PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE AND NON EXAMPLE DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 1 DEPOK YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh: Heribertus Eko Budistyadi 101314021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE AND NON EXAMPLE DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 DEPOK YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh: Heribertus Eko Budistyadi 101314021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku atas segala rahmat dan karunia-Nya Ibu, dan Bapakku tercinta serta saudara-saudaraku,terima kasih atas segala bimbingan, kasih sayang, dan doanya. Sahabat-sahabat terbaikku Almamaterku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
Pemenang tidak pernah TAKUT , Penakut tidak pernah MENANG dan Pemenang bukannya tak pernah gagal, tapi tak pernah menyerah. (Lukas 14:11) Orang-orang yang sukses hidup dengan lengkap. Mereka bahagia dan penuh rasa syukur dan cinta terhadap segala sesuatu dalam kehidupan mereka. Mereka sudah menemukan tujuan hidup mereka dan menunaikan misi mereka di dunia ini dengan baik, sehingga dunia ini menjadi tempat yang lebih baik dari pada ketika mereka belum datang. Dunia menjadi lebih baik karena orang-orang yang sukses ini selalu melihat potensi terbaik dalam diri semua manusia di sekitar mereka, dan mereka selalu memberikan yang terbaik pula yang mereka punya kepada dunia. (Ralph Waldo Emersom)
“To get a success, your courage must be greater than your fear.” (Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianmu harus lebih besar daripada ketakutanmu.) (Heribertus Eko Budistyadi)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Mei 2015 Penulis
Heribertus Eko Budistaydi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Heribertus Eko Budistyadi
Nomor Mahasiswa
: 101314021
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Cooperative Learning Tipe Example and Non Example dan Penggunaan Media Gambar siswa kelas XI IPA SMA N 1 Depok Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Mei 2015 Yang menyatakan
Heribertus Eko Budistyadi
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH DENGAN MENERAPKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE AND NON EXAMPLE DAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 DEPOK YOGYAKARTA Heribertus Eko Budistyadi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah melalui penerapan model cooperative learning tipe example and non example dan penggunaan media gambar di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta pada siswa kelas XI IPA dengan materi “Proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat di Indonesia.” Metode penelitian yang digunakan model Kemmis dan Tagart dengan empat tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta dengan jumlah 34 siswa. Objek penelitian adalah prestasi belajar sejarah dan media gambar. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner, observasi, wawancara dan tes tertulis. Analisis data menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar sejarah. Peningkatan prestasi belajar sejarah, pada siklus I (74,8) meningkat menjadi (77,0) pada siklus II.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
"INCREASED ACHIEVEMENT LEARNING HISTORY BY APPLYING A MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE EXAMPLE AND NON EXAMPLE AND USE OF MEDIA IMAGES OF CLASS XI IPA 1 DEPOK SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA" Heribertus Eko Budistyadi Sanata Dharma University 2015 This research aims to improve the learning achievements of history through the application of cooperative learning model of the type example and non example with the use of media images in Depok Senior High School Yogyakarta by the grade XI IPA student was the material for discussion "entry Process and the development of Western colonization in Indonesia." The research methods used are Kemmis and Taggart model with four phases that consists of planning, implementation, observation, reflection. The subject in this study are students of Class XI IPA 1 Depok Senior High School Yogyakarta as many as34 students. The object of research is the study of history, achievements of the cooperative learning model. Data collection used the quisoner instrument, observation, interview and written test. Was used for analysis persentage. The results showed an increase in learning achievements in history. Improvement of learning achievements in history, in a cycle I (74,8) increased to (77,0) in cycle II
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat serta karuniaNya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas penelitian ini yang dilaksanakan di SMA N 1 Depok Yogyakarta pada tahun ajaran 2014/2015. Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan
Oktober 2014. Terlaksananya Penelitian serta terselesaikannya laporan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Oleh karena itu bersamaan dengan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Drs. Pius Nurwidasa P, M,Ed.,Ph.D. selaku Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan Penelitian skripsi. 4. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, S. Th., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan dukungan serta bimbingan dalam melaksanakan Penelitian skripsi . 5. Bapak Agus selaku sekretariat Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Senata Dharma Yogyakarta yang telah membantu memperlancar pelaksanaan penelitian II. 6. Bapak Drs. Maskur selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Depok Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melaksanakan Penelitian skripsi di SMA N 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Ibu Dra. Magda Indra Dewi Darmawan selaku Wakil Kepala Sekolah SMA N 1 Depok Sleman, Yogyakarta sebagai koordinator dalam praktikan untuk melaksanakan Penelitian skripsi di SMA N 1 Depok, Sleman, Yogyakarta. 8. Bapak Sigit S.Pd selaku guru Sejarah yang telah memberikan pendampingan dalam menjalankan praktek mengajar serta memberikan bimbingan yang sangat berharga bagi perkembangan praktikan yang lebih baik di kemudian harinya. 9. Seluruh Guru, Staf, dan Karyawan SMA N 1 Depok Yogyakarta dan semua pihak yang telah membantu memperlancar pelaksanaan Penelitian skripsi ini. 10. Semua siswa-siswi SMA N 1 Depok Yogyakarta, khususnya kelas XI IPA 1 yang ikut serta mendukung program pelaksanaan penelitian dikelas. 11. Kepada seluruh teman-teman Mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan 2010 yang telah memberikan dukungan dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 22 Mei 2015 Penulis
Heribertus Eko Budistyadi (101314021) xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......
vii
ABSTRAK .............................................................................................
viii
ABSTRACT .............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................
x
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1
A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
6
C. Batasan Masalah ...........................................................................
7
D. Rumusan Masalah ........................................................................
7
E. Pemecahan Masalah .....................................................................
7
F. Tujuan Penelitian .........................................................................
8
G. Manfaat Penelitian ........................................................................
9
H. Sistematika Penulisan ...................................................................
11
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................
13
A. Landasan Teori.............................................................................
13
1. Prestasi Belajar ......................................................................
14
2. Teori Prestasi Belajar .............................................................
15
a. Ranah Kognitif ...................................................................
15
b. Ranah Afektif .....................................................................
16
c. Ranah Psikomotor ..............................................................
18
3. Model Pembelajaran Kooperatif.............................................
19
a. Pengertian Model Kooperatif .............................................
19
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .......................................
21
c. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ..............................
21
4. Teknik Example and Non Example ........................................
24
a. Pengertian Example and Non Example .............................
24
b. Metode Example and Non Example ..................................
27
c. Ciri-Ciri Pembelajaran Example and non Example ...........
28
d. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Example and Non Example ..............................................................................
29
5. Media Gambar ………………………………………………..
30
a. Pengertian Media Gambar ..................................................
30
b. Gambar Mati dan Gambar Diam ........................................
31
c. Syarat-Syarat Pemilihan Gambar .......................................
32
d. Kelebihan dan Kelemahan Gambar ...................................
33
e. Cara Memperlihatkan Gambar ...........................................
33
B. Penelitian Tindakan Kelas ............................................................
34
a. Pengertian PTK ..........................................................................
34
b. Tujuan dan Manfaat PTK ..........................................................
34
c. Sifat Penelitian Tindakan Kelas .................................................
36
C. Keterkaitan PTK dalam Model Cooperative Learning tipe Example And Non Example dengan Media Gambar pada Pembelajaran Sejarah ......................................................................................... .
xiii
38
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Kerangka Berpikir ........................................................................
38
E. Hipotesis Tindakan .......................................................................
41
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................
42
A. Setting Penelitian ........................................................................
42
B. Subjek …………………………………………………………….
42
C. Obyek Penelitian .........................................................................
42
D. Desain penelitian ..........................................................................
43
E. Definisi Operasionel Variabel.......................................................
44
F.
Prosedur Penelitian ..........................................................................
45
G. Sumber data .................................................................................
53
H. Metode Pengumpulan data ...........................................................
54
I.
Instrumen Pengumpulan data........................................................
55
J.
Analisis dan Penyajian Data .........................................................
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................
66
A. Hasil penelitian ...........................................................................
66
1.
Keadaan Awal ......................................................................
66
2.
Siklus 1 .................................................................................
71
3.
Siklus 2 .................................................................................
80
B. Pembahasan Siklus 1 dan Siklus 2 ...............................................
92
BAB V PENUTUP ..................................................................................
94
A. Kesimpulan ..................................................................................
94
B. Saran ...........................................................................................
96
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
99
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kriteria penentuan hasil belajar berdasarkan PAP ................
60
Tabel 2a : Instrumen pengamatan sikap kolektif siswa dikelas …………
62
Tabel 2b : Instrumen pengamatan sikap individu skor pernyataan positif dan negatif ............................................................................
63
Tabel 3a : Instrumen Penilaian individu ………………………………….
64
Tabel 3b : Instrumen penilaian kolektif ………………………………......
64
Tabel 4
: Tingkat Kategori nilai …………………………………………
65
Tabel 5
: Data keadaan awal prestasi belajar siswa aspek kognitif ……... 67
Tabel 5a : Khusus prestasi belajar kognitif ……………………………….
69
Tabel 6
: Data hasil penilaian kognitif, afektif, psikomotor siklus I…….
76
Tabel 6a : Data khusus nilai rata-rata siklus 1……………….....................
77
Tabel 6b : Nilai akhir prestasi belajar siklus 1 ………………………….... 78 Tabel 7
: Data hasil penilaian kognitif, afektif dan psikomotor siklus II..
84
Tabel 7a : Data khusus nilai rata-rata siklus 2 ……………………………
85
Tabel 7b : Hasil akhir prestasi belajar siklus 2 ………………………….... 86 Tabel 8
: Hasil perbandingan siklus awal, siklus 1 dan siklus 2 ………...
xv
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
: Kerangka Berpikir ..........................................................
40
Gambar II
: Desain Model Kemmis dan Taggart ...............................
43
Gambar III
: Grafik Nilai rata-rata Kognitif Keadaan Awal .................
69
Gambar IV
: Grafik rata-rata nilai Kognitif, Afektif dan Psikomotor Siklus 1 .............................................................................
77
Gambar V
: Grafik rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siklus 1 .................
79
Gambar VI
: Grafik rata-rata nilai Kognitif, Afektif dan Psikomotor
Gambar VII
Siklus 2 ...........................................................................
86
: Grafik rata-rata nilai Prestasi Belajar siklus II ..................
88
Gambar VIII : Grafik jumlah nilai pengetahuan, sikap, keterampilan Kondisia awal, siklus 1 dan siklus 2 ............................... Gambar IX
89
: Grafik hasil akhir rata-rata nilai keadaan awal ,siklus 1 Dan siklus 2 ....................................................................
xvi
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Kerja ......................................................................
101
Lampiran 2 : Angket Judul Penelitian .....................................................
102
Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..............
105
Lampiran 4 : Silabus ...............................................................................
107
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................
118
Lampiran 6 : Kisi-kisi Soal siklus 1 dan 2 ................................................
146
Lampiran 7 : Surat Ijin Validitas Soal .........................................................
153
Lampiran 8 : Soal Evaluasi siklus 1 dan 2 dan kunci jawaban .................
154
Lampiran 9 : Observasi Guru dikelas ......................................................
179
Lampiran 10 : Observasi Guru secara Umum ...........................................
182
Lampiran 11 : Observasi Aktivitas Siswa di kelas ...................................
183
Lampiran 12 : Checklist aktivitas siswa ..................................................
184
Lampiran 13 : Checklist Psikomotor ........................................................
190
Lampiran 14 : Analisis dan Reabilitas Butir Soal 1 dan 2 .........................
196
Lampiran 15 : Media Gambar ..................................................................
206
Lampiran 16 : Foto Dokumentasi ............................................................
208
Lampiran 17 : Jadwal Mengajar …………………………………………..
211
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:203), di dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya jajaran, tuntutan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya, pengertian” pendidikan” menurut KBBI ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya dan pelatihan. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problematika klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri tidak terlepas dari peran seorang guru yang menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Kualitas pendidikan akan baik jika peran guru dalam kelas juga baik pula yaitu
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
terutama model pembelajaran yang dipakai seorang guru, cara menyampaikan materi sehingga peserta didik dapat menangkap pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Selain itu upaya yang dilakukan untuk meningkatan kemampuan mengajar guru dibutuhkan usaha-usaha pembinanaan atau penyuluhan mulai dari pola pengajaran, metode, kemampuan, menyusu bahan pelajaran dan lain sebagainya. Selain itu juga guru harus dapat memberikan motivasi kepada peserta didiknya dalam proses kegiatan belajar maka dari itu seorang guru harus mengemas materi pelajaran yang akan di sampaikan sesuai dengan tingkat kebutuhan para peserta didiknya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitiaan di salah satu SMA Negeri di Yogyakarta terletak di pinggiran Kota Yogyakarta termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman bagian selatan dan berada di dalam lingkungan pendidikan perguruan tinggi. SMAN 1 Depok berada di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 485794 di mana sekolah ini merupakan salah satu SMA andalan negeri di Kabupaten Sleman, di mana sekolah tersebut mempunyai jumlah kelas yang cukup banyak dan memadai dalam setiap jenjangnya dari kelas X mempunyai jumlah 6 kelas yang masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa, kelas XI yang terdiri dari 3 jurusan IPA dan 3 jurusan IPS yang masih-masing kelas terdiri dari 32-34 siswa. Sedangkakan kelas XII terdiri dari 8 kelas yaitu 4 kelas IPA dan 4 IPS yang masing-masing terdiri dari 32 siswa. Kondisi kelasnya pun juga terlihat cukup memadai memungkinkan semua siswa bergerak leluasa dan tidak berdesak-desakan, selain itu mempunyai ventilasi, penerangan, pengeras suara yang cukup dengan kondisi yang baik dan setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
kelasnya sudah disedikan media pembelajaran seperti halnya LCD yang kadang terlihat berdebu dan fasilitas lain berupa papan tulis, white board, meja dan kursi yang cukup memadai. Selain hal itu sekolah SMAN 1 Depok Yogyakarta ini mempunyai halaman yang cukup luas dan memadai yang terdiri dari halaman depan yang biasa dipakai untuk olahraga voli, lalu dibagian dalam ada dua yaitu halaman untuk upacara dan yang disebelahnya biasa digunakan untuk basket yang cukup memadai. Selain itu ada pula tempat parkir tamu dan tempat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang cukup memadai. hal itu bisa dilihat dari observasi. Disamping mempunyai halaman yang cukup luas, sekolah ini memiliki perpustakaan yang sangat rapi namun belum memadai karena ruangannya pun sempit, di mana perpustakaan ini merupakan salah satu tempat yang biasa digunakan oleh siswa SMAN 1 Depok untuk mencari berbagai macam sumber pengetahuan walaupun sempit ruangannya namun perpusatakaan ini memiliki buku-buku yang cukup lengkap dari buku paket, buku panduan, majalh, surat kabar, buku cerita dan lain. Selain itu perpustakaan ini juga dilengkapi dengan wifi yang khusus diperuntukkan untuk semua warga sekolah SMA N 1 Depok Yogyakarta sehingga siswa merasa mudah untuk mencari berbagai informasi dalam hal ini untuk pelajaran. Sekolah ini dilengkapi juga dengan beberapa lab yaitu lab IPA/IPS dan bahasa yang masingmasing cukup memadai. Dilihat dari kondisi sekolah, prestasi belajar yang terdapat pada sekolah ini cukup bagus, dimana hal tersebut dapat dilihat dari nilai-nilai rapot lebih-lebih pada prestasi belajar kognitif sejarah. hanya ada beberapa siswa yang prestasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
belajarnya masih sangat rendah. Selain itu situasi belajar mengajar dalam kelas khusunya mata pelajaran sejarah dinilai juga cukup bagus namun hanya ada beberapa siswa yang prestasi belajar sejarahnya masih rendah. Hal tersebut bisa terjadi karena guru kurang begitu menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan model maupun media yang inovatif sehingga terlihat kurang memotivasi anak untuk berfikir dan hal tersebut bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Terkait dengan hal di atas, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas XA, XB, dan XC SMA N 1 Depok Yogyakarta dengan melakukan pengamatan dan juga menyebarkan kuesioner (lihat lampiran 2 hal 102), dapat disimpulkan bahwa sebenarnya siswa tersebut cukup antusias dan juga aktif dalam mengikuti mata pelajaran sejarah. Siswa senang diajukan pertanyaan-pertanyaan karena dapat membangkitkan minat belajar mereka. Hasil pengamatan, lebih dari 80% dari 20 siswa menunjukkan keaktifannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelajaran sejarah bukanlah mata pelajaran yang membosankan bagi beberapa siswa, melainkan mata pelajaran yang penting untuk dipelajari. Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa pandangan atau anggapan yang selama ini muncul mengenai mata pelajaran sejarah itu membosankan hanyalah sebuah anggapan dari orang-orang yang tidak tahu akan realita sebenarnya di dalam kelas, akan tetapi semuanya berbanding terbalik ketika peneliti mendapatkan fakta yang sebenarnya dari pengamatan dan juga penelitian yang dilakukan di kelas XA SMA N 1 Depok Yogyakarta. Hanya saja perlu perbaikan model dan metode pembelajaran yang diterapkan olah guru mata pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan menerapakan model pembelajaran yang mendukung pembelajaran yaitu dengan menerapkan model cooperative learning dimana model cooperative learning ialah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dua sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Keberhasilan belajar kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Dengan model cooperative tersebut siswa mampu menerapkan pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Agar pembelajaran tersebut menarik maka diperlukan alat pendukung dalam proses pembelajaran berlangsung . Alat pendukung yang dipilih oleh peneliti ialah dengan media gambar berupa foto, peta, tokoh-tokoh. Dengan menerapkan model cooperative learning dan penggunaan media gambar tersebut diharapkan peserta didik
dapat meningkatkan aktivitas belajarnya, sehingga terjadi penguatan
terhadap materi yang diberikan di sekolah dan siswa pun bisa menyerap materi yang telah diajarkan dengan dengan harapan bahwa siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajarnya baik prestasi kognitif, afektif dan psikomotornya. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMAN 1 Depok Yogyakarta kelas XI IPA dengan menerapkan model cooperative learning dan penggunaan media gambar pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
mata pelajaran sejarah. Peneliti memilih SMAN 1 Depok Yogyakarta karena siswa cukup aktif dan penelitian dengan menggunakan model cooperative sangat menarik walaupun sudah pernah ada beberapa penelitian yang menggunakan model ini untuk penelitian di sekolah ini namun pada mata pelajaran lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa kondisi pembelajaran yang ada saat ini : 1. Model pembelajaran konvensional sehingga proses pembelajaran masih monoton. Minat dan juga ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran sudah baik, namun karena cara mengajar guru yang masih tergolong membosankan, maka mereka menjadi malas untuk belajar sejarah. 2. Siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran sejarah . 3. Guru jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik dan kreatif sehingga siswa merasa cepat bosan. C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya dibatasi pada usaha peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI IPA 1 semester I di SMAN 1 Depok Yogyakarta dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example pada pokok bahasan “Menganalisis Proses Masuk dan Perkembangan Penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Inggris) di Indonesia”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
D. Rumusan Masalah Untuk menjawab pertanyaan berikut peneliti merinci sebagai berikut: 1. Apakah ada
peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan
model cooperative learning? 2. Apakah ada peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example dan penggunaan media gambar di SMAN 1 Depok Yogyakarta. E. Pemecahan Masalah Cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example pada siswa kelas XI IPA1 semester I di SMAN 1 Depok Yogyakarta. Untuk menigkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa yang sesuai dengan PTK yaitu: 1) Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif learning dan memanfaatkan
penggunaan
media
gambar
pembelajaran
yaitu
untuk
meningkatkan
(pengetahuan),
aspek
afektif
(sikap)
dan
sebagai aspek aspek
sarana kognitif
psikomotor
(keterampilan) siswa. Cara ini digunakan untuk melihat kemampuan siswa yang perlu ditingkatkan terutama dalam hal prestasi dan juga mengenai sikap dan keterampilan , karena hal tersebut berhubungan dengan pendidikan karakter untuk membentuk siswa menjadi pribadi yang
utuh,
peduli
sesama
dan
memperjuangkan
nilai-nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
kemanusiaan. Dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example siswa dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example and non example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada dan memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. 2) Dalam cooperative learning penyampaian materi didasarkan pada konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan.. Setelah pengalaman sudah di dapatkan, kemudian direfleksikan dan hasilnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa dapat berbuat positif. Dalam
proses pembelajaran
yang
memanfaatkan
multimedia
pembelajaran siswa lebih mudah memahami materi dan memaknai nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam materi pelajaran sejarah. F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah yang diajar dengan menerapkan model cooperative learning tipe example
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
and non example pada siswa kelas XI IPA 1 semester I di SMAN 1 Depok Yogyakarta. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example. 2. Tujuan Khusus Meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran sejarah terutama XI IPA1 semester I di SMAN 1 Depok Yogyakarta, dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example. Mengetahui aktivitas belajar sejarah sesudah menggunakan model cooperative learning tipe example and non example. G. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoritis sebagai berikut : 1. Manfaat Bagi Guru a. Manfaat Teoritis Manfaat yang diperoleh dengan teknik example and non example dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif
pembelajaran kooperatif yang dapat
model
digunakan guru untuk
melakukan pembelajaran sejarah yang lebih inovatif dan kreatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
b. Manfaat Praktis Sebagai bahan pertimbangan untuk memilih metode dalam mengajar Sejarah. 2. Manfaat Bagi Siswa a. Secara Teoritis Memberikan pengalaman belajar siswa untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif dan menggali serta mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya untuk meraih keberhasilan belajar yang optimal. b. Secara Praktis Sebagai subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan. 3. Manfaat Bagi Penelitian Dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran serta inovasi yang berguna untuk mengembangkan dan meningkatkan gaya mengajar agar mampu merencanakan dan melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelas dan zaman. 4. Manfaat Bagi Sekolah (SMA N 1 Depok Yogyakarta) a. Dapat
mengembangkan
pembelajaran,
dengan
PTK
guru
mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru pembelajaran dan penerapan di ruang kelas. Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan.Sehingga dapat menghasilkan mutu lulusan yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
berkualitas sehingga lulusannya dapat diterima di perguruan tinggi yang diinginkan siswa.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi dengan judul
Peningkatan Prestasi
Belajar Sejarah Dengan Menerapkan Model Cooperative Learning Tipe Example and Non Example dan Penggunaan Media Gambar di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta terdiri dari 5 bab yaitu : BAB I
: Berupa pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II
: Berupa kajian teori yang memaparkan teori-teori pendukung dalam penelitian ini, materi pembelajaran, keterkaitan Model Cooperative Learning dengan penggunaan media gambar dengan PTK dalam pembelajaran sejarah, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
BAB III
: Menjelaskan metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, seting penelitian, subyek dan obyek penelitian, desain penelitian, definisi opereasional variabel, sumber data, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, analisis data, prosedur penelitian, dan indikator keberhasilan.
BAB IV
: Berupa hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini dipaparkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
data Kognitif, Afektif dan Psikomotor dari keadaan awal sampai siklus 2 dan komparasinya. BAB V
: Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori Penelitian tindakan kelas ini dilakukan guna meningkatkan prestasi belajar sejarah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dan penggunaan media gambar pada siswa kelas XI IPA SMA N 1 Depok Yogyakarta. Penelitian tindakan kelas ini tidak lepas dari landasan teori yang akan digunakan. Dalam landasan teori ini peneliti terlebih dahulu akan membahas tentang teori prestasi belajar yang dikemukan oleh Bloom dengan tujuan untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa pada kelas XI IPA yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian sikap, dan keterampilan berpikir. Setelah membahas teori prestasi, selanjutnya peneliti akan membahas mengenai model pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan untuk pembelajaran sejarah dimana tujuannya adalah menciptakan norma-norma yang pro-akademik di antara para siswa, dan norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang amat penting bagi pencapaian siswa.. Dalam landasan teori ini peneliti menjelaskan tentang arti, tujuan, dan manfaat pembelajaran sejarah. Peneliti juga akan membahas mengenai media pembelejaran yang akan digunakan peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas XI IPA SMA N 1 Depok Yogyakarta.
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Yang dimaksud prestasi menurut Winkel (1996:162) adalah hasil yang telah dicapai. Jika dihubungkan dengan belajar, maka mempunyai arti hasil yang telah dicapai siswa setelah melakukan aktifitas belajar. Prestasi belajar, berasal dari kata “Prestasi ” dan “Belajar”. Menurut Djamarah (1994: 20-21) mengemukakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun Harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Selanjutnya
untuk
memahami
pengertian
tentang
belajar
berikut
dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya menurut Slameto, (2003:2) mengemukakan bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Muhibbin Syah, (2000:136) mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Berdasarkan beberapa pendapat bahwa prestasi belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu bagi pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar (menggunakan butir-butir soal). Taksonomi Bloom menjelaskan mengenai teori Bloom yang menyatakan bahwa, tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, maka melalui ketiga ranah ini pula akan terlihat tingkat keberhasilan siswa dalam menerima hasil pembelajaran atau ketercapaian siswa dalam penerimaan pembelajaran. Dengan kata lain, prestasi belajar akan terukur melalui ketercapaian siswa dalam penguasaan ketiga ranah tersebut. Maka Untuk lebih spesifiknya, penulis akan menguraikan ketiga ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai yang terdapat dalam teori Bloom berikut: 2. Teori Prestasi Belajar a. Ranah Kognitif Cognitive Domain (ranah kognitif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama adalah berupa Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6).
1. Knowledge (Pengetahuan). Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar dan sebagainya. Pengetahuan juga diartikan sebagai kemampuan mengingat akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan (Winkel, 1996:247). 2. Comprehension (Pemahaman). Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menangkap makna dan arti yang dari bahan yang dipelajari (Winkel, 1996:247). Pemahaman juga dikenali dari kemampuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
4.
5.
6.
16
untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dan sebagainya. Aplication (Aplikasi). Aplikasi atau penerapan diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru (Winkel, 1996:247). Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. Analysis (Analisis). Analisis didefinisikan sebagai kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Synthesis (Sintesis). Sintesis diartikan sebagai kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Sintesis satu tingkat di atas analisa. Seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Evaluation (Evalusi). Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untik membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
Dalam penelitian ini, hasil yang akan dicapai siswa untuk mengukur keberhasilan melalui tingkatan kognitif ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahapan kognitif (fakta), kognitif (konsep), dan kognitif (nilai). Yang masingmasing tingkatan memiliki bobot soal dan nilai yang berbeda sehingga dapat mengacu siswa untuk berpikir kritis.
Affective Domain (Ranah Afektif)
Affective Domain berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Tujuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
pendidikan ranah afektif adalah hail belajar atau kemampuan yang berhubungan dengan sikap atau afektif. Taksonomi tujuan pendidikan ranah afektif terdiri dari aspek:
1. Receiving/Attending (Penerimanaan). Penerimaan mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleg guru. 2. Responding (Tanggapan). Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. 3. Valuing (Penghargaan). Penghargaan atau penilaian mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.mulai dibentuk suatu sikap menerima, menolak atau mengabaikan, sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dengan konsisten dengan sikap batin. 4. Organization (Pengorganisasian). Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. Pengorganisasian juga mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai- nilai yang diakui dan diterima ditempatkan pada suatu skala nilai mana yang pokok dan selalu harus diperjuangkan, mana yang tidak begitu penting. 5. Characterization by a Value or Value Complex (Karakterisasi Berdasakan Nilai-nilai). Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya (Winkel, 1996:248). Karakterisasinya mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikin rupa, sehingga menjadi milik pribadi (internalisasi) dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. Dalam penelitian ini hasil nilai sikap dari seorang siswa diukur dengan penugasan berupa soal pilihan ganda untuk penilaian individu dan keaktifan siswa di dalam kelas berupa cheklist. Dimana pada setiap soal penilaian afektif individu memiliki tingkatan-tingkatan yang berbeda dari soal positif dan negatif yang bertujuan menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa sehingga seorang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
siswa pada nantinya menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri.
Psikomotor Domain (Ranah Psikomotor)
Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Alisuf Sabri dalam buku Psikologi Pendidikan menjelaskan, keterampilan ini disebut .motorik. karena keterampilan ini melibatkan secara langsung otot, urat dan persendian, sehingga keterampilan benar-benar berakar pada kejasmanian. Orang yang memiliki keterampiulan motorik, mampu melakukan serangkaian gerakan tubuh dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi gerakan-gerakan anggota tubuh secara terpadu. Ciri khas dari keterampilan motorik ini ialah adanya kemampuan otomatisme, yaitu gerakan-gerik yang terjadi berlangsung secara teratur dan berjalan dengan enak, lancar dan luwes tanpa harus disertai pikiran tentang apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu dilakukan. (Sabri, 1996:99-100).
Dalam penelitian untuk mengukur tingkat keberahasilan siswa pada aspek ini yaitu dengan memberikan penugasan kepada siswa dan dibagi menjadi dua tahap yaitu berupa keterampilan individu dan keterampilan kolektif (kelompok). Hal tersebut bisa dilihat dengan memberikan tugas seperti tugas portofolio, dan membuat gambar peta. Hal ini bertujuan agar peserta mendidik lebih kreatif dan terampil dalam proses pembelejaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
3. Model Pembelajaran Cooperative a. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Model pembelajaran cooperative adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Menurut Rusman (2011:202) Cooperative Learning mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dua sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Keberhasilan belajar dalam kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. Slavin dalam Isjoni (2009:15), mengemukakan bahwa pembelajaran cooperative adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 5 orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni (2009:15) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl dalam Isjoni (2009:15) menyatakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap saling tolong-menolong dalam perilaku sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Anita Lie (2007:29) mengungkapkan bahwa model pembelajaran cooperative tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada lima unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dengan benar akan menunjukkan pendidik mengelola kelas lebih efektif. Johnson (Anita Lie,2007: 30) mengemukakan dalam model pembelajaran cooperative ada lima unsur yaitu: saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Agus Suprijono (2009:54) mengemukakan bahwa pembelajaran cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang dimaksudkan. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. Menurut Anita Lie dalam bukunya Agus Suprijono (2009:56) menguraikan model pembelajaran cooperative ini didasarkan pada falsafah homo homini socius. Berlawanan dengan teori Darwin, filsafat ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Dialog interaktif (interaksi sosial) adalah kunci seseorang dapat menempatkan dirinya di lingkungan sekitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, model pembelajaran kooperatif learning yang saya lakukan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya bersifat heterogen, terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah, perempuan dan laki-laki dengan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu dan bekerja sama mempelajari materi pelajaran sejarah agar belajar semua anggota maksimal. Dalam hal ini berkaitan dengan prestasi belajar siswa. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Robert E. Slavin (2005) mengemukakan bahwa tujuan yang paling penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Wisenbaken (Slavin, 2005) mengemukakan bahwa tujuan model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan norma-norma yang pro-akademik di antara para siswa, dan norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang amat penting bagi pencapaian siswa. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif Menurut Isjoni (2009:16), mengemukakan unsur-unsur dalam pembelajaran cooperative sebagai berikut: 1) para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “ tenggelam atau berenang bersama. 2) para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau siswa lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
3) para siswa harus berpendapat bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama. 4) para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota kelompok. 5) para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok. 6) para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar; 7) setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yangditangani dalam kelompok kooperatif. Roger dan David (Agus Suprijono, 2009: 58) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah sebagai berikut: 1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif). Unsur ini menunjukkan
bahwa
dalam
pembelajaran
kooperatif
ada
dua
pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. 2) Personal
responsibility
(tanggung
jawab
perseorangan)
Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan
kelompok.
Tujuan
pembelajaran
kooperatif
adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. 3) Face to face promotive interaction (interaksi promotif). Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri–ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara efektif dan efisien,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
saling memberikan informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling
percaya, dan saling memotivasi untuk memperoleh
keberhasilan bersama. 4) Interpersonal skill (komunikasi antaranggota) Untuk mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan siswa harus adalah saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. 5) Group processing (pemrosesan kelompok)Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan. Menurut Thompson, et al dalam Isjoni (2009:17), mengemukakan bahwa pembelajaran cooperative turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Pembelajaran kooperatif yang diajarkan dalam penelitian ini adalah keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. 4. Teknik Example and Non Example a. Pengertian Example and Non Example Menurut Buehl (1996) dalam Apriani dkk, (2010:20) menjelaskan bahwa example and non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example and non example dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Metode Example and non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahanpermasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
definisi konsep itu sendiri. Example and non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep Example and non example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya dari pada dari sifat fisiknya. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example and non example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada. Contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana bisa berupa kasus yang ada di koran atau media lain seperti televisi, ataupun bisa lebih sederhana lagi berupa isu-isu yang sedang berkembang di dalam masyarakat yang tentunya tetap sesuai dengan bobot materi yang akan diberikan. Example and non example merupakan model pembelajaran dengan mempersiapkan gambar, diagram, atau tabel sesuai materi bahan ajar dan kompetensi, sajian gambar ditempel atau memakai LCD/OHP, dengan petunjuk guru siswa mencermati sajian, diskusi kelompok tentang sajian gambar tadi, presentasi hasil kelompok, bimbingan penyimpulan, evaluasi, dan refleksi. Selanjutnya Slavin dalam Djamarah, (2006:1) menjelaskan bahwa example and non example adalah model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Menurut Agus Suprijono (2009:125) Langkah – langkah model pembelajaran examples non examples diantaranya : 1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar. 2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantuan siswa untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat dan sekaligus pembentukan kelompok siswa. 3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan/menganalisis gambar. Biarkan siswa melihat dan menelaah gambar yang disajikan secara seksama, agar detil gambar dapat difahami oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati siswa. 4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh guru. 5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing. 6) Mulai dari komentar/hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setelah memahami hasil dari analisa yang dilakukan siswa, maka guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 7) Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran Modifikasi model pembelajaran Example and Non Example : 1) Guru menulis topik pembelajaran 2) Guru menulis tujuan pembelajaran 3) Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 6-7 orang) 4) Guru menempelkan gambar di papan tulis atau menayangkannya melalui LCD atau OHP 5) Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat rangkuman tentang macam-macam gambar yang ditunjukkan oleh guru melalui LCD 6) Guru meminta salah satu kelompok mempresentasikan hasil rangkumannya, sementara kelompok lain sebagai penyangga dan penanya. 7) Peserta didik melakukan diskusi 8) Guru memberikan penguatan pada hasil diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
b. Metode Example and Non Example Metode example and non example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. example and non example adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep example and non example dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example and non example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada. Guru menyiapkan pengalaman dengan contoh dan non-contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting telah memberikan kerangka konsep terkait strategi tindakan, yang menggunakan metode example and non example, sebagai berikut: a) Menggeneralisasikan pasangan antara contoh dan non-contoh yang menjelaskan beberapa dari sebagian besar karakter atau atribut dari konsep baru. Menyajikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan tentang tiap example and non example tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang membuat kedua daftar itu berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
b) Menyiapkan example and non example tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga mampu memahami konsep yang baru. c) Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep example and non example mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa dapat memberikan umpan balik. d) Sebagai bagian penutup, adalah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan menggunakan karakter yang telah didapat dari example and non example. Berdasarkan hal di atas, maka penggunaan metode example and non example pada prinsipnya adalah upaya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menemukan konsep pelajarannya sendiri melalui kegiatan mendeskripsikan pemberian contoh dan bukan contoh terhadap materi yang sedang dipelajari. c. Ciri-ciri Pembelajaran Example and non Example Metode example and non example juga merupakan metode yang mengajarkan pada siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Strategi yang diterapkan dari metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
(memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan) dan non example (memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas) dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Metode example and non example penting dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada. d. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Example and Non Example 1) Kelebihan Model Pembelajaran Example and Non Example Menurut Buehl dalam Apriani dkk, (2007:219) mengemukakan kelebihan metode example and non example antara lain: a) Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya digunakan untuk memperluas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih kompleks. b) Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari example and non example c) Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bagian non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bagian yang merupakan suatu karakter dari konsep yang telah dipaparkan pada bagian example. Kelebihan lainnya dalam model pembelajaran example dan non example diantaranya : a) Siswa lebih berfikir kritis dalam menganalisa gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
b) Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD). c) Siswa diberi kesempatan mengemukakan pendapatnya yang mengenai analisis gambar yang relevan dengan Kompetensi Dasar (KD). 2) Kekurangan Model Pembelajaran Example and Non Example a) Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar. b) Memakan waktu yang lama. Contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan kompetensi dasar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a) guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran b) guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan melalui OHP / LCD c) guru memberi petunjuk dan member kesempatan pada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar d) melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil dari diskusi gambar dicatat pada kertas e) tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya f) mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai g) kesimpulan. 5. Media Gambar a. Pengertian Media Gambar Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely dalam bukunya Azhar Arshad (2010:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Gambar merupakan alat visual yang penting dan mudah di dapat. Penting sebab dapat memberikan penggambaran visual yang konkrit tentang masalah yang digambarkannya. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang dapat diungkapkan oleh kata-kata, baik yang ditulis maupun yang diucapkan. Gambar telah lama digunakan sebagai medium untuk mengajar dan belajar serta dapat digunakan terus dengan efektif dan mudah. Selain itu gambar mudah didapat. Orang dapat memperolehnya dalam jumlah besar kalau mau berusaha. Namun disini gambar yang bisa digunakan ialah gambar yang tertentu ada hubungannya dengan pelajaran yang sedang digarap atau masalah yang sedang dihadapi. Gambar harus dapat merangsang partisipasi peserta supaya ia suka bicara tentang gambar yang dilihatnya. Sehinga dari sebuah gambar bisa lahir diskusi yang cerdas dan menarik. Bagi seorang guru merupakan tugas untuk membuat lingkungan pelajaran
menjadi bertambah luas dengan membawa
gambar peri kehidupan ke dalam kelas, dimulai dengan sesuatu yang menyangkut lingkungan kemudian bangsa sendiri, sesudah itu bangsa-bangsa lain. b. Gambar Mati dan Gambar Diam Gerlach dan Ely dalam Anitah (2009:7) berpendapat bahwa gambar tidak hanya bernilai seribu bahasa tetapi juga seribu tahun atau seribu mil. Melalui gambar, dapat ditunjukkan suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari lingkungan peserta didik. Gambar juga dapat memberikan gambaran tentang kejadian-kejadian yang terjadi di masa lampau maupun gambaran yang akan terjadi di masa mendatang. Menurut Edgar Dale, gambar dapat mengalihkan pengalaman belajar dari taraf
belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
dengan lambang kata-kata naik ke taraf yang lebih kongkrit atau pengalaman langsung. Dalam Munandi (2013: 89) saat memperhatikan suatu gambar, mereka akan terdorong untuk berbicara lebih banyak berinteraksi baik dengan gambar-gambar tersebut, maupun dengan sesamanya membuat hubungan diantara paradoks dan membangun gagasan-gagasan baru. Dengan gambar diharapkan dapat merangsang peserta didik untuk berfikir lebih kritis dan kreatif. Karena dengan gambar, peserta didik lebih mudah dalam memahami suatu peristiwa yang terjadi.Diharapkan dengan penggunaan gambar sebagai media pembelajaran, peserta didik menjadi lebih tertarik terhadap pembelajaran sejarah. c. Syarat-Syarat Pemilihan Gambar Seperti hal yang dikemukan oleh Hamzah Suleiman Amir (1981) supaya gambar mencapai tujuan maksimal mungkin sebagai alat visual, gambar itu harus dipilih menurut syarat-syarat tertentu ialah sebagai beriku: 1) Gambar harus bagus dan jelas, menarik, mudah dimengerti dan cukup besar untuk dapat meperlihatkan datail. 2) Apa yang tergambar harus cukup penting dan cocok untuk hal yang sedang dipelajari atau masalah yang sedang dihadapi. 3) Gambar harus benar dan autentik, artinya menggambarkan situasi yang serupa jika dilihat dalam keadaan sebenarnya. 4) Kesederhanaan penting sekali. Gambar yang rumit sering mengalihkan perhatian dari hal-hal yang penting. Anak-anak dan orang yang tidak terpelajar bingung oleh bagian-bagian yang kecil dari sebuah gambar, akhirnya gagal menemukan arti yang sesungguhnya dari gambar yang dilihat itu. 5) Gambar harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya. 6) Warna walau tidak mutlak dapat meniingikan nilai sebuah gambar, menjadikannya lebih realistis dan merangsang untuk melihatnya. Selain itu warna dapat memperjelas arti dari apa yang digambarkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Akan tetapi penggunaaan warna yang salah sering menghasilkan pengertian yang tidak benar. d. Kelebihan dan Kelemahan Gambar Di dalam Anita Lie (2009:8) kelebihan dari gambar adalah, pertama dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata. Kedua, banyak gambar yang sudah tersedia di dalam buku-buku. Ketiga, sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan. Keempat, relative tidak mahal.Kelima, dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi. Ada kelebihan pasti ada pula kekurangan, kekurangan gambar sebagai media pembelajaran adalah pertama, kadang-kadang terlampau kecil untuk ditampilkan di kelas yang besar.Kedua, gambar tidak dapat menunjukkan gerak.Ketiga, peserta didik tidak selalu mengetahui bagaimana membaca atau menginterprestasikan gambar. e. Cara Memperlihatkan Gambar Selain itu ada beberapa cara untuk memperlihatkan gambar seperti diterangkan dibawah ini: 1) Kalau gambar itu besar dan direkat pada karton tebal, gambar dapat disandarkan atau digunting dan diperlihatkan sambil menerangkannya. 2) Kalau gambar itu kecil ada kemungkinan yang duduk dibelakang tidak dapat melihatnya dengan jelas gambar itu harus diedarkan untuk memperlihatkan secara bergilir. Tetapi cara ini dapat menyebabkan keresahan bagi yang menunggu giliran atau bagi yang sudah melihatnya. 3) Kalau ada opaque projector gambar yang kecil dapat diproyeksikan seperti yang diterangkan pada fasal berikut. Proyeksi gambar menjadi cukup besar untuk dilihat oleh semua yang hadir bersama-sama dengan jelas. 4) Kalau tidak ada opaque projector kita harus memperbesarkan gambar yang kecil di papan tulis atau pada selembar kertas pantograph. 5) Setelah pelajaran, penerangan atau penyuluhan selesai, gambar dapat dipaku atau ditempelkan pada papan tulis atau digantungkan di dinding.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Disitu gambar dapat dipelajari kembali oleh yang ingin mempelajarinya secara perorangan. B. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Secara etimologis dalam Sanjaya (2009:25-26) ada tiga istilah yang berhubungan dengan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian, tindakan dan kelas. Penelitian merupakan suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris dan terkontrol. Sistematis berarti semua dilakukan secara runut sesuai dengan aturan tertentu.Empiris mengandung arti bahwa penelitian harus berdasarkan data-data tertentu.Sedangkan terkontrol bearti suatu penelitian harus berdasarkan prosedur kerja yang jelas.Tindakan dapat diatikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik.tindakn ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja yang dilakukan oleh guru. Dan kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajarn berlangsung. Dari uraian diatas dapat disimpulkan PTK adalah suatu proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan caramelakukan berbagai tindakanyang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dan perlakuan tersebut (Sanjaya, 2009:26). b. Tujuan dan Manfaat PTK Tujuan umum dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran
serta
membantu
memberdayakan
guru
dalam
memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Adapun tujuan PTK yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Menurut Sarwiji Suwandi (2011:16-17) pertama, untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi oleh guru terutama dalam permasalahan pengajaran dan pengembangan
materi
ajar.Kedua, untuk memberikan pedoman bagi guru dan civitas akademika guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja supaya lebih baik dan produktif.Ketiga, untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaruan pada umumnya.dan yang keempat, untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem sekolah. Sedangkan manfaat PTK yang pertama, guru dapat melakukan inovasi pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih variatif dan menarik serta bermanfaat.Kedua, guru dapat mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik
pembelajaran,
situasi,
dan
kondisi
kelas.Ketiga,
untuk
mengembangkan profesionalisme guru, karena dengan PTK guru bisa lebih berlatih dalam mengembangkan metode pengajaran serta pemahaman atas materi pembelajaran (Mulyasa, 2010:90). Dari tujuan dan manfaat PTK maka diharapkan akan memberikan pembelajaran yang semakin inovatif dan kreatif. PTK yang dilakukan oleh peneliti memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk memberikan pembaharuan dalam proses belajar mengajar dengan penerapan model kooperatif leraning tipe example dan non example. Dengan model kooperatif
ini, prestasi
meningkat dan akan dikembangkan menjadi lebih baik. Tujuan yang utama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
dalam penelitian ini dalam penerapan model kooperatif learning yaitu untuk meningkatkan aspek kogintif, afektif dan psikomotorik. c. Sifat Penelitian Tindakan Kelas Apabila disimak kembali uraian di atas dapat dikemukakan sifat-sifat penelitian tindakan (kelas), yang membedakannya dari penelitian “formal” lainnya. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut : 1) Pada dasarnya PTK merupakan penelitian
yang dirancang dan
dilaksanakan di dalam ruang kelas tertentu. Oleh karena itu PTK bersifat situasional atau kontekstual. Artinya, apa yang dirancang dan dilaksanakan di dalam ruang kelas itu hanya berlaku untuk ruang kelas tersebut dan hasilnya tidak serta merta dapat diberlakukan dalam ruang kelas yang lain selama tidak ada jaminan bahwa ruang kelas lain tidak memiliki karakteristik yang sama dengan tempat
dilakukannya
penelitian. 2) PTK bertujuan mencari pemecahan praktis atas permasalahan yang bersifat lokal dan/atau mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas suatu sistem dalam ruang kelas tertentu yang juga bersifat lokal. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas tidak menerapkan metodologi penelitian
seketat
penelitian
ilmiah
lainnya,
yang
berusaha
mengembangkan atau menemukan teori-teori ilmiah yang bersifat universal. Sehubungan dengan hal itu, kredibilitas penelitian tindakan kelas tersebut
ditentukan oleh kemanfaatannya dalam memecahkan
masalah atau meningkatkan kualitas sistem tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
3) PTK terdiri atas siklus-siklus yang masing-masing meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat langkah tersebut akan berulang dalam setiap siklus dan perpindahan dari satu siklus ke siklus selanjutnya. Artinya, siklus satu akan menjadi landasan bagi siklus dua, siklus dua akan menjadi dasar bagi siklus tiga, demikian seterusnya hingga PTK berakhir. 4) Meskipun dapat dilaksanakan sendiri oleh seorang guru, PTK cenderung bersifat partisipasif. Paling tidak guru sebagai peneliti akan melibatkan siswa (sebagai subjek) dalam proses penelitian. Peneliti tidak akan mampu mengungkap masalah yang timbul berikut penyebabnya secara akurat tanpa partisipasi aktif dari para siswa tersebut. 5) Karena dalam PTK proses sama pentingnya dengan hasil tindakan, maka penelitian ini cenderung bersifat kualitatif daripada kuantitatif. Langkahlangkah perencanaan,
tindakan,
pengamatan,
dan refleksi
yang
membentuk satu siklus merupakan keseluruhan proses yang lazimnya dideskripsikan dengan kata-kata. Apabila kemudian digunakan angkaangka yang merefleksikan prestasi siswa, misalnya, hal itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruahn proses tersebut. PTK bersifat reflektif. Artinya, kemampuan reflektif peneliti terhadap proses dan hasil tindakan merupakan bagian penting dalam setiap siklus. Hasil refleksi
menjadi landasan yang penting bagi pengembangan rencana dan
pengambilan tindakan selanjutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
C. Keterkaitan PTK Dalam Model Cooperative Learning tipe Example and non Example dengan Media Gambar Pada Pembelajaran Sejarah. Model cooperative learning adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Sedangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan
dalam
sebuah
siklus
pembelajaran.
Pembelajaran
cooperative dirasa paling cocok oleh peneliti untuk digunakan sebagai model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu pada aspek kognitif, afketif dan psikomotor. Kaitannya dengan media gambar yang digunakan sebagai sarana proses pembelajaran. Dalam menyampaikan materi ajar memanfaatkan media gambar sehingga pembelajaran akan menarik dan siswa akan mudah untuk menerima materi yang diberikan. Oleh karena itu tujuan dengan menerapkan model kooperatif learning ini dan pengunaan media gambar yang digunakan dalam PTK ini ditujukan untuk meningkatkan prestasi belajar yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. D. Kerangka Berpikir Berdasarkan pengalaman yang diperoleh, siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Depok Yogyakarta pada keadaan awal masih banyak siswa yang prestasi belajarnya masih rendah. Dalam hal ini disebabkan karena cara mengajar guru yang masih terlihat monoton dan guru terlihat jarang menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif selain itu juga kemampuan guru dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyampaikan
materi
pelajaran
sejarah
masih
kurang
atau
39
belum
menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga anak lebih tertarik dan tertantang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan pelajaran sejarah. Atas
dasar
hal
tersebut
maka
penulis
mencoba
untuk
mengimplementasikan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif learning tipe example dan non example untuk menyampaikan salah satu materi pelajaran sejarah di kelas XI IPA 1. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan PTK yang terdiri dari dua siklus dimana pada siklus yang pertama dengan mengimplementasikan model kooperatif learning dan dari prestasi belajar siswa pada siklus pertama masih terlihat kurang memuaskan meskipun sudah ada peningkatan sehingga terjadi siklus yang kedua dimana prestasi belajar sejarah dapat lebih ditingkatkan dengan mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif learning tipe example dan non example dan media yang dipilih adalah media gambar, media ini dipilih karena mudah diperoleh serta murah namun dapat melibatkan siswa untuk berfikir aktif dalam pembelajaran baik secara individual maupun kelompok. Dalam upaya meningkatkan prestasi belajar dalam aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap)
dan psikomotor (keterampilan),
media
pembelajaran merupakan stretegi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini media gambar berupa foto yang peniliti gunakan untuk meningkatkan prestasi belajar itu sendiri. Dengan bentuk pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
yang dikemas secara menarik menggunakan media maka dapat diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah dan membantu menunjang dalam proses penanaman nilai-nilai karakter dan kemanusiaan yang sangat banyak terkandung dalam pelajaran sejarah. Banyak siswa prestasi belajarnya masih rendah
Prestasi belajar dari siklus satu kurang memuaskan
Terjadi siklus 2
Prestasi belajar sejarah bisa di implementasikan dalam model kooperatif learning
Terjadi siklus 1
Prestasi belajar sejarah dapat lebih ditingkatkan dengan mengimplementasika n model pembelajaran kooperatif example non example dan penggunaan media gambar
Prestasi belajar sejarah meningkat
Gambar I: Kerangka Berpikir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dijabarkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dengan menerapkan model cooperatif learning tipe example dan non example dan penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta Negeri 1 Depok, Jl. Babarsari, Depok, Kab.Sleman 55281. Telp. (0274) 485794 Yogyakarta.. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2014. 3. Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan 2 siklus. B. Subjek Penelitian Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta yang berjumlah 34 siswa (laki-laki 12 siswa dan perempuan 22 siswa) pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015. C. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Prestasi
Belajar
Sejarah
(Aspek
Kognitif,
Afektif,
Psikomotorik) b. Model Kooperatif Learning Tipe Example and Non Example c. Media Gambar
42
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
D. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam PTK ini yaitu menggunakan model Kemis dan Tagart dalam Punaji Setyosari (2010:44). Model ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat langkah ini di lakukan secara berurutan dan di identifikasi menjadi sebuah siklus. Dengan mengikuti langkah-langkah secara tepat, peneliti telah melampaui suatu siklus, karena dilakukan secara berulang-ulang dengan langkah yang sama, peneliti melakukan siklus-siklus, sehinga kita mengenal siklus 1, siklus 2, siklus 3 dan seterusnya. Secara skematis model penelitian tindakan kelas dapat digambarkan seperti gambar berikut : Refleksi
Observasi
Siklus I
Perencanaan I
Pelaksanaan Refleksi
Observasi
Siklus II
Perencanaan II
Pelaksanaan
Gambar II: Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
E. Desain Operasional Variabel 1. Variabel - variabel Penelitian Variabel terikat (Y1) : Prestasi Belajar Variabel bebas (X1) : Model Pembelajaran Kooperatif Variabel bebas (X2) : Media gambar 2. Devinisi operasional variabel a. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar dalam bentuk tes dan non tes. b. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 2-5 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. 3. Media Gambar Menurut Arsyad Azhar ( 2011: 3) mengatakan media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.Media merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
sebuah perantara yang berguna untuk membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Sedangkan gambar merupakan alat media visual yang penting dan mudah didapatkan untuk proses pembelajaran. Gambar membuat peserta dapat menangkap ide ataupun informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh kata-kata, baik yang di tulis maupun yang dikatakan. F. Prosedur Penelitian Prosedur dalam penelitian hal ini adalah tahapan penelitian , dalam penelitian tindakan kelas yang menjadi subjek penelitian adalah prestasi sementara model dan media terkait dengan proses pemblejaran oleh karena itu yang disajikan sebagai data kuantitatif dan kualitatif data prestasi belajar dalam penelitian ini tidak membuat laporan data model kooperatif learning karena bukanmenjadi subjek penelitian dan hal itu nampak dalam RPP dan pelaksanaan (lihat lampiran 5hal 120-146). Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri tiga tahapan yaitu kegiatan pra siklus (observasi kegiatan guru, observasi kelas dan observasi siswa), siklus satu dan siklus dua jika diperlukan. Setiap siklus penelitian pada dasarnya sama dan menggunakan instrumen yang sama, hanya saja tindakan yang dilakukan berbeda. Adapun kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan diuraikan sebagai berikut : 1. Pra siklus a. Observasi Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sebelum
mengadakan
penelitian,
peneliti
terlebih
46
dahulu
melakukan kegiatan pra penelitian. Kegiatan tersebut yaitu melakukan observasi
dengan guru menggunakan lembar pengamatan untuk
mengetahui gambaran proses pembelajaran sejarah (Lihat lampiran 10 11 hal 179, 182 dan 183) di kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
serta
kendala
yang
ditemui
oleh
guru
selama
pembelajaran berlangsung. Setelah itu melakukan observasi terhadap siswa di kelas yang meliputi aktivitas siswa dan observasi sarana pembelajaran. b. Observasi Siswa Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi kegiatan awal (kesiapan siswa mengikuti pembelajaran), kegiatan inti (sikap siswa pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa mengerjakan tugas dengan baik, refleksi alat yang digunakan menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan sebelumnya pada saat peneliti melakukan observasi pra siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
2. Kegiatan Siklus 1 Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan/tatap muka di kelas. Siklus pertama ini meliputi perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan, dan refleksi. a. Perencanaan Dalam perencanaan tindakan ini kegiatan yang dilakukan adalah dengan menyusun rancangan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan penemuan masalah dan gagasan awal akan dilaksanakan penelitian. Dalam tahap ini peneliti dapat mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran melalui kerjasama kolaboratif dengan guru dan observer (peneliti). Peneliti juga bekerja berdasarkan bimbingan dari dosen pembimbing sehingga kerja peneliti akan lebih tertata. 1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar, standar kompetensi yang akan disampaikan kepada siswa dan indikator serta tujuan dari pembelajaran. 2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, yang meliputi: 1) Membuat Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kurikulum 2013 2) Peneliti
menentukan
dan
membuat
media
pembelajaran,
menyiapkan materi dalam bentuk diskusi kelompok 3) Membuat soal-soal untuk diskusi kelompok 4) Membuat lembar obsevasi 5) Membuat lembar penilaian 6) Menyusun kisi-kisi penilaian (kisi-kisi kuisoner, kisi-kisi soal) 7) Membuat Lembar Kerja Siswa (kuisoner, soal-soal)
seperti
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
b. Pelaksanaan Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar sesuai dengan rencana perencanaan pembelajaran yang telah siapkan sebelumnya. Tahap pembelajarannya yaitu : 1) Pertemuan pertama Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa untuk memipin doa. Guru mengajak peserta didik untuk memulai pelajaran (mempersiapkan buku tulis dan bahan ajar) lalu menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan akan di capai serta memberikan materi yang menjadi pokok pembahasan dan juga nilai-nilai yang terkandung dalam materi tersebut untuk menambah tingkat wawasan dan pemahaman siswa akan materi secara langsung dan menunjang aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi kelompok dan membagi siswa membagi 4-5 kelompok yang terdiri dari 6-7 orang siswa untuk memecahkan permasalahan pada materi pembelajaran masuk dan berkembangnya penjajahan bangsa barat di Indonesia ( Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda). Guru memberikan petunjuk dan soal-soal kepada peserta didik untuk didiskusikan, setiap kelompok diberikan soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan pengalaman siswa secara langsung dan menunjang aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
kerjasama dan tanggung jawab, kepedulian dan keaktifan dalam bersosial. c. Pengamatan/observasi Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif learning dengan menggunakan metode diskusi kelompok. Aspek yang diperhatikan dalam hal ini adalah antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, aktivitas guru, interaksi antar siswa dalam diskusi kelompok, dan aktivitas siswa. d. Analisis dan refleksi Data yang diperoleh pada tahap observasi siklus pertama ini kemudian dianalisis untuk melihat peningkatan prestasi siswa. Jika hasil dari refleksi siklus I belum terjadi peningkatan, maka dilanjutkan pada siklus II. 2) Pertemuan kedua 1) Pelaksanaan Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, siklus kedua ini merupakan tindak lanjut dari siklus pertama, yakni sebagai berikut: a. Peneliti mengajak siswa untuk mengingat materi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama. Kegiatan ini dilakukan untuk memperdalam pengetahuan siswa mengenai materi pembelajaran. b. Hasil dari kerja kelompok pada pertemuan pertama kemudian dipresentasikan, dan kemudian melakukan sesi tanya jawab pada setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
kelompok yang maju begitupun dengan kelompok lain menunggu giliran untuk maju. c. Setelah itu peneliti mengajak siswa untuk bersama-sama membuat kesimpulan dan refleksi terhadap materi pelajaran untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. 2) Pengamatan/observasi Pada tahap pengamatan ini, penelitimelihat hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran. Aspek yang diperhatikan dalam hal ini adalah antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran, interaksi antar siswa dalam diskusi kelompok, dan aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan serta menanggapi jawaban teman dalam presentasi. Dalam pengamatan ini menggunakan lembar observasi. 3) Analisis dan refleksi Data yang diperoleh pada tahap observasi siklus pertama ini kemudian dianalisis untuk melihat peningkatan aspek kognitif(fakta, konsep dan nilai), aspek afektif (individu dan sosial), dan aspek psikomotor (individual dan kolektif) siswa. 3) Pertemuan ketiga Pada pertemuan ketiga guru melakukan evaluasi selama 90 menit untuk mengukur tingkat hasil prestasi yang dicapai pada siklus I. Hasil dari refleksi siklus 1 belum terjadi peningkatan yang signifikasi, jadi perlu dilaksanakan siklus 2. 3. Kegiatan Siklus 2 1) Pertemuan Pertama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, siklus kedua ini merupakan tindak lanjut dari siklus pertama. Dalam penelitiaan ini pelaksanaan siklus pertama belum memenuhi target atau mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, maka dilaksanakan siklus kedua. Dalam pelaksanaan siklus kedua siswa mampu untuk mencapai target yang telah ditentukan dalam hal ini adalah peningkatan aspek Pengetahuan (kognitif), Afektif (Sikap), dan Keterampilan (Psikomotor). a. Perencanaan Peneliti menyusun perencanaan pada siklus 2 yang berpatokan pada hasil refleksi siklus 1, meliputi: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 (Lihat lampiran 5 hal 18). 2) Peneliti menentukan dan membuat media pembelajaran, seperti menyiapkan media gambar yang nanti akan di diskusikan kedalam kelompok. 3) Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk bahan diskusi kelompok 4) Menyiapkan gambar-gambar pendukung yang terkait dengan materi pembelajaran. 5) Membuat lembar obsevasi 6) Membuat lembar penilaian 7) Menyusun kisi-kisi penilaian,( kisi-kisi soal) 8) Membuat Lembar Kerja Siswa (soal-soal)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
b. Pelaksanaan Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar sesuai dengan rencana perencanaan pembelajaran yang telah dibuat. Tahap pembelajarannya yaitu : a)
Peneliti menanyakan materi selanjutnya dan memberikan motivasi . siswa mendapatkan penjelasaan tentang proses pelaksanaan teknik diskusi kelompok
b) Peneliti mendorong peserta didik untuk bertanya hal-hal yang sekiranya terkait dengan materi yang diajarkan dan menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan model kooperatif learning. c)
Guru memberikan pengantar singkat, misalnya menjelaskan Perkembangan Kekuasaan Bangsa Barat Di Indonesia.
d) Guru membagikan satu set bahan/media berisi gambar tokoh-tokoh yang terkait dengan pemerintahan republik bataaf akan tetapi gambar, foto atau peta itu tidak ada identitas/keterangannya, sehingga mungkin sedikit membingungkan peserta didik). Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan berupa gambar tokoh-tokoh penjelajahan samudera dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar (lihat lampiran 15 hal 206). e)
Peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi terdiri dari 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan ( eksplorasi) mengumpulkan informasi dan (mengasosiasi) terkait gambar tersebut melalui diskusi kelompok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
2) Pada pertemuan kedua ini siklus 2 dilanjutkan dengan mengajak peserta didik untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas dalam rangka (mengkomunikasikan) hasil karya kelompok. Pada saat kelompok lain melakukan presentasi, kelompok yang lain dapat bertanya demikian sampai masing-masing mendapat giliran. 3) Selanjutnya memberikan klarifikasi/kesimpulan materi tentang Republik Bataaf sebagai gambaran motivasi tokoh-tokoh pada masa pemerintahan Republik Bataaf di Indonesia.peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaa pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik Masa Pemerintahan Republik Bataaf di Indonesia setelah itu 1 jam selanjutnya digunakan untuk tes dimana siswa diberikakan soal untuk mengukur kemampuan koginitif, afektif dan psikomotornya melalui model pembelajaraan kooperatif learning dengan media gambar . 3) Pertemuan ketiga dilanjutkan dengan guru melakukan evaluasi selama 90 menit untuk mengukur tingkat hasil prestasi yang dicapai pada siklus II. Hasil dari refleksi siklus II menandai berakhirnya siklus 2 G. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini antara lain : 1. Siswa Subyek yang digunakan dalam penelitian ini merupakan siswa kelas XI IPA 1, untuk mendapatkan data prestasi siswa dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran sejarah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
2. Guru Subjek yang digunakan dalam penelitian ini selain siswa ialah guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode pembelajaran sejarah. H. Metode Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
adalah
cara
mengumpulkan data dalam sebuah penelitian.
yang
digunakan
untuk
Data ini dikumpulkan untuk
melihat tingkat keberhasilan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner Peneliti memberikan beberapa kuisoner yang diisi oleh siswa. dimana kuisoner tersebut berisi tentang model pembelejaran media pembelajaran dan instrumen pembelajaran yang bagaimana yang paling diminati siswa agar dapat meningkat prestasi belajar siswa. Dari kuesoner inilah peneliti menentukan model pembelajaran dan media gambar yang dirasa cocok untuk digunakan guna meningkatkan presatsi belajar sejarah. 2. Observasi/ Pengamatan Observasi
yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan
mengadakan pengamatan dan
mencatat secara langsung hal-hal yang
diperlukan guna memperoleh data tentang partisipasi siswa, aktivitas siswa, aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
3. Tes Tes merupakan salah satu yang digunakan guru guna mendapatkan data tentang peningkatan prestasi siswa pada siklus I dan siklus II. Tes hasil belajar ini digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa selama menempuh proses pembelajaran. Hasil tes belajar ini dijadikan tolak ukur untuk mengetahui perbedaan antara kondisi awal sebelum penelitian dengan sesudah dilakukan penelitian yang tercermin dalam dua siklus, dengan menggunakan soal pilihan ganda yang terpilah menjadi 3 tingkatan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 4. Dokumentasi Dokumentasi berupa pengumpulan data seluruh aktivitas penelitian berupa foto-foto saat penelitian. I. Instrumen Pengumpulan Data 1. Jenis Instrumen a. Observasi Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pelajaran sejarah. b. Tes Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ialah dengan menggunakan tes butir soal berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
c. Kuesioner Menggunakan lembar kuesioner untuk mengetahui aspek sikap siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 2. Validitas Instrumen Dalam Suharsimi Arikunto (2003:67) berpendapa bahwa untuk melihat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian valid atau tidak harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu supaya dalam pelaksanaannya instrumen tersebut benar-benar valid. Hal tersebut dilakukan karena harus ada kesesuaian antara alat ukur dengan apa yang akan diukur. Pada penelitian ini validitas alat ukur tes menggunakan adverjustment (lihat lampiran 7 hal 135) dan validitas butir soal Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Menurut Harsimi Arikunto (1989: 136) tingkat validitas masing-masing item diuji dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut : rxy = Keterangan : Rxy = koefien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variabel yang dikorelasikan. = banyaknya subyek = jumlah skor item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
= jumlah skor total = jumlah perkalian X dan Y = kuadrat dari X = kuadrat dari X Sedangkan Untuk mengetahui taraf signifikansi validitas instrumen maka dilakukan uji t dengan rumus menurut Nana Sudjana (1990: 146) t= Keterangan: t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item Dalam hal ini validitas yang juga digunakan adalah validitas adverjustment dimana tingkat validitas soal yang rasional diteliti oleh orang yang ahli dan berkompeten melalui expert judgement (para ahli). Dalam penelitian ini penelita meminta bantuan kepada 3 orang yang yang dianggap ahli yaitu Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku dosen pendidikan sejarah untuk meneliti materi soa yang akan dibagikan pada peserta didik sedangkan Ibu Mega Bayu Murti, S.Psi., merupakan isi soal, serta meminta pertimbangan dosen pembimbing yaitu Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, S. Th.,M.Pd. Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus I, diperoleh hasil dari 40 soal pilihan ganda yang dinyatakan valid terdapat 35 soal yaitu soal nomor 130,32,33,38,39,40...dengan taraf signifikansi 0,995. Dan ada sebanyak 5 soal dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu soal nomor 31,34, 35, 36, 37. Sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
untuk hasil uji validitas siklus II, diperoleh hasil dari 40 soal pilihan ganda yang dinyatakan valid terdapat 36 soal yaitu soal nomor 1-6,8,9,11-20,23,24,26-40 dengan taraf signifikansi 0,90. Dan ada sebanyak 4 soal dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu soal nomor 7,10,22,25. Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan adverjustment, setiap item dalam kuesioner soal tes 1 pada aspek kognitif, afektif dari 50 item yang disiapkan untuk penelitian terdapat 48 item yang dinyatakan valid. Dan ada sebanyak 2 item dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu nomor 10, 11. Sedangkan untuk hasil uji validitas, setiap item dalam soal-soal 2 dari 50 item yang disiapkan untuk penelitian terdapat 50 item yang dinyatakan valid. Selanjutnya peneliti mengganti soal-soal 1 dan 2 yang dianggap gugur yaitu pada no 10 dan 11 dan diujikan tingkat validitasnya kepada Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd. selaku dosen pendidikan sejarah serta kepada Ibu Mega Bayu, S. Psi., selaku bidang psikologi. 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena istrumen tersebut sudah baik. Istrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas ini juga digunakan untuk mengukur instrumen kuesioner untuk mengetahui taraf konsistensi hasil pengukurannya dalam hal ketepatan dan ketelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2003:109), untuk menguji reliabilitas instrumen, akan diuji menggunakan rumus Belah Dua Spearman Bown :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Reliabilitas soal tes menggunakan rumus Spearman-Brown:
2r 1
r11
2 1 1 r
1 2
2 1
2
Keterangan : r 1 1 = Korelasi antara skor-skor setiap belahan 2 2 r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Sedangkan untuk mengetahui taraf signifikansi reliabilitas instrumen menurut Nana Sudjana (1990:149) maka dilakukan uji t dengan rumus : t= Keterangan: t = taraf signifikan r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item Hasil penghitungan reliabilitas instrument soal tes didapatkan hasil 0,883 dengan taraf signifikansi sebesar 0,995. Ini berarti bahwa instrumen tersebut sudah baik dan dapat dipercaya sehingga layak untuk digunakan. J. Analisis dan Penyajian Data Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh kesimpulan tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami. Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yaitu : 1. Data Kuantitatif Data ini digunakan untuk mengetahui aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa yang akan dianalisis menggunakan teknik perhitungan statistik karena data penelitian berupa angka-angka. a. Aspek kognitif (pengetahuan) Dalam penelitian ini, aspek Kognitif (pengetahuan) diperoleh dari hasil sebuah tes dengan berbobot 70% sedangkan pengamatan dengan berbobot 30% dari keseluruhan nilai, yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Aspek kognitif di ukur dengan instrumen tes. Instrumen tes dalam penelitian ini berbentuk pilihan ganda untuk mengukur aspek kognitif. Dari hasil tes tersebut maka diperoleh skor, dan skor tersebut akan di ubah menjadi nilai dengan berdasarkan Patokan Acuan Penilaian (PAP) dengan skala 1 – 100 yang terinci sebagai berikut : Tabel 1 : Kriteria penentuan hasil belajar berdasarkan PAP Tingkat Penguasaan
Rentang Skor
Nilai Angka
46-50
96,6 - 100
Kompetensi 95%-100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90%-94%
41-45
90 - 93,3
85%-89%
36-40
86,7
80%-84%
31-35
80 - 83,3
65%-79%
26-30
66,7 - 76,7
60%-64%
21-25
60 - 63,3
55%-59%
16-20
56,7
50%-54%
11-15
50 - 53,3
45%-49%
6-10
46,6
0%-44%
0-5
0 - 43,3
Kognitif a. Skor Kognitif (fakta) N= Skor yang diperoleh
x 100
Jumlah Siswa b. Skor Kognitif (Konsep) N= skor yang diperoleh x 10 c. Skor Kognitif (Nilai) N= skor yang diperoleh x 10
61
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
b. Aspek Afektif (Sikap) Aspek afektif diukur dengan dua cara pertama dengan cara pengamatan aktivitas siswa siklus 1 dan 2 diukur dengan menggunakan skala Likert. kedua dengan tes pilihan ganda yang di ukur menggunakan kuesioner pernyataan positif dan negatif dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 2a. Kriteria pengamatan sikap kolektif siswa di kelas siklus 1 dan 2 No
Na ma
Mengem ukakan pendapat
Menjawab mendeng pertanyaa arkan n dalam presentasi
Keaktifan dalam kelompok
Bertanya
Jml
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 Kriteria penilaian menggunakan skala Likert 1-5, dengan kriteria : Skor 1 : Pasif, tidak mengemukakan ide, tidak kooperatif, hasil jawaban kurang baik Skor 2 : Pasif, tidak mengemukakan ide, tidak kooperatif, hasil jawaban baik Skor 3 : Pasif, tidak mengemukakan ide, kooperatif, hasil jawaban baik Skor 4 : Aktif, mengemukakan ide, kooperatif, hasil jawaban baik Skor 5: Sangat akitif, mengemukakan ide, sangat kooperatif, hasil jawaban yang baik Skor maksimal = 25 N= (skor perolehan : skor maksimal) x 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
2b. Instrumen pengamatan sikap individu skor pernyataan positif dan negatif Pernyataan positif Kategori
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Pernyataan Negatif Kategori
Skor
Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
2
Ragu-ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
5
c. Aspek Psikomotorik (keterampilan) Aspek keterampilan dikur dengan menggunakan dua cara, yang pertama psikomotor individual berupa penugasan portofolio dan aspek psikomotor kolektif berupa penugasan kelompok dengan ketentuan sebagai berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
Tabel 3a. Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan Individu No
1. 2.
Nama
Sistematik a Penulis
Sesuai EYD
Ada Masalah
Jalan pikiran logis
Mampu menjawab masalah
20
20
20
20
20
Jml
AH AU
Tabel 3b. Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan Kolektif No
1. 2.
Nama
Ada Skala
Ada arah mata angin
Ada keteran gan
Menunjukkan rute perjalanan dengan jelas
25
25
25
25
Jml
AH AU
2. Data Kualitatif Data kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk memaknai tingkat kategori aspek pengetahuan (fakta, konsep dan nilai), aspek sikap (individual dan aspek sikap sosial) dan aspek keterampilan (individual dan kolektif) siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Kategori data penelitian ini terdiri dari 5 peringkat yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Tabel 4 : Tingkat kategori penilaian Tingkat kategori
Keterangan
Kategori I
Sangat Tinggi
Kategori II
Tinggi
Kategori III
Cukup
Kategori IV
Rendah
Kategori V
Sangat Rendah
3. Komparatif Analisis komparatif digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang akan diteliti yaitu aspek pengetahuan (fakta, konsep, nilai) aspek sikap (sikap individual dan aspek sikap sosial siswa) serta aspek keterampilan (individual dan kolektif). Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan persentase data aspek pengetahuan (fakta,konsep, nilai) , aspek sikap individual dan aspek afektif sosial siswa dan aspek keterampilan (individual dan kolektif) pada keadaan awal dengan data yang diperoleh setelah dilakukan tindakan penelitian yaitu siklus 1 dan 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Keadaan Awal Sebelum pembelajaran dengan menggunakan media gambar dilaksanakan pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri I Depok Yogyakarta, peneliti melakukan observasi, di kelas XI IPA 1 untuk mengetahui keaadaan awal pembelajaran sejarah yang di alami di dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara,observasi, didapatkan data sebagai berikut: a. Wawancara dengan guru mata pelajaran Sejarah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah cukup baik, ini dibuktikan dengan guru sudah menggunakan metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi kelompok, presentasi dan tanya jawab namun lebih lanjut, guru mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi beliau adalah pada keterbatasan beliau dalam merangkai serta menerapkan model dan media pembelajaran selain media buku pelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dari salah satu penerbit. Model pembelajaran masih sangat kurang di lakukan oleh guru dan hanya terfokus pada metode pembelajaran saja. Selain itu penerapan model pembelajaran yang digunakan seharusnya sangat penting untuk dilakukan untuk kegiatan proses belajar mengajar agar tidak
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
terlihat monoton dan siswa terlihat bosan namun guru jarang menggunakan beberapa model pembelajaran untuk mengajar, padahal model-model pembelajaran sekarang sangat bervariatif. Selain itu penerapan media pembelajaran yang sudah tersedia di sekolah jarang digunakan oleh guru walaupun sudah tersedia viewer dalam setiap kelas dengan alasan bahwa menggunakan media itu repot dan memerlukan persiapan di tambah lagi dengan waktu pembelajaran sejarah di kelas hanya singkat. Hal ini membuat beliau untuk akhirnya tidak menggunakan media pembelajaran selain buku pelajaran sejarah dan LKS yang lebih mudah.Selain itu untuk data prestasi belajar siswa masih sangat kurang, dilihat dari hasil prestasi belajar siswa di kelas yang belum mampu mencapai nilai rata-rata yaitu hanya 55% dari keseluruhan siswa. Data Prestasi Belajar Kognitif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5: Data prestasi belajar sebelum menggunakan Model Cooperative Learning dan Media Gambar
No
Nama
L/P
KKM
Nilai Kognitif
1
AFIFAH HANINDIA
p
75
2
AMADEASALLIE ULIMAS
p
75
3
AMALIDYA MUTIARA KARTIKA
p
75
4
ANAK AGUNG GEDE KRISHNA W
L
80
5
ASTARI MELINA AVINDA W
p
70
6
DIAN NUR PRATAMA PURWANTO
L
70
7
DYAH AYU PUSPITASARI
p
65
8
EVITA KESUMANINGTYAS
p
70
9
FRANSISCA AYU PRIMASARI
p
65
10
GOLDARISKI PARHUSIP
L
80
11
I DEWA AYU MANDASARI
p
70
12
IBANES ROSESYA CINJANA
p
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
ISNI AZIZATU LATIFAH
p
14
KRISTIAWAN FEBRIANTO
L
68
60 80
75
15
LEONARDO SEPTA VLAVIAN N
L
75
16
M. IKHSAN AL GHAZI
L
65
17
MIFTAKHUL FAIZ P
L
70
18
MUHAMMAD AZIZ NASHIRUDDIN
L
80
19
MUHAMMAD FARRAS RIZKI
L
70
20
MUTIA KUMALASARI
p
65
21
NATASHA AMELIA RIGITHA A
p
70
22
PRAZENDY ZULMI ARIFIN
L
80
23
PUTRI RAHMAWATI
p
80
24
PUTU DEANITA I DESTA S
p
75
25
R. MUHAMMAD BATHARA P
L
70
26
RATRI SEKAR WENING
p
85
27
SAFIRRA HASNA WIGATI
p
80
28
SHIFA AURELIA
p
80
29
SHIFAUL KHUSNA
p
75
30
TERESA WIDI WERDININGSIH
p
80
31
THERESA FIGA ANINDITA
p
80
32
YEVI WAN AZIZAH MUQODDAM
p
70
33
YOHANA PRIMADEWI Y
p
85
34
YOHANES GILANG FAJAR c
L
75
TOTAL
2515
NILAI TERENDAH
60
NILAI TERTINGGI
85
RATA-RATA
73,9
Berdasarkan tabel 5, dapat dilihat nilai rata-rata dengan skor dibawah nilai rata-rata siswa mata pelajaran sejarah masih rendah. Hal itu terbukti masih banyak nilai siswa yang berada dibawah nilai rata. Dari 34 siswa yang mendapat nilai kognitif hanya 19 siswa yang diatas nilai rata-rata dan 15 siswa yang dibawah nilai rata-rata berdasarkan nilai rata-rata sebesar 73,9%. Nilai tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah yaitu 60. Hal itu menunjukkan perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Untuk itu data rata-rata nilai prestasi belajar siswa yang di dapat dari guru mata pelajaran sejarah meliputi aspek pengetahuan dapat dilihat dalam tabel 5a berikut ini: Tabel 5a: Khusus Prestasi Belajar Kognitif Prestasi Belajar
Nilai rata-rata kelas Keadaan awal
Kognitif
73,9
Dari data yang diperoleh dari tabel 5a, maka dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :
Gambar III : Grafik nilai Rata-rata Kognitif Keadaan Awal b. Observasi aktivitas guru dikelas Observasi pada keadaan awal dikelas XI IPA 1 dilakukan untuk melihat aktivitas guru dan siswa di kelas selama kegiatan belajar mengajar (lihat lampiran 9 hal 179), dapat diketahui tentang hasil observasi aktivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
guru di kelas dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sudah cukup baik, guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan cukup baik mulai dari membuka pelajaran dengan doa, mengabsen, bertanya kepada siswa serta menjelaskan awal materi pembelajaran secara runtun hingga akhir pembelajaran, guru menguasai keadaan kelas meskipun tetap ada beberapa siswa yang ribut dan sibuk sendiri dengan bermain laptop dan HP tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran. c. Observasi aktivitas siswa dikelas Observasi aktivitas siswa di kelas untuk mengetahui keadaan awal belajar siswa di SMA Negeri I Depok Yogyakarta khususnya kelas XI IPA. Dapat diketahui tentang hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dari tabel tersebut (dapat dilihat lampiran 11 pada halaman 183) dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa sudah siap mengikuti pembelajaran, siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dan aktif bertanya kepada guru dan mencatat hal-hal penting dan terlibat dalam menarik kesimpulan dalam pembelajaran d. Hasil nilai akhir keadaan awal siswa kelas XI IPA Hasil akhir ini merupakan hasil prestasi belajar kondisi awal diperoleh dari hasil penilaian kognitif dari guru mata pelajaran sejarah. Hasil prestasi belajar siswa pada keadaan awal yang mencapai nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel 5 diatas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
2. Siklus I a. Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti meliputi permintaan ijin kepada pihak sekolah untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 1 Depok. Setelah kepala sekolah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitiaa, peneliti menemui guru mata pelajaran sejarah untuk berdiskusi menentukan waktu untuk pengumpulan data awal dengan wawancara, observasi dan dokumentasi data nilai. Peneliti
menyiapkan
instrumen-instrumen
yang
dibutuhkan
saat
melakukan penelitian seperti pembuatan silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), lembar pengamatan, pertanyaan diskusi, materi pengajaran, dan soal tes/ulangan. Bertemu dengan guru mata pelajaran membahas mengenai materi yang akan disampaikan saat melakukan penelitian yaitu : Kompetensi Inti
:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat ( Portugis, Belanda dan Inggris ) di Indonesia. b. Tindakan Pada tahap pelaksanaan ini, mulai dilakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pelaksanaan siklus 1 ini terbagi ke dalam 3 pertemuan, yaitu: Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Agustus 2014 pukul 07.00-08.30. Pada pertemuan ini peneliti melanjutkan materi dari guru mata pelajaran dengan menyampaikan materi atau konsep awal dalam materi. Sebelum pada kegiatan inti siswa diajak untuk berfikir kritis dengan tanya jawab terkait dengan materi kolonialisme dan imperialisme yang kemudian siswa diajak untuk masuk ke dalam materi dengan tema Era Penjelajahan Samudera dan Pengaruhnya bagi Indonesia, setelah guru selesai menyampaikan beberapa materi untuk disimak dan diperhatikan, kemudian guru memberikan tugas untuk di diskusikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
kedalam kelompok dan siswa dibagi ke dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 -5 orang siswa. Selama proses diskusi kelompok guru mengamati dan memberikan arahan bagi setiap kelompok yang belum jelas. Kemudian guru meminta kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Karena waktu tidak cukup guru melanjutkan presentasi pada pertemuan selanjutnya dan pada kegiatan penutup guru memberikan refleksi dan kesimpulan pada pembelajaran yang telah disampaikan dan memberikan penugasan. Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Agustus 2014 pukul 07.30 09.00. Pada pertemuan ini siswa diminta untuk melanjutkan presentasi dan tanya jawab di depan kelas. Kemudian di akhir pelajaran siswa dan guru bersamasama melakukan refleksi. Pertemuan ketiga ini dilakukan evaluasi pada hari Sabtu, 6 September yang terdiri dari 40 soal pilihan Ganda. c. Observasi Aktivitas di dalam kegiatan inti pembelajaran di pertemuan pertama diawali dengan membentuk kelompok yang dibimbing oleh guru kemudian memberikan penjelasan singkat mengenai langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas dengan memberikan pertanyaan yang akan didiskusikan kedalam kelompok setiap pertanyaan dalam kelompok berbedabeda dan diharapkan dalam setiap kelompok siswa mampu untuk menyimak, berkontribusi, dan aktif untuk didiskusikan bersama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Kegiatan observasi pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan selain untuk mengamati aktivitas pembelajaran guru dan siswa di kelas juga dilakukan pengamatan untuk mengisi Rubrik Afektif (sosial) yaitu aktivitas siswa di dalam kelas yang bertujuan untuk melengkapi hasil nilai akhir di akhir pertemuan kedua selain nilai evaluasi yang merupakan penilaian kognitif siswa. Peneliti dibantu oleh dua orang teman sejawat untuk pengisian Rubrik Penilaian afektif berupa aktivitas siswa. Rubrik Penilaian Afektif diisi pada saat siswa melakukan aktivitas pembelajaran dan diskusi kelompok sedangkan Rubrik Penilaian Psikomotorik diisi pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Pada akhir pertemuan kedua, guru membahas secara singkat materi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian pada pertemuan ketiga guru memberikan soal evaluasi yang berjumlah 50 soal pilihan ganda yang terdiri 40 soal berupa kognitif dan 10 berupa afektif untuk dikerjakan siswa dengan tujuan mendapatkan hasil penilaian kognitif dan afektif (individu). Berdasarkan paparan hasil observasi, peneliti menyimpulkan bahwa secara keseluruhan PBM Sejarah di kelas XI IPA 1 selama tindakan sudah berlangsung sesuai dengan RPP yang telah disusun peneliti. d. Refleksi Pelaksanaan pertemuan pertama dan kedua dalam siklus I sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat peneliti. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan pertama adalah diskusi kelompok dengan menggunakan model kooperatif dengan metode diskusi kelompok kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Setelah kegiatan diskusi kelompok pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
pertemuan kedua (30 Agustus 2014) siswa kembali dalam kelompok melanjutkan presentasi dan membahas hingga tuntas materi tersebut sampai siswa paham. Setelah aktivitas inti dalam kegiatan pembelajaran kedua selesai, guru mengulang materi pada pertemuan pertama. Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang mereka belum paham serta memberikan refleksi, peneguhan dan penguatan kepada peserta didik. Pada pertemuan ketiga guru memberikan evaluasi kepada peserta didik untuk mengetahui hasil prestasi belajar sejarah. Pelaksanaan PBM pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga pun berlangsung sesuai dengan RPP. e. Hasil Penelitian Hasil dari kualitas proses pembelajaran pada penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Prestasi belajar siswa diperoleh dari penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian pengetahuan diperoleh dari hasil tes pilihan ganda. Penilaian sikap diperoleh dengan hasil siswa menyelesaikan soal evaluasi berupa pilihan ganda dan pengamatan diperoleh dari hasil checklist aktivitas siswa saat presentasi kelompok. Penilaian keterampilan diperoleh dari penugasan portofolio berupa cek list penilaian belajar siswa. Penilaian sikap dan keterampilan siswa berdasarkan rubrik penilaian sikap dan keterampilan yang telah dibuat oleh peneliti. Nilai ratarata mata pelajaran Sejarah yang telah ditentukan adalah 74,8 sehingga peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai rata-rata atau lebih dari nilai rata-rata. Hasil pelaksanaan Model Kooperatif berdasarkan pelaksanaan siklus I siswa yang bertanya 8 siswa dengan presentase
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
23,5%, yang menjawab pertanyaan 10 siswa dengan presentase 29%, yang mengungkapkan pendapat pribadi 4 siswa dengan presentase 1,17%, yang memberikan komentar 12 siswa dengan presentase 35,2% , yang aktif dalam kelompok saat presentasi 17 siswa dengan presentase 50%.Hasil nilai siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6 : Data Hasil Penilaian Kognitif, Afektif, Psikomotorik Siklus 1 Pengetahuan No Nama L/P KKM Fakta Konsep Nilai 1 AH p 70 60 80 2 AU p 65 50 80 3 AMK p 65 60 70 4 AAGK L 75 50 70 5 AMA p 65 60 80 6 DNP L 70 60 80 7 DAP p 75 50 80 8 EK p 75 50 90 9 FAP p 70 60 70 10 GP L 80 60 80 11 IDAM p 75 50 70 12 IRC p 75 50 90 13 IAL p 75 60 70 14 KF L 70 50 80 75 15 LSV L 80 50 80 16 MIAG L 60 50 80 17 MF L 65 40 80 18 MAN L 70 50 90 19 MFR L 75 50 70 20 MK p 75 50 90 21 NAR p 75 50 80 22 PZA L 85 60 80 23 PR p 75 70 80 24 PDID p 80 60 70 25 RMB L 65 60 70 26 RSW p 80 70 80 27 SHW p 75 70 60 28 SA p 70 60 90
Sikap Individu Sosial 82 76 78 76 82 76 84 88 76 84 84 72 78 84 78 72 72 72 80 88 80 76 84 74 76 74 84 88 74 80 80 76 80 76 84 76 84 74 90 76 80 74 74 74 80 88 86 64 72 74 86 88 78 80 70 80
Keterampilan Individu Kolektif
77 86 90 79 86 85 88 78 75 85 78 84 81 69 75 78 77 90 74 75 77 90 64 69 68 80 77 85
80 80 81 75 81 68 84 80 73 76 75 81 87 80 83 76 76 84 74 81 75 81 68 84 80 73 80 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
SK
p
30
TWW
p
31
TFA
p
32
YWA
p
33
YPY
p
34
YGF
L
TOTAL NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI RATA-RATA
70 75 80 65 75 80 2410 60 85 70,9
60 70 60 60 60 50 1900 40 70 55,9
80 80 90 80 80 80 2680 70 90 79
74 78 80 78 78 76 2700 70 90 79,4
77
80 88 88 76 76 76
91 77 81 77 72 69
80 83 85 81 75 81
2664 64 88 78,3
2687 64 91 79
2681 68 87 78,8
Dari data yang diperoleh data rata-rata nilai prestasi belajar siswa yang meliputi aspek pengetahuian dapat dilihat dalam tabel 6a berikut ini: Tabel 6a: Data Rata-rata Pengetahuan, Sikap, Keterampilan siklus 1 Prestasi Belajar Pengetahuan Sikap Keterampilan
Nilai rata-rata kelas Siklus 1 68,6 78,8 78,9
Berdasarkan tabel diatas maka grafik khusus nilai rata-rata kelas pada aspek Pengetahuan,Sikap, dan Keterampilan dapat digambarkan berikut ini:
Gambar IV: Grafik Rata-rata nilai Kognitif, Afektif dan Psikomotorik siklus 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
1) Nilai Prestasi Belajar Siklus 1 Nilai kondisi akhir pada siklus I yang merupakan hasil prestasi belajar siswa siklus 1 diperoleh dari hasil penggabungan penilaian kognitif (fakta,konsep, dan nilai), afektif (individual, dan sosial) serta psikomotor (individual dan kolektif) Hasil prestasi siswa pada siklus I yang mencapai nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel 6b berikut ini: Tabel 6b : Hasil Akhir Siklus I
No
Nama
L/P
Nilai ratarata
Nilai Akhir
1
AFIFAH HANINDIA
p
75
2
AMADEASALLIE ULIMAS
p
73,5
3
AMALIDYA MUTIARA KARTIKA
p
74,8
4
ANAK AGUNG GEDE KRISHNA W
L
74,4
5
ASTARI MELINA AVINDA W
p
76
6
DIAN NUR PRATAMA PURWANTO
L
74,1
7
DYAH AYU PUSPITASARI
p
77
8
EVITA KESUMANINGTYAS
p
74,7
9
FRANSISCA AYU PRIMASARI
p
70,2
10
GOLDARISKI PARHUSIP
L
78,4
11
I DEWA AYU MANDASARI
p
72
12
IBANES ROSESYA CINJANA
p
76,8
13
ISNI AZIZATU LATIFAH
p
74,7
14
KRISTIAWAN FEBRIANTO
L
74,4
15
LEONARDO SEPTA VLAVIAN N
L
16
M. IKHSAN AL GHAZI
L
17
MIFTAKHUL FAIZ P
L
70,5
18
MUHAMMAD AZIZ NASHIRUDDIN
L
77,7
19
MUHAMMAD FARRAS RIZKI
L
71,5
20
MUTIA KUMALASARI
p
76,7
21
NATASHA AMELIA RIGITHA A
p
73
22
PRAZENDY ZULMI ARIFIN
L
77,7
23
PUTRI RAHMAWATI
p
75
Keterangan Tidak Mencapai mencapai rata-rata rata-rata
74,5
74,8
71,4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
PUTU DEANITA I DESTA S
p
73,2
25
R. MUHAMMAD BATHARA P
L
69,8
26
RATRI SEKAR WENING
p
79,5
27
SAFIRRA HASNA WIGATI
p
74,2
28
SHIFA AURELIA
p
76,4
29
SHIFAUL KHUSNA
p
76,4
30
TERESA WIDI WERDININGSIH
p
78,7
31
THERESA FIGA ANINDITA
p
80,5
32
YEVI WAN AZIZAH MUQODDAM
p
73,8
33
YOHANA PRIMADEWI Y
p
73,7
34
YOHANES GILANG FAJAR c
L
73,1
TOTAL
2543,3
NILAI TERENDAH
69,8
NILAI TERTINGGI
80,5
RATA-RATA
74,8
79
15
20
41,2%
58,8%
Berdasarkan tabel 6b, dapat dilihat pekembangan nilai akhir siswa pada siklus 1 yang belum mengalami peningkatan yaitu dari 34 orang siswa yang mencapai nilai rata-rata 15 siswa dengan prosentase 41,2% dan yang tidak mencapai nilai rata-rata ada 19 siswa dengan prosentase 58,8 % dengan nilai teringgi yaitu 80,5 , nilai terendah yaitu 69,8 dengan rata-rata nilai 74,8. Berikut ini adalah grafik rata-rata prestasi belajar Siklus I atau penggabungan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nilai akhir digambarkan sebagai berikut:
Gambar V: Grafik rata-rata nilai Prestasi Belajar (gabungan pengetahuan, sikap, keterampilan) siklus I
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
3. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap perencanaan dalam Siklus II ini sama dengan Siklus I. b. Tindakan Pada tahap pelaksanaan ini, mulai dilakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pelaksanaan siklus II ini terbagi ke dalam 3 pertemuan, yaitu: Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 September 2014 pukul 08.45-09.30. Pada pertemuan ini peneliti sebelumnya memberikan motivasi kepada siswa terkait dengan materi yang akan disampaikan lalu menyampaikan materi tentang topik “Perkembangan Kekuasaan Bangsa Barat di Indonesia”. Selanjutnya siswa dibagi kedalam kelompok yang terdiri dari 6 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-5 orang, selanjutnya siswa mendapatkan penjelasan dari guru tentang pelaksanaan dengan menggunakan model kooperatif learning tipe example dan non example serta diskusi kelompok dengan menggunakan media gambar. Guru membagikan satu set bahan/media berisi gambar tokoh-tokoh yang terkait dengan pemerintahan republik bataaf (lihat pada lampiran 17 hal 212) akan tetapi gambar, foto atau peta itu tidak ada identitas/keterangannya, sehingga mungkin sedikit membingungkan peserta didik). Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan ( eksplorasi) mengumpulkan informasi dan (mengasosiasi) terkait gambar tersebut melalui diskusi kelompok. Selanjtunya tiap kelompok membacakan hasil diskusinya di depan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
kelas dalam rangka (mengkomunikasikan) hasil karya kelompok. Presentasi kelompok dilanjutkan pertemuan selanjutnya. Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 September 2014 pukul 08.45-09.30. Pada pertemuan ini siswa dan guru bersama mengingat kembali materi sebelumnya dan mengajak peserta didik untuk melanjutkan presentasi kelompok. Kemudian di akhir pelajaran siswa dan guru bersamasama melakukan klarifikasi terkait dengan materi dengan melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran. Pertemuan ketiga Sabtu, 27 September 2014 ) ini dilakukan evaluasi yang terdiri dari 50 soal pilihan Ganda. c. Observasi Aktivitas di dalam kegiatan inti pembelajaran di pertemuan pertama diawali dengan guru penjelasan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif learning tipe example dan non example dengan menggunakan metode diskusi kelompok dan penggunaan media gambar. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan motivasi dengan menggunakan gambar berupa gambar foto tanaman-tanaman pada masa penjajahan dan menyuruh salah satu peserta didik untuk menjelaskan dan sebagian besar siswa terlihat berkonsentrasi dalam menyimak gambar tersebut. Setelah menyimak gambar, siswa dan guru melakukan aktivitas berdiskusi kelompok dan mempresentasikan hasil karya kemudian dilanjutkan tanya jawab.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Kegiatan observasi pada pertemuan pertama dan kedua dilakukan selain untuk mengamati aktivitas pembelajaran guru dan siswa di kelas juga dilakukan pengamatan untuk mengisi rubrik penilaian sikap dan keterampilan yang bertujuan untuk melengkapi hasil nilai akhir di akhir pertemuan kedua selain nilai evaluasi yang merupakan penilaian pengetahuan siswa. Peneliti dibantu oleh dua orang teman sejawat untuk pengisian rubrik penilaiaan aktifitas siswa didalam kelas. Rubrik penilaian aktifitas siswa diisi pada saat siswa melakukan aktivitas diskusi kelompok dan presentasi kelompok pembelajaran sedangkan rubrik penilaian keterampilan diisi pada saat siswa telah memberikan hasil tugas mereka kepada guru. d. Refleksi Pelaksanaan pertemuan pertama dan kedua dalam siklus II sudah sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat peneliti. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 13 September 2014. Aktivitas pembelajaran pada pertemuan pertama adalah menyimak gambar tanamantanaman pada masa penjajahan kolonial. Setelah kegiatan memberikan motivasi singkat dan penjelasan singkat mengenai topik, selanjutnya diadakan presentasi kelompok dan tanya jawab pada pertemuan kedua 20 September 2014 siswa dan guru melanjutukan presentasi saling tanya jawab di dalam kelas. Setelah aktivitas inti dalam kegiatan pembelajaran, guru mengulang menjelaskan materi dan memberikan klarifikasi kepada peserta didik. Siswa mendapat kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang mereka belum
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
paham. Setelah tidak ada pertanyaan dari siswa, kegiatan pembelajaran di tutup dengan doa. Pada pertemuan ketiga pada tanggal 27 September 2014 guru membagikan soal evaluasi untuk dikerjakan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru menutup pembelajaran dan memberikan ucapan terima kasih. Pelaksanaan PBM pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga pun berlangsung sesuai dengan RPP. e. Hasil Penelitian Hasil dari kualitas proses pembelajaran pada penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Prestasi belajar siswa diperoleh dari penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian pengetahuan diperoleh dari hasil test pilihan ganda yang terbagi menjadi tiga terkait soal berupa fakta, konsep dan nilai karena hal tersebut termasuk kedalam karakter yang tertuang di dalam kurikulum 2013. Penilaian keterampilan diperoleh dari penugasan kepada siswa berupa non tes yaitu membuat portofolio dengan judul antara kezaliman penjajahan dan membuat kliping dengan topik pemerintahan Raffles di Indonesia. Penilaian aktivitas siswa berdasarkan rubrik yang telah dibuat oleh peneliti. Sedangkan penilaian sikap siswa diperoleh dari hasil aktivitas siswa di dalam kelas serta pilihan ganda berupa penilaian sikap siswa. Nilai rata-rata mata pelajaran sejarah yang telah ditentukan pada siklus 2 adalah 77 sehingga peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai nilai rata-rata atau lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
dari nilai rata-rata. Hasil nilai siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini : Tabel 7 : Hasil Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Siklus II Kognitif No Nama L/P KKM Fakta Konsep 1 AH p 75 60 2 AU p 75 60 3 AMK p 75 60 4 AAGK L 80 60 5 AMA p 70 60 6 DNP L 75 50 7 DAP p 75 60 8 EK p 75 60 9 FAP p 75 60 10 GP L 80 70 11 IDAM p 80 60 12 IRC p 80 60 13 IAL p 80 60 14 KF L 80 60 15 LSV L 75 70 16 MIAG L 75 50 17 MF L 75 60 18 MAN L 70 60 75 19 MFR L 80 70 20 MK p 75 70 21 NAR p 80 60 22 PZA L 80 70 23 PR p 80 60 24 PDID p 80 60 25 RMB L 75 60 26 RSW p 85 60 27 SHW p 85 60 28 SA p 75 60 29 SK p 75 60 30 TWW p 80 70 31 TFA p 85 70 32 YWA p 75 60 33 YPY p 80 60 34 YGF L 75 60
Nilai 80 80 70 80 70 80 70 80 70 80 70 80 80 80 90 80 80 80 90 80 80 90 80 90 70 90 80 70 80 90 90 70 80 70
Afektif Individu Sosial 85 80 80 80 82 80 85 92 80 84 85 72 80 88 80 88 75 76 82 76 82 88 85 80 78 76 85 76 78 88 80 84 80 80 85 80 85 76 92 80 80 76 78 80 80 88 86 76 72 76 86 88 78 84 75 84 74 84 78 88 80 88 78 80 78 80 78 80
Psikomotor Individu Kolektif
79 88 91 80 87 85 88 78 80 85 78 84 81 77 77 78 77 90 74 75 77 90 75 75 75 80 77 85 91 77 81 77 78 70
82 85 85 75 78 80 83 80 85 76 80 85 80 80 83 83 80 83 78 82 78 81 85 83 80 80 80 80 85 83 83 82 82 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2635 70 85 77,5
TOTAL NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI RATA-RATA
2090 50 70 61,4
2700 70 90 79,4
2745 74 92 80,7
2776 72 88 81,6
2740 70 91 80,5
85
2765 75 85 81,3
Berdasarkan tabel 7, nilai siswa mengalami peningkatan secara signifikan hal tersebut dapat dilihat dari setiap aspeknya .Hal ini dikarenakan siswa sudah memiliki keinginan belajar dan mendengarkan dibuktikan dengan adanya siswa yang antusias menyimak gambar dan mencari informasi terkait dengan media yang di dibagikan oleh guru dan dengan percaya diri menjawab pertanyaanpertanyaan dari kelompok lain dan guru di dalam kelas. Hasil pelaksanaan Model Kooperatif dan penggunaa media gambar berdasarkan pelaksanaan siklus II siswa yang bertanya 14 siswa dengan presentase 41 % yang menjawab pertanyaan dengan presentase 53% mengungkapkan pendapat pribadi 7 siswa dengen presentase 20,5% yang memberikan komentar 15 siswa dengen presentase 44,1%, yang aktif dalam kelompok saat presentasi 26 siswa dengan presentase 76,4% dan perolehan nilai rata-rata siklus 2 dapat digambarkan dalam tabel 7a berikut ini: Tabel 7a: Data Rata-Rata Pengetahuan, Sikap, Keterampilan Siklus2
Prestasi Belajar
Nilai rata-rata kelas Siklus II
Pengetahuan
72,7
Sikap
81,15
Keterampilan
80,9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
Berdasarkan tabel 7a diatas maka grafik nilai rata-rata kelas pada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Gambar VI : Grafik rata-rata nilai Kognitif, Afektif dan Psikomotorik siklus II 1) Hasil Nilai Akhir Siklus II Hasil untuk kondisi akhir pada siklus II yang merupakan hasil prestasi belajar siswa siklus II diperoleh dari hasil penggabungan penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II yang mencapai nilai rata-rata dapat dilihat pada tabel 7b berikut ini: Tabel 7b : Hasil Akhir Siklus II
No
Nama
Nilai L/P rata-rata
Nilai Akhir
1
AFIFAH HANINDIA
p
75,8
2
AMADEASALLIE ULIMAS
p
76,8
3
AMALIDYA MUTIARA KARTIKA
p
77,5
4
ANAK AGUNG GEDE KRISHNA W
L
78,8
5
ASTARI MELINA AVINDA W
p
75,5
6
DIAN NUR PRATAMA PURWANTO
L
73,8
7
DYAH AYU PUSPITASARI
p
77,7
Keterangan Tidak Mencapai mencapai rata-rata rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
EVITA KESUMANINGTYAS
p
75,8
9
FRANSISCA AYU PRIMASARI
p
74,4
10
GOLDARISKI PARHUSIP
L
78,4
11
I DEWA AYU MANDASARI
p
76,8
12
IBANES ROSESYA CINJANA
p
77,7
13
ISNI AZIZATU LATIFAH
p
75
14
KRISTIAWAN FEBRIANTO
L
15
LEONARDO SEPTA VLAVIAN N
L
80,1
16
M. IKHSAN AL GHAZI
L
75,7
17
MIFTAKHUL FAIZ P
L
76
18
MUHAMMAD AZIZ NASHIRUDDIN
L
78,2
19
MUHAMMAD FARRAS RIZKI
L
77,5
20
MUTIA KUMALASARI
p
79,1
21
NATASHA AMELIA RIGITHA A
p
75,8
22
PRAZENDY ZULMI ARIFIN
L
81,2
23
PUTRI RAHMAWATI
p
78,2
24
PUTU DEANITA I DESTA S
p
77,1
25
R. MUHAMMAD BATHARA P
L
72,5
26
RATRI SEKAR WENING
p
81,2
27
SAFIRRA HASNA WIGATI
p
77,7
28
SHIFA AURELIA
p
75,5
29
SHIFAUL KHUSNA
p
78,4
30
TERESA WIDI WERDININGSIH
p
80,8
31
THERESA FIGA ANINDITA
p
82,4
32
YEVI WAN AZIZAH MUQODDAM
p
74,5
33
YOHANA PRIMADEWI Y
p
75,4
34
YOHANES GILANG FAJAR c
L
73,2
TOTAL NILAI TERENDAH NILAI TERTINGGI RATA-RATA
77
76,8
2621,3 72,5 82,4 77
87
17
17
50%
50%
Kualitas pembelajaran mata pelajaran sejarah kelas XI IPA SMA Negeri 1 Depok yang telah dilakukan dengan menggunakan model kooperatif learning tipe example dan non example dan penggunaan media gambar sudah mengalami peningkatan secara proses maupun hasil pembelajaran. Berdasarkan tabel 7b, dapat dilihat pekembangan nilai akhir siswa pada siklus 2 yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
mengalami peningkatan yaitu dari 34 orang siswa yang mencapai nilai di atas rata-rata 17 siswa dengan prosentase 50% dan yang dibawah nilai rata-rata ada 17 siswa dengan prosentase 50% dengan nilai tertinggi yaitu 82,4 , nilai terendah yaitu 72,5 dengan rata-rata nilai 77. Berikut ini adalah grafik rata-rata nilai akhir Siklus II.
Gambar VII: Grafik rata-rata nilai akhir (gabungan pengetahuan, sikap, keterampilan) siklus II Dari hasil penilaian ketiga aspek tersebut, aspek yang paling menonjol atau yang paling mengalami kenaikan yaitu aspek keterampilan karena pada aspek keterampilan tingkat kesulitan soal dalam kisi-kisi hanya C2 dan C3 serta peneliti terkendala pada waktu. Hal ini dikarenakan keterampilan dalam taksonomi instruksional pengajaran adalah lebih mengorientasikan pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat pengetahuan dan diinternalisasikan lewat sikap sehingga mengorganisasi dan diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
domain keterampilan .Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siklus 1 siswa yaitu: aspek pengetahuan (68,6), aspek sikap (78,8), aspek keterampilan (78,9) pada siklus II terjadi peningkatan yaitu aspek pengetahuan (72,7), aspek sikap (81,15), dan keterampilan (80,9). Dari hasil peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 5a, tabel 6a, dan tabel 7a dan digambarkan dalam grafik berikut ini :
Gambar VIII: Grafik Jumlah Nilai Pengetahuan, Sikap, Keterampilan Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa dalam penelitian ini telah diperoleh dari penilaian pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penilaian pengetahuan diperoleh dari pilihan ganda dan sikap diperoleh dari hasil test berupa pilhan ganda dan hasil penilaian aktivitas siswa dalam kelas dan keterampilan di lihat dari penugasan siswa dengan membuat kliping dan peta. Hasil akhir untuk perbandingan prestasi belajar siswa sejarah awal, siklus I dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 8. Hasil Perbandingan Nilai akhir siklus Awal, siklus I dan Siklus II Siklus II
awal- siklus 1 naik% turun %
Siklus I - Siklus II naik % Turun%
No
Nama
Awal
Siklus I
1
AH
75
75
75,8
2
AU
75
73,5
76,8
2
4,5
3
AMK
75
74,8
77,5
2,7
3,6
4
AAGK
80
74,4
78,8
7
5,9
5
AMA
70
76
75,5
8,6
0,65
6
DNP
70
74,1
73,8
5,8
0,4
7
DAP
65
77
77,7
18,5
0,9
8
EK
70
74,7
75,8
6,7
1,47
9
FAP
65
70,2
74,4
8
6
10
GP
80
78,4
78,4
11
IDAM
70
72
76,8
2,8
6,6
12
IRC
70
76,8
77,7
9,7
1,17
13
IAL
60
74,7
75
24,5
14
KF
80
74,4
76,8
0,7
3,2
15
LSV
75
74,5
80,1
0,6
5,9
16
MIAG
65
71,4
75,7
9,8
6
17
MF
70
70,5
76
0,7
7,8
18
MAN
80
77,7
78,2
19
MFR
70
71,5
77,5
2,14
8,39
20
MK
65
76,7
79,1
18
3,12
21
NAR
70
73
75,8
4,3
3,8
22
PZA
80
77,7
81,2
2,9
4,5
23
PR
80
75
78,2
0,6
4,27
24
PDID
75
73,2
77,1
2,4
5,32
25
RMB
70
69,8
72,5
0,2
3,9
26
RSW
85
79,5
81,2
6,8
2,14
27
SHW
80
74,2
77,7
7,25
4,7
28
SA
80
76,4
75,5
4,5
29
SK
75
76,4
78,4
30
TWW
80
78,7
80,8
31
TFA
80
80,5
82,4
0,6
2,36
32
YWA
70
73,8
74,5
5,4
1,08
33
YPY
85
73,7
75,4
13,3
2,3
34
YGF
75
73,1
73,2
2,5
0,14
1,06
2
0,4
2,9
1,9
0,64
1,18 2,6
1,6
2,7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
Berikut ini adalah diagram hasil akhir rata-rata prestasi belajar keadaan awal pada tabel 5, keadaan siklus I pada tabel 6b, dan siklus II pada tabel 7b (penggabungan nilai dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan).
Gambar IX : Grafik Hasil Akhir rata-rata nilai Keadaan Awal, Siklus I,Siklus II Kualitas pembelajaran mata pelajaran sejarah kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Depok yang telah dilakukan dengan menggunakan model kooperatif learning tipe example dan non example dan penggunaan media gambar sudah mengalami peningkatan secara proses maupun hasil pembelajaran. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I yaitu pada tabel 2b terdapat peningkatan nilai akhir rata-rata dari dari keadaan awal 73,9 menjadi 74,8 dengan selisih 0,9 dan meningkat pada siklus II dari 74,8 menjadi 77 dengan selisih 2,2 sehingga kualitas hasil pembelajaran yang berupa prestasi belajar siswa telah mengalami peningkatan setelah pelaksanaan siklus I dan Silkus II. Hal ini berarti pencapaian prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah setelah pelaksanaan tindakan terdapat peningkatan secara signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
B. Pembahasan Siklus I dan Siklus II Berdasarkan grafik nilai akhir siklus 1 dan siklus 2 terlihat jelas mengalami peningkatan baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada siklus I aspek tertinggi adalah psikomotorik (75,3%), aspek terendah adalah kognitif (67,0%). Pada siklus II juga terlihat aspek tertinggi adalah psikomotorik (79,4%), sedangkan aspek terendah adalah kognitif (76,0%). Hal ini terlihat bahwa aspek kognitif lebih rendah maka peneliti akan menjelaskan “mengapa kognitif lebih rendah” ini disebabkan berbagai faktor yaitu : 1.
Dilihat dari sudut teori memang kognitif lebih mudah ditingkatkan tetapi menurut segi faktanya kognitif lebih rendah, ada kemungkinan soal yang peneliti buat lebih mudah dari soal afektif dan psikomotorik.
2.
Peneliti membuat soal kognitif terdiri dari C3 dan C4
3.
Peneliti membuat soal afektif dan psikomotorik terdiri dari C1 dan C2 Hal ini yang menyebabkan aspek kognitif lebih rendah dari aspek afektif
dan psikomotorik. Dan nilai yang di peroleh siswa merupakan hasil murni yang terjadi selama proses pembelajaran. C. Analisa Hipotesis 1.
Prestasi belajar siklus II meningkat dari pada pretasi belajar siklus I
2.
Siklus I kognitif dan siklus II kognitif selisih prestasi belajar kognitif (68,6) pada siklus I sedangkan pada siklus II (72,7) dengan selisih 4,1
3.
Siklus I afektif dan siklus II afektif selisih prestasi belajar afektif pada siklus I sedangkan pada siklus II (77,7) dengan selisih 1,1
(78,8)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
4. Siklus I psikomotorik dan siklus II psikomotorik selisih prestasi belajar psikomotorik (78,9) pada siklus I sedangkan pada siklus II (80,9) dengan selisih 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Model Cooperative Learning Tipe Example and Non Example dan Penggunaan Media Gambar di SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Berdasarkan masalah penelitian yang kami ajukan setelah mengadakan praktek PTK dengan model kooperatif learning siswa kelas XI IPA 1 pada siklus I mengalami peningkatan prestasi belajar dari pada siklus awal ratarata nilai prestasi belajar pada keadaan awal dengan nilai rata-rata 73,9 dan pada siklus I meningkat dengan nilai rata-rata 74,8 (lihat grafik 5 halaman 77). Nilai prestasi belajar siswa pada keadaan awal hanya tersedia penilaian aspek kognitif saja, sementara pada siklus I prestasi belajar siswa di pilah menjadi 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Disamping itu dengan menerapakan model cooperative learning dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas misalnya aktivitas tanya jawab, berpendapat dll. (lihat lampiran 12 tabel aktivitas kelas hal 199). Pada siklus 1 aspek yang paling tinggi nilai rata-ratanya adalah aspek psikomotorik dengan nilai rata-rata 78,9 dibandingkan aspek kognitif yaitu 68,6 dan sikap dengan nilai 78,8 (lihat grafik 5 hal 76).
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
2. Berdasarkan masalah peneliti yang kami ajukan setalah mengadakan praktek PTK dengan dengan menerapkan model cooperative learning example and non example dan penggunaan media gambar pada siswa kelas XI IPA 1 pada siklus II dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa hal tersebut nampak dari meningkatnya nilai prestasi belajar siklus II dengan rincian sebagai berikut : prestasi belajar siswa pada siklus II dengan nilai rata-rata 77 dibandingkan dengan siklus I dengan nilai ratarata prestasi belajar 74,8. Disamping itu nampak dengan menerapkan model cooperative learning tipe example and non example dan penggunaan media gambar dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas misalnya aktivitas bertanya, berkomentar, menjawab dan aktif dalam kelompok (lihat lampiran 12 halaman 199 ) dengan penggunaan media gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang dapat diungkapkan oleh kata-kata, baik yang ditulis maupun yang diucapkan. Disamping itu nampak bahwa aspek pengetahuan mengalami peningkatan paling tinggi pada siklus II . Lebih rinci nilai rata-rata setiap aspek pada siklus II adalah sebagai berikut: aspek sikap siklus II meningkat dengan nilai rata-rata 81,15 dari pada siklus I dengan nilai 78,8 dengan selisih 2,35. aspek pengetahuan siklus II
meningkat dengan perolehan nilai
rata72,7 dari pada siklus I dengan nilai 68,6 , dengan selisih 4,1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
dan pada aspek keterampilan siklus II dari 80,9 dari pada siklus 1 dengan nilai rata-rata 78,9 dengan selisih 2. Sehingga tingkatan Kualitas pembelajaran kelas XI IPA 1
mata pelajaran sejarah
yang telah dilakukan dengan menggunakan Model
Coopeatif Lerning tipe example and non example dan penggunaan media gambar pada siklus II sudah mengalami peningkatan secara proses maupun hasil pembelajaran. Hal ini di buktikan dengan kenaikan rata-rata nilai akhir dari siklus I 74,8 menjadi 77.Prestasi belajar Sejarah siswa kelas XI IPA 1 mengalami peningkatan selama proses pembelajaran siswa dilibatkan dengan menyimak materi pembelajaran yang dibuat lebih menarik dalam bentuk diskusi kelompok dengan moedel kooperatif learning dan penggunaan media gambar yang terkait dengan topik masuknya bangsa Barat ke Indonesia (Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris) dan Kekuasaan Bangsa barat di Nusantara. Oleh karen itu kegiatan berdiskusi kelompok dengan model cooperatif learning tipe example and non exmple dan penggunaan media gambar mampu membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran sejarah sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Selain itu dengan adanya motivasi yang meningkat berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa. B. Saran 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Bagi Universitas khususnya FKIP yang mendidik calon guru, diharapkan tidak hanya membekali calon guru-guru baru dengan teori saja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
akan tetapi harus memantau perkembangan mengajarnya baik dari segi kualitas dan kemampuannya dalam mengajar. Universitas harus mendidik calon-calon guru agar menjadi guru profesional yang bisa mengembangkan pembelajaran yang inovatif. 2. Bagi lembaga sekolah Sekolah hendaknya memperhatikan keperluan yang dibutuhkan guru dan juga siswa, agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan mengutamakan kegiatan akademiknya dibandingkan kegiatan non akademik. Sekolah juga diharapkan dapat memberikan jam tambahan untuk pelajaran sejarah. 3. Bagi guru Melihat hasil penelitian dengan menggunakan model kooperatif dan media gambar, terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran sejarah. Tidak hanya itu saja, karakter siswa juga semakin terlihat. Guru juga bisa melihat apa yang menjadi kebutuhan siswanya. Pada masa sekarang ini masih banyak siswa yang kurang tertarik pada mata pelajaran sejarah karena hal-hal tertentu seperti salah satunya cara mengajar yang diterapkan. Hendaknya guru sejarah berani mencoba untuk menggunakan metode-metode serta model-model yang inovatif seperti penggunaan media gambar untuk dapat menarik perhatian dan memancing motivasi dan keaktifan siswa. Terlepas dari itu bahwa mata pelajaran sejarah banyak terkandung nilai-nilai kemanusiaan dan juga banyak makna yang dapat diambil siswa untuk kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
4. Bagi siswa Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa untuk dapat lebih aktif dan tidak selalu berpatokan pada guru. Siswa harus berani untuk belajar mandiri dan melatih diri untuk tidak bergantung pada guru. Dari hal tersebut, kemampuan siswa akan semakin berkembang. Siswa diharapkan berani untuk memberikan saran kepada guru jika proses pembelajaran yang dilakukan guru terkesan monoton sehingga membuat siswa kurang nyaman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anita Lie.2007. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta. PT GramediaWidiasaran Indonesia Apriani, dkk. 2010.Implementasi model pembelajaran examples non examples. FKIP PGMI. IKIP PGRI SUMEDANG. _________.2007. Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada Isjoni. 2007. Pembelajaran Sejarah Pada Satuan Pendidikan. Bandung : Alfabeta _____. 2013. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah. Terjemahan Purwanta dan Yovita Muhibbin Syah.2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, hal 136 Mulyasa. 2010. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nana Sudjana.1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Punaji Setyosari. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Purwanta.2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan: Pengembangan dan Pemanfaatan.Jakarta: Pustaka Belajar Ratna Dahar W. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Hal, 202 Sabri Alisuf. 1992. Mimbar Agama dan Budaya, Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IAIN. Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks 99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung : PT Remaja Rosda. Sarwiji Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dan Penulisan kerya ilmiah. Surakarta : Yuma Pustaka bekerja sama dengan FKIP UNS Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, hal 2 Slavin, Robert. E.1995. Educational Psycology. United States of America: Allan and Bacon. _________ .2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. _________. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks. Suharsimi Arikunto.2003.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, _________1989.Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bina Aksara Sulaiman Hamzah A.. 1981. Media Audio Visual Untuk Pengajaran Penerangan Dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia. Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:Usaha Nasional, hal 20-21 Winkel, W.S., 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT. Gramedia, hlm, 162. Yudhi Munandi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta. Referensi
Sumber Internet: Kamus Besar Bahasa Indonesia Online Dalam Jaringan “arti kata Prestasi” diunduh tanggal 17 Desember 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Bulan No
Kegiatan
Juni-Juli 1
1
Persiapan
2
Observasi
3
Pelaksanaan Siklus I
4
Pelaksanaan Siklus II
5
Pengolahan Data
6
Penyusunan Laporan
7
Keperluan Administrasi
2
3
Agustus 4
1
2
3
September 4
1
2
3
4
Oktober 1
2
3
November 4
1
2
3
4
Desember 1
2
3
4
Januari 1
2
3
4
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
LAMPIRAN 2 ANGKET PENILAIAN PRODUK: MEDIA Nama Siswa : Kelas/semester : Hari/Tanggal : No Absen : Petunjuk : 1. Pada agket ini terdapat 9 butir pertanyaan. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 2. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban pernyataan lain maupun teman lain. 3. Catat tanggapan kamu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda check (√) sesuai keterangan pilihan jawaban. Keterangan pilihan jawaban: STS = jika anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut TS = jika Tidak Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut S = jika Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut SS = jika Sangat Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut. N/A Butir 1. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode ceramah. 2. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode diskusi. 3. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode tugas 4. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode tanya jawab 5. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode kerja kelompok 6. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode demonstrasi 7. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode problem solving a. Base Learning b. Proyek base learning 8. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan pendekatan Kooperatif Learning 9. Saya menyukai pembelajaran sejarah dengan menggunakan pendekatan saintivig
STS
TS
S
Mohon berikan komentar/ tanggapan secara umum tentang produk model pembelajaran ini.
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
ANGKET PENILAIAN PRODUK: MODEL PEMBELAJARAN Nama Siswa : Kelas/semester : Hari/Tanggal : No Absen : Petunjuk : 1. Pada agket ini terdapat 13 butir pertanyaan. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 2. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban pernyataan lain maupun teman lain. 3. Catat tanggapan kamu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda check (√) sesuai keterangan pilihan jawaban. Keterangan pilihan jawaban: STS = jika anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut TS = jika Tidak Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut S = jika Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut SS = jika Sangat Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut. N/A Butir STS TS S SS 1. Teknik animasi yang digunakan bervariasi, ramah mata, dan menarik. 2. Layar belakang (background) ramah mata dan menarik 3. Power point slide berisi lebih banyak gambar dari pada teks. 4. Kualitas suara video baik. 5. Interface dalam power point mudah di gunakan. 6. Gambar-gambar yang di gunakan relevan dengan informasi yang hendak disampaikan. 7. Tampilan gambar jelas di mata dan menarik. 8. Kualitas realita dan tambahan (misal kartu) baik. 9. Isi media pembelajaran sesuai dengan konteks siswa, guru, dan sekolah. 10 Isi yang disampaikan melalui media pembelajaran memperkaya pengetahuan pengguna tentang kebudayaan khas Indonesia. 11. Alokasi waktu untuk masing-masing bagian mediapembelajaran sesuai dengan rencana kegiatan pembelajaran. 12. Produk media yang ditampilkan menunjukkan penerapan model pembelajaran berbasis masalah/ pedagogi reflektif Produk media disertai dengan manual/ buku petunjuk penggunaan media. 13. Penjelasan dalam manual/ buku petunjuk penggunaan media membantu guru dan masih membuka ruang untuk kreativitas guru. Mohon berikan komentar/ tanggapan secara umum tentang produk media pembelajaran ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
ANGKET PENILAIAN PRODUK: INSTRUMEN PENILAIAN Nama Siswa : Kelas/semester : Hari/Tanggal : No Absen : Petunjuk : 1. Pada angket ini terdapat 12 butir pertanyaan. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu. 2. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban pernyataan lain maupun teman lain. 3. Catat tanggapan kamu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda check (√) sesuai keterangan pilihan jawaban. Keterangan pilihan jawaban: STS = jika anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut TS = jika Tidak Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut S = jika Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut SS = jika Sangat Setuju dengan pernyataan pada nomor tersebut. N/A Butir 1. Bentuk instrumen penilaian pilihan ganda
STS
TS
S 29
2.
Bentuk instrumen penilaian Esay
20
3.
Bentuk instrumen penilaian Portofolio
20
4.
Bentuk instrumen penilaian Tugas
25
5.
Setiap instrumen penilaian dilengkapi dengan bagian-bagian pendukung seperti kunci/ contoh jawaban dan rubric penilaian
6.
Instrumen penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran
7.
Isntrumen penilaian sesuai dengan metode belajar siswa.
8.
Penilaian mencakup kognitif
9.
Penilaian mencakup afektif
10.
Penilaian mencakup psikomotor
11.
Instruksi dalam setiap instrumen penilaian dapat dipahami dengan baik.
12.
Tampilan lembar instrumen penilaian menarik
Mohon berikan komentar/ tanggapan secara umum tentang produk model pembelajaran ini.
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
Lampiran 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4 SILABUS Mata Pelajaran Kelas Kompetensi Inti
: Sejarah Indonesia (Wajib) : XI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1 Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia. 107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah. 2.2 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam mewujudkan cita-cita mendirikan negara dan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2.3 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk meraih kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2.4 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2.5 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam 108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah 3.1 Menganalisis perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia. 3.2 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat ( Portugis, Belanda dan Inggris ) di Indonesia. 3.3 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. 4.1 Mengolah informasi tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan Bangsa Barat berdasarkan konsep perubahan dan keberlanjutan, dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 4.2 Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Barat di Indonesia dan
Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat Perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia Proses masuk dan perkembangan penjajahan Bangsa Barat di Indonesia Strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.
Mengamati : membaca buku teks tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. Menanya: berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.
Observasi : mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data, dan pembuatan laporan. Portofolio: menilai laporan peserta didik tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20.
12 mg x 2 jp
Buku Paket Sejarah Indonesia kelas Xi. Buku-buku lainnya Internet ( jika tersedia) Gambar aktifitas imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia. Gambar-gambar bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat.. Peta lokasi perlawanan bangsa Indonesia terhadap bangsa Barat.
Tes tertulis: menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan 109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 4.3 Mengolah informasi tentang strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke20 dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
Mengeksplorasikan:
mengumpulkan informasi terkait dengan pertanyaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20, melalui bacaan, internet dan sumbersumber lain.
bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20
Mengasosiasikan: menganalisis informasi yang didapat dari sumber tertulis dan atau internet serta sumber lainya untuk mendapatkan kesimpulan tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan 110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. Mengomunikasikan: hasil analisis yang telah dilakukan selanjutnya dibuat laporan dalam bentuk tulisan tentang pertumbuhan dan perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat dan strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. 3.4 Menganalisis persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda dan sesudahnya
Pergerakan Nasional Indonesia Strategi pergerakan nasional di Indonesia pada.masa awal
Mengamati: membaca buku teks tentang strategi pergerakan, tokohtokoh pergerakan nasional dan
Observasi : mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan.
12 mg x 2 jp
Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI. Buku-buku lainya Internet ( jika tersedia) Gambar aktifitas 111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan. 3.5 Menganalisis peran tokohtokoh Nasional dan Daerah dalam perjuangan menegakkan negara Republik Indonesia. 3.6 Menganalisis dampak politik, budaya, sosial-ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. 4.4 Mengolah informasi tentang persamaan dan perbedaan pendekatan dan strategi pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, pada masa Sumpah Pemuda, masa sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 4.5 Menulis sejarah tentang satu tokoh nasional dan tokoh dari daerahnya yang berjuang melawan penjajahan kolonial Barat
kebangkitan nasional, Sumpah Pemuda, dan sesudahnya sampai dengan Proklamasi Kemerdekaan. Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah dalam Perjuangan Menegakkan Negara Republik Indonesia Dampak politik, budaya, sosialekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini
dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Menanya: berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Mengeksplorasikan:
mengumpulkan informasi terkait
Portofolio: menilai laporan peserta didik tentang strategi pergerakan, tokohtokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.
pergerakan nasional Indonesia Gambar –gambar tokoh pergerakan nasional Indonesia
Tes tertulis: menilai kemampuan peserta didik dalam menganalisis tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini.
dengan strategi pergerakan, tokohtokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini melalui bacaan, internet dan sumbersumber lainnya. 112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.6 Menalar dampak politik, budaya, sosial-ekonomi dan pendidikan pada masa penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
Mengasosiasikan: menganalisis informasi dan datadata yang didapat baik dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. Mengomunikasikan hasil analisis dan evaluasi selanjutnya dilaporkan dalam bentuk tulisan yang terkait dengan strategi pergerakan, tokoh-tokoh pergerakan nasional dan dampak penjajahan Barat dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini. 113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia. 3.8 Menganalisis peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa kini. 3.9 Menganalisis peran Bung Karno dan Bung Hatta sebagai proklamator serta tokoh-tokoh proklamasi lainnya. 4.7 Menalar peristiwa proklamasi kemerdekaan dan maknanya bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 4.8 Menalar peristiwa pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia dan maknanya bagi kehidupan kebangsaan Indonesia masa
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Peristiwa proklamasi kemerdekaan Pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia Tokoh proklamator Indonesia
Mengamati: membaca buku teks dan melihat gambargambar tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia. Menanya: berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia. Mengeksplorasikan:
mengumpulkan informasi terkait peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan dan
Observasi : mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan. Portofolio: menilai laporan peserta didik tentang proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia, serta peran tokoh proklamator dalam proklamasi.
6 mg x 2 jp
Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI. Buku-buku lainya. Internet ( jika tersedia ) Sumber lain yang tersedia Gambar-gambar peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan dan pembentukan pemerintahan pertama RI Gambar-gambar tokohtokoh yang berperanan penting dalam proklamasi kemerdekaan RI
Tes tertulis: menilai kemampuan peserta didik dalam mengevaluasi proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama Republik Indonesia, serta peran tokoh proklamator dalam proklamasi. 114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kini dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 4.9 Menulis sejarah tentang perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta
tokoh-tokoh proklamator Indonesia melalui bacaan dan atau internet, serta sumber-sumber lainnya. Mengasosiasikan: menganalisis informasi dan datadata yang didapat dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan dan tokoh-tokoh proklamator Indonesia melalui bacaan, internet, serta sumbersumber lainnya. Mengomunikasikan: hasil analisis kemudian dilaporkan dalam bentuk tulisan yang berisikan 115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tentang peristiwa proklamasi kemerdekaan, pembentukan pemerintahan pertama, tokohtokoh proklamator Indonesia. 3.10 Menganalisis perubahan dan perkembangan politik masa awal kemerdekaan 3.11 Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda. 4.10 Menalar perubahan dan perkembangan politik masa awal proklamasi dan menyajikanya dalam bentuk cerita sejarah. 4.11 Mengolah informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu, Belanda dan menyajikanya dalam bentuk cerita sejarah.
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Sekutu dan Belanda Perubahan dan perkembangan politik masa awal kemerdekaan Perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu, dan Belanda
Mengamati: membaca buku teks dan melihat gambar-gambar tentang ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.
Observasi : mengamati kegiatan peserta didik dalam proses mengumpulkan data, analisis data dan pembuatan laporan tentang ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.
Menanya: berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.
Portofolio: menilai laporan peserta didik tentang ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.
Mengeksplorasikan: mengumpulkan informasi terkait
5 mg x 3 jp
Buku Paket Sejarah Indonesia kelas XI. Buku-buku lainya. Internet ( jika tersedia ) Sumber lain yang tersedia
Tes Tertulis: menilai kemampuan peserta didik dalam mengevaluasi peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia 116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda.
dari pihak Sekutu dan Belanda
Mengasosiasikan: menganalisis informasi dan datadata yang didapat dari bacaan maupun dari sumber-sumber terkait untuk mendapatkan kesimpulan tentang peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda. Mengomunikasikan: hasil analisis kemudian dilaporkan dalam bentuk tulisan yang berisi tentang peristiwa ancaman terhadap kemerdekaan Indonesia dari pihak Sekutu dan Belanda. 117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester
: XI IPA/ Ganjil
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia
Topik
: Era Penjelajahan Samudera dan Pengaruhnya bagi Indonesia
Pertemuan
: 1-3
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia. 2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah. 2.2 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam mewujudkan cita-cita mendirikan negara dan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2.5 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
3.2 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Inggris) di Indonesia. 3.3 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. 4.11Mengolah informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman, Sekutu, Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme. 2. Membandingkan dan menunjukkan perbedaan -persamaan kolonialisme dan imperialisme. 3. Menganalisis latar belakang kolonialisme dan imperialisme bangsa barat. 4. Mendiskripsikan macam-macam kolonialisme dan imperialisme. 5. Menyebutkan dan menunjukkan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Portugis 6. Menyebutkan dan menjelaskan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Spanyol. 7. Menyebutkan dan menjelaskan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Belanda. 8. Menyebutkan tokoh-tokoh terbentuknya VOC 9. Menganalisis latar belakang terbentuknya VOC. 10. Menganalisis tujuan dibentuknya VOC . 11. Mendeskripsikan kemajuan dan kemunduran VOC. D. Tujuan Pembelajaran Sesudah melalui diskusi kelompok, tanya jawab dan membaca referensi siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme. 2. Membandingkan dan menunjukkan perbedaan dan persamaan kolonialisme dan imperialisme. 3. Menganalisis latar belakang kolonialisme dan imperialisme bangsa barat. 4. Mendiskripsikan macam-macam kolonialisme dan imperialisme. 5. Menyebutkan dan menunjukkan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Portugis 6. Meyebutkan dan menjelaskan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Spanyol. 7. Menyebutkan dan menunjukkan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Belanda. 8. Menyebutkan tokoh-tokoh terbentuknya VOC. 9. Menganalisis latar belakang terbentuknya VOC. 10. Menganalisis tujuan dibentuknya VOC 11. Mendeskripsikan kemajuan dan kemunduran VOC
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
E. Materi Ajar 1. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat Era penjelajahan samudera dan pengaruhnya bagi Indonesia. Terbentuknya VOC F. Alokasi Waktu 8x 45 menit G. Pendekatan , Strategi dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Strategi : Kooperatif Metode : Diskusi Kelompok, tanya jawab, penugasan H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama Kegiatan Pendahuluan
Inti
Deskripsi
Alokasi Waktu 15 menit
Memberikan salam Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). Guru menyampaikan topik tentang “Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia”. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu, secara khusus guru mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing peserta didik bisa tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama, alamat, dan cita-cita), terakhir guru memperkenalkan diri. Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah, apalagi kalau dibandingkan dengan zaman penjajahan dulu. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil 5 – 6 orang, menjadi kelompok I, II, III, IV, V dan VI Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses 60 Menit pelaksanaan teknik diskusi kelompok Guru mendorong peserta didik untuk bertanya halhal yang sekiranya terkait dengan materi yang diajarkan. Guru kembali menegaskan topik pembelajaran yang akan dibahas. Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan model kooperatif learning. Guru memberikan pengatar singkat, misalnya menjelaskan kondisi Indonesia pada sekitar abad ke15 yang kaya hasil bumi, pertanian dan perkebunan. Aktivitas perdagangan juga berkembang luas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penutup
Masyarakat hidup merdeka, bebas menjalin hubungan dagang dengan siapa saja. Tetapi setelah kedatangan bangsa Barat keadaan menjadi berubah. Mengapa bangsa Barat datang ke Indonesia, apa tujuannya, bagaimana proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia. Nah, untuk memecahkan beberapa pertanyaan dan bagaimana perkembangan Indonesia waktu itu, para peserta didik dapat melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/ mengumpulkan informasi dan mengasosiasi melalui diskusi kelompok : 1. Kelompok 1 dan 2 bertugas mendiskusikan dan merumuskan materi tentang latar belakang dan tujuan datangnya bangsa Barat ke Indonesia. 2. Kelompok 3 dan 4 berdiskusi dan merumuskan tentang tujuan datangnya bangsa Barat ke Indonesia. 3. Kelompok 5 dan 6 mendiskusikan dan merumuskan tentang beberapa faktor yang menyebabkan Nusantara yang kaya dan indah terpaksa jatuh menjadi kekuasaan bangsa asing. Klarifikasi/kesimpulan peserta didik dibantu oleh 15 menit guru menyimpulkan materi tentang “Melacak Perburuan Mutiara dari Timur” sebagai gambaran dari motivasi orang-orang Barat datang ke Indonesia. Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Melacak Perburuan Mutiara dari Timur”. Guru sekali lagi menegaskan agar para peserta didik tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah memberikan kekayaan dan keindahan tanah air Indonesia, para peserta didik harus belajar dan kerja keras agar menjadi bangsa yang cerdas agar tidak mudah dibodohi orang lain apalagi orang lain akan menguasai kehidupan bangsa kita. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan: 1. Bagaimana kondisi Eropa Barat setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453? 2. Apa tujuan orang-orang Barat datang ke Indonesia? 3. Bagaimana proses kedatangan Belanda ke Indonesia Siswa melakukan reflekasi tentang pelaksanaan
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Kedua Kegiatan Pendahuluan
Inti
Penutup
122
pembelajaran. Siswa membuat tugas mengenai “Keserakahan VOC”. Mengucapkan salam Deskripsi Memberikan salam dilanjutkan dengan do’a Menanyakan kepada peserta didik tentang kesiapan belajar. Menanyakan kehadiran peserta didik. Motivasi dan apersepsi kemampuan peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran Presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok dalam rangka mengomunikasikan hasil karya kelompok. Pada saat kelompok tertentu melakukan presentasi, kelompok yang lain dapat bertanya, demikian sampai masing-masing mendapat giliran. laporan hasil diskusi kelompok dengan cara guru menunjuk secara acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, presentasi kemungkinan tidak selesai dan dilanjutkan pertemuan selanjutnya. Guru memberikan kesempatan dan memberikan dorongan kepada seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan, Siswa mengajukan pertanyaan sehubungan dengan materi yang disajikan (menanya) dan guru melanjutkan sampai siswa paham dan tuntas. Klarifikasi / kesimpulan peserta didik dibantu oleh guru materi latar belakang munculnya penjelajahan bangsa barat ke dunia timur. Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran. Guru memberikan pengumuman terkait uji kompetensi dengan materi yang akan diujikan pada pertemuan selanjutnya.
I. Penilaian Hasil Belajar a. Tes 1. Pilihan Ganda (terlampir) b. Non tes 1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir) 2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir) 3. Membuat portofolio mengenai “Keserakahn VOC" J. Sumber Belajar : Buku sumber Sejarah SMA Kelas XI IPA
Alokasi Waktu 5 menit
55 Menit
15 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
White Board/ Papan flanel Power Point LCD Internet Kartu Pembelajaran Peta Sejarah
Mengetahui,
Yogyakarta, Agustus 2014
Kepala Sekolah
Guru Mapel,
(
)
NIP.
(
)
NIP.
Lampiran RPP Ringkasan Materi
MATERI SEJARAH INDONESIA KELAS XI IPA A. ERA PENJELAJAHAN SAMUDERA DA PENGARUHNYA BAGI INDONESIA Berbicara mengenai penjelajahan bangsa Eropa ke dunia timur tidak dapat dilepaskan dari situasi perdagangan di Laut Tengah setelah Konstantinopel jatuh ketangan Turki Usmani. Peristiwa jatuhnya Konstantinopel tersebut telah mendorong bangsa Eropah berlayar mencari jalan ke Timur. Hal ini dikarenakan mereka ingin mencari jalan ke Timur untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Hal itulah yang mendorong terjadinya perubahan jalur perdagangan dari barat ke timur.Tidak hanya itu penjelajahan samudra juga disebabkan oleh beberapa faktor lain, yaitu : 1. Terpengaruh oleh ajaran Copernicus bahwa bumi itu bulat 2. Tertarik dengan kisah perjalanan Marcopolo ke dunia Timur yang dikatakan dalam buku"Imago Mundi" (Anggapan /keajaiban dunia) 3. Timbulnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti penemuan kompas, navigasi,mesin, dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
4. Terdorong mewujudkan semangat GOLD, GLORY, dan GOSPEL yang artinya mencarikekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama Kristen. 5. Semangat Reqounquesta (balas dendam ) yang dimiliki oleh bangsa Eropa akibat kekalahan dalam perang salib. Penjelajahan Bangsa Eropa A. Penjelajahan Bangsa Portugis Orang-orang Portugis merupakan pelopor untuk berlayar mencari daerah penghasil rempah- rempah. Keberanian orang-orang Portugis untuk menjelajahi Samudra itu juga di dukung oleh seorang Pangeran Portugis yang bernama Henrry Pelaut (1394-1460). Oleh sebab itu berkembanglah pelayaran yang dipimpin oleh para pelaut Portugis seperti tokohtokoh berikut : Bartolomeuz Diaz Bartolomeuz
Diaz mulai
berlayar
dari
Lisabon,
ibu
kota
Portugal.Dalam
perjalanannya ia berlayar dengan mengambil rute menyusuri pantai Barat Afrika pada tahun 1486, yang pada akhirnya sampai di ujung Selatan Benua Afrika. Dia terpaksa berhenti karena daerah tersebut ombaknya cukup besar dan angina bertiup kencang. Oleh sebab itu pelayarannya mengalami kegagalan sehingga dia kembali kePortugis. Bartolomeuz Diaz menamakan tempat berlabuhnya dengan sebutan Tanjung Harapan. Vasco da Gama Pada tahun 1497 Vasco da Gama berlayar ke Timur mencari asal rempah-rempah. Vasco da Gama juga memulai pelayarnnya dari Lisabon. Rombongannya menyusuri pantai Barat Afrika. Setelah sampai di Tanjung Harapan, Vasco da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudera Hindia dan pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama tiba di Kalikut dan Goa di pantai Barat India. Ditempat itu, Vasco da Gama mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng.Dengan adanya kantor dagang di Goa yang terletak di tepi Barat India, Portugis mulai meluaskan daerah jangkauan perdagangannya. Sejak dibangunnya kantor dagang di Goa itu, banyak kapal-kapal Portugis yang berdatangan. Mereka tidak terlalu sulit untuk memperolah rempah-rempah, bahkan sebelum pulang ke Eropa mereka sudah banyak memborong rempah-rempah. Vasco da Gama dan para pedagang dari Portugis mengira bahwa daerah itu (India) adalah daerah penghasil rempah-rempah. Alfonso d’Albuquerque
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Setelah beberapa tahun kemudian, orang-orang Portugis baru sadar bahwa India yang diperkerikan sebagai daerah penghasil rempah-remah itu ternyata salah. Orang-orang Portugis juga mengetahui bahwa ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempahrempah di Asia, yaitu di Malaka. Oleh karena itu, ekspedisi dilanjutkan dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Setelah samapi di perairan Selat Malaka, Alfonso d’Albuquerque dengan armadanya ingin menguasai Selat Malaka. Hal ini menandai jatuhnya Kerajaan Malaka. B. Penjelajahan bangsa Spanyol Portugis dan Spanyol saling bersaing dalam upaya menemukan daerah penghasil rempah- rempah. Untuk memecahkan persaingan itu maka diadakan perjanjian Tordesillas pada tahun 1494. Dalam perjanjian itu ditegaskan oleh Paus bahwa dunia dibagi dua bagian. Daerah sebelah Timur dikuasakan oleh Portugis, dan belahan bumi sebelah Barat untuk Spanyol. Batas dari kedua belahan dinamakan garis Tordesillas. Kalau dilihat pada peta garis itu membentang dari kutub utara tersus ke kutub Selatan dengan melalui kepulauan Verdi di sebelah Barat Afrika. Dengan demikian dimulailah pelayaran orang-orang Spanyol Christoper Columbus Pada tahun 1492, bagi bangsa Spanyol merupakan tahun yang memiliki arti penting. Hal itu disebabkan Benteng Granada sebagai benteng pertahanan terakhir kekuasaan Islam di Spanyol dapat dikuasi oleh tentara Spanyol, kemudian pada tahun itu juga Ratu Isabella menghadiahkan kapal yang diberi nama Santa Maria kepadaColumbus. Columbus kemudian merencanakan mengadakan penjelajahan samudera -untuk mencari tanah Hindia yang diyakini merupakan tempat penghasil rempah-rempah.Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus mulai berlayar. Oleh karena ia percaya bahwa bumi itu bulat maka ia berlayar mengambil arah ke barat melaui samudra Atlantik. Columbus percaya bahwa tanah Hindia dpat dicapai dengan berlayar ke arah barat seperti orang berlayar ke timur. Setelah melakukan pelayaran yang panjang dan sulit, akhirnya pada tanggal 12 Oktober 1492 Columbus mendarat di daerah kepulauan Bahama, Amerika. Columbus mengira sudah sampai di Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang ditemuinya di daerah itu ia sebut dengan orang Hindian (Indian).Setelah itu menyusul ekspedisi yang dipimpin oleh Amerigo Vespuci. Ia telah melakukan penyelidikan pada suatu daerah yang amat luas, tidak jauh dari kepulauan Bahama. Amerigo Vespuci telahmenyusun laporan atau buku yang berkaitan dengan benua. Benua itulah yang kemudian dinamakan Amerika, diambil dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
nama Amerigo. Berkaitan dengan nama itu (Amerika) maka Columbus di sebut-sebut sebagai penemu dunia baru, yaitu Amerika. Ferdinand Magelhaens Ferdinand Magelhaens (Magelhaens atau Magellan) adalah keturunanPortugis. Ia sudah lama bekerja untuk pemerintah Spanyol. Ia mempersiapkan suatu ekspedisi untuk mencari jalan menuju daerah penghasi rempah-rempah (Maluku).Pada tanggal 10 Agustus 1519, rombongan Magelhaens dengan lima buah kapal berangkat dari Spanyol. Rombongan Magellhaens berjumlah sekitar 265 orang. wakil dari Magellhaen adalah Kapten Juan Sebastian del Cano. Dalam rombongan itu juga terdapat seorang penulis dari Italia bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magellan.Seperti rombongan Columbus, di dalam melakukan pelayaran, Magelhaens melalui Samudera Atlantik terus ke Barat sampai pantai timur Amerikaselatan. Sampailah rombongan Magelhaens di sebuah Selat di ujung Selatan Benua Amerika. Mereka menyusuti selat itu kemudian disebut selat Magelhaens.Pada tahun 1521, setelah menyeberangi Samudera Pasifik sampailah rombongan Magelhaens di kepulauan Massava. Kepulauan itu kemudian lebih dikenal dengan nama Filipina (diambil dari nama Raja SpanyolPhilips III). Di kepulauan itu, Magelhaens mendirikan sebuah tugu peringatan untuk menyatak bahwa kepulauan itu menjadi milik Spanyol. Selain itu Magelhaens juga menyebarkan agama Kristen.Tindakan penguasaan daerah dan penyebaran agama ini telah menimbulkan perlawanan dari orang-orang penduduk asli. Dari perlawanan itu ternyata Magelhaens terbunuh. Akibatnya orang-orang Spanyol menjadi kacau dan ahirnya meninggalkan Filipina menuju arah selatan. C. Penjelajahan bangsa Belanda Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda kemudian berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur.Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvertnaer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis). Cornelis de Houtman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam,memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.Mereka ditolak oleh rakyat Banten karena sifatnya yang kasar dan tamak sehingga hanya membawa sedikit rempah-rempah. Jacob Van Neck Pada tahun 1598, setelah Cornelis de Houtman, Jacob Van Neck menyusuri jalan Cornelis de Houtman untuk pergi ke Banten.Di Banten mereka disambut dengan baik karena tidak seperti sebelumnya, mereka mengganti sikapnya menjadi baik dan ramah sehingga mereka pulang dengan membawa banyak rempah-rempah.Di Belanda mereka menjual rempah-rempah tersebut dengan harga yang berkali-kali lipat. Sehingga banyak Kongsi dagang Belanda yang lain berbondong-bondong ke Indonesia untuk mendapatkan rempahrempah.Karena rempah-rempah yang dibawa ke Belanda banyak menyebabkan harga rempah-rempah menjadi turun sehingga para pedagang merugi. Atas perakara Johan van Olden barnevelt supaya seluruh usaha dagangtersebut dijadikan satu menjadi VOC.
D. Penjelajahan bangsa Inggris Sir Francis Drake Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate.Setelah mendapatkan banyak rempah- rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis. Sir James Lancester dan George Raymond Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang. Sir Henry Middleton Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi. James Cook Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.
Terbentuknya VOC Tanggal 20 Maret 1602 John van Olden Barnevalt membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Dagang Hindia Timur .Latar belakangdidirikannya VOC adalah : Semakin banyaknya para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia, terjadi nya persaingan dagang antar pedagang Belanda , untuk menghadapi persaingan dagang de ngan kongsi dagang bangsa lain, banyaknya perlawanan dari rakyat Indonesia yang menen tang eksistensi Belanda, dan keinginan memperluas pengaruh dan memperbesar kekuasaan. Tujuan dibentuk VOC adalah : menghindari terjadinya persaingan dagang antar bangsa Belanda , menghadapi persaingan dengan persekutuan dagang Inggris (EIC) dan Perancis di Indo Cina, untuk menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia, untuk mengokohkan kekuasaannya di Indonesia, untuk mencari dana guna mendukung keuangan negara Belanda Adapun hak-hak istimewa (Octroi) VOC adalah: memonopoli perdagangan, memelihara angkatan perang, menyatakan perang, mengadakan perjanjian, mengangkat pegawai, hak untuk memberi pengadilan, dan hak untuk mencetak dan mengedarkan mata uang Gubernur Jendral VOC pertama Pieter Both (1610-1614) berpusat di Ambon.Langkah pertama yang dilakukan Belanda adalah menguasai Maluku dan merebut Benteng New Victoria milik Portugis dan berhasil di wujudkan pada tahun 1605 yang menjadi tonggak kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon dikuasai, Jacob Van Neck dan Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan Banten dengan sikap lebih baik dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima masyarakat Banten. Gubernur Jenderal VOC kedua JP Coen berhasil merebut Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti menjadi Batavia dan dijadikan pusat VOC yang baru. Tanggal 31 Desember 1799 VOC di bubarkan dan langsung dibawah kekuasaan pemerintahan Belanda (Republik Bataaf) .VOC bubar disebabkan oleh : kesulitan ekonomi dan cenderung bangkrut, kalah bersaing dengan kongsi dagang Perancis dan Inggris, menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan gelap menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan korupsi, VOC banyak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang, VOC tidak mampu lagi menggaji pegawai dan tentara, wilayah kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh dana tidak sedikit untuk mempertahankannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Kelas/Semester
: XI IPA 1/ Ganjil
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia
Topik
: Kekuasaan Bangsa Barat di Indonesia
Pertemuan
: 4-6
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar 1.1 Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan negara Indonesia. 2.1 Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah. 2.2 Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam mewujudkan cita-cita mendirikan negara dan bangsa Indonesia dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2.5 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah. 3.2 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Inggris) di Indonesia.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
3.3 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Barat di Indonesia sebelum dan sesudah abad ke-20. 4.11Mengolah informasi tentang perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman, Sekutu, Belanda dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme. 2. Membandingkan dan menunjukkan perbedaan -persamaan kolonialisme dan imperialisme. 3. Menganalisis latar belakang kolonialisme dan imperialisme bangsa barat. 4. Mendiskripsikan macam-macam kolonialisme dan imperialisme. 5. Menyebutkan dan menunjukkan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Portugis 6. Menyebutkan dan menjelaskan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Spanyol. 7. Menyebutkan dan menjelaskan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Belanda. 8. Menyebutkan tokoh-tokoh terbentuknya VOC 9. Menganalisis latar belakang terbentuknya VOC. 10. Menganalisis tujuan dibentuknya VOC . 11. Mendeskripsikan kemajuan dan kemunduran VOC. D. Tujuan Pembelajaran Sesudah melalui diskusi kelompok, tanya jawab dan membaca referensi siswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan imperialisme. 2. Membandingkan dan menunjukkan perbedaan dan persamaan kolonialisme dan imperialisme. 3. Menganalisis latar belakang kolonialisme dan imperialisme bangsa barat. 4. Mendiskripsikan macam-macam kolonialisme dan imperialisme. 5. Menyebutkan dan menunjukkan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Portugis 6. Meyebutkan dan menjelaskan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Spanyol. 7. Menyebutkan dan menunjukkan tokoh-tokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Belanda. 8. Menyebutkan tokoh-tokoh terbentuknya VOC. 9. Menganalisis latar belakang terbentuknya VOC. 10. Menganalisis tujuan dibentuknya VOC 11. Mendeskripsikan kemajuan dan kemunduran VOC
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Ketiga Kegiatan Pendahuluan
Inti
Deskripsi Memberikan salam Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi/absensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). Guru menyampaikan topik tentang “Perkembangan Kekuasaan Bangsa Barat di Indonesia”. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu, secara khusus guru mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan masing-masing peserta didik bisa tampil untuk memperkenalkan diri (minimal sebut nama, alamat, dan cita-cita), terakhir guru memperkenalkan diri. Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah, apalagi kalau dibandingkan dengan zaman penjajahan dulu. Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil 5 – 6 orang, menjadi kelompok I, II, III, IV, V dan VI Siswa mendapatkan penjelasan tentang proses pelaksanaan teknik diskusi kelompok dengan media gambar Guru mendorong peserta didik untuk bertanya halhal yang sekiranya terkait dengan materi yang diajarkan. Guru memberikan pengantar singkat, misalnya menjelaskan Perkembangan Kekuasaan Bangsa Barat Di Indonesia. Guru membagikan satu set bahan/media berisi gambar tokoh-tokoh yang terkait dengan pemerintahan republik bataaf akan tetapi gambar, foto atau peta itu tidak ada identitas/keterangannya, sehingga mungkin sedikit membingungkan peserta didik). Gambar yang digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang dibahas sesuai dengan Kompetensi Dasar. Peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi terdiri dari 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan ( eksplorasi) mengumpulkan informasi dan (mengasosiasi) terkait gambar tersebut melalui diskusi kelompok.
Alokasi
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penutup
Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas dalam rangka (mengkomunikasikan) hasil karya kelompok. Pada saat kelompok lain melakukan presentasi, kelompok yang lain dapat bertanya demikian sampai masing-masing mendapat giliran.Siswa dilatih untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing. Namun waaktu tidak cukup dan dari beberapa kelompok yang belum maju presentasi dilanjutkan pertemuan selanjutnya.
Klarifikasi/kesimpulan peserta didik dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Kedatangan dan Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia” sebagai gambaran dari motivasi orangorang Barat datang ke Indonesia. Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topik “Kedatangan dan Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat di Indonesia”. Guru sekali lagi menegaskan agar para peserta didik tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah memberikan kekayaan dan keindahan tanah air Indonesia, para peserta didik harus belajar dan kerja keras agar menjadi bangsa yang cerdas agar tidak mudah dibodohi orang lain apalagi orang lain akan menguasai kehidupan bangsa kita. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, misalnya dengan mengajukan pertanyaan: 1. Apa makna 3 prinsip rafless memerintah? 2. Tunjukan salah satu bukti penyelewengan dalam melaksanakan Tanam Paksa yang tidak sesuai antara pelaksanaan dan pembentukan? Siswa melakukan reflekasi tentang pelaksanaan pembelajaran. Siswa membuat tugas mengenai “Keserakahan VOC”. Mengucapkan salam
133
Pertemuan 4 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Alokasi Waktu 5 menit Memberikan salam dilanjutkan dengan do’a Menanyakan kepada peserta didik tentang kesiapan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Inti
Penutup
Menanyakan kehadiran peserta didik. Motivasi dan apersepsi kemampuan peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran Guru mengajak kepada siswa untuk melanjutkan 35 Menit presentasi kelompok di depan kelas (mengkomunikasikan) Guru memberikan kesempatan dan memberikan dorongan kepada seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan, Siswa mengajukan pertanyaan sehubungan dengan materi yang disajikan (menanya) Klarifikasi / kesimpulan peserta didik dibantu oleh 50 menit guru materi latar belakang munculnya penjelajahan bangsa barat ke dunia timur. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran. Pada jam kedua guru melaksanakan tes tertulis
c. Penilaian Hasil Belajar a. Tes 1. Pilihan Ganda (terlampir) b. Non tes 1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir) 2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir) 3. Membuat portofolio mengenai “Keserakahn VOC" d. Sumber Belajar : Buku sumber Sejarah SMA Kelas XI IPA White Board/ Papan flanel Power Point LCD Internet Kartu Pembelajaran Peta Sejarah
Mengetahui,
Yogyakarta, Agustus 2014
Kepala Sekolah
Guru Mapel,
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(
)
NIP.
(
135
)
NIP.
Lampiran RPP Ringkasan Materi
MATERI SEJARAH INDONESIA KELAS XI IPA A. ERA PENJELAJAHAN SAMUDERA DA PENGARUHNYA BAGI INDONESIA Berbicara mengenai penjelajahan bangsa Eropa ke dunia timur tidak dapat dilepaskan dari situasi perdagangan di Laut Tengah setelah Konstantinopel jatuh ketangan Turki Usmani. Peristiwa jatuhnya Konstantinopel tersebut telah mendorong bangsa Eropah berlayar mencari jalan ke Timur. Hal ini dikarenakan mereka ingin mencari jalan ke Timur untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Hal itulah yang mendorong terjadinya perubahan jalur perdagangan dari barat ke timur.Tidak hanya itu penjelajahan samudra juga disebabkan oleh beberapa faktor lain, yaitu : 1. Terpengaruh oleh ajaran Copernicus bahwa bumi itu bulat 2. Tertarik dengan kisah perjalanan Marcopolo ke dunia Timur yang dikatakan dalam buku"Imago Mundi" (Anggapan /keajaiban dunia) 3. Timbulnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti penemuan kompas, navigasi,mesin, dan peralatan kapal yang mempermudah pelayaran 4. Terdorong mewujudkan semangat GOLD, GLORY, dan GOSPEL yang artinya mencarikekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama Kristen. 5. Semangat Reqounquesta (balas dendam ) yang dimiliki oleh bangsa Eropa akibat kekalahan dalam perang salib. Penjelajahan Bangsa Eropa A. Penjelajahan Bangsa Portugis Orang-orang Portugis merupakan pelopor untuk berlayar mencari daerah penghasil rempah- rempah. Keberanian orang-orang Portugis untuk menjelajahi Samudra itu juga di dukung oleh seorang Pangeran Portugis yang bernama Henrry Pelaut (1394-1460). Oleh sebab itu berkembanglah pelayaran yang dipimpin oleh para pelaut Portugis seperti tokohtokoh berikut : Bartolomeuz Diaz
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bartolomeuz
Diaz mulai
berlayar
dari
Lisabon,
ibu
kota
136
Portugal.Dalam
perjalanannya ia berlayar dengan mengambil rute menyusuri pantai Barat Afrika pada tahun 1486, yang pada akhirnya sampai di ujung Selatan Benua Afrika. Dia terpaksa berhenti karena daerah tersebut ombaknya cukup besar dan angina bertiup kencang. Oleh sebab itu pelayarannya mengalami kegagalan sehingga dia kembali kePortugis. Bartolomeuz Diaz menamakan tempat berlabuhnya dengan sebutan Tanjung Harapan. Vasco da Gama Pada tahun 1497 Vasco da Gama berlayar ke Timur mencari asal rempah-rempah. Vasco da Gama juga memulai pelayarnnya dari Lisabon. Rombongannya menyusuri pantai Barat Afrika. Setelah sampai di Tanjung Harapan, Vasco da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudera Hindia dan pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama tiba di Kalikut dan Goa di pantai Barat India. Ditempat itu, Vasco da Gama mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng.Dengan adanya kantor dagang di Goa yang terletak di tepi Barat India, Portugis mulai meluaskan daerah jangkauan perdagangannya. Sejak dibangunnya kantor dagang di Goa itu, banyak kapal-kapal Portugis yang berdatangan. Mereka tidak terlalu sulit untuk memperolah rempah-rempah, bahkan sebelum pulang ke Eropa mereka sudah banyak memborong rempah-rempah. Vasco da Gama dan para pedagang dari Portugis mengira bahwa daerah itu (India) adalah daerah penghasil rempah-rempah. Alfonso d’Albuquerque Setelah beberapa tahun kemudian, orang-orang Portugis baru sadar bahwa India yang diperkerikan sebagai daerah penghasil rempah-remah itu ternyata salah. Orang-orang Portugis juga mengetahui bahwa ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempahrempah di Asia, yaitu di Malaka. Oleh karena itu, ekspedisi dilanjutkan dibawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Setelah samapi di perairan Selat Malaka, Alfonso d’Albuquerque dengan armadanya ingin menguasai Selat Malaka. Hal ini menandai jatuhnya Kerajaan Malaka. B. Penjelajahan bangsa Spanyol Portugis dan Spanyol saling bersaing dalam upaya menemukan daerah penghasil rempah- rempah. Untuk memecahkan persaingan itu maka diadakan perjanjian Tordesillas pada tahun 1494. Dalam perjanjian itu ditegaskan oleh Paus bahwa dunia dibagi dua bagian. Daerah sebelah Timur dikuasakan oleh Portugis, dan belahan bumi sebelah Barat untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Spanyol. Batas dari kedua belahan dinamakan garis Tordesillas. Kalau dilihat pada peta garis itu membentang dari kutub utara tersus ke kutub Selatan dengan melalui kepulauan Verdi di sebelah Barat Afrika. Dengan demikian dimulailah pelayaran orang-orang Spanyol Christoper Columbus Pada tahun 1492, bagi bangsa Spanyol merupakan tahun yang memiliki arti penting. Hal itu disebabkan Benteng Granada sebagai benteng pertahanan terakhir kekuasaan Islam di Spanyol dapat dikuasi oleh tentara Spanyol, kemudian pada tahun itu juga Ratu Isabella menghadiahkan kapal yang diberi nama Santa Maria kepadaColumbus. Columbus kemudian merencanakan mengadakan penjelajahan samudera -untuk mencari tanah Hindia yang diyakini merupakan tempat penghasil rempah-rempah.Pada tanggal 3 Agustus 1492, Columbus mulai berlayar. Oleh karena ia percaya bahwa bumi itu bulat maka ia berlayar mengambil arah ke barat melaui samudra Atlantik. Columbus percaya bahwa tanah Hindia dpat dicapai dengan berlayar ke arah barat seperti orang berlayar ke timur. Setelah melakukan pelayaran yang panjang dan sulit, akhirnya pada tanggal 12 Oktober 1492 Columbus mendarat di daerah kepulauan Bahama, Amerika. Columbus mengira sudah sampai di Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang ditemuinya di daerah itu ia sebut dengan orang Hindian (Indian).Setelah itu menyusul ekspedisi yang dipimpin oleh Amerigo Vespuci. Ia telah melakukan penyelidikan pada suatu daerah yang amat luas, tidak jauh dari kepulauan Bahama. Amerigo Vespuci telahmenyusun laporan atau buku yang berkaitan dengan benua. Benua itulah yang kemudian dinamakan Amerika, diambil dari nama Amerigo. Berkaitan dengan nama itu (Amerika) maka Columbus di sebut-sebut sebagai penemu dunia baru, yaitu Amerika. Ferdinand Magelhaens Ferdinand Magelhaens (Magelhaens atau Magellan) adalah keturunanPortugis. Ia sudah lama bekerja untuk pemerintah Spanyol. Ia mempersiapkan suatu ekspedisi untuk mencari jalan menuju daerah penghasi rempah-rempah (Maluku).Pada tanggal 10 Agustus 1519, rombongan Magelhaens dengan lima buah kapal berangkat dari Spanyol. Rombongan Magellhaens berjumlah sekitar 265 orang. wakil dari Magellhaen adalah Kapten Juan Sebastian del Cano. Dalam rombongan itu juga terdapat seorang penulis dari Italia bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magellan.Seperti rombongan Columbus, di dalam melakukan pelayaran, Magelhaens melalui Samudera Atlantik terus ke Barat sampai pantai timur Amerikaselatan. Sampailah rombongan Magelhaens di sebuah Selat di ujung Selatan Benua Amerika. Mereka menyusuti selat itu kemudian disebut selat Magelhaens.Pada tahun 1521, setelah menyeberangi Samudera Pasifik sampailah rombongan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Magelhaens di kepulauan Massava. Kepulauan itu kemudian lebih dikenal dengan nama Filipina (diambil dari nama Raja SpanyolPhilips III). Di kepulauan itu, Magelhaens mendirikan sebuah tugu peringatan untuk menyatak bahwa kepulauan itu menjadi milik Spanyol. Selain itu Magelhaens juga menyebarkan agama Kristen.Tindakan penguasaan daerah dan penyebaran agama ini telah menimbulkan perlawanan dari orang-orang penduduk asli. Dari perlawanan itu ternyata Magelhaens terbunuh. Akibatnya orang-orang Spanyol menjadi kacau dan ahirnya meninggalkan Filipina menuju arah selatan. C. Penjelajahan bangsa Belanda Pada tahun 1580 Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perang kemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 maka oleh Spanyol para pedagang Belanda tidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di Lisabon. Para pedagang Belanda kemudian berusaha mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur.Para petualang Belanda beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asia dan Indonesia dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut pelayaran Portugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul “Itinerario, Voyage Ofte Schipvertnaer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis). Cornelis de Houtman Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam,memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.Mereka ditolak oleh rakyat Banten karena sifatnya yang kasar dan tamak sehingga hanya membawa sedikit rempah-rempah. Jacob Van Neck Pada tahun 1598, setelah Cornelis de Houtman, Jacob Van Neck menyusuri jalan Cornelis de Houtman untuk pergi ke Banten.Di Banten mereka disambut dengan baik karena tidak seperti sebelumnya, mereka mengganti sikapnya menjadi baik dan ramah sehingga mereka pulang dengan membawa banyak rempah-rempah.Di Belanda mereka menjual rempah-rempah tersebut dengan harga yang berkali-kali lipat. Sehingga banyak Kongsi dagang Belanda yang lain berbondong-bondong ke Indonesia untuk mendapatkan rempahrempah.Karena rempah-rempah yang dibawa ke Belanda banyak menyebabkan harga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
rempah-rempah menjadi turun sehingga para pedagang merugi. Atas perakara Johan van Olden barnevelt supaya seluruh usaha dagangtersebut dijadikan satu menjadi VOC.
D. Penjelajahan bangsa Inggris Sir Francis Drake Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate.Setelah mendapatkan banyak rempah- rempah Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis. Sir James Lancester dan George Raymond Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang. Sir Henry Middleton Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi. James Cook Pada tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia. B. PERKEMBANGAN KEKUASAAN BARAT DI INDONESIA a. Proses Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia 1. Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol Portugis setelah menguasai Malaka (1511) daerah pasar perdagangan terbesar di Asiatenggara bermaksud untuk menguasai pusat rempah-rempah di Maluku. Maka diutuslahAntonio D’Abreau dan Francisco Serao ke Maluku. Mereka tiba di Ambon, Ternate dan Tidore tahun 1512. Portugis kemudia memperkuat kekuasaan di Maluku dengan cara membangun pabrik-pabrik di Bacan dan Ternate, mendirikan benteng Sao Paulo, mengganti S. Tabariji yang hendak melawan Portugis. Tahun 1521 Kapen Sebastian del Cano dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Spanyol tiba di Maluku dan membantu Tidore melawan Ternate yang dibantu Portugis tetapi kalah maka tahun 1529 mereka dipaksa menandatangani perjanjian Saragosa dengan isi kesepakatan Spanyol harus meninggalkan Maluku menuju Philipina sedangkan Portugis tetap di Maluku. Di Maluku Portugis melakukan monopoli perdagangan sehingga menimbulkan penderitaan rakyat, keadaan ini menyebabkan terjadinya perlawanan rakyat dipimpin S. Hairun, tetapi dapat diatasi kemudian muncul lagi perlawanan dipimpin S. Baabullah yang menyebabkan Portugis menyingkir ke Timor-Timur. 2. Kedatangan bangsa Inggris Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Covendish pada tahun 1579 mereka berhasil membawa rempah-rempah dari Maluku dan lewat kongsi dagangnya yaitu EIC, Inggris berhasil menjalin hubungan dagang dengan Aceh, Jayakarta, Banjar, Maluku dan Makasar. Tetapi Inggris tidak berhasil menanamkan pengaruh di Indonesia karena ketidaksenangan rakyat terhadap EIC yang memaksakan cara dagang menurut aturannya sendiri 3. Kedatangan bangsa Belanda Belanda tiba di Indonesia tahun 1595 dipimpin Cornelis de Hautman dan Pieter Keyzer. Latar belakang Belanda pergi ke dunia timur adalah karena ia tidak boleh berdagang di Lisabon pusat rempah-rempah di Eropa Maka bebrbekal buku Intinerario karya Jan Huygen van Linschoten akhirnya Belanda memberanikan diri menjelajahi samodra menuiju ke dunia Timur. Maka pada tahun 1596 Belanda tiba di Banten dipimpin Cornelis De Hautman. Karena kecongkaan Cornelis, Belanda di usir dari Banten. Perjalanan kedua dipimpin oleh Jacob Van Neck dan Warwijk. Mereka sampai di banten 1598 dan perjalanan dilanjutkan ke Ambon. Di Ambon para pedagang Belanda membentuk kongsi dagang yaitu VOC. b. Kekuasaan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia Terbentuknya VOC Tanggal 20 Maret 1602 John van Olden Barnevalt membentuk VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan Dagang Hindia Timur .Latar belakangdidirikannya VOC adalah : Semakin banyaknya para pedagang Belanda yang datang ke Indonesia, terjadi nya persaingan dagang antar pedagang Belanda , untuk menghadapi persaingan dagang de ngan kongsi dagang bangsa lain, banyaknya perlawanan dari rakyat Indonesia yang menen tang eksistensi Belanda, dan keinginan memperluas pengaruh dan memperbesar kekuasaan. Tujuan dibentuk VOC adalah : menghindari terjadinya persaingan dagang antar bangsa Belanda , menghadapi persaingan dengan persekutuan dagang Inggris (EIC) dan Perancis di Indo Cina, untuk menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia, untuk mengokohkan kekuasaannya di Indonesia, untuk mencari dana guna mendukung keuangan negara Belanda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Adapun hak-hak istimewa (Octroi) VOC adalah: memonopoli perdagangan, memelihara angkatan perang, menyatakan perang, mengadakan perjanjian, mengangkat pegawai, hak untuk memberi pengadilan, dan hak untuk mencetak dan mengedarkan mata uang Gubernur Jendral VOC pertama Pieter Both (1610-1614) berpusat di Ambon.Langkah pertama yang dilakukan Belanda adalah menguasai Maluku dan merebut Benteng New Victoria milik Portugis dan berhasil di wujudkan pada tahun 1605 yang menjadi tonggak kekuasaan Belanda di Indonesia. Setelah Ambon dikuasai, Jacob Van Neck dan Wybrec van Warwyick berusaha mendekati Sultan Banten dengan sikap lebih baik dan berhati-hati akhirnya Belanda diterima masyarakat Banten. Gubernur Jenderal VOC kedua JP Coen berhasil merebut Jayakarta 30 Mei 1619 kemudian namanya diganti menjadi Batavia dan dijadikan pusat VOC yang baru. Tanggal 31 Desember 1799 VOC di bubarkan dan langsung dibawah kekuasaan pemerintahan Belanda (Republik Bataaf) .VOC bubar disebabkan oleh : kesulitan ekonomi dan cenderung bangkrut, kalah bersaing dengan kongsi dagang Perancis dan Inggris, menurunnya daya beli masyarakat Indonesia, munculnya perdagangan gelap menembus monopoli dagang Belanda, pegawai VOC banyak melakukan korupsi, VOC banyak mengeluarkan biaya cukup besar untuk perang, VOC tidak mampu lagi menggaji pegawai dan tentara, wilayah kekuasaan VOC yang terlalu luas butuh dana tidak sedikit untuk mempertahankannya. 2. Kekuasaan Republik Bataaf di Indonesia Seiring dengan dikuasainya kerajaan Belanda oleh Perancis, Napoleon Bonaparte menugas kan saudaranya yaitu Louis Napoleon untuk menjadi raja di kerajaan Belanda maka terbentuklah Republik Bataaf di Belanda atau pemerintahan Belanda pro Perancis. Sedangkan raja Belanda Willem V berhasil melarikan diri dan minta perlindungan raja Inggris dengan jaminan Inggris boleh menguasai tanah jajahan di Indonesia dengan merebutnya dari kekuasaan Daendels sampai Kerajaan Belanda kembali dikuasai.. Pemerintah
Belanda
pro
Perancis
menugaskan
Daendels
dengan
tugas:
mempertahankanIndonesia dari serangan Inggris, menjalankan pemerintahan kolonial Belanda pro Perancis di Indonesia, mencari dana untuk menjalankan pemerintahan serta untuk diserahkan ke negeri Induk. Untuk melaksanakan tugas Daendels berusaha memiliki tentara dan benteng pertahanan yang kuat, dan dana banyak yang diambil dari rakyat Indonesia sendiri, karena tidak mungkin menggan tungkan bantuan dari negara Belanda di Eropa dan justeru Ia yang harus mengirim dana ke Eropa. Kebijakan-kebijakan Daendels di Indonesia : 1. Bidang pertahanan dan keamanan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Membangun benteng pertahanan Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan ujung kulon Meningkatkan jumlah tentara Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan sejauh 1.100 km dengan cara kerja rodi. Fungsinya untuk mem perlancar arus transportasi, komunikasi dan pengiriman tentara Membangun
pabrik-pabrik
senjata
2. Bidang pemerintahan Memperbaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi Membagi pulau Jawa menjadi 9 daerah prefektur yang dipimpin prefek dan membawahi para Bupati tetapi tunduk pada gubernur jendral Mengubah kedudukan bupati dari penguasa feodal menjadi pegawai pemrintah dengan cara digaji. Mendirikan badan-badan pengadilan yang akan mengadili orang Indonesia sesuai adapt istiadatnya Merombak sistem pemerintahan feudal menjadi sistem pemerintahan Barat yang modern Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan Menyederhanakan upacara di keraton Yogyakarta dan Surakarta 3. Bidang sosial ekonomi Contingenten yaitu kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah Verplichte Leverantie yaitu kewajiban rakyat menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan. Prianger Stelsel yaitu kewajiban penduduk Priangan untuk menanam kopi Kerja rodi yaitu kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan Menjual tanah-tanah Negara kepada pihak swasta atau partikelir (landelijk Stelsel) Daendels akhirnya ditarik ke negara Belanda dengan alasan untuk menjadi tentara yang akan dikirimkan guna menghadapi Rusia. Adapun alasan sebenarnya karena ia telah berani menjual tanah negara kepada swasta atau partikelir. Ia kemudian digantikan oleh Jan Willem Janssen yang semula menjabat Gubernur Jendral di Tanjung Harapan. Dibawah kekuasaanyaIndonesia jatuh ke tangan Inggris
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
3. Kekuasaan Inggris di Indonesia Indonesia jatuh ke tangan Inggris ditandai dengan kapitulasi tuntang yaitu penyerahan tanpa syarat Belanda pro perancis kepada Inggris (Jan Willem Janssen dengan Raffles). Isi Kapitulasi Tuntang adalah seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus diserahkan Inggris, Hutang pemerintah Belanda tidak diakui Inggris, pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi kekuasaan Inggris. Usaha-usaha Raffles di Indonesia : Di Bidang pemerintahan 1.
Menghapuskan kasultanan Banten dan Cirebon
2.
Menciptakan 4daerah pengawasan yaitu Jawa,Sumatera, Malaka,Maluku
3.
Membagi pulau Jawa dan Madura menjadi 16 daerah karesidenan dipimpin seorang residen,
4.
Peran dan kedudukan Bupati digantikan asisten residen sedang Bupati dijadikan pegawai pemerintah dengan cara digaji.
5.
Menjual tanah Negara di Kerawang,Priangan, Semarang, dan Surabaya kepada pihak swasta
Di bidang ekonomi 1.
Melaksanakan sistem sewa tanah dan pajak tanah (land rent) nanti menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian uang.
2.
Menghapuskan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3.
Menghapuskan kerja rodi dan perbudakan
4.
Menghapuskan sistem monopoli
5.
Meletakkan desa sebagai unit administrasi penjajahan
6.
Pajak tanah ditetapkan ½ dari hasil (tanah subur) dan ¼ dari hasil (tanah yang kurang
subur) Program sistem sewa tanah atau land rente ini gagal karena: kepala desa punya kekuasaan besar untuk menentukan jenis tanah , tidak ada dukungan dari para Bupati, belum adanya pengukuran tanah secara tepat, sulit menentukan besarnya pajak tanah, Bupati kembali berperan seperti pada masa VOC yaitu sebagai penguasa, kerja rodi dan perbudakan sulit dihapuskan walaupun jumlahnya semakin berkurang. Dampak positif kebijakan Raffles adalah Indonesia mulai mengenal sistem perekonomian menggunakan uang sebagai alat tukar. Akhir kekuasaan Inggris di Indonesia ditandai dengan penandatanganan Konvensi London tanggal 19 Agustus 1814 antara John Fendell dari Inggris dengan Belanda yang diwakili Mr. Elout, Baron Van der Capellen dan Buyske yang isinya Belanda memperoleh kembali tanah jajahannya yang direbut Inggris termasuk wilayah Indonesia. Berdasar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
kesepakatan tersebut Inggris mengembalikan Indonesia kepada Belanda pada tahun 1816 dan sebagai gantinya Inggris memperoleh daerah kekuasaan Belanda di India. Jasa-jasa Raflles yaitu : menulis buku History of Java, menemukan bunga Raflesia Arnoldi (bunga bangkai),merintis terbentuknya kebun raya Bogor, menghapus sistem perbudakan. 4. Kekuasaan Belanda di Indonesia a.
Masa pelaksanaan sistem tanam paksa Pengganti Raffles adalah Gubernur Jenderal Baron Van Der Capellen dari Belanda.
Di masa kekuasaanya diterapkan kebijakan politik liberal namun mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh : 1.
Kebijakan politik liberal tidak sesuai dengan sistem feodal di Indonesia
2.
Struktur birokrasi feodal yang panjang menyebabkan pemerintah tidak dapat berhubungan langsung dengan rakyat
3.
Kas negeri Belanda mengalami defisit karena beban utang yang banyak dalam
perang 80 tahun dengan Spanyol dan lepasnya daerah penopang ekonomi Belanda yaitu Belgia . Tahun 1830 Indonesia di bawah kekuasaan Gubernur Jenderal Van den Bosch dengan tugas utama mencari dana untuk menutup hutang-hutang Belanda . Penyebab defisit keuangan Belanda adalah terjadinya perang koalisi Inggris melawan Perancis dimana Belanda memihak Inggris,perang kemerdekan untuk melepaskan dari Spanyol, terjadinya perang paderi, dan perang Diponegoro di Indonesia. Maka untuk menutup hutang dilaksanakanlah Cultuur Stelsel atau politik tanam paksa dengan aturan sebagai berikut : a.
Penduduk menyediakan sebagian tanah mereka untuk ditanami tanaman perdagangan
b.
Tanah untuk tanaman perdagangan tidak boleh melebihi dari 1/5 tanah penduduk
c.
Waktu untuk menanam perdagangan tidak boleh melebihi waktu tanam padi
d.
Tanah untuk tanaman perdagangan dibebaskan dari pajak
e.
Hasil tanaman perdagangan diserahkan pemerintah bila melebihi ketentuan dikembalikan
f. g.
Kegagalan panen yang bukan disebabkan petani ditanggung pemerintah Penduduk yang tidak punya tanah wajib bekerja di tanah pemerintah selama 66 hari
h. Penanaman tanaman perdagangan diawasi oleh penguasa lokal Sistem tanam paksa telah menyebabkan penderitaan bagi bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya Cultuur Procenten yaitu imbalan atau hadiah bagi yang dapat menyerahkan hasil melebihi dari ketentuan yang di tetapkan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Cultuur procenten telah mendorong para pengawas lokal saling berlomba untuk meningkatkan hasil tanaman perdagangan.Akibatnya terjadi banyak penyimpangan dari ketentuan pokok aturan tanam paksa seperti : a.
Tanah untuk tanaman perdagangan melebihi dari 1/5 tanah penduduk
b.
Waktu untuk menanam perdagangan melebihi waktu tanam padi
c.
Tanah untuk tanaman perdagangan dikenakan pajak
d.
Hasil tanam perdagangan diserahkan pemerintah bila lebih dari ketentuan tidak dikembalikan
e.
Kegagalan panen yang bukan menjadi tanggungan petani
Akibat tanam paksa adalah: Belanda menjadi makmur, Belanda dapat melunasi hutanghutangnya bahkan dapat membangun kota Amsterdam, sedangkan dampak positifnya adalah Indonesia mengenal
berbagai
macam
tanaman
perdagangan
selain
penderitaan,kesengsaraan dan kelaparan yang dialami oleh bangsa Indonesia . Reaksi terhadap pelaksanaan tanam paksa: kemenangan kaum liberal dalam parlemen menyebabkan STP (sistem tanam paksa) dihapus diganti sistem ekonomi liberal Kekejaman STP diketahui dari : Edward Douwes Dekker lewat bukunya Max Havelaar dengan nama samaran Multatuli, Frans van der Putte lewat buku berjudul Zuicker Contracten (Kontrak-kontrak gula) yang berisi penyelewengan aturan tanam paksadan Baron van Hoevel yang memprotes sistem tanam paksa melalui parlemen di negeri Belanda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 Kisi-kisi Soal Tes Sejarah Siklus 1
Jenis Sekolah
: SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Mata Pelajaran
: Sejarah
Jumlah Soal
: 50 soal
Kelas / Semester
: XI IPA / 1
Penulis
: Heribertus Eko Budistayadi
Kurikulum
: 2013
Tahun Pelajaran
: 2014 / 2015
Kompetensi Inti
: 3. Memahami, menerapkan dan menganalisi pengetahuan, faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. menegolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmulwan
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No Kompetensi Dasar . 1 2 1. 3.1 Menganalisis perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan indonesia.
Materi Pokok
Indikator Soal
3 4 Perkembangan 2. Menjelaskan Kolonialisme dan pengertian Imperialisme kolonialisme dan Barta imperialisme. 1. Era penjelajahan 3. Membandingkan dan Samudera dan menunjukkan Pengaruhnya perbedaan -persamaan bagi kolonialisme dan Indonesia imperialisme. 4. Menganalisis latar belakang kolonialisme dan imperialisme bangsa barat.
Jumlah Soal 5 6
7
12
Nomor soal 6 (1, 2, 3) ( 23, 26) (43)
KI
Ranah
7 C3 C2
Kognitif
Fakta Konsep
Afektif
(5) (26, 27, 28) (44, 45, 48)
C3 C4
Kognitif
C2
Afektif
(4, 6, 7, 8, 9) (24, 25) (32, 33, 34, 35) (41)
C4
Kognitif
C2
Afektif
C3 C4
Fakta Konsep
Fakta Konsep Nilai
5. Mendiskripsikan macam-macam kolonialisme dan imperialisme.
3
(10, 11, 12)
C3
Kognitif
Fakta
6. Menyebutkan dan menunjukkan tokohtokoh penjelajahan samudera yang
6
(13, 14) (36) (42, 47) (52)
C2 C3 C3 C3
Kognitif
Fakta Nilai
Afektif Psikomotori
Kolektif 147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan bangsa Portugis 7. Menyebutkan dan menjelaskan tokohtokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Spanyol.
k 3
(15, 16, 17)
C2
Kognitif
Fakta
8. Menyebutkan dan menjelaskan tokohtokoh penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa Belanda
2
(18) (38)
C3 C4
Kognitif
Fakta Nilai
9. Menyebutkan tokohtokoh terbentuknya VOC
2
(19) (51)
C3 C3
Kognitif Psikomotor
Fakta Individual
10. Menganalisis latar belakang terbentuknya VOC.
1
(20)
C3
Kognitif
Fakta
2
(40) (46)
C4 C2
Kognitif Afektif
Nilai
3
(31,39)
C4
Kognitif
Nilai
11. Menganalisis tujuan dibentuknya VOC . 12. Mendeskripsikan kemajuan dan
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kemunduran VOC
(50)
C2
Afektif
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kisi-kisi Soal Tes Sejarah Siklus 2
Jenis Sekolah
: SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta
Alokasi Waktu
: 2 x 45 Menit
Mata Pelajaran
: Sejarah
Jumlah Soal
: 50 soal
Kelas / Semester
: XI IPA / 1
Penulis
: Heribertus Eko Budistyadi
Kurikulum
: 2013
Tahun Pelajaran
: 2014 / 2015
Kompetensi Inti
: 3. Memahami, menerapkan dan menganalisi pengetahuan, faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. menegolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmulwan.
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
no
1 1.
Kompetensi Dasar 2 3.1 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Inggris) di Indonesia
Materi Pokok 3
Indikator Soal 4
Jumlah Soal 5
Nomor soal
Tingkat soal
Ranah
6 7 8 C3,C3 Kognitif (1,2) C3,C4,C3 Kognitif (36,37,38) C2,C2,C3,C2,C3 Afektif (41,45,46,47,48)
Perkembangan 2. Menjelaskan proses kedatangan Kolonialisme bangsa Barat ke Indonesia.( dan Portugis dan Spanyol, Inggris dan Imperialisme Belanda Barat 1. Kekuasaan 3. Menganalisis latar belakang Bangsa terbentuknya VOC. Barat di Indonesia
10
Fakta Nilai
2
(3) (30)
C3 C4
Kognitif Kognitif
Fakta Konsep
4. Menunjukkan dan menyebutkan tokoh-tokoh jenderal VOC dalam melakukan monopoli perdagangan di Indonesia.
2
(4,5) (51)
C3,C3 C4
Kognitif Psikomotor
Fakta Individu
5. Mendiskripsikan kemajuan dan kemunduran VOC.
2
(6,7)
C4,C3
Kognitif
Fakta
6. Menganalisis dan menyebutkan tokoh kekuasaan Republik Bataaf pertama kali di Indonesia.
2
(8) (52)
C2 C4
Kognitif Psikomotor
Fakta Sosial
7. Mendeskripsikan tugas-tugas Daendels dalam bidang pertahanan dan keamanan, pemerintahan dan sosial ekonomi.
8
C3,C3,C3 Kognitif (9,10,11) C4,C4,C4,C3,C3 Kognitif (21,22,23,24,25)
Fakta 151 Konsep
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8. Menganalisis dan menyebutkan tokoh-tokoh kekuasaan Inggris di Indonesia.
7
(12,13,14) (31,32,33,39)
C2,C3,C3
Kognitif Kognitif
Fakta Nilai
9. Mendeskripsikan tugas-tugas Raffles di Indonesia dalam mempertahankan kekuasaanya dari serangan Belanda.
2
(26) (43)
C4 C3
Kognitif Afektif
Konsep
10. Menganalisis dan menyebutkan tokoh kekuasaan Belanda di Indonesia.
2
(28,29)
C3,C4
Kognitif
Konsep
11. Mendeskripsikan tugas-tugas Gubernur Jenderal Van Den Bosh dalam melaksanakan politik cultuurstelsel di Indonesia.
5
(15,19,20) (27) (34)
C3,C3,C3 C4 C3
Kognitif Kognitif Kognitif
Fakta Konsep Nilai
12. Menjelaskan dampak dan reaksi
8
(16,17,18) (35,40) (42,44,50)
C3,C3,C3 C3,C4 C3,C3,C4
Kognitif Kognitif Afektif
Fakta Nilai
masyarakat dalam pelaksanaan tanam paksa.
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
LAMPIRAN 7 No
:-
Hal
: Koreksi Soal
Lampiran
: 1 bendel soal
Kepada Yth. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd.
Dengan Hormat , saya: Nama
: Heribertus Eko Budistyadi
No mahasiswa : 101314021 Prodi
: Pendidikan Sejarah
Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini, meminta bantuan Ibu Mega Bayu Murti,S.Psi., untuk mengkoreksi soal ujian dalam rangka menyusun skripsi saya. Demikian permohonan saya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Drs. Sutarjo Adi Susilo. J.R., M.Pd.
Yogyakarta, 5 Juni 2014 Hormat Saya,
Heribertus Eko Budistyadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
SOAL EVALUASI 1 Soal Fakta 1. Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah kejayaannya. Merupakan paham .... A. imperialsme modern B. imperalisme kuno C. kolonialsme netral D. imperium 2. Suatu usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara merupakan pengertian dari .... A. kolonialisme B. imperalisme C. sosialisme D. liberalisme E. merkantilsme 3. Usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain dinamakan .... A. kolonialisme B. merkantilisme C. kolonialisme kuno D. kolonialisme modern E. imperalisme 4. Dalam penjelajahan samudera negara yang pertama kali masuk ke nusantara yaitu .... A. Inggris B. Belanda C. Perancis D. Portugis E. spanyol 5. Kolonialisme dan imperialime mempunyai persamaan dimana persamaannya itu adalah .... A. Melanjutkan perang salib B. Membuat negara penjajah memiliki hasrat untuk menjelajah samudera. C. Membuat negara penjajag menjadi makmur sementara yang dijajah semakin menderita D. memonopoli perdagangan E. memperluas kekuasaan yang tak terbatas 6. Di bidang politik, keberhasilan sistem imperialisme yang diterapkan oleh bangsa Eropa di Nusantara ditunjukkan oleh .... A. kemajuan kehidupan politik kerajaan Nusantara B. keruntuhan kerajaan-kerajaan otonom di Indonesia C. pertumbuhan sistem demokrasi D. semakin kuatnya persekutuan antar kerajaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
E. kelahiran indonesia yang terintegrasi. 7. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Islam Turki ikut mendorong berkembangnya penjelajahan samudera karena .... A. adanya semangat untuk mengorkan peperang melawan Islam Turki B. konstantinopel merupakan pusat rempah-rempah dunia C. hilangnya mata pencaharian bangsa Eropa sebagai pedaang D. kontatinopel letaknnya strategis bagi pelayaran dunia E. bangsa Barat kehilangan jalan menuju Asia melalui Laut Tengah 8. Motivasi kedatangan bangsa Eropa dapat diungkapkan melalui slogan berikut, yaitu .... A. vini, vidi, fraternite B. liberte, egalite, fraternite C. devide et impera dan pax neerlandica D. mare nostrum E. gold,glory,gospel 9. Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong munculnya keberanian bangsa Eropa melakukan pelayaran ke dunia Timur adalah .... A. Keinginan membuktikan teori Bortolomeus bahwa Bumi bulat B. perkembangan ilmu perbintangan dan cuaca C. kejatuhan Konstantinopel ke tangan Islam Turki D. penemuan jalur pelayaran ke Asia oleh Vasco da Gamma E. penemuan kompas sebagai petunjuk arah 10. Salah satu tujuan dari imperialisme adalah untuk memajukan ekonomi. Salah satunya ialah mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal. Hal tersebut termasuk kedalam .... A. modern imperialisme B. kolonialsme modern C. ancient imperialisme D. kolonialisme modern E. koloni netral 11. Daerah koloni yang SDA dan SDM dieksploitasi untuk keuntungan finansial dinamakan koloni .... A. eksploitasi B. deportasi C. defensi D. domisili E. netral 12. Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan, dan menambah kejayaannya. Merupakan paham .... A. imperialsme modern B. kolonialime netral C. imperialisme kuno
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
D. imperium E. kapitalisme 13. Perhatikan gambar berikut dengan seksama!
Gambar tersebut adalah salah seorang penjelajah bangsa Portugis yang bernama Bartolomeus Dias. Wilayah yang ditemukan oleh Bartolomeus Dias dalam ekspedisi lautnya adalah .... A. Kepulauan Maluku B. semenanjung Arab C. semenanjung Persia D. selat Malaka E. tanjung harapan 14. Perhatikan gambar di bawah ini !
Anak panah di atas menunjukkan rute pelayaran penjelajahan dunia yang dilakukan oleh penjelajah bangsa portugis yaitu .... A. Christophorus Colombus B. Vasco Da Gamma C. Bartolomeus Diaz D. Amerigo Vespucci E. Ferdinand Magellan 15. Christophotus Colombus mengajukan permohonan bantuan kepada Raja Spanyol untuk berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Permintaan tersebut dipenuhi dengan diberikan ....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. B. C. D. E.
157
perbekalan bahan makanan rempah-rempah dan upeti yang banyak. 300 pelaut handal tiga kapal yang bernama Pinta, Nina, Maria beserta 88 orang pelaut satu buah kapal beserta 100 orang pelaut
16. . a. e.
b.
d. c.
Dari gambar di atas, tunjukkan dimana pertama kali masuknya bangsa Spanyol masuk ke Nusantara? A. d B. b C. e D. a E. c 17. Perhatikan Gambar berikut ini !
Gambar tersebut merupakan penjelajah samudra berkebangsaan Spanyol yang bernama .... A. Chistophorus Colombus B. Francid Dake
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
C. Cournelis De Houtman D. Magellan E. James Cook 18. Pada tahun 1596 Cornelis De Houtman bersama dengan rombongan pertama kalinya tiba di Nusantara. Mereka mendarat di.... A. Banten B. Tangerang C. Batavia D. Cikarang E. Bandung 19. Untuk mengurusi kepentingan Belanda di Indonesia maka dibentuk VOC dengan gubernur jenderal yang pertama adalah .... A. J.P. Coen B. Pieter Both C. Daendels D. Van der Capellen E. Cornelis de Houtman 20. Salah satu latar belakang didirikannya VOC pada tahun 1602 adalah .... A. mencegah persaingan diantara sesama pedagang Belanda B. mencegah campur tangan asing ke dalam urusan internal pedagang Belanda. C. mencegah persaingan dengan pedagang di luar Belanda. D. mencari keuntungan sebanyak-banyaknya untuk kas negara. E. meningkatkan perdagangan di wilayah Indonesia. SOAL KONSEP 21. Pengertian dari sosialisme ialah .... A. ekspansi politik untuk menguasai daerah lain B. usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara C. paham yangbertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif danmembatasi milik perseorangan D. sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara E. suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu dalam segala bidang 22. Berikut ini yang dimaksud dengan merkantilisme adalah .... A. usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara B. paham yangbertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif danmembatasi milik perseorangan C. ekspansi politik untuk menguasai daerah lain D. suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu dalam segala bidang E. sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara 23. Pengertian dari Liberalisme ialah ....
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
A. paham yangbertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif danmembatasi milik perseorangan B. usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara ekspansi politik untuk menguasai daerah lain C. sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara D. ekpansi politik untuk menguasai daerah lain E. suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu dalam segala bidang 24. Pengertian dari Imperialisme ialah .... A. suatu paham yang bertujuan melancarkan semboyan 3G dan berlangsung sebelum revolusi industri B. suatu paham untuk mendapatkan kekayaan C. suatu paham untuk menambah kejayaan D. suatu paham untuk menyebarkan agama E. suatu paham yang bertujuan mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri dan terjadi sesudah revolusi industri 25. Pengertian dari imperialisme kuno ialah .... A. suatu paham yang bertujuan melancarkan semboyan 3G dan berlangsung sebelum revolusi industri B. suatu paham untuk menambah kejayaan C. suatu paham untuk menyebarkan agama D. suatu paham untuk mendapatkan kekayaan E. suatu paham yang bertujuan mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri dan terjadi sesudah revolusi industri 26. Pengertian dari koloni domisili ialah .... A. daerah koloni digunakan untuk menempatkan tahanan politik B. daerah koloni berupa pulau-pulau untuk kepentingan pertahanan C. penduduk suatu negara menduduki daerah koloni D. penduduk sebuah wilayah untuk tempat tinggal tanpa ada tujuan lain E. daerah koloni dieksploitasi SDA dan SDM untuk keuntungan finansial 27. Pengertian dari koloni netral ialah .... A. daerah koloni berupa pulau-pulau untuk kepentingan pertahanan B. daerah koloni digunakan untuk menempatkan tahanan politik C. penduduk sebuah wilayah untuk tempat tinggal tanpa ada tujuan lain D. penduduk suatu negara menduduki daerah koloni E. daerah koloni dieksploitasi SDA dan SDM untuk keuntungan finansial 28. Pengertian dari koloni deportasi ialah .... A. penduduk sebuah wilayah untuk tempat tinggal tanpa ada tujuan lain B. daerah koloni dieksploitasi SDA dan SDM untuk keuntungan finansial C. daerah koloni untuk digunakan untuk menempatkan tahanan politik D. daerah koloni berupa pulau-pulau untuk kepentingan pertahanan E. penduduk suatu negara menduduki daerah koloni
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
29. Tanam paksa dapat diartikan sebagai .... A. suatu sistem dimana setiap desa menyisihkan tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti kopi dan tebu B. suatu sistem dimana setiap kota menyisihkan tanahnya untuk ditanami komoditi impor seperti jagung dan beras C. suatu sistem dimana setiap desa menyisihkan tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti jagung dan kopi D. suatu sistem dimana setiap penduduk pribumi menyisihkan tanahnya untuk ditanami komoditi impor seperti kopi dan beras E. suatu sistem dimana setiap penduduk pribumi menyisihkan tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti kopi dan jagung 30. Pengertian dari kerja rodi ialah .... A. kerja tanpa upah dan mengandung unsur pemaksaan B. kerja tanpa diberi makanan dan sukarela C. kerja tanpa upah dan sukarela D. kerja tanpa upah dan tampa diberi makanan E. kerja tanpa diberi makanan dan mengandung unsur pemaksaan 31. Keberadaan VOC di Indonesia menimbulkan reaksi dan perlawanan rakyat di berbagai daerah. Hal ini menimbulkan pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat, untuk mengusir jajahan VOC. Usaha perlawanan rakyat di berbagai daerah tersebut mencerminkan sikap .... A. semangat kebangsaan B. kerja keras C. nasionalisme D. tanggung jawab E. ketaatan 32. kemajuan teknologi berupa pesawat, kereta api, dan mobil merupakan salah satu usaha penemuan hebat yang dilakukan oleh para tokoh penjelajah dunia. Usaha tersebut mencerminkan sikap .... A. kerja keras B. ketekunan C. kedisiplinan D. semmangat kebangsaan E. keuletan 33. Kemajuan pengetahuan dan teknologi, seperti kapal, kompas dan meriam merupakan salah satu usaha penemuaan hebat yang dilakukan oleh para tokoh penjelajah dunia. Usaha tersebut mencerminkan sikap .... A. kebebasan B. kerja keras C. disiplin D. mentaati peraturan E. ketaatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
34. Ketika bangsa-bangsa Eropa mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang geografi dan teknologi, kemudian mereka berlomba-lomba mengarungi samudera dan berekspansi membangun wilayah-wilayah pendudukan. Sikap bangsa Eropa yang ingin berlombalomba mencerminkan sikap .... A. demokratis B. jujur C. tanggung jawab D. rasa ingin tahu E. cinta tanah air 35. Di dalam melakukan ekpansi orang-orang Eropa berambisi untuk menguasai daerah Asia yang memiliki banyak kekayaan alam dan subur tanahnya. Berarti orang Eropa tersebut menunjukkan sikap .... A. ketekunan B. keuletan C. kedisiplinan D. kerja keras E. rajin 36. Dalam penjelajahan samudera negara portugis harus membawa nama baik bangsanya untuk mempertahankan bangsanya. Pernyataan tersebut berarti setiap bangsa harus menunjukkan sikap .... A. Harga diri B. Kedisiplinan C. Keuletan D. Rajin E. Ketekunan 37. Orang Belanda jika berpergian selalu tepat waktu. Hal ini menunjukkan sikap .... kerajinan A. tanggung jawab B. keuletan C. disiplin D. ketertiban 38. Untuk memenuhi kebutuhan orang Belanda menjual rempah-rempah ke Eropa penduduk Maluku bersama-sama mengumpulkan hasil ladangnya. Dari pernyataan itu berarti penduduk Maluku .... A. suka rela B. disiplin C. dermawan D. tanggung jawab E. tanpa pamrih 39. Keberadaan VOC di Indonesia menimbulkan reaksi dan perlawanan rakyat di berbagai daerah, hal ini menimbulkan pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat untuk mengusir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
jajahan VOC, usaha yang perlawanan rakyat diberbagai daerah tersebut mencermikan sikap .... A. nasionalisme B. semangat kebangsaan C. kerja sama D. kerja keras E. bertanggung jawab 40. Pada zaman kolonial Belanda setiap penduduk pribumi yang mempunyai lahan harus menyetorkan pajak kepada pemerintahan kolonial, jika melanggar akan dikenakan sanksi. Kewajiban penduduk pribumi yang harus menyetorkan pajak berarti .... A. patuh B. tanggung jawab C. disiplin D. kebersaman E. tertib SOAL AFEKTIF (INDIVIDUAL) Pilihlah salah satu sikapmu berdasarkan pernyataan-pernyataan berikut ini! (ss, s, r, ts, sts) 41. Masuknya bangsa barat ke Nusantara banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dan perkembangan Nusantara khususnya dalam bidang kebudayaan yaitu gotong royong. Bagaimana menurutmu? A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 42. Sikap orang-orang Eropa saat berpergian tepat waktu. Ini berarti menunjukan kedisipilnan yang ditanamkan sejak dini. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 43. Pada masa kolonialisme dan imperalisme, bangsa Barat banyak membuat kehidupan masyarakat Nusantara menjadi menderita, tetapi generasi muda saat ini lebih bangga dan menyenangi kebudayaan bangsa barat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 44. Kolonialisme bangsa Barat ke Indonesia terbilang sangat kejam karena kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya alam , manusia, dan perdagangan di wilayah Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan sikap bangsa Bara kejam. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 45. Salah satu pengaruh imperialisme bangsa Barat yang paling besar pengaruhnya dan masih dirasakan dalam kehidupan saat ini adalah semangat kerohanian yang dibuat oleh para penjelajah samudera yaitu Gospel (keagamaan) dibandingkan dengan Gold dan Glory...... A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 46. Masyarakat Nusantara saat adanya praktik VOC hanya menerima perlakuan sewenangwenang oleh VOC, kebijakan-kebijakan yang diterapkan VOC banyak yang sangat merugikan masyarakat. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
47. Dalam melawan Tidore, Ternate meminta bantuan pada Portugis dengan memberikan imbalan monopoli dagang rempah-rempah. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 48. Kebijakan bangsa Barat banyak yang menerapkan kebijakan monopoli perdagangan di Nusantara, yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 49. Salah satu bukti penjajahan bangsa Barat ke Indonesia yang berpengaruh paling besar dan masih dirasa sampai saat ini yang nanti dapat menggeser masakan tradisional Indonesia. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju 50. Dengan masuknya pengaruh bangsa Barat yang ingin menjajah Indonesia hal ini membuat masyarakat Indonesia lebih bersatu padu mempertahankan Indonesia dengan sikap mengusir penjajahan bangsa Barat. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju
Aspek Keterampilan 1. Penugasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
Buatlah artikel ilmiah dengan tema “Keserakahan VOC di Jawa”. Karangan sebanyak 1-2 halaman kertas folio bergaris. Sumber buku paket Sejarah Indonesia dan internet Petunjuk penilaian: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai laporan peserta didik dalam membuat artikel ilmiah tentang Pemerintahan Raffles di Jawa. Tulislah angka-angka yang tepat yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut! Kelas : ................................. Nama : ................................. Judul : ................................ No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Penilaian Sistematika penulis Bahasa yang baik dan benar Ada masalah Jalan pikiran logis Kesimpulan mampu menjawab masalah Jumlah Nilai
Nilai 20 20 20 20 20 100
Penilaian Peta
Buatlah Peta penjejahan samudera yang dilakukan oleh Bangsa Portugis. Peta dibuat di kertas A4 dan dibuat semenarik mungkin. Sumber dapat di dapat pada buku paket Sejarah Indonesia maupun di internet.
No
Aspek Penilaian
Catatan
1.
Ada skala
25
2.
Ada arah mata angin
25
3.
Legenda
25
4.
Menunjukkan rute perjalanan dengan jelas
25
2. Daftar Aktifitas Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Aspek Penilaian
Catatan
1.
Mengungkapkan pendapat
5
2.
Menjawab pertanyaan
5
3.
Mendengarkan
5
4.
Keaktifan dalam kelompok
5
5.
Bertanya
5
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
Soal Evaluasi 2 I.
ASPEK PENGETAHUAN
1. Faktor berikut bukan penyebab datangnya bangsa Barat ke dunia Timur adalah keinginan .... A. menimbun harta dan kekayaan B. mendapatkan posisi yang strategis C. menyebarkan agama D. menyebarkan nasionalisme E. menjadi bangsa yang luas dan terbesar di dunia 2. Berikut ini yang bukan latar belakang datangnya pedagang-pedagang Belanda di Nusantara adalah .... A. jatuhnya kota Konstantinopel ketangan bangsa Turki Usmani B. tertutupnya Lisabon bagi para pedagang Belanda C. untuk mencari rempah-rempah di Nusantara D. adanya persaingan dagang dengan negara-negara Eropa E. terdorong oleh nafsu untuk menguasai bangsa lain 3. Salah satu maksud didirikannya VOC pada tahun 1602 adalah .... A. mencegah persaingan di antara sesama pedagang Belanda B. mencegah campur tangan asing ke dalam urusan internal pedagang Belanda C. mencegah persaingan dengan pedagang diluar Belanda D. mencari keuntungan sebanyak-banyaknya untuk kas negara E. meningkatkan perdagangan di wilayah Indonesia 4. Tugas utama yang dilakukan gubernur jenderal VOC pertama adalah .... A. menguasai armada laut di Batavia B. menguasai pangkalan-pangkalan dagang di samudera Hindia C. menguasai daerah-daerah di jawa D. menguasai daerah di Banten E. menguasai Maluku dan merebut Benteng Niew Victoria milik Portugis 5. Gubernur Jenderal VOC yang berkedudukan di Batavia adalah .... A. Cornelis de Houtman B. De Keyzer C. Jan Pieterzoon Coen D. Olden Barnevelt E. Francois Witter 6. Atas dasar makin mundur ekonominya, VOC melaksanakan penekanan terhadap beberapa daerah yang sudah dikuasai anatara lain di Priangan dengan membuat kebijakan Priangan stelsel yang berisi .... A. kewajiban menanam kopi B. kewajiban membayar pajak C. kewajiban menyerahkan upeti D. pajak sewa tanah dengan hasil bumi E. kewajiban menanam tanaman tembakau 7. Makin luasnya wilayah VOC berakibat kemunduran VOC itu sendiri,karena ..... A. pengaruh koloni Hindia Belanda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8.
9.
10.
11.
12.
a
168
B. penyalahgunaan hak istimewa C. pedagang belanda yang kecewa terhadap VOC D. korupsi di tubuh VOC E. kegagalan menumpas perlawanan daerah Untuk mengurusi kepentingan Belanda di Indonesia maka dibentuk lah dengan gubernur jenderal yang pertama adalah ...... A. J.P Coen B. Daendels C. Pieter Both D. Van der Capellen E. Conelis De Houtman Mempertahankan Indonesia dari serangan Inggris, menjalankan pemerintahan kolonial Belanda pro-Perancis di Indonesia, mencari dana untuk menjalankan pemerintahan serta untuk diserahkan ke negeri induk.Tokoh yang dimaksud pada pernyataan tersebut adalah.... A. Van der Capellen B. J.P Coen C. Pieter Both D. Daendels E. Cornelis De Houtman Meningkatkan jumlah tentara, membangun jalan Anyer sampai Panarukan sejauh 1.100 km dengan cara kerja rodi, membangun pabrik-pabrik senjata. Pernyataan tersebut merupakan kebijakan-kebijakan yang dilakukan Daendels di Indonesia dalam bidang .... A. pertahanan dan keamanan B. pemerintahan C. politik D. sosial E. ekonomi Membagi Pulau Jawa menjadi 9 daerah prefektur yang dipimpin prefek dan membawahi para Bupati, tetapi tunduk pada gubernur jenderal merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan Daendels dalam bidang ..... A. sosial B. ekonomi C. politik D. pemerintahan E. pertahanan dan keamanan Pilihlah tokoh di bawah ini yang tugas utamanya melaksanakan sistem sewa tanah dan pajak tanah yang kemudian menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian uang adalah .... b
c
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d
169
e
13. Proses penyerahan kekuasaan di Indonesia dari Belanda ke Inggris tahun 1814 ditandai dengan .... A. Convention of London B. Traktat Sumatra C. Kapitulasi Tuntang D. Kapitulasi Kalijati E. Perjanjian Bongaya 14. Kebijakan politik liberal tidak sesuai dengan sistem feodal di Indonesia, struktur birokrasi feodal yang panjang menyebabkan pemerintah tidak dapat berhubungan langsung dengan rakyat. Pernyataan tersebut merupakan kebijakan yang dibuat oleh seorang tokoh Belanda pengganti Raffles yaitu ..... A. Van Der Capellen B. Van Den Bosch C. Daendels D. Robert Van Niel E. Raffles 15. Untuk mengatasi kesulitan keuangan gubernur jenderal berikut ini mengusulkan kepada pemerintah Belanda agar produksi tanaman ekspor di Indonesia ditingkatkan, adapaun caranya dengan melaksanakan cultuur stelsel. Tokoh tersebut adalah .... A. Robert Van Niel B. Raffles C. Daendels D. Van den Bosch E. Van Der Capellen 16. Berikut ini yang tidak termasuk latar belakang diberlakukannya sistem tanam paksa adalah ... A. keinginan para bupati mendapatkan cultuur procenten B. pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak C. utang luar negeri yang berat D. biaya perang yang besar E. kekosongan kas negara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
17. Sejak tahun 1850, kesengsaraan dan kemelaratan bangsa Indonesia akibat tanam paksa akhirnya diketahui oleh pemerintah Belanda. Hal ini mendapat tantangan keras dari masyarakat Belanda terutama dari kalangan...... A. kapitalis dan sosialis B. kapitalis dan komunis C. komunis dan humanis D. humanis dan kapitalis E. komunis dan sosialis 18. Keberadaan VOC di Indonesia menimbulkan reaksi dan perlawanan rakyat di berbagai daerah sebab .... A. VOC menjalankan politik tanam paksa B. VOC menarik pajak terlalu tinggi C. VOC memiliki hak octroi D. VOC menjalankan sistem monopili dalam perdagangan E. VOC berhak memiliki tentara 19. Berikut merupakan salah satu tugas yang dilakukan Gubernur Jenderal Van den Bosch dalam melaksanakan politik tanam paksa atau cultuurstelsel adalah ...... A. waktu menanam perdagangan boleh melibihi waktu tanam padi B. penduduk tidak menyediakan sebagian tanah untuk ditanamai tanaman perdagangan C. tanah untuk tanaman perdagangan tidak dibebaskan dari pajak D. tanah untuk tanaman perdagangan tidak boleh melebihi dari 1/5 tanah penduduk E. kegagalan yang disebabkan petani ditanggung pemerintah 20. Pemerintah Belanda di Indonesia pada masa Gubernur Jenderal van Den Bosh menerapkan sistem tanam paksa dengan tujuan ..... A. menutupi utang-utang VOC yang tidak mampu dibayar B. untuk menjaga tetap stabilnya hubungan dagang Belanda dengan negara-negara Eropa lainnya C. untuk mengatasi keuangan negeri Belanda yang hancur akibat banyak peperangan D. memperkenalkan jenis-jenis tanaman baru bagi masyarakat E. membiasakan masyarakat suka bekerja keras dan tidak bermalas-malasan KONSEP 21. Yang dimaksud dengan contingenten adalah .... A. kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah B. kewajiban rakyat menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda C. kewajiban menananm kopi D. menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta atau partikelir E. kewajiban menanam tanaman pala 22. Yang dimaksud dengan kerja rodi adalah ..... A. kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah B. kewajiban rakyat menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda C. kewajiban menananam kopi D. kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan E. kewajiban menjual tanah negara kepada pihak swasta atau partikeler
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
23. Yang dimaksud dengan landelijk stelsel merupakan ..... A. kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan B. kewajiban menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan C. kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah D. kewajiban menananm kopi E. kewajiban menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta atau partikelir 24. Yang dimaksud dengan verplichte leverantie adalah .... A. Badan-badan pengadilan yang akan mengadili orang indonesia sesuai dengan adat istiadatnya. B. kewajiban menananam kopi C. kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan D. kewajiban menjual tanah negara kepada pihak swasta atau partikeler E. kewajiban menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan 25. Yang dimaksud dengan Prianger Stelsel adalah ..... A. kewajiban penduduk Priangan untuk menanam kopi B. kerja paksa bagi penduduk untuk membuat jalan raya Anyer Panarukan C. kewajiban menjual tanah negara kepada pihak swasta atau partikeler D. kewajiban menjual hasil panen hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga yang telah ditentukan E. kewajiban rakyat menyerahkan hasil bumi sebagai pajak kepada pemerintah 26. Yang dimaksud dengan isi kapitulasi tuntang adalah ...... A. menjual tanah negara karawang, Priangan, Semarang dan Surabaya kepada pihak swasta B. menghapuskan kesulatanan Banten dan Cirebon C. menghapuskan sistem monopili D. sistem sewa tanah dan pajak tanah yang kemudian menjadi dasar perkembangan sistem perekonomian uang E. seluruh kekuatan militer Belanda di Asia Tenggara harus diserahkan Inggris. 27. Yang dimaksud dengan cultuur procenten adalah ...... A. hasil tanaman perdagangan diserahkan oleh pemerintah B. tanah untuk tanaman perdagangan dikenakan pajak C. pengawas lokal yang saling berlomba untuk meningkatkan hasil tanaman perdagangan D. kebijakan yang tidak sesuai dengan sistem feodal di Indonesia E. kas negeri Belanda yang mengalai defisit 28. Yang dimaksud dengan kapitalisme adalah .... A. paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan B. usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara C. ekspansi politik untuk menguasai daerah lain D. sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara E. sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
29. Yang dimaksud dengan sosialisme adalah .... A. paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan B. usaha untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara di luar wilayah negara C. ekspansi politik untuk menguasai daerah lain D. sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal yang dimiliki suatu negara E. suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu dalam segala bidang 30. Yang dimaksud dengan hak octroi adalah .... A. hak untuk mengalah dan mundur dari perang B. hak untuk bebas dalam menaman tanaman perkebunan C. hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah Belanda kepada perusahaan dagang D. hak untuk mencapai sesuatu yang diinginkan E. hak untuk merdeka 31. Monopoli perdangangan yang dilakukan oleh bangsa Inggris sangat merugikan perdagangan di Indonesia Sikap kita terhadap hal ini adalah ..... A. melalukan perlawan B. memberontak C. biasa saja D. menolak E. mengusir 32. Orang Inggris datang ke Jawa yang menimbulkan kesengsaraan baik dari segi fisik, maupun materi sehingga sikap sebagai rakyat Jawa seharusnya.... A. acuh-tak acuh B. memberontak C. biasa saja D. menolak E. mengusir 33. Salah satu raja-raja di kepulauan Jawa ada yang berkerjasama dengan pemerintahan Inggris. Hal ini dibenci dimata rakyat tetapi tujuan dari kerjasama raja-raja dan pemerintahan inggris ada sisi baiknya. Bagaimana Sikapmu terhadap raja-raja jawa tersebut.... A. menerima B. menolak C. membenci D. menyetujui E. acuh tak acuh 34. Pelaksanaan tanam paksa di bawah pimpinan Van den Bosch telah membawa penderitaan rakyat Indonesia yang berkepanjangan. Hal ini berarti menimbulkan ...... A. kesengsaraan B. kerugian C. keruntuhan D. kehancuran E. kemelaratan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
35. Runtuhnya VOC disebabkan oleh berbagai faktor, adanya korupsi, problem manajemen dan utang. Hal ini berarti Sikap pemerintahan VOC ....... A. tidak bertanggungjawab B. serakah C. ceroboh D. sombong E. berfoya-foya 36. Seiring dengan datangnya bangsa Barat juga telah berdampak pada perkembangan agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan di Indonesia yang di terima baik oleh masyarakat Indonesia Usaha tersebut mencermikan ..... A. ketekunan B. kerja keras C. semangat rohani D. keuletaN E. pantang menyerah 37. Di dalam melakukan ekspansi orang-orang Inggris berambisi untuk menguasai daerah Asia karena Asia merupakan daerah yang subur dan sumber kekayaan alamnya. Hal ini menunjukan Sikap.... A. ketekunan B. kedisiplinan C. semangat kebangsaan D. keuletan E. kerja keras 38. Kemajuan teknologi berupa pesawat,kereta api, dan mobil merupakan salah satu usaha penemuan hebat yang dilakukan oleh para tokoh penjelajah dunia. Usaha tersebut mencerminkan sikap.... A. kerja keras B. disiplin C. tekun D. keuletan E. ketaatan 39. Sikap orang Inggris dalam memajukan bangsanya sangat keras dan displin hal ini terbukti dalam kemajuan teknologi,pengetahuan dan pembangunan yang telihat sampai saat ini. Usaha tersebut mencerminkan........ A. semangat kebangsaan B. kerja sama C. kerja keras D. bertanggung jawab E. rajin 40. Keberadaan VOC di Indonesia menimbulkan reaksi dan perlawanan rakyat di berbagai daerah. Hal ini menimbulkan pemberontakan yang dilakukan oleh rakyat untuk mengusir jajahan VOC, Usaha perlawanan rakyat di berbagai daerah tersebut mencermikan sikap..... A. nasionalisme B. semangat kebangsaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
C. kerja sama D. kerja keras E. bertanggung jawab
41.
42.
43.
44.
45.
46.
II. ASPEK SIKAP ( pilihlah salah satu sikapmu berdasarkan pernytaan-peryataan berikut ini) ! Akibat PD II membuat kas negara Belanda kosong, Belanda kemudian mengeruk kekyaan alam Nusantara untuk mengisi kekosongan kas negaranya. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Saat tanam paksa, banyak pekerja dipaksa fokus bekerja untuk tanam paksa oleh Belanda sehingga nasib diri sendiri dan keluarga tidak terus. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Sultan Hamegkubuwana memakai berbagai cara untuk kembali naik tahta termasuk dengan bekerja sama dengan Raffles, padahal Raffles membuat sengsara rakyat Yogyakarta. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Kolonialisme di Nusantara membuat rakyat sengsara, tapi saat itu tidak ada yang berani menentang kolonialisme bngsa Barat di Nusantara. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Dalam melakukan ekspansi ke Nusantara, banyak terdapat korban jiwa dari bangsa Barat sendiri demi mencapai tempat tujuan. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Masuknya bangsa Barat ke Nusantara membawa dampak positif bagi rakyat Nusantara, yaitu dalam hal kerja keras yang tercermin dalam sikap bangsa Barat. A. sangat setuju B. setuju
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47.
48.
49.
50.
175
C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Bangsa Barat selalu mendata berbagai hal di tanah jajahan dengan sangat teliti. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Kedatangan bangsa Barat tidak hanya memberikan dampak negatif bagi Nusantara tetapi juga dampak positif seperti menjadi mengenal mata uang. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Untuk memperkuat kedudukan di Jawa Raffles membina hubungan baik dengan pengeran dan penguasa Nusantara yang membenci Belanda. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju Kaum liberal menuntut pelaksanaan Tanam Paksa di Hindia Belanda diakhiri karena merasa kasihan terhadap penderitaan rakyat pribumi. A. sangat setuju B. setuju C. ragu-ragu D. tidak setuju E. sangat tidak setuju III. Aspek Keterampilan
1. Penugasan
Portofolio
Buatlah karya ilmiah dengan tema “ Pemerintahan Raffles di Jawa”. Karangan sebanyak 1-2 halaman kertas folio bergaris. Sumber buku paket Sejarah Indonesia dan internet Petunjuk penilaian:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai laporan peserta didik dalam membuat karya ilmiah tentang Pemerintahan Raffles di Jawa. Tulislah angka-angka yang tepat yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut! Kelas : ................................. Nama : ................................. Judul : ................................ No 1. 2. 3. 4. 5.
Aspek Penilaian Sistematika penulis Bahasa yang baik dan benar Ada masalah Jalan pikiran logis Kesimpulan mampu menjawab masalah Jumlah Nilai
Nilai 20 20 20 20 20 100
Penilaian kliping
Membuat kliping dengan tema “Tanam Paksa “. Carilah gambar serta tempelah dan berikan rangkuman sesuai dengan tema. Tugas dikerjakan berkelompok masing-masing terdiri dari 4-5 orang dalam satu kelompok, dan kerjakan pada kertas folio bergaris dengan rapi.
No
Aspek Penilaian
Catatan
1.
Kesesuaian antara gambar dan isi
25
2.
Kesesuaian isi dengan judul
25
3.
Sesuai dengan EYD
25
4.
Terdapat masalah
25
2. Daftar Aktifitas Siswa No
Aspek Penilaian
1.
Mengunkapkan pendapat
2.
Menjawab pertanyaan
3.
Mendengarkan
4.
Keaktifan dalam kelompok
Catatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
Bertanya
Keterangan penilaian: 5 = jika siswa melakukan aspek 1-5 4 = jika siswa melakukan aspek 1-4 3 = jika siswa melakukan aspek 1-3 2 = jika siswa melakukan aspek 1-2 1= jika siswa melakukan aspek 1
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban SOAL 1 1. B
11.A
21.C
31. C
41. +
2.A
12.C
22.E
32.A
42. +
3.E
13.E
23.E
33.B
43. _
4.D
14.C
24.E
34.E
44.+
5.C
15.D
25.A
35.D
45. +
6.A
16.C
26.C
36.A
46._
7.D
17.A
27.C
37.D
47. -
8.E
18.C
28.C
38.A
48.-
9.A
19.B
29.A
39.A
49.-
10.A
20.A
30.A
40.E
50.+
Kunci Jawaban SOAL 2 1. D
11.D
21.D
31.D
41. +
2. B
12.A
22.D
32.E
42. +
3.A
13.C
23.E
33.A
43. +
4.E
14.A
24.E
34.A
44. +
5.C
15.D
25.A
35.C
45.+
6.A
16.A
26.E
36.B
46. -
7.D
17.A
27.C
37.E
47. -
8.B
18.B
28.D
38.D
48. -
9.D
19.D
29.A
39.C
49. -
10. A
20. A
30.C
40.A
50. -
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
Lampiran 10 INSTRUMEN OBSERVASI AKIVITAS GURU DI KELAS Sekolah Kelas Jam ke Mata pelajaran Hari, tanggal
: SMA N 1 Depok Yogyakarta : XI IPA : 1-2 : Sejarah : Sabtu, 16 Agustus 2014
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakn interaksi belajar-mengajar 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai keadaan yang Anda amati! NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I. PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan 1 media 1 2 4 5 2 Memeriksa kesiapan siswa 1 2 4 5 II. 1 2
MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya
III. A. 1
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuanlain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
2 3 4 B. 1 2 3 4
NO. 5 6 7
Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran secara terkoordinasi
ASPEK YANG DIAMATI Melaksanakan pembelajaran yang bersifat konteksual Mengakomodasi adanya keragaman kebudayaan Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
C. 1 2 3 4
Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan ketrampilan dalam enggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D.
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlbatan siswa Menimbuhan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswasiswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
1 2 3 4 5 6
D.
180
1 2 4 5
1 1 1 1
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
1 2
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis menumbuhkan sikap produktif
1 2 4 5 1 2 4 5
F. 1 2 3 4
Penilaan proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1 1 1 1
G. 1 2 3
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyamaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5
IV. A. 1
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajarandengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
2
NO.
ASPEK YANG DIAMATI
B. 1
Pelaksanaan indak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian
2
2 2 2 2
4 4 4 4
5 5 5 5
1 2 4 5 1 2 4 5
SKOR 1 2 4 5 1 2 4 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
pengayaan Skor Total
Berdasarkan observasi Anda, tuliskan hal-hal yang berguna bagi Anda sebagai calon guru! Perlunya media sebagai penunjang KBM Perlunya inisiatif di kalangan siswa dalam merespon materi yang diberikan. Kerjasama dalam pair atau groupwork dapat membantu siswa memahami konsep materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
Lampiran 10 INSTRUMEN OBSERVASI AKIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM Sekolah : SMA N 1 Depok Yogyakarta Kelas : XI IPA 1 Jam ke : 1-2 Mata pelajaran : Sejarah Hari, tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2014 PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakn interaksi belajarmengajar 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati! NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK 1. Guru membuka pelajaran 2. Guru mengabsen/menyebut nama 3. Suara guru jelas 4. Guru memakai media 5. Guru memakai alat peraga 6. Guru sering bertanya kepada siswa 7. Pertanyaan guru diajukan perorangan 8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas 9. Guru memanfaatkan penguatan 10. Guru memberikan tugas rumah 11. Sikap guru serius 12. Sikap guru santai 13. Guru menulis di papan tulis 14. Guru umumnya duduk di kursi 15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah 16. Guru membuat rangkuman pelajaran 17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikatir/tujuan pembelajaran b. Sekelompok indicator/tujuan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Lampiran 11 INSTRUMEN OBSERVASI AKIVITAS SISWA DI KELAS Sekolah Kelas Jam ke Mata pelajaran Pokok Bahasan/topik
: SMA N 1 Depok Yogyakarta : XI IPA 1 : 1-2 : Sejarah : Kolonialisme dan Imperialisme bangsa barat
PETUNJUK: 1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakn interaksi belajarmengajar 2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang Anda amati! NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK 1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
v
2. Siswa
v
memperhatikan
penjelasan
guru/praktikan 3. Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
v
4. Siswa mencatat hal-hal penting 5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
v v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184
Lampiran 12 Checklist Aktifitas Siswa dalam Kelas Siklus 1 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Na ma
AH AU AMK AAG K AMA DNP DAP EK FAP GP IDAM IRC IAL KF LSV MIA G MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK
Mengem ukakan pendapa t
Menjawa b pertanyaa n dalam presentasi
Menden garkan
Keaktifa n dalam kelompo k
Bertanya
Jum lah
5 4 4 4 5
5 4 4 4 4
5 3 3 3 4
5 4 4 4 4
5 4 4 4 5
19 19 19 22
Total 25 25 25 25
4 5 5 3 4 5 3 3 4 5 5 4
4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4
4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 3 3
5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4
21 18 21 18 18 22 19 18 18 22 20 19
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
4 3 3 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 5 3 3 4 4 5 4
3 4 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4
4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
19 19 18 19 18 18 22 16 18 22 20 20 20
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nilai 76 76 76 88 84 72 84 72 72 88 76 74 74 88 80 76 76 76 74 76 74 74 88 64 74 88 80 80 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185 30. 31. 32. 33. 34.
TWW TFA YWA YPY YGF
5 5 4 4 4
4 4 4 4 3
4 4 4 3 4
5 5 4 4 4
4 4 3 4 4
22 22 19 19 19
25 25 25 25 25
88 88 76 76 76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186
Checklist Aktifitas Siswa dalam Kelas Siklus 2 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Na ma
AH AU AMK AAG K AMA DNP DAP EK FAP GP IDA M IRC IAL KF LSV MIA G MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK TW W
Menge mukaka n pendap at
Menjawa b Pertanya an dalam presenta si
Menden garkan
keaktifan dalam kelompo k
Bertanya
Jumlah
5 4 4 5 5
5 5 4 4 4
5 3 3 3 4
5 4 5 4 5
5 4 4 4 5
20 20 20 23
Total 25 25 25 25
4 5 5 3 4 5 4
4 3 4 4 4 5 4
4 3 4 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4
5 3 5 5 4 4 4
21 18 22 19 19 22 20
25 25 25 25 25 25 25
4 4 5 5 4
3 4 5 4 4
4 3 4 4 5
5 4 4 4 3
3 4 4 4 4
19 19 22 21 20
25 25 25 25 25
4 4 3 4 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5
5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 5 5 4
3 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
20 20 19 20 19 20 22 19 19 22 21 21 21 22
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nilai 80 80 80 92 84 72 88 76 76 88 80 76 76 88 84 80 80 80 76 80 76 80 88 76 76 88 84 84 84 88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187 31. 32. 33. 34.
TFA YWA YPY YGF
5 4 5 5
4 4 4 3
4 4 3 4
5 4 4 4
4 4 4 4
22 20 20 20
25 25 25 25
88 80 80 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188
CHECKLIST PARTISIPASI SISWA DALAM KELAS SIKLUS 1 No
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
AH AU AMK AAGK AMA DNP DAP EK FAP GP IDAM IRC IAL KF LSV MIAG MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK TWW TFA YWA YPY YGF Jumlah %
L/P
P P P L P L P P P L P P P L L L L L L P P L P P L P P P P P P P P L
Bertanya
Menjawab
Mengungkap kan Pendapat
Memberikan Komentar
Aktif Dalam kelompok
√
√ √
√ √
√
√ √
√ √ √ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √ √
√ √
√
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√ √ √ √
8 23,5 %
10 29%
4 1,17%
12 35,2%
√ 17 50%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189
CHECKLIST PARTISIPASI SISWA DALAM KELAS SIKLUS 2 No
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
AH AU AMK AAGK AMA DNP DAP EK FAP GP IDAM IRC IAL KF LSV MIAG MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK TWW TFA YWA YPY YGF Jumlah %
L/P
P P P L P L P P P L P P P L L L L L L P P L P P L P P P P P P P P L
Bertanya
Menjawab
Mengungkap kan Pendapat
√ √ √ √
√ √
√
√ √
√
√
Memberikan Komentar √ √
√
√
√ √
√
Aktif Dalam kelompok √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √ 26 76,4%
√ √ 14 41%
18 53%
17 20,5%
15 44,1%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190
Lampiran 13 Cheklist Kemampuan Psikomotor Siklus 1 1a. Keterampilan (Penilaian Individu) Nama
AH AU AMK AAGK AMA DNP DAP EK FAP GP IDAM IRC IAL KF LSV MIAG MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK
Sistematika Penulis
Sesuai EYD
Ada Masalah
Jalan pikiran logis
20 15 19 18 17 17 17 20 17 15 17 16 18 18 15 15 17 15 18 15 15 15 18 15 15 15 16 15 17 18
20 15 19 18 17 18 18 18 15 15 17 16 16 18 15 15 15 17 18 15 15 16 17 15 15 15 16 17 17 18
20 17 18 18 15 17 18 17 16 15 18 16 18 15 13 15 15 15 18 14 15 15 18 12 13 13 16 15 17 19
20 15 15 18 15 17 16 16 15 15 18 15 17 15 12 15 16 15 18 15 15 16 19 12 13 13 16 15 17 18
Mampu Jumlah menjawab masalah
20 15 15 18 15 17 16 17 15 15 15 15 15 15 14 15 15 15 18 15 15 15 18 10 13 12 16 15 17 18
77 86 90 79 86 85 88 78 75 85 78 84 81 69 75 78 77 90 74 75 77 90 64 69 68 80 77 85 91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 191 15 17 15 15 13
TWW TFA YWA YPY YGF
15 17 17 16 15
16 17 15 15 14
16 15 15 13 14
15 15 15 13 13
77 81 77 72 69 2687
1b. Keterampilan ( Penilaian sosial) No
Nama
Ada Skala
Ada arah mata angin
Ada Menunjukkan keterangan rute perjalanan dengan jelas
Jumlah
25 20
25 20
25 20
80
1.
AH
25 20
2.
AU
19
19
20
22
80
3.
AMK
25
18
18
20
81
4.
AAGK
20
15
20
20
75
5.
AMA
20
15
22
24
81
6.
DNP
18
15
15
20
68
7.
DAP
18
18
23
25
84
8.
EK
20
20
20
20
80
9.
FAP
15
20
20
18
73
18 18
20 18
20 19
76 75
10. 11.
IDAM
18 20
12.
IRC
20
15
22
24
81
13.
IAL
20
22
22
23
87
14.
KF
20
20
20
20
80
18 18
22 20
25 20
83 76
15. 16.
GP
MIAG
18 18
17.
MF
18
18
20
20
76
18.
MAN
15
19
25
25
84
19.
MFR
19
18
18
19
74
20.
MK
20
19
22
20
81
21.
NAR
20
15
20
20
75
22.
PZA
20
15
22
24
81
23.
PR
18
15
15
20
68
24.
PDID
18
18
23
25
84
LSV
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192 25.
RMB
20
20
20
20
80
26.
RSW
15
20
20
18
73
20 20
20 20
20 20
80 80
27. 28.
SA
20 20
29.
SK
20
20
20
20
80
30.
TWW
25
20
19
19
83
31.
TFA
25
20
20
20
85
YPY
25 20
18 15
18 20
20 20
81 75
YGF
20
15
22
24
81
32. 33. 34.
SHW
YWA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
Cheklist Kemampuan Psikomotor Siklus 2 1a. Keterampilan (Penilaian Individu) No
Nama Sistematika Sesuai Ada Jalan Mampu Penulis EYD Masalah pikiran menjawab logis masalah
1.
AH
20 15
20 15
20 19
20 15
20 15
2.
AU
20
19
18
15
16
3.
AMK
18
18
17
19
18
4.
AAGK
17
17
15
15
16
5.
AMA
17
18
17
17
18
6.
DNP
17
18
18
16
16
7.
DAP
20
18
17
16
17
8.
EK
17
15
16
15
15
9.
FAP
17
17
15
16
15
10.
GP
17
16
18
18
16
11.
IDAM
16
16
16
15
15
12.
IRC
18
16
18
17
15
13.
IAL
18
18
15
15
15
14.
KF
17
17
15
14
14
15.
LSV
15
15
15
16
16
16.
MIAG
17
15
15
16
15
17.
MF
15
17
15
15
15
18.
MAN
18
18
18
18
18
19.
MFR
16
16
16
13
13
20.
MK
15
15
15
15
15
21.
NAR
15
16
15
16
15
22.
PZA
18
17
18
19
18
23.
PR
15
15
12
12
10
24.
PDID
15
15
15
15
15
25.
RMB
15
15
15
15
15
26.
RSW
17
17
15
16
15
Jumlah
79 88 91 80 87 85 88 78 80 85 78 84 81 77 77 78 77 90 74 75 77 90 75 75 75 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194 27.
SHW
15
17
15
15
15
28.
SA
17
17
17
17
17
29.
SK
18
18
19
18
18
30.
TWW
15
15
16
16
15
31.
TFA
17
17
17
15
15
32.
YWA
15
17
15
15
15
33.
YPY
15
16
15
15
17
34.
YGF
13
15
14
14
14
1b. Keterampilan (Penilaian Sosial) No
Nama
Ada Skala
Ada arah mata angin
Ada Menunjukkan Jumlah keterangan rute perjalanan dengan jelas
25
25
25
25
1.
AH
20
20
21
21
2.
AU
20
20
22
23
3.
AMK
22
20
23
20
4.
AAGK
20
15
20
20
5.
AMA
20
18
18
22
6.
DNP
20
20
20
20
7.
DAP
18
18
22
25
8.
EK
20
20
20
20
9.
FAP
22
20
23
20
10.
GP
18
18
20
20
11.
IDAM
20
20
20
20
12.
IRC
20
20
22
23
13.
IAL
20
20
20
20
14.
KF
20
20
20
20
15.
LSV
25
22
18
18
16.
MIAG
22
25
18
18
17.
MF
20
20
20
20
18.
MAN
18
22
25
18
82 85 85 75 78 80 83 80 85 76 80 85 80 80 83 83 80 83
77 85 91 77 81 77 78 70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195 19.
MFR
10
18
18
22
20.
MK
20
21
21
20
21.
NAR
18
18
20
22
22.
PZA
20
17
22
22
23.
PR
20
20
22
23
24.
PDID
18
18
22
25
25.
RMB
20
20
20
20
26.
RSW
20
20
20
20
27.
SHW
20
20
20
20
28.
SA
20
20
20
20
29.
SK
20
20
20
25
30.
TWW
25
22
18
18
31.
TFA
25
18
18
22
32.
YWA
25
18
18
21
33.
YPY
21
25
18
8
34.
YGF
20
20
20
20
78 82 78 81 85 83 80 80 80 80 85 83 83 82 82 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
Lampiran 14 Uji Validitas Analisis 1 No 1
Nama AH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
2
AU
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
3
AMK
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
4
AAGK
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
5
AMA
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
6
DNP
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
7
DAP
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
8
EK
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
9
FAP
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
10
GP
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
11
IDAM
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
12
IRC
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
13
IAL
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
14
KF
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
15
LSV
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
MIAG
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
17
MF
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
18
MAN
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
19
MFR
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
20
MK
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
21
NAR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
PZA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
23
PR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
PDID
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
25
RMB
0
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
26
RSW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
27
SHW
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
1
28
SA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
SK
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
30
TWW
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
31
TFA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
32
YWA
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
33
YPY
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
34
YGF
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
27
26
26
25
29
27
27
18
23
26
21
29
22
21
0.377
0.496
0.396
0.376
0.680
0.422
0.375
0.474
0.540
0.437
0.491
0.398
0.397
0.509
0.462
Jml r t s
2.31
3.23
2.44
2.29
5.25
2.63
2.29
3.04
3.63
2.75
3.19
2.45
2.45
3.35
2.95
0.028
0.003
0.020
0.029
0.000
0.013
0.029
0.005
0.001
0.010
0.003
0.020
0.020
0.002
0.005
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1
197
Nama AH
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
2
AU
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
3
AMK
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
4
AAGK
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
5
AMA
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
6
DNP
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
7
DAP
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
8
EK
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
9
FAP
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
10
GP
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
11
IDAM
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
12
IRC
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
13
IAL
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
KF
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
15
LSV
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
16
MIAG
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
17
MF
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
18
MAN
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
19
MFR
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
20
MK
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
21
NAR
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
22
PZA
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
23
PR
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
24
PDID
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
25
RMB
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
26
RSW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
27
SHW
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
28
SA
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
SK
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
30
TWW
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
31
TFA
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
32
YWA
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
33
YPY
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
34
YGF
Jml r t s
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
23
27
27
20
30
19
10
10
24
31
29
31
28
22
21
0.399
0.441
0.496
0.381
0.357
0.385
0.386
0.435
0.500
0.441
0.410
0.410
0.366
0.500
0.389
2.46
2.78
3.23
2.33
2.16
2.36
2.37
2.73
3.27
2.78
2.54
2.54
2.22
3.27
2.39
0.019
0.009
0.003
0.026
0.038
0.025
0.024
0.010
0.003
0.009
0.016
0.016
0.033
0.003
0.023
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1
Nama AH
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Total
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
28
2
AU
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
26
3
AMK
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
24
4
AAGK
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
26
5
AMA
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
27
6
DNP
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
30
7
DAP
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
25
8
EK
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
31
9
FAP
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
22
10
GP
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
30
11
IDAM
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
20
12
IRC
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
13
IAL
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
36
14
KF
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
23
15
LSV
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
16
MIAG
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
19
17
MF
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
20
18
MAN
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
34
19
MFR
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
24
20
MK
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
33
21
NAR
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
37
22
PZA
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
35
23
PR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
38
24
PDID
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
25
RMB
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
20
26
RSW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
38
27
SHW
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
21
28
SA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
39
29
SK
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
30
30
TWW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
31
TFA
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
37
32
YWA
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
20
33
YPY
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
37
34
YGF
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
36
34
22
22
34
31
34
34
18
21
34
-
0.546
0.481
-
0.457
-
-
0.505
0.389
-
Jml r t s
-
3.69
3.11
-
2.91
-
-
3.31
2.39
-
-
0.001
0.004
-
0.007
-
-
0.002
0.023
-
198
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
Uji Validitas Analisis 2 No 1
Nama AH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
AU
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
3
AMK
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
4
AAGK
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
5
AMA
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
6
DNP
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
7
DAP
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
8
EK
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
9
FAP
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
10
GP
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
11
IDAM
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
12
IRC
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
13
IAL
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
14
KF
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
15
LSV
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
16
MIAG
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
17
MF
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
MAN
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
19
MFR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
MK
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
21
NAR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
22
PZA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
23
PR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
PDID
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
RMB
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
26
RSW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
SHW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
SA
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
29
SK
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
30
TWW
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
31
TFA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
32
YWA
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
33
YPY
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
34
YGF
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
Jml
30
30
24
24
25
23
34
27
26
34
28
30
27
23
31
r
0.387
0.518
0.531
0.418
0.382
0.374
-
0.367
0.599
-
0.442
0.431
0.367
0.374
0.396
t
2.376
3.424
3.543
2.603
2.339
2.281
-
2.230
4.235
-
2.787
2.700
2.230
2.281
2.438
s
0.024
0.002
0.001
0.014
0.026
0.0.29
-
0.033
0.000
-
0.009
0.011
0.033
0.029
0.020
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1
200
Nama AH
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
2
AU
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
3
AMK
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
4
AAGK
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
5
AMA
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
6
DNP
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
7
DAP
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
8
EK
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
9
FAP
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
10
GP
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
11
IDAM
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
12
IRC
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
13
IAL
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
14
KF
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
15
LSV
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
MIAG
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
17
MF
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
18
MAN
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
19
MFR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
20
MK
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
21
NAR
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
22
PZA
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
23
PR
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
24
PDID
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
25
RMB
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
26
RSW
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
27
SHW
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
28
SA
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
29
SK
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
30
TWW
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
31
TFA
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
32
YWA
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
33
YPY
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
34
YGF
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
Jml
24
27
27
23
27
14
28
11
7
19
29
24
25
26
26
r
0.428
0.390
0.355
0.434
0.413
0.375
0.356
0.465
0.176
0.387
0.454
0.377
0.467
0.379
0.511
t
2.681
2.394
2.149
2.724
2.565
2.290
2.156
2.971
1.014
2.375
2.879
2.302
2.987
2.317
3.365
s
0.012
0.023
0.039
0.010
0.015
0.029
0.039
0.006
0.318
0.024
0.007
0.028
0.005
0.027
0.002
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No 1
201
Nama AH
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Total
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
28
2
AU
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
28
3
AMK
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
28
4
AAGK
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
30
5
AMA
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
26
6
DNP
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
26
7
DAP
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
22
8
EK
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
28
9
FAP
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
24
10
GP
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
34
11
IDAM
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
28
12
IRC
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
28
13
IAL
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
22
14
KF
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
15
LSV
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
16
MIAG
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
21
17
MF
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
36
18
MAN
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
22
19
MFR
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
38
20
MK
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
33
21
NAR
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
36
22
PZA
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
36
23
PR
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
24
PDID
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
25
RMB
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
20
26
RSW
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
38
27
SHW
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
36
28
SA
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
23
29
SK
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
21
30
TWW
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
35
31
TFA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
32
YWA
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
20
33
YPY
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
37
34
YGF
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
22
Jml
11
32
19
29
29
15
30
31
31
29
r
0.505
0.21
0.387
0.388
0.440
0.394
0.474
0.363
0.445
0.427
t
3.309
1.188
2.375
2.379
2.775
2.424
3.047
2.203
2.813
2.673
s
0.002
0.243
0.024
0.024
0.009
0.021
0.005
0.035
0.008
0.012
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Reliabilitas Spearman Brown Analisis 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama AH AU AMK AAGK AMA DNP DAP EK FAP GP IDAM IRC IAL KF LSV MIAG MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK TWW TFA YWA YPY YGF Jumlah
Jml ganjil 15 14 14 12 14 14 12 14 11 16 9 17 18 12 18 10 9 17 14 14 18 18 19 19 9 19 9 20 16 18 17 8 18 20 502
Jlm genap 13 12 10 14 13 16 13 17 11 14 11 18 18 11 19 9 11 17 10 19 19 17 19 17 11 19 12 19 14 19 20 12 19 16 509
X2 225 196 196 144 196 196 144 196 121 256 81 289 324 144 324 100 81 289 196 196 324 324 361 361 81 361 81 400 256 324 289 64 324 400 7844
Y2 169 144 100 196 169 256 169 289 121 196 121 324 324 121 361 81 121 289 100 361 361 289 361 289 121 361 144 361 196 361 400 144 361 256 8017
XY 195 168 140 168 182 224 156 238 121 224 99 306 324 132 342 90 99 289 140 266 342 306 361 323 99 361 108 380 224 342 340 96 342 320 7847
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
rxy
=
rxy
=
rxy
=
n
n
2
n 2 2
2
34 x7847 (502) x(509)
34 x7844 (502) 34 x8017 (509) 2
2
10566 0,715 1478,912
Dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown belah ganjil-genap:
r11
2 xr1 / 2.1 / 2 1 r1 / 2.1 / 2
r11
2 x0.715 0.833 1 0.715
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Analisis 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama AH AU AMK AAGK AMA DNP DAP EK FAP GP IDAM IRC IAL KF LSV MIAG MF MAN MFR MK NAR PZA PR PDID RMB RSW SHW SA SK TWW TFA YWA YPY YGF Jumlah
Jml ganjil 13 12 13 16 14 12 10 13 11 14 15 13 9 17 19 12 18 8 19 16 18 17 18 19 11 19 19 11 9 17 19 9 18 11 489
Jlm genap 15 16 15 14 12 14 12 15 13 20 13 15 13 18 18 9 18 14 19 17 18 19 19 18 9 19 17 12 12 18 18 11 19 11 520
X2 169 144 169 256 196 144 100 169 121 196 225 169 81 289 361 144 324 64 361 256 324 289 324 361 121 361 361 121 81 289 361 81 324 121 7457
Y2 225 256 225 196 144 196 144 225 169 400 169 225 169 324 324 81 324 196 361 289 324 361 361 324 81 361 289 144 144 324 324 121 361 121 8282
XY 195 192 195 224 168 168 120 195 143 280 195 195 117 306 342 108 324 112 361 272 324 323 342 342 99 361 323 132 108 306 342 99 342 121 7776
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
rxy
=
rxy
=
rxy
=
n
n
2
n 2 2
2
34 x 7776 (489) x(520)
34 x7457 (489) 34 x8282 (520) 2
2
10104 0,796 12700.291
Dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown belah ganjil-genap:
r11
2 xr1 / 2.1 / 2 1 r1 / 2.1 / 2
r11
2 x0.796 0.886 1 0.796
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 15 Media Gambar
206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16 Foto Penelitian 1. Presentasi kelompok
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Diskusi Kelompok
3. Evaluasi
209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Proses Pembelajaran
210
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 211
Lampiran 17 Jadwal Jam Mengajar