PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN TINGKAT PENGHASILAN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh :
Fransisca Melani NIM : 128114002
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA DAN TINGKAT PENGHASILAN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh : Fransisca Melani NIM : 128114002
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu,maka janganlah sampai engkau menelantarkan mereka karena kerja kerasmu.
Kupersembahkan karya kecil ini untuk Yesus Kristus dan Bunda Maria Mama, Papa, dan Kakak Sahabat serta almamaterku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan Bunda Maria, karena kebaikanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Penulisan skripsi ini berjudul EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36: KAJIAN FAKTOR USIA DAN TINGKAT PENGHASILAN DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Aris Widayati, M.Si., Ph. D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. selaku Ketua Jurusan dan Wakil Ketua Program Studi Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama dan Dita Maria Virginia,
S.Farm., M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing pendamping, yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan dan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Dr. Fenty, M.Kes., Sp. Pk., Phebe Hendra, M.Si., Ph. D., Apt. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji, memberikan saran dan kritik terhadap skripsi ini. 5. Seluruh dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah dengan sabar dan tulus memberikan ilmu serta mengajarkan integritas seorang akademisi kepada penulis. 6. Seluruh civitas akademika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah sudi membantu penulis selama kuliah di Fakultas Farmasi USD.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Orang Tuaku tercinta dan tersayang, Aloysius Urip Suroso, A.Md.Pd. dan Emiliana Sarjilah, S.Pd.Aud., yang selalu memberikan semangat, dorongan, cinta, kasih sayang dan doa. 8. Kakakku tersayang Maria Melati, S.H. untuk semangat, dukungan dan doanya. 9. Sahabat-sahabatku : Yovitha Mayang Sari Setiarno, Violetta Jesmile, Dewi, dan Indah atas semangat, dan dukungannya, semoga persahabatan kita akan tetap bertahan selamanya. 10. Seluruh teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan bantuan yang diberikan. 11. Trisna Hasrat, Bonifasia Anna, dan Fransisca Ratih selaku teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi atas segala dukungan dan kerjasama selama penyusunan skripsi dari awal hingga akhir. 12. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis selama ini, terima kasih. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, baik dalam kalimat maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang hukum dan semua pihak yang telah membacanya.
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................
v
PRAKATA ..................................................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
viii
DAFTAR ISI ................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................
xi
ABSTRAK........................................................................................................
xii
ABSTRACT................................ ....................................................................
xiii
1. Pendahuluan ...................................................................................
1
2. Metode
...................................................................................
3
2.1 Jenis dan Desain Penelitian .........................................................
3
2.2 Permohonan Ijin dan Kerjasama ..................................................
3
2.3 Pembuatan Informed Consent ......................................................
3
2.4 Validitas dan Reiabilitas Instrumen Penelitian ............................
4
2.5 Penetapan dan seleksi calon responden ......................................
4
2.6 Pengukuran tekanan darah.............................................................
5
2.7 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan..................................
5
2.8 Penjelasan Hasil Pemeriksaan.......................................................
5
2.9 Pengelompokan Data Dan Analisis Data .......................................
6
3. Hasil dan Pembahasan ......................................................................
6
4. Kesimpulan
...................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA ………………………. ...............................................
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................
18
BIOGRAFI PENULIS .................................................................................
50
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Responden di Kecamatan Kalasan ........................................
7
Tabel II. Karakteristik dan Distribusi Data Responden di Kecamatan Kalasan .....................................................................
8
Tabel III. Distribusi Data Skor SF-36 Responden di Kecamatan Kalasan ......
8
Tabel IV. Perbedaan TDS, TDD, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun .....................................
9
Tabel V. Perbedaan TDS, TDD, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 Tahun dan 40-59 Tahun .......................................
10
Tabel VI.Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36 ............................................................
11
Tabel VII. Perbedaan Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36..............................................................
13
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek dan Informed Consent.........................................................
19
Lampiran 2.
Pedoman Wawancara...........................................................
22
Lampiran 3.
Ethical Clearance................................................................
24
Lampiran 4.
Surat Izin Penelitian............................................................
25
Lampiran 5.
Validitas dan Reliabilitas Alat............................................
26
Lampiran 6.
Kuisioner SF-36...................................................................
28
Lampiran 7.
Cara Mengskoring SF-36.............................................
33
Lampiran 8.
Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Spygmomanometer dan Raksa.....................................
34
Lampiran 9.
Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36..................
37
Lampiran 10.
Spss Profil Responden di Kecamatan Kalasan............
39
Lampiran 11.
Spss Uji Normalitas Kolmogorv Karakterisrik dan Distribusi Data Responden di Kecamatan Kalasan.....
Lampiran 12.
Spss Uji Normalitas Kolmogorv Distribusi Data Skor SF-36 Responden di Kecamatan Kalasan....................
Lampiran 13.
40 40
Spss Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun.......................................
Lampiran 14.
41
Spss Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, BMI dan Usia pada ≤UMR dan >UMR.......................................................
Lampiran 15.
Spss Tabel VI. Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36.................................
Lampiran 16.
42 43
Spss Tabel VII. Perbedaan Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF36..................................................................................
45
Lampiran 17.
Uji Besar Sampel.........................................................
47
Lampiran 8.
Skor Kuisioner SF-36 Versi II....................................
48
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Status kesehatan yang buruk menunjukkan kualitas hidup yang buruk. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup adalah umur, pendidikan, penghasilan dan jenis kelamin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perbedaan usia dan tingkat penghasilan dari kualitas hidup di responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah penduduk usia 40-75 tahun. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dan dilakukan di tiga dukuh di Kecamatan Kalasan, yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, dan Padukuhan Dhuri. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan untuk masing-masing delapan domain kualitas hidup SF-36 dengan tingkat pendapatan dan faktor usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas hidup dengan kelompok usia pada aspek fungsi fisik (p<0,05) dan peranan fisik (p<0,05). Variabel tingkat penghasilan mempengaruhi kualitas hidup pada aspek peran fisik (p<0,05) dan peran emosi (p<0,05). Nilai p dengan taraf kepercayaan 95%. Kata kunci: Hipertensi, Kualitas Hidup, faktor usia dan tingkat penghasilan.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Hypertension is a condition of an increasing in systolic blood pressure more than 140 mmHg and diastolic blood pressure more than 90 mmHg. Low health status indicates low quality of life. Factors that may affect the quality of life are age, education, income and gender. The purpose of this study was to evaluate differences in age and income level of the quality of life in hypertensive respondents in Kalasan District, Sleman. This type of research is an observational study with cross-sectional approach. Respondents in this study is the population aged around 40-75 years. Sampling was done by cluster random sampling and conducted in three hamlets in Kalasan District, namely Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, and Padukuhan Grumbulgede. Data analysis was performed with the KolmogorovSmirnov normality test, followed by t test independent for each of the eight domains SF-36 quality of life with the income level and age. The results showed that there is a relationship between the quality of life by age groups on aspects of physical function (p <0.05) and physical role (p <0.05). Variable income levels affect the quality of life in the aspect of physical role (p <0.05) and the role of emotions (p <0.05). The p-value of with a level of 95%. Keywords: Hypertension, Quality of Life, Factors Age and Income Levels.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Pendahuluan Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Kementrian kesehatan tahun 2013, hipertensi merupakan suatu keadaan adanya peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Data departemen kesehatan tahun 2008 menyebutkan pravalensi di Indonesia sebesar 31,7%. Prevalensi hipertensi tertinggi diduduki oleh kelompok umur diatas 75 tahun sebanyak 63,8%, rentang umur 6574 tahun sebesar 57,6%, rentang umur 55-64 tahun sebesar 45,9%, rentang umur 45-54 tahun 35,6%, rentang umur 35-44 tahun sebesar 24,8% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Prevalensi hipertensi, tingkat kesadaran hipertensi, terapi hipertensi dan pengendalian tekanan darah responden uisa 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta masing-masing adalah 357 responden, 25,8%, 12,8% dan 1,1% (Pratiwi, 2015). European Society of Hypertension (ESH) dan European Society of Cardiology (ESC) (2013) mengklasifikasikan tekanan darah yaitu kategori normal dengan tekanan darah sistolik 120-129 mmHg dan tekanan darah diastolik 80-84 mmHg, kategori hipertensi kelas 1 tekanan sistolik 140-159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90-99 mmHg, kategori hipertensi kelas 2 tekanan sistolik 160-179 mmHg dan tekanan darah diatolik 100-109 mmHg, kategori hipertensi kelas 3 tekanan darah sistolik ≥180 dan tekanan darah diastolik ≥110 (Mancia et al., 2013). Faktor risiko hipertensi dapat dipengaruhi faktor usia dan faktor ekonomi yaitu penghasilan (Carvalhoet al., 2012). Semakin tua seseorang semakin besar risiko terserang hipertensi. Umur antara 40-60 mempunyai risiko terkena hipertensi, disebabkan
arteri
kehilangan
elastisitasnya
atau
kelenturannya
seiring
bertambahnya usia (Kumar, 2010). Hasil penelitian Abed dan Abu-Haddaf (2013) menunjukkan bahwa dari 75,8% penderita hipertensi adalah subyek dengan pendapatan rendah dan 15% penderita hipertensi dengan pendapatan tinggi. Penghasilan lebih tinggi akan lebih mudah melakukan terapi hipertensi secara rutin khususnya terapi farmakologi dan mudah untuk memeriksa kesehatannya pada sarana tenaga kesehatan.Penelitian Pratiwi (2015) menunjukkan adanya pengaruh
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap kesadaran dan terapi hipertensi pada kelompok responden yang berpenghasilan rendah. Penelitian Hayes et al. (2008) diketahui bahwa 30% responden yang menderita hipertensi cenderung menyebutkan bahwa dirinya memiliki status kesehatan yang buruk dibandingkan dengan yang tidak hipertensi. Kualitas hidup mendeskripsikan istilah yang merujuk pada emosional, sosial dan kesejahteraan fisik seseorang, juga kemampuan mereka untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari (Donald, 2009). Pada responden lansia dengan hipertensi memiliki kualitas hidup yang buruk lebih banyak dibandingakan dengan kualitas hidup normotensif. Pengukuran kualitas hidup dapat menggunakan instrumen kualitas hidup 36-item short-form and Health Survey (SF-36). SF-36 merupakan salah satu instrumen pengukuran kualitas hidup yang dipakai secara luas untuk berbagai macam penyakit. Hasil yang didapatkan dari kuesioner SF-36 merupakan nilai skor kualitas hidup (Silitonga, 2007). Short Form-36 sebuah kuesioner survei yang mengukur 8 kriteria kesehatan yaitu fungsi fisik, keterbatasan peran karena kesehatan fisik, tubuh sakit, persepsi kesehatan secara umum, vitalitas, fungsi sosial, peran keterbatasan karena masalah emosional, dan kesehatan psikis. Pengukuran ini menghasilkan nilai skala untuk masing-masing delapan kriteria kesehatan dan dua ukuran ringkasan kesehatan fisik dan psikis. Kuesioner SF-36 memiliki skor yang berkisar antara 0-100, dengan nilai 100 sebagai kualitas hidup terbaik. Delapan domain kualitas hidup SF-36 dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu ringkasan kualitas hidup fisik (Komponen Fisik Ringkasan (PCS)) yang terdiri dari fungsi fisik, peran fisik, nyeri, kesehatan umum dan kualitas hidup emosional (Ringkasan Komponen Mental (MCS)) yaitu energi, fungsi sosial, peran emosi dan kesehatan mental (Carvhlo et al. 2013). Prevalensi hipertensi di Indonesia tinggi dan hipertensi dapat mempengaruhi kualitas hidup maka perlu adanya penelitian mengenai evaluasi perbedaan kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun dengan perbedaan usia dan tingkat penghasilan.Penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman di 3 Padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat evaluasi
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kualitas hidup Kecamatan Kalasan oleh pemerintah Kabupaten Sleman dan masukan bagi instansi kesehatan masyarakat setempat terkait dengan kualitas hidup responden hipertensi, serta untuk menjadi informasi terkait perbedaan faktor usia dan tingkat penghasilan terhadap kualitas hidup pada responden hipertensi bagi masyarakat. 2. Metode 2.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik, dengan rancangan cross-sectional. Teknik penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling. Purposive sampling digunakan pemilihan Kabupaten Sleman, Kecamatan Kalasan, Desa Selomartani dan Tirtomartani, serta penentuan padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede. 2.2 Permohonan Ijin dan Kerjasama Permohonan ijin ditujukan kepada Bapeda kemudian melakukan permohonan ijin kepada kepala Desa Tirtomartani dan Selomartani, selanjutnya permohonan ijin juga ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada YogyakartaRef: KE/FK/251/EC/2016 untuk memperoleh ethical clearance. Ethical clearance bertujuan untuk memenuhi etika penelitian, karena dalam penelitian menggunakan tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasi. 2.3 Pembuatan Informed Consent Pembuatan informed consent harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Peneliti menjelaskan secara isngkat mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian. Responden diminta untuk mengisi informed consent secara lengkap dan benar mengenai nama, alamat, umur, dan menandatanganinya. Tujuan dari pembuatan informed consent yaitu karena dalam penelitian ini menggunakan responden manusia maka untuk menjamin kerahasiaan hasil dari penelitian yang nantinya akan di publishkasikan.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah panduan wawancara dan kuisioner SF-36 (Short-Form-36) yang telah dilakukan validasi dengan metode konvergen dan deskriminan.Validasi konvergen memperlihatkan bahwa semua item pertanyaan menghasilkan nilai ≤0,40 dan uji validitas diskriminan menunjukkan setiap pertanyaan pada masing-masing domain yang diujikan menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan nilai pada domain lain (Rachmawati,2014). Uji reliabilitas instrument SF-36 menggunakan nilai cronbach alpha yang mempresentasikan bahwa kuisioner tersebut reliable dan dilakukan oleh Professional Judgement. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer digital yang telah dilakukan validasi dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas spygmomanometer dilakukan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan tekanan darah probandus menggunakan spygmomanometer digital dan spygmomanometer raksa pada tiga probandus yaitu probandus tekanan darah rendah, probandus tekanan darah tinggi dan probandus tekanan darah normal. Hasil pengukuran yang diperoleh dilakukan uji t berpasangan dengan taraf kepercayaan 95% dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan bermakna pada hasil pengukuran. Hasil valid jika terdapat perbedaan bermakna atau nilai p yang diperoleh ≥0,05. Uji reliabilitas dilakukan percobaan pada tiga probandus yaitu tekanan darah normal, tekanan darah rendah dan tekanan darah tinggi masing-masing sebanyak 3 kali pengukuran, dengan jarak waktu 5 menit setiap pengukuran. 2.5 Penetapan dan Seleksi Calon Responden Pemilihan responden hipertensi penelitian ini menggunakan teknik cluster random, responden hipertensi yang memiliki usia 40-75 tahun di Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, dan Padukuhan Grumbulgede di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dilakukan melalui 2 kriteria, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang berusia 40 -75 tahun dan memiliki tekanan darah ≥ 140 mmHg/ ≥ 90 mmHg. Sedangkan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi informed consent dan diwawancarai. Penetapan calon seleksi dilakukan dengan cara door to door. Pada penelitian ini digunakan 200 responden. Perhitungan besar sample untuk t test menggunakan aplikasi power and size sample dengan nilai alpha 0,05 yang berarti tingkat kepercayaan 95% dengan kesalahan 5%, power 0.8, standard deviation 10, delta sebesar 50 dan nilai m sebesar 1 sehingga membutuhkan besar sampel sebanyak 2 orang. Sehingga membutuhkan 4 orang untuk 2 kelompok yaitu kelompok usia dan kelompok tingkat penghasilan. 2.6 Pengukuran Tekanan Darah Pengukuran tekanan darah untuk responden yang telah menandatangani informed consent, dilakukan pada bagian lengan kiri atas diletakkan pada meja dan dalam
posisi
duduk
tegak.
Pengukuran
tekanan
darah
menggunakan
sphygmomanometer digital. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali berturut–turut, dan masing-masing pengukuran diberikan jeda selama 2 menit. Jika hasil pengukuran kedua berbeda ≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan pengukuran ketiga. Dua data pengukuran dengan selisih terkecil dengan pengukuran terakhir dihitung reratanya sebagai hasil ukur tensi. 2.7 Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan Responden yng sudah menandatangani informed consent akan diukur tinggi badan dengan cara berdiri tegak pada tiang kemudian diukur dengan menggunakan alat pengukur tinggi badan. Responden diukur berat badan dengan alat timbangan berat badan. Alat yang digunakan telah dilakukan kalibrasi dari Badan Metrologi, tujuan kalibrasi unutk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi mengenai hasil pengukuran yang dilakukan. 2.8 Penjelasan Hasil Pemeriksaan Peneliti menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan pengukuran tekanan darah kepada responden secara langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan penggalian beberapa informasi dari responden melalui wawancara. Informasi yang didapat dari responden akan dikelompokkan sebagai data analisis.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.9 Pengelompokan Data dan Analisis Data Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yakni menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan interpretasi data. Data akan dikumpulkan dari hasil nilai SF-36 kemudian diolah dengan komputer. Data yang diperoleh akan dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov, karena sampel yang dibutuhkan >50 responden. Data akan dilanjutkan dengan t-test tidak berpasangan, untuk melihat perbedaan rerata skor nilai kualitas hidup (SF- 36) responden penderita hipertensi pada dua kelompok usia dan tingkat penghasilan. 3 Hasil dan Pembahasan Penelitian ini mengambil subyek uji sebesar 205 responden hipertensi. Subyek eksklusi sebanyak 160 orang terkait dengan tekanan darah rendah, tekanan darah normal dan subyek yang menolak. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perbedaan kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun
menggunakan instrumen
kualitas hidup SF-36 terhadap faktor usia dan tingkat penghasilan. Penelitian ini melakukan uji validasi kuisioner SF-36, hasil analisis validasi kuisioner SF-36, menunjukkan bahwa nilai setiap item
≥0,4 berarti kuisioner valid. Hasil uji
reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach Alphadomain fungsi fisikα=0,769,peran fisik α=0,833, peran emosional α=0,850, fungsi sosial α=0,812, nyeri α=0,874, energi α=0,759, kesehatan mentalα=0,760, dan kesehatan umum α=0,760. Suatu variabel dikatakan variabel jika nilai Cronbach Alpha >0,6 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan (Gani et al., 2015). Pada penelitian ini dilakukan uji validasi alat pengukuran tekanan darah dan nilai validasi alat p>0,05 hal ini dapat diartikan tidak ada perbedaan antara menggunakan alat pengukuran tekanan darah raksa dengan pengukuran tekanan darah digital, sehingga penelitian ini menggunakan alat pengukuran tekanan darah digital.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Profil Responden di Kecamatan Kalasan Variabel
n responden
Presentase (%)
p
140 65
68,3 31,7
<0,01*
95 110
46,3 53,7
0,23
111 94
54,1 45,9
0,29
138 67
67,3 32,7
<0,01*
134 71
65,4 34,6
<0,01*
Umur 40-59 60-75 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Body Mass Index (BMI) >25 kg/m2 ≤25 kg/m2 Tingkat Pendidikan ≤SMP >SMP Tingkat Penghasilan ≤UMR >UMR *berbeda bermakna
Pada Tabel I, rentang usia 40-59 tahun sebesar 140 orang (68,3%) lebih banyak dibandingkan dengan responden dengan usia 60-75 tahun, nilai p<0,01 berarti ada perbedaan proporsi antara kelompok responden berusia 40-59 dan kelompok responden usia 60-75 tahun. Hal ini dapat disebabkan pada saat pengambilan data di Kecamatan Kalasan lebih banyak ditemukan kelompok responden usia 40-59 tahun dibanding kelompok usia 60-75 tahun. Dilihat dari faktor tingkat pendidikan, proporsi terbanyak yakni responden dengan tingkat pendidikan ≤SMP sebanyak 138 orang (65,4%), nilai p<0,01. Tingkat penghasilan responden penelitian lebih banyak responden yang memiliki penghasilan ≤UMR dibandingkan dengan >UMR yaitu 134 orang (65,4%), nilai p<0,01. Faktor Body Mass Index (BMI) dan jenis kelamin memiliki proporsi yang tidak berbeda dengan nilai p masing-masing 0,23 dan 0,29. Nilai P diuji menggunakan statistik chi square nonparametric untuk melihat tidak ada perbedaan atau ada perbedaan proporsi antara dua kelompok variabel.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel II. Karakterisrik dan Distribusi Data Responden di Kecamatan Kalasan Karakteristik Mean ± SD Nilai p Usia (tahun) 54,2±9,4 0,63* Tekanan Darah Sistolik (mmHg) 160,5±17,3 0,00 Tekanan Darah Diastolik (mmHg) 91,6±11,3 0,39* Denyut Nadi 82,9±11,9 0,16* Body Mass Index (kg/m2) 25,7±4,3 0,67* Keterangan: *p>0,05=terdistribusi normal Tabel II menggunakan uji statistik Kolmogorov-smirnov, hasil tabel diatas memiliki nilai p>0,05 pada karakteristik usia, tekanan darah diastolik (mmHg), denyut nadi dan BMI, artinya bahwa karakteristik tersebut terdistribusi normal. Data yang tidak terdistribusi normal yaitu karakteristik tekanan darah sistolikdengan nilai p<0,05. Rata-rata tekanan darah sistolik masyarakat di Kecamatan Kalasan yaitu 160,5±17,3, sebagian besar responden tergolong hipertensi kelas II (Mancia et al, 2013). Rata-rata BMI pada responden Kecamatan Kalasasn 25,7 kg/m2 hal ini menunjukkan sebagian besar responden di Kecamatan Kalasasn memiliki kelebihan berat badan. Tabel III. Distribusi Data Skor SF-36 Responden di Kecamatan Kalasan Domain Fungsi Fisik Peran Fisik Nyeri Kesehatan Umum Energi Fungsi Sosial Peran Emosi Kesehatan Mental
Mean ± SD 91,1±14,6 52,5±42,9 58,7±17,8 62,6±9,4 73,1±14,7 75,3±20,7 52,8±42,5 81,5±14,3
Nilai p <0,01* <0,01* <0,01* <0,01* <0,01* <0,01* <0,01* <0,01*
*p<0,05 tidak terdistribusi normal Berdasarkan tabel III setiap domain kualitas hidup memiliki nilai p<0,05 artinya bahwa setiap domain kualitas hidup tidak terdistribusi normal, namun berdasarkan teorema limit pusat menyatakan bahwa apabila suatu populasi tidak terdistribusi normal, untuk sampel cukup besar (n>30), kurva distribusi sampling akan berpusat pada nilai parameter populasi dan akan memiliki sifat distribusi normal (Gani et al. 2015; Gunawan, 2009). Pada penelitian memiliki jumlah responden yang besar lebih dari 30 responden, sehingga data yang diperoleh dan 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah dilakukan uji normalitas dapat dikatakan terdistribusi normal sehingga data dapat dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan untuk melihat kebermaknaan antar kelompok yaitu antara usia, jenis kelamin, body mass index dan faktor sosioekonomi terhadap skor tiap domainSF-36. Hasil rata-rata skor responden di Kecamatan Kalasan domain fungsi fisik yaitu 91,3±14,3, merupakan rata-rata skor tertinggi pada domain fungsi fisik dibandingkan rata-rata skor domain lainnya. Hasil rata-rata skor domain peran fisik responden di Kecamatan Kalasan yaitu 52,0±42,8, merupakan rata-rata skor terendah pada domain peran fisik dibandingkan dengan skor domain fungsi fisik, nyeri, kesehatan umum, energi, fungsi sosial, dan kesehatan mental. Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun. Usia
Tekanan Darah Sistolik (mmHg) Tekanan Darah Diastolik (mmHg) Pulse BMI (kg/m2) *p<0,05 berbeda signifikan
60-75 tahun Mean±SD 165,1±17,7 88,1±10,4 81,3±12,7 24,7±4,1
40-59 Mean±SD 158,3±16,7 93,3±11,3 83,3±11,4 26,1±4,4
Nilai p <0,01* <0,05* 0,22 <0,05*
Data pada tabel IV didapat dengan menggunakan uji t tidak berpasangan antara usia 60-75 tahun dan usia 40-59 tahun terhadap tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse, dan BMI. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rerata tekanan darah sistolik pada responden usia 60-75 tahun dan kelompok responden usia 40-59 tahun. Responden usia 60-75 memiliki tekanan darah sistolik lebih tinggi dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun, hal ini disebabkan karena adanya pengaruh peningkatan usia terhadap perubahan secara fisiologi, seperti peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik (Pratiwi, 2015). Tekanan darah diastolik pada responden usia 60-75 lebih rendah dibandingkan responden pada usia 40-59 tahun. Responden usia 60-75 memiliki rata-rata tekanan darah sistolik 165,1±17,7 yang merupakan hipertensi stage 2 sedangkan responden usia 40-59 memiliki rata-rata tekanan darah sistolik 158,3±16,7 yang merupakan hipertensi stage 1 (Manciaet al. 2013).
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada karakteristik BMI terhadap variabel usia, responden usia 60-75 tahun memiliki BMI lebih rendah dibandingkan dengan responden usia 40-59 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Mungreiphy, Kapoor dan Sinha (2011) menunjukkan bahwa kelompok usia ≥ 50 tahun memiliki BMI yang lebih rendah dibandingkan kelompok umur <50 tahun. Penelitian Rawing (2015) menunjukkan adanya perbedaan rerata BMI pada kelompok umur 60-75 tahun dan kelompok responden 40-59 tahun, kelompok responden usia 60-75 yaitu rata-rata BMI 22,5±4,2 sedangkan responden 40-59 yaitu rata-rata BMI 24,0±3,9 dengan nilai p<0,05, berarti responden usia 40-59 memiliki BMI lebih tinggi dibandingkan responden usia 60-75 tahun, disebabkan oleh perubahan yang cukup besar pada komposisi tubuh. Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah Diastolik, Pulse, BMI dan Usia pada ≤UMR dan >UMR. UMR p ≤UMR >UMR Mean±SD Mean±SD Umur 54,3±9,8 53,9±8,7 0,78 Tekanan Darah Sistolik 161,5±17,6 158,5±16,4 0,23 Tekanan Darah Diastolik 91,3±11,3 92,4±11,2 0,51 Pulse 82,1±11,7 84,3±12,2 0,22 BMI 25,5±4,5 24,5±4,0 0,11 Pada tabel V tidak ada perbedaan antara variabel penghasilan terhadap usia, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, pulse, dan BMI yaitu nilai p>0,05.Responden dengan ≤UMR lebih banyak memiliki rata-rata umur 54,3 tahun dibandingkan dengan responden >UMR. Penelitian Pratiwi, 2015 menunjukkan adanya pengaruh tingkat penghasilan terhadap usia, dan BMI. Pada penelitian ini tidak ada pengaruh antara tingkat penghasilan terhadap umur, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, denyut nadi dan BMI.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VI. Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36 Domain Fungsi Fisik Peran Fisik Nyeri Kesehatan Umum Energi Fungsi Sosial Peran Emosi Kesehatan Mental Komponen Kesehatan Fisik Komponen Kesehatan Mental
Usia 60-75 tahun 40-59 tahun Mean±SD Mean±SD 84,0±19,4 94,3±10,3 38,4±43,5 59,1±41,1 57,0±16,8 59,1±18,9 61,5±8,9 63,2±9,6 71,2±14,9 73,9±14,5 75,9±22,7 75,2±19,6 51,7±42,9 53,5±42,4 80,2±16,6 82,1±13,1 241,2±63,6 276,3±56,8 279,0±70,3 284,6±61,5
Nilai p <0,01* <0,05* 0,35 0,24 0,21 0,82 0,78 0,39 <0,01* 0,56
* p<0,05 = berbeda signifikan Data pada Tabel VI didapat dengan menggunakan statistik uji t tidak berpasangan antara responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun terhadap delapan domain SF-36. Total rata-rata skor komponen kesehatan fisik responden usia 40-59 tahun lebih tinggi dibandingkan responden usia 60-75 tahun, nilai p<0,05.Hasil penelitian Carvhlo et al. (2013) responden hipertensi usia <60 tahun memiliki rata-rata skor komponen kesehatan fisik 264,4±79,3 lebih tinggi dibandingkan responden hipertensi usia >60 tahun 256,6±87,6, hal ini disebabkan selama proses penuaan, kesehatan semakin memburuk sebagai akibat dari perubahan fisiologis dan fungsional, individu lebih rentan terhadap penyakit kronis yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan perubahan pada aspek fisik dan peran fisik. Penelitian ini ada perbedaan antara skor total komponen kesehatan fisik yang disebabkan perbedaan antararata-rata domain fungsi fisik dan rata-rata domain peran fisik terhadap responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun.Rata-rata domain fungsi fisik berusia 40-59 tahun lebih baik dibandingkan responden berusia 60-75 tahun, hal ini dapat disebabkan peningkatan usia responden cenderung memiliki keterbatasan dalam fungsi fisik dan kesehatan fisik menjadi menurun. Penelitian Dewiet al. (2013) kualitas hidup lansia hipertensi ≥60 tahun memiliki kesehatan fisik yang buruk, hal ini disebabkan setelah memasuki masa lansia akan mengalami penurunan kesehatan fisik sehingga responden cenderung tidak beraktivitas.Rata-rata domainperan fisik berusia 60-75
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahun lebih buruk dibandingkan responden berusia 40-59, hal ini dapat disebabkan ketika kesehatan fisik responden usia 60-75 memburuk maka responden cenderung tidak melakukan aktivitas.Pada domain nyeri dan kesehatan umumpenelitian ini memiliki nilai p>0,05, berarti tidak ada perbedaan antara rerata skor domain nyeri dan domain kesehatan umum terhadap responden usia 40-59 tahun dan responden 60-75 tahun. Pada domain kesehatan umum tidak ada perbedaan antara usia 40-59 tahun dan responden 60-75 tahun, hal ini dapat disebabkan responden masih memperhatikan kesehatan responden dan mengontrol kesehatan responden. Teori Sugiharto (2007) menyatakan setelah memasuki lansia akan lebih mudah terkena penyakit terutama hipertensi, lansia akan mengalami penurunan fungsi fisik, fungsi kognitifdan psikomotorik menyebabkan lansia tidak mau bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya karena merasakan kondisinya semakin menurun dan mental mulai menurun. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas hidup psikososial lansia menurun (Kartinahet al. (2008)). Pada penelitian Dewiet al.(2012) bahwa kualitas hidup hipertensi pada usia ≥ 60 tahun aspek sosial lansia lebih baik dibandingkan dengan pasien normotensif, hal ini disebabkan responden hipertensi pada lansia walaupun responden hipertensi mengalami penurunan kesehatan fisik, respondenmasih bersosialisasi dengan baik terhadap keluarga dan tetangga. Penelitian Carvhlo et al., 2013 menunjukkan adanya perbedaan antara usia <60 tahun dan >60 tahun terhadap kualitas hidup pada komponen kesehatan mental, yaitu responden usia <60 tahun memiliki komponen kesehatan mental lebih buruk dibandingkan dengan responden usia >60 tahun. Penelitian ini menunjukkan total rata-rata skor komponen kesehatan mental responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun memiliki nilai p>0,05, berarti tidak ada perbedaan antara rata-rata total skor komponen kesehatan mental terhadap responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun. Domain fungsi sosial, peran emosi, energi dan kesehatan mental memiliki nilai p>0,05 artinya tidak ada perbedaan antara rerata domain fungsi sosial, peran emosi, energi dan kesehatan mental responden usia 40-59 tahun dan responden usia 60-75 tahun. Penelitian ini berbeda dengan teori, peningkatan usia akan mempengaruhi penurunan kesehatan fisikyang menyebabkan responden tidak mau bersosialisasi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan lingkungan sekitar, dan emosi responden tidak stabil. Penelitian ini menujukkan bahwa responden usia 40-59 dan 60-75 ketika mengalami penurunan kesehatan fisik responden masih bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan emosi responden masih dikontrol. Tabel VII. Perbedaan faktor penghasilan terhadap nilai skor kualitas hidup SF-36. Domain Fungsi Fisik Peran Fisik Nyeri Kesehatan Umum Energi Fungsi Sosial Peran Emosi Kesehatan Mental Komponen Kesehatan Fisik Komponen Kesehatan Mental Ket : p<0,05*berbeda bermakna
Penghasilan ≤UMR >UMR Mean±SD Mean±SD 89,7±16,0 93,8±11,0 44,0±42,9 70,0±37,4 57,8±15,8 59,7±22,1 62,1±9,4 63,9±9,4 72,2±15,0 74,8±13,9 75,6±21,9 75,1±18,1 48,2±43,7 61,9±38,8 80,6±14,6 83,3±13,6 252,9±60,5 288,4±54,6 276,4±67,4 294,9±56,4
Nilai p <0,05* <0,01* 0,33 0,20 0,23 0,44 <0,05* 0,43 <0,05* <0,05*
Pengelompokan penghasilan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta tahun 2014. Berdasarkan tabel VII didapat dengan menggunakan uji statistik t tidak berpasangan. Nilai p menunjukkan bahwa berkemaknaan antara rata-rata setiap domain fungsi fisik, peran fisik,nyeri, kesehatan umum, energi, fungsi sosial, peran emosi, dankesehatan mentalterhadap responden yang memiliki tingkat penghasilan ≤UMR dan >UMR. Pada tabel V menunjukan bahwa responden ≤UMR dan >UMR tidak mempengaruhi usia, tekanan darah diastolik, tekanan darah sistolik dan BMI, namun pada uji statistik kualitas hidup SF-36 mempengaruhi tingkat penghasilan. Pada tabel VII hasil uji statistik menunjukkan total skor komponen kesehatan fisik responden penghasilan ≤UMR lebih rendah dibandingkan dengan responden penghasilan >UMR, p<0,05.Penelitian Carvalho et al. (2013) menunjukkan nilai skor rata-rata komponen kesehatan mental responden penghasilan rendah memiliki rata-rata skor lebih buruk dibandingkan responden yang berpenghasilan tinggi, hal ini dapat disebabkan responden yang memiliki
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penghasilan rendah cenderung memiliki emosi yang tidak stabil karena tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Komponen kesehatan fisik pada responden penghasilan tinggi memiliki rata-rata skor lebih baik dibandingkan pada skor komponen kesehatan fisik responden penghasilan rendah, disebabkan penghasilan yang tinggi lebih mudah untuk melakukan pengobatan ketika kesehatan fisik responden mulai menurun sehingga responden dapat menjalankan aktivitas dengan baik. Pada penelitian ini total skor komponen kesehatan mental responden penghasilan ≤UMRlebih rendah dibandingkan dengan responden penghasilan >UMR, nilai p<0,05. Perbedaan terdapat pada domain peran emosi yang merupakan bagian dari total komponen kesehatan mental, responden penghasilan ≤UMR memiliki rata-rata skor lebih rendah dibandingkan dengan responden >UMR, hal ini dapat disebabkan responden penghasilan rendah lebih mudah stressketika menjelang akhir bulan sehingga emosi cenderung tidak stabil, hal ini disebabkan kondisi keuangan yang tidak stabil dan saat keadaan kesehatan memburuk dan emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan responden tidak melakukan aktivitas (Asfiana, 2015). Pada total komponen kesehatan fisik terdapat perbedaan pada domain fungsi fisik dan peran fisik dengan nilai p<0,05. Responden penghasilan rendah memiliki skor SF-36 rata-rata lebih rendah pada domain fungsi fisik dibandingkan dengan responden berpenghasilan tinggi. Pada domain peran fisik responden penghasilan rendah memiliki rata-rata skor SF-36 lebih rendah dibandingkan dengan responden penghasilan tinggi. Pada penelitian ini domain nyeri, kesehatan umum, energi, fungsi sosial, dan kesehatan mental memiliki nilai p>0,05 artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok tingkat penghasilan ≤UMR dan >UMR. Pada domain fungsi sosial tidak ada perbedaan antara penghasilan rendah dan tinggi sesuai dengan penelitian Ha et al. (2014), hal ini dapat disebabkan ketika penurunan kesehatan fisik pada responden penghasilan rendah dan penghasilan tinggi, responden masih aktif untuk mengikuti kegiatan sosial. Pada domain kesehatan mental responden lebih menjaga mental ketika tidak stabil karena masalah yang dihadapi terutama responden penghasilan rendah masih dapat menjaga mental agar tidak semakin memburuk
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketika emosi tidak stabil karena masalah yang dihadapi, misalnya masalah keuangan. 4 Kesimpulan 4.1 Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman berdasarkan kajian faktor usia dan tingkat penghasilan, responden kelompok uisa 40-59 tahun dan 60-75 tahun dipengaruhi oleh komponen kesehatan fisik pada domain fungsi fisik nilai p<0,05 dan peran fisik nilai p<0,05. Tingkat penghasilan dipengaruhi oleh komponen kesehatan fisik pada domain peran fisik nilai p<0,05, fungsi fisik p<0,05 dan komponen kesehatan mental pada domain peran emosi nilai p<0,05. 4.2 Responden usia 40-59 tahun di Kecamatan kalasan memiliki nilai SF-36 fungsi fisik dan peran fisik lebih baik dibandingkan dengan responden usia 60-75 tahun. Responden penghasilan tinggi di Kecamatan Kalasan memiliki nilai SF36 peran fisik, fungsi fisik dan peran emosi lebih baik dibandingkan dengan responden penghasilan rendah.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar pustaka Asfiana W.N., 2015, Hubungan Tingkat Penghasilan dengan Tingkat Stres Kepala Keluarga Penduduk Dukuh Klile Desa Karangsem Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Abed, Y., Abu-Haddaf, S., 2013, Risk Factor of Hypertension UNRWA Primary Health Care Center in Gaza Governorates, International Scholary Research Notice Epidemiology, pp. 1-9. Carvalho, Siquira, B.L., Sousa, Jardim., 2013, The Influence of Hypertension on Quality of Life, Sociedade Brasileira De Cardiologia, pp. 164-174. Dewi, R. P., Sudhana, W. I., 2013, Gambaran Kualitas Hidup Pada Lansia dengan Normotensi dan Hipertensi di Wilayah kerja Puskesman Gianyar I Periode November 2013, Jurnal Fakutas Kedokteran Udaya, pp. 1-3. Donald, A., 2009, What Is Quality Of Life?, Hayward Group Ltd, http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/painres/download/whatis/Wh atisQOL.pdf, diakses tanggal 20 Oktober 2015. Gani, I., Amalia, S., 2015, Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial, Penerbit Andi, Yogyakarta, p. 167. Gunawan, E., 2009, Teknik Statistik, Edisi ke 9, Erlangga, Yogyakarta, pp. 335336. Ha T.N., Duy T.H., Khanal W., 2014, Quality of Life Among People Living with Hypertension in a Rural Vietnam Community, Journal BioMed Central, pp. 2-9. Hayes D.K., Denny C.H., Keenan N.L., Croft J.B., Greenlund K.J., 2008, Health-related quality of life hypertension status, awareness, treatment, and control: National Health & Nutrition Examination Survey,Journal Hypertens, pp. 641-647. John E. Ware, Jr., Ph.D., 1993, SF-36 Health Survey: Manual and Interpretation Guide, The Health Institue New England Medical Center, pp. 6-21. Kartinah, Sudaryanto, A., 2008, Masalah Psikososial pada Lanjut Usia, Berita Ilmu Keperawatan, pp.93-96.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Badan Peneliitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, pp. 88-90. Kumar, V., Abbas, A., Fausto, N., 2010, Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Roben and Cotran Phatologic Basis of Disease, 9th Edition, Philadelpia: Elsevier Saunders, pp.489-492. Malekzadeh, M. M., Etemadi, A., Kamangar, F., Khademi, H., Golozar, A., Islami, F., et al., 2013, Prevalence, Awareness, and Risk Factors of Hypertension in A Large Cohort of Irianian Adult Population, J Hypertens, pp. 1364-1371. Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K, dan Zanchetti, A., 2013, The Task Force for the management of arterial hypertension of the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), ESH/ESC Guidelines for the management of arteial hypertension, JournalEurheartj,p. 1286. Pratiwi, A. K., 2016, Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darash Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (Kajian usia dan Tingkat Penghasilan),Skripsi, Universitas Sanata Dharma, pp. 47-56. Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta, 2014, Upah Minimum Kabupaten /Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta , Yogyakarta, pp. 1-3. Rachmawati, Y., Dyah, A.P., 2014, Validasi Kuisioner SF-36 Versi Indonesia Terhadap Pasien Hipertensi Di Puskesmas Yogyakarta, Jurnal Pharmacy, Yogyakarta, Fakultas Farmasi Universitas Ahmads Dahlan Yogyakarta, pp. 14-25. Rawing, G., 2016, Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darash Responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.Skripsi, Universitas Sanata Dharma, pp. 46-47. Sugiharto, A., 2007, Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat. Universitas Diponegoro Semarang. Silitonga, R., 2007, Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Penderita Penyakit Parkinson Di Poliklinik Saraf RS dr. Kariadi.Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek dan Informed Consent LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Bonifasia Anna Carissa Widyasti dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul “Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 tahun menggunakan instrumen SF-36 (Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan SosioEkonomi di Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengevaluasi besar skor (SF-36) kualitas hidup hipertensi usia 40-75 di Kacamatan Kalasan, Sleman. 2. Mengevaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan dan sosio-ekonomi terhadap perbedaan kualitas hidup responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman. Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt, dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden. 1.
Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun. 2.
Prosedur Penelitian
Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah: a.
Responden penelitian akan diwawancarai berdasarkan panduan wawancara dan kuisioner SF-36 yang sudah disediakan.
b.
Responden penelitian akan diukur berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Kewajiban subyek penelitian
Sebagai subyek penelitian anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti. 4.
Manfaat
Keuntungan langsung yang responden penelitian dapatkan adalah memperoleh pemeriksaan tekanan darah. 5.
Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. 6.
Kompensasi
Responden penelitian akan mendapatkan souvenir sebagai tanda terimakasih atas kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini 7.
Informasi Tambahan
Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktuwaktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Bonifasia Anna Carissa Widyasti pada 085743139996. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 9017225 dari lingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau email:
[email protected]
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Informed Consent
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Ethical Clearance
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Validitas dan Reliabilitas Alat
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Kuisioner SF-36
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Cara Mengskoring SF-36 Skoring SF-36 Tata cara pengskoring SF-36 yaitu : 1. Menjawab pertanyaan pada kuisioner SF-36 dan memberi nilai pada setiap jawaban berdasarkan final value pada guideline SF-36. 2. Hasil nilai final value pada setiap jawaban dari responden dijumlahkan berdasarkan domain. 3. Setelah mendapatkan hasil yang telah dijumlahkan data pada jawaban responden di hitung dengan rumus transformed scale untuk mendapatkan nilai kualitas hidup.
Tabel Skoring setiap domain:
Rumus Transforming Scale :
Hasil akhir yang diperoleh adalah berupa nilai skor yang telah ditransformasikan yaitu antara 0-100.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Spygmomanometer dan Raksa Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus dengan Tekanan Darah Rendah Spygmomanometer Digital 1
I 106 66 106 60
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Raksa
Pengukuran II 113 65 100 63
III 106 65 101 62
p sistolik : 0,254 p diastolik : 0,074 Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus dengan Tekanan Darah Normal Spygmomanometer Digital 1
I 126 83 122 86
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Raksa
Pengukuran II 122 72 122 86
III 120 78 122 82
p sistolik : 0,742 p diastolik : 0,184 Uji Validitas Spygmomanometer 1 pada Probandus dengan Tekanan Darah Tinggi Spygmomanometer Digital 1 Raksa
I 154 92 150 100
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
p sistolik : 0,062 p diastolik : 0,370
34
Pengukuran II 163 93 152 97
III 162 98 152 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus dengan Tekanan Darah Rendah Spygmomanometer Digital 2
I 112 80 111 80
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Raksa
Pengukuran II 112 75 106 90
III 111 75 110 90
p sistolik : 0,251 p diastolik : 0,184 Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus dengan Tekanan Darah Normal Spygmomanometer Digital 2
I 124 80 126 85
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Raksa
Pengukuran II 122 75 122 85
III 120 76 122 81
p sistolik : 0,184 p diastolik : 0,057 Uji Validitas Spygmomanometer 2 pada Probandus dengan Tekanan Darah Tinggi Spygmomanometer Digital 2 Raksa
I 177 108 180 110
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg) Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
p sistolik : 0,868 p diastolik : 0,742
35
Pengukuran II 181 110 178 110
III 182 110 181 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Uji Validitas Alat Spygmomanometer dan Raksa Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 1 pada Probandus Hasil Spygmomanometer CV Probandus Pengukuran Mean SD Digital 1 (%) 1 2 3 154 163 162 159,66 4,93 4,02 1 Sistolik (mmHg) 92 93 98 94,33 3,21 2,62 Distolik (mmHg) 126 122 120 122 3,05 2,49 2 Sistolik (mmHg) 83 72 78 81 2,64 2,16 Distolik (mmHg) 106 113 106 108,33 4,04 3,29 3 Sistolik (mmHg) 66 65 65 65,33 0,57 0,471 Distolik (mmHg)
Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 2 pada Probandus Hasil Spygmomanometer CV Probandus Pengukuran Mean SD Digital 1 (%) 1 2 3 177 181 182 180 2,64 2,16 1 Sistolik (mmHg) Distolik (mmHg) 108 110 110 109,33 1,15 0,94 124 122 120 122 2 1,63 2 Sistolik (mmHg) 80 75 76 77 2,64 2,16 Distolik (mmHg) 112 112 111 111,66 0,57 0,47 3 Sistolik (mmHg) 80 75 75 76,66 2,88 2,35 Distolik (mmHg)
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36 ITEM Item_3a Item_3b Item_3c Item_3d Item_3e Item_3f Item_3g Item_3h Item_3i Item_3j Item_4a Item_4b Item_4c Item_4d Item_7 Item_8 Item_1 Item_11a Item_11b Item_11c Item_11d Item_9a Item_9e Item_9g Item_9i Item_6 Item_10 Item_5a Item_5b Item_5c Item_9b Item_9c Item_9d Item_9f Item_9h
FUNGSI FISIK .737 .749 .748 .728 .725 .695 .760 .820 .732 .545 .251 .233 .394 .398 .219 .247 .212 .171 .158 .020 .303 .213 .261 .117 .168 .256 .193 .235 .257 .347 .156 .172 .098 .243 .093
PERAN FISIK .303 .182 .292 .235 .279 .269 .369 .286 .261 .126 .828 .872 .878 .882 .235 .161 .117 .165 .095 .006 .025 .118 .118 .088 .067 .271 .126 .397 .466 .426 .143 .153 .056 .164 .081
NYERI .190 .165 .177 .126 .084 .208 .314 .280 .232 .153 .120 .218 .209 .240 .854 .877 .237 .159 .071 -.057 .121 .133 .220 .224 .261 .240 .392 .102 .164 .224 .231 .292 .276 .310 .243
KESEHATAN UMUM .355 .259 .222 .166 .152 .154 .312 .255 .242 .180 .119 .123 .140 .207 .148 .233 .600 .598 .538 .385 .530 .221 .169 .190 .253 .182 .165 .014 .019 .065 .188 .114 .221 .039 .219
37
ENERGI .291 .213 .222 .211 .090 .283 .178 .218 .171 .132 .008 .093 .197 .227 .199 .330 .238 .219 .137 -.037 .221 .706 .738 .625 .566 .259 .356 .016 .053 .210 .324 .455 .328 .433 .402
FUNGSI SOSIAL .230 .199 .252 .183 .213 .125 .193 .291 .260 .209 .082 .230 .274 .294 .303 .405 .144 .141 .148 -.020 .149 .190 .219 .382 .310 .757 .790 .088 .206 .243 .247 .376 .170 .390 .205
EMOSI .209 .284 .261 .251 .250 .203 .269 .268 .218 .075 .402 .489 .440 .397 .167 .160 .017 .071 .085 -.114 -.008 .024 .075 .189 .005 .233 .092 .897 .905 .776 .126 .199 .116 .216 .142
KESEHATAN MENTAL .176 .149 .221 .196 .115 .207 .119 .162 .144 .113 .057 .136 .223 .211 .328 .400 .175 .165 .127 -.107 .265 .311 .355 .536 .377 .271 .352 .124 .182 .326 .609 .693 .671 .676 .650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Reliabilitas Kuisioner SF-36 Aspek
Cronbach Alpha
Fungsi fisik Peran Fisik Nyeri Kesehatan umum Energi Fungsi Sosial Peran Emosi Kesehatan Mental
0,769 0,833 0,874 0,689 0,759 0,812 0,850 0,760
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10. Spss Profil Responden di Kecamatan Kalasan CC_BMI Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
≥ 25
111
54.1
54.1
54.1
< 25
94
45.9
45.9
100.0
Total
205
100.0
100.0
CC_PENDIDIKAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
≤SMP
138
67.3
67.3
67.3
>SMP
67
32.7
32.7
100.0
Total
205
100.0
100.0
cc_penghasilan Cumulative Frequency Valid
≤UMR
Percent
Valid Percent
Percent
67
32.7
32.7
32.7
>umr
138
67.3
67.3
100.0
Total
205
100.0
100.0
C_UMUR Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
60-75
140
68.3
68.3
68.3
40-59
65
31.7
31.7
100.0
Total
205
100.0
100.0
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C_Gender Cumulative Frequency Valid
LAKI-LAKI
Percent
Valid Percent
Percent
95
46.3
46.3
46.3
PEREMPUAN
110
53.7
53.7
100.0
Total
205
100.0
100.0
Lampiran 11. Spss Uji Normalitas Kolmogorv Karakterisrik dan Distribusi Data Responden di Kecamatan Kalasan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Umur N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
SBP
DBP
Pulse
BMI
205
205
205
205
205
Mean
54.22
160.507
91.69
82.93
25.21
Std. Deviation
9.453
17.3026
11.313
11.930
4.414
Absolute
.092
.151
.063
.079
.091
Positive
.092
.151
.063
.079
.091
Negative
-.069
-.113
-.050
-.042
-.042
1.315
2.158
.903
1.128
1.302
.063
.000
.389
.157
.067
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Lampiran 12. Spss Uji Normalitas Kolmogorv Distribusi Data Skor SF-36
Responden di Kecamatan Kalasan
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Spss Tabel IV. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah
Diastolik, Pulse, dan BMI pada Usia 60-75 tahun dan 40-59 tahun. Group Statistics C_UMU R SBP
DBP
Pulse
BMI
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
140
158.34
16.737
1.415
2
65
165.17
17.706
2.196
1
140
93.36
11.358
.960
2
65
88.11
10.424
1.293
1
140
83.65
11.481
.970
2
65
81.37
12.796
1.587
1
140
25.69
4.466
.377
2
65
24.17
4.144
.514
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Spss Tabel V. Perbedaan Tekanan Darah Sistolik, Tekanan Darah
Diastolik, Pulse, BMI dan Usia pada ≤UMR dan >UMR. Group Statistics ccc_pe nghasil an SBP
DBP
Pulse
BMI
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
134
161.560
17.6893
1.5281
>umr
71
158.521
16.4871
1.9567
134
91.313
11.3650
.9818
>umr
71
92.408
11.2587
1.3362
134
82.19
11.760
1.016
>umr
71
84.31
12.206
1.449
134
25.57
4.550
.393
>umr
71
24.54
4.091
.486
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15. Spss Tabel VI. Perbedaan Faktor Usia Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36. Group Statistics cc_umur PF
RP
BP
GH
VI
SF
RE
MH
PCS
MCS
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
40-59
65
84.08
19.423
2.409
60-75
140
94.39
10.362
.876
40-59
65
38.46
43.543
5.401
60-75
140
59.11
41.141
3.477
40-59
65
57.03
16.869
2.092
60-75
140
59.53
18.285
1.545
40-59
65
61.54
8.943
1.109
60-75
140
63.20
9.614
.812
40-59
65
71.23
14.922
1.851
60-75
140
73.98
14.584
1.233
40-59
65
75.77
22.900
2.840
60-75
140
75.04
19.749
1.669
40-59
65
51.68
42.939
5.326
60-75
140
53.44
42.463
3.589
40-59
65
80.29
16.639
2.064
60-75
140
82.16
13.196
1.115
40-59
65
241.22
62.689
7.776
60-75
140
276.34
56.843
4.804
40-59
65
279.00
70.307
8.721
60-75
140
284.65
61.593
5.206
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Spss Tabel VII. Perbedaan Faktor Tingkat Penghasilan Terhadap Nilai Skor Kualitas Hidup SF-36.
Group Statistics cc_pen ghasila n PF
RP
BP
GH
VI
SF
RE
MH
PCS
MCS
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
134
89.70
16.080
1.389
>umr
71
93.80
11.099
1.317
134
43.28
42.828
3.700
>umr
71
70.07
37.469
4.447
134
57.78
15.880
1.372
>umr
71
60.55
21.066
2.500
134
62.05
9.411
.813
>umr
71
63.85
9.380
1.113
134
72.20
15.075
1.302
>umr
71
74.82
13.942
1.655
134
75.43
22.035
1.904
>umr
71
74.99
18.210
2.161
134
48.15
43.760
3.780
>umr
71
61.80
38.810
4.606
134
80.66
14.690
1.269
>umr
71
83.30
13.657
1.621
134
252.91
60.573
5.233
>umr
71
288.41
54.634
6.484
134
276.45
67.488
5.830
>umr
71
294.96
56.498
6.705
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18. Uji Besar Sampel
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19. Skor Kuisioner SF-36 Versi II Nomor Pertanyaan
Kode Nilai
Nilai Akhir
1
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2
5,0 4,4 3,4 2,0 1,0 5 4 3 2 1 1 2 3 1 2 1 2 5 4 3 2 1 6,0 5,4 4,2 3,1 2,2 1,0 6,0 4,75 3,5 2,25 1,0 1 2 3 4 5 6 6 5
2
3a, 3b, 3c, 3d, 3e, 3f, 3g, 3h, 3i, 3j 4a, 4b, 4c, 4d 5a, 5b, 5c 6
7
8
9b, 9c, 9f, 9g, 9i
9a, 9d, 9e, 9h
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11a, 11c
11b, 11d
3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
49
4 3 2 1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Biografi Penulis
Penulis bernama Lengkap Fransisca Melani, lahir di Biak, Papua pada tanggal 23 September 1994. Penulis merupakan anak bungsu perempuan dikeluarga dari pasangan suami istri Bapak A. Urip dan Ibu Emiliana Sarjilah. Penulis menempuh pendidikan formal di TK Sukaria (1998-2000), SD Santo Yoseph II Biak (2000-2006), SMP Negeri I Biak (2006-2009), SMA Katolik Yossudarso Biak (2009-2012), dan pada tahun 2012 meneruskan pendidikan di Program Studi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis juga mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan diantaranya Divisi Keamanan Panitia PPnEC 2012, dan Divisi Humas Kerukunan JKMK 2013/2015.
50