STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DODOL SIRSAK Puri Mayangsari1) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] Djoni2) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi
[email protected] Suyudi3) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Garut, dengan tujuan mengidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta menentukan strategi pengembangan usaha dodol sirsak. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus di perusahaan dodol PD Pusaka 2. Hasil penelitian ini menunjukkan identifikasi faktor internal yang menjadi kekuatan utama usaha dodol sirsak di perusahaan dodol PD Pusaka 2 adalah produk dodol sirsak yang berkualitas dan proses pengolahan mudah. Sedangkan kelemahan utama adalah ketersediaan tenaga kerja dan sarana produksi. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama adalah dukungan pemerintah daerah dan keberadaan agen. Sedangkan ancaman utama adalah kenaikan biaya produksi akibat krisis ekonomi dan pesaing produk sejenis. Implementasi strategi yang paling sesuai dengan keadaan faktor lingkungan Internal dan eksternal perusahaan dalam usaha pengembangan usaha dodol sirsak yaitu dengan mempertahankan kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan mutu dan tepat waktu pengiriman serta meningkatkan volume penjualan melalui pengembangan pasar dan pengembangan produk. Kata kunci : Strategi Pengembangan, SWOT, Dodol Sirsak. ABSTRACT This study was conducted at Garut Regency , with the aim of identifying the factors that the strengths, weaknesses , opportunities and threats, and also to determine it’s growth strategy soursop dodol. The method used is a case study in company of dodol PD Pusaka 2. The results showed that the identification of internal factors become the main
1
force in the company's business soursop dodol PD Pusaka 2 is a great quality and easy processing of soursop dodol product. While the main weakness is the availability of labor and means of production. External factors that become the main opportunities is local government support and the presence of an agent. While the main threat is the increase in production costs due to the economic crisis and competitors similar products. Implementation strategy that best suits of the circumstances Internal and external environmental factors in company in business development efforts soursop dodol is to maintain customer confidence by improving the quality and on-time delivery, and also increase sales volume through market development and product development . Keywords : Strategy Development , SWOT, Soursop Dodol. PENDAHULUAN Salah satu buah tropis Indonesia adalah sirsak (Annona muricata), tanaman buah genus Anona, yang terdiri dari sekitar 100 - 150 spesies. Sirsak masih satu genus dengan srikaya, buah nona, sugar apple, sweetsop (Annona squamosa) serta kemulwo, mulwo, cherimoya (Annona cherimola). Semua spesies dalam genus Anona, berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Latin. Genus Anona menyebar ke seluruh kawasan tropis di dunia, setelah bangsa Eropa datang ke benua Amerika. Sirsak dan juga srikaya, masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis dan Belanda. (Juhaeni Radi, 1997) Sirsak tergolong buah yang tidak mengenal musim. Terlebih kalau tanaman ini tumbuh di lokasi yang terkena sinar matahari penuh, dengan air tanah dangkal, pada ketinggian dataran menengah. Kondisi optimal seperti ini lah, pada satu batang tanaman sirsak akan dijumpai mulai dari bunga, buah muda sampai ke buah tua yang siap petik. Sifat sirsak yang mampu berbuah tanpa musim itulah yang membuat sirsak cocok untuk dikebunkan sebagai obyek wisata agro, maupun sebagai bahan industri konsentrat buah. Meskipun mampu berbuah tanpa musim, namun kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan pada musim kemarau, akan selalu lebih baik dibanding dengan buah yang dihasilkan pada musim penghujan. Salah satu sentral produksi buah sirsak di Provinsi Jawa Barat adalah di Kabupaten Garut dengan jumlah produksi sirsak pada tahun 2012 adalah 48.741 kwintal dengan luas panen sekitar 35.526 pohon. (Pemerintahan Kabupaten Garut, 2012). Menjadi sentral produksi sirsak adalah suatu peluang untuk industri-indutri pengolahan yang menyajikan konsumsi siap makan untuk konsumen karena jumlah penduduk yang cukup besar, peningkatan pendidikan dan pengetahuan masyarakat telah mengakibatkan perubahan pola konsumsi masyarakat ke arah praktis dan bermutu.
2
Masyarakat cenderung memilih untuk mengkonsumsi makanan jadi yang siap makan, sehingga konsumsi rataan makanan jadi selalu meningkat dari tahun ke tahun. Ilustrasi konsumsi rataan makanan per kapita per bulan untuk makanan jadi pada tahun 2002 sebesar 9,7 persen dan meningkat pada tahun 2003 sebesar 9,81 persen, kemudian pada tahun 2004 menjadi 10,28 persen (BPS, 2005). Peluang lain yang menjadi alasan buah sirsak cocok sebagai bahan baku dari pengolahan industri-industri makanan tersebut adalah bahwa buah sirsak memiliki kelemahan yaitu, tidak terlalu mudah untuk dikonsumsi sebagai buah segar. Masyarakat dulu, terkadang mengkonsumsi sirsak dengan menelan “pulp” daging buah itu berikut biji-bijinya. Biji sirsak yang tertelan masuk ke dalam perut itu memang tidak akan menimbulkan gangguan apa pun. Namun masyarakat sekarang yang “berbudaya”, tentu keberatan kalau harus mengkonsumsi sirsak dengan cara menelan bijinya. Padahal, kalau biji itu harus dibuang satu-per satu, baik dengan tangan maupun setelah ada di mulut, akan mendatangkan kesulitan tersendiri. Itulah sebabnya kebutuhan sirsak masam untuk industri, justru lebih tinggi dari sirsak manis sebagai buah segar. Industri dodol secara umum merupakan bagian dari industri makanan jadi. dimana salah satu jenis industri yang dikelompokkan dalam agroindustri hilir yang memanfaatkan
buah
sirsak
sebagai
salah
satu
bahan
baku
produksinya.
Mengembangkan produk dari produk sebelumnya yaitu dodol garut yang sudah lebih dulu populer dikalangan konsumen. Mengolah sirsak menjadi salah satu pilihan untuk pengembangan produk dodol menjadi dodol buah sirsak. Kendati banyak jenis dodol yang juga menjadi makanan khas daerah lainnya seperti dodol betawi hingga dodol nanas subang, namun proses pembuatan dodol sirsak ternyata sangat sederhana dengan bahan baku yang mudah diperoleh. Ciri khas dari dodol sirsak itu sendiri adalah dari aromanya dan rasa masamnya yang justru menjadi suatu rasa yang diminati konsumen. Dukungan lainnya yang menjadi peluang untuk usaha dodol sirsak di garut ini adalah kepopuleran dari dodol garutnya sendiri yang sudah populer di kalangan masyarakat manapun baik dari daerah garut sendiri sampai ke daerah-daerah lainnya. Awalnya dodol garut merupakan industri rumahan, sangat sulit menjumpai fakta yang menyatakan siapa yang pertama kali mengenalkan penganan ringan ini ke Garut. Namun menurut beberapa sumber, industri dodol di kota seluas 3.065,19 km2 ini
3
diprakarsai oleh seorang pengusaha bernama ibu Karsinah di sekitar tahun 1926. Penambah cita rasa dari dodol garut, sangat tepat apabila menggunakan sirsak sebagai bahan baku untuk dodol buah, sehingga menjadi salah satu cara pengembangan produk. Tak heran jika industri dodol garut kini kian menjamur dan membuat kota Garut bisa memproduksi 4.378 ton dodol setiap tahun dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 2.502 orang. Adapun untuk mengetahui strategi apa yang tepat dilakukan untuk pengembangan usaha dodol sirsak adalah dengan cara mengetahui faktor internal yang menjadi kelemahan dan kekuatan serta faktor eksternal yang menjadi ancaman dan peluang. Maka dilakukanlah analisis strategi pengembangan terhadap Perusahan dodol sirsak tersebut agar keberlangsungannya dapat betahan dalam jangka waktu yang panjang. Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari usaha dodol sirsak di perusahaan dodol PD Pusaka 2? (2) Bagaimana alternatif strategi yang tepat dalam pengembangan pada usaha dodol sirsak di perusahaan dodol PD Pusaka 2? Adapun tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha dodol sirsak perusahaan dodol PD Pusaka 2 (2) Menentukan strategi pengembangan usaha dodol sirsak perusahaan dodol PD Pusaka 2. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PD. Pusaka 2. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan yaitu: (1) Kabupaten Garut merupakan kabupaten yang mempunyai oleh-oleh khas makanan berupa dodol. (2) Kabupaten Garut merupakan salah satu sentra produksi komoditas sirsak (3) PD Pusaka 2 merupakan rumah industri yang memproduksi Dodol Sirsak dan sekaligus membuka toko oleh-oleh untuk penjualan produknya. Teknik penentuan responden yang digunakan adalah metode purposive, yaitu dengan sengaja memilih responden yang akan diteliti. Responden yang dipilih adalah 1 orang dari setiap bagian atau divisi dari perusahaan, diantaranya Pemilik Perusahaan, Pengawas Toko, Karyawan Produksi, Karyawan Pengemasan dan Karyawan Penjaga Toko. Responden yang dipilih total nya berjumlah 5 orang.
4
Anilisis strategi untuk pengembangan usaha Dodol Sirsak ini dianalisis secara deskriptif yaitu dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang disertai dengan memanfaatkan peluang dan ancaman. 1) Analisis Faktor Internal IFAS Analisis internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan perusahaan yang dapat dimaksimalkan peranannya dan faktor-faktor kelemahan perusahaan yang harus segera diatasi. Untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut disusun dengan menggunakan matriks IFAS (Internal Factors Analisys Summary). Matriks IFAS nilai yang diperoleh mengidentifikasikan seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dari perusahaan dan respon perusahaan terhadap faktor-faktor internal tersebut 2) Analisis Faktor Eksternal EFAS Analisis internal dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor Peluang perusahaan yang dapat dimaksimalkan peranannya dan faktor-faktor ancaman perusahaan yang harus dihindari. Untuk merumuskan faktor-faktor strategi ekternal tersebut disusun dengan menggunakan matriks EFAS (Eksternal Factors Analisys Summary). Matriks EFAS nilai yang diperoleh mengidentifikasikan seberapa besar peluang dan ancaman yang dapat mempengruhi kelangsungan perusahaan dan respon perusahaan terhadapan faktor eksternal tersebut. 3) Analisis SWOT Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategi suatu organisasi.
5
PELUANG EKSTERNAL
1.Mendukung strategi agresif
3. Mendukung strategi turn-around
KELEMAHAN INTERNAL
KEKUATAN INTERNAL
4. Mendukung stategi devensif
2. Mendukung strategi diversifikasi
ANCAMAN EKSTERNAL
Gambar 1. Matriks Kuadran Analisis SWOT Matriks yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Tabel 1. Matriks SWOT INTERNAL EKSTERNAL PELUANG (O)
ANCAMAN (T)
KEKUATAN (S)
KELEMAHAN (W)
STRATEGI SO Ciptakan strategi menggunakan kekuatan memanfaatkan peluang
yang untuk
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI ST Ciptakan strategi menggunakan kekuatan mengatasi ancaman
yang untuk
SRTATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
6
HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Aspek-aspek yang dianalisis untuk identifikasi kekuatan dan kelemahan internal dapat dilihat pada Tabel 1 dan selanjutnya akan diuraikan secara rinci. Tabel 2. Kekuatan dan Kelemahan Internal pada Perusahaan Dodol PD Pusaka2 No Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weakness) 1 Lokasi Usaha Ketersediaan Tenaga Kerja 2 Sumberdaya Finansial Sarana Produksi 3 Produk yang dihasilkan Kapasitas Produksi 4 Proses Produksi Promosi 5 Kualitas Bahan Baku 6 Penyediaan Bahan Baku Evaluasi Faktor Lingkungan Internal Tahap ini merupakan tahap lanjutan pertama setelah pengidentifikasian faktor lingkungan internal. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, maka disusun matriks IFAS (Internal Factory Analisys Summary) untuk mendapatkan nilai skor. Nilai skor tersebut merupakan hasil penjumlahan total dari hasil perkalian bobot dengan rating masingmasing indikator faktor strategis internal. Pembobotan dilakukan dengan mengklasifikasikan setiap indikator sesuai dengan kepentingan atau rating, sehingga dapat diperoleh bobot dari masing-masing indikator strategis internal (kekuatan dan kelemahan). Hasil pemberian bobot indikator masing-masing strategis faktor lingkungan internal dapat dilihat pada lampiran, sedangkan pemberian rating dilakukan oleh responden. Berdasarkan penyebaran kuisioner pada responden terpilih, maka di peroleh nilai skor pada evaluasi faktor lingkungan internal dapat dilihat pada matriks IFAS (Tabel 3). Pada Tabel 3 terdapat tiga indikator kekuatan yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap pengembangan usaha dodol sirsak perusahaan ini. Indikator strategis internal yang termasuk ke dalam komponen kelemahan yang memerlukan perhatian khusus adalah ketersediaan tenaga kerja yang tidak ada pada saat perusahaan membutuhkan. Total skor yang diperoleh Matriks IFAS yaitu sebesar 3,230. Menunjukkan bahwa faktor lingkungan internal berada pada tingkat kepentingan baik. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa perusahaan dodol PD Pusaka 2 dalam mengendalikan
7
faktor lingkungan internalnya (kekuatan dan kelemahan) sudah baik serta dapat menunjang dalam pengembangan usaha dodol sirsak. No. 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4
Tabel 3. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Faktor Internal Bobot Rating Kekuatan (Strenghts) Lokasi Usaha 0.115 4 Sumberdaya Finansial 0.120 4 Produk yang dihasilkan 0.100 3 Proses Produksi 0.105 3 Kualitas Bahan Baku 0.125 4 Penyediaan Bahan Baku 0.105 3 Sub Total Kelemahan (Weaknesses) Ketersediaan Tenaga Kerja 0.125 4 Sarana Produksi 0.075 2 Kapasitas Produksi 0.080 2 Promosi 0.050 1 Sub Total Total
Skor 0.460 0.480 0.300 0.315 0.500 0.315 2.370 0.500 0.150 0.160 0.050 0.860 3.230
Identifiksi Peluang dan Ancaman Aspek-aspek yang dianalisis untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Peluang dan Ancaman Eksternal Pada Perusahaan Dodol Sirsak PD Pusaka2. No Peluang (Opportunities) Ancaman (Threats) 1 Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah Kenaikan Biaya Produksi 2 Selera Konsumen Pesaing produk sejenis 3 Keberadaan Agen Pemasok bahan baku 4 Budaya membeli Oleh-oleh Pengaruh buah musiman 5 Pertumbuhan Objek Wisata Evaluasi Faktor Lingkungan Eksternal Langkah-langkah dalam evaluasi faktor lingkungan eksternal pada dasarnya sama dengan langkah penyusunan evaluasi faktor lingkungan internal, hanya berbeda pada indikator strategis faktor lingkungan dan analisis yang digunakannya. Faktor lingkungan yang digunakan pada evaluasi faktor lingkungan eksternal meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (treaths), analisis yang digunakannya adalah Matiks EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary). Pembobotan dilakukan dengan mengklasifikasikan setiap indikator sesuai dengan kepentingan atau rating, sehingga dapat diperoleh bobot dari masing-masing
8
indikator strategis internal (peluang dan ancaman). Hasil pemberian bobot indikator masing-masing strategis faktor lingkungan internal dapat dilihat pada lampiran, sedangkan pemberian rating dilakuakan oleh responden. Berdasarkan penyebaran kuisioner pada 5 responden terpilih, maka di peroleh nilai skor pada evaluasi faktor lingkungan eksternal dapat dilihat pada matriks EFAS (Tabel 5). Pada Tabel 5 terdapat tiga indikator peluang yang memberikan pengaruh besar terhadap pengembangan usaha dodol sirsak perusahaan ini. Indikator strategis eksternal yang termasuk ke dalam komponen ancaman yang memerlukan perhatian khusus adalah kenaikan biaya produksi yang mengakibatkan tingginya kenaikan harga jual. Total skor yang diperoleh Matriks EFAS yaitu sebesar 2.708. Menunjukkan bahwa faktor lingkungan internal berada pada tingkat kepentingan cukup baik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dodol PD Pusaka 2 dalam mengendalikan faktor eksternalnya (peluang dan ancaman) sudah cukup baik serta dapat menunjang dalam pengembangan usaha dodol sirsak. Tabel 5. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) No. Faktor Eksternal Bobot Peluang (Opportunities) 1 Dukungan Kebijakan Pemerintah 0.125 2 Selera Konsumen 0.122 3 Keberadaan Agen 0.123 4 Budaya membeli Oleh-oleh 0.133 5 Pertumbuhan Objek Wisata 0.112 Sub Total Ancaman (Threats) 1 Kenaikan Biaya Produksi 0.126 2 Pesaing produk sejenis 0.124 3 Pemasok bahan baku 0.116 4 Pengaruh buah musiman 0.040 Sub Total 1.000 Total
Rating
Skor
3 3 3 2 2
0.375 0.366 0.369 0.226 0.224 1.560
4 3 2 1
0.504 0.372 0.232 0.040 1.148 2.708
Analisis SWOT Berdasarkan aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan maka disusunlah beberapa alternatif strategi pengembangan usaha. Aspek-aspek eksternal dan internal ini dikombinasikan dan disusun dalam matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
9
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan matriks tersebut, maka dihasilkan enam alternatif strategi pengembangan usaha yang dapat dilakukan oleh perusahaan dodol PD Pusaka 2. Dapat dilihat pada tabel 8 dan selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut : Tabel 6. Alternatif Strategi Pengembangan Usaha pada Perusahaan Dodol PD Pusaka 2. Faktor Internal
Faktor Eksternal PELUANG (O) Daftar Peluang Eksternal 1.DukunganKebijakan Pemerintah 2. Selera Konsumen 3. Keberadaan Agen 4. Budaya membeli Oleh-oleh 5. Pertumbuhan Objek Wisata
ANCAMAN (T) Daftar Ancaman Eksternal 1. Kenaikan Biaya Produksi 2. Pesaing produk sejenis 3. Pemasok bahan baku 4. Pengaruh buah musiman
KEKUATAN (S) Daftar Kekuatan Intrenal 1. Lokasi Usaha 2. Sumberdaya Finansial 3. Produk yang dihasilkan 4. Proses Produksi 5. Kualitas Bahan Baku 6. Penyediaan Bahan Baku STRATEGI S-O 1.Mempertahankan kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan mutu dan tepat waktu pengiriman. (S1,S2,S3,S4,S5,S6-O2,O3,O4,O5) 2.Meningkatkan volume penjualan melalui pengembangan pasar dan pengembangan produk. (S2,S3,S4,S5-O1,O2,O3,O4,O5)
STRATEGI S-T 1.Strategi unggul mutu mempertahankan pelanggan yang sudah ada, meningkatkan mutu layanan dan meningkatkan image/citra perusahaan di mata pelanggan (S1,S2,S3,S4,S5,S6T1,T2)
KELEMAHAN (W) Daftar Kelemahan Internal 1.Ketersediaan Tenaga Kerja 2. Sarana Produksi 3. Kapasitas Produksi 4. Promosi
STRATEGI W-O 1. Melakukan promsi dengan memanfaatkan tempat-tempat wisata sebagai ojek pembantu. (W1,W2,W3-O1,O2,O3,O4,O5)
2. Memaksimalkan kapasitas produksi dengan meningkatkan jumlah bahan baku yang masuk dan memanfaatkan proses pengawetan bahan baku, untuk keberlangsungan proses produksi (W1,W2,W3-O2,O3,O4,O5) STRATEGI W-T 1.Meningkatkan kualitas pemasaran untuk meningkatkan pelanggan pada pasar yang ada dan masuknya pesaing baru melalui promosi (W1,W3,W4T1,T2)
Matriks kuadran menunjukkan posisi perusahaan berada dalam situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan yang ada untuk kemajuan perusahaan. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth orientied strategy). Strategi yang bisa diterapkan adalah pengembangan pasar dan pengembangan produk yang telah dijelaskan lebih rinci dalam matriks SWOT.
10
O= 1.560
KUADRAN III
KUADRAN I
0.412
W= 0.860
S= 2.130 Keterangan : S
: 2.130
W
: 0.860
KUADRAN II
KUADRAN IV
1.270
T= 1.148
O
: 1.560
T
: 1.148 : 0.421
Gambar 2. Matriks Kuadran perusahaan dodol PD Pusaka 2 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di perusahaan dodol PD Pusaka 2, dapat disimpulkan bahwa: 1) Faktor internal yang menjadi kekuatan utama usaha dodol sirsak di perusahaan dodol PD Pusaka 2 adalah produk dodol sirsak yang berkualitas dan proses pengolahan mudah. Sedangkan kelemahan utama adalah ketersediaan tenaga kerja dan sarana produksi. Faktor eksternal yang menjadi peluang utama adalah dukungan pemerintah daerah dan keberadaan agen. Sedangkan ancaman utama adalah kenaikan biaya produksi akibat krisis ekonomi dan pesaing produk sejenis. 2) Implementasi strategi yang paling sesuai dengan keadaan faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan dodol PD Pusaka 2 dalam usaha pengembangan usaha dodol sirsak yaitu dengan mempertahankan kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan mutu dan tepat waktu pengiriman serta meningkatkan volume penjualan melalui pengembangan pasar dan pengembangan produk.
11
Saran Implementasi strategi pengembangan usaha dodol sirsak di perusahaan dodol PD Pusaka 2 adalah: 1) Strategi untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan mutu, tepat waktu pengiriman diperlukan perbaikan terhadap kelemahan utama dari perusahaan itu sendiri yaitu ketersediaan tenaga kerja yang perlu di tingkatkan kedisiplinannya untuk semua tugas serta meningkatkan skala usaha. 2) Strategi untuk pengembangan pasar perusahaan bisa memanfaatkan objek wisata dengan lebih optimal dan untuk pengembangan produk hal yang perlu dilakukan perusahaan adalah inovasi pada bentuk produk dodol sirsak yang leih bervariasi dan memperbaiki kemasan produk menjadi lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA Freddy Rangkuti. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Freddy Rangkuti. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Juhaeni Radi. 1997. Sirsak Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta : Kasinius Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Muslimin Nasution. 2002. Pengembangan Kelembagaan Koperasi Pedesaan untuk Agroindustri. Bogor : IPB Press. Sumeru Ashari. 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET Usman Rianse dan Abdi. 2012. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi). Bandung : Alfabeta
12