,;i
':'.:-::.: trJ--
l : ..!:i
lii:ijatt:l I
::li:!il
Sumberdaya Manusia
l. Pendahuluan 1.
Indonesia berpotensi menjadi salah satu kekuatan utama dunia. Pada tahun 2000 dengan jumlah penduduk 203,5 juta, Indonesia merupakan nomor empat terbesar di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. t) Letaknya cukup strategis karena terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia. Di atas Indonesia ada ruang angkasa yang juga sfrategis sifatnya untuk penempatan satelit bagi komunikasi modern. Sumber daya alamnya melimpah; lautnya penuh ikan. Perut buminya diisi dengan minyak, emas, dan bahan bahan mineral lainnya. Tanah pertaniannya luas dan sebagian merupakan tanah tersubur di dunia. Hutannya merupakan paru paru dunia yang amat penting. Penduduknya sebagian besar beragama Islam yang potensial memiliki api dan semangatkemajuan yang menggelora dan yang merupakan suatu agama yang menjadi pendukung-puncak civilisasi umat manusia selama ratusan tahun lamanya di masa silam. Singkatnya Indonesia berpotensi menjadi suatu kekuatan utama dunia.
2.
Tetapi dengan sangat sedih dapat dikemukakan bahwa Indonesia pada saat ini jauh dari posisi yang seharusnya ditempati sesuai dengan jumlah penduduknya yang besar. Coba kita lihat beberapa statistik. Menurut salah satu terbitan PBB yaitu Human Development Report 2001 Indonesia berada pada urutan ke 102 dari 1.62 negara dalam pembangunan manusia; jauh di bawah Malaysia yang berada pada urutan ke-56, Sri Lanka pada urutan ke 81, dan Filipina pada urutan ke-70. Untuk gambaran yang lebih jelas mohon diperhatikan Tabel 1 di bawah ini:
2 - P"..n""n""n Pembangunan No.30/lanuari- Marct2fl)3
Sumbedaya Manusia
rndeks Pembangunan
No. Negara
Tabel L Manusia rndonesia
Indeks
Ran-
Manusia
king
dan BabetapaNegara
Pengeluaran Pemerintah Untuk Kesehatan
7998 (% GDP)
Pengeluaran Pemerintah Untuk Pendidikan 1998 (% total)
Lain
Prosentase Penduduk Miskin
(o/o)
Indonesia
0.677
702
0.7
Malaysia
0.774
56
7.4
15.4
15.5
Thailand
0.757
66
1.9
20.7
13.1
Philipina
0.749
70
"t.7
75.7
36.8
Saudi Arabia
0.754
68
22.8
Mesir
0.635
105
14.9
India
0.577
115
77.6
Cina
0.718
87
2.5
Norwegia
0.939
1
7.4
1.6.8
Amerika Serikat
0.934
6
5.8
74.4
1A
27.7
22.9
4.6
Sumber: UNDP, Human Deuelopment Repoft 200L, New york,2001., hal 741 - 144 dan 770 - 773. 3.
Dapatlahdilihat betapajauhnyaposisiini kalau dilihat dari jumlah pendudukyang nomor empat di dunia. Indonesia harus menaiki tangga sebanyak 98 anak tangga untuk mencapai posisi yang semestinya ditempati di dunia ini. Posisi ini mengindikasikan bahwa tingkat harapan hidup, tingkat perkembangan ilmu, dan tingkat standar hidup rakyatnya masih sangat tertinggal dibanding bangsa bangsa lain. Kinerja ekonominya belumlah dapat dibanggakan. Pendapatan per kapitanya pada tahun 7999(PPP US$) adalah sebesarUS$2.gST.Ini lebih rendah dari pendapatan per kapita Cina yaitu sebesarUS$ 3.612.pendapatan per kapita Indonesia jauh di bawah p.endapatan per kapita sebuah negara maju, Norwegia, umpamanya, dengan pendapatan per kapita US$ 28.433.a Kesejahteraanpenduduknya juga masih jauh dari harapan. Utang luar negerinya cukup besar. Indonesia harus mengeluarkan tiap tahun setidak tidaknya 30,3%dari hasil ekspor barang dan jasa untuk membayar utangnya. Pada saat yang sama India hanya mengeluarkin 75Vodan Cina sebesar 97o dari hasil ekspor barang dan jasa untuk membayar utangnya. 3)Singkatnya secara ekonomi Indonesia merupakan suafu negara miskin tetapi mempunyai utang besar. Di sektor sosial, kinerja Indonesia juga belum membanggakan. Kematian bayinya masih cukup tinggi yaitu 38 per seribu kelahiran hidup pada saat Norwegia memiliki 4 per seribu kelahiran hidup. Jumlah bayi yang meninggal di bawah lima tahun
PercncanaanPembangunan l{0. 3(V Januari- Maret2003 - j
Sumberdaya Manusia adalah 52 pada saat Norwegia berjumlah 4. Kematian ibu melahirkan adalah 450 per seratus ribu kelahiran hidup pada saat Norwegia memiliki hanya 6 per seratus ribu kelahiran hidup. a) Di bidang pendidikan Indonesia juga tertinggal dibanding Cina, apalagi dibanding negara maju seperti Norwegia. Tidaklah mengherankan bahwa posisi dalam menciptakan, menyebarkan, dan memanfaatkan teknologi serta ketrampilan teknologi masih amat rendah. Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara yang diperbandingkan; Finlandia berada pada urutan ke-1 dan Mozambique pada urutan ke-72.5) 4.
Kenapa Indonesia begitu jauh tertinggal? Apakah ini karena Indonesia tidak memiliLi berbagai kekayaan baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia? Jawabnya tentu tidak. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa Indonesia telah dianugerahi oleh Yang Maha Kaya berbagai sumber yang cukup melimpah. Bahkan sejak tahun 1945 Indonesia telah diberi rahmat berupa kemerdekaan yang memberi kebebasan yang luas untuk berkiprah setinggi tingginya dalam semua bidang kegiatan kemanusiaan. Apakah Ind<>nesia kurang memiliki niat untuk berprestasi? Ini juga tidak. Undang-Undang Dasar 1945 sudah dengan gamblang memuat berbagai keinginan dan cita-cita untuk mengisi kemerdekaan yang telah berhasil diperjuangkan. Bahkan sejak Indonesia merdeka telah ada setidak tidaknya sembilan rencana pembangunan. Ada Rencana Pembagunan Lima Tahun Pertama yang disusun oleh Perdana Menteri Juanda yang mencakup periode 195F- 1960. Ada pula Rencana Pembangunan Semesta Delapan yang penyusunannya berada di bawah bimbingan Bapak Prof. Moh. Yamin, 5.H. Selama lebih kurang tiga puluh dua tahun dalam pemerintahan orde baru telah disiapkan dan dilaksanakan sepenuhnya enam rencana pembangunan lima tahun di bawah pemerintahan yang relatif stabil dan dengan dukungan sepenuhnya di bidang dana dan politik kekuatan utama dunia yaitu dunia barat. ladi apa sebab Indonesia begitu tertinggal dan terpuruk terus dalam krisis multidimensi sejak tahun 1997 sampai dengan saat ini yaitu ]anuari 2003?
Il. Kegagalan MengubahKekuatanPotensialManusiaMenjadi KekuatanRiil. 5.
Kegagalan dalam mengubah kekuatan potensial manusia menjadi kekuatan riil dapatlah diberi contoh dengan angka angka pada Tabel2 di bawah ini.
Tabel2 I(ekayaan dan Pengangguran Tahun 1996- 20OO Tahun
Kekayaan(Triliun Rupiah)
Pengangguran(JutaOrang)
7996
41.3,8
1997
41?' )
7998
5 /6,4
7999
379,6
6,0
2000
397,7
5R
2007
Sumber: http:I lzuww.bps.go.id 4 - Perencanaan Pembangunan No,3O/tanuari- Mar€t2003
41
8,0
Sumbedaya Manusia Hubungan yang searah diantara dua gejala yaitu peningkatan kekayaan dan peningkatan Pengangguran penuh mengindikasikan bukan saja adanya peningkatan Pengangguran dan kemiskinan tetapi juga peningkatan kesenjangan antara yang mamPu dan kurang mampu dengan konsekuensi negatif terhadap kualitas kehidupan kita sehari hari. Ini bukan gejala lima tahun terakhir ini saja tetapi sudah *u-pukun gejala lama; bahkan merupakan salah satu pertentangan lama dalam pemikiran pembangunan ekonomi. Lagi pula pengangguran terbuka yang jumlahnya secara absolut relatif kecil merupakan indikasi dari pengangguran lebih luas berupa separuh pengangguran. Kalau yang separuh menganggur dimasukkan maka angka Pengangguran adalah 38 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan meningkat menjadi 40,5 juta orang pada tahun 2003.6) 6'
Apa yang ditunjukkan oleh angka angka pengangguran dan separuh pengangguran yang tinggi ini? Selain dari masalah kemiskinan yang meluas, yaitu rata-rata dalam tahun 798/.- 799927.77adari penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan, maka angka angka ini juga mengindikasikan belum berhasilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia melaksanakan transformasi sosial ekonomi yaifu mengubah situasi kelebihan tenaga kerja dalam sistem ekonomi menjadi situasi kekurangan tenaga kerja secaramenyeluruh. Kegagalan pertumbuhan ekonomi melaksanakan fungsinya dalam transformasi ketenagakerjaan ini semakin menonjol bila diperhatikan bahwa pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan kerja terus memperlihatkan kecenderungan yang menurun. Kegagalan ini diperlihatkan dalam Tabel3 di bawah ini.
Tabel 3 Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Penduduk. 1990- 2000 Tahun
1990 1995
I
Pertumbuhan PDB (7o)
|
q.O
|
8,22
|
Pertumbuhan Penduduk (%) a -1 | /a
oq7 v t /
2000
|
LX
Sumber: CeStar,/BPS: In"formef, Volume I, No. I, Jakafia,Pebruari 2001,, hal 35. Pertumbuhan ekonomi dalam tahun 1990, 1995, dan 2000 masing masing adalah 9,07o,8,227o,dan 4,87o.Pertumbuhan penduduk antara tahun 7990-7995dan 79952000 rata-rata per tahun adalah 7,73Vodan 0,97Vo.Pertumbuhan penduduk Indonesia sudah jauh berkurang. Pendapatan per kapita penduduk meningkat walaupun dalam keadaan krisis. Tetapi sejalan dengan peningkatan pendapatan per kapita, Pengangguran dan kemiskinan terus meningkat. Situasi demikian membuahkan implikasi bahwa persoalan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia bukan pada pertumbuhan jumlah penduduk tetapi pada perkembangan kualitas penduduk. Kalau kualitas penduduk dalam berbagai dimensinya dapat meningkat dengan memadai
Percncanaa4Pembangunan No.3(Vlanuari- M aretmB - 5
Manusia Sumherdaya maka jumlah penduduk yang banyak dan meningkat merupakan satu keuntungan. Hal ini mengisyaratkan perlunya tinjauan ulang terhadap berbagai kebijakan sosial yang menyangkut kesejahteraan penduduk. Yang jelas tidak bisa lagi dibuat kesitnpulan yang kuat bahwa pengurangan pertumbuhan penduduk merupakan hal yang baik secarasosial; diperlukan pemikiran ulang. Umpamanya, pada tahun 79992015 pertumbuhan penduduk diproyeksikan oleh PBB sebesar1.1% rata-rata per tahun sehingga penduduk Indonesia akan berjumlah 250.1juta pada tahun 2015.s) Dengan kebijakan kebijakan yang tepat, baik secara menyeluruh maupun dalam berbagai bidang dan daerah, kualitas penduduk akan dapat meningkat dengan memadai. Dengan jumlah yang cukup besar dan kualitas yang memadai, maka Indonesia bisa menjadi bangsa no.1 di dunia, bukan dalam arti suPerPower yang egoistis dan tidak adil seperti sekarangini tetapi dalam arti bangsa yang memberi rahmat yang sebesarbesarnya bagi seluruh alam, termasuk kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, memenuhi misi kemanusiaanyang illahiyah sesuai dengan prinsip prinsip pokok yang dipegang sebagai bangsa. 7.
Ketertinggalan dan keterpurukan itu dapatlah diidentifikasi sebagaikegagalan dalam mengubah potensi kekuatan manusia Indonesia menjadi kenyataan. Bahwa manusia, baik sebagai individu maupun kelompok, merupakan potensi kekuatan, fisik, mental, spiritual, intelektual, dan lain-Iain potensi kekuatan, seperti kekuatan cinta dan kasih sayang, kiranya tidaklah perlu diragukan. Bagi umat beragama, khususnya yang beragama Islam, yang merupakan terbesar pemeluknya di IJadonesia,manusia merupakan wakil Tuhan di bumi. Cobalah Anda baca proses penugasan manusia oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah-NYA di bumi dalam surat Al-Baqarah ayat 30 - 34 dari Al Quran. Ini sungguh dramatis. Sewaktu Tuhan Yang Maha Esa mengumumkan bahwa Dia akan menunjuk manusia sebagaikhalifah-NYA, malaikat keberatan karena manusia menurut sejarahnya tukang bikin onar di bumi. Lagi puia manusia terbuat dari bahan yang lebih hina, yaitu tanah; sedangkan malaikat terbikin dari cahaya. Jadi, malaikat memberikan argumen tidak tepat kalau manusia diserahi tugas sebagai khalifah. Tetapi Tuhan Yang Maha Esa menjawab bahwa Dia lebih tahu dari malaikat. Kemudian Tuhan Yang Maha Esa menyuruh malaikat menyebutkan nama-nama benda yang ada. Malaikat tidak bisa menjawab. Kemudian pertanyaan yang sama diajukan kepada manusia, yang dalam hal ini diwakili oleh Adam. Setelah diberi tahu oleh Tuhan Yang Maha Esa sebelumnya mengenai nama benda-benda, Adam tentu bisa memberi jawaban. Manusia ternyata lebih pintar dari malaikat; maka malaikatpun menerima keputusan Tuhan Yang Maha Esa; malaikat sembah sujud di hadapan manusia; kecuali setan. Setan memohon kepada. Tuhan Yang Maha Esa untuk diberi kebebasan menggoda manusia sampai hari kiamat. Permintaan setan tersebut diizinkan oleh-NYA. Setan menganggap dirinya lebih hebat dari manusia. Maka setanpun terus bekerja menggoda manusia dengan berbagai cara dan tipu muslihat sampai detik ini. Masing masing kita tentu dapat merasaka godaan setan pada diri masing-masing pada satu atau lain kesempatan.
B . Bagaimanapun proses penugasan manusia sebagaikhalifah Tuhan Yang Maha Esa di bumi memberi petunjuk mengenai potensi manusia sesuai dengan keinginan Sang Pencipta. Pertama, manusia dimuliakan oleh Sang Pencipta, lebih mulia dari malaikat. Secarapotensial, manusia memiliki sifat sifat malaikat seperti'kejujuran, keterbukaan,
No.30/tanuari- Maret2fi)3 6 - ,"r"n""n."n Pembangunan
, i,l;,
$umbedayaManusia
sportivitas, dan lain-lain sifat yang baik-baik. Secarakhusus manusia diberi berbagai kemampuan agar ia mampu melaksanakan tugas kekhalifahannya di bumi seperti ilmu pengetahuan. Seluruh alam dan seisinya diperuntukkan bagi manusia. Manusia bisa menjadi amat hebat dan mulia. Tetapi semua ini adalah potensi dan belum tentu dapat direalisasikan,setidak tidaknya pada semua kesempatan.Persoalannya ada iblis yang terus menggoda. Iblis terus membisikkan yang enak-enak, bahkan yang ekstra enak-enak, baik secara pribadi maupun publik; seperti berzina, menganggap diri atau kelompok sendiri paling hebat, tertipu rayuan konsultan asing seolah-olah mereka punya resep ampuh menyelesaikan perkara perkara pelik seperti mengatasi krisis, korupsi, dan lain lain. Kesimpulannya, manusia punya potensi besar, baik sendiri-sendiri maupun kelompok. Manusia Indonesia memiliki potensi "illahiyah", berbuat yang terbaik; dibalik itu ada juga potensi jahat, potensi "setaniyah". Apakah ada bukti manusia Indonesia bisa merealisasikan potensi illahiyahnya? Tentu buktinya banyak; tetapi yang paling jelas dan telah menjadi pengalaman bersama secarahistoris yang tidak boleh dilupakan adalah kemampuan manusia Indonesia mengusir penjajah. Walaupun penjajah sudah punya pengalaman menjajah ratusan tahun dan mereka mendapat dukungan persenjataan dari sekutusekutu mereka, toh rakyat Indonesia berhasil mengusir mereka dari bumi Indonesia. Senjata fisik rakyat Indohesia amat minimal; utamanya adalah bambu runcing. Tetapi senjata mental dan moral amat kuat oleh karena perjuangan ditujukan untuk menegakkan nilai bahwa panjajahan merupakan satu kezaliman dan penghinaan terhadap sesama anak manusia. Setelah penjajah diusir secara fisik, tentu tidak ada orang Indonesia yang sadar, berkeinginan untuk mengembalikan penjajah dan penjajahan dalam bentuk fisik maupun mental. Kedua, kekuasaan yang besar yang diberikan kepada manusia perlu dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa baik di dunia maupun di akhira| tentu pengadilan yang seadil adilnya nanti akan berlangsung pada hari pengadilan di depan Tuhan Yang Maha Esa, setelah kehidupan di dunia ini selesaiseluruhnya. Di pengadilan akhirat yang menjadi hakim adalah Tuhan Yang Maha Esa langsung. Tidak bisa berbohong atau meminta bantuan pengacara,sebab lidah akan dibekukan; masing masing anggota tubuh akan memberi kesaksian mengenai apa yang dilakukan selama kehidupan di dunia ini. Apakah adanya pengadilan akhirat ini wajar untuk dipercaya? Amat wajar kalau dilihat "track record" dari Tuhan Yang Maha Esa. Dia telah menciptakan alam semesta dan mengatur hubungan hubungan keseimbangan diantara berbagai badan di jagat raya sampai ke yang sekecil kecilnya. Kalau keseimbangan terganggu sedikit saja, maka dunia ini bisa berbenturan dengan planet lain dan kiamatpun terjadi. Dia telah menciptakan waktu. Dia telah menciptakan siang dan malam. Dia telah mengatur dan memprogram proses peciptaan Anda dan saya di rahim ibunda kita masingmasing sebelum kita dilahirkan; dan hanya Dia yang tahu dimana dan bilamana Anda dan saya dipanggil menghadap-NYA. Dengan "track record" yang demikian sulit untuk tidak mempercayai kemampuan-NYA menggelar suatu pengadilan akhirat. Adanya kepercayaan kuat yang demikian merupakan awal dan syarat bagi menjadikan "Islam benar-benarmendjadisatu pertolongansatu ternpat-pernaungan, satu djalan keluar, dan buknn satu pendjara" sebagaimanayang diharapakan Bung (arno. z 9.
Singkatnya dapatlah disampaikanbahwa terpuruknya kehidupan rakyat Indonesia dan rendahnya posisi bangsa di dunia internasional pada saat ini setelah sekian lama Indonesia merdeka merupakan kegagalan sistem pembangunan yang dianut selama ini untuk memobilisasikan potensi manusia Indonesia serta memanfaatkan
PerencanaanPembangunanllo. 30/ lanuari - M artj.,2ilfB - 7
Sumberdaya Manusia
potensi ini untuk merealisasikan tujuan-tujuan Republik yang diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada bulan Agustus 1945. Kekurangberhasilan pencapaian cita-cita kemerdekaan itu, sebagaimana yang disimpulkan dalam pembukaan UUD 7945, telah membuat sebagian orang Indonesia merasa bahwa Indonesia belum sungguh-sungguh merdeka. Dalam polling yang diambil oleh suatu kantor berita internet tanggal 16 Agustus 2002, diajukan pertanyaan sebagai berikut: "Setelah57 tahun memproklamirknn kemerdeknannya, menurut Anda apakahIndonesiasudah sungguh-sungguhmerdeka?"Terhadap pertanyaan ini sebanyak 86% menjawab tidak, 777ornenjawab ya, dan 3% menjawab tidak tahu.8)Pol yang dilaksanakanoleh http:/ /www.detik.com tersebut memang belum tentu menggambarkan perasaan seluruh rakyat Indonesia; namun tidak dapat disangkal besarnya rasa kekecewaan di kalangan sejumlah warga Indonesia terhadap hasil hasil kemerdekaan yang telah dicapai hingga saat ini. Penulis dapat mengerfi dan merasa simpati terhadap mereka yang merasa kecewa sekali. Namun penulis ingin menyampaikan apa yang dikatakan Bung Hatta mengenai kemerdekaan untuk membantu memberi p'erspektif. Kemerdekaanbangsaadalahsuqtu barangyang mulia dan suci, yang tidak mudah dicapai, dan menghendctki korbanyang tidak sedikit.Hanya mereknyang berhatitabahdan sabardapat mencapaicita-cita.Yang lemahdan putus asajatuh di jalan ". e)Kalimat di atas diucapkan Bung Hatta pada tahun 1948,sewaktu Belanda sebagaipenjajah belum selesaibercokol di negeri ini. Sebagai orang Indonesia, kita boleh kecewa; tetapi sama sekali tidak boleh menjadi lemah, tidak sabar, dan putus asa. Putus asa berarti bersangka buruk terhadap Tuhan Yang Maha Esa,Tuhan Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengatur; dan menyerahkan kembali kemerdekaan ini kepada penjajah versi modern, siapapun dan apapun mereka. Sebaliknya kegagalan yang dirasakan setelah 57 tahun merdeka perlulah dimanfaatkan sebagai tantangan dan dorongan untuk berprestasi mengisi kemerdekaan "yang mulia dan suci". Tetapi kemana kita harus bergerak? Mengenai arah gerak inipun kita perlu mencari dan mendapatkan inspirasi dari para pendiri republik ini. Itulah yang perlu dan adil untuk dilakukan, khususnya yang menyangkut hal hal yang fundamental bagi kehidupan bersama. Kenapa saya katakan adil; oleh karena kebanyakan Anda yang membaca tulisan ini dan saya sendiri tidak pernah masuk penjara Belanda dalam memperjuangkan berdirinya Republik. Bung Karno dan Bung Hatta serta para pejuang lainnya menghabiskan bertahun tahun hidup mereka di penjara Belanda. Kenapa perlu? Kegagalan dan tantangan yang kita hadapi saat ini bukanlah yang pertama yang kita hadapi sebagaibangsa. Dalam kaitan inipun Bung Hatta memberikan arah yang jelas bagaimana menyelesaikan masalah. Dalam sambutan tertulis dalam "Mimbar Indonesia" pada kesempatan perayaan 17 Agustus 1948 Bung Hatta menulis antara lain: "Denganproklamasi17 Agustus 1945 bangsaIndonesiaingin memulai hidup baru denganberdasarknn Pancasila:KetuhananYang Mah"aEsa, Prikemanusiaan,PersatuanIndonesia,KedaulatsnRalcyat,dan KeadilanSosial.Pancasilaini menjadi sendi Negara Republik Indonesia.Dasar KetuhananYang Maha Esa adalahdasar yang memimpincita cita kenegaraan Kita untuk menyelenggarakan segalayang baik,sedangkan dasarPrikemanusiaanadalahkelanjutandalampraktekhidup dari padadasaryang memimpin tadi. Dengandssardassrini sebagaipedoman,bangsakita tidak aknn menyimpangdari jalan yanglurus untukmencapaikebaiknn duniasertapersaudarsanbangsa-bangsa. Manqkalakesasar sewaktu-waktudslamperjalanan,senantiasaadayang membimbingnyakembalikejalan yang benar." 10)Kita sekarangsudah kesasardan perlu kembali ke jalan yang lurus. Namun unhrk
8 - P"*n""n"un Pembangunan No.30/Januari- Maref2(X)3
Sumbedaya Manusia kembali ke jalan yang lurus kita perlu mengetahui diinana kita sekarang berada dan bagaimana sampai kita kesasar.
lll. Berbagaikekeliruan,dayasaingyangrendahdan hilangnya kemandirian 10. Hasil-hasil yang dicapai amat memprihatinkan dan ini dapat terjadi oleh karena pelecehan manusia secara sistematis dalam sistem dan proses produksi khususnya dan proses pembangunan umumnya. Sebagaimanadimaklumi definisi pendapatan per kapita sebagai ukuran kemajuan yang digunakan dalam ekonomi konvensional merupakan hasil pengurangan pertumbuhan produksi barang dan ;'asa atau pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan penduduk. Umpamanya, bilamana pertumbuhan ekonomi adalah 7Vosedangkanpertumbuhan penduduk adalah 2% maka pertumbuhan pendapatan per kapita adalah 5%. Semakin tinggi pertumbuhan pendapatan per kapita semakin baik oleh karena itu berarti penduduk akan semakin kaya. Begitulah pola pikir konvensional yang digunakan selama ini. Ternyata disinilah kita sebagai bangsa telah melakukan kekelliruan mendasar, yaitu menggunakan pertumbuhan pendapatan per kapita sebagai idiologi operasional dalam manajemen pembangunan bangsa. Dimana letak kekeliruannya?
11. Kekeliruan tersebut terletak pada kenyataan bahwa secara operasional kita telah merekayasa pelecehan manusia dengan memberi penilaian utama bahwa manusia merupakan sumber masalah dan pusat biaya. Memang sepintas lalu rumusan konsep maksimsasi pendapatan per kapita ini masuk akal. Tetapi bilamana ditinjau lebih mendalam maka terlihat betapa melecehkannya rumusan ini terhadap peran manusia dalam sistem dan proses produksi khususnya dan proses pembangunan umumnya. Disini manusia dilihatutamanya sebagaibeban.Bertambahnya jumlah manusia dilihat sebagai penambahan beban berupa peningkatan berbagai kebutuhan seperti pangan, pakaian, perumahan, dan lain lain. Dalam jangka pendek, setahun umpamanya, ini memang benar. Apa yang dikeluarkan untuk pendidikan dan kesehatan tidak bisa digunakan pada saat yang sama bagi peningkatan produksi industri. Kelihatannya kebenaran formil jangka pendek inilah yang dipegang teguh sehingga anggaran pembangunan SDM di bidang pendidikan dan kesehatanbegitu rendah. Sebagaimana sudah dilaporkan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan hanyalah 7.4% sedangkan pada saat yang sama negara negara lain mengeluarkan biaya pendidikan jauh lebih besar; umpamanya, Malaysia dan Thailand, mengeluarkan masing masing 75.4Vodan 20.1%. Demikian juga pengeluaran untuk kesehatan yang hanya 0-7Vo dari CDP pada saat negara-negaralain seperti Malaysia dan Thailand mengeluarkan doubel dari pengeluaran Indonesia. Namun rumusan ini melupakan dan mengabaikan sisi lain dari manusia; bahwa yang menghasilkan pangan, pakaian, perumahan, dan lain lain adalah manusia juga. Ini kekeliruan lainnya yaitu terlalu menekankan jangka pendek. Berbicara mengenai peran manusia memerlukan kerangka berpikir dalam jangka panjang. Potensi produktif manusia hanya bisa dibangun dalam jangka panjang dan pengeluaran untuk bidang-bidang pendidikan dan kesehatan perlulah dilihat sebagai investasi. Dengan tingkat pendidikan yang cukup tirgs dan tingkat kesehatan yang memadai; semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar
PerencanaanPembangunan l{0. 3(V Januari- Maret 2fi13 - p
SumbedayaManusia potensi pertumbuhan ekonomi. Sebagaisatu rumusan matematis dan teoritis, konsep pendapatan per kapita itu boleh boleh saja. Tetapi bilamana digunakan sebagai formula perumusan kebijakan pembangunan yang sifat dasarnya adalah jangka panjang maka dampaknya akan fatal; dampaknya fatal oleh karena menganggap manusia sebagai sumber masalah semata, sebagai sumber biaya semata akan mengabaikan perannya sebagai sumber pertumbuhan dan kemajuan. Kemampuan pikir manusia pengelola pembangunan yang terbatas dan sumber-sumber lain yang juga terbatas diarahkan ke jurusan ya4g salah; ke jurusan memerangi masalah dan bukan memecahkan masalah dengan akibat fatal dari segi memajukan daya saing bangsa. Adanya sentrlaisasi dalam manajemen pembangunan bangsa dan pemerintahan selama ini dan pembatasan pembatasan kepada kebebasanmanusia untuk berkiprah merupakan kelanjutan saja dari pola pikir manusia sebagai sumber masalah dan pusat-pusat biaya. Pola pikir manusia sebagaisumber masalah dan pusat biaya inilah yang telah mengakibatkan begitu banyak kekejaman dan tindakan-tindakan amanusiawi terhadap buruh seperti dalam kasus Marsinah di Jawa Timur. Dari segi prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan, Menganggap manusia sebagai sumber masalah dan pusat biaya sematabukan hanya merupakan pelecehanterhadap manusia tetapi juga berlawanan secara diametris dengan konsep manusia sebagai wakil Tuhan di bumi dan manusia sebagaiciptaan-NYA yang terbaik dan dimuliakanNYA, sebagaimana yang disampaikan dalam surah Al-Baqarah ayat 30 - 34. Bangsa hdonesia jadi kualat karena tidak mensyukuri nikmat-NYA yang berlimpah berupa jumlah manusia yangbanyak. Dari segi agama, khususnya agama islam, dapat dikatakan ini kekeliruan amat mendasar. Materi dijadikan anglima, manusia alat semata. Seharusnyatah jumlah manusia yangbanyak dipupuk kemampuannya di segala bidang utamanya kemampuan manajemen dan teknologinya, sehingga mereka mampu memberi rahmat bagi dirinya dan manusia umumnya dengan maksimal. Oleh karena langkah langkah yang ditempuh adalah yang sebaliknya, maka tidaklah mengherankan bilamana daya saing SDM Indonesia rendah adanya. 72. Pelecehanterhadap peran manusia dalam proses pembangunan terealisir bukan saja melalui rendahnya pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan yang dilihat hanya sebagai beban biaya yang perlu dirninimalisir tetapi juga melalui upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan? Tentu tidak dengan mengandalkan kemampuan manusia sebab tadi sudah dikatakan manusia begitu dilecehkan dalam konsepsi belpikir pendapatan per kapita.ladi, kalau tidak dengan kemampuan manusia, dengan apa?Jawabannya adalah dengan kemampuan modal. Ini kekeliruan lainnya yaitu terlalu mengandalkan peran modal dalam mengupayakan pertumbuhan ekonomi. Dengan aplikasi modal dalam iumlah yang besar dan meningkat maka perfumbuhan ekonomi akan bisa meningkat dalam jangka singkat, pendapatan per kapita juga akan naik dan Indonesia akan meraih kemajuan, sebagaimana Jerman dan Eropa Barat bangkit melalui bantuan Marshall setelah perang dunia kedua. Tetapi dari mana modal bisa diperoleh? Bukankah bangsa Indonesia miskin modal? Modal dalam jumlah besar hanya bisa diperoleh dari luar negei, baik melalui bantuan resmi maupun melalui penanaman modal asing. Ivlaka drupayakanlah pemasukan modal luar negeri dalam jumlah besar, maldn besar makin baik. Ini kekeliruan lainnya yaitu menggantungkan diri pada modal yang datang dan luar. Inilah awal dari bukan sala ketergantungan Indonesia pada luar negeri dan hilangnya kemandirian secara berkelanjutan (kecuali dengan
10 - nrlr"--htryurxo
3{|bruli-Joldi.mgg
$umberdaya Manusia sadar diakhiri). Ini awal dari kelanjutan anggapan zaman penjajahan yang amat keliru bahwa yang serba asing lebih baik dari yang dalam t baik berupa tt urrp.rn manusia. Inilah awal dari kelanggengan mental penjajahan"g"ti di Indonesia, tentu dJam bentuk ba^l umpamanya, dalam bentuk pengagungan peran lembaga lembaga asing dan penasehat asing dalam pembangunan bangsa. Inilah awal daii keadain yang memalukan dan menyedihkan bahwa sebagian elit Indonesia kehilangu. p"i"uyu diri dan kehilangan kepercayaanpada bangsa sendiri. Kehilangan percaya ditl dur, Pengagungan yang serba asing diperkuat dengan fakta fakta lapangan sebagai akibat dari kebijakan yang dihasilkan sendiri sebagaimanayang akan disajikan di bawah ini. Ini semua bisa terjadi bukan oleh karena kesalahan orang asing tetapi kesalahan sendiri.
1 3 . Tetapi sebelum itu kita perlu jawab pertanyaan, apakah benar bangsa Indonesia menggunakan konsep pendapatan per kapita sebagaiformula kebijakan dalam membangun ekonominya?Apakah benar begitu kuat kepercayaanyang diberikan kepada keampuhan formula ini? Memang demikianlah adanya. Dari repelita ke repelita konsep itulah yang digunakan. Umpamanya, dalam Repelita III ditulis antara lain sebagaiberikut :" denganlaju pertumbuhanpenduduksebesar 2Vosetahunmakaproduksi nasionalnyata per kapitaakan meningkatdengansekitar24% setahunselamalima tahun mendatang.Laiu pertumbuhanekonomisebesar 6,SVosetahunitu juga diperkiraknnkesernpatan dan kemampuankita untuk mencapaisasaran-snsaran lain sepertipeningkntankesejahteraan ralcyatsecaramenyeluruh.Disamping itu laju pertumbuhantersebutjuga aknn diusahakan sedemikianrupa sehinggadapat tercapaisasaran-sasaran pembangunanlainnya seperti pemerataanhasil-hasilpembangunandan sebagainya."11)Laju pertumbuhan ekonomi sebesar65% dan pendapatan per kapita sebesar4.5Voper tahun diharapakan akan meningkatkan kemampuan Indonesia meningkatkan kesejahteraanrakyat berikut pemerataan hasil-hasil pembangunan. Sungguh, kalau konsep ini benar, Indonesia sekarang sudah menjadi salah satu negara terkemuka di dunia. Sebagaimanayang diperlihatkan pada Tabel 3, walaupun dalam keadaan krisis, pendapatan per kapita Indonesia meningkat terus.
t4. Namun fakta-fakta lapangan yang dihasilkan oleh kebijakan pembangunan yang ditempuh selama puluhan tahun berbicara lain. Fakta-fakta ini mengatakan bahwa memanglah SDM Indonsia kurang memiliki daya saing dan bahwa pembangunan ekonominya hanya bisa dilanjutkan dengan pemasukan modal yang besar termasuk modal asing. Inilah kesimpulan yang diperoleh dari proses pembangunan selama ini, kesimpulan kesimpulan yang sudah tentu tidak kita senangibersama.Kesimpulankesimpulan ini diperoleh bilamana ditanyakan darimana asalnya pertambahan kekayaan atau pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini dialami. Apakah pertumbuhan itu berasal dari kemampuan manusia Indonesia atau dari modal? Jawabannya adalah dari modal dan bukan utamanya dari kemampuan manusia Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari angka angka sebagaiberikut. Sebuah perhitungan mengemukakan bahwa dalam Repelita I, Repelita II, Repelita III, Repelita rV, dan Repelita V, sumbangan modal kepada pertumbuhan ekonomi melebihi 50%. Dalam tahun 7972 - 7990, dari rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar7.4Vo,'6.7Vo yaitu 90Voberasal dari tambahan modal. Selebihnya yaitu sekitar 70Voberasal dari SDM Indonesia, baik tenaga kerja terdidik maupun tidak terdidik. Peranan produktivitas
Perencanaan Pembangunan l{o.3(VJanuad- Maret2003 - 1 1
Manusia Sumberdaya masyarakat praktis tidak ada dalam periode ini. 12)Bahkanmenurut suatu studi yang baru baru ini dilaksanakan oleh BPS/INFOMET, pada tahun tahun tertentu, peranan tambahan modal bagi pertumbuhan ekonomi begitu besar sehingga peranan atau sumbangan produktivitas masyarakat menjadi negatif. Inilah yang terjadi pada tahun 1982,1.983,7985,7987,dan 7997;pada saat mana produktivitas masyarakat dan 43,297o. 1,02,70Vo,9,34Vo, 46,76Vo, Indonesia menjadi negatif sebesar744,87Vo, waktu 1975 dalam kurun Apakah tidak pernah peranan tambahan modal negatif - 2000 dalam sejarah pembangunan Indonesia? Jawabnya,pernah yaitu pada tahun 7998; peranan tambahan modal dalam pertumbuhan ekonomi negatif 20,1.67o; sehinggaperanan produktivitas masyarakatmelonjak tajam menjadi positif 1.77,7L%.
15. Apa makna besarnya peranan modal dan kecilnya peran produktivitas masyarakat dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini? Hal ini berarti rendahnya daya saing bangsa dan hilangnya kemandirian yang diperlihatkan antara lain oleh hal hal sebagaiberikut: 15.L.Denganbertambahnya kekayaan bangsa, pemilik modal tambah kaya. Yang tidak memiliki modal khususnya yang memiliki hanya tenaga kerja saia akan semakin tertekan baik oleh karena pengangguran yang cenderung maningkat maupun oleh karena daya beli pendapatan masyarakat yang cenderung berkurang. Semua ini berarti yang kaya tambah kaya yang miskin tambah sulit hidup. Kesenjanganyang besar ini merupakan pandangan sehari hari di Jakarta. Di iengah anak anak yang meminta minta belas kasihan, Rp1000Rp2000, kita menyaksikan penggunaan kendaraan pribadi super mewah seperti mobil-mobil merk Jaguar, Mercedes 500, dan lain lain yang masing-masing berharga di atas Rp500 juta. Inilah contoh konkrit pelecehan sistemik terhadap sebagian anak manusia oleh anak manusia lain, dilakukan dengan sadar atau tidak oleh pihak pertama terhadap pihak kedua. L5.2.Penghematan,peningkatan efisiensi dan produktivitas pemanfaatansumbersumber yang dimiliki termasuk sumber daya alam sebagai sumber pertumbuhan ekonomi kurang mendapat perhatian. Sebaliknyayang menonjol selalu adalah pemborosan dan upaya mendapatkan utang barui mengenai pemborosan, kita dapat perhatikan berbagai perjalanan keluar negeri oleh para pejabat yang manfaatnya bagi kepentingan rakyat dapat dipertanyakan; dan betapa mewahnya gedung gedung pemerintah seperti yang terdapat di Jalan Thamrin, dan di Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta,yang ketika seseorangberada di dalamnya dapat bertanya apakah ini semua dapat dibenarkan di tengah begitu banyak rakyat yang terpuruk; semuanya ini merupakan isyarat betapa kuatnya budaya hedonisme dan kemegahan materi telah tertanam di kalangan sebagian elit Indonesia; dan mengenai utang, memanglah utang pemerintah selalu bertambah; umpamanya, pada bulan Desember 2001, utang pemerintah tercatat USfi 77.377juta. Jumlah ini meningkat menjadi US$ 73.509pada bulan Juh 2002. t+r Jadi dalam tempo delapan bulan utang luar negeri pemerintah meningkat dengan US$ 2 milyar lebih. Kita dapat bertanya apakah perlu sekian besar? Apakah memang tidak bisa dikurangi? Persoalannya'adalahsepengetahuan penulis belum ada sfudi independen (independen dari pemerintah, DPR, dan
l{o. 30/Januari- Maret2fi)3 I 2 - p"nn."n""n Pembangunan
$umbedayaManusia donor) mengenai kebutuhan riil utang pemerintah setiap tahun yang benar benar sesuai kepentingan rakyat. Semakin besar jumlah utang semakin besar kewajiban membayar utang. Pembayaran utang tambah berat oleh karena jumlah penduduk terus bertambah. Kewajiban kesejahteraan pemerintah bertambah besar tiap tahun dengan bertambahnya penduduk. Ifulah sebabnya pembayaran utang ini tambah berat disamping jumlah absolut yang meningkat. Dalam tahun 2000 pemerintah telah membayar utang luar negeri sebesar US$ 5.312 juta. Dalam tahun 2001 pembayaran utang meningkat menjadi US$ 7.048 juta. Dalam bulan Januari-Juli 2002, pemerintah sudah mengeluarkan dana sejumlah US$ 4.148 juta membayar pokok utang dan bunga. ls)Anda bisa hitung sendiri dan bayangkan kalau uang sebanyak itu digunakan untuk membiayai peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan rakyat. 15.3.Ada dampak kultural yang amat merugikan bagi pembentukan daya saing masyarakat Indonesia dengan dominannya peran tambahan modal dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu terbentuknya sistem insentif yang melulu didasarkan pada uang dan materi dalam organisasi organisasi kerja seperti pemerintahan dan perusahaan perusahaan; dan anggapan berlebihan terhadap kemampuan orang asing dan cenderung merendahkan terhadap kemampuan bangsa sendiri. Sistem insentif materi dan uang telah mengusir keluar dan tidak memberi tempat kepada sistem insentif yang lain, yang lebih tinggi seperti profesionalisme, nasionalisme dan sistem balas jasa yang gaib atas dasar ' kepercayaan agama, dosa dan pahala. Di daerah daerah tertentu, budaya uang dirumuskan secara praktis dan sinis dengan menggunakan istilah istilah tertentu. SUMUT, umpamanya, diartikan sebagai semua urusan harus memakai uang tunai. Sistem insentif melulu uang dan materi telah mendorong terbentuknya budaya korupsi ke tingkat yang ekstrim. Waktu zarnan pemerintahan Bung Karno, korupsi masih malu malu dan dilaksanakan di bawah meja. Di zarrran Soeharto, korupsi sudah terang terangan, dan dilaksanakan di atas meja. Di zaman sesudah Soeharto, mejanyapun ikut dikorupsi. Ungkapan ungkapan sinis demikian dengan baik menangkap dan mengungkapkan nuansa Indonesia sebagai salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi sulit dikurangi ke tingkat minimal selama sistem insentif didominasi oleh satu unsur saja, yaitu uang. Sistem insentif yang demikian itu telah amat memperlemah kemampuan manajemen bangsa Indonesia mengurus dirinya sendiri dan amat mengurangi daya tahan mental sebagian elit birokrasi dan kepemimpinan. Sejalan dengan dominannya peran uang dan materi dalam sistem insentif adalah terkikisnya secara sistematis kepercayaan pada bangsa sendiri dan terbentuknya anggapan (yang salah) mengenai kehebatan orang asing. Pengikisan ini terjadi secara sistematis oleh karena setiap tahun bangsa Indonesia diberi masukan oleh para pemimpinnya bahwa kelangsungan kehidupan ekonomi Indonesia amat ditentukan oleh keputusan-keputusan orang-orang asing dalam sidang sidang IGGI yang dilanjutkan dengan lembaga CGI dan forum forum bantuan asing lainnya, umpamanya, IMF. Tanpa bantuan asing ekonomi Indonesia dianggap akan ambruk. Sidang-sidang IGGI dan CGI dan IMF dianggap begitu penting tersebut dilaporkan sehingga apa yang terjadi dalam pertemuan-pertemuan secara luas di dalam negeri. Keputusan-keputusan sidang langsung diberitahu kepada Presiden. Di dalam negeri rakyat Indonesia menyaksikan betapa para pejabat _didikte" oleh pejabat-pejabat asing. Salah satu puncak dari kesaksian
Pembangunan No,30/ Januari- Marct2003 - 1 J Percncanaan
Sumbedaya Manusia ini adalah ketika Presiden Suharto, pada tahun 1998, sebelum kejatuhannya ditunggui Oleh Camdessus, direktur IMF, dengan berkacak pinggang, menandatangani LoL Kejadian ini menimbulkan kemarahan banyak banyak kalangan pada waktu itu. Bagaimanapun pengagungan asing ini memiliki dampak negatif terhadap percaya diri sebagian elit Indonesia; seolah olah hanya orang asing yang bisa profesional, bisa dipercaya untuk menyelesaikan masalah. Mengoreksi dan tidak mengulangi hal yang salah ini dan mengembatkan percaya diri dan kepercayaan kepada bangsa sendiri merupakan satu tantangan kultural yang dihadapi pada saat ini. Pengembalian ini membutuhkan upaya tersendiri. Tanpa percaya diri yang kuat dari para pemimpinnya pada segala tingkatan sulit bagi Indonesia untuk menang bersaing di dunia terbuka. '16.
Jelaslahdari uraian di atas Indonesia membutuhkan sebuah perubahan sistemi bukan perubahan sistem kenegaraan; itu sudah tetap yaitu atas dasar prinsip-prinsip pokok yang disepakati sewaktu Republik diproklamirkan dahulu; tetapi sistem operasional yaitu bagaimana merealisasikan apa yang telah disepakati bersama. Apalagi kalau dilihat perkembangan ekonomi akhir-akhir ini yang menunjukkan keadaan yang tidak menguntungkan. Menurut Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia total ekspor kita terus menurun selama bulan Januari - Juli 2002 sebanyak 5,24Vo.Impor juga berkurang pada periode yang sama sebesar 78,79Vo. Penurunan terbesar pada penurunan impor non migas yaitu sebesar27,967o.Investasi baru menurun. Bahkan investasi yang ada pada keluar. Sementarapembayaran utang luar negeri berada dalam jumlah yang cukup besar. Dan para konsumen semakin pesimis. Tidak terdapat tanda-tanda Indonesia akan keluar dari krisis. Segalasesuatu ini berarti mendesaknya perubahan sistem operasional pembangunan bangsa. (Bagian kedua dari tulisan ini akan dimuatpada
14 - p"r"n""n""n Pembangunan llo. 3(Vlanuad - l|arct 2fi)3
edisi 3lmendatang).