Juni, 2013
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
EKSPLORASI DAN PENENTUAN SIFAT KUALITATIF KACANG PANJANG ( Vigna sinensis L. ) KULTIVAR UNGU MALUKU UTARA Rima Melati Staf pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate Jl. Kampus II Gambesi Ternate Selatan Email :
[email protected]
ABSTRACT The research aims to collect data on plant gen as part of efforts in preserving endangered germplasm in North Moluccas and determining the qualitative properties as differentiator from other string beans. Research method used is exploration and observation on plant descriptors and explanation based on qualitative properties with guidance against plant descriptors. The shape of roots, leaves and stems is similar to other general string beans. The qualitative properties of purple cultivar of string bean rested on the color of stems and pods. The stems have color of yellowish green (2.5GYL3) and red (2.5R-S2) along with stems prolongation. Leaves surface has yellowish green with different color code (5GY D14) and side color (2.5GY Dp.1). Two upper corollas have greenish blue color (2.5BG Vp.1) and yellow (5Y Vp.2) with longitudinal ellipse shape on the lower base of corolla that opposed at the upper side; whereas, color surrounding the yellow color is bluish purple (2.5 PB). Newly formed pod has dark purple color (7.5 P), young pod has purple color (10P) with yellowish green line in the left and right sides that will turn into purplish red (2.5 RP); while old pod has red color (7.5R Dk2). Seed at fresh harvest and dry seed have the same color, which is red (5R D14). Keywords: exploration, qualitative properties, purple string bean ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data gen tanaman sebagai upaya penyelamatan plasma nutfah yang hampir punuh di Maluku Utara. Disamping itu menentukan sifat kualitatif sebagai pembeda dari jenis kacang panjang yang lain. Metode penelitian adalah eksplorasi dan observasi kemudian dijabarkan berdasarkan sifat kualitatif yang berpedoman terhadap deskriptor tanaman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk akar, daun dan batang sama dengan jenis kacang panjang pada umumnya. Sifat kualitatif dari kacang panjang kultivar ungu terletak pada warna batang dan warna polong. Warnabatanghijau kekuningan (2.5GYL3) dan warna merah (2,5R-S2) seiring dengan penambahan panjang batang. Permukaan daun berwarna hijau kekuningan dengan kode warna berbeda yaitu (5GY Dl4) dan warna sisi (2,5GY Dp.1).Dua mahkota bagian atas memiliki warna biru kehijauan (2,5BG Vp.1) dan warna kuning (5Y Vp.2) berbentuk elips memanjang pada pangkal bawah mahkota bunga yang dudukannya berhadapan di bagian atas. Sedangkan warna yang mengitari warna kuning adalah ungu kebiruan (2,5 PB). Polong yang baru terbentuk berwarna ungu tua (7,5 P), polong muda berwarna ungu (10 P) dengan garis hijau kekuningan di sisi kiri dan kanan, kemudian berubah menjadi merah keunguan (2,5 RP), sedangkan polong 286
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
tua berwarna merah (7,5R Dk2). Warna biji pada saat panen segar dan biji yang telah kering memiliki warna yang sama yaitu merah (5R Dl4). Kata Kunci : eksplorasi, sifat kualitatif, kacang panjang ungu PENDAHULUAN Indonesia termasuk daerah beriklim tropis yang kaya akan keanekaragamn hayati. Plasma nutfah tanaman sayuran tropis pun beragam. Salah satu sayuran tropis potensial di Indonesia adalah kacang panjang (Vigna sinensis.L). Masyarakat tentunya telah mengenal kacang panjang sejak lama, sehingga penyebaran kacang panjang di daerah-daerah di Indonesia cukup luas. Tingkat penyebaran yang luas inilah yang memungkinkan banyaknya jenis kacang panjang yang ada di masing-masing daerah. Sistem penamaanpun berbeda pada jenis yang sama di masing-masing daerah. Penyebaran kacang panjangpun sampai di Maluku Utara dengan kondisi yang berada pada topografi daerah pesisir dan dataran rendah sehingga memungkinkan kacang panjang tumbuh dengan baik. Pendataan jenis kacang panjang yang tersebar di pulaupulau Maluku Utara belum dilaksanakan, oleh karena itu ada beberapa jenis yang keberadaan hampir punah. Kondisi seperti ini perlu penyelamatan plasma nutfah untuk mempertahankan genetiknya. Salah satu kultivar yang hampir punah tersebut adalah kultivar kacang panjang ungu. Eksplorasi sangat perlu dilakukan untuk mengumpulkan data gen tanaman sebagai bagian dari upaya melestarikan plasma nutfah Indonesia. Bagian timur Indonesian termasuk Maluku Utara dengan wilayah kepulauan sebenarnya memiliki keragaman hayati yang bervariasi. Seiring dengan mobilitas yang semakin tinggi dari daerah ke daerah lain, dapat mempengaruhi keberadaan benih. Koleksi benih tidak lagi dilakukan oleh petani akibatnya ada benih yang hampir punah. Salah satu benih yang hampir punah karena populasinya sedikit sekali adalah kacang panjang kultivar ungu. Eksplorasi tidaklah cukup untuk mempertahan keberadaan tanaman tersebut.Upaya selanjutnya adalah menentukkan sifat kuantitif sebagai bagian dari tindakan pengelolaan plasma nutfah. Karakterisasi kultivar perlu dilakukan untuk mendatai sifat kuantitatif sekaligus mempertahankan genetik yang pernah tumbuh di beberapa pulau di Maluku Utara. Sifat kuantitatif inilah yang menjadi pembeda antara satu jenis kacang panjag dengan kacang panjang lain yang ditinjau dari aspek warna dan bentuk organ tanaman. Penelitian ini dimaksudkan sebagai penelitian dasar untuk pengembangan selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryadi et all., (2003) pada 35 aksesi plasma nutfah kacang panjang yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, ternyata kacang panjang yang berasal dari Maluku Utara belum teridentifikasi.
287
Juni, 2013
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga November2011 di Kota Ternate. Ekplorasi dilaksanakan pada bulan Mei2011 dengan pulau jelajah yaitu Pulau Kayoa, Bacan, Makian dan Taliabu Timur.Penentuan lokasi sampel dengan pendekatan purposive sampling. Eksperimen dilakukan dengan cara penanaman dan pengamatan pada bulan September hingga November 2011. Penanaman di polibag berukuran 30 x 30 cm yang masing-masing polibag ditanam satu tanaman. Jumlah populasi tanaman sebanyak 30 tanamandengan jarak tanam antar polibag 25 x 50 cm.Tanaman yang dijadikan sampel pengamatan sebanyak 15 tanaman. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kompos cair dari kulit pisang yang diberikan sebanyak 3x selama fase pertumbuhan dengan konsentrasi 200 ml/l air. Pemberian pertama pada umur tanaman 2 minggu setelah tanam, 6 minggu setelah tanam dan 8 minggu setelah tanam.Pengamatan terhadap warna organ tanaman dibantu oleh warna muncell sedangkan bentuk organ tanaman menggunakan deskriptor/buku morfologi tanaman. Parameter yang diamati pada organ vegetatif yaitu warna batang, bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan batang dan sistem percabangan. Warna daun dan bentuk daun. Parameter organ generatif meliputi warna bunga, bentuk bunga, warna polong muda, warna polong yang bijinya telah nampak, warna polong kering, warna biji kering. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa diskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Ekspolasi dan karakterisasi merupakan kegiatan awal untuk melestarikan keberadaan suatu tanaman dari ancaman kepunahan.Ekplorasi berdasarkan pengamatan langsung dan informasi dari masyarakat tentang keberadaan suatu jenis tanaman. Menentukan sifat kualitatif dari organ vegetatif dan generatif adalah tahap selanjutnya yang bertujuan untuk mengidentifikasi sifat dari tanaman tersebut. Sifat kualitatifini terlihat pada morfologi tanaman yang bertujuan mendapatkan deskripsi tanaman dan sebagai data awal untuk kegiatan pemuliaan selanjutnya dan sebagai bank data gen tanaman di Indonesia. Eksplorasi Kacang Panjang Kultivar Ungu Pulau-pulau di Maluku Utara seperti Bacan, Kayoa dan pulau Makian adalah habitat kacang panjang tersebut pada kurun waktu 10 -20 tahun lalu berdasarkan informasi awal.Kacang panjang kultivar ungu hanya ditemukan di Pulau Taliabu tepatnya di desa Kamaya Kecamatan Taliabu Timur Selatan Kabupaten Sula. Hasil eksplorasi ditemukan 17 biji yang sudah kering dan termasuk dalam kategori kacang panjang yang populasinya sangat sedikit dan hampir mendekati kepunahan. Antsipasi penyelamatan benih dengan menanam kembali. Benih yang tumbuh normal hanya 8 tanaman. Perbanyakkan tanaman dilakukan sehingga diperoleh biji kacang panjang ungu yang cukup untuk penelitian selanjutnya. 288
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
Mobilitas yang semakin tinggi sehingga mempermudah petani memperoleh benih kacang panjang yang beredar di pasaran.Penyimpanan benih tidak lagi dilakukan karena benih yang diperoleh di pasar jauh lebih memiliki nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan kacang panjang kultivar ungu.Penyimpanan dan koleksi benihpun tidak lagi dilakukan sehingga lama kelamaan populasi benih kacang panjang ungu lebih sedikit populasnya. Sifat Kualitatif Organ Tanaman Kacang Panjang Kultivar Ungu Organ penting tanaman kacang panjang adalah akar, batang, daun, bunga, polong/buah dan biji.Sifat kualitatif tanaman kacang panjang kultivar ungu dijelaskan sebagai berikut: 1. Akar Akar tanaman kacang panjang kultivar ungu tidak berbeda dengan kacang panjang yang lain. Akar terdiri dari akar tunggang dan serabut.Akar tunggang tumbuh lurus ke dalam dan akar serabut tumbuh menyamping dan menyebar. 2. Batang Sifat batang kacang panjang kultivar ungu selain warna, sama dengan kacang panjang pada umumnya. Batang berbentuk panjang bulat dan terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh buku.Percabangan monopodial yang setiap ruas ditandai oleh buku. Cabang tumbuh menyebar rata sehingga tanaman cukup rindang. Batang bagian pangkal akan mengeras seiring dengan penambahan umur dan ujung batang yang bersifat lunak. Warna batang kacang panjang kultivar unguberbeda dengan kacang panjang pada umumnya.Batang kacang panjang ini terdiri dari dua warna yang menyolok yaitu warna hijau kekuningan (2.5GYL3) pada ujung batang sampai pertengahan batang. Pada awal pertumbuhan pangkal batang berwarna hijau kekuningan dan akan berubah menjadi warna merah (2,5R-S2) seiring dengan penambahan panjang batang. Batang yang berwarna hijau kekuningan tersebut (2.5GYL3) pada setiap buku berwarna merah (2,5R-S2) mengitari batang dan nampak seperti pembatas antar ruas batang. Batang utama akan mengalami perubahan warna dari hijau kekuningan menjadi merah di setiap ruas mulai dari pangkal batang sampai pertengahan batang, sedangkan semakin ke ujung batang warna batang tetap hijau kekuningan. Menurut Tjitrosoepomo (1985), arah tumbuh batang kacang panjang kultivar ungu bersifat repens (menjalar) dan permukaan batang laevis (licin). 3. Daun Sifat kualitas daun kacang panjang kultivar ungu tidak berbeda bentuknya dengan kacang panjang lain. Bentuk daun majemuk menjari yang beranak daun dua, ujung daun acutus (runcing), pangkal daun obtusus (tumpul) dan tumbuh pada buku batang.Permukaan daun berwarna hijau kekuningan (5GY Dl4) dan warna sisi bawah daun hijau kekuningan pula tetapi kode warna yang berbeda (2,5GY Dp.1). 289
Juni, 2013
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Perbedaan yang mencolok pada bagian daun dengan kacang panjang yang lain adalah lingkaran warna merah (2,5R Dl4) pada ujung tangkai daun atau dudukan helaian daun. 4. Bunga Bentuk bunga Papilionaceus (kupu-kupu) yang memiliki empat helai mahkota bunga yang tersusun saling berhadapan antara dua helaian mahkota bagian atas dan dua helaian mahkota bagian bawah.Dua mahkota bagian atas memiliki warna biru kehijauan (2,5BG Vp.1) dan warna kuning (5Y Vp.2) berbentuk elips memanjang pada pangkal bawah mahkota bunga yang dudukannya berhadapan di bagian atas. Sedangkan warna yang mengitari warna kuning adalah ungu kebiruan (2,5 PB).Dua helaian mahkota di bagian bawah yang saling berhadapan memiliki warna yang berbeda dengan dua helaian mahkota bagian atas yang telah dijelaskan sebelumnya.Dimana dua helaian mahkota bagian bawah memiliki warna ungu (7,5P) yang sangat pudar karena didominasi oleh warna biru kehijauan (2,5BG Vp.1). 5. Buah atau Polong Buah kacang panjang kultivar ungu berbentuk bulat panjang dan ramping (Cahyono, 2007). Pembeda yang nampak jelas antara kacang panjang varietas laindengan kacang panjang kultivar ungu dari sifat kualitatif adalah warna polong. Ada perbedaan warna polong setiap fase pembesaran polong. Polong yang baru terbentuk kurang lebih 3 hari warna polong ungu tua (7,5 P). Polong yang masih muda berwarna ungu (10 P) dengan garis hijau kekuningan di sisi kiri dan kanan. Ketika polong sudah mencapai fase pengisian biji, warna mengalami perubahan menjadi merah keunguan yang ditandai dengan kode warna (2,5 RP). Polong yang telah tua dan kulit polong mulai mengeriput warna polong menjadi merah (7,5R Dk2). 6. Biji Bentuk biji tidak berbeda dengan biji kacang panjang yang lain. Biji berbentuk bulat panjang dan agak pipih. Warna biji pada saat panen segar dan biji yang telah kering memiliki warna yang sama yaitu merah (5R Dl4). KESIMPULAN Kacang panjang kultivar ungu terancam punah dengan jumlah populasi atau biji yang ditemukan berjumlah 17 biji dan setelah dikoleksi dan tumbuh normal sebayak 8 tanaman. Lokasi ditemukan kacang panjang jenis ini tepatnya di desa Kamaya Kecamatan Taliabu Timur Selatan Kabupaten Sula Propinsi Maluku Utara. Bentuk akar, daun dan batang sama dengan jenis kacang panjang pada umumnya. Sifat kualitatif dari kacang panjang kultivar ungu terletak pada warna batang dan warna polong. Batang kacang panjang ini terdiri dari dua warna yang menyolok yaitu warna hijau kekuningan 290
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013
(2.5GYL3) dan warna merah (2,5R-S2) seiring dengan penambahan panjang batang. Polong yang baru terbentuk berwarna ungu tua (7,5 P), polong muda berwarna ungu (10 P) dengan garis hijau kekuningan di sisi kiri dan kanan, kemudian berubah menjadi merah keunguan (2,5 RP), sedangkan polong tua berwarna merah (7,5R Dk2). Warna biji pada saat panen segar dan biji yang telah kering memiliki warna yang sama yaitu merah (5R Dl4). DAFTAR PUSTAKA Cahyono, B. 2001.Kacang panjang (Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani), Aneka Ilmu. Semarang. Melati, R. 2010. Fenologi Dua Varietas Kacang Panjang (Vigna sinensis)Berdasarkan Akumulasi Panas.Canarium 11 (1). Rais, S.A. 2004. Eksplorasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan di Provinsi Kalimantan Barat.Buletin Plasma Nutfah 10(1): 23-27. Suryadi, Luthfy, Yenni Kusandriani, dan Gunawan. 2003. Karakterisasi dan Deskripsi Plasma Nutfah Kacang Panjang. Buletin Plasma Nutfah 9(1): 7-11 Tjitrosoepomo, G. 2007. Yogyakarta.
Morfologi Tumbuhan, Gajah Mada University Press.
291