RELASI ANTAR AKTOR DALAM KOMPETISI LAYANG-LAYANG DI DENPASAR JELANG PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
SKRIPSI
Disusun Oleh : Ni Putu Wina Wigraheni NIM. 1121305001
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015
HALAMAN JUDUL
RELASI ANTAR AKTOR DALAM KOMPETISI LAYANG-LAYANG DI DENPASAR JELANG PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 SKRIPSI
Disusun Oleh : Ni Putu Wina Wigraheni NIM. 1121305001
“Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana IlmuPolitik pada Program Studi Ilmu Politik”
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
RELASI ANTAR AKTOR DALAM KOMPETISI LAYANG-LAYANG DI DENPASAR JELANG PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
SKRIPSI Disusun Oleh: Ni Putu Wina Wigraheni NIM 1121305001 Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam ujian Sarjana Pada tanggal 22 Juni 2015 Tim Penguji: Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Tedi Erviatono, S.IP, M.Si NIP.197605022009121002
Bandiyah, S.Fil, M.A NIP.19810903 201012 2 00
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
Bandiyah, S.Fil, M.A Kadek Dwita Dr. Piers Andreas Noak, SH,. M. Si Muh Ali Azhar, S.IP, M.A. 201012 NIP.19810903 2 00 Apriani,S.Sos.,M.IP NIP. NIP: 196302171988031001 Tedi Erviatono, S.IP, M.SiNIP.196302171988031001
NIP.197605022009121002 Dr. Piers Andreas Noak, SH,. M. SI Denpasar, NIP: 196302171988031001
Juli 2015
Dekan, Muh Ali Azhar, S.IP, M.A. Kdk Dwita Apriani,S.Sos.,M.IP NIP. NIP.196302171988031001
Dr. Drs. I Gst. Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si NIP. 196407081992031003
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Ni Putu Wina Wigraheni
NIM
: 1121305001
Program studi : Ilmu Politik,
menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi saya yang berjudul Relasi Antar Aktor Dalam Kompetisi Layang-Layang Di Denpasar Jelang Pemilu Legislatif Tahun 2014 adalah karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil plagiarisme/penjiplakan, maka saya selaku penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut, termasuk pembatalan skripsi dan pencopotan gelar kesarjanaan yang sudah diperoleh.
Denpasar,
Juni 2015
Yang Membuat Pernyataan,
Ni Putu Wina Wigraheni
KATA PENGANTAR Puji Syukur Penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya tugas akhir yang berupa skripsi yang berjudul berjudul Relasi Antar Aktor Dalam Kompetisi Layang-Layang Di Denpasar Jelang Pemilu Legislatif Tahun 2014 dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan ketenangan hati dalam berpikir sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 2. Rektor Universitas Udayana Prof.Dr.dr.Ketut Suastika,Sp.PD-KEMD 3. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Dr.Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si 4. Ketua Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr. Piers Andreas Noak, S.H, M.Si 5. Dosen Pembimbing I yakni Tedi Erviantono, S.IP, M.Si
yang dengan sabar selalu
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi tersebut. 6. Dosen Pembimbing II yakni Bandiyah, S.Fil, M.A yang selalu memberikan gambaran– gambaran dan mengoreksi dalam penulisan skripsi tersebut. 7. Dosen penguji I yakni Dr. Piers Andreas Noak, SH., M.Si yang telah memberikan dorongan, semangat dan masukan untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Dosen penguji II yakni Muh. Ali Azhar, S.IP, M.A yang telah memberikan koreksi, bimbingan serta masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Dosen penguji III yakni Kadek Dwita Apriani, S.Sos, M.IP yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Politik yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas pengajaran dan pengetahuan yang diberikan selama perkuliahan. 11. Seluruh pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana yang telah banyak membantu penulis dalam urusan administrasi selama penulis mengikuti studi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana 12. Bapak Gusti Ngurah Arya Wardana Bendahara Pelangi Bali yang telah berbaik hati untuk mengijinkan dan memberikan kemudahan dalam berbagai informasi sertamembukakan
komunikasi dengan narasumber lain yang penulis perlukan untuk menyelesaikan skkripsi ini. 13. Kepada Bapak Ida Bagus Sedawa Sekretaris Pelangi Bali, Bapak Nyoman Gede Widarsa Bendesa Adat Kesiman, yang sudah memberikan informasi secara mendetail kepada penulis 14. Kepada Bapak Wayan Mariyana Wandhira dan A.A Oka Mahendra yang telah berbaik hati membantu kelancaran dan kemudahan dalam memperoleh seluruh data yang diperlukan guna menyelesaikan skripsi ini. 15. Kepada Darmadi, Manik, Sudarsana, Gung Wi yang sudah bersedia memberikan informasi kepada penulis. 16. Kedua Orang Tua tersayang dan tercinta penulis I Nyoman Wigrahasana dan Ni Ketut Suweni, serta adik-adik kesayangan Yiyin, Yuyun, Bisma yang telah memberikan dorongan yang berupa materil maupun moril kepada penulis serta semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 17. Kepada Karang Arnaya Putra, S.H yang sudah menemani dari masa awal kuliah hingga saat ini. Terimakasih selalu memberikan semangat, dukungan dan dorongan agar secepatnya menyelesaikan skripsi ini. 18. Kepada sahabat seperjuangan penulis Made Mita Wistariani (Seita) S.Kep dan Ni Putu Sukma Dewi (Cumud), yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis, yang selalu memberikan semangat dan bantuan, selalu mengingatkan satu sama lain dan memberikan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini. 19. Kepada sahabat, teman, adik penulis “Barbie” Putu Whraspati Radha dan Ida Ayu Indria Listika Dewi yang selalu memberikan semangat, dukungan, selalu menghibur, dan mendengarkan seluruh keluh kesah penulis selama pengerjaan skripsi ini. 20. Kepada seluruh teman-teman Prodi Ilmu Politik Angkatan 2011, Gedzha Aldino PMG, Winda Juanita, Yulia Soewardi, Indra Winasih, Teguh Aryawangsa, Afini Maulaya, Yohannes Firman Gili, yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam proses menyelesaikan skripsi 21. Seluruh rekan-rekan mahasiswa dan sahabat-sahabat penulis lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas dukungan, bantuan dan perhatiannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Atas segala bantuan serta bimbingan tersebut,penulis hanya bisa mengucapkan syukur dan terima kasih semoga Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas budi baik Bapak/Ibu /Saudara sekalian. Sebagai akhir kata dengan penuh kerendahan hati diharapkan bimbingan dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan materi skripsi ini, dan akhirnya skripsi ini di persembahkan kepada almamater tercinta, semoga bermanfaat bagi semua pihak.
Denpasar,
Juni 2015
Penulis
Abstrak
Pada umumnya perlombaan layang-layang di kompetisikan secara sederhana, berbeda halnya dengan di Denpasar Bali layang-layang menjadi sebuah budaya dan ciri khas tersendiri dalam segi ukuran yang sangat besar, bentuk-bentuk yang unik, dan menggunakan warna-warna tertentu. Untuk melestarikan keberadaannya, yang dinaungi oleh organisasi bernama Pelangi Bali. Melihat antusias masyarakat yang sangat tinggi dan meningkatnya jumlah peserta perlombaan setiap tahunnya, hal tersebut menandakan bahwa perlombaan layang-layang mendapat sambutan yang besar dari masyarakat. Keberadaan perlombaan layang-layang mulai dilihat oleh aktor, terutama calon anggota legislatif tahun 2014 tujuannya untuk meraih dukungan suara dari sekaa layangan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana relasi aktor dalam berkompetisi pada perlombaan layang-layang di Kota Denpasar menjelang pemilu legislatif tahun 2014. Untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah tersebut dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif, diantaranya dengan wawancara dengan informan kunci, observasi di lapangan, dan dokumentasi. Hasil dari studi ini dapat disimpulkan adalah pertama, menjelang pemilu legislatif banyak caleg turut serta terlibat dalam memberikan bantuan, yang berupa materi seperti dana untuk biaya pembuatan layang-layang yang dilakukan di banjar atau desa mereka sendiri. Pemberian bantuan tersebut menimbulkan hubungan timbal balik antara caleg dengan sekaa layangan, dan sama-sama merasa diuntungkan. Sekaa layangan akan memilih caleg yang telah memberikan bantuan tersebut selain melihat kontribusi bantuan yang diberikan juga disebabkan caleg tersebut berasal dari banjar atau desa mereka. Kedua, menjelang pemilu legislatif tahun 2014 masing-masing caleg semakin gencar mendekati sekaa layangan diantaranya dengan melihat langsung proses pembuatan layang-layang disetiap banjar. Selain itu caleg juga mendekati pengurus-pengurus inti dari sekaa layangan ini, untuk menjamin bahwa suara mereka akan diberikan kepada caleg tersebut. Kompetisi layang-layang yang bertepatan dengan pelaksanaan pemilu legislatif dijadikan kendaraan politik oleh caleg untuk kampanye dan sosialisasi, agar berhasil menjadi anggota legislatif, karena dirasa mampu meningkatkan perolehan suara. Sehingga dalam kompetisi layang-layang fenomena seperti ini memang umum dijumpai pada masa menjelang pemilu. Berbagai strategi, pendekatan, sosialisasi dilakukan oleh caleg dengan sekaa layangan yang akhirnya menciptakan relasi antar aktor dalam kompetisi layang-layang. Kata Kunci : Pelangi, Sekaa Layangan, Caleg, Pemilu Legislatif
ABSTRACT In general the race kites was competited in simple ways, different sight from Denpasar bali which was kite became culture and distinctive characteristics in terms with large size, unique shapes, and used certain colors. To preserve it was existence, which was shaded by an organization called Pelangi Bali. Based on enthusiastic peoples who were very high and increasing number of participants race each year, it indicated that the race kite got a great welcome from the public. The existence of race kite began to be seen by the actors, especially the legislative candidates in 2014 which aim to achieved support from kite teams. The purpose of this study was to determine the relation actor in competiting in the race kite in Denpasar ahead of legislative elections in 2014. In order to obtain an answer from the formulation of the problem was done with descriptive qualitative methods, such as by interviews with key informants, observations in the field, and documentation. Results from this study can be concluded is first, ahead of the legislative elections many candidates become involve in providing assistance, in the form of materials such as funding for the cost of making kites is done in their own hamlets or villages. The provision of such assistance lead to a reciprocal relationship between candidates with kite teams, and equally feel advantaged. Kite teams will choose candidates who have provided such assistance in addition to seeing the contribution of the assistance provided also caused the candidates come from hamlets or villages. Secondly, before the 2014 legislative elections individual candidates more aggressively approached them with a kite teams see the process of making kites each row. In addition candidates also approached the leader of kites teams core of this, to ensure that their voices will be given to the candidates. Competition kite which coincided with the implementation of the legislative elections used as a political vehicle by the candidates to campaign and socialization, in order to successfully become a member of the legislative, as deemed able to increase the number of votes. So the kite competition phenomena like this are common in future elections. A variety of strategies, approaches, socialization is done by candidates with kite teams that finally creates relationships between actors in the kite competition. Keywords: pelangi bali , Kite teams, candidates, legislative elections