SAMBUTAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA HARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL DAN PERNYATAAN DIMULAINYA BULAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA NASIONAL TAHUN 2016 JAKARTA, 12 JANUARI 2016
0
Assalamu’alaikum Wr. Wb, Salam sejahtera bagi kita semua, Yang saya hormati : 1.
Para Pejabat Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
2.
Para Pimpinan Asosiasi Pengusaha tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
3.
Para Pimpinan Serikat Pekerja/Buruh tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
4.
Para Pimpinan Perusahaan dan Pekerja di seluruh Indonesia;
5.
Para peserta upacara dan hadirin yang berbahagia. Pada hari yang berbahagia ini, marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya, kita masih diberi keselamatan, kesehatan, dan kesempatan, untuk menghadiri upacara Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2016. Upacara pada hari ini, sekaligus merupakan pernyataan dimulainya Bulan 1
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2016 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh tanah air. Saudara-Saudara yang berbahagia, Peringatan hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada tanggal 12 Bulan Januari Tahun 2016 merupakan tahun kedua bagi bangsa Indonesia untuk berjuang, berperan aktif dan bekerja secara kolektif dan terus
menerus
dalam
mewujudkan
"Kemandirian
Masyarakat Indonesia Berbudaya K3 Tahun 2020" sebagai
tindak
lanjut
dari
Visi
K3
"Indonesia
Berbudaya K3 Tahun 2015". Tahun 2015 pula UU No. 1 Tahun 1970 genap berusia 45 Tahun, suatu usia yang cukup mapan dalam menapak pengejawantahan penerapan pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970 di Indonesia, namun Pelaksanaan UU No. 1 Tahun 1970 masih belum diterapkan secara maksimal. Sepertinya yang kita lihat dan dengar beberapa waktu lalu, masih saja kecelakaan kerja terjadi 2
di beberapa sektor usaha, yang masih hangat di ingatan kita jatuhnya pesawat lift yang terjadi di perusahaan dengan korban beberapa pekerja meninggal dunia, kasus kebakaran perusahaan juga menimbulkan korban meninggal yang tidak sedikit. Bahkan kalau kita perhatikan data dari BPJS Ketenagakerjaan akhir tahun kemarin telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182 kasus dengan korban meninggal dunia 2.375 orang. Salah satu penyebab kejadian ini adalah pelaksanaan dan pengawasan K3 sekaligus perilaku masyarakat industri
pada
khususnya
dan
masyarakat
pada
umumnya, belum optimal. Kejadian tersebut diatas harus kita jadikan pelajaran yang sangat berharga untuk mencegah tidak terulangnya kejadian yang sama. Untuk itu,
peningkatan
upaya-upaya
K3
masih
terus
dibutuhkan dalam mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Saudara-Saudara yang berbahagia, Perwujudan dari agenda Nawacita pemerintahan kabinet kerja
yaitu "peningkatan kualitas hidup 3
manusia, produktivitas dan daya saing, kemandirian ekonomi, dan revolusi karakter bangsa", maka salah satu tantangan besar yang kita hadapi di sektor ketenagakerjaan pada saat ini adalah kualitas sumber daya manusia, baik yang akan memasuki dunia kerja maupun yang telah bekerja di tempat kerja dan perusahaan, terlebih dengan diberlakukannya MEA akhir tahun 2015 kemarin. Dengan
pemberlakuan
MEA
akan
terjadi
peningkatan mobilisasi tenaga kerja kompeten, baik TKI yang akan bekerja di negara-negara ASEAN maupun tenaga kerja yang berasal dari negara-negara ASEAN yang akan bekerja di Indonesia dalam frame Mutual Recognition Arrangement (MRA). Masuknya tenaga kerja dari negara lain yang ingin bekerja di Indonesia, tentu akan mengurangi peluang kerja bagi TKI dalam negeri. Oleh karenanya, peran lembaga
pelatihan
sangat
dibutuhkan
untuk
meningkatkan kompetensi pekerja lokal. Jurus yang penting dalam menghadapi MEA adalah percepatan 4
peningkatan kompetensi tenaga kerja, percepatan sertifikasi kompetensi, dan pengendalian tenaga kerja asing. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus 2015, jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 122,4 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut
masih
didominasi
oleh
pekerja
yang
berpendidikan rendah. Untuk itu tidak heran, dengan kondisi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kompetensi angkatan kerja kita secara rata-rata masih rendah. Padahal, kesiapan SDM angkatan kerja sangat penting untuk dapat menjadi pemenang dalam kompetisi MEA. Untuk itu kami sangat menggaris bawahi bahwa kesiapan dalam menghadapi MEA harus dilakukan tidak hanya oleh sektor ketenagakerjaan, namun semua sektor terkait dan lintas instansi/lembaga di seluruh Indonesia harus dilibatkan. Disisi lain peningkatan kompetensi sumber daya manusia
juga
harus
diikuti
dengan
pemahaman
keselamatan dan kesehatan kerja (K3). K3 merupakan 5
salah
satu
aspek
penting
dalam
perlindungan
ketenagakerjaan disamping perlindungan pengupahan, jaminan sosial, kebebasan berserikat, hubungan kerja, dan lainnya serta merupakan hak dasar dari setiap tenaga kerja, yang ruang lingkupnya telah berkembang sampai pada keselamatan dan kesehatan masyarakat secara nasional. Saudara-Saudara sekalian, Sebagaimana Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pelaksanaan kegiatan K3 tidak hanya ditujukan pada tenaga kerja dan orang lain yang
berada
keselamatannya, mengendalikan
di
tempat tetapi
kerja
juga
agar
bagaimana
terjamin dapat
risiko terhadap peralatan, aset dan
sumber produksi sehingga dapat digunakan secara aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Tujuan tersebut dapat terlaksana apabila seluruh unsur yang berada di perusahaan, baik pihak manajemen, serikat pekerja/serikat buruh dan tenaga
kerja/buruh
bersama-sama
berkomitmen 6
melaksanakan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Dalam
rangka
mendorong
terlaksananya
perlindungan K3 yang efektif dan efisien, meningkatkan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan dalam menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dalam mendorong produktivitas, maka upaya yang paling tepat dalam menerapkan K3 adalah melalui kesisteman yaitu sistem manajemen K3 sebagaimana amanat Pasal 87 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 yang telah diatur dalam pedoman penerapan SMK3 melalui Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012. Perkembangan lain yang perlu dicermati oleh semua pihak adalah adanya persyaratan baru oleh negara pengimpor terutama negara maju terhadap persyaratan suatu produk barang atau jasa, antara lain harus memiliki mutu yang baik, aman dipergunakan, ramah lingkungan dan memenuhi standar internasional tertentu di antaranya sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen K3 serta 7
standar-standar lainnya. Kondisi tersebut harus kita jadikan sebagai tantangan sekaligus peluang dalam meraih
keberhasilan
perdagangan
bebas
dan
meningkatkan daya saing. Saudara-saudara yang berbahagia, Menteri Ketenagakerjaan sebagai leading sector atau pemegang kebijakan nasional tentang K3, sangat mengharapkan dukungan semua pihak untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan K3 di lapangan. Mulai dari unsur pemerintah, pemerintah daerah, lembaga, masyarakat industri berkewajiban untuk berperan aktif sesuai fungsi dan kewenangan masing-masing untuk terus menerus melakukan berbagai upaya dibidang K3. Apabila K3 terlaksana dengan baik maka kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat ditekan, biaya-biaya yang tidak perlu akibat adanya kasus-kasus tersebut dapat dihindari sehingga dapat tercapai suasana kerja yang aman, nyaman, sehat dan tercipta produktivitas. Apabila produktivitas kerja dan usaha meningkat, maka akan dapat mempengaruhi 8
pertumbuhan ekonomi secara nasional. Pada
kesempatan
yang
baik
ini
saya
menghimbau, mengajak, dan mendorong agar semua Kementerian,
Pemerintah
Provinsi,
Pemerintah
Kabupaten/Kota, para Cendikiawan, Perguruan Tinggi, organisasi profesi, asosiasi, pimpinan perusahaan, pekerja, masyarakat lain-lainnya, upaya
konkrit
terhadap
melakukan upaya-
pelaksanaan
K3
di
lingkungannya masing-masing. Sehingga budaya K3 benar-benar
terwujud
disetiap
tempat
kerja
dan
masyarakat umum di seluruh tanah air. Saudara-Saudara yang berbahagia, Dalam
upaya
peningkatan
pelaksanaan
K3
secara nasional, telah banyak keberhasilan yang telah kita capai, antara lain : Makin meningkatnya jumlah dan kualitas peraturan perundang-undangan serta standar di bidang K3 sehingga diharapkan pedoman tentang K3 bisa dengan mudah diimplementasikan; 9
Meningkatnya jumlah pengawas bidang K3 yang tersebar di wilayah Republik Indonesia, dan dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah maka sistem pengawasan dan penempatan pengawas dapat terlaksana dengan optimal; Meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya pembinaan
K3
yang
ditunjukkan
dengan
meningkatnya jumlah lembaga K3 dan pemeduli K3; Meningkatnya
kesadaran
tenaga
kerja
dan
masyarakat dalam K3 melalui peningkatan jumlah personil yang memiliki kompetensi K3; Meningkatnya
perusahaan
yang
mendapatkan
penghargaan K3; Meningkatnya asosiasi-asosiasi profesi K3 dan perguruan tinggi yang memiliki program K3; Peran serta Indonesia dalam forum-forum ASEAN, regional dan internasional bidang K3.
10
Dalam peringatan Hari K3 Nasional sebagai tanda dimulainya Bulan K3 Nasional tahun ini mengambil tema pokok,
“Tingkatkan
yaitu
Budaya
K3
Untuk
Mendorong Produktivitas dan Daya Saing di Pasar Internasional”, mendorong
sangat
semua
tepat
dan strategis
untuk
pihak
berpartisipasi
aktif
membudayakan K3. Dalam jangka panjang, diharapkan masyarakat industri di Indonesia pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki kemandirian dalam berbudaya K3. Budaya K3 merupakan bagian integral dalam pembangunan nasional dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan oleh semua pihak secara terus menerus. Saudara-Saudara yang berbahagia, Selanjutnya, saya sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah, sedang dan akan terus
mengembangkan
serta
membudayakan
K3
sebagai bagian dari konstribusi kita untuk membangun 11
bangsa dan negara yang semakin maju dan dapat bersaing dengan bangsa dan negara maju lainnya. Demikian sambutan saya dan akhirnya, dengan memohon bimbingan dan perlindungan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, kiranya peringatan Hari K3 yang dilanjutkan pelaksanaan Bulan K3 Nasional Tahun 2016, dapat terselenggara sesuai rencana dan semoga apa yang kita kerjakan berguna bagi nusa dan bangsa. Terima kasih, Wallahul muwafiq illa aqwami thorieq. Wassalamualaikum Wr. Wb,
12