Studi Deskriptif Kualitatif Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Mediasi Pembebasan Tanah Oleh PT Dunia Sandang Abadi Textil Di Desa Jaten Klego Boyolali
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
HERU MURDOYO L 100 070 038
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MEDIASI PEMBEBASAN TANAH OLEH PT DUNIA SANDANG ABADI TEXTILE DI DESA JATEN KLEGO BOYOLALI HERU MURDOYO Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta Email:
[email protected]
Abstraks Proses pembebasan tanah sejatinya banyak sekali menuai kendalam dalam pelaksanaannya. Hal tersebut juga terjadi dalam kasus pembebasan tanah yang dilakukan oleh PT. Dunia Sandang Abadi Textile di desa Jaten kecamatan Klego kabupaten Boyolali. Dalam proses pembebasan ini terjadi konflik antara perusahaan dengan warga yang belum setuju menjual tanahnya dengan berbagai alasan.Penelitian ini dilaksanakan di desa Jaten yang merupakan lokoasi pembebasan tanah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara, observasi dan studi pustaka. Validitas data penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif.Hasil penelitian menunjukan (1) konflik anatara warga dengan perusahaan itu disebabkan adanya perbedaan pandangan antara keduabelah pihak (2) Mediasi dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Perangkat desa menjadi mediator. Model mediasi yang digunakan adalah fasilitasi dimana dimana kesepakatan yang akan dicapai akan memenuhi kinginan bersama. (3) Komunikasi interpersonal berjalan dengan efektik dimana syarat-syarat efektivitas komunikasi telah dipenuhi yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Dengan terpenuhinya kelima syarat tersebut, komunikasi interpersonal telah berjalan dan diharapkan dapatmencapai tujuannya yaitu, mengubah sikap dan perilaku. Kata kunci : konflik, mediasi, Komunikasi interpersonal.
utara yang rencananya akan didirikan
PENDAHULIAN
pabrik
Latar Belakang Masalah
produktifitasnya
Di era globalisasi seperti sekarang
perusahaa-perusahaan
Klego Kabupaten Boyolali ini bertujuan untuk
tuntutan pasar yang semakin meningkat.
Textil
didirikan
pabrik
baru
untuk
menunjang proses produksi. Dalam proses
Dalam upaya mencapai tujuannya PT. Abadi
memenuhi
membeli tanah di Desa Jaten, Kecamatan
memper banyak hasil produksinya karena
Sandang
untuk
PT. Dunia Sandang Abadi Textil
swasta
memperlebar jangkaun pasarnya atapun
Dunia
meningkatkan
kebutuhan pasar.
ini perkembangan industri semakin maju. Banyak
guna
berjalanya pembebasan tanah ini tidak
telah
berjalan dengan mulus. Timbul masalah-
membeli tanah di dearah Boyolali bagian 1
masalah
dalam
pembebasan
tanah
Seiring dengan munculnya berbaga
tersebut. Ada sebagian warga yang tidak
fenomena konflik yang terjadi antara
setuju dengan pembebasan tanah dengan
perusahaan dengan warga pemilik tanah,
berbagai alasannya. Pada dasarnya proses
perangkat desa membentuk forum mediasi
bembesan tanah tidaklah mudah untuk
untuk kedua belah pihak. Tujuan dari
dilakukan.
pemilik
mediasi ini adalah untuk tercapainya
mempunyai karakteristik yang berbeda-
kesepakatan anatra perusahaan dengan
beda. Terlebih lagi pembebasan tanah ini
warga
dilakukan
pembebasan
Karena
di
setiap
daerah
pedesaan
yang
pemilik
tanah tanah
dalam
proses
yang
sedang
mayoritas penduduknya bakerja sebagai
berlangsung. Dengan mediasi harapkan
petani. Maka tanah sangatlah penting
ksepakatan yang terjadi menguntungkan
dalah
kedua belah pihak. Dalam proses mediasi
kehidupannya.
Diperlukan
komunikasi yang baik dan persuasif
ini,
supaya warga setuju menjual tanahnya itu.
sangat
interpersonal
perusahaan kurang berjalan dengan baik menimbulkan
sangat
ketidak
warga.
Warga
disini
interpersonal untuk
yang
menyelesaikan
ada.
mempunyai
penting
dinilai
Komunikasi peran
dalam
yang
kesuksesan
pembebasan tanah tersebut.
sepamahan antara perusahaan dengan beberapa
ampuh
permasalahan
Komunikasi yang dilakukan oleh
sehingga
komunikasi
juga
Komunikasi
interpersonal
yang
mempunyai latar belakang yang berbeda-
dilakukan
perangkat
beda, membuat penafsiran pesan yang
warganya
untuk
disampaikan
kesepakatan untuk penyelesaian masalah
mendapatkan
beragam
kepada
mencari
sebuah
reaksi, ada yang setuju adapula yang tidak
dalam
setuju.Untuk
Komunikasi interpersonal yang efektif
mengkomunikasikan
menyelesaikan
permasalahan
dan
pemilik
pembebasan
desa
bukanlah
tanah
seberapa
sering
tersebut.
seseorang
tanah dengan pihak pembeli yaitu PT.
melakukan komunikasi, melainkan adanya
Dunia
maka
kedekatan interpersonal diantara dua belah
media
piahk.
Sandang
perangkat
desa
Abadi
Textil
memerlukan
komunikasi untuk menjembatani antara
Komunikasi
kepentingan warga sebagai pemilik tanah dengan PT. Dunia Sandang Abadi Textil sebagai
pembeli
sehingga
tercapai
interpersonal
dilakukan
perangkat
warganya
untuk
yang
desa
kepada
mencari
sebuah
kesepakatan untuk penyelesaian masalah
kesepakatan antara kedua belah piahk.
dalam 2
pembebasan
tanah
tersebut.
Komunikasi interpersonal yang efektif
Komunikasi Interpersonal Dalam Mediasi
bukanlah
Pembebasan
seberapa
sering
seseorang
Tanah
Oleh
PT
Dunia
Sandang Abadi Textil Di Desa Jaten”.
melakukan komunikasi, melainkan adanya kedekatan interpersonal diantara dua belah
Tujuan Penelitian
piahk.Perangkat desa merupakan pamong dikatakan
Berdasarkan uraian rumusan
kedekatan
masalah yang sudah di jelaskan diatas,
interpersonal dan emosianal terhadap
maka tujuan penelitian ini adalah untuk
warga yang masih menolak menjual
mengetahui
tanahnya
komunikasi
bagi
warganya,
perangkat
desa
jadi
bisa
memiliki
tersebut.
Dengan
adanya
bagaimana
gambaran
interpersonal
yang
kedekatan interpersonal dan emosional
dilakukan PT. Sandang dunia Abadi
tersebut maka menciptakan keterbukaan
Textil dalam penyelesaian masalah
dan saling percaya satu sama lain. Seingga
pembebasan tanah?.
dalam proses komunikasi interpersonal yang dilakukan, warga bisa menerima dan Landasan Teori
mengartiakan pesan yang disampaikan.
Komunikasi
Sejalan dengan tujuan komunikasi interpersonal yaitu, mengubah sikap dan perilaku
orang
lain.
Menurut Effendi (2004:5)
Komunikasi
komunikasi
interpersonal yang dilakukan PT. Dunia
desa
Jaten
telah
seseorang kepada orang lain untuk
berhasil
member tahu atau untuk mengubah
mengubah sikap dan perilaku warga yang tadinya
menolak
menjual
proses
penyampaian suatu pesan oleh
Sandang Abadi Textil dengan perantara perangkat
adalah
sikap, pendapat, atau perilaku baik
tanahnya
secara
menjadi mau mejual hak atas tanahnya
lisan
maupun
tidak
langsung melalui media. Dalam
tersebut. Jadi komunikasi interpersonal
definisi tersebut tersinpul tujuan
yang dilakukan telah berlangsung efektif.
yakni, mengubah sikap, pendapat,
Karena komunikasi interpersonal telah
atau perilaku.
berhasil mengubah sikap dan perilaku Menurut
warga yang menolak tersebut.
Lasswell
cara
yang tepat untuk menjelaskan Berdasarkan latar belakang diatas
komunikasi
maka penulis tertarik untuk mengangkat
adalah
dengan
menjawab pertanyaan : who, say
judul “Studi Deskriptif Kualitatif Peran 3
what, in which channel, to whom,
tak bertujuan. Dengan komunikasi
with
seseorang atau suatu kelompok
what
effect?
Rumusan
pertanyaan tersebut mengandung
dapat
lima
perasaan orang lain atau kelompok
unsur
dasar
dalam
komunikasi, yaitu: a. Siapa
yang
dan
efektif ketika terjadi kesamaan
mengatakan?
makna atara komunikator dengan
pengirim
komunikan terhadap pesan yang
pesan, sumber) yang
sikap
lain. Komunikasi dapat berjalan
(komunikator,
b. Apa
memahami
deberikan disampaikan?
komunikator
kepada
komunikan.
(pesan, ide, gagasan) Komunikasi Interpersonal c. Dengan
saluran
mana?
Komunikasi
(media atau sarana)
interpersonal
d. Kepada siapa? (komunikan,
adalah
komunikasi yang dilakukan
penerima pesan) e. Apa dampaknya? (efek atau
anatar
seseorang
orang
lain
dengan
dalam
suatu
masyarakat atau organisasi,
hasil komunikasi)
dengan menggunakan media Dari paradigma Lasswell
tertentu dan dengan bahasa
tersebu dapat disimpulkan bahwa,
yang mudah dipahami untuk
komunikasi
mencapai tujuan tertentu.
merupakan
suatu
proses penyampaian pesan, idea Komunikasi
atau gagasan dari komunikator
interpersonal biasanya terjadi
kepada komunikan melalui suatu
antara dua orang atau lebih
saluran tertentu dan menghasilkan
secara tatap muka, walaupun
efek-efek tertentu pula. Manusia berkomunikasi
untuk
juga dapat melalui media-
membagi
media
pengetahuan taupun pengalaman.
sekarang
Komunikasi dilakukan manusia
telepon
dengan berbagai cara, misalnya
dapat
ini
akan
berupa
seperti misalnya,
dan
Komunikasi
berbicara, tulisan dan gesture. Komunikasi
modern
internet. interpersonal
terbangun
ketika
komunikasi yang dilakukan
interaktif, translatif, bertujuan atau 4
itu
berjalan
efektif
saat
d. Sikap suportid
berinteraksi. Hal terpenting dalam
e. Kesetaraan
komunikasi
interpersonal
3. Tujuan Komunikasi interpersonal
adalah
Komunikasi
membangun hubungan antar
dilakukan dengan baebagai tujuan, seperti
manusia. 1.
Faktor-faktor
dalam
yang diungkapkan Hidayat (2012 :55)
komunikasi
tujuan
interpersonal Untuk interpersonal
interpersonal
dari
komunikasi
interpersonal
adalah : melakukan yang
komunikasi
efektif
a. Mengenal diri sendiri dan
diperlukan
orang lain.
hubungan yang baik antara komunikator
b. Untuk
dengan komunikan. Menurut Rakhmat
mengetahui
dunia
luar.
(1996:131-136) ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
c. Menciptakan
adalah :
dan
memelihara hubungan yang
a. Percaya,
Jika
bermakna.
seseorang
mempunyai perasaan bahwa
d. Mengubah
dirinya tidak akan dikhianati atau dirugikan itu
akan
sikap
dan
perilaku orang lain.
makan orang lebih
e. Bermain
mudah
dan
mencari
hiburan.
membukan dirinya. b. Perilaku suportif.
f. Membantu orang lain.
c. Sikap terbuka. 2. Efektifitas komunikasi interpersonal Konflik De Vito yang dikutip oleh hidayat (2012:43) komunikasi
efektivitas
Konflik memiliki berbagai definisi
mengandung
yang dikemukakan oleh para pakar yang
mengungkapkan interpersonal
telah di kutip oleh Wirawan. Definisi-
lima karateristik, yaitu :
definisi tersebut antara lain : (Wirawan, a. Keterbukaan.
2010:5)
b. Empati c. Sikap mendukung 5
“A process that begins when an
masalah yang di sengketakan untuk mencari alternatif dan mencapai penyelesaian yang dapat mengakomodasi kebutuhan mereka (Folberg & Taylor, 1986)” (Nugraha, (2009:24).
individual on group perceives differences between
and
itself
individual
or
opposition
and
another
group
about
interest and resources, beliefs,
Secara umum mediasi dapat diartikan
values, or practices that matter
upaya penyelesaian sengketa para pihak
to them.” (Joel A. DiGirolamo)
dengan kesepakatan bersama melaluli
Sedangkan (2010:5)
menurut
konflik
mediator yang bersikap netral, dan tidak
Wirawan
adalah
membuat keputusan atau kesimpulanbagi
proses
para pihak tetapi menunjang fasilitator
pertentangan yang di ekspresikan di antara dua
pihak
tergantung
atau
lebih
mengenai
yang
obyek
untuk terlaksananya dialog antar pihak
saling
denagn suasana keterbukaan, kejujuran
konflik,
dan tukar pendapat untuk tercapainya
menggunakan pola perilaku dan interaksi konflik
yang
menghasilkan
mufakat.
keluaran
konflik.
Metode Penelitian
1. Penyebab konflik Wirawan
Penulis memaparkan
menggunakan
metode
penelitian kualitatif tidak bekerja dengan
adea
mempergunakan
beberapa kondisi objektif yang dapat
data
untuk
ditransformasikan dalam bilangan atau
menimbulkan terjadinya konflik. Kondisi
angka. Penelitian ini juga tidak mengolah
objektif tersebut adalah : (Wirawan,
rumus
2010:8)
dan
tidak
ditafsirkan
atau
diintrepretasikan. Menurut Lexy Moleong, a. Keterbatasan sumber daya alam.
metode
b. Tujuan yang berbeda.
penelitian yang menghasilkan data diskriptif
c. System imbalan yang tidak layak.
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.
d. Komunikasi yang tidak baik, dll.
Dengan demikian laporan penelitian ini
kualitatif
merupakan
prosedur
akan berisi kutipan-kutipan data untuk
Mediasi
memberikan gambaran penyajian laporan “Mediasi adalah suatu proses dimana para pihak dengan bantuan seseorang atau beberapa orang, secara sistematis menyelesaikan
tersebut (Moleong 1996:6).
6
tersebut dimaksudkan untuk mengecek atau
Tempat Penelitian
sebagai perbandingan terhadap data.
Tempat penelitian yang digunakan adalah di desa Jaten kecmatan Klego kabupaten Boyolali.
Ditempat
itulah
2. Teknil Analisis Data
proses
Dalam penelitian kualitataif, data
pembebbasan tanah terjadi.
yang terkumpul berupa kata-kata dan bukan
Teknik Pengumpulan Sempel, Teknik
angka-angka. Jika ada angka-angka itupun
Pengumpulan Data
dipisahkan dari kata-kata yang bermakna dalam penelitian. Salah satu cara yang
1. Teknik Pengumpulan Sampel
dianjurkan
dalam
Teknik pengambilan sampel dilakukan
penelitian
kualitatif
dengan teknik purposive sampling. Menurut
langkah-langkah yang masih bersifat umum
Ruslan (2008:157) purposive sampling
yaitu : reduksi data, penyajian data dan
adalah pemilihan sampel berdasarkan pada
penarikan kesimpulan.
karakteristik
tertentu
yang
mempunyai
sangkut
pautnya
menganalisis adalah
data
mengikuti
dianggap HASIL PENELITIAN
dengan
penelitian.
Pembebasan tanah yang dilakukan PT. Dunia Sandang Abadi Textile tidak
2. Teknik Pengumpulan data
berjalan dengan lancara. Dalam proses
Data dikumpulkan dengan cara yaitu:
pembebasan
wawancara, observasi dan dokumentasi
konflik dengan beberapa warga yang
tanah
tersebut
terdapat
belum bersedia menjual tanahnya. Konflik
Validitas Data dan Teknik Analisis
yang terjadi tersebut disebabkan antaralain
Data
adanya sistem imbalan yang diberikan 1. Validitas Data
perusahaan dirasa kurang layak oleh warga. Sebab lain yang mengakibatkan
Untuk mengembangkan validitas
konflik
data dalam penelitian inidilakukan dengan menggunakananalisis trianggulasi. Menurut Kriyantono (2010:72) analisis trianggulasi
ini
terjadi
kebutuhan,
baik
pihak
perusahaan
sama-sama
adalah warga
faktor atau
membutuhkan
tanah. Dimana ada seorang warga yang
yaitu menganalisis jawaban subyek dengan
lebih memilih tanahnya karena merasa
meneliti kebenarannyadengan data empiris
tanah itu lebih bernilai baginya daripada
(sumber data lainnya) yang tersedia. Hal
uang. Sebagaimana yang dinyatakan bapa Paryoto “ permasalahan itu pasti ada, ada 7
yang bersedia ada pula yang menolak. Hal
interpersonal dilakukan oleh perangkat
seperti itu wajar dalam masalah ini”
desa kepada warga dalam mencari solusi
(wawancara
secara bersama-sama. Dengan hubungan
Sehingga
tanggal
3
pembebasan
Juli tanah
2013). tersebut
yang
mangalami kendala.
positif,
dengan
baik.
juga
telah
Keterbukaan
dengan efektif, itu telihat dari sikap warga
kedua belah pihak. Disini perangkat desa
yang bersedia mengungkapkan segala
autoritative,
segara
kesetaraan
melakukan komunikasi sehingga berjalan
dicapai telah memenuhi kepemtingan
untuk
komunikasi
seseorang akan membuka diri untuk
dengan model ini diharapkan solusi yang
warga
dan
dilakukan
dilakukan yaitu dengan model fasilitasi,
mempengaruhi
keefektivan
efektif, empati, sikap mendukung, sikap
dan saling menguntungkan. Mediasi yang
bisa
melakukan
komunikasi sehingga berjalan dengan
untuk mencari solusi secara bersama-sama
desa
dapat
akan membuka diri untuk melakukan
berfungsi sebagai mediator dalam mediasi
perangkat
warganya
interpersonal yaitu keterbukaan seseorang
desa. Dalam mediasi ini perangkat desa
dimana
desa
faktor-faktor
perusahaan yang dilakukan oleh perangkat
yang
dengan
komunikasi interpersonal dengan baik,
dilakukan mediasi antara warga dengan
mediator
dekat
perangkat
Dalam menyelesaikan konflik yang ada
menjadi
lebih
pendapatnya
secara
bertanggung
jawab.
terbuka Emapti
dan adalah
merasakan apa yang dirasakan oleh orang
menjual tanahnya kepada PT. Dunia
lain,
Sandang Abadi Textile.
yang
dimaksud
disini
adalah
seseorang mampu mengetahui apa yang
Dengan mencari penyelesaian melalui
dirasakan oleh orang lain, melalui sudut
jalur mediasi ini diharapkan kedua belah
pandang
pihak yang bermasalah dapat menemukan
komunikator
solusi yang memuaskan dan menjalin
mendengarkan keluhan yang disampaikan
hubungan baik setelah permasalahan ini
oleh
selesai.
mendukung akan menciptakan hubungan
membuka
itu, diri
yang
efektif,
dimana untuk
Sikap
dimana
komunikasi yang terbuka dan empatik
interpersonal mempunyai peran penting
akan dapat berlangsung ketika susananya
untuk menemukan solusia atas berbagai
mendukung. Sikapap positif merupakan
macam persoalan yang menjadi kendala tanah.
lain
warga(komunikan).
interpersonal
Dalam berjalannya mediasi komunikasi
pembebasan
orang
sikap yang harus dimiliki satiap orang
komunikasi
supaya seseorang tersebut mempunyai 8
perasaan
positif
menciptakan
pada
dirinya
situasi
yang
untuk
layak oleh warga, faktor
kondusif
kebutuhan,
baik
sehingga interaksi berjalan dengan efektif.
warga
Dalam setiap situasi, ketidaksetaraan itu
sama-sama membutuhkan
bisa saja terjadi. Salah seorang pasti ada
tanah.
yang lebih pandai, lebih kaya, lebih
pembebasan tanah tersebut
mapan dari pada yang lainnya. Tidak aka
mangalami kendala.
nada dua orang yang benar-benar setara dalam
segala
bidang.
Akan
tetapi
Sehingga
berfungsi sebagai mediator dalam
efektif
mencari
suasanannya
perusahaan
2. mediasi ini perangkat desa
komunikasi interpersonal akan berjalan jika
atau
pihak
setara.
mediasi
untuk
solusi
secara
Kesetaraan terlihat dimana komunikator
bersama-sama dan saling
dan komunikan merasa setara kerena
menguntungkan.
merekan merupakan bagian dari proses
yang
pembebasan
Dengan
dengan
begitu komunikasi interpersonal berjaln
dengan
denga lancar, sehingga diharapakan tujuan
diharapkan
dari komunikasi interpersonal itu tercapai
dicapai
yaitu, membuat warga yang belum setuju
kepemtingan kedua belah
menjaul
pihak.
tanah
tanahnya
tersebut.
tersebut
menjadi
bersedia menjual tanahnya itu.
dilakukan model
yaitu
fasilitasi,
model
ini
solusi
yang
telah
3. Komunikasi
memenuhi
interpersonal
yang berjalan begitu efektif
KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga
1. Kesimpulan
diharapkan
mampu mengubah perilaku
Berdasarkan sebelumnya
Mediasi
uraian maka
dalam dapat
warga yang sebelumnya
bab
tidak mau menjual menjadi
diambil
bersedia menjual tanahnya.
keseimpulan yang berdasarkan penelitian sebagai berikut : 1. Konflik
2. Saran yang
tersebut
terjadi
Dalam
disebabkan
menalukan
interpersonal,
perangkat
komunikasi desa
perlu
antaralain adanya sistem
menggunakan bahasa yang umum dan
imbalan
diberikan
mudah diterima oleh semua golongan
perusahaan dirasa kurang
dalam menyampaikan pesannya. Dimana
yang
9
di
desa
Jaten
ini
setiap
warganya
mempunyai latar belakang yang berbedabeda, jadi saat berbicara dengan meraka bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang bisa dimengerti oleh mereka. PERSEMBAHAN Terima kasih saya berikan kepada Bapak Drs. Joko Sutarso, SE, M.Si dan Ibu Dian Purworini, S.Sos, MM selaku pembimbing
yang
telah
memberikan
arahan dan masukan dalam menulis skripsi ini hingga semua nya terselesaikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong Uchjana. 2001, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Effendi, Onong Uchjana. 2004. Dinamika Komunikasai. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hidaya, Dasrun. 2012. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta : Graha Ilmu. Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencan Prenada Group. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Moleong, L. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Nugroho, Susanti Adi. 2009. Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa. Jakarta : PT Telaga Ilmu Indonesia. Shimp, Trence A. 2003.Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasan Terpadu. Penerjemah Revyani Sahrial. Jakarta : Erlangga. Ruslan, Rosyadi. 2008. Metode penelitian public relation dan komunikasi. Jakarta : PT Raja Garfindo Persada. Wirawan. 2010. Konflik dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Jakarta : Salemba Humanika.
11