PUTUSAN
Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Bandung, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : ------------------------------------------------------------------------------------
1. H. MUHAMMAD GUNTUR SUKARNO PUTRA, alamat Jalan Cempaka Putih Barat
½ Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan Cempaka Putih, Kotamadya Jakarta Pusat ; ------------------------------------------------
2. Hj. DYAH PERMATA MEGAWATI SETYAWATI SUKARNO PUTRI, alamat Kebagusan
IV
Nomor
48
RT.010
RW.004,
Kelurahan
Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ; ---------
3. Hj. DYAH PRAMANA RACHMAWATI SUKARNO PUTRI, alamat Jalan Cilandak
V/10 RT.002 RW.003 Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Kotamadya Jakarta Selatan ; ---------------------------------
4. DIAH MUTIARA SUKMAWATI SUKARNO PUTRI, alamat Gang Mesjid Nomor 17 Jalan Benda, Kelurahan Cilandak, Kecamatan Pasar Minggu, Kotamadya Jakarta Selatan ; ----------------------------------------------
5. MUHAMMAD GURUH SUKARNO PUTRA, alamat Jalan Sriwijaya Raya Nomor 26 RT.004 RW.001 Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Kotamadya Jakarta Selatan ; --------------------------------------
yang dalam tingkat banding ini telah memberikan kuasanya
kepada Syamsu Anwar, S.H., ST Mahmud Syaukat, S.H. dan
Rosi Sukamajaya Syamsu, S.H. Pengacara/Advokat/Asisten Pengacara, berkantor di Kantor Hukum Syamsu Anwar, S.H. &
Assocoate, alamat di Jalan Baladewa Nomor 26, Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Juni 2013, selanjutnya disebut sebagai : -------------
PARA PEMBANDING, semula Para Penggugat ------------LAWAN
1. M. RULLY ROMANTIKA, selaku ahliwaris dari Djaih, pekerjaan Karyawan Swasta,
warhanegara
Citalingkup
Kecamatan
RT.03
Mega
Indonesia,
RW.03
Desa
Mendung,
alamat Mega
Kabupaten
Kampung
Mendung,
Bogor,
selanjutnya disebut sebagai : --------------------------------------TERBANDING I, semula Tergugat I; ----------------------------
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 1 dari 36
2. YUSMAN EFFENDIE, pekerjaan dagang, warganegara Indonesia, alamat Blok G RT.002 RW.003 Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, dalam tingkat banding ini telah
memberikan kuasanya kepada : DR. An-An Sylviana, S.H.,
MBL, Ph.D Advokat dan Pengacara, berkedudukan di Jakarta, Wisma An-An II Jalan Pondok Bambu Asri Raya
No.4 Jakarta Timur, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal
04
September
2015
selanjutnya
disebut
sebagai ; ---------------------------------------------------------------
TERBANDING II, semula Tergugat II ; -----------------------
DAN
3. KEPALA DESA CILEMBER, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor,
selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING I semula Turut Tergugat I ; -------------------------------------------------------------
4. MIRANTI TRESNANING TIMUR, S.H., alamat Jalan Raya Puncak RT.006/006 Cisarua Bogor, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris, Kabupaten
Bogor,
selanjutnya
disebut
sebagai
TURUT
TERBANDING II semula Turut Tergugat II ; ---------------------------
Pengadilan Tinggi tersebut : ------------------------------------------------------------------
Setelah membaca meneliti surat-surat sebagai berikut : -------------------------------1.
Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung, 03 Maret 2016 Nomor 95/PEN/PDT/2016/PT.BDG, tentang penunjukan Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara antara kedua belah pihak tersebut 2.
di atas ; ----------------------------------------------------------------------------------------
Berkas perkara berikut surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara tersebut serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Cibinong, tanggal 08 Juli 2015, Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi. ; -----------------------Membaca,
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
bahwa
Para
Penggugat
dalam
surat
gugatannya
tertanggal 23 Oktober 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Cibinong tanggal 24 Oktober 2014 dibawah register Nomor 191/Pdt.G/2014/PN Cbi telah mengajukan gugatan kepada Para Tergugat yang pada pokoknya sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------1. Hubungan Para Penggugat dengan tanah objek Perkara :
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 2 dari 36
1.1. Bahwa Para Penggugat adalah selaku Ahliwaris dari Almarhum Haji
DR Ir Soekarno (Bung Karno) dan Almarhumah Hajjah Fatmawati Soekarno sesuai dengan Surat Keterangan Ahliwaris tanggal 10
Oktober 2005 yang diketahui oleh Lurah Selong yang terdaftar dengan
Nomor 101/1.711.1 tanggal 14 Oktober 2005 dan diketahui oleh Camat
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang terdaftar dengan Nomor 298/1.711.1, (bukti P – 1) ;
1.2. Bahwa semasa hidupnya Almarhum Haji DR Ir Soekarno (Bung Karno) atau Pewaris
Para Penggugat memiliki sebidang tanah
sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1/Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir
Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961
tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (sekarang Kecamatan Megamendung), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang mana
tanah tersebut terdaftar pada Kantor Pendaftaran Tanah Kabupaten Bogor (sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor) ; (bukti P – 2 )
1.3. Bahwa fungsi Sertipikat Hak Milik Nomor 1/Desa Tjilember yang
terdaftar pada Kantor Pendaftaran Tanah Kabupaten Bogor (sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor) tersebut, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai dimaksud dalam : 1.3.1.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
Dasar Pokok Pokok Agraria, sebagaimana dimaksud dalam : Pasal 19 yang berbunyi : (1) Untuk menjamin
kepastian hukum oleh Pemerintah
diadakan pendaftaran tanah diseluruh wilayah Republik Indonesia
menurut
ketentuan-ketentuan
dengan Peraturan Pemerintah.
yang
diatur
(2) Pendaftaran tersebut dalam ayat (1) pasal ini meliputi : a. pengukuran perpetaan dan pembukuan tanah ;
b. pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut ;
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 3 dari 36
c. pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku 1.3.2.
sebagai alat pembuktian yang kuat.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah sebagai dimaksud dalam : Pasal 1 angka 20 yang berbunyi :
Sertifikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud
dalam pasal 19 ayat (2) huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah
susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah 1.4. Bahwa
dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. penerbitan
sertipikat
adalah
merupakan
pelaksanaan
pendaftaran tanah sebagai dimaksud dalam Pasal 19 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria
Juncto Peraturan Pemerintan Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, antara lain sebagai dimaksud dalam : Pasal 3 yang berbunyi :
Pendaftaran tanah bertujuan :
a. untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada
pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak
lain
yang
terdaftar
agar
dengan
mudah
dapat
pihak-pihak
yang
membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan ;
b. untuk
menyediakan
informasi
kepada
berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat
memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar ;
c. untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
Pasal 4 ayat (1) yang berbunyi “Untuk memberikan kepastian dan
perlindungan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a kepada pemegang hak yang bersangkutan diberikan hak atas tanah.
Maka dengan demikian Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno,
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961 tanggal 31
Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 4 dari 36
Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat tersebut adalah merupakan jaminan kepastian hukum bagi pemilik tanahnya dalam hal ini Para Penggugat atas kepemilikan tanah yang dimilikinya tersebut adalah merupakan alat perlindungan hukum bagi Para Penggugat ;
2. Hubungan hukum antara Tergugat I dengan objek sengketa ;
2.1. Bahwa orang tua / paman Tergugat I yang bernama Almarhum Djaih
sejak tahun 1961 adalah orang yang dipercaya oleh Almarhum Haji DR Ir Soekarno (Bung Karno) dan kemudian oleh Para Penggugat
untuk menjaga dan memelihara tanah milik Para Penggugat
sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir
Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961
tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat tersebut ;
2.2. Bahwa dengan meninggalnya Djaih maka yang menjaga tanah
sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa
Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno,
Tergugat I ;
penjagaan
dan
pemeliharaan
tanah
tersebut
oleh
2.3. Bahwa sesuai dengan keterangan lisan dari Tergugat I antara lain
menerangkan bahwa tanah dimaksud sebagai dalam Sertipikat Hak
Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno telah dijual sebagian oleh Almarhum Djaih kepada Tergugat II, maka dengan demikian dengan Almarhum
Djaih yang mana Almarhum Djaih meninggal tanpa meninggalkan
anak dan isterinya pun sudah meninggal dunia juga, sedangkan
Tergugat I adalah kemenakan dari Djaih yang diangkat secara dibawah tangan sebagai anak oleh Djaih, maka dengan demikian
Tergugat I harus bertanggung jawab atas perbuatan Almarhun Djaih tersebut khususnya in casu dalam rangka membuat Akta Jual Beli No. 1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998 oleh Turut Tergugat II
Juncto Surat Keterangan Kepala Desa Cilember Nomor 593.2/03/Clb/ V/1998 tanggal 6 Mei 1998 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I ;--
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 5 dari 36
2.4. Bahwa Tergugat I in casu Almarhum Djaih dengan cara melawan hukum
memberikan
keterangan
palsu
kepada
Pejabat
yang
berwenang dalam hal ini kepada Turut Tergugat I, sehingga
Tergugat I in casu Almarhum Djaih menyatakan bahwa sebagian
tanah milik Para Penggugat sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak
Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat
Ukur No. 118/1961 tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor tersebut adalah milik Tergugat I
in casu Almarhum Djaih sebagai dimaksud dalam C. 149 Persil 250 S. II, seluas 2.000 M² dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah utara berbatas dengan tanah milik Usman ; Sebelah timur berbatas dengan tanah mili Usman ;
Sebelah selatan berbatas dengan tanah milik Guntur ; Sebelah barat berbatas dengan tanah milik Mamad ;
Sesuai dengan Surat Keterangan Kepala Desa Cilember Nomor
593.2/03/Clb/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I - - - - - - - - - - - - (Bukti P – 3)
2.5. Bahwa memperhatikan batas-batas tanah sebagaimana diuraikan dalam dalam C. 149 Persil 250 S. II, seluas 2.000 M² tersebut ternyata
disebelah Selatan tanah tersebut tidak terdapat tanah milik Guntur, sedangkan disebelah Utara adalah tanah milik dari Para Penggugat
sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir
Soekarno, maka dengan disimpulkan bahwa keterangan mengenai batas-batas tanah sebagai dimaksud dalam C. 149 Persil 250 S. II,
seluas 2.000 M² adalah merupakan keterangan palsu ynag dimasukan kedalam Aktha Authentik atau diduga melanggar Pasal 266 KUHP ;
2.6. Bahwa memperhatikan pengakuan Tergugat I in casu Djaih yang dikuatkan oleh Turut Tergugat I sebagai dimaksud dalam Bukti P – 3
tersebut serta dikaitkan dengan keadaan senyatanya dilapangan yaitu tanah yang menjadi objek sengketa adalah sebagaimana diuraikan dalam gambar / peta lokasi dibawah ini :
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 6 dari 36
Batas tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Tjilember An H Dr Ir Soekarno Tanah objek sengketa sebagai dimaksud dalam Akta Jual Beli
No. 1.117/109/Cisarua tanggal 9 Juni 1998 Juncto Surat
Keterangan Kepala Desa Cilember Nomor 593.2/03/Clb/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 yang dikeluarkan oleh Turut Tergugat I,
ternyata tumpang tindih dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Tjilember ;
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 7 dari 36
Maka disimpulkan Tergugat I yang dikuatkan oleh Turut Tergugat II telah memberikan keterangan palsu karena sampai saat ini Guntur tidak pernah
memiliki tanah di lokasi tersebut apalagi Tergugat I menyatakan bahwa disebelah Selatan tanah sebagai dimaksud dalam Akta Jual Beli No.
1.117/109/Cisarua tanggal 9 Juni 1998 Juncto Surat Keterangan Kepala
Desa Cilember Nomor 593.2/03/Clb/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 berbatas dengan tanah milik Guntur ;
3. Bahwa Tergugat I bersama-sama dengan Tergugat II dengan dibantu oleh
Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II memasukkan keterangan palsu kedalam Akta Authentik sebagai dimaksud dalam Akta Jual Beli No.
1.117/109/Cisarua tanggal 9 Juni 1998 dengan cara melawan hukum yaitu sebagai berikut : - - - - - - - - (Bukti P – 4)
3.1. Bahwa berhubung tanah sebagai dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik
Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur
No. 118/1961 tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di
Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor tersebut adalah merupakan tanah yang
telah terdaftar pada Kantor Pertanahan maka seharusnya tata-cara membuat
Akta
Jual Beli sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai dimaksud dalam : 3.1.1.
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang
Pendaftaran Tanah sebagai dimaksud dalam : Pasal 22 yang berbunyi :
(1) Mengenai tanah yang sudah dibukukan, maka Penjabat dapat menolak permintaan untuk membuat akta sebagai yang dimaksud dalam Pasal 19, jika :
(2) permintaan itu tidak disertai dengan sertifikat tanah yang bersangkutan ;
a. tanah yang menjadi obyek perjanjian ternyata masih b.
dalam perselisihan ;
tidak disertai surat-tanda bukti pembayaran biaya
pendaftarannya.
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 8 dari 36
(3) Jika Penjabat menganggapnya perlu maka ia dapat minta
supaya pembuatan akta disaksikan oleh Kepala Desa dan
3.1.2.
seorang anggota Pemerintah Desa yang bersangkutan ;
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang
Pendaftaran Tanah sebagai dimaksud dalam : Pasal
39 ayat (1) huruf a yang berbunyi : PPAT menolak
untuk membuat akta, jika mengenai bidang tanah yang sudah terdaftar atau hak milik atas satuan rumah susun, kepadanya
tidak disampaikan sertipikat asli hak yang bersangkutan atau
sertipikat yang diserahkan tidak sesuai dengan daftar-daftar yang ada di Kantor Pertanahan ;
Maka seharusnya Turut Tergugat II menolak untuk membuat Akta Jual Beli atas tanah yang diakui oleh Tergugat I, karena tanah
tersebut telah terdaftar dengan Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir
Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961
tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten
Bogor adalah merupakan tanah yang telah terdaftar pada Kantor Pertanahan, tetapi dengan sengaja Tergugat I bersama-sama dengan Turut Tergugat I dengan cara melawan hukum menyatakan bahwa
tanah tersebut belum terdaftar sebagai-mana dimaksud dalam Bukti P
– 3, sehingga Tergugat I bersama-sama dengan Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II membuat Akta Jual Beli No. 1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998 (Bukti P – 4), yang seharusnya dengan
mempedomani Pasal 22 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
Juncto Pasal 39 ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 sebagaimana diuraikan di atas, maka pembuatan Akta Jual Beli tersebut harus ditolak, maka dengan demikian Tergugat I,
Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II terindikasi secara bersama-
sama memasukan keterangan palsu ke dalam akta Authentik maka dengan demikian Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I dan Turut
Tergugat II melanggar Pasal 266 ayat (1) KUHP, oleh karena itu Akta
Jual Beli No. 1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998 (Bukti P – 4) cacat hukum dan batal demi hukum ;
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 9 dari 36
3.2. Tergugat II dengan sengaja menggunakan Akta Jual Beli No.
1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998 (Bukti P – 4) yang berisi keterangan palsu dalam Akta Authentik guna menguasai tanah milik Para Penggugat ; 3.2.1.
Bahwa Para Penggugat sangat keberatan atas sikap tindak
Tergugat
II
menguasai
tanah
milik
Para
Penggugat
sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas
nama Haji Dr Ir Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961 tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080
M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor (Bukti P – 2) tersebut dengan menggunakan Akta Jual Beli No. 1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998 (Bukti P – 4) Juncto Surat Keterangan
Kepala
Desa
Cilember
Nomor
593.2/03/Clb/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 (Bukti P – 3) karena
Bukti P – 3 maupun Bukti P – 4 adalah Akta Authentik yang 3.2.2.
berisi keterangan Palsu (melanggar Pasal 266 ayat (2) KUHP) Bahwa
Para
Penggugat
melalui
Kuasa
Hukum
Para
Penggugat telah mengingatkan agar Tergugat II segera
mengosongkan dan menyerahkan tanah yang menjadi objek sengketa tersebut kepada Para Penggugat sesuai dengan
Surat tanggal 07 April 2014 Nomor 029/KHS/IV/2015, Perihal Mohon Pengosongan Tanah sebagai dimaksud dalam Akta
Jual Beli No. 1.117/109/Cisarua Atas Nama Yusman
Effendie, karena diduga memasukan keterangan palsu ke dalam Akta Autentik (Pasal 266 KUHP) yang ditujukan kepada Tergugat II, (Bukti P – 5) serta Surat tanggal 19 Mei
2014 Nomor 061/KHS/V/2014, Perihal Mohon Pengosongan
Tanah sebagai dimaksud dalam Akta Jual Beli No. 1.117/109/Cisarua Atas Nama
Yusman Effendie, karena
diduga memasukan keterangan palsu ke dalam Akta
Autentik (Pasal 266 KUHP) yang ditujukan kepada Tergugat II, (Bukti P – 6), tetapi Tergugat II tidak pernah menanggapi dan memperhatikan Surat Para Tergugat tersebut ;
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 10 dari 36
3.2.3.
Bahwa
Para
Penggugat
melalui
Kuasa
Hukum
Para
Penggugat sesuai dengan Surat tanggal 31 Juni 2014 Nomor 070/KHS/VII/2014,
Perihal
Laporan
Memasukan
Kete-
rangan Palsu Kedalam Akta Authentik Sebagai Dimaksud Dalam Akta Jual Beli No. 1.117/109/Cisarua An Yusman
Effendie, (Pasal 266 KUHP) yang dditujukan kepada Kepala Kepolisian Resort Bogor Up. Kasat Reskrim, tetapi pihak petugas kepolisian menyarankan agar menggugat langsung saja secara perdata ;
4. Bahwa apabila dalam persidangan Tergugat II tetap mendalilkan bahwa tanah yang dikuasai/dimilikinya adalah berdasarkan Akta Jual Beli No.
1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998 (Bukti P – 4) Juncto Surat
Keterangan Kepala Desa Cilember Nomor 593.2/03/Clb/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 (Bukti P – 3) yang berarti menggunakan Akta Authentik yang berisi keterangan palsu, maka sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku sebagai dimaksud dalam :
4.1. Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) antara lain menyatakan : Pasal 1872 yang berbunyi :
Jika suatu akta authentic, yang berupa apa saja, yang dipersangkakan
palsu maka pelaksanaannya dapat ditangguhkan menurut ketentuanketentuan Reglemen Acara Perdata.
Pasal 1918 yang berbunyi :
Suatu putusan hakim yang yang telah memperoleh kekuatan mutlak,
dengan mana seorang telah dijatuhkan hukuman karena suatu kejahatan maupun pelanggaran, di dalam suatu perkara perdata dapat diterima suatu bukti tentang perbuatan yang telah dilakukan, kecuali jika dapat dibuktikan sebaliknya.
4.2. Reglemen of de Rechtverordering, antara lain menyatakan : Pasal 165 yang berbunyi :
Bila di dalam pemeriksaan di persidangan timbul dugaan telah dilakukan pemalsuan oleh orang yang masih hidup, maka oleh Hakim
karena jabatan atau atas permintaan penuntut umum diperintahkan agar surat-surat itu diserahkan kepada penuntut umum untuk dilakukan pemeriksaan oleh hakim pidana.
Pasal 166 yang berbunyi :
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 11 dari 36
Jika hakim perdata dalam putusannya mengenai tuduhan pemalsuan memerintah-kan
agar
surat-surat
yang
dinyatakan
palsu
atau
dipalsukan dikesampingkan, disobek atau dicoret seluruhnya atau
sebagian, ataupun agar diperbaiki dan dirapikan, maka bagian putusan
itu ditunda pelaksanaannya selama bagi terhukum belum lewat waktu untuk banding, peninjauan kembali atau kasasi atau ia tidak dapat menerima putusan.
Pasal 231 yang berbunyi :
Penuntut Umum dapat menuntut agar kepadanya diberitahukan semua perkara yang dipandang perlu berhubungan dengan pekerjaannya itu.
Hakim karena jabatan dapat juga memerintahkan agar ha-hal semacam itu diberitahukan kepada penuntut umum.
4.3. Herzien Inlansdsch Reglemen (HIR/RIB) antara lain menyatakan: Pasal 138 yang berbunyi : (7)
menimbulkan dugaan bahwa surat itu dipalsukan oleh orang
yang
masih
hidup,
maka
pengadilan
negeri
akan
menjalankan segala surat perkara kepada pejabat yang (8)
berkuasa menuntut kejahatan itu.
Perkara yang diajukan ke pengadilan negeri, ditangguhkan
dulu Jika pemeriksaan tentang surat yang diajukan itu sampai diambil keputusan mengenai perkara pidana itu.
4.4. Reglement Tot Regeling Van Het Rechtswezen In De Gewesten Buiten Java En Madura (Rbg) Pasal 167 yang berbunyi : (7)
Jikalau
penyelidikan
mengenai
kebenaran
surat
yang
bersangkutan menimbulkan dugaan adanya pemalsuan surat terhadap seseorang yang masih hidup, maka pengadilan negeri
(8)
manyampaikan surat-surat itu ke penuntut umum ;
Perkara yang ada pada pengadilan negeri yang bersangkutan dengan begitu, ditunda sampai perkara pidananya diputus ; -
4.5. Mutatis mutandis dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Pasal 174 yang berbunyi : (1)
Apabila keterangan saksi di sidang disangka palsu, hakim ketua
sidang memperingatkan dengan sungguh-sungguh kepadanya Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 12 dari 36
supaya
memberikan
mengemukakan (2)
keterangan
ancaman
pidana
yang
yang
sebenarnya
dapat
dan
dikenakan
kepadanya apabila ia tetap memberikan keterangan palsu. -
Apabila saksi tetap pada keterangannya itu, hakim ketua sidang
karena jabatannya atau atas permintaan penuntut umum'atau terdakwa dapat memberi perintah supaya saksi itu ditahan untuk
(3)
selanjutnya dituntut perkara dengan dakwaan sumpah palsu.
Dalam hal yang demikian oleh panitera segera dibuat berita
acara pememeriksaan sidang yang memuat keterangan saksi dengan menyebutkan alasan persangkaan, bahwa keterangan
saksi itu adalah palsu dan berita acara tersebut ditandatangani
oleh hakim ketua sidang serta panitera dan segera diserahkan kapada penuntut umum untuk diselesaikan menurut ketentuan (4)
undang-undang ini.
Jika perlu hakim ketua sidang menangguhkan sidang dalam
perkara semula sampai pemeriksaan perkara pidana terhadap saksi itu selesai.
Maka dengan demikian bukti-bukti yang diajukan oleh Tergugat II yaitu berupa Bukti P – 3 dan Bukti P – 4 tidak dapat langsung diperimbangkan oleh Majelis
Hakim sebagai bukti dalam perkara aquo, karena bukti Bukti P – 3 dan Bukti P – 4 diduga merupakan Akta Authentik yang berisi keterangan palsu dan Tergugat II
menggunakan Akta Authentik yang berisi keterangan palsu (melanggar Pasal 266 ayat (1) dan ayat (2) KUHP) ;
5. Bahwa Para Penggugat sesuai dengan ketentuan Reglemen Indonesia
Yang Diperbarui (Het Herziene Indonesisch Reglement.) Pasal 163. Yang berbunyi “Barangsiapa mengaku mempunyai suatu hak, atau menyebutkan
suatu kejadian untuk meneguhkan hak itu atau untuk membantah hak orang lain, harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu. Juncto
Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) Pasal 1865 yang berbunyi “Setiap orang
yang mengaku mempunyai suatu hak, atau menunjuk suatu peristiwa untuk meneguhkan haknya itu atau untuk membantah suatu hak orang lain, wajib membuktikan adanya hak itu atau kejadian yang dikemukakan itu. Maka
dengan demikian gugatan Para Penggugat mempunyai kekuatan hukum yang pasti dan jelas ;
6. Bahwa guna mencegah agar objek perkara aquo atau tanah sengketa jangan sampai dialihkan kepada pihak lain oleh Para Tergugat atau pihak
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 13 dari 36
manapun, serta menjamin agar gugatan aquo tidak sia-sia maka sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku maka Para Penggugat bersama ini
memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa perkara aquo untuk meletakan sita jaminan atas objek perkara aquo (Conservatoir beslag) sesuai dengan ketentuan pasal 227 HIR ;
7. Bahwa sesuai dengan ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek Voor Indonesie) antara lain pada Pasal 1365 yang
berbunyi “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk mengganti kerugian tersebut. Untuk itu Para
Penggugat menuntut ganti rugi terhadap Tergugat I, Tergugat II secara material maupun secara in material dengan uraian sebagai berikut : ---7.1. Kerugian Meterial : 7.1.1.
Bahwa sebaimana diuraikan di atas Tergugat II telah
menguasai tanah Para Penggugat sejak tanggal 9 Juni 1998, maka Para Penggugat tidak dapat lagi memanfaatkan tanah
yang menjadi objek perkara sampai dengan saat ini maka Para
Penggugat telah mengalami kerugian 16 x Rp. 5.000.000 = 7.1.2.
Rp 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) ;
Bahwa guna mengajukan gugatan perkara aquo Para
Penggugat harus mengeluarkan anggaran sebesar 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) ;
Maka kerugian secara material adalah Rp. 80.000.000,- +
Rp.
Rp.
200.000.000,- = Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta rupiah) ;
7.2. Kerugian In Material :
Bahwa secara in material kerugian yangdialami oleh Para Penggugat
tidak dapat dinilai dengan uang tetapi dalam perkara ini Para Penggugat sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) ;
Maka dengan demikian jumlah kerugian Para Penggugat baik kerugian
secara material maupun kerugian secara material berjumlah Rp. 80.000.000,- + Rp 10.000.000.000,- =
Rp. 10.280.000.000,-
(sepuluh milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah) ;
-------------------------------------------- PETITUM --------------------------------------Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 14 dari 36
Sesuai dengan duduk perkara sebagaimana diuraikan di atas, maka bersama
ini Para Penggugat, bersama ini memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk memutuskan perkara aquo dengan amaarnya yang berbunyi : Dalam Provisi :
- Mengabulkan peletakan sita jaminan Para Penggugat atas tanah yang menjadi objek perkara ;
- Melarang Para Tergugat atau siapa saja melakukan kegiatan atau menduduki tanah yang menjadi objek perkara ;
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal
31
Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961 tanggal
31 Oktober 1961,
seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor adalah sah menurut hukum sesuai dengan ketentuan Undang Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok
Pokok Agraria Juncto Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah, Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah ;
3. Menyatakan penguasaan Tanah Para Penggugat oleh Tergugat I dan Tergugat II adalah penguasaan dengan tidak beitikat baik dan melawan hukum ;
4. Menyatakan Akta Jual Beli No. 1.117/109/ Cisarua tanggal 9 Juni 1998
(Bukti P – 4) Juncto Surat Keterangan Kepala Desa Cilember Nomor
593.2/03/Clb/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 (Bukti P – 3) adalah Akta Authentik yang beriisi keterangan palsu, karenanya batal demi hukum ;
5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk mengembalikan tanah yang menjadi objek perkara kepada Para Penggugat dalam keadaan baik dan kosong ;
6. Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat secara bersama-sama membayar kerugian kepada Para Penggugat yaitu :
-
Kerugian material sebesar
Rp.
280.000.000,-
Kerugian in material sebesar Rp. 10.000.000.000,-
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 15 dari 36
Jumlah keseluruhan Rp.10.280.000.000,- (sepuluh milyar dua ratus delapan puluh juta rupiah) ;
Menghukum Para Tergugat dan Turut Tergugat secara bersama-sama
membayar seluruh biaya yang ditimbulkan akibat perkara aquo ;
Membaca, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I
melalui kuasa hukumnya memberikan Jawaban tanggal 15 Januari 2014, sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------
Bahwa Tergugat I bukan anak kandung dari Djaih, tetapi adalah sebagai
keponakan, yang sejak kecil ikut Bapak Djaih dan dianggap sebagai anak
angkat, karena Bapak Djaih tidak pernah mempunyai anak kandung semasa hidupnya ;
Bahwa memang benar Almarhum Djaih adalah orang yang dipercaya oleh Almarhum Haji DR Ir Soekarno (Bung Karno) semasa hidupnya dan
kemudian oleh Para Penggugat untuk menjaga dan memelihara tanah milik
Para Penggugat sebagaimana dimaksud dalam Sertipikat Hak Milik Nomor 1 /
Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr Ir Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961 tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M2, terletak di Desa Tjilember (sekarang Desa
Cilember), Kecamatan Tjisarua (Cisarua), Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat tersebut ;
Bahwa tanpa sepengetahuan Tergugat I ternyata Almarhum Djaih pernah
menjual sebidang tanah pada tahun 1998 kepada Yusman Effendie dalam hal ini sebagai Tergugat II, tetapi pada saat itu Tergugat I tidak mengetahui dasar kepemilikan yang dijadikan sebagai dasar transaksi tersebut,
Bahwa setelah meninggalnya Almarhum Djaih, Tergugat I dipercaya
sebagai orang yang memelihara dan tanah sebagai dimaksud dalam
Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 tersebut, maka perbuatan hukum yang dilakukan oleh Almarhum Djaih, karena Tergugat I baru dipercaya memelihara dan menjaga tanah tersebut setelah Bapak Djaih meninggal dunia ;
Bahwa setelah diteliti ternyata tanah yang menjadi objek jual beli antara
Almarhum Djaih dengan Yusman Effendie adalah sebagian dari Sertipikat Hak Milik Nomor 1 / Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961, maka dengan
demikian perbuatan transaksi antara Almarhum Dja’ih dengan Yusman Effendie bukan tanggung jawab Tergugat I ;
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 16 dari 36
Bahwa Tergugat I bukan anak kandung dari Almarhum Djaih maka jual beli
atas tanah antara Almarhum Djaih dengan Yusman Effendie, Tergugat I tidak mengetahui sama sekali maka untuk tanggung jawab hukum atas perbuatan
tersebut Tergugat I tidak ikut bertanggung jawab dan Tergugat I sangat
keberatan dengan gugatan tersebut yang menjadikan Tergugat I sebagai pihak dalam perkara tesebut ;
Bahwa berhubung Tergugat I tidak dapat bertanggung jawab atas perbuatan beli tersebut di atas antara Almarhum Djaih dengan Yusman Effendie,
karena Tergugat I baru memelihara dan menjaga tanah tersebut setelah meninggalnya Bapak Djaih, maka untuk itu Tergugat I memohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut untuk memberikan izin kepada Tergugat I untuk tidak menghadiri sidang berikutnya ;
Bahwa sesuai dengan jawaban/bantahan Tergugat I atas Perkara Perdata Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.CBN, sebagaimana diuraikan di atas, untuk itu Tergugat I memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara tersebut dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II
memberikan Jawaban tanggal 15 Januari 2014, sebagai berikut : -----------------A. Dalam Konpensi. I. Dalam Eksepsi.
1.
Bahwa
pokok
permasalahan
dalam
gugatan
ini
adalah
harta
peninggalan H. DR. Ir.Soekarno (Bung Karno) yaitu tanah SHM No:
1/Desa Tjilember yang diakui sebagai milik almarhum H. DR. Ir.
Soekarno (Bung Karno). Akan tetapi tidak seluruh ahli waris H. DR.
Ir. Soekarno (Bung Karno) sebagai pihak dalam perkara ini. Oleh karena itu gugatan dalam perkara ini kekurangan para pihak.
2. Bahwa gugatan dalam perkara ini kabur sebab : •
Tidak jelas obyek gugatan dalam perkara ini, apakah tanah SHM
No:
1/Desa
Tjilember
seluas
13.080
m²
secara
keseluruhannya, ataukah hanya bagian tanah yang seolah-
olah, quadnon, dialihkan kepada Tergugat II dari ahnarhum Djaih yaitu seluas 1.119 m² (bukan 2000 m² sebagaimana dimaksud •
oleh Para Penggugat).
Tidak disebutkan secara jelas batas-batas tanah yang
dituntut
oleh
para
Penggugat,
padahal
jurisprodensi
menyatakan : batas-batas tanah sengketa tidak jelas berakibat Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 17 dari 36
pada gugatan kabur sehingga gugatan harus dinyatakan tidak
dapat diterima (Jurisprodensi putusan MA No: 1559K/Pdt/1983, Jo No: 1149K/Sip/1975)
3. Bahwa dalam gugatan ini tidak jelas hubungan hukum antara
almarhum Djaih dengan Tergugat I (M Rully Romantika), dimana disebutkan
hanya
sebagai
orang
tua / paman saja sedangkan patut diketahui bahwa paman tidak mewaris harus
terhadap
keponakannya.
jelas
hubungan
Jurisprodensi
hukum
menyatakan: antara
Penggugat dan Tergugat putusan MA No: 294K/Sip/1971).
4. Bahwa gugatan dalam perkara ini bersifat premature / dini, sebab belum ada putusan pidana mengenai sangkaan / dugaan
memberikan atau memasukan keterangan palsu dalam akta
otentik pada akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua, padahal dasar utama gugatan dalam perkara ini adalah dugaan memberikan atau memasukkan keterangan palsu ini.
5. Bahwa berdasarkan fakta bukum diatas, maka cukup alasan untuk
menyatakan gugatan para Penggugat dalam perkara ini dinyatakan tidak dapat diterima.
Bila majelis hakim berpendapat lain akan diajukan jawaban dalam pokok perkara seperti tersebut dibawah ini.
II. Dalam Pokok Perkara.
6. Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil para Penggugat dalam
gugatannya, khususnya dalil yang ditujukan terhadap Tergugat II,
kecuali
hal-hal
yang kebenarnya diakui dengan tegas oleh
Tergugat II. Mohon agar hal-hal yang telah diuraikan pada bagian eksepsi diatas dianggap telah masuk dalam pokok perkara ini.
7. Bahwa tidak jelas tuntutan para Penggugat dalam perkara ini sebab disatu sisi dalam petitum gugatan ini dimohonkan untuk menyatakan SHM No: Soekarno
seluas
1/Desa Tjilember atas nama Haji DR. Ir.
13.080
m²
adalah
sah
menurut
hukum, tetapi disisi lain dalam petitum lainnya dimohonkan untuk menyatakan akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua dengan mas tanah 1.119 m² (bukan 2000 m²) batal demi hukum serta memohon agar Tergugat
I
dan
II
mengembalikan
tanah
itu.
Karenanya tidak jelas yang dituntut para Penggugat, apakah tanah seluas 13.080 m² (SHM No: 1/Desa Tjilember) ataukah tanah
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 18 dari 36
seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) sebagaimana dimaksud dalam akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua.
Dengan demikian gugatan
ini harus ditolak atau setidak tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
8. Bila yang dimaksud adalah tanah seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) dalam akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua, keabsahan kepemikan tanah itu dapat dijelaskan sebagaimana tersebut dibawah ini.
Bahwa berdasarkan akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/l998 tanggal 9 Juni 1998 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris / PPAT Miranti
Treshaning Timur, SH , Tergugat II pembeli) dengan itikad baik telah membeli
tanah
dari
Djaih
(Penjual)
yang telah disetujui istrinya (Siti Binti Panut) yakni sebidang tanah hak milik adat Kohir No: C. 149 persil No: 250 S.II seluas 1.119 m²
(bukan 2000 M²) yang terletak di Desa Cibeber, Kec. Cisarua, Kab. Bogor - Jawa Barat , dengan batas sebagai berikut : •
Utara : Tanah milik Bpk. Usman.
•
Selatan: Tanah milik Bpk. Guntur.
• •
Timur: Tanah milik Bpk. Usman. Barat: Tanah milik Bpk. Namad.
9. Bahwa selaku pembeli yang beritikad baik, Tergugat II telah
melaksanakan kewajibannya yaitu membayar lunas harga tanah
itu kepada penjual (Djaih) dan penjual telah mengakui telah menerima pembayaran tersebut.
Disamping itu dalam akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/l998 ini,
pihak penjual (Djaih) menjamin bahwa obyek jual beli tersebut tidak tersangkut suatu sengketa, bebas dari suatu sitaan dan tidak terikat
sebagai jaminan untuk suatu hutang dan bebas dari beban-beban lainnya berupa apapun.
10. Bahwa untuk menguatkan status tanah itu semula adalah milik
Djaih (penjual), telah diterbitkan Surat Keterangan Riwayat Tanah No: 593/18/TVY1998 tanggal 28 Maret 1998 dari lurah / kepala desa Cilember
yang
menerangkan
tanah
milik
adat
diatas tercantum dalam kekitir/girik No: 149 persil 250. II atas nama Djaih dengan batas batas tanah seperti yang tercantum dalam Surat Keterangan Riwayat Tanah tersebut.
Patut dicatat disini, batas-batas tanah itu tercantum dalam Surat
Keterangan Riwayat Tanah yang diterbitkan oleh Lurah / kepala desa Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 19 dari 36
Cilember, dimana aparat kelurahan / desa setempat yang paling
tahu dan memahami keberadaan dan kepemilikan atas tanah didesanya sehingga secara hukum harus dianggap bahwa batas batas tanah itu yang tercantum dalam surat keterangan riwayat tanah itu adalah akurat dan benar.
Tanah milik adat kohir No: 149 persil 250 S.II ini atas nama Djaih
dan telah dimiliki Djaih sejak tahun 1957. Tanah ini menurut daftar
buku C dikantor Lurah / kepala Desa Cibeber tanggal 24 September 1960 tercatat atas nama Djaih.
11. Bahwa
yang
paling
mengetahui
khususnya tanah milik adat
adalah
status
aparat
kepemilikan
tanah
kelurahan/kepala
desa setempat dan keberadaan serta kepemilikan tanah adat itu
tercacat
dibuku
C
(kekitir)
yang
ada
kelurahan/kepala desa dimana tanah milik adat itu berada.
pada
Dengan demikian bukti buku letter C / kekitir ini merupakan bukti
yang kuat atas kepemilikan suatu bidang tanah, dimana nama yang
tercantum dalam buku letter C / kekitir ini merupakan pemilik tanah milik adat yang bersangkutan.
In Casu, dalam buku letter C / kekitir / Kohir No: 149 persil 250 S.II
seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) dengan batas batas tanah seperti tersebut diatas adalah atas nama Djaih, sehingga secara hukum tanah milik adat itu adalah milik sah Djaih, tanah mana kemudian dijual
kepada
Tergugat
1.117/109/Cisarua/l998.
II
sesuai
akta
jual
beli
No:
12. Bahwa tanah itu secara fisik semula sebelum dijual kepada
Tergugat II telah dikuasai oleh Djaih sehingga sesuai dengan fakta
hukum diatas, baik secara de facto maupun de Juri tanah itu adalah
milik yang sah Djaih sejak tahun 1957, yang kemudian dijual kepada Tergugat II seperti tersebut diatas.
13. Bahwa oleh karena tanah itu milik sah Djaih, maka Djaih (yang
disetujui oleh istrinya Siti Binti Panut) mempunyai legasitas selaku
penjual untuk menjual tanah itu kepada Tergugat II (selaku pembeli) sesuai akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/1998. Akta jual beli No:
1.117/109/Cisarua/l998 ini telah dibuat sesuai dengan prosedur
hukum yang berlaku dalam ketentuan jual beli tanah dan yang membuat akta jual beli ini adalah pejabat yang berwenang yakni notaris
/
PPAT.
Dengan
demikian
akta
jual
beli
No:
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 20 dari 36
1.117/109/Cisarua/1998
ini
adalah
mempunyai kekuatan hukum mengikat.
sah
dan
berharga
serta
14. Bahwa dengan demikian dalil para Penggugat yang menyatakan
seolah-olah telah terjadi peristiwa memberikan keterangan palsu atau memasukan keterangan palsu kedalam akta otentik (akta No:
1.117/109/Cisarua/1998) adalah dalil yang tidak benar dan harus ditolak.
15. Bahwa
disamping
alasan
tersebut
diatas
yang
menunjukkan
bahwasanya akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/l 998 adalah sah dan berharga serta mengikat secara hukum, tuduhan para Penggugat
mengenai
pemberian
keterangan
palsu
atau
memasukkan keterangan palsu dalam akta otentik adalah tidak
terbukti sebab sampai saat ini tidak ada putusan pidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap yang dapat membuktikan hal tersebut.
16. Bahwa untuk membuktikan tidak adanya dugaan tindak pidana
diatas, sesuai dengana dalil para Penggugat dalam gugatannya, para Penggugat telah melaporkan kepada
kepolisian setempat
mengenai dugaan tindak pidana memberikan keterangan palsu atau memasukan keterangan palsu dalam akta otentik, akan tetapi Polisi justru menyarankan dipengadilan.
agar permasalahan tanah tersebut digugat saja
Hal ini membuktikan bahwa tidak ada indikasi adanya unsur unsur tindak pidana memberikan keterangan palsu ataupun memasukkan
keterangan palsu dalam akta otentik seperti yang didalilkan oleh para Penggugat, sebab kalau ada indikasi telah terjadi tindak pidana
tersebut, pasti dilakukan pemrosesan atas laporan para Penggugat tersebut.
17. Bahwa khusus terhadap status Tergugat II selaku pembeli, secara logikapun
selaku
pembeli
tidak
punya
kepentingan
untuk
memberikan keterangan palsu ataupun memasukkan keterangan
palsu dalam akta otentik terhadap tanah diatas sebab selaku
pembeli apabila dokumen-dokumen / surat-surat tanah lengkap
dan sah khususnya mengenai kepemilikan tanah, maka pembeli i.c
Tergugat II baru akan melakukan proses pembelian atas tanah itu, apalagi sebelum melakukan transaksi atas tanah tersebut, Tergugat
II selaku Pembeli telah meminta Turut Tergugat II selaku Notaris / Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 21 dari 36
PPAT untuk terlebih dahulu meneliti keabsahan surat-surat kepemilikan
atas tanah tersebut. Demikian juga pada saat jual-beli dilakukan dan cara pembayarannya, Tergugat II selaku pembeli sepenuhnya menyerahkan kepada Turut Tergugat II.
18. Bahwa mengenai pengakuan para Penggugat bahwasanya tanah C. 149 seluas 1.119 m2 (bukan 2000 m2) adalah termasuk tanah dalam SHM No:
1/Cilember atas nama Haji DR. Ir. Soekamo, patut menjadi perhatian dan pertimbangan mengenai riwayat tanah SHM No: 1 ini.
Dalam sertifikat HM No: 1 ini, kolom asal persil dicoret semuanya,
sedangkan dalam kolom surat keputusan tercantum: Pengesahan Kab. Bogor tanggal 27-10-1961 No: l/SK/Kagd.C/62, hal mana menunjukan bahwa terbitnya SHM No: 1 ini berdasarkan Surat Keputusan Pengesahan Kagda Bogor No: l/SK/Kagd.C/62 tertanggal 27-10-1961.
Dengan demikian kepemilikan tanah SHM No: 1 ini diakui secara hukum
pada pada saat diterbitkan nya SHM No: 1 yaiotu pada tanggal 31 Oktober 1961 atau setidak-tidaknya pada saat pengesahan Kagda Bogor No: 1/SK/Lakd. C/62 yaitu pada tanggal 27 Oktober 1961.
19. Bahwa dibandingkan dengan kepemilikan tanah milik adat Kohir No: 146
persil 250 S II seluas 1.119 m2 (bukan 2000 m2) oleh Djaih, tanah mana
telah menjadi milik sah Djaih sejak tahun 1957, maka terbukti sebelum terbitnya SHM No: 1 ini atas nama Haji DR. Ir. Soekamo, tanah diatas telah
menjadi milik Djaih baik secara de juri maupun de facto (fisiknya dikuasai Djaih).
20. Bahwa berkaitan dengan hal ini, penjelasan resmi pasal 32 ayat (1) PP No: 24 tahun 1997 menyatakan: sertifikat merupakan tanda bukti hak yang paling kuat, dalam arti bahwa selama tidak dapat dibuktikan sebaliknya
data fisik dan data juridis yang tercantum didalamnya haras diterima sebagai data yang benar.
21. Bahwa in casu, sesuai dengan fakta hukum diatas, baik secara de juri (data juridis) yakni kepemilikan tanah milik adat Kohir no: 1. 149 persil 250 S II atas nama Djaih, maupun de facto (data fisik) tanah itu
dikuasai secara fisik oleh Djaih, dimana kepemilikan dan penguasan
secara fisik atas tanah itu oleh Djaih sejak tahun 1957 atau jauh dari sebelum terbitnya SHM No: 1 pada tanggal
31 Oktober 1961, maka
dari fakta hukum ini terbukti bahwa data fisik dan data juridis atas tanah sertifikat HM No: 1/Cilember, khususnya terhadap tanah C 149 persil 250 S .II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) diatas, tidak dapat dipertahankan
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 22 dari 36
lagi karena telah dapat dibuktikan sebaliknya tanah C 149 persil 250 S II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) itu adalah milik sah Djaih sejak tahun 1957 atau jauh dari sebelum terbitnya SHM No: 1/Cilember.
Dengan demikian sertifikat SHM No: 1 tidak dapat dipertahankan lagi
sehingga sertifikat SHM No: 1 ini harus dinyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum mengikat, paling tidak terhadap tanah hak milik adat
Kohir No: C 149 persil No: 250 S.II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) yang semula
atas
nama
Djaih
dan
sesuai
akta
jual
beli
No:
1.117/109/Cisarua/l998, tanah iu telah dialihkan dan menjadi milik sah
Tergugat II. Selaku pembeli yang beritikad baik Tergugat II dilindungi Undang-undang (Jurisprodensi putusan MA No: 799K/Sip/1970).
22. Bahwa berdasarkan fakta hukum diatas terbukti bahwasanya dalil para Penggugat yang menyatakan : •
Almarhum Djaih Cq Tergugat I (kemenakan Djaih) dipercaya Haji
DR. Ir. Soekarno (Bung Karno) yakni ayah para Penggugat menjaga dan memelihara tanah milik Haji DR. Ir. Soekarno Cq para Penggugat termasuk tanah C 149 persil 250 . S II seluas 1.119 m² (bukan
2000 m²) yang menurut para Penggugat termasuk dalam tanah •
SHM No: 1/Cilember.
Tergugat I secara lisan menjelaskan tanah SHM No: 1 sebagian
telah dijual oleh almarhum Djaih kepada Tergugat II, adalah dalil-dalil
yang tidak benar sebab tanah C 149 seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) diatas adalah milik Djaih yang kemudian dijual kepada Tergugat II sesuai akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/l 998.
23. Bahwa tidak benar dan ditolak dalil para Penggugat yang menyatakan seolah-olah Tergugat II menguasai tanah milik para Pengugat sebab tanah yang
dibeli
Tergugat
II
dari
Djaih
dengan
akta
No:
1.117/109/Cusarua/1998 seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) itu adalah
milik sah Djaih dan dialihkan kepada Tergugat II sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan dihadapan pejabat yang sah (PPAT).
Oleh karena itu Tergugat II adalah pemilik yang sah atas tanah C 149
persil 250 S.II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) dengan batas batas seperti tersebut diatas.
Dengan demikian sangat tidak berdasar tindakan para Penggugat Cq Kuasa hukumnya memperingatkan kepada Tergugat
II
mengosongkan dan menyerahkan tanah itu kepada para Penggugat.
untuk
24. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, terbukti Tergugat II tidak Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 23 dari 36
melakukan perbuatan melawan hukum seperti yang didalilkan oleh para
Penggugat sehingga tuntutan ganti rugi baik materil maupun inmateril haruslah ditolak untuk seluruhnya karena tidak berdasar.
25. Bahwa tuntutan para Pengugat pada bagian provisi harus ditolak untuk seluruhnya karena : • • •
Tuntutan provisi itu tidak berdasar sebab tanah yang dimohonkan
sita tersebut adalah milik sah Tergugat II.
Tuntutan provisi itu telah menyangkut materi pokok perkara
(jurusprodensi putusan MA No: 512K/Sip/1972).
Tuntutan tersebut telah melanggar SEMA No: 3 tahun 2001,
sebab tidak ada alasan mendesak sebagaimana dimaksud SEMA tersebut.
B. Dalam Rekonpensi.
26. Bahwa motion agar hal-hal yang telah diuraikan pada bagian
konpensi diatas, dianggap telah termasuk pada bagian rekonpensi ini.
27. Bahwa telah dibuktikan diatas, tanah C 149 persil 250 S.II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) adalah milik Djaih sejak tahun 1957 dan dikuasai secara fisik oleh Djaih sehingga baik de facto (fisiknya)
maupun de Juri (secara hukum) tanah itu adalah milik sah Djaih. 28. Bahwa tanah C. 149 persil 250 S.II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) dengan batas batas Utara: tanah milik Bpk. Usman, Timur: tanah
milik Bpk. Usman, Selatan: tanah milik Bpk. Guntur, Barat: tanah milik
Bpk.
Mamad,
dimana
berdasarkan
akta
jual
beli
No:
l/117/109/Cisarua/1998 tanggal 9 Juni 1998 yang dibuat oleh dan
dihadapan Notaris / PPAT Miranti Treshaning Timur, SH, tanah itu oleh Djaih telah dialihkan/dijual kepada Penggugat Rekonpensi.
Akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/1998 ini telah dibuat sesuai
dengan prosedur hukum yang berlaku dan dibuat oleh dan dihadapan pejabat yang berwenang yaitu PPAT. Oleh karena itu akta jual beli No:
1.117/109/Cisarua/l998
adalah
mempunyai kekuatan hukum mengikat.
sah
dan
berharga
serta
29. Bahwa Penggugat Rekonpensi selaku pembeli yang beritikad baik telah melunasi harga tanah itu dan telah diakui oleh Djaih
selaku penjual telah menerima pembayaran harga tanah itu.
Tanah itu sejak saat jual beli tersebut dan sampai saat ini secara fisik Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 24 dari 36
dikuasai oleh Penggugat Rekonpensi. Dengan demikian Penggugat
Rekonpensi adalah pemilik yang sah atas tanah C. 149 persil 250 S.II
seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) dengan batas batas seperti tersebut diatas.
30. Bahwa para Tergugat rekonpensi telah mengakui tanah C 149 persil 250 S.II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) ini termasuk bagian tanah
SHM No: 1/Cilember atas nama Haji DR. Ir. Soekamo Cq ara
Tergugat Rekonpensi, padahal telah dibuktikan diatas tanah itu adalah milik sah Penggugat Rekonpensi.
Oleh karena itu sertifikat HM No: 1/Cilember telah mengandung
cacad hukum sebab ada tanah milik Penggugat Rekonpensi (Cq Djaih) seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) yang tidak pernah dialihkan
kepada pihak lain termasuk Haji DR. Ir. Soekamo Cq para Tergugat Kasasi, masuk dan menjadi bagian tanah SHM No: 1.
31. Bahwa sesuai dengan fakta ini terbukti bahwasanya sertifikat HM No: 1/Cilember telah diterbitkan dengan tidak sesuai dengan data
fisik maupun data juridis sebagaimana dimaksud pasal 32 PP No:
24 tahun 1997 sehingga sesuai dengan penjelasan resmi pasal ini,
sertifikat HM No: 1 bukan lagi sebagai dokumen yang dapat membuktikan kepermilikan atas tanah.
32. Bahwa dengan demikian sertifikat HM No: 1/Cilember ini harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat,
setidak tidaknya terhadap bagian tanah SHM No: 1/Cilember seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) yang merupakan tanah Kohir No
C 149 persil 250 S.II dengan batas-batas seperti tersebut diatas, dimana tanah itu adalah milik sah Penggugat rekonpensi.
33. Bahwa tindakan para Tergugat Rekonpensi mengakui tanah Kohir C
149 Persil 250 S.II seluas 1.119 m² (bukan 2000 m²) ini sebagai miliknya, tindakan para Tergugat Rekonpensi ini telah melanggar
hak subyektif Penggugat Rekonpensi selaku pemilik sah tanah itu, dimana
perbuatan
para
Tergugat
ini
dikatagorikan
sebagai
perbuatan melawan hukum (Setiawan, Aneka Masalah Hukum dan Hukum Acara Perdata, Alumni, Bandung, 1992, hal. 251,260 - 261).
34. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dilakukan para Tergugat Rekonpensi ini telah merugikan Penggugat Rekonpensi baik
materil maupun moril / inmateril sehingga sesuai pasal 1365 KUHPerdata,
baik
sendiri-sendiri
maupun
tanggung
renteng
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 25 dari 36
merupakan tanggung jawab para Tergugat Rekonopensi.
35. Bahwa kerugian yang diderita oleh Penggugat Rekonpensi ini dapat diperinci sbb : •
Kerugian materil berupa :
o
o •
Tidak dapat mengalihkan tanah itu kepada pihak lain,
kerugian mana setara dengan harga tanah itu yaitu sebesar Rp. 600.000.000,- (enam ratus juta rupiah)
Biaya yang dikeluarkan untuk mengurus perkara ini
sebesar Rp. 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah).
Kerugian moril / inmateril yaitu tekanan bathin dan tercemarnya
nama baik Penggugat Rekonpensi sebab timbul sangkaan dimasyarakat
seolah-olah
Penggugat
Rekonpensi
secara
melawan hukum menguasai / memiliki tanah milik orang lain, kerugian mana sulit diperinci, tetapi mencapai jumlah Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh milyar rupiah).
Jumlah Kerugian Materil dan Moril ini adalah sebesar Rp. 50.950.000.000,- (lima puluh milyar sembilan ratus lima puluh juta rupiah)
36. Bahwa Penggugat Rekonpensi
merasa khawatir para
Tergugat
Rekonpensi menghindari diri dari kewajibannya membayar ganti rugi
dan karenanya harus diletakan sita jaminan atas harta kekayaan para Tergugat Rekonpensi, antara lain berupa : -
Sebidang tanah sebagai dimaksud dalam SHM No: 1/Cilember
tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji DR. Ir. Soekarno, sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur No. 118/1961
tanggal 31 Oktober 1961, seluas 13.080 M², terletak di Desa Tjilmber (sekarang
Desa
Cilember),
Kecamatan
Tjisarua
(sekarang
Kecamatan Megamendung), Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.
37. Bahwa gugatan ini didasarkan pada bukti bukti yang bersifat otentik dan
karenanya putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu, walaupun para Tergugat Rekonpensi naik banding, kasasi ataupun verzet.
Maka berdasarkan hal hal tersebut diatas, mohon agar Mejelis Hakim dalam perkara ini memutuskan sebagai berikut :
A. Dalam Konpensi I. Dalam provisi
- Menolak permohonan Provis para Penggugat untuk seluruhnya.
II. Dalam Eksepsi
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 26 dari 36
- Mengabulkan eksepsi Tergugat II untuk sekuruhnya.
- Menyatakan gugatan para Penggugat tidak dapat diterima.
III. Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya.
B. Dalam Rekonpensi 1.
Mengabulkan gugatan rekonpensi untuk seluruhnya.
2. Menyatakan sah dan berharga atas sita jaminan terhadap harta kekayaaan para Tergugat Rerkonpensi seperti tersebut diatas.
3. Menyatakan akta jual beli No: 1.117/109/Cisarua/l998 tanggal
6
Juni 1998 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris / PPAT Miranti
Treshaning Timur, SH adalah sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum mengikat.
4. Menyatakan tanah C. 149 persil 250 S.II seluas 1.119 m2 (bukan
2000 m2) dengan batas batas Utara: tanah milik Bpk. Usman, Timur: tanah
milik
Bpk.
Usman,
Selatan:
tanah milik Bpk. Guntur, Barat: tanah milik Bpk. Mamad adalah milik sah Penggugat Rekonpensi.
5. Menyatakan sertifikat Hak Milik No: 1/Cilember atas nama Haji DR. Ir. Soekamo Cq para Tergugat Rekonpensi adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat atau setidak-tidaknya
terhadap bagian tanah sertifikat HM No: 1/Cilember yang masuk didalamnya tanah Kohir No: 146 persil 250.S.II tersebut diatas.
6. Menyatakan para Tergugat Rekonpensi telah melakukan perbuatan melawan hukum.
7. Menghukum para Tergugat Rekonpensi baik sendiri-sendiri maupun tanggung
Rekonpensi
renteng
membayar
sebesar
ganti
Rp.
rugi
kepada
50.950.000.000,-
Penggugat (lima
puluh milyar sembilan ratus lima puluh juta rupiah). Pembayaran ganti rugi ini harus dilakukan seketika dan sekaligus selambat lambatnya
perkara ini.
8
hari
setelah
putusan
dalam
8. Menyatakan putusan dalam gugatan rekonpensi ini dapat dijalan
9. kan terlebih dahulu walaupun para Tergugat Rekonpensi naik banding, kasasi ataupun verzet.
10. Biaya perkara menurut hukum.
11. Bila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya berdasarkan peraturan yang berlaku.
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 27 dari 36
Membaca, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Turut Tergugat
II memberikan Jawaban tanggal 15 Januari 2014, sebagai berikut : ----------------
1. Bahwa TURUT TERGUGAT II menegaskan menyangkal dan menolak
dengan keras seluruh dalil dan tuntutan PARA PENGGUGAT dalam surat gugatannya kecuali yang secara tegas dan nyata-nyata diakui kebenarannya oleh TURUT TERGUGAT II ;---------------------------------------------------------------
2. Bahwa apabila dilihat dari kronologis riwayat terbitnya Akta Jual Beli
No.1.117/109/Cisarua/1998 tertanggal 9 Juni 1998 adalah berdasarkan : -----a. Surat
Keterangan
Pernyataan
Kepemilikan
No
.593/18/IV/1998
tertanggal 28 April 1998 yang dikeluarkan dan ditanda tangani oleh
Kepala Desa terletak di desa Citernber, Kohir/C/ No 149, Persil No. 250 S II, luas 1119 M² adalah benar milik DJAIH . (Bukti T.T II A) ----------------
b. Surat Persetujuan dari ibu SITI bt PANUT (istri) DJAIH, tertanggal 5 Mei
1998, yang rnenerangkan bahwa ibu SITI bt PANUT selaku Isteri DJAIH menyetujui tanah yang terletak di desa Cilember, luas 1119 M², untuk
c.
dijual oleh DJAIH. (Bukti T.T II B)------------------------------------------------------Surat Keterangan Riwayat Tanah No 593/18/IV/1998 tertanggal
28
April 1998 yang dikeluarkan dan ditanda tangan oleh Kepala Desa/Lurah
Cilember SUTIKNO. yang menerangkan bahwa tanah adat yang tercantum dalam Kohir/C/No 149. Persil No. 250 S II, telah dimiliki DJAIH
sejak tahun 1957. (Bukti T.T II C)-------------------------------------------------------
d. Surat Keterangan Tidak Sengketa No.593/18/IV/1998 tertanggal 28 April
1998. yang diketuartean dan ditanda tangani oleh Kepala Desa/ Lurah SUTIKNO. yang rnenyatakan bahwa tanah yang terletak di desa
Cilember, luas 1119 M² . Kohir/C/No 149 Persil No. 250 S II, tidak dalam keadaan sengketa. (Bukti T T I I D ) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
e. L e t e r C/kekitir/Kohir No. 149 oersi 250 S.ll, wajib ipeda atas nama f.
DJAIH (Bukti T.T II E) ----------------------------------------------------------------------
Surat Pernyataan Bersama tertanggal 9 - 6 - 1998 yang ditanda tangani oleh TERGUGAT II selaku Penerima Hak dan DJAIH selaku Pemegang Hak. ( Bukti T.T II F) -----------------------------------------------------
Berdasarkan uraian tersebut diatas TURUT TERGUGAT II selaku Pejabat
Pembuat Akta Tanah adalah benar dan tidak menyalahi tugas dan wewenangnya selaku PPAT karena telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ----------------------------------------------------------
Maka berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas. kiranya Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan agar menolak Gugatan Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 28 dari 36
Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvantklijk van Gewijsde) -----------------------------------------------------
Membaca, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah
mengajukan Replik tertanggal 25 Pebruari 2014, dan atas Replik Penggugat tersebut, Tergugat II telah mengajukan Duplik tertanggal 04 Maret 2014,
sedangkan Para Tergugat lainnya tidak mengajukan Duplik sebagaimana tersebut dalam berita acara persidangan Pengadilan Negeri Cibinong ; ------------
Membaca, bahwa setelah mengutip dan mempelajari uraian-uraian
tentang hal-hal yang tercantum dalam turunan
resmi putusan Pengadilan
Negeri Cibinong, tanggal, 08 Juli 2015, Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi. yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut : -------------------------------------------
DALAM KONPENSI :---------------------------------------------------------------------------------DALAM PROVISI : -------------------------------------------------------------------------------------
Menolak tuntutan provisi dari Para Penggugat ; -------------------------------------
-
Menerima Eksepsi Tergugat II ; -----------------------------------------------------------
-
Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvankelijke
DALAM EKSEPSI : -----------------------------------------------------------------------------------DALAM POKOK PERKARA : ----------------------------------------------------------------------verklaard) ; --------------------------------------------------------------------------------------
DALAM REKONPESI : -------------------------------------------------------------------------------
Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima (Niet
onvankelijke verklaard) ; --------------------------------------------------------------------
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI : ----------------------------------------------------Menghukum Para Penggugat
Konpensi/Tergugat Rekonpensi
untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditaksir sejumlah
Rp. 2.726.000,00 (Dua juta tujuh ratus dua puluh
enam ribu rupiah) ;
Membaca Akta Permohonan Banding Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi
dibuat oleh Coriana Julvida Saragih, S.H. M.H., Panitera Pengadilan Negeri Cibinong yang menerangkan Syamsu Anwar, S.H., Kuasa Hukum
Para
Pembanding semula Para Penggugat pada tanggal 15 Juli 2015 telah mengajukan permohonan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Cibinong tanggal 08 Juli 2015 Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi. selanjutnya permohonan banding tersebut telah diberitahukan secara patut dan seksama yaitu masing-masing kepada ; ---------------------------------------------------------------
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 29 dari 36
1. 2. 3. 4.
Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 24 Juli 2015 ; --------------------Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 03 September 2015 ; ----------Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I pada tanggal 24 Juli 2015 ; ------Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 4 Agustus 2015 ; -
Membaca memori banding dari kuasa hukum Para Pembanding
semula Para Penggugat pada tanggal 24 Agustus 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong
pada tanggal 24 Agustus 2015,
selanjutnya memori banding tersebut telah diberitahukan secara patut dan seksama yaitu masing-masing kepada : -----------------------------------------------------
1. Terbanding I semula Tergugat I, Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I dan Turut Terbanding II semula Turut Terggat II masing-masing pada tanggal 26 Nopember 2015 ; ----------------------------------------------------------------------2. Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 03 September 2015 ; ---------
Membaca kontra memori banding dari kuasa hukum Terbanding II
semula Tergugat II pada tanggal 08 September 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 08 September 2015,
selanjutnya kontra memori banding tersebut telah diberitahukan secara patut dan seksama yaitu kepada : -------------------------------------------------------------------1. Para Pembanding semula Para Penggugat pada tanggal
13 Nopember
2015 ; -----------------------------------------------------------------------------------------
2. Terbanding I semula Tergugat I dan Turut Terbanding I semula Turut tergugat I masing-masing pada tanggal 08 Oktober 2015 ; ----------------------
3. Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 07 Oktober 2015;
Membaca kontra memori banding dari kuasa hukum Turut Terbanding
II semula Turut Tergugat II, pada tanggal 09 September 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibinong pada tanggal 01 Oktober 2015,
selanjutnya kontra memori banding tersebut telah diberitahukan secara patut dan seksama yaitu kepada : --------------------------------------------------------------------
1. Para Pembanding semula Para Penggugat pada tanggal 13 Nopember 2015 ; ---------------------------------------------------------------------------------------2. Terbanding I semula Tergugat I dan Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I masing-masing pada tanggal 08 Oktober 2015 ; ----------------------
3. Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 03 Nopember 2015 ; ---------------------------------------------------------------------------------------Membaca relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage)
Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi., yang dibuat oleh Romansyah, Jumiati, S.H.,
dan Edwin Komarudin, S.H. Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Cibinong, bahwa kepada para pihak yang berperkara telah diberitahukan adanya kesempatan untuk memeriksa berkas perkara sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung secara patut dan seksama yaitu kepada : -------------
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 30 dari 36
1. Para Pembanding
semula Para Penggugat pada tanggal
13 Nopember
2015 ; -----------------------------------------------------------------------------------------
2. Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 08 Oktober 2015 ; ---------------3. Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 03 Nopember 2015 ; ----------
4. Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I pada tanggal 08 Oktober 2015 ; 5. Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 07 Oktober 2015 ; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh kuasa
hukum Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu
dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan undangundang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; --------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa kuasa Para Pembanding / Para Penggugat telah
mengajukan memori banding tertanggal 24 Agustus 2015 yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut : ---------------------------------------------------------
Bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap baik dala persidangan
maupun di siding lapangan sangat jelas sekali bahwa tanah sengketa
adalah bagian dari Sertifikat Hak Milik Nomor 1/Desa Tjilember tanggal 31 Oktober 1961 yang tercatat atas nama Haji Dr. Ir. Soekarno, sedangkan Terugat II/Terbanding II dengan sengaja
menggunakan Akta Autentik yang berisi keterangan palsu in casu
sesuai dengan fakta persidangan sebagai dimaksud dalam bukti -
Tergugat I ; ------------------------------------------------------------------------
Bahwa apabila Terugat I in casu penjual benar memiliki tanah tetapi tidak memegang Girik sebagai bukti kepemilikan tanah maka instansi
yang berwenang membuat riwayat kepemilikan tanah tersebut adalah Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (Peraturan Pemerintah
Nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah sebagai dimaksud dalam pasal 24) jadi Kepala Desa in casu Turut Tergugat II tidak berwenang membuatnya, maka dengan demikian bukti T.II-1 maupun -
bukti T.T.II-1.c terindikasikan mengandung unsur cacat hukum ; -------
Bahwa luas tanah sesuai bukti T.II-2 maupun bukti T.T.II-1.E adalah
seluas 2.000 M2, sedangkan luas tanah yang menjadi objek jual beli sebagai dimaksud dalam bukti T.II-7 adalah seluas 1.119 M2, maka
dengan demikian apabila bukti T.II-2 tersebut benar, maka tentu Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 31 dari 36
dilapangan masih terdapat sisa tanah milik Djaih (in casu Tergugat I)
olah karena itu perlu dibuktikan secara fisik dilapangan dan sesuai dengan siding lapangan yang dilakukan oleh Majelis Hakim ternyata Tergugat I tidak ada memiliki tanah sisa Girik No.149 sebagai
dimaksud dalam Bukti T.II-2 tersebut karenanya keberadaan Bukti -
T.II-2 sebagai bukti dipersidangan tidak dapat dipergunakan ; ----------
Bahwa Tergugat I in casu Djaih adalah orang yang dipercaya menjaga dan merawat tanah milik Dr.Ir. Soekarno bukan pemilik
tanah sebagai dimaksud dalam tanah sengketa tersebut hal ini
diperkuat dengan keterangan saksi Para Penggugat maupun saksi -
Tergugat II ; -----------------------------------------------------------------------
Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan,
maka terindikasi Terugat II/Terbanding II menggunakan akta autentik yang berisi keterangan palsu, maka pada tanggal 13 Agustus 2015 Sukmawati Sokarno Putri (salah seorang Penggugat/Pembanding)
membuat laporan Polisi No.Pol LP/949/VII/2015/Bareskrim tanggal
13 Agustus 2015 atas dugaan menggunakan akta autentik yang berisi keterangan palsu sebagai dimaksud dalam pasal 266 ayat (2)
KUHPidana, maka dengan demikian Majelis Hakim tingkat banding wajib menunda memutuskan perkara aquo sampai adanya putusan
atas dugaan tindak pidana yang menggunakan akta autentik yang -
berisi keterangan palsu tersebut ; ---------------------------------------------
Bahwa sesuai dengan dalil-dalilPara Pembanding/Para Penggugat
didukung dengan fakta-fakta perisdangan dengan mempedomani ketentuan hukum yang berlaku, maka Para Pembanding/Para
Penggugat dengan segala kerendahan hati memohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi yang memeriksa perkara a quo menunda
memberikan putusan sambil menunggu putusan pengadilan pidana
sesuai denga laporan Polisi No.Pol LP/949/VII/2015/Bareskrim
tanggal 13 Agustus 2015 atas dugaan menggunakan akta autentik yang berisi keterangan palsu ; -------------------------------------------------
Menimbang, bahwa kuasa hukum Terbanding II semula Tergugat II
telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal 08 September 2015 yang pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut : -------------------------------------
Berdasarkan fakta terbukti tanah girik/kikitir C149 persil 250 SII luas semula 2000 M2 dan setelah diukur menjadi luas 1119 M2 adalah Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 32 dari 36
milik sah Djaih dan dengan akta jual beli No.1.117/109/Cisarua/1998 tanah tersebut telah dialihkan dan menjadi milik sah Terbanding II.
Bila benar tanah itu tumpang tindih dengan bagia tanah sertifikat hak milik No.1/Cilember yang diakui milik para Pembanding, maka telah
terjadi prosedur pengukuran yang salah terhadap penerbitan sertifikat
hak milik No.1 sebab tanah C149 tersebut telah dimiliki Djaih sejak tahun 1957 atau jauh hari sebelum terbitnya sertifikat hak milik No.1 (yang terbit pada tanggal 3 Oktober 1961). Sebagai konsekwensinya
sertifikat hak milik No.1 dapat dibalakan atau dinyatakan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat paling tidak terhadap bidang -
-
tanah C149 persil 250 SII seluas 1119M2 ; -----------------------------------
Fakta diatas juga menunjukan bahwa tidak terbukti adanya
memberikan atau memasukan keterangan palsu dalam akta autentik seperti yang didalilkan oleh para Pembanding ; -----------------------------
Bila benar Para Pembanding telah melaporkan adanya tindak pidana menggunakan akat otentik yang berisi keterangan palsu, sampai saat ini tidak ada putusan pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap mengenai hal tersebut dan sangat tepat pertimbangan hukum
Pengadilan Negeri yang menyatakan gugatan ini bersifat premature -
sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima ; ---------------------------
Bahwa tindakan Para Pembanding yang mengakui tanah C149 persil
250 SII seluas 1119 M2 sebagai miliknya telah melanggar hak subyektif Terbanding II selaku pemilik sah tanah itu, perbuatan mana merupakan perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan
Terbanding II. Oleh karena itu sangat beralasan tuntutan ganti rugi yang dimohonkan Terbanding II ; -----------------------------------------------
Menimbang, bahwa kuasa hukum Turut Terbanding II, semula Turut
Tergugat II, telah mengajukan kontra memori banding pada tanggal
09
September 2015, yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut : ---
Bahwa putusan judex factie Pengadilan tingkat pertama telah tepat dan benar baik dalam pertimbangan maupun dalam diktumnya.
Berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan baik berdasarkan -
keterangan saksi maupun bukti-bukti surat ; ---------------------------------
Bahwa Turut Terbanding II/Turut Tergugat II selaku Pejabat Pembuat Akta
Tanah
adalah benar dan
tidak menyalahi tugas dan
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 33 dari 36
wewenangnya selaku PPAT karena telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ; -----------------------------
Menimbang, bahwa kepentingan pemeriksaan pada tingkat banding baik Terbanding I semula Tergugat I maupun Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I, namun demikian karena kontra memori banding bukanlah merupakan keharusan dalam perkara banding, maka pemeriksaan perkara ini haruslah dilanjutkan dan Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut ; -------Menimbang, bahwa mengenai memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum Para Pembanding semula Para Penggugat dan kontra memori banding yang diajukan oleh kuasa hukum Terbanding II semula Tergugat II dan kuasa hukum Turut Terbanding II, semula Turut Tergugat II, menurut Majelis Hakim Pengadilan Tinggi apa yang diajukan dalam memori banding maupun dalam kontra memori banding telah dipertimbangkan dalam putusan Hakim Tingkat Pertama dan tidak terdapat hal-hal yang baru, maka memori banding dan kontra memori banding tidak perlu dipertimbangkan lagi dan harus dikesampingkan ; ------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim tingkat pertama, dalam Dalam Konpensi Dalam Provisi dan Dalam Eksepsi Tergugat II yang mengabulkan eksepsi TERBANDING II semula Tergugat II, serta menyatakan Dalam Pokok Perkara Pengugat tidak dapat diterima dan gugatan Dalam Rekonpensi dinyatakan gugatan rekonpensi tidak dapat diterima, bahwa pertimbangan dan alasan-alasan serta kesimpulan Majelis Hakim tingkat pertama dalam putusannya dalam Eksepsi sudah sesuai dengan fakta-fakta
hukum
dan
pertimbangan
hukumnya
telah
memuat
serta
menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan-alasan yang menjadi dasar dalam putusan sehingga dianggap pula telah tercantum dalam putusan ditingkat banding ; ---------------------------------------------------------------------
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 34 dari 36
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan
Tinggi Bandung memeriksa dan meneliti secara cermat dan seksama berkas perkara serta turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Cibinong, tertanggal
08 Juli 2015, Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi. serta memori banding dari kuasa
hukum Para Pembanding semula Para Penggugat tertanggal 24 Agustus 2015
dan kontra memori banding dari kuasa hukum Terbanding II, semula Tergugat II
tertanggal 08 September 2015 serta dari kuasa hukum Turut Terbanding II, semula Turut Tergugat II tertanggal 09 September 2015, Pengadilan Tinggi
berpendapat bahwa pertimbangan dan putusan hakim Tingkat Pertama telah tepat dan benar menurut hukum, oleh karenanya diambil alih dan dijadikan pertimbangan sendiri dalam mengadili perkara a quo dalam ditingkat banding ; -
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut di atas, maka putusan
Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 08 Juli 2015 Nomor. 191/Pdt.G/2014/ PN.Cbi., dapat dipertahankan dan dikuatkan ; -------------------------------------------
Menimbang, bahwa oleh karena Para Pembanding semula Para
Penggugat sebagai pihak yang kalah, maka dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; ---------------------------------------------------Mengingat
HIR, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 serta peraturan lain yang bersangkutan : ---------------------------------------------------------- Menerima
MENGADILI :
permohonan
banding
dari
kuasa
hukum
Para
Pembanding semula Para Penggugat ; --------------------------------------
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cibinong, tanggal 08 Juli
2015, Nomor 191/Pdt.G/2014/PN.Cbi., yang dimohonkan banding tersebut ;---------------------------------------------------------------------------
Menghukum Para Pembanding semula Para Penggugat
untuk
membayar biaya dalam kedua tingkat peradilan yang untuk tingkat banding sebesar Rp.150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah) ;-
Demikianlah
diputus
dalam
rapat
musyawarah
majelis
hakim
Pengadilan Tinggi Bandung pada hari Jum’at, tanggal 13 Mei 2016 oleh Kami : DJERNIH SITANGGANG, Bc.Ip, S.H., M.H., Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Bandung, sebagai Hakim Ketua Majelis dengan DR (HC)
SATRIA U.S. GUMAY, S.H., dan HENDRIK PARDEDE, S.H., M.H., masing-
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 35 dari 36
masing
sebagai
Hakim
Anggota,
putusan
tersebut
diucapkan
dalam
persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari KAMIS tanggal
19 MEI 2016 oleh Hakim Ketua Majelis didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota serta dibantu YUNTHA DHARMANSYAH S., S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Bandung, tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara. HAKIM ANGGOTA,
HAKIM KETUA,
ttd
ttd
DR (HC) SATRIA U.S. GUMAY, S.H.
DJERNIH SITANGGANG, Bc.Ip, S.H., M.H.
ttd HENDRIK PARDEDE, S.H., M.H.,
PANITERA PENGGANTI, ttd
YUNTHA DHARMANSYAH S., S.H. Perincian biaya perkara : 1. Biaya Materai 2. Biaya Redaksi putusan 3. Biaya Pemberkasan Jumlah
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp. 139.000,Rp. 150.000,(seratus lima puluh ribu rupiah)
Putusan Nomor 95/PDT/2016/PT.BDG, Halaman 36 dari 36