yang baru, para tukang terpana karena jembatan yang sudah ada sejak Jaman Jepang itu tidak bertulangkan besi beton, tetapi bertulangkan bambu, dan bisa tahan dipakai puluhan tahun! Ya, begitulah, be berapa jenis bambu biasa dipakai sebagai bahan bangunan, dan ternyata bisa sangat kuat dan tahan lama. Agar tahan lama, bambu harus diawet kan. Cara pengawetan tradisional, menu rut Krisdianto, seorang peneliti bambu, dilakukan dengan merendam bambu di air mengalir, air tergenang, lumpur atau di air laut dan pengasapan. Selain itu juga sering ditemukan pengawetan dengan ka pur dan kotoran sapi pada bilik bambu. “Kalau tidak diawetkan dengan baik, bambu bisa gampang kena jamur atau bubuk,” ujar Gusti Kereg, yang juga mem buat instrumen musik bambu dan balingbaling angin untuk diperdagangkan pada wisatawan dan diekspor ke Eropa. Dia menggunakan beberapa bahan kimia un tuk mengawetkan bambu. Di Jawa Barat, dunia kreatif bambu memiliki pertunjukan yang disebut ‘Musik
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Suling bambu.
Musik adat Kulawi, Sulawesi Tengah.
Ronda’, menampilkan kentongan yang dipukul dengan irama dan tarian yang khas. Tak ada rasa seram atau geram, ka rena para petampil bergaya lucu penuh hu mor, memukul kentongan bambu dengan beragam gaya dan irama penimbul tawa.
Bambu kita di Eropa
Pada sidang UNESCO di Nairobi, enya, tahun lalu angklung Indonesia K dikukuhkan sebagai intangible cultural heritage of humanity. Awal Desember 2011, Kabupaten Cianjur bersama Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Bogor mendapatkan penghargaan dari UNESCO karena dinilai berhasil me ngembangkan angklung sebagai kesenian khas Jawa Barat. Angklung, alat musik yang dibuat dari buluh-buluh bambu yang dijadikan tabung suara. Biasanya terdiri dari dua atau tiga buah tabung. Angklung dimainkan de ngan cara menggoyangkannya, sehingga
Karinding, Jawa Barat.
bilah berbenturan dan terciptalah bunyi. Di Jawa Barat, para ahli menyatakan angklung telah dimainkan sejak abad ke-7. Di kawasan Jawa Barat terdapat 15 jenis angklung. Orang-orang Baduy, dari Desa Kanekes masih memainkan angklung tra disional yang disebut angklung buhun da lam beberapa upacara tradisional mereka. Mahasiswa Indonesia di manca negara, ternyata aktif pula memperkenalkan pro duk budaya ini. “Orang Eropa ternyata bisa sangat menikmati Angklung,” kata Ikhsan Primawan, mahasiswa, ketua Angklung Hamburg Orchestra (AHO) sebuah klub musik Angklung di Jerman, yang berdiri sejak 2001. “Hampir setiap kali tampil kami mendapatkan standing ovation dari penonton,” kata dia. Kelompok ini sempat tampil di bebe rapa negara di Eropa. Anggota AHO bu kan hanya mahasiswa Indonesia, juga mahasiswa Eropa, Amerika Latin, dan negara Asia lain seperti Thailand. Mereka menciptakan komunitas pecinta angklung di tanah manca. “Angklung membangun karakter go tong royong, karena setiap orang me megang satu,“ kata Maulana Syuhada, anggota senior AHO yang mengenal angk lung sejak sekolah menengah di Bandung. “Harmonisasi angklung bisa berfungsi kalau semua anggota mau bekerja sama. Satu saja tak mau, ya tidak bisa.” Tradisi musik bambu bukan hanya mi lik Tanah Sunda, daerah lain pun memi liki kreativitas tradisi musik Bambu. Dan ternyata angklung bukan satu-satunya instrumen bambu di negeri ini. Di Bali ada gamelan bambu yang biasa nya disebut gamelan Tingklik atau rindik,
13
Bambu Indonesia yakni seperangkat alat musik terbuat dari 11 sampai 14 bilah bambu. Di wilayah Bali bagian Barat, terdapat gamelan Jegog. Gamelan ini terbuat dari tabung-tabung bambu kokoh besar. Irama gemuruh yang ditampilkannya memiliki karakter yang berbeda dengan gamelan rindik, Jegog terasa lebih maskulin. Bila beruntung, kita bisa menyaksikan ‘pertarungan gamelan Jegog’ yang disebut mebarung Jegog. Tiap kelompok Jegog biasanya terdiri dari 20 penabuh. Dalam pertarungan ini, dua atau tiga kelompok gamelan bambu bersama memainkan lagu-lagu, sekencang mungkin, sambil berhadapan. Pemenangnya adalah yang bisa ‘menelan’ suara lawannya. Terkadang, satu regu kalah karena bambunya pecah, saking kerasnya ditabuh! Penonton akan bersorak menertawakan. Arumba, Ca lung Purbalingga, Carug Banyu wangi, Kulintang bambu, adalah sebagian dari daftar panjang kekayaan musik perkusi berbahan bambu dalam tra disi Indonesia. Yang tak kalah menariknya ada lah berbagai alat musik tiup di Nusantara. Di In donesia Barat, di Musik tiup Toraja. Indonesia Timur, alat musik tiup berbahan bambu, tampil dengan berbagai teknik tiup, ukuran dan tata bunyi. Ada suling kecil sepanjang 10 atau 15 cm, ada pula yang panjangnya lebih dari 1 meter, sehingga kalau ditiup sambil duduk, punggung peniupnya ha rus condong ke belakang agar bisa me niup dengan benar. Suling di Maluku di tata agar menampilkan suara piccolo, tenor, bass, dan sopran. Kekayaan kreativitas tradisi bambu di Indonesia memang sangat beragam, tak heran Pande Sukerta, penyusun ensiklopedi musik Bali, pernah mengata kan, ”Untuk mengungkapkan kekayaan budaya musik bambu Indonesia, perlu satu ensiklopedi khusus.” Nah, dalam tradisi kreativitas bambu, kita memang kaya. Semoga itu modal untuk menjadi jaya. Lalu, dari Eropa per luasan pengenalan musik bambu Indone sia bisa meluas ke negeri-negeri lain. Dan para pramuwisata mempunyai banyak cerita untuk memesona tamu-tamu me reka, baik wisnus maupun wisman. n
14
Kota Tua itu Tinggal I bukota Jakarta sebagai destinasi wisata, untuk pasar wisnus tampak nya tidak punya masalah. Tetapi un tuk pasar wisman mengindikasikan kecenderungan menurun. Taman Fatahillah, di hadapan Mu seum Fatahillah, di kawasan kota tua Jakarta, sungguh sudah menjadi tempat wisata wisnus, selain tempat rekreasi masyarakat. Lebih dari itu, kawasan kota tua itu sebenarnya direvitalisasi oleh Pem da Jakarta Raya juga untuk menjadi salah satu tourist spots yang dipromosikan. Nah, setiap hari Minggu taman Fatahil lah dipenuhi oleh pengunjung, dan pada hari libur terbuka peluang berdagang bagi berbagai macam produk: makanan dan suvenir. Makanan dan minuman pun dijajakan untuk macam-macam selera. Rekreasi? Puluhan sepeda ontel ter sedia, maka anak-anak muda tampak menikmati suasana berkeliling di sekitar kawasan itu dengan menyewa sepeda. Keluarga pun melakukan kegiatan yang sama. Suasana ceria. Setidaknya tiga museum mereka kunjungi di situ. Mu seum Fatahillah yang menyuguhkan ‘ri wayat’ kota Jakarta sejak ‘jaman perten gahan’, Museum Keramik dan museum Wayang. Dari situ pula biasa wisatawan pergi mengunjungi Museum Bahari, dan, pelabuhan Sunda Kelapa. Wisman biasanya mampir di sebuah restoran pojok, memang berkelas inter nasional, namanya Batavia Café. Mereka, kelompok kecil maupun ‘tourist group’ be
minuman dan barang suvenir, itu, dise diakan teratur adanya tempat-tempat pembuangan sampah bekas makanan dan minuman, lalu suasana lebih ‘bersih’ menjadi pemandangan yang enak disak sikan, rasanya para wisman pun akan tu run berkeliling. Melangkah pelan-pelan. Dan mereka berpeluang bisa ikut meli batkan diri pada keceriaan ‘orang lokal’. Ada wisman Jepang teringat akan negerinya. Di sana, pada setiap tempat keramaian, khususnya yang banyak di kunjungi oleh wisatawan, tempat-tempat sampah diwajibkan disediakan oleh pe rusahaan makanan atau minuman yang meletakkan ‘outlet penjualan produk’ di tempat tersebut. Mereka diwajibkan untuk selalu mengambil isi sampahnya. Maka di sekitar di mana produk mereka dikonsumsi oleh publik, selalu terjaga ke bersihan, sehingga tidak bergantung pada petugas kebersihan pemerintah kota.
Melihat Museum
berapa puluh orang, makan siang di situ, atau duduk rileks minum. Dari lantai atas Café itu lewat jendela kaca mereka me nikmati pemandangan taman Fatahillah. Mereka menyaksikan wisnus di bawah sana berlalu lalang menikmati keceriaan. Andaikan taman yang di sisi sisinya dipenuhi oleh para pedagang makanan
Dulu dikenal sebagai Museum Fata hillah, sekarang disebut Museum Seja rah Kota Jakarta. Gedungnya tua berusia lebih dari 380 tahun, pernah sebagai Stad huis atau pusat pemerintahan Hindia Be landa sejak 1626 hingga awal abad ke-19. Stadhuis ini juga dilengkapi dengan pen jara bawah tanah, tempat para tahanan disimpan sebelum dihukum gantung di alun-alun di depan Stadhuis. Museum ini sebenarnya selalu di banggakan dan dipromosikan. Tapi kebanggaan itu kini kurang terdukung oleh kenyataan tampilannya. Di ruangan sebelah kanan dari pintu masuk diperlihatkan peninggalan pra sejarah Jakarta, di ruangan berikutnya batu-batu prasasti yang ditemukan di daerah Bogor, prasasti Ciaruteun, pra sasti Tugu, dan sebagainya. Naik ke lan
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Pemasaran Destinasi
UTAMA Pemasaran Destinasi
Dipoles Sedikit Lagi
tai dua, banyak furniture yang sebagian be sar masih dalam kondisi bagus tapi kurang terawat. Beberapa anyaman bambunya rusak, kaca-kaca di lemari yang besar dan megah tampak bolong-bolong hilang ka canya. Masih bisa menyentuh benda-benda itu, tapi hampir tidak ada keterangan. Ada teks di bawah lukisan portrait Jan Pieter zoon Coen. Selebihnya, tiada penjelasan di bawah lukisan-lukisan portrait yang ban yak terdapat di lantai dua sehingga tidak diketahui siapa, dibuat tahun berapa, dan memakai media apa. Padahal keteranganketerangan seperti itu sama pentingnya dengan selembar kertas berisi larangan un tuk tidak menduduki kursi-kursi dan me motret di dalam ruang pamer yang ditem pel di setiap sudut dinding museum. Penulis ini kemudian mendekati jen dela-jendela besar yang dibuka mengha dap alun-alun Taman Fatahillah. Dari atas sini bisa melihat ke semua sudut alun-alun. Garis diagonal bekas jalan setapak pen duduk sekitar melintas tampak lebih jelas. Jadi begini rasanya para gubernur jendral VOC memperhatikan kegiatan pribumi di alun-alun Batavia. Sekarang peman dangannya adalah para pengunjung yang sedang menikmati ruang publik yang se makin dilupakan terutama di kota-kota besar, anak-anak yang bersepeda men gelilingi alun-alun, dan lain-lain. Aw! Jari
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
saya seperti tersayat. Ternyata rayap sudah mulai menggerogoti beberapa bagian kayu kusen-kusen jendela. Turun ke bawah, menuju atrium di ha laman belakang museum. Ini dia meriam Si Jagur. Penampang Si Jagur dipenuhi tu lisan ‘graffiti’ nama-nama. Coretan ‘graffiti’ juga banyak di dinding di dalam semua ruang penjara bawah ta nah! Bukan berarti tidak ada larangan dari pihak pengelola museum. Jangan-jangan ini berkaitan dengan kenyataan harga tiket masuk ke museum sangat murah, yakni Rp 600 untuk anak-anak dan pelajar, Rp 1.000 untuk mahasiswa dan Rp 2.000 untuk umum, sehingga pemeliharaan terabaikan? Saat hendak keluar dari museum, hu jan gerimis baru saja berhenti, saya tertarik dengan banyak orang berkumpul di de pan pintu masuk, terdengar alunan lagu reggae. Ah! Ada komunitas anak reggae sedang kumpul di teras depan, nyanyian mereka menarik minat anak-anak dan re maja yang kebetulan sore itu banyak sekali berkunjung. Rasanya akan lebih menarik jika yang dinyanyikan itu berupa tanjidor, gambang kromong, atau keroncong tugu, atau mungkin fussion dari kesenian tra disional betawi dan modern sehingga be berapa wisman dari Eropa dan Asia yang sempat berpapasan dengan saya di dalam museum, niscaya akan mendapat atraksi
ekstra dari Museum Sejarah Kota. Ketika cuaca cerah, anak-anak usia sekolah dasar menyewa sepeda ontel dan berkeliling alun-alun sambil memakai topi khas meneer dan noni Belanda. Serombo ngan anak-anak remaja, yang saya temui sebelumnya melakukan photo session di Jembatan Kota Intan, (di luar kawasan Museum), ternyata juga berfoto ria di alunalun, mengambil gedung Museum Fatahil lah sebagai latarnya. Sepasang muda-mudi turis Jepang sedang jalan-jalan menikmati suasana Taman di sore itu. Setelah puas mengambil gambar, saya pun berjalan menuju Stasiun Kota untuk pulang. Tapi kali ini, saya melewati rute yang lain. Waktu menunjukkan 10 menit sebelum pukul 15.00, terpaksalah mengu rungkan niat untuk mampir ke Museum Bank Indonesia yang berada di seberang jalan. Museum itu akan tutup dalam 10 me nit. Untuk menyeberang ke Stasiun Kota pun sama sulitnya saat saya hendak me nyeberang ke Museum Fatahillah seperti pada pagi hari. Terasa sekali betapa diperlukan peng alokasian ruang untuk parkir kendaraan. Dan mengelola arus wisatawan dari tem pat parkir pergi dan pulang ke area Taman Fatahillah itu. Demikian pula trotoir bagi pejalan kaki pergi dan pulang dari terminal busway menuju ke Taman, sehingga aman dari risiko kecelakaan akibat arus lalu lin tas yang seakan tiada putut-putusnya. Catatan : Sebuah buku panduan per jalanan mengenai Kota Tua Jakarta dalam bentuk komik dengan gaya manga (komik Jepang) yang diberikan salah seorang kole ga belum lama ini, berhasil menggerakkan kaki saya berkunjung ke Kota Tua. Dari Stasiun Kota saya berjalan ke arah timur dari stasiun, tidak ke arah barat mela lui terowongan pejalan kaki yang berujung di depan Museum Bank Mandiri. Saya bu tuh waktu sekitar 5 menit baru bisa menye berang jalan di depan Museum Keramik karena memang tidak ada sarana tempat menyeberang jalan bagi pejalan kaki di ten gah lalu lintas yang sangat ramai. Pemandangan pertama yang saya lihat adalah pedagang asongan yang menjual kopi dan makanan ringan yang dudukduduk di sepanjang muka gedung museum dan beberapa orang kumal yang sedang ti dur di teras depan museum. Sudah pukul 9, museum belum dibuka. Taman Fatahil lah belum ramai. Kemudian saya mencari information center di sekitar museum, tapi tidak menemukannya. Well, karena saya belum menemukan in formation center, saya masuk ke Museum Wayang yang sudah buka. Dan ternyata untuk sungguh menikmati seluruh kota tua, perlu dua hari! n
15
wisata kota Pengembangan Pasar
Mendatangkan JTB Publishing Famtrip ke Yogyakarta–Bali–Lombok Ms Miura Chinatsu dari JTB Publishing, Jepang, mendapat Door Prize dari Kemenparekraf untuk mengikuti Famtrip ke Indonesia. Ketika itu dia mengikuti business meeting di Tokyo tahun 2010. JTB adalah tour operator terbesar di Jepang, negeri yang per tahun mengirimkan sekitar 18 juta outbound travelers. Maka pada 26–31 Agustus 2011 dia mengunjungi destinasi Yogyakarta, Bali dan Lombok. Di Jakarta dia diberikan free program, ke Yogyakarta melihat Candi Borobudur, lalu ke Lombok melalui Bali. Di Lombok ia mengunjungi Senggigi Beach, daerah yang paling dikembangkan di pulau ini. Dari sana dia dipandu menuju tempat yang kerap dihampiri wisman yakni Desa Suka Rara, Desa Sasak, dan Pantai Kuta. Saat ke Bali, dia dibawa ke Desa Celuk, Tanah Lot, dan Seminyak. Hari terakhir me ngunjungi Tanjung Benoa. Dengan menumpang perahu dari pesisir Tanjung Benoa menuju Pulau Penyu, tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka. Perahu yang ditumpanginya beralas kaca untuk bisa melihat pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Dari Bali dia kembali ke negerinya. n
Untuk Pasar Wisman Lansia Ke Jakarta–Puncak–Yogyakarta–Bali
Adapun Mr. Seiji Trukaya dan Mrs. Sachiko Tsutaya adalah yang beruntung memenangkan door prize saat Kemenbudpar tahun 2010 melakukan promosi di Jepang. Mereka diajak berkunjung ke Jakarta, Puncak, Yogyakarta, Bali dalam rangka Famtrip pada tanggal 13–20 Juli 2011. Mereka tergolong wisatawan lanjut usia, maka pilihannya lebih pada aktivitas wisata yang tenang, dan aman. Keduanya menghabiskan empat hari di Jakarta, dengan free program, shopping ke pusat perbelanjaan terkemuka, seperti Senayan City. Lokasi yang menarik dekat Jakarta yang dikunjungi adalah kawasan Puncak dan Kebun Raya Bogor, yang luasnya mencapai 87 ha dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Di Yogya mereka mengagumi Candi Borobudur, monumen andesin besar terdiri dari minimal dua juta blok batu. Setelah dua hari mereka menuju Bali menghampiri Desa Celuk di sela free programnya. Setelah dua hari di Bali mereka kembali ke negerinya. Pengalaman ini tentu menjadi cerita berkesan dan indah yang disebarkan pada rekan dan keluarganya di Jepang. n
Juga, Tour Operator
Untuk Pasar Lansia ke Yogyakarta-Bali-Lombok Juga untuk penggarapan Silver Market alias wisatawan lansia Jepang, satu orang dari tour operator bernama Hitoshi Abe dari Tonochi Travel, pemenang Door Prize pada saat Business Gathering untuk menggarap pasar masyarakat pensiunan yang dilaksanakan Kemenparekraf di Tokyo pada Oktober 2010, didatangkan ke Indonesia.
16
Kegiatannya berlangsung pada 1–7 Agustus 2011 mengunjungi Yogyakarta, Bali dan Lombok. Spot-spot yang dikunjungi di Yogyakarta adalah ke Candi Borobudur, Prambanan, dan Malioboro. Hari ke-2 dia kunjungi Keraton Yogyakarta, Kota Gede dan terbang ke Bali. Di Bali dia diajak mengunjungi spot favorit bagi wisman, Desa Celuk dan Tanah Lot. Kemudian lanjut terbang ke Lombok. Di Lombok wisatanya juga ke destinasi yang tidak asing bagi wisman yakni ke Desa Sasak, Pantai Kuta dan Aan Beach. Hari ke-7 Hitoshi kembali ke Bali untuk terbang ke Tokyo. n
Untuk Pasar Beijing
Kombinasi operator tur dan media
Kali ini gabungan, lima orang jurnalis dan lima orang tour operator dari Beijing, Cina, mengikuti Famtrip ke Bandung, Solo dan Yogyakarta. Kunjungan itu dilaksanakan tanggal 26 Juli–1 Agustus 2011. Media dari National Geographic China, WanJia Travel Magazine, Beijing Joy FM, dan Sina. Sedangkan Tour Operator ialah Sunshine Holiday Intl Travel Service, Jettour, Hua Yuan International Travel, Beijing ChinaTravel Service, bersama dengan VITO Beijing, Di Jakarta mereka mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah kemudian ke Jawa Barat, Gunung Tangkuban Perahu, lanjut ke Pemandian Air Panas Sari Ater. Hari ke-2 di Bandung, Gedung Sate, Gedung Asia Afrika dikunjungi untuk kemudian terbang ke Yogyakarta dari Bandara Husein Sastra Negara, Bandung. Di Solo, Keraton Kasunanan Solo, Museum Sangiran, dan Pabrik Batik dikunjungi. Lalu mereka ke Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Malioboro. Hari terakhir di Yogyakarta mereka ke Pantai Parangtritis, pantai Samudra Hindia yang memperlihatkan ombak besar, juga gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai. Selain itu meninjau ke Kaliurang tempat peristirahatan yang terkenal akan pemandangan indah dan kesejukan udaranya. Pada hari yang sama mereka terbang ke Jakarta untuk kembali ke Beijing. n
Dari Malaysia dan Singapura
Lebih Jauh Mengenali Semarang dan Yogyakarta Lawang Sewu merupakan bangunan kuno peninggalan jaman Belanda yang semula merupakan kantor pusat perusahaan kereta api milik Belanda. Setelah lama tidak dibuka untuk umum, dan telah dirampungkannya renovasi bangunan, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) itu, bekerja sama dengan Pemda Provinsi Jawa Tengah dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), diresmikanlah Purna Pugar Cagar Budaya Gedung A Lawang Sewu, di Gedung Perdamaian Semarang Jawa Tengah. Peresmiannya oleh Ibu Ani Yudhoyono. Untuk momen itu Kemenparekraf mengundang lima jurnalis dari Singapura dan Malaysia, sebagai Famtrip me ngunjungi Semarang dan Yogyakarta pada tanggal 4–9 Juli 2011. Media adalah JalanJalan Magazine, Santai Travel, Asia Photostock, i.digitall.com, dan Gaya Travel Magazine. Setelah tiba di Jakarta mereka langsung ke Semarang. Hari ke-2 mereka ke Lawang Sewu itu, dilanjutkan city tour ke Klenteng Sam Poo Kong, Masjid Agung Jawa Tengah, Gedung MURI di kawasan industri Jamu Jago, dan ke Gereja Bleduk, gereja tertua di Jawa Tengah yang dibangun di masa penjajahan Belanda. Meninggalkan Semarang kemudian rombongan ini menjalani Wonosobo Tour. Hari ke-5 mereka meliput Yogyakarta dengan mengunjungi Gunung Merapi, Kota Gede, Candi Prambanan, Kraton Yogyakarta, Taman Sari, dan lanjut kembali ke negeri masingmasing dari Airport Adi Sutjipto, Yogyakarta. n
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
UTAMA wisata kota Pariwisata Perbatasan
Dari Arah Timor Leste
Kemenparekraf dan Menteri Pariwisata Per dagangan dan Industri TL, Gil da Costa Alves, dilakukan exchange of view mengenai tourism policy, serta peluang dan prospek kerja sama pariwisata antara kedua negara. Kedua be lah pihak bersepakat untuk mengupayakan percepatan finalisasi penyusunan MoU Kerja Sama Pariwisata sehingga pada saat kunjung
Kelompok musik angklung binaan KBRI yang dimainkan oleh ibu-ibu korps diplomatik dari berbagai negara yang berada di TL, dan oleh anak2 sekolah setempat. Mereka tampil pada Malam Kesenian Indonesia di TL.
Sekjen Wardiyatmo (kedua dari kanan) bersama Dananjaya Axioma (paling kanan) dan Turman Siagian (ketiga dari kiri) disambut di Dilli.
F
estival ‘Timoresia’ akan berlanjut. Pertama kali fesival itu diseleng garakan oleh Indonesia bulan Ok tober 2011 di Atambua, kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste, dan sebenarnya merupakan yang ketiga kali sejak dilaksanakan tiga tahun sebelumnya, tetapi biasanya dilakukan satu hari untuk setiap kali event. Tahun 2011 dibuat festi val tiga hari. Pemerintah negara tetangga itu bersemangat menyambut dan langsung membuktikan kerjasamanya. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pemasaran pariwisata perbatasan oleh Ke menparekraf, dan akan berlanjut. Maka, Misi Persahabatan Indonesia ke Timor Leste pada tanggal 8–10 Desember 2011 dipimpin oleh Sekjen Kemenparekraf Wardiyatmo, didampi ngi oleh Kepala Biro Perencanaan dan Organi sasi, Turman Siagian, dan Kabag Kerja Sama Bilateral, Dananjaya Axioma. Misi itu diser tai tim kesenian sanggar Insulinde, pemusik Sasando, penyanyi Katon Bagaskara, dan dua wartawan. Misinya untuk meningkatkan hubungan persahabatan dalam mengimple mentasi rekomendasi hasil Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) RI-TL. Malam Kesenian Indonesia disuguhkan di Kristu Rei, event bernama Sunset Fair Dili 2011 pada tanggal 9 Desember 2011. Event itu sendiri merupakan kegiatan tahunan yang di
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
selenggarakan oleh Kementerian Pariwisata TL setiap hari Jumat pada bulan Agustus hingga Desember dan merupakan acara ber gengsi yang menarik banyak antusiasme war ga Dili dan warga asing di TL. Citra Indonesia terangkat di mata masya rakat Timor Leste secara lebih luas dan khususnya kepada generasi muda yang be lum mengenal banyak tentang Indonesia. Menghadirkan penari Indonesia dengan pagelaran tari tradisional, Tari Gebyar Batik, Tari Krincing Mas, Tari Papua, Tari Medley Nusantara, dan Musik Tradisional dari Nusa Tenggara Timur yaitu musik Sasando serta konser musik oleh Katon Bagaskara. Meriah sekali sambutan dari publik. Tampak hadir tokoh masyarakat kota Dili dan sekitarnya, budayawan, LSM, mahasiswa, pengamat seni, wakil-wakil dari Kementerian Pariwisata, Perdagangan dan Industri Timor Leste, UN Forces (officer, administrative, police), wisatawan mancanegara. Sambutan meriah pada setiap penampilan tim kesenian Indonesia juga disusul perminta an informasi mengenai Indonesia. Lalu Ke menterian Pariwisata, Perdagangan dan Industri Timor Leste mengkonfirmasi lagi ingin melanjutkan kerja sama dengan Kemen parekraf terkait dengan pengiriman misi-misi kesenian ke TL. Pada pertemuan bilateral antara Sekjen
an Presiden RI ke TL tahun 2012 MoU sudah dapat ditandatangani. Menteri TL menyatakan apresiasinya ter hadap inisiatif Indonesia melaksanakan event wisata perbatasan Festival Timoresia di Atam bua, dan pada tahun 2012, akan berpartisipasi untuk penyelenggaraan yang kedua. Saat kunjungan itu dilaksanakan kegiatan workshop tari dan sasando di KBRI, diikuti sekitar 50 peserta dari masyarakat umum dan sanggar-sanggar tari di sekirat Timor Leste. Untuk tarian, diberikan pelatihan praktek langsung tari Papua. Ketika silaturahmi bersama Duta Besar RI untuk TL, Eddy Setiabudhi, beserta seluruh staf KBRI dan masyarakat Indonesia di TL, di ungkapkan saat ini masyarakat TL membutuh kan bantuan capacity building karena TL baru merdeka selama 10 tahun. Kemenparekraf akan memberikan bantuan capacity building di bidang pariwisata mengingat adanya Sekolah Tinggi Pariwisata unggulan di Indonesia. Ada kunjungan ke Baucau City, didampi ngi oleh Direktur Pariwisata Kementerian Pariwisata TL, Jose Quintas. Itu situs berse jarah benteng Portugis. Kemudian meninjau pusat pembelajaran bagi masyarakat Baucau khususnya perempuan yang dikelola Kesus teran Khatolik. Di pusat pembelajaran tersebut, masyarakat diberikan pelajaran keterampilan komputer, manajemen perhotelan, menjahit, bordir, dan musik. Para pengajar di kesusteran tersebut berasal dari para sukarelawan baik lokal mau pun asing yang memberikan pelajaran dalam jangka waktu yang tidak tetap. Hubungan dengan Timor Leste, juga dikembangkan seraya memelihara ‘keindonesiaan’ Timor Leste melalui jalur diplomasi soft power kepariwisataan dan pariwisata perbatasan. n
17
Promosi Luar Negeri Sales Mission ke India Sales mission dari Kemenbudpar didampingi oleh KBRI dan KJRI, dan VITO India. I ndustri yang ikut terdiri atas travel agent dan hotel serta pengelola tempat wisata dari Bali, Jakarta dan Jawa Tengah. Dari Bali terdiri dari Nusa Dua Beach Hotel & Spa, Hardrock Hotel, Vaya Tour, Surya Wisata Tour, Asia World Indonesia Bali–New Delhi, Pan Pasific Hotel. Dari Jakarta Merlynn Park Hotel, Sunlake Group, Eagle Travel, ACCOR hotel, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Jawa Tengah, MG Holiday Bali–Singapore, LH Travels Bali–New Delhi, U & I Holidays PVT. LTD, Bali–Mumbai, Indochina Service Asia Co Ltd, Jakarta–Bangkok. Dilaksanakan 25–28 Juli 2011, misi ini merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan kebudayaan dan kepariwisataan Indonesia kepada buyers India. Selain table top, juga diadakan one on one meeting de ngan beberapa media setempat di masing-masing kota. Industri pariwisata Hyderabad yang hadir pada acara table top berjumlah 70 buyers, di Chennai 117 buyers dan di Ba ngalore berjumlah 79 buyers, sedangkan sellers yang ikut berjumlah 15 perusahaan, yaitu empat industri dari India (New Delhi, Mumbai dan Chennai), satu masing-masing dari Thailand, Singapura dan sembilan dari Indonesia. Hasil yang dicapai pada table top di Hyderabad dilaporkan 75 appointments dengan nilai kontrak Rp 4.791.281.250,00; di Chennai 235 appointments dengan nilai kontrak Rp 105.088.768.750,00; di Bangalore 113 appointments dengan nilai kontrak Rp 50.530.046.250,00. Total laporan transaksi kontrak berkisar US$ 18.708.950 atau Rp 160.412.096.250 (kurs 1US$ = Rp 8.575).
MATTA Fair Kuala Lumpur, Malaysia Event ini tergolong besar dan strategis. Delegasi Kemenbudpar dipimpin oleh Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata diikuti enam Disbudpar dari provinsi Aceh, Sumut, Kepri, Jabar, DI Yogyakarta, dan Sulsel. Dibantu oleh Vito Malaysia,. Industri pariwisata yang mengikuti : Abbey Travel Lufthansa City Center, Aerowisata/ Aerotravel, Amaroossa Hotel, Amos Cozy Hotel & Convention, Arion Swiss-Belhotel, Aston Primera Pasteur Hotel & Conference Center, ATA Travel Services Service, Bali Sinar Mentari Tour & Travel, Bintan Panorama Pratama Tour & Travel, BMW 2002 Tours & Travel, BWB Tour & Travel, Cakra Kusuma Hotel, Chacha Tours & Travel, Cihampelas Hotel Group, Arwiga Hotel, Decarlin Tour, Desindo Tour & Travel, Dreamland Holiday, Exodus Tour, Exotic Java Trails, Tigo Balai Tour, Graha Menara Tour & Travel, Grand Antares Hotel, Hanita Jaya Wisata Tour & Travel, Heaven Vacation Travel, Hotel Imperium, Hotel Soechi International, ILEF Tour & Travel, Kalicaa Villa Resort Tanjung Lesung, Kampung Sampireun Resort & Spa, Karang Setra Hotel Spa & Cottages, Le grandeur Mangga Dua Jakarta, Marga Tour, PT Matrix Tour & Travel, Menara Peninsula Hotel, Merrys Tour, Narasindo Tours, Nusajaya Indofast Tour & Travel, Pacto Ltd, Panca Wisata Travel, PT. Anugerah Indonesia Tour & Travel, Bali Charajan Tour & Travel, PT. Bali Indah Cahaya Tour & Travel, Bayu Buana Travel Services, PT
18
Berdua Tours & Travel, PT Cipta Tour & Travel, PT Inbound Sumatera, PT Index Elang Wisata Tour & Travel, PT Lovely Holidays, PT Mekar Wisata Tours & Travel, PT Millenium Globalindo Holiday, PT Mubina Fifa Mandiri, PT Putra Nugraha Pratiwi T & T, PT Raun Sumatra Tours & Travel, PT Sahid Holiday T&T, PT Sari Gumi Bali Tours, PT Synergi Ravellino T&T, PT. Tama Putera Wisata, PT Tiara Tour & Travel, PT Tjendana Mandra Sakti T&T, Sahid Hotels, Sasa Tours, Sunda Network Travel, Swiss-Belhotel Bay View Bali, Swiss-Belhotel International, PT Taman Safari Indonesia II, Varawedding, VIP Tour & Travel, PT Sekilak T&T, Trend Tour & Travel, Vayatour Bali, Vayatour Bandung, Trans Studio, Aston Marina Jakarta, Clarion Hotel & Convention, Hotel Sanrilla Makassar, Pacebo Tours, Hermes Tour, PT Royale Holiday. MATTA Fair dilaksanakan 10–14 Agustus 2011 bertempat di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, oleh asosiasi travel agen Malaysia (MATTA). Indonesia dengan 79 sellers mencatat transaksi sekitar 13.454 pax dengan nilai berkisar Rp 20.914.743.000. Bandung, Bali, dan Jakarta merupakan destinasi yang paling diminati kemudian disusul Yogyakarta, Sumut, Sumbar, Surabaya, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
Ke Festival di Skotlandia Edinburgh International Festival diselenggarakan pada 19–21 Agustus 2011 di the Hub, Edinburgh, Skotlandia diikuti oleh 78 negara dari seluruh dunia dengan rangkaian kegiatan antara lain tarian, teater, opera, musik, konser, visual art, debates and talks. Indonesia yang baru berpartisipasi untuk pertama kalinya menampilkan per mainan gamelan 10 gending dan 2 tari tradisional dari Yogyakarta. Setiap sesi pertunjukan Indonesia dihadiri sekitar 200-an orang penonton dan selalu mendapat apresiasi yang meriah. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kasubdit Promosi Pariwisata Wilayah Eropa Barat Dit. Promosi Pariwisata Luar Negeri dan diikuti oleh Disbud Provinsi DI Yogyakarta.
Event Pemasaran NATAS, Singapura NATAS Holiday 2011 merupakan kegiatan bur sa pariwisata internasio nal, consumer show yang diselenggarakan setiap tahun oleh asosiasi travel agen Singapura. NATAS kali ini diikuti 200 exhibitor terdiri dari : 40 National Tourism Organisation, 20 Tour & Travel Agents, 10 sponsor, enam bank, dan enam perusahaan swasta lainnya. Delegasi Kemenbudpar dipimpin oleh Direktur MICE dan Kasubdit Wilayah ASEAN, diikuti oleh disbudpar dari provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Kepulauan Riau, serta Disbudpar Kabupaten Lingga. Sebanyak 22 Industri Pariwisata Indonesia berpartisipasi dari travel agent, tour ope rator, hotel, spa dan golf berasal dari Batam, DKI Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kepulauan Riau, Bali, Banten, Sumut dan Lombok. Pameran, pertunjukan seni, table top diikuti oleh 24 sellers Indonesia dan 52 buyers Singapura. Transaksi diperkirakan sebanyak 1.868 pax bernilai sekitar Rp. 2,9 miliar. Batam merupakan destinasi yang paling diminati, disusul Bali, Bandung, Yogyakarta, Sumut, Lombok, dan Semarang.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
PromosiUTAMA Luar Negeri Ke Johannesburg, Afrika Selatan
Enchanting Indonesia di Singapura
Ini merupakan bursa pariwisata consumer show, untuk membangun kesadaran dan mening katkan pengetahuan umum tentang kekayaan dan keanekaragaman daya tarik serta kemasan produk-produk wisata. Indonesia berpartisipasi. Diselenggarakan 2–4 September 2011 di Johannesburg, Afrika Selatan. Delegasi Indonesia dibawa oleh Kemenbudpar terdiri dari industri pariwisata Indonesia dan Afrika Selatan yaitu Bhara Tours Bandung; Aerowisata International Jakarta; Hotel Nusa Dua Beach Bali dan Thompsons Holiday Johannesburg. Pada kesempatan itu delegasi Indonesia mengadakan pertemuan dengan Departemen Pariwisata Afrika Selatan dan Thai Airways. Dari total 20.920 orang pengunjung yang datang ke pameran, yang mengunjungi paviliun Indonesia 90% adalah warga kulit putih terdiri dari keluarga, murid sekolah pariwisata, pengajar, pecintaalam, diver, media elektronik dan travel writer. Sebagian dari konsumen Afrika Selatan lebih menyukai berwisata sendiri atau bersama pasangannya dan permintaan peta destinasi pariwisata Indonesia yang lebih detail dan rinci seperti diving spot dan golf spot cukup tinggi. Mereka tertarik dengan Raja Ampat, detil tentang penerbangan ke tempat-tempat menyelam di Indonesia dan paket-paket wisata khusus menyelam. Dari event ini ada transaksi sekitar 555 wisman. Apabila dengan asumsi pengeluaran wisman Afrika Selatan per kunjungan US$ 1.376,97 maka total devisa yang dihasilkan adalah US$ 764.218,35 atau Rp 6.572.277.810. Jadi hasil transaksi Indonesia pada the Getaway Show Gauteng 2011, Afrika Selatan sekitar Rp 6,6 miliar.
Program tahunan KBRI Singapura bersifat TTI (Tourism, Trade, Investment) yang dimulai sejak tahun 2007. Tujuannya untuk memperkenalkan lebih jauh potensi wisata, produk-produk Indonesia dan gambaran secara menyeluruh mengenai keragaman seni dan budaya alam Indonesia serta promosi paket wisata. Kemenbudpar mendukung.
Busan International Travel Fair (BITF), Korea Selatan BITF ini pun ajang bursa pariwisata concumer fair sejak tahun 1997 dan Indonesia telah turut berpartisipasi sebanyak lima kali. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Pemasaran Pariwisata didampingi KBRI di Seoul, dan diikuti oleh tiga industri pariwisata: Hotel ASTON Rasuna, The Pavillions Bali, dan Garuda Orient Holiday. Ada juga seniman musik Sasando, Nicodemus Tenis. Selain berpameran, Dirjen Pemasaran, Dubes RI untuk Korsel, First Secretary KBRI, dan Guru Besar Bahasa Indonesia Busan University, Mr. Kim So Il, mengunjungi lokasi calon Indonesia Center di pusat kota Busan. Tempat ini rencananya akan dibuka pada 2 Februari 2012. Hasil transaksi yang didapatkan cukup baik. Mengingat Korea Selatan sebagai salah satu pasar utama pariwisata Indonesia yang memiliki potensi pasar outbound 9.731.100 pada tahun 2009, 9.837.100 tahun 2010 dan 10.013.700 untuk tahun 2011, berdasarkan estimasi Euromonitor. Sedang diusulkan juga untuk membuka penerbangan dari Seoul ke Busan dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia 1 kali seminggu.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Indonesia Enchanting ke-5 tanggal 1–3 Juli 2011 di Singapura itu, mengundang 14 provinsi yang memiliki penerbangan langsung ke Singapura, diikuti oleh industri pariwisata yang terdiri dari Turi Beach Hotel, Aston Hotel Tuban, dan Nongsa Point. Turut hadir VITO Singapura. Selain pameran, juga diadakan tabel top dan travel exchange meeting dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2011 di Aula Riptaloka KBRI Singapura, diikuti oleh 40 sellers dan 42 buyers. Indonesia sudah lebih dikenal sebagai destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi, sarana promosi image destinasi-destinasi baru, produk-produk keragaman seni, budaya dan alam Indonesia serta paket-paket wisata dijual langsung kepada konsumen.
Diving and Resort Travel Expo, Hongkong Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupate Raja Ampat dan enam industri pariwisata terdiri dari empat tour operator dan dua hotel dari Bali dan Jakarta yaitu, CV Matahari/Wallacea Dive Cruise (Liveaboard/Sulawesi Tengah), PT Bahari Harmoni Abadi/MV Karakatoa (Liveaboard/ Jakarta), Yos Marine Adventure (Dive Centre/Bali), Vara Wedding (TO/Bali), Abbey Travel Lufthansa City Center (TA/Jakarta), Raja Ampat Dive Lodge & Grand Komodo (Resort/ Bali) turut serta dalam delegasi Indonesia di expo marine tourism di Hongkong Exhibition Center. Dibantu juga oleh VITO Beijing. Pelaksanaannya tanggal 8–10 Juli 2011. Setiap perusahaan yang mengikuti expo mendapatkan rata-rata empat prospective appointment dengan jumlah perolehan rata-rata sekitar 36 wisman. Hasil transaksi adalah 183 wisman dengan asumsi pengeluaran wisman RRC per kunjungan US$ 888,54, maka total kontrak potensial yang dihasilkan berkisar US$ 162.603 atau Rp 1.463.425.380,00. Yang perlu diingat adalah diving merupakan special interest tourism dan diasumsikan expenditure/visit masing-masing wisman akan lebih besar dari ratarata wisman biasa, sehingga diperkirakan hasil yang diperoleh dalam kegiatan Diving and Resort Travel Expo ini akan lebih besar.
19
Wisata Bahari Promosi Luar Negeri
Festival Indonesia di Yoyogi Park, Tokyo Tahun 2011 merupakan tahun kedua pelaksanaan festival ini. Hasilnya, mencapai target jumlah pengunjung 100.000 orang, lebih banyak daripada jumlah pengunjung tahun 2010 sekitar 60.000 orang. Diselenggarakan di Yoyogi Park, 9–10 Juli 2011. Pada festival ini turut serta delegasi Pemda Bali, 15 orang tim kesenian
dari Karang Asem, Bali, dibantu oleh VITO Jepang. Festival Indonesia ini merupakan kegiatan pariwisata secara terpadu yang menggabungkan unsur seni budaya dan ekonomi untuk menarik minat berbagai lapisan masyarakat untuk berkunjung.
Festival Indonesia di Afrika Selatan Pada festival yang diadakan di dua tempat, pavilion KJRI dan V & A Waterfront di CapeTown Afrika Selatan, tanggal 15–17 Juli 2011, enam pelaku industri pariwisata dan satu tim kesenian turut serta dalam delegasi Indonesia yang dibawa Kemenbudpar. Unsur industri dari PT Ifta Pratama Cemerlang, Jayata Tour & Travel Indonesia; Suburban Travel & Tours Advisors South Africa; CV Horta; Batik Pekalongan; Karya Cipta; Tim Kesenian dan Taru Sanggar Tari Delima Jakarta. Kegiatan meliputi pameran dan pertunjukkan kesenian, business meeting yang diselenggarakan di halaman gedung KJRI Cape Town. Acara ini dihadiri oleh 12 travel setempat yaitu Sure Maties Travel, Israa Travel-Zeenat, Harvey World Travel-Colette Malherbe, Sibahle Tours, Charlo’s Exclusive Tours & Transfers, ParkwindsAshraf Allie, Seddikck Adams, Adventure Tours-Fuad Waggie, Razzan Jakoet, Ubiquity Communications-Kashif Wicomb, Nazeema Harris, dan Nazreen Salie. Dilaporkan, setiap rata-rata 11 prospective appointment diperoleh per perusahaan peserta, rata-rata sekitar 36 wisman/pembeli. Total dihasilkan 144 wisman/pembeli, maka total nilainya sekitar US$ 198.283,68.
Memasarkan ke Argentina Ke Argentina di Amerika Selatan kita mengirimkan sales mission tanggal 6–11 N ovember 2011. Kemenparekraf mengadakan Indonesia Gala Dinner/Indonesian Cultural Performance pada tanggal 8 November 2011 di Buenos Aires dan Business Luncheon dengan tema “Strengthening Indonesia-Argentina Commerce: Challenges and Opportunities”. Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia– Argentina. Selain itu juga mengikuti pameran Feria de las Naciones COAS ke-34 di Centro de Exposiciones pada tanggal 3–14 November 2011 dan Pekan Film Indonesia di Argentina pada tanggal 17-24 November 2011 dan menjadi bagian dari awareness campaign. Indonesia membawa instruktur angklung sekaligus penari (Ika Widianingsih) dan
20
tim, tim angklung dan pemusik, serta seorang chef. Potensi wisatawan Amerika Selatan cukup besar dengan jumlah penduduknya sekitar 371 juta jiwa. Jumlah wisman asal Amerika Selatan yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2010 tercatat 21.364 wisman. Berdasarkan hasil penelitian Passanger Exit Survey (PES) tahun 2010, rata-rata lama tinggal (average length of stay) wisman asal Amerika Serikat di Indonesia tercatat selama 15,88 hari dengan rata-rata pengeluaran (average of expenditure) sebesar USD 1,831,13 per kunjungan.
Pameran Lukisan Australia Kemenparekraf membawa rombongan dari Museum Blanco Renaissance, termasuk Mario Blanco, anak dari pelukis Antonio Blanco, tim kesenian dari Bali, ke Australia, yakni ke Melbourne tanggal 9–11 November 2011 dana ke Sydney tanggal 15–17 November 2011. Di Melbourne mengikuti Melnourne International Fine Art, dan di Sydney mengikuti pameran Wentworth Gallery. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mempromosikan seni lukis di Indonesia terutama seni lukis kontemporer yang dimiliki Museum Ressainance Blanco.
TITF di Taipei, Taiwan Taipei International Travel Fair (TITF) adalah ajang promosi pariwisata dengan penjualan langsung kepada konsumen yang dilakukan oleh para pelaku pariwisata baik dari Indonesia maupun negara lainnya yang menjual Indonesia. Selain pameran, kegiatan lain yang dilaksanakan adalah B to B meeting, B to C meeting, media interview, dan pertunjukan kesenian. Event-nya diselengga rakan 11–14 November 2011 di Taipei, Taiwan, turut serta dalam dele gasi Kemenparekraf di TITF adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, dan sembilan industri pariwisaata terdiri dari Bella Wisata – Bangka Belitung, Kopindo Jaya – Bali, Caputra Bumi Bahari (Quicksilver Cruise) – Bali, Bali Kami Tours and Weddings – Bali, Ayana Resort & Spa – Bali, Tjendana Mandra Sakti (TMS) Tour – Bali, Probali Tours – Bali, Pandu Wisata Sukses – Jakarta, Surya Dirgantara Sukses (SDS Convex) – Jakarta. Sembilan sellers Indonesia melaporkan kontrak potensial 4930 pax dengan total nilai berkisar US$ 2.427.500. n
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Persaingan
UTAMA WISATA BAHARI
Peranc s Kampiun Pariwisata pun Bergerak J
umlah turis asing yang datang ke Perancis menurun tahun 2008, tapi bergerak mempertahankan posisinya sebagai tujuan nomor satu bagi wisatawan internasional. Wisman ber jumlah 79.300.000 pada tahun 2008, turun 3,0 persen dari tahun 2007. Ada periode di 2008 mulai tumbuh secara positif, tapi kemudian menurun lagi karena krisis ekonomi. Namun masih menjadi destinasi kampiun di dunia. Jumlah pengunjung dari negara lain tahun 2008 itu di Eropa turun 4,0 persen, di antaranya wisman dari Jepang dan Amerika Utara masingmasing turun 16 dan 2,0 persen . Lalu, tahun 2009 Undang-undang baru dirancang untuk memodernisasi sektor pariwisata dan untuk membuatnya lebih kompetitif. Hotel kembali diklasifikasikan dengan bintang. Jumlah wisman tetap juga turun 6% di tahun 2009. Sebabnya jelas, krisis ekonomi dan kurs mata uang tidak menguntung kan. Sebanyak 74 juta wisman mengun jungi Perancis, turun dari 79 juta pada ta hun 2008. Dengan perdagangan euro pada rata-rata US$ 1,4, Perancis berjuang untuk menarik wisatawan Amerika Serikat, yang turun delapan persen. (Inggris jatuh ke da lam resesi terpanjang sejak Perang Dunia II, kunjungan ke Inggris turun 17 persen.) Pariwisata menghasilkan 6,4 persen dari produk domestik bruto Perancis, dengan landmark Menara Eiffel dan Mont Saint Michel sebagai daya tarik utama.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Tapi krisis itu menyadarkan Perancis ten tang wisatawan domestik, maka mereka galakkan pula sebagai ‘safety belt’ dari sudut ekonomi. “Jika warga Perancis tidak mengunjun gi negara mereka sendiri, hasilnya akan jauh lebih sulit,” kata Menteri muda pari wisatanya, kendati tetap juara dunia seba gai tujuan wisata. Ternyata kemudian, 80 persen warga Perancis berlibur di dalam negeri, dan hanya 20 persen melakukan perjalanan luar negeri. Ekonomi Perancis keluar dari resesi pada kuartal kedua 2009. Pariwisata mu lai memasuki babak baru. Sebelumnya, wisatawan berdaya beli tinggi, pengun jung branded shops seperti Hermes Interna tional SCA, Chanel atau Dior, juga menu run. Dari Cina turun empat persen, dari Rusia bahkan turun 23 persen dan dari Jepang turun tiga persen. Amerika, yang ‘kosong, secara perlahan kembali’ karena euro jatuh terhadap dolar tahun 2010. Mulai pertengahan 2010 Pariwisata Per ancis mendapat dorongan dari orang kaya baru warga asing. Terindikasi dorongan datang dari sesama negeri Eropa dan orang kaya baru dari negeri-negeri yang ekonom inya justru sedang bangkit, yang ditarik ke destinasi glamor, Paris dan Riviera. Jadi, sementara Eropa bergulat dengan mata uang euro yang melemah, namun menyumbang peningkatan lima sampai 10 persen pada jumlah pengunjung ke
Perancis, negeri parfum itu. Ada kondisi objektif sebagai pendukungnya. Untuk warga Eropa dari negara-negara sesama zona euro seperti Perancis, lantaran daya beli melemah itu, “mereka bepergian ke tempat dekat dan untuk Jerman, Belgia dan Belanda, di dekat mereka adalah Per ancis.” Ibarat destinasi Bali bagi Indone sia, maka bagi Perancis, Paris dan Riviera tetap tujuan utama, primadonna yang dimimpikan banyak orang kaya baru.
Museum
Langkah lain lagi, Perancis sejak 2009– 2010 berupaya memindahkan citra dan mu seum dari Rhine ke Pyrenees dan melaku kan perubahan-perubahan penting. Banyak museum di Paris direnovasi tapi memberikan tawaran yang menggiur kan. Musee d’Orsay melakukan renovasi besar. Di Louvre, dilaksanakan konstruksi pada sayap Seni Islam, yang dijawalkan dibuka tahun 2011. Bagian pra-klasik Yu nani ditutup, dan artefak Yunani klasik direorganisasi. Museum Angkatan Bersen jata baru saja merenovasi bagian senjata dan seragam yang meliputi sejarah militer Perancis dari Louis XIV sampai Napoleon III. Museum Picasso yang indah di Paris ditutup untuk melaksanakan proyek per luasan selama 30 bulan sejak 2009. Antrean panjang sempat terjadi di museum Catacombs, di mana jutaan kerangka yang digali dari pemakaman Paris masa lampau telah ditumpuk rapi,
21
Wisata Bahari Persaingan mengisi puluhan kilometer terowongan tambang dari abad pertengahan di Paris. Menunggu antara 60 sampai 90 menit itu sudah umum. Jika Anda tiba setelah pukul 14.30, Anda mungkin tidak dapat masuk. Catacombs baru-baru ini dibuka kembali setelah serentetan vandalisme yang me nyebabkannya untuk ditutup. Keamanan telah ditingkatkan, dan tengkorak yang lepas telah dikembalikan ke tempatnya. Versailles sudah menyelesaikan proyek renovasi beberapa tahun, dan semua bagian sudah dibuka. Meskipun istana terbesar Eropa ini adalah magnet uta manya, taman kerajaan yang luas dengan Domaine de Marie-Antoinette (pedesaan tempat ratu bersejarah tersebut melarikan diri) juga menarik perhatian orang banyak. Sebagian besar istana dikelola oleh Paris Museum Pass. Di luar Paris, katedral Chartres juga menjalani pemugaran rutin. Interiornya masih bagus, maka yang dipugar adalah bangunannya. Di Giverny, taman terkenal Monet sekarang buka tujuh hari seminggu selama April sampai Oktober. Pulau biara Mont St Michel telah menjadi daya tarik besar bagi peziarah selama berabad-abad. Sebuah jalan lintas modern membuat lebih mudah bagi pengunjung untuk mencapai pulau itu. Mengembalikan status pulau biara itu selesai awal 2010, bendungan Sungai Couesnon yang berada di awal jalan lintas untuk mempertahankan air saat pasang tinggi dan melepaskannya saat surut, yang efeknya akan mengatur kenyamanan teluk dari tanah berlum pur serta lumpurnya yang terkenal itu. Direncanakan, pengunjung akan dijemput dari tempat parkir di daratan sampai ke jembatan lalu berjalan sejauh 300 meter (di atas air pada saat pasang tinggi) menuju pulau. Seluruh proyek pulau ini akan se lesai tahun 2014. Di Loire, dengan perjalanan bus atau minibus untuk melihat lembah puri Beaucoup dapat menghemat waktu (dari pada antri membeli tiket masuk) dan he mat pembelian tiket ketika Anda membeli tiket masuknya dengan harga diskon grup wisata dari pengemudi bus. Kantor pari wisatanya juga sekarang menjual “Karcis masuk,” yang menggabungkan tiga tiket untuk menghemat biaya. Sebagian besar kantor informasi wisata di daerah Loire menawarkan beberapa pass untuk mem promosikan daerah mereka. Untuk menghindari antrian masuk di Chateau de Chenonceau yang terkenal, belilah tiket terlebih dahulu di kantor pariwisata lokal atau dari mesin tiket. Di kota benteng besar Chinon, lift panorama gratis sekarang menarik pengunjung ke benteng yang baru direnovasi, kini men
22
Sepanjang jalan anggur di provinsi Cotes du Rhone, Perancis.
jadi daya tarik kota itu. Sepanjang jalan anggur di provinsi Cotes du Rhone, sebuah kedai dan perke bunan anggur baru yang sedang trend, Domaine de Mourchon, telah meramai kan daerah tersebut, perpaduan teknologi state-of-the-art dan metode tradisional membuat anggur. Tong-tong stainless steel menyimpan anggur yang tumbuh di tanah yang dibajak ‘masih’ menggunakan kuda. Anggur ini telah memenangi pujian inter nasional. Pemiliknya berasal dari Skotlan dia, maka tiadalah hambatan berbahasa Inggeris. Perhatikan pula yang satu ini. Ketika mempublikasikan semua perbaikan yang dilakukan di daerah sekitar tujuan wisata tersebut di atas, mereka pun menggunakan kalimat “Public Relations” yang enak dide ngar orang : Perancis sangat antusias ber bagi warisan dan menyambut pengunjung.
Wisata Perang, hah? Atau Wisata Kenangan ?
Ada yang terasa kian istimewa. Museum perang Perancis yang baru telah dibangun tahun 2010 di dekat Disneyland Paris. Apa yang dipamerkan di situ? Tampilan dari hari-hari tentara AS memperkenalkan permen karet pada orang Perancis pada tahun 1917 sampai sikat gigi dan senapan mesin dan peluru model baru. Suasana kekacauan akibat perang dunia pertama itu diberikan peluang menjadi pameran sejarah perang. Museum itu berharap bisa menarik wisa tawan dari Mickey Mouse, dan menampil kan realitas perang yang menewaskan 22 juta jiwa, kepada generasi yang hanya tahu konflik tersebut melalui video game. Tapi Museum Besar Perang di Meaux,
Chaumont Sur Loire, Perancis.
diresmikan oleh presiden Perancis, Ni colas Sarkozy, bulan November 2011 dan jumlah pengunjungnya sudah melebihi yang diharapkan, juga merupakan lang kah pertama dalam kampanye baru Per ancis untuk mengembangkan dirinya se bagai ibukota dunia ‘pariwisata perang’. Riwayat museum ini pun antik pula. Museum Meaux menjadi salah satu museum perang di Eropa yang memiliki koleksi paling beragam, dari taksi hingga seragam, yang dikumpulkan oleh seorang arkeolog amatir Perancis, Jean-Pierre Ver ney, 65 tahun, yang selama bertahun-ta hun menyimpan itu semua di rumahnya. Michel Rouger, direktur museum terse but, mengatakan, “Saya ingin memicu minat seperti ini di kalangan pengunjung agar ketika mereka pulang ke rumah lang sung melihat kembali ke gudang di loteng mereka dan mencari peninggalan kakeknenek mereka. Sejak museum dibuka, kami telah menerima satu atau dua paket per hari dari orang-orang Perancis yang
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
The Living Culture mengirimi surat, kartu pos, dan potongan seragam yang mereka temukan.“ Ya, sebagai tujuan wisata nomor satu di dunia, ketika dianalisis, sementara reputa sinya untuk tempat berbelanja telah mero sot, maka pemerintahnya pun sekarang berharap turisme dari kekayaan pening galan medan perang, situs-situs peringat an, parit-parit yang digunakan saat perang dan lokasi-lokasi pemakaman, dijadikan kunci untuk menarik wisatawan. Ternyata, di antara jumlah lebih 70 juta wisman yang berkunjung, lebih dari 20 juta turis datang ke Perancis per tahun untuk melihat situs pertempuran dan seja rah perang. Jumlah itu diperkirakan akan melambung dengan perayaan seratus ta hun Perang Dunia pertama pada tahun 2014 dan peringatan 70 tahun pendaratan D-day, sudah memicu putaran renovasi dan tur bertema baru. Sementara sejarawan melihat booming pariwisata perang saat ini sebagai kesem patan untuk mendidik tentang kekejaman konflik dan pentingnya memori kolektif, pemerintah Perancis dari sisi yang lain juga telah melanggar ‘tabu’ seputar uang yang akan dihasilkan dari wisata perang. Tahun ini, Museum Perang Perancis akan menjadi tuan rumah konferensi nasional pertama pariwisata perang. Maka, taktik ‘PR’ berfungsi lagi, Perancis menunjukkan lebih suka menyebutnya sebagai ‘pari wisata kenangan.’ “Ini adalah pariwisata kenangan, zi arah, dan peringatan,” kata Serge Barcel lini, Direktur Arsip di Kementerian Per tahanan Perancis. Tahun 2010, sebanyak 155 museum perang di Perancis, situs kenangan dan sejarah yang mengenakan biaya masuk te lah menarik 6,2 juta orang dengan omset
Meaux, museum perang Perancis.
sebesar € 45 juta (£ 38 juta). Sekitar 45% dari pengunjung adalah wisatawan asing, yang kebanyakan berasal dari Inggris. Alhasil, Perancis memimpin Eropa da lam pariwisata perang karena menjadi set ting banyak pertempuran di Perang Dunia pertama. Stéphane Grimaldi, Direktur Caen de Memorial, di Normandia, salah satu museum perang Perancis yang paling sering dikunjungi, mengatakan,“ Minat akan sejarah saat ini datang sebagian kar ena kita hidup dalam era kebingungan, di dunia yang tampaknya telah kehilan gan sandarannya. Orang mencoba untuk berdiam diri sebentar dengan berusaha untuk memahami masa lalu. Seolah-olah kita berada dalam sebuah mobil mengh adapi tirai kabut tebal dan melihat di cer min spion.“ Dia mengatakan ada pergeseran gene rasi yang penting. Museum Meaux dibuka setelah beberapa bulan dari kematian ve teran pertempuran Perang Dunia pertama yang terakhir diketahui, Claude Choules, dan ulang tahun ke-70 D-day yang mung kin akan dihadiri terakhir kali oleh para veteran. Jika pariwisata perang dalam skala be sar berkembang, ada juga booming yang lebih kecil, yakni tur memori perang yang lebih personal. James Power, mantan pe ngawas polisi di Dorset yang menjalankan tur ini seorang diri hingga ke Somme, se ring diminta untuk menelusuri cerita dari para kerabatnya, berkata, “Minat ini telah berkembang secara fenomenal sejak saya mulai pada tahun 1996. Pengunjung yang datang (malahan) berusia lebih muda, ke banyakan berumur di atas 40 tahun dan usia rata-rata sekitar 50 tahun.“ n (dari beberapa sumber)
Melongok Masyarakat Pulau Guam
T
ur pesta Pulau Guam, The Guam Island Fiesta Tour (GIFT), mem perkenalkan kepada wistawan tur masuk ke dalam rumah ke luarga-keluarga setempat untuk pera yaan pesta desa. Mereka disambut dengan karangan bunga dari kerang, diundang berparti sipasi dalam kegiatan budaya seperti mengupas kelapa, melempar talaya (jala), dan minum tuba (fermentasi jus kelapa), serta dijamu dengan masakan Chamorro yang otentik. Program GIFT diadakan setiap bu lan sejak akhir tahun 2011 dikaitkan dengan perayaan Santo pelindung agama Katolik. Wisatawan diundang bergabung dalam perayaan-perayaan tradisi tua berabad-abad dengan per lakuan seakan bagian dari anggota keluarga. “GIFT adalah cara yang unik dan intim untuk merasakan budaya Chamorro,” kata Manajer Umum GVB Guam Visitor Berau, Joann Camacho. “Ini tidak cuma menunjukkan bahwa hanya keluarga lokal yang memiliki kepentingan dalam industri pariwisata, tapi juga menampilkan budaya Chamorro dengan cara yang orang lain belum mampu mengalaminya. Kami tidak hanya memberitahu kepada para wisatawan kami tentang Guam, kami menunjukkan kepada me reka dan mengundang mereka untuk berpartisipasi .“ Sebelum Magellan menemukan Guam tidak ada istilah fiesta, para klan berkumpul merayakan acara khusus seperti merayakan hasil panen yang bagus, membangun gubuk, gupot atof (pesta atap) atau hanya berkumpul untuk menyanyi dan menari, menceri takan kisah dan legenda, bersenangsenang dan lain-lain. Para misionaris Katolik Spanyol memperkenalkan perayaan hari-hari tertentu menghormati orang-orang kudus yang diakui sebagai pelindung mereka kemudian diadaptasi menjadi perayaan sosial di setiap desa di Chamorro. Banyak orang Chamorro dikenal karena pengabdian kepada para kudus pelindung.
Chaumont Sur Loire, Perancis.
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
23
The Living Culture Sebuah nobena (rosario khusus) diseleng garakan selama sembilan hari, dan puncak nya dengan prosesi tradisional dan pera yaan massal untuk memenuhi promesa, janji kehormatan memberikan dukungan bagi orang suci. Beberapa ke luarga memiliki seorang nobenas (juru/pemimpin doa), sebagian besar, nobena diadakan di gereja dan diba cakan oleh techa (pemimpin doa). Tradisi na’taotao ‘tumano adalah acara makan malam yang disajikan setelah pera yaan massal dan prosesi pada hari Sabtu yang mana semua orang yang berparti sipasi diundang. Orang-orang desa yang menjadi tuan rumah memberikan na’taotao ‘tumano. Setiap keluarga di desa mem bawa makanan dan minuman yang akan dikonsumsi bersama-sama, atau uang yang masuk ke biaya makan malam. Beberapa keluarga mengadakan fiesta di rumah pada hari Minggu untuk kera bat dan teman-teman yang datang untuk menghadiri perayaan massal pada hari Minggu. Saat itu, perayaan menjadi lebih terbuka. “Kami menetapkan standar yang tinggi dalam rangka memastikan wisatawan kami mendapatkan pengalaman luar biasa yang seharusnya mereka terima,” kata Sonja Lu jan-Sellers, Pejabat Warisan Budaya, “Ka rena itu, kami telah menerima umpan balik yang luar biasa dari semua orang yang terli bat. Wisatawan kami sangat menyukainya, para keluarga kami menikmati mengajari budaya Chamorro, dan para pemangku ke pentingan industri telah mulai mengemas GIFT sebagai tur pilihan dengan maskapai penerbangan dan di hotel tempat mereka menginap.“ Lam Lam Tours akan menjemput pengun jung di beberapa hotel di pagi hari, mem bawa mereka ke keluarga tuan rumah, dan kembali ke hotel pada pukul 2:00 pm. n
24
Aksesibilitas
Prospek dari China ke Danau Toba
P
emerintah Cina melalui Konsul Jenderalnya di Medan, Sumatera Utara, menawarkan kerja sama bidang ekonomi dan pariwisata. Menurut Konsul Cina di Medan, Yang Lingzhu, kerja sama di bidang ekonomi di tawarkan untuk menggarap sektor perke bunan. Kerja sama lainnya yang ditawarkan Cina di sektor pariwisata dengan menjanji kan turis berkunjung ke Danau Toba. Menurut Lingzhu, Sumatera Utara dan Provinsi Guang Dong, Cina, adalah dua provinsi kembar atau sister city untuk saling memajukan. Penduduk Guang Dong, ujar Lingzhu, sudah lama mengenal Sumatera Utara dengan Danau Tobanya yang indah. “Kami bisa janjikan turis dari Guang Dong untuk berkunjung ke Danau Toba,” kata Yang Lingzhu kepada Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Antara memberitakan, warga Guang Dong, kata dia, mendengar Danau Toba itu sangat indah dan terkenal serta memasuk kan Danau Toba sebagai salah satu tujuan wisata luar negeri. “Kami ingin kerja sama bidang pariwisata ini segera berjalan.” Pemerintah Cina sebenarnya sudah mempromosikan Danau Toba di negeri mereka. Namun kendala utama turis asal Cina enggan ke Sumatera Utara adalah soal transportasi atau penerbangan. “Jika kerja sama pariwisata ini bisa
berjalan baik, investor khususnya agen perjalanan akan berinvestasi di Sumatera Utara. Cina berharap kerja sama bidang pariwisata dilakukan dengan lebih konkret seperti membangun hotel dan sebagainya,” ucapnya. Gatot Pujo Nugroho mengatakan ta waran kerja sama bidang pariwisata dari Cina merupakan peluang untuk mening katkan kunjungan wisata ke Indonesia khususnya Sumatera Utara. Namun kerja sama itu sulit mendongkrak jumlah turis karena terkendala perusahaan penerbang an dari Beijing. “Pemerintah Sumatera Utara terus ber upaya agar Bandara Kuala Namu bisa segera beroperasi. Pemerintah Sumatera Utara sangat menginginkan penerbangan langsung dari Cina ke Medan yang dibuka maskapai penerbangan Cina,” kata Gatot. Sementara dapat dicatat, prospek pe nerbangan untuk rute Medan ke Hong Kong dan kota lain di daratan China, juga menjadi sasaran LCC AirAsia. Maskapai ini pernah menyatakan rencana hub di Medan, untuk mencakup kawasan penerbangan regionalnya sampai mencakup China. Itu tentu dengan harapan bandara baru Kuala Namu sudah beroperasi. n
Yang Stop ke Eropa dan yang Membuka
M
ulai akhir Maret 2012, AirAsia diberitakan tak lagi melayani rute ke London dan Paris. Pener bangan dengan ongkos murah dari Kuala Lumpur ke Eropa itu disetop. “Harga minyak yang semakin mening kat dan kenaikan pajak di Eropa,” kata CEO AirAsia, X Azran Osman Rani, dalam pertemuan dengan wartawan di Sydney. Satu alasan lainnya yakni karena krisis Ero pa. Penumpang dari Eropa yang terbang ke Asia berkurang drastis. Tapi Azran meng akui, kalau jumlah penumpang dari Asia Tenggara ke Eropa selalu memenuhi target. Di lain perkembangan diberitakan mas kapai Singapore Airlines dan Scandinavian Airlines telah menyetujui kerja sama untuk meningkatkan penerbangan antara Singa
pura dan berbagai destinasi di Skandina via, termasuk penerbangan langsung ke ibu kota Swedia, Stockholm. Kini, sambil menunggu persetujuan dari otoritas penerbangan setempat, kedua maskapai akan melakukan kerja sama ope rasi, termasuk koordinasi jadwal pener bangan dan kerja sama pemasaran. Kerja sama operasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta memberikan beragam pilihan dan fleksibilitas bagi se tiap penumpang. Kini, Singapore Airlines mengoperasikan tiga kali penerbangan seminggu menuju ibu kota Denmark, Kopenhagen. Kerja sama ini diharapkan meningkatkan layan an penerbangan antara Singapura dan Skandinavia. n
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Peluang Bisnis
Akomodasi & Wisatawan di Sulut dan Kalbar
per tahun. Sementara di bandara Sam Ratu langi Manado bahkan cenderung menurun beberapa tahun terakhir, juga total berkisar 20.000 wisman se tahun. Sebagai dasar penghitungan dengan asumsi-aumsi di atas, tentunya bukan be rarti hotel non-bintang tidak digunakan oleh wisman. Terdapat segmen dari wisman yang juga tidur di hotel non bintang. Demikian enarik jika ‘exercise’ ini diterapkan Pontianak, Putussibau berpotensi dilayani pula kenyataan hingga sekarang segmen pada wilayah yang mempunyai angkutan udara ke Kuching di Serawak atau tamu domestik masih dominan mengisi lintas batas ke Negara tetangga, Bandar Seribegawan di Brunei darussalam. kamar hotel di kawa-san-kawasan tersebut, Statistik imigrasi di Entikong baru di daratan, dan udara. Sulawesi bahkan ada yang mencapai hampir 100%. Utara baru saja menyelesaikan helatan besar mendekati angka 25.000 pengunjung asing Tetapi dengan ‘exercise’ tadi terindi ATF dan Travex (8–15 Januari 2012), dan kasi bahwa cukup banyak tersedia ako Kalimantan Barat tinggal menunggu modasi kamar bagi kunjungan wisman. dibukanya lintas batas di kota kecamat Dalam konteks itu wisata perbatasan an Badau. mempunyai peluang untuk bisa cepat berkembang. Tinggal faktor aksesibili Khusus hotel berbintang tas, baik melalui darat maupun udara, Di Sulawesi Utara tahun 2011 jum sedemikian menentukan, bersama de lah seluruh kamar hotel berbintang ngan dibutuhkannya ‘perantara’ yakni 1.907 (26 hotel). Per tahun tersedia 1.907 operator tur yang mengasembling x 360 hari = 686.520 room night. Jika dia komponen Atraksi (Attractiveness) sumsikan (atau ditargetkan) rata-rata dengan Transportasi (Accessibility). Itu room occupancy setahun 50%, per kamar menjadi paket wisata. Dan tentulah digunakan oleh 2 orang (twin share, se memerlukan sinergi perencana bagaimana umumnya paket tur integral antara komponen-kom wisata), tamu menginap 2 malam, Hotel Berbintang Akomodasi Lainnya Provinsi ponen tersebut bersama Pemda berarti mampu menampung Usaha Kamar Usaha Kamar masing-masing. 686.520 x 50% = 343.260 room night ACEH 18 1,218 190 3,549 x 2 = 686.520 : 2 = 343.260 orang. SUMATERA UTARA 76 6,786 715 13,426 Jika ditargetkan wisman 50% ber Wisnus SUMATERA BARAT 36 1,740 236 3,413 arti 171.630 wisman per tahun. Berkaitan dengan arus wisata RIAU 36 3,248 290 7,158 Sulawesi Utara tahun 2012 nusantara (wisnus), Direktur Pro JAMBI 20 1,260 125 2,671 ini akan dilayani kembali oleh mosi Pariwisata Dalam Negeri SUMATERA SELATAN 35 2,393 276 6,376 penerbangan Manado–Davao, Kemenparekraf, Faried Moertolo BENGKULU 5 202 123 1,952 menurut Gubernur Sulut, Sinyo juga memperkirakan, paket-paket LAMPUNG 13 1,066 156 3,220 Harry Sarundajang, keyakinan wisata dalam negeri akan semakin KEP. BABEL 18 874 72 1,108 nya itu akan disusul oleh rute terdorong terjual jika didukung KEPULAUAN RIAU 69 8,808 283 7,677 penerbangan Manado–Cebu, juga oleh angkutan udara dan keterse DKI JAKARTA 162 28,783 203 7,531 di Filipina. Batavia Air jelas sudah diaan hotel. JAWA BARAT 199 16,732 1,377 29,458 memulai charter flight 22 Januari Diamatinya pengelolaan ho JAWA TENGAH 131 8,736 1,237 22,002 2012 ke Guangzhou, China. tel bermata rantai atau chain ho DI YOGYAKARTA 42 3,966 1,016 12,165 Di Kalimantan Barat tahun tel di dalam negeri kini semakin JAWA TIMUR 90 9,311 1,743 27,101 2011 jumlah seluruh kamar hotel berkembang, bukan hanya inter BANTEN 46 3,428 200 3,505 berbintang 1.794 (18 hotel). Per national chain, tetapi justru do BALI 199 22,794 1,630 23,569 tahun tersedia 1.794 x 360 hari = mestic chain hotel. Kita dapat meli NTB 36 2,031 370 4,333 654.840 room night. Jika ditarget hat penambahan terus hotel mata NTT 16 754 253 4,014 kan rata-rata room occupancy 50% rantai seperti hotel-hotel Santika, KALIMANTAN BARAT 18 1,794 339 6,731 dengan penggunaan per kamar 2 Harris, dan lain-lain. KALIMANTAN TENGAH 7 478 299 5,085 orang dan menginap 2 malam, be Menurut Faried, “Hotel bo KALIMANTAN SELATAN 32 2,010 227 4,544 rarti menampung 654.840 x 50% = leh sederhana tapi bersih dan KALIMANTAN TIMUR 43 4,987 497 9,584 327.420 room night x 2= 654.840 : 2 ‘mendunia’, dalam arti disedia SULAWESI UTARA 26 1,907 198 3,495 = 327.420 orang. Jika ditargetkan kan fasilitas WiFi, untuk akses SULAWESI TENGAH 3 227 311 3,723 wisman 50 % berarti 163.710 wis web, email, dan lain-lain, untuk SULAWESI SELATAN 58 3,657 490 7,582 man per tahun. mendukung kebutuhan aktivitas SULAWESI TENGGARA 8 495 259 2,931 Bagi Kalimantan Barat, harap social media. Fenomena itu se GORONTALO 1 54 7 5 1,137 an terutama pada lintas batas di makin menjadi tuntutan pasar,” SULAWESI BARAT 1 131 102 1,404 darat. Peluangnya terbuka mela kata dia. MALUKU 19 953 164 2,411 lui perbatasan Entikong ke Sing Adapun ketersediaan kom MALUKU UTARA 3 299 121 1,750 kawang dan Pontianak, dan per ponen Akomodasi di seluruh PAPUA BARAT 10 652 70 1,380 batasan Badau di Kapuas Hulu Indonesia tahun 2011 dicatat oleh PAPUA 13 707 147 2,991 menuju Putussibau dengan Da Badan Pusat Statistik (BPS) seperti nau Sentarum-nya. Sebagaimana pada tabel disamping ini. n INDONESIA 1,489 142,481 13,794 238,976
M
Sumber: Badan Pusat Statistik
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
25
Wisata Bahari Pemasaran Destinasi
Bagaimana Seorang Muda MUSEUM WAYANG
nama-nama jendral Belanda yang dimakam kan di sana ditempel di dinding sebelah ka nan selasar terbuka, dan beberapa batu nisan yang dipindahkan dan ditempel di dinding sebelah kiri selasar terbuka. Selasar terbuka itu masih cukup baru, karena dibangun seki tar tahun 1970-an. Kemudian kita naik ke atas melihat koleksi wayang lainnya. Total koleksi wayang ada 6.000-an dari semua daerah di Indonesia, juga koleksi wayang (puppet) dari luar negeri yang memiliki kesamaan dengan pertunjukkan wayang yang ada di Indonesia, termasuk dari Malaysia dan Kamboja.
Di halaman belakang, bentuk makam Gu bernur Jendral VOC Jan Pieterzoon Coen dan lainnya tidak lagi dalam bentuk aslinya, tapi sudah diubah dengan sebuah plat semen di tanah sebagai penanda makam. Tercantum
Di lantai dua ditampilkan gamelan peng iring pertunjukan wayang dan pattern serta cara membuat wayang di lantai museum. Tidak ada pendingin udara dan tidak ada jen dela yang dibuka, karena ini untuk menjaga koleksi museum dari suhu yang terlalu lem bab atau terlalu kering dan terpaan cahaya. Koleksi wayang di museum rata-rata sudah puluhan bahkan ada yang ratusan tahun usianya. Itupun tidak semua ditampilkan. Maka menjaga suhu udara dalam ruangan dan blocking cahaya menjadi sangat penting dalam perawatan koleksi museum. Setiap bulan wisatawan yang berkunjung berkisar 200 orang dari Selasa–Jumat, sedang kan akhir pekan bisa mencapai 500 orang karena banyak rombongan anak sekolah. Wis man yang datang kebanyakan dari Australia dan Amerika, sebagian kecil dari Asia. Wis man India jarang tampak, padahal menurut Pak Bayu, cerita wayang berasal dari India. Memang, pengunjung Museum Wayang di dominasi wisnus, seperti pada pagi itu, se orang ibu sedang menemani dua anaknya melihat koleksi wayang di lantai dua. Riwayat pertunjukan wayang adalah inisia tif dari raja Mataram yang ingin memberikan hiburan agar rakyatnya tidak menjalani aktivi tas sehari-hari yang monoton. Dalam perkem banganny, pertunjukan wayang dimanfaatkan juga untuk menyebarkan agama, filosofi, dan
Tampak muka gedung tua bekas gereja yang dibangun pada tahun 1640, sudah meng alami beberapa kali pemugaran dan sekarang ditempati Museum Wayang di kawasan kota tua Jakarta, di seberang kiri Museum Fatahil lah. Tampak cantik bukan? Awal Januari 2012 ini, saat kita masuk ke dalamnya, tampak sedikit berantakan, rupanya museum baru selesai dipugar dan sedang dalam pembenah an. Satu grup wisman sekitar 20 orang ber bahasa Mandarin masuk ke dalam Museum Wayang. Sempat terjadi chaos beberapa menit di lobi karena grup wisman itu kesana kemari sedangkan petugas di museum tidak bisa memberikan informasi karena tidak seorang pun yang bisa berbahasa Mandarin. Salah seorang petugas museum, Pak Bayu, bersedia mengantar berkeliling. Dia menje laskan bangunan di sebelah kiri dari pintu masuk, yang memanjang ke belakang, meru pakan gedung asli dan tidak diperbolehkan untuk mengganti atau mengubahnya. Se dangkan bangunan di sebelah kanan dari pintu masuk merupakan bangunan tambahan dari ruangan kosong, jadi, masih diperboleh kan diubah tapi tampak mukanya tetap harus dipertahankan keasliannya.
26
sebagainya. Ruang pertunjukan di lantai dasar sedang dalam renovasi tapi rutin menggelar pertunjukan. Menurut Pak Bayu, guide tetap di museum itu ada enam orang, tapi tidak ada yang bisa berbahasa asing, hanya melayani untuk anakanak sekolah. Guide yang berbahasa Inggris berstatus freelance dari luar museum. Menyenangkan melihat koleksi wayang dengan informasi yang cukup informatif di setiap display. Kita dibuat penasaran dengan pertunjukan wayang revolusi dan wayang golek lenong betawi. Wayang revolusi di mainkan di televisi yang masih hitam putih sebagai alat informasi kepada rakyat bahwa Indonesia telah merdeka. Sedangkan wayang golek lenong betawi bisa melakukan gerakangerakan seperti mulut yang bisa bergerak, bisa merokok, dan sebagainya. Pertama kali dipopulerkan oleh Pak Rizal tahun 1995. Ceri tanya berdasarkan cerita yang sering dibawa kan dalam lenong betawi, seperti cerita Si Pi tung. Wayang asli betawi adalah wayang kulit, ceritanya sama seperti cerita pewayangan pada umunya, hanya menggunakan bahasa campuran, sindennya dalam bahasa Sunda, dalangnya dalam bahasa betawi. Gamelan nya hampir sama dengan gamelan Sunda. Yang lebih terkenal memang wayang kulit be tawi, tapi baik wayang kulit betawi maupun wayang golek lenong betawi bisa dikatakan hampir punah karena sampai dengan saat ini belum ada pewaris yang bisa memainkannya. Sayangnya, agenda Museum Wayang 2012 be lum siap melestarikannya.
THE OLD BATAVIA
Akhirnya petugas di Museum Wayang memberitahukan adanya information center yang letaknya di pojok depan Museum Seja rah Jakarta. Pintunya terlihat selalu tertutup dengan penanda, UPT Kota Tua Jakarta. Di sini didapat informasi ternyata banyak ge dung tua di kawasan Kota Tua dalam keadaan memprihatinkan. Gedung milik PT Jasindo yang tepat berada di depan Museum Seja rah Jakarta setengah bagian atapnya roboh pertengahan tahun 2011 lalu. Menurut salah seorang petugas UPT Kota Tua, Pemda DKI telah mengajukan proposal untuk memugar gedung tersebut tapi belum mendapat respon dari BUMN yang memiliki gedung itu. Pemda memang menangani tata kelola ka wasan. UPT Kota Tua tidak bisa menata para pedagang kaki lima yang banyak terdapat di kawasan itu karena menurut para pedagang,
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Pemasaran Destinasi
UTAMA WISATA BAHARI
Melihat Kota Tua Jakarta mereka sudah ‘bayar’ agar bisa berjualan di situ. Pengelola pun tidak bisa mengusir para gelandangan yang menghuni bangunanbangunan tua kosong yang tak terawat, pun mereka yang menumpang tidur di depan Mu seum Sejarah Jakarta. UPT sebagai pengelola kawasan sudah berusaha untuk mengingat kan agar menjaga kebersihan kepada semua pedagang dan pengunjung kawasan di Taman Fatahillah. Begitu pun setiap akhir pekan ka wasan Kota Tua terutama di sekitar Taman Fa tahillah menjadi salah satu sumber kemacetan karena kendaraan yang parkir di tepi jalan di sepanjang kawasan.
dan, gedung-gedung tua yang tak terawat di seberangnya. Sensasi sebenarnya adalah ke tika sepeda ontel memasuki jalan raya: bukan sepeda ontel dan topi ala noni Belandanya tapi, debu, asap knalpot, klakson kendaraan yang sudah tidak sabar ingin melewati sepeda ontel kami, genangan air di bawah jembatan jalan bebas hambatan Ancol, dan kegesitan ojek ontel menyelinap di antara truk tronton yang membawa container 20–40 feet terutama saat memasuki jalan Lodan Raya. Sepanjang jalan itu, dengan perasaan takut bercampur senang, saya masih berusaha menikmati sisasisa gedung tua, sebagian dibiarkan begitu saja, sebagian masih dipakai untuk bengkel atau mungkin gudang. Pak Muji sempat ber henti sebentar sebelum sampai di kawasan Sunda Kelapa, menceritakan dulu di situ terdapat bangunan-bangunan bekas pergu dangan VOC yang sekarang sudah berubah menjadi kantor dan pergudangan. Memang, tidak menyisakan gedung peninggalan VOC tersebut.
muat dalam bentuk papan atau potongan. Ternyata Pelabuhan Sunda Kelapa masih menjadi agenda wajib dalam itinerary wisata Kota Tua, baik bagi wisman maupun wisnus. Kapal-kapal kayu yang sandar sekarang me mang sudah memakai motor pengganti layar. Beberapa saja yang masih menggunakan layar. Sayangnya, perairan di Sunda Kelapa dipenuhi sampah, apalagi dilihat dari atas dek kapal. Jalanan yang berdebu di saat tidak hu jan dan banjir jika air pasang adalah peman dangan yang biasa dilihat di pelabuhan ini. Jalan menuju kawasan di sebelah utara Taman Fatahillah ini pun, jika dilalui dengan ber jalan kaki atau bersepeda ontel, terasa masih kurang tourist friendly. Pak Muji, mengiyakan kesan itu.
PELABUHAN SUNDA KELAPA Ada seorang wisman perempuan dari Be landa, berusia sekitar 50 tahun, masuk ke infor mation center dan menanyakan peta kawasan Kota Tua. Petugas melayaninya dengan ramah dan cukup sigap. Dia pun menawarkan jika wisman itu mau mencoba naik sepeda keli ling kawasan tapi langsung ditolak. Tampak pula satu grup wisman dari Cina dan seorang mevrouw dari Holland pagi-pagi sudah berada di kawasan ini dengan penuh semangat. Tapi pengelola memang tidak menyediakan guide berbahasa asing, kecuali seorang petugas yang melayani berbahasa Inggris. Alasannya, wis man yang datang dalam grup sudah memiliki guide sendiri dari agen perjalanan, dan wis man individu, seperti mevrouw tadi, sudah berbekal buku panduan perjalanan. Dengan bantuan petugas information center, saya pun bisa merasakan sensasi naik sepeda ontel keliling kawasan Kota Tua. Pemandu nya bernama Pak Muji, pemilik sepeda ontel yang juga berperan sebagai tukang ojek ontel dan pemandu wisata sejak tahun 2008. Mele wati arah timur dari Taman Fatahillah menuju Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari dan Menara Syahbandar. Keluar dari kawasan Taman Fatahillah, sebelum masuk ke jalan raya, di sepanjang trotoir di tepi Kali Besar banyak pedagang kaki lima memasang tenda,
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Pelabuhan Sunda Kelapa sudah ada se jak abad ke-12 dan masih aktif hingga kini. Dibawah manajemen Pelindo I, pelabuhan Sunda Kelapa khusus melayani pelayaran tra disional antarpulau, seperti ke Jambi, Batam, Kalimantan sampai Sulawesi. Kegiatan bong kar muat dari Senin-Jumat, Sabtu–Minggu diliburkan untuk menyambut kunjungan wisatawan. Yang dibongkar muat oleh kapalkapal tradisional itu mulai dari makanan, kayu, sampai semen. Dulunya pelabuhan ini dikhususkan untuk bongkar muat kayu-kayu gelondongan hasil hutan dari Sumatera dan Kalimantan, tapi berhenti setelah illegal logging marak. Kayu-kayu yang sekarang dibongkar
MENARA SYAHBANDAR
Menara Syahbandar letaknya di depan Museum Bahari, kurang dari 100 meter dari pelabuhan Sunda Kelapa. Menara ini diper gunakan untuk memantau kapal-kapal yang datang dan pergi, terutama yang mengangkut rempah-rempah. Selain itu menara ini juga dipergunakan sebagai pertahanan, di keempat sisinya ada bukaan sehingga kita bisa melihat keadaan di sekeliling Pelabuhan Sunda Kela pa dan daerah pergudangannya. Di halaman menara kita masih bisa menjumpai sisa tem bok pertahanan dan dua meriam yang men garah ke laut. Diperkirakan semua bangunan di Menara Syahbandar dan Museum Bahari dibangun pada abad ke-18 dan ke-19 masehi. Di sini pun didirikan tugu penanda titik nol kilometer kota Batavia (titik nol kilometer kota Jakarta sekarang adalah Monas).
27
INDIKATOR Pemasaran Destinasi
MUSEUM BAHARI
THE OLD ALLEYS
Yang disebut Museum Bahari, dulunya merupakan komplek pergudangan rempahrempah VOC, Westzjidsche Pakhuizen. Kom plek yang terdiri dari tiga bangunan didirikan dalam kurun waktu 1652–1774. Ini bisa di lihat dari penanda tahun yang ditulis di atas pintu gerbang setiap bangunan. Di dalamnya menampilkan perahu-perahu tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, teknologi pe layaran, keragaman hayati laut, dan sejarah pelayaran kapal-kapal Indonesia dan sejarah pelabuhan Jakarta.
Untuk makan siang, pilihan ada restoran masakan padang, ada Café Batavia, atau jajan an kaki lima di lorong-lorong di antara dere tan bangunan tua di kawasan Taman Fatahil lah. Sebuah restoran café baru buka satu bulan, Warung Kotatua. Bangunan tua yang masih dipertahankan oleh si empunya restoran café.
Sebagian yang dipajang memang bendabenda asli, sebagian lagi sudah dalam bentuk replika. Keterangan secara umum dipajang tersendiri, tapi tidak semua item ada keteran gannya. Syukurlah, sang pemandu mengenali wilayahnya dan punya pengetahuan cukup mengenai Museum Bahari serta koleksinya. Museum tampak bersih, walaupun tidak terlihat tempat sampah disediakan. Karena menurut Pak Muji, pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, dan Museum Bahari itu termasuk Zona 1 dari lima zona di kawasan Kota Tua, menjadi agenda wajib sebagai spot yang dikunjungi oleh wisman maupun wis nus. Setiap akhir pekan, museum ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Saat hendak kembali ke Taman Fatahillah, saya diajak melalui rute lain, yakni rute pejalan kaki yang biasa diambil oleh para wisman. Pertama kami melewati komplek bangunan galangan VOC. Sebagian bangunan dalam komplek, yang sekarang digunakan sebagai restoran, masih tetap mempertahankan keas lian bangunan. Sebagian lainnya tidak lagi mengindahkan keaslian setelah mengalami kebakaran. Satu ruas jalan yang cukup pendek ini memang tidak seramai seperti jalan raya lainnya, cukup aman dilewati pejalan kaki meskipun tanpa trotoir. Jalan ini berakhir di jalan raya dan kita bisa melihat Jembatan Kota Intan.
28
JEMBATAN KOTA INTAN
Jembatan ini dibangun mengikuti jem batan-jembatan yang ada di Eropa, terutama di kanal-kanal di Belanda, yang bisa dinaik turunkan saat ada kapal lewat. Jembatan ini dibangun di atas Kali Besar, yang dulunya merupakan jalur utama, bisa dilewati kapalkapal kecil karena lebar sungai masih 30 me ter dan kedalamannya lebih dari 20 meter. Bahkan etnis Tionghoa yang berdomisili di daerah sekitaran Glodok sering mengadakan lomba perahu naga. Di kiri kanan di sepanjang Kali Besar kita masih bisa melihat sebagian deretan bangun an tua yang dibangun sekitar abad ke-17 sam pai ke-19. Sebagian besar tampak dibiarkan dan tak terawat, kecantikannya seolah terha pus dengan kesan kumuh dan menyeramkan. Sebagian lainnya sudah berganti dengan ba ngunan baru dan tidak menyisakan sedikit pun bangunan lama. Dan tidak jauh dari Jem batan Kota Intan yang masih terawat dengan baik, terletak Toko Merah.
TOKO MERAH
Sebelum masuk ke kawasan Taman Fata hillah, kami berhenti dulu di depan Toko Merah. Bangunan ini menjadi terkenal karena façade-nya yang didominasi bata merah. Saat ini masih dalam tahap pemugaran, jadi kami hanya bisa melihatnya dari luar. Yang disebut Toko Merah adalah sebuah bangunan tempat tinggal yang dibangun pada tahun 1730 oleh Gubernur Jendral VOC saat itu, Gustaaf Willem Baron van Imhoff (1743–1750). Pada tahun 1851, bangunan ini berpindah tangan ke orang Tionghoa yang menjadikannya tempat tinggal sekaligus toko, dan sejak itulah bangunan ini dikenal sebagai Toko Merah. Da lam sejarahnya, bangunan ini selain menjadi tempat tinggal, pernah menjadi asrama, pernah juga menjadi pusat pemban taian etnis Tiong hoa pada zaman VOC.
Angelien Ottenhof
Eh... di situ mevrouw dari Holland yang tadi datang ke UPT Kota Tua sedang dudukduduk, kami berbincang sebentar. Namanya Angelien Ottenhof, dari Auterlitz dekat Utrecht, Belanda. Dia pertama kali datang ke Indonesia bersama rombongan wisata. Se harusnya sudah pulang ke Belanda dari Bali– Lombok, tapi dia sengaja keluar dari rom bongan singgah di Jakarta. Teman-temannya mnganjurkan tidak usah ke Jakarta karena kota besar dan sangat ramai, tapi buku pan duan perjalanan yang dia baca menyarankan sebaliknya. There is something to see in Jakarta. Dia sudah dua hari di Jakarta, Kota Tua menjadi destinasi terakhir sebelum esok hari nya kembali ke kampong halamannya. Dia pun mengakui kawasan Kota Tua baik dan menarik, tapi tidak banyak petunjuk arah per jalanan, baik bagi pejalan kaki maupun pese peda. Dia menyayangkan daerah yang bersih hanya di sekitar museum, di luar itu, sampah dimana-mana. Meskipun dia merasa aman selama me lakukan trip seorang diri, tapi sebenarnya dia merasa kurang nyaman saat berjalan kaki ka rena trotoir yang tidak memadai bagi pejalan kaki di tengah kepadatan dan keramaian lalu lintas di Jakarta. Menyeberang jalan pun sulit karena tidak ada sarana yang memadai bagi pejalan kaki di tengah terlalu banyak sepeda motor dan mobil berlalu lalang. Itulah kenapa dia menolak tawaran bersepeda mengelilingi kawasan Kota Tua, karena tidak ada jalur khusus, bersepeda terasa berbahaya baginya. Tentu saja berbeda jauh dengan di Belanda, dimana banyak sekali orang bersepeda. Apakah Mevrouw Angelien kapok datang ke Indonesia? Saya ingin berkunjung kembali ke sini, tapi ke daerah yang tidak banyak ken daraannya. Itu kata dia. n Lihat juga hal. 12–13
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Keimigrasian
INDIKATOR
PNPB Mendekati Rp 1 Triliun
S
elama tahun 2011, Direktorat Jenderal Imigrasi telah meng hasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada Negara sebesar Rp 875.727.649.850,00 yang berasal dari SPRI, dari izin-izin Keimigrasian dan pengajuan persetujuan visa. Menurut Humas Ditjen Imigrasi, dalam kurun waktu tahun 2011 tersebut, pelayanan Keimigrasian dilaksanakan di 33 Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di seluruh Indonesia, baik melalui Ban dar Udara ataupun Pelabuhan Internasional, kepada Warga Negara Asing (WNA) atau Warga Negara Indonesia (WNI) dengan data se bagai berikut; NO
KEBANGSAAN
JUMLAH
1
Warga Negara Asing
6.293.780
2
Warga Negara Indonesia
5.612.780
Total Perlintasan Periode Tahun 2011
11.906.560
Adapun Tempat Pemeriksaan Imigrasi (Bandar Udara/Pelabuhan Internasional) yang sering dijadikan jalur perlintasan warga Negara asing menurut Humas Imigrasi, adalah;
NO
TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI (TPI)
JUMLAH (orang)
1 Bandara Ngurah Rai
2.471.646
2 Bandara Soekarno-Hatta
1.925.929
3 Ferry Terminal Batam Centre
415.982
4 Pelabuhan Batu Ampar
295.000
5 Pelabuhan Sekupang
202.215
6 Bandara Polonia
174.883
7 Bandara Juanda
138.303
8 Bandara Husein Sastranegara
111.839
9 Sri Bintan Pura
92.352
10 Teluk Senimba Marina
75.144
11 Pelabuhan Tanjung Balai
74.000
Imigrasi Pendukung Daya Saing
12 Pelabuhan Nongsa
73.362
13 Bandara Adi Sucipto
41.364
Pelayanan keimigrasian merupakan salah satu faktor pendukung yang penting dalam upaya-upaya memajukan kepariwisataan. Pelayanan keimigrasian juga menjadi salah satu unsur dalam ‘persaingan fasilitas dan prosedur’ di dunia pariwisata global. Pada salah satu aspek, misalnya, untuk pariwisata bahari, peme rintah juga telah menetapkan 18 titik pelabuhan di mana prosedur keimigrasian bisa dilakukan dengan mudah. Pada 18 TPI yang terse bar di pantai dari timur sampai barat Indonesia, wisatawan Yachter da pat masuk dan dapat keluar kembali dari Indonesia dari salah satu di antara TPI tersebut. Jadi, para wisatawan bahari dengan kapal-kapal atau boat pesiar, tidak harus masuk dan keluar dari titik TPI yang sama. Jadi, sangat memudah kan, ini tentu saja akan mengundang semakin banyak ‘Yachter’ manca negara menikmati Indonesia, the largest archipalagic country in the world. n
14 Bandara Minangkabau
31.936
15 Bandara Sultan Syarif Kasim II
22.312
16 PPLB Entikong
21.773
17 Bandara Sepinggan
21.183
18 Bandara Adisumarmo
19.703
19 Bandara Sam Ratulangi
18.704
20 Bandara Selaparang
12.969
21 Bandara Sultan Iskandar Muda
12.257
22 Bandara Sultan Hasanuddin
11.049
(Data per 22 Desember 2011)
23 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin
9.409
24 Bandara Supadio
5.493
25 Sri Udana Lobam
4.595
26 Pelabuhan Dumai
4.202
27 Bandara Halim Perdanakusuma
2.861
28 Bandara Ahmad Yani
2.435
29 Pelabuhan Tanjung Priok
569
30 Pelabuhan Bitung
289
31 Pelabuhan Yos Sudarso
15
32 Pelabuhan Sibolga
5
33 Pelabuhan Maumere
2
Total
6.293.780
(Data per 22 Desember 2011)
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
29
INDIKATOR Indikator
Realisasi Wisman Berdasarkan Fokus Pasar
Realisasi Wisman Bulanan Januari–November, 2011 vs 2010 2011
2010
(+/-) %
JANUARI
548,821
493,799
11.14%
FEBRUARI
568,057
523,135
8.59%
MARET
598,068
594,242
0.64%
APRIL
608,093
555,915
9.39%
M E I
600,191
600,031
0.03%
J U N I
674,402
613,422
9.94%
J U L I
745,451
658,476
13.21%
KOREA SELATAN
AGUSTUS
621,084
586,530
5.89%
INGGRIS
SEPTEMBER
650,071
560,367
16.01%
INDIA
PERANCIS
OKTOBER
656,006
594,654
10.32%
NOVEMBER
654,948
578,152
13.28%
6,925,192
6,358,723
8.91%
775,000
644,221
20.30%
7,700,192
7,002,944
9.96%
TOTAL JAN-OKT’11
Januari – November, 2011 vs 2010
BULAN
DESEMBER GRAND TOTAL
FOKUS PASAR
SINGAPURA
JAN-NOV 2011
2010
1,099,352
988,456
SELISIH
(+/-) %
110,896
11.22%
MALAYSIA
922,756
934,716
-11,960
-1.28%
AUSTRALIA
807,875
661,760
146,115
22.08%
CHINA
464,539
394,027
70,512
17.90%
JEPANG
381,578
375,552
6,026
1.60%
277,639
260,241
17,398
6.69%
178,209
172,759
5,450
3.15%
149,432
130,037
19,395
14.91%
160,282
149,180
11,102
7.44%
BELANDA
145,848
142,100
3,748
2.64%
JERMAN
133,073
130,549
2,524
1.93%
FILIPINA
117,900
97,635
20,265
20.76%
TIMUR TENGAH
87,054
73,706
13,348
18.11%
77,061
RUSIA
LAINNYA *) GRAND TOTAL
68,960
8,101
11.75%
1,922,594 1,779,045
143,549
8.07%
6,925,192
566,469
8.91%
6,358,723
*) Kebangsaan lain dan pintu lain.
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Pintu P i n t u No.
Kebangsaan
Kode Negara
SoekarnoHatta
Ngurah Rai
Polonia
M a s u k Batam
Juanda
Utama Sam Ratulangi
Entikong
Minangkabau
Adi Sumarmo
1. Singapura SPO 152,209 95,249 10,130 611,270 13,306 1,867 207 279 947 2. Malaysia MLS 234,421 151,713 109,934 137,484 38,274 398 17,568 20,951 7,040 3. Jepang JEP 161,161 169,118 1,568 17,627 5,879 1,437 38 122 146 4. Korea Selatan KS 83,785 116,502 1,274 44,527 2,715 198 84 26 76 5. Taiwan TWN 50,308 121,803 2,093 3,286 6,618 46 90 7 19 6. China RRC 167,598 217,020 5,639 19,505 11,093 328 623 369 194 7. India IND 51,585 44,451 2,054 23,852 2,783 113 80 98 195 8. Philippina PHI 33,391 12,632 882 31,625 1,431 272 231 29 35 9. Hong Kong HKG 25,302 19,773 2,194 1,967 3,798 507 96 33 43 10. Thailand TAI 31,261 30,376 2,149 3,367 2,563 245 38 49 186 11. Australia ALI 69,827 702,389 3,286 8,766 2,224 1,097 176 1,396 240 12. Amerika Serikat USA 67,184 75,483 2,830 9,291 4,550 1,528 103 240 334 13. Inggris ING 44,129 95,810 2,478 12,657 2,057 992 111 225 236 14. Belanda BLD 63,207 64,129 6,278 2,974 2,330 1,344 173 206 325 15. Jerman JB+JT 33,645 78,770 2,850 3,204 2,564 1,775 54 135 532 16. Perancis FRA 31,738 104,891 1,662 2,813 2,157 820 31 340 4,024 17. Rusia RUS 8,474 63,886 183 464 209 231 3 8 9 18. Saudi Arabia SAU 75,255 2,430 132 139 246 1 4 11 20 19. Mesir MES 1,580 1,453 41 64 27 3 2 4 4 20. Uni Emirat Arab UEA 3,790 402 182 26 46 - - 5 - 21. Bahrain BRN 450 254 21 9 4 - - 7 - Lainnya 379,935 371,836 12,494 96,506 64,058 5,265 2,162 2,791 7,007 1,770,235 2,540,370 170,354 1,031,423 168,932 18,467 21,874 27,331 21,612 1,684,394 2,323,526 145,553 897,298 154,697 18,738 20,155 24,138 20,669 5.10% 9.33% 17.04% 14.95% 9.20% -1.45% 8.53% 13.23% 4.56%
30
Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Indikator
UTAMA INDIKATOR
Realisasi Wisman Bulanan, 2009 – 2011 800.000
2011
700.000
2010
600.000 2009 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 –
JAN
FEB
JAN
FEB
MAR
MAR
APR
APR
MEI
MEI
JUN
JUN
JUL
AGT
JUL
SEP
AGT
OKT
NOV
DES
SEP OKT
NOV
DES
2011 548,821 568,057 598,068 608,093 600,191 674,402 745,451 621,084 650,071 656,006 654,948
TOTAL 6,925,192
2010 493,799 523,135 594,242 555,915 600,031 613,422 658,476 586,530 560,367 594,654 578,152 644,221 7,002,944 2009 473,165 421,555 511,314 487,121 521,735 550,582 593,415 566,797 493,799 547,159 531,669 625,419 6,323,730
Masuk dan Kebangsaan (Periode : Januari–November 2011) P i n t u Makassar
Mataram
Sepinggan
M a s u k
St Syarif Q-II Tanjung Priok Pknbaru
Tanjung Pinang
Utama Adi Sucipto
Husein Sas- Tanjung tranegara Uban
Balai Karimun
502 2,718 1,969 1,766 160 63,869 4,592 8,666 94,453 35,193 6,349 379 3,857 12,423 360 11,212 15,920 87,589 12,595 54,289 106 282 401 83 332 169 744 364 21,910 91 36 353 136 103 1,919 546 230 202 24,869 58 34 7 68 117 1,041 181 64 50 4,752 110 135 92 481 286 10,712 1,622 395 191 27,905 351 34 257 744 507 3,607 1,557 717 429 15,355 1,014 51 139 371 154 23,544 1,075 287 441 10,933 377 43 130 71 19 38 309 88 88 8,697 54 67 28 157 100 2,479 126 567 707 1,135 238 166 639 1,264 155 231 467 771 627 14,088 66 158 450 601 399 663 438 1,331 479 8,415 42 269 1,693 584 123 70 670 1,108 410 14,477 110 225 441 211 35 82 205 1,230 386 2,042 25 312 1,017 364 82 529 352 1,038 270 5,564 16 425 730 616 53 9 319 2,764 181 6,619 90 23 291 121 18 1,200 52 143 13 1,728 5 5 17 6 4 - - 30 83 112 - 1 1 8 4 45 14 6 4 43 - - - - - - - - 12 20 - - - 1 - - - - 2 24 - 3,841 6,571 2,382 3,387 12,833 10,809 12,238 1,711 27,407 1,756 12,782 16,235 14,413 19,818 59,854 93,992 44,263 102,905 303,143 93,885 14,885 15,425 9,929 14,445 58,307 87,876 43,720 79,874 279,284 90,388 -14.13% 5.25% 45.16% 37.20% 2.65% 6.96% 1.24% 28.83% 8.54% 3.87% K unjungan Wisman melalui Pintu Masuk Lainnya Total Kunjungan Wisman melalui seluruh Pintu Masuk Vol. 3 l No. 25 l Januari 2012
Jumlah 2011
2010
Pertumbuhan (%)
1,099,352 988,456 922,756 934,716 381,578 375,552 277,639 260,241 190,694 180,718 464,539 394,027 149,432 130,037 117,900 97,635 63,250 54,034 75,838 63,796 807,875 661,760 174,519 157,257 178,209 172,759 145,848 142,100 133,073 130,549 160,282 149,180 77,061 68,960 78,495 65,421 3,304 3,025 4,483 4,497 772 763 1,024,989 947,818 6,531,888 5,983,301
11.22% -1.28% 1.60% 6.69% 5.52% 17.90% 14.91% 20.76% 17.06% 18.88% 22.08% 10.98% 3.15% 2.64% 1.93% 7.44% 11.75% 19.98% 9.22% -0.31% 1.18% 8.14% 9.17%
393,304 375,422 6,925,192 6,358,723
4.76% 8.91%
Sumber : BPS
31
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata
www.indonesia.travel
www.budpar.go,id
Alangkah Kaya dan Damai...
S
emangat membangun pari wisata telah tersebar. Nyaris tiada bulan tanpa festival seni, budaya, olahraga, k e g i a t a n - k e g i a t a n yang serba kreatif telah berlangsung di daerah-daerah seluruh Indonesia. Festival di darat, pedalaman dan di laut. Dengan me ningkatkan terus menerus ‘kualitas’
penyelenggaraan Event di daerahdaerah, maka kian ramai ‘wisnus’ dan ‘wisman’ akan datang berkunjung. Setiap ‘wisnus’ dan ‘wisman’ jelas membawa dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dan kualitas hidup keseharian. Masyarakat kita yang kaya seni budaya. Dan kedamaian...
Fokus Kita Kini Meningkatkan Kualitas dan Kreatifitas
Juli 2012
15–16 Juni 2012
September 2012 8–11 Oktober 2012
32
4–10 Juni 2012
18–21 Oktober 2012
Oktober 2012
Vol. 3 l No. 25 lNopember Januari2012 2012