PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN SKRIPSI

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri

OLEH: NISWATUL MUTHOHAROH NPM: 11.1.01.05.0150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

NISWATUL MUTHOHAROH | 11.1.01.05.0140 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika

simki.unpkediri.ac.id || 1||








PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN NISWATUL MUTHOHAROH 11.1.01.05.0150 FKIP-PENDIDIKAM MATEMATIKA [email protected] khomsatun Ni’mah, M.Pd., Feny Rita Fiantika, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII semester Gasal 2015/2016 dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kognitif dan kemampuan kognitif siswa dilihat dari bagaimana siswa menyelesaikan soal cerita matematika pada materi pecahan. Peneliti memilih soal cerita untuk mengumpulkan data mengenai proses kognitif dan kemampuan kognitif. Dalam soal uraian, siswa dapat sebebas mungkin dalam memilih cara untuk menyelesaikan soal yang merupakan perwujudan dan aktivitas kognitif siswa .Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan dalam penelitian dengan menggunakan dokumen berupa tes, wawancara dengan subjek penelitian dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, teknik tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu proses kognitif siswa dengan kategori tinggi memiliki proses kognitif yang baik, siswa dengan kategori sedang memiliki proses kognitif yang sangat baik dan cukup baik, dan siswa dengan kategori rendah memiliki proses kognitif yang baik dan kurang baik. Untuk kemampuan kognitif siswa dengan kategori tinggi memiliki kemampuan kognitif yang baik, siswa dengan kategori sedang memiliki kemampuan kognitif yang baik dan cukup baik, siswa dengan kategori rendah memiliki kemampuan kognitif yang baik dan kurang baik.

Kata Kunci : kemampuan kognitif, proses kognitif, sosl cerita matematika




I.

Kesulitan yang paling banyak adalah

LATAR BELAKANG Berdasarkan

silabus

yang

menyamakan

dua

penyebut

yang

dikembangkan oleh Dinas Pendidikan

berbeda serta menyelesaikanya, dan

dan Kebudayaan Indonesia Kurikulum

menyelesaikan soal dalam bentuk cerita.

KTSP

2006,

materi

pelajaran

Dimulai

dari

kondisi

diatas

matematika bagi siswa SD berkutat

maka diperlukan penelitian mengenai

pada

profil proses kognitif siswa dalam

aritmatika

pengurangan,

(penjumlahan,

perkalian,

dan

pembagian), operasi hitung bilangan cacah dan bulan, bilangan geometri,

menyelesaikan

yang

dianggap

kompetensi

dasar

selanjutnya

(di

dari

materi

II. METODE Pendekatan

yang

digunakan

sebagai

dalam penelitian ini adalah pendekatan

matematika

kualitatif. Menurut Moleong (dalam

bangku

SMP,

SMA/SMK, dst).

Arikunto,

2010:

22),

penelitian

kualitatif adalah tampilan yang berupa

Lebih khususnya lagi, mengenai pecahan,

cerita

pecahan di kelas VII.

pengukuran dan pecahan. Materi-materi inilah

soal

Heruman

kata-kata

lisan

atau

tertulis

yang

(2007:

43)

dicermati oleh peneliti, dan benda-

pecahan

dapat

benda yang diamati sampai detailnya

diartikan sebagai bagian dari suatu yang

agar dapat ditangkap makna yang

utuh.

tersirat dalam dokumen atau bendanya.

mengatakan

bahwa

Kesatuan

yang

dipecahkan

menjadi bagian-bagian yang lebih kecil menghasilkan

pecahan.

Pada

awal

Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian

materi tentang pecahan ini, siswa lebih

penelitian

diarahkan

deskriptif

untuk

mengenal

konsep

ini

adalah

deskriptif. adalah

Penelitian

penelitian

yang

pecahan sederhana, seperti mengenal

dimaksudkan

konsep yang “utuh” dan yang “

keadaan, kondisi atau hal lan-lain, yang

sebagian dari”, dan nilai-nilai pecahan

hasilnya

sederhana yang ditemukan dikeseharian

laporan penelitian (Arikunto, 2010: 3).

(setengah, seperempat, tigaperempat).

untuk

jenis

dipaparkan

menyelidiki

dalam

bentuk

Penelitian ini dilaksanakan di

Hasil penelitian Siraj (dalam

SMP Pawyatan Daha 1 Kediri kelas VII

jurnal pendidikan matematika, 2014)

tahun ajaran 2015/2016. Lokasinya

menyatakan bahwa siswa mengalami

berada di Desa Banjaran Kota Kediri.

kesulitan menggunakan prinsip karena

Dalam penelitian ini subjek penelitian

kurangnya pemahaman konsep dasar. NISWATUL MUTHOHAROH | 11.1.01.05.0140 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika



yang digunakan adalah siswa kelas VII

N = banyaknya siswa

SMP Pawytan Daha 1 Kediri. Penentuan

subjek

Dengan SD(Standar Deviasi):

dalam

penelitian ini diperoleh dari data berupa

𝑋

𝑆𝐷 =

−

𝑁

nilai yang terkumpul dari hasil pretest peserta didik yang dilakukan sebelum

2

𝑋 2 𝑁

Keterangan:

penelitian tentang materi prasyarat KPK dan

FPB.

dikategorikan

Data

tersebut

menggunakan

akan rumus

standar deviasi pengelompokan atas 3

SD 𝑋2 𝑁

:

Standar Deviasi

:

Tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N

ranking sebagai berikut: 1. Menjumlah skor semua siswa 2. Mencari nilai rata-rata (mean) dan

𝑋 𝑁

2

:

dijumlahkan, dibagi N lalu dikuadratkan

simpangan baku (Deviasi Standar atau

(Sumber : Arikunto, 2012: 299)

Standar Deviasi) 3. Menentukan

Semua skor

batas-batas

kelompok

Instrumen utama dalam penelitian

sebagai berikut:

ini adalah peneliti sendiri. Sebagai

a. Kelompok atas

instrumen

utama,

penelitian

juga

Semua siswa yang mempunyai skor

dibantu instrumen soal tes hasil belajar,

sebanyak skor rata-rata plus satu

pedoman

standar deviasi ke atas.

observasi

b. Kelompok sedang

analisis

wawancara, dan data

pedoman

dokumentasi. dalam

Proses

penelitian

ini

Semua siswa yang mempunyai skor

dilakukan dengan langkah-langkah: (1)

antara -1 SD dan +1 SD.

menelaah seluruh data yang ada dari

c. Kelompok bawah

berbagai

sumber,

yaitu

dari

hasil

Semua siswa yang mempuyai skor -

pemecahan masalah secara tertulis, hasil

1 SD dan yang kurang dari itu.

wawancara, dan hasil observasi, (2)

Dengan Mean adalah:

melakukan reduksi data, (3) menyajikan data

𝑋=

𝑋 𝑁

dalam

bentuk

narasi

atau

deskriptif, (4) membuat kesimpulan. Analisis data hasil tes pada penelitian ini mengacu pada ketentuan

Keterangan: 𝑋 = jumlah semua skor siswa


kedudukan mengelompokkan

siswa 4

dengan

rangking.

Jika



himpunan data disusun berdasarkan

masing – masing terdiri dari dua siswa

data,

berkemampuan

nilai

tengah

yang

membagi

rendah,

dua

siswa

himpunan atas dua bagian yang sama

berkemampuan sedang dan dua siswa

addalah median. Dengan memperluas

berkemampuan tinggi. Keenam subjek

pemikiran

dapat

tersebut diharapkan dapat mewakili

yang

seluruh tingkat kemampuan yang ada

membagi himpunan atas 3 bagian yang

pada kelas VII H. Oleh karena itu,

sama yaitu Q1, Q2, Q3.

penentuan subjek penelitian didasarkan

ini,

membayangkan

Median (Q2 )  Median (Q1 ) 

Median (Q3 ) 

maka nilai-nilai

Skor Maks  Skor Min 2

pada nilai soal penempatan dengan menggunakan

metode

penentuan

Skor Min  Q 2 2

kedudukan siswa berdasarkan standar

Skor Maks  Q 2 2

rangking yaitu tinggi, sedang dan

deviasi

pengelompokan

atas

tiga

rendah.

kriteria

Nilai (N)

Sangat baik

Q3≤ N ≤ Skor Maks

Berikut ini adalah enam subjek penelitian yang terpilih berdasarkan nilai pretes.

Baik

Median (Q2) ≤ N < Q3

Cukup Baik

Q1≤ N < Median

Kurang Baik

Skor Min ≤ N
(Sumber: Spiegel, 1996:66) III.

Tabel 3. 1 Subjek penelitian No 1 2 3 4 5 6

Inisial Nama RB ED FC WI SA SE

Tingkat Kemampuan Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah

HASIL DAN KESIMPULAN Sebelum

penelitian, peneliti memberikan soal terlebih dahulu kepada siswa kelas VII H SMP Pawyatan Daha 1Kediri Tahun Ajaran 2015/2016. Soal tersebut adalah soal pretes dengan materi prasyarat yaitu FPB dan KPK. Tes ini digunakan untuk

menentukkan

Dalam penelitian ini, untuk

melaksanakan

enam

subjek

penelitian. Keenam subjek tersebut NISWATUL MUTHOHAROH | 11.1.01.05.0140 FKIP – Prodi Pendidikan Matematika

mengetahui

proses kognitif siswa

dalam menyelesaikan soal cerita pada materi

bilangan

pecahan,

peneliti

menggunakan data hasil perolehan dari uji tes siswa secara tertulis, data hasil wawancara siswa, dan didukung data hasil observasi dengan siswa

yang

merupakan subjek penelitian. Berikut



akan

diuraikan

hasil

data

untuk

dicocokkan

dan

disinkronkan

mengetahui proses kognitif siswa:

(dalam hal ini bertujuan untuk

1.

mengetahui apakah sama yang

Data Hasil Tes Data mengenai

ditulis dengan apa yang diucapkan).

proses kognitif

siswa diperoleh dari hasil

Hal

postes

tersebut

akan

menunjang

yang telah dilaksanakan dengan

peneliti untuk mendapatkan data

materi

Soal

yang valid dan mengetahui proses

postes berupa soal cerita, hal ini

kognitif siswa secara mendalam.

dikarenakan

Berikut hasil wawancara peneliti

bilangan

pecahan.

peneliti

ingin

dengan setiap subjek penelitian.

mengetahui proses kognitif siswa dalam

penyelesaikan soal cerita.

Berikut ini data hasil tes proses kognitif

siswa

dalam

menyelesaikan soal cerita:

3.

Data hasil observasi Untuk mengetahui proses kognitif siswa, tidak hanya berpacu pada

2.

Data hasil wawancara

hasil perolehan uji tes secara

Untuk mengetahui proses kognitif

tertulis

siswa, tidak hanya berpacu pada

melakukan observasi pada siswa

hasil perolehan uji tes secara

yang

tertulis. Peneliti juga

melakukan

penelitian. Hasil observasi akan

subjek

disinkronkan dengan hasil uji tes

penelitian yang telah ditentukan

dan wawancara. Hal tersebut akan

untuk

menunjang

wawancara

dengan

menjelaskan

mengenai

dan

wawancara.Peneliti

ditunjuk

sebagi

subjek

peneliti

untuk

langkah-langkah penyelesaian soal

mendapatkan

yang

Berikut data hasil observasi siswa

telah

diberikan.

Hasil

wawancara dengan hasil uji tes yang

diperoleh

siswa

data

yang

valid.

pada materi bilangan pecahan.

akan




a. Siswa

Tabel 3.4 Data Hasil Observasi Siswa Skor yang diperoleh 28,25 24,25 28,25 20,75 22,5 15

Subjek Penelitian RB ED FC WI SA SE

dengan

kategori

tinggi

memiliki proses kognitif

yang

Kriteria

baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Kurang Baik

b. Siswa

dengan

memiliki

kategori

proses

sedang

kognitif

yang

sangat baik dan cukup baik Berdasarkan

data

hasil

c. Siswa

dengan

kategori

rendah

penelitian yang telah dilaksanakan,

memiliki pemahaman matematis

maka proses kognitif siswa dalam

yang baik dan kurang baik.

menyelesaikan soal cerita pada materi bilangan pecahan yang diperoleh dari hasil

tes

tulis,

observasi

serta

IV.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

wawancara berdasarkan tes tulis dapat Anderson, L.W. & Kratwohl, D.R. Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Terjemahan Prihantoro, A. 2010. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

dilihat pada tabel berikut ini:

Djiwandono, W.E.S. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Berdasarkan

ketiga

pengambilan data, maka berikut ini akan disimpulkan mengenai proses kognitif

dalam

menyelesaikan

soal

cerita pada materi bilangan pecahan yaitu:


Santrock, J.W. 2014. Psikologi Pendidikan (edisi 5). Jakarta: Salemba Humanika. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALVABETA, CV. Universitas Nusantara PGRI Kediri. 2013. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiyah Universitas Nusantara PGRI Kediri. Kediri. UNP Kediri


PROFIL PROSES KOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN SKRIPSI

Recommend Documents