PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PRODUK JADI Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nathasya Nindyasari Pramanaputri NIM : 092114010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PRODUK JADI Studi Kasus pada PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) - PG. MERITJAN Kediri
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh :
Nathasya Nindyasari Pramanaputri NIM : 092114010
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ketika ku mohon pada Allah Kekuatan, Allah memberikan kesulitan agar kuat. Ketika ku mohon pada Allah sebuah Kebijaksanaan, Allah memberikan masalah untuk ku pecahkan. Ketika ku mohon pada Allah kesejahteraan, Allah memberikan akal untuk berpikir. Ketika ku mohon pada Allah sebuah cinta, Allah memberikan seseorang untuk kujaga. Ketika ku mohon pada Allah bantuan, Allah memberikanku kesempatan. Allah tidak pernah memberikan apa yang aku pinta Tetapi…. Aku menerima segala apa yang ku butuhkan Doaku terjawab sudah.
Skripsi ini penulis persembahkan: Untuk Mama sebagai kado ulang tahun, Untuk Papa sebagai tanda bakti yang pertama, Untuk Adek sebagai motivasi agar lebih baik lagi, Untuk Wida R. Sanjaya sebagai langkah awal masa depan. iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaanNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dalam proses penyelesaiannya penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Rama Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama,S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2.
Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3.
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4.
Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si.,Akt.,QIA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA dan Ilsa Haruti Suryandari, S.E.,S.IP.,M.Sc.,Akt, selaku dewan penguji yang telah memberikan masukan yang bermanfaat kepada penulis. 6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membimbing dan membantu selama proses perkuliahan. 7. Bapak Dr. Ir. H. Dwi Sukmo selaku Administratur PG. Meritjan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan seluruh staf PG. Meritjan yang membantu dalam proses pengumpulan data. 8. Mama, Papa, dan Adik yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis. 9. Wida R. Sanjaya yang selalu sabar mendengar dan menyemangati disaat penulis merasa putus asa 10. Teman-teman ciwis Ursula Kanindya, Putri Sudharsana, Fransisca Eka, Sisilia Arini, Angela Kenya Astari yang senantiasa mendengar dan memberi masukan untuk setiap kendala yang dihadapi 11. Teman seperjuangan Bunbun dan Neng terimakasih atas semangat, motivasi, pelajaran, kebersamaan dalam suka sedikit duka karena kita tak pernah berduka 12. Teman-teman akuntansi seperjuangan (terutama angkatan 2009) terimakasih atas kebersamaan yang telah kita lalui selama ini
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13. Segenap keluarga dan sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis telah melakukan penelitian dalam skripsi semaksimal mungkin, namun tentunya skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari segenap pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 28 Agustus 2013
Penulis
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................................ v HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................................. vi HALAMAN DAFTAR ISI......................................................................................... viii HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii ABSTRAK ................................................................................................................ xiv ABSTRACT ............................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian............................................................................................. 4 E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 5 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................... 6 ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
A. Pengertian Persediaan........................................................................................ 6 B. Sistem Akuntansi .............................................................................................. 7 C. Prosedur Pencatatan Produk Jadi ....................................................................... 7 D. Sistem Penjualan Kredit .................................................................................... 8 E. Sistem Retur Penjualan .................................................................................... 14 F. Pengertian Pengendalian Intern ....................................................................... 18 G. Pengujian Pengendalian ................................................................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 24 A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 24 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 24 C. Obyek dan Subyek Penelitian .......................................................................... 25 D. Data yang dikumpulkan ................................................................................... 25 E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 26 F. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 27 1. Analisis Deskriptif ..................................................................................... 27 2. Pengujian Pengendalian ............................................................................. 29 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................... 38 A. Sejarah Perusahaan .......................................................................................... 38 B. Bentuk Badan Usaha ....................................................................................... 40 C. Lokasi Perusahaan ........................................................................................... 41 x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Organisasi ....................................................................................................... 42 E. Produksi .......................................................................................................... 58 F. Tujuan Perusahaan .......................................................................................... 64 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................................... 66 A. Unsur-unsur Pengendalian Intern Persediaan Produk Jadi ................................ 66 B. Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Produk Jadi .................................. 81 BAB VI PENUTUP .................................................................................................... 97 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 97 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 98 C. Saran ............................................................................................................... 98 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 99 LAMPIRAN ............................................................................................................. 101
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Unsur-unsur Pengendalian Intern COSO .......................................................... 28 Tabel 3.2 Besarnya sample minimum Pengujian Pengendalian ......................................... 32 Tabel 3.3 Stop or go sampling .......................................................................................... 33 Tabel 3.4 Attribute Sampling ........................................................................................... 34 Tabel 4.1 Jumlah pegawai PG. Meritjan menurut statusnya .............................................. 56 Tabel 4.2 Jumlah pegawai PG. Meritjan Laporan Penggunaan Tenaga Kerja ................... 56 Tabel 5.1 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 68 Tabel 5.2 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 69 Tabel 5.3 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 70 Tabel 5.4 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 71 Tabel 5.5 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 73 Tabel 5.6 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 75 Tabel 5.7 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 75 Tabel 5.8 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 77 Tabel 5.9 Kuesioner Pengendalian Intern ......................................................................... 77 Tabel 5.10 Kuesioner Pengendalian Intern ....................................................................... 78 Tabel 5.11 Kuesioner Pengendalian Intern ....................................................................... 80 Tabel 5.12 Kuesioner Pengendalian Intern ....................................................................... 80 xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.13 Kuesioner Pengendalian Intern ....................................................................... 81 Tabel 5.14 Kuesioner Pengendalian Intern ....................................................................... 83 Tabel 5.15 Hasil Pengujian Pengendalian ......................................................................... 84 Tabel 5.16 Desired Upper Precision Limit........................................................................ 84 Tabel 5.17 Sample Minimum Pengujian Pengendalian ..................................................... 85 Tabel 5.18 Rumus Pengambilan Sample Pengujian Pengendalian .................................... 85 Tabel 5.19 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SPBJ ................................... 86 Tabel 5.20 Tabulasi hasil Pengujian Pengendalian terhadap SP ........................................ 88 Tabel 5.21 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SJ ........................................ 90 Tabel 5.22 Attribute Sampling ......................................................................................... 92 Tabel 5.23 Attribute Sampling ......................................................................................... 93 Tabel 5.24 Stop or go sampling ........................................................................................ 94 Tabel 5.25 Tabulasi Hasil Pengujian terhadap Sample Tambahan SPBJ ........................... 95
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG. Meritjan…………………………………. 42 Gambar 4.2 Struktur Organisasi PG. Meritjan (lanjutan)………………………. 43 Gambar 4.3 Struktur Organisasi PG. Meritjan (lanjutan)………………………. 44 Gambar 4.4 Struktur Organisasi PG Meritjan (lanjutan)………………………... 45
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BARANG JADI Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara (X) – PG.Meritjan Kediri
Nathasya Nindyasari Pramanaputri Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem pengendalian intern persediaan produk jadi yang ada di PT. Perkebunan Nusantara (X), dan untuk menguji apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X) sudah dilaksanakan dengan efektif atau belum. Subjek penelitian ini adalah: Fungsi Penjualan, fungsi administrasi, fungsi gudang, fungsi pengiriman dan penerimaan, fungsi keuangan serta karyawan lain yang terkait. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: langkah pertama melakukan analisis deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk jadi dan selanjutnya melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern persediaan produk jadi di perusahaan itu. Langkah kedua melakukan pengujian pengendalian dengan cara menentukan atribut, populasi, besarnya sampel, pemilihan anggota sampel dan pemeriksaan terhadap atribut, selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap pemeriksaan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara sudah baik, semua transaksi sudah berjalan dengan baik. Sistem pengendalian intern persediaan produk jadi PT. Perkebunan Nusantara sudah dijalankan dengan efektif, hal ini diketahui melalui pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode stop or go sampling. Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern, Sistem Pengendalian Persediaan Barang Jadi, Stop-or- go Attribute Sampling
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT AN EVALUATION ON THE INTERNAL CONTROL SYSTEM OF FINISHED GOODS INVENTORY
A Case Study at PT. Perkebunan Nusantara (X) - PG. Meritjan Kediri Nathasya Nindyasari Pramanaputri Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 This research is a case study aims to observe the internal control system of finished goods inventory applied by PT. Perkebunan Nusantara (X) and to find out the effectiveness of its application. Data was collected through observation, interview, and documentation. Data analysis technique applied in this research follow this procedure. First, descriptive analysis, describing the internal control finished goods inventory and assessing its application in the company. Second, testing the control system by determining the attribute, population, sample quantity, sample selection, and checking attribute and evaluate the checking process. The results show that the internal control system of finished goods inventory applied by the company is good, all transactions was done properly. Further, using stop-or-go sampling method, the research found that the internal control system of finished goods inventory applied by PT. Perkebunan Nusantara (X) has been applied effectively.
Keywords: Internal Control System, Control System of Finished Goods Inventory, Stop-or-go sampling method
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH Sebuah badan usaha didirikan tentu karena pemilik memiliki tujuan. Salah satu dari tujuan tersebut adalah memperoleh laba, agar usaha tersebut dapat bertahan dan memiliki sumber daya yang cukup untuk mencapai ragam tujuan yang lainnya. Sekumpulan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam usahanya untuk mendapatkan laba disebut dengan proses bisnis (Lilis Setiawati, 2010: 2). Perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan memperoleh dan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi sehingga banyak perusahaan berkompetisi untuk
memanfaatkan sumber-sumber
ekonomi
sebaik
mungkin agar dapat bersaing dengan perusahaan kompetitornya. Kompetisi yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengupayakan manajemen yang baik dan adanya kerjasama yang menyeluruh serta bekerja sama sesuai dengan fungsinya. Kompleksnya aktivitas yang ada dalam perusahaan mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam mengawasi
operasi perusahaan
secara langsung. Pimpinan perusahaan yang cakap, jujur dan mempunyai kompetensi sebagai pimpinan sangat diperlukan oleh perusahaan. Hal itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
Pimpinan perusahaan tidak hanya dituntut dalam hal kecakapan dalam menjalankan perusahaan saja, tetapi dituntut pula untuk mampu bekerja sama antar bagian dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang dirancang dengan baik sangat diperlukan, misalnya cara pengawasan yang berjalan dengan sendirinya melalui sistem dan prosedur tertentu. Sistem akuntansi dibutuhkan agar setiap kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal tersebut dapat terjadi karena sistem akuntansi memberikan prosedur atau aturan untuk menjalankan setiap aktivitas atau kegiatan dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang baik akan memungkinkan semua kegiatan dalam perusahaan dikontrol secara otomatis oleh sistem akuntansi yang ada sehingga kerja pimpinan serta interaksi antar fungsi yang terkait akan lebih mudah. Suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun tidak pernah bisa lepas dari sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut berfungsi mencegah terjadinya kesalahan ataupun kecurangan dalam perusahaan. Kesalahan atau kecurangan dalam perusahaan dapat terjadi dalam berbagai kegiatan atau bidang misalnya kesalahan atau kecurangan dalam pencatatan dan penghitungan persediaan. Persediaan, khususnya persediaan produk jadi selain sering terjadi kesalahan pencatatan atau perhitungan juga sangat rentan untuk terjadi pencurian, atau kecurangan-kecurangan lainnya. Masalah tersebut dapat diminimalkan dengan adanya sistem pengendalian persediaan yang baik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Sistem akuntansi persediaan akan lebih efektif apabila didukung dengan adanya sistem pengendalian intern. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan direksi, manajemen, serta seluruh staf dan karyawan di bawah arahan mereka dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan pengendalian (Anastasia Diana, 2011: 83). Sistem pengendalian intern persediaan akan dapat memastikan bahwa sistem persediaan dapat berjalan sesuai prosedur, khususnya persediaan produk jadi yang sangat rentan dari kesalahan, kerusakan dan pencurian. Efektivitas sistem pengendalian intern dapat diketahui dengan adanya evaluasi, dengan evaluasi tersebut akan dapat diketahui apakah sistem pengendalian intern dalam perusahaan tersebut sudah efektif atau belum (Mulyadi, 2001: 143).
B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X) ? 2. Apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X) sudah efektif ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X). 2. Mengetahui apakah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi pada PT. Perkebunan Nusantara (X) sudah efektif.
D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu PT. Perkebunan Nusantara (X)
menjalankan operasional perusahaan dan juga sebagai
masukan dalam melakukan pengendalian intern persediaan produk jadi. 2. Bagi Universitas Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi referensi pada perpustakaan dan dapat digunakan oleh pihak-pihak lain yang membutuhkan sebagai bacaan dan pengembangan ide selanjutnya. 3. Bagi Penulis Penelitian pengetahuan
ini
membantu mengenai
penulis sistem
pengendalian intern produk jadi.
dalam
memperoleh
pengendalian
intern,
tambahan khususnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
4. Bagi Penulis Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.
E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian variabel penelitian dan definisi operasionalnya, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini terdiri dari profil PT. Perkebunan Nusantara (X) – PG. MERITJAN Kediri. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri dari obyek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil. BAB VI PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Persediaan Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukkan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Handoko, 1999: 33). Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
(PSAK)
no.14:
14.
1
menyebutkan bahwa persediaan adalah aktiva : 1.
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2.
Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan
3.
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Dalam PSAK 14: 14. 2 disebutkan juga bahwa persediaan meliputi barang
yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagangan dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakupi barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi.
6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
B. Sistem Akuntansi Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001: 2). Dari definisi tersebut dapat dirinci mengenai pengertian sistem sebagai berikut: 1.
Sistem terdiri dari unsur
2.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan
3.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
4.
Suatu sistem merupakan bagian sistem yang lain Sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001: 3) adalah organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sistem akuntansi persediaan menurut Mulyadi (2001: 553) bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
C. Prosedur Pencatatan Produk Jadi Prosedur pencatatan produk jadi sebagai berikut (Mulyadi, 2001: 560-561): 1.
Deskripsi Prosedur Prosedur ini mencatat harga pokok produk jadi yang didebitkan ke dalam rekening Persediaan Produk Jadi dan dikreditkan ke dalam rekening Barang Dalam Proses.
2.
Dokumen sumber yang digunakan adalah: a)
Laporan Produk Selesai Laporan produk selesai digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang.
b)
Bukti Memorial Bukti Memorial digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan produk jadi dalam kartu persediaan dan digunakan sebagai dokumen dalam mencatat selesainya produk jadi dalam jurnal umum.
3.
Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang dipergunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi antara lain kartu gudang, kartu persediaan dan jurnal umum.
D. Sistem Penjualan Kredit Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Perusahaan manufaktur umumnya melakukan penjualan produknya dengan sistem penjualan kredit (Mulyadi, 2001: 210). 1. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dengan sistem penjualan kredit adalah (Mulyadi, 2001: 211-213): a) Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman. b) Fungsi Kredit Fungsi ini dibawah fungsi keuangan. Transaksi penjualan kredit, bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan. c) Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta menyerahkan barang ke Fungsi Pengiriman.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
d) Fungsi Pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari Fungsi Penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari yang berwenang. e) Fungsi Penagihan Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh Fungsi Akuntansi. f) Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan. 2.
Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah (Mulyadi, 2001: 214): a) Surat Order Pengiriman dan Tembusannya b) Faktur dan Tembusannya c) Rekapitulasi Harga Pokok dan Tembusannya d) Bukti Memorial
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
11
Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah (Mulyadi, 2001: 218-219): a) Kartu Penjualan Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai maupun kredit. b) Kartu Piutang Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya. c) Kartu Persediaan Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan. d) Kartu Gudang Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang. e) Jurnal umum Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2001: 219-220):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
a) Prosedur Order Penjualan Prosedur ini, Fungsi Penjualan menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi Penjualan kemudian membuat surat order pengiriman dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli. b) Prosedur Persetujuan Kredit Prosedur ini, Fungsi Penjualan meminta persetujuan penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit. c) Prosedur Pengiriman Prosedur ini, Fungsi Pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari Fungsi Penjualan. d) Prosedur Penagihan Prosedur
ini,
Fungsi
Penagihan
membuat
faktur
penjualan
dan
mengirimkannya kepada pembeli. Metode tertentu faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman. e) Prosedur Pencatatan Piutang Prosedur ini, Fungsi Akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke dalam kartu piutang atau dalam metode pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
f) Prosedur Distribusi Penjualan Prosedur ini, Fungsi Akuntansi mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen. g) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan Prosedur ini, Fungsi Akuntansi mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu. 5.
Unsur Pengendalian Intern Laporan COSO mendefinisikan pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang – undang dan peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi operasi ( Jusup, 2001: 252) Pengendalian internal menurut COSO menyatakan adanya lima komponen kontrol internal, yaitu: a) Lingkungan Pengendalian Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup: etika, kompetensi serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi. Struktur organisasi serta kebijakan dan filisofi manajemen juga terkandung di dalamnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
b) Penentuan Risiko Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko. COSO juga menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis. c) Aktivitas Pengendalian Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan dengan konsep pengendaliam internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan audit internal. Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi risikonya untuk organisasi secara keseluruhan. d) Informasi dan Komunikasi Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen. Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi tentang operasi kontrol internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol dan untuk mengelola operasinya. e) Pengawasan Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen kontrol.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
E. Sistem Retur Penjualan Transaksi
retur
penjualan
terjadi
apabila
perusahaan
menerima
pengembalian barang dari pelanggan. Pengembalian barang oleh pelanggan harus diotorisasi oleh Fungsi Penjualan dan diterima oleh Fungsi Penerimaan ( Mulyadi, 2001: 226). 1. Fungsi yang Terkait Fungsi yang terkait dalam melaksanakan transaksi retur penjualan adalah (Mulyadi, 2001: 226-231): a) Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai pengembalian barang yang telah dibeli oleh pembeli. Otorisasi penerimaan kembali barang yang telah dijual tersebut dilakukan dengan cara membuat memo kredit yang dikirimkan kepada Fungsi Penerimaan. b) Fungsi Penerimaan Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan barang berdasarkan otorisasi yang terdapat dalam memo kredit yang diterima dari Fungsi Penjualan. c) Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan kembali barang yang diterima dari retur penjualan setelah barang tersebut diperiksa oleh fungsi penerimaan. Barang yang diterima tersebut dicatat oleh fungsi gudang dalam kartu gudang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
d) Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan transaksi retur penjualan kedalam jurnal umum (atau jurnal retur penjualan) dan pencatatan berkurangnya piutang dan bertambahnya persediaan akibat retur penjualan dalam kartu piutang dan kartu persediaan. 2.
Dokumen yang Digunakan Dokumen penting yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah (Mulyadi, 2001: 231-232): a) Memo Kredit Memo kredit merupakan dokumen sumber sebagai dasar pencatatan transaksi retur penjualan kedalam kartu piutang dan jurnal umum atau jurnal retur penjualan. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi penjualan yang memberi perintah
kepada
fungsi
penerimaan
untuk
menerima
barang
yang
dikembalikan oleh pembeli. b) Laporan Penerimaan Barang Laporan penerimaan barang merupakan dokumen pendukung yang melampiri memo kredit. Dokumen ini dikeluarkan oleh Fungsi Penerimaan sebagai laporan telah diterima dan diperiksanya barang yang diterima dari pembeli. 3.
Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi retur penjualan adalah (Mulyadi, 2001: 232-234):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
a) Jurnal Umum atau Jurnal Retur Penjualan Pendapatan penjualan dan piutang dagang yang berkurang akibat dari transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal umum atau jika perusahaan menggunakan jurnal khusus, dicatat dalam jurnal retur penjualan. Harga pokok penjualan yang berkurang dan bertambahnya harga pokok persediaan produk jadi akibat transaksi retur penjualan dicatat dalam jurnal umum. b) Kartu Piutang Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang dalam transaksi retur penjualan digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang kepada debitur tertentu akibat dari transaksi tersebut. c) Kartu Persediaan Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu persediaan yang dalam transaksi penjualan digunakan untuk mencatat bertambahnya persediaan produk jadi akibat dari transaksi tersebut. d) Kartu Gudang Catatan ini diselenggarakan oleh bagian gudang untuk mencatat bertambahnya persediaan produk jadi akibat dari transaksi retur penjualan. 4.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Retur Penjualan Jaringan prosedur dalam sistem retur penjualan adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2001: 234-235):
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
a) Prosedur Pembuatan Memo Kredit Memo Kredit dibuat berdasarkan pemberitahuan retur penjualan dari pembeli, dalam prosedur ini fungsi penjualan membuat memo kredit yang memberikan perintah kepada fungsi penerimaan untuk menerima barang dari pembeli tersebut dan kepada fungsi akuntansi untuk mencatat pengurangan piutang kepada pembeli yang bersangkutan. b) Prosedur Penerimaan Barang Fungsi Penerimaan menerima barang dari pembeli berdasarkan perintah dalam memo kredit yang diterima dari Fungsi Penjualan. Fungsi penerimaan membuat laporan penerimaan barang berdasarkan transaksi tersebut untuk melampiri memo kredit yang dikirim ke Fungsi Akuntansi. c) Prosedur Pencatatan Retur Penjualan Prosedur ini menjelaskan berkurangnya transaksi piutang dagang dan pendapatan penjualan akibat dari transaksi retur penjualan dicatat oleh fungsi akuntansi kedalam jurnal umum atau jurnal retur penjualan dan kedalam buku pembantu piutang. Prosedur ini juga menjelaskan berkurangnya harga pokok penjualan dan bertambahnya harga pokok persediaan dicatat oleh Fungsi Akuntansi kedalam jurnal umum dan dalam buku pembantu persediaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
F. Pengertian Pengendalian Intern Laporan Commitee of Sponsoring Organizations (COSO) mendefinisikan pengendalian intern sebagai berikut: Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil suatu usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: 1. Keandalan pelaporan keuangan 2. Kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku 3. Efektivitas dan efisiensi operasi AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) menyatakan pengendalian intern adalah: Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan-ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang ditetapkan. Pengertian pengendalian intern menurut AICPA di atas maka, dapat diiktisarkan bahwa pengendalian intern dibagi dalam dua bagian yaitu: a) Pengendalian Akuntansi Pengendalian akuntansi meliputi prosedur organisasi dan semua cara serta prosedur terutama yang menyangkut atau berhubungan langsung dengan harta milik perusahaan dan dipercayainya catatan finansial. Pengendalian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
akuntansi meliputi pemberian wewenang otorisasi, pemisahan tugas antar tugas operasional dan tugas pencatatan serta pengawasan fisik atas kekayaan. b) Pengendalian Administrasi Pengendalian administrasi meliputi rencana organisasi, dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang mengarah kepada tindakan manajemen secara langsung berhubungan dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi dan menciptakan pengendalian akuntansi. Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong di patuhinya kebijakan manajemen. Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah: 1.
Menjaga kekayaan organisasi
2.
Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3.
Mendorong efisiensi
4.
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
G. Pengujian pengendalian Menurut Mulyadi & Kanaka (1998: 239) dalam melakukan Audit, auditor tidak mengumpulkan semua bukti untuk merumuskan pendapatnya, melainkan melakukan pengujian (test) terhadap karakteristik sebagian bukti untuk membuat kesimpulan
mengenai
karakteristik
seluruh
bukti.
Pengujian
terhadap
karakteristik sebagian bukti tersebut, auditor dapat menempuh empat cara, yaitu (Mulyadi & Kanaka, 1998: 239): 1. Mengambil sampel 100% Auditor dapat menggunakan 100% sampel dalam auditnya, yaitu dengan memeriksa misalnya semua faktur yang menyangkut penjualan lebih dari Rp400.000,00 apabila auditor menggunakan cara pemeriksaan ini, auditor memilih anggota sampel berdasarkan unsur penting atau kunci (jumlah rupiah penjualan di atas Rp400.000,00 dianggap penting untuk diperiksa oleh auditor). Hasil penelitian terhadap faktur tersebut bersifat konklusif, namun hanya untuk faktur penjualan yang diperiksa saja. Faktur penjualan yang berisi penjualan Rp400.000,00 atau kurang, auditor tidak dapat mengambil kesimpulan mengenai mutunya. 2. Melaksanakan judgement sampling Judgement Sampling adalah dengan memilih anggota sampel berdasarkan pertimbangannya, misalnya auditor memilih bulan Juni sampai dengan September sebagai periode pengujian dengan pertimbangan dalam bulan tersebut transaksi yang bersangkutan dengan penjualan kredit sangat tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
frekuensinya. Auditor memeriksa semua faktur penjualan yang dibuat dalam periode pengujian (test period) tersebut untuk mengetahui efektivitas struktur pengendalian intern terhadap transaksi penjualan. Pengambilan sample ini tidak dapat disebut dengan statistical sample karena hasil evaluasi terhadap anggota sample tidak dapat secara matematis diproyeksikan bagi anggota populasi yang tidak diperiksa, karena sampel yang diambil tidak mewakili anggota populasi (karena faktur penjualan yang dibuat diluar test period mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel). 3. Melakukan representative sampling Audit menggunakan representative sampling, yaitu dengan memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi. Cara ini membuat setiap anggota populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel tidak dilakukan secara matematis, maka representative sampling tidak dapat disebut sebagai statistical sample. 4. Melakukan statistical sample Penggunaan statistical sample adalah dengan memilih anggota sampel secara acak dari seluruh anggota populasi, dan menganalisis hasil pemeriksaan terhadap anggota sampel secara matematis. Cara ini mengakibatkan apabila ada dua orang atau lebih auditor menggunakan parameter yang sama dalam pengambilan sampel dengan statistical sample ini maka semua auditor tersebut akan menghasilkan konklusi yang tidak berbeda secara statistik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Statistical sample akan menjamin objektivitas hasil evaluasi terhadap objek yang diperiksa. Statistical sampling dibagi menjadi dua, yaitu: a. Variable sampling Variable sampling digunakan terutama untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam rekening (dalam pengujian substantif) b. Attribute sampling atau proportional sampling digunakan terutama
untuk
menguji efektivitas struktur pengendalian intern (dalam pengujian pengendalian). Tiga model Attribute Sampling, yaitu: 1) Fixed Sample-Size Attribute Sampling Pengambilan sampel dengan model ini ditujukan untuk memperkirakan prosentase terjadinya mutu tertentu dalam suatu populasi. Model ini digunakan terutama jika auditor memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan atau kesalahan terhadap unsur sistem pengendalian intern. 2) Stop-or-Go Sampling Model ini dapat mencegah auditor dari pengambilan sampel yang terlalu banyak yaitu dengan cara menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi sangat kecil. 3) Discovery Sampling Metode ini digunakan jika diperkirakan tingkat kesalahan dalam populasi sebesar nol atau mendekati nol. Model ini dipakai oleh auditor untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
menemukan
kecurangan,
pelanggaran
serius
pengendalian intern dan ketidak beresan lainnya.
dari
unsur
24
struktur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus ini merupakan penelitian terhadap objek tertentu dengan mengumpulkan data dari berbagai pihak yang terkait dengan penelitian, kemudian data diolah dan dievaluasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada PTP. Nusantara (X) Pabrik Gula Meritjan Jalan Merbabu Kec. Mojoroto – Kediri. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013.
C. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek yang akan diteliti adalah sistem pengendalian intern persediaan produk jadi dan fungsi-fungsi terkait.
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah Fungsi Penjualan, Fungsi Administrasi, Fungsi Gudang, Fungsi Pengiriman dan Penerimaan, Fungsi Keuangan dan karyawan lain yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan produk jadi.
D. Data yang dikumpulkan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: 1. Gambaran Umum Perusahaan 2. Struktur Organisasi 3. Deskripsi Jabatan 4. Kartu Gudang 5. Surat Pesanan 6. Surat Penyerahan Barang Jadi ke Gudang 7. Laporan Penukaran Barang 8. Surat Pengiriman Barang 9. Prosedur dan flowchart sistem penyerahan barang jadi ke Gudang 10. Prosedur dan flowchart sistem penjualan 11. Prosedur dan flowchart sistem retur penjualan
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada operasi perusahaan. Pengamatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
dilakukan untuk mengetahui keadaan perusahaan secara langsung dan untuk mengetahui sistem pengendalian intern persediaan produk jadi perusahaan. Penulis akan mengamati bagaimana sistematika yang harus dilakukan pada saat terjadi pemesanan barang, pengamatan dimulai dari saat pelanggan melakukan pemesanan ke bagian pemesanan, kemudian bagian pemesanan memberitahu bagian penjualan sampai dengan barang dikirimkan ke alamat pelanggan. 2.
Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pihak yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berkaitan dengan sistem persediaan produk jadi, misalnya Bagian Penjualan, Bagian Gudang, Bagian Pengiriman dan Penerimaan. Penulis akan melakukan wawancara ke Bagian Pengiriman untuk mengetahui pada saat akan mengirimkan barang apakah diperlukan otorisasi dari Bagian Gudang dan Bagian Penjualan.
3.
Kuesioner Kuesioner dilakukan dengan menyusun daftar secara tertulis tentang permasalahan yang diteliti, yakni mengenai pengendalian intern persediaan barang jadi.
4.
Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memperoleh dokumen atau arsip perusahaan yang mencakup data berbentuk tulisan atau
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
gambar. Pendokumentasian dilakukan pada data yang berhubungan semua transaksi yang dilakukan dalam perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan sistem persediaan produk jadi. Penulis akan mengumpulkan data berupa Surat Pesanan pelanggan, Surat Pesanan yang telah diotorisasi Bagian Pemesanan sampai dengan Surat Pengiriman
yang
diotorisasi
Bagian Pemesanan, Bagian Penjualan, Bagian Gudang dan Bagian Pengiriman.
F.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data ini memberikan gambaran tentang rencana kegiatan penelitian yang akan dijalankan. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mencari jawaban atas pertanyaan rumusan masalah. Teknik analisis data dari penelitian ini meliputi: 1.
Analisis Deskriptif a.
Mendeskripsikan sistem pengendalian intern persediaan produk jadi yang telah ada dalam perusahaan.
b.
Menilai sistem pengendalian intern persediaan produk jadi perusahaan.
Penilaian
tersebut
dilakukan
dengan
cara
membandingkan unsur sistem pengendalian intern di perusahaan dengan teori. Penilaian tersebut dilihat dari teori menurut COSO, mencakup lingkungan pengendalian, penentuan risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pengawasan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 3.1 Unsur-unsur Pengendalian Intern COSO No. Keterangan Ada/tidak 1. Lingkungan Pengendalian: Integritas dan Nilai Etika Komitmen pada Kompetensi Filosofis Manajemen dan Gaya Operasi Struktur Organisasi Penetapan Organisasi dan Pertanggungjawaban Kebijakan dan Prosedur SDM Komite Audit dan Dewan Direksi 2. Penilaian Risiko Perumusan Tujuan secara Keseluruhan Perumusan Tujuan Instansi pada tingkat kegiatan Identifikasi Risiko Analisis Risiko Mengelola Risiko 3. Aktivitas Pengendalian Review pencapaian kinerja utama Instansi Pemerintah oleh jajaran pimpinan Instansi Pemerintah yang bersangkutan Pembinaan SDM untuk mencapai hasil yang diharapkan Pemrosesan Informasi Pengendalian fisik aset rawan untuk menjaga dan mengamankan aset yang rawan Penetapan dan pemantauan indicator dan ukuran kinerja Pemisahan tugas dan tanggung jawab penting di antara pegawai yang berbeda Pelaksanaan transaksi dan kejadian berdasarkan otorisasi dan dilaksanakan oleh pengawas yang layak Pencatatan transaksi dan kejadian penting lainnya diklasifikasikan dan dicatat secara layak Pembatasan akses dan pertanggungjawaban atas sumber daya dan pertanggungjawaban atas penyimpangan ditetapkan Pengendalian intern dan semua transaksi dan kejadian penting lainnya didokumentasikan dengan jelas 4. Informasi dan Komunikasi Informasi Komunikasi 5. Pengawasan Pengawasan kegiatan yang sedang berjalan Evaluasi yang terpisah Tindak Lanjut atas Temuan Audit Sumber: Sawyer 2005: 166
29
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
30
Melakukan pengujian pengendalian. Pengujian pengendalian dalam penelitian ini menggunakan attribute sampling yaitu model stop-or-go decission sampling. Langkah-langkah dalam pengujian kepatuhan ini adalah sebagai berikut: a. Penentuan attribute 1) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional, yaitu: a)
Otorisasi pada surat penyerahan barang jadi ke gudang oleh Fungsi Produksi dan Fungsi Gudang
b) Otorisasi surat pesanan oleh Fungsi Penjualan dan Fungsi Administrasi. c)
Otorisasi surat pengiriman barang oleh Fungsi Gudang, Fungsi Penjualan dan Fungsi Pengiriman
d) Otorisasi laporan penukaran barang oleh Fungsi Pengiriman dan Penerimaan dan Fungsi Gudang 2) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi sistem wewenang dan prosedur pencatatan, yaitu: a)
Adanya otorisasi laporan penyerahan barang jadi ke gudang oleh Fungsi Produksi dan Fungsi Gudang
b) Adanya otorisasi surat pesanan oleh Fungsi Penjualan dan Fungsi Administrasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c)
31
Adanya otorisasi surat pengiriman barang oleh Fungsi Gudang, Fungsi Penjualan dan Fungsi Pengiriman.
d)
Adanya otorisasi laporan penukaran barang oleh Fungsi Pengiriman dan Penerimaan dan Fungsi Gudang
e)
Kelengkapan dan kesesuaian
surat
pesanan
dengan dokumen
pendukung yaitu catatan transaksi penjualan. f)
Kelengkapan dan kesesuaian surat penyerahan barang jadi ke gudang dengan dokumen pendukung yaitu kartu gudang.
g)
Kelengkapan dan kesesuaian laporan penukaran barang dengan dokumen pendukung yaitu kartu gudang.
3) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam perusahaan, yaitu: a)
Kelengkapan cap tanda bukti terkirim pada surat pengiriman barang oleh bagian pengiriman.
b)
Tanda tangan pihak penerima barang pada surat pengiriman barang
c)
Tanda tangan pembeli pada surat pesana
d)
Tanda tangan pembeli atau pihak yang menukarkan barang pada laporan penukaran barang
4) Attribute yang digunakan untuk mengevaluasi mutu karyawan, yaitu: Kebenaran perhitungan dalam laporan penyerahan barang jadi ke gudang, surat pesanan, surat pengiriman barang dan laporan penukaran barang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b.
32
Penentuan populasi Populasi dari penelitian ini adalah surat penyerahan barang jadi ke gudang, surat pesanan, surat pengiriman barang, dan laporan penukaran barang selama periode awal Januari sampai Desember 2012.
c.
Penentuan Besarnya Sampel Penelitian ini menggunakan stop-or-go sampling, dalam stop-or-go sampling jika auditor tidak menemukan adanya penyimpangan atau menemukan jumlah penyimpangan tertentu yang telah ditetapkan maka ia dapat menghentikan pengambilan sampelnya. Metode stop-or-go sampling memiliki prosedur-prosedur sebagai berikut (Mulyadi & Kanaka, 1998: 250-256): 1) Tentukan desired upper precision limit (DUPL) dan tingkat keandalannya. Pada tahap ini auditor menentukan tingkat keandalan yang akan dipilih dan tingkat kesalahan yang masih dapat diterima. Tabel yang tersedia dalam stop-or-go sampling ini menyarankan auditor memilih tingkat keyakinan 90%, 95% atau 97,5%. Tabel besarnya minimum untuk pengujian pengendalian dapat dilihat pada tabel 3.2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Tabel 3.2 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian (Zero Expected Occurances). Acceptable Upper Precission Limit (%) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Sample Size Based on Confidence Level 90% 24 27 30 35 40 48 60 80 120 240
95% 30 34 38 43 50 60 75 100 150 300
97,50% 37 42 47 53 62 74 93 124 185 37
Sumber: Mulyadi & Kanaka (1998: 252)
Perhatian: Jika kepercayaan terhadap pengendalian intern cukup besar, umumnya disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 90% dan tidak menggunakan acceptable precission limit lebih besar dari 5%.
2) Gunakan tabel besarnya sampel minimum untuk Pengujian Pengendalian guna menentukan sampel pertama yang harus diambil. Setelah confidence level dan DUPL ditentukan, langkah yang berikutnya yaitu menentukan besarnya sampel minimum yang harus diambil auditor dengan bantuan tabel besarnya minimum untuk pengujian pengendalian (tabel 3.2).
Menurut
Mulyadi & Kanaka (1998: 254) pada tabel 3.2, jika sistem pengendalian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
intern klien baik, maka disarankan untuk tidak menggunakan tingkat keandalan kurang dari 95% dan menggunakan DUPL lebih dari 5%. Pada umumnya dalam pengujian kepatuhan auditor tidak pernah memilih besarnya sampel kurang dari 60. 3) Buat tabel stop-or-go decision. Setelah besarnya sampel minimum ditentukan, langkah selanjutnya yaitu membuat tabel stop-or-go decision. Dalam tabel stop-or-go decision tersebut auditor akan mengambil sampel sampai empat kali. Umumnya dalam mengulang tabel stop-or-go decision auditor jarang merencanakan pengambilan sampel lebih dari tiga kali.
Tabel 3.3 Stop-or-go decission Langkah Besarnya sampel kekuantitatif yang digunakan
Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi =
1 2 3 4 5
0 1 2 3 kesimpulan bahwa
60 96 126 156 Mengambil
Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi = 1 2 3 4 SPI Perusahaan
Lanjut ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar
4 4 4 4 Tidak efektif
Sumber: (Mulyadi & Kanaka, 1998: 254)
4) Setelah sampel diperiksa maka dapat dievaluasi menggunakan dasar tabel stop-or-go decision, sehingga tingkat efektivitas sistem pengendalian intern perusahaaan dapat diketahui.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
Berikut akan diuraikan cara penyusunan tabel Stop-or-go decision. Langkah– langkahnya adalah (Mulyadi & Kanaka, 1998: 256-260): a) Langkah pertama auditor menentukan besarnya sampel minimum menggunakan tabel 3.2. Setelah diambil 60 sampel lalu diperiksa sesuai attribute, apabila tidak ditemukan kesalahan atau sama dengan 0 (Achieved upper precission limit = DUPL) maka pengambilan sampel dihentikan dengan mengambil kesimpulan bahwa Sistem Pengendalian Intern yang diperiksa efektif. Pada tingkat kesalahan = 0, maka AUPL dihitung dengan rumus : AUPL=
Menurut tabel 3.4, Confidence Level Factor
pada R = 95% dan
kesalahan sama dengan 0 adalah 3, maka AUPL = 3/60 = 5%. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0, DUPL = AUPL, dapat disimpulkan bahwa unsur pengendalian intern adalah baik.
Tabel 3.4 Attribute sampling table for determining stop-or-go sample size and upper precissionlimit of population occurance rate based on sample result. Sample Size Based on Confidence Level
0 1 2 3 4
90% 2,4 3,9 5,4 6,7 8,6
Sumber: Mulyadi & Kanaka (1998: 255)
95% 3,0 4,8 6,3 7,8 9,2
97,5% 3,7 5,6 7,38 8,8 10,3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
5) Jika kesalahan ditentukan sama dengan 1, maka confidence level factor pada R % = 95 adalah sebesar 4,8. Sesuai tabel di atas dengan R = 95% dan DUPL = 5%, maka Confidence Level Factor (CLF) tingkat kesalahan sama dengan 1 adalah sebesar 4,8.
AUPL = = 4,8 / 60 = 8%
Ini berarti Achieved Upper Precission Limit (AUPL) melebihi DUPL yang ditetapkan sebesar 5%, karena AUPL > DUPL (8% > 5%) auditor perlu melanjutkan pemeriksaan dengan mengambil sampel tambahan dengan rumus: Sample Size =
= 4,8 / 5%
= 96 lembar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Dari perhitungan diatas maka penulis perlu menambah sampel sejumlah 36 lembar, sesuai dengan tabel stop-or-go decission penulis melanjutkan pemeriksaan ke langkah kedua dan melakukan pengujian kembali terhadap atribut dari 36 sampel tambahan tersebut. 6) Jika dalam pemeriksaan terhadap attribute 96 anggota sampel pada langkah kedua tersebut auditor menemukan dua kesalahan atau penyimpangan, maka auditor akan mengambil 30 sampel tambahan sehingga pada langkah ketiga ini jumlah sampel kumulatif menjadi 126. Jika dari 126 sampel tersebut hanya ada dua kesalahan, maka AUPL = 6,3 / 126 = 5%, berarti dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern adalah efektif dan auditor akan menghentikan pengambilan sampelnya karena AUPL = DUPL. Tetapi jika dari 126 sampel tersebut auditor menemukan tiga kesalahan, maka AUPL menjadi sebesar 6,19% (7,8 / 126). Keadaan seperti ini auditor memerlukan tambahan sampel menjadi 156 (7,8 / 5%) dan pindah ke langkah keempat. 7) Jika dari 156 sampel ini hanya dijumpai tiga kesalahan, maka AUPL = 7,8 / 156 = 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern adalah efektif dan auditor akan menghentikan pengambilan sampelnya, karena AUPL = DUPL. Namun jika dari 156 sampel tersebut auditor menemukan empat kesalahan, maka AUPL menjadi sebesar 5,9% (9,2 / 156). Dalam keadaan ini auditor beralih kelangkah kelima, yaitu mengambil kesimpulan bahwa unsur sistem pengendalian intern yang diperiksa tidak dapat dipercaya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
d.
38
Pemilihan anggota sampel Populasi yang diambil secara random sebanyak 60 sampel.
e.
Pemeriksaan terhadap atribut Apabila dari 60 sampel yang diambil tidak terdapat kesalahan atau kesalahan sama dengan 0, maka Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan perusahaan sudah efektif.
f.
Evaluasi Hasil Pemeriksaan Hasil penelitian tersebut apabila kesalahan lebih kecil dari satu atau sama dengan tingkat kesalahan maksimum, populasi dapat diterima, dengan demikian Sistem Pengendalian Intern dapat dikatakan efektif dan memadai. Hasil kesalahan yang ditetapkan melebihi dari tingkat kesalahan maksimum yang diterapkan, maka harus dilanjutkan kelangkah selanjutnya. Langkahlangkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah: 1)
Tentukan desired upper precission limit (DUPL) dan tingkat keandalan
2)
Gunakan tabel besarnya
sampling
minimum untuk Pengujian
Kepatuhan guna menentukan sampel pertama yang harus diambil 3)
Buat tabel stop-or-go decision
4)
Mengevaluasi pengujian kepatuhan untuk menilai efektivitas Sistem Pengendalian Intern sistem akuntansi persediaan produk jadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Meritjan didirikan tahun 1993 oleh Nederland Indische Landbouw Maatshaapl (NILM ), dan berproduksi hingga tahun 1935. Pada tahun tersebut PG Meritjan ditutup karena meletusnya Perang Dunia II kemudian dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1945 PG Meritjan diduduki oleh Jepang dan digunakan sebagai pabrik senjata. Pada 1945 sampai dengan tahun 1946 perusahaan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama sebagai pabrik senjata dan yang kedua merupakan perkebunan tebu. Perkebunan tebu tersebut diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Gula Negara (BPPGN) dan tebunya digiling di PG Pesantren. Pada tahun 1948 PG Meritjan diambil alih oleh Belanda sampai dengan tahun 1957. Tanggal 9 Desember 1957 sesuai SK Penguasa Militer / Menteri Pertanian No.1042/ PRT/ 1957, semua perusahaan diambil alih oleh pemerintah RI dibawah suatu badan yaitu Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) baru, yang berkedudukan di setiap Daerah Swantara Tingkat I. Pada tahun 1959 diadakan pembagian pra unit dan PG Meritjan termasuk dalam Pra Unit Gula A. Berdasarkan Prosedur Percobaan No. 166 / 1961 tanggal 26 April 1961, bentuk pra unit digabung dan dihapuskan menjadi bentuk kesatuan dan PG Meritjan termasuk dalam kesatuan Jawa Timur II. Prosedur Percobaan No. 1 tahun 1963 39
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
menyatakan bahwa PG Meritjan dikuasai oleh Badan Perusahaan UmumPerusahaan Negara (BPU-PPN) yang berkedudukan di Surabaya hal ini berlangsung hingga tahun 1963, dan menurut Prosedur Percobaan No. 13 / 1968 bentuk Badan Perusahaan Umum (BPU) dihapuskan kemudian PG Meritjan tidak lagi dibawah BPU-PPN. Pertengahan tahun 1968, menurut Prosedur Perusahaan (PNP) dimana PG Meritjan termasuk dalam PNP XXI yang berkedudukan di Surabaya dan Badan Hukum beralih pada Direksi PNP XXI digabung dengan PNP XXII dalam bentuk perseroan yaitu PT Perkebunan XXI-XXII (Persero) yang berkedudukan di Surabaya. Akta yang dibuat di depan Notaris Imas Fatimah, SH Jakarta No. 109-13 / 8-1984 mengalami perubahan sesuai Surat Keputusan No. 41-8 / 3-1985 disebut Perkebunan XXI-XXII (Persero) dengan Badan Hukumnya berada pada kantor Direksi PT Perkebunan XXI-XXII (Persero) di Jalan Jembatan Merah 3-9 Surabaya. Tahun 1996 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.15 / 1996-14-1996, PT Perkebunan XXI-XXII (Persero) dibubarkan dan dilebur menjadi Perkebunan Nusantara (PTPN) X (Persero) dengan kantor pusat yang beralamat di Jalan Jembatan Merah 3-9 Surabaya dan PG Meritjan merupakan suatu Strategi Bisnis Unit (SBU) gula. PTPN X (Persero) sampai sekarang membawahi 12 Pabrik Gula, 3 rumah sakit, 2 kebun tembakau dan 1 pabrik karung plastik, diantaranya adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
PG. Krian, Sidoarjo (non aktif)
2.
PG. Krembong, Sidoarjo
3.
PG. Toelangan, Sidoarjo
4.
PG. Watoetoelis, Sidoarjo
5.
PG. Gempolkerep, Mojokerto
6.
PG. Tjoekir, Jombang
7.
PG. Lestari, Kertosono
8.
PG. Djembang Baru, Jombang
9.
PG. Meritjan, Kediri
41
10. PG. Pesantren Baru, Kediri 11. PG. Ngadirejo, Kediri 12. PG. Modjopanggung, Tulungagung 13. PG. Gatoel, Mojokerto 14. RS. Toeloeng Redjo, Kediri 15. RS. Jember Klinik, Jember 16. Kebun Tembakau Jember 17. Kebun Tembakau Klaten 18. Pabrik Karung Pecangann, Jepara
B. Bentuk Badan Usaha Pabrik Gula Meritjan Kediri merupakan perusahaan yang bertumpu pada sektor BUMN yang berkedudukan di bawah PTPN X (Persero), berada di bawah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
naungan Menteri Pertanian sedangkan dalam hal pendanaan berada di bawah Menteri Keuangan. Seluruh pendapatan yang diperoleh Pabrik Gula Meritjan Kediri diserahkan kepada PTPN X (Persero) yang berada di Surabaya kemudian PTPN X (Persero) apabila akan dikeluarkan biaya operasional maka dilakukan melalui Permintaan Modal Kerja (PMK) yang dibuat berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
tiap bulan dengan disetujui oleh dewan direksi terlebih
dahulu dengan demikian Badan Usaha dari Pabrik Gula Meritjan Kediri adalah PT (Persero) sedangkan badan hukumnya berada di bawah Direksi PTPN X (Persero) yang berkedudukan di Jalan Jembatan Merah No. 3-9 Surabaya.
C. Lokasi Perusahaan Pabrik Gula Meritjan Kediri berlokasi diantara Kertosono-Kediri yaitu 5 km sebelah utara kota Kediri dan tepatnya terletak di Desa Merican Kec.Mojoroto Kota Kediri. PG. Meritjan dibatasi oleh: Sebelah Utara
: Desa Meritjan
Sebelah Timur
: Desa Jabon
Sebelah Selatan
: Sungai Brantas
Sebelah Barat
: Desa Merican
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Daerah penanaman tebu di wilayah Kabupaten/Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk. Penyediaan air bersih untuk memenuhi keperluan air untuk katel dan proses diambil dari air sumur bor sedangkan pendinginan diambil dari air sungai.
D. Organisasi 1. Struktur Organisasi Pemenuhan tugas dan tanggung jawab antara yang satu dengan yang lainnya maka diperlukan suatu organisasi yang jelas. Struktur organisasi PG. Meritjan Kediri berbentuk garis / lini, maksudnya pimpinan langsung memberikan wewenangnya kepada bawahannya. Struktur organisasinya seperti pada gambar berikut ini:
ADMINISTRATUR Ir. H. Dwi Sukmo Endro Santoso
IV C / 00
Kabag
Kabag
Kabag
Kabag
Kabag
Tanaman
Instalasi
Pengolahan
Quality Control
A.K & U
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 Sumber: PG. Meritjan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Kabag Tanaman Ir.H. Bambang Hari Nugroho
SKK Budidaya
SKK Perencana Produksi Tolok Agus R.
IIIC/01
Chozin Asrori
SKK Budidaya dan TS IIIC/04
Basuki
IVA/04
WIL. I
SKW Kompos + Bibit
Ir. Usman
IVA/05
IIIA/01
Chandra Sukmana
H. Sunyoto S. P.
WIL. III
IIIA/00
Sunaryadi
WIL. II Juni Yanto
SKK Tebang Angkut
IIIB/01
WIL. IV IIIB/01
Martinus Surya
IIIA/00
WIL. V M. Syaifudin
IIIB/00
WIL. V + VII Wulyadi
IIIB/06
WIL. TS Soleman
IIIB/01
Karyawan Pelaksana Bagian Tanaman & Tebang Angkut
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 (lanjutan) Sumber: PG. Meritjan
IIID/00
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kabag INSTALASI Moh. Arif Effendi
IVB/00
Kabag PENGOLAHAN Djianto S.P.
RC ST BESALI & HALAMAN
Marsis Bintoro
IIIB/04
IIIB/00
Kepala QUALITY CONTROL Ir.H.Gatot Soebijakto
Ajunt FC
Kukuh Saputro
RC Sentral Listrik Aries Fadillah,ST.
IVA/00
45
IVA/10
RC Bahan Olahan
IIIC/00
Nyani
IIIA/01
RC Penguapan Suyoko
RC ST Ketel
IIIB/04
RC Masakan
Hafidz Sriagam
IIIA/00
RC ST Gilingan Gatot Supriono
Dwiono Agoeng
IIIA/03
RC Pemurnian Nira IIIB/00
Dadang Dwi S.
Kendaraan
IIIA/01
RC ST Puteran
Agus Ngurah S.
IIIA/03
Elsony
IIIA/01
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Karyawan Pelaksana
Bagian Instalasi
Bagian Pengolahan
Bagian Quality Control
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 (lanjutan) Sumber: PG. Meritjan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kabag AK & U Ariyadi B
IIIC/11
Perencanaan Pengawasan Andrianus Seng
IIID/00
HAK / UMUM Hj. Bilina Z.
Pembukuan / KVA Sugiyanto, SE.
IIIB/01
PENGIRIMAN Cahyo Laksmono
Sekum / Pengadaan M. Cholron Syakur
IIIA/00
POLIKLINIK
IIIA/04
TU HASIL dan TIMBANGAN Mat Choirul
IIID/10
KEAMANAN
IIIA/00
Gudang Material Suko Harsono
IIIB/05
Karyawan Pelaksana Bagian AK & U
Gambar 4.4 Struktur Organisasi PG. Meritjan Th. 2012 (lanjutan)
Sumber: PG. Meritjan
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
47
Uraian Jabatan dan Tugas Pokoknya a.
Administratur Tugas pokok adalah memimpin dan mengawasi pabrik yang ditangani oleh masing-masing kepala bagian secara langsung. Administratur
adalah pimpinan tertinggi dalam suatu pabrik dan
bertanggung jawab penuh terhadap pabrik baik keluar maupun kedalam menyangkut semua kegiatan masalah di pabrik beserta isinya. Tugas sebagai pimpinan antara lain: 1) Membuat dan melaksanakan rencana secara terperinci sesuai dengan rencana kerja, baik rencana jangka pendek maupun rencana jangka panjang yang pelaksanaannya dengan kepala bagian 2) Memelihara dan mempertahankan mutu dari tiap-tiap pelaksanaan tugas, efektivitas pabrik dan penggunaan tiap daya secara produktif 3) Memeriksa secara teratur pelaksanaan pekerjaan dan bagian tiap pekerjaan, memberikan bimbingan serta petunjuk dalam mencapai standar yang telah ditentukan 4) Mengurus dan berusaha agar semua kekayaan dan semua fasilitas perusahaan dijaga sebagaimana mestinya. b.
Kepala Bagian (Kabag) Tanaman Tugasnya adalah menetapkan dan memberikan atau menyusun luas tanaman serta mendaftar areal tebu yang akan digiling, membuat rencana kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
operasi tanaman, merumuskan strategi peningkatan mutu dan bertanggung jawab secara langsung kepada Administratur dalam bidang tanaman. Kabag Tanaman dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh: 1) Sinder Kebun Kepala (SKK) Tanaman bertugas membeli bibit dan pupuk 2) Sinder Kebun Wilayah (SKW) Tanaman bertugas membantu SKK Tanaman baik dalam membeli bibit dan pupuk juga menjaganya 3) Sinder Kebun Kepala (SKK) Laporan bertugas membuat SKK Laporan 4) Sinder Kebun Wilayah (SKW) Laporan bertugas membuat SKK Laporan 5) SKK Riset dan Pengembangan (Risbang) bertugas mengawasi penelitian 6) Risbang dan Mekanisme bertugas melaksanakan percobaan sampai mendapat bibit yang cocok 7) SKK Tebang dan Angkut bertugas menjaga jalannya penebangan dan pengangkutan tebu dari lahan ke gudang 8) Para Sinder Tebang adalah buruh yang melakukan penebangan tebu 9) Karyawan Pelaksana Bagian Tanaman bertugas melaksanakan tugas di bagian tanaman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c.
49
Kepala Bagian (Kabag) Instalasi Tugasnya adalah melaksanakan pemeliharaan pada saat masa giling maupun diluar masa giling dan menyusun rencana instalasi serta mengadakan kerjasama dengan bidang pengolahan khususnya penanganan mesin untuk memproses nira menjadi gula. Kabag Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: 1) Responsibility Center (RC) Stasiun Ketel bertugas memeriksa keadaan ketel agar proses berjalan lancar 2) RC Stasiun Giling bertugas memeriksa keadaan gilingan pada waktu proses produksi 3) RC Pabrik Tengah bertugas memeriksa keadaan mesin ditengah agar proses tetap berlangsung 4) RC Pabrik Belakang bertugas memeriksa keadaan hasil gula 5) RC Bangunan bertugas memeriksa keadaan bangunan 6) RC Central Listrik bertugas memeriksa listrik yang akan digunakan dan setelah dipakai 7) Remise bertugas memeriksa kadar gula hasil proses produksi agar memenuhi standar 8) Bengkel
dan
kendaraan
bertugas
memeriksa
kendaraan
inventaris
perusahaan 9) Riset dan Pengembangan (Risbang) Instalasi bertugas mendata hasil yang didapat dari proses produksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
10) Karyawan pelaksana Bagian Instalasi bertugas melaksanakan tugas-tugas di bagian Instalasi d.
Kabag Pengolahan / Pabrikasi Tugasnya adalah membuat suatu rencana anggaran pabrikasi dan produksi yang disesuaikan dengan jumlah luas tanaman dan mengolah tebu hingga menjadi gula sesuai standar mutu serta kerjasama dengan bagian teknik dalam proses pengolahan tebu menjadi gula. Kabag Pengolahan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: 1) Adiunt. Kabag Pengolahan bertugas menggantikan kabag pegolahan bila berhalangan 2) Para Chemiker bertugas mencampur bahan-bahan kimia agar gula sesuai dengan remise 3) Operasional Pabrikasi bertugas mengawasi keadaan jalannya proses produksi 4) Pengurus Gudang Gula bertugas mendata gula yang masuk dan keluar gudang 5) Riset dan Pengembangan bertugas melaksanakan pengembangan bagi karyawan gudang 6) Karyawan Pelaksana Bagian Pengolahan bertugas melaksanakan pengolahan tebu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
51
Kabag Administrator Keuangan dan Umum Kepala Bagian A.K.U. (Administrasi Keuangan dan Umum) bertugas membantu Administratur dalam hal: 1) Pengadaan sumber dana 2) Pengendalian realisasi keuangan 3) Melaksanakan sistem sesuai prosedur dan administrasi dengan benar Kepala Bagian A.K.U. berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas masuk dan keluar (disetujui), otorisasi atas dokumen persetujuan pemberian kredit dan dokumen-dokumen yang menjadi tanggung jawabnya di bagian Administrasi Keuangan dan Umum. Kabag A.K.U. dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: a) RC Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) / SDM 1) Personalia, tugasnya meliputi: (a) Perencanaan tenaga kerja (merencanakan) jumlah kebutuhan tenaga kerja sampai dengan recruitment (b) Pemeliharaan TK mulai dari recruitment sampai dengan pensiun (c) Mendata jumlah karyawan dan golongan serta upah 2) Keamanan bertugas menjaga keamanan perusahaan 3) Poliklinik bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada karyawan perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
b) RC Pembukuan / Akuntansi, aktivitasnya meliputi: 1) Mengumpulkan data keuangan yang berupa bukti kas / bank dan bukti memorial 2) Membukukan bukti kas, bank dan memorial ke dalam buku besar dan buku tambahan 3) Membuat Laporan Neraca Sisa Berwenang untuk memberikan otorisasi pada bukti kas masuk dan keluar (diterima) dan memberikan otorisasi atas bukti kas masuk dan keluar (sebagai pembuat dokumen), otorisasi atas laporan produksi gula, otorisasi atas dokumen persetujuan pemberian kredit. c)
RC Perencanaan RC Perencanaan bertugas membuat rencana kebijakan keuangan perusahaan. Berwenang untuk membuat RKAP dan mengotorisasinya, memberikan otorisasi bukti kas masuk dan keluar (diperiksa) atas dokumen persetujuan pemberian kredit.
d) RC Sekretariat dan Umum, tugasnya meliputi: 1) Menangani surat masuk dan surat keluar 2) Mendistribusikan surat masuk dan keluar kepada pihak yang bersangkutan 3) Pengarsipan surat-surat, formulir, dokumen, SP / SPK kontrak dan berita acara 4) Menyediakan alat tulis dan barang cetakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
5) Pelayanan pemakaian alat tulis dan barang cetakan 6) Pelayanan terhadap tamu perusahaan baik intern maupun ekstern 7) Pelayanan bon pemakaian kendaraan umum 8) Pembayaran rekening telepon dan listrik 9) Mengurus perpajakan, asuransi dan retribusi pemakaian air injeksi dan air bawah tanah 10) Menginventaris asset perusahaan (tanah, bangunan, mesin dan kendaraan) 11) Mengurus Perizinan Agraria, Usaha dan Keramaian 12) Pemeliharaan Rumah Tangga Perusahaan dan Alat Kantor Berwenang memberikan otorisasi (disetujui) pada bon gudang e) Karyawan Pelaksana Bagian Keuangan dan Tata Usaha Bertugas melaksanakan pekerjaan di bidang keuangan dan tata usaha 3.
Peranan Organisasi Peranan organisasi antara lain sebagai berikut: 1) Merupakan salah satu fungsi manajemen 2) Untuk membagi tugas karyawan yang dapat berhubungan secara vertical dan horizontal sehingga dapat mengelola perusahaan dengan baik 3) Sebagai alat bantu untuk menjelaskan apa yang menjadi tanggung jawab dan wewenang karyawan tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
Pimpinan tertinggi di PG Meritjan Kediri adalah Administratur dan membawahi langsung empat kepala bagian: 1) Kepala Bagian Tanaman 2) Kepala Bagian Instalasi 3) Kepala Bagian Pengolahan 4) Kepala Bagian A.K.U (Administrasi Keuangan dan Umum) Kepala bagian ini dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Administratur dan Administratur bertanggung jawab kepada Direksi PTP (X) Persero. Administratur bertugas memimpin pabrik dan bertanggung jawab terhadap kegiatan pabrik dan semuanya harus dilaporkan kepada Direksi PTP (X) Persero. Kepala bagian Tanaman bertugas membantu Administratur untuk menyiapkan lahan dan bahan baku, dimana dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh RC (Responsibility Center) dan para sinder. Kepala Bagian Instalasi bertugas menyiapkan, bertanggung jawab terhadap mesin dan peralatan dalam hal ini dibantu oleh RC (Responsibility Center) dan para masinis. Kepala Bagian Pengolahan bertugas membantu Administratur untuk melakukan proses pengolahan gula serta menyiapkan hasil produksi dimana kepala pengolahan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh ahli gula. Kepala bagian A.K.U bertugas membantu bagian administrasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan tata usaha dan pengendalian keuangan dan tugasnya dibantu oleh para RC.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
55
Personalia Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja Operasi pabrik gula tidak selalu penuh dalam masa tahun produksi gula, tetapi hanya beberapa bulan saja yaitu bulan Mei sampai bulan November. Pabrik gula memiliki istilah masa giling yaitu pada saat pabrik memproduksi gula dan dimana gula pada saat libur giling merupakan kesempatan untuk mereparasi (overhaul) peralatan-peralatan dan mesin pabrik. Tenaga kerja di PG Meritjan terdiri dari: a. Karyawan tetap b. Karyawan kampanye c. Karyawan borongan Karyawan tetap adalah karyawan yang harus bekerja dalam masa giling maupun diluar masa giling. Karyawan kampanye atau karyawan musiman adalah karyawan pabrik yang harus bekerja pada musim-musim tertentu atau musim giling. Karyawan borongan adalah karyawan yang bekerja pada saat tertentu yaitu apabila pabrik memerlukan dan sistemnya tidak terikat oleh pabrik, yang mana pengupahannya didasarkan atas kuanta (jumlah) jam. Karyawan kampanye adalah karyawan borongan tidak menerima gula icip-icip dan pengobatan dari perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Karyawan musiman dibagi menjadi: a.
Pekerja borongan tanaman Pekerja ini melaksanakan pekerjaan mulai permulaan dan persiapan tanam, pemeliharaan sampai tebu layak ditebang
b.
Pekerja penebang Pekerja ini melaksanakan pekerjaan sejak tebu ditebang sampai tebu diangkat di atas alat pengangkut. Pekerja kampanye lain yaitu pekerja yang bekerja disekitar emplasemen, tenaga pembersih tebu dan yang melaksanakan pekerjaan pada musim giling saja, mulai dari tenaga penggiling sampai tenaga pengepak. Jumlah keseluruhan karyawan PG. Meritjan Kediri sampai dengan Desember 2012 adalah 914 orang. Secara rinci jumlah karyawan dijelaskan pada tabel :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
TABEL 4.1 Jumlah Pegawai PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) PERSERO PG. MERITJAN KEDIRI menurut statusnya sampai dengan Desember 2012 No Status Jumlah ( orang ) 1 Karyawan Tetap 317 2 Karyawan Kampanye 438 3 Karyawan Musiman/Hon/Kontrak 159 Jumlah 914 Sumber data: PTK / Sumber Daya Manusia PG. Meritjan Kediri
TABEL 4.2 Jumlah Pegawai PT. PERKEBUNAN NUSANTARA ( X ) PERSERO PG. MERITJAN KEDIRI Laporan Penggunaan Tenaga Kerja sampai Bulan Januari 2012 Uraian Status Karyawan Golongan Jumlah (org) Bagian Tetap III A – IV D 8 A.K.U Tetap I A – II D 63 Kamp/Mus./Hon./Kont. 6 Bagian Tetap III A – IV D 10 Tanaman Tetap I A – II D 57 Kamp./Mus./Hon./Kont. 1 Bagian Tebang Tetap III A – IV D 1 dan Angkut Tetap I A – II D 16 Kamp./Mus./Hon./Kont. 0 Bagian Tetap III A – IV D 8 Instalasi Tetap I A – II D 120 Kamp./Mus./Hon./Kont. 60 Bagian Tetap III A – IV D 5 Pengolahan Tetap I A – II D 5 Kamp./Mus./Hon./Kont. 1 Bagian Tetap III A – IV D 0 Kendaraan Tetap I A – II D 25 Kamp./Mus./Hon./Kont. 8 Bagian Tetap III A – IV D 0 Traktor Tetap I A – II D 0 Kamp./Mus./Hon./Kont. 0 Jumlah Seluruh 394 Kary. Sumber data: PTK / Sumber Daya Manusia PG. Meritjan Kediri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Jam Kerja Karyawan Pelaksanaan jam kerja untuk karyawan tetap, yaitu: a. Senin sampai dengan Kamis dan Sabtu, jam kerjanya sebagai berikut: Pukul 06.30 – 10.00 WIB
: Jam Kerja
Pukul 10.30 – 11.00 WIB
: Jam Istirahat
Pukul 11.00 – 14.00 WIB
: Jam Kerja
Pukul 14.00
: Jam Pulang
b. Hari Jumat jam kerja mulai pukul 06.00 – 11.00 WIB Karyawan kampanye dibagi menjadi tiga shift, dengan ketentuan sebagai berikut: Shift I
: Pukul 06.00 – 14.00 WIB
Shift II
: Pukul 14.00 – 22.00 WIB
Shift III
: Pukul 22.00 – 06.00 WIB
Sistem penggajian yang digunakan PG. Meritjan Kediri adalah bulanan. Karyawan tetap gaji akan diberikan setiap tanggal 27 sedangkan untuk karyawan kampanye dan borongan gaji diberikan setiap satu hari sebelum akhir bulan. Karyawan dipensiunkan pada usia 55 tahun. PG. Meritjan Kediri menunjang kesejahteraan karyawan dengan memberikan beberapa fasilitas: 1) Perawatan kesehatan bagi karyawan dan anggota keluarganya 2) Perumahan dinas, tunjangan sewa rumah, listrik dan air serta bahan baku 3) Pemondokan bagi anak karyawan (yang sekolah diluar daerah) 4) Sarana olahraga 5) Jasa produksi dan pesangon giling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
6) Pakaian dinas 7) Penghargaan masa kerja 25, 30 dan 35 tahun 8) Jaminan masa tua 9) Jaminan astek 10) Jaminan kematian 11) Biaya perjalanan dinas
E. Produksi Proses produksi PG. Meritjan Kediri adalah proses pabrikasi yaitu dengan mengubah bahan baku tebu menjadi gula pasir sedangkan berdasarkan jangka waktu produksi proses produksinya adalah proses produksi terus-menerus (continuous production) saat musim giling yang jatuh pada bulan Mei sampai dengan bulan November. Proses produksi memiliki beberapa stasiun, setiap stasiun produksi akan diawasi oleh satu orang pengawas yang disebut mandor sehingga dapat mengendalikan kegiatan proses produksi untuk menghasilkan kualitas gula yang baik. Tahapan produksi yang pertama adalah menilai kualitas tebu dari petani oleh Bagian Tanaman bekerja sama dengan TU Hasil, kemudian Bagian Tanaman akan mengkonfirmasikan dengan Bagian Pengolahan Tebu untuk menentukan apakah kualitas tebu tersebut sesuai dengan kriteria gula yang akan dihasilkan. Proses produksi meliputi kegiatan:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
60
Penimbangan tebu Tebu hasil tebangan yang diangkut ke pabrik, terlebih dahulu ditimbang dengan traksi lori di atas jembatan. Tebu ini disebut dengan tebu giling dan dipersiapkan di emplacement (penyimpanan sementara) pabrik sambil menunggu giliran untuk giling.
2.
Pencacahan dan Penggilingan ( Stasiun Gilingan) Stasiun gilingan merupakan stasiun awal dari proses produksi gula. Tebu sebelum digiling dipotong-potong dulu di meja menjadi ukuran-ukuran kecil dengan perangkat cane preparatory. Pemotongan dilakukan dengan alat pemotongan tebu yang disebut cane cutters dan unigerator, untuk dapat memecah nira dalam tebu. Proses ini menghasilkan ampas. Ampas akan dijadikan sebagai bahan bakar ketel uap dan sisanya ditimbun dalam persediaan setelah dicetak lebih dahulu dalam bentuk ampas bali. Ampas bali ini dipergunakan sebagai bahan bakar lokomotif pabrik.
3.
Pemurnian nira ( Stasiun Pemurnian) Proses kerja pada stasiun pemurnian nira bertujuan untuk memisahkan kotoran yang terlarut pada nira tanpa terjadi kerusakan pada sakarosa sehingga diperoleh nira jernih tanpa kehilangan gula. Nira kotor dari proses pemurnian akan disaring dengan vacuum filter, sehingga diperoleh kotoran padat ( blotong) sebagai limbah yang beratnya 3% dari berat tebu. Nira jernih (bentuk encer) yang dihasilkan dimasukkan kembali pada stasiun penguapan untuk diproses kembali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
61
Penguapan Nira Jernih Encer (Stasiun Penguapan) Proses penguapan nira jernih berfungsi untuk mengurangi kandungan air sehingga diperoleh nira kental untuk diproses kembali dalam proses kristalisasi.
5.
Kristalisasi gula (Stasiun Masakan / Kristalisasi / Stasiun Tengah) Kristalisasi ini bertujuan untuk memperoleh hasil gula murni dalam bentuk padat (Kristal). Proses ini dilangsungkan dengan penguapan yang lambat dan berlangsung dalam pan-pan hampa udara. Proses kristalisasi ini akan menghasilkan butiran gula kristal yang disertai dengan cairan pekat (stroop sirup) kemudian disebut dengan masakan (massquite), selain itu proses ini juga menghasilkan tetes sebagai produk sampingan.
6.
Pemutaran dan Penyajian Gula (Stasiun Puteran) Proses ini merupakan pelengkap terpadu dari stasiun masakan / kristalisasi, karena disini hasil kristalisasi dipisahkan dengan memisahkan hablur secara mekanis dari sirup yang menyertainya. Gabungan antara kristalisasi dan pemutaran gula merupakan proses ekstrasi gula serta pengeluaran bukan hasil gula akhir. Seluruh kandungan gula dalam bahan baku dihasilkan dalam gula produk sehingga praktis bahan bukan gula yang tersisa sesudah pemurnian nira disisihkan dalam tetes akhir. Proses lanjutannya gula masih dikeringkan dan disortir menurut persyaratan SHS-1 kemudian gula yang tidak memenuhi syarat akan dilebur dan dimasak kembali. Tetes akhir sekitar 4% dari berat tebu ditimbang secara otomatis kemudian dipompa ke penimbunan atau diangkat langsung ke konsumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7.
62
Penyelesaian, Pemilihan dan Pengemasan (Stasiun Penyelesaian) Proses akhir adalah gula produk yang memenuhi syarat SHS-1 akan ditimbang dan dikemas dalam kantong plastik kemudian dikemas lagi dalam karung plastik. Gula yang dikemas tersebut berat bersih tiap karung adalah 50kg kemudian gula yang sudah dikemas dan siap untuk dijual terlebih dahulu disimpan dalam gudang perusahaan menunggu Surat Perintah dari Direksi PTPN ( X ) Persero. a. Pemasaran 1) Produk Kegiatan produksi PG. Meritjan Kediri menghasilkan beberapa produk yang akan dikategorikan menjadi dua, yaitu produk utama dan produk sampingan. a)
Produk Utama Produk utama yang dihasilkan PG. Meritjan Kediri adalah SHS (Super High Sugar) atau GPU ( Gula Putih Utama).
b)
Produk Sampingan Produk sampingan PG. Meritjan Kediri adalah sebagai berikut: (1)
Ampas, yaitu merupakan sisa produksi berupa serbuk yang harus diproses terlebih dahulu berupa serabut atau sepah. Ampas digunakan sebagai bahan bakar kecil, kertas tulis, karton dan hard board.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
(2) Blotong, yaitu nira kotor yang dihasilkan dari pengendapan nira. Blotong digunakan sebagai bahan gula dengan jalan mengembalikan ke stasiun penggilingan untuk diproses dan digunakan sebagai pupuk. (3) Tetes, yaitu sisa dari hasil nira kental yang berupa cairan nira kental. Tetes merupakan produk sampingan yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan. Kapasitas produksi per hari 105,9 ton. Tetes digunakan sebagai makanan ternak, campuran vetsin, obat-obatan dan bahan alcohol. 2) Harga PTPN ( X ) Persero sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Hasil produksi utamanya adalah gula yang termasuk dalam kelompok Sembilan bahan pokok (sembako). Kebujaksanaan harga diambil oleh pemerintah agar harga gula di pasaran tidak mengalami fluktuasi. 3) Tempat Pemilihan tempat didasarkan atas beberapa alasan sebagai berikut: a) Bahan baku Bahan baku pembuatan gula adalah tebu kemudian bahan baku untuk menyuplai kebutuhan tebu berasal dari Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) dan Tebu Sendiri (TS). TRI PG berfungsi sebagai pembimbing dan pengelola. TS diperoleh dengan cara memberikan ganti rugi atau Imbalan Penggunaan Lahan (IPL) kepada petani.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b)
64
Tenaga Kerja Lokasi perusahaan berada di daerah yang penduduknya padat sehingga mudah mendapatkan tenaga kerja. Tenaga kerja sebagian besar berasal dari Kediri dan sekitarnya.
c)
Transportasi Transportasi di PG. Meritjan tidak mengalami kesulitan karena lokasi pabrik berada di pinggir jalan raya. Perusahaan menyediakan sarana angkut berupa truk, pick up, lori dan kendaraan lain yang diperlukan karyawan untuk mengantar tebu dari perkebunan ke pabrik.
d)
Saluran Distribusi Saluran distribusi yang digunakan PTPN ( X ) Persero untuk menjangkau konsumennya adalah saluran tingkat tiga (three level channels), disebut saluran tingkat tiga karena terdapat tiga perantara (agen, pedagang besar dan pengecer). Agen disini merupakan agen penjualan dengan harga produk yang sama jika dibeli ke produsen. Setiap agen memiliki Delivery Order (DO) sendiri-sendiri dari Direksi PTPN ( X ) Persero dan DO tersebut digunakan untuk mengeluarkan barang dari gudang perusahaan (Pabrik Gula yang menjadi Unit Bisnis). Dua alasan utama digunakannya perantara yaitu untuk memfasilitasi aliran barang dan untuk mengelola saluran distribusi sehingga perusahaan dapat melakukan efisiensi dalam hal biaya penyimpanan barang dan waktu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
F. Tujuan Perusahaan Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Tujuan merupakan pedoman dalam pembuatan rencana kegiatan perusahaan dan juga pedoman didalam melaksanakan kegiatan perusahaan. Penentuan tujuan perusahaan ini sangat penting karena dengan tujuan dapat kita ketahui kegiatan-kegiatan apa yang harus dilaksanakan serta kemana aktivitas tersebut diarahkan. PG. Meritjan Kediri dalam menjalankan aktivitasnya telah menetapkan tujuan sedemikian rupa, adapun tujuan dari PG. Meritjan Kediri adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek merupakan tujuan yang harus dicapai oleh perusahaan dalam waktu yang relatif pendek dan tujuan ini merupakan penunjang untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Tujuan jangka pendek yang harus dicapai PG. Meritjan Kediri adalah sebagai berikut: a.
Meningkatkan volume penjualan
b.
Meningkatkan reputasi perusahaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
2. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang relatif lama. Tujuan jangka panjang dari PG. Meritjan Kediri adalah: a. Meningkatkan atau memaksimalkan laba b. Mengadakan perluasan usaha c. Menjadikan PTPN ( X ) perusahaan yang diperhitungkan di dunia Internasional (World Class Company)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Unsur-unsur Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PG. Meritjan
Sistem pengendalian intern akuntansi persediaan produk jadi pada PG Meritjan dapat dievaluasi dengan cara membandingkan sistem pengendalian intern yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik. Deskripsi tentang sistem pengendalian intern akuntansi terhadap persediaan produk jadi yang dilaksanakan oleh PG Meritjan ditinjau dari masing-masing unsur adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan Pengendalian a)
Integritas dan nilai-nilai etika. Pedoman Perilaku yang dimiliki perusahaan disosialisasikan kepada seluruh karyawan.
Sosialisasi
dilakukan dengan cara
setiap
tahun
memperbaharui surat pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku. Setelah membaca dan memahami Pedoman Perilaku, seluruh karyawan perusahaan apapun tingkatannya diwajibkan menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku untuk diterapkan secara konsisten dan penuh tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Pernyataan kepatuhan tersebut dijadikan sebagai salah satu persyaratan kelanjutan
67
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
hubungan kerja di perusahaan. Seluruh surat pernyataan kepatuhan yang telah ditanda tangani karyawan didokumentasi oleh bagian SDM sesuai dengan bagian masing-masing. Salah satu bagian dari Pedoman Perilaku ialah mengenai loyalitas karyawan terhadap perusahaan, misalnya ketaatan karyawan terhadap tata tertib perusahaan. Setiap karyawan wajib mentaati tata tertib perusahaan dengan mentaati jam masuk kantor, jam pulang, pemenuhan hari kerja, panggilan tugas di dalam jam kerja dengan menghadiri undangan kedinasan (rapat, upacara, siraman rohani), serta memenuhi panggilan tugas diluar jam kerja. Setiap karyawan tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan tanpa mendapat izin dari pejabat yang berwenang, seperti: penggunaan waktu istirahat melebihi ketentuan, meninggalkan pekerjaan tanpa pemberitahuan, melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kantor pada jam kerja. Manajer SDM PG.Meritjan menyatakan bahwa 98% karyawan mematuhi peraturan yang telah diberlakukan perusahaan, hal ini terbukti dari bagian SDM jarang memberi peringatan kepada karyawan baik secara lisan maupun tertulis. Tabel 5.1 Kuesioner Pengendalian Intern Integritas dan Nilai Etika Manajemen 1. Prosedur-prosedur dalam sistem akuntansi persediaan barang jadi dijalankan secara tepat 2. Adanya kode etik tertulis yang didokumentasikan yang mengatur syarat-syarat dan tata tertib karyawan Sumber: PG. Meritjan, datadiolah
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
b) Komitmen pada Kompetensi Personal Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang menjadi nilai lebih bagi calon karyawan serta menjadi pertimbangan dalam tahap rekruitmen. Calon karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja diharapkan lebih tanggap dalam menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan karena sudah mengetahui situasi di lingkungan kerja. Pengalaman kerja dilihat dari pengalaman berorganisasi (bagi fresh graduate), pelatihan kerja yang pernah diikuti, atau pengalaman kerja sebelumnya di instansi/perusahaan lain. Jenjang karir karyawan ditentukan oleh prestasi yang telah dicapai. PG. Meritjan melalui HRD juga melakukan penilaian prestasi kerja karyawan sebagai dasar
pertimbangan
untuk
peningkatan
jenjang
karir
karyawan
yang
bersangkutan. Aspek-aspek yang dinilai meliputi tanggung jawab, keandalan, inisiatif, sikap, kehadiran, kerjasama, dan loyalitas pada perusahaan. Hasil penilaian kemudian dievaluasi bersama dengan pimpinan perusahaan untuk diambil keputusan layak atau tidaknya karyawan yang bersangkutan menduduki posisi/jabatan yang lebih tinggi. Manajemen PG. Meritjan mengharapkan adanya motivasi kerja para karyawan yang lebih melalui apresiasi yang diberikan atas prestasi kerja yang telah dicapai. Apresiasi yang diberikan perusahaan dapat berupa pemberian bonus, kenaikan pangkat, pemberian mobil dinas atau rumah dinas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.2 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Komitmen pada Kompetensi Personal Ya c) Pengalaman kerja sebagai salah satu pertimbangan penting dalam tahap rekruitmen d) Jenjang karir ditentukan oleh prestasi yang telah dicapai
70
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
c)
Filosofi Manajemen dan Gaya Kepemimpinan Direktur utama dan Dewan Komisaris bersikap hati-hati dan konservatif dalam mengembangkan taksiran-taksiran akuntansi. Salah satu tindakan yang dilaksanakan adalah dengan membentuk Biro Satuan Pengawasan Intern. Biro Satuan Pengawasan Intern adalah satuan kerja dalam organisasi PT. Perkebunan Nusantara (X) yang membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan. Satuan Pengawasan Intern mempunyai beberapa tugas, salah satunya adalah memastikan bahwa pengendalian intern telah dipatuhi. Seluruh transaksi yang terjadi di perusahaan memiliki dokumen pendukung, tugas dari Satuan Pengawasan Intern memastikan bahwa dokumendokemen tersebut telah diotorisasi bagian yang berwenang. Salah satu transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang jadi ialah penyerahan barang jadi ke gudang. Pada transaksi penyerahan barang jadi ke gudang dokumen yang digunakan adalah Surat Penyerahan Barang Jadi (SPBJ), dokumen tersebut harus diotorisasi oleh bagian produksi dan bagian gudang bersamaan dengan penyerahan barang ke gudang. Biro Satuan Pengawasan Intern harus independen sehingga
mampu
mengungkapkan pandangan dan pemikirannya
tanpa
terpengaruh dari manajemen atau pihak lain. Kepala Biro Satuan Pengawasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Intern dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris untuk hal-hal yang berkaitan dengan penyimpangan pengendalian sehingga independensi fungsi Pengawasan Intern dapat lebih terlaksana. Pimpinan melakukan kunjungan dan pertemuan rutin dengan semua bagian. Pimpinan menduduki posisi yang penting di dalam suatu organisasi. Administratur PG. Meritjan melakukan kunjungan rutin ke semua bagian sebagai bentuk perhatian terhadap pemrosesan data dan sistem informasi, pemilihan kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan, serta pengamanan aset. Pertemuan rutin dengan semua bagian diadakan setiap bulan (biasanya pada minggu terakhir) untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada periode/bulan yang bersangkutan dan merencanakan strategi peningkatan dan/atau perbaikan kinerja untuk periode berikutnya. Pertemuan tersebut biasanya membahas tentang perlu atau tidak menambah karyawan kampanye di bagian produksi serta membahas jumlah tebu yang perlu dipasok dari petani untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tabel 5.3 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Filosofi Manajemen dan Gaya Kepemimpinan 5. Dewan Direksi dan Komisaris bersikap hati-hati dan konservatif dalam mengembangkan taksiran-taksiran akuntansi 6. Pimpinan melakukan kunjungan dan pertemuan rutin dengan semua bagian Sumber: PG. Meritjan, data diolah
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
d) Peranan Direksi atau Dewan Komisaris Komisaris membentuk komite audit yang berjumlah 3 orang. Komite audit bertugas untuk menangani masalah kewajaran laporan keuangan, kecukupan dan efektivitas pengendalian intern, dan pelaksanaan kegiatan audit rutin. Pertemuan direksi (direktur) dan komisaris dengan bagian akuntansi dan komite audit untuk membahas kewajaran laporan keuangan diadakan secara rutin setiap 3 bulan sekali. Direktur dan Komisaris bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan terhadap pemegang saham dan harus disetujui oleh RUPS. Laporan keuangan yang telah disetujui oleh RUPS akan disampaikan kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Tabel 5.4 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Peran Dewan Direksi dan Dewan Komisaris 7. Komisaris membentuk komite audit 8. Dewan direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
e)
Struktur Organisasi PG. Meritjan memiliki struktur organisasi yang disusun berdasarkan bagian/fungsi yang terkait dalam kegiatan operasional perusahaan. Struktur organisasi dapat dilihat pada bab IV. Rumusan atas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi telah diuraikan pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
penjelasan struktur organisasi yang diarsip oleh HRD. Penjelasan yang terinci dituangkan di dalam SOP. Setiap bagian memiliki satu salinan SOP. Prosedur penyerahan barang jadi melibatkan bagian produksi, bagian gudang dan bagian administrasi. Pada saat penyerahan barang jadi ke gudang, bagian produksi akan membuat Surat Penyerahan Barang Jadi (SPBJ) sebanyak 3 (tiga) rangkap kemudian diserahkan ke bagian gudang bersamaan dengan penyerahan barang. Bagian gudang menerima SPBJ sebanyak 3 (tiga) rangkap dan barang jadi dari bagian produksi kemudian menghitung dan mencocokkan jumlah barang dengan jumlah yang tertulis. SPBJ lembar pertama dikembalikan ke bagian produksi dan lembar ke-3 diserahkan ke bagian administrasi. Bagian administrasi akan mengisi kuantitas dan harga pokok barang jadi yang diserahkan oleh bagian produksi kepada bagian gudang. Prosedur penjualan barang jadi melibatkan bagian penjualan, bagian administrasi, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian keuangan. Pada saat menerima order dari pelanggan, bagian penjualan harus membuat Surat Pesanan (SP) rangkap 4 (empat) dan diserahkan ke bagian administrasi. SP lembar ke-4 akan dikembalikan oleh bagian administrasi dan digunakan sebagai data untuk membuat Surat Jalan (SJ) dan Faktur Penjualan (FP) masing-masing sebanyak 2 (dua) rangkap untuk diserahkan kepada bagian pengiriman. Bagian administrasi menerima SP dari bagian penjualan, SP lembar ke-2 digunakan sebagai data sumber untuk mengisi kartu persediaan, mencatat transaksi penjualan dan diarsip sesuai dengan urutan tanggal, SP lembar pertama diserahkan ke bagian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
keuangan, SP lembar ke-3 diserahkan ke bagian gudang, dan SP lembar ke-4 dikembalikan kepada bagian penjualan. Prosedur retur penjualan dan penukaran barang jadi melibatkan bagian penjualan, bagian gudang dan bagian administrasi. Bagian pengiriman menerima SP lembar ke-3 bersamaan dengan barang yang rusak dari pelanggan. kemudian bagian pengiriman membuat Laporan Penukaran Barang (LPB) rangkap 2 (dua). SP lembar ke-3 dan LPB lembar ke-2 akan dikembalikan bersama dengan barang yang telah ditukar. SP lembar ke-3 harus diserahkan kepada pelanggan pada saat penyerahan barang sedangkan LPB lembar ke-2 diarsip sesuai urutan tanggal. Bagian gudang menerima SP lembar ke-3 dan LPB sebanyak 2 (dua) rangkap beserta barang yang diretur. Bagian gudang akan memeriksa dan menukar barang, serta membubuhkan stempel “telah ditukar” pada SP lembar ke-3. LPB lembar pertama digunakan sebagai data untuk mengisi Kartu Gudang kemudian diarsip sesuai tanggal. SP lembar ke-3 dan LPB lembar ke-2 dikembalikan ke bagian pengiriman bersama dengan barang yang sudah ditukar. Pada saat retur penjualan bagian administrasi harus mengisi kartu persediaan sesuai dengan LPB lembar ke-3 kemudian diarsip sesuai urutan tanggal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.5 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Struktur Organisasi 9. Perusahaan memiliki struktur organisasi 10. Struktur organisasi disertai rumusan yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab masingmasing bagian/fungsi 11. Prosedur penyerahan barang jadi melibatkan bagian produksi dan bagian gudang 12. Prosedur penjualan barang jadi melibatkan bagian penjualan, bagian administrasi, bagian gudang, bagian pengiriman, bagian kredit serta bagian keuangan 13. Prosedur retur penjualan dan penukaran barang jadi melibatkan bagian administrasi, bagian gudang, serta bagian pengiriman
Ya
75
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
f)
Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab Standar dan prosedur kerja masing-masing karyawan (bagian/fungsi) telah dijelaskan dalam job description. Setiap karyawan dapat mempelajari deskripsi pekerjaan (tanggung jawab dan wewenang) pada job description dan menjadi bagian dari SOP. Semua standar dan prosedur kerja setiap karyawan dijelaskan secara rinci agar tidak sulit dipahami oleh karyawan. Prosedur kerja yang berkaitan dengan persediaan barang jadi salah satunya pada saat pengiriman barang kepada pelanggan. Pada saat pengiriman barang kepada pelanggan dokumen yang digunakan adalah Surat Jalan. Surat Jalan harus ditanda tangani oleh bagian penjualan, bagian gudang, dan bagian pengiriman apabila ada salah satu bagian belum menandatangani Surat Jalan tersebut maka pengiriman barang tidak dapat dilaksanakan. Penyalahgunaan tanggung jawab dan wewenang oleh karyawan menjadi perhatian yang disikapi secara tegas oleh perusahaan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Penyalahgunaan tanggung jawab dan wewenang dapat mengakibatkan karyawan yang bersangkutan mendapat sanksi dengan kategori sanksi ringan, sanksi sedang, dan sanksi berat. Pengenaan sanksi dilakukan sesuai dengan bobot atau tingkat pelanggaran yang dilakukan, berupa: (1) Teguran lisan 1, 2, dan 3 (2) Peringatan tertulis 1, 2, dan 3 (3) Skorsing (4) Tuntutan ganti rugi (5) Penundaan kenaikan gaji berkala (6) Penurunan pangkat/golongan (7) Pembebasan dari jabatan (8) Penurunan jabatan (9) Diserahkan kepada yang berwajib untuk proses penyelidikan lebih lanjut untuk pelanggaran yang mengakibatkan kerugian perusahaan dengan jumlah yang material/besar dan dikategorikan sebagai tindak pidana PG. Meritjan menetapkan suatu kebijakan yang menyatakan bahwa “karyawan pada posisi staff tidak diberi wewenang untuk bertindak sebagai decision maker”. Administratur PG. Meritjan mengungkapkan bahwa wewenang yang lebih besar dari tanggung jawab akan memudahkan penyalahgunaan yang dapat merugikan perusahaan. Ketika bagian penjualan diberi wewenang untuk mengeluarkan barang jadi yang ada di gudang padahal tanggung jawab yang dimiliki bagian penjualan hanya untuk menerima pesanan dari pelanggan, hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena bisa saja barang jadi yang dikeluarkan dari gudang bukan pesanan dari pelanggan melainkan digunakan untuk kepentingan yang tidak seharusnya. Sebaliknya, apabila tanggung jawab lebih besar dari wewenang, di dalam pelaksanaan tugas kemungkinan besar akan terjadi kemacetan-kemacetan, mengingat seseorang tidak merasa aman untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu. Bagian gudang yang diberi tanggung jawab untuk menerima dan mengirimkan pesanan pelanggan maka dalam pelaksanaannya bagian gudang akan merasa ragu dan tidak aman karena wewenang yang dimiki bagian gudang hanya untuk menyimpan dan mengeluarkan persediaan barang jadi yang dimiliki perusahaan bukan untuk menerima dan mengirimkan barang kepada pelanggan. Tabel 5.6 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Pelaksanaan Wewenang dan Tanggung Jawab 14. Standar dan prosedur kerja masing-masing karyawan (bagian/fungsi) telah dirinci dalam job description 15. Sikap tegas atas penyalahgunaan tanggung jawab dan wewenang oleh karyawan 16. Karyawan pada posisi staff tidak diberi wewenang untuk bertindak sebagai decision maker
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
2.
Informasi dan Komunikasi PG. Meritjan telah memiliki Peraturan Perusahaan dan SOP sebagai pedoman bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Ketika barang telah selesai diproduksi maka terdapat informasi bahwa terjadi penambahan jumlah persediaan barang jadi yang dimiliki perusahaan, informasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
tersebut dikomunikasikan antara bagian produksi dengan bagian gudang melalui Surat Penyerahan Barang Jadi. Pada saat terjadi transaksi penjualan maka terdapat informasi berkurangnya jumlah persediaan barang jadi yang dimiliki perusahaan serta ada barang yang harus dikirim ke pelanggan, informasi tersebut dikomunikasikan antara bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman serta pelanggan melalui Surat Jalan. Pencatatan transaksi yang dilakukan perusahaan meliputi transaksi-transaksi yang valid. Suatu transaksi dapat dikatakan valid apabila transaksi tersebut memiliki dokumen pendukung yang membuktikan bahwa transaksi tersebut benar-benar terjadi misalnya untuk transaksi penjualan maka salah satu dokumen pendukungnya adalah surat pesanan dari pelanggan. Tabel 5.7 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Informasi dan Komunikasi 17. Perusahaan telah memiliki Peraturan Perusahaan dan SOP 18. Pencatatan semua transaksi yang valid
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
3.
Aktivitas Pengendalian a) Pemisahan Tugas yang Memadai Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Penjualan. PG. Meritjan sudah menerapkan pemisahan antara fungsi penjualan dan fungsi gudang. Fungsi penjualan bertugas menerima pesanan dari pelanggan dan membuat faktur penjualan untuk fungsi gudang. Hal ini bertujuan untuk menjamin keandalan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
dan ketelitian data (harga,jenis, dan kuantitas barang yang dijual) dan menjaga penyimpangan oleh karyawan perusahaan. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Pengiriman dan Penerimaan. Fungsi gudang bertanggung jawab menyediakan barang sesuai spesifikasi barang yang tertera dalam surat pesanan, dan faktur penjualan. Fungsi gudang bertugas untuk menyediakan barang sesuai jumlah yang diminta sehingga barang dapat dikirim oleh bagian pengiriman. Fungsi pengiriman bertugas mengirimkan barang tersebut kepada pelanggan. Fungsi Penjualan terpisah dari Fungsi Keuangan. PG. Meritjan juga menetapkan adanya pemisahan fungsi penjualan dan fungsi keuangan. Fungsi penjualan hanya bertanggung jawab sampai pada proses pembuatan surat jalan dan faktur penjualan sedangkan fungsi keuangan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan atas piutang yang telah jatuh tempo. Tabel 5.8 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Pemisahan Tugas yang Memadai 19. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Penjualan 20. Fungsi Gudang terpisah dari Fungsi Pengiriman 21. Fungsi penjualan terpisah dari Fungsi Keuangan
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
b) Otorisasi yang Tepat terhadap Transaksi dan Aktivitas Prosedur Penyerahan Barang Jadi Diotorisasi Pejabat yang Berwenang. Pada saat penyerahan barang jadi oleh bagian produksi, surat penyerahan barang jadi ditanda tangani oleh bagian produksi dan bagian gudang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Prosedur Penjualan Barang Jadi Diotorisasi Pejabat yang Berwenang. Pada prosedur penjualan terdapat beberapa dokumen yang harus ditanda tangani oleh pejabat/bagian yang berwenang, yakni Surat Pesanan (ditanda tangani oleh bagian penjualan dan bagian administrasi), Surat Jalan (ditanda tangani oleh bagian penjualan, bagian gudang, serta bagian pengiriman), dan faktur penjualan. Prosedur Retur Penjualan Barang Jadi diotorisasi Pejabat yang Berwenang. Bagian yang memberikan otorisasi dalam proses retur penjualan atau penukaran barang adalah bagian gudang dan bagian pengiriman. Tabel 5.9 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Otorisasi yang Tepat terhadap Transaksi dan Aktivitas 22. Prosedur penyerahan barang jadi diotorisasi pejabat yang berwenang 23. Prosedur penjualan barang jadi diotorisasi pejabat yang berwenang 24. Prosedur retur penjualan barang jadi diotorisasi pejabat yang berwenang
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
c) Dokumen dan Catatan yang Memadai Dokumen yang berkaitan dengan persediaan barang jadi adalah Surat Penyerahan Barang Jadi (SPBJ), Surat Pesanan (SP), Surat Jalan (SJ), Laporan Penukaran Barang (LPB). Semua dokumen yang digunakan dalam prosedur persediaan barang jadi telah dilengkapi dengan nomor urut tercetak yang terdiri dari unsur huruf dan angka, misalnya No.SPBJ/12/001, No.SP/12/001, No.SJ/12/001, dan No.LPB/12/001. Kode huruf untuk menunjukkan nama dokumen, dua angka ditengah adalah tahun dibuatnya dokumen, dan tiga angka terakhir adalah nomor urut dokumen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Dokumen dibuat pada Saat Transaksi Terjadi. Seluruh dokumen yang terkait telah dibuat pada saat terjadinya transaksi sehingga tidak terjadi penundaan pekerjaan yang akan menghambat proses-proses selanjutnya. Ketika terjadi transaksi penyerahan barang jadi ke gudang maka Surat Penyerahan Barang Jadi (SPBJ) dibuat pada saat penyerahan barang, tidak diperbolehkan bagian produksi menyerahkan barang ke gudang tanpa dilengkapi SPBJ. Format Dokumen dan Catatan dibuat Sederhana. Format dokumen dan catatan yang digunakan dalam setiap prosedur dirancang sederhana sehingga mudah dipahami oleh bagian-bagian terkait. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan kesalahan pencatatan akibat kesulitan dalam memahami format dokumen dan catatan. Tabel 5.10 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Dokumen dan Catatan yang Memadai Ya 25. Dokumen bernomor urut tercetak 26. Dokumen dibuat pada saat transaksi terjadi 27. Format dokumen dan Catatan dibuat Cukup Sederhana
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
d) Pengendalian Fisik atas Aset dan Catatan-catatan Perhitungan atas seluruh Persediaan dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan. PG. Meritjan melakukan perhitungan fisik barang jadi yang ada di gudang setiap satu bulan sekali, biasanya pada akhir bulan. Bagian Gudang harus mengarsip Kartu Gudang dengan Rapi dan sesuai Urutan Tanggal. Mengarsip kartu gudang adalah tanggung jawab bagian gudang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Bagian gudang harus menjaga dan memastikan bahwa kartu gudang diarsip dengan rapi dan sesuai urutan tanggal sehingga akan memudahkan proses penelusuran data apabila diperlukan. Gudang tempat Penyimpanan Barang Jadi Aman terhadap Risiko Pencurian, Kerusakan, Kebakaran, dan Risiko lainnya. Gudang barang jadi yang dimiliki oleh PG. Meritjan telah memenuhi syarat-syarat keamanan gudang. PG. Meritjan menyadari bahwa produk yang dihasilkan rentan terhadap kerusakan apabila penyimpanannya tidak benar maka gudang penyimpanan barang jadi dirancang dengan sirkulasi udara yang cukup didalam ruangan termasuk pengaturan kelembaban udara dan pengaturan pencahayaan. Gudang penyimpanan barang jadi juga dilengkapi alarm kebakaran dan tabung pemadam kebakaran yang mudah dijangkau di dalam gudang. Akses masuk ke dalam gudang dan pemegang kunci gudang terbatas pada bagian gudang untuk meminimalkan risiko pencurian. Tabel 5.11 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Pengendalian Fisik atas Aset dan Catatan-catatan 28. Perhitungan atas seluruh persediaan dilakukan sekurangkurangnya sekali dalam satu bulan 29. Bagian gudang harus mengarsip kartu gudang dengan rapi dan sesuai urutan tanggal 30. Gudang tempat penyimpanan barang jadi aman terhadap risiko pencurian, kerusakan, kebakaran, dan risiko lainnya Sumber: PG. Meritjan, data diolah
Ya
Tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e)
83
Pengecekan Kinerja secara Independen Jumlah barang pada Kartu Gudang dan Kartu Persediaan dicocokkan dengan Buku Besar Persediaan secara Periodik. Upaya yang dilakukan oleh PG. Meritjan dalam mengecek atau menilai kinerja bagian gudang dan bagian administrasi
dalam
hal
pencatatan persediaan
barang
jadi,
dilakukan
pencocokkan jumlah barang pada buku besar persediaan setiap akhir minggu. Penghitungan persediaan dilakukan secara terpisah antara petugas bagian gudang dan bagian administrasi sehingga diharapkan hasil dari perhitungan dapat lebih objektif. Tabel 5.12 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Pengecekan Kinerja secara Independen 31. Jumlah barang pada kartu gudang dan kartu persediaan dicocokkan dengan buku besar persediaan secara periodik
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
4. Pemonitoran Pemonitoran yang dilakukan bertujuan untuk menilai kualitas kinerja struktur pengendalian intern. PG. Meritjan melakukan evaluasi pada tiap akhir periode. Pada evaluasi tersebut manajemen membandingkan antara kinerja yang sesungguhnya terjadi dengan yang direncanakan, perbandingan tersebut dapat dilihat dari segi biaya yang sesungguhnya dikeluarkan dengan biaya yang dianggarkan. Sebelum masa giling terjadi untuk bagian produksi PG. Meritjan menganggarkan harga tebu sebesar Rp48.000/kuintal, tetapi pada saat musim giling telah berlangsung harga tebu naik menjadi Rp51.250/kuintal hal tersebut
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
disebabkan karena cuaca yang kurang mendukung menyebabkan panen tebu yang dihasilkan tidak sebanyak yang diharapkan oleh sebab itu PG.Meritjan mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan baku. Masalah yang berhubungan dengan struktur pengendalian intern juga dapat menjadi perhatian manajemen misalnya karena adanya pengaduan dari konsumen mengenai kesalahan pembuatan faktur atau bisa juga terdapat pengaduan dari petani tebu yang berkaitan dengan masalah pembayaran. Tabel 5.13 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Pengawasan Kinerja Supervisi yang efektif Akuntansi Pertanggungjawaban
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
5. Analisis Risiko Analisis Risiko bertujuan untuk mencegah kekeliruan yang dapat terjadi pada kegiatan operasi perusahaan, dalam kaitannya dengan persediaan maka risiko yang perlu dicegah adalah kekeliruan pencatatan jumlah persediaan. PG. Meritjan dalam usahanya untuk mencegah kekeliruan, Administratur mengadakan pertemuan dengan seluruh bagian dimana pada pertemuan tersebut akan dicocokkan data jumlah persediaan yang dimiliki oleh tiap-tiap bagian. Pertemuan diadakan setiap satu bulan sekali (pada akhir bulan), melalui pertemuan ini diharapkan bagian-bagian yang terkait dengan persediaan mampu ikut menjaga persediaan sehingga ketika ditemukan ada perbedaan jumlah persediaan antar bagian maka dapat segera ditindak lanjuti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
Tabel 5.14 Kuesioner Pengendalian Intern (lanjutan) Pengawasan Kinerja Adanya pencocokkan jumlah persediaan antar bagian Ada tindak lanjut terhadap selisih persediaan
Ya
Tidak
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
B.
Efektivitas Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PG. Meritjan Pengujian yang digunakan untuk mengetahui dan menilai efektivitas pengendalian intern dalam sistem akuntansi persediaan barang jadi pada PG. Meritjan adalah pengujian tingkat kepatuhan dengan metode stop-or-go sampling. Penulis memilih metode ini dengan dasar pertimbangan bahwa pengendalian intern PG. Meritjan dapat dikatakan kuat. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara teori dengan komponen sistem pengendalian intern yang telah dijalankan oleh perusahaan melalui kuesioner pengendalian intern. Langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan attribute yang diperiksa Penulis akan memeriksa attribute berdasarkan prosedur-prosedur yang berkaitan sistem akuntansi persediaan barang jadi, yaitu prosedur penyerahan barang jadi ke gudang dengan memeriksa surat penyerahan barang jadi, prosedur penjualan dengan memeriksa surat pesanan dari pelanggan, prosedur pengiriman barang dengan memeriksa surat jalan serta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
prosedur retur penjualan atau penukaran barang dengan memeriksa laporan penukaran barang. Attribute yang akan diperiksa atas dokumen-dokumen tersebut terdiri dari: a) Attribute Kelengkapan Attribute kelengkapan diuji dengan memeriksa kelengkapan dan kesesuaian dokumen pendukung, seperti kartu gudang dan catatan transaksi penjualan, serta nomor urut tercetak pada dokumen. b) Attribute Keabsahan Attribute keabsahan diuji dengan memeriksa otorisasi oleh pihak/pejabat yang berwenang. Surat penyerahan barang jadi diotorisasi oleh bagian produksi dan bagian gudang. Surat pesanan diotorisasi oleh bagian penjualan dan bagian administrasi. Surat jalan diotorisasi oleh bagian gudang, bagian penjualan, serta bagian pengiriman dan penerimaan. Laporan penukaran barang diotorisasi oleh bagian pengiriman dan penerimaan dan bagian gudang. c) Attribute Nominal Attribute nominal diuji dengan memeriksa kebenaran perhitungan pada setiap transaksi.
2.
Menentukan populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh surat penyerahan barang jadi ke gudang, surat pesanan, surat pengiriman barang, dan laporan penukaran barang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
selama periode Januari sampai Desember 2012. Selama tahun 2012 terdapat 274 lembar Surat Pesanan, terdapat 436 lembar Surat Penyerahan Barang Jadi ke Gudang, 387 lembar Surat Jalan dan tidak terjadi transaksi penukaran barang. Sampel awal yang diambil sebagai pengujian pendahuluan adalah masing-masing sebanyak 50 sampel. Penentuan anggota sampel dilakukan dengan Microsoft Excel. Pengambilan 50 anggota sampel dilakukan secara acak dengan rumus sebagai berikut: Tabel 5.15 Rumus Pengambilan Sampel untuk Pengujian Pendahuluan Nama Sampel Surat Penyerahan Barang Jadi Surat Pesanan Surat Jalan Laporan Penukaran Barang
Rumus Pengambilan Sampel =INT(RAND()*(436-1)+1) =INT(RAND()*(274-1)+1) =INT(RAND()*(387-1)+1) -
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
Instruksi INT dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka, dan instruksi RAND dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka dari 1 tetapi kurang dari jumlah populasi.
3. Menentukan DUPL dan tingkat keterandalan (R%) DUPL (Desired Upper Precision Limit) merupakan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima sedangkan tingkat keandalan (R%) merupakan probabilitas benar dalam mempercayai efektivitas pengendalian intern. Berikut ini adalah hasil sampel awal yang telah diambil sebagai uji pendahuluan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.16 Hasil Pengujian Pendahuluan Nama sampel Surat Penyerahan Barang Jadi Surat Pesanan Surat Jalan Laporan Penukaran Barang
88
Jumlah kesalahan 2 1 1 -
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
Berdasarkan hasil tersebut, maka DUPL dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 5.17 Desired Upper Precision Limit Nama sampel Surat Penyerahan Barang Jadi Surat Pesanan Surat Pesanan Laporan Penukaran Barang
DUPL 2/50 × 100% = 4% 1/50 × 100% = 2% 1/50 × 100% = 2% -
Sumber: PG. Meritjan, data diolah
Dengan adanya sikap konservatisme, maka DUPL ditentukan sebesar 5% dengan tingkat keandalan (R) sebesar 95%.
4. Menentukan sampel berdasarkan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian tingkat kepatuhan. Penggunaan tabel besarnya sampel minimum untuk pengujian tingkat kepatuhan dapat dilakukan dengan cara menarik garis horizontal sejajar dengan DUPL sebesar 5%, dan menarik secara vertical R sebesar 95%. Pertemuan kedua garis tersebut diperoleh sampel sebesar 60 sampel.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
Tabel 5.18 Besarnya Sampel Minimum untuk Pengujian Pengendalian Desired Upper Presicion Limit Sample Size Based on Confidence Levels 90% 95% 97,5% 10% 24 30 37 9 27 34 42 8 30 38 47 7 35 43 53 6 40 50 62 5 48 60 74 4 60 75 93 3 80 100 124 2 120 150 185 1 240 300 370 Sumber: Mulyadi (2002: 236)
Pengambilan 60 sampel tersebut dilakukan secara acak menggunakan rumus sebagai berikut.
Tabel 5.19 Rumus Pengambilan Sampel untuk Pengujian Pengendalian Nama sampel Rumus Pengambilan Sampel Surat Penyerahan Barang Jadi =INT(RAND()*(386-1)+1) Surat Pesanan =INT(RAND()*(224-1)+1) Surat Jalan =INT(RAND()*(337-1)+1) Laporan Penukaran Barang Sumber: PG. Meritjan, data diolah
Instruksi INT dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka, dan instruksi RAND dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka dari 1 tetapi kurang dari jumlah populasi setelah dikurangi 50 sampel awal. Hasil pengujian sampel acak masing-masing dokumen sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Tabel 5.20 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SPBJ
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
No. Dokumen SPBJ/12/003 SPBJ/12/007 SPBJ/12/012 SPBJ/12/021 SPBJ/12/027 SPBJ/12/033 SPBJ/12/042 SPBJ/12/055 SPBJ/12/059 SPBJ/12/066 SPBJ/12/070 SPBJ/12/081 SPBJ/12/087 SPBJ/12/092 SPBJ/12/100 SPBJ/12/118 SPBJ/12/125 SPBJ/12/133 SPBJ/12/139 SPBJ/12/145 SPBJ/12/150 SPBJ/12/161 SPBJ/12/174 SPBJ/12/185 SPBJ/12/192 SPBJ/12/202 SPBJ/12/211 SPBJ/12/228 SPBJ/12/234 SPBJ/12/241 SPBJ/12/255 SPBJ/12/257 SPBJ/12/261 SPBJ/12/270
I
Attribute II X
III
35 36
SPBJ/12/273 SPBJ/12/282
Keterangan
Tidak ada tanda tangan kepala produksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
SPBJ/12/289 SPBJ/12/293 SPBJ/12/295 SPBJ/12/297 SPBJ/12/300 SPBJ/12/307 SPBJ/12/308 SPBJ/12/311 SPBJ/12/319 SPBJ/12/321 SPBJ/12/325 SPBJ/12/328 SPBJ/12/330 SPBJ/12/337 SPBJ/12/342 SPBJ/12/345 SPBJ/12/351 SPBJ/12/358 SPBJ/12/363 SPBJ/12/366 SPBJ/12/370 SPBJ/12/377 SPBJ/12/379 SPBJ/12/384
Sumber: PG. Meritjan, diolah
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.21 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SP No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
No Dokumen SP/12/002 SP/12/008 SP/12/013 SP/12/019 SP/12/021 SP/12/024 SP/12/026 SP/12/030 SP/12/035 SP/12/037 SP/12/042 SP/12/049 SP/12/053 SP/12/056 SP/12/057 SP/12/064 SP/12/067 SP/12/072 SP/12/075 SP/12/077 SP/12/080 SP/12/083 SP/12/084 SP/12/086 SP/12/091 SP/12/092 SP/12/097 SP/12/105 SP/12/109 SP/12/111 SP/12/120 SP/12/124 SP/12/127 SP/12/129 SP/12/132 SP/12/133 SP/12/136
I
Attribute II
III
Keterangan
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
SP/12/138 SP/12/140 SP/12/142 SP/12/149 SP/12/153 SP/12/157 SP/12/164 SP/12/168 SP/12/169 SP/12/172 SP/12/176 SP/12/178 SP/12/181 SP/12/184 SP/12/188 SP/12/193 SP/12/197 SP/12/210 SP/12/213 SP/12/217 SP/12/220 SP/12/221 SP/12/224
Sumber: PG. Meritjan, diolah
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 5.22 Tabulasi Hasil Pengujian Pengendalian terhadap SJ No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
No Dokumen SJ/12/001 SJ/12/006 SJ/12/019 SJ/12/025 SJ/12/030 SJ/12/038 SJ/12/042 SJ/12/044 SJ/12/049 SJ/12/056 SJ/12/063 SJ/12/068 SJ/12/072 SJ/12/077 SJ/12/085 SJ/12/091 SJ/12/100 SJ/12/107 SJ/12/110 SJ/12/114 SJ/12/123 SJ/12/129 SJ/12/135 SJ/12/138 SJ/12/142 SJ/12/146 SJ/12/151 SJ/12/153 SJ/12/164 SJ/12/168 SJ/12/177 SJ/12/180 SJ/12/185 SJ/12/189 SJ/12/192 SJ/12/200 SJ/12/210
I
Attribute II
III
Keterangan
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
SJ/12/216 SJ/12/222 SJ/12/232 SJ/12/236 SJ/12/243 SJ/12/248 SJ/12/250 SJ/12/253 SJ/12/264 SJ/12/268 SJ/12/272 SJ/12/275 SJ/12/281 SJ/12/289 SJ/12/294 SJ/12/297 SJ/12/303 SJ/12/308 SJ/12/315 SJ/12/319 SJ/12/326 SJ/12/332 SJ/12/337
95
Sumber: PG. Meritjan, diolah
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tersebut penulis tidak menemukan kesalahan pada SP dan SJ, sehingga confidence level factor at desired reliability for occurance observed ditentukan sebesar 3.0 seperti tabel berikut ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
Tabel 5.23 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurance Rate Based on Sample Results Number of Occurances Confidence Levels 90% 95% 97,5% 0 2,4 3,0 3,7 1 3,9 4,8 5,6 2 5,4 6,3 7,3 3 6,7 7,8 8,8 4 8,0 9,2 10,3 5 9,3 10,6 11,7 Sumber: Mulyadi (2002: 268)
Dengan confidence level factor at desired reliability for occurance observed sebesar 3.0 maka AUPL pada pengujian atas kedua dokumen tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
AUPL = =
5%
AUPL yang dihasilkan dari hasil pemeriksaan attribute dokumen SP dan SJ adalah 5%. AUPL sama dengan DUPL, artinya dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern untuk prosedur penjualan barang jadi serta pengiriman barang pada PG. Meritjan sudah efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
Pemeriksaan terhadap Surat Penyerahan Barang Jadi ditemukan 1 kesalahan, sehingga confidence level factor at desired reliability for occurance observed ditentukan sebesar 4.8 seperti tabel di bawah ini.
Tabel 5.24 Attribute Sampling Table for Determinig Stop-or-Go Sampling Sizes and Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results Number of Occurences Confidence Levels 90% 95% 97.5% 0 2.4 3.0 3.7 1 3.9 4.8 5.6 2 5.4 6.3 7.3 3 6.7 7.8 8.8 4 8.0 9.2 10.3 5 9.3 10.6 11.7 Sumber: Mulyadi (2002: 268)
Dengan confidence level factor at desired reliability for occurrence observed sebesar 4.8 maka AUPL pada pengujian atas dokumen Surat Penyerahan Barang Jadi dapat dihitung sebagai berikut:
AUPL = =
8%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
AUPL yang dihasilkan dari hasil pemeriksaan attribute atas dokumen Surat Penyerahan Barang Jadi adalah 8%. AUPL melebihi DUPL sehingga pengujian perlu dilanjutkan dengan menambah jumlah sampel yang dihitung dengan rumus:
Sample size = = =
96
Dengan menggunakan rumus di atas diketahui jumlah sampel sebanyak 96 sehingga penulis harus melakukan penambahan sampel sebanyak 36 sampel seperti pada tabel stop or go decision di bawah ini. Tabel 5.25 Stop or go decision Langkah Besarnya keSampel Kumulatif yang Digunakan
1 2 3 4 5
60 96 126 156
Sumber: Mulyadi (2002: 268)
Berhenti Jika Kesalahan Kumulatif yang Terjadi Sama Dengan
Lanjutkan ke Lanjutkan ke Langkah Langkah 5 Berikutnya Jika Jika Kesalahan yang Kesalahan Terjadi Sama Paling Tidak Dengan Sebesar 0 1 4 1 2 4 2 3 4 3 4 4 Gunakan fixed sample size attribute sampling
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Pengambilan 36 sampel tersebut dilakukan secara acak menggunakan rumus =INT(RAND()*(326-1)+1) di Microsoft Excell. Instruksi INT dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka sedangkan 326 merupakan total sampel setelah dikurangi 50 pengambilan sampel awal dan 60 pengambilan sampel pertama dan instruksi RAND dimaksudkan untuk memperoleh pembulatan angka dari 1 tetapi kurang dari 326.
Tabel 5.26 Tabulasi Hasil Pengujian terhadap Sampel Tambahan SPBJ No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
No. Dokumen SPBJ/12/005 SPBJ/12/008 SPBJ/12/022 SPBJ/12/025 SPBJ/12/030 SPBJ/12/037 SPBJ/12/041 SPBJ/12/053 SPBJ/12/062 SPBJ/12/069 SPBJ/12/074 SPBJ/12/083 SPBJ/12/096 SPBJ/12/099 SPBJ/12/111 SPBJ/12/120 SPBJ/12/136 SPBJ/12/143 SPBJ/12/159 SPBJ/12/160 SPBJ/12/172 SPBJ/12/182 SPBJ/12/189 SPBJ/12/200
I
Attribute II
Keterangan III
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
SPBJ/12/212 SPBJ/12/220 SPBJ/12/231 SPBJ/12/258 SPBJ/12/284 SPBJ/12/296 SPBJ/12/313 SPBJ/12/327 SPBJ/12/336 SPBJ/12/352 SPBJ/12/364 SPBJ/12/374
100
Sumber: PG. Meritjan, diolah
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 36 sampel tambahan tersebut tidak ditemukan adanya kesalahan. Hanya terdapat 1 kesalahan yang ditemukan dari 96 sampel maka dapat dihitung AUPL = 4.8/96 = 5%. Dengan demikian AUPL = DUPL, artinya sistem pengendalian prosedur penyerahan barang jadi sudah efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil analisis dan pengujian terhadap sistem pengendalian intern persediaan barang jadi pada PG. Meritjan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif atas prosedur-prosedur yang terkait dalam sistem akuntansi persediaan barang jadi yang meliputi bagian, fungsi, dokumen dan catatan yang terkait, dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern sistem akuntansi persediaan barang jadi PG. Meritjan sudah berjalan dengan baik. Uji kepatuhan struktur pengendalian intern yang dilakukan melalui kuesioner pengendalian intern menunjukkan bahwa pengendalian intern pada PG. Meritjan sudah kuat. Hal ini dapat diketahui dari kesesuaian antara Standard Operating Procedure (SOP) yang telah dilaksanakan oleh PG. Meritjan dengan unsur sistem pengendalian intern menurut COSO. 2. Pengujian kedua dilakukan dengan metode stop-or-go sampling dimana hasil dari pengujian tersebut menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern persediaan barang jadi sudah dilaksanakan secara efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian terhadap Surat Pesanan (SP) dan Surat Jalan (SJ). Hasil pengujian terhadap 60 sampel SP dan SJ tidak ditemukan adanya kesalahan sehingga AUPL = DUPL sebesar 5%, artinya sistem pengendalian intern sudah efektif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
Hasil pengujian terhadap 60 sampel Surat Penyerahan Barang Jadi (SPBJ) ditemukan 1 kesalahan sehingga AUPL (8%) melebihi DUPL (5%). Pengujian dilanjutkan dengan meneliti 36 sampel tambahan dan tidak ditemukan kesalahan pada sampel tambahan tersebut sehingga AUPL = DUPL sebesar 5% yang berarti pengendalian intern sudah efektif.
B. Keterbatasan Informasi yang diperoleh penulis tidak seluruhnya didapat melalui proses observasi langsung, melainkan ada juga yang melalui wawancara. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan waktu penelitian serta kesibukan kerja yang terjadi pada tempat penelitian.
C. Saran Saran yang dapat disampaikan penulis kepada PG. Meritjan adalah: 1. Bagian gudang dan bagian administrasi sebaiknya mengadakan perhitungan fisik secara mendadak, agar lebih mewakili keadaan lapangan yang sebenarnya. 2. Pengarsipan dokumen hendaknya lebih diperhatikan urut dengan tanggal terjadinya, agar memudahkan dalam pencarian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 1998. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.Edisi ke5. Cetakan ke-7. Yogyakarta: BPFE Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi ke-1. Yogyakarta: ANDI Handoko, Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE-UGM Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Jusup, Haryono. 2001. Auditing. Jilid 1. Edisi ke-1. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN. Jusup, Haryono. 2001. Dasar-dasar Akuntansi. Jilid 2. Cetakan 3 November 2005. Yogyakarta : Bagian penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Cetakan ke-3. Yogyakarta: Salemba Empat. Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Edisi ke-5. Cetakan ke-1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ramandei, Pilipus. 2008. “Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Internal pada Persediaan”. Vol.3, No.2, Desember. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Supardiyono, YP., YFM. Gien Agustinawansari, Yusef Widya Karsana. 2010. Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Sawyer, Lawrence B., Mortimer A., James H. Scheiner. 2005. Audit Internal Sawyer = Sawyer Internal Auditing Buku I. Edisi ke-5. Penerjemah: Desi Andhariani, Ika Permatasari. Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
Lampiran 1. Tabulasi Hasil Pengujian Pendahuluan terhadap SPBJ No. No. Dokumen Attribute Keterangan I II III 1 SPBJ/12/004 2 SPBJ/12/006 3 SPBJ/12/010 4 SPBJ/12/022 5 SPBJ/12/026 6 SPBJ/12/034 7 SPBJ/12/061 8 SPBJ/12/067 9 SPBJ/12/073 10 SPBJ/12/082 11 SPBJ/12/088 12 SPBJ/12/093 13 SPBJ/12/097 14 SPBJ/12/105 15 SPBJ/12/119 16 SPBJ/12/130 17 SPBJ/12/137 X Tidak ditanda tangani bagian gudang 18 SPBJ/12/141 19 SPBJ/12/148 20 SPBJ/12/156 21 SPBJ/12/163 22 SPBJ/12/168 23 SPBJ/12/175 24 SPBJ/12/180 25 SPBJ/12/187 26 SPBJ/12/189 27 SPBJ/12/193 28 SPBJ/12/199 29 SPBJ/12/213 30 SPBJ/12/215 31 SPBJ/12/226 32 SPBJ/12/233 33 SPBJ/12/250 34 SPBJ/12/256 35 SPBJ/12/268 36 SPBJ/12/272 37 SPBJ/12/281
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38 39 40 41
SPBJ/12/285 SPBJ/12/291 SPBJ/12/296 SPBJ/12/303
X
42 43 44 45 46 47 48 49 50
SPBJ/12/310 SPBJ/12/312 SPBJ/12/320 SPBJ/12/326 SPBJ/12/339 SPBJ/12/357 SPBJ/12/362 SPBJ/12/375 SPBJ/12/371
Sumber: PG. Meritjan, diolah
Tidak ditanda bagian gudang
106
tangani
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
Lampiran 2. Tabulasi Hasil Pengujian Pendahuluan terhadap SP No.
No. Dokumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
SP/12/003 SP/12/005 SP/12/007 SP/12/010 SP/12/012 SP/12/017 SP/12/020 SP/12/023 SP/12/025 SP/12/028 SP/12/029 SP/12/032 SP/12/036 SP/12/041 SP/12/047 SP/12/052 SP/12/054 SP/12/063 SP/12/066 SP/12/071 SP/12/073 SP/12/082 SP/12/085 SP/12/090 SP/12/093 SP/12/101 SP/12/107 SP/12/123 SP/12/128
I
30 31 32 33 34 35 36
SP/12/131 SP/12/139 SP/12/145 SP/12/150 SP/12/155 SP/12/163 SP/12/167
Attribute II X
Keterangan III
Tidak ditanda tangani bagian penjualan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
SP/12/170 SP/12/179 SP/12/183 SP/12/190 SP/12/195 SP/12/200 SP/12/205 SP/12/209 SP/12/212 SP/12/215 SP/12/216 SP/12/219 SP/12/222 SP/12/223
Sumber: PG. Meritjan, diolah
108
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 3. Tabulasi Hasil Pengujian Pendahuluan terhadap SJ No. No. Dokumen Attribute Keterangan I II III 1 SJ/12/003 2 SJ/12/005 3 SJ/12/010 4 SJ/12/017 5 SJ/12/021 6 SJ/12/028 7 SJ/12/033 8 SJ/12/039 9 SJ/12/041 X Tidak ditanda tangani bagian gudang 10 SJ/12/045 11 SJ/12/050 12 SJ/12/052 13 SJ/12/059 14 SJ/12/061 15 SJ/12/064 16 SJ/12/067 17 SJ/12/073 18 SJ/12/076 19 SJ/12/082 20 SJ/12/088 21 SJ/12/090 22 SJ/12/093 23 SJ/12/099 24 SJ/12/104 25 SJ/12/113 26 SJ/12/127 27 SJ/12/133 28 SJ/12/140 29 SJ/12/144 30 SJ/12/149 31 SJ/12/154 32 SJ/12/162 33 SJ/12/165 34 SJ/12/172 35 SJ/12/176 36 SJ/12/183 37 SJ/12/186
109
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
SJ/12/190 SJ/12/194 SJ/12/199 SJ/12/206 SJ/12/208 SJ/12/214 SJ/12/225 SJ/12/230 SJ/12/233 SJ/12/239 SJ/12/247 SJ/12/258 SJ/12/262
Sumber: PG. Meritjan, diolah
110
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4. Surat Penyerahan Barang Jadi No.SPBJ/12/001 Tanggal:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) (PERSERO) PABRIK GULA “MERITJAN” Jalan Merbabu, Desa Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kediri Telepon (0354)-771619, 773649 Fax (0354)-773651
SURAT PENYERAHAN BARANG JADI Gudang No
Catatan:
Sumber: PG. Meritjan
Jenis Gula
Satuan
Jumlah
Bagian Gudang
Bagian Produksi
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5. Surat Pesanan No.SP/12/001 Tanggal Order:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) (PERSERO) PABRIK GULA “MERITJAN”
Tanggal Kirim:
Jalan Merbabu, Desa Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kediri Telepon (0354)-771619, 773649 Fax (0354)-773651
SURAT PESANAN
Nama Pembeli : NPWP
:
Alamat
:
Telp
:
Jumlah
Catatan:
Jenis Gula
Harga Satuan
Total Penjualan
Sumber: PG. Meritjan
Administrasi
Total Harga
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6. Surat Jalan No.SJ/12/001 Tanggal Kirim:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) (PERSERO) PABRIK GULA “MERITJAN” Jalan Merbabu, Desa Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kediri Telepon (0354)-771619, 773649 Fax (0354)-773651
SURAT JALAN
Nama Pembeli
Catatan:
Alamat Telp
Jumlah
Jenis Gula
Harga Satuan
Total Harga
Total Penjualan
Sumber: PG. Meritjan
Gudang
Pengiriman
Penerima
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 7. Laporan Penukaran Barang No.LPB/12/001 Tanggal Pembelian:
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA (X) (PERSERO) PABRIK GULA “MERITJAN”
Tanggal Penukaran:
Jalan Merbabu, Desa Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kediri Telepon (0354)-771619, 773649 Fax (0354)-773651
LAPORAN PENUKARAN BARANG
Nama Pembeli Alamat Telp
Produk yang ditukar
Catatan:
Sumber: PG. Meritjan
Keterangan
Satuan
Jumlah
Bagian Gudang
Bagian Pengiriman
114
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 8. Bagan Alir Prosedur Penyerahan Barang Jadi
Bagian Produksi Mulai
Bagian Gudang
Bagian Administrasi
1
2 3 2
Membuat surat penyerahan
1 SPBJ
3 SPBJ
barang jadi
Menghitung barang yang diterima
3 2 1 SPBJ
menjumlahkan harga pokok barang jadi
3
1
mengisi kartu persediaan
2 1 SPBJ
T
2 Kartu Gudang
kartu persediaan
2
T mencatat harga pokok barang jadi
T
jurnal umum 2
Keterangan: SPBJ: Surat Penyerahan Barang Jadi Sumber: PG. Meritjan
selesai
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 9. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan)
Bagian Penjualan
Bagian Administrasi
mulai
1 4
3
menerima order dari pelanggan
2 1
SP menjumlahkan harga pokok barang jadi
membuat surat pesanan
1 mengisi kartu persediaan
4 3 2 1 SP
Kartu Persediaan
4 SP mencatat harga pokok barang jadi
T
membuat Surat Jalan dan Faktur Penjualan
jurnal umum T 1
2 FP
Keterangan: SP : Surat Pesanan SJ : Surat Jalan FP : Faktur Penjualan
1 2
SJ
1
3
Sumber: PG. Meritjan
2
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 10. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan) Bagian Pengiriman 3 5 bersama dengan barang
2 FP
2
1 FP
2 SJ
1
SJ
1
SP
1 3
bersama dengan barang
4
Ke pelanggan
meminta tanda tangan dan stempel pelanggan/menerima dan membubuhkan stempel "terkirim"
Keterangan: SP : Surat Pesanan SJ : Surat Jalan FP : Faktur Penjualan FP
1
SJ
1
T
Sumber: PG. Meritjan
1
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 11. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan)
Bagian Gudang
2
4
2 FP
1 2
3 SP
SJ
Mencocokkan
2 FP
1 2
SJ SP
1 3
bersama dengan barang
Kartu Gudang
5
Sumber: PG. Meritjan
Keterangan: SP : Surat Pesanan SJ : Surat Jalan FP : Faktur Penjualan
T
1
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 12. Bagan Alir Prosedur Penjualan Barang Jadi (lanjutan) Bagian Keuangan
1
SP
1
FP
1
Mencocokkan rincian barang
Membubuhkan stempel lunas
SP FP
apabila sudah dilunasi
1 1
Keterangan: SP : Surat Pesanan FP : Faktur Penjualan Ke pelanggan
T
selesai
Sumber: PG. Meritjan
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
Lampiran 13. Bagan Alir Prosedur Retur Penjualan atau Penukaran oleh Pelanggan
Bagian Pengiriman
Mulai
2 bersama dengan barang
dari pembeli bersama dengan barang
LPB
3
LPB SP
SP
2 3
bersama dengan barang
Menerima dan memeriksa barang
3 Ke pembeli
Membuat laporan penukaran barang
Keterangan: SP : Surat Pesanan LPB : Laporan Penukaran Barang
3 2 LPB
1 3 SP
bersama dengan barang
1
Sumber: PG. Meritjan
T
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 14. Bagan Alir Prosedur Retur Penjualan atau Penukaran oleh Pelanggan Bagian Gudang
Bagian Administrasi
1
3 bersama dengan barang
LPB
3
3 2 LPB
1
SP
3
Mengisi Kartu Persediaan
Memeriksa dan menukar barang Kartu Persediaan
membubuhkan stempel "telah ditukar" mencatat harga pokok barang jadi
LPB
1
LPB LPB SP
T
2 3 3 T Kartu Gudang
bersama dengan barang
2
Sumber: PG. Meritjan
selesai
Keterangan: SP : Surat Pesanan LPB : Laporan Penukaran Barang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122