EFECTIVE THINKING
“Semua terjemahan yang salah, semua kemustahilan dalam masalah geometri, semua kejanggalan gaya, dan semua ketidakrunutan gagasan dalam karangan dan esai, semua hal itu adalah akibat dari pikiran yang terlalu terburuburu dalam menerima dan menyimpulkan sebuah gagasan, sehingga tidak terbuka bagi kebenaran.” Simone Weil, Waiting for God, hal 109-111
Ide Dasar 'Menunda Keputusan' Edward de Bono Kita tidak akan tergesa-gesa memutuskan atau mengevaluasi suatu gagasan untuk mendapatkan manfaat sebanyak mungkin dari gagasan tersebut. Beberapa gagasan ternyata salah, dalam kasus ini kita mengalihkan perhatian dari mengapa gagasan ini salah ke bagaimana membuat gagasan salah ini bermanfaat.
Lateral/ Creative/ Divergent Thinking
Divergent Thinking, istilah dari J.P. Guilford Lateral Thinking, istilah dari Edward de Bono
Berpikir Vertikal/ Linear
Berpikir Lateral
Selektif
Generatif
Memerlukan arah untuk bergerak
Memerlukan gerak untuk mendapatkan arah
Analitis
Provokatif
Berurutan
Melompat
Tepat setiap langkah
Tidak harus tepat setiap langkah
Memusatkan perhatian, mengesampingkan yang tidak relevan
Menerima semua kemungkinan
Kategori, klasifikasi dan labellabel sudah terpatri
Kategori, klasifikasi dan labellabel tidak terpatri
Mengikuti jalur paling tepat
Menjelajah termasuk jalur yang tidak tepat
Proses terbatas
Serba kemungkinan
Thinking Creative Divergent Thinking Lateral Thinking
Intellegence, Critical Thinking Convergent Thinking Vertical Thinking
Generation
Synthesis
Pada akhirnya Creative Thinking mengandaikan Intellegence untuk menghasilkan problem solving ataupun teori. Creative bukan asal beda. Effective Thinking = Creative Thinking + Critical Thinking
Berpikir Lateral dan Vertikal saling mengisi. Berpikir lateral berguna untuk membangkitkan gagasan dan pendekatan dengan menawarkan lebih keragaman. Berpikir vertikal/linear berguna untuk mengembangkannya, melipatgandakan efektivitas gagasan dari berpikir lateral.
Masalah Berkaitan dengan Informasi dan Thinking 1. Informasi kurang. 2. Informasi cukup, tetapi penangan dan pengolahan informasi kurang sehingga informasi tidak mampu menghasilkan solusi baru. 3. Kebanjiran informasi, dan menurunnya berpikir linear. (The Sh@llows - Nicholas Carr) 4. Tidak menyadari ada masalah.
Lateral thinking is a term coined by Edward de Bono in 1967, a Maltese psychologist, physician, and writer.
Edward de Bono defines Lateral Thinking as methods of thinking concerned with changing concepts and perceptions.
Dasar Teknik Berpikir Horisontal/ Lateral/ Divergent: 1. Mengembangkan Alternatif/ Melihat dari Perspektif Lain. - Gunakan Jatah (Kuota) 2. Menantang Asumsi - Teknik Mengapa
Mengembangkan Alternatif
Buatlah lima penjelasan untuk gambar berikut:
Bagaimana mengosongkan air dari gelas ini tanpa merusak gelas atau memiringkan gelasnya? Berapa pendekatan?
6, 13, 20, 27,… Apa kelanjutan angka di atas?
Bagilah bidang di bawah menjadi empat bagian yang sama! (Buatlah sedikitnya dengan lima cara yang berbeda)
Divergent Thinking is a term coined by Joy Paul Guilford (1897-1987) in 1950s
Guilford's Structure of Intellect includes six operations or general intellectual processes: Cognition—The ability to understand, comprehend, discover, and become aware of information. Memory recording—The ability to encode information. Memory retention—The ability to recall information. Divergent production—The ability to generate multiple solutions to a problem; creativity. Convergent production—The ability to deduce a single solution to a problem; rule-following or problem-solving. Evaluation—The ability to judge whether or not information is accurate, consistent, or valid.
J.P. Guilford's Divergent Thinking Test:
“Think of as many unusual uses for a brick as possible.”
CHALLENGE YOUR
Assumption: The act of taking for granted or supposing.
Komunikasi melalui kode hanya dapat bekerja apabila sudah ada pola yang sebelumnya tercetak.
Although making assumptions will sometimes help speed things up, it will inevitably screen us from other possibilities and options. Often we will leap to the wrong conclusion and miss the chance to make a better decision. Paul Sloane, Test Your Lateral Thinking IQ (1994). p. 25
Buatlah 4 garis lurus tanpa putus yang melewati ke-9 titik di bawah!
Bisakah Anda membuat dengan hanya 3 garis tanpa putus untuk 9 titik tersebut?
TANTANGAN Bisakah Anda membuat dengan hanya 1 garis tanpa putus?
TANTANGAN Tanamlah 4 pohon di sebuah taman sehingga jarak setiap pohon dengan pohon lain adalah sama.
The Barber Paradox: In a town there is a law that states that all men must be clean-shaven and that no man might shave himself. The only person allowed to shave people is the licensed town barber (who is forty years old). There is only one barber. Since the barber is bound by the same law, who shaves the barber?
Skeptisisme:
Skeptomai, skeptikos (bahasa Yunani) = saya pikirkan dengan seksama, saya lihat dengan teliti > saya meragukan
Keraguan (doubt):
Meragukan itu penting namun meragukan segala sesuatu tidak mungkin bisa hidup. Manusia perlu pegangan.
Jenis Skeptisisme:
Skeptisisme Mutlak/ Universal vs Skeptisisme Nisbi/ Partikular. Philosophical Doubt vs Ordinary Doubt (karena kurangnya bukti, penalaran yang salah, kurangnya kemampuan dsb)
Gorgias (+ 480 – 380): ontological skeptic or a nihilist (one who believes nothing exists, or that the world is incomprehensible, and that the concept of truth is fictitious)
i. Nothing exists ii. Even if existence exists, it cannot be known iii. Even if it could be known, it cannot be communicated.
Kritik terhadap Skeptisisme Mutlak: If nothing can be known, then how can the skeptic know they are being deceived? If we have no grounds for belief, we have no grounds for doubt. The total skeptic seems to leave us with the certainty that we cannot have certainty.
Manfaat Keraguan: 1. Alat mendapatkan pengetahuan yang mendasar dan kuat. 2. Menerangi asumsi yang tersembunyi. 3. Menantang dogmatisme 4. Alat memberikan jalan keluar kebuntuan/ alternatif
Warnings:
Tidak masuk akal meragukan segala hal, tidak logis dan tidak bisa hidup dengan baik.
It took two hours for two men to dig a hole five feet deep. How deep would it have been if ten men had dug the hole for two hours? The answer appears to be 25 feet deep
But did you consider... A hole may need to be of a certain size or shape so digging might stop early at a required depth. The deeper a hole is, the more effort is required to dig it, since waste soil needs to be lifted higher to the ground level. There is a limit to how deep a hole can be dug by manpower without use of ladders or hoists for soil removal, and 25 feet is beyond this limit. Deeper soil layers may be harder to dig out, or we may hit bedrock or the water table. Are we digging in soil? Clay? Sand? Each presents its own special considerations. Digging in a forest becomes much easier once we have cut through the first several feet of roots. Each man digging needs space to use a shovel.
But did you consider... It is possible that with more people working on a project, each person may become less efficient due to increased opportunity for distraction, the assumption he can slack off, more people to talk to, etc. More men could work in shifts to dig faster for longer. There are more men but are there more shovels? The two hours dug by ten men may be under different weather conditions than the two hours dug by two men. Rain could flood the hole to prevent digging. Temperature conditions may freeze the men before they finish. Would we rather have 5 holes each 5 feet deep?
But did you consider... The two men may be an engineering crew with digging machinery. What if one man in each group is a manager who will not actually dig? The extra eight men might not be strong enough to dig, or much stronger than the first two.
Seharusnya kunci diputar ke arah mana untuk membuka pintu mobil?
Mengapa cermin membalikkan yang kanan menjadi kiri, dan kiri menjadi kanan. Mengapa tidak yang atas menjadi bawah, dan yang bawah menjadi atas?
Mengapa tutup botol atau lubang lebih baik berbentuk lingkaran?
Add any standard arithmetic signs to this equation to make it true:
3
1
3
6
=
8
What comes next in the following series? SSS, SCC, C, SC,
