SKALA SIKAP BULLYING Nama Lengkap
:
Kelas/No Absen
:
Beri tandan (X) pada salah satu kolom yang sesuai dengan kamu! Keterangan : 1
: Selalu
2
: Sering
3
: Jarang
4
: Tidak Pernah
No
Butir Pengamatan
1.
Saya merasa sedih ketika berada disekolah
2.
Saya memperhatika guru yang sedang menjelaskan
3.
Saya takut ketika berada dikelas
4.
Saya takut dijahili teman saat bermain
5.
Saya khawatir makanan saya direbut teman saya sehabis pergi jajan dari kantin sekolah
6.
Saya merasa tidak aman ketika dalam perjalanan akan berangkat sekolah
7.
Saya akan mengunci teman saya dikamar mandi sekolah jika saya kesal dengannya
8.
Saya takut kalau segerombolan anak menghadang saya, saat saya berada dilorong sekolah
9.
Saya takut diintip teman saya saat saya ganti baju ditoilet sekolah ketika jam pelajaran olahraga
Selalu
Sering Jarang
Tidak Pernah
10. Saya pernah menampar teman saya karena saya marah padanya 11. Saya pernah dipukul dan ditendang teman saya sampai terluka ketika berada disekolah 12. Saya diejek teman saya sampai menyakiti hati saya 13. Saya dijuluki sebagi banci oleh teman-teman saya 14. Saya pernah menfitnah teman-teman saya 15. Saya mengucilkan temna-teman saya 16. Saya memaksa teman saya agar memberikan makanan dan uang jajanya kepada saya 17. Saya pernah memukul dan menendang teman saya saat di sekolah 18. Saya mengejek teman saya, hingga teman saya menangis 19. Saya menyebarkan gosip negatif kepada teman saya 20. Saya menindas teman sekelas dan adik kelas agar mereka takut kepada saya 21. Ketika teman saya berkelahi saat jam istirahat saya melerainya 22. Ketika teman saya diejek oleh kakak kelas, saya hanya diam saja 23. Saya pernah meneror teman saya lewat SMS 24. Saya pernah mempermalukan teman saya didepan teman-teman yang lain 25. Saya tidak mengijinkan teman yang saya bencimasuk dalam kelompok bermain saya 26. Saya mengadukan teman saya yang berkelahi kepada guru
UJI COBA INSTRUMEN
A. UJI VALIDITAS Case Processing Summary N Cases
Valid
% 93
100.0
0
.0
93
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
1.4409
.69879
93
VAR00002
1.3656
.68818
93
VAR00003
1.2366
.47544
93
VAR00004
1.3118
.55125
93
VAR00005
1.4731
.68511
93
VAR00006
1.5591
.77266
93
VAR00007
1.6667
1.08681
93
VAR00008
1.3118
.55125
93
VAR00009
1.5699
.69779
93
VAR00010
1.5376
1.04839
93
VAR00011
1.5269
.77448
93
VAR00012
1.2796
.57796
93
VAR00013
1.3763
.62405
93
VAR00014
1.6452
1.19460
93
VAR00015
1.8817
1.15955
93
VAR00016
1.7742
1.20803
93
VAR00017
2.0860
1.04939
93
VAR00018
1.7527
1.18556
93
VAR00019
2.3226
1.12444
93
VAR00020
1.8710
1.19987
93
VAR00021
1.6022
.91056
93
VAR00022
1.6559
.94977
93
VAR00023
2.1720
1.09964
93
VAR00024
1.7957
1.21189
93
VAR00025
1.8710
1.20890
93
VAR00026
1.3978
.78213
93
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Scale Variance if Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's Alpha
Total Correlation
if Item Deleted
VAR00001
41.0430
323.476
.603
.970
VAR00002
41.1183
323.279
.621
.969
VAR00003
41.2473
324.753
.825
.969
VAR00004
41.1720
325.861
.651
.970
VAR00005
41.0108
328.706
.400
.971
VAR00006
40.9247
320.614
.647
.969
VAR00007
40.8172
307.303
.804
.968
VAR00008
41.1720
328.774
.502
.970
VAR00009
40.9140
327.058
.459
.970
VAR00010
40.9462
305.464
.888
.967
VAR00011
40.9570
318.629
.720
.969
VAR00012
41.2043
321.947
.812
.969
VAR00013
41.1075
325.488
.588
.970
VAR00014
40.8387
299.528
.923
.967
VAR00015
40.6022
302.177
.883
.967
VAR00016
40.7097
302.360
.840
.968
VAR00017
40.3978
307.633
.825
.968
VAR00018
40.7312
301.264
.886
.967
VAR00019
40.1613
309.072
.728
.969
VAR00020
40.6129
301.240
.875
.968
VAR00021
40.8817
318.236
.617
.969
VAR00022
40.8280
313.101
.747
.969
VAR00023
40.3118
305.760
.836
.968
VAR00024
40.6882
301.760
.852
.968
VAR00025
40.6129
301.783
.854
.968
VAR00026
41.0860
316.536
.790
.968
B. UJI RELIABILTAS
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .970
26
TABEL INDUK HASIL PRE TEST PERILAKU BULLYING SISWA KELAS XII VII A SMP KRISTEN 2 SALATIGA NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 JML AG 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 34 AL 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 28 CH 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 38 DT 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 54 DE 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 DV 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 84 DS 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 28 DN 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 80 DM 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 80 DY 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 4 4 2 3 1 4 1 4 2 3 4 4 55 EK 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 29 DA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 27 JO 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 28 JY 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 81 KN 4 1 2 2 1 1 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 80 MR 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 MY 3 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 85 MC 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 83 MO 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 31 NT 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 85 NR 2 2 2 2 2 4 4 1 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 80 RG 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 34 ST 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 81 YS 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1 3 1 2 1 2 1 37 JML 1297
TABEL INDUK HASIL POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 JML DV 3 2 3 4 4 4 1 2 4 3 2 1 4 2 3 1 3 2 3 2 3 4 1 3 2 3 69 MY 3 3 3 4 4 4 1 4 3 1 3 3 4 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 57 DN 4 1 4 4 4 4 1 4 4 1 3 1 4 2 2 1 1 1 1 1 4 3 2 1 1 4 63 JY 4 2 4 4 4 4 1 4 4 1 4 3 4 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 60 KN 4 2 4 4 4 4 1 3 4 1 4 3 1 1 2 2 2 1 1 1 3 2 1 1 2 3 61 MC 3 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4 4 3 3 80 NT 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 84 DM 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83 NR 2 2 2 2 2 4 4 1 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 82 ST 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 82
YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER GKI SALATIGA SMP KRISTEN 2 SALATIGA Jl. Jendral Sudirman 111 Salatiga SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING Kelas
: VII A
Semester / Tahun
: II / 2013-2014
Hari / Tanggal
: Jumat, 7 Februari 2014
Alokasi Waktu
: 1 x 40 menit
Judul / Spesifikasi Layanan
: Bullying di Sekolah
Bidang Bimbingan
: Bidang Pribadi
Jenis layanan
: Informasi
Fungsi layanan
: Pemahaman, pengembangan
Sasaran
: DV, MY, DN, JY, KN
Tujuan
: 1. Siswa mampu memahami bullying, jenis bullying, faktor penyebab bullying, jenis bullying dan pelaku dalam bullying. 2. Siswa mampu memahami dan mengerti contoh nyata dari perilaku bullying di sekolah. 3. Siswa mampu mengungkapkan dan bercerita mengenai pengalaman bullying selama di sekolah.
Karakteristik yang diharapkan
: Mandiri, Saling Menghargai, Toleransi
Materi
: Terlampir
Metode
: Permainan, diskusi, ceramah
Uraian Kegiatan
: 1) Kegiatan awal a. Mengajak siswa berdoa b. Memperkenalkan diri c. Mengecek kehadiran siswa (absensi) d. Menjelaskan tujuan penyampaian materi 2) Kegiatan inti a. Eksplorasi
Bertanya kepada siswa: apa yang kalian ketahui tentang ”Bullying beserta seluruh bagian-bagian
bullying” ?
Siswa mendengarkan penjelasan mengenai pengertian bullying, jenis bullying, faktor penyebab bullying, jenis bullying dan pelaku dalam bullying.
b. Elaborasi
Siswa
secara
aktif
mendengarkan
penjelasan
mengenai bullying di sekolah.
Siswa di berikan contoh-contoh nyata tindakan bullying di sekolah dan resiko yang di timbulkan.
Siswa melakukan tanya jawab dan sharing pengalam pribadi tentang bullying di sekolah tentang materi yang disampaikan
Siswa diajak bermain game / Ice breaking
Siswa mengungkapkan manfaat dan perasaannya dari kegiatan yang telah dilaksanakan
3) Kegiatan akhir Siswa
bersama
kegiatan
Praktikan
melakukan
menyimpulkanmateri
yang
evakuasi telah
disampaikan. Tempat
: Ruang kelas VII B
Penyelenggara Layanan
: Mahasiswa BK UKSW
Alat dan Perlengkapan
: Kertas, LCD, spidol, white board, Laptop
Keterkaitan layananan
: Observasi,wawancara
Evaluasi penilaian dan tindak lanjut a. Penilaian Proses
: Mengamati antusias, respon, dan aktifitas siswa saat kegiatan layanan berlangsung. Dalam penilaian proses ini akan dilakukan observasi dengan panduan sebagai berikut: Aspek yang
Sangat
Diobservasi
Baik
Antusias siswa
Baik
Kurang
Tidak
Baik
Baik
Partisipasi siwa Respon siswa Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus b. Penilaian Hasil
: 1. Laiseg : Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 2. Laijapen : Memantau perilaku siswa sehari-hari terkait dengan perilaku yang mengindikasi tindakan bullying seminggu setelah pemberian layanan. 3. Laijapang : Setelah layanan bimbingan kelompok teknik role play yang ke kesembilan, penyelenggara menyiapkan dan menyebarkan
c. Tindak lanjut
:
skala bullying untuk mengetahui berhasil tidaknya layanan Diberikan untuk mengurangi tindakan bullying pada siswa. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role play pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang sudah ditentukan .
Buku Sumber
: 1. SEJIWA(2008)Bullying
:MengatasiKekerasan
di
SekolahdanLingkunganSekitarAnak. 2. OrientasiMuridBaru
SMA
Don
BoschoMakanKorban.
(Online).Tersedia:http://www.tempo.co/infosehat/info/read/20 12/07/26/064419510/Orientasi-Murid-Baru-SMA-DonBosco-Makan-Korban
3. Buku 55 permainan BK penerbit Paramitha Publishing Sumber Dana
: Rp. 9.000
Salatiga, 6 Februari 2014 Mengetahui Koordinator BK
Pemberi Layanan
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN), ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 1 “BULLYING DI SEKOLAH”
A. Topik Permasalahan
: Bullying di Sekolah
B. Spesifikasi Kegiatan a.
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
b. Jenis Layanan
: Informasi
c. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pengembangan
d. Sasaran Layanan
: DV, MY, DN, JY, KN
C. Pelaksanaan layanan a. Waktu
: 1 x 40 menit / 7 Februari 2014
b. Tempat
: Ruang Kelas VII B
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan sesi 1 dilaksanakan di ruang kelas VII B. Kegiatan awalnya, penulis menyapa siswa dilanjutkan melakukan perkenalan dirinya kembali terhadap para siswa yang terpilih untuk melakukan sesi bimbingan kelompok. Dilanjutkan dengan doa dan absensi, kemudian penulis menjelaskan kegiatan selama sesi 1 ini, dimana dalam sesi 1 ini siswa diajak untuk kegiatan bimbingan klasikan mengenai bullying dan sedikit mengulas mengenai bimbingan kelompok teknik role play. Selanjutnya penulis bertanya kepada siswa mengenai apa itu bullying, jenis-jenis bullying, faktor penyebab bullying, serta para pelaku dalam tindakan bullying. Beberapa siswa sudah ada yang memahami mengenai bullying itu sendiri akan tetapi ada juga yang belum mengetahui bahwa tindakan yang selama ini sering mereka lakukan meruapakan salah satu jenis tindakan bullying, setelah pembahasan mengenai bullying siswa diberikan contoh-contoh kongret tindakan bullying di sekolah, akibat beserta konsekuensinya. Setelah itu di lanjutkan dengan ice breaking untuk mencairkan suasana agar siswa tidak bosan dan malas. Untuk kegiatan selanjutnya siswa diajak sharing mengenai pengalaman yang berkisar tentang bullying saat mereka berada di sekolah. d. Cara penilaian. Respon siswa mengenai penjelasan materi, kemudian antusias dan partisipasi siswa dalam kegiatan layanan ini apakah mereka memahami, mengerti, serta
terlibat aktif dalam pemberian materi mengenai bullying di sekolah dalam power point. e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan. 1. Relating (Hubungan) Hubungan antara siswa dan penulis semakin hari semakin akrab dan tidak lagi ada perasaan canggung diantara mereka, siswa merasa nyaman dan senang dengan layanan yang penulis berikan. 2. Releasing (Melegakan Perasaan) Kelima siswa merasa nyaman dan senang dengan layanan BK mereka mengutarakan antusias mereka mengenai layanan BK dikelas. 3. Re-creating (Menciptakan) Penciptaan suasana yang penulis lakukan dengan memberikan pengantar materi yang akan dibahas mengenai bullying di sekolah, dari hal ini maka akan memberikan gambaran mengenai bullying secara nyata di lingkungan sekolah. 4. Reexperiencing (Mengalami Kembali) Dari hasil penjelasan penulis mengenai bullying di sekolah, siswa diminta merenungkan kembali dan sharing mengenai tindakan bullying selama mereka berada di sekolah. 5. Resolving (Menyelesaikan) Penyelesaian pada kegiatan ini pada perefleksian diri siswa terhadap kegiatan yang telah dilakukan Menurut saya kegiatan layanan pada sesi 1 (pertama) bimbingan klasikal, respon dan antusias kelima siswa sangat baik, siswa sangat antusias, mereka berpartisipasi dan merespon apa yang penulis berikan dengan baik, mereka juga memahami apa yang penulis berikan, sehingga mereka memahami tujuan dari pemberian materi mengenai bullying di sekolah dan sharing seputar pengalaman bullying selama mereka berada di sekolah. D. Analisis Hasil Penilaian a.
Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa jika siswa belum mengerti.
b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis Siswa dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga siswa mampu memahami bahaya bullying di sekolah, jenis-jenis, faktor, dan pelaku dalam
bullying serta dapat mencegah untuk tidak melakukan tindakan bullying di sekolah atau mencegah tindakan tersebut di sekolah. E. Tindak lanjut a.
Cara-cara tindak lanjut Membantu siswa yang masih mengalami masalah yang berhubungan dengan pemahaman diri mereka.
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut Siswa antusias dalam kegiatan ini sehingga dalam dalam penilaian segera 100% siswa mengatakan senang dengan kegiatan ini. Untuk hasil penilaian segera dapat dilihat pada halaman Penilaian segera. Lampiran Check List Aspek yang diobservasi
Sangat baik
Antusias Siswa
√
Aktivitas Siswa
√
Respon Siswa
√
Partisipasi Siswa
√
Baik
Kurang baik
Tidak baik
√
Kelancaran Layanan Suasana Layanan
√
Catatan khusus
Siswa sudah menemukan pemahaman mereka mengenai cara bullying di sekolah, sehingga mereka mengerti bahwa tindakan yang mungkin mereka lakukan selama ini termasuk salah satu tindakan bullying, sehingga mereka bisa mengontrol perilaku mereka dalam bergaul.
Salatiga, 9 Februari 2014 Mengetahui Koordinator BK
Penulis
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK SESI 1, 7 FEBRUARI 2014
NAMA
:
KELAS
:
NO ABSEN :
1. Apa yang kalian ketahui tentang Bullying? Jelaskan!
2. Hal-hal atau faktor apa saja yang menyebabkan orang melakukan tindakan Bullying? Sebutkan minimal 5!
3. Sebutkan 3 jenis Bullying?
4. Sebutkan pelaku-pelaku dalam tindakan Bullying?
5. Apakah kalian pernah melakukan tindakan Bullying atau menjadi korban Bullying? Dan hal apa yang kalian lakukan?
YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER GKI SALATIGA SMP KRISTEN 2 SALATIGA Jl. Jendral Sudirman 111 Salatiga SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING Kelas
: VII A
Semester / Tahun
: II / 2013-2014
Hari / Tanggal
: Sabtu, 8 Februari 2014
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Tempat
: Kelas VII B
Bidang Bimbingan
: Pribadi
Judul / spesifikasi Layanan
: Mulut Mu Harimau Mu
Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok (Topik Tugas)
Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
Sasaran
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
Identifikasi kebutuhan dan : Beberapa siswa kelas VII A yang membutuhkan bantuan Permasalahan
: dalam memahami bullying verbal
A. Tujuan
: 4. Siswa mampu memahami bullying verbal secara lebih detail dan mendalam. 5. Siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role playsecara bergantian dimana mereka berperan sebagai pelaku, korban atau bystander. 6. Siswa bersama-sama melakukan evaluasi, sharing, dan berdiskusi mengenai bullying verbal. 7. Siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying verbal.
B. Materi Layanan
: Role Play atau bermain peran mengenai bullying verbal dengan judul “Mulut mu Harimau mu”
C. Metode
: Role Play atau bermain peran
D. Uraian Kegiatan
No 1.
:
Kegiatan Pemimpin Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok untuk melakukan kegiatan pada sesi kedua dan ketiga, terdapat 5 siswa dalam kegiatan pada sesi ini. b. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh penulis, dilanjutkan salam pembuka. c. Para anggota saling memperkenalkan diri, dan juga mengungkapkan tujuan dan harapannya yang ingin dicapai. d. Selanjutnya penulis sebagai pemimpin kelompok, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok bebas, kode etik, dan azas kerahasiaan perlu ditekankan. Selanjutnya mengucapkan ikrar kerahasiaan.
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap III ( Tahap Kegiatan). b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ke tahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan.
3.
Tahap kegiatan a. Penulis dimana dalam hal ini bertindak sebagai pemimpin kelompok menjelaskan materi (topik) yang akan disampaikan mengenai bullying verbal, selanjutnya dalam kegiatan ini dilanjutkan dengan bermain peran (Role Play) . b. Pemimpin kelompok membagi peran kepada anggota kelompok yang akan melaksanakan kegiatan role play, mulai dengan membagi siapa yang akan menjadi pelaku, korban bullying, bystander, dan siapa yang menjadi pengamat. c. Selanjutnay pemimpin kelompok membagikan naskah role play mengenai bullying verbal, dan memberikan waktu 10 menit untuk mempelajari dan mendalami karakter tokoh dalam naskah tersebut. d. Anggota kelompok melakukan kegiatan role play sesuai dengan naskah yang
sudah mereka pelajari sebelumnya. Anggota kelompok melakukan dengan sungguh-sungguh dan menghayati setiap naskah terutama penekanan dalam menangani bullying verbal. e. Setelah sesi pertama selesai dilanjutkan sesi kedua dimana anggota kelompok bergantian melakukan peran yang berbeda dari sesi sebelumnya. f. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk menyimpulkan hasil kegiatan bermain peran yang dilakukan, serta melakukan evaluasi kegiatan. g. Pemimpin kelompok meminta pengamat kegiatan untuk melaporkan hasil pengamatannya untuk kemudian ditanggapi anggota kelompok lain. 4.
Tahap pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok memberitahu bahwa kegiatan akan diakhiri. c. Pemimpin kelompok menyampaikan kesan pesan yang diperolehnya melalui kegiatan ini. d. Pemimpin
kelompok
mempersilakan
para
anggota
kelompok
untuk
mengemukakan kesannya dan hasil sesuai kegiatani ini. e. Pemimpin kelompok menawarkan musyawarah merencanakan pertemuan berikutnya tentunya untuk menentukan masalah berikutnya. f. Doa penutup, dipimpin oleh pemimpin kelompok, salam penutup. g. Perpisahan (jabattangan)
E.
Alat dan Media
: Kertas, Bolpoin
F.
Rencana penilaian dan : tindak lanjut a. Penilaian
: - Menilai kesungguhan anggota kelompok saat mengikuti
Proses
kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran (Role Play). (Lembar observasi penilaian proses :
b. Penilaian Hasil
terlampir) 1. Laiseg : Memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok, apa
manfaat dari kegiatan ini, hal apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara menanggulangi bullying verbal kelak. 2. Laijapen Memantau pembiasaan perilakunya mereka dalam menjalin persahabatan di sekolah agar tidak mengarah ke tindakan bullying dan menyimpang dari apa yang sudah mereka dapatkan dalam bimbingan kelompok. 3. Laijapang Setelah layanan bimbingan kelompok teknik role play yang ke sembilan, penyelenggara menyiapkan dan : c. Tindak lanjut
menyebarkan skala bullying untuk mengetahui berhasil tidaknya layanan diberikan untuk mengurangi tindakan bullying pada siswa. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role play pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.
Koordianator BK
Pemberi Layanan
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 2
Topik Permasalahan
: Mulut Mu Harimau Mu
A. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang bimbingan
: Pribadi
2. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
B. Sasaran Layanan
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu
: Sabtu, 8 Februari 2014
2. Tempat
: Ruang Kelas VII B
D. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan topik yang akan dibahas dan dilakukan selama proses treatment mengenai bullying verbal. Penulis kemudian membagikan materi mengenai bullying verbal. Setelah itu penulis juga menjelaskan sedikit mengenai bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran, dilanjutkan dengan pembagian naskah bermain peran beserta pembagian job desk atau peran dari tiap-tiap siswa, dimana ada yang bertindak sebagai pelaku bullying, korban, bystander, dan pengamat. Setelah semua siswa mendapatkan peran masing-masing kemudian siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempelajari naskah tersebut dan mendalami peran dalam kegiatan role play ini. Role play dimulai, siswa memainkan peran sesuai dengan naskah yang sudah ada, dimana pelaku melakukan tindakan bullying kepada korban, dan bystander ada yang bertindak sebagai pihak yang membantu pelaku, ada juga yang membantu korban. Mereka diminta untuk memaksimalkan naskah atau perkataan yang menekankan pada penanganan dari bullying verbal. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu, penulis mempersilahkan pengamat membacakan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibahas bersama-sama. Kemudian kegiatan akan dilanjutkan sesi ketiga dengan materi dan kegiatan yang sama hanya kita memutar peran pemain, hal ini bertujuan agar semua siswa bisa merasakan hal yang sama.
1. Cara penilaian Mengamati sendiri dan menunjuk salah seorang siswa sebgai pengamat dalam kegiatan role play untuk mengamati perilaku, penghayataan peran, aktivitas, respon, kelancaraan, dan penekanan pada bullying verbal selama layanan. 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakaan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan siswa memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. E. Tindak lanjut : Memberikan skala bullying untuk melihat perkembangan perilaku yang mengindikasi bullying pada diri siswa setelah diberikan layanan.
Mengetahui Koordinator BK
Dra Puspaning Utami
Salatiga, 9 Februari 2014 Penulis
Tendik Dwi Suharto
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SESI 2 (KEDUA)
Lembar Observasi Penulis Aspek yang
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
diobservasi Antusias Siswa
√ √
Respon Siswa Partisipasi Siswa
√ √
Kelancaran Layanan
√
Suasanan Layanan Catatan Khusus
Lembar Observasi Pengamat Role Play Aspek yang
Sangat Baik
Baik
diobservasi Kelancaran
√
Kegiatan √
Respon Anggota Kelompok Antusias Anggota Layanan Catatan Khusus
√
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 3
Topik Permasalahan
: Mulut Mu Harimau Mu Part 2
A. Spesifikasi Kegiatan 1. Bidang bimbingan
: Pribadi
2. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
B. Sasaran Layanan
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
C. Pelaksanaan Layanan 1. Waktu
: Sabtu, 8 Februari 2014
2. Tempat
: Ruang Kelas VII B
D. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan kegiatan Pada tahap kegiatan secara garis besar sama dengan proses treatment pada sesi kedua, dimana siswa tetap memaikan peran dalam role play, namun perbedaanya terletak pada pemain yang memerankan adegan dalam naskah role play, disini penulis meminta para siswa untuk berperan secara bergantian, dimana yang semula menjadi pelaku bullying kemudian menjadi korban, korban menjadi pelaku atau sebagai bystander. Tujuan dari rolling atau perputaran peran ini adalah agar siswa dapat sama-sama merasakan bagaimana menjadi orang yang membully, bagaimana menjadi orang yang dibully, dan bagaimana menjadi penonton atau bystander. Sehingga mereka tahu tindakan apa yang harus dilakukan jika menjadi korban, perasaan seperti apa yang dirasakan jika kita membully orang dan ternyata justru kita sendiri yang merasa kalah saat membully. Dari hal-hal tersebut tentunya siswa diajarkan untuk menghargai setiap orang yang kita temui tanpa melihat dari segi fisik, atau kemampuan orang tersebut. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketiga dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan hal yang sama seperti sesi sebelumnya, kemudian melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu, penulis mempersilahkan pengamat membacakan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibahas bersama-sama. Penulis juga meminta kelompok untuk mengisi hasil evaluasi kegiatan pada sesi kedua dan ketiga. Setelah semua selesai penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan doa.
E. Evaluasi 1. Cara penilaian Mengamati sendiri dan menunjuk salah seorang siswa sebgai pengamat dalam kegiatan role play untuk mengamati perilaku, penghayataan peran, aktivitas, respon, kelancaraan, dan penekanan pada bullying verbal selama layanan. 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakaan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan siswa memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. F. Tindak lanjut : Memberikan skala bullying untuk melihat perkembangan perilaku yang mengindikasi bullying pada diri siswa setelah diberikan layanan.
Mengetahui Koordinator BK
Dra Puspaning Utami
Salatiga, 9 Februari 2014 Penulis
Tendik Dwi Suharto
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SESI 3 (TIGA)
Lembar Observasi Penulis Aspek yang
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
diobservasi Antusias Siswa
√
Respon Siswa
√
Partisipasi Siswa
√ √
Kelancaran Layanan
√
Suasanan Layanan Catatan Khusus
Lembar Observasi Pengamat Role Play Aspek yang
Sangat Baik
diobservasi Kelancaran
√
Kegiatan Respon Anggota
√
Kelompok Antusias Anggota Layanan Catatan Khusus
√
Baik
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK SESI 2 DAN 3
NAMA
:
KELAS
:
NO ABSEN :
1. Apa Bullying verbal? Jelaskan!
2. Sebutkan 5 contoh yang termasuk dalam Bullying verbal?
3. Setelah kalian melakukan Role Play (bermain peran), hal apa saja yang dapat kalian lakukan untuk menanggulangi bullying verbal?
MATERI ROLE PLAY SESI 2 DAN 3 BULLYING VERBAL
1. Pengertian Bullying Verbal Jenis Bullying ini adalah bullying yang paling sering terjadi terutama di lingkungan pendidikan, biasanya kekerasan verbal umum terjadi baik dilakukan siswa putra maupun putri di sekolah. Pada umunya mereka yang melakukan penindasan ini melakukan kekerasan secara verbal kepada korban didepan teman-temannya, pelaku merasa senang apabila orang disekitarnya tertawa, bahkan sampai ikut membully korban, sampai pada akhirnya korban merasa lemah dan tersisih dari pergaulan. Bullying ini bisa terdeteksi karena bisa ditangkap oleh panca indera kita. Bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilakukan dan bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Contoh Jenis Bullying Verbal Dalam bullying verbal, banyak ditemukan contoh-contoh kasus yang di termasuk dalam jenis bullying ini diantaranya adalah : Memaki Menghina Meneriaki Menuduh Menyoraki Mefitnah Mengosip Membuat pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual Terror, surat-surat yang mengintimidasi Tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru. Dll.
3. Tips Cara Mengatasi Bullying Verbal Ada beberapa hal atau cara yang dapat dilakukan oleh Guru BK atau anak dalam mengajarkan dan melindungi diri dari gangguan bullying verbal diantaranya adalah : Anak-anak juga bisa dilatih kemampuan bela diri verbal dan kemampuan mengendalikan pikiran. Kemampuan ini semacam membalikkan serangan kalimat negatif menjadi dimaknai lebih positif oleh anak-anak. Melatih anak belajar kosakata sederhana yang dapat membalikan kalimat negatif menjadi positif. Sesuatu yang ditanggapi berulang-ulang dengan tenang dapat membuat pelaku bullying akan bosan dengan sendirinya dan malah bukan korbany bullying yang kesal, tapi si pelakunya sendiri. Melatih anak untuk berani menyelesaikan permasalahannya sendiri saat terintimidasi, bukan orang tua yang selalu menyelesaikan sehingga anak menjadi terbiasa dan terbentuk mentalnya dalam menghadapi masalah. Melaporkan kepada Guru saat mendapatkan perlakuan bullying di sekolah, hal ini bertujuan agar rantai intimidasi dapat terdeteksi sedini mungkin dan tidak menjalar ke hal lain.
NASKAH ROLE PLAY (BERMAIN PERAN) SESI 2 dan 3 BULLYING VERBAL “MULUT MU HARIMAU MU”
PEMERAN : 1. Tiko
: Sebagai Pelaku Bullying
2. Bagas : Sebagai Korban 3. Anisa : Penonton (Bystander) 1 4. Viko
: Penonton (Bystander) 2
5. Pengamat / Observer
Saat itu jam mata pelajaran Bahasa Jepang, akan tetapi Pak Herman berhalangan hadir dikarenakan sedang sakit, untuk itu pak Herman memberikan tugas kepada siswa kelas VII A untuk membuat huruf Kanji di kertas yang sudah dipersiapakan. Saat itu suasana kelas ramai, dikarenakan tidak ada guru lain yang menjaga kelas VII A. Ada siswa yang serius mengerjakan tapi tak jarang juga banyak yang bermain. Saat itu Bagas sedang asik mengerjakan tugas dengan Anisa teman sebangkunya dengan asyik, sampai datanglah Tiko menganggu mereka. Bagas : “Eh Nis huruf Kanji thu gampang-gampang susah ya kalo buat, ini punyaku bentuknya ga karuan hahahahah..... (sambil tertawa) Anisa : “Iya emang susah, mana aku liat punya kamu” (sambil melihat kearah tulisan Bagas) “hahahaha engga jelek kok Cuma kurang sempurna aja wkwkwkwk” Bagas : “Itu sih sama aja wkwkwkw” (sambil tertawa) Tiba-tiba datang Tiko ke meja mereka berdua. Tiko
: “Heh mana pinjem pensil ama tugas kalian, aku mau nyontek (sambil merebut kertas tugas milik Bagas)
Bagas : “Aku belum selesai Tik, ntar aja ya?” (Sambil meminta kembali kertas tugas miliknya”
Tiko
: “Ga mau pokoknya sekarang”
Bagas : “Sabar napa? Ini juga belum selesai ntar kalo misal salah gimana? Kan ga mau to?” Tiko
: “Ya kamu yang aku salahin”
Kemudian datanglah Viko yang merupakan teman dari Tiko, kemudian Viko ikut menganggu Bagas. Viko : “Uda gendut kasih aja dari pada kamu kita ganggu” (sambil menunjuk ke arah Bagas) Bagas : “Kan aku uda ngomong belum selesai, ntar kalau uda selesai aku pinjemi pensil sama tugasku” (sambil tersenyum) Viko : “Mana tugasmu ama pensilmu?” (sambil merebut) Bagas : “Sabar kan akuuda bilang” (Sambil tersenyum kembali) Tiko
: (Tiko pun mulai naik darah) Heh kamu itu nyebelin ya uda gendut, pake kacamata pula”.
Viko pun tertawa sambil terus ikutan mengejek Bagas dengan sebutan Gendut berkacamata tolol, gembrot anak gajah. Bagas : (sambil tersenyum dan berkata) “Emang aku gendut kok kenapa emang?” Viko : “Kamu itu gendut gembrot menjijikan hahahahahha (sambil tertawa) Tiko
: “Bener uda gendut kaya anak Gajah pula hhahahahah.....
Bagas : “ya ga papa yang penting kan aku ga kurus kaya kalian dan tandanya aku ga kekurangan gizi”.(sambil tersenyum) Tiko
: “ih.. pede banget.. nggak tau malu!”
Bagas : “ya dong pede.. aku kan punya banyak kelebihan” Viko : “Iya, kelebihan berat badan! Hahaha” Bagas : “Daripada kekurangan gizi, kurus.. hahaha” Tiko
: “Heiii kamu thu uda gendut pake kacamata jadi kaya orang bodoh”.
Bagas : “Itu pendapatmu” (sambil tersenyum) Viko : “Dasar jelek kamu jangan kePDan” Bagas : “Menurut orangtuaku, aku cakep” (sambil tersenyum) Tiko
: “Iya menurut kami, kamu kayak Gajah, hahaha
Bagas : “Ah kita kan boleh berbeda pendapat” (sambil tersenyum) Tiko
: “ih malu-maluin, kalo aku jadi kamu uda malu thu?”
Bagas : “Itu sih menurut kamu” (sambil tersenyum) Tiko
: “emang bener kan kamu gendut gajah blo’on? Hahaha”
Bagas : “itu sih menurut kamu” (sambil tersenyum dan membuat tugas) Tiko
: “belagu banget kamu!”
Bagas : “itu sih menurut kamu” Tiko
: “hey kamu thu bodoh banget sih ga punya jawaban lain?”
Bagas : (sambil tersenyum) “hak kamu mau ngatain aku bodoh atau gendut, yang jelas kalau kamu tau aku bodoh ngapain pinjem tugasku?” Anisa : “Bener banget gas, emang dasar kamu itu penganggu, kurus kering lagi hehehhe” Tiko
: “Diem kalian, emang dasar susah ngomong ama orang gendut blo’on. Lama-lama males ngomong sama kalian”.(sambil mereka pergi meninggalkan Bagas dan Anisa)
YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER GKI SALATIGA SMP KRISTEN 2 SALATIGA Jl. Jendral Sudirman 111 Salatiga SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Kelas
: VII A
Semester / Tahun
: II / 2013-2014
Hari / Tanggal
: Sabtu, 15 Februari 2014
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Tempat
: Kelas VII B
Bidang Bimbingan
: Pribadi
Judul / spesifikasi Layanan
: Kecil-kecil Cabe Rawit
Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok (Topik Tugas)
Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
Sasaran
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
Identifikasi kebutuhan dan : Beberapa siswa kelas VII A yang membutuhkan bantuan Permasalahan
: dalam memahami bullying fisik
A. Tujuan
: 8. Siswa mampu memahami bullying fisik secara lebih detail dan mendalam. 9. Siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara bergantian dimana mereka berperan sebagai pelaku, korban atau bystander. 10. Siswa bersama-sama melakukan evaluasi, sharing, dan berdiskusi mengenai bullying fisik. 11. Siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying fisik.
B. Materi Layanan
: Role Play atau bermain peran mengenai bullying fisik dengan judul “Kecil-kecil Cabe Rawit”
C. Metode
: Role Play atau bermain peran
D. Uraian Kegiatan
No 1.
:
Kegiatan Pemimpin Tahap Pembentukan e. Pembentukan kelompok untuk melakukan kegiatan pada sesi keempat dan kelima, terdapat 5 siswa dalam kegiatan pada sesi ini. f. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh penulis, dilanjutkan salam pembuka. g. Para anggota saling memperkenalkan diri, dan juga mengungkapkan tujuan dan harapannya yang ingin dicapai. h. Selanjutnya penulis sebagai pemimpin kelompok, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok bebas, kode etik, dan azas kerahasiaan perlu ditekankan. Selanjutnya mengucapkan ikrar kerahasiaan.
2
Tahap Peralihan c. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap III ( Tahap Kegiatan). d. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ke tahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan.
3.
Tahap kegiatan h. Penulis dimana dalam hal ini bertindak sebagai pemimpin kelompok menjelaskan materi (topik) yang akan disampaikan mengenai bullying fisik, selanjutnya dalam kegiatan ini dilanjutkan dengan bermain peran (Role Play) . i. Pemimpin kelompok membagi peran kepada anggota kelompok yang akan melaksanakan kegiatan role play, mulai dengan membagi siapa yang akan menjadi pelaku, korban bullying, bystander, dan siapa yang menjadi pengamat. j. Selanjutnay pemimpin kelompok membagikan naskah role play mengenai bullying fisik, dan memberikan waktu 10 menit untuk mempelajari dan mendalami karakter tokoh dalam naskah tersebut. k. Anggota kelompok melakukan kegiatan role play sesuai dengan naskah yang
sudah mereka pelajari sebelumnya. Anggota kelompok melakukan dengan sungguh-sungguh dan menghayati setiap naskah terutama penekanan dalam menangani bullying fisik. l. Setelah sesi pertama selesai dilanjutkan sesi kedua dimana anggota kelompok bergantian melakukan peran yang berbeda dari sesi sebelumnya. m. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk menyimpulkan hasil kegiatan bermain peran yang dilakukan, serta melakukan evaluasi kegiatan. n. Pemimpin kelompok meminta pengamat kegiatan untuk melaporkan hasil pengamatannya untuk kemudian ditanggapi anggota kelompok lain. 4.
Tahap pengakhiran h. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. i. Pemimpin kelompok memberitahu bahwa kegiatan akan diakhiri. j. Pemimpin kelompok menyampaikan kesan pesan yang diperolehnya melalui kegiatan ini. k. Pemimpin
kelompok
mempersilakan
para
anggota
kelompok
untuk
mengemukakan kesannya dan hasil sesuai kegiatani ini. l. Pemimpin kelompok menawarkan musyawarah merencanakan pertemuan berikutnya tentunya untuk menentukan masalah berikutnya. m. Doa penutup, dipimpin oleh pemimpin kelompok, salam penutup. n. Perpisahan (jabattangan)
E.
Alat dan Media
: Kertas, Bolpoin
F.
Rencana penilaian dan : tindak lanjut d. Penilaian
: - Menilai kesungguhan anggota kelompok saat mengikuti
Proses
kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran (Role Play). (Lembar observasi penilaian proses :
e. Penilaian Hasil
terlampir) 4. Laiseg : Memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok, apa
manfaat dari kegiatan ini, hal apa yang mereka pelajari dan bagaimana cara menanggulangi bullying fisik kelak. 5. Laijapen Memantau pembiasaan perilakunya mereka dalam menjalin persahabatan di sekolah agar tidak mengarah ke tindakan bullying dan menyimpang dari apa yang sudah mereka dapatkan dalam bimbingan kelompok. 6. Laijapang Setelah layanan bimbingan kelompok teknik role play yang ke kesembilan, penyelenggara menyiapkan dan menyebarkan skala bullying untuk mengetahui berhasil : f. Tindak lanjut
tidaknya layanan diberikan untuk mengurangi tindakan bullying pada siswa. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role play pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.
Koordianator BK
Pemberi Layanan
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 4
Topik Permasalahan
: Kecil-Kecil Cabe Rawit
G. Spesifikasi Kegiatan 4. Bidang bimbingan
: Pribadi
5. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
6. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
H. Sasaran Layanan
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
I. Pelaksanaan Layanan 3. Waktu
: Sabtu, 15 Februari 2014
4. Tempat
: Ruang Kelas VII B
J. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan topik yang akan dibahas dan dilakukan selama proses treatment mengenai bullying fisik. Penulis kemudian membagikan materi mengenai bullying fisik. Setelah itu penulis juga menjelaskan sedikit mengenai bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran, dilanjutkan dengan pembagian naskah bermain peran beserta pembagian job desk atau peran dari tiap-tiap siswa, dimana ada yang bertindak sebagai pelaku bullying, korban, bystander, dan pengamat. Setelah semua siswa mendapatkan peran masing-masing kemudian siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempelajari naskah tersebut dan mendalami peran dalam kegiatan role play ini. Role play dimulai, siswa memainkan peran sesuai dengan naskah yang sudah ada, dimana pelaku melakukan tindakan bullying kepada korban, dan bystander ada yang bertindak sebagai pihak yang membantu pelaku, ada juga yang membantu korban. Mereka diminta untuk memaksimalkan naskah atau perkataan yang menekankan pada penanganan dari bullying fisik. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu, penulis mempersilahkan pengamat membacakan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibahas bersama-sama. Kemudian kegiatan akan dilanjutkan sesi ketiga dengan materi dan kegiatan yang sama hanya kita memutar peran pemain, hal ini bertujuan agar semua siswa bisa merasakan hal yang sama.
3. Cara penilaian Mengamati sendiri dan menunjuk salah seorang siswa sebgai pengamat dalam kegiatan role play untuk mengamati perilaku, penghayataan peran, aktivitas, respon, kelancaraan, dan penekanan pada bullying fisik selama layanan. 4. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakaan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan siswa memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. K. Tindak lanjut : Memberikan skala bullying untuk melihat perkembangan perilaku yang mengindikasi bullying pada diri siswa setelah diberikan layanan.
Mengetahui
Salatiga,
16
Februari
2014 Koordinator BK
Dra Puspaning Utami
Penulis
Tendik Dwi Suharto
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SESI 4 (EMPAT)
Lembar Observasi Penulis Aspek yang
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
diobservasi Antusias Siswa
√
Respon Siswa
√
Partisipasi Siswa
√ √
Kelancaran Layanan
√
Suasanan Layanan Catatan Khusus
Lembar Observasi Pengamat Role Play Aspek yang
Sangat Baik
diobservasi Kelancaran
√
Kegiatan Respon Anggota
√
Kelompok Antusias Anggota Layanan Catatan Khusus
√
Baik
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 5
Topik Permasalahan
: Kecil-Kecil Cabe Rawit Part 2
L. Spesifikasi Kegiatan 7. Bidang bimbingan
: Pribadi
8. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
9. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
M. Sasaran Layanan
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
N. Pelaksanaan Layanan 5. Waktu
: Sabtu, 15 Februari 2014
6. Tempat
: Ruang Kelas VII B
O. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan kegiatan Pada tahap kegiatan secara garis besar sama dengan proses treatment pada sesi keempat, dimana siswa tetap memaikan peran dalam role play, namun perbedaanya terletak pada pemain yang memerankan adegan dalam naskah role play, disini penulis meminta para siswa untuk berperan secara bergantian, dimana yang semula menjadi pelaku bullying kemudian menjadi korban, korban menjadi pelaku atau sebagai bystander. Tujuan dari rolling atau perputaran peran ini adalah agar siswa dapat sama-sama merasakan bagaimana menjadi orang yang membully, bagaimana menjadi orang yang dibully, dan bagaimana menjadi penonton atau bystander. Sehingga mereka tahu tindakan apa yang harus dilakukan jika menjadi korban, perasaan seperti apa yang dirasakan jika kita membully orang dan ternyata justru kita sendiri yang merasa kalah saat membully. Dari hal-hal tersebut tentunya siswa diajarkan untuk menghargai setiap orang yang kita temui tanpa melihat dari segi fisik, atau kemampuan orang tersebut dan jangan memandang remeh seseorang. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kelima dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan hal yang sama seperti sesi sebelumnya, kemudian melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu, penulis mempersilahkan pengamat membacakan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibahas bersama-sama. Penulis juga meminta kelompok untuk mengisi hasil evaluasi kegiatan pada sesi keempat dan kelima. Setelah semua selesai penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan doa.
P. Evaluasi 5. Cara penilaian Mengamati sendiri dan menunjuk salah seorang siswa sebgai pengamat dalam kegiatan role play untuk mengamati perilaku, penghayataan peran, aktivitas, respon, kelancaraan, dan penekanan pada bullying fisik selama layanan. 6. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakaan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan siswa memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. Q. Tindak lanjut : Memberikan skala bullying untuk melihat perkembangan perilaku yang mengindikasi bullying pada diri siswa setelah diberikan layanan.
Mengetahui
Salatiga,
16
Februari
2014 Koordinator BK
Dra Puspaning Utami
Penulis
Tendik Dwi Suharto
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SESI 5 (LIMA)
Lembar Observasi Penulis Aspek yang
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
diobservasi Antusias Siswa
√
Respon Siswa
√
Partisipasi Siswa
√ √
Kelancaran Layanan Suasanan Layanan
√
Catatan Khusus
Lembar Observasi Pengamat Role Play Aspek yang
Sangat Baik
diobservasi Kelancaran
√
Kegiatan Respon Anggota
√
Kelompok Antusias Anggota Layanan Catatan Khusus
√
Baik
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK SESI 4 DAN 5
NAMA
:
KELAS
:
NO ABSEN :
1. Apa Bullying fisik? Jelaskan!
2. Sebutkan 5 contoh tindakan yang termasuk dalam Bullying fisik?
3. Setelah kalian melakukan Role Play (bermain peran), hal apa saja yang dapat kalian lakukan untuk menanggulangi bullying fisik?
MATERI ROLE PLAY SESI 4 DAN 5 BULLYING FISIK
1. Pengertian Bullying Fisik Jenis bullying ini adalah bullying yang kasat mata, semua orang yang ada ditempat kejadian bisa melihat karena terjadi sentuhan secara fisik antara bully dan korban, biasanya bullying jenis ini merupakan tindak lanjut dari bullying verbal, dimana pelaku merasa bahwa korban adalah pihak yang lemah dan bisa diperlakukan seenak dan semaunya sendiri. Bullying jenis ini semakin berbahaya jika pelaku merasa lebih kuat dari korban sehingga pelaku bisa dengan mudah melakukan tindak penindasan ini. Bullying ini juga mengakibatkan korban merasakan sakit secara jasmani akibat perlakuan korban seperti luka, lebam, memar, pendarahan, dll. Contoh bullying secara fisik adalah menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, menghukum berlari keliling lapangan, dll.
2. Contoh Jenis Bullying Fisik Dalam bullying fisik, banyak ditemukan contoh-contoh kasus yang di termasuk dalam jenis bullying ini yang dapat kita lihat secara nyata tindakannya diantaranya adalah : Menampar Menendang Meninjak kaki Memalak Meludahi Menghukum lari lapangan, puss up, lompat-lompat, dll Memukul dengan tangan Menjambak rambut Menyudut dengan rokok mengeroyok Mencakar, dll.
3. Tips Cara Mengatasi Bullying Fisik Ada beberapa hal atau cara yang dapat dilakukan oleh orang tua, guru BK atau anak dalam mengajarkan dan melindungi diri dari gangguan bullying fisik, karena dalam bullying ini jika dibiarkan akan menimbulkan resiko yang besar. Hal tersebut diantaranya adalah : Jika anak mengalami bullying fisik saat di sekolah, sebisa mungkin untuk melakukan reaksi melindungi diri, sebagai contoh saat anak akan di pukul, anak dapat melakukan tangkisan dengan tangan, jika anak akan di tendang misal dapat melakukan hindaran, dll. Jangan melakukan reaksi yang seolah-olah melawan karena pelaku bullying akan berusaha keras menindasmu jika mereka berkelompok. Beranilah untuk mengungkapkan kepada pelaku bullying bahwa tindakan yang dilakukan salah dan dapat menyakiti orang lain (penolakan atau ketidak setujuan). Contohnya adalah “kamu ga boleh seperti itu, itu sakit!!!”, “Berhenti itu sakit”, dll. Sebisa mungkin hindari pelaku bullying. Jika tahu siapa yang tidak menyukai kamu, jauhi mereka, pergilah ke sekolah lebih dulu atau ambil jalan lain ke sekolah, dan jangan sendirian. Orangtua dapat mengajarkan anak untuk berani dalam menangani tindakan bullying fisik, selain itu melindungi anak dengan bekal latihan perlindungan diri seperti karate, bela diri, dll, serta mengajarkan anak untuk melaporkan tindakan tersebut kepada guru agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Pihak sekolah terutama guru harus segera bertindak cepat setelah mendapatkan laporan mengenai bullying fisik agar sesegera mungkin dapat
ditangani
dan
pelaku
mendapatkan
konsekuensi
atas
perbuatannya. Pihak sekolah hendaknya memberlakukan peraturan dan tata tertib yang ketat kepada siswa, bahwa dilarang melakukan kekerasan jenis apapun,
dan
jika
sampai
terjadi
tindakan
tersebut
maka
konsekuensinya akan berat. Mengingat bullying fisik adalah jenis bullying yang paling berbahaya bahkan sampai menimbulkan korban jiwa dan trauma pada korban.
NASKAH ROLE PLAY (BERMAIN PERAN) SESI 4 DAN 5 BULLYING FISIK “KECIL-KECIL CABE RAWIT”
PEMERAN : 6. Ditto : Sebagai Pelaku Bullying 7. Aksel : Sebagai Korban 8. Candra : Penonton (Bystander) 1 9. Mega : Penonton (Bystander) 2 10. Observer / Pengamat
Siang itu jam menunjukan pukul 12.15, bel sekolahpun berbunyi menandakan waktu jam istirahat kedua telah dimulai. Seluruh siswa berhamburan keluar, ada yang bermain di lapangan, ada yang menuju kekantin sekolah, ada yang bergerombol di depan kelas, dan masih banyak lagi. Saat itu Aksel beserta Mega ingin menuju ke kantin sekolah, dan tanpa di sadari ia melewati segerombolan siswa kelas VIII, disana ada Ditto and the gank siswa kelas VIII yang berbadan kurus tinggi yang terkenal suka menganggu siswa lain terutama adik kelasnya di sekolah. Ditto : “Wah siang ini panas banget, enaknya ngapain ya?” Candra : “Ya enaknya, makan sama minum lah bos!” Ditto : “Ah gila aja kamu duitku udah abis tadi pagi buat beli bakso 3 mangkuk. Kalo engga mana kalian berdua setor ke aku”.. (sambil menadahkan tangan meminta uang kepada Candra dan Koko) Candra : “Uang jajan kita kan juga uda abis bos, buat makan tadi pagi, ya kan ko?” (sambil melihat kerah koko? Ditto : “Emang dasar kamu pelit” (dengan nada tinggi), “trus gimana donk aku lapar tau?” Candra : “Seperti biasa bos, kita pajekin orang yang lewat sini gimana?” (sambil tertawa)
Ditto : “Uwh iya bagus juga ide kamu” (sambil tertawa dan tersenyum sinis) Tak lama terlihat Aksel dan Mega mendekati gerombolan Ditto saat mereka akan menuju ke kantin sekolah. Ditto : “Ini dia mangsaku datang hahahahaha”..... (sambil mencegat dengan membuka kedua tangan) Candra pun berada di belakang Ditto sambil tertawa dan megepalkan kedua tangan. Mega : “Permisi kak numpang lewat?” (sambil menunduk) Ditto : “Eitt-eitt enak aja, misi-misi, kamu ga tau sapa aku? (sambil melipat kedua takan di dada) sini bayar pajak dulu!” Aksel : “Misi kak kita mau ke kantin dulu”! Candra : “Kamu ga denger bos Ditto minta apa? Mana sini kasih uang kamu ke kita?” Aksel : “Kita ga ada uang kak”. Candra : “Jangan pelit-pelit kamu dari pada ntar kalian bonyok kena tinju bos”. Aksel : “Kan aku uda bilang ga ada uang kak?!” Mega : “Gimana donk sel, aku takut nihh”..(sambil berbisik ditelinga Aksel) Aksel : Uda tenang aja, kan kita ngga salah to?(sambil balas berbisik) Ditto : “Ah banyak omong kalian, sini serahin uang kamu (kemudian ditto memaksa mengambil uang di saku baju Aksel) Aksel : “Kan aku uda bilang ga ada uang kak” (sambil memegang tangan Ditto yag sudah mencapai saku baju Aksel) Ditto : “Kamu berani sama aku?” (sambil melotot) Aksel : “Bukanya begitu kak, tapi cara kakak ga baik meminta uang ke kita” (sambil gantian memandangi Ditto) Ditto : “Kamu kalau berani aku tonjok bener ya” (sambil memegangi kerah Aksel) Mega : “Udah jangan ribut nanti kalian aku bilangi ke guru BK hlo”
Candra : “Diam kamu” (sambil melihat ke arah Mega) “Uda sikat aja bos” Tiba-tiba Ditto melayangkan pukulan ke arah Aksel, namun Aksel menyadari akan hal ini sehingga ia berhasil menangkis pukulan itu. Ditto dan teman-temanya pun kaget melihat Aksel menangkis pukulan Ditto. Ditto : “Eh kamu bener-bener nantang saya ya? Berani banget nangis pukulanku? “ (sambil melotot) Kemudian Ditto kembali akan menampar wajah Aksel, akan tetapi kembali lagi Aksel berhasil menangkis tangan Ditto. Ditto : “Anak ini memang kurang ajar cari mati ya kamu?” (dengan wajah emosi) Aksel : (tetapi Ditto menjawabnya dengan santai) “Bukannya begitu kak, cuma siapa sih yang mau kena pukul dipukul itu sakit kak, kalo kakak sendiri di pukul mau?” Candra : “Banyak ngomong kamu” Mega : “Iya bener apa yang Aksel bilang, kalau di pukul kan sakit, ntar malah ribut-ribut guru-guru tau, kakak-kakak kan bisa diskorsing. Kemudian Ditto pun masih tidak terima dan berusaha menendang Aksel, namun sialnya saat akan menedang Aksel, Aksel tersadar dan menangkis tendangan Ditto dengan tendangan kaki kananya. Alhasil malah kaki Ditto yang tertendang dan dia kesakitan. Ditto : “Banyak omong”..... (Sambil menendang ke arah Aksel) Aksel : (menangkis tendangan Ditto dengan kakinya dan Dittopun tanpa sengaja tertendang) Ditto : “Aduhh-aduhhh”.... (sambil merintih) Candra : Bos ga papa?” Ditto : “Bodoh kamu sakit tau?” (sambil memegang kakinya) Aksel : “Maaf kak sebelumnya, bukannya saya pengen balas kakak tapi saya tadi Cuma nangkis tendangan kakak aja, dan sekarang kakak malah yang kena tendangan saya kan?” Mega : “Sakit kan rasanya? Itu yang dirasakan orang lain kalau kakak pukul”..
Candra : “Diam kalian, lihat ini perbuatan kalian bosku jadi kakinya sakit kan?” Mega : “Kan tadi kita uda ngomong, bukan salah kita, kita Cuma nangkis, kalian sendiri yang pertama ganggu kita dan bikin keributan sama kita” Ditto : “Uda-uda diem kalian semua” (Sambil meringis kesakitan) “pergi sana kalian berdua, aku malas liat kalian” Akhirnya sambil menunduk Aksel dan Megapun pergi ke kanti sekolah Aksel dan Mega : “Iya kak, maaf permisi ya” (Sambil setengah tertawa karena bisa melihat orang yang sering jahil mendapatkan hasil dari kenakalanya) Ditto : “Sial kenapa tadi dia bisa nangkis pukulan ku ya?” Candra : “kayanya Aksel ikut ekstrakulikuler karate di sekolah deh bos” Ditto : “Haaahhhhhh, kenapa kamu ga ngomong, sekarang kaki uda terlanjur sakit, sini bantuin aku jalan” Candra akhirnya membantu Ditto berjalan seraya mereka pergi.
YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER GKI SALATIGA SMP KRISTEN 2 SALATIGA Jl. Jendral Sudirman 111 Salatiga SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
Kelas
: VII A
Semester / Tahun
: II / 2013-2014
Hari / Tanggal
: Selasa, 18 Februari 2014
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Tempat
: Kelas VII B
Bidang Bimbingan
: Pribadi
Judul / spesifikasi Layanan
: Don’t Look Someone Just From Their Appearance
Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok (Topik Tugas)
Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
Sasaran
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
Identifikasi kebutuhan dan : Beberapa siswa kelas VII A yang membutuhkan bantuan Permasalahan
: dalam memahami bullying mental
A. Tujuan
: 1. Siswa mampu memahami bullying mental secara lebih detail dan mendalam. 2. Siswa mampu melakukan peran dalam kegiatan role play secara bergantian dimana mereka berperan sebagai pelaku, korban atau bystander. 3. Siswa bersama-sama melakukan evaluasi, sharing, dan berdiskusi mengenai bullying mental. 4. Siswa mampu mengembangkan diri dan menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila mengalami bullying mental.
B. Materi Layanan
: Role Play atau bermain peran mengenai bullying fisik dengan judul “Don’t Look Someone Just From Their Appearance”
C. Metode
: Role Play atau bermain peran
D. Uraian Kegiatan
:
No 1.
Kegiatan Pemimpin Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok untuk melakukan kegiatan pada sesi keenam dan ketujuh, terdapat 5 siswa dalam kegiatan pada sesi ini. b. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh penulis, dilanjutkan salam pembuka. c. Para anggota saling memperkenalkan diri, dan juga mengungkapkan tujuan dan harapannya yang ingin dicapai. d. Selanjutnya penulis sebagai pemimpin kelompok, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok bebas, kode etik, dan azas kerahasiaan perlu ditekankan. Selanjutnya mengucapkan ikrar kerahasiaan.
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap III ( Tahap Kegiatan). b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ke tahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan.
3.
Tahap kegiatan a. Penulis dimana dalam hal ini bertindak sebagai pemimpin kelompok menjelaskan materi (topik) yang akan disampaikan mengenai bullying mental, selanjutnya dalam kegiatan ini dilanjutkan dengan bermain peran (Role Play) . b. Pemimpin kelompok membagi peran kepada anggota kelompok yang akan melaksanakan kegiatan role play, mulai dengan membagi siapa yang akan menjadi pelaku, korban bullying, bystander, dan siapa yang menjadi pengamat. c. Selanjutnay pemimpin kelompok membagikan naskah role play mengenai bullying mental, dan memberikan waktu 10 menit untuk mempelajari dan mendalami karakter tokoh dalam naskah tersebut. d. Anggota kelompok melakukan kegiatan role play sesuai dengan naskah yang sudah mereka pelajari sebelumnya. Anggota kelompok melakukan dengan
sungguh-sungguh dan menghayati setiap naskah terutama penekanan dalam menangani bullying mental. e. Setelah sesi pertama selesai dilanjutkan sesi kedua dimana anggota kelompok bergantian melakukan peran yang berbeda dari sesi sebelumnya. f. Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk menyimpulkan hasil kegiatan bermain peran yang dilakukan, serta melakukan evaluasi kegiatan. g. Pemimpin kelompok meminta pengamat kegiatan untuk melaporkan hasil pengamatannya untuk kemudian ditanggapi anggota kelompok lain. 4.
Tahap pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok memberitahu bahwa kegiatan akan diakhiri. c. Pemimpin kelompok menyampaikan kesan pesan yang diperolehnya melalui kegiatan ini. d. Pemimpin
kelompok
mempersilakan
para
anggota
kelompok
untuk
mengemukakan kesannya dan hasil sesuai kegiatani ini. e. Pemimpin kelompok menawarkan musyawarah merencanakan pertemuan berikutnya tentunya untuk menentukan masalah berikutnya. f. Doa penutup, dipimpin oleh pemimpin kelompok, salam penutup. g. Perpisahan (jabattangan)
E.
Alat dan Media
: Kertas, Bolpoin
F.
Rencana penilaian dan : tindak lanjut a. Penilaian
: - Menilai kesungguhan anggota kelompok saat mengikuti
Proses
kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik bermain peran (Role Play). (Lembar observasi penilaian proses :
b. Penilaian Hasil
terlampir) 1. Laiseg : Memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok, apa manfaat dari kegiatan ini, hal apa yang mereka pelajari
dan bagaimana cara menanggulangi bullying mental kelak. 2. Laijapen Memantau pembiasaan perilakunya mereka dalam menjalin persahabatan di sekolah agar tidak mengarah ke tindakan bullying dan menyimpang dari apa yang sudah mereka dapatkan dalam bimbingan kelompok. 3. Laijapang Setelah layanan bimbingan kelompok teknik role play yang ke kesembilan, penyelenggara menyiapkan dan menyebarkan skala bullying untuk mengetahui berhasil : c. Tindak lanjut
tidaknya layanan diberikan untuk mengurangi tindakan bullying pada siswa. Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role play pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.
Koordianator BK
Pemberi Layanan
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 6
Topik Permasalahan
: Don’t Look Someone Just From Their Appearance
R. Spesifikasi Kegiatan 10. Bidang bimbingan
: Pribadi
11. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
12. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
S. Sasaran Layanan
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
T. Pelaksanaan Layanan 7. Waktu
: Selasa, 18 Februari 2014
8. Tempat
: Ruang Kelas VII B
U. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan topik yang akan dibahas dan dilakukan selama proses treatment mengenai bullying mental. Penulis kemudian membagikan materi mengenai bullying mental. Setelah itu penulis juga menjelaskan sedikit mengenai bimbingan kelompok dengan teknik role play atau bermain peran, dilanjutkan dengan pembagian naskah bermain peran beserta pembagian job desk atau peran dari tiap-tiap siswa, dimana ada yang bertindak sebagai pelaku bullying, korban, bystander, dan pengamat. Setelah semua siswa mendapatkan peran masing-masing kemudian siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempelajari naskah tersebut dan mendalami peran dalam kegiatan role play ini. Role play dimulai, siswa memainkan peran sesuai dengan naskah yang sudah ada, dimana pelaku melakukan tindakan bullying kepada korban, dan bystander ada yang bertindak sebagai pihak yang membantu pelaku, ada juga yang membantu korban. Mereka diminta untuk memaksimalkan naskah atau perkataan yang menekankan pada penanganan dari bullying mental. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu, penulis mempersilahkan pengamat membacakan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibahas bersama-sama. Kemudian kegiatan akan dilanjutkan sesi ketiga dengan materi dan kegiatan yang sama hanya kita memutar peran pemain, hal ini bertujuan agar semua siswa bisa merasakan hal yang sama.
7. Cara penilaian Mengamati sendiri dan menunjuk salah seorang siswa sebgai pengamat dalam kegiatan role play untuk mengamati perilaku, penghayataan peran, aktivitas, respon, kelancaraan, dan penekanan pada bullying mental selama layanan. 8. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakaan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan siswa memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. V. Tindak lanjut : Memberikan skala bullying untuk melihat perkembangan perilaku yang mengindikasi bullying pada diri siswa setelah diberikan layanan.
Mengetahui
Salatiga,
19
Februari
2014 Koordinator BK
Dra Puspaning Utami
Penulis
Tendik Dwi Suharto
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SESI 6 (ENAM)
Lembar Observasi Penulis Aspek yang
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
diobservasi Antusias Siswa
√
Respon Siswa
√
Partisipasi Siswa
√
Kelancaran
√
Layanan √
Suasanan Layanan Catatan Khusus
Lembar Observasi Pengamat Role Play Aspek yang
Sangat Baik
Baik
diobservasi √
Kelancaran Kegiatan
√
Respon Anggota Kelompok Antusias Anggota Layanan Catatan Khusus
√
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 7
Topik Permasalahan W.
: Don’t Look Someone Just From Their AppearancePart 2
Spesifikasi Kegiatan 13. Bidang bimbingan
: Pribadi
14. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
15. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pencegahan, dan Pengentasan
X. Sasaran Layanan
: Dv, My, Dn, Jy, Kn
Y. Pelaksanaan Layanan 9. Waktu
: Selasa, 18 Februari 2014
10. Tempat
: Ruang Kelas VII B
Z. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan kegiatan Pada tahap kegiatan secara garis besar sama dengan proses treatment pada sesi ketujuh, dimana siswa tetap memaikan peran dalam role play, namun perbedaanya terletak pada pemain yang memerankan adegan dalam naskah role play, disini penulis meminta para siswa untuk berperan secara bergantian, dimana yang semula menjadi pelaku bullying kemudian menjadi korban, korban menjadi pelaku atau sebagai bystander. Tujuan dari rolling atau perputaran peran ini adalah agar siswa dapat sama-sama merasakan bagaimana menjadi orang yang membully, bagaimana menjadi orang yang dibully, dan bagaimana menjadi penonton atau bystander. Sehingga mereka tahu tindakan apa yang harus dilakukan jika menjadi korban, perasaan seperti apa yang dirasakan jika kita membully orang dan ternyata justru kita sendiri yang merasa kalah saat membully. Dari hal-hal tersebut tentunya siswa diajarkan untuk menghargai setiap orang yang kita temui tanpa melihat dari segi fisik, atau kemampuan orang tersebut dan jangan memandang remeh seseorang. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketujuh dalam kegiatan ini akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk melakukan hal yang sama seperti sesi sebelumnya, kemudian melakukan evaluasi kegiatan yang sudah berlangsung. Selain itu, penulis mempersilahkan pengamat membacakan hasil pengamatan yang sudah dilakukan, untuk kemudian dibahas bersama-sama. Penulis juga meminta kelompok untuk mengisi hasil evaluasi kegiatan pada sesi keenam dan ketujuh. Setelah semua selesai penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan doa.
AA.
Evaluasi 9. Cara penilaian Mengamati sendiri dan menunjuk salah seorang siswa sebgai pengamat dalam kegiatan role play untuk mengamati perilaku, penghayataan peran, aktivitas, respon, kelancaraan, dan penekanan pada bullying mental selama layanan. 10. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakaan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan siswa memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.
BB.
Tindak lanjut : Memberikan skala bullying untuk melihat perkembangan perilaku
yang mengindikasi bullying pada diri siswa setelah diberikan layanan.
Mengetahui
Salatiga,
19
Februari
2014 Koordinator BK
Dra Puspaning Utami
Penulis
Tendik Dwi Suharto
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAY SESI 7 (TUJUH)
Lembar Observasi Penulis Aspek yang
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
diobservasi Antusias Siswa
√
Respon Siswa
√
Partisipasi Siswa
√ √
Kelancaran Layanan
√
Suasanan Layanan Catatan Khusus
Lembar Observasi Pengamat Role Play Aspek yang
Sangat Baik
Baik
diobservasi Kelancaran
√
Kegiatan Respon Anggota
√
Kelompok Antusias Anggota Layanan Catatan Khusus
√
EVALUASI KEGIATAN BIMBINGAN KELOMPOK SESI 6 DAN 7
NAMA
:
KELAS
:
NO ABSEN :
1. Apa Bullying Mental? Jelaskan!
2. Sebutkan 5 contoh tindakan yang termasuk dalam Bullying Mental?
3. Setelah kalian melakukan Role Play (bermain peran), hal apa saja yang dapat kalian lakukan untuk menanggulangi bullying Mental?
MATERI ROLE PLAY SESI 6 DAN 7 BULLYING MENTAL
4. Pengertian Bullying Mental Jenis bullying ini paling berbahaya karena tidak tertangkap oleh mata/telinga kita, jika kita tidak cukup awas mendekteksinya. Bullying jenis ini dilakukan dengan cara melemahkan harga diri si korban di depan orang lain, walaupun korban tidak mengetahui hal ini tetapi korban akan mengalami dampak dari bullying jenis ini seperti tidak diterimanya korban di lingkunganya.
5. Contoh Jenis Bullying Mental Dalam bullying mental, banyak ditemukan contoh-contoh kasus yang di termasuk dalam jenis bullying ini yang mungkin sulit terdeteksi oleh indera kita, akan tetapi kita harus memahaminya diantaranya : Mengucilkan dalam pergaulan Memandang sinis seseorang Mempermalukan di depan umum Memandang penuh ancaman Mendiamkan Memelototi Menjauhi seseorang dalam pergaulan, dll.
6. Tips Cara Mengatasi Bullying Mental Ada beberapa hal atau cara yang dapat dilakukan oleh orang tua, guru BK atau anak dalam mengajarkan dan melindungi diri dari gangguan bullying mental, karena sifat dari bullying ini melemahkan diri korban dalam di dalam lingkungan pergaulannya, dan bahannya bullying ini sulit untuk terdeteksi diantarnya adalah : Jika anak mengalami bullying mental di sekolah berusahalah untuk tetap tenang dalam menghadapinya, jangan terbawa emosi oleh suasana sekitar. Berusahalah untuk tetap percaya diri dan memberikan sapaan serta senyuman kepada orang atau kelompok yang membully kalian.
Jika ada waktu yang tepat, sebisa mungkin bicarakan permasalahan tersebut kepada orang atau kelompok yang membully anda, janganjangan hanya karena masalah sepele dan kesalah pahaman sehingga kalian mengalami bullying mental. Jangan memaksa masuk dalam kelompok atau diri orang lain jika mereka merasa tidak nyaman dengan kalian. Orang tua hendaknya selalu menanamkan rasa percaya diri dan menghormati kepada anak, serta mengontrol segala kegiatan anak di sekolah. Guru hendaknya selalu memberikan layanan klasikan dan tindakan preventif untuk menanggulangi bullying. Jika ada yang melihat orang yang terkena bullying mental dekatilah
dia, jangan ikut-ikutan menjauhinya, karena belum tentu yang korban itu bersalah. Selalu berpikir positif dan bertindak sewajarnya tanpa harus
memancing perhatian.
NASKAH ROLE PLAY (BERMAIN PERAN) SESI 6 DAN 7 BULLYING MENTAL “DON’T LOOK SOMEONE JUST FROM THEIR APPEARANCE”
PEMERAN : 1. Wendi : Sebagai Pelaku Bullying 2. Irvan : Sebagai Korban 3. Caca
: Penonton (Bystander) 1
4. Riko
: Penonton (Bystander) 2
5. Observer / Pengamat
Saat itu jam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa diminta untuk membuat kelompok dalam memainkan peran drama mata pelajaran tersebut. Dalam pembentukan kelompok siswa bebas menentukan siapa teman sekelompoknya, maksimal berjumlah 3 orang. Akan tetapi kelas VII B memiliki jumlah siswa sebanyak 25, sehingga ada 1 orang siswa yang tidak mendapatkan kelompok. Irvan nama siswa tersebut, di dalam kelasnya Irvan termasuk orang yang kurang di sukai dikarenakan siswa lain menganggap irvan orang yang pelit memberikan contekan saat ulangan, sehingga murid lain menjauhinya. Irvan
: “Hy teman-teman aku boleh gabung ke kelompok kalian ga?”(Sambil menuju ke kelompok Wendi)
Semua siswa dalam kelompok tersebut yang terdiri dari Wendi, Caca, dan Riko hanya melihat dan terdiam kemudian memandang sinis Irvan. Irvan : “Sory temen-temen aku boleh gabung ga di kelompok kalian buat kegiatan drama ini?” Wendi : “Engga” (sambil menjawab dengan ketus) Irvan : “Kenapa? Soalnya bu Indi bilang kalau bisa buat kelompok yang anggotanya rumahnya berdekatan, kebetulan rumah kita kan berdekatan? Lagian aku udah bujuk kelompok lain mereka juga ga kasih respon”
Wendi : “Sekali engga ya engga!” Caca
: (Caca pun seperti Iba melihat Irvan)“Udah lah teman-teman kita terima aja dia Irvan kan temen kita sejak kita pertama masuk, kan kasian, walaupun kadang dia pelit sama kita”
Wendi : “Enak aja, dia aja kalau kita minta”in contekan ga pernah boleh, mau gabung ke kelompok kita” Riko
: “bener banget apa yang Wendi omongin, mending kita bertiga aja”
Wendi : “Iya betul, pas kita tes Mid Semester kemarin aja, aku minta kasih contek uraian 3 nomer ga dia kasih” Riko
: “Aku juga minta kasih jawaban pilihan ganda 5 soal juga Cuma dikasih 3, pelit kan?”
Wendi : “parahnya lagi kita ga tau itu jawaban benar atau tidak, jangan-jangan dia njrumusin kita lagi!” Riko
: “Bener-bener”
Irvan pun mendengar percakapan mereka, dan mengetahui penyebabdirinya di kucilkan oleh teman-temanya Irvan : (Sambil tersenyum Irvan pun berkata)“Maaf ya teman-teman jadi itu to yang buat kalian ngejauhi aku selama ini? Sampai aku ga boleh masuk kelompok kalian?”. Caca
: “Embbbb.... engga sih”
Irvan : (Sambil tersenyum) ”uda tenang aja aku ga papa kok kalau kalian ga ngijin aku masuk, Cuma selama ini maksudku kan baik ke kalian bukannya pelit” Wendi : “Baik apanya? Orang pelit kaya gitu dibilang baik” (Sambil memandang sinis) Irvan : “Maksud aku thu biar kalian juga belajar yang sungguh-sungguh jadi kalian bisa ngerjain tes atau ulangan” Riko
: “Halahhh bullshit”! (Sambil memandang sinis)
Irvan : “Bener, sekarang aku kan juga bukan orang yang pintar juga, misal aku ngasi contekan ke kamu tapi salah gimana? Kan aku juga ga enak, kalian sendiri juga rugi kan?” Caca
: “bener temen-temen yang dikatakan Irvan”. (Sambil mengangguk-angguk)
Wendi : “Tapi sama aja toh kamu juga pelit”(Sambil memandang sinis dan dengan nada tinggi). Irvan : “Bukan maksud aku pelit teman-teman kan aku tadi sudah bilang ke kalian, lagian kalau aku bisa dan aku rasa jawaban itu benar kalian juga aku kasi contek kan?!” Riko
: “Iya sih, waktu pilihan ganda juga dia kasih contek aku 3 nomor”
Caca
: “Nah bener kan? Irvan itu orangnya baik, gimana teman-teman?”
Semua terdiam dan memandang satu dengan yang lain Irvan : “Mungkin kalian memang benar aku orang yang pelit, akan tetapi aku udah ngomong yang sejujurnya maksud dari tindakanku, kalau memang kalian tidak mau menerima ku dlam kelompok ga papa kok” (Sambil tersenyum dan pergi) Kelompok pun berdiskusi satu dengan yang lainnya Caca
: “Gimana teman-teman kita terima aja ya? Kasian thu Irvan”
Wendi : “Aku sih sebenarnya masih malas, tapi terserah kalian lah” Caca
: “Akan tetapi Irvan kan sudah mengatakan yang sejujurnya”
Riko
: “Setelah aku dengar cerita tadi, kayanya kita yang salah menilai deh teman-teman, sejujurnya dia juga anak yang baik, ga emosian pula, liat aja tadi”
Caca
: “Bener yang diomongin Riko”
Wendi : “ Ya uda terserah kalian aja, kita kasi kesempatan dia sekali aja ya?” Riko
: “Iya ga ada salahnya ka? Bener ga?
Caca
: “Baiklah kita panggil Irvan ya, Van sini?” (Sambil memanggil Irvan)
Irvanpun mereka panggil
Irvan : “Ya teman-teman?” Wendi : “Kamu boleh masuk sini” (Dengan nada sinis) Irvan : “Makasih ya Wen, temen-temen, aku akan berusaha yang terbaik” (Sambil tersenyum dan berjabat tangan dengan teman dalam kelompok tersebut) Mereka pun membalas senyuman dan mulai berdiskusimengenai drama tersebut. Dan pada akhirnya drama mereka menjadi drama yang terbaik di kelas.
YAYASAN PENDIDIKAN EBEN HAEZER GKI SALATIGA SMP KRISTEN 2 SALATIGA Jl. Jendral Sudirman 111 Salatiga SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING Kelas
: VII A
Semester / Tahun
: II / 2013-2014
Hari / Tanggal
: Jumat, 21 Februari 2014
Alokasi Waktu
: 1 x 40 menit
Judul / Spesifikasi Layanan
: Konsekuensi dan Cara Menyikapi Bullying di Sekolah
Bidang Bimbingan
: Bidang Pribadi
Jenis layanan
: Informasi
Fungsi layanan
: Pemahaman, pengembangan
Sasaran
: DV, MY, DN, JY, KN
Tujuan
: 5. Siswa mampu memahami dampak-dampak yang ditimbulkan dari tindakan bullying. 6. Siswa mampu memahami dan mengetahui cara menyikapi bullying secara benar. 7. Siswa mendapatkan gambaran secara jelas mengenai contoh kebijakan sekolah tentang bullying di sekolah 8. Siswa mendapatkan pengembangan diri yang baru mengenai bullying.
Karakteristik yang diharapkan
: Mandiri, Saling Menghargai, Toleransi, Percaya Diri
Materi
: Terlampir
Metode
: Permainan, diskusi, ceramah
Uraian Kegiatan
: 1) Kegiatan awal a. Mengajak siswa berdoa b. Memperkenalkan diri c. Mengecek kehadiran siswa (absensi) d. Menjelaskan tujuan penyampaian materi 2) Kegiatan inti a. Eksplorasi
Bertanya kepada siswa: apa yang kalian ketahui tentang ”Dampak yang ditimbulkan dari Bullying di sekolah?”
Siswa mendengarkan penjelasan mengenai pengertian dampak-dampak bullying, konsekuensi dari tindakan bullying, cara menyikapi dan kebijakan sekolah mengenai bullying.
b. Elaborasi
Siswa
secara
aktif
mendengarkan
penjelasan
mengenai dampak, cara menyikapi, dan kebijakan sekolah tentang bullying di sekolah.
Siswa di berikan contoh-contoh nyata dampak tindakan
bullying di sekolah dan cara menyikapi
bullying serta gambaran kebijakan sekolah tentang bullying.
Siswa
melakukan
tanya
jawab
dan
sharing
pengalaman pribadi tentang dampak dan kebijakan sekolah tentang bullying.
Siswa diajak bermain game / Ice breaking
Siswa mengungkapkan manfaat dan perasaannya dari kegiatan yang telah dilaksanakan
3) Kegiatan akhir Siswa
bersama
kegiatan
Praktikan
menyimpulkan
melakukan materi
evakuasi
yang
telah
disampaikan. Tempat
: Ruang kelas VII B
Penyelenggara Layanan
: Mahasiswa BK UKSW
Alat dan Perlengkapan
: Kertas, LCD, spidol, white board, Laptop
Keterkaitan layananan
: Observasi,wawancara
Evaluasi penilaian dan tindak lanjut a. Penilaian Proses
: Mengamati antusias, respon, dan aktifitas siswa saat kegiatan
layanan berlangsung. Dalam penilaian proses ini akan dilakukan observasi dengan panduan sebagai berikut: Aspek yang
Sangat
Diobservasi
Baik
Baik
Kurang
Tidak
Baik
Baik
Antusias siswa Partisipasi siwa Respon siswa Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus b. Penilaian Hasil
: 1. Laiseg : Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 2. Laijapen : Memantau perilaku siswa sehari-hari terkait dengan perilaku yang mengindikasi tindakan bullying seminggu setelah pemberian layanan. 3. Laijapang : Setelah layanan bimbingan kelompok teknik role play yang ke kesembilan, penyelenggara menyiapkan dan menyebarkan skala bullying untuk mengetahui berhasil tidaknya layanan yang diberikan untuk mengurangi tindakan bullying pada siswa.
c. Tindak lanjut
:
Mengevaluasi kegiatan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik role play pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang sudah ditentukan.
Buku Sumber
: 1. SEJIWA (2008) Bullying :Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. 2. Buku 55 permainan BK penerbit Paramitha Publishing
Sumber Dana
: Rp. 9.000
Salatiga, 20 Februari 2014 Mengetahui Koordinator BK
Pemberi Layanan
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
LAPORAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN), ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI 8 “KONSEKUENSI DAN CARA MENYIKAPI BULLYING”
A. Topik Permasalahan
: Konsekuensi dan Cara Menyikapi Bullying
B. Spesifikasi Kegiatan a.
Bidang Bimbingan
: Bimbingan Pribadi
b. Jenis Layanan
: Informasi
c. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pengembangan
d. Sasaran Layanan
: DV, MY, DN, JY, KN
C. Pelaksanaan layanan a. Waktu
: 1 x 40 menit / 21 Februari 2014
b. Tempat
: Ruang Kelas VII B
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan Layanan Sesi 8 dilaksanakan di ruang kelas VII B. Sesi ini merupakan sesi terakhir didalam kegiatan pemberian layanan (treatment), dalam kegiatan ini pertama-tama siswa diajak mengevaluasi kegiatan selama layanan berlangsung, mulai dari sesi pertama sampai sesi ke tujuh. Sedangkan pada sesi kedelapan layanan ini siswa diajarkan untuk mengetahui dampak dan resiko yang ditimbulkan dari tindakan bullying yang selama ini sudah mereka pelajari dan mereka peragakan melalui kegiatan role play. Selain itu siswa diajarkan untuk mengenal kebijakan-kebijakan yang seharusnya diambil untuk menangani tindakan bullying, siswa juga diberikan gambaran mengenai kebijakan sekolah mengenai bullying dan kondisi sesungguhnya pada sekolah mereka. Setelah itu di lanjutkan dengan ice breaking untuk mencairkan suasana agar siswa tidak bosan dan malas. Setelah semua kegiatan berakhir tak lupa penulis kembali mengulang kegiatan apa saja yang sudah siswa lakukan dan berpesan untuk menghindari yang namanya bullying, serta mengajarkan melakukan gerakan stop bullying di sekolah. d. Cara penilaian. Respon siswa mengenai penjelasan materi, kemudian antusias dan partisipasi siswa dalam kegiatan layanan ini apakah mereka memahami, mengerti, serta
terlibat aktif dalam pemberian materi mengenai konsekuensi dan kebijakan bullying di sekolah dalam power point.
e. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan. 6. Relating (Hubungan) Hubungan antara siswa dan penulis semakin hari semakin akrab dan tidak lagi ada perasaan canggung diantara mereka, siswa merasa nyaman dan senang dengan layanan yang penulis berikan. 7. Releasing (MelegakanPerasaan) Kelima siswa merasa nyaman dan senang dengan layanan BK mereka mengutarakan antusias mereka mengenai layanan BK dikelas. 8. Re-creating (Menciptakan) Penciptaan suasana yang penulis lakukan dengan memberikan pengantar materi yang akan dibahas mengenai konsekuensi dan kebijakan bullying di sekolah, dari hal ini maka akan memberikan gambaran mengenai dampak dan kebijakan bullying secara nyata di lingkungan sekolah. 9. Reexperiencing (MengalamiKembali) Dari hasil penjelasan penulis mengenai bullying di sekolah, siswa diminta merenungkan kembali dan sharing mengenai tindakan bullying selama mereka berada di sekolah. 10. Resolving (Menyelesaikan) Penyelesaian pada kegiatan ini pada
perefleksian diri siswaterhadap
kegiatan yang telah dilakukan Menurut saya kegiatan layanan pada sesi 8 atau terakhir ini seacara bimbingan klasikal, respon dan antusias kelima siswa sangat baik, siswa sangat antusias, mereka berpartisipasi dan merespon apa yang penulis berikan selama 8 kali layanan dengan baik, mereka juga memahami apa yang penulis berikan, sehingga mereka memahami tujuan dari pemberian materi mengenai bullying di sekolah dan sharing seputar pengalaman bullying selama mereka berada di sekolah. D. Analisis Hasil Penilaian a.
Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa jika siswa belum mengerti.
b. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis
Siswa dapat memperoleh manfaat dari hasil layanan ini sehingga siswa mampu memahami bahaya bullying di sekolah, dampak yang ditimbulkan, kebijakan sekolah mengenai bullying.
E. Tindak lanjut a.
Cara-cara tindak lanjut Membantu siswa yang masih mengalami masalah yang berhubungan dengan pemahaman diri mereka.
b. Deskripsi dan komentar tentang cara-cara tindak lanjut Siswa antusias dalam kegiatan ini sehingga dalam dalam penilaian segera 100% siswa mengatakan senang dengan kegiatan ini. Untuk hasil penilaian segera dapat dilihat pada halaman Penilaian segera.
Lampiran Check List Aspek diobservasi AntusiasSiswa
yang
Sangatbaik
Baik
Tidakbaik
√
AktivitasSiswa
√
ResponSiswa
√
PartisipasiSiswa
√
KelancaranLayanan
√
SuasanaLayanan
√
Catatankhusus
Kurangbaik
Siswa sudah menemukan pemahaman mereka mengenai dampak dan kebijakan bullying di sekolah, sehingga mereka mengerti bahwa bullying merupakan tindakan berbahaya dan wajib diperangi dan dihentikan.
Salatiga, 22 Februari 2014
Mengetahui Koordinator BK
Penulis
Dra. Puspaning Utami
Tendik Dwi Suharto
EVALUASI KEGIATAN SESI 8
NAMA
:
KELAS
:
NO ABSEN :
1. Sebutkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari bullying (5)!
2. Bagaimana cara menyikapi tindakan bullying?
3. Apakah di sekolah kalian memiliki kebijakan dan peraturan mengenai tindakan bullying? Jelaskan!
4. Manfaat apa yang kalian dapatkan setelah mengikuti layanan pengembangan diri selama 8 sesi ini?
5. Setelah kalian mendapaykan layanan pengembangan diri ini hal apa yang akan kalian lakukan apabila mengetahui ada tindakan bullying di sekolah?