PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DRILL PADA MATERI TRIGONOMETRI DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : CLAUDIUS HENDRA AGATAMA NIM : 091414016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DRILL PADA MATERI TRIGONOMETRI DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : CLAUDIUS HENDRA AGATAMA NIM : 091414016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, Skripsi ini kupersembahkan untuk, Tuhan Yesus. Bapak, Ibu, Adik, Simbah, Pacar, Sodara-Sodari, dan Teman-Teman.
Satu tahap hidupku telah aku lewati.
( Akhirnya Selesai Juga )
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Claudius Hendra Agatama, 2013. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Drill Pada Materi Trigonometri Di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013 pada materi trigonometri. Penelitian ini diawali dengan observasi. Tujuannya untuk mengumpulkan data sebelum pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dianalisis secara deskripsi kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur tahun ajaran 2012/ 2013 yang terdiri dari 18 siswa dengan materi trigonometri. Penelitian dimulai sejak bulan Februari dan pengambilan data dilaksanakan selama 2 minggu yang terdiri dari 4 kali kegiatan pembelajaran. Sebelum penelitian dilaksanakan tes kemampuan awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Sesudah penelitian dilaksanakan tes hasil belajar. Dalam proses pembelajaran siswa berlatih secara terus-menerus. Data pretasi belajar siswa diperoleh melalui hasil-hasil tes prestasi belajar siswa. Pengamatan selama proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang membantu penelitian. Hasil penelitian terdiri dari (1) deskripsi kegiatan belajar mengajar di kelas dengan menggunakan metode drill. (2) Melihat sejauh mana metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta dalam materi trigonometri menggunakan metode drill. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta mengalami peningkatan prestasi belajar materi trigonometri dengan menggunakan metode drill. Peningkatan prestasi siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta tinggi dilihat dari rata-rata kelas dan ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kata kunci: metode drill dan prestasi.
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Claudius Hendra Agatama, 2013. Improving Student Achievement Through Drill Method On Trigonometric Materials In Sang Timur Catholic High School Yogyakarta. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This study aims to improve student achievement X3 Sang Timur Catholic High School Yogyakarta the academic year 2012/2013 in the matter of trigonometry. This study begins with the observation. The goal is to collect data before the implementation of the study. This study analyzed qualitative description. The research subjects were students X3 Sang Timur Catholic High School academic year 2012/2013 which consisted of 18 students with the material trigonometry. This study began in February and retrieval of data held for 2 weeks consisting of 4 times the learning activities. Prior research conducted initial tests to determine the ability of students' initial ability. After studying the results of research conducted test. In the learning process of students practicing continuously. Students' interpretation of the data obtained through the results of student achievement tests. Observations during the learning process conducted by researchers and classroom teachers who helped research. The results consist of (1) a description of classroom teaching and learning activities using the drill. (2) Looking at the extent of drill method can improve student achievement Sang Timur Catholic high school in Yogyakarta trigonometry material using drill. The results showed that students in class X3 Sang Timur Catholic high school has increased student achievement trigonometry material using drill. Increased student achievement X3 class Sang Timur Catholic High School Yogyakarta seen from the relatively high average grade and minimum achievement of mastery criteria (KKM).
Keywords: Drill method, Achievement
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Dominikus Arif Budi P. S.Si.,M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi, pembimbing akademik, pembimbing PPL yang telah bersedia memberi saran, kritik serta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Sr.Helaria.PIJ, selaku Kepala SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta dan Ibu Lia, selaku guru yang telah memberikan ijin dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. 6. Siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 yang sudah memberikan waktunya sebagai subjek dalam penelitian ini. 7. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. 8. Bp. Fl.Haryadi K dan Ibu Budi Murni. Terima kasih atas doa, bimbingan dan semangatnya selama ini. 9. Orang terkasih Maria Daniar R atas pengorbanannya selama ini. 10. Teman-teman seperjuangan P.Mat 2009 terima kasih atas semangatnya. 11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan pendidikan dan para pembaca.
Yogyakarta, 19 Juli 2013
Penulis
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v ABSTRAK................................................................................................... vi ABSTRACT.................................................................................................. vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................. 1 1.2. Identifikasi Masalah .......................................................... 4 1.3. Batasan Masalah ................................................................ 6 1.4. Rumusan Masalah ............................................................. 6 1.5. Tujuan Penelitian ............................................................... 6 1.6. Batasan Istilah ................................................................... 7 1.7. Manfaat Penelitian ............................................................. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Belajar ............................................................. 9 2.2 Pengertian Prestasi Belajar................................................. 13 2.3 Pengertian Metode Belajar ................................................. 15 2.4 Metode Drill ...................................................................... 16
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.5 Trigonometri ..................................................................... 25 2.6 Kerangka Berpikir ............................................................. 29 BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 31 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 32 3.3 Objek Penelitian................................................................. 33 3.4 Subjek Penelitian ............................................................... 33 3.5 Bentuk Data ....................................................................... 34 3.6 Metode Pengumpulan Data ................................................ 34 3.7 Instrumen Penelitian dan Pembelajaran .............................. 36 3.8 Validasi Instrumen ............................................................. 39 3.9 Metode Analisis Data ........................................................ 40 3.10 Perencanaan Penelitian ..................................................... 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Penelitian ............................................................ 46 4.2 Pelaksanaan Penelitian di Sekolah....................................... 47 4.3 Hasil Penelitian ................................................................... 57 4.4 Analisis Data dan Pembahasan ............................................ 58 4.5 Rangkuman Hasil Analisis dan Pembahasan ...................... 63 4.6 Keterbatasan Penelitian ...................................................... 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan......................................................................... 65 5.2 Saran .................................................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 68 LAMPIRAN ................................................................................................ 70
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1
Rumus Trigonometri.......................................................................... 27
Tabel 2.2
Rumus Identitas Trigonometri ........................................................... 28
Tabel 3.1
Populasi Siswa Kelas X ..................................................................... 33
Tabel 3.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................... 37
Tabel 3.3
Kisi-Kisi LKS .................................................................................... 37
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Soal .................................................................................... 38
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik ............................................ 41
Tabel 3.6
Hasil Belajar Siswa ............................................................................ 42
Tabel 4.1
Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian ................................................. 47
Tabel 4.2
Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ................................................... 48
Tabel 4.3
Hasil Kuis I ....................................................................................... 52
Tabel 4.4
Nilai Tes Hasil Belajar ....................................................................... 56
Tabel 4.5
Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa ........................................................ 57
Tabel 4.6
Ketuntasan Tes Hasil Belajar ............................................................. 59
Tabel 4.7
Rangkuman Hasil Tes ........................................................................ 60
Tabel 4.8
Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Dengan RPP ............ 60
Tabel 4.9
Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Dengan RPP ............ 61
Tabel 4.10
Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Dengan RPP ............ 62
Tabel 4.11
Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Dengan RPP ............ 62
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran1
Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 70
Lampiran2
Tes Awal Trigonometri ................................................................... 71
Lampiran3
Latihan Soal Siswa ......................................................................... 75
Lampiran4
Kuis I .............................................................................................. 77
Lampiran5
Latihan Identitas ............................................................................. 79
Lampiran6
Tes Akhir Trigonometri ................................................................. 81
Lampiran7
Foto Penelitian ................................................................................ 83
Lampiran8
RPP I .............................................................................................. 86
Lampiran9
RPP II ............................................................................................. 89
Lampiran10
Hasil Pekerjaan Siswa ..................................................................... 92
Lampiran11
Format Observasi Kelas ................................................................. 108
Lampiran12
Tabel Nilai Siswa .......................................................................... 109
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram tanda trigonometri ...............................................................
25
Gambar 2.2 Segitiga siki-siku ABC ......................................................................
27
Gambar 4.1 Pekerjaan Siswa ................................................................................
50
Gambar 4.2 Pekerjaan Siswa Lanjutan .................................................................
51
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang sulit, namun semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Kesulitan matematika harus diatasi sedini mungkin, karena hampir semua bidang studi memerlukan ilmu matematika. Dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, banyak siswa yang malas dalam mengerjakan latihan soal matematika dan lebih menunggu jawaban teman di papan tulis. Belajar matematika haruslah dilakukan sendiri oleh siswa. Belajar matematika itu sama halnya dengan belajar berenang, yakni tidak ada kemajuan penguasaan jika tidak melakukan kegiatan secara langsung. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksinya
dengan
lingkungannya
(Slameto,2010;2). Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati, tetapi juga harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Maksudnya adalah siswa harus memiliki rasa tanggung jawab atas proses,akibat dan hasil pekerjaan yang sudah diselesaikannya. Pembelajaran di sekolah dirasa kurang terkait dengan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran cenderung abstrak dan terlalu banyak ceramah, sehingga konsep-konsep pembelajaran kurang bisa atau sulit dipahami. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik, yakni guru mengajar dan siswa belajar. Siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Mengembangkan metode pengajaran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Metode dalam proses belajar mengajar merupakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, perumusan tujuan dengan sejelasjelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seorang guru menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat. Selain itu pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta menguasai beberapa metode dengan harapan tidak hanya menguasai metode secara teoritis tetapi pendidik dituntut juga mampu memilih metode yang tepat untuk bisa mengoperasionalkan secara baik. ( Zuhairini Abdul Ghofir,1983;79 ). Pandangan para ahli menunjukkan bahwa keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran berdampak positif terhadap prestasi siswa tersebut. Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan "learning by doing"-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung dan harus dilakukan oleh siswa secara aktif. Metode drill (latihan terus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
menerus) adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatankegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.( Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,2010;95). Peneliti merasa metode drill merupakan metode yang cocok untuk melatih siswa mengerjakan latihan soal secara mandiri dan siswa terjun langsung di dalam pergulatan pemikiran. Dalam proses belajar mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang salah satunya adalah masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien serta tidak sesuai dengan tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum. Di dalam kelas seringkali siswa tidak tahu materi apa yang dibahas, apalagi mengenai isinya dan sering mereka itu melupakannya. Apalagi ketika ada ujian semester dari dinas, nilai matematika siswa banyak yang di bawah standart. Permasalahan tersebut juga terjadi di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. Saat ini SMA Katolik Sang Timur memiliki seorang guru lulusan pendidikan Matematika. Hal ini membuat guru matematika tersebut harus bekerja keras dalam mengajar (hampir) semua kelas yang ada. Berdasarkan hasil observasi di SMA Katolik Sang Timur yang memiliki kelas cukup kecil serta siswa kurang lebih 18-20 orang, guru mencoba menerapkan cara belajar mandiri dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan pengamatan pembelajaran matematika di kelas X, guru berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif. Setiap ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan suatu soal, guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
membantu siswa tersebut secara langsung atau diajukan ke kelas sebagai persoalan kelas dan atau diterangkan kembali di depan kelas. Ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya hanya sedikit siswa yang bertanya. Hal ini terjadi karena siswa bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Pemahaman dan kemajuan pengetahuan siswa merupakan tanggung jawab guru, oleh karena itu pemilihan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan guru dalam mengajar. Meskipun di bawah yayasan katolik, namun SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta tetap menerima siswa non katolik, hal ini menambah keberagaman agama dalam bersosial sesama siswa serta mencerminkan kerukunan antar umat beragama. Namun kebanyakan masalah yang timbul dalam diri siswa adalah dari rumah, hal ini berdampak pola belajar di rumah yang tidak terkontrol bahkan mungkin tidak belajar sama sekali di rumah. Melihat fenomena semacam ini, peneliti berupaya menggugah siswa untuk belajar secara mandiri di sekolah dengan metode drill. Mengapa peneliti memilih metode drill? Karena metode drill dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengerjakan matematika. Ada pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga, oleh karena itu metode drill sama dengan memberi pengalaman belajar secara langsung dan berkelanjutan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Drill Pada Materi Trigonometri di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.’’ Peneliti memilih 1 kelas dari 3 kelas X yang ada di sekolah tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis mengemukakan identifikasi masalah sebagai berikut: 1.
Nilai matematika kelas X SMA Katolik Sang Timur kurang memuaskan, hal ini akan berdampak buruk pada kelanjutan pembelajaran dan juga nama baik sekolah.
2.
Kurangnya kemampuan siswa kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta dalam memahami konsep-konsep matematika terutama materi trigonometri yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran trigonometri.
3.
Siswa kurang aktif berlatih mengerjakan soal dan cenderung mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis, sehingga siswa kurang kreatif dalam menyelesaikan soal.
4.
Suasana belajar di kelas kurang kondusif karena banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
5.
Metode yang digunakan kurang bervariasi sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dalam kegiatan belajar mengajar.
6.
Guru merasa kewalahan menghadapi keramaian siswa yang tidak terkait pelajaran di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada permasalahan penerapan metode drill pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 pada materi trigonometri.
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas maka penulis dapat mengemukakan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode drill dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta?
2.
Sejauh mana metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta?
1.5 Tujuan Penelitian Beranjak dari Rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode drill dalam meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.
2.
Mengetahui peningkatan prestasi belajar Matematika siswa kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
1.6 Batasan Istilah Istilah-istilah dalam pertanyaan di definisikan sebagai berikut : 1. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang dilakukannya (Sri & Ratna,2009). Seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. 2.
Metode yang dapat dipakai pada penyampaian pembelajaran matematika sangat bermacam-macam. Tetapi yang dipakai oleh penulis di sini hanya metode drill.
3.
Metode drill adalah cara mengajar seorang guru dengan memberikan latihanlatihan berupa soal essay kepada siswa agar pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi ruang dimensi 3 yang telah dipelajari semakin jelas.
4.
Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai siswa dalam bidang studi Matematika pokok bahasan Trigonometri semester II (Dua) setelah penerapan metode drill.
5.
Trigonometri merupakan nilai perbandingan sisi-sisi pada sebuah segitiga sembarang maupun segitiga siku-siku yang dikaitkan dengan suatu sudut. Trigonometri bersandarkan pada enam perbandingan, misalkan suatu sudut β, maka perbandingan dapat ditulis sin β,cos β, tan β, cot β, sec β, cosec β serta identitas trigonometri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
1.7 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1.
Bagi Calon Guru Dengan metode drill diharapkan menambah wawasan pengetahuan dan sebagai bahan untuk mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik.
2.
Bagi Guru Penggunaan metode drill ini akan mempermudah para guru dalam mengaktifkan pembelajaran di kelas.
3.
Bagi Siswa Dengan metode drill diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran Matematika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan kegiatan berproses dan unsur yang sangat mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar yang di alami oleh siswa, baik di sekolah maupun di rumah. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri
dalam
interaksinya
dengan
lingkungannya
(Slameto,2010;2). Dalam belajar melalui pengalaman (praktek) langsung siswa tidak sekedar mengamati, tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Dari uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah ukuran kemampuan siswa yang dilihat dari sejauh mana siswa itu menguasai materi yang diberikan. Dalam hal ini skor tes dijadikan tolok ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang dilakukannya (Sri & Ratna,2009). Seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu terjadi suatu
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku (Herman,1988:1). Sehingga dalam makna belajar, tidak benar-benar berangkat dari pengetahuan yang belum diketahui, tetapi merupakan keterkaitan antara pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru. Menurut Skinner (Dimyati, 1999; 9) belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar maka menjadi lebih baik, sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan kebiasaan yang terjadi pada setiap individu melalui pengalaman. Proses perubahan itu tetap, dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari tidak terampil menjadi terampil dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, yang keseluruhannya bermanfaat bagi lingkungan dan individu itu sendiri. Teori belajar menurut J. Bruner (Slameto, 2010;12) bahwa belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Sebab itu Bruner mempunyai pendapat, alangkah baiknya bila sekolah dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk meningkatkan proses belajar perlu lingkungan yang dinamakan “discovery learning environment”, ialah lingkungan di mana siswa dapat melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Dalam tiap lingkungan selalu ada bermacam-macam masalah, hubungan-hubungan, dan hambatan yang dihayati oleh siswa secara berbeda-beda pada usia yang berbeda pula. Dalam lingkungan banyak hal yang dapat dipelajari siswa yang digolongkan menjadi beberapa tahapan: 1.
Tahap enactive: contohnya belajar naik sepeda, yang harus didahului dengan bermacam-macam keterampilan motorik
2.
Tahap iconic: contohnya mengenal jalan yang menuju ke pasar, mengingat di mana bukunya yang penting diletakkan.
3.
Tahap symbolic: contohnya menggunakan kata-kata, menggunakan formula. Teori belajar dari Piaget mengenai perkembangan proses belajar
pada anak-anak (Slameto , 2010;14) adalah sebagai berikut : 1.
Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. Maka memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar.
2.
Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu, menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
12
Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urutan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari suatu tahap ke tahap yang lain tidaklah selalu sama pada setiap anak. Perlu diketahui pula bahwa dalam perkembangan intelektual terjadi
proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan sebagainya, dan adaptasi yaitu suatu rangkaian perubahan yang terjadi pada tiap individu sebagai hasil interaksi dengan dunia sekitarnya. Teori belajar dari R. Gagne bahwa terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi, yaitu: 1.
Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.
2.
Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. (Slameto, 2010;8) Trianto (2011:17) mengemukakan bahwa hakikat pembelajaran adalah
usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Dari makna tersebut terlihat bahwa pembelajaran adalah interaksi dua arah dari guru ke siswa dan dari siswa ke guru, yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah disepakati sebelumnya. Berdasarkan paparan dari beberapa ahli tentang belajar, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses untuk melakukan perubahan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
tingkah laku setelah mendapatkan pengalaman baik secara kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.2 Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar berkaitan erat dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan hingga seberapa jauh kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi ujian untuk menyelesaikan soal-soal dengan baik. Sejauh apa anak memperoleh hasil dari suatu pekerjaan yang dilakukan itu yang disebut dengan prestasi. Ada yang berpandangan bahwa prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni ”prestasi” dan ”belajar”. Antara kata ”prestasi” dan ”belajar” mempunyai arti yang berbeda. ”prestasi” adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya. Oleh karena itu wajarlah pencapaian prestasi itu harus dengan jalan keuletan kerja ( Syaiful Bahri Djamarah,1994;20). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:1101), prestasi belajar diartikan
sebagai
penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan
yang
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
atau nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam menuntut suatu pelajaran yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu, sesuai kurikulum yang telah ditentukan . Siman (1988) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah suatu ukuran dari kemampuan atau kecakapan siswa yang berupa penguasaan pengetahuan sikap dan keterampilan yang dicapai dalam belajar (Eka, 1999:24). Kemampuan belajar siswa memegang peranan besar terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa, semakin tinggi kemampuan belajar maka semakin besar kemungkinan untuk berhasil di jenjang itu dengan taraf keberhasilan/ prestasi yang semakin tinggi pula (Winkel,2007:162). Zaenal Arifin (1990) mengungkapkan tentang fungsi prestasi belajar sebagai berikut: 1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik 2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti prestasi belajar dapat dijadikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya bahwa kurikulum yang dipergunakan relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat. 5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.
2.3 Pengertian Metode Belajar Dalam proses belajar mengajar guru sebagai fasilitator siswa belajar harus memiliki strategi yang efektif dan efisien, agar dapat mengoptimalkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara untuk satu cara untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Mengajar itu sendiri menurut Ign.S.Ulih Bukit Karo Karo (Slameto,2010;65) adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai, dan mengembangkannya. Menurut peneliti ada kaitan antara belajar, metode, dan pengajaran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Metode merupakan alat untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
mencapai tujuan dalam pengajaran. Djamarah (2010) dalam bukunya mengatakan bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakekatnya penggunaan metode dalam proses belajar mengajar adalah pelaksanaan sikap hati-hati dalam pekerjaan mendidik dan mengajar. Metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benarbenar secara ilmiah. metode juga bisa diartikan sebagai cara mengerjakan sesuatu. Dan cara itu mungkin baik, tapi mungkin tidak baik. Baik dan tidak baiknya sesuatu metode banyak tergantung kepada beberapa faktor. Dan faktor-faktor tersebut, mungkin berupa situasi dan kondisi serta pemakaian dari suatu metode tersebut. Metode Belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Slameto,2010;82). Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan. Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa.
2.4 Metode Drill Peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif dibandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru. Latihan dan praktek dimaksudkan untuk membantu siswa supaya menguasai keterampilan secara tepat dan perilaku yang cepat serta otomatik. Banyak sekolah yang menggunakan cara latihan dan praktek ini dalam kegiatan belajar mengajar, akan tetapi sering latihan itu dilaksanakan secara tidak kreatif. Pelaksanaan latihan dan praktek secara kreatif maksudnya latihan tersebut ditujukan untuk memperbaiki keterampilan afektif, kognitif dan motorik
yang mendasar agar lebih bermakna dan
berguna. Metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulangulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.( Nana Sudjana,1989;86) Metode drill cocok dipadukan dengan metode resitasi (penugasan) hal ini dikarenakan kedua metode tersebut sama-sama melatih emandirian siswa dalam berlatih soal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu/untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan. Harus disadari sepenuhnya bahwa apabila penggunaan metode tersebut tidak/kurang tepat akan menimbulkan hal-hal yang negatife,anak kurang kreatif dan kurang dinamis. Kelebihan metode drill : 1. Untuk memperoleh kecakapan kognitif,afektif dan motorik. 2. Untuk memperoleh kecakapan mental. 3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat seperti penggunaan symbol dalam matematika. 4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan. 5. Pemanfaatan kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
6. Pembentukan kebiasaan membuat gerakan yang kompleks, rumit , menjadi lebih otomatis. 7. Membantu pengembangan respon yang siap dan tepat. 8. Dapat menimbulkan rasa keberhasilan pada diri siswa yang mencapai penguasaan mengenai keterampilan-keterampilan khusus. Langkah-langkah penerapan metode drill Untuk kesuksesan pelaksanaan teknik latihan itu perlu instruktur/guru memperhatikan langkah - langkah prosedur yang disusun demikian: 1. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan. Latihan itu juga mampu menyadarkan siswa akan kegunaan bagi kehidupannya saat sekarang ataupun di masa yang akan datang. Juga dengan latihan itu siswa merasa perlunya untuk melengkapi pelajaran yang diterimanya. 2. Di dalam latihan pendahuluan guru harus lebih menekankan pada diagnosis, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa, sehingga dapat mernilih/menentukan latihan mana yang perlu
diperbaiki.
Kemudian
guru
menunjukkan
kepada
siswa
respons/tanggapan yang telah benar dan memperbaiki respon-respon yang salah. Kalau perlu guru mengadakan variasi latihan dengan mengubah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
situasi dan kondisi latihan, sehingga timbul respon yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau keterampilannya. 3. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan; agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan; juga perlu diperhatikan pula apakah response siswa telah dilakukan dengan tepat dan cepat. 4. Guru memperhitungkan waktu/masa latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan, tetapi sering dilakukan puda kesempatan yang lain. Masa latihan itu harus menyenangkan dan menarik, bila perlu dengan mengubah situasi dan kondisi sehingga menimbulkan optimisme pada siswa dan kemungkinan rasa gembira itu bisa menghasilkan keterampilan yang baik. 5. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses yang esensial/yang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah/tidak perlu kurang diperlukan. 6. Guru perlu memperhatikan perbedaan individual siswa. Sehingga kemampuan
siswa
dan
kebutuhan
masing-masing
tersalurkan/dikembangkan. Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan. Dengan langkahlangkah itu diharapkan bahwa latihan akan betul-betul bermanfaat bagi siswa untuk menguasai kecakapan itu. Serta dapat menumbuhkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
pemahaman untuk melengkapi penguasaan pelajaran yang diterima secara teori dan praktek di sekolah. Metode latihan (Drill) cocok digunakan bilamana untuk memperoleh: 1. Kecakapan motorik, seperti mengulas, menulis, menghafal, membuat alat-alat, menggunakan alat/ mesin, permainan dan atletik. 2. Kecakapan
mental,
seperti
melakukan
perkalian,
menjumlah,
mengenal tanda-tanda simbol dan sebaginya. 3. Kecakapan sebagai penyempurnaan dari pada suatu arti dan bukan sebagai hasil proses mekanis semata-mata. 4. Kecakapan tersebut dikatakan tidak benar, bila hanya menentukan suatu hal yang rutin yang dapat dicapai dengan pergaulan yang tidak menggunakan pikiran, sebab kenyataan bertindak atau berbuat harus sesuai dengan situasi dan kondisi. 5. Membantu pengembangan respon yang siap dan tepat dalam pengerjaan soal-soal dalam bidang matematika. 6. Dapat menimbulkan rasa keberhasilan atas tercapainya penguasaan materi yang dilalui dengan latihan-latihan soal. Untuk mendapatkan kecakapan dengan metode drill ini, ada dua fase yaitu: 1. Fase integratif, dimana persepsi dari arti dan proses dikembangkan. Pada fase ini belajar kecakapan dikembangkan menurut praktek yang berarti
sering
melakukan
hubungan
fungsional
dan
aktifitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
penyelidikan. Dalam bidang matematika misalnya dengan melakukan banyak latihan soal berarti melatih siswa semakin terampil jika semakin sering melakukan latihan soal matematika. 2. Fase penyempurnaan atau fase menyelesaikan di mana ketelitian dikembangkan.
Dalam
fase
ini
diperlukan
ketelitian
dapat
dikembangkan menurut praktek yang berulang kali. Jadi variasi praktek di sini ditujukkan untuk mendalami arti bukan ketangkasan. Semakin rajin siswa melakukan praktek dengan mengerjakan soal matematika maka tingkat ketelitiannya pun akan terasah. Tapi bukan berarti karena hafal akan soal, namun lebih kepada paham betul soal tersebut. Kelemahan Metode Drill dan Upaya Untuk Mengurangi Kelemahan Tersebut a. Kelemahan Metode Drill 1. Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan. 2. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan. 3. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru. 4. Latihan yangs selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
5. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya. 6. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian. 7. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. Dan kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan. 8. Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah- olah siswa melakukan sesuatu secara mekanis dan dalam memberikan stimulus siswa dibiasakan bertindak secara otomatis. 9. Dapat menimbulkan Verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghafal dimana siswa dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hafalan dan secara otomatis mengingatkannyabila ada pertanyaan- pertanyaan yang berkenaan dengan hafalan tersebut tanpa suatu proses berfikir secara logis.
Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai kelebihan, juga tidak dapat disangkal bahwa metode drill ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode drill ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini terlebih dahulu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
b. Upaya Untuk Mengurangi Kelemahan Di Atas 1. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi yang tepat. 2. Jika terdapat kesulitan pada murid pada saat merespon, mereaksi, hendaknya guru segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut. 3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya. 4. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon. 5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid.
Sebelum kita memulai metode tersebut hendaknya kita mengetahui tentang kelemahan-kelemahan yang akan kita hadapi nantinya. Sehingga guru bisa memprediksi apa-apa yang akan terjadi ketika metode ini tidak berhasil. Tetapi kelemahan tersebut bisa diatasi apabila guru mengetahui petunjuk supaya kekurangan tersebut bisa sedikit teratasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
2.5 Trigonometri Menurut Sukino (2006) pada saat membahas trigonometri, maka berhubungan dengan sudut dan segitiga. Sudut didefinisikan sebagai perputaran suatu titik tertentu ke titik tertentu lainnya terhadap pusat putaran. Jika garis diputar berlawan jarum jam, maka akan terbentuk sudut positif, sedangkan jika di putar searah jarum jam akan terbentuk sudut negatif. Sudut dalam trigonometri secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut refleks. Trigonometri merupakan nilai perbandingan sisi-sisi pada sebuah segitiga sembarang maupun segitiga siku-siku yang dikaitkan dengan suatu sudut. Trigonometri bersandarkan pada enam perbandingan, misalkan suatu sudut β, maka perbandingan dapat ditulis sin β,cos β, tan β, cot β, sec β, cosecβ. Tanda perbandingan trigonometri pada kuadran I,II,III, dan IV.
Kuadran II Sinus (+) Cosekan (+)
Kuadran I Semua (+)
Kuadran III Tangen (+) Cotangen (+)
Kuadran IV Cosinus (+) Secan (+)
Gambar 2.1 diagram tanda trigonometri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menurut
Wikipedia
bahasa
Indonesia,
(ensiklopedia
26
bebas)
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri
memiliki
hubungan
dengan
geometri,
meskipun
ada
ketidaksetujuan tentang apa hubungannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri. Awal trigonometri dapat dilacak hingga zaman Mesir Kuno dan Babilonia dan peradaban Lembah Indus, lebih dari 3000 tahun yang lalu. Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Lagadha adalah matematikawan yang dikenal sampai sekarang yang menggunakan geometri dan trigonometri untuk penghitungan astronomi dalam bukunya Vedanga, Jyotisha, yang sebagian besar hasil kerjanya hancur oleh penjajah India. Matematikawan Yunani Hipparchus sekitar 150 SM menyusun tabel trigonometri untuk menyelesaikan segitiga. Matematikawan Yunani lainnya,
Ptolemy
sekitar
tahun
100
mengembangkan
penghitungan
trigonometri lebih lanjut. Matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri pada 1595 dan memperkenalkan kata ini ke dalam bahasa Inggris dan Perancis. Dasar dari Trigonometri adalah konsep kesebangunan segitiga sikusiku. Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Nilai perbandingan trigonometri suatu sudut dalam segitiga : A
Sin A = Cos A = Tan A = Cosec A = Sec A = Cotan A =
B C Gambar 2.2: segitiga siku-siku ABC Keenam perbandingan trigonometri apabila dikaitkan dengan sudut sembarang dalam suatu sudut segitiga, dapat digunakan untuk menghitung sisi-sisi pada segitiga atau jarak pada penerapan persoalan sehari-hari. Adapun rumus-rumus yang harus diterapkan dalam trigonometri sebagai berikut :
Tabel 2.1: Tabel Rumus Trigonometri Cos (90º- α) = sin α sin²α + cos²α = 1
Sin (-α) = - sin α Cos (-α) = cos α
Sin (α + 180º) = - sin α
Tan (-α) = - tan α
Cos (α + 180º) = - cos α
Sin ( 180º- α) = sin α
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tan (α + 180º) = tan α
Cos (180º- α) = - cos α
Sin (α + 90º) = cos α
Tan (180º- α) = - tan α
Cos (α + 90º) = - sin α
Sin (90º- α) = cos α
28
Suatu identitas adalah suatu keterhubungan yang benar untuk semua nilai pengganti variabelnya.
Adapun rumus yang dipakai dalam identitas
trigonometri terdapat dalam table berikut ini:
Tabel 2.2: Identitas Trigonometri a. Sinα = Hubungan Kebalikan
b. Cosα = c. Tanα =
atau cosecα = atau secα = atau cotanα =
a. Tanα = Hubungan Perbandingan
b. Cotanα =
a. sin²α + cos²α = 1 Hubungan Teorema Phytagoras
b. 1 + tan²α = sec²α c. 1 + cotan²α = cosec²α
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
2.6 Kerangka Berpikir Indikator berhasilnya suatu kegiatan dapat dilihat pada pencapaian tujuan yang direncanakan, sama halnya dengan keberhasilan pembelajaran yang dilihat dari pencapaian tujuan pembelajaran. Pemahaman konsep matematika menjadi salah satu tujuan pelajaran matematika yang harus dicapai siswa khususnya siswa SMA seperti yang termuat dalam KTSP Matematika SMA. Salah satu materi yang membutuhkan pemahaman konsep dan keterampilan adalah trigonometri yang diajarkan di kelas X semester 2, salah satu sub pokok bahasannya adalah perbandingan trigonometri dan identitas trigonometri. Kesulitan siswa secara individual dalam memahami suatu konsep dapat diatasi dengan penerapan metode drill yang mengharuskan siswa berlatih secara terus menerus terhadap suatu permasalahan trigonometri.. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan dapat bertanya kepada guru untuk menemukan cara pemecahan masalah. Dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui pengalaman belajar secara mandiri, siswa dapat membangun pengetahuan baru dan dapat menggunakan pengetahuan tersebut dalam pemecahan masalah sehari-hari. Untuk dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan matematika, siswa perlu memahami konsepnya terlebih dahulu. Metode drill dianggap tepat untuk membantu siswa dalam memahami perbandingan dan identitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
trigonometri yang menjadi salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. Melalui penerapan metode drill dalam pembelajaran ini, diharapkan siswa belajar mengatasi kesulitan individu serta menumbuhkan kemandirian sebagai salah satu kegiatan proses belajar. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa pada materi trigonometri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk
memberikan
sumbangan
nyata
bagi
peningkatan
profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. Jadi PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Suharsimi Arikunto,2010;130). Sedangkan sifat penelitian ini dilakukan secara mandiri oleh peneliti. Penelitian akan berakhir maksimal pada 2 siklus atau setelah terjadi peningkatan minimal 50% dari jumlah siswa. Alur yang akan penulis pakai dalam PTK ini terdapat 2 siklus yaitu : Siklus pertama 1. Observasi, 2. Menganilisis dan merumuskan masalah, 3. Merencanakan Tindakan 4. Melaksanakan Tindakan 5. Refleksi dan evaluasi Siklus kedua 1. Perencanaan tindakan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Pengamatan tindakan 4. Refleksi atau evaluasi
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Langkah-langkah tersebut merupakan langkah berurutan, artinya langkah pertama harus dikerjakan lebih dahulu. sebelum langkah kedua dilaksanakan, demikian seterusnya. Siklus kedua akan dipakai jika peningkatan belum mencapai minimal 50%. Analisis dan penilaian terhadap hasil pengamatan dari proses serta hasil tindakan biasanya ada beberapa permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, serta diikuti refleksi ulang. Tahap-tahap kegiatan ini berulang, sampai satu permasalahan dianggap teratasi. Dari penelitian ini akan diperoleh data yang diinginkan, semua data yang diperoleh yang berupa hasil belajar siswa akan diolah secara kuantitatif serta wawancara yang dilakukan akan diolah atau dianalisis secara deskriptif kemudian akan ditarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yang ada.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.JL. Batikan no 7, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada awal bulan April 2013 sampai dengan Mei 2013. Penelitian dilaksanakan pada jam pelajaran matematika. Sedangkan penelitian ini sendiri dimulai sejak bulan Februari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
3.3 Obyek Penelitian Pada pelaksanaan penelitian ini yang di amati adalah prestasi belajar siswa setelah guru memberikan metode drill pada saat proses pembelajaran matematika, dengan harapan siswa mampu bertindak aktif dalam pembelajaran, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Populasi Populasi adalah himpunan semua obyek yang diteliti pada suatu penelitian. Populasi dari penelitian ini yang digunakan adalah kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Adapun sebaran populasi yang dimaksud sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 3.1. Populasi Siswa Kelas X SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 No. 1 2 3
Kelas X1 X2 X3
Jumlah Siswa 19 orang 18 orang 18 orang
2. Sampel Sampel merupakan himpunan bagian dari populasi atau sebagian dari populasi. Sampel yang dipilih adalah kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Kelas X3 merupakan kelas dengan jumlah siswa 18 yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Di kelas X3 prestasi belajar siswa bervariasi, ada siswa yang memiliki prestasi tinggi namun ada pula siswa yang memiliki prestasi rendah. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa cenderung ramai dan kurang memperhatikan guru. Guru selalu aktif mengingatkan siswa untuk focus pada pembelajaran. Kebanyakan siswa yang kurang memperhatikan adalah siswa yang duduk di belakang.
3.5 Bentuk Data Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Karena bentuk penelitian dilaksanakan di dalam lingkungan kelas, maka sumber data yang akurat berada dalam lingkungan kelas itu sendiri. Bentuk data yang didapat berupa data hasil belajar siswa dengan cara memberi test kemampuan awal dan test hasil belajar ini digunakan oleh peneliti untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah guru menggunakan metode drill. Jadi bentuk data pada bagian ini berupa skor yang telah diperoleh. Selain itu ada rekaman video serta foto pembelajaran yang sedang berlangsung.
3.6 Metode Pengumpulan Data 1. Observasi Metode observasi dilakukan untuk mengetahui secara langsung situasi lingkungan dan tempat penelitian. Walaupun peneliti adalah alumni dari SMA Katolik Sang Timur, observasi tetap perlu dilakukan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
memperkaya informasi tentang sekolah yang di teliti. Dalam observasi ini metode
wawancara
digunakan
untuk
memperoleh
data
tentang
perkembangan hasil penelitian yang dilakukan. Seperti pencapaian atau kemajuan serta kendala dari penelitian yang dilakukan. Orang yang diwawancarai adalah Guru Mata pelajaran Matematika, Kepala Sekolah, Siswa, dan Narasumber yang berkompeten 2. Rekaman dan Foto Rekaman dan foto digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta di kelas X3. Dalam penelitian ini, dokumentasi yang diperoleh berupa foto dan rekaman video. Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. Metode ini lebih mudah dibanding dengan metode lain karena apabila ada kekeliruan dalam penelitian sumber datanya tidak berubah. Keutamaan dari metode dokumentasi adalah: sebagai “bukti” untuk suatu pengkajian, metode ini sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah sesuai dengan konteks, metode ini mudah ditemukan dengan kajian isi. 3. Tes Kemampuan Awal dan Tes Hasil Belajar Pengukuran test hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan melihat nilai yang diperoleh oleh siswa. Test tersebut juga sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan metode drill dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
siswa. Test yang dimaksud meliputi test kemampuan awal / test pengetahuan pra syarat, test pengetahuan prasyarat tersebut akan dijadikan sebagai
acuan
tambahan
untuk
dijadikan
penentuan
awal
poin
perkembangan individu siswa. Selain tes awal juga dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil tes ini akan digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi dan hasil belajar
siswa terhadap materi pelajaran Matematika
melalui metode drill.
3.7 Instrumen Penelitian Dan Pembelajaran Penelitian
ini
menggunakan
keterlaksanakaan pembelajaran dengan
instrumen
yang
mendukung
metode drill agar pembelajaran
dapat berjalan sesuai dengan harapan. Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) beupa soal-soal yang berkaitan dengan materi Trigonometri.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rancangan proses pembelajaran yang disusun agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Penyampaian materi trogonometri dilaksanakan dalam dua tahap pembelajaran, sehingga RPP disusun dalam dua tahap. Dalam RPP ini, peneliti merencanakan pembelajaran berlangsung selama 4 kali pertemuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Tahap I
TahapII
Materi Memperkenalkan trigonometri Menentukan sin, cos,tan ,sec, cot, cosec dari suatu sudut Memperkenalkan identitas trigonometri Pembuktian identitas trigonometri
Alokasi Waktu
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai panduan bagi siswa untuk mempelajarai materi secara individual. Dalam LKS terdapat ringkasan materi disertai soal-soal latihan. LKS dibuat dengan kisi-kisi yang sama, sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi LKS LKS
Tahap I
TahapII
Tujuan Penyusunan Siswa dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. Siswa dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari sudut khusus. Siswa dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari sudut di semua kuadran. Siswa dapat menyelesaikan persamaan trigonometri sederhana. Siswa membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaian soal.
Kisi-kisi Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari sudut khusus. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari sudut di semua kuadran. Menyelesaikan persamaan trigonometri sederhana. Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaian soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
Tabel 3.4 Kisi-kisi soal No. 1.
2.
3.
4.
5.
Indikator Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga sikusiku. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan) dari sudut khusus. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan) dari sudut di semua kuadran.
Soal
1.Diketahui segitiga ABC dengan AB=25cm,AC = 24cm, BC = 7cm.siku-siku di C! Tentukan sinA, cosA, dan tanA!
2. Diketahui segitiga ABC dengan AC =12cm, BC = 5 cm , nilai tanA = , tentukanlah nilai sinA.
3. Tentukan nilai a. sin120º, b. cos120º c. tan120º
Menyelesaikan persamaan trigonometri sederhana.
Selesaikanlah persamaan berikut:
Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaian soal.
Buktikan Identitas Berikut…
4.
8sin²α+8cos²α =
5. ( sinα - cosα )² + ( sinα + cosα )² = 2 6. sin²α ( 1 + cot²α ) = 1 7. (sinα + cosα )² = 1 + 2 sinα cosα
3. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan sebagai panduan bagi guru dan peneliti untuk menentukan tindakan yang tepat bagi siswanya. Dalam lembar observasi terdapat
aspek-aspek yang diamati oleh peneliti sebagai upaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
mendapatkan langkah yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terutama dalan trigonometri.
3.8 Validasi Instrumen Validitas suatu tes adalah ukuran sampai di mana suatu tes mampu mengukur
apa
yang
seharusnya
diukur
(Masidjo,1995:242).
Untuk
mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel dilakukan proses sebagai berikut: instrumen disusun berdasarkan kajian teori, kemudian instrumen dikonsultasikan kepada para ahli (expert jugment) untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis apakah butir-butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang diukur, ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X (Anggraeni,2010:38). Validasi instrument pembelajaran dan instrumen observasi dilakukan dengan konsultasi dosen pembimbing dan guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X. Aspek-aspek yang dinilai dalam instrument penelitian meliputi: a. Bahasa Bahasa yang digunakan dalam penelitian khususnya pada soal-soal yang diberikan sudah menggunakan bahasa yang baku dan mudah dipahami oleh siswa. Perintah pada soal tidak membuat siswa bingung dalam mengerjakan, dilihat dari hasil pekerjaan siswa. b. Waktu dan Jumlah Soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Dalam waktu 60 menit, peneliti memberikan soal sejumlah 5 butir soal uraian. Dalam waktu tersebut semua soal dapat diselesaikan
sesuai
waktu
yang
diberikan.
Berdasarkan
konsultasi dengan guru dan dosen pembimbing, soal yang digunakan telah dianggap sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan waktu pengerjaan soal. c. Soal Soal yang diberikan telah sesuai dengan SK/KD dan indikator dalam RPP yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan karakteristik siswa. Soal-soal yang dipakai berdasarkan rekomendasi guru.
3.9 Metode Analisis Data Tahapan selanjutnya setelah pengumpulan data adalah analisis terhadap data tersebut. Dari hasil penelitian data yang harus dianilisis setelah melakukan penelitian dengan melihat pengaruh metode drill terhadap hasil belajar siswa sebagai berikut : 1. Analisis Tes Akhir atau Tes Hasil Belajar. Suatu hasil belajar yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran matematika dalam pokok bahasan pecahan dengan menerapkan suatu model pembelajaran, yaitu pembelajaran mandiri metode drill akan dilihat dari hasil tes akhir yang akan dianalisis secara kualitatif. Kriteria Ketuntasan Minimum/ Minimal (KKM) adalah tingkat kompetensi dasar yang harus
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
dicapai oleh siswa per mata pelajaran (Sri,2009:56). Untuk selanjutnya, peneliti akan menggunakan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal. KKM setiap mata pelajaran ditetapkan oleh masing-masing sekolah dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik (Sri,2009:84). KKM ditetapkan berdasarkan kriteria-kriteria (Sri,2009:58) berikut: (1) tingkat esensial (kepentingan) dari setiap Indikator Pencapaian (IP), (2) tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan), (3) kemampuan sumber daya pendukung, dan (4) tingkat kemampuan rata-rata siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah sebagai berikut: • Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika adalah 75. Untuk mengetahui kriteria penilaian tes prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada materi Trigonometri digunakan kriteria penilaian kecakapan akademik berikut ini:
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik Presentase Ketuntasan
Kriteria
Nilai terkini > 80
Sangat tinggi
60< Nilai terkini ≤ 80
Tinggi
40< Nilai terkini ≤ 60
Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20< Nilai terkini ≤ 40
Rendah
Nilai terkini ≤ 20
Sangat Rendah
42
Hasil tes dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Tabel Hasil Belajar Siswa No
Nama Siswa
Skor tes awal
Skor tes akhir
Tuntas Belajar Tidak Tuntas Tuntas
1.
2.
Dari tabel hasil analisis Hasil Belajar di atas, dapat dilihat hasil belajar siswa yang dicapai dimana siswa yang hasil belajarnya tuntas dan tidak tuntas. Kemudian dari data tersebut akan ditarik suatu kesimpulan mengenai seberapa tinggi ketuntasan siswa. Ketuntasan siswa ini dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Dari KKM itu maka akan diperoleh hasil presentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta. 2. Analisis video rekaman penelitian Video rekaman adalah bukti nyata terjadinya penelitian. Dari rekaman video ini peneliti dapat melihat dan mendeskripsikan bagaimana situasi kelas saat pembelajaran berlangsung. Sehingga kekurangan saat pertemuan ini dapat dibenahi saat pertemuan berikutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
3.10 Perencanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan melibatkan siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada pembelajaran matematika dengan metode drill untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa pada materi trigonometri. Urutan langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut: Hari I 1. Siswa diberi test kemampuan awal untuk mengetahui kemampuan awal masing-masing siswa. 2. Siswa diberi penjelasan mengenai metode drill. 3. Siswa diberi sedikit penjelasan tentang materi trigonometri oleh guru 4. a) Siswa diberi waktu untuk mempelajari materi serta contohcontoh soal dalam buku dan menyelesaikan soal-soal latihan secara individu. b) Siswa diberi waktu untuk memeriksakan hasil jawaban masing-masing kepada guru. Hanya diambil 10 orang pertama. Guru dan siswa berdiskusi untuk menemukan cara penyelesaian yang paling tepat. 5. Guru mengarahkan semua siswa untuk merangkum hasil pembelajaran yang telah diperoleh dengan metode pemecahan masalah.
Hari II 1. Siswa diberi sedikit penjelasan tentang materi trigonometri oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
2. a) Siswa diberi waktu untuk mempelajari materi serta contohcontoh soal dalam buku dan menyelesaikan soal-soal latihan secara individu. b) Siswa diberi waktu untuk memeriksakan hasil jawaban masing-masing soal kepada guru. Hanya diambil 10 orang pertama agar pembelajaran terasa kompetitif. Guru dan siswa berdiskusi untuk menemukan cara penyelesaian yang paling tepat. 3. Guru mengarahkan semua siswa untuk merangkum hasil pembelajaran yang telah diperoleh dengan metode pemecahan masalah. 4. Pada 20 menit terakhir siswa diminta untuk mengerjakan kuis tahap I
Hari III 1. Siswa diberi sedikit penjelasan tentang materi trigonometri oleh guru. 2. a) Siswa diberi waktu untuk mempelajari materi serta contohcontoh soal dalam buku dan menyelesaikan soal-soal latihan secara individu. b) Siswa diberi waktu untuk memeriksakan hasil jawaban masing-masing soal kepada guru. Hanya diambil 10 orang pertama agar pembelajaran terasa kompetitif. Guru dan siswa berdiskusi untuk menemukan cara penyelesaian yang paling tepat. 3. Guru mengarahkan semua siswa untuk merangkum hasil pembelajaran yang telah diperoleh dengan metode drill.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Hari IV 1. Guru mereview pembelajaran selama 3 pertemuan terakhir 2. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi yang kurang dipahami demi kelancaran tes. 3. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab secara intensif 4. Setelah semua siswa selesai mempelajari keseluruhan materi, diadakan tes hasil belajar. Semua siswa mengerjakan soal mengenai keseluruhan materi trigonometri, untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DI SEKOLAH DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Penelitian Sebagai bentuk persiapan penelitian, peneliti melakukan beberapa perencanaan sebagai berikut: 1. Menemui guru pengampu mata pelajaran matematika dan suster kepala SMA
Katolik
Sang
Timur
Yogyakarta
untuk
menyampaikan
permohonan pelaksanaan penelitian. 2. Melaksanakan observasi dan mewawancarai guru, staf, serta suster kepala sekolah tentang hal yang berkaitan dengan penelitian. Hal tersebut digunakan peneliti untuk mengumpul data awal tentang keadaan subjek yang akan diteliti. Tujuannya agar penelitian ini tepat sasaran. 3. Mengolah data hasil observasi untuk merancang proposal penelitian. 4. Meminta surat pengantar pelaksanaan penelitian dan menyerahkan kepada suster kepala SMA Katolik Sang Timur yang saat itu diwakili oleh Ibu Retno selaku Wakil Kepala Sekolah. 5. Menyusun instrumen pembelajaran dan dilaporkan kepada dosen serta guru pengampu mata pelajaran matematika kelas X3. 6. Mengikuti pembelajaran di kelas X3 (subjek penelitian) agar siswa bisa beradaptasi, peneliti bertindak sebagai observer dalam penelitian ini.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan metode drill. 8. Mengolah hasil penelitian dan menyusun laporan.
4.2 Pelaksanaan Penelitian di Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada materi trigonometri. Jumlah siswa dalam penelitian ini adalah 18 siswa yang terdiri dari 11 siswa putra dan 7 siswa putri. Penelitian ini dirancang dalam empat kali pertemuan. Pertama, diawali dengan pemberian tes pengetahuan awal untuk mengetahui prestasi awal siswa terhadap materi trigonometri. Hasil tes pengetahuan awal ini digunakan untuk melihat kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran matematika materi trigonometri.
Pertemuan
kedua
dan
ketiga
merupakan
pelaksanaan
pembelajaraan dengan metode drill. Dan terakhir, pada pertemuan keempat dilaksanakan tes hasil belajar. Tahap-tahap kegiatan pelaksanaan penelitian disajikan dalam Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap
Waktu
1
12 April 2013
2 3 4
19 April 2013 23 April 2013 24 April 2013
5
25 April 2013
Kegiatan Tes Pengetahuan awal dan penerapan metode drill pertama Penerapan metode drill ke dua Penerapan metode drill ketiga Tes Hasil Belajar Pemberian kenang-kenangan pada guru dan meminta evaluasi secara lisan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
Ada pun perincian penelitian pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut: 1. Tes Pengetahuan Awal ( Pertemuan I ) Tes pengetahuan awal dilaksanakan di kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada Jumat, 12 April 2013 selama 60 menit yang diikuti oleh 18 siswa. Tes dilaksanakan di awal penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi trigonometri. Sebelum tes dimuli guru tentu memberi sedikit pengarahan dan penjelasan singkat tentang trigonometri. Dari 18 siswa yang ada beberapa sudah mengenal trigonometri karena mereka kebanyakan adalah siswa pindahan dari SMA lain. Itulah sebabnya materi utama sudah diberikan pada tes tahap awal. Dalam hal ini
tes digunakan sebagai pedoman guru untuk melatih
kemampuan siswa yang masih lemah terhadap suatu permasalahan yang berkaitan dengan trigonometri. Soal-soal tes pengetahuan awal terdiri dari lima soal uraian pada Lampiran 2 .Hasil nilai tes kemampuan awal siswa kelas X3 disajikan dalam Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Hasil tes kemampuan awal Siswa Kelas X3 Nilai Tes Nama Kemampuan Awal Siswa 1 66 Siswa 2
66
Siswa 3
20
Siswa 4
60
Siswa 5
66
Siswa 6
53
Siswa 7
40
Siswa 8
46
Siswa 9
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 10
06
Siswa 11
53
Siswa 12
80
Siswa 13
13
Siswa 14
73
Siswa 15
66
Siswa 16
60
Siswa 17
36
Siswa 18
66
Jumlah
913
Rata-rata
50,7
49
Berdasarkan KKM matematika yang telah ditentukan sebesar 75, maka dari hasil tes tersebut nilai tertinggi yang didapatkan yaitu 80 dan hanya terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Nilai terendah dari hasil tes kemampuan awal yaitu 06. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil tes kemampuan awal ini bahwa siswa kelas X3 SMAK Sang Timur belum sepenuhnya memahami mengenai materi trigonometri. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan dalam pembelajaran khususnya dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi trigonometri. 2. Pertemuan II (2 JP) Kegiatan pembelajaran hari kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 19 April selama dua kali 45 menit yang diikuti oleh 18 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer. Peneliti secara mandiri mengambil data proses belajar siswa. Pembelajaran diawali dengan doa dilanjutkan dengan penyampaian materi trigonometri. Dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kegiatan
pembelajaran
ini
para
siswa
cukup
antusias
50
mengikuti
pembelajaran yang berlangsung. Guru memberikan contoh-contoh soal agar siswa lebih memahami permasalahan dalam trigonometri. Contoh soal tersebut dikerjakan bersama-sama melalui tanya jawab antar guru dan siswa. Siswa tampak memperhatikan walaupun ada beberapa siswa belum sepenuhnya memahami. Selanjutnya, selesai pembahasan soal dan tanya jawab, guru mengarahkan siswa untuk mempelajari materi lebih dalam dan mengerjakan soal latihan secara individual, soal dan jawaban terlampir. Lampiran 3 Berikut adalah contoh hasil pekerjaan siswa:
Gambar 4.1 contoh pekerjaan siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
Gambar 4.2 lanjutan contoh pekerjaan siswa
Pada waktu siswa mengerjakan, guru berkeliling mengamati pekerjaan siswa dan memberikan bantuan seperlunya. Siswa diperkenankan untuk bertanya kepada guru jika ada yang belum dipahami. Saat kegiatan siswa secara individual mempelajari materi dan mengerjakan soal latihan yang guru berikan, tampak beberapa siswa berbicara dengan teman tentang hal lain diluar trigonometri. Ketika siswa tersebut ditegur, ia menyampaikan beberapa alasan seperti tidak punya pensil atau bolpoint. Akhirnya guru meminjamkan beberapa alat tulis kepada siswa tersebut. Beberapa menit pembelajaran berjalan, keadaan cukup kondusif dan banyak siswa yang bertanya kepada guru mengenai cara penyelesaian soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Berdasarkan pengamatan guru, siswa cenderung langsung mengerjakan soal latihan tanpa membaca terlebih dahulu cara-cara penyelesaian dalam contoh soal. Dan akhirnya, siswa bergantung untuk bertanya pada guru. Hal ini membuat siswa enggan berpikir dan mempelajari materi terlebih dahulu. Namun, di sisi lain, ada juga siswa yang mempelajari materi terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal latihan. Kegiatan ini berlangsung sampai 20 menit sebelum pembelajaran berakhir. Lalu diadakan tes kecil (kuis) dengan soal terlampir (Lampiran 4 ). Karena waktu telah selesai, guru menutup pembelajaran dengan meminta siswa mengumpulkan hasil kuis 1. Guru juga menyampaikan tahap pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Berikut hasil kuis 1 materi trigonometri :
Tabel 4.3 Hasil kuis 1 Siswa Kelas X3 Nama
Nilai kuis 1
Siswa 1
70
Siswa 2
70
Siswa 3
60
Siswa 4
40
Siswa 5
100
Siswa 6
40
Siswa 7
40
Siswa 8
70
Siswa 9
40
Siswa 10
40
Siswa 11
100
Siswa 12
100
Siswa 13
60
Siswa 14
50
Siswa 15
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 16
70
Siswa 17
20
Siswa 18
80
Jumlah
1120
Rata-rata
62,2
53
Tabel nilai di atas memberikan gambaran tentang hasil pembelajaran pada hari ini. Dari 18 siswa ada 50 % siswa yang memiliki nilai
70
bahkan ada yang mendapatkan nilai 100. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada pertemuan ke II sukses karena nilai anak ada peningkatan yang cukup baik. Guru mata pelajaran sendiri berpendapat bahwa metode drill ini membuat siswa aktif . Meskipun masih ada yang malas dalam kegiatan belajar mengajar, guru tetap merasa siswa lebih aktif dan baik. 3. Pertemuan III (2 JP) Kegiatan pembelajaran hari kedua dilaksanakan pada Selasa, 23 April 2013 selama dua kali 45 menit yang diikuti oleh 18 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer. Pembelajaran diawali guru dengan mengingatkan siswa akan materi pertemuan sebelumnya dan dilanjutkan dengan menyampaikan beberapa hal tentang identitas trigonometri. Guru memberikan rumus-rumus yang berkaitan dengan identitas trigonometri seperti yang tertera pada tabel 2.2 . Guru menjelaskan secara singkat materi identitas trigonometri. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk kembali mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal latihan. Guru berkeliling untuk memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
bantuan seperlunya dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan pekerjannya. Seperti pada pertemuan sebelumnya, siswa cenderung mengerjakan soal latihan tanpa memahami terlebih dahulu cara-cara penyelesaiannya dalam contoh soal. Guru berkeliling hampir di tiap meja siswa karena setiap siswa pasti bertanya bagaimana ini dikerjakan. Siswa yang sudah mengerjakan soal latihan kemudian diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya untuk dinilai. Apabila pekerjaan benar maka siswa mendapat 1 point jika salah siswa diminta membenarkan. Pengumpulan setiap soal ada batasannya yaitu 10 siswa pertama dari total 18 siswa yang hadir . Jika 10 siswa pertama yang menilaikan pekerjaannya sudah benar maka lanjut ke soal berikutnya. Dalam situasi pembelajaran seperti ini, keaktifan siswa sangat nampak sekali. Ada siswa yang mencoba meminta hasil pekerjaan teman lain. Ketika guru melihat hal tersebut guru menegur siswa tersebut dan memperingatkan jika ada siswa yang memberi contekan maka nilainya dibatalkan. Setelah semua siswa menyelesaikan soal-soal, guru membahas materi tersebut di depan agar siswa yang tadi belum bisa ataupun masih salah mendapat pencerahan. Soal-soal latihan yang dipakai dalam pertemuan kali ini terlampir (Lampiran 5 ). Setelah pembahasan selesai semestinya diadakan kuis 2 selama 20 menit. Namun karena waktu yang begitu mepet menyebabkan kuis 2 batal diadakan. Akhirnya guru memberi tugas kepada siswa mengenai identitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
trigonometri sebagai persiapan tes hasil belajar yang akan dilaksanakan besuk. Berdasarkan pembelajaran kali ini guru berpendapat bahwa pembelajaran kali ini cukup baik. Siswa yang pertemuan kemarin malas sekarang sudah mulai menemukan niat dalam belajar dan mencoba meskipun masih salah. Tetapi tetap perlu di apresiasi bahwa mereka sudah mau bangkit dari kemalasan.
4. Tes Hasil Belajar (Pertemuan IV / 2 JP) Kegiatan pembelajaran hari ketiga dilaksanakan pada Rabu, 24 April 2013 selama dua kali 45 menit yang diikuti oleh 18 siswa. Dalam kegiatan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai observer. Pembelajaran diawali guru dengan meminta siswa belajar terlebih dahulu 20 menit sebelum tes hasil belajar dimulai, dalam waktu ini observer mempersiapkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa. Terjadi banyak pertanyaan mengenai materi identitas ketika tes hendak dimulai. Guru berpesan pada siswa bahwa tes ini akan dimasukan kedalam daftar nilai jadi harus dikerjakan secara serius. Ketika siswa mempelajari kembali materi yang telah mereka pelajari sebelumnya,guru berkeliling agar dapat memberikan bantuan seperlunya.. Setelah tahap tersebut, siswa diarahkan untuk mengikuti tes hasil belajar.Tes berlangsung selama 60 menit. Dalam mengerjakan tes hasil belajar, siswa tidak diperbolehkan bertanya pada teman. Tes pun dimulai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Walaupun siswa wajib menggunakan bolpoint dalam mengerjakan tes, tetapi seluruh siswa justru menggunakan pensil. Menurut mereka, jika pekerjaan mereka salah, pekerjaan mereka akan lebih mudah dihapus. Beberapa siswa tampak serius mengerjakan tes. Guru dan observer mengawasi setiap siswa agar tidak saling mencontek. Namun pada kenyataannya, masih saja ada siswa yang mencuri-curi tanya pada teman sebelahnya. Beberapa siswa bertanya pada guru tentang maksud soal. Ada juga siswa yang menanyakan jawaban kepada guru walaupun pada akhirnya guru tidak menjawab pertanyaan tersebut. Soal dan jawaban tes hasil belajar terlampir (Lampiran 6) . Guru mengarahkan siswa yang telah selesai mengerjakan untuk memberikan hasil pekerjaan mereka kepada guru agar dapat dikoreksi. Guru menyerahkan perkerjaan siswa kepada observer agar bisa dikoreksi dengan cepat. Observer cukup kewalahan mengoreksi secara cepat dan tepat. Akhirnya guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka dan akan dibagikan besuk . Karena waktu pembelajaran pun telah usai guru menutup pembelajaran hari ini. Tabel 4.4 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kelas X3
Siswa 1
Nilai tes hasil belajar 73
Siswa 2
60
Siswa 3
80
Siswa 4
86
Siswa 5
86
Siswa 6
80
Siswa 7
73
Siswa 8
86
Nama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siswa 9
86
Siswa 10
73
Siswa 11
86
Siswa 12
100
Siswa 13
46
Siswa 14
86
Siswa 15
73
Siswa 16
80
Siswa 17
66
Siswa 18
93
57
4.3 Hasil Penelitian 1. Data Tes Prestasi Belajar Siswa Hasil tes prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta adalah hasil tes pengetahuan awal, kuis 1, dan tes hasil belajar yang diperoleh siswa selama melaksanakan pembelajaran. Hasil tes prestasi belajar siswa kelas X3 disajikan dalam Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Kelas X3
Nama
Nilai Tes Pengetahuan Awal
Nilai kuis 1 (perbandingan trigonometri)
Nilai Tes Hasil Belajar
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18
66 66 20 60 66 53 40 46 46 06 53 80 13 73 66 60 36 66
70 70 60 40 100 40 40 70 40 40 100 100 60 50 70 70 20 80
73 60 80 86 86 80 73 86 86 73 86 100 46 86 73 80 66 93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Berdasarkan tabel 4.5 perbandingan nilai dilihat dari Nilai Tes Pengetahuan Awal dan Nilai Tes Hasil Belajar. Nilai Kuis I tidak digunakan sebagai pembanding, namun digunakan untuk melihat keterserapan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan.
2. Data Hasil Observasi dan Rekaman Data observasi dan rekaman diperoleh dari setiap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode drill pada materi trigonometri. Kedua data tersebut digunakan sebagai data pendukung keterlaksanaan pembelajaraan saat kelas berlangsung dengan metode drill dan digunakan untuk mengamati proses belajar siswa secara mandiri.
4.4 Analisis Data dan Pembahasan 1. Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan nilai tes pengetahuan awal dan tes hasil belajar yang diperoleh siswa, tes yang diikuti 18 siswa kelas X3 dianalisis ketuntasan nilainya berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta untuk mata pelajaran matematika, yaitu 75, sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.6 Ketuntasan Tes Hasil Belajar
Nama Siswa
Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18
Tes Hasil Belajar 73 60
Keterangan Berdasarkan Berdasarkan KKM Rata-rata Tes Hasil Belajar Tidak Tuntas
Bawah
Tidak Tuntas
Bawah
Tuntas
Atas
Tuntas
Atas
Tuntas
Atas
Tuntas
Atas
Tidak Tuntas
Bawah
Tuntas
Atas
Tuntas
Atas
Tidak Tuntas
Bawah
Tuntas
Atas
Tuntas
Atas
Tidak Tuntas
Bawah
Tuntas
Atas
Tidak Tuntas
Bawah
Tuntas
Atas
Tidak Tuntas
Bawah
Tuntas
Atas
80 86 86 80 73 86 86 73 86 100 46 86 73 80 66 93
Jumlah
1413
Rata-Rata
78,5
Rata-rata nilai tes hasil belajar:
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Secara klasikal nilai tes hasil belajar siswa kelas X3 tinggi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 dimana terdapat 11 siswa yang tuntas dari 18 siswa yang mengikuti tes hasil belajar. Jika dilihat dari rata-rata nilai tes hasil belajar, yaitu 78,5 terdapat 11 siswa yang nilai di atas rata-rata nilai tes hasil belajar. Rangkuman hasil tes kemampuan awal, kuis I, dan tes hasil belajar berdasarkan KKM dan rata-rata kelas disajikan dalam Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Tes pengetahuan awal, Kuis I, dan Tes hasil belajar Jenis Tes
Jumlah Peserta Tes
Rata-rata Kelas
Keterangan
Tes Kemampuan Awal
18
50,7
11 siswa di atas rata-rata kelas
Kuis I
18
62,2
Tes Hasil Belajar
18
78,5
KKM
9 siswa di atas rata-rata kelas 11 siswa di atas rata-rata kelas
Keterangan 1 siswa di atas KKM
75
4 siswa di atas KKM 11 siswa di atas KKM
2. Hasil Observasi dan Rekaman Hasil observasi pembelajaran terdapat dalam Lampiran 7. Hasil rekaman digunakan untuk mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung seperti yang disajikan dalam Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan RPP Kegiatan
AWAL
Komponen Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan drill Pengamatan Pembelajaran I: Jumat, 12 April 2013 RPP I Lampiran 8 . 1. Guru menyiapkan kondisi fisik
Alokasi Waktu 90’ 5’
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTI
INTI
Teaching Group
(mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa menerima pelajaran). 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. 3. Guru menyampaikan apersepsi. 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 1. Guru memberikan tes kemampuan awal kepada siswa. 2. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil tes untuk dikoreksi. 3. Guru membahas soal tes kemampuan awal.
61
65’ 17’
1.
Guru menutup pelajaran dan menyampaikan rencana kegiatan belajar 3’ mengajar untuk pertemuan berikutnya Keterangan: Pada pertemuan pertama alokasi waktu sudah sesuai dengan RPP. Dalam pelaksanaan tes kemampuan awal, butir soal yang dipakai sudah jelas. AKHIR
Tabel 4.9 Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan RPP Komponen Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Alokasi Kegiatan drill Pengamatan Waktu Pembelajaran II: Jumat, 19 April 2013 90’ RPP 1 Lampiran 8 . 1. Guru menyiapkan kondisi fisik (mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa menerima 5’ AWAL pelajaran). 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 1. Guru menerangkan materi selanjutnya dengan memberikan contoh soal mengenai 20’ perbandingan trigonometri. 2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan INTI soal latihan. 40’ 3. Guru berkeliling memberikan bimbingan jika ada siswa yang bertanya. 20’ 4. Guru memberikan kuis 1 AKHIR 1. Guru menutup pembelajaran . 5’ Ket. : Setelah selesai mengerjakan siswa berlomba menilaikan pekerjaan kepada guru. Yang diberi 1 poin adalah 10 siswa pertama yang dapat mengerjakan secara benar. Pembelajaran saat itu berjalan sesuai dengan RPP yang digunakan. Guru dan siswa aktif melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi trigonometri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
Tabel 4.10 Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan RPP Komponen Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Alokasi Kegiatan Drill Pengamatan Waktu Pembelajaran III: Selasa, 23 April 2013 90’ RPP II Lampiran 9 . 1. Guru menyiapkan kondisi fisik (mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa menerima pelajaran). 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat 5’ AWAL menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. 3. Guru menyampaikan apersepsi. 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 1. Guru menerangkan materi tentang identitas trigonometri. INTI 2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan 80’ Individu soal latihan yang berkaitan dengan identitas trigonometri. 3. Guru berkeliling untuk memberi bimbingan INTI dalam pengerjaan. . 1. Guru menutup pelajaran, memberikan tugas kepada siswa untuk belajar trigonometri 5’ AKHIR guna mempersiapkan tes hasil belajar pada pertemuan berikutnya. Ket. : Setelah selesai mengerjakan siswa berlomba menilaikan pekerjaan kepada guru. Yang diberi 1 poin adalah 10 siswa pertama yang dapat mengerjakan secara benar.Kuis II batal dilaksanakan karena waktu tidak mencukupi.
Tabel 4.11 Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan RPP Komponen Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan Alokasi drill Pengamatan Waktu Pembelajaran IV: Rabu, 24 April 2013 90’ RPP II Lampiran 9 . 1. Guru menyiapkan kondisi fisik (mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa 5’ AWAL mengerjakan tes hasil belajar ). 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 3. Guru meminta siswa belajar mengingat materi yang sudah dikerjakan selama 3 15’ pertemuan lalu 4. Guru membagikan soal tes hasil belajar INTI kepada siswa. 64’ 5. Guru meminta siswa mengumpulkan tes hasil belajar yang mereka kerjakan AKHIR 6. Guru menutup pembelajaran . 6’ Ket. : Hasil pekerjaan dibagikan pada pertemuan berikutnya tanggal 25 April 2013karena waktu pengkoreksian tidak cukup pada hari ini. Kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
4.5 Rangkuman Hasil Analisis dan Pembahasan Dari keseluruhan proses analisis dan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas X3 SMAK Sang Timur Yogyakarta, dapat dirangkum beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan landasan teori yang telah dibahas oleh peneliti pada Bab II. Kesulitan siswa secara individu seperti memahami konsep matematika dapat teratasi dengan penerapan metode drill. Dari hasil observasi, semua siswa mengerjakan latihan-latihan soal secara mandiri. Ada siswa yang cenderung malas dan tidak aktif ketika pembelajaran di kelas. Dalam metode drill siswa dilatih mengerjakan soal-soal latihan secara berkelanjutan secara individu. Belajar individual disini diartikan sebagai belajar sendiri tanpa bantuan guru ataupun teman. Dalam mengerjakan latihan-latihan soal, siswa cenderung aktif bertanya tentang kesulitan yang mereka alami pada guru. Dari keseluruhan hasil proses pembelajaran, beberapa siswa menunjukkan hasil yang baik, seperti: siswa yang pasif menjadi aktif, siswa yang kurang paham menjadi lebih paham, dan nilai hasil tes rata-rata per-siswa meningkat. Dilihat dari Tabel 4.7, prestasi belajar siswa kelas X3 SMA K Sang Timur Yogyakarta meningkat. Rata-rata kelas dari setiap tes terus meningkat dari yang mulanya 50,7 menjadi 78,5. Sedang dilihat berdasarkan KKM, jumlah siswa yang tuntas (
) mencapai 11 siswa yang mulanya hanya 1
siswa yang tuntas. Sehingga berdasarkan uraian di atas, prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta setelah mengikuti pembelajaran dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
menggunakan metode drill pada materi trigonometri dikatakan meningkat. Dengan kata lain, penerapan pembelajaran dengan metode drill pada materi trigonometri mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas X3 SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta.
4.6 Keterbatasan Penelitian Kesulitan yang dihadapi peneliti saat melakukan penelitian sudah harus diperhitungkan sebelum merencanakan penelitian. Keterbatasan penelitian memaparkan hal-hal atau variabel yang sebenarnya tercakup di dalam keluasaan lingkup penelitian tapi karena kesulitan-kesulitan metodologis atau prosedural sehingga
tidak
dapat
dicakup
dalam
penelitian
dan
diluar
kendali
peneliti.(Wayan,2012;159) Keterbatasan yang peneliti alami saat penelitian di SMA Katolik Sang Timur yaitu : 1. Kesungguhan belajar siswa saat penelitian dilakukan cenderung naik turun, siswa terkadang semangat namun seringkali malas berlatih. 2. Waktu yang pihak sekolah berikan sangat sedikit sekali yaitu 5 pertemuan dalam semua kegiatan penelitian, hal ini membuat peneliti merubah rencana penelitian menjadi 2 pertemuan setiap siklusnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di kelas X3 SMA K Sang Timur Yogyakarta dapat disimpulkan: 1. Proses kegiatan belajar mengajar sangat baik, guru dan siswa saling bertanya dan menjawab tentang materi trigonometri. Dalam pembelajaran trigonometri dengan metode drill, siswa sangat aktif mengerjakan latihan soal, hal ini didukung dengan tambahan point yang guru berikan kepada 10 siswa pertama yang sanggup mengerjakan dengan benar. Cara guru menarik perhatian siswa ini sangat bagus dan mendukung keaktifan siswa dalam belajar. Dengan berlatih secara mandiri, siswa langsung menemukan permasalahan dalam pengerjaan soal. Mereka langsung bertanya kepada guru bagaimana menjawab soal tersebut. Guru menjalankan tugasnya sebagai fasilitator dengan menjawab semua pertanyaan serta berkeliling mengamati sejauh man siswa mapu mengerjakan soal. Melihat keadaan ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode drill telah berjalan dengan baik dan mampu membantu efektifitas belajar siswa. 2. Prestasi belajar siswa selama mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan metode drill tinggi. Hasil tes prestasi belajar siswa secara keseluruhan tinggi, hal ini terlihat dari rata-ratanya yaitu 78,5 dengan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai
65
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
terendahnya adalah 46. Hasil tes prestasi belajar yang dicapai keseluruhan siswa
tinggi
disebabkan
matematika dengan
karena
dalam
mengikuti
pembelajaran
menggunakan metode drill siswa berjuang secara
mandiri untuk menyelesaikan soal materi trigonometri. Banyaknya latihan yang diterima siswa membuat siswa lebih terampil dalam mengerjakan kuis yang diberikan kepada siswa ketika materi berakhir. Dari 18 siswa yang mengikuti tes hasil belajar terdapat 3 siswa yang tidak tuntas. Berdasarkan tabel nilai akhir yang guru berikan (lampiran 12), nampak bahwa nilai yang dicapai siswa kelas X3 sangat baik. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang dipakai lebih bervariatif, 5.2.Saran Setiap guru pasti memiliki masalah dengan pembelajaran yang merekalaksanakan, untuk itu sebagai guru yang baik pasti selalu berupaya untuk
memecahkan
masalah
yang
dihadapi,
lebih-lebih
masalah
pembelajaran selalu terkait dengan kehidupan siswa di masa yang akan datang. Peneliti mempunyai beberapa saran dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika khususnya materi trigonometri. Adapun saran-saran tersebut adalah : 1) Sesuai dengan eksistensinya, maka seharusnya guru berusaha semaksimal mungkin menerapkan metode pengajaran yang telah ditetapkan dengan tanpa meninggalkan perhatiannya terhadap latar belakang dan kemampuan intelegensi peserta didik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
2) Dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika perlu adanya pendekatan, metode maupun strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan minat siswa yang hendaknya telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. 3) Profesionalitas dari seorang guru dalam mengajar dan mendidik menjadi faktor pendukung keberhasilan siswa. Maka hendaklah mampu bagi guru menguasai materi juga segala teknik mengajar sehingga ketika mengalami kendala akan dapat dicarikan jalan keluarnya sebagai alternatif lain. 4)
Hal yang peneliti temukan saat penelitian adalah semangat belajar siswa yang naik turun, hal ini perlu didalami lebih lanjut oleh pihak sekolah. Metode pembelajaran yang menempatkan siswa untuk aktif
menemukan
pengetahuan,
ternyata
dapat
meningkatkan
kualitas
belajarnya. Untuk itu hendaknya para guru lebih banyak berpikir tentang metode pembelajaran apa yang harus diterapkan untuk mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan. Jadi bukan kegiatan pembelajaran yang menuntut guru untuk mengajarkan materi yang harus dikuasai oleh siswanya. Dengan demikian pemahaman tentang berbagai metode pembelajaran hendaknya lebih ditingkatkan. Meskipun sesungguhnya metode pembelajaran dapat diciptakan oleh diri kita sendiri (guru).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Abdul Ghofir,Zuhairini.(1983). Metode Khusus Pendidikan Agama, Surabaya:Usaha Nasional. Arikunto,Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri.(1994). Surabaya:Usaha Nasional
Prestasi
Belajar
dan
Kompetensi
Guru.
Dimyanti & Mudjiono.(1999). Belajar dan Pembelajaran..Jakarta: Rineka Cipta. Ekawati,Herliana .(2005).Kedisiplinan Siswa Dalam Belajar Matematika Yang Dikaitkan Dengan Prestasi Belajar Matematika Dan Usaha untuk Meningkatkannya.Yogyakarta:MakalahPendidikanMatematika.JPMIPA.USD Haryadi,Suteko,Al.(1996).Matematika SMU 1 dengan Suplemen.Jakarta: Grasindo. Slameto.(2010).Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, Sri Wardhani.(2009). Penilaian Hasil Belajar Matematika yang Mengacu Standar Penilaian di SMP. http://p4tkmatematika.org/2009/10/download-modulsuplemen-matematika-program-bermutu-tahun-2009-kumpulan-file/ (diakses 12 Februari 2013) Sri Wardhani, dan Ratna Herawati. 2009. Teknik Pengembangan Silabus dan RPP Matematika SMP. http://p4tkmatematika.org/2009/10/download-modulsuplemen-matematika-program-bermutu-tahun-2009-kumpulan-file/ (diakses 12 Februari 2013) Sudjana,Nana.(1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sukino.(2006).Matematika untuk SMA kelas X .Jakarta:Erlangga. Suprijono,Agus.(2009).Cooperative Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar Suyadi.(2010).Panduan Penelitian Tindakan Kelas .Yogyakarta : Diva Press. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana. Wahyudin, dan Turmudi. (2002). Kapita Selekta Matematika Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Wayanweb.wordpress.com.(2012). Analisis Statistik Online. (diakses 20 Juli 2013). Wikipedia Ensiklopedia Bebas. (2006). Pengertian Trigonometri http://google.com//trigonometri/ (diakses 17 maret 2013). Winkel, W.S. (2005). Edisi Revisi: Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Tes Awal Trigonometri
2.
A
Diketahui segitiga ABC dengan AB=13cm, AC = 12 cm, BC =5 cm. siku-siku di C! Tentukan sinA, cosA, dan tan A!
C
B
3. Diketahui segitiga ABC dengan siku-siku di C, BC = 1cm, AC= 3 cm, nilai tanA =
, tentukanlah nilai sinA.
B
1 C
A
3
4. Tentukan nilai dari …
a. Sin45º Cos30º + Cos45º Sin30º = b.
=
5. Tentukan nilai a. sin150º b. cos150º c. tan150º 6. Buktikan Identitas Berikut…
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a.
1
=
b. Tanα = sinα . secα c. sin²α ( 1 + cot²α ) = 1 d. tan²α cos²α + cotan²α sin²α = 1 e. ( sinα + cosα )² = 1 + 2 sinα cosα
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jawaban 1. sinA = cosA = tanA = 2. AB = AB = SinA = 3. A. B.
.
=
4. Sin 150 = Cos 150 = Tan 150 = 5. a. 1 Ruas kiri
= = 1+
= 1+
= =
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. Tanα = sinα secα Ruas kiri = tanα =
=
= sinα. secα
c. sin²α ( 1 + cot²α ) = 1 Ruas kiri = sin²α . = sin²α + = Sin²α + Cos²α = 1 d. tan²α cos²α + cotan²α sin²α = 1 Ruas Kiri =
. cos²α +
. sin²α
= Sin²α + Cos²α = 1 e. ( sinα + cosα )² = 1 + 2 sinα cosα Ruas Kiri = sin²α + 2 sinα cosα + cos²α = (Sin²α + Cos²α) + 2 sinα cosα = 1 + 2 sinα cosα
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
1. Tentukanlah perbandingan trigonometri segitiga siku-siku berikut:
a.
Sin α =
Sec α =
Cos α =
Cosec α =
Tan α =
Cotan α =
25 24
7 b. 17 15
8
Sin α =
Sec α =
Cos α =
Cosec α =
Tan α =
Cotan α =
2. Diketahui Cos α = 5
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sin α =
Sec α =
Tan α =
Cosec α = 5
Cotan α = =
3. Diketahui tan α = 2. Tentukan sinα + cosα ! Sinα =
, cosα =
Sinα + Cosα = 4. Segitiga ABC siku-siku di C . Hitung sin A + cosA apabila a. a = 3, c = 3 b. a = 8, b = 15 a. b = sinA =
, cosA =
sinA + cosA = b. sinA =
, cosA =
sinA + cosA = 5. Tentukan nilai dari tan α – cotanα apabila sinα = Tanα =
=
Tan α – cotan α = -
, cotan α =
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kuis I Soal no 1 dan 2 , Tentukanlah nilai sin, cos, dan tan dari A dan B !! 1.
B AB : 15 cm BC : 9 cm CA : 12 cm
C
2.
A
A
AC : 3 , BC : 2
C
B
3. Diketahui sin A :
, tentukanlah nilai berikut !
a. Cos A = b. Tan A = c.
=
d.
A+
A=
4. Tentukan nilai sinx, cosx, dan tanx. a. X = 150º
, AB : ?
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. X = 210º
Jawaban kuis 1 1.
B
15 9
C
sinA =
sinB =
cosA =
cosB =
tanA =
tanB =
A
12 2.
A
AB² = 3² + 2 ² AB =
3
sinA =
=
cosB =
sinB = cosB = tanB =
C
tanB =
B
2
3. sinA = A
cosA = tanA = 5 sinA/(CosA ) = tanA = sin²A + cos²A = 1
2 C
B
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
X=150®
,
X= 210®
sinX =
sinX =
cosX =
cosX =
tanX =
tanx =
Soal Trigonometri
Buktikan identitas :
1. 1 Ruas kiri
= = 1+ = 1+
= = 2.
Ruas kiri
=
=
=
3. tan²A - tan²A sin²A = sin²A Ruas kiri
= tan²A ( 1- sin²A ) =
· cos²A
= sin²A = ruas kanan 4. Tanα = sinα secα
= ruas kanan
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ruas kiri = tanα =
=
= sinα. secα
5. sin²α ( 1 + cot²α ) = 1 Ruas kiri = sin²α . = sin²α + = Sin²α + Cos²α = 1
6. tan²α cos²α + cotan²α sin²α = 1 Ruas Kiri =
. cos²α +
= Sin²α + Cos²α = 1
. sin²α
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Tes Akhir Trigonometri 1.
A
Diketahui segitiga ABC dengan AB=25cm,AC = 24cm, BC = 7cm.siku-siku di C! Tentukan sinA, cosA, dan tanA!
C
B
2. Diketahui segitiga ABC dengan AC =12cm, BC = 5 cm , nilai tanA = tentukanlah nilai sinA. B
5 C
A
12
3. Tentukan nilai dari …
c. Sin45º Cos30º + Cos45º Sin30º = d.
=
4. Tentukan nilai a. sin120º, b. cos120º c. tan120º
5. Buktikan Identitas Berikut…
a. ( sinα - cosα )² + ( sinα + cosα )² = 2
,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b. 8sin²α+8cos²α = 8 c. sin²α ( 1 + cot²α ) = 1 d. (sinα + cosα )² = 1 + 2 sinα cosα e. 4sin²α = 4 – 4 cos²α
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Foto bukti penelitian
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: X (Sepuluh) / Genap
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 1. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri. Indikator : 1. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. 2. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan) dari sudut khusus. 3. Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan) dari sudut di semua kuadran. Alokasi waktu : 2 pertemuan ( 4 x 45 menit ) A. Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. b. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari sudut khusus. c. Peserta didik dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, dan tangen) dari sudut di semua kuadran. B. Materi Ajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
a. Perbandingan trigonometri pada segitiga siku - siku. b. Perbandingan trigonometri sudut - sudut khusus. c. Perbandingan trigonometri dari sudut di semua kuadran C. Metode Pembelajaran a. Drill b. Ceramah D. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan 1 Pendahuluan : Guru menyapa siswa serta memberi motivasi apabila materi ini dikuasai dengan baik, peserta didik diharapkan dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. Kegiatan inti : 1. Guru memberikan tes pengetahuan awal kepada siswa agar dikerjakan selama 60 menit. 2. Pemakaian metode drill dalam pembelajaran, dimana siswa melakukan latihan-latihan soal untuk semakin memahami. Disini peran guru hanya menjadi fasilitator untuk menjawab pertanyaan. (menjawab jika hanya ditanya) Kegiatan penutup : Peserta didik dan guru melakukan refleksi
Pertemuan 2 Pendahuluan : Guru menyapa siswa serta memberi motivasi apabila materi ini dikuasai dengan baik, peserta didik diharapkan dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. Kegiatan inti : 1.
Guru memberikan contoh soal kepada siswa terkait materi perbandingan trigonometri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
88
Guru memberikan soal latihan kepada siswa terkait materi perbandingan trigonometri.
3.
Guru memberikan kuis kepada siswa berdasarkan latihan soal.
Kegiatan penutup : Peserta didik dan guru melakukan refleksi.
E. Alat dan Sumber Belajar 1. Soal – soal dari guru ( peneliti ) 2. Buku Erlangga kelas X
F. Penilaian Teknik : test individu Bentuk instrument : uraian Contoh instrument : terlampir
Yogyakarta , 22 April 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
(
Dosen Pembimbing
)
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh) / Genap Standar Kompetensi : 2. Menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 2. Melakukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri. Indikator : 1. Menyelesaikan persamaan trigonometri sederhana. 2. Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaian soal. Alokasi waktu : 2 pertemuan ( 4 x 45 menit ) G. Tujuan Pembelajaran : a. Peserta didik mampu menyelesaikan persamaan trigonometri sederhana b. Peserta didik dapat membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaian soal. H. Materi Ajar a. Persamaan trigonometri sederhana I. Metode Pembelajaran c. Drill d. Ceramah J. Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan 1 Pendahuluan : Guru menyapa siswa serta member motivasi apabila materi ini dikuasai dengan baik, peserta didik diharapkan dapat menentukan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku.
Kegiatan inti : 3. Guru memberikan contoh soal dan latihan pada siswa terkait materi identitas trigonometri. 4. Pemakaian metode drill dalam pembelajaran, dimana siswa melakukan latihan-latihan soal untuk semakin memahami. Disini peran guru hanya menjadi fasilitator untuk menjawab pertanyaan. (menjawab jika hanya ditanya). 5. Guru memberikan kuis II terkait materi identitas trigonometri. Kegiatan penutup : Peserta didik dan guru melakukan refleksi Pertemuan 2 Pendahuluan : Guru menyapa siswa serta member motivasi apabila materi ini dikuasai dengan baik, peserta didik diharapkan dapat menentukan nilai perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan suatu sudut) pada segitiga siku-siku. Kegiatan inti : 1.
Guru memberikan tes hasil belajar kepada siswa agar dikerjakan selama 60 menit.
2.
Pemakaian metode drill dalam pembelajaran, dimana siswa melakukan latihan-latihan soal untuk semakin memahami. Disini peran guru hanya menjadi fasilitator untuk menjawab pertanyaan. (menjawab jika hanya ditanya)
3.
Setelah pemakaian metode langsung memakai posttest untuk melihat sejauh mana metode drill dapat memajukan pembelajaran matematika dalam materi trigonometri.
Kegiatan penutup : Peserta didik dan guru melakukan refleksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
K. Alat dan Sumber Belajar 3. Soal – soal dari guru ( peneliti ) 4. Buku Erlangga kelas X
L. Penilaian Teknik : test individu Bentuk instrument : uraian Contoh instrument : terlampir
Yogyakarta , 23 April 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran,
(
Dosen Pembimbing
)
(
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Format Observasi Kelas Peristiwa Baik Cukup
1
Perhatian siswa terhadap guru
2
Keseriusan menjawab dan bertanya
3
Situasi pembelajaran
4
Pemahaman siswa terhadap materi
5
Efektivitas waktu yang digunakan
6
Semangat siswa dalam mengerjakan soal
108
Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111