Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN JARINGAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNIK INFORMATIKA Indrawati Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe *Email:
[email protected]
ABSTRAK
Pergeseran paradigma proses pembelajaran konvensional ke media pembelajaran berbasis ICT telah berkembang dengan pesat. Pada penelitian ini, dirancang sebuah aplikasi alat bantu ajar yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik pada sekolah kejuruan. Aplikasi soal dirancang menggunakan metode sampling random agar soal latihan dapat diacak. Hasil rancangan diuji dengan pengujian performansi dengan 20 responden guru dan pengujian implementasi dengan 24 responden siswa. Pengujian performansi memiliki akurasi dengan tingkat penilaian ”cukup” sebesar 7,5%, kategori ”baik” sebesar 62,50% dan kategori ”sangat baik” sebesar 30%. Pada pengujian implementasi ditemukan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran berbasis ICT dibanding metode pembelajaran konvensional dimana terjadi peningkatan yang signifikan siswa dengan prestasi ”kurang” dari 12,5% menjadi 0%, prestasi ”cukup” dari 50% menjadi 4,2%, demikian juga prestasi ”baik” meningkat dari 29,2% menjadi 62,5% dan prestasi ”sangat baik" meningkat dari 8,3% menjadi 33,3. Nilai t hitung sebesar -9.173, negatif mengindikasikan bahwa nilai siswa pada pembelajaran secara konvensional lebih rendah dibandingkan dengan pembelajaran secara ICT. Kata kunci: Jaringan Komputer, Simulasi, ICT, Interaktif ABSTRACT The learning of system using ICT based application increased significantly compared to conventional one. In this study, an aplication of teaching tool was designed to improve the understanding and the academic achievement of student who take this study of vocational high school. The application was designed using random sampling method, so the excercises could be encrypted. The design was tested with performance testing with 20 teachers respondents and implementation of testing with 24 students respondents. The performance testing has accuracy with “enough” level of assesment by 7.5%, the category of "good" by 62.50% and the category of "very good" by 30%. On the other hand, it is known that the implementation of the test has significant influence between ICT-based learning method compared to conventional teaching methods. From the result of study, those who have the category of “low” increased from 12,5% became 0%, while the category of “ enough” from 50% become 4,17%. Then to the category of “good” from 29,17% become 62,5% and the category of “ very good” increased from 8.33% become 33,33%. T value of -9173, negative indicating that the student scores on conventional learning is lower than the learning of ICT. Keywords: Computer Networks, Simulation, ICT, Interactive
39
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
agar peserta didik dengan mudah menerima pelajaran, sehingga didalam pelaksanaannya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Disisi lain, pedagogical problem, rendahnya kemampuan mendesain bahan presentasi yang memuat informasi aktual, akurat, relevan dengan mata pelajaran yang diajar serta menarik bagi siswa. Hal lainnya adalah practical problem, menyangkut rendahnya kemampuan praktis guru sehingga dapat menghambat proses pengajaran didepan kelas. Untuk mengatasi problem-problem di atas, maka solusinya adalah membangun aplikasi pembelajaran ICT untuk meningkatkan efektifitas proses belajar-mengajar di atas. Penelitian ini merupakan kegiatan eksperimen yang diawali proses perancangan aplikasi pembelajaran jaringan komputer dan selanjutnya menganalisis pengunaan aplikasi tersebut terhadap peningkatan prestasi akademik siswa sekolah menengah kejuruan informatika. Analisis ini dilakukan untuk melihat seberapa kuat hubungan antara sistem pembelajaran konvensional dengan sistem pembelajaran ICT terhadap peningkatan prestasi akademik siswa seperti disarankan oleh Hasbullahair Ashar (2011). Program aplikasi dirancang menggunakan pemrograman Java berisi materi ajar yang dilengkapi visualisasi, dan latihan soal-soal yang bersifat acak. Aplikasi didesain menerapkan teknik pembelajaran berbasis multimedia yaitu, memiliki suara pada setiap penyajian materi, latihan dan video simulasi atau tutorial singkat.
PENDAHULUAN Proses pembelajaran dari metode konvensional ke metode pembelajaran yang berbasis ICT menjadi tuntutan dunia pendidikan dewasa ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan materi peserta didik, baik subjek yang bersifat teoritis maupun praktis. Model pembelajaran ini dipilih untuk memudahkan siswa menerima materi yang diberikan oleh pendidik. Seperti yang disarankan oleh Joyce dan Weil (2000) bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahanbahan pengajaran dan membimbing pengajaran di kelas. Saat ini ICT banyak diadopsi di berbagai bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Penggunaan ICT di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM). Rofiq (2006) mengatakan eksplorasi ICT pada proses pembelajaran, maka proses PBM akan berjalan lebih menarik dan interaktif. PBM yang menarik dan interaktif dapat dijadikan pemicu agar peserta didik mampu memahami materi perkuliahan yang disajikan secara baik. Lomine (2002) menyatakan ada tiga tantangan yang dihadapi dalam menggunakan metode pembelajaran menggunakan ICT yaitu: technological problems, pedagogical problem, dan practical problem. Technological problems adalah masalah-masalah yang terkait penggunaan teknologi, atau kemampuan menguasai teknologi, hal lain Hasbullahair Ashar (2011), menyatakan bahwa perangkat pembelalajaran harus didesain sedemikian rupa
40
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
UML
Prototip Aplikasi
Diagram Use Case Diagram Sequance
Aplikasi Pembelajaran jaringan Komuter Uji Performansi
Diagram Activity
Uji Implementasi
Kesimpulan
DataBase
User Interface Hasil Penelitian
Prototipe Hasil Rancangan
Gambar 1. Metode Penelitian
a. Usecase Diagram adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Usecase dibuat untuk memvisualisasikan atau menggambarkan hubungan antara actor dengan usecase. b. Class Diagram mendeskripsi jenisjenis obyek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class Diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan obyek tersebut. c. Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja. d. Squence Diagram adalah penjabaran behavior sebuah skenario tunggal. Sequence diagram menunjukkan sejumlah obyek contoh dan pesanpesan yang melewati obyek–obyek ini didalam usecase.
METODE PENELITIAN Realisasi penelitian ini dilakukan atas 3 tahap, ketiga tahap tersebut meliputi rancang bangun aplikasi dan pengujian, analisa dampak pembelajaran terhadap peserta didik. Lebih rinci dapat dilihat pada gambar 1. 1. Perancangan UML UML (Untited Modelling Language) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek (Martin Fowler, 2005). Aplikasi alat bantu ajar pada mata pelajaran Jaringan Komputer mencakup perancangan usecase diagram class diagram, activity diagram, dan sequence diagram.
41
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
e. Database merupakan tempat menyimpan soal-soal latihan dan jawaban yang benar. f. User Interface menunjukkan hubungan langsung antara sistem dengan user dari aplikasi alat bantu ajar jaringan komputer. Ada beberapa tampilan form utama yang tersedia pada user interface ini, antara lain form intro, form menu pilihan, form materi, form simulasi, dan form latihan.
dilakukan evaluasi. Kedua, peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis ICT. Proses penyampaian materi mengggunakan buku ajar atau modul ajar, dilengkapi alat peraga aplikasi alat bantu pengajaran. Materi disampaikan dengan mekanisme ceramah, diskusi dan menggunakan alat bantu papan tulis dan LCD dan pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada sub-bab ini, akan dijelaskan 3 hal penting yaitu; prototipe aplikasi pembelajaran, hasil pengujian performasi dan hasil pengujian implementasi.
2. Pengujian Performansi Pengujian performansi ditujukan untuk menguji akurasi sistem dengan mengukur fungsi dari masing-masing menu, apakah dapat difungsikan sebagaimana yang diharapkan. Pengamatan ditujukan pada 2 kondisi yaitu berhasil atau gagal. Adapun menu yang diuji adalah menu pilihan utama, materi, simulasi, bantuan, sound dan exit. Responden yang dilibatkan sebanyak 20 orang guru.
Prototipe Aplikasi Pembelajaran Prototipe aplikasi pembelajaran Jaringan Komputer terdiri atas 2 bagian yaitu; form intro dan menu utama (menu pilihan). Pada menu utama terdiri dari materi, simulasi, latihan, dan bantuan. Lebih rinci diuraikan pada sub-bab berikut ini.
3. Pengujian Implementasi Pada pengujian ini, kegiatan ditujukan untuk meneliti pengaruh sistem pembelajaram berbasis ICT dibanding sistem pembelajaran konvensional. Untuk keperluan tersebut dipilih peserta didik sebanyak 24 orang yang diambil dari anak SMK kelas 3. Metode pengamatan yang digunakan ada dua yaitu; pertama, peserta didik mengikuti kegiatan pembelajaran secara konvensional yaitu, proses penyampaian materi mengggunakan buku ajar atau modul ajar. Materi disampaikan dengan mekanisme ceramah, diskusi dan menggunakan alat bantu papan tulis dan bahan presentasi dengan menggunakan LCD, pada akhir pembelajaran
1. Menu Intro Form intro merupakan tampilan halaman intro dari aplikasi pembelajaran Jaringan komputer. Di dalam proses intro, terdapat delay waktu yang telah ditentukan, yaitu 5 detik serta menampilkan suara selama proses intro berjalan. 2. Menu Pilihan/ Menu Utama Form ini berfungsi untuk menampilkan semua tombol menu yang terdapat di dalam aplikasi. Pada menu utama aplikasi alat bantu ajar jaringan komputer terdapat 6 tombol menu diantaranya yaitu materi, simulasi, latihan, bantuan dan menu keluar dari
42
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
aplikasi. Seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.
pembelajaran dari materi yang dipilih user. Tampilan form simulasi dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.
Gambar 2. Tampilan menu utama
Gambar 4.Tampilan form simulasi
3. Menu Pilihan Materi Pada tampilan menu pilihan materi terdapat 6 materi yaitu; pembelajaran jaringan komputer, tipe jaringan komputer, topologi jaringan, media transmisi, komponen jaringan, dan protokol jaringan. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3. Pada form ini ada fasilitas suara untuk mendengarkan penyampaian materi.
5.
Menu Pilihan Latihan Form latihan merupakan form yang menyediakan soal-soal latihan merupakan soal pilihan ganda. Soal latihan yang disediakan oleh sistem jumlahnya 10 buah. Setiap satu jawaban yang bernilai benar sistem akan memberikan nilai 10 serta akan menampilkan window seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Apabila user menjawab salah, maka sistem akan menampilkan window dengan tulisan jawaban anda salah. Selanjutnya apabila user telah berhasil menjawab 10 soal, tetapi nilai yang diperoleh masih dibawah 60, maka sistem akan menampilkan window untuk memberi kesempatan pada user untuk menjawab soal latihan kembali dengan soal yang telah diacak oleh sistem. Hal ini karena pada soal latihan digunakan metode sampling random agar soal bisa bervariasi dan tidak monoton. Tampilan window dapat dilihat pada Gambar 6. Jika user memilih tombol Yes, maka sistem akan mengulang kembali latihan, namun jika user memilih tombol No, maka sistem akan keluar dari form latihan dan kembali ke form menu utama.
Gambar 3. Tampilan menu pilihan materi 4. Menu Pilihan Simulasi Pada form ini menunjukkan simulasi dari materi yang diberikan. Pada tampilan simulasi, user dapat memilih 4 materi yang akan ditampilkan berupa video yaitu: pengkabelan, sharing data, wireless dan jaringan LAN. Jika user memilih simulasi pengkabelan maka akan ditampilkan cara-cara pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ45. Demikian juga untuk materi yang lain, akan ditampilkan berupa video sebagai
43
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
Pengujian performansi dilakukan pada menu pilihan utama yang terdiri dari materi, simulasi, latihan, dan bantuan. Performansi pada aplikasi pembelajaran diamati terhadap 20 responden guru untuk menggunakan aplikasi ICT tersebut.
Gambar 5. Tampilan Window untuk jawaban benar
Selanjutnya pengukuran peformansi dilakukan dengan memberikan 8 pertanyaan dalam bentuk quisioner, seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Berdasarkan data pada Tabel 1 diperoleh informasi bahwa akurasi hasil evaluasi dengan tingkat penilaian ”cukup” sebesar 7,5%, sedangkan penilaian untuk kategori ”baik” 62,50% dan 30% dengan penilaian kategori ”sangat baik”. Berdasarkan hasil pengujian pefor-mansi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa akurasi aplikasi yang dirancang dinyatakan akurat atau valid, karena ke-20 responden dapat menggunakan aplikasi dengan baik tanpa mengalami kegagalan atau tidak mengerti menjalankan aplikasi tersebut.
Gambar 6. Tampilan Window untuk pilihan coba lagi 6.
Menu Pilihan Bantuan Berfungsi sebagai petunjuk penggunaan aplikasi pembelajaran jaringan komputer. Pada form menu bantuan ini terdapat dua buah tombol yaitu tombol home untuk kembali kemenu utama dan tombol untuk melihat petunjuk. Performansi Tabel 1. Hasil Evaluasi Kuisioner
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Evaluasi Kemudahan di dalam menjalankan aplikasi ini Desain tampilan Penggunaan bahasa dalam aplikasi ini Akurasi informasi yang dihasilkan Pemahaman Anda terhadap sistem Pemahaman Anda terhadap materi jaringan komputer pada aplikasi ini Pemahaman Anda terhadap simulasi jaringan komputer pada aplikasi ini Pemahaman Anda dapat mencoba / mempraktekkan setelah melihat aplikasi ini
Cukup Jumlah %
Hasil Penilaian Baik Sangat Baik Jumlah % Jumlah %
-
-
14
8.75
6
3.75
1 2 3
0.63 1.25 1.88
6 15 12 13
3.75 9.38 7.50 8.13
14 4 6 4
8.75 2.50 3.75 2.50
3
1.88
13
8.13
4
2.50
3
1.88
12
7.50
5
3.13
-
-
15
9.38
5
3.13
7.50
Total
44
62.50
30.00
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
Tabel 3. Hasil Evaluasi pembelajaran Berbasis ICT Nilai Jumlah Kategori Evaluasi siswa
Implementasi Pada tahap ini, kegiatan dilakukan untuk menganalisa dampak penggunaan aplikasi pembelajaran yang berbasis ICT terhadap peningkatan prestasi akademik siswa. Untuk mengamati hal tersebut dilakukan 2 kegiatan pengamatan, yaitu; pengamatan kegiatan belajarmengajar menggunakan metode konvensional dan kegiatan belajar-mengajar menggunakan metode ICT. Untuk pengamatan proses belajar-mengajar dengan metode konvensional, dari 24 siswa peserta kegiatan diperoleh hasil seperti diperlihatkan pada Tabel 2.
Jumlah siswa 3 12 7 2
0 1 15
80-100
8
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Seperti halnya Tabel 2, pada Tabel 3 data yang tercantum merupakan data yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori. Berdasarkan Tabel 3 tersebut, terlihat bahwa prestasi siswa yang memiliki kategori ”kurang” sebanyak 0% atau tidak ada. Selanjutnya 4,2% memperoleh nilai dengan kategori “cukup”. Berikutnya 62,50% memiliki kategori “baik” dan selanjutnya 33,3 % memperoleh nilai sebagai kategori “sangat baik. Lebih jelas dapat dilihat pada kurva Gambar 7 berikut.
Tabel 2. Hasil Evaluasi Pembelajaran Berbasis Konvensional Nilai Evaluasi 45-55 56-69 70-79 80-100
45-55 56-69 70-79
Kategori Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Data dari tabel 2 merupakan data ordinal yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori. Pada Tabel 2 terlihat bahwa prestasi akademik siswa 12,5% memperoleh nilai dengan kategori “kurang”. Selanjutnya 50% siswa memperoleh nilai dengan kategori “cukup”, berikutnya 29,2% siswa memperoleh nilai dengan kategori ”baik” dan sebanyak 8,3 % orang siswa memperoleh nilai kategori “sangat baik”. Evaluasi berikutnya dilakukan terhadap proses-belajar mengajar dengan metode berbasis ICT dan hasilnya diperlihatkan pada Tabel 3.
Gambar 7. Grafik hasil belajar metode konvensional dan ICT Gambar 7 merupakan grafik hasil pembelajaran siswa menggunakan metode konvensional dan ICT berdasarkan jumlah siswa. Kurva yang dihasilkan memberikan informasi kepada kita bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan proses pembelajaran metode ICT dibanding penggunaan metode pembelajaran konvensional.
45
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
Pengaruh ini dapat dilihat dari kemajuan prestasi belajar, dimana kategori “kurang” naik secara signifikan dari 12,5% menjadi 0%, demikian juga kategori “cukup” dari 50% menjadi 4,2%, selanjutnya kategori “baik” dari 29,2% menjadi 62,5% dan kategori “sangat baik” meningkat dari 8,3% menjadi 33,3%. Selanjutnya data original tersebut diolah dengan menggunakan SPSS untuk melihat apakah ada pengaruh terhadap penggunaan kedua metode pembelajaran tersebut.
evaluasi sebesar 66,54 dengan standart deviasi 9,700. Sedangkan pembelajaran yang menggunakan ICT, nilai evaluasi rata-rata siswa adalah 77,46 dengan standart deviasi 7,181. Nilai N pada Tabel 4 merupakan jumlah siswa yang dianalisis nilai pembelajarannya.
Tabel 4. Nilai rata-rata dari metode pembelajaran
Pada Tabel 5 merupakan korelasi dari kedua metode pembelajaran dengan menghasilkan nilai korelasi sebesar 0,802 dan nilai probabilitas jauh dibawah 0,05 (pada tabel nilai signifikan sebesar 0,000). Ini mengindikasikan bahwa hubungan antara pembelajaran metode konvensional dan metode ICT sangat kuat dan signifikan.
Konvensional ICT
Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
66,54
24
9,700
1,980
77,46
24
7,181
1,466
Tabel 5. Nilai Korelasi dari metode Konvensional dan ICT Konvensional dan ICT
Pada Tabel 4 terlihat bahwa pembelajaran secara metode konvensional, para siswa mempunyai rata-rata nilai
N
Correlation
Sig.
24
0.802
0
Tabel 6. Pengujian kedua metode pembelajaran Paired Differences Konvens ional ICT
Mean -10.917
Std. Deviation
Std. Error Mean
5.830
1.190
95% Confidence Interval of the Difference Lower -13.379
Pada Tabel 6 diketahui bahwa selisih rata-rata dari rerata metode ICT dan konvensional adalah -10,917, sedangkan standar baku dan selisih antara metode ICT dan konvensional bernilai 5,830, dari tabel 6 terlihat bahwa nilai t hitung sebesar -9.173, tanda negatif, mengindikasikan bahwa nilai siswa pada pembelajaran secara konvensional lebih rendah dibandingkan dengan pembelajaran secara ICT.
t
df
Sig. (2tailed)
-9.173
23
.000
Upper -8.455
SIMPULAN Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada sub-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengujian aplikasi pembelajaran Jaringan Komputer dilakukan dua tahap yaitu pengujiam performansi dan implementasi. 2. Dari 20 responden yang menilai 8 aspek untuk menganalisa akurasi hasil, maka diketahui bahwa akurasi
46
Jurnal Reaksi (Journal of Science and Technology) Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 12 No.1, Juni 2014 ISSN 1693-248X
Lomine,L.L. (2002). “Online Learning and Teaching in Hospitality, Leisure, Sport and Tourism: Myths, Opportunities and Challenges”. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, (1)1:(43-49).
hasil evaluasi yang menilai dengan kategori ”cukup” sebesar 7,5%, kategori ”baik” 62,50%, kategori ”sangat baik” sebesar 30%, sehingga akurasi sistem evaluasi dapat dinyatakan akurat atau valid. 3. Terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada sistem pembelajaran yang menggunakan aplikasi berbasis ICT dibanding sistem pembelajaran dengan metode konvensional. Terjadi peningkatan prestasi akademik siswa dengan prestasi untuk kategori “kurang”, jumlahnya dari 12,5% menjadi 0%, untuk prestasi kategori “cukup” dari 50% menjadi 4,17%, untuk prestasi kategori “baik” meningkat dari 29,17% menjadi 62,5% demikian juga untuk prestasi siswa dengan kategori “sangat baik” meningkat dari 8,33% menjadi 33,33 persen. 4. Nilai t hitung sebesar -9.173, negatif mengindikasikan bahwa nilai siswa pada pembelajaran secara konvensional lebih rendah dibandingkan dengan pembelajaran ICT.
Rofiq, A. (2006). Pengenalan Berbagai Perangkat ICT dan Internet, (Online), (http://www.rofiq.web.id/ files/ PelatihanICT.pdf. (10 Februari 2014).
DAFTAR PUSTAKA Fowler, Martin. (2005). UM Distilled Edisi 3.Yogyakarta: Andi Offset. Hasbullahair Ashar. (2011),” Aplikasi Model pembelajaran Untuk Mendukung Kegiatan Belajar Mengajar”, dalam Jurnal Lentera Pendidikan.Vol. 14, No. 2. Joyce and Weil. (2000). Models of Teaching, Sixth Editions, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
47