PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA SISWA KELAS VA SD CAHAYA NUR KUDUS JAWA TENGAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Leonardus Gangga Setiyanto NIM. 091134034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
., M.A.
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN dan MOTO Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus juru selamatku, Bunda Maria teladan dan penolongku, Santo Leonardus pelindungku. Ayahku Nicolaus Tujiyantono dan Ibuku Yuliana Sarjiyem. Kakakku Nicodemus Yordan Adheyanto dan Brigita Krisnilasari Yulianto. Simbah Putri Maria Daliyah. Sahabat-sahabatku Almamaterku.
Moto: Keberhasilan bukan untuk diramalkan, tetapi untuk dibangun. (Mario Teguh) Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang. (William J. Siegel) Kerjakanlah,
Wujudkanlah,
Raihlah
cita-citamu
dengan
memulainya dari bekerja bukan hanya menjadi beban di dalam impianmu. (Putu Sutrisna)
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya oeang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 10 Maret 2014 Penulis
Leonardus Gangga Setiyanto
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Leonardus Gangga Setiyanto NIM
: 091134034
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA SISWA KELAS VA SD CAHAYA NUR KUDUS JAWA TENGAH Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam
bentuk
pengkajian
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 10 Maret 2014 Yang menyatakan
Leonardus Gangga Setiyanto
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA SISWA KELAS VA SD CAHAYA NUR KUDUS JAWA TENGAH
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kabupaten Kudus tentang materi menghitung volume kubus dan balok menggunakan pendekatan PMRI semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa VA SD Cahaya Nur Kabupaten Kudus semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 32 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan tes tertulis, pengamatan keaktifan, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keaktifan belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan adalah sebesar 22% siswa yang aktif. Pada siklus I telah meningkat menjadi 31%. Pada siklus II penelitian ini berhasil meningkat menjadi 51%. Sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan adalah sebesar 68,41. Pada siklus I telah meningkatkan rata-rata prestasi belajar siswa menjadi sebesar 75,59. Pada siklus II penelitian ini, berhasil meningkatkan rata-rata kelas menjadi 86,16. Peningkatan prestasi belajar ditandai dengan naiknya dari kondisi awal 41% ke siklus I mencapai 59% dan meningkat menjadi 86% pada akhir siklus II.
Kata kunci : pendekatan PMRI, keaktifan belajar siswa, prestasi belajar.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INCREASING OF STUDENTS’ ACTIVITY AND STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN MATHEMATICS LEARNING USING PMRI APPROACH FOR VA GRADE OF SD CAHAYA NUR KUDUS CENTER JAVA The purpose of this research is to know the increasing of students’ activity and students’ learning achievement for VA grade students of SD Cahaya Nur kabupaten Kudus about measuring cube and balok using PMRI approach in the odd semester 2013/2014. The genre of this research is class research activity. The subject of the research was the VA grade students of SD cahaya Nur kabupaten Kudus in odd semester 2013/2014. If consists of 32 students. The research was done in two cycles. Every cycle consisted of planning, implementing, observing and reflecting. The data were collected/gathered by using written test, observing the activity and interview. Then, the data analized in qualitative descriptive. The prosentage of students learning activity before the research was 22% of the students were active. In the first cycle, increasing into 31%. And the seconf cycle, the achievement increased into 51%, and it was succed. The average of the score of the students achievement before the research is 68,41. In the first cycle increased into 75,59. In the second cycle succed, the score increased 86,16. The increasing of the students achievement was syimbolized by increasing the students achievement in the first cycle was 41% then into 59% and increased 86% in the end of the second cycle.
Keyword : PMRI approach, students’s learning activity, students’s achievement.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dan petunjuk serta kekuatan sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi denganjudul
Peningkatan
Keaktifan
dan
Prestasi
Belajar
Matematika
Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas VA SD Cahaya Nur Semester Gasal. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. 2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J, S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD. 3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing I. 4. Ibu Andri Anugrahana, S. Pd., M. Pd. selaku dosen pembimbing II. 5. Semua dosen serta karyawan PGSD yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 6. Petugas perpustakaan USD yang membantu menyediakan sumber refrensi bagi karya ilmiah saya. 7. Suster BSL. Yohanita, PI, S.Ag. selaku kepala SD Cahaya Nur Kudus yang telah membantu dan mengijinkan saya dalam penelitian. 8. Bapak Nicolaus Tujiyantono, Ibu Yuliana Sarjiyem, Kakakku Nicodemus Yordan Adheyanto, dan Brigita Krisnilasari Yulianto yang selalu ada di saat suka dan duka, selalu mendoakan saya setiap hari, selalu memberi banyak hal selama hidupku ini. 9. Alm. Simbah Kakung dan Simbah Putri Tomo Irana, Alm. Simbah Kakung Wiryoutama yang selalu mendoakan aku, agar aku berhasil menghadapi perjalanan hidup di dunia ini. Keluarga besar Alm. Tomo Irana dan Keluarga Besar Alm. Wiryoutama yang selalu memberi dukungan serta doanya. 10. Teman kelas B dan teman angkatan 2009 yang selalu membantu dan memberikan semangat.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya ilmiah saya ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi peningkatan dan perbaikan dalam karya ilmiah ini. Semoga karya ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 10 Maret 2014
Leonardus Gangga Setiyanto
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................... v MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii PRA KATA ............................................................................................................ ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Perumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3
Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
1.4
Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
1.5
Pembatasan Masalah ................................................................................ 7
1.6
Pemecahan Masalah ................................................................................. 8
1.7
Batasan Pengertian ................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1
Landasan Teori......................................................................................... 9
2.1.1
Keaktifan Belajar ................................................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar ............................................................ 9 2.1.1.2 Indikator Keaktifan Belajar ............................................................ 10 2.1.1.3 Cara mengukur keaktifan belajar siswa .......................................... 11
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2
Prestasi belajar ..................................................................................... 12
2.1.2.1 Pengertian prestasi belajar .............................................................. 12 2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ........................ 11 2.1.3
PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) ........................... 13
2.1.3.1 Pengertian PMRI............................................................................. 13 2.1.3.2 Karakteristik PMRI ......................................................................... 15 2.1.3.3 Aspek Pembelajaran Matematika menggunakan Pendekatan PMRI .. 17 2.1.3.4 Langkah-langkah Pembelajaran PMRI ........................................... 18 2.1.4
Hakikat Matematika ............................................................................ 19
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Matematika ............................................ 19 2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika................................ 20 2.1.4.3 Materi Volume Kubus dan Balok ................................................... 22 2.2
Hasil Penelitian yang relevan.................................................................. 24
2.3
Kerangka Berpikir .................................................................................. 27
2.4
Hipotesis Tindakan ................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian....................................................................................... 29
3.2
Setting Penelitian ................................................................................... 31
3.3
Rencana Tindakan .................................................................................. 32
3.3.1
Persiapan Penelitian ............................................................................. 32
3.3.2
Rencana Tindakan Setiap Siklus ......................................................... 33
3.3.2.1 Rencana Tindakan Siklus I ............................................................. 33 1) Rencana Tindakan ...................................................................... 33 2) Pelaksanaan Tindakan ................................................................ 33 3) Pengamatan ................................................................................ 34 4) Refleksi ...................................................................................... 35 3.3.2.2 Rencana Tindakan Siklus II ............................................................ 35 1) Rencana Tindakan ...................................................................... 36 2) Pelaksanaan Tindakan ................................................................ 36 3) Pengamatan ................................................................................ 37
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Refleksi ...................................................................................... 38 3.4
Intrumen Penelitian ................................................................................ 38 1. Non Tes .............................................................................................. 39 2. Tes Tertulis......................................................................................... 40
3.5
Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 41 1.
Observasi ........................................................................................... 41
2.
Tes ..................................................................................................... 41
3.
Wawancara ........................................................................................ 41
3.6
Validitas Dan Reabilitas Instrumen Penelitian ...................................... 43
3.6.1
Validitas Instrumen Penelitian ............................................................ 43
3.6.2
Validitas Instrumen Observasi............................................................. 44
3.6.3
Validitas Perangkat Pembelajaran ....................................................... 45
3.6.4
Validitas Instrumen Soal ..................................................................... 46
3.6.5
Reabilitas ............................................................................................. 47
3.7
Analisis Data .......................................................................................... 48
3.7.1
Kriteria Keberhasilan .......................................................................... 48
3.7.2
Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa .............................. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Penelitian ............................................................................... 51
4.1.1
Pelaksanaan Siklus I ............................................................................ 51
4.1.1.1 Perencanaan Siklus I ....................................................................... 51 4.1.1.2 Pelaksanaan Siklus I ....................................................................... 52 4.1.1.3 Pengamatan Siklus I........................................................................ 54 4.1.1.4 Refleksi Siklus I .............................................................................. 54 4.1.2
Pelaksanaan Siklus II ........................................................................... 55
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II...................................................................... 55 4.1.2.2 Pelaksanaan Siklus II ...................................................................... 56 4.1.2.3 Pengamatan Siklus II ...................................................................... 58 4.1.2.4 Refleksi Siklus II ............................................................................ 58 4.2
Hasil Penelitian ...................................................................................... 59
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.2.1
Keaktifan Belajar Siswa ...................................................................... 59
4.2.2
Prestasi Belajar Siswa.......................................................................... 71
4.3
Pembahasan............................................................................................ 75
4.3.1
Keaktifan Belajar Siswa ...................................................................... 75
4.3.2
Prestasi Belajar Siswa .......................................................................... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan ............................................................................................ 78
5.2
Saran ...................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 82
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
HALAMAN Tabel 3.1 Peubah dan Instumen Penelitian Keaktifan dan Prestasi Belajar ......... 38 Tabel 3.2 Tabel Lembar Penilaian Kektifan Belajar Siswa ................................. 39 Tabel 3.3 Kriteria Hasil Penilaian Keaktifan ....................................................... 40 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus I ........................................................... 40 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 41 Tabel 3.6 Lembar Wawancara Siswa ................................................................... 42 Tabel 3.7 Lembar Wawancara Guru .................................................................... 42 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Lembar Pengamatan ................ 44 Tabel 3.9 Kriteria Validasi Instrumen Observasi ................................................. 44 Tabel 3.10 Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ...................... 45 Tabel 3.11 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ......................................... 45 Tabel 3.12 Kriteria Kualifikasi Reabilitas Instrumen .......................................... 47 Tabel 3.13 Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ............. 48 Tabel 4.1 Tabel Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ...................................... 63 Tabel 4.2 Tabel Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus II..................................... 65 Tabel 4.3 Tabel Rangkuman Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan II................. 66 Tabel 4.4 Tabel Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ......................................... 71 Tabel 4.5 Tabel Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II ......................................... 72 Tabel 4.6 Tabel Rangkuman Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II .................... 73
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian Terdahulu ................................................ 26 Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis & MC. Tagart .................................... 30 Gambar 4.1 Grafik Hasil Keaktifan Belajar Siswa Setiap Indikator Siklus I dan Siklus II ........................................................................................... 62 Gambar 4.2 Grafik Hasil Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ........................................................................................... 68 Gambar 4.3 Gambar Hasil Pedoman Wawancara Siswa .................................... 70 Gambar 4.4 Gambar Hasil Pedoman Wawancara Guru ..................................... 70 Gambar 4.5 Grafik Hasil Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ........................................................................................... 74
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN HALAMAN Lampiran 1. Silabus ............................................................................................. 86 Lampiran 2.RPP ................................................................................................... 93 Lampiran 3.LKS ................................................................................................. 110 Lampiran 4. Materi Mencari Kubus dan Balok ................................................. 118 Lampiran 5. Soal Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II .................................... 122 Lampiran 6. Lembar Keaktifan Belajar Siswa ................................................... 129 Lampiran 7. Lembar Validitas Soal Evaluasi .................................................... 136 Lampiran 8. Lembar Reabilitas Soal Evaluasi ................................................... 141 Lampiran 9. Hasil Evaluasi Siswa (Hasil Kognitif, Afektif, Psikomotorik) ...... 143 Lampiran 10. Surat Perizinan Penelitian ............................................................ 156 Lampiran 11. Surat Telah Melakukan Penelitian ............................................... 158 Lampiran 12. Foto-Foto Penelitian .................................................................... 160 Lampiran 13. Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 163
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Berkembangnya negara untuk maju ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan mengambil peran penting dalam proses mewujudkan kebebasan manusia sejati. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002 : 263). Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan bakat, kemampuan, akal, dan budinya. Manusia dapat mengembangkan aspek yang ada didalam dirinya secara optimal, salah satunya adalah keaktifan. Keaktifan belajar siswa akan muncul bila ada dorongan dari dalam diri seseorang
dan
komponen-komponen
pendidikan
yang
mendukung
perkembangan keaktifan belajar seseorang. Fungsi sekolah sebagai tempat menumbuh kembangkan keaktifan secara optimal. Mengembangan keaktifan ada banyak cara salah satunya adalah mempelajari matematika. Matematika adalah salah satu ilmu dasar untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata. Peran matematika sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanpa disadari manusia menerapkan ilmu matematika dalam kehidupan mereka seperti: penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan mengidentifikasi bangun datar.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut misalnya siswa, guru, kurikulum, pengelola sekolah, sarana dan proses. Salah satu komponen yang dapat meningkatkan pendidikan adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat meliputi pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, dan model pembelajaran, yang dapat mengembangkan keaktifan pada peserta didik. Pendidikan matematika pada jenjang pendidikan dasar mempunyai peranan yang sangat penting. Pendidikan matematika diberikan agar anak dapat berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta memiliki kemampuan bekerja sama (BNSP, 2006: 127). Selain itu matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di jenjang pendidikan sekolah dasar, bahkan juga digunakan sebagai salah satu mata pelajaran untuk Ujian Nasional (UN). Matematika bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek dalam diri manusia yang berkaitan dengan perhitungan angka, kemampuan menghitung
dan
menyelesaikan
permasalahan
sehari-hari
dengan
menghitung. Salah satu implikasi dari hasil penelitian tentang ilmu kognitif dalam pembelajaran matematika adalah proses pembelajaran seharusnya lebih menekankan pada makna dan pemahaman sejak usia sekolah dasar. Pemberian
tekanan
pada
makna
dan
pemahaman
tersebut
untuk
mengembangkan kemampuan berpikir anak dengan tingkat yang lebih tinggi (Suryadi, 2007: 174). Siswa dapat memahami konsep-konsep matematika dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya ketika
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar di kelas. Dengan menerapkan pengetahuan yang didapat, siswa dapat mengingat dalam jangka waktu yang lebih lama. Bahkan, tidak terlupakan daripada siswa hanya duduk kelas lalu mengerjakan soal-soal saja. Tanggal 14 Oktober 2013 peneliti melakukan pengamatan kondisi awal keaktifan belajar siswadi SD Cahaya Nur, guru matematika mengajarnya masih bersifat tradisional serta bersifat informatif, yaitu guru menggunakan metode ceramah. Siswa bersifat pasif, yaitu hanya duduk, mendengarkan, dan mencatat. Metode tersebut membuat siswa hanya membayangkan hal-hal yang diceritakan oleh gurunya, sehingga siswa tidak memiliki keaktifan untuk belajar, bahkan sebagian besar merasa bosan, mengantuk, dan mencari kesibukan sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan kondisi awal keaktifan belajar siswa tanggal 14 Oktober 2013 yang dilakukan di kelas VA SD Cahaya Nur pada mata pelajaran matematika, terdapat 7 siswa (22% dari 32 siswa) yang mendapat kriteria cukup aktif. Siswa yang mendapat kriteria kurang aktif sebanyak 23 siswa (72% dari 32 siswa), dan siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif sebanyak 2 siswa (6% dari 32 siswa).Hal ini membuktikan bahwa siswa kurang aktif untuk mengikuti kegiatan belajar, memaknai pengetahuan atau bahkan menerapkan pengetahuannya kedalam dunia nyata. Rendahnya prestasi belajar terlihat dari daftar nilai ulangan harian siswa yang memperoleh hasil di bawah KKM 75 pada tahun pelajaran 2011/2012 mencapai 49% atau 17 dari 35 siswa dan pada tahun pelajaran 2012/2013 mencapai 59% 19 dari 32 siswa. Hasil data kondisi awal yang diperoleh dari
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
daftar nilai ulangan harian siswa menunjukan nilai sebagian siswa masih di bawah KKM 75 mencapai 59% (19 siswa dari 32 siswa) dan 41% (13 siswa dari 32 siswa) yang tuntas dari KKM. Nilai rata-rata pada tahun pelajaran 2012/2013 adalah 68.41. Pendekatan
pembelajaran
yang
dirancang
untuk
mengatasi
pembelajaran tradisional dan bersifat informatif tersebut, namun dalam penelitian ini peneliti akan mencoba pendekatan PMRI yang dapat meningkatkan keaktifan siswa, dan mengajak siswa untuk memaknai pengetahuan yang mereka dapat serta menerapkan konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Supinah (2008: 7) mengungkapkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual atau realistik memberikan peluang pada peserta didik untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika. Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) dalam Suryanto (2010: 37) adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi dari realistic mathematics education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat Indonesia. Bertolak dari hasil latar belakang permasalahan mata pelajaran matematika di SD Cahaya Nur kelas VA maka peneliti mengambil judul “PENINGKATAN
KEAKTIFAN
DAN
PRESTASI
BELAJAR
MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI PADA SISWA KELAS VA SD CAHAYA NUR KUDUS JAWA TENGAH”. Diharapkan dengan mengunakan pembelajaran tersebut keaktifan dan prestasi belajar
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa meningkat sehingga siswa dapat memaknai pengetahuan dan menerapkan konsep-konsep Matematika dalam kehidupan sehari-hari.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dan pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah? 2. Bagaimana penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah? 3. Apakah penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya NurKudus Jawa Tengah? 4. Apakah penggunaan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah?
1.3
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah.
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan pendekatan PMRI dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah. 3. Untuk
mengetahui
apakah
penggunaan
pendekatan
PMRI dapat
meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah. 4. Untuk
mengetahui
apakah
penggunaan
pendekatan
PMRI dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah.
1.4
Manfaat Penelitian 1. Sekolah Bagi sekolah, menjadi tambahan sumber pengetahuan terkait dengan penelitian tindak kelas khususnya mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI. 2. Guru Bagi guru, memberikan inspirasi dalam mengajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI. 3. Siswa Bagi siswa, mendapatkan mengalaman belajar dengan pendekatan PMRI dan mengembangkan keaktifan pada mata pelajaran matematika.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Peneliti Bagi peneliti, memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian tindak kelas khususnya mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI.
1.5
Pembatasan Masalah Penelitian ini terbatas pada: 1. Keaktifan belajar siswa terlihat pada hasil pengamatan keaktifan belajar siswa pada kegiatan belajar matematika. 2. Prestasi belajar dibatasi nilai evaluasi siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PMRI. 3. Penelitian ini hanya dilakukan untuk mata pelajaran matematika kelas V SK 4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. KD 4.1 Menghitung volume kubus dan balok. 4. Pendekataan PMRI digunakan agar pembelajaran matematika pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. 5. Siswa SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah khususnya siswa kelas VA yang mengalami permasalahan keaktifan dan prestasi belajar matematika pada materi menghitung volume kubus dan balok. Peneliti akan melakukan penelitian untuk mengatasi permasalahan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.6
Pemecahan Masalah Masalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajar matematika materi menghitung volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 yang akan diatasi dengan menggunakan pendekatan PMRI.
1.7
Batasan Pengertian Batasan masalah pada penelitian tindakan kelas ini adalah 1. Keaktifan belajar siswa adalah sikap aktif dalam mengajukan pertanyaan, aktif dalam menjawab pertanyaan masalah, aktif dalam memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru, aktif dalam melakukan tugas, dan aktif dalam mencatat tugas yang diberikan. 2. Prestasi belajar adalah penguasaan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk mencapai keberhasilan individu pada bidang tertentu yang dinyatakan dalam bentuk nilai. 3. PMRI adalah pendekatan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran matematika yang mengikuti realistic mathematics education (RME) yang dikembangkan di Belanda yang memandang matematika adalah aktivitas manusia, yang pembelajaran menyajikan masalah kontekstual untuk memahami konsep abstrak.
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1
Keaktifan Belajar
2.1.1.1 Pengertian Keaktifan Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia/ KBBI (2002: 19) keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaaan dimana siswa dapat aktif. Ratmi dalam Sihantoro (2011: 12) menyatakan keaktifan memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar atau berusaha. Menurut Trinandita dalam Utami (2010 9-10) bahwa “hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Dimyati dan Mudjiono (2006: 44) menyatakan anak yang memiliki dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan aspirasinya sendiri disebut dengan anak aktif. Anak dapat dikatakan aktif dalam proses belajar mengajar, jika anak mampu mengidentifikasi, merumuskan, menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan pemaparan para ahli, penulis menyimpulkan keaktifan belajar siswa adalah kemapuan siswa dalam proses pembelajaran yang mengidentifikasi,
merumuskan,
menemukan
fakta,
menganalisis,
menafsirkan, dan menarik kesimpulan. Keaktifan siswa dalam kegiatan
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
belajar tidak lain untuk melatih siswa dalam meyusun dan membangun makna atas pengalaman baru. 2.1.1.2 Indikator Keaktifan Belajar Rohandi dalam Yulianto (2013: 7-8) menyatakan bahwa beberapa prinsip utama dalam pembelajaran meliputi: (1) Subyek pembelajaran adalah siswa, (b) belajar aktif dilakukan dengan cara melakukan sesuatu yang dijadikan suatu objek persoalan yang akan ditelusuri, (c) Belajar aktif lebih efektif bila dilakukan dalam kelompok agar tercipta interaksi yang multi arah, (d) Aktifitas siswa harus menyenangkan, menarik perhatian, menantang
untuk
ditelusuri
dan
penuh
dengan
peluang
untuk
mengembangkan kreatifitas (baik dalam berpikir maupun berkreasi). Menurut Suryosubroto
(2002: 71) siswa dikatakan aktif dalam
pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut: (1) Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pembelajaran, (2) Pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa, (3) Mencoba sendiri konsep-konsep, (4) Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya. Sedangkan menurut Dimyati & Mudjiono, (2006: 45) indikator keaktifan mencakup diantaranya: (1) Mencatat atau sekedar mendengarkan pemberitahuan, (2) Memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru, (3) Mencatat tugas yang diberikan dan mengerjakan tugas rumah, (4) Berdiskusi dalam kelompok, (5) Melibatkan diri dalam proses tanya jawab, (6) Terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran.
10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan indikator-indikator yang dikemukan oleh para ahli, peneliti merumuskan indikator keaktifan sebagai berikut: (1) Aktif dalam mengajukan pertanyaan (2) Aktif dalam menjawab pertanyaan masalah (3) Aktif dalam memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru (4) Aktif dalam melakukan tugas (5) Aktif dalam mencatat tugas yang diberikan. 2.1.1.3 Cara Mengukur Keaktifan Belajar Siswa Pada
penelitian
ini,
keaktifan
belajar
siswa
akan
diukur
menggunakan penilaian non tes. Masidjo (1995: 59) mengemukakan bahwa non tes merupakan rangkaian pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja dalam suatu situasi yang kurang distandarsasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok. Penilaian non tes dapat berupa pengamatan (observasi), catatan anekdot, daftar cek, skala nilai, angket, dan wawancara. Peneliti melakukan observasi untuk memperoleh data tentang keaktifan belajar siswa. Pengertian observasi menurut Zainal Arifin (2009: 153) adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Peneliti juga mengisi lembar pengamatan siswa selama melakukan kegiatan observasi. Selain menggunakan observasi, untuk mengetahui keaktifan belajar siswa dilakukan kegiatan wawancara terhadap siswa dan guru. Hasil dari kegiatan wawancara digunakan untuk
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mendukung hasil observasi keaktifan belajar siswa. Menurut Wijaya Kusumah (2010: 77) wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subyek, sehingga segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik. 2.1.2
Prestasi Belajar Siswa
2.1.2.1 Pengertian Prestasi Belajar Menurut Winkel (1996: 162) bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Darsono (2000: 100) menyatakan prestasi belajar siswa merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan atau kognitif, ketrampilan atau psikomotorik, dan nilai sikap atau afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan. Masidjo (1995: 40) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang khas, yang dilakukan secara sengaja sebagai hasil suatu pengukuran. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk mencapai keberhasilan individu pada bidang tertentu yang dinyatakan dalam bentuk nilai. 2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Menurut Slameto (2003: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) Faktor internal terdiri dari faktor: faktor jasmaniah dan faktor psikologis. 2) Faktor eksternal terdiri dari faktor: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Menurut Arikunto dalam Adheyanto (2013: 19-20) beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah: 1) Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam siswa, terdiri dari: faktor biologis (seperti: usia, kematangan dan kesehatan), faktor psikologis (seperti: kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar. 2) Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa terdiri dari: faktor manusia (baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat), faktor non manusia (seperti: alam dan lingkungan fisik) Berdasarkan uraian diatas, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal yang berasal dari sekitar siswa itu sendiri. 2.1.3
PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia)
2.1.3.1 Pengertian PMRI Pendekatan PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia) merupakan suatu gerakan pendekatan pembelajaran maematika yang diprakarsai oleh seorang profesor matematika dari ITB (Institut Teknik Bandung) yaitu Prof. R.K. Sembiring (Wijaya, 2012: 3). Pendekatan pembelajaran ini mengajarkan matematika yang dapat dibayangkan dan
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
disenangi oleh peserta didik (Hadi, Majalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia, 2010). Pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) merupakan pengembangan dari realistic mathematics education (RME)
yang
berasal
dari
Belanda.
Menurut
Muhsetyo
dalam
Wahyuningtyas (2012: 10) RME disebut pematikaan, yaitu pembelajaran matematika secara kontekstual, yaitu mengaitkannya dengan situasi dunia nyata di sekitar siswa atau keadaan kehidupan sehari-hari. Dalam majalah PMRI, Hadi (2010: 4) mengungkapkan bahwa PMRI ini menawarkan cara mengajar matematika yang bertujuan membantu peserta
didik
memahami
matematika
atau
menemukan
kembali
matematika (reinveting mathematic) melalui pembelajaran interaktif berpusat pada masalah. Siswono (2006: 2) mengemukakan bahwa PMRI merupakan teori pendidikan matematika yang dikembangkan dengan situasi dan kondisi serta konteks di Indonesia, sehingga diberi akhiran “Indonesia”. Pendapat Wijaya (2011: 12) dalam pendidikan matematika realistik, permasalahan nyata atau permasalahan realita digunakan sebagai pondasi dalam membangun konsep matematika atau sumber untuk belajar. Sedangkan Suryanto (2010: 37) berpendapat Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi dari realistic mathematics education yang telah diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi dan kehidupan masyarakat Indonesia. PMRI sangat memperhatikan bahwa objek kajian matematika adalah absrak, sesuatu yang tidak dapat ditawar, tetapi memperhatikan
14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perkembangan jiwa anak yang menuntut adanya langkah-langkah yang mengantar anak memahami objek yang abstrak. Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa PMRI adalah pendekatan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran matematika yang mengikuti realistic mathematics education (RME) yang dikembangkan di Belanda yang memandang matematika adalah aktivitas manusia, yang pembelajaran menyajikan masalah kontekstual untuk memahami konsep abstrak. 2.1.3.2 Karakteristik PMRI Suryanto (2010: 44) menjelaskan karakteristik PMRI sebagai berikut: 1) Menggunakan masalah kontekstual (the use of context) Pembelajaran ini menggunakan masalah kontekstual, terutama pada taraf penemuan konsep baru, sifat-sifat baru, atau prinsip-prinsip baru. Konteks yang dimaksud adalah lingkungan siswa yang nyata, baik aspek budaya maupun aspek geologis. Masalah kontekstual dikemukakan
di
awal
pembelajaran
dengan
maksud
untuk
memungkinkan siswa membangun dan menemukan suatu konsep, definisi, operasi atau sifat matematis, serta cara pemecahan masalahnya. Selain itu, masalah kontekstual dapat juga ditengah pembelajaran yang dimaksudkan untuk “memantapkan” apa yang telah dibangun. Sedangkan jika diterapkan di akhir pembelajaran bertujuan
untuk
mengembangkan
kemampuan
siswa
“mengaplikasikan” apa yang telah dibangun.
15
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Menggunakan berbagai model (the use of models) Pembelajaran suatu topik matematika sering memerlukan waktu yang panjang, serta bergerak dari berbagai tingkat abstraksi. Dalam abstrak itu perlu digunakan model. Model dapat bermacam-macam, dapat konkret berupa benda, semi konkret berupa gambar atau sketsa, yang semuanya dimaksudkan sebagai jembatan dari konkret ke abstrak atau dari abstrak keabstrak lain. Ada dua mode, yaitu model of dan model for. Model of yaitu model yang serupa atau mirip dengan masalah nyatanya. Sedangkan model for merupakan model yang mengarahkan siswa ke pemikiran abstrak atau matematika formal. 3) Kontribusi siswa (Student contributions) Kontribusi siswa seperti ide, variasi jawaban, atau variasi pemecahan masalah perlu diperhatikan. Kontribusi siswa dapat memperbaiki atau memperluas konstruksi yang perlu dilakukan atau produksi yang perlu dihasilkan sehubungan dengan pemecahan masalah kontekstual. 4) Interaktivitas (interactivity) Interaksi antar siswa dengan siswa atau antara siswa dengan guru sangat diperlukan dalam pembelajaran ini. Interaktivitas juga dapat terjadi antara siswa dan sarana, atau antara siswa dan matematika serta lingkungan.
16
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5) Keterkaitan (intertwining) Perlu disadari bahwa matematika adalah suatu ilmu yang terstruktur, dengan konsistensi yang ketat. Keterkaitan antara topik dan konsep sangat kuat, sehingga dimungkinkan adanya integrasi antara topik-topik. Selain itu, perlu ditekannya keterkaitan antartopik atau antar subtopik. 2.1.3.3 Aspek Pembelajaran Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI De Lange dalam Hadi (2005: 37) mengungkapkan 4 aspek pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI yaitu: a. Aspek yang pertama yaitu guru memulai pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang riil bagi peserta didik sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya. Soal kontekstual ini membuat peserta didik segera terlibat dalam pelajaran secara bermakna. b. Aspek yang kedua yaitu permasalahan yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pelajaran tersebut. c. Aspek ketiga yaitu peserta didik mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/masalah yang diajukan. d. Aspek keempat yaitu pengajaran berlangsung secara interakstif. Maksud dari pengajaran berlangsung secara interaktif adalah peserta didik menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang
17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diberikannya, memahami jawaban temannya (peserta didik lain), setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran. 2.1.3.4 Langkah-langkah pembelajaran PMRI Suryanto (2010: 50) mengemukaan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan PMRI sebagai berikut. 1) Persiapan kelas Persiapan saran dan prasarana pembelajaran yang diperlukan, misalnya buku siswa, lks, alat praga, dan sebagainya serta pengelompokan siswa (jika perlu). Kemudian penyampaian tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang diharapkan dicapai, serta cara belajar yang akan digunakan. 2) Kegiatan pembelajaran Siswa diberi masalah kontekstual atau soal cerita (lisan atau tertulis). Masalah tersebut mudah dipahami siswa. Siswa yang belum dapat memahami masalah atau soalnya diberi penjelasan singkat dan seperlunya. Siswa secara kelompok ataupun individual, mengajarkaan soal atau memecahkan masalah kontekstual yang diberikan dengan caranya sendiri. Jika dalam waktu yang dipandang cukup, belum ada satupun siswa yang dapat menemukan cara pemecahan, guru memberikan bimbingan atau petunjuk seperlunya atau memberikan pertanyaan menantang.
18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah waktu yang disediakan habis, beberapa orang siswa atau wakil kelompok menyampaikan hasil kerja atau hasil pemikirannya. Siswa ditawari untuk mengemukakan pendapatnya tentang berbagai penyelesaian mana yang dianggap paling tepat. Guru memberi penekanan kepada selesaian yang dipilih. Bila masih tidak ada selesaian yang benar, guru meminta agar siswa memilih cara lain. 2.1.4
Hakikat Matematika
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Matematika Matematika
merupakan
ilmu
universal
yang
mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (BNSP, 2006: 127). Matematika menurut Soedjadi (2000: 24) adalah cabang ilmu eksak dan terorganisir secara sistematik yang mencakup tentang bilangan dan kalkulasi, penalaran logis, tentang fakta kuantitatif, masalah tentang ruangan, bentuk, mengenani struktur yang logis serta memiliki aturan ketat. Menurut Taniredja (2010: 66) ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan yang doperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa nyata. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika.
19
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Didi Suryadi dalam Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI (2007: 163) berpendapat bahwa dari hakikat pembelajaran tersebut dapat dilihat bahwa pandangan guru tentang proses belajar matematika sangat berpengaruh terhadap bagaimana siswa melakukan pembelajaran di kelas, maka mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan belajar matematika harus menjadi prioritas bagi para pendidik matematika. Adapun ruang lingkup materi matematika SD meliputi: aritmatika, pengantar aljabar, geometri, pengukuran, kajian data. Astuti (2012: 12) juga berpendapat bahwa pembelajaran matematika SD dimulai dari sesuatu yang kongkret ke yang abstrak, dan dari yang rendah ke yang sulit atau kompleks. Pembelajaran
matematika
juga
bertujuan
mengembangkan
dan
menumbuhkan kemampuan matematika siswa sehingga siswa akan lebih cermat, kreatif, dan kritis dalam menerapkan keterampilan matematikanya dikehidupan sehari-hari. 2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Matematika a) Fungsi Pelajaran Matematika Sumardyono
(2004:
9)
Matematika
berfungsi
untuk
mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model Matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel. b) Tujuan Pelajaran Matematika Sumardyono
(2004:
9)
berpendapat
tujuan
pelajaran
matematika yaitu: (1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam
20
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi,
eksperimen,
menunjukkan
kesamaan,
perbedaan,
konsistensi dan inkonsistensi. (2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang
melibatkan
imajinasi,
intuisi,
dan
penemuan
dengan
mengembangkan pemikiran divergen, serta mencoba-coba. (3) Mengembangkan
kemampuan
menyampaikan
informasi
atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.Heruman (2007: 2) berpendapat bahwa tujuan akhir pembelajaran Matematika di SD yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Menurut BNSP (2006: 417) mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
21
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Peneliti dapat menyimpulkan dari beberapa ahli di atas bahwa, Matematika merupakan bahan ajar sebagai cara manusia yang dapat menstruktur pola berpikir sistematis, logis, kritis, cermat dan konsisten dengan tujuan untuk terampil menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. 2.1.4.3 Materi volume kubus dan balok 1) Kubus Menentukan volume kubus
Dari gambar di atas diketahui: * Banyak kubus satuan ke arah panjang kubus adalah 3 * Banyak kubus satuan ke arah lebar kubus adalah 3 * Banyak kubus satuan ke arah tinggi kubus adalah 3
22
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Volume kubus diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi kubus besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volume kubus = 9 panjang rusuk ke arah panjang = panjang rusuk ke arah lebar = panjang rusuk ke arah tinggi, sehingga dimisalkan: panjang rusuk ke arah panjang = r satuan panjang panjang rusuk ke arah lebar = r satuan panjang panjang rusuk ke arah tinggi = r satuan panjang Volume kubus dihitung r×r×r satuan panjang, karena nilai r×r×r sebanding dengan jumlah satuan kubus yang memenuhi kubus besar, maka rumus volume kubus adalah:
keterangan: V = volume r = panjang rusuk kubus 2) Balok Menentukan volume balok
Dari gambar di atas diketahui: * Banyak kubus satuan ke arah panjang balok adalah 6
23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
* Banyak kubus satuan ke arah lebar balok adalah 4 * Banyak kubus satuan ke arah tinggi balok adalah 5 Volume balok diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi balok besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volume balok = 120. Dimisalkan: panjang balok = p satuan panjang lebar balok = l satuan panjang tinggi balok = t satuan panjang Volume kubus dihitung p × l × t satuan panjang, karena nilai p × l × t sebanding dengan jumlah satuan kubus yang memenuhi balok besar, maka rumus volume balok adalah: keterangan: V = volume
l = lebar balok
p = panjang balok
t = tinggi balok
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh saudari Harini Puji Astuti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2012 (skripsi tidak diterbitkan) dengan judul “Peningkatan prestasi belajar dan keaktifan siswa kelas V SDN Nolobangsan dalam pembelajaran matematika pada materi volume kubus dan balok dengan pendekatan kontekstual”. Hasil penelitian pada siklus 1 terjadi peningkatan pada prestasi belajar sebesar 65% dibandingkan dengan kondisi
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
awal sebesar 45%, dan pada keaktifan belajar siswa tejadi peningkatan 68% dibandingkan dengan kondisi awal sebesar 51%. Pada siklus 2 terjadi peningkatan pada prestasi belajar sebesar 78%, dan pada keaktifan belajar siswa tejadi peningkatan 80%. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Agustina Rismawati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun 2011 (skripsi tidak diterbitkan) dengan judul “Peningkatan prestasi belajar menggunakan PMRI dalam menyelesaikan soal cerita pada peserta didik kelas V SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2010/2011”. Hasil penelitian pada siklus 1 terjadi peningkatan pada prestasi belajar sebesar 58,82% dibandingkan dengan kondisi awal sebesar 28,57%. Pada siklus 2 terjadi peningkatan pada prestasi belajar sebesar 79,41%. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Hongki Julie diambil dari Widya Dharma Jurnal Pendidikan Volume 21, nomor 2 tahun 2011 dengan judul “Pengembangan Dan Uji Coba Bahan Ajar Untuk Topik Operasi Penjumlahan Dan Pengurangan Di Kelas II Sekolah Dasar Dengan Pendekatan PMRI”. Hasil penelitian yang didapat adalah pendekatan PMRI membantu siswa menyelesaikan masalah dengan individu, memberikan kesempatan siswa untuk mengutarakan ide atau strategi untuk menyelesaikan masalah, dan siswa melakukan proses tanya jawab untuk memahami masalah dan memahami ide atau strategi untuk menyelesaikan masalah.
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah mencermati penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, peneliti merancang penelitian yang berjudul Peningkatan Keaktifan, dan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Pendekatan PMRI Pada Siswa Kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah. Kekhususan penelitian ini dibanding dengan penelitian lain adalah peneliti menerapkan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika siswa kelas VA sekolah dasar, sedangkan peneliti yang lain menerapkan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika yang dilakukan siswa kelas II sekolah dasar dan penelitian sebelumnya hanya meneliti tentang variable prestasi belajar siswa saja. Pada variabel keaktifan dan prestasi belajar siswa pada peneliti sebelumnya meneliti menggunakan pendekatan kontekstual berbeda dengan peneliti yang menggunakan pendekatan PMRI. Berikut ini literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya: Gambar 2.1 : Gambar Literatur Map Penelitian Terdahulu Keaktifan belajar, dan Prestasi belajar
Pendekatan PMRI
Astuti (2012) Meneliti tentang peningkatan prestasi belajar dan keaktifan
Rismawati (2011) Meneliti menggunakan pendekatan PMRI
Julie (2011) Meneliti menggunakan pendekatan PMRI Peneliti Meneliti tentang keaktifan dan prestasi belajar MTK menggunakan pendekatan PMRI
26
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.3 Kerangka Berpikir Dalam proses pembelajaran sebaiknya siswa menjadi subjek belajar dan guru sebagai pendamping atau pembimbing. Jika siswa menjadi subjek belajar, maka siswa akan dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat. Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan sebagian besar siswa menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Pada saat mengajar matematika sebagian guru tidak menyadari keabstrakan matematika dan mendominasi kelas dan siswa lebih banyak diam dalam proses pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan turunnya keaktifan siswa di dalam kelas. Kurangnya keaktifan siswa pada mata pelajaran matematika akan menghambat proses pembelajaran dan prestasi belajaran siswa akan menurun. Salah satu pendekatan yang dapat membuat siswa aktif saat proses pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi siswa adalah PMRI. PMRI adalah pendekatan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran matematika yang mengikuti realistic mathematics education (RME) yang dikembangkan di Belanda yang memandang matematika adalah aktivitas manusia, yang pembelajaran menyajikan masalah kontekstual untuk memahami konsep abstrak. Pembelajaran PMRI dapat membantu siswa lebih aktif pada saat kegiatan pembelajaran khususnya matematika. Selain itu, siswa dapat lenih depat memahami materi pelajaran yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
hari. Dari uraian tersebut dapat diduga bahwa proses pembelajaran mata pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
2.4 Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Pendekatan PMRI digunakan untuk mengetahui bagaimana dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar matematika materi menghitung volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah. 2. Pendekatan PMRI digunakan untuk mengetahui bagaimana dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika materi menghitung volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah. 3. Pendekatan
PMRI
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
terjadi
peningkatan keaktifan belajar matematika materi menghitung volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah. 4. Pendekatan
PMRI
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
terjadi
peningkatan prestasi belajar matematika materi menghitung volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus Jawa Tengah.
28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Arikunto (2007: 3) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerjasama antara guru bidang studi dengan peneliti. Guru berperan melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat dengan melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil yang diamati. Peneliti juga memberikan bantuan ketika guru mengajar. Dalam penelitian ini, guru dan peneliti saling bekerjasama dalam melakukan evaluasi terhadap hasil penelitian yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Dalam Sukardi (2003: 213) model penelitian ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian, dilakukan perencanaan
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ulang untuk dilaksanakan pada siklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini:
Gambar 3.1: Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Tagart
Keempat langkah penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat seperti berikut ini (Sukardi 2003: 213) : 1. Perencanaan Perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan
dalam
penelitian
tindakan
harus
hati-hati
dan
merupakan kegiatan yang praktis terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. Pengamatan Pengamatan dalam PTK mempunyai fungsi dokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Pengamatan yang baik adalah pengamatan yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan. 4. Refleksi Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam pengamatan. Hasil refleksi penting untuk melakukan tiga kemungkinan terhadap suatu subyek penelitian, yaitu diberhentikan, modifikasi atau dilanjutkan ketingkatan atau daur selanjutnya.
3.2
Setting Penelitian
1) Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Cahaya Nur yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman no 54, Barongan, Kudus, Jawa Tengah. 2) Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa SD Cahaya Nur tahun pelajaran 2013/2014 kelas VA yang berjumlah 32 siswa. Terdiri dari 17 siswa lakilaki dan 15 siswa perempuan.
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3) Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar materi menghitung volume kubus dan balok menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur tahun pelajaran 2013/2014. 4) Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 yakni bulan Juli 2013 sampai Maret 2014
3.3
Rencana Tindakan Rencana tindakan akan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus pertama dan siklus kedua mengunakan pendekatan PMRI. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi atau tes secara tertulis.
3.3.1
Persiapan a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Cahaya Nur b. Melakukan observasi terhadap siswa kelas VA SD Cahaya Nur untuk mengetahui keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. c. Identifikasi masalah yang ada di kelas yaitu kurangnya keaktifan dan prestasi belajar siswa relative rendah untuk mata pelajaran matematika. d. Menganalisis masalah belajar siswa. e. Menyusun dan menyiapkan instrumen pembelajaran (Silabus, RPP, bahan ajar)
32
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
f. Menyusun dan menyiapkan instrumen pengumpulan data (rubrik pengamatan minat, pedoman wawancara, kisi-kisi soal, soal evaluasi dan instrumen penilaian). g. Mempersiapkan sarana pendukung kegiatan pembelajaran di kelas, seperti: media pembelajaran 3.3.2
Rencana Tindakan setiap siklus Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:
3.3.2.1 Siklus I Siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, setiap pertemuan dialokasikan 2 JP. 1) Rencana Tindakan Peneliti mendalami silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 2) PelaksanaanTindakan Pertemuan I a) Siswa melihat video tentang mencari volume kubus menggunakan alat peraga kubus satuan. b) Guru menanamkan konsep menghitung volume kubus dengan menggunakan media yang tersedia. c) Siswa diminta menyelesaikan soal menggunakan alat peraga kubus satuan secara berkelompok. d) Siswa mempersentasikan hasil jawaban di depan kelas.
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e) Siswa lain menanggapi jawaban teman yang melakukan persentasi. f) Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan materi volume kubus. g) Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi. h) Siswa mengerjakan evaluasi. Pertemuan II a) Guru memberikan permasalahan mengenai penggunaan rumus volume kubus dengan peraga kubus dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa. b) Siswa diminta menyelesaikan soal menggunakan alat peraga kubus dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa secara berkelompok. c) Siswa mempersentasikan hasil jawaban di depan kelas. d) Siswa lain menanggapi jawaban teman yang melakukan persentasi. e) Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan materi volume kubus. f) Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi. g) Siswa mengerjakan evaluasi. 3) Pengamatan Pengamatan keaktifan belajar siswa dilakukan oleh peneliti menggunakan lembar pengamatan yang telah tersedia. Pengamatan
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilaksanakan pada saat pembelajaran matematika berlangsung. Pengamat mengisi turus pada lembar pengamatan yang disediakan peneliti. Turus yang dihasilkan pada setiap lembar pengamatan akan diubah ke dalam bentuk presentase. Untuk mengubah turus ke dalam bentuk presentase ialah dengan menjumlah turus setiap indikator kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa dikalikan 100. Setelah diperoleh dalam bentuk persen, maka dibandingkan dengan kondisi awal indikator keaktifan dan target capaian yang diharapkan. Pada kondisi awal juga dilakukan cara yang sama untuk memperoleh data tersebut. Jika sudah mencapai target yang diinginkan maka dikatakan terjadi peningkatan keaktifan. 4) Refleksi Kegiatan refleksi yang dilakukan peneliti dan guru adalah: a) Mengevaluasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan siklus I, mengenai keberhasilan yang tercapai, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi. b) Membandingkan hasil tes dan pengamatan yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. c) Merencanakan dan menentukan tindak lanjut yang harus dilakukan pada siklus ke II berdasarkan hasil yang telah diperoleh. 3.3.2.2 Siklus II Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, setiap pertemuan dialokasikan 2 JP.
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1) PerencanaanTindakan Refleksi yang dilakukan berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I digunakan sebagai acuan untuk menyusun perangkat pembelajaran di diklus II. Peneliti menyusun Silabus, RPP, LKS, dan Bahan Ajar dengan perbaikan-perbaikan berdasarkan refleksi di siklus I serta mendalaminya. 2) Pelaksanaan Pertemuan I a) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang “bangun ruang apakah kelasmu ini?” b) Guru menanamkan konsep menghitung volume balok dengan menggunakan media yang tersedia. c) Siswa diminta menyelesaikan soal mencari volume balok menggunakan alat peraga kubus satuan secara berkelompok. d) Siswa mempersentasikan hasil jawaban di depan kelas. e) Siswa lain menanggapi jawaban teman yang melakukan persentasi. f) Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan materi volume balok. g) Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi. i) Siswa mengerjakan evaluasi Pertemuan II a) Guru memberikan permasalahan mengenai penggunaan rumus volume balok dengan bangun ruang yang ada disekitar siswa.
36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Siswa diminta menyelesaikan soal menggunakan alat peraga balok dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa secara berkelompok. c) Siswa mempersentasikan hasil jawaban di depan kelas. d) Siswa lain menanggapi jawaban teman yang melakukan persentasi. e) Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan materi volume balok. f) Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru pada lembar refleksi. g) Siswa mengerjakan evaluasi. 3) Pengamatan Pengamatan keaktifan belajar siswa dilakukan oleh peneliti menggunakan lembar pengamatan yang telah tersedia. Pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran matematika berlangsung. Pengamat mengisi turus pada lembar pengamatan yang disediakan peneliti. Turus yang dihasilkan pada setiap lembar pengamatan akan diubah ke dalam bentuk presentase. Untuk mengubah turus ke dalam bentuk presentase ialah dengan menjumlah turus setiap indikator kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa dikalikan 100. Setelah diperoleh dalam bentuk persen, maka dibandingkan dengan siklus I indikator keaktifan dan target capaian yang diharapkan. Jika sudah mencapai target yang diinginkan maka dikatakan terjadi peningkatan keaktifan.
37
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4) Refleksi Kegiatan refleksi yang dilakukan peneliti dan guru adalah: a) Mengevaluasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan siklus II, mengenai keberhasilan yang tercapai, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi. b) Membandingkan hasil tes dan pengamatan yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. c) Menentukan apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak.
3.4
Instrumen Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar. Untuk memperoleh data mengenai keaktifan dilakukan kegiatan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar akan dilakukan dengan tes tertulis pada setiap akhir siklus. Tabel 3.1: Peubah dan instrumen penelitian keaktifan dan prestasi belajar
No Peubah 1 Keaktifan
Instrumen a. Aktif dalam mengajukan pertanyaan b. Aktif dalam menjawab pertanyaan masalah c. Aktif dalam memperhatikan halhal yang dijelaskan guru d. Aktif dalam
Data Jumlah siswa yang terlibat
Pengumpulan instrumen Pengamatan Lembar pengamatan keaktifan
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Prestasi belajar
melakukan tugas e. Mencatat tugas yang diberikan. a. Rata-rata nilai ulangan b. Presentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Nilai
Tes
Soal Tes
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 instrumen yaitu non tes dan tes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut: 1) Non tes Instrumen non tes yang digunakan berupa lembar pengamatan untuk menilai keaktifan belajar siswa. Pengamatan dilakukan pada setiap pertemuan. Berikut ini tabel lembar penilaian keaktifan belajar siswa: 3.2: Tabel Lembar Penilaian Keaktifan Belajar Siswa No.
Siswa
1
Indikator Keaktifan 2 3 4 5 6
7
Jml
1. A 2. B 3. C 4. D 5. F 6. G 7. H 8. I 9. J 10. K 11. L 12. Dst Jumlah setiap Indikator Jumlah Siswa Aktif Jumlah Siswa Cukup Aktif Jumlah Siswa Kurang Aktif Jumlah Siswa Tidak Aktif
39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan indikator keaktifan: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian yang dinilai dalam keaktifan Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku Tabel 3.3: Kriteria Hasil Penilaian Keaktifan Rentang Skor Kriteria 6–7 Aktif 4–5 Cukup Aktif 2–3 Kurang Aktif 0–1 Tidak Aktif Sumber: Masidjo, hal. 67
2) Tes tertulis Dalam penelitian ini, tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal setiap siklusnya. Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Peneliti mengembangkan sendiri soal pilihan ganda ini dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Berikut ini adalah kisi-kisi soal tes tertulis siklus I dan siklus II: Tabel 3.4: Kisi-kisi soal evaluasi siklus I Indikator 1. Menghitung volume kubus. 2. Memahami penggunaan rumus volume kubus.
Kriteria tingkat kesukaran Mudah sedang sukar 1,6,7,8,10,12 2,3,4,5,9,11,13, 18.19,20 14,15,16,17
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.5: Kisi-kisi soal evaluasi siklus II Kriteria tingkat kesukaran mudah sedang sukar 1,2,3,4,7,8, 5,6,9,13,14,15, 18,19,20 1. Menghitung volume balok. 10,11,12 16,17 2. Memahami penggunaan rumus volume balok Indikator
3.5
Teknik Pengumpulan Data 3.5.1
Observasi Observasi merupakan suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan
secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat (Masidjo, 1995: 59). Kegiatan observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
Observasi
dilakukan
saat
kegiatan
pembelajaran berlangsung. Peneliti mengobservasi dengan mengisi lembar pengamatan keaktifan yang sudah disiapkan. 3.5.2
Tes Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, tes yang
digunakan yaitu tes tertulis. Tes tertulis yang dilaksanakan disetiap akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata Matematika operasi hitung penjumlahan pecahan. 3.5.3
Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa setelah siklus telah
berakhir. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai bagaimana pendapat mereka mengenai penggunaan pendekatan PMRI
41
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pada mata pelajaran matematika materi volume kubus dan balok. Berikut ini adalah tabel lembar wawancara siswa dan guru sebagai berikut: Tabel 3.6: Pedoman Wawancara Siswa NO 1. 2. 3. 4. 5.
6.
PERTANYAAN Bagaimana perasaan anda ketika pembelajaran diadakan secara berkelompok? mengapa? Apakah anda ikut mengeluarkan pendapat dalam kelompok saat pembelajaran berlangsung? Apakah anda menghargai pendapat teman satu kelompokmu dengan cara mendengarkan pendapat atau ide temanmu saat pembelajaran berlangsung? Apakah anda antusias melakukan kegiatan belajar dalam kelompok? Apakah anda sering bertanya kepada peneliti tentang permasalahan yang anda tidak mengerti saat pembelajaran berlangsung? Apakah anda merasa terbantu dalam mempelajari pokok bahasan mencari volume kubus dan balok dengan pedekatan PMRI? Mengapa?
JAWABAN
Tabel 3.7: Pedoman Wawancara Guru NO 1.
2.
3.
4.
PERTANYAAN Apakah siswa nampak senang mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pemdekatan PMRI? Apa alasannya? Apakah siswa nampak fokus mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan Pendekatan PMRI? Alasannya? Apakah siswa nampak tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran matematika yang diajarkan menggunakan pendekatan PMRI? Alasannya? Apakah siswa nampak ikut terlibat penuh mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI? Berilah contohnya?
JAWABAN
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.6
Validitas dan reabilitas Instrumen Penelitian 3.6.1
Validitas instrumen penelitian Menurut (Surapranata 2004: 50) validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas memiliki beberapa bentuk yang akan dijelaskan di bawah ini. Bentuk-bentuk validitas menurut (Surapranata 2004: 50): a) Validitas isi (content validity) Validitas isi sering disebut sebagai validitas kurikulum. Validitas isi mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. b) Validitas konstruk (construct validity) Validitas konstruk mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid jika sesuai dengan konstruksi teoritik di mana tes itu dibuat. c) Validitas Prediksi (Prediktive validity) Sebuah alat ukur dikatakan memiliki validitas prediksi jika memiliki kemampuan untuk memprediksikan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. d) Validitas konkruen (concurrent validity) Validitas konkruen dikenal sebagai validitas empiris. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas konkruen apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman.
43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas yaitu validitas konstruk dan validitas isi. Validitas-validitas yang digunakan dalam penelitian ini ditempuh melalui expert judgement, yaitu dikonsultasikan kepada ahli kemudian ditempuh secara empiris. 3.6.2
Validitas Instrumen Observasi Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan keaktifan siswa. Validitas instrumen observasi ini akan dilakukan dengan expert judgement (konsultasikan kepada ahli). Hasil perhitungan validasi instrument observasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8: Hasil perhitungan validasi instrumen lembar pengamatan Ahli Dosen Psikologi USD Kepala Sekolah SD Cahaya Nur Guru Kelas V SD Cahaya Nur Rata-rata
Hasil Penilaian Rata-rata 4,40 4,60 4,60 4,53
Tabel 3.9: Kriteria validasi instrumen observasi Rentang Skor 5 4 3 2 1
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Sumber: Masidjo, hal. 67 Dari hasil perhitungan validasi instrumen pengamatan di atas, diperoleh skor rata-rata 4,53 maka instrumen observasi tersebut masuk dalam kriteria baik. Berdasarkan kriteria tersebut, maka instrumen pengamatan tersebut layak untuk digunakan penelitian.
44
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.6.3
Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Validitas perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan expert judgement (konsultasikan kepada ahli atau dosen pembimbing). Perhitungan validasi perangkat pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.10: Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
1.
Perangkat Pembelajaran Silabus
2.
RPP
3.
LKS
4.
Bahan Ajar
No.
Ahli Dosen Matematika 1 USD Dosen Matematika 2 USD Kepala Sekolah SD Cahaya Nur Guru Kelas V SD Cahaya Nur Rata-rata Dosen Matematika 1 USD Dosen Matematika 2 USD Kepala Sekolah SD Cahaya Nur Guru Kelas V SD Cahaya Nur Rata-rata Dosen Matematika 1 USD Dosen Matematika 2 USD Kepala Sekolah SD Cahaya Nur Guru Kelas V SD Cahaya Nur Rata-rata Dosen Matematika 1 USD Dosen Matematika 2 USD Kepala Sekolah SD Cahaya Nur Guru Kelas V SD Cahaya Nur Rata-rata Rata-rata Total
Hasil Penilaian Rata-rata 3,67 4,44 4,67 4,78 4,39 3,71 4,38 4,86 4,90 4,46 3,75 4,5 5 4,75 4,5 3,8 3,6 5 5 4,35 4,43
Tabel 3.11: Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Rentang Skor 4,2 – 5 3,4 – 4,1 2,6 – 3,3 1,8 - 2,5 1 – 1,7
Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Sumber: Masidjo, hal. 67
45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran pada halaman
45
diperoleh
skor
rata-rata
4,43
maka
perangkat
pembelajaran tersebut masuk dalam kriteria baik sekali. Berdasarkan kriteria tersebut, maka perangkat pembelajaran tersebut layak untuk digunakan penelitian. 3.6.4
Validitas Instrumen Soal Masidjo (1995: 242) mengatakan bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arief Furchan (2010: 293) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas soal ini diuji cobakan pada siswa kelas VI SD Kanisius Kudus sebanyak 33 siswa, karena siswa kelas ini sudah mempelajari materi menghitung volume kubus dan balok. Soal ini berupa pilihan ganda yang terdiri dari 40 soal untuk siklus I dan 40 soal untuk siklus II. Adapun penyekorannya adalah sebagai berikut: Skor pilihan ganda: Benar = 1 Salah = 0 Setelah validitas soal diujikan di lapangan, hasilnya kemudian dihitung
dengan
menggunakan
program
SPSS
17,0
agar
pengukurannya lebih cepat dan efisien. Pada uji validitas jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid. Berdadarkan hasil validitas soal yang terdiri dari 40 soal pilihan ganda siklus I dan II, pada siklus I terdapat 21 soal
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang valid dari 40 soal.Pada siklus II terdapat 20 soal yang valid dari 40 soal. Hasil validitas soal dapat dilihat pada lembar lampiran halaman 138 dan 140. 3.6.5
Reliabilitas Masidjo (1995: 209) reabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai
pengukuran
tidak
menunjukkan
penyimpangan
atau
perbedaan-perbedaan yang berarti. Pada penelitian ini, reliabilitas ditempuh dengan menggunakan program SPSS 17,0. Kemudian dibandingkan dengan kriteria reliabilitas suatu instrument. Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12: Kriteria Kualifikasi Reabilitas Instrument Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,20 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Sumber: Masidjo halaman 209 “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika harga Cronbach Alpha> 0,60” (Nunnaly dalam Ghozali, 2009: 46). Pada tabel 3.12 menunjukkan harga Cronbach’s Alpha untuk soal pilihan ganda siklus I sebesar 0,941 dan soal pilihan ganda siklus II sebesar
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
0,936. Hal tersebut menunjukkan bahwa 21 item soal pilihan ganda siklus I dan 20 soal pilihan ganda siklus II tersebut mendapatkan kualifikasi sangat tinggi, dan reliabel sehingga layak dijadikan sebagai instrumen pengumpul data. Hasil reabilitas dapat dilihat pada lembar lampiran halaman 142. Item soal pilihan ganda siklus I yang valid diambil 20 item dijadikan instrumen penelitian pada akhir siklus I. Sedangkan soal pilihan ganda siklus II diambil 20 item untuk instrumen penelitian pada akhir siklus II.
3.7
Analisis Data Peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif untuk menganalisis data-data yang sudah dikumpulkan. Analisis data deskriptif ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. 3.7.1
Kriteria keberhasilan Kriteria keberhasilan yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 3.13: Kriteria Keberhasilan Kreativitas Belajar Siswa No 1 2
Peubah
Indikator
Keaktifan Persentase rata-rata keaktifan siswa 1. Rata-rata nilai ulangan Prestasi 2. Jumlah siswa yang memenuhi Belajar KKM
Kondisi Awal (%) 22% 68,41 41%
Kondisi pada Akhir Siklus (%) I II 35% 45% 70,00 75,00 50% 60%
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.7.2
Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa a. Keaktifan Data keaktifan siswa diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan oleh teman peneliti. Hasil observasi berupa persentase siswa yang mencapai pernyataan pada lembar pengamatan keaktifan.
Cara
menghitung
peningkatan
keaktifan
siswa
berdasarkan hasil observasi tersebut adalah sebagai berikut: 1) Menghitung persentase keaktifan awal siswa dengan cara menghitung jumlah siswa yang mencapai pernyataan dalam lembar pengamatan keaktifan pada pengamatan pertama dan pengamatan ke dua dengan rumus:
2) Membandingkan persentase keaktifan awal dengan persentase keaktifan siklus I dan membandingkan persentase keaktifan siklus I dengan persentase keaktifan siklus II. Perbandingan ini dilakukan
untuk
mengetahui
apakah
ada
peningkatan
persentase keaktifan siswa. b. Prestasi Belajar Data prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil soal evaluasi yang diberikan peneliti pada setiap akhir siklus. Langkah-langkah penskoran soal evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
49
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Penskoran nilai Jawaban benar = skor 1 Jawaban salah = skor 0 2. Penghitungan skor yang diperoleh setiap siswa 3. Menghitung nilai siswa dengan rumus:
4. Menghitung nilai akhir siswa dengan rumus: Nilai Akhir = nilai afektif + nilai psikomotorik + nilai kognitif = (15% x ...) + (15% x …) + (70% x …) = .... 5. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
6. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa dengan rumus
Persentase =
7. Membandingkan persentase ketuntasan belajar siswa kondisi awal dengan siklus I dan siklus II. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar atau tidak.
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini peneliti membahas dua hal yaitu hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian akan dibahas tentang perencanaan, pelaksanaan, observasi, serta refleksi. Pada bagian pembahasan akan dibahas mengenai kualitas proses dan hasil pembelajaran. 4.1 Deskripsi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah dilaksanakan dalam 2 siklus, pada tanggal 11 November 2013 – 21 November 2013. Setiap siklus dengan waktu 2 x 40 menit setiap pertemuan. Deskripsi penelitian dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 4.1.1 Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan Siklus I penelitian dibagi menjadi empat tahap yaitu: perencanaan siklus I, pelaksanaan siklus I, pengamatan siklus I, dan refleksi siklus I. 4.1.1.1 Perencanaan Siklus I Pada tahap perencanaan, peneliti membagi siklus I menjadi 2 pertemuan yang dilaksanakan pada hari Senin 11 November 2013 dan Kamis 14 November 2013. Setiap pertemuan waktu yang digunakan 2 jam pelajaran atau 2 x 40 menit. Tahap perencanaan siklus I ini, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran, perangkat penelitian, dan target untuk mencapai indikator
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dari keaktifan belajar dan indikator prestasi belajar. Perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa, dan soal evaluasi. Perangkat penilaian berupa lembar observasi tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Sebelum melakukan peneliti juga melakukan diskusi kepada guru kelas. Hasil diskusi dengan guru kelas ini adalah peneliti bertindak sebagai observer, dan guru kelas yang melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. 4.1.1.2 Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang dilakukan di ruang kelas VA SD Cahaya Nur. Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 11 November 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan materi menghitung volume kubus dengan menggunakan alat peraga kubus satuan. Sebelum masuk kemateri, siswa diminta memperhatikan guru yang menjelaskan tentang perbedaan antara persegi dan kubus dengan mengunakan karton yang berbentuk persegi dan kayu yang berbentuk kubus secara singkat. Dalam kegiatan inti, Siswa dibagi menjadi 8 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa secara berkelompok diminta untuk menghitung volume kubus dengan menggunakan kubuskubus satuan sesuai dengan ukuran panjang yang telah ditentukan oleh guru. Setelah itu siswa diminta menghitung jumlah kubus-kubus satuan tersebut, dan jumlah kubus-kubus satuan yang dihitung adalah hasil dari
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
volume kubus yang ukuran panjang sesuai dengan yang diminta oleh guru. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS bersama dengan kelompok diskusinya untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menghitung volume kubus dengan menggunakan alat peraga kubus-kubus satuan. Setelah berdiskusi siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. Kemudian guru memberikan penguatan kepada siswa, dan siswa memperhatikan guru saat menghitung volume kayu yang berbentuk kubus. Pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Kamis 14 November 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan materi yang sama yaitu menghitung volume kubus tetapi dengan menggunakan alat yang berbeda yaitu menggunakan kardus bekas yang berbentuk kubus. Sebelum masuk ke materi pada pertemuan kedua ini Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari yaitu volume kubus dengan media yang ada di sekitar siswa. Siswa diminta untuk menyebutkan dan menunjukkan benda apa saja yang berada sekitar siswa yang berbentuk kubus. Pada kegiatan inti dipertemuan ke dua ini siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1. Setelah berkumpul dengan kelompoknya siswa diminta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan volume kubus dengan menggunakan alat peraga kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa
53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
secara berkelompok. Untuk mengetahui pemahaman siswa, siswa diminta untuk mengerjakan LKS bersama dengan kelompok diskusinya. Setelah selesai berdiskusi siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. Siswa memperhatikan guru saat menghitung volume kubus menggunakan alat peraga kubus dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada di sekitar siswa sebagai penguatan kepada siswa tentang materi mencari volume kubus. Setelah selesai materi pertemuan kedua ini kegiatan dilanjutkan untuk mengerjakan soal evaluasi. 4.1.1.3 Pengamatan Siklus I Pengamatan dilakukan untuk mengamati kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui pendekatan PMRI. Kualitas proses yang diamati adalah keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran secara langsung. Kualitas hasil berupa prestasi belajar siswa yang diamati dari hasil pekerjaan siswa yang berupa LKS dan soal evaluasi pada pertemuan terakhir di siklus I. 4.1.1.4 Refleksi Siklus I Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurangan dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan pada setiap pertemuan. Selain melihat kembali permasalahan dan kekurangan yang ada pada setiap pertemuan, peneliti juga melihat
54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ketercapaian indikator pada kualitas proses yaitu keaktifan maupun prestasi belajar siswa pada akhir siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama hingga pertemuan kedua, secara umum pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dan berjalan dengan baik. Namun masih ada beberapa masalah yang timbul selama proses pembelajaran. Permasalahan muncul siklus pertama ini adalah siswa sedikit yang mau mencatat materi kedalam buku catatannya. Masalah lain yang sering terjadi adalah tentang kesulitan siswa dalam mengajukan pertanyaan, dan mengakibatkan waktu pembelajaran menjadi lebih lama. Lamanya siswa dalam melakukan kegiatan diskusi dengan kelompoknya mengakibatkan waktu tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya. 4.1.2 Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan Siklus I penelitian dibagi menjadi empat tahap yaitu: perencanaan siklus II, pelaksanaan siklus II, pengamatan siklus II, dan refleksi siklus II. 4.1.2.1 Perencanaan Siklus II Pada tahap perencanaan, peneliti membagi siklus II menjadi 2 pertemuan yang dilaksanakan pada hari Senin 18 November 2013 dan Kamis 21 November 2013. Setiap pertemuan waktu yang digunakan 2 jam pelajaran atau 2 x 40 menit.
55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tahap perencanaan siklus II ini, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran, perangkat penelitian, dan target untuk mencapai indikator dari keaktifan belajar dan indikator prestasi belajar. Perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP, Lembar Kerja Siswa, dan soal evaluasi. Perangkat penilaian berupa lembar observasi tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4.1.2.2 Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang dilakukan di ruang kelas VA SD Cahaya Nur. Pada pertemuan ke tiga dilaksanakan pada hari Senin 18 November 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan materi menghitung volume balok dengan menggunakan alat peraga kubus satuan. Sebelum masuk kemateri, siswa diminta memperhatikan guru yang menjelaskan tentang perbedaan antara persegi dan kubus dengan mengunakan karton yang berbentuk persegi dan kayu yang berbentuk balok secara singkat.Dalam kegiatan inti, Siswa dibagi menjadi 8 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Siswa secara berkelompok diminta untuk menghitung volume balok dengan menggunakan kubuskubus satuan sesuai dengan ukuran panjang yang telah ditentukan oleh guru. Setelah itu siswa diminta menghitung jumlah kubus-kubus satuan tersebut, dan jumlah kubus-kubus satuan yang dihitung adalah hasil dari volume balok yang ukuran panjang sesuai dengan yang diminta oleh guru. Siswa diminta untuk mengerjakan LKS bersama dengan kelompok
56
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diskusinya untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menghitung volume balok dengan menggunakan alat peraga kubus-kubus satuan. Setelah berdiskusi siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. Kemudian guru memberikan penguatan kepada siswa, dan siswa memperhatikan guru saat menghitung volume kayu yang berbentuk balok. Pertemuan ke empat dilaksanakan pada hari Kamis 21 November 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 40 menit) dengan materi yang sama yaitu menghitung volume balok tetapi dengan menggunakan alat yang berbeda yaitu menggunakan kardus bekas yang berbentuk kubus. Sebelum masuk ke materi pada pertemuan kedua ini Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari yaitu volume balok dengan media kardus dan benda yang ada di sekitar siswa. Siswa diminta untuk menyebutkan dan menunjukkan benda apa saja yang berada sekitar siswa yang berbentuk balok. Pada kegiatan inti dipertemuan ke empat ini siswa diminta untuk berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1. Setelah berkumpul dengan kelompoknya siswa diminta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan volume balok dengan menggunakan alat peraga kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa secara berkelompok. Untuk mengetahui pemahaman siswa, siswa diminta untuk mengerjakan LKS bersama dengan kelompok diskusinya. Setelah
57
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
selesai berdiskusi siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. Siswa memperhatikan guru saat menghitung volume balok menggunakan alat peraga balok dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada di sekitar siswa sebagai penguatan kepada siswa tentang materi mencari volume balok. Setelah selesai materi pertemuan ke dua ini kegiatan dilanjutkan untuk mengerjakan soal evaluasi. 4.1.2.3 Pengamatan Siklus II Observasi dilakukan sama dengan siklus I yaitu mengamati kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui pendekatan PMRI. Kualitas proses yang diamati adalah keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran secara langsung. Kualitas hasil berupa prestasi belajar siswa yang diamati dari hasil pekerjaan siswa yang berupa LKS dan soal evaluasi pada pertemuan terakhir di siklus II. 4.1.2.4 Refleksi Siklus II Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurangan dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran yang telah dilaksanakan pada setiap pertemuan. Selain melihat kembali permasalahan dan kekurangan yang ada pada setiap pertemuan, peneliti juga melihat ketercapaian indikator pada kualitas proses yaitu keaktifan maupun prestasi belajar siswa pada akhir siklus II.
58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pelaksanaan
pembelajaran
pada
pertemuan
ketiga
hingga
pertemuan keempat, secara umum pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dan berjalan dengan baik. Namun masih ada beberapa masalah yang timbul selama proses pembelajaran. Permasalahan muncul siklus kedua ini adalah terdapat siswa yang kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru.
4.2 Hasil Penelitian Hasil penelitian dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu hasil kualitas proses selama pembelajaran melalui pendekatan PMRI dan kualitas hasil yang berupa prestasi belajar siswa. 4.2.1 Keaktifan Belajar Siswa Keaktifan siswa selama proses pembelajaran melalui pendekatan PMRI ini peneliti menilai keaktifan belajar siswa menggunakan lima indikator keaktifan. Kelimanya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Aktif dalam mengajukan pertanyaan Indikator aktif dalam mengajukan pertanyaan, peneliti menentukan penilaian keaktifan belajar pada saat siswa menanyakan kesulitan yang dialaminya kepada guru, dan siswa berani bertanya saat
melakukan
kegiatan
berdiskusi
bersama
teman
satu
kelompoknya. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus I, pada penilaian siswa menanyakan kesulitan yang dialaminya kepada guru terdapat 11 siswa yang aktif atau 34% dari 32 siswa. Pada penilaian
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi terdapat 21 siswa yang aktif atau 67% dari 32 siswa. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus II, pada penilaian siswa menanyakan kesulitan yang dialaminya kepada guru terdapat 25 siswa yang aktif atau 78% dari 32 siswa. Pada penilaian siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi terdapat 28 siswa yang aktif atau 88% dari 32 siswa. b. Aktif dalam menjawab pertanyaan masalah Indikator aktif dalam menjawab pertanyaan masalah, peneliti menentukan penilaian keaktifan belajar pada saat siswa menjawab pertanyaan dari guru, dan siswa berani menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi bersama teman satu kelompoknya. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus I, pada penilaian siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru terdapat 7 siswa yang aktif atau 22% dari 32 siswa, dan pada penilaian siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi terdapat 29 siswa atau 91% dari 32 siswa. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus II, pada penilaian siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru terdapat 17 siswa yang aktif atau 53% dari 32 siswa, dan pada penilaian siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi terdapat 32 siswa atau 100% dari 32 siswa.
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c. Aktif dalam memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru Indikator aktif dalam memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru, peneliti menentukan penilaian keaktifan belajar pada saat siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus I, pada penilaian siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru terdapat 19 siswa yang aktif atau 59% dari 32 siswa. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus II, pada penilaian siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru terdapat 32 siswa yang aktif atau 100% dari 32 siswa. d. Aktif dalam melakukan tugas Indikator aktif dalam melakukan tugas, peneliti menentukan penilaian keaktifan belajar pada saat siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus I, pada penilaian siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan terdapat 32 siswa yang aktif atau 100% dari 32 siswa. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus II, pada penilaian siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan terdapat 32 siswa yang aktif atau 100% dari 32 siswa. e. Aktif dalam mencatat tugas yang diberikan Indikator aktif dalam mencatat tugas yang diberikan, peneliti menentukan penilaian keaktifan belajar pada saat siswa membuat catatan pekerjaannya di buku. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus I, pada penilaian siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
terdapat 32 siswa yang aktif atau 100% dari 32 siswa. Hasil penilaian lembar keaktifan siklus II, pada penilaian siswa membuat catatan pekerjaannya di buku terdapat 32 siswa yang aktif atau 100% dari 32 siswa. Hasil perolehan dari setiap indikator dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut: Gambar 4.1: Grafik Hasil Keaktifan Belajar Siswa Setiap Indikator Siklus I dan Siklus II 120%
100% 100% 100% 100%
100%
100% 100%
91% 88% 78%
80%
Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi
Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru
67% 59%
60%
53%
Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru
40% 34%
Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan
22% 20%
Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
0% Siklus I
Siklus II
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kualitas proses pembelajaran matematika dari siklus I dan siklus II dapat dilihat dari lima aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dapat diperoleh dari jumlah turus dari aktifitas siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan, siswa aktif dalam menjawab pertanyaan masalah, siswa aktif dalam memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru, siswa aktif dalam melakukan tugas, siswa aktif dalam mencatat tugas yang diberikan. Hasil keaktifan belajar siswa pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel 4.1: Tabel 4.1: Tabel Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I No.
Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
1 √ √
2 √ √
√
√ √ √
√ √
√ √ √
Indikator Keaktifan 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √
√ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml 6 7 5 4 4 6 4 3 6 6 5 2 5 4 6 4 5 5 4 5 6 4 6 3 6 4
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27. AA 28. AB 29. AC 30. AD 31. AF 32. AG Jumlah setiap Indikator
√ √
√ √
√
11
21
7
√ √ √ √ √ √ 29
Jumlah Siswa Aktif Jumlah Siswa Cukup Aktif Jumlah Siswa Kurang Aktif Jumlah Siswa Tidak Aktif
√ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
19
32
32
3 4 5 7 3 3
10 16 6 0
Keterangan indikator keaktifan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian yang dinilai dalam keaktifan Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
Data dari tabel 4.1. halaman 63-64 dapat diperoleh keterangan bahwa siswa yang mendapatkan kriteria aktif selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI pada siklus I adalah 10 siswa (31% dari 32 siswa). Pada siklus I ini siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 16 siswa (50% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria kurang aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa). Pada siklus I ini 0% siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif. Setelah siklus I peneliti melanjutkan siklus II pengamatan untuk menilai keaktifan belajar siswa. Pengamatan kualitas proses pada siklus II ini sama dengan yang dilakukan pada siklus I. Kualitas proses ini dilihat
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dari keaktifan belajar siswa. Hasil keaktifan belajar siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 4.2: Tabel 4.2: Tabel Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No.
Siswa
1. A 2. B 3. C 4. D 5. E 6. F 7. G 8. H 9. I 10. J 11. K 12. L 13. M 14. N 15. O 16. P 17. Q 18. R 19. S 20. T 21. U 22. V 23. W 24. X 25. Y 26. Z 27. AA 28. AB 29. AC 30. AD 31. AF 32. AG Jumlah setiap Indikator
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25
Indikator Keaktifan 2 3 4 5 6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
28
32
17
32
32
Jumlah Siswa Aktif Jumlah Siswa Cukup Aktif Jumlah Siswa Kurang Aktif Jumlah Siswa Tidak Aktif
32
Jml Skor 7 7 6 6 7 7 6 6 7 6 6 4 5 7 7 4 5 7 7 7 7 6 6 6 7 6 7 6 6 7 6 4
26 6 0 0
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan indikator keaktifan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian yang dinilai dalam keaktifan Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
Data dari tabel 4.2 halaman 65 dapat diperoleh keterangan bahwa siswa yang mendapatkan kriteria aktif selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PMRI pada siklus II adalah 26 siswa (81% dari 32 siswa). Pada siklus II ini siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa). Siklus II ini 0% siswa mendapatkan kriteria kurang aktif maupun yang tidak aktif. Dari siklus I sampai siklus II, dapat diperoleh data tentang keaktifan belajar siswa melalui pendekatan PMRI. Data tentang rangkuman keaktifan belajar siswa diperoleh dari pengamatan keaktifan siswa dari siklus I hingga siklus II. Data tentang keaktifan belajar siswa ini dapat dilihat pada tabel 4.3: Tabel 4.3: Tabel Rangkuman Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II No. Siswa Jumlah Kriteria Jumlah Kriteria 1. A 6 Aktif 7 Aktif 2. B 7 Aktif 7 Aktif 3. C 5 Cukup Aktif 6 Aktif 4. D 4 Cukup Aktif 6 Cukup Aktif 5. E 4 Cukup Aktif 7 Cukup Aktif 6. F 6 Aktif 7 Aktif
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF AG
4 3 6 6 5 2 5 4 6 4 5 5 4 5 6 4 6 3 6 4 3 4 5 7 3 3
Cukup Aktif Kurang Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Kurang Aktif Kurang Aktif Siklus I Jumlah Siswa Aktif 10 Jumlah Siswa Cukup Aktif 16 Jumlah Siswa Kurang Aktif 6 Jumlah Siswa Tidak Aktif 0
6 6 7 6 6 4 5 7 7 4 5 7 7 7 7 6 6 6 7 6 7 6 6 7 6 4
Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Cukup Aktif Siklus II 26 6 0 0
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa siswa yang mendapatkan kriteria aktif selama pembelajaran pada siklus I adalah 10 siswa (31% dari 32 siswa). Pada siklus I ini siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 16 siswa (50% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria kurang aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa). Pada siklus I ini 0% siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif.
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pada siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan kriteria aktif selama pembelajaran pada siklus II adalah 26 siswa (81% dari 32 siswa). Pada siklus II ini siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa). Siklus II ini 0% siswa mendapatkan kriteria kurang aktif maupun yang tidak aktif. Hasil capaian persentase keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada grafik 4.2 sebagai berikut: Gambar 4.2: Grafik Hasil Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II 90% 81% 80% 72% 70% 60% 50%
Siswa yang Aktif
50%
Siswa yang Cukup Aktif Siswa yang Kurang Aktif
40%
Siswa yang Tidak Aktif
31% 30% 22% 19%
20%
19%
10% 6% 0%
0%
0% 0%
0% Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.2 pada halaman 68 gambar grafik ketuntasan hasil keaktifan belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan, bahwa persentase keaktifan belajar siswa pada kondisi awal terdapat 7 siswa (22% dari 32 siswa) yang mendapat kriteria cukup aktif. Siswa yang mendapat kriteria kurang aktif sebanyak 23 siswa (72% dari 32 siswa), dan siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif sebanyak 2 siswa (6% dari 32 siswa). Pada siklus I siswa yang mendapatkan kriteria aktif adalah 10 siswa (31% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 16 siswa (50% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria kurang aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa), dan 0% siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif. Pada siklus II siswa yang mendapatkan kriteria aktif adalah 26 siswa (81% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa), dan 0% siswa mendapatkan kriteria kurang aktif maupun yang tidak aktif. Selain hasil dari lembar pengamatan keaktifan belajar siswa, peneliti juga menggunakan pedoman wawancara kepada siswa, dan pedoman wawancara kepada guru. Hasil wawancara kepada siswa dan guru digunakan untuk memantapkan hasil pengamatan keaktifan belajar siswa yang dapat meningkat hasil keaktifan belajar siswa. Hasil wawancara kepada siswa dan guru dapat dilihat pada gambar 4.3 halaman 70 dan gambar 4.4 halaman 70 sebagai berikut:
69
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Gambar 4.3: Gambar Hasil Pedoman Wawancara Siswa
Gambar 4.4: Gambar Hasil Pedoman Wawancara Guru
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan hasil wawancara siswa dan guru berserta hasil pengamatan keaktifan dapat disimpulkan bahwa siswa dan guru merasa terbantu dengan menggunakan pendekatan PMRI, dan siswa semakin menunjukkan keaktifannya dalam kegiatan belajar matematika. 4.2.2 Prestasi Belajar Siswa Hasil penelitian tentang prestasi belajar siswa ini dilihat dari hasil evaluasi belajar siswa. Evaluasi belajar siswa ini dilakukan pada pertemuan terakhir di siklus I maupun pertemuan terakhir di siklus II. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4: Tabel Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I No.
Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
A B C D E F G H I J K L M N O P
Nilai Evaluasi Siklus I 100 100 61 53 68 89 77 64 84 83 90 33 87 63 84 76
No.
Siswa
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF AG
Nilai Evaluasi Siklus I 72 75 69 79 96 76 81 41 97 86 66 48 88 99 70 71
Tabel 4.4 dapat diperoleh data bahwa nilai tertinggi pada hasil evaluasi siswa adalah 100, sedangkan nilai terendah pada hasil evaluasi siswa adalah 33. Prestasi belajar pada siklus II ini diperoleh dari nilai
71
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
evaluasi siswa. Data hasil prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut: Tabel 4.5: Tabel Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus II No.
Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
A B C D E F G H I J K L M N O P
Nilai Evaluasi Siklus II 100 100 81 65 85 97 83 70 92 95 99 44 95 84 96 73
No.
Siswa
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AF AG
Nilai Evaluasi Siklus II 88 95 93 94 99 83 94 61 100 77 90 63 96 99 91 80
Tabel 4.5 dapat diperoleh data bahwa nilai tertinggi pada hasil evaluasi siswa adalah 100, sedangkan nilai terendah pada hasil evaluasi siswa adalah 44. Dari siklus I sampai siklus II, dapat diperoleh data tentang prestasi belajar siswa melalui pendekatan PMRI. Data tentang rangkuman prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai evaluasi siswa dari siklus I hingga siklus II. Data tentang prestasi belajar siswa ini dapat dilihat pada tabel 4.6 pada halaman 73:
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.6: Tabel Rangkuman Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No.
Siswa
Nilai Siklus I
KKM
1. A 100 75 2. B 100 75 3. C 61 75 4. D 53 75 5. E 68 75 6. F 89 75 7. G 77 75 8. H 64 75 9. I 84 75 10. J 83 75 11. K 90 75 12. L 33 75 13. M 87 75 14. N 63 75 15. O 84 75 16. P 76 75 17. Q 72 75 18. R 75 75 19. S 69 75 20. T 79 75 21. U 96 75 22. V 76 75 23. W 81 75 24. X 41 75 25. Y 97 75 26. Z 86 75 27. AA 66 75 28. AB 48 75 29. AC 88 75 30. AD 99 75 31. AF 70 75 32. AG 71 75 Nilai tertinggi Siklus I = 100 Nilai terrendah Siklus I = 33 Rata-rata Siklus I = 75,59 Kriteria Tuntas Siklus I = 19 siswa Kriteria Tidak Tuntas Siklus I = 13 siswa
Nilai Siklus KKM Kriteria II T 100 75 T T 100 75 T TT 81 75 T TT 65 75 TT TT 85 75 T T 97 75 T T 83 75 T TT 70 75 TT T 92 75 T T 95 75 T T 99 75 T TT 44 75 TT T 95 75 T TT 84 75 T T 96 75 T T 73 75 TT TT 88 75 T T 95 75 T TT 93 75 T T 94 75 T T 99 75 T T 83 75 T T 94 75 T TT 61 75 TT T 100 75 T T 77 75 T TT 90 75 T TT 63 75 TT T 96 75 T T 99 75 T TT 91 75 T TT 80 75 T Nilai tertinggi Siklus II = 100 Nilai terrendah Siklus II = 44 Rata-rata Siklus II = 86,16 Kriteria Tuntas Siklus II = 26 siswa Kriteria Tidak Tuntas Siklus II = 6 siswa
Kriteria
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dari tabel 4.6 halaman 73 dapat diketahui pada siklus I nilai tertinggi diperoleh siswa A, B dengan nilai 100. Sedangkan nilai terendah diperoleh siswa L dengan nilai 33. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I adalah 75,59, dengan persentase siswa yang tuntas KKM adalah 59% dari 32 siswa atau sebanyak 19 siswa yang memperoleh ketuntasan. Siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak 13 siswa atau 41% dari 32 siswa. Pada siklus II nilai tertinggi diperoleh siswa A, B, Y dengan nilai 100. Sedangkan nilai terendah diperoleh siswa L dengan nilai 44. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus II adalah 86,16, dengan persentase siswa yang tuntas KKM adalah 81% dari 32 siswa atau sebanyak 26 siswa yang memperoleh ketuntasan. Siswa yang tidak tuntas KKM sebanyak 6 siswa atau 19% dari 32 siswa. Hasil capaian persentase ketuntasan siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.5 Grafik Hasil Prestasi Belajar Siswa sebagai berikut: Gambar 4.5: Grafik Hasil Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II 90%
81%
80% 70%
59%
60% 50%
41%
59%
41%
Tuntas KKM
40%
Tidak Tuntas KKM
30%
19%
20% 10% 0% Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan bahwa persentase KKM siswa pada kondisi awal yaitu 40% dari 32 siswa. Capaian yang diperoleh dalam siklus I adalah 59% dari 32 siswa. Pada siklus II capaian yang diperoleh adalah 81% dari 32 siswa.
4.3 Pembahasan Dalam pembahasan ini, peneliti membahas tentang keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa melalui pendekatan PMRI. 4.3.1 Keaktifan Belajar Siswa Pembahasan
hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa
ada
peningkatan keaktifan belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan nilai lembar keaktifan belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, serta nilai lembar keaktifan belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Untuk memperkuat hasil peningkatan keaktifan belajar tersebut, peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan lembar pengamatan. Untuk memperkuat hasil peningkatan keaktifan belajar siswa ini didukung dengan hasil wawancara siswa dan hasil wawancara guru. Hasil keaktifan belajar siswa adalah nilai keaktifan belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan, bahwa persentase keaktifan belajar siswa pada kondisi awal terdapat 7 siswa (22% dari 32 siswa) yang mendapat kriteria cukup aktif. Siswa yang mendapat kriteria kurang aktif sebanyak 23 siswa (72% dari 32 siswa), dan siswa yang
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mendapatkan kriteria tidak aktif sebanyak 2 siswa (6% dari 32 siswa). Pada kondisi awal ini rata-rata siswa kurang aktif dalam menanyakan kesulitan yang dialaminya kepada guru, kurang aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi, kurang aktif menjawab pertanyaan dari guru, dan kurang aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi. Pada hasil kondisi awal ini juga terdapat beberapa siswa yang kurang aktif siswa serius/berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru. Pada siklus I siswa yang mendapatkan kriteria aktif adalah 10 siswa (31% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 16 siswa (50% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria kurang aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa), dan 0% siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif. Pada hasil siklus I ini juga terdapat beberapa siswa yang kurang aktif pada saat siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru, dan siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru. Pada siklus II siswa yang mendapatkan kriteria aktif adalah 19 siswa (81% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa), dan 0% siswa mendapatkan kriteria kurang aktif maupun yang tidak aktif. Pada siklus II ini rata-rata siswa sudah aktif dalam mengikuti kegiatan belajar matematika dengan materi mencari volume kubus dan balok. Dapat disimpulkan bahwa Pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran matematika.
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.3.2 Prestasi Belajar Siswa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan rata-rata nilai prestasi belajar kondisi awal dan kondisi akhir siklus I, serta rata-rata nilai prestasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II. Hal tersebut ditunjukkan oleh
nilai rata-rata
prestasi belajar kondisi awal sebesar 68,41 meningkat pada kondisi akhir siklus I sebesar 75,59 dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 41% menjadi 59% pada siklus I. Sedangkan hasil analisis data antara nilai rata-rata pretasi belajar kondisi akhir siklus I dan kondisi akhir siklus II juga mengalami peningkatan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar akhir siklus I sebesar 75,59 meningkat pada kondisi akhir siklus II sebesar 86,16 dan presentasi jumlah siswa yang mencapai KKM
pada kondis akhir siklus I sebesar 59%
menjadi 81% pada siklus II. Dapat disimpulkan bahwa Pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran matematika.
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian Bab V ini ada dua hal yang akan dibahas. Kedua hal tersebut adalah kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas VA SD Cahya Nur Kudus semester gasal tahun pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan: a.
Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran matematika materi menghitung volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 nampak dalam tahaptahap pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI. Hal ini dibuktikan pada kondisi awal ini juga terdapat beberapa siswa yang kurang aktif pada saat siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru, dan siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru. Siklus I ini terdapat beberapa siswa kurang semangat dalam mengukuti kegiatan pembelajaran. Pada siklus II ini rata-rata siswa sudah aktif dalam mengikuti kegiatan belajar matematika dengan materi mencari volume kubus dan balok.
b.
Penerapan pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa selama proses pembelajaran matematika materi menghitung
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
volume kubus dan balok pada siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014 nampak dalam tahaptahap pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI. Hal ini dibuktikan
siswa
sangat
antusias
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran, siswa juga sudah mulai membangun semangatnya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika. c.
Dalam pelaksanaan Siklus I penelitian dibagi menjadi empat tahap yaitu: perencanaan siklus I, pelaksanaan siklus I, pengamatan siklus I, dan refleksi siklus I.meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan nilai pengamatan keaktifan belajar pada kondisi awal yaitu sebesar 7 siswa (22% dari 32 siswa) yang mendapat kriteria cukup aktif. Siswa yang mendapat kriteria kurang aktif sebanyak 23 siswa (72% dari 32 siswa), dan siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif sebanyak 2 siswa (6% dari 32 siswa). Pada siklus I siswa yang mendapatkan kriteria aktif adalah 10 siswa (31% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 16 siswa (50% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria kurang aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa), dan 0% siswa yang mendapatkan kriteria tidak aktif. Pada siklus II siswa yang mendapatkan kriteria aktif adalah 26 siswa (81% dari 32 siswa). Siswa yang mendapatkan kriteria cukup aktif sebanyak 6 siswa (19% dari 32 siswa), dan 0% siswa mendapatkan kriteria
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kurang aktif maupun yang tidak aktif. Dari hasil penilaian keaktifan belajar siswa dapat disimpulkan bahwa, pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran matematika. d.
Penerapan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika materi menghitung volume kubus dan balok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA SD Cahaya Nur Kudus pada semester gasal tahun pelajaran 2013/2014. Pengaruh dapat dilihat dari kenaikan ratarata nilai prestasi belajar dari kondisi awal sampai kondisi akhir siklus akhir siklus II. Nilai rata-rata prestasi belajar kondisi awal sebesar 68,41, pada kondisi akhir siklus I sebesar 75,59 dan kondisi akhir siklus II sebesar 86,16. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 41% menjadi 59% pada siklus I, dan akhir siklus II menjadi 81%. Dari hasil penilaian keaktifan belajar siswa dapat disimpulkan bahwa, pendekatan PMRI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran matematika.
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti laksanakan dapat dikemukakan beberapa saran yaitu sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah Bagi sekolah, diharapkan selalu memberikan dorongan agar dalam pembelajaran matematika guru dapat menggunakan model-
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
model pembelajaran yang inovatif yang dapat memancing keaktifan belajar dari diri siswa salah satunya dengan menggunakan pedekatan PMRI.
2. Bagi Guru Seorang guru hendaknya lebih inovatif dalam menggunakan pendekatan PMRI dalam pemberian materi kepada siswa. Pendekatan dan media yang dipakai harus disesuaikan dengan materi ajar dan tujuan pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan dan aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu dengan pendekatan dan media yang tepat maka siswa akan lebih fokus dan aktif dalam kegiatan belajarnya sehingga keaktifan dan prestasi yang didapat oleh siswa akan semakin meningkat.
3. Bagi Peneliti Lain Perlu diadakan penelitian serupa yang fokus untuk meneliti tentang peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI pada materi matematika yang lain.
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adheyanto, Nicodemus Yordan. 2012. Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Pendagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi. PGSD-FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Arief furchan. 2007 pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: pustaka pelajar Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosadakarya. Arikunto, S. 2007. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Astuti, Harini Puji. 2012. Peningkatan prestasi belajar dan keaktifan siswa kelas V SDN Nolobangsan dalam pembelajaran matematika pada materi volume kubus dan balok dengan pendekatan kontekstual. Skripsi. PGSDFKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Baharin, Shamsudin. 2007. Kamus Matematika Bergambar. Jakarta: Grasindo. BNSP. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: Depdiknas Darsono, max.dkk.2000. belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Depdikbud. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk satuan pendidikan dasar SD/MI (semester I &II). Jakarta: BP. Cipta Jaya.
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Dimyanti & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro Hadi, S. (2005). Pendidikan Matematika Realistik dan Implementasinya. Banjarmasin: Tulip. Hadi, S. (2010, Januari). Majalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Dengan PMRI Meraju Masa Depan Cemerlang, VIII. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Julie, Hongkie. 2011. Widya Dharma JurnalKependidikan, Volume 21, Nomor 2. Kusumah, Wijaya & Dwitagama, Dedi. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Rismawati, Agustina. 2011. Peningkatan prestasi belajar menggunakan PMRI dalam menyelesaikan soal cerita pada peserta didik kelas V SD Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. PGSD-FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan Sihantoro, Daniel Wirawan. 2011. Peningkatan Keaktifan, Kerja Kelompok Dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Konstruktivisme Pada Mata Pelajaran IPS SDN Gunungpring 02 Muntilan Tahun Pelajaran 2010/2011.
Skripsi.
PGSD-FKIP
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta:Tidak diterbitkan.
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswono, Tatag Yuli Eko. (2006). PMRI:Pembelajaran Matematika yang Mengembangkan Penalaran Kreativitas dan Kepribadian Siswa. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedjadi, R.2000.kiat pendidikan matematika di Indonesia: konstatasi keadaan Masa Kini menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika Implikasi Terhadap Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktirat Jendral. Supinah. (2008). Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan KTSP. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenanga Kependidikan Matematika. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi Hasil Belajar. Jakarta: PT Remaja Rosadakarya. Suryadi, D. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Dalam T. P. Pendidikan. Bandung: PT Imtika. Suryanto, dkk. 2010. Sejarah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia. Yogyakarta: Koleksi Pustaka. Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Taniredja, Tukiran. Pujiati, Irma dan Nyata. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tumijan, P, dkk. (2010). Pintar Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Grasindo. Utami, Dwi Tyas. 2010. Panduan PAKEM PKn SD. Jakarta: Erlangga. Wahyuningtyas, Elfridha Joise. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Yang Mengakomodasi Interaktivitas Siswa Pada Penjumlahan Pecahan Dengan Pendekatan PMRI Kelas IVA SDN Adisucipto 1. Skripsi. PGSDFKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Wijaya, Ariyadi. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika.Yogyakarta:Graha Ilmu. Wijaya, Ariyadi. 2011. Pendidikan Matematika Realistik: Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: GrahaIlmu. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. Yulianto, Brigita Krisnilasari. 2013. Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS dengan Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas IVB Semester Genap SD Cahaya Nur Kabupaten Kudus. Skripsi. PGSD-FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak diterbitkan.
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1. Silabus
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SILABUS Sekolah Dasar Kelas/ Semester Mata pelajaran Materi Alokasi Waktu
: SD Cahaya Nur : V/ 1 : Matematika : Volume kubus dan balok : 10 x 40 menit
Standar Kompetensi (SK): 4. Menghitung volume kubus dan balok dan menggunakannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar 4.1 Menghitung volume kubus dan balok
Materi Pokok Volume kubus
Kegiatan Belajar PERTEMUAN 1: a)
Siswa memperhatikan guru yang
Indikator Kognitif: 4.1.1.
menjelaskan perbedaan antara persegi dan
Menghitung volume kubus.
kubus dengan mengunakan karton yang
Afektif:
berbentuk persegi dan kayu yang berbentuk
4.1.2.
Menghitung volume
Penilaian Jenis : Tertulis Teknik : Tes dan non tes
3 X 40
Media dan Sumber Pembelajaran Media
menit
pembelajaran:
Alokasi Waktu
Alat peraga kubus satuan
Bentuk soal
kubus secara singkat (Menggunakan
kubus dengan semangat
: pilihan
Sumber:
masalah kontekstual mengunakaan berbagai
kerja sama.
ganda
Tumijan, P,
Menghitung volume
(terlampir)
model, dan Keterkaitan)Guru menanamkan
4.1.3.
Prosedur :
dkk. (2010).
konsep menghitung volume kubus dengan
kubus dengan
Pintar
menggunakan media yang tersedia.
menghargai pendapat
Proses
Matematika
(Menggunakan masalah kontekstual)
teman.
pedoman
untuk SD dan
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
Siswa diminta menyelesaikan soal yang
Psikomotorik:
skoring
MI Kelas 5.
berhubungan dengan volume kubus
4.1.4.
(terlampir)
Jakarta:
Mendemostrasikan cara
menggunakan kayu yang berbentuk kubus
menghitung volume
satuan secara berkelompok. (Menggunakan
kubus dengan
masalah kontekstual, menggunakan berbagai
menggunakan media.
Grasindo.
model, dan keterkaitan) c)
Siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. (Interaktivitas)
d) Siswa memperhatikan guru saatmenghitung volume kayu yang berbentuk kubus. (Menggunakan masalah kontekstual dan menggunakan berbagai model) e) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini tentang menghitung volume kubus. (Interaktivitas) f) Siswa diminta mengerjakan lembar refleksi.(Kontribusi Siswa)
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1 Menghitung volume kubus
Volume kubus
PERTEMUAN 2: a) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab
dan balok
Kognitif: 4.1.5.
tentang materi yang sudah di pelajari yaitu
b)
Tertulis
rumus volume kubus.
volume kubus dengan media yang ada di
Afektif:
sekitar siswa (Menggunakan masalah
4.1.6.
Memahami penggunaan
2 x 40 menit Media
Teknik : Tes
pembelajaran:
dan non tes
Kardus bekas
kontekstual)
rumus volume kubus
Siswa diminta menyelesaikan masalah yang
dengan semangat kerja
berhubungan dengan volume kubus dengan
sama.
: pilihan
Memahami penggunaan
ganda
dkk. (2010).
bangun ruang yang ada disekitar siswa
rumus volume kubus
(terlampir)
Pintar
secara berkelompok. (Menggunakan
dengan menghargai
Matematika
masalah kontekstual, menggunakan berbagai
pendapat teman.
untuk SD dan
menggunakan alat peraga kardus bekas dan
c)
Memahami penggunaan
Jenis :
4.1.7.
model dan keterkaitan)
Psikomotorik:
Siswa diberi kesempatan untuk
4.1.8.
Bentuk soal
Prosedur :
Sumber: Tumijan, P,
MI Kelas 5.
Mendemostrasikan cara
Proses
Jakarta:
mempersentasikan cara menemukan
menghitung volume
pedoman
Grasindo.
jawaban mereka di depan kelas dan siswa
kubus dengan
skoring
lain diberi kesempatan untuk menanggapi
menggunakan media.
(terlampir)
jawaban teman. (Interaktivitas) d)
Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan materi volume kubus. (interaktivitas)
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e)
Siswa memperhatikan guru saat menghitung volume kubus menggunakan alat peraga kubus dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada di sekitar siswa. (Menggunakan masalah kontekstual dan Menggunakan berbagai model)
f)
Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berhubungan dengan materi volume kubus secara individu. (Kontibusi Siswa)
4.1 Menghitung volume kubus
Volume balok.
PERTEMUAN 3: h)
dan balok
SIKLUS II Kognitif:
Siswa memperhatikan guru yang menjelaskan perbedaan antara persegi
i)
4.1.9.
Menghitung volume balok.
panjang dan balok dengan mengunakan
Afektif:
karton yang berbentuk persegi dan kayu
4.1.10. Menghitung volume
yang berbentuk kubus secara singkat
balok dengan semangat
(Menggunakan masalah kontekstual
kerja sama.
mengunakaan berbagai model, dan
4.1.11. Menghitung volume
Keterkaitan)
balok dengan
Siswa diminta menyelesaikan soal yang
menghargai pendapat
berhubungan dengan volume balok
teman.
menggunakan kayu yang berbentuk kubus
Jenis : Tertulis Teknik : Tes dan non tes
3 X 40
Media
menit
pembelajaran: Alat peraga kubus satuan
Bentuk soal : pilihan
Sumber:
ganda
Tumijan, P,
(terlampir)
dkk. (2010). Pintar
Prosedur : Proses
Matematika untuk SD dan
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
j)
k)
satuan secara berkelompok. (Menggunakan
pedoman
MI Kelas 5.
masalah kontekstual, menggunakan berbagai
skoring
Jakarta:
model, dan keterkaitan)
(terlampir)
Grasindo.
Siswa diberi kesempatan untuk
Psikomotorik:
mempersentasikan cara menemukan
4.1.12. Mendemostrasikan cara
jawaban mereka di depan kelas dan siswa
menghitung volume
lain diberi kesempatan untuk menanggapi
balok dengan
jawaban teman. (Interaktivitas)
menggunakan media.
Siswa memperhatikan guru saat menghitung volume kayu yang berbentuk balok. (Menggunakan masalah kontekstual dan menggunakan berbagai model)
l)
Siswa diminta mengerjakan lembar refleksi (Kontribusi Siswa)
4.1 Menghitung volume kubus
Volume balok.
PERTEMUAN 4: h)
dan balok
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah di pelajari yaitu
i)
Kognitif: 4.1.13. Memahami penggunaan
Jenis : Tertulis
Afektif:
sekitar siswa (Menggunakan masalah
4.1.14. Memahami penggunaan
kontekstual)
rumus volume balok
Siswa diminta menyelesaikan masalah yang
dengan semangat
Media
menit
pembelajaran: Kardus bekas
rumus volume balok.
volume balok dengan media yang ada di
2 x 40
Teknik : Tes dan non tes Sumber: Bentuk soal
Tumijan, P,
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
berhubungan dengan volume balok dengan menggunakan alat peraga kardus bekas dan
j)
bekerjasama. 4.1.15. Memahami penggunaan
bangun ruang yang ada disekitar siswa
rumus volume balok
secara berkelompok. (Menggunakan
dengan menghargai
masalah kontekstual, menggunakan berbagai
pendapat teman.
: pilihan
dkk. (2010).
ganda
Pintar
(terlampir)
Matematika untuk SD dan
Prosedur :
MI Kelas 5.
model dan keterkaitan)
Psikomotorik:
Proses
Jakarta:
Siswa diberi kesempatan untuk
4.1.16. Mendemostrasikan cara
pedoman
Grasindo.
mempersentasikan cara menemukan
menghitung volume
skoring
jawaban mereka di depan kelas dan siswa
balok dengan
(terlampir)
lain diberi kesempatan untuk menanggapi
menggunakan media.
jawaban teman. (Interaktivitas) k)
Siswa menjawab pertanyaan refleksi pada lembar refleksi (Kontribusi Siswa)
l)
Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berhubungan dengan materi volume kubus secara individu. (Kontibusi Siswa)
Mengetahui, Kepala
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2. RPP
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SD Cahaya Nur Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan Ke
:1
Materi
: Menghitung volume kubus
Alokasi Waktu
: 3 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi 4.
Menghitung
volume
kubus
dan
balok
dan
menggunakannya
dalampemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 4.1. Menghitung volume kubus dan balok
C. Indikator Kognitif: 4.1.1.
Menghitung volume kubus.
Afektif: 4.1.2.
Menghitung volume kubus dengan semangat kerja sama.
4.1.3.
Menghitung volume kubus dengan menghargai pendapat teman.
Psikomotorik: 4.1.4.
Mendemostrasikan cara menghitung volume kubus dengan menggunakan media.
D. Tujuan Kognitif: 4.1.1.1. Siswa mampu menghitung volume kubus dengan alat peraga kubus satuan.
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif: 4.1.2.1. Siswa mampu menghitung volume kubus menggunakan alat peraga kubus satuan dengan semangat kerja sama. 4.1.3.1. Siswa mampu menghitung volume kubus menggunakan alat peraga kubus satuan menghargai pendapat teman. Psikomotorik: 4.1.4.1. Siswa mampu mendemostrasikan cara menghitung volume kubus dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru.
E. Materi Pembelajaran Volume kubus.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: PMRI
Metode
: Tanya jawab, diskusi, demostrasi, cermah singkat
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) : -
Salam pembuka, presensi.
-
Apersepsi Siswa memperhatikan guru yang menjelaskan perbedaan antara persegi dan kubus dengan mengunakan karton yang berbentuk persegi dan kayu yang berbentuk kubus secara singkat (Menggunakan masalah kontekstual mengunakaan berbagai model, dan Keterkaitan)
-
Siswa memperhatikan guru saat berbicara tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. (Interaktivitas)
2. Kegiatan Inti (75 menit) : Eksplorasi: (20 menit) -
Siswa dibagi menjadi 8 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. (Interaktivitas)
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Siswa diminta menyelesaikan soal yang berhubungan dengan volume kubus menggunakan kayu yang berbentuk kubus satuan secara berkelompok. (Menggunakan masalah kontekstual, menggunakan berbagai model, dan keterkaitan)
-
Siswa
mengerjakan
LKS
bersama
dengan
kelompok
diskusinya.
(Interaktivitas dan Kontribusi siswa) Elaborasi: (45 menit) -
Siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelasdan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. (Interaktivitas)
-
Siswa memperhatikan guru saatmenghitung volume kayu yang berbentuk kubus. (Menggunakan masalah kontekstual dan menggunakan berbagai model)
-
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi volume kubus yang belum dimengerti siswa. (Interaktivitas) Konfirmasi:(10 menit)
-
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini tentang menghitung volume kubus. (Interaktivitas)
3. Kegiatan Akhir (30 menit) : -
Siswa diminta mengerjakan soal latihan yang berhubungan dengan materi volume kubus secara individu. (Kontibusi Siswa)
-
Siswa diminta mengerjakan lembar refleksi.(Kontribusi Siswa)
-
Siswa diminta guru untuk mempelajari kembali materi volume kubus dirumah (Interaktivitas)
-
Doa dan salam penutup.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Media dan Sumber Belajar -
Media Pembelajaran
:
Alat peraga kubus satuan -
Sumber Pembelajaran
:
Tumijan, P, dkk. (2010). Pintar Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Grasindo.
I.
Penilaian
-
Jenis penilaian
: Tes
-
Bentuk penilaian
: LKS
-
Instrumen penilaian
: LKS (terlampir)
-
Skor soal
: terlampir
Kudus, 26 Agustus 2013
Mengetahui, Kepala sekolah
Sr. Benedikta Sri Lestari Yohanita, PI.,S.Ag.
Guru Mapel MTK
Tujiyantono Nikolaus, S.Pd.SD
Peneliti
Leonardus Gangga Setiyanto NIM : 091134034
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SD Cahaya Nur Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan Ke
:2
Materi
: Menghitung volume kubus
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi 4.
Menghitung
volume
kubus
dan
balok
dan
menggunakannya
dalampemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 4.1. Menghitung volume kubus dan balok
C. Indikator Kognitif: 4.1.5.
Memahami penggunaan rumus volume kubus.
Afektif: 4.1.6.
Memahami penggunaan rumus volume kubus dengan semangat kerja sama.
4.1.7.
Memahami penggunaan rumus volume kubus dengan menghargai pendapat teman.
Psikomotorik: 4.1.8.
Mendemostrasikan cara menghitung volume kubus dengan menggunakan media.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Tujuan Kognitif: 4.1.5.1. Siswa mampu memahami penggunaan rumus volume kubus dengan media bangun ruang yang ada disekitar siswa. Afektif: 4.1.6.1. Siswa mampu memahami penggunaan rumus volume kubus dengan semangat kerja sama. 4.1.7.1. Siswa mampu memahami penggunaan rumus volume kubus dengan menghargai pendapat teman. Psikomotorik: 4.1.8.1. Siswa mampu mendemostrasikan cara menghitung volume kubus dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru.
E. Materi Pembelajaran Volume kubus.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: PMRI
Metode
: Tanya jawab, diskusi, demostrasi, ceramah singkat
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit) : -
Salam pembuka, presensi.
-
Apersepsi Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah di pelajari yaituvolume kubus dengan media yang ada di sekitar siswa (Menggunakan masalah kontekstual)
-
Siswa memperhatikan guru saat berbicara tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. (Interaktivitas)
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kegiatan Inti (55 menit) : Eksplorasi:(20 menit) -
Siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1. (Interaktivitas)
-
Siswa diminta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan volume kubus dengan menggunakan alat peraga kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa secara berkelompok. (Menggunakan masalah kontekstual, menggunakan berbagai model dan keterkaitan)
-
Siswa
mengerjakan
LKS
bersama
dengan
kelompok
diskusinya.
(Interaktivitas dan kontribusi siswa) Elaborasi:(45 menit) -
Siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa laindiberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. (Interaktivitas)
-
Siswa memperhatikan guru saatmenghitung volume kubus menggunakan alat peraga kubus dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada di sekitar siswa. (Menggunakan masalah kontekstual dan Menggunakan berbagai model)
-
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti siswa. (Interaktivitas) Konfirmasi:(10 menit)
-
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini tentang menghitung volume kubus. (Interaktivitas)
3. Kegiatan Akhir (30 menit) : -
Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berhubungan dengan materi volume kubus secara individu. (Kontibusi Siswa)
-
Siswa menjawab pertanyaan refleksi pada lembar refleksi (Kontribusi Siswa)
-
Siswa diminta guru untuk mempelajari materi volume balok dirumah (Interaktivitas)
-
Doa dan salam penutup.
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Media dan Sumber Belajar -
Media Pembelajaran
:
Kubus yang terbuat dari kardus bekas dan bangun ruang yang terdapat disekitar siswa -
Sumber Pembelajaran
:
Tumijan, P, dkk. (2010). Pintar Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Grasindo.
I.
Penilaian
-
Jenis penilaian
: Tes
-
Bentuk penilaian
: LKS dan soal evaluasi
-
Instrumen penilaian
: Soal dan kunci jawaban (terlampir)
-
Skor soal
: terlampir
Kudus, 26 Agustus 2013
Mengetahui, Kepala Sekolah
Sr.Benedikta Sri Lestari Yohanita, PI.,S.Ag.
Guru Mapel MTK
Tujiyantono Nikolaus, S.Pd.SD
Peneliti
Leonardus Gangga Setiyanto NIM : 091134034
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SD Cahaya Nur Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan Ke
:3
Materi
: Menghitung volume balok
Alokasi Waktu
: 3 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi 4.
Menghitung
volume
kubus
dan
balok
dan
menggunakannya
dalampemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 4.1. Menghitung volume kubus dan balok
C. Indikator Kognitif: 4.1.9.
Menghitung volume balok.
Afektif: 4.1.10.
Menghitung volume balok dengan semangat kerja sama.
4.1.11.
Menghitung volume balok dengan menghargai pendapat teman.
Psikomotorik: 4.1.12.
Mendemostrasikan
cara
menghitung
volumebalok
dengan
menggunakan media.
D. Tujuan Kognitif: 4.1.9.1.
Siswa mampu menghitung volume balok dengan menggunakan alat peraga kubus satuan.
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Afektif: 4.1.10.1. Siswa mampu menghitung volume balok dengan semangat kerja sama. 4.1.11.1. Siswa mampu menghitung volume balok dengan menghargai pendapat teman. Psikomotorik: 4.1.12.1. Siswa mampu mendemostrasikan cara menghitung volumebalok dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru.
E. Materi Pembelajaran Volume balok.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: PMRI
Metode
: Tanya jawab, diskusi, demostrasi, cermah singkat
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) : -
Salam pembuka, presensi.
-
Apersepsi Siswa memperhatikan guru yang menjelaskan perbedaan antara persegi panjang dan balok dengan mengunakan karton yang berbentuk persegi dan kayu yang berbentuk kubus secara singkat (Menggunakan masalah kontekstual mengunakaan berbagai model, dan Keterkaitan)
-
Siswa memperhatikan guru saat berbicara tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. (Interaktivitas)
2. Kegiatan Inti (75 menit) : Eksplorasi: (20 menit) -
Siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1. (Interaktivitas)
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Siswa diminta menyelesaikan soal yang berhubungan dengan volume balok menggunakan kayu yang berbentuk kubus satuan secara berkelompok. (Menggunakan masalah kontekstual, menggunakan berbagai model, dan keterkaitan)
-
Siswa
mengerjakan
LKS
bersama
dengan
kelompok
diskusinya.
(Interaktivitas dan Kontribusi siswa) Elaborasi: (45 menit) -
Siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelasdan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. (Interaktivitas)
-
Siswa memperhatikan guru saatmenghitung volume kayu yang berbentuk balok. (Menggunakan masalah kontekstual dan menggunakan berbagai model)
-
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi volume balok yang belum dimengerti siswa. (Interaktivitas) Konfirmasi:(10 menit)
-
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini tentang menghitung volume balok. (Interaktivitas)
3. Kegiatan Akhir (30 menit) : -
Siswa diminta mengerjakan soal latihan yang berhubungan dengan materi volume balok secara individu. (Kontibusi Siswa)
-
Siswa diminta mengerjakan lembar refleksi (Kontribusi Siswa)
-
Siswa diminta guru untuk mempelajari kembali materi volume balok dirumah (Interaktivitas)
-
Doa dan salam penutup.
H. Media dan Sumber Belajar -
Media Pembelajaran
:
Alat peraga kubus satuan
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
Sumber Pembelajaran
:
Tumijan, P, dkk. (2010). Pintar Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Grasindo.
I.
Penilaian
-
Jenis penilaian
: Tes
-
Bentuk penilaian
: LKS
-
Instrumen penilaian
: LKS (terlampir)
-
Skor soal
: terlampir
Kudus, 26 Agustus 2013 Mengetahui, Kepala Sekolah
Sr. Benedikta Sri Lestari Yohanita, PI.,S.Ag.
Guru Mapel MTK
Tujiyantono Nikolaus, S.Pd.SD
Peneliti
Leonardus Gangga Setiyanto NIM : 091134034
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SD Cahaya Nur Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: V/1
Pertemuan Ke
:4
Materi
: Menghitung volume balok
Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi 4.
Menghitung
volume
kubus
dan
balok
dan
menggunakannya
dalampemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 4.1.
Menghitung volume kubus dan balok
C. Indikator Kognitif: 4.1.13. Memahami penggunaan rumus volume balok. Afektif: 4.1.14. Memahami penggunaan rumus volume balok dengan semangat bekerjasama. 4.1.15. Memahami penggunaan rumus volume balok dengan menghargai pendapat teman. Psikomotorik: 4.1.16. Mendemostrasikan cara menghitung volumebalok dengan menggunakan media.
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Tujuan Kognitif: 4.1.13.1. Siswa mampu memahami penggunaan rumus volume balok dengan menggunakan menggunakan balok dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada di sekitar siswa. Afektif: 4.1.14.1. Siswa mampu memahami penggunaan rumus volume balok dengan semangat bekerjasama. 4.1.15.1. Siswa mampu memahami penggunaan rumus volume balok dengan menghargai pendapat teman. Psikomotorik: 4.1.16.1. Siswa mampu mendemostrasikan cara menghitung volumebalok dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru.
E. Materi Pembelajaran Volume kubus.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan
: PMRI
Metode
: Tanya jawab, diskusi, demostrasi, cermah singkat
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit) : -
Salam pembuka, presensi.
-
Apersepsi Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang sudah di pelajari yaituvolume balok dengan media yang ada di sekitar siswa (Menggunakan masalah kontekstual)
-
Siswa memperhatikan guru saat berbicara tentang tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. (Interaktivitas)
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Kegiatan Inti (55 menit) : Eksplorasi:(20 menit) -
Siswa berkumpul dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan 1. (Interaktivitas)
-
Siswa diminta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan volume balok dengan menggunakan alat peraga kardus bekas dan bangun ruang yang ada disekitar siswa secara berkelompok. (Menggunakan masalah kontekstual, menggunakan berbagai model dan keterkaitan)
-
Siswa
mengerjakan
LKS
bersama
dengan
kelompok
diskusinya.
(Interaktivitas dan kontribusi siswa) Elaborasi:(45 menit) -
Siswa diberi kesempatan untuk mempersentasikan cara menemukan jawaban mereka di depan kelas dan siswa laindiberi kesempatan untuk menanggapi jawaban teman. (Interaktivitas)
-
Siswa memperhatikan guru saatmenghitung volume balok menggunakan alat peraga kubus dari kardus bekas dan bangun ruang yang ada di sekitar siswa. (Menggunakan masalah kontekstual dan Menggunakan berbagai model)
-
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti siswa. (Interaktivitas) Konfirmasi:(10 menit)
-
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini tentang menghitung volume balok. (Interaktivitas)
3. Kegiatan Akhir (30 menit) : -
Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang berhubungan dengan materi volume kubus secara individu. (Kontibusi Siswa)
-
Siswa menjawab pertanyaan refleksi pada lembar refleksi (Kontribusi Siswa)
-
Siswa diminta guru untuk mempelajari materi selanjutnya dirumah (Interaktivitas)
-
Doa dan salam penutup.
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Media dan Sumber Belajar -
Media Pembelajaran
:
Balok yang terbuat dari kardus bekas dan bangun ruang yang terdapat disekitar siswa -
Sumber Pembelajaran
:
Tumijan, P, dkk. (2010). Pintar Matematika untuk SD dan MI Kelas 5. Jakarta: Grasindo.
I.
Penilaian
-
Jenis penilaian
: Tes
-
Bentuk penilaian
: LKS dan soal evaluasi
-
Instrumen penilaian
: Soal dan kunci jawaban (terlampir)
-
Skor soal
: terlampir
Kudus, 26 Agustus 2013
Mengetahui, Kepala Sekolah
Sr. Benedikta Sri Lestari Yohanita, PI.,S.Ag.
Guru Mapel MTK
Tujiyantono Nikolaus, S.Pd.SD
Peneliti
Leonardus Gangga Setiyanto
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3. LKS
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4. Materi Mencari Kubus dan Balok
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KUBUS DAN BALOK
Tentu kamu pernah ke minimarket. Di sana bisa kamu temukan bentuk kubus dan balok. Kemudian kamu catat barang-barang yang berbentuk kubus dan balok.
Sering kamu temukan benda-benda yang berbentuk kubus dan balok. Pernahkah kamu menghitung volume benda-benda tersebut.
1. Menghitung volume kubus dengan menggunakan kubus satuan Contoh Volume kubus = 1 cm3
Volume = 4 kubus satuan = 4 × 1 cm3 = 4 cm3
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Volume = 9 kubus satuan = 9 × 1 cm3 = 9 cm3
2. Menentukan volume kubus dengan rumus
2
Volume = 2 × 2 × 2 = 8 kubus satuan
2 2 Dari gambar di atas diketahui: * Banyak kubus satuan ke arah panjang kubus adalah 2 * Banyak kubus satuan ke arah lebar kubus adalah 2 * Banyak kubus satuan ke arah tinggi kubus adalah 2 Volume kubus diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi kubus besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volume kubus = 8 panjang rusuk atau sisi ke arah panjang = panjang rusuk ke arah lebar = panjang rusuk ke arah tinggi, sehingga dimisalkan: Panjang rusuk ke arah panjang = rsatuan panjang Panjang rusuk ke arah lebar = rsatuan panjang Panjang rusuk ke arah tinggi = rsatuan panjang Volume kubus dihitung r×r×ratau sisi × sisi × sisi satuan panjang.
s
V=s×s×s V = s3
atau
V=r×r×r V = r3
s s 3. Menghitung volume kubus dengan menggunakan kubus satuan Contoh Volume kubus = 1 cm3
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Volume = 4 kubus satuan = 4 × 1 cm3 = 4 cm3 Volume = 6 kubus satuan = 6 × 1 cm3 = 6 cm3
4. Menentukan volume balok dengan rumus
2
volume = 4 × 2 × 2 = 16 kubus satuan
2 4 Dari gambar di atas diketahui: * Banyak kubus satuan ke arah panjang balok adalah 4 * Banyak kubus satuan ke arah lebar balok adalah 2 * Banyak kubus satuan ke arah tinggi balok adalah 2 Volume balok diperoleh dari jumlah kubus satuan yang memenuhi balok besar. Dari gambar di atas dapat diketahui volume balok = 16. Dimisalkan: Panjang balok = p satuan panjang Lebar balok = l satuan panjang Tinggi balok = t satuan panjang Volume balok dihitung p × l × t satuan panjang, karena nilai p × l × t sebanding dengan jumlah satuan kubus yang memenuhi balok besar, maka rumus volume balok adalah: keterangan: V = volume p = panjang balok l = lebar balok t = tinggi balok
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 5. Soal Evaluasi Siswa Siklus I dan Siklus II
122
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 6. Lembar Keaktifan Belajar Siswa
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Pengamatan Lembar Keaktifan Belajar Siswa Kondisi Awal No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD
1 √ √
2
3 √ √
Indikator Keaktifan 4
5 √ √
√
√ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√ √
√
√ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
Jml Skor 5 5 2 2 2 3 2 2 3 3 3 0 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 5 2 2 1 4 5
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31. AF 32. AG Jumlah setiap Indikator
6
0
5 0 Jumlah Siswa Aktif Jumlah Siswa Cukup Aktif Jumlah Siswa Kurang Aktif Jumlah Siswa Tidak Aktif
19
√ √ 30
√ √ 31
2 2 0 7 23 2
Keterangan indikator keaktifan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian yang dinilai dalam keaktifan Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
Keteranganmenghitung Untuk mengubah turus ke dalam bentuk presentase, dengan menjumlah turus setiap indikator kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa dikalikan 100 Observer
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Pengamatan Lembar Keaktifan Belajar Siswa Siklus I No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD
1 √ √
2 √ √
√
√ √ √
√ √
3 √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √
√ √
√
5 √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √
√
Indikator Keaktifan 4 √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Skor 6 7 5 4 4 6 4 3 6 6 5 2 5 4 6 4 5 5 4 5 6 4 6 3 6 4 3 4 5 7
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31. AF 32. AG Jumlah setiap Indikator
6
11
21 Jumlah Siswa Aktif Jumlah Siswa Cukup Aktif Jumlah Siswa Kurang Aktif Jumlah Siswa Tidak Aktif
√ √ 7
29
√ √ 19
√ √ 32
3 3 10 16 6 0
Keterangan indikator keaktifan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian yang dinilai dalam keaktifan Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
Keterangan menghitung Untuk mengubah turus ke dalam bentuk presentase, dengan menjumlah turus setiap indikator kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa dikalikan 100 Observer
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lembar Pengamatan Lembar Keaktifan Belajar Siswa Siklus II No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 √ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √
√
Indikator Keaktifan 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Skor 7 7 6 6 7 7 6 6 7 6 6 4 5 7 7 4 5 7 7 7 7 6 6 6 7 6 7 6 6 7
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31. AF 32. AG Jumlah setiap Indikator
√
√
6
25
28 Jumlah Siswa Aktif Jumlah Siswa Cukup Aktif Jumlah Siswa Kurang Aktif Jumlah Siswa Tidak Aktif
√ √ 17
√ √ 32
√ √ 32
√ √ 32
6 4 26 6 0 0
Keterangan indikator keaktifan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagian yang dinilai dalam keaktifan Siswa menanyakan kesulitan yang di alaminya kepada guru Siswa aktif bertanya saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru Siswa aktif menjawab saat melakukan kegiatan berdiskusi Siswa serius/ berkonsentrasi penuh pada saat memperhatikan penjelasan guru Siswa aktif mengerjakan tugas yang diberikan Siswa membuat catatan pekerjaannya di buku
Keterangan menghitung Untuk mengubah turus ke dalam bentuk presentase, dengan menjumlah turus setiap indikator kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa dikalikan 100 Observer
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 7. Lembar Validitas Soal Evaluasi
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pengujian Validitas Siklus 1 Jawaban Pertanyaan Ke
No Urut
Jumlah
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
7 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0
8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1
12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
19 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
21 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
24 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
26 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
27 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
28 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
30 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
34 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
35 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
37 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
38 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
39 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
40 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
35 24 38 36 38 36 17 31 22 39 37 26 39 13 39 32 39 28 19 33 38 37 36 33 35 18 39 36 26 39 38
32 33
1 1
0 0
1 1
1 1
1 0
1 1
1 0
1 0
1 1
1 1
0 0
1 1
1 0
1 0
1 0
1 1
1 1
0 0
1 0
1 0
1 1
1 1
1 1
1 0
1 1
1 1
1 0
1 0
1 1
1 0
0 0
1 1
1 1
0 0
1 0
0 0
1 0
0 0
1 0
1 0
32 16
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Correlations Total VAR00001
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00002
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00003
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00004
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00005
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00006
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00007
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00008
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00009
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00010
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00011
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00012
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00013
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00014
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
a
VAR00015
.
. 33 .527 **
N VAR00016
,002 33 ,130
VAR00017
33
33 VAR00019
VAR00020
VAR00022
33 VAR00023
VAR00024
33
33 VAR00026
33
33
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00027
,503 .447 ** ,009
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 ,121
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00025
,000 .348 * ,047
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
,917 .669 **
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 -,019
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
,177 .415 * ,016
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00021
33 ,241
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 .438 * ,011
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 .348 * ,047
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00018
,291 .389 * ,025
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
,472 ,190
Pears on Correlation Sig. (2-tailed)
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00028
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
,121
Total VAR00029
,503 33 -,194
N VAR00030
,280 33 ,289
VAR00031
33
33 VAR00033
VAR00034
33 VAR00036
33 VAR00037
VAR00038
33 ,917 33
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00039
,115 -,019
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 ,280
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 .606 ** ,000
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
,103 .348 * ,047
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00035
,549 ,289
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 -,108
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
33 .514 ** ,002
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00032
,025 .606 ** ,000
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
,103 .389 *
Pears on Correlation Sig. (2-tailed)
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00040
Pears on Correlation Sig. (2-tailed) N
-,156 ,387 33 .847 ** ,000 33 *
.389 ,025
33 .415 * ,016 33 ,289 ,103 33 .542 ** ,001 33 ,241 ,177 33 .577 ** ,000 33 ,289 ,103 33 .542 ** ,001 33 .500 ** ,003 33 1 33
,182 ,312 33 .417 * ,016
a. Cannot be com puted becaus e at leas t one of the variables is cons tant. *. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed).
33
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Urut Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
7 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1
8 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
11 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1
12 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
1 1 1
0 1 1
1 1 0
1 1 0
1 1 0
0 1 0
0 1 1
1 1 1
1 1 0
1 1 1
1 1 0
1 1 1
1 1 0
1 1 0
1 1 0
1 1 1
1 1 1
1 1 0
Pengujian Validitas Siklus 2 Jawaban Pertanyaan Ke 19 20 21 22 23 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 0
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 0 0
Jumlah 24 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
26 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
27 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
28 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
30 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
34 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
35 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
36 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
37 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
38 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
39 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
40 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1
1 1 0
1 1 0
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
0 1 1
1 1 1
1 1 0
1 1 1
1 1 0
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 0
1 1 0
35 24 38 36 38 36 17 31 22 39 37 26 39 13 39 32 39 28 19 33 38 37 36 33 35 18 39 36 26 39 35 36 19
139
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Correlations Total VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
Pears on Correlation
.
Sig. (2-tailed)
.
N
33
VAR00013
VAR00014
Total VAR00015
*
VAR00016
Pears on Correlation
,121
Sig. (2-tailed)
Total VAR00029
Pears on Correlation
-,156
,503
Sig. (2-tailed)
,387
N
33
N
33
Pears on Correlation
-,194
Pears on Correlation
.770 ** ,000
Pears on Correlation
.433
Sig. (2-tailed)
,012
Sig. (2-tailed)
,280
Sig. (2-tailed)
N
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
,280
Pears on Correlation
,289
Pears on Correlation
,289
Sig. (2-tailed)
,115
Sig. (2-tailed)
,103
Sig. (2-tailed)
,103
N
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
.415 * ,016
VAR00017
Sig. (2-tailed)
,079
Sig. (2-tailed)
,009
Sig. (2-tailed)
N
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
.389 * ,025
**
VAR00032
.389
Sig. (2-tailed)
,025
Sig. (2-tailed)
,000
Sig. (2-tailed)
N
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
.514 ** ,002
Pears on Correlation
.389
Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation
,342
Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation
,121
Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation
.606
*
VAR00033
Pears on Correlation
.417
,025
Sig. (2-tailed)
,016
Sig. (2-tailed)
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
-,108
Pears on Correlation
,241
,052
Sig. (2-tailed)
,549
Sig. (2-tailed)
,177
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
,289
Pears on Correlation
.577 **
,503
Sig. (2-tailed)
,103
Sig. (2-tailed)
,000
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
,130 ,471
.516
**
VAR00020
Pears on Correlation
.447
Pears on Correlation
*
VAR00019
Pears on Correlation
VAR00031
,311
*
VAR00018
**
VAR00030
Pears on Correlation
VAR00021
VAR00022
VAR00023
Pears on Correlation
.389
*
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
Sig. (2-tailed)
,002
Sig. (2-tailed)
,025
Sig. (2-tailed)
N
33
N
33
N
33
Pears on Correlation
.606 ** ,000
-,019
Sig. (2-tailed)
,917
Sig. (2-tailed)
,002
Sig. (2-tailed)
N
33
N
33
N
Pears on Correlation
.722
**
VAR00025
,000
N
33
Pears on Correlation
.348 *
Sig. (2-tailed)
,047
N
33
Pears on Correlation
,121
Sig. (2-tailed) N Pears on Correlation
VAR00024
VAR00026
Pears on Correlation
**
Pears on Correlation
Sig. (2-tailed) VAR00012
a
.514
*
Pears on Correlation
.398
Sig. (2-tailed)
,022
33 1
,503
Sig. (2-tailed) N
,503
Sig. (2-tailed)
,723
33
N
33
Pears on Correlation
,311
VAR00028
N Pears on Correlation
Sig. (2-tailed)
33
Sig. (2-tailed)
,009
Sig. (2-tailed)
,079
N
33
N
33
**
,003
33 VAR00040
33 .500
Sig. (2-tailed)
,121
,064
.447
Pears on Correlation
N
N
**
VAR00039
Pears on Correlation
Pears on Correlation
VAR00027
VAR00038
33
a. Cannot be com puted becaus e at leas t one of the variables is cons tant. *. Correlation is s ignificant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is s ignificant at the 0.01 level (2-tailed).
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 8. Lembar Reabilitas Soal Evaluasi
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus I
Reliability Case Processing Summary Cases
Valid Excluded
a
Total
N
%
33
100,0
0
,0
33
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items 0,941
21
Siklus II
Reliability Case Processing Summary Cases
Valid Excluded
a
Total
N
%
33
100,0
0
,0
33
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,936
20
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 9. Hasil Evaluasi Siswa (Hasil Kognitif, Afektif, Psikomotorik)
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF SIKLUS I SD Cahaya Nur No.
Nama
Nilai
Nilai Total
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
100 100 60 60 65 90 75 60 85 85 90 30 85 60 90 70 70 70 70 80 95 75 80 40 95 85 65 50 90 100 70 70
70 70 42 42 46 63 53 42 60 60 63 21 60 42 63 49 49 49 49 56 67 53 56 28 67 60 46 35 63 70 49 49
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS I SD Cahaya Nur
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Aspek (Skor 1-5) Antusias Tolong Sikap mengikuti menolong dalam kegiatan pada teman mengikuti diskusi yang belum kegiatan kelompok. mengerti diskusi kelompok. 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 2 2 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 3 2 2 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 3 5 2 2 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 5 5
Total skor
Nilai
Nilai Total
15 15 13 6 13 14 14 13 14 13 15 7 14 13 13 14 12 13 11 12 14 13 13 8 15 14 13 10 14 15 9 13
100 100 87 40 87 93 93 87 93 87 100 47 93 87 87 93 80 87 73 80 93 87 87 53 100 93 87 67 93 100 60 87
15 15 13 6 13 14 14 13 14 13 15 7 14 13 13 14 12 13 11 12 14 13 13 8 15 14 13 10 14 15 9 13
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan: 1. Antusias mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Skor 1 : Hanya diam saja saat kegiatan diskusi kelompok. Skor 2 : Bersemangat tetapi tidak aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Skor 3 : Bersemangat tetapi kurang percaya diri dalam kegiatan diskusi kelompok. Skor 4 : Aktif dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok jika disuruh oleh guru. Skor 5 : Bersemangat dan aktif dalam mengikuti kegiatan dikusi kelompok. 2. Tolong menolong pada teman yang belum mengerti Skor 1 : Tidak mau menolong teman yang belum mengerti. Skor 2 : Menolong teman yang belum mengerti dengan tidak sabar dan marah. Skor 3 : Menolong teman belum mengerti dengan perintah guru. Skor 4 : Menolong teman yang belum mengerti dengan sabar dan hanya memilih teman yang dia sukai saja. Skor 5 : Menolong teman yang belum mengerti dengan sabar dan tanpa membedakan teman. 3. Sikap dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Skor 1: Bekerja secara individu. Skor 2: Bekerja kelompok hanya dengan teman yang disukai saja. Skor 3: Menghargai pendapat teman jika disuruh oleh guru. Skor 4: Menghargai pendapat teman yang hanya disukai saja. Skor 5: Menghargai pendapat teman yang lain tanpa memilih teman. Pedoman penilaian: Nilai = Total Skor X 20 3 Nilai = 300 3 Nilai = 100
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK SIKLUS I SD Cahaya Nur
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Aspek (Skor 1-5) Menunjukkan Ketepatan hasil Isi 5 5 5 5 2 2 2 1 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 5 3 2 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 2 1 5 5 4 4 3 2 2 2 4 3 5 4 4 4 3 3
Total skor
Nilai
Nilai Total
10 10 4 3 6 8 7 6 7 7 8 3 9 5 5 8 7 7 8 7 10 9 8 3 10 8 5 2 7 9 8 6
100 100 40 30 60 80 70 60 70 70 80 30 90 50 50 80 70 70 80 70 100 90 80 30 100 80 50 20 70 90 80 60
15 15 6 5 9 12 11 9 11 11 12 5 14 8 8 12 11 11 9 11 15 11 12 5 15 12 8 3 11 14 12 9
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan: 1. Dapat menggunakan alat peraga yang telah disediakan Skor 1 : Siswa tidak dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidakrapian tampilan presentasi. Skor 2 : Siswa ragu-ragu menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidak rapian tampilan presentasi. Skor 3 : Siswa dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidakrapian tampilan presentas Skor 4 : Siswa dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidakrapian tampilan presentasi. Skor 5 : Siswa dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, memiliki rasa percaya diri yang kuat, kerapian tampilan presentasi. 2. Kejelasan Presentasi Skor 1 : Bahasa yang digunakan tidak baik dan tidak benar, ketidak jelasan sistematika dalam presentasi, pengorganisasian dalam kelompok. Skor 2 : Bahasa yang digunakan tidak benar, ketidak jelasan sistematika dalam presentasi, pengorganisasian dalam kelompok Skor 3 : Bahasa yang digunakan baik dan benar, ketidak jelasan sistematika presentasi,kurangnya pengorganisasian dalam kelompok Skor 4 : Bahasa yang digunakan baik dan benar, ketidakjelasan sistematika presentasi, pengorganisasian dalam kelompok Skor 5 : Bahasa yang digunakan baik dan benar, kejelasan sistematika presentasi, pengorganisasian dalam kelompok.
Pedoman penilaian: Nilai = Total Skor X 10
Nilai = 100
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PRESTASI BELAJAR SIKLUS I
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Nilai Kognitif 70 70 42 42 46 63 53 42 60 60 63 21 60 42 63 49 49 49 49 56 67 53 56 28 67 60 46 35 63 70 49 49
Nilai Afektif 15 15 13 6 13 14 14 13 14 13 15 7 14 13 13 14 12 13 11 12 14 13 13 8 15 14 13 10 14 15 9 13
Nilai Psikomotorik 15 15 6 5 9 12 11 9 11 11 12 5 14 8 8 12 11 11 9 11 15 11 12 5 15 12 8 3 11 14 12 9
Nilai Siklus I 100 100 61 53 68 89 77 64 84 83 90 33 87 63 84 76 72 75 69 79 96 76 81 41 97 86 66 48 88 99 70 71
= Siswa Yang Tidak Tuntas
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF SIKLUS II SD Cahaya Nur No.
Nama
Nilai
Nilai Total
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
100 100 85 75 85 100 80 65 95 100 100 45 100 85 100 70 90 100 100 100 100 80 95 60 100 70 95 60 100 100 95 80
70 70 60 53 60 70 56 46 67 70 70 32 70 60 70 49 63 70 70 70 70 56 67 42 70 49 67 42 70 70 67 56
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS II SD Cahaya Nur
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Aspek (Skor 1-5) Antusias Tolong Sikap mengikuti menolong dalam kegiatan pada teman mengikuti diskusi yang belum kegiatan kelompok. mengerti diskusi kelompok. 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 2 3 2 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 5
Total skor
Nilai
Nilai Total
15 15 13 6 14 15 15 13 14 13 15 7 14 13 15 13 13 14 12 12 14 13 13 13 15 14 14 12 12 14 10 12
100 100 87 40 93 100 100 87 93 87 100 47 93 87 100 87 87 93 80 80 93 87 87 87 100 93 93 80 80 93 67 80
15 15 13 6 14 15 15 13 14 13 15 7 14 13 15 13 13 14 12 12 14 13 13 13 15 14 14 12 12 14 10 12
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan: 1. Antusias mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Skor 1 : Hanya diam saja saat kegiatan diskusi kelompok. Skor 2 : Bersemangat tetapi tidak aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Skor 3 : Bersemangat tetapi kurang percaya diri dalam kegiatan diskusi kelompok. Skor 4 : Aktif dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok jika disuruh oleh guru. Skor 5 : Bersemangat dan aktif dalam mengikuti kegiatan dikusi kelompok. 2. Tolong menolong pada teman yang belum mengerti Skor 1 : Tidak mau menolong teman yang belum mengerti. Skor 2 : Menolong teman yang belum mengerti dengan tidak sabar dan marah. Skor 3 : Menolong teman belum mengerti dengan perintah guru. Skor 4 : Menolong teman yang belum mengerti dengan sabar dan hanya memilih teman yang dia sukai saja. Skor 5 : Menolong teman yang belum mengerti dengan sabar dan tanpa membedakan teman. 3. Sikap dalam mengikuti kegiatan diskusi kelompok. Skor 1: Bekerja secara individu. Skor 2: Bekerja kelompok hanya dengan teman yang disukai saja. Skor 3: Menghargai pendapat teman jika disuruh oleh guru. Skor 4: Menghargai pendapat teman yang hanya disukai saja. Skor 5: Menghargai pendapat teman yang lain tanpa memilih teman. Pedoman penilaian: Nilai = Total Skor X 20 3 Nilai = 300 3 Nilai = 100
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK SIKLUS II SD Cahaya Nur
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Aspek (Skor 1-5) Menunjukkan Ketepatan Isi hasil 5 5 5 5 2 3 2 2 3 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 5 2 1 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 5 3 1 5 5 5 4 3 3 3 3 5 4 5 5 5 4 4 4
Total skor
Nilai
Nilai Total
10 10 5 4 7 8 8 7 7 8 9 3 7 7 7 7 8 7 7 8 10 9 9 4 10 9 6 6 9 10 9 8
100 100 50 40 70 80 80 70 70 80 90 30 70 70 70 70 80 70 70 80 100 90 90 40 100 90 60 60 90 100 90 80
15 15 8 6 11 12 12 11 11 12 14 5 11 11 11 11 12 11 11 12 15 14 14 6 15 14 9 9 14 15 14 12
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Keterangan: 1. Dapat menggunakan alat peraga yang telah disediakan Skor 1 : Siswa tidak dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidakrapian tampilan presentasi. Skor 2 : Siswa ragu-ragu menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidak rapian tampilan presentasi. Skor 3 : Siswa dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidakrapian tampilan presentas Skor 4 : Siswa dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, memiliki rasa percaya diri yang kuat, ketidakrapian tampilan presentasi. Skor 5 : Siswa dapat menggunakan alat peraga yang sudah disediakan, memiliki rasa percaya diri yang kuat, kerapian tampilan presentasi. 2. Kejelasan Presentasi Skor 1 : Bahasa yang digunakan tidak baik dan tidak benar, ketidak jelasan sistematika dalam presentasi, pengorganisasian dalam kelompok. Skor 2 : Bahasa yang digunakan tidak benar, ketidak jelasan sistematika dalam presentasi, pengorganisasian dalam kelompok Skor 3 : Bahasa yang digunakan baik dan benar, ketidak jelasan sistematika presentasi,kurangnya pengorganisasian dalam kelompok Skor 4 : Bahasa yang digunakan baik dan benar, ketidakjelasan sistematika presentasi, pengorganisasian dalam kelompok Skor 5 : Bahasa yang digunakan baik dan benar, kejelasan sistematika presentasi, pengorganisasian dalam kelompok.
Pedoman penilaian: Nilai = Total Skor X 10
Nilai = 100
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL PRESTASI BELAJAR SIKLUS II
No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF
Nilai Kognitif 70 70 60 53 60 70 56 46 67 70 70 32 70 60 70 49 63 70 70 70 70 56 67 42 70 49 67 42 70 70 67 56
Nilai Afektif 15 15 13 6 14 15 15 13 14 13 15 7 14 13 15 13 13 14 12 12 14 13 13 13 15 14 14 12 12 14 10 12
Nilai Psikomotorik 15 15 8 6 11 12 12 11 11 12 14 5 11 11 11 11 12 11 11 12 15 14 14 6 15 14 9 9 14 15 14 12
Nilai Siklus II 100 100 81 65 85 97 83 70 92 95 99 44 95 84 96 73 88 95 93 94 99 83 94 61 100 77 90 63 96 99 91 80
= Siswa Yang Tidak Tuntas
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 10. Surat Perizinan Penelitian
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 11. Surat Telah Melakukan Penelitian
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 12. Foto-Foto Penelitian
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus I
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siklus II
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 13. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Leonardus Gangga Setiayanto merupakan anak bungsu dari pasangan Nicolaus Tujiyantono dan Yuliana Sarjiyem. Lahir di Kudus pada tanggal 11 Februari 1991. Pendidikan awal dimulai di SD Cahaya Nur Kudus pada tahun 1997-2003. Dilanjutkan ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Keluarga Kudus pada tahun 2003-2006. Tahun 2006-2009 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Keluarga Kudus. Tahun 2009 menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan seminar-seminar nasional maupun internasional.
163