RISYWAH DALAM PERSFEKTIF HADIS NABI
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Ushuluddin
Oleh: AHMAD JURIN HARAHAP 11232101546 PROGRAM S1
JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU RIAU 2016
ABSTRAK
Ahmad Jurin Harahap, ( 2015 ) : Risywah Dalam Persfektif Hadis Nabi. Risywah merupakan pemberian hadiah kepada pegawai pemerintahan atau hakim dengan harapan segala keinginan penyuap diloloskan atau dimenangkan kasusnya atas musuhnya di pengadilan. Sesuatu yang didapatkan oleh masyarakat dari seseorang yang mengharapkan manfaat atau imbalan dari masyarakat tersebut, kadang-kadang dianggap sebagai suatu pemberian yang biasa-biasa saja, karena mereka tidak bisa membedakan mana yang termasuk kategori suap dan mana yang termasuk kategori pemberian, karena kita sebagai masyarakat awam banyak yang tidak mengerti adanya kasus-kasus seperti ini, kita beranggapan ini hanyalah pemberian atau hadiah yang sifatnya sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kesediaannya memberikan dukungan kepada calon kepala negara tersebut. Padahal antara hadiah dan suap cukup jauh berbeda. Hadis risywah yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan Ahmad bin Hanbal yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini berkualitas shahih. Dengan demikian hadis tersebut dapat diterima dan dijadikan dalil atau hujjah. Pemberian yang dibolehkan dalam Islam adalah berbentuk hibah. Pada dasarnya sebagaimana hukum transaksi muamalah lainnya bahwa hibah adalah perkara mubah jika selama dalam bentuknya tidak melanggar apa yang disebutkan Allah Swt dan Rasulnya tentang kategori-kategori pelanggaran yang menyerupai risywah. Para ulama berbeda pendapat dalam memahami hadis risywah. Menurut Ibnu al-Qayyim apabila pemberian dimaksudkan untuk menuntuk hak atau menghindarkan diri dari kezhaliman menurut beliau hal tersebut tidak apa-apa. Sedangkan menurut Ibnu Qudamah suap-menyuap dalam masalah hukum dan pekerjaan (apa saja) maka hukumnya haram tidak diragukan lagi.
ﻣﻠﺧص أﺣﻣد ﺟورﯾن ھﺎراھف : ( 2016 ) ،اﻟرﺷوة ﻋﻧد ﺣدﯾث اﻟﻧﺑﻲ. اﻟرﺷوة ھﻲ إﻋطﺎء اﻟﮭداﯾﺔ إﻟﻰ ﻣواظف أو ﺣﺎﻛم ﺑﺎﻟﻐﺎﯾﺔ ﺑﻣﺎ أراد اﻟراﺷﻲ ﻋﻧد اﻟﻣﺷﺎﻛل واﻟﻣﺣﺗﺎج إﻟﯾﮫ ﻧﺎﺟﺢ ﻓﻲ اﻟﻣﺣﻛﻣﺔ ٍ.اﻟﺷﯾﺊ اﻟذي ﯾوﺟد اﻟﻣﺟﺗﻣﻊ ﻣن ﺷﺧص ﺑﺎﻟﻐﺎﯾﺔ اﻟﻣﻧﻔﻌﺔ ﻣن اﻟﻣﺟﺗﻣﻊ ،وأﺣﯾﺎﻧﺎ إﻋطﺎء اﻟﮭداﯾﺔ ﻋﺎدﯾﺎ ً .ﻷن اﻟﻣﺟﺗﻣﻊ ﻻ ﯾﺳﺗطﯾﻊ أن ﯾﻔرق ﺑﯾن اﻟراﺷﻲ واﻟﮭداﯾﺔ .وﻷﻧﻧﺎ ﻣن اﻟﺟﺗﻣﻊ اﻟﻌوام ،ﻛﺛﯾر ﻣﻧﺎ ﻻ ﻧﻌرف ﻣن ھذا اﻟﻣﺷﺎﻛل .وﻓﻲ ذھﻧﻧﺎ أن اﻟﻣﺷﺎﻛل واﻹﻋطﺎء ﻣن اﻟﮭداﯾﺔ ﺑوﺻف ﻣن ﺷﻛر ﻋﻠﻰ ﻓرﺻﺗﮫ ﻓﻲ إﻋطﺎء اﻟﺗﺷﺟﯾﻊ ﻋﻠﻰ اﻟرﺋﯾس اﻟﺟﻣﮭورﯾﺔ ،وﺑذﻟك أن اﻟﮭداﯾﺔ واﻟراﺷﻲ ﻟﮫ ﻓرق ﺑﻌﯾد. ﺣدﯾث اﻟرﺷوة راوه أﺑوداود ،واﺑن ﻣﺟﮫ ،واﻟﺗرﻣﯾزي ،وأﺣﻣد ﺑن ﺣﻧﺑﺎل ﻓﻲ ھذا اﻟﺑﺣث ﻣرﺗﺑﺗﮫ ﺻﺣﯾﺣﺔ ،وﺑذﻟك ھذا اﻟﺣدﯾث ﻣﻘﺑول وﯾﺳﺗطﯾﻊ أن ﯾﻛون دﻟﯾﻼ أو ﺣﺟﺔ. اﻟﮭداﯾﺔ اﻟﺗﻲ ﺟﺎزت ﻋﻧد اﻹﺳﻼم ھﻲ اﻟﮭﯾﺑﺔ .وأﺻﻠﮭﺎ ﻛﻠﺣﻛم ﻋﻘد اﻟﻣﻌﺎﻣﻠﺔ ﻏﯾرھﺎ. أن اﻟﮭﯾﺑﺔ ﻣﺑﺎﺣﺔ إن ﻛﺎﻧت ﻻﯾﺧﺎﻟف ﺑﻣﺎ ﻗﺎل ﷲ ورﺳوﻟﮫ ﻋن ﻗﺎﻧون وﻧظﺎم ﻣﺛل اﻟرﺷوة. وھﻧﺎك اﻟﻔرق ﺑﯾن اﻟﻌﻠﻣﺎ ء ﻋﻧد اﻟﺣدﯾث اﻟرﺷوة ،وﻋﻧد اﺑن ﻗﯾم إذا ﻛﺎﻧت اﻹﻋطﺎء ﺑﻘﺻد طﻠب اﻟﺣق أو ﻟﺗﺣذﯾر اﻟﻧﻔس ﻋن اﻟظﺎﻟﻣﯾن .وﻓﻲ ھذا اﻟﺣﺎل ﻓﻼ ﺑﺄس ﻋﻠﯾﮫ .وﻋﻧد اﺑن ﻗدﻣﺔ اﻟراﺷﻲ واﻟﻣرﺗﺷﻲ ﻓﻲ اﻟﺣﻛم واﻟﻌﺎﻣل ،وھذا ﺣﻛﻣﮫ ﺣرام ﻓﻼ ﺷك ﻋﻠﯾﮫ.
ABSTRACT Ahmad
Jurin
Harahap,
(2016)
:
Risywah
Perspective
Hadis.
Risywah is giving gifts to government officials or judges in the hope of all desires briber passed or won over his case in court. While the gift is something given to others because of the attitude of the glory and love. Something that is available to the public from someone who expects benefits or rewards from society, sometimes considered as a gift mediocre, because they can not tell which is categorized as a bribe and which includes the category of administration, because we as a society lay many who do not understand the existence of cases like this, we think this is just a gift or gifts that nature as an expression of gratitude for his willingness to provide support to the prospective head of the country. Whereas between gifts and bribes is quite different. Hadis risywah narrated by Abu Dawud, Ibn Majah, al-Tirmidzi and Ahmad bin Hanbal that became the focus of discussion in this study quality authentic, then kehujjahannya same as the hadeeth. Giving Islam is allowed in the form of grants. Basically, as other laws that grant muamalah transaction is permissible if the case for the shape does not violate what Allah and prophet Messenger mentioned about the categories of offense that resembles risywah. The scholars differed in understanding risywah and gift-giving tradition. According to Ibn al-Qayyim when the provision was intended to demand rights or refrain from kezhliman according to him it is okay. Meanwhile, according to Ibn Qudamah bribery in legal issues and work (any) then no doubt haraam. As for gifts, according Syaukani, if the gift is intended to cancel the right or justify the void, then this action is forbidden done, while awarding the prize aims to connect good relationship, compassion and love, then according to the opinion of 'ulama did nothing. Risywah difference by giving a gift is a bribe is usually given before work, while gift given thereafter.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu Ushuluddin (S.Ud). Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada teladan umat manusia yaitu Rasulullah SAW. Penulis mengetahui bahwa menyelesaikan sebuah karya ilmiah dalam hal ini adalah skripsi, merupakan sesuatu yang tidak mudah. pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu secara moril dan materil sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul “(RISYWAH DALAM PERSPEKTIF HADIS NABI)”. Dalam penulisan skripsi ini, secara khusus penulis ingin mengabdikan ucapan penghargaan dan terimakasih kepada Ibunda terkasih Nur Lela Sari Siregar dan Ayahanda tersayang Sutan Maraudin Harahap yang telah berjuang dan mensuport, serta Abang Serda Ali Amran Harahap dan Istri Wahyuti, Alm Mara Oloan Harahap , kakak Masnuri Harahap dan Suami Asep Nendi, Maslan Harahap dan Suami Edi Saputra, Dahliani Harahap dan Suami Atang Sopandi, Robiatun Adawiyah dan Suami Haholongan yang selalu memberikan inspirasi, adinda Aty Asvinah Harahap, tak lupa pula KeponakanKeponakan tercinta Rizky Sultan Maulana, Muhammad Alfin Anugrah, Akbar Pefriansyah, Siti Umi Umayyah, Dika Pratama, Siti Rahmah Aulia, Muhammad Fadhil, Siti Naila Sa’dia yang selalu mendo’akan saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tidak lebih dari waktunya.
Selanjutnya, rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu baik moril maupun materil demi terselesaikannya skripsi ini: 1. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Prof. Dr. H. Munzir Hitami MA beserta jajarannya yang telah memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Universitas ini pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadis. 2. Ibunda Dr. Wilaela M .Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Wakil Dekan I bapak Dr. Khairunnas Jamal M.Ag , Wakil Dekan II bapak Dr. Agustiar M.Ag dan Wakil Dekan III bapak Dr. Hasbullah M.Si. 3. Bapak Dr. Afrizal Nur, S.Th.I, MIS selaku ketua Jurusan Tafsir Hadis beserta sekretaris Ibu Jani Arni, M.Ag yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam pengurusan yang berkaitan dengan studi penulis. 4. Bapak H.Zailani M.Ag, dan bapak H. Abdul Somad Lc MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Dr. H. Ridwan Hasbi Lc. MA selaku Pembimbing Akademik. Terimakasih atas nasehat, motivasi dan bimbingannya selama ini yang telah diberikan kepada penulis. 6. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen yang telah mencurahkan segala ilmu pengetahuannya kepada penulis. Semoga ilmu yang bapak ibu berikan bermanfaat bagi penulis di dunia untuk kebahagiaan akhirat.
7. Yang tak terlupakan dan menjadi inpirasi sahabatku Ahmad Risky, temanteman seperjuangan jurusan Tafsir Hadits, yaitu Habiburrahman, Budi Ramadhan Ritonga, Budiman, Arivaei Rahman, Zainal Arif, Ibnu Haris, Muhammad Faiz, Refki Anwar, Hasri Yoga Tanjaya, Abu Bakar, Zulfiandis, Raudhatul Jannah, Iyut Afdianti, Syafriani Lubis, Annisaul Husna, Adi Rizaldi PHM, kak tingkat Kak Raudatul Himmatil Mardiyati, kak Siti Samawiyah, kak Rahmas, Bang Ilham, bang Rezi, bang Ardi, kawan-kawan KKN, dan teman-teman kos. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang terbatas, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik yang membangun bagi kesempurnaan skripsi ini. Penulis harapkan skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Pekanbaru, 22 Januari 2016 Penulis,
Ahmad Jurin Harahap 11232101546
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... NOTA DINAS .............................................................................................. PENGESAHAN........................................................................................... . SURAT PERNYATAAN............................................................................. PERSEMBAHAN ........................................................................................ MOTTO........................................................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................. PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ DAFTAR ISI ................................................................................................ ABSTRAK ................................................................................................... BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................. 1.2 Alasan Pemilihan Judul..................................................... 1.3 Penegasan Istilah............................................................... 1.4 Batasan dan Masalah......................................................... 1.5 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................... 1.6 Tinjauan Pustaka ............................................................... 1.7 Metode Penelitian.............................................................. 1.8 Teknik Pengumpulan Data................................................ 1.9 Teknis Analisa Data.................................................... ...... 1.10 Sistematikan Penulisan .................................................... TINJAUAN UMUM RISYWAH 2.1 Pengerian Risywah............................ ................................. 2.2 Unsur-Unsur Risywah ................................................... .... 2.3 Bentuk-Bentuk Risywah................................................. ... 2.4 Istilah-Istilah Yang Sama Dengan Risywah....................... 4.5 Sanksi Risywah Menurut Undang-Undang Dan Hukum Pidana Islam...................................................... ..... HADIS- HADIS RISYWAH 3.1 Lafas Hadis ........................................................................ 3.2 Skema Gabungan Seluruh Sanad Hadis Tentang Risywah............................................................................... .
i ii iii v vi vii x xi xii xiii 1 7 8 9 10 11 13 14 14 16
17 24 24 26 27
29 33
ANALISA HADIS TENTANG RISYWAH 4.1 Syarah Hadis Risywah .......................................................... 50 4.2 Pandangan Ulama Tentang Risywah.................................... 51
BAB V
PENUTUP 5.1 Kesimpulan ....................................................................... 5.2 Saran-Saran ......................................................................
59 59
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... .....
61
BIOGRAFI PENULIS