4/17/2011
• Mayoritas sumber naskah masih didominasi dari lingkungan ITS. • Sumber Naskah meliputi 2 karakteristik : • Sumber naskah aktif adalah sumber naskah yang sangat menguasai/ berpengalaman dalam hal proses menulis buku. Biasanya mereka menyiapkan naskah sendiri dari ukuran, layout naskah, penyuntingan naskah, hingga reviewer naskah. Sehingga peran kami disini hanya mempersiapkan desain kover, membuat dummy untuk last-review, lalu masuk proses cetak, dst. Sumber naskah pasif adalah sumber naskah yang biasanya dari awal hanya menyiapkan tulisan saja dari kata pengantar dan bab1 – bab akhir. Naskah tersebut biasanya masih berupa file Microsoft word, ukuran A4, font masih ala kadarnya, blum di layout, ukuran buku belum pasti, bahkan naskah sama sekali belum diedit dan disunting.
1
4/17/2011
• Pihak penerbit dalam hal ini biasanya adalah divisi marketing. • Ketika naskah di tunjukkan kepada pihak penerbit (dalam bentuk hardcopy atau softcopy), maka penerbit tidak langsung begitu saja menerima naskah tersebut sebagai order yang telah disepakati, namun masih melalui beberapa proses terlebih dahulu.
• Forum naskah adalah meeting intern antara pihak pimpinan, editor naskah, dan pihak marketing yang isinya membicarakan prospek naskah yang akan diterbitkan menjadi sebuah buku. Yaitu tentang apakah topik tersebut laku dipasaran? Bagaimana kondisi market-nya? Apakah sudah ada buku lain di pasaran dengan judul serupa? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? • Tahap selanjutnya adalah membicarakan tentang surat perjanjian yang ditawarkan kepada pihak penulis. Jika memang naskah tersebut sama sekali tidak memiliki prospek, maka kita tolak, sedangkan jika naskah tersebut memungkinkan untuk diterbitkan, maka dalam surat perjanjian tersebut dibuat dengan option bentuk kerjasama. Tentang jumlah eksemplarnya, siapa pihak yang mendanai, bagaimana pembagian hasilnya, tentang kesepakatan harga penjualannya, tentang prosentase royaltinya, dsb.
2
4/17/2011
• Dalam tahap ini, kedua belah pihak bertemu untuk melakukan kesepakatan. Jika pihak penulis ada yang kurang sepakat dengan penawaran perjanjian yang diajukan oleh pihak penerbit, maka di tahap inilah terjadi negosiasi antara pihak penerbit dengan pihak penulis. • Jika dalam sekali pertemuan belum terjadi kesepakatan, maka memungkinkan bagi kedua belah pihak untuk mendiskusikannya kembali dengan pihak interennya masing-masing.
• • •
•
•
Di tahap ini dilakukan persiapan untuk penerbitan naskah tersebut dengan menguruskan ISBN Di tahap ini SPP juga sudah dibuat. Disini ada pembagian tugas ; bagi Ilustrator dan Desainer Grafis yang menangani masalah kover dan ilustrasi-ilustrasi gambar; bagi layouter yang menangani pengaturan file naskah/ dilayout ke ukuran-jadi buku yang disepakati. Tim editor juga yang mengkoordinasi naskah dari Dummy – hasil kerja tim layout dan desainer – sampai pada tim reviewer naskah yang dipilih untuk mengkoreksi segala kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan dalam peng-editan naskah oleh penerbit. Terkadang reviewer ini dilakukan oleh pihak penulis sendiri, karena memang yang paling memahami maksud dari tulisan itu adalah pihak penulis sendiri. Sehingga dalam tahap reviewer ini sering membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung dari kesiapan naskah ketika awal diberikan kepada pihak penerbit. Jika pengelolaan naskah selesai, maka penulis dan pihak reviewer harus memberikan tanda tangan yang menyatakan naskah ini siap untuk dicetak.
3
4/17/2011
• Tugas desainer disini mempersiapkan desain sampul (cover) semenarik mungkin, lengkap dengan rencana finishingnya. • Selain itu desainer dan illustrator adalah mengkoreksi setiap image yang ditampilkan di dalam naskah, apakah layak cetak ataukah tidak. Seandainya ada image yang resolusinya sangat rendah, grafik yang terlalu tipis garisnya, foto yang pencahayaannya kurang, dan ilustrasi yang kurang baik, maka tugas illustrator/desainer grafis adalah mengeditnya semaksimal mungkin. Kalo tidak bisa diedit, maka haruslah mengkonfirmasi penulis untuk diganti dengan image lain yang sesuai.
• Pe-layout naskah bertugas melakukan penataan naskah dari penulis yang formatnya masih ukuran asli ketikannya (missal A4, F4, dsb) untuk diatur di ukuran buku yang diinginkan. • Selain itu, pe-layout naskah juga mendesain tampilan halaman-halaman isi agar menarik dan mudah dibaca. Header dan footernya, ukuran font-nya, jenis font-nya, spasinya, marginnya, dsb. • Selanjutnya, setelah semua selesai, naskah diprint, untuk dijadikan Dummy. Dijilid bersama dengan kovernya yang telah didesain oleh Bagian Desain Grafis.
4
4/17/2011
Dummy Buku • • •
Dummy buku adalah contoh/model buku yang mendekati buku jadi dan menjadi acuan dari keseluruhan proses penerbitan buku. Idealnya dummy buku bisa dibuat berkali-kali sampai dinyatakan OK oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan buku (penulis, reviewer dan penerbit/percetakan). Ada beberapa studi kasus yang berhubungan dengan fisik: • Cover dari dummy buku sering menjadi bahan perdebatan karena hasilnya sering berbeda dengan buku jadi dari segi kesesuaian warna. Hal ini berhubungan dengan kalibrasi alat dan kompabilitas alat mulai dari tahap pra cetak (contoh: jenis monitor yang berbeda, printer dengan tinta bukan CMYK) sampai tahap film, plat dan cetak (skill operator). • Tebal punggung buku sering belum sesuai. • Perubahan konten buku setelah dummy buku jadi akan mengulang proses dari awal.
•
Setiap koreksi harus tercatat atau terdokumentasi dan selalu melekat pada dummy buku sampai dinyatakan OK.
• Reviewer melakukan pengecekan terhadap naskah yang telah menjadi Dummy. • Yang di cek adalah content dan layout-nya, apakah ada kekeliruan atau tidak. • Pada tahap ini memungkinkan reviewer dan editor berkali-kali merevisi naskah hingga sempurna seperti yang diharapkan. • Jika sudah ok semua, maka naskah tersebut HARUS DITANDATANGANI oleh pihak reviewer dan penulis. • Setelah itu File siap untuk dimasukkan ke dalam proses produksi.
5
4/17/2011
•
Pra-cetak : Menyiapkan file à menentukan menggunakan mesin ukuran apa, diberi kres cetak, cek CMYK-nya udah bener belum, dll. Mentransfer file digital untuk dijadikan separasi film. cover buku biasanya dengan file berformat cdr (corel draw) atau psd (photoshop) atau ai (illustrator). Kalo isi buku biasanya diberikan dalam format pdf (adobe acrobat).
• • • • • • • • • • •
• •
• • •
•
Setelah film selesai à checking Film à masuk proses ekspose Plate. Proses Cetak. Sortir hasil cetak. Pemotongan. Penyusunan halaman (untuk isi) dan Finishing cetak (untuk cover buku). Penjilidan (apakah pake lipat, atau lem). Pemotongan akhir sesuai ukuran buku fix. Sortir hasil akhir. Penyegelan buku dengan plastik (wrapping). Supervisi (pencatatan data, jumlah, dsb). Pengepakan.
Mendistribusikan ke distributor-distributor dan perguruan tinggi. Pada tahap ini ITSPress saat ini menjalin kerja sama dengan seluruh University Press di Indonesia seperti Airlangga University Press (AUP), GAMAPress (UGM), Penerbit ITB, UI Press, UB Press, UDAYANA Press, dll; dimana distribusinya disesuaikan dengan judul dan isi buku. Pada tanggal 21-23 Februari 2011 dalam saresehan penerbit perguruan tinggi di Kebun Raya Bogor terbentuk Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI). ITSPress bekerjasama dengan Distributor CV. PMN (Putra Media Nusantara) untuk distribusi nasional. Saat ini ada beberapa judul yang terbukti cukup laris dan telah dicetak ulang lebih dari 3000 eks, seperti buku-buku Teknik Sipil (Desain Sistim Rangka, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton, Evaluasi Cepat Sistim Rangka, Pengendalian Mutu Beton, Beton Bertulang, dll), buku-buku Teknik Informasi (Sistim Manajemen Keamanan Informasi, Audit Sistim dan Teknologi Informasi, Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi, dll), ataupun buku-buku penulis luar ITS (Perilaku Administrasi, Pendekatan Ekonomi Terhadap Hukum, dll) Discount khusus untuk mahasiswa ITS.
6