Pola Jaringan Komunikasi Internal Pemerintah Kota Denpasar dalam Mengelola Program PRO Denpasar+
1
2
3
Ni Luh Ketut Indah Widia Sari ), Ni Nyoman Dewi Pascarani ), I Dewa Ayu Sugiarica Joni ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana 1 2 3 Email:
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
ABSTRACT PRO Denpasar+ is one of Denpasar government program since 2013 that consider to public services function. There are 40 government agencies, 4 districs, 43 village level and others agencies in the internal Denpasar City using this program. The aim of this research is to determine the internal communication network of Denpasar city in managing PRO Denpasar+ program. The result of this research shows that the internal communication network used by the government of Denpasar City in managing PRO Denpasar+ program establishes four clicks that describe the tendency of interaction conducted by members of the organization, both between superior and subordinate, and among members who have the same level in the office. Keywords: Denpasar City Government, Internal Network Communication Pattern, PRO Denpasar+ program
1.
PENDAHULUAN
mensejahterakan
masyarakatnya
(Hardiyansyah, 2015:14). Saat ini perkembangan dunia komunikasi dianggap penting dalam kehidupan manusia. Berbagai tipe komunikasi telah masuk dan berkembang
dalam
berbagai
sendi-sendi
kehidupan baik individu maupun kelompok masyarakat.
Salah
satu
aspek
dalam
kehidupan masyarakat yang menempatkan proses
komunikasi
sebagai
komponen
penting adalah pemerintah. Fungsi utama pemerintah adalah memberikan pelayanan, menyelenggarakan
pembangunan
menyelenggarakan
pemerintahan
dan untuk
mengatur dan mengurus masyarakatnya, dengan ketertiban
menciptakan yang
ketentraman mengayomi
dan dan
Sebagai
sebuah
organisasi
yang
berhubungan langsung dengan masyarakat, pemerintah memerlukan kemampuan untuk berkomunikasi
dengan
publiknya.
Setiap
tentunya
memiliki
baik
terhadap
organisasi
pemerintah
pola
komunikasi,
karakteristik, budaya dan strategi masingmasing dalam setiap fungsinya, terutama dalam
menjalankan
program
pelayanan
publik yang juga menjadi salah satu aspek penunjang
tercapainya
konsep
good
governance. Dalam merealisasikan konsep good governance, pemerintah melakukan berbagai cara untuk memaksimalkan setiap kinerja yang dilakukan. Sebagai sebuah organisasi,
pemerintah
menggunakan
berbagai
jenis
media
komunikasi
untuk
dengan pemerintah. Akibat adanya program
memaksimalkan proses pelayanan publik
ini pula, Denpasar mendapatkan peringkat 5
yang dilakukan. Secara sederhana, media
besar Smart City Nasional pada tahun 2016
komunikasi
ialah
oleh Indonesia Smart Nation Award.
penyampaian
informasi
perantara
komunikator
Untuk memaksimalkan kerja pemerintah
kepada komunikan yang bertujuan untuk
dalam mengelola setiap media komunikasi
efisiensi penyebaran informasi atau pesan
yang
tersebut (Hardiyansyah, 2015:52).
sebuah
Muhammad
dari
dalam
(2014:27)
menjabarkan
dipergunakan, organisasi
komunikasi
yang
pemerintah
sebagai
memerlukan
proses
dilakukan
baik
secara
berbagai elemen penunjang organisasi, salah
formal maupun informal oleh seluruh pekerja
satu di antaranya adalah teknologi. Teknologi
yang terlibat di dalamnya. Komunikasi dalam
adalah
atau
organisasi mempunyai 4 fungsi, yaitu kontrol,
perlengkapan mesin dan juga pengetahuan
motivasi, emosional, dan informasi (Robbins
teknik
dan
penggunaan
dan
mesin-mesin
pengetahuan
partisipan.
Judge,
2011:376).
tersebut
perkembangan teknologi yang ada. Media
organisasi apabila pola komunikasi yang
komunikasi
dijalankan oleh organisasi tersebut tersusun
terus
berkembang
dan
memunculkan berbagai media baru untuk memudahkan mempertukarkan
individu pesan
dengan
dalam individu
dapat
dirasakan
fungsi
Perkembangan dunia saat ini seiring dengan
pun
akan
Seluruh
oleh
secara sistematis. Dalam Denpasar+,
mengelola
program
Pemerintah
Kota
PRO
Denpasar
lainnya. Hal ini dilakukan oleh Pemerintah
melimpahkan program tersebut kepada Dinas
Kota Denpasar sebagai bentuk tanggung
Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota
jawab
Inovative
Denpasar sebagai pengelola program PRO
Government Award (IGA) dari Kementerian
Denpasar+. Berdasarkan data dari Dinas
Dalam Negeri. Pada masa pemerintahan Ida
Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota
Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, proses
Denpasar, jumlah total penggunaan situs
memaksimalkan penggunaan media baru
Pengaduan Rakyat Online (PRO) Denpasar+
terus dilakukan. Salah satu program yang
hingga tanggal 28 Nopember 2016 adalah
dicanangkan berbasis media baru adalah
3.065 user yang terdiri dari 250 aparatur dan
program PRO (Pengaduan Rakyat Online)
sisanya sebanyak 2.815 adalah pengguna
Denpasar+. Program ini merupakan salah
umum yaitu masyarakat dan instansi lain
satu program terbaru yang dicanangkan
yang melakukan registrasi pada Program
sejak tahun 2013 oleh Pemerintah Kota
PRO Denpasar+. Sementara, jumlah total
Denpasar
proses
pengaduan yang direspon adalah 3.446
pengaduan oleh masyarakat terkait berbagai
laporan dan 14 laporan yang belum direspon.
hal yang terjadi di sekitar dan berkaitan
Program PRO Denpasar+ melibatkan 40
penerima
guna
nominasi
mempermudah
dinas
yang
tersebar
di
internal
Kota
Denpasar, 4 kecamatan dan 43 desa yang tersebar
di seluruh Kota Denpasar.
masing-masing
dinas
pemerintah
2.
KAJIAN
Di
PUSTAKA
Kota
Denpasar terdapat koordinator yang khusus
Pola Jaringan Komunikasi Organisasi
untuk menerima dan merespon laporan yang disampaikan
oleh
masyarakat
melalui
Komunikasi sudah menjadi dasar dari kehidupan
manusia
dan
ada
di
setiap
program PRO Denpasar+ tersebut. Selain itu,
tindakan
dalam mengelola program ini, Pemerintah
Sebuah
Kota Denpasar juga melibatkan instansi luar
sejumlah orang yang menduduki posisi,
seperti PT. Telkom, pihak kepolisian dan
jabatan
PLN.
komunikasi menjadi sangat penting dalam
Perbandingan laporan masyarakat yang sudah
ditindaklanjuti
ditindaklanjuti
oleh
dan
belum
Pemerintah
Kota
Denpasar memperlihatkan bahwa adanya tanggapan cepat oleh pemerintah untuk merespon
pengaduan
dari
masyarakat.
Dilihat pula dari banyaknya dinas dan instansi yang terkait untuk penanganan laporan dari masyarakat
melalui
Program
PRO
peneliti tertarik untuk meneliti pola jaringan komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar dalam mengelola program PRO
Denpasar+.
Bahwa
seperti
yang
diketahui dalam menjalankan program PRO Denpasar+
pemerintah
terus
melakukan
tanggapan dan dapat memproses laporan dalam kurun waktu satu sampai tiga hari serta
pemerintah
melibatkan
instansi terkait lainnya laporan
yang
Denpasar+.
masuk
berbagai
untuk mengatasi melalui
PRO
dilakukan
organisasi
atau
oleh
tentunya
peranan
manusia.
terdiri
tertentu.
dari
Peran
sebuah
organisasi
untuk
memudahkan
jalannya
pertukaran
pesan
antara
satu
individu dengan individu yang lain. Dengan adanya pertukaran pesan tersebut dalam sebuah organisasi, akan muncul sebuah istilah yang dinamakan jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi adalah gambaran how say to whom (siapa berbicara kepada siapa) dalam suatu sistem sosial. Manusia
Denpasar+ yang dapat memroses laporan yang masuk hanya dalam waktu satu hari,
yang
cenderung
lebih
sering
berkomunikasi dengan anggota-anggota lain dari
organisasi,
terbentuklah
jaringan
kelompok. Organisasi biasanya terdiri dari atas kelompok-kelompok yang lebih kecil yang saling terhubung dalam kelompok yang lebih
besar
(Littlejohn,
dalam
jaringan
2009:370).
organisasi Muhammad
(2014:102) menyebutkan ada enam peranan jaringan komunikasi yaitu : a. Opinion leader merupakan orang yang memimpin
suatu
organisasi
secara
informal. Pimpinan tersebut mendekatkan diri dengan bawahannya dengan cara
membimbing tingkah laku para bawahan
f. Isolate adalah individu yang berada jauh
dan mempengaruhi keputusan mereka.
dengan
b. Gate keepers merupakan seseorang yang
kelompok
merupakan
organisasi
bagian
dari
tetapi
kelompok
memiliki tugas untuk mengontrol arus
tersebut. Individu ini cenderung dijauhkan
informasi yang keluar dan masuk diantara
oleh rekannya dan menyembunyikan diri
anggota
dari organisasi tersebut.
organisasi.
Mereka
juga
menyampaikan pesan dari satu individu
Beberapa hal yang dilakukan dalam
kepada individu lainnya dan berada di
analisis jaringan komunikasi adalah (1)
tengah suatu jaringan. Gate keepers
mengidentifikasi klik dalam suatu sistem;
dapat memilih informasi yang masuk
(2)
sehingga arus informasi yang terdapat di
seseorang dalam jaringan komunikasi
dalam jarngan tersebut tidak terlampau
dalam
banyak.
diklasifikasikan;
c. Cosmopolites adalah seseorang yang memiliki
peran
enam
berbagai
peranan
peran dan
indikator
khusus
yang (3)
telah
mengukur
(indeks)
struktur
hubungan
komunikasi, seperti keterhubungan klik,
diantara organisasi dan lingkungannya.
keterbukaan klik, keintegrasian klik dan
Melakukan komunikasi dua arah dengan
sebagainya.
mengumpulkan informasi dari sumber
komunikasi adalah bagian dari sistem
yang
(sub
ada
di
memberikan
menjalin
mengidentifikasi
dalam
lingkungan
informasi
dan
mengenai
Klik
sistem)
anggotanya
dalam
di
jaringan
mana
relatif
anggota-
lebih
sering
organisasi kepada individu tertentu pada
berinteraksi satu sama lain dibandingkan
lingkungannya.
dengan anggota-anggota lainnya dalam
d. Bridge merupakan orang yang memiliki peran
untuk
menjembatani
atau
menghubungkan satu kelompok dengan kelompok
lainnya
di
dalam
sistem komunikasi (Rogers dan Kancaid,
jaringan
1981 dalam Hadi).
3.
METODELOGI PENELITIAN
tersebut. Individu ini dapat saling memberi Jenis
informasi di antara kelompok-kelompok dan
mengkoordinasi
kelompok
yang
e. Liaison
adalah
merupakan
individu
anggota
yang
bukan
organisasi
tetapi
memiliki peran yang hamipir sama dnegan bridge
yakni
menghubungkan
satu
kelompok dengan kelompok lainnya di dalam jaringan.
penelitian
ini
adalah
penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma
terdapat di dalam jaringan tersebut.
dari
primer
post-positivist.
dari
penelitian
ini
Sumber
data
adalah
hasil
wawancara yang dilakukan peneliti kepada informan
di
internal
pemerintah
Kota
Denpasar yang berkaitan dengan program PRO Denpasar+. Sumber data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini adalah
melalui berbagai referensi yaitu pengambilan
ditinjau
data tertulis yang dilakukan secara langsung
verifikasi PRO
di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik
yang terkait untuk ditindaklanjuti.
Kota Denpasar serta didapatkan pula melalui
dan
didisposisikan
oleh
Denpasar+ kepada
Program
PRO
tim
Instansi
Denpasar+
buku, literatur artikel, serta situs di internet
menggantikan menu kritik dan saran yang
yang berkenaan dengan penelitian yang
ada
dilakukan. Unit analisis dalam penelitian ini
Denpasar terdahulu. Sebelumnya, menu kritik
adalah pemerintah Kota Denpasar.
dan
pada
saran
setiap
website
pada
dinas
website
Kota
kedinasan
digunakan untuk menampung laporan dari Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data model Miles and Huberman. Teknik analisa data tersebut terdiri dari tiga tahap, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
masyarakat yang ditujukan langsung kepada dinas terkait. Pada menu kritik dan saran tersebut,
proses
berlangsung
hanya
terkait,
pelapor
umpan
tidak
balik
arah.
Setelah
menerima dari
hal
adanya
pemerintah. tersebut,
PRO
Denpasar+ hadir di masyarakat dan telah memiliki
Program Pengaduan Rakyat Online
satu
yang
laporan tersebut ditindaklanjuti oleh dinas
Dilatarbelakangi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
komunikasi
dasar
hukum,
yakni
Peraturan
Walikota No. 45 tahun 2013.
Denpasar+ (PRO Denpasar+) merupakan
Program
PRO
Denpasar+
salah satu program pengaduan masyarakat
merupakan salah satu program pemerintah
secara online yang terbentuk dan mulai
yang
berfungsi pada tahun 2013. Program ini
teknologi masa kini, maka dari itu program ini
merupakan salah satu bentuk komitmen dari
dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk
Pemerintah Kota Denpasar dalam aspek
penggunaan media baru oleh pemerintah.
pelayanan
pemerintah
Keberadaan program ini juga bagian terkecil
menitikberatkan program ini pada Dinas
dari perwujudan program Pemerintah Kota
Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota
Denpasar yang menjadikan teknologi sebagai
Denpasar sebagai pengelola utama program
salah
tersebut. Aplikasi PRO Denpasar+ berupaya
program
untuk menjembatani partisipasi publik dalam
kemunculan
pembangunan daerah antara masyarakat
website dan telah terintegrasi dengan seluruh
umum dengan Pemerintah Kota Denpasar.
SKPD hingga masuk ke beberapa desa dan
Masyarakat
lurah di Kota Denpasar.
masyarakat
umum
dan
dapat
memberikan
pelaporan tentang pembangunan yang akan
bergantung
satu
basis
pada
perkembangan
pergerakannya,
Denpasar program
Smart ini
City.
adalah
yakni Awal berupa
Saat
ini
PRO
Denpasar+
terus
individu dalam organisasi tersebut sebagai
mengembangkan jangkauannya. Masyarakat
berikut:
dapat melaporkan berbagai keluhan, kritik
1. Opinion leader
dan saran tidak hanya melalui website namun dapat
pula
sosial
PRO
facebook
dan
melaksanakan pengelolaan program PRO
instagram atau mengunduh aplikasi PRO
Denpasar+, peran opinion leader dijalankan
Denpasar+ dalam smart phone berbasis
oleh Walikota Denpasar. Seluruh pergerakan
android. Pada website PRO Denpasar+
yang dilakukan dalam rangka mengelola
masyarakat dapat mengetahui regulasi, buku
program PRO Denpasar+ mengacu pada
informasi
Denpasar+
melalui yakni
dan
mengatur
media
Dalam struktur organisasi pemerintah
twitter,
standar
mengenai
Kota
Denpasar
pusat
yang
yang
terbentuk
menggagas
dalam
pelayanan
yang
satu
Program
PRO
tersebut, yakni Walikota Denpasar. Sebagai
Denpasar+. Dalam aplikasi yang diunduh
pimpinan
melalui smart phone, PRO Denpasar+ tidak
memberikan arahan, masukan, kritik dan
hanya memfokuskan pada aspek pengaduan
saran sesuai dengan tujuan dicanangkannya
masyarkat namun pada aplikasi yang dapat
program tersebut. Seluruh pihak yang terlibat
diunduh melalui android, PRO Denpasar+
dalam pengelolaan program PRO Denpasar+
telah berkembang menjadi aplikasi pelayanan
tersebut bekerja sesuai dengan arahan dan
masyarakat yang memberikan masyarakat
masukan
berbagai informasi mengenai Denpasar.
Denpasar. Di
tertinggi,
yang
Walikota
program
diberikan
internal
Dinas
oleh
Denpasar
Walikota
Kominfo
Kota
Pola Jaringan Komunikasi Pemerintah
Denpasar yang merupakan dinas pengelola
Kota Denpasar dalam Mengelola Program
utama
PRO Denpasar+
terdapat peran opinion leader. Peran tersebut
Penelitian ini menganalisa peran dari masing-masing
individu
yang
Program
PRO
Denpasar+,
juga
dijalankan oleh Kepala Dinas Kominfo selaku
tergabung
pimpinan tertinggi dinas tersebut. Kepala
dalam organisasi pemerintah Kota Denpasar
dinas memberikan arahan, bimbingan serta
yang melaksanakan tugas untuk mengelola
memantau
program PRO Denpasar+. Beberapa individu
koordinator DCM dan DCM Squad dalam
memerankan lebih dari satu peran yang
mengelola program tersebut.
menyusun pola jaringan dalam organisasi
2. Gate keepers
langsung
pergerakan
dari
tersebut. Peneliti menjabarkan peran dari
Dalam pengelolaan program PRO
masing-masing individu berdasarkan analisa
Denpasar+, peran gate keepers dilakukan
jaringan
Muhammad
oleh Koordinator DCM dan seluruh tim di
yang membagi peran setiap
Damamaya Cyber Monitor yang biasa disebut
komunikasi
(2014;102)
dalam
dengan DCM Squad. Peran ini dilakukan
pada saat laporan masyarakat sampai pada
setiap instansi yang ada di Kota Denpasar.
instansi yang berkaitan untuk menindaklanjuti
Seluruh
laporan tersebut. Koordinatior DCM dan DCM
pengantar
Squad mengetahui dan memantau setiap
informasi yang disampaikan oleh masyarakat.
pergerakan yang dilakukan oleh masing-
Koordinator DCM memimpin DCM
individu dan
ini
berperan
penerusan
laporan
Squad
masyarakat dan memberikan arahan apabila
mengkoordinasikan
ada tindakan yang tidak sesuai dengan SOP
penindaklanjutan laporan yang masuk dan
yang telah dibuat dan membantu instansi lain
diteruskan ke instansi terkait. Masing-masing
apabila mengalami kendala dalam merespon
Koordinator
laporan masyarakat.
instansi mengkoordinir tim PRO Denpasar+
3. Cosmopolites
di masing-masing instansi tersebut untuk cosmopolities
ini
membantu
dan
masing instansi pada saat merespon laporan
Peran
dan
sebagai
PRO
untuk
setiap
Denpasar+
proses
di
setiap
dalam
penindaklanjutan laporan yang diteruskan
pemerintah Kota Denpasar dijalankan oleh
dari tim pusat. Di antara Koordinator DCM
DCM Squad, Koordinator DCM, Koordinator
dan koordinator PRO Denpasar+ di masing-
PRO Denpasar+ di setiap instansi. DCM
masing instansi dapat bertukar informasi baik
Squad bersama Koordinator DCM melakukan
secara formal maupun informal.
komunikasi dua arah dengan masyarakat
5. Liaison
yang dapat disebut sebagai lingkungan. DCM
Berbagai akun media sosial yang
Squad dan Koordinator DCM bekerja sama
mengatasnamakan
untuk
dan
bersifat tidak resmi berperan sebagai liaison
informasi yang disampaikan oleh masyarakat
karena akun tersebut secara tidak langsung
melalui PRO Denpasar+. Pada internal DCM
menghubungkan antara pemerintah dengan
Squad,
masyarakat.
merespon
seluruh
masing-masing
laporan
individu
dapat
Kota
Denpasar
Masyarakat
yang
dan
kurang
menginformasikan langsung seluruh pesan
mengetahui keberadaan PRO Denpasar+
baik
dan
kepada
masyarakat,
dimana
DCM
media
sosial
resmi
kemudian
Squad berperan sebagai admin, dan dapat
menyampaikan laporan mereka terkait Kota
pula berkomunikasi secara langsung kepada
Denpasar kepada akun media sosial yang
masing-masing instansi untuk melakukan
mengatasnamakan Kota Denpasar. DCM
koordinasi
Squad dengan aktif memantau seluruh akun
penindaklanjutan
laporan
dari
masyarakat.
media sosial yang mengatasnamakan Kota
4. Bridge
Denpasar untuk melihat laporan masyarakat
Dalam menangani Program PRO Denpasar+,
bagian
pemerintah
yang
yang masuk dan memindahkan laporan tersebut ke dalam PRO Denpasar+ untuk
berperan sebagai bridge adalah Koordinator
ditindaklanjuti.
DCM dan koordinator PRO Denpasar+ di
6. Isolate
Dalam
sturktur
pemerintah
Kota
Denpasar dalam mengelola PRO Denpasar+
Dari mengenai
penelitian pola
yang
jaringan
dilakukan komunikasi
tidak ada individu yang berperan sebagai isolate. Seluruh individu bekerja aktif sesuai dengan peran dan jabatan yang disandang. Berikut
disajikan
gambar
pola
jaringan komunikasi internal Pemerintah Kota Denpasar dalam mengelola program PRO Denpasar+:
Gambar. 1 Pola Jaringan Komunikasi Internal Pemerintah Kota Denpasar
Keterangan: 1.
Walikota Denpasar
pemerintah Kota Denpasar dalam mengelola
2.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika
program
dan Statistik Kota Denpasar
kesimpulan bahwa pola jaringan komunikasi
Koordinator DCM atau Koordinator PRO
internal Pemerintah Kota Denpasar dalam
Denpasar+ pusat
mengelola
4.
DCM Squad
membentuk empat klik yang menggambarkan
5.
Masyarakat
kecendrungan interaksi yang dilakukan oleh
6.
Media sosial yang mengatasnamakan
anggota organisasi, baik di antara atasan
Kota Denpasar
dengan bawahan dan sebaliknya, maupun di
Pimpinan instansi selain Dinas Kominfo
antara anggota yang memiliki tingkat jabatan
yang menggunakan PRO Denpasar+
yang sama. Klik pertama (Klik 1) dibentuk
Koordinator
3.
7.
8.
instansi
9.
Denpasar+
program
PRO
dapat
ditarik
Denpasar+
Denpasar+
pada
oleh interaksi di antara Walikota Denpasar,
menggunakan
PRO
Kepala Dinas Kominfo Kota Denpasar dan
PRO
yang
PRO
Denpasar+ selain Dinas Kominfo
Koordinator DCM atau Koordinator PRO
Tim PRO Denpasar+ pada instansi yang
Denpasar+ pusat. Klik kedua (Klik 2) dibentuk
menggunakan PRO Denpasar+ selain
oleh interaksi di antara Koordinator DCM atau
Dinas Kominfo
Koordinator PRO Denpasar+ pusat dengan tim PRO Denpasar+ pusat atau DCM Squad.
5.
KESIMPULAN
Klik ketiga (Klik 3) dibentuk oleh interaksi di
antara
Pimpinan
instansi
lainnya
yang
Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen A.
menggunakan PRO Denpasar+, Koordinator
(2009).
PRO Denpasar+ di instansi lain serta tim
Human Communication). Jakarta : Salemba
pendukung
Humanika.
dari
instansi
tersebut.
Klik
Teori
Komunikasi
(Theories
Of
terakhir, yakni klik keempat (Klik 4) dibentuk oleh interaksi di antara kepala Dinas Kominfo
Masmuh,
Kota Denpasar, pimpinan instansi lainnya
Organisasi
yang
Praktek. Malang: UMM Press.
menggunakan
PRO
Denpasar+,
Abdullah. dalam
(2008). Perspektif
Komunikasi Teori
dan
Koordinator DCM dan Koordinator PRO Denpasar+
di
instansi
lainnya
yang
Muhamad,
Arni,
(2014).
Komunikasi
menggunakan program tersebut.
Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Pawito.
(2017).
Penelitian
Komunikasi
Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara. Buku: Arifin,
Anwar.
(Sebuah
(2006).
Pengantar
Ilmu
Komunikasi
Ringkas).
Jakarta:
Pujilkesono,
Sugeng.
(2015).
Metode
Penelitian Komunikasi Kualitatif. Jawa Timur: Kelompok Intrans Publishing.
Rajawali.
Pengantar Ilmu
Robbins, Stepphen & Judge, Timothy A.
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
(2012). Perilaku Organisasi (Buku 2). Jakarta:
Persada.
Salemba Empat.
Cangara, Hafied. (2011).
Hardiyansyah.
(2015).
Komunikasi
Jurnal Online:
Pelayananan Publik (Konsep dan Aplikasi). Hadi, Agus Purbathin. Analisis Jaringan
Yogyakarta: Gava Media.
Komunikasi pada Kelompok Wanita Tani Harun, Rochajat & Ardianto, Elvinaro. (2012).
Mekarsari Kecamatan Dramaga Kabupaten
Komunikasi
Bogor. Diakses pada tanggal 30 Maret 2017
Pembangunan
Perubahan
Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
pukul
18.00,
dari
suniscome.50webs.com/data/download/020% Kriyantono, Rachmat. (2012). Teknik Praktis
20Jaringan%20Komunikasi.pdf
Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sumber lain:
https://denpasarkota.go.id/index.php/selayan g-pandang/5/Denpasar-Sekilas, diakses pada tanggal 2 Mei 2017 pukul 20.00.
https://pengaduan.denpasarkota.go.id/profil.p hp, diakses pada tanggal 3 Mei 2017 pukul 20.00.
https://kominfo.denpasarkota.go.id/, pada tanggal 3 Mei 2017 pukul 20.05.
diakses