Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
DEBT TO ASSET RATIO, NET PROFIT MARGIN, EARNING PER SHARE, DEVIDEN PER SHARE, BOOK VALUE PER SHARE, RETURN ON INVESMENT TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN TAMBANG BATU BARA PADA BURSA EFEK INDONESIA Qurratul A’yun Nailufarh Universitas Muhammadiyah Surabaya Informasi Artikel Riwayat Artikel Diterima tanggal 6 Juli 2015 Direvisi tanggal 10 Agustus 2015 Disetujui tanggal 11 September 2015 Klasifikasi JEL G14 Kata Kunci Coal Mining Company, Debt to Asset Ratio, Net Profit Margin, Earning per Share, Deviden per Share, Book Value per Share, Return On Invesment, Price Earning DOI 10.17970/jrem.15.150208.ID
ABSTRACT Economic development that is currently making every company not only has the objective to generate maximum profit alone, but the management is also obliged to create value for the company. Extractive industries sector is one category of industry sectors have the opportunity to grow and development. Development of a company can be seen from the report finance companies and can be used to take a decision on the part of management to perform ratio analysis. Financial ratio analysis is usually used to determine the level of solvability and profitability of the company that would become the basis of assessment of financial performance of the company. In research the authors will conduct a research on mining companies, in order to determine how much the book value per share, dividend per share, debt to asset ratio, net profit margin, earnings per share and return on invesment effect simultan and partial on stock prices of coal mine listed in Bursa Efek Indonesia.In research uses a quantitative approach, because the existing data in the form of numbers arranged in a list. The analysis method used in this research is the method of statistical analysis by multiple linear regression using SPSS version 16. The population used in this study were 38 mining listed mining company at Bursa Efek Indonesia during 2010-2013 and the sampling technique used is purposive sampling, ie sampling based on the consideration of researchers, who meet criteria for being object of the study were 13 coal mining companies. Results from this study indicate that the determination of price earning is affected by the solvency ratios, profitability ratios. It can be seen from the calculation that the calculated F value (2.752)> F table (2.56). And the ratio is greatly influenced profability measured values from the value of the Net Profit Margin (NPM). The authors conclude that in order to increase the value of price earning companies, the company also had to increase the profits of his company.
320
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
PENDAHULUAN Perkembangan industri yang semakin pesat memberikan pengaruh pada persaingan di dalam industri. Perusahaan senantiasa dituntut untuk dapat selalu meningkatkan kinerja perusahaan. Perkembangan perekonomian yang ada membuat setiap tujuan perusahaan tidak hanya untuk menghasilkan laba yang sebesar-besarnya saja, namun pihak manajemen juga berkewajiban untuk menciptakan nilai perusahaan. Salah satu nilai perusahaan yang mempunyai nilai jual tinggi adalah saham perusahaan, karena nilai saham merupakan gambaran suksesnya suatu perusahaan. Sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui dan menilai kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Menurut Mulyadi (2009:67) analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup pembandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan industri yang lainnya yang mempunyai kesamaan produksi serta mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan perusahaan sepanjang waktu. Laporan keuangan dapat mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk proses pengambilan keputusan. Harga saham perusahaan merupakan nilai saham perusahaan yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu dan nilai dari saham perusahaan tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya harga saham ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di pasar modal (Jogiyanto, 2010: 143). Variasi harga saham ditentukan oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi terhadap harga saham dapat dibagi menjadi tiga kategori. Yaitu faktor fundamental, faktor teknis, faktor sosial, ekonomi dan politik. Faktor fundamental merupakan informasi yang berkaitan dengan keadaan perusahaan, kondisi umum perusahaan yang sejenis dan perubahanperubahan peraturan pemerintah.Faktor teknis
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 320-332
merupakan informasi yang mencerminkan kondisi perdagangan efek, fluktuasi kurs, volume transaksi, informasi sangat penting bagi para investror untuk menentukan kapan suatu efek harus dibeli, dijual atau ditukar dengan efek lain agar dapat diperoleh keuntungan yang maksimal. Sedangkan Faktor sosial, ekonomi, polotik berkaitan dengan tingkat inflasi, kebijakan moneter, musim, neraca pembayaran dan APBN, kondisi ekonomi, kondisi politik. Berdasarkan penelitian diatas, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yang akan membantu perusahaan mendapatkan kepercayaan dari investor agar mau menanamkan modal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain Debt To Asset Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), Earning per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS) dan Book Value Per Share (BVPS) Return On Invesment (ROA). Saat ini di Indonesia industri yang memiliki perkembangan yang sangat pesat adalah industri sektor pertambangan. Karena menurut Haryajid Ramelan (2014) laba bersih dan pendapatan emiten-emiten bisa tumbuh 15-20% tahun ini. “Emiten perbankan, infrastruktur, dan konstruksi menjadi pendorong utama. Namun, secara umum, pendapatan dan laba bersih emiten di BEI sedikit tertekan tahun ini karena kondisi ekonomi global. Beberapa kebijakan ekonomi makro Indonesia juga terlambat diambil,” kata dia di Surabaya, kemarin. Hal ini menunjukkan harga saham pertambangan yang terdaftar di BEI berfluktuasi. Oleh karena itu, perubahan saham menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleh para investor untuk melakukan investasi dengan cara membeli atau menjual saham perusahaan pertambangan tersebut. Investasi di pasar modal sekurangkurangnya perlu memperhatikan dua hal yaitu keuntungan yang diharapkan dan resiko yang mungkin terjadi. Investasi dalam bentuk saham menjanjikan keuntungan sekaligus resiko. Semakin besar return yang diharapkan, semakin besar pula peluang resiko yang terjadi.
321
Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan sebuah penelitian pada sektor industri tambang dengan judul “Analisis Debt to Asset Ratio, Net Profit Margin, Earning per Share, Deviden per Share, Book Value per Share, Return On Invesment terhadap Harga Saham Perusahaan Tambang Batu Bara yang Terdaftar di PT. BEI Periode Tahun 2010201”. Perusahaan tambang dijadikan objek penelitian,dikarenakan industri tambang merupakan salah satu kategori sektor industri di BEI yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pasar Modal Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Menurut Darmadji, dan Fakhruddin (2009:2) “Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (Issuer). Sedangkan pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return)bagi pemilik dana sesuai karakteristik investasi yang dipilih”. Saham merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang cukup likuid, karena sudah diperjualbelikan serta relatif aman. Disamping itu saham dapat menghasilkan keuntungan ganda yaitu devidend dan capital gain. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai keputusan investasi haruslah memahami pengertian investasi, Tandelilin (2001:1) mendefinisikan investasiadalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang, Seorang investor pembeli sejumlah saham saat ini dengan harap memperoleh keuntungan dari kenaikan harga
saham atau pun sejumlah dividen di masa yang akan datang sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut. Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitasaktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Berkenaan dengan laporan keuangan tersebut, pengertian laporan keuangan menurut Jumingan (2011:4), merupakan hasil refleksi dari sekian banyak tranksaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak yang berkepentingan dan pihak manajemen perusahaan itu sendiri sebagai acuan untuk mengambil keputusan tahun selanjutnya. Tujuan dari laporan keuangan menurut Kieso, dkk (2002:6), adalah untuk informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit, informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan,informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan beberapa perubahan yang ada didalam perusahaan. Sebelum melakukan analisis terhadap laporan keuangan sangatlah penting bagi seorang analisis untuk mengetahui dan mengenal bentuk laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal. Penelitian Terdahulu 1. Nurmalasari (2009) Penelitian mengenai analisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham emiten LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut profitabilitas memiliki pengaruh terhadap pergerakan harga saham LQ45.
322
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
2. Windarti (2014) Penelitian mengenai pengaruh earning per share (EPS), debt to equity ratio, return on equity terhadap harga saham perusahaan pertambangan di BEI periode Tahun 2009 – 2012. Hasil penelitian menunjukkan EPS dan return on equity memiliki pengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah debt to assetratio, net profit margin, earning pershare, deviden per share dan book value per share, return on invesment berpengaruh secara simultan terhadap harga saham tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah debt to assetratio, net profit margin, earningpershare, deviden per share dan book value per share, return on invesment berpengaruh secara parsial terhadap harga saham tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Kerangka Konseptual Debt To Asset Ratio (X1) Net Profit Margin (X2) Earning Per Share (X3)
Deviden Per Share (X4)
Book Value Per Share (X5)
(H2)
(H 1)
(H2) (H2) (H2)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 320-332
Share(BVPS),Return On Invesment (ROI) sedangkan garis panah langsung menunjukan hubungan atau pengaruh dari keenam variabel bebas secara bersama-sama atau simultan dalam mempengaruhi harga saham perusahaan sebagai variabel terikatnya. Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian iniadalah: 1. H1 = Debt to Asset Ratio, Net Profit Margin, Earning per Share, Deviden per Share, Book Value per Share, Return On Invesment berpengaruh simultan terhadap Harga Saham. 2. H2 = Debt to Asset Ratio, Net Profit Margin,Earning per Share, Deviden per Share, Book Value per Share, Return On Invesment berpengaruh parsial terhadap Harga Saham. METODE RISET Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang digunakan dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2010:8). Identifikasi Variabel Jenis variabel-variabel yang diteliti adalah : 1. Variabel bebas (independent), yaitu Net Profit Margin, Debt To Assets Ratio, Earning Per Share, Deviden Per Share, Book Value Per Share dan Return On Invesment.
Harga Saham (Y)
(H2) (H 2)
Return On Invesment (X6)
Gambar 1. Kerangka Konseptual
Gambar 1 diatas menunjukan garis pengaruh dari masing-masing variabel bebas yang ditunjukan oleh garis panah putus-putus (Keenam variabel bebas yaitu Net Profit Margin(NPM), Debt To Assets Ratio (DAR),Earning Per Share(EPS), Deviden Per Share(DPS), Book Value Per
2. Variabel terikat (dependent), yaitu harga saham. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi Operasional variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
323
Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
1. Debt To Asset Ratio (DAR)- X1
4. Devident Per Share (DPS) - X4 Dividen per share (DPS) adalah total dividen dibayarkan selama satu tahun penuh (termasuk dividen interim tetapi tidak termasuk dividen khusus) dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar. DPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Dalam penelitian ini debt to asset ratio(DAR) dapat melihat seberapa besar kewajiban perusahaan, apabila rasio ini tinggi hal ini dapat diprediksi pergerakan harga saham perusahaan baik, yaitu memiliki cukup dana. Debt to asset ratio (DAR) dalam penelitian ini diukur dengan rumus : DAR =
total hutang total aset
Dividend Per Share
2. Net Profit Margin (NPM) - X2 Dalam penelitian ini Net Profit Margin (NPM) dapat digunakan sebagai data empirik dalam menghitung rasio profitabilitas karena rasio-rasio tersebut mampu membuktikan kemampuan dari modal sendiri, total aktiva dan total penjualan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha. Net Profit Margin(NPM) dalam penelitian ini diukur dengan rumus : Net Profi Margin =
Laba Setelah Pajak
Book value per share (BVPS) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Earning Per Share (EPS) dalam penelitian ini menunjukkan berapa banyak jumlah uang yang rela dikeluarkan oleh para investor untuk membayar setiap $1 laba yang dilaporkan. Ratio ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Rasio ini dapat dihitung mengunakan rumus :
==
Number of Shares of Common Stock Outstanding
x Rp. 1,00
Sebuah ukuran keuangan yang merupakan per saham penilaian dari nilai minimum ekuitas perusahaan. Lebih khusus, nilai ini ditentukan oleh berkaitan nilai asli dari saham biasa suatu perusahaan disesuaikan untuk setiap outflow (dividen dan pembelian kembali saham) dan inflow (laba ditahan) pengubah dengan jumlah saham yang beredar.
3. Earning Per Share (EPS) - X3
Earning Per Share
Dividend Paid Number of Shares of Common Stock Outstanding
5. Book Value Per Share (BVPS) - X5
Penjualan
Earning Available for Common Stock
=
Book Value Per Share
=
Total Common Stockholders Equity Number of Shares of Common Stock Outstanding
x Rp. 1,00
6. Return On Invesment (ROI)–X6 ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Laba
x Rp. 1,00
Return on Invesment
324
=
Investasi
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
7. Harga saham perusahaan tambang (Y) Harga saham adalah nilai rata-rata harga saham perusahaan tambang yang gopublic di Bursa Efek Indonesia.Dalam penelitian ini harga saham perusahaan tambang diukur dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER) periode tahun 2010-2013. Metode Pengumpulan Data Populasi dan Sampel Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan jumlah 38 perusahaan tambang yang dibagi menjadi empat kategori yaituperusahaan tambang batu bara, tambang minyak dan gas bumi, tambang logam dan mineral dan tambang batu-batuan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama lebih dari 6 tahun antaratahun 2010 – 2013 sejumlah 13 perusahaan.
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 320-332
Ghozali, 2006), secara umum, analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel indepanden (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Tahapan-tahapan yang digunakan untuk menganalisis data yaitu: 1. Uji Asumsi Klasik Sebelum pengujian regresi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi uji nomalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi.
Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengklasifikasikan perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2010 2013. 2. Mengelompokkan data berdasarkan urutan periode tahun 2010 – 2013. 3. Menghitung nilai rasio keuangan dan harga saham berdasarkan urutan periode tahun 2010-2013. 4. Menganalisis data dengan program SPSS versi 16. ANALISIS DATA Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Menurut Gujarati (dalam 325
2. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen (variabel Y). Dalam penelitian ini, variabel independen adalah Net Profit Margin (X1), Debt To Assets Ratio (X2), Earning Per Share (X3), Deviden Per Share (X4) dan Book Value Per Share (X5), Return On Investment (X6) sedangkan variabel dependen adalah harga saham (Y), sehingga persamaan regresi berganda yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3 X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 3. Uji koefisien determinasi (R2) Koefisisen Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
4. Uji F Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. menguji apakah masingmasing variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat secara parsial dengan menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05). Kriteria Pengujiannya dengan taraf signifikansi sebesar 5% maka: a) Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti masing-masing variabel independen secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. b) Apabila F hitung < F tabel, maka Ho di terima dan Ha ditolak, berarti masing-masing variabel independen secara bersamasama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Menentukan signifikansi: a) Bila (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya variable independen secara simultan (bersamasama) mempengaruhi variable dependen. b) Bila (P Value) > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variable independen secara simultan (bersama-sama) tidak mempengaruhi variable dependen. 5. Uji T Menguji apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen secara parsial dengan menentukan derajat kepercayaan 95% (α =0,05) dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa, maka cara yang dilakukan adalah 1) H0 : β = 0, artinya variabel tidak ada
pengaruh parsial Net Profit Margin, Debt To Assets Ratio, Earning Per Share, Deviden Per Share Book Value Per Share dan Return On Investment terhadap harga saham. 2) Ha : β > 0, artinya ada pengaruh parsial Net Profit Margin, Debt To Assets Ratio, Earning Per Share, Deviden Per Share dBook Value Per Share dan Return On Investment terhadap harga saham. Dengan membandingkan t hitung dan t tabel. a) Apabila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh antara variabel ada pengaruh parsial Net Profit Margin, Debt To Assets Ratio, Earning Per Share, Deviden Per Share Book Value Per Share dan Return On Investment terhadap harga saham. (H0 ditolak dan Ha diterima) b) Apabila t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh parsial Net Profit Margin, Debt To Assets Ratio, Earning Per Share, Deviden Per Share Book Value Per Share dan Return On Investmentterhadap harga saham. (Ha \ diterima dan H0 ditolak) Dengan menggunakan angka signifikasi. a) Apabila angka signifikasi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. b) Apabila angka signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN Hasil analisis laporan keuangan perusahaan tambang yang terdaftar di BursaEfekIndonesia selama tahun 2010-2013, didapatkan hasil bahwa penentuan nilai Price Earning Ratio (PER) dipengaruhi oleh Debt To Assets Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), Earning
326
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), Book Value Per Share (BVPS), Return On Investment (ROI). Hal itu bisa dilihat dari hasil analisis dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung (2,752) > F tabel (2,42), maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti secara simultan Debt To Assets Ratio (DAR), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), Book Value Per Share (BVPS), Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap harga saham. Pada perhitungan nilai Debt To Assets Ratio (DAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap harga saham karena memiliki nilai αhasil (0,782)> α (0,05). Artinya meskipun semakin besar nilai Debt To Assets Ratio (DAR) perusahaan tidak dapat mempengaruhi terhadap harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT.Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2010-2013. Dapat disimpulkan, bahwa kewajiban atau hutang perusahaan tambang batu bara pada periode 2010-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham, NilaiNet profit margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap terhadap harga saham (PER) dengan nilai αhasil (0,020)< α (0,05). Artinya semakin besar net profit margin (NPM) yang di hasilkan oleh perusahaan mempengaruhi harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013. Net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013 karena dari data yang diperoleh perusahaan memiliki nilai laba bersih yang meningkat, hal ini dapat membuktikan bahwa Net profit margin (NPM) perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba dari total penjualannya. Atau dapat diartikan juga bahwa hanya laba pada perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai harga saham.
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 320-332
Nilai Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap harga saham (PER) dengan nilai αhasil (0,856)> α (0,05). Artinya besar kecilnya nilai Earning Per Share (EPS) yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013. Dapat disimpulkan, bahwa kebanyakan para investor tidak melihat berapa harga per lembar saham yang dijual, tetapi lebih melihat tentang bagaimana kinerja perusahaan setiap tahunnya. Karena nilai harga saham yang tinggi dapat dipastikan dengan kinerja keuangan yang selalu meningkat. NilaiDeviden Per Share (DPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham (PER) dengan nilai αhasil (0,937)< α (0,05). Artinya semakin besar Deviden Per Share (DPS) yang di hasilkan oleh perusahaan tidak mempengaruhi harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013. Deviden Per Share (DPS) tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013 karena dari data yang diperoleh perusahaan memiliki jumlah pendapatan per lembar saham yang akan didistribusikan adalah bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham yang jumlahnya sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki. Nilai Book Value Per Share (BVPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap harga saham dengan nilai αhasil (0,154)> α (0,05). Artinya besar kecilnya nilai Book Value Per Share (BVPS) yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013. Book Value Per Share (BVPS) tidak mempunyai pengaruh signifikan, dikarenakan Nilai Book Value Per Share (BVPS) tidak menunjukan ukuran kinerja saham yang penting, tetapi nilai
327
Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
buku per lembar saham dapat mencerminkan berapa besar jaminan yang akan diperoleh oleh pemegang saham apabila perusahaan penerbit saham (emiten) dilikuidasi. Nilai Return On Investment (ROI) tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap harga saham dengan nilai αhasil (0,605)> α (0,05). Artinya besar kecilnya nilai Return On Investment (ROI) yang dimiliki oleh perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013. Return On Investment (ROI) tidak mempunyai pengaruh signifikan, dikarenakan Return On Investment (ROI) pada tahun penelitian perusahaan kurang efisien memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional. IMPLIKASI DAN KETERBATASAN Dari keenam indikator tersebut Net Profit Margin (NPM) adalah indikator yang memiliki pengaruh dominan terhadap terhadap harga saham perusahaan Tambang batu bara yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2013, karena nilai harga saham cenderung dipengaruhi oleh seberapa besar perusahaan memperoleh laba. Sedangkan rasio yang sangat tidak mempunyai pengaruh pada harga saham adalah Deviden Per Share (DPS), implikasinyaadalah investor tidak melihat nominal harga saham per lembar dalam melakukan investasi, tetapi melihat bagaimana perkembangan kinerja keuangan perusahaan setiap tahunnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh hanya mencakup periode 2010 sampai dengan 2013, diharapkan pada penelitian berikutnya sudah menggunakan rentang data yang lebih baru. Demikian juga dengan variabel yang digunakan hanya meneliti pada variabel Net Profit Margin, Debt To Assets Ratio, Earning Per Share, Deviden Per Share, Book Value Per Share dan Return On Invesment dan harga saham, pada penelitian berikutnya
diharapkan dapat memasukkan variabel lain seperti variabel makro dalam penelitian. Fokus penelitian juga hanya terbatas pada perusahaan pada sektor tambang. DAFTAR REFERENSI Darmadji Tjipto dan Hendry M Fakhruddin, 2009. Pasar Modal di Indonesia, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ghozali, Imam, 2006,Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hartono, Jogiyanto, 2010, Studi Peristiwa : Menguji Reaksi Pasar Modal Akibat Suatu Peristiwa. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Haryajid,Ramelan, 2014 http:// starbranindonesia.com/berita/ media/29388/3/2013-laba-emitenbisa tumbuh-15, Star Brain Indonesia. Diunduh tanggal 9 Mei 2014, jam 15.57 Indah, Nurmalasari, 2009, “ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005-2008” Jumingan, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2002,Akuntansi Intermediete, Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mulyadi , 2009. Akuntansi Biaya Edisi 5, AMPYKPN , Yogyakarta. Sugiyono, 2010,MetodePenelitianPendidikan: PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Penerbit Alfabeta, Bandung. Tandelilin, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta.
328
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Yurike, May Windarti, 2014, “Pengaruh Earning Per Share (Eps), Debt To Equity Ratio (Der), Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham Perusaan Pertambangan Di Bei”
329
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 320-332
Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
LAMPIRAN Hasil perhitungan uji normalitas dari variabel Net Profit Margin (NPM),Debt To Assets Ratio (DAR), Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), Book Value Per Share (BVPS), Return On Ivestmen (ROI) dan Harga Saham One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa Most Extreme Differences
52 .0000000 64.26396440 .159 .159 -.126 1.146 .144
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Nilai uji autokorelasi dL 1,3512
dU 1,7694
4-du 2,6488
4-dl 2, 2306
Durbin Watson hitung 2,103
Nilai uji multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Tolerance VIF
Model 1 (Constant) DAR NPM EPS DPS BVPS ROI a. Dependent Variable: Harga_Saham
.624 .382 .939 .434 .856 .221
330
1.603 2.621 1.065 2.306 1.169 4.530
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 2, Juli – Desember (Semester II) 2015, Halaman 320-332
Nilai uji heteroskedastisitas Tabel Persamaan Regresi Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 11.587 18.786 DAR -5.620 20.206 NPM 151.039 62.520 EPS -.002 .009 DPS .002 .025 BVPS .053 .037 ROI -.548 1.053 a. Dependent Variable: Harga_Saham
331
Standardized Coefficients Beta -.045 .499 -.024 .015 .200 -.141
t .617 -.278 2.416 -.183 .079 1.448 -.520
Sig. .540 .782 .020 .856 .937 .154 .605
Qurratul A’yun Nailufarh : Debt To Asset Ratio, Net Profit Margin, .....
Nilai Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square a 1 .518 .268 .171 a. Predictors: (Constant), ROI, BVPS, EPS, DAR, DPS, NPM b. Dependent Variable: Harga_Saham
Std. Error of the Estimate 68.414214
Hasil Uji T dan Tingkat Signifikan Variabel Debt To Asset Ratio (DAR) Net Profit Margin (NPM) Earning Per Share (EPS) Deviden per Share (DPS) Book value Per Share (BVPS) Return On Equity (ROI)
α 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
332
Sig 0,782 0,020 0,856 0,937 0,154 0,605
Keterangan Tidak Signifikan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan