PROGRAM KUNCI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
`
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA JAKARTA, 13 SEPTEMBER 2002
PROGRAM KUNCI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA a. Pendahuluan Pemahaman
mengenai
kemiskinan
di
Indonesia
yang
multi
dimensional serta upaya-upaya pengentasan dari kemiskinan yang lebih efektif dapat dilakukan, telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun kalangan swasta. LIPI sebagai lembaga ilmiah yang bergerak di bidang penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi berupaya untuk turut serta memberikan akses positif bagi upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia, antara lain berupa kegiatan-kegiatan yang langsung dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Dimensi kemiskinan tidak hanya terkait dengan pendapatan dan pengeluaran, misalnya tingkat kesehatan, pendidikan yang memadai, kemampuan menghadapi goncangan, partisipasi dalam kegiatan sosial dan dalam kegiatan politik. Di satu sisi pendidikan merupakan salah satu dari cara yang paling efektif untuk mematahkan rantai kemiskinan. Catatan Bank Dunia, menyebutkan 60% penduduk Indonesia rawan kemiskinan. Sementara 10 sampai 20% diantaranya termasuk dalam katagori kemiskinan mutlak, yaitu tidak mampu memenuhi kebutuhan minimumnya. Di sisi lain, Pemerintah Indonesia mempunyai ukuran sendiri mengenai kemiskinan, yakni mereka yang berpenghailan kurang dari 1 dolar atau Rp 10 ribu per-hari, sementara Bank Dunia menyatakan seorang miskin bila berpendapatan 2 dolar atau Rp 20 ribu per-hari. Merujuk pendapat Pemerintah Indonesia, berarti hanya sekitar 15% penduduk Indonesia dalam kategori miskin atau sekitar 30 juta orang. Kebijakan Pemerintah terhadap masyarakat miskin, terutama dalam bentuk penyediaan fasilitas dan pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan dengan
memberikan
suntikan
dana
semata,
yang
penting
pemerintah
bisa
memberikan rasa aman bagi masyarakat, aman untuk bertempat tinggal maupun dalam menjalankan usaha. UKM telah membuktikan dapat menjadi tumpuan peluang kerja pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang berlangsung sejak tahun 1998. Pemberdayaan UKM memerlukan paket lengkap yaitu masukan teknologi yang sudah siap dikomersialkan, dan akses terhadap modal serta kemampuan memperoleh bagian pasar (market-share). LIPI telah melakukan diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (Iptekda) dalam pemberdayaan lebih dari 400 UKM yang tersebar di 25 propinsi di Indonesia. Untuk kesinambungan program ini, LIPI menerapkan sistem usaha berkelanjutan.
b. Perencanaan Kegiatan Tahun 2003 Proyek Pengembangan dan Peningkatan Kemampuan Teknologi
Inputs Rp 25 Milyar
Process • Pemberdayaan UKM melalui diseminasi Iptek serta membina usaha yang berkelanjutan; • Penumbuhan UKM produktif berbasis Iptek; • Peningkatan kemampuan SDM di daerah dan mendekatkan lembaga litbang dengan UKM; • Penciptaan lapangan kerja di daerah; • Pemanfaat-
Outputs • Terberdayakannya sektor informal model “AlUmmah” • Warung Informasi Teknologi (Warintek) • Meningkatnya kemampuan modal pola dana bergulir • Jasa analisa komsisi bahan • Terujinya sifat fisik bahan, analisa kegagalan bahan • Modal ventura untuk
Outcomes • Meningkatnya UKM • Berkurangnya PHK • Terciptanya kesempatan kerja • Meningkatnya tenaga kerja wanita • Meningkatnya ketrampilan masyarakat pesantren • Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan • Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pinggiran/ pedesaan
Impacts • Diterapkannya teknologi yang produktif dan ramah lingkungan • Termanfaatkan nya potensi dan sumberdaya daerah • Terlatihnya SDM Iptek di daerah • Menghasilkan usaha produktif melalui sistem usaha berkelanjutan • Bertumbuhnya UKM produktif • Terciptanya UKM yg income generating • Terciptanya lapangan kerja baru • Terberdayakan perempuan • Diterapkannya
•
•
•
•
an potensi sumber daya daerah; Penumbuhan kegiatan/ usaha yang meningkatkan pendapatan (incomegenerating) Pengembangan kelembagaan UKM di daerah; Pengembangan pola pemberdayaan UKM Pengemban gan ternak sapi di Garut, Kalsel, Sultra dan NTB
•
• • •
• • •
• •
kesulitan suku cadang kendaraan bermotor Listrik tenaga mikrohidro skala 5 KVA, Pompa air untuk irigasi Traktor tangan Perontok padi, kedelai dan jagung, Pengering serba guna Pompa hydrant. Potensi bioaktif tanaman obat untuk usaha industri menengah ( manfaat ekstrakt mengkudu yang berkhasiat menyembu hkan beberapa jenis penyakit). Makanan lanjut tempe Ternak sapi
• Teknologi ternak sapi (embrio transfer dan penggemu kan)
teknologi ternak sapi
Kegiatan LIPI untuk mengentaskan dari kemiskinan melibatkan pula baik perguruan tinggi negeri maupun swasta seperti Universitas Mataram, Universitas Hasanuddin, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran,
Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya dan Universitas Dr. Sutomo Surabaya. Beberapa program yang dikenalkan kepada masyarakat mulai dari tingkatan teknologi lunak (soft-technology), misalnya pemberdayaan sektor informal melalui model “Al-Ummah” yakni model pemberdayaan pedagang di pasar tradisional dengan memberikan kredit mingguan yang pengelolaannya dilakukan
oleh
sebuah
yayasan
lembaga
peribadatan
(mesjid),
Pembangunan Warung Informasi Teknologi (Warintek), hingga teknologi keras (hard-technology) antara lain pembuatan dies untuk komponen mesin (peralatan berat) untuk keperluan ekspor di Lingkungan Indiustri Kecil (LIK), elektroplating. Telepon radio scrambler, stasiun relay pemancar TV multi kanal, dan teknologi embiro tranfer dan penggemukan ternak sapi. Kegiatan lain untuk usaha kecil dan menengah adalah melalui peningkatan kemampuan modal melalui pola dana bergulir yang dapat memberikan rasa tanggungjawab bagi UKM yang terlibat, di sisi lain menumbuhkan lembaga keuangan alternatif non-bank. Dalam upaya menanggulangi/ mencegah kebangkrutan perusahaan yang berdampak pada pemutusan kerja dan menimbulkan kemiskinan baru, LIPI melakukan pelayanan jasa analisa komposisi bahan, pengujian sifat fisik bahan, analisa kegagalan bahan dan jasa konsultasi lainnya (kalibrasi dan instrumentasi), sehingga dapat membantu industri dalam meningkatkan pendapatannya melalui peningkatan kualitas produk. Kegiatan untuk menanggulangi kesulitan suku cadang, telah dilakukan LIPI dengan pemberdayaan usaha kecil dan menengah melalui modal ventura untuk mengatasi kesulitan suku cadang kendaraan bermotor. Hal lain yang cukup menonjol, antara lain kegiatan pelayanan jasa dalam pembuatan pembangkit listrik mokrohidro skala 5 KVA, pompa air untuk irigasi, pembuatan traktor tangan, perontok padi, kedelai dan jagung, pengering serba guna dan pompa hydrant. Selain itu dilakukan juga pelaksanaan
pengembangan potensi bioaktif tanaman obat untuk usaha industri menengah (pengembangan manfaat ekstrak mengkudu yang berkhasiat menyembuhkan beberapa jenis penyakit). Di bidang pangan, pengembangan makanan lanjut tempe yang akan melibatkan pengrajin dalam usahanya melalui pengelolaan bersama industri menengah tempe yang secara langsung dikelola oleh pengrajinnya sendiri. Di samping itu pengembangan ternak sapi melalui teknologi embrio transfer dan penggemukan sapi juga dilakukan antara lain di Garut, Pleihari-Kalsel, NTB dan Sultra. c. Penutup Diseminasi hasil-hasil penelitian dan pengembangan (riset) untuk kegiatan penanggulangan
kemiskinan
dan
penciptaan
lapangan
kerja
terus
dilaksanakan oleh seluruh jajaran LIPI. Walaupun demikian masih belum dirasakan manfaatnya secara langsung dalam menunjang kegiatan ekonomi nasional. Di samping itu, masih banyak usaha kecil dan menengah yang belum dapat memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, demikian
juga
masukan
teknologi
kepada
masyarakat
perlu
diiringi
kemampuan SDM lokal. Kegiatan yang dilakukan LIPI adalah memanfaatkan potensi dan sumberdaya daerah yang ada untuk memberdayakan UKM sebagai tumpuan ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia secara berangsur akan terlepas dari masalah kemiskinan dan terciptanya lapangan kerja baru.