Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
P2K P
UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN
Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan
UPP 1 dan awal UPP 2 ( 1999 – 2003), belum ada upaya yang jelas dalam konsepnya belum memuat secara jelas mengenai peranan perempuan Tahun 2004 ada diskusi di tingkat proyek, dan ditindaklanjuti oleh upaya untuk mendorong partisipasi perempuan di tingkat lapangan tapi sifatnya masih berupa himbauan Akhir UPP 2.1 (tahun 2005), pedoman teknis P2KP diperbaharui dan memuat secara khusus untuk pelibatan perempuan di dalam rembuk (musyawarah) yang dilakukan masyarakat secara khusus dan dimunculkan indikator pencapaian partisipasi perempuan dalam setiap siklus. Dilakukan ujicoba training di beberapa tempat dengan pendekatan konfrontatif (membenturkan perbedaan laki – laki dan perempuan). Di beberapa tempat , akan tetapi hasilnya tidak maksimal. Muncul resistensi dari beberapa kalangan pelaku (KMW dan fasilitator) yang mengangap ini konsep dari Barat yang dbawa oleh WB untuk misi – misi tertentu Memberikan kuota kepada faskel perempuan (mulai di UPP 3 – tahun 2006) - 30 %
Upaya Peningkatan Partisipasi Perempuan
Oktober 2006, dilakukan ujicoba training untuk KMW dan fasilitator dengan pendekatan yang berbeda (waktunya cukup singkat – 2 jam), dengan menampilkan data – data riil permasalahan kemiskinan yang dialami perempuan. muncul kesadaran adanya masalah kemiskinan yang dialami perempuan,bukan karena konsep ini dari Barat akan tetapi memang terjadi di Indonesia Indikator khusus untuk pelibatan partisipasi perempuan dalam PAD , yaitu syarat 30 % perempuan dalam setiap tahapan siklus. Adanya kajian khusus dalam RK dan PS untuk permasalahan kemiskinan yang dialami perempuan Tahun 2007 dikembangkan pilot Program Peningkatan Partisipasi Perempuan di NAD (P4NAD)
Mengapa Partisipasi Perempuan dalam P2KP ?
Penghargaan terhadap perempuan sebagai manusia yang merdeka Memberi kesempatan kepada perempuan untuk menjalankan tanggungjawab sosialnya sebagai manusia Keputusan (pemecahan masalah) akan lebih tepat apabila yang merasakan masalah terlibat dalam prosesnya Kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang sama Memberdayakan perempuan sangat strategis bagi upaya pemecahan masalah kemiskinan
Strategi Pelaksanaan Mendorong :
Pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan baik terlibat dalam musyawarah – musyawarah di tingkat kelurahan/desa maupun di tingkat kota/kab
Pelibatan perempuan dalam identifikasi masalah, perencanaan dan monitoring evaluasi
Identifikasi kebutuhan khusus yang berhubungan dengan permasalahan perempuan
Konsultasi publik khusus kepada perempuan untuk permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan kaum perempuan
Alokasi anggaran untuk permasalahan perempuan misal untuk kesehatan ibu hamil ,pendidikan anak perempuan, air bersih dan sebagainya.
Proses penyadaran melalui pelatihan (modul pelatihan dasar) bagi setiap jajaran pelaku
Mengembangkan media komunikasi informasi yang sensitif gender
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
P2K P
PROGRAM PENINGKATAN PARTISIPASI PERAMPUAN (P4NAD)
Pilot P2KP NAD Tahun 2007
Tujuan Program
:
1.
Tumbuhnya kesadaran dan pola pikir maju dikalangan keluarga tentang pentingnya membangun lingkungan permukiman yang sehat (hunian, sanitasi, air bersih, dsb), pentingnya membangun kesejahteraan keluarga (pendidikan, kesehatan, ekonomi rumah tangga).
2.
Tersusunnya program yang berkelanjutan dan sensitif terhadap berbagai persoalan perempuan sebagai penguatan dari PJM Pronangkis Keluarahan /Desa;
3.
Terwujudnya channeling antara BKM dengan para pihak khususnya yang berkaitan dengan program-program yang menjawab berbagai persoalan perempuan. (seperti; peningkatan akses terhadap berbagai pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga).
4.
Terbentuknya kelompok-kelompok belajar “Taman Belajar Keluarga” yang merupakan bagian dari Komunitas Belajar Kelurahan sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap dan prilaku.
Sasaran Program
1. 2. 3.
4.
Meningkatnya partisipasi perempuan dalam penanggulangan kemiskinan. Meningkatnya pembangunan sarana-prasarana lingkungan permukiman yang sehat (hunian, sanitasi, air bersih, dsb) Meningkatnya pengelolaan program pelayanan untuk kesejahteraan keluarga (pelayanan bidang kesehatan Ibu, bayi, Balita, pendidikan Dasar Anak, sanitasi dan air bersih). Meningkatnya perempuan yang melek pendidikan, melek kesehatan termasuk kesehatan lingkungan.
KONSEP DASAR : Masyarakat Miskin • Partisipasi Relawan, • L-Keswadayaan Masy, • Dukungan Dinas2 Pemda
Keluarga Miskin
Masyarakat Berdaya
Masyarakat Mandiri
Masyarakat Madani/ Sejahtera
Keluarga Sehat dan Berpikiran Maju
Keluarga Maju dan Mandiri
Keluarga Sejahtera
Strategi Intervensi : Pengembangan Kapasitas “keluarga” : • Meningkatkan Pengetahuan
Penguatan : Partisipasi Perempuan dalam Pronangkis
Stimulan BLM: Fasilitas dan Akses pelayanan Pronangkis
Channeling Pronangkis : Prioritas Program Keluarga ke Sektor Domestik
Channeling Pronangkis : Prioritas Program Keluarga ke Sektor Publik
• Membangun Kesadaran, dan Pola Pikir Maju, • Miningkatkan Percaya
Target Tahun Pertama
Diri,
Keberlanjutan Program
KONSEP TAMAN BELAJAR KELUARGA : • Program Keluarga : Melek Huruf / Pendidikan, Melek Kesehatan, Ekonomi Rmh Tangga, Sanitasi, Air Bersih, dll • Program Anak : Taman Bermain, Taman Belajar • Pelayanan Keluarga : Kesehatan Ibu dan Bayi, Gizi, Dukungan sarana bersekolah
Target Tahun Kedua & Seterusnya
Strategi Umum : Mendorong kaum perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam program pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, monev) .
Strategi Intervensi : 1.
Mendorong pengembangan kapasitas keluarga “ibu & bapak” agar terjadi peningkatan pengetahuan, terbangunnya kesadaran diri dan pola pikir untuk maju serta meningkatnya kepercayaan diri untuk mandiri melalui Taman Belajar Keluarga
2.
Pemberian peluang khusus untuk mendorong partisipasi perempuan dalam perencanaan , pelaksanaan dan monev pronangkis .
3.
Memberikan dana BLM sebagai stimulan pelaksanaan pronangkis (fasilitas dan akses pelayanan)
4.
Melibatkan stakeholder di berbagai tingkatan sejak tahap awal program, untuk mendorong terjadinya channeling pronangkis dengan pihak-pihak lain khususnya dalam program “perempuan” seperti fasilitas dan pelayanan air bersih, sanitasi , kesehatan ibu, bayi/balita; pedidikan dasar/menengah anak;
KELOMPOK SASARAN
Ibu, bapak dan anak dari Keluarga (Rumah Tangga) miskin
Pelayanan Keluarga : • Kesehatan Ibu dan Bayi, Gizi, • Dukungan sarana bersekolah
Program pengembangan kapasitas Kel : • Melek Huruf / Pendidikan, • Melek Kesehatan, • ERT • Sanitasi & air bersih
Taman Belajar Keluarga
Program Anak : • Taman Bermain, • Taman Belajar
• Program Khusus • Target Capaian • Rencana Tindak (Kegiatan) • Channelling : Agenda Program Lanjut (SKP-D)
TAHAP 2: PERENCANAAN MASYARAKAT • Kajian Masalah (kesehatan & pendidikan) • Identifikasi kelompok sasaran (RTSM)
Orientasi PS Berbasis IPMMDG’s
Orientasi PJM Pronangkis Berbasis IPMMDG’s
Pencairan BLM Dan Pendampingan KSM
Refleksi Perempuan dan masalah Kemiskinan TAHAP 1: PENYIAPAN MASYARAKAT
• Masalah Utama • Indikator Capaian • Penyepakatan
Koordinasi Program & Integrasi PJM
Review Partisipatif Pronangkis
Pelaksanaan Kegiatan PJM Berbasis IPM-MDG’s TAHAP 4: PELAKSANAAN KEGIATAN
Koordinasi rencana program Integrasi PJM Pronangkis ke dalam rencana pemb.kel/desa
TAHAP 3: PENCAIRAN BLM PRONANGKIS
• Pengajuan dan Adm Pencairan BLM • Pencairan BLM • Pendampingan dan pembentukan KSM
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan
P2K P
CAPAIAN KUANTITATIF
Sumber data •SIM
P2KP 2007
•Laporan
P4NAD
Terima Kasih