PUTUSAN Nomor : 773/PID/2015/PT-MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :
Nama lengkap
: BENGET ARITONANG
Tempat lahir
: P. Siantar
Umur /tanggal lahir : 55 tahun / 13 Maret 1960 Jenis kelamin
: Laki-laki
Kebengsaan
: Indonesia
Tempat tinggal
: Jl. Penerbangan I No.9 Kel.Sempakata, Kec. Medan Selayang
Agama
: Kristen
Pekerjaan
: Pegawai BUMN
Pendidikan
: ---
Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan oleh : 1. Penyidik Polri sejak tanggal 27 Juni 2015 sampai dengan tanggal 16 Juli 2015; 2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 15 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Agustus 2015; 3. Penuntut Umum sejak tanggal 13 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 01 September 2015; 4. Majelis Hakim sejak tanggal 19 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 17 September 2015; 5. Ketua Pengadilan Negeri Medan, sejak tanggal 18 September 2015 sampai dengan tanggal 16 Nopeber 2015; 6. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 11 Nopember 2015 sampai dengan tanggal 10 Desember 2015; 7. Perpanjangan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 11 Desember 2015 sampai dengan tanggal 8 Februari 2016;
-2-
Pengadilan Tinggi tersebut;
Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 18 Desember 2015, nomor : 773/PID/2015/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Medan nomor : 2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut : Primair : Bahwa ia terdakwa BENGET ARITONANG pada hari Jumat tanggal 15 November 2013 sekira pukul 10.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan November tahun 2013 bertempat di Jalan Penerbangan No 6 Kel. Sempakata Kec Medan Selayang atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang“, yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa pada hari Jumat tanggal 15 November 2013 sekira pukul 10.00 Wib terdakwa datang ke rumah saksi korban SITI NORMA SITORUS jalan Penerbangan No. 6 Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang, dan terdakwa mengatakan : “pinjamlah dulu mobilmu kak, mau ku pake untuk menjemput tamuku”, karena terdakwa merupakan tetangga saksi korban dan sudah kenal dekat sehingga saksi korban memberikan 1 (satu) unit Mobil jenis Avanza BK 1114 QC tahun pembuatan 2011 No. Rangka MHFM1BA3JBK338363 No. Mesin K3DH89316 STNK a.n RONALD IVAN DOLL MANIK (anak kandung saksi korban) tersebut untuk digunakan oleh terdakwa menjemput tamunya, setelah ditunggutunggu saksi korban melihat terdakwa dan mobil milik saksi korban sudah tidak ada ditangan terdakwa, dan ketika saksi korban mengkonfirmasi mengenai keberadaan mobil tersebut terdakwa mengatakan “udah tenang aja nanti mobilnya ku kembalikan aku tanggung jawab” namun hingga saat ini terdakwa tidak mengembalikan mobil milik saksi korban tersebut dan terdakwa tidak bertanggung jawab atas mobil yang dipinjamnya, sehingga karena saksi korban merasa
-3-
keberatan, saksi korban membuat laporan pengaduan ke Polsek Sunggal Medan. Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban SITI NORMA SITORUS mengalami kerugian sebesar Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 378 KUHPidana ; Subsidair : Bahwa ia terdakwa BENGET ARITONANG pada hari hari Jumat tanggal 15 November 2013 sekira pukul 10.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan November tahun 2013 bertempat di Jalan Penerbangan No 6 Kel. Sempakata Kec Medan Selayang atau setidak-tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan“, yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut: Bahwa pada hari Jumat tanggal 15 November 2013 sekira pukul 10.00 Wib terdakwa datang ke rumah saksi korban SITI NORMA SITORUS jalan Penerbangan No. 6 Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang, dan terdakwa mengatakan : “pinjamlah dulu mobilmu kak, mau ku pake untuk menjemput tamuku”, karena terdakwa merupakan tetangga saksi korban dan sudah kenal dekat sehingga saksi korban memberikan 1 (satu) unit Mobil jenis Avanza BK 1114 QC tahun pembuatan 2011 No. Rangka MHFM1BA3JBK338363 No. Mesin K3DH89316 STNK a.n RONALD IVAN DOLL MANIK (anak kandung saksi korban) tersebut untuk digunakan oleh terdakwa menjemput tamunya, setelah ditunggutunggu saksi korban melihat terdakwa dan mobil milik saksi korban sudah tidak ada ditangan terdakwa, dan ketika saksi korban mengkonfirmasi mengenai keberadaan mobil tersebut terdakwa mengatakan “udah tenang aja nanti mobilnya ku kembalikan aku tanggung jawab” namun hingga saat ini terdakwa tidak mengembalikan mobil milik saksi korban tersebut dan terdakwa tidak bertanggung jawab atas mobil yang dipinjamnya, sehingga karena saksi korban merasa keberatan, saksi korban membuat laporan pengaduan ke Polsek Sunggal Medan. Akibat perbuatan terdakwa, saksi korban SITI NORMA SITORUS mengalami kerugian sebesar Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah). Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 372 KUHPidana ;
-4-
Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Medan, bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa BENGET ARITONANG bersalah melakukan tindak pidana “ PENGGELAPAN ” sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 372 KUHPidana ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa BENGET ARITONANG dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun dikurangi selama dalam tahanan ; 3. Menyatakan barang bukti berupa : NIHIL ; 4. Menyatakan agar Terdakwa dibebani membayar ongkos perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) ;
Membaca
putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
nomor
:
2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, tanggal 5 Nopember 2015, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa BENGET ARITONANG tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair ; 2. Membebaskan terdakwa tersebut oleh karena itu dari dakwaan Primair tersebut; 3. Menyatakan terdakwa BENGET ARITONANG telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ P E N G G E L A P A N ” ; 4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa BENGET ARITONANG dengan pidana penjara selama : 2 (dua) Tahun ; 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6. Menetapkan agar terdakwa tetap ditahan ; 7. Membebankan biaya perkara kepada terdakwa sejumlah Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) ; Telah membaca : 1. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, bahwa pada tanggal 11 Nopember 2015, Terdakwa telah mengajukan
-5-
permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, tanggal 5 Nopember 2015; 2. Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, bahwa pada tanggal 11 Nopember 2015, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, tanggal 5 Nopember 2015; 3. Relaas Pemberitahuan Permintaan Banding yang disampaikan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Medan, bahwa masing-masing permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa tanggal 18 Nopember 2015 dan tanggal 23 Nopember 2015; 4. Memori banding yang diajukan oleh Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa tertanggal
Nopember
2015,
dan
Desember
2015,
yang
diterima
di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 2 Desember 2015, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum tanggal 7 Desember 2015; 5. Memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 17 Nopember 2015, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 17 Nopember 2015, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada Terdakwa tanggal 23 Nopember 2015; 6. Surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara Pengadilan Negeri Medan tanggal 19 Nopember 2015, yang disampaikan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara tersebut, selama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi; Menimbang, bahwa permintaan akan pemeriksaan dalam tingkat banding oleh Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh UndangUndang, maka permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Penasihat Hukum Terdakwa menerangkan sebagai berikut : I.
Bahwa terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan :
-6-
Primair
: Pasal 378 KUHPidana.
Subsidair : Pasal 372 KUHPidana. Bahwa Majelis Pengadilan Negeri Medan yang telah menjatuhkan putusan yang amarnya diuraikan di atas dalam memeriksa dan mengadili perkara ini telah melakukan kekeliruan yaitu telah menjatuhkan putusan yang sangat tidak manusiawi, bahkan seyogianya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan membebaskan terdakwa dari segala dakwaan, karena “ unsur dengan sengaja memiliki secara melawan hukum” tidak terpenuhi dimana dalam pembuktiannya harus jelas kapan Niat terdakwa menguasai/memiliki Mobil Avanza milik Saksi
korban, terdakwa
hanya berniat membantu saksi korban yang sudah berjalan selama kurang lebih 2 (dua) tahun, karena terdakwa dengan saksi korban sudah seperti saudara sendiri layaknya antara abang dan kakak, rumah mereka depandepanan satu kompleks di Perumahan Penerbangan, sama-sama Pegawai BUMN (PT.Angkasa Pura-II Cabang Kuala Namu), sehingga atas permohonan dari saksi korban dengan keterbatasannya memiliki mobil tapi tidak bisa menyetir/mengendarainya, sehingga saksi korban selalu minta tolong agar terdakwa rela membantunya merentalkan mobilnya kepada orang lain, Sehingga hubungan kerja sama ini sudah berlangsung kurang lebih 2 (dua) tahun sebelum kejadian perkara ini dan Saksi korban sebenarnya tidak mau melaporkan terdakwa, tapi karena menantunya dan anaknya memaksa saksi korban dengan alasan
untuk menguruskan Asuransi agar mobil miliknya
diganti oleh pihak Asuransi, sehingga laporannya harus dengan kata-kata “di pinjam “ karena kalau dirental Pihak Asuransi tidak akan mengganti mobil tersebut. Oleh karena itu
saksi korban membuat laporan ke Kantor Polisi
dengan melaporkan terdakwa sebagai peminjam, yang sebelumnya hanya sebagai saksi perantara untuk merentalkan mobil saksi korban agar dapat menutupi kreditnya, dimana terdakwa hanya berniat baik membantu saksi korban yang sudah dianggap saudara sendiri untuk merentalkan mobilnya ke orang lain yang membutuhkan termasuk kepada saksi Harno Siregar dan saksi Robin als Kucing Garong ( terpidana dalam kasus perkara jenisnya sama yaitu perkara “Penggelapan” dan perkaranya telah disidangkan pada Tahun 2014) dan sekarang masih menjalani hukuman di Rutan Tanjung Gusta. II. Bahwa kami Penasehat Hukum terdakwa keberatan dengan Pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan pada halaman 13 alinea ke empat yang menyatakan bahwa Mobil Avanza Milik saksi Korban Siti Norma Sitorus
-7-
No Pol BK.1114 QC diserahkan terdakwa kepada Robin als Kucing Garong tanpa seijin saksi korban adalah sangat keliru karena .... Saksi korbanlah yang meminta tolong kepada terdakwa untuk merentalkan mobil miliknya kepada orang lain yang membutuhkannya agar dapat menutupi kreditnya, apalagi karena keterbatasan saksi korban yang tidak bisa menyetir mobil, sehingga terdakwa merasa kasihan dan bersedia/rela membantu saksi korban merentalkan mobil saksi korban dan hal ini sudah berlangsung selama kurang lebih dua tahun sejak Tahun 2011 sebelum perkara ini terjadi, dimana terdakwa juga memiliki mobil sendiri yang selalu direntalkan juga kepada orang lain, pada awalnya mobil terdakwa dan mobil saksi korban direntalkan hanya harian saja, namun ternyata tidak mencukupi untuk membayar kreditnya, sehingga terdakwa berusaha mencari orang yang ingin merental mobil terdakwa secara
bulanan agar tercukupi menutupi kreditnya sebesar Rp.
3.250.000,-, lalu Robin Als Kucing Garong pada awal bulan Agustus Tahun 2013 datang menjumpai terdakwa dan menawarkan diri untuk merental mobil terdakwa secara bulanan dan Robin Als Kucing Garong sanggup membayar sebesar Rp.4.000.000,- per bulannya, sehingga terdakwa menyerahkan mobil miliknya kepada Robin Als Kucing Garong, dan pada awal bulan September 2013 terdakwa menerima uang rental sebesar Rp.4.000.000,- dari Robin Als Kucing Garong, melihat itu saksi korban tergiur untuk ikut merentalkan mobilnya secara bulanan, agar dapat menutupi kredit mobilnya seperti terdakwa, lalu terdakwa menyampaikan keinginan saksi korban tersebut kepada Robin Als Kucing Garong, seminggu kemudian Robin Als Kucing Garong menjumpai terdakwa di Bandara Kuala Namu untuk merental satu unit mobil lagi untuk adeknya yang butuh pekerjaan dan bersedia membayar rental bulanan sebesar Rp.4.000.000,- , selanjutnya terdakwa menyampaikan keinginan Robin Als Kucing Garong kepada saksi korban dan dengan senang hati saksi korban menerima tawaran tersebut karena sesuai keinginannya, setelah sebulan mobil saksi korban di rental oleh Robin Als Kucing Garong, tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2013 saksi korban menerima uang sewa rental mobilnya ( sesuai Kwitansi Tanda Terima Sewa Mobil Rental Avanza BK 1114 QC sebesar Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah) dari terdakwa kepada Saksi korban untuk Pembayaran Pemakaian Rental Mobil Bulan September (Bukti T1 terlampir); kemudian sekira minggu ke tiga Nopember 2013 terdakwa sakit demam dirumah, karena tidak sembuh-sembuh akhirnya di bawa ke Rumah Sakit HERNA dan di Opname sampai sembuh,
sesuai
Surat
Keterangan Opname dari Rumah Sakit Umum Herna Medan, menerangkan
-8-
bahwa terdakwa telah dirawat/opname di Rumah Sakit Umum Herna mulai tanggal 26 Nopember 2013 sampai dengan sembuh, tertanggal 08 Januari 2014 Dokter yang Merawat Dr. Calvin Damanik Sp.PD dan Kepala Rumah Sakit N. Simangunsong.SE (Bukti T3 terlampir). Dimana ketika terdakwa Benget Aritonang Sakit, mobil yang direntalkan kepada si Robin Als Kucing Garong mulai tidak terkontrol oleh Terdakwa dan ketika terdakwa menghubungi Robin Als Kucing Garong untuk meminta uang sewa rental mobil terdakwa dan saksi korban kepada Robin Als Kucing Garong selalu mengelak dengan alasan sedang berada diluar kota dan mengatakan akan segera kembali, tetapi pada kenyataannya Robin Als Kucing Garong ini sudah tertangkap oleh Pihak Kepolisian Polresta Medan, dengan kasus yang sama kasus ”Penggelapan Mobil” dan ironisnya salah satu JPU yang menangani Perkara Robin Als Kucing Garong ini adalah JPU yang sama yaitu AGUSTIN TARIGAN namun sangat disayangkan saksi Robin Als Kucing Garong tidak dihadirkan di persidangan padahal saksi Robin Als Kucing Garong adalah merupakan saksi kunci sebagai pelaku sesungguhnya, dan saksi Robin Als Kucing Garong ini adalah sebagai NARAPIDANA DAN MASIH MENJALANI HUKUMAN PENJARA DI RUTAN TANJUNG GUSTA “ hal ini diketahui setelah terdakwa BENGET ARITONANG ditangkap Pihak Penyidik Polsek Sunggal dan di titipkan di Rutan Tanjung Gusta, terdakwa sangat terkejut melihat Robin Als Kucing Garong berada sama di dalam Rutan Tanjung Gusta, dan Robin Als Kucing Garong memberitahukan bahwa Robin Als Kucing Garong tidak dapat di hubungi lagi karena ketangkap kasus Penggelapan Mobil juga, dengan demikian Mobil milik saksi korban di rentalkan kepada Robin Als Kucing Garong adalah atas se ijin saksi korban Siti Norma Sitorus dan perjanjian antara terdakwa dan saksi korban ini diucapkan secara lisan. III. Bahwa kami Penasehat Hukum terdakwa keberatan Tentang pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti terhadap keterangan Saksi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum di Muka persidangan Bahwa
dalam
putusan
Majelis
Hakim
Judex
Facti
tidak
ada
mempertimbangkan tentang keterangan Saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam perkara a quo yang mana berdasarkan keterangan-keterangan para saksi Ferawaty Sitanggang dan Yusni, inilah yang mengakibatkan terdakwa di dakwa melakukan tindak pidana sesuai yang diamanahkan Pasal 378 dan Pasal 372 KUHPidana. Padahal keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, tidak memiliki nilai pembuktian yang mana keterangan kedua
-9-
saksi (saksi Ferawaty Sitanggang dan Yusni) tersebut hanyalah berdasarkan pengetahuan/katanya dari saksi korban. Bahwa hal ini dapat kita lihat sangat kontradiktif dengan pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Medan, yang mana karena berdasarkan keterangan saksi-saksi ini lah
dibuatkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan sehingga
saudara Benget Aritonang menjadi terdakwa dalam perkara a quo, tetapi majelis Judex Facti tidak mempertimbangkan keterangan saksi Ferawaty Sitanggang dan keterangan
saksi
Yusni
dalam
amar
Putusan
perkara
Nomor
:2.292/Pid.B/2015/PN.Mdn tersebut; Bahwa dengan ketidak cermatan dan ketidak jelasan pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti melihat keterangan saksi Ferawaty Sitanggang dan keterangan saksi Yusni yang telah menyebabkan saudara Benget Aritonang menjadi terdakwa dalam perkara a quo, maka dengan ini kami selaku Penasehat Hukum memohon kiranya Pengadilan tinggi menguji ulang akan kenyataan/kebenaran peristiwa Tindak Pidana atas nama terdakwa Benget Aritonang dalam tingkat banding agar sungguh-sungguh yang dicari dalam perkara ini adalah kebenaran yang hakiki. -
Tentang Tidak Dipertimbangkan Majelis Hakim Judex Facti Fakta-Fakta Hukum di muka Persidangan (hal 11 alinea 1) Bahwa dalam pertimbangan-pertimbangannya, majelis hakim Judex Facti
telah tidak mempertimbangkan secara serius dan seksama nota pembelaan tim penasehat hukum mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi proses awal pemeriksaan Benget Aritonang sampai menjadi tersangka/terdakwa, ini sesuai dengan pertimbangan majelis hakim Judex Facti yang menyatakan pembelaan penasehat hukum terdakwa tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar bagi terdakwa untuk menghindari dari pertanggung jawaban pidana ; Bahwa kalau kita lihat berdasarkan Fakta-Fakta persidangan
tidak lah
benar telah terjadi Peristiwa pada hari Jumat tanggal 15 November 2013 sekira pukul 10.00 Wib dirumah saksi korban di jalan penerbangan No. 6 Kel. Sempakata Kec. Medan Selayang, 1 (satu) unit mobil jenis Avansa BK 1114 QC tahun pembuatan 2011. No rangka MHFM1BA3JBK338363 No. Mesin
K3DH89316
STNK a.n RONALD IVAN DOLLY MANIK (anak kandung Saksi korban), warna hitam milik saksi korban digelapkan oleh pelakunya adalah seorang Laki-laki dengan nama BENGET ARITONANG umur sekira 55 tahun Agama Kristen, pekerjaan Pegawai Angkasa Pura, beralamat dijalan penerbangan Kel. Sempakata Kec. Medan selayang;
- 10 -
Bahwa sesungguhnya terdakwa pada tanggal 15 Nopember 2013, sedang bekerja dikuala namu sebagai Security pada jam 08.00 Wib sampai 20.00 Wib, yang mana berdasarkan Daftar Hadir Dinas Pengamanan PT. Angkasa Pura II (PERSERO) Vide (Bukti T2 terlampir), Maka dari itu locus delicti dan tempus delicti yang diterangkan oleh saksi achart Verawaty Sitanggang dan Yusni dalam persidangan tidak benar dan tidak sesuai dengan terjadinya peristiwa tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa, karena terdakwa sedang bekerja sehingga peristiwa yang dinyatakan saksi korban tidak benar dan mengada-ngada; Bahwa
berdasarkan fakta persidangan sesuai dengan keterangan saksi
Harno Siregar, Lisna Boru Tobing, Parulian Manurung, peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah
mobil Avanza BK 1114 QC warna hitam milik( saksi korban) Siti
Norma boru Sitorus dirental kepada Robin als Kucing Garong (melalui terdakwa) dikualanamu Sekitar Bulan September 2013, dimana pada bulan september 2013 tersebutlah untuk pertama kali mobil saksi korban direntalkan kepada Robin Als Kucing Garong dibayar perbulannya berdasarkan (Vide Bukti T1 terlampir); Bahwa saksi korban tertarik untuk merentalkan mobilnya melalui terdakwa dan meminta tolong kepada terdakwa untuk dirental bulanan, karena saksi korban mengetahui/ melihat terdakwa telah merentalkan mobilnya sendiri kepada Robin als Kucing Garong perbulan sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). Pada bulan September Robin als Kucing Garong meminta tambahan 1 unit mobil. maka dari itu terdakwa menghubungi saksi korban dimana saksi korban memohon dan meminta tolong kepada terdakwa untuk merentalkan mobilnya juga kepada orang lain, agar dapat membayar kredit mobilnya. Setelah sebulan tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2013, terdakwa membayar uang rental kepada saksi korban sebesar Rp.4.000.000,- (Empat Juta Rupiah) ini sesuai dengan Kwitansi Tanda Terima Sewa Mobil Rental Avanza BK 1114 QC Sebesar Rp. 4.000.000,- (Empat Juta Rupiah), Tertanggal 12 Oktober 2013, dari terdakwa kepada Saksi korban untuk Pembayaran Pemakaian Rental Mobil Bulan September (Bukti T1 terlampir); Bahwa Saksi Harno Siregar mengatakan terakhir Melihat Mobil saksi korban dan terdakwa Tersebut Sekitar Bulan Oktober 2013 di Kuala Namu, saksi melihat mobil tersebut sedang mencari sewa dan yang membawa mobil tersebut adalah Robin als Kucing Garong sekarang menjadi Narapidana di Tanjung Gusta dalam perkara yang sama kasus penggelapan mobil; Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Opname dari Rumah Sakit Umum HERNA Medan menerangkan bahwa terdakwa telah dirawat / Opname di Rumah
- 11 -
Sakit Umum Herna mulai tanggal 26 November 2013 sampai dengan sembuh, tertanggal 08 Januari 2014 Dokter yang Merawat Dr. Calvin Damanik Sp.PD dan Kepala Rumah Sakit N. Simangunsong.SE (Bukti T3 terlampir). Dimana ketika terdakwa Benget Aritonang Sakit, mobil yang direntalkan kepada si Robin als Kucing Garong mulai tidak terkontrol oleh Terdakwa dan ketika terdakwa menghubungi Robin Als Kucing Garong untuk meminta uang sewa rental mobil terdakwa dan saksi korban Robin Als Kucing Garong selalu mengelak dengan alasan sedang berada diluar kota dan mengatakan akan segera kembali, tetapi pada kenyataannya Robin Als Kucing Garong sudah tidak ada kabar dan tidak diketahui keberadaannya; Bahwa atas tidak diketahuinya lagi keberadaan Robin Als Kucing Garong pada bulan November 2013, terdakwa dan saksi korban sama-sama melapor kepolisi Polsek Sunggal atas kehilangan 2 unit mobil Avanza warna hitam Bk 1114 QC dan BK 1250 KT dimana mobil tersebut milik Terdakwa dan saksi korban dalam hal ini sebagai korban dari penggelapan mobil yang dilakukan oleh Robin Als Kucing Garong, hal ini sesuai dengan keterangan saksi Verawaty Sitanggang dan sesuai dengan
Surat Tanda Terima Laporan Polisi
Nomor :
STTLP/566/K/III/2014/SPKT POLSEK SUNGGAL, Tertanggal 15 Maret 2014, atas nama Benget Aritonang sebagai pelapor atas dugaan Peristiwa tindak pidana penggelapan dan atau penipuan sebagai mana dimaksud dalam pasal 372 subs 378 KUHP yang diduga dilakukan oleh Robin Simanjuntak alias Garong (Robin Als Kucing Garong) (Bukti T4 terlampir); Bahwa karena tidak adanya perkembangan atas laporan pengaduan tersebut dari pihak kepolisian Sektor Sunggal maka untuk menindak lanjuti laporan kehilangan tersebut maka terdakwa pada Bulan Mei 2014 datang kerumah Lisna br. Tobing meminta tolong kepada Lisna br. Tobing untuk mencarikan 2 unit Mobil Avanza warna hitam dengan nomor Polisi BK 1114 QC dan BK 1250 KT yang hilang dibawa Robin Als Kucing Garong ini sesuai dengan keterangan Saksi LISNA BR TOBING. Bahwa berdasarkan Keterangan Saksi LISNA BR TOBING setelah Saksi menemukan Robin Als Kucing Garong, tempatnya di Karang sari Medan, kemudian saksi menelepon terdakwa dan saksi korban untuk datang kerumah Saksi untuk memastikan apakah benar orang yang dicari dan ditemukan adalah benar Robin Als Kucing Garong. Kemudian terdakwa dan saksi korban beserta anaknya bernama ROKY dan menantunya bernama verawaty dan saksi Parulian manurung dan istrinya br Hutabarat datang kejalan Antariksa Gg.aman;
- 12 -
Bahwa pada saat itu Terdakwa mengatakan Kepada saksi korban bahwa Robin Als Kucing Garong inilah yang merental mobil tersebut dan ketika Robin Als Kucing Garong ditanya anak saksi korban yang bernama Roky kepada Robin Als Kucing Garong “dimana mobil Avanza warna hitam BK 1114 QC,milik mamakku (saksi korban Siti Norma Sitorus) lalu Robin Als Kucing Garong menjawab bahwa mobil milik saksi korban
telah dijual kepada Pak Kecik di Aceh sebesar Rp.
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), setelah mendengar pengakuan Robin Als Kucing Garong anak saksi korban yang bernama Roky langsung memukul Robin Als Kucing Garong karena kesal telah mengambil mobil milik ibunya. Kemudian Robin Als Kucing Garong menerangkan bahwa mobil satunya lagi yaitu milik terdakwa BK 1250 KT telah dijual oleh Robin Als Kucing Garong kesimalingkar B kepada orang Karo; Bahwa keesokan harinya Saksi Lisna br. Tobing dkk mencari
mobil
tersebut ke aceh, dan biaya yang diperlukan untuk melakukan pencarian diberikan oleh saksi korban dan terdakwa, saksi korban memberikan biaya sebesar Rp. 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan terdakwa memberikan biaya sebesar Rp.4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) untuk biaya transportasi; Bahwa setelah sampai di Aceh saksi Lisna br. Tobing dkk menjumpai lurah yang bernama Pak kecik karena menurut Robin Als Kucing Garong mobil BK 1114 QC digadaikan kepada pak kecik, ketika ditanya kepada pak kecik tentang keberadaan mobil BK 1114 QC, pak kecik menjawab tidak mengetahui keberadaan mobil tersebut lagi karena mobil tersebut telah Pak Kecik jual dengan harga Rp.35.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) kepada orang lain; Bahwa dengan ketidak cermatan dan ketidak jelasan pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti melihat Fakta-fakta persidangan, maka dengan ini kami selaku Penasehat Hukum memohon kiranya Pengadilan Tinggi Medan menguji ulang akan kenyataan/kebenaran peristiwa Tindak Pidana atas nama terdakwa Benget Aritonang dalam tingkat banding agar sungguh-sungguh yang dicari dalam perkara ini adalah kebenaran yang hakiki.. -
Tentang Pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti yang menyatakan pada kesepakatan awal terdakwa adalah yang merental mobil Avanza warna hitam No. Pol. BK.1114 QC milik saksi Siti Norma Sitorus (hal 14 alinea 5) Bahwa dari Pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti ( pada putusan hal 14
alinea terakhir) telah mengakui bahwa pada kesepakatan awal terdakwa adalah yang MERENTAL MOBIL avanza warna hitam No. Pol. BK.1114 QC milik saksi
- 13 -
Siti Norma Sitorus,(sehingga tidak lah tepat Majelis Hakim Judex Facti mengatakan perbuatan Terdakwa/Pembanding merupakan perbuatan peristiwa pidana melainkan “PERISTIWA PERDATA”; -
Tentang Analisa Yuridis terhadap Pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti (hal 13 alinea 5 dan hal 14 alinea 1-3) Bahwa dari pertimbangan Majelis Hakim Judex facti yang menyimpulkan
bahwa Pembanding/Terdakwa setelah menerima mobil Avanza No. Pol. BK. 1114 QC milik siti norma sitorus tanpa seijin Siti Norma Sitorus terdakwa menyerahkan mobil tersebut kepada Robin als Kucing Garong yang kemudian mobil tersebut oleh Robin als Kucing Garong dijual kepada Pak Kecik Orang Aceh seharga Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), sehingga dengan demikian semua unsur dari pasal 372 KUHP sebagaimana didakwakan dalam dakwaan subsidair telah terpenuhi pada perbuatan terdakwa, maka dari itu Majelis Hakim Judex Facti berkeyakinan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Subsidair; Bahwa dari Pertimbangan Hakim Majelix Judex facti diatas tidaklah benar Pembanding/Terdakwa meyerahkan mobil Avanza Nol. Pol. BK.1114 QC milik siti norma sitorus tanpa seijin dan sepengetahuan Siti Norma Sitorus, yang mana Siti Norma Sitorus tertarik untuk merentalkan mobilnya melalui terdakwa dan meminta tolong kepada terdakwa untuk dirental bulanan, karena Siti Norma Sitorus mengetahui/ melihat terdakwa telah merentalkan mobilnya sendiri kepada Robin als Kucing Garong perbulan sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah). Pada bulan September Robin als Tompel als Garong meminta tambahan 1 unit mobil. maka dari itu terdakwa menghubungi saksi korban dimana saksi korban memohon dan meminta tolong kepada terdakwa untuk merentalkan mobilnya juga kepada orang lain, agar dapat membayar kredit mobilnya. Setelah sebulan tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2013, terdakwa membayar uang rental kepada Siti Norma Sitous sebesar Rp.4.000.000,- (Empat Juta Rupiah) ini sesuai dengan Kwitansi Tanda Terima Sewa Mobil Rental Avanza BK 1114 QC Sebesar Rp. 4.000.000,(Empat Juta Rupiah), Tertanggal 12 Oktober 2013, dari terdakwa kepada Siti Norma Sitorus untuk Pembayaran Pemakaian Rental Mobil Bulan September (Bukti T1 terlampir); dan saksi korban jelas-jelas mendengar/melihat langsung pengakuan Robin als Kucing Garong sewaktu ditemukan di Karang sari, bahwa anak saksi korban bernama ROKY bertanya dimanakah keberadaan mobil milik ibunya, dan dijawab oleh Robin als Kucing Garong bahwa mobil milik saksi korban sudah di jual ke Pak Kecik di Banda Aceh serta mobil milik terdakwa telah dijual
- 14 -
kepada Orang Karo di Simalingkar B Medan dan pengakuan Robin als Kucing Garong ini didengar oleh semua orang yang berada disitu antara lain saksi korban Siti Norma Sitorus, Anaknya saksi korban bernama ROKY, menantu saksi korban bernama Ferawati Sitanggang, tetangga mereka Parulian Manurung bersama istrinya br Hutabarat, terdakwa dan Istrinya, Lisna Br Tobing, Harno Siregar, ada yg bermarga Aritonang dan masih banyak lagi yang menyaksikan di Karang sari tersebut. Bahwa terdakwa Tersebut Sekitar Bulan Oktober 2013 di Kuala Namu, saksi Harno Siregar melihat mobil tersebut sedang mencari sewa dan yang membawa mobil tersebut adalah Robin als Kucing Garong sekarang menjadi Narapidana di Tanjung Gusta dalam perkara yang sama kasus penggelapan mobil; Bahwa berdasarkan Surat Keterangan Opname dari Rumah Sakit Umum HERNA Medan menerangkan bahwa terdakwa telah dirawat / Opname di Rumah Sakit Umum Herna mulai tanggal 26 November 2013 sampai dengan sembuh, tertanggal 08 Januari 2014 Dokter yang Merawat Dr. Calvin Damanik Sp.PD dan Kepala Rumah Sakit N. Simangunsong.SE (Bukti T3 terlampir). Dimana ketika terdakwa Benget Aritonang Sakit, mobil yang direntalkan kepada si Robin Als Kucing Garong mulai tidak terkontrol oleh Terdakwa dan ketika terdakwa menghubungi Robin Als Kucing Garong untuk meminta uang sewa rental mobil terdakwa dan saksi korban Robin Als Kucing Garong selalu mengelak dengan alasan sedang berada diluar kota dan mengatakan akan segera kembali, tetapi pada kenyataannya Robin Als Kucing Garong sudah tidak ada kabar dan tidak diketahui keberadaannya “karena sudah tertangkap oleh Polisi Polresta Medan”; Bahwa atas tidak diketahuinya lagi keberadaan si Robin als Kucing Garong pada bulan November 2013, terdakwa dan saksi korban sama-sama melapor kepolisi atas kehilangan 2 unit mobil Avanza warna hitam Bk 1114 QC dan BK 1250 KT dimana mobil tersebut milik Terdakwa dan saksi korban dalam hal ini sebagai korban dari penggelapan mobil yang dilakukan oleh Robin Als Kucing Garong, hal ini sesuai dengan keterangan saksi Verawaty Sitanggang dan sesuai dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi Nomor : STTLP/566/K/III/2014/SPKT POLSEK SUNGGAL, Tertanggal 15 Maret 2014, atas nama Benget Aritonang sebagai pelapor atas dugaan Peristiwa tindak pidana penggelapan dan atau penipuan sebagai mana dimaksud dalam pasal 372 subs 378 KUHP yang diduga dilakukan oleh Robin alias Kucing Garong (Bukti T4 terlampir);
- 15 -
Bahwa karena tidak adanya perkembangan atas laporan pengaduan tersebut dari pihak kepolisian Sektor Sunggal maka untuk menindak lanjuti laporan kehilangan tersebut maka terdakwa pada Bulan Mei 2014 datang kerumah Lisna br. Tobing meminta tolong kepada Lisna br. Tobing untuk mencarikan 2 unit Mobil Avanza warna hitam dengan nomor Polisi BK 1114 QC dan BK 1250 KT yang hilang dibawa Robin Als Kucing Garong ini sesuai dengan keterangan Saksi Lisna br. Tobing; Bahwa berdasarkan Keterangan Saksi Lisna br. Tobing setelah Saksi menemukan Robin Als Kucing Garong, kemudian saksi menelepon terdakwa dan saksi korban untuk datang kerumah Saksi untuk memastikan apakah benar orang yang dicari dan ditemukan adalah benar Robin Als Kucing Garong. Kemudian terdakwa dan saksi korban beserta anaknya bernama Roky dan menantunya bernama verawaty br Sitanggang dan saksi Parulian manurung dan istrinya br Hutabarat datang ke Karang sari jalan Antariksa Gg.aman; Bahwa pada saat itu Terdakwa mengatakan Kepada saksi korban bahwa Robin Als Kucing Garong ini yang merental mobil tersebut dan ketika ditanya anak saksi korban yang bernama Roky kepada Robin als Kucing Garong dimana mobil Avanza warna hitam BK 1114 QC, Robin als Kucing Garong menjawab mobil telah dijual keaceh sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), setelah mendengar pengakuan Robin Als Kucing Garong anak saksi korban yang bernama Roky langsung memukul Robin Als Kucing Garong karena kesal telah mengambil mobil milik ibunya Siti Norma Sitorus. Kemudian Robin als Kucing Garong menerangkan bahwa mobil terdakwa BK 1250 KT telah dijual kesimalingkar B kepada orang Karo; Bahwa dalam hal ini apakah peristiwa tersebut dilakukan dengan sengaja sebagai untuk memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagaiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, bahwa mobil tersebut sama sekali tidak pernah di miliki oleh terdakwa hal ini juga terlihat pada fakta-fakta di persidangan dimana terdakwa atas permintaan saksi korban untuk merentalkan mobil saksi korban (merek avanza warna hitam dengan nomor polisi BK 1114 QC) kepada Robin Als Kucing Garong secara rental perbulan sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sesuai dengan keterangan saksi Harno Siregar dan saksi Lisna br. Tobing dan keterangan terdakwa;
- 16 -
Bahwa dengan ini kami selaku Penasehat Hukum Pembanding/terdakwa menyimpulkan pertimbangan Majelis Hakim Judex facti dalam hal ini
tidak
menguraikan unsur dengan sengaja sebagai maksud tersebut, dimana hal sebagaimana dengan maksud tersebut harus jelas Niat dari terdakwa untuk memiliki atau menguasai mobil avanza hitam dengan nomor polisi BK 1114 QC milik saksi korban, sementara mobil terdakwa dan mobil saksi korban Siti Norma Sitorus yang sama-sama di rentalkan kepada Robin als Kucing Garong telah di bawa lari oleh Robin als Kucing Garong, dan Majelis Hakim Judex facti juga tidak dapat membuktikan bahwa terdakwa dengan melawan hak memiliki sesuatu barang yang sama sekali atau sebagaiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan sehingga unsur kedua dari pasal 372 KUHP TIDAK TERPENUHI pada perbuatan terdakwa; Bahwa berdasarkan Uraian-uraian diatas, maka dengan ini PEMBANDING dahulu Terdakwa
tidaklah terbukti sama sekali melakukan tindak pidana
penggelapan mobil Avanza warna hitam No. Pol. BK.1114 QC milik saksi Siti Norma
Sitorus.
maka
dari
itu
kami
selaku
Penasehat
Hukum
Pembanding/Terdakwa memohon agar Pengadilan Tinggi Medan membatalkan putusan aquo dan mohon kiranya Majelis hakim Judex facti memeriksa
pada
tingkat banding ini berkenan memutuskan sebagai berikut : 1. Menyatakan Pembanding/Terdakwa BENGET ARITONANG tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan sebagaimana dalam surat dakwaan jaksa penutut Umum melanggar pasal 372 KUHPidanan; 2. Menyatakan
perbuatan
terdakwa
bukan
merupakan
perbuatan
pidana
sebagaimana yang amanahkan Pasal 372 KUHPidana; 3. Menyatakan dan menetapkan Surat Dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut umum tidak terbukti secara sah dan meyakinkan; 4. Menyatakan dan menetapkan terdakwa Benget Aritonang dibebaskan dalam perkara ini (vrijpraak) atau setidak-tidaknya menyatakan terdakwa lepas dari segala tuntutan hukum (Onslaag Van Rechtsvervolging); 5. Menyatakan kedudukan hukum dan merehabilitasi martabat serta nama baik terdakwa seperti semula; 6. Menetapkan biaya perkara di tanggung oleh Negara;
- 17 -
Dengan
iringan
ucapan
terima
kasih
Memori
banding
Pembanding/Terdakwa ini disampaikan, dan mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aequo et bono). Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum menerangkan sebagai berikut : -
Bahwa putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama jauh berbeda dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum, sehingga tidak akan membuat jera Terdakwa;
-
Bahwa akibat perbuatan Terdakwa saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah);
-
Bahwa pidana yang dijatukan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama terlalu ringan belum memenuhi rasa keadilan terhadap saksi korban, oleh karena itu Jaksa Penuntut Umum memohon agar Pengadilan Tinggi memutusa perkara ini dengan amar menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 3 (tiga) tahun; Menimbang, bahwa baik Terdakwa ataupun Penasihat Hukum Terdakwa
maupun Jaksa Penuntut Umum tidak mengajukan kontra memori banding; Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Tingkat Banding mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding oleh Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum, yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan dari Penyidik, Berita Acara Pemeriksaan Persidangan Pengadilan Negeri Medan, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, tanggal 5 Nopember 2015, memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa serta memori banding dari Jaksa Penuntut Umum, berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang mendasari putusannya mengenai telah terbuktinya secara sah dan meyakinkan kesalahan Terdakwa sebagaimana yang didakwakan kepadanya telah tepat serta benar, sehingga diambil alih sebagai pertimbangan hukum sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ditingkat banding, kecuali lamanya pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama kepada Terdakwa, Majelis Hakim Tingkat Banding menilai terlalu berat, sehingga akan dikurangi dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut : -
Bahwa Terdakwa tidak berniat sama sekali untuk menghilangkan atau bekerja sama dengan Robin als. Kucing Garong untuk menjual mobil Avanza warna
- 18 -
-
hitam No. Pol. BK.1114 QC milik saksi korban Siti Norma Sitorus keorang lain, walaupun demikian tetap Terdakwa bertanggung jawab atas kejadian tersebut, karena Terdakwa menyewakan kembali mobil milik saksi korban tersebut kepada Robin als. Kucing Garong dan dilain sisi Terdakwa juga kehilangan sebuah mobil, sehingga Majelis Hakim Tingkat Banding menilai tidak ada niat Terdakwa untuk menghilangkan mobil milik saksi korban, apalagi Terdakwa seorang pegawai BUMN yang bekerja di PT. Angkasa Pura II cabang Kuala Namu Medan;
-
Bahwa tujuan pemidanaan yang dijatuhkan bukanlah untuk balas dendam, akan tetapi sebagai pembelajaran terhadap Terdakwa, yang diharapkan agar setelah selesai menjalani hukumannya Terdakwa dapat memperbaiki diri dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan tanggungjawab;
Menimbang, bahwa pidana yang akan dijatuhkan oleh Majelis Hakim Tingkat Banding sebagaimana amar putusan dibawah ini dinilai telah memenuhi rasa keadilan masyarakat dan setimpal dengan pebuatan Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, tanggal 5 Nopember 2015, yang dimintakan banding, sekedar lamanya pidana yang
dijatuhkan terhadap Terdakwa harus diperbaiki;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dilakukan penahanan yang sah, maka masa penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar para Terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa tetap dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan;
Memperhatikan, Pasal 372 KUHPidana, Undang-Undang nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang nomor : 8 Tahun
- 19 -
1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI: -
Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum;
-
Memperbaiki
Putusan
Pengadilan
Negeri
Medan
nomor
:
2292/Pid.B/2015/PN.Mdn, tanggal 5 Nopember 2015, sekedar lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa BENGET ARITONANG tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Primair ; 2. Membebaskan Terdakwa tersebut oleh karena itu dari dakwaan Primair tersebut; 3. Menyatakan Terdakwa BENGET ARITONANG telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan”; 4. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun; 5. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan; 7. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah). Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 11 Januari 2016 oleh kami : DHARMA E. DAMANIK, SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DALIZATULO ZEGA, SH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 18 Desember 2015, nomor : 773/PID/2015/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 13 Januari 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim Anggota serta JAINAB, SH. sebagai Panitera Pengganti
- 20 -
pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.
Hakim - Hakim Anggota,
Hakim Ketua Majelis,
ttd
ttd
ttd
ttd
1. DALIZATULO ZEGA, SH.
DHARMA E. DAMANIK, SH.MH.
ttd ttd 2. MARYANA, SH.MH. Panitera Pengganti,
ttd tt
ttd JAINAB, SH.
Untuk salinan sesuai dengan aslinya. PANITERA,
Hj. MERI ULFA, SH.MH. NIP. 195703011985032002.