”PROSES PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI PERUSAHAAN PT. INDOSAT M2”
Nama
: Nur Ariyanti
NPM
: 42209317
Program Studi
: Akuntansi Komputer
Pembimbing
: Lies Handrijaningsih, SE, MM
Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat menuntut perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kinerjanya agar semakin berkembang. Di dunia usaha pun kita memerlukan perhitungan pajak, seperti Pajak Penghasilan Pasal 23. Di dunia pajak PPh di sebut dengan Pajak Penghasilan, Pajak Penghasilan adalah salah satu jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat.
Pajak Penghasilan pasal 23 merupakan pajak penghasilan yang di potong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negri dalam Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah di potong Pajak Penghasilan pasal 21, yang di bayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam negri. Dalam pelaksanaan Laporan Kerja Praktek ini, penulis banyak melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan PPh pasal 23. Penulis tertarik untuk melakukan penulisan Laporan Kerja Praktek dengan judul ”PROSES PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DI PERUSAHAAN PT. INDOSAT M2”.
Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek
Tujuan Kerja Praktek Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : Untuk mengetahui proses perhitungan dan Untuk mengetahui alur dari proses perhitungan PPh pasal 23 di PT. IndosatM2 Manfaat Kerja Praktek Adapun manfaat dari kegiatan kerja praktek ini adalah : 1.
2. 3. 4.
Untuk Penulis : Penulis berkesempatan menambah wawasan mengenai PPh pasal 23 dengan melihat dan praktek secara langsung dan mengembangkan ilmu yang didapat di kelas untuk diaplikasikan ke dalam dunia kerja. Untuk Universitas Gunadarma : Menjadikan laporan kerja praktek ini sebagai bahan referensi untuk mahasiswa/mahasiswi di dalam lingkungan kampus Gunadarma. Untuk Perusahaan : Dapat membantu perusahaan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dan untuk menjalin kerjasama baik dari perusahaan dan universitas gunadarma. Untuk Pihak Lain : Menjadikan laporan kerja praktek ini sebagai informasi yang dapat digunakan sebagai acuan bagi mereka yang melakukan kerja praktek.
Metode Yang Digunakan dalam Kerja Praktek Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data dalam kerja praktek adalah sebagai berikut :
1. Wawancara Teknik memperoleh data dengan dilakuan tanya – jawab secara langsung kepada bagian yang terkait mengenai objek yang berhubungan dengan kerja praktek. Agar mendapatkan informasi yang akurat maka saya melakukan wawancara langsung dengan manajer accounting. 2. Observasi Dalam metode ini, penulis melakukan pengambilan data dengan cara terjun langsung dalam aktivitas sehari-hari dalam perusahaan pada tanggal 1 Agustus s/d 26 Agustus di PT. IndosatM2. 3. Studi Pustaka Dalam metode ini, penulis mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan judul laporan kerja praktik yang penulis buat seperti dari buku-buku yang berhubungan dengan judul penulis, dan juga buku-buku yang terdapat pada perpustakaan yang telah menyediakan laporan dan data secara relevan yang berhubungan untuk laporan kerja praktek.
Pengertian Pajak Penghasil Pasal 23 • Ketentuan dalam pasal 23 UU PPh mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong pajak penghasilan pasal 21, yang dibayarkan, disediakan untuk di bayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau perwakilan perusahaan luar negeri lainya. (Mardiasmo, 231) • Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh pasal 21. (Rochmat, 107)
Proses Perhitungan dan tarif pemotongan PPh pasal 23 atas Jasa pada PT. IndosatM2 Pada pasal 23 tarif dikenakan sesuai dengan Objek Pemotong yang telah di atur dalam pasal 23 UU PPh. Pada laporan ini Objek Pemotong yang akan dibahas hanya jasa. Berikut perhitungan dan tarif PPh pasal 23 pada PT. IndosatM2 : Sehubungan jasa internet dedicated, wireless internet broadband, kabel TV, virtual private network, pemeliharaan & pengoprasian genset, layanan hosting & collocation dan jasa-jasa lainnya yang telah di potong sebagaimana dimaksud dalam pasal 21. Pekerjaan tersebut dikenakan tarif potongan sebesar : 2% x nilai bruto. Proses perhitungan PPh pasal 23 yang akan dibahas dalam laporan kerja praktek ini ialah pajak atas jasa. Pekerjaan jasa ini selain dikenakan potongan PPh 21 juga dikenakan pemotongan pph 23 sebesar 2%. Berikut perhitungan pajak PPh pasal 23 atas jasa. Rumus : PPh 23 = Nilai Tagih x 10% Nilai Tagih + PPN Nilai Tagih x 2% Nilai bruto – Pot. PPh 23
= PPN = Nilai bruto = Pot. PPh 23 = Jumlah
Study kasus 1: IndosatM2 memberikan jasa pemeliharaan dan pengoperasian genset kepada PT Jaya Cipta Teknik Sempurna sebesar Rp. 10.000.000 Perhitungan : Rp. 10.000.000 x 10% = Rp. 1.000.000 Rp. 10.000.000 + Rp. 1.000.000 = Rp. 11.000.000 Rp. 10.000.000 x 2% = Rp. 200.000 Rp. 11.000.000 – Rp. 200.000 = Rp. 10.800.000 Study kasus 2 : IndosatM2 memberikan jasa intalasi dan troubleshooting kepada PT Sumidhaz Permata sebesar Rp. 7.800.000 Perhitungan : Rp. 7.800.000 x 10% = Rp. 780.000 Rp. 7.800.000 + Rp. 780.000 = Rp. 8.580.000 Rp. 7.800.000 x 2% = Rp. 156.000 Rp. 8.580.000 – Rp. 156.000 = Rp. 8.424.000
Bila PT Sumidhaz Permata belum memiliki NPWP, maka PPh Pasal 23 yang dipotong IndosatM2 adalah : Perhitungan : Rp. 7.800.000 x 10% = Rp. 780.000 Rp. 7.800.000 + Rp. 780.000 = Rp. 8.580.000 Rp. 7.800.000 x 4% = Rp. 312.000 Rp. 8.580.000 – Rp. 312.000 = Rp. 8.268.000
Flowchart Proses Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 Mulai
Menerima invoice transaksi dari vendor
Verivikasi apakah termasuk PPh pasal 23 iya Membuat perhitungan PPh pasal 23 yang dikalikan dengan tarif
Perhitungan PPh pasal 23
Membuat bukti potong PPh pasal 23 Bukti potong
Dokumen bukti potong di berikan ke vendor
Selesai
tidak
Pemisahan dokumen yang bukan termasuk pph 23
Dokumen pemisah
Kesimpulan Dari hasil kerja praktek dan pembahasan mengenai proses perhitungan PPh pasal 23 pada PT. InndosatM2 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses Perhitungan dan Pemotongan PPh pasal 23 pada PT. IndosatM2 oleh bagian keuangan yaitu seksi perpajakan. Adapun dokumen yang digunakan untuk menghitung potongan PPh pasal 23 ini yaitu berupa tagihan di masukan ke dalam lembaran bukti pemotongan PPh pasal 23 yang di dalamnya berisi nama rekanan. 2. Kendala yang dihadapi perusahaan dalam pencatatan transaksi yang terjadi pada PT. IndosatM2 yang dilakukan dalam sistem manual, adalah terkadang dengan sistem ini seringkali terjadi kesalahan dalam pencatatan, seperti kesalahan dalam penulisan nama rekanan perusahaan yang hampir mirip, dikarenakan jumlah perusahaa rekanan yang dimiliki PT. IndosatM2 yang terlalu banyak.
Saran Saran yang dapat Penulis berikan berdasarkan kesimpulan tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1.
Proses Perhitungan dan Pemotongan PPh pasal 23 sudah sesuai dengan yang ada pada teori. Hal ini harus tetap dipertahankan, karena memudahkan perusahaan untuk menghitung PPh pasal 23.
2.
Staf atau pegawai yang bertugas dalam hal pencatatan berusaha lebih teliti dan cermat dalam menuliskan nama rekan, jangan sampai nama rekan ditulis terbalik dengan nama rekan perusahaan lainnya, yang hampir mirip, juga pada saat pengisian daftar bukti potong PPh Pasal 23.