SUNTINGAN TEKS, TERJEMAHAN DAN ANALISIS STRUKTUR DONGENG PADA SUKU DAYAK SEBERUANG DESA TEMPUNAK KECAMATAN TEMPUNAK KABUPATEN SINTANG Susi Susilawati, Sri Astuti, Agustina STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina-Sengkuang- Sintang e-mail:
[email protected] Susilawati, Susi. 2015. Suntingan teks, Terjemahan dan Analisis Struktur Dongeng pada Dayak Seberuang Desa Tempunak Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. Skripsi, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Persada Khatulistiwa Sintang. Pembimbing I: Sri Astuti S.S., M.Pd., Pembimbing II: Agutina S.S.
Kata kunci: Suntingan teks, Terjemahan dan Struktur Dongeng Pada Suku Dayak Seberuang. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah, Dongeng memberikan pembelajaran yang menarik serta memberikan nilai positif bagi pembaca, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Suntingan teks mengubah data lisan ke bentuk tulisan, setelah penyuntingan baru lah melakukan penerjemahan dari dari bahasa daerah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Analisis struktur intrinsik dongeng meliputi unsur intrinsik dongeng dari tema, tokoh, penokohan, latar, alur, gaya bahasa dan amanat. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Suntingan Teks, Terjemahan dan Struktur dongeng pada Suku Dayak Seberuang Desa Tempunak Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang?, Tujuan Penelitian untuk Menyunting Teks, Menerjemah Teks dan Mendeskripsikan Struktur dongeng pada Suku Dayak Seberuang Desa Tempunak Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Objek penelitian yaitu dongeng pada Suku Dayak Seberuang Desa Tempunak Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. Teknik pengumpulan berupa teknik komunikasi langsung dan teknik dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan pedoman wawancara dan dokumen. Analisis data berupa suntingan teks, terjemahan teks dan struktur dongeng. Struktur Pasak Dinding menceritakan pengorbanan Pasak Dinding mencari yang diinginkan istrinya, Dongeng Bujang Lemamang menceritakan kehidupan yang Bujang Lemamang jalani, dongeng Kambing dan Ketiga anaknya menceritakan kejahatan kedua anak Kambing, sedangkan dongeng Burung Benang dan Demang Ruik menceritakan keterpaksaan Burung Benang menikah, dan dongeng Rusak Saja dan Remaung Ensana menceritakan pengorbanan dua orang bersaudara. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam pembelajaran bahas dan sastra Indonesia di SMP kelas VII dengan standar kompetensi mendengarkan. Kompetensi dasar menemukan dan menjelaskan unsur intrinsik dongeng yang diperdengarkan.
Abstract. Susilawati, Susi. 2015. Edited Texts, Translation dan Structure Analysis of Fairy Tale in the Dayak Seberuang on Desa Tempunak , Kecamatan Tempunak, Sintang regency. Thesis, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Adviser I: Sri Astuti S.S., M.Pd., Adviser II: Agutina S.S.
Key Words: Edited Texts, Translation and Structure Analysis of Fairy Tale in the Dayak Seberuang Background problem in this research is the Fables provide interesting learning and provide a positive value for readers, so it can be applied in daily life. Text editor transform oral data into the form of text, after editing and translating from the local language and then translated into Indonesian. Analysis of the intrinsic elements in fairy tales include the intrinsic elements of a fairy tale theme, character, characterization, setting, plot, style and mandate. Problem formulation in this research is how Edited Text, Translation and structure of fairytale of the Dayak Seberuang on Desa Tempunak, Kecamatan Tempunak, Sintang regency. Research Objectives for Text Editing, translating text and describe the structure of fairy tales on Dayak Seberuang on Desa Tempunak, Kecamatan Tempunak, Sintang regency. The method used is qualitative research, to form descriptive study and research object that is a fairy tale in the Dayak Seberuang on Desa Tempunak, Kecamatan Tempunak, Sintang regency. Collecting techniques are direct communication technique and technical documentation. Data collection is an interview and documentation. The data analysis techniques are text editing, translation of the text and structure of fairy tale. Pasak Dinding tells about Pasak Dinding sacrifice to find what his wife desired, Bujang Lemamang tells life of Bujang Lemamang, Kambing and Ketiga anaknya tells two of three its children that are bad, while Burung Benang and Demang Ruik tells Burung Benang compulsions to marry, and Rusak Saja and Remaung Ensana tells the sacrifice of two brothers. Results of this study can be applied in teaching Indonesian language and literature in the junior high school, grades VII with competency standards is listening. Basic competences discover and explain the intrinsic elements of a fairy tale that is played.
memuaskan imajinasi adalah karya
PENDAHULUAN Keanekaragaman kebudayaan bangsa Indonesia yang telah kita nikmati sekarang merupakan warisan
sastra yang mengandung daya khayal yang sering disebut dengan dongeng. Dongeng pada masyarakat Dayak
dari para leluhur bangsa Indonesia.
Seberuang
Wujud dari warisan budaya tersebut
dengan enseruk. Biasanya orang tua
antara
bangunan–bangunan,
menceritakan enseruk kepada anaknya
prasasti, naskah-naskah kuno, karya-
ketika anak – anaknya akan tidur atau
karya seni dan lain-lain. Peninggalan-
pun sedang berkumpul
peninggalan
merupakan
Dongeng pada Suku Dayak Seberuang
rekaman kebudayaan yang harus kita
di Desa Tempunak termasuk dalam
lestarikan.
sastra lisan, diceritakan dari mulut ke
lain
tersebut
Arsjad Maidar dkk (1999: 4) mengemukakan sebuah karya sastra
mulut
yang
terdapat
belum
dikenal
bersama.
ada
yang
Melalui dongeng pada suku
dalam
Dayak Seberuang di Desa Tempunak
masyarakat. Akan tetapi karya sastra
ini pembaca dapat mengatahui amanat
bukanlah
atau pesan moral yang terkandung
hanya
kenyataan–kenyataan melainkan
juga
di
dan
Tempunak
mengkajinya dalam sebuah tulisan.
bersumber dari kenyataan–kenyataan hidup
di
mengungkapkan objektif
saja,
dalam setiap cerita. Dongeng Pasak
menampilkan
Dinding menceritakan pengorbanan
pandangan, tafsiran dan nilai – nilai
Pasak
kehidupan berdasarkan daya kreasi
diinginkan istrinya, Dongeng Bujang
dan imajinasi pengarangnya, yang
Lemamang menceritakan kehidupan
kebenarannya
yang
bisa
dipertanggung
jawabkan. Karya sastra yang bisa
Dinding
Bujang
dongeng
mencari
Lemamang
Kambing
dan
yang
jalani, Ketiga
anaknya kedua
menceritakan anak
Kambing,
kejahatan sedangkan
pada suku Dayak Seberuang di Desa Tempunak.
dongeng Burung Benang dan Demang Ruik
menceritakan
Burung
Benang
keterpaksaan menikah,
Setelah
dilakukan
penyuntingan,
penulis
perlu
dan
melakukan terjemahan. Penerjemahan
dongeng Rusak Saja dan Remaung
dimaksudkan membantu orang lain
Ensana
yang
menceritakan
pengorbanan
tidak
mengerti
atau
tidak
dua orang bersaudara. Dongeng ini
memahami bahasa daerah di dalam
juga memberikan nilai pendidikan
dongeng-dongeng
yang positif bagi pembaca dongeng,
Seberuang
sehingga dapat diterapkan ke dalam
Dengan
kehidupan sehari-hari.
bahasa daerah ke dalam Bahasa
Dasar menjadikan data lisan diubah
ke
dalam
bentuk
di
suku Desa
adanya
Dayak Tempunak.
terjemahan
dari
Indonesia akan membantu pembaca
tulisan
untuk memahami dongeng tersebut.
dengan cara melakukan suntingan
Sehingga pembaca dapat mengetahui
teks, dongeng pada suku Dayak
lebih jelas seperti apa dongeng pada
Seberuang di Desa Tempunak ini
suku Dayak Seberuang.
bersifat karya sastra lisan belum ada
Penulis
juga
memilih
struktur
yang
dijadikan
yang menerbitkan ke dalam bentuk
analisis
tulisan atau pun sebuah buku. Peneliti
sebagai bahan kajian, diantaranya
melakukan
unsur
suntingan
teks
agar
pendukung
dalam
Unsur-unsur
sebuah
dongeng ini menjadi sebuah dokumen
dongeng.
yang dapat dibaca oleh pembaca yang
tersebut
tidak mengetahui seperti apa dongeng
dongeng yang meliputi tema,tokoh,
berupa
pendukung
struktur
intrinsik
penokohan, latar, alur, gaya bahasa
dan amanat. Menurut Teeuw ( Dedi,
Dalam dunia pendidikan
2014:23) analisis struktur merupakan
khususnya dalam pembelajaran bahasa
langkah awal, suatu sarana atau alat
Indonesia, dongeng bisa diterapkan
dalam proses pemberian makna dalam
pada pembelajaran SMP kelas tujuh
usaha ilmiah untuk memahami proses
(7) dengan materi pembelajaran unsur-
dengan sempurna. Langkah itu tidak
unsur intrinsik dari dongeng. Unsur-
boleh dimutlakkan tetapi juga tidak
unsur intrinsik tersebut terdiri dari
boleh ditiadakan, karna tujuan analisis
tema, tokoh, penokohan, alur, latar,
struktur yaitu memaparkan secermat,
gaya bahasa dan amanat.
seteliti, dan sedalam mungkin tentang
Agar penelitian ini lebih
keterkaitan dan keterjalinan semua
jelas dan terarah permasalah dalam
analisis dan aspek karya sastra yang
penelitian ini adalah Bagaimanakah
bersama – sama menghasilkan makna
suntingan
menyeluruh.
Masyarakat Dayak Seberuang di Desa
Penulis memilih dongeng suku
Dayak
Seberuang
di
Desa
teks
Dongeng
pada
Tempunak?,Bagaimanakah terjemahan Dongeng
pada Masyarakat Dayak
Tempunak. Dengan alasan Masih
Seberuang
di
Desa
Tempunak?,
banyak masyarakat di Desa Tempunak
Bagaimanakah Struktur
yang belum mengetahui dongeng yang
pada Suku Dayak Seberung di Desa
ada di suku Dayak Seberuang hanya
Tempunak?.
sebagian yang sudah mengetahui.
permasalahan ini maka tujuan dari
Dongeng-dongeng pada Suku Dayak
penelitian
Seberuang berisikan
cerita–cerita
menyuntingan teks Dongeng pada
yang menarik dan amanat yang dapat
Masyarakat Dayak Seberuang di Desa
dijadikan teladan
Tempunak.
Untuk
ini
Untuk
Dongeng
menjawab
adalah,
Untuk
menerjemahan
Dongeng pada Masyarakat Dayak
pada Suku Dayak Seberung di Desa
Seberuang di Desa Tempunak. Untuk
Tempunak
mendeskripsikan
struktur
Dongeng
METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data
penelitianya.
BENTUK PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu
Metode penelitian yang digunakan
penelitian
dalam penelitian ini yaitu metode
2011:11) mengemukakan “deskriptif
penelitian kualitatif. (Moelong, 2011:
penelitian yang berupa data yang
4)
penelitian
dikumpulkan adalah berupa kata –
kualitatif adalah metode penelitian
kata, gambar, dan bukan angka –
yang menghasilkan data deskriptif
angka”. Hal ini disebabkan oleh
berupa kata – kata tertulis atau lisan
adanya penerapan metode kualitatif.
dari orang – orang yang dapat
Selain itu, semua yang dikumpulkan
diamati.
berkemungkinan
mengemukakan
Metode kualitatif
ini
penelitian bertujuan
melakukan Teks,Terjemahan Struktur Dayak
untuk
Suntingan dan
Analisis
Dongeng
pada
suku
Seberuang
Di
Desa
Tempunak.
deskriptif.
(Moelong
menjadi
kunci
terhadap apa yang sudah diteliti. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendiskripsikan
atau
mengambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti.
SUNTINGAN
TEKS,
tepatnya
tanpa
menambahkan
TERJEMAHAN DAN ANALISIS
sesuatu dari segi teoritis, metode
STRUKTUR DONGENG.
ini paling murni karna tidak ada
Suntingan teks adalah teks yang
unsur campur tangan dari pihak
telah
editor.
mengalami
pembetulan
pembetulan-
dan
perubahan-
perubahan, sehingga bersih dari segala
kekeliruan.
Melalui
b. Edisi Standar Menurut (Sudardi 2001:29 dalam Permadi)
Edisi
standar
yaitu
penyuntingan kita dapat membuat
menerbitkan
naskah
dengan
data yang semula lisan menjadi
membetulakan
kesalahan-kesalahan
tulisan.
kecil dan ketidakajengan, sedangkan
Metode edisi naskah tunggal
ejaannya disesuaikan dengan ejaan
ada dua macam, edisi diplomatik
yang baku (standar). Edisi standar
dan edisi standar.
suatu usaha perbaikan dan meluruskan
a. Edisi diplomatik
teks sehingga terhindar dari berbagai
Permadi
mengemukakan,
Edisi
kesalahan
dan
penyimpangan-
diplomatik yaitu menerbitkan satu
penyimpangan yang timbul ketika
naskah
proses penulisan.
seteliti-telitinya
mengadakan
tanpa
perubahan.
Edisi
2.1.1 Definisi Terjemahan
diplomatik yang baik adalah hasil pembacaan
yang
diteliti
oleh
Menurut Lubis ( 1996:74 dalam Permadi)
salah satu cara untuk
seorang pembaca yang ahli dan
menerbitkan naskah ialah melalui
berpengalaman.
terjemahan teks. Dan menerjemahkan
penyuntingan membuat
Dapat
juga
dilakukan
dengan
teks
setepat-
pekerjaan
transliterasi
itu
dikategorikan seni,
sebagai
masing-masing
mempunyai dasar dan kaidah yang
pendukungnya. Cerita rakyat adalah
harus diikuti.
cerita yang berkembang dan hidup
Adapun
macam-macam
metode terjemahan tersebut yaitu: a) Terjemahan
2.2.1 Pengertian Dongeng
adalah
Dongeng merupakan salah satu
terjemahan kata demi kata, dekat
cerita rakyat (Folktale) yang cukup
dengan
untuk
beragam cakupannya Nurgiyantoro
segi-segi
(2005:198). Dongeng berasal dari
aslinya,
harafiah
dalam masyarakat.
berguna
membandingkan ketatabahasaan.
berbagai
kelompok
etnis,
b) Terjemahan isi atau makna adalah
masyarakat, atau daerah tertentu
kata-kata yang diungkapkan dalam
diberbagai belahan dunia,baik yang
bahasa sumber diimbangi salinannya
berasal dari tradisi lisan maupun
dengan kata-kata bahasa sasaran
yang sejak semula diciptakan secara
yang sepadan.
tertulis.
c) Terjemahan
bebas
adalah
keseluruhan teks bahasa sumber
Struktur Intrinsik a. Tema merupakan gagasan pokok,
diganti dengan bahasa sasaran secara
ide,
bebas.
mendasari
2.1.2
atau
pikiran suatu
utama karya
yang sastra
Pengertian Cerita Rakyat
tersebut. Secara sederhana tema
Cerita rakyat merupakan
merupakan
dasar
bagian dari sastra rakyat salah satu
sebuah
unsur
perlu
2005:260). Dalam dongeng tema
dikembangkan karna mengandung
didukung oleh pelukisan latar atau
nilai-nilai budaya, norma-norma, dan
tingkah laku dan sifat tokoh.
kebudayaan
yang
nilai-nilai etika serta nilai moral
cerita
pengembangan (Nurgiyantoro
b. Kehadiran tokoh mutlak diperlukan
urutan
peristiwa
dalam sebuah cerita. Karna tokohlah
tokoh lewat aksi.
yang membawa cerita, dan tokoh
e. latar
ditujukan
Menurut
oleh
Nurgiyantoro
pula yang dikenai cerita (Kurniawan
(2005:249)
latar
menunjukan
2002:36).
pada tempat yaitu lokasi dimana
c. Sedangkan menurut Mihardja (
cerita itu terjadi, waktu kapan
2012:6 ) penokohan atau perwatakan
cerita itu terjadi dan lingkungan
ialah
sosial-budaya, keadaan kehidupan
teknis
atau
cara-cara
menampilakan tokoh. Ada beberapa
bermasyarakat
cara
peristiwa terjadi.
menampilkan
analatik,
ialah
tokoh.
Cara
dengan
cara
f. Gaya
bahasa
tempat
adalah
cara atau
penampilan tokoh secara langsung
mengungkapkan
perasaan
melalui
pikiran
bentuk
uraian
pengarang.
Cara
dalam
tokoh
tulisan
dramatik, ialah cara menampilkan
maupun lisan yang dipakai dalam
tokoh tidak secara langsung tetapi
suatu karangan yang bertujuan
melalui gambaran ucapan, perbuatan,
untuk memberikan bahasa indah,
dan penilaian pelaku atau tokoh
sehingga kesan dan efek terhadap
dalam sebuah cerita.
pembaca atau pendengar dapat
d. Kurniawan (2002:40), berpendapat
dicapai (Mihardja 2012: 28).
bahwa Alur adalah gerak cerita dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
awal sampai akhir atau jalan cerita.
1. Struktur dongeng “ Pasak
Alur merupakan rangkaian peristiwa atau
kejadian
sebuah
cerita
sedemikian
Dinding”.
yang
membentuk
a. Tema yang dapat diangkat
yang
dikreasikan
berdasarkan judul dongeng
rupa.
Alur
sebagai
“Pasak Dinding” ini adalah
rela berkorban demi orang yang tersayang.
dongeng ini adalah alur maju.
b. Tokoh yang terdapat dalam dongeng
d. Alur yang digunakan dalam
Pasak
e. Latar tempat ( tebing laut, di
Dinding,
rumah, di hutan, kepalak ruai,
tokoh utama Pasak Dinding,
seberang sungai). Latar waktu
tokoh pendamping Dayang
( malam), latar suasana (
Pangi,
marah, kebingungan).
orang
tua
Dayang
Pangi, Buta, Singang, Rimau,
f. Amanat dari dongeng ini yaitu
Buaya, Naga, Raja Gempa,
hargailah
Pantau
seorang suami, karena kita
Ajan,
Petara
dan
Puyang Gana. c. Penokohan
pengorbanan
tidak tau apakah pengorbanan atau
karakter.
yang
ia
lakukan
dapat
Pasak Dinding (penyayang,
berdampak baik atau buruk
berani
diri).
bagi keluarga. Usaha yang
Dayang Pangi ( keras kepala),
Pasak Dinding lakukan hanya
Orang tua Dayang Pangi (
untuk istrinya, agar apa yang
perhatian),
inginkan
dan
percya
Buta
(
baik),
Singang ( baik), Rimau ( baik),
Naga
baik
bisa
terwujud.
dan
g. Gaya bahasa. Majas yang
penolong), Buaya ( baik dan
terdapat didalam dongeng ini
penolong), Raja gempa ( baik
yaitu majas hiperbola. Majas
dan penolong),Pantau Ajan (
hiperbola dari dongeng ini
keras
dan
yaitu ketika Pasak Dinding
Puyang Gana ( baik dan
memangil Petara dan Puyang
penolong).
Gana, hentakan kaki mereka
kepala),
(
istrinya
Petara
berdua membuat tanah seperti
c. Penokohan atau karakter,
mau roboh disini melebih-
Bujang Lemamang ( lugu
lebihkan dari kenyataan yang
dan
sebenarnya.
Lemamang
2. Struktur Dongeng “ Bujang
penurut),
paman
(
kejam),
Hantu Raya ( baik, pekerja
Lemamang”.
keras,
a. Tema yang dapat diangkat
pemberani),
pandai
Bungsu
berdasarkan isi dongeng
Petara
yang
“Bujang
memaksa), anak buah Raja
adalah
( penurut dan licik), Raja (
berjudul
Lemamang”
ini
Ketabahan
Lemamang
dalam Menjalani Hidup. Tema ini tertuju kepada tokoh
utama
dalam
ini
yaitu
dongeng Lemamang. b. Tokoh
dalam dongeng yaitu
penurut
sabar
dan
dan
keres
kepala). d. Alur dalam
yang digunakan dongeng
ini
menggunakan alur maju. e. Latar
yang
Lemamang
licik,
(
dan
yang
digunakan
terdapat
dalam dongeng ini yaitu
Bujang
latar tempat ( tepian, di
tokoh
dalam kamar, ditengah-
utama Bujang Lemamang,
tengah
ruang
tamu,
Tokoh Pendamping Hantu
ladang,
sungai,
rumah,
Raya, Paman Lemamang,
dalam perahu, di kapal).
Bungsu Petara, anak buah
latar waktu ( malam, pagi
Raja, dan Raja.
dan siang). Latar suasana (
terharu,
takjub
dan
terkejut).
Tokoh
pendamping
Muanga, Muingi, Delima
f. Amanat yang diambil dari
Pari dan orang kota.
dongeng ini hendaknya
c. Penokohan atau karakter.
kita harus memiliki rasa
Kambing ( penyayang dan
sabar yang tinggi karena
Rajin, sabar), Muanga (
suatu saat kesabaran kita
keras
akan membuahkan hasil
menghormati ibu), Muingi
yang baik.
(
g. Majas
yang
kepala,
ikut
arus,
tidak
tidak
terdapat
menghormati ibu), Delima
dalam dongeng ini yaitu
Pari ( patuh, penyayang),
majas
ketiga oorang kota ( tidak
hiperbola
dan
personifikasi. 3. Struktur Kambing
dongeng dan
sopan). “ ketiga
anaknya”
d. Alur
yang
digunakan
dalam dongeng ini adalah alur maju.
a. Tema yang dapat diangkat
e. Latar
yang
digunakan
berdasarkan isi cerita yang
dalam dongeng ini yaitu
berjudul “ kambing dan
latar tempat ( di darat dan
ketiga anaknya” ini adalah
di sungai, di rumah, di
Kasih sayang ibu dibalas
jalan, depan pintu). Latar
dengan kejahatan.
waktu (latar waktu berupa
b. Tokoh
utama
dalam
Hari, bulan dan tahun).
dongeng “Kambing dan
Latar suasana ( senang,
ketiga anaknya” Kambing.
bingung,
sedih
dan
Benang
terkejut). f. Amanat
dan
Demang
Ruik. Amanat
yang
c. Penokohan atau karakter
diambil dari dongeng ini
dalam
dongeng
yaitu
Demang
Ruik
jangan
nyiakan
menyia-
kasih
sayang
memaksa,
(
ini. suka
penyayang,
seorang ibu, supaya kita
pesimis), Burung Benang (
tidak terkena malapetaka.
Pasrah,
g. Majas
yang
tidak
hormat
digunakan
kepada suami), Orang tua
dalam dongeng ini yaitu
Burung Benang ( Pasrah
majas klimaks dan majas
dan tidak tegas), Anak
simile.
Burung
4. Struktur dongeng “Demang Ruik dan Burung Benang”. a. Tema Tema yang dapat diangkat berdasarkan isi dongeng
yang
berjudul
Benang
dan
Demang Ruik ( Penurut). d.
Alur
yang
digunakan
dalam dongeng ini adalah alur maju. e. Latar
yang
digunakan
“Demang Ruik” ini yaitu
dalam dongeng ini yaitu:
Terpaksa untuk menikah.
latar
tempat
(
pohon
b. Tokoh dalam dongeng ini
lemak, rumah, tanah jawa,
yaitu tokoh utama Burung
di jamban dan di kamar).
Benang
Latar
dan
Demang
Tokoh
tambahan
tengah malam, malam).
yaitu orang tua Burung
Latar suasana ( bingung,
Ruik.
Benang dan anak Burung
waktu
(
siang,
penuh
amarah,
senang,
Saja dan Remaung Ensana,
kecewa).
Hantu Raya, Dayang Putri
f. Amanat
yang
dapat
Bungsu, Raja (ayah dari
dipetik dari dongeng ini
Dayang Putri Bungsu), Raja
yaitu
pernah
Ulat, Putri Raja, Burung
memaksa kehendak orang
Raya, Raja ( ayah dari Putri
lain, karena tidak akan
Raja).
jangan
menghasilkan kebahagian yang kekal. g. Majas
yang
c.
Penokohan yang
atau
karakter
terdapat
dalam
digunakan
dongeng ini yaitu ibu Rusak
dalam dongeng ini yaitu
Saja dan Remaung Ensana (
majas klimaks.
keras kepala), Rusak Saja (
5. Struktur dongeng “ Rusak
penurut,
pemberani,
Saja dan Remaung Ensana”.
penyayang dan perhatian),
a. Tema yang dapat diangkat
Remaung
Ensana dan
(
berdasarkan isi cerita yang
pemberani
berjudul “Rusak Saja dan
berkorban, pandai, penurut),
Remaung Ensana” ini yaitu
Hantu Raya ( baik dan
Keberanian. Tema ini tertuju
bijaksana,
kepada tokoh Rusak Saja
Bungsu
dan Remaung Ensana.
penyayang), Raja ( ayah
Dayang (
Penurut
rela
Putri dan
b. Tokoh dalam dongeng ini
Dayang Putri Bungsu ( baik
yaitu tokoh utama Rusak
dan ramah, bijaksana), Raja
Saja dan Remaung Ensana.
ulat ( penghalang), Putri
Tokoh tambahan ibu Rusak
Raja ( ramah dan sopan),
Burung
d.
raya
suka
mengorbankan dirinya naik
membunuh), Raja ( ayah dari
ke pucuk mahligai untuk
Putri raj) karakter nya baik
membunuh raja ulat dan
dan bijaksana).
menyelamatkan
Alur yang digunakan dalam
Putri Bungsu.
dongeng
ini
(
adalah
alur
Dayang
g. Majas yang terdapat dalam
maju.
dongeng ini yaitu majas
e. Latar yang digunakan dalam dongeng
ini
tempat
(
yaitu
di
latar
ladang,
jalan,
pucuk
mahligai,
dalam
kamar,
depan pintu kamar, dalam tanah,
kota
raja.
Latar waktu ( pagi dan malam). Latar suasana ( gelisah,
KESIMPULAN DAN SARAN
di
jamban,
lobang
hiperbola dan majas litotes).
Berdasarkan analisis data yaitu suntingan teks, terjemahan dan analisis struktur dongeng pada suku Dayak Seberuang Desa
Tempunak.
Hasil
penelitian ini objektif dan sesuai dengan isi dongeng.
sedih, Dongeng
ini
masih
takjub,senang). bersifat lisan dan penyampaian f. Amanat yang dapat dipetik dongeng ini masih mengunakan dari
dongeng
ini
yaitu bahasa daerah. Oleh sebab itu,
pengorbanan dengan tekad peneliti menyunting dongeng ini yang
kuat,
akan ke dalam tulisan, agar dongeng
menghasilkan
buah ini dapat dibaca oleh orang yang
kebaikan.
Seperti
tokoh
Remaung
Ensana
yang
belum daerah.
mengetahui
dongeng
Setelah yaitu
suntingan
menerbitkan
teks
sebuah
naskah dongeng yang masih mengunakan
bahasa
peneliti
daerah,
menerjemahkan
dongeng
yang
akan
mengunakan
terlupakan
karena
hadirnya cerita yang baru. b.
Disarankan pembelajaran
untuk di
sekolah
khususnya tentang dongeng agar
bisa
mengajarkan
bahasa daerah ini ke dalam
dongeng yang ada didaerah
bahasa Indonesia agar dapat
supaya paserta didik tahu
dibaca bagi pembaca yang tidak
cerita yang ada di daerah nya
bisa mengerti bahasa daerah
sindiri.
pada dongeng ini. Setelah menyunting teks dan menerjemahkan teks setiap dongeng
dikaji
berdasarkan
unsur intrinsik dongeng. Adapun unsur
intrinsik
cerita
dalam
pembanggun
dongeng
yaitu
tema, tokoh, penokohan, alur, latar, amanat dan gaya bahasa. Adapun saran-saran sebagai berikut: a. Disarankan untuk kita menjaga sastra lisan yang semangkin memudar
mengingat
semangkin adanya perubahan zaman dongeng yang lama
DAFTAR PUSTAKA Arsjad, Maidar dkk.1999. kesusastraan 1. Jakarta: Universitas Terbuka Karunika. Dedi.
2014. Dongeng Batu Payau Suntingan Teks dan Analisis Struktur. Skripsi Sintang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,STKIP Persada Khatulistiwa Sintang. Tidak diterbitkan
Djuharie, O. Setiawan. 2004. Teknik dan Panduan Menerjemahkan. Bandung: Yrama Widya. Darusuprapta.2011. Terjemahan Teks. (online). Diperoleh tanggal 20 Juni 2015. Dari http://eprints.uny.ac.id/9426/3/2011/ bab%202-08205241033.pdf Kurniawan, Agus. 2002. Mengarang Dongeng dan Cerita Anak. Bandung: Wanda Putra Persada. Mihardja, Ratih. 2012. Sastra Indonesia: Majas, Sajak, Puisi, Syair, Pantun dan Pribahasa. Jakarta: Laskar Aksara Nurgiyantoro, Burhan . 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press. Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Dunia Anak. Yokyakarta: Gadjah Mada Universitity Press Pramadi, Tedi. Cara Kerja Suntingan Teks JJ Rass. ( Tersedia Online) http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/J UR._PEND._BHS._DAN_SASTR A_INDONESIA/19700624200604 1TEDI_PERMADI/Cara_Kerja_Sun tingan_Teks_JJ_Rass.pdf. Diunduh Juni 2015