PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN RESILIENSI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun oleh: Matheus Kwan 089114081
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Trust no one but yourself !
Life is just a game, why so serious ?
This is your life, do what you love and do it often. If you don’t like something, change it. If you don’t like your job, quit. Start doing things you love. Stop over analyzing. Life is simple, yet not so easy.
Karya ini kupersembahkan untuk diriku yang terus berusaha, tidak menyerah, meskipun hampir kehilangan semangat. Terima Kasih DIRIKU
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN RESILIENSI
Matheus Kwan ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara religiusitas dengan resiliensi. Asumsi dasarnya adalah dengan sudut pandang religius, seseorang bisa merasa bahwa masih ada harapan dibalik kejadian-kejadian buruk yang terjadi sehingga membantu proses resiliensi seseorang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah religiusitas berhubungan positif dengan resiliensi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma sebanyak 60 siswa yang terdiri dari 30 pria dan 30 wanita. Alat pengumpul data yang digunakan terdiri dari dua skala, yaitu skala religiusitas dan skala resiliensi. Reliabilitas skala religiusitas adalah 0.852 dan skala resiliensi adalah 0.890. Metode analisis data dengan korelasi product moment model Spearman menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,275 dengan probabilitas 0,017. Hasil ini menunjukkan hipotesis bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara religiusitas dengan resiliensi yang diajukan diterima.
Kata kunci : religiusitas, relisiensi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RELATIONSHIP BETWEEN RELIGIOSITY AND RESILIENCE
Matheus Kwan ABSTRACT
This study aims to examine the relationship between religiosity . The assumption is with religious point of view, a person could feel there is still a hope after all the negative life events so it could help the resilience process. The hypothesis of this research that religiosity has a positive relationship with resilience. Subject in this study were 60 students of Sanata Dharma University, consist of 30 male and 30 female students.. Data collection instrument that is used consists of two scales; religiosity scale and resilience scale. Religiosity scale reliability is 0.852 and resilience scale is 0.890. Methods of data analysis from the correlation product moment in Spearman showed that correlation coefficient is 0,275 with probability number 0,017. These results indicate that there is a positive and significant relationship between religiosity with resilience and its mean hypothesis is accepted.
Keyword : religiosity, resilience
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya yang senantiasa menyertai penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Religiusitas Dengan Resiliensi” ini dapat selesai. Keberhasilan ini tercapai juga atas bantuan dari banyak pihak yang telah mengorbankan waktu dan terus memberikan dukungan terhadap penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan baik berupa doa, dorongan semangat, maupun bimbingan kepada : 1. V. Didik Suryo Hartoko, S. Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan hingga skripsi ini selesai. 2. Agnes Indar E., M.Si., Psi. selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa memberikan dorongan agar penulis dapat segera menyelesaikan studi. 3. Sylvia Carolina MYM., M.Si. yang telah memberikan banyak masukan dan referensi yang membantu penulis dalam penulisan skripsi ini 4. Seluruh dosen fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah mencurahkan ilmunya kepada penulis semasa menuntut ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma 5. Seluruh karyawan fakultas Psikologi, Mas Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, Mas Doni.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Papa and Mama yang dengan sabar menanti penulis menyelesaikan studi dan terus memberikan dorongan. Maaf kalau lulusnya lama. 7. Kedua kakak (Siska & Elis) yang sampai capek mengingatkan agar penulis segera menyelesaikan studinya. 8. fr. Yandriyano Ananda Seto dan Rezky yang bersedia membantu dalam memberikan penilaian terhadap skala penelitian ini 9. Honji, Ika Kurniawati, Miss Karina, Miss Melisa yang sudah membantu menerjemahkan skala 10. Putri Setiyarini yang sudah menemani dan banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini 11. Dan masih banyak lagi pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu...Terima kasih semuanya. Penyusun menyadari bahwa
skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penyusun mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaa skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan dunia Psikologi pada khususnya. Yogyakarta, Maret 2013 Penyusun
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING……………….…ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………...iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ….………………………iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………v ABSTRAK………………………………………………………………….vi ABSTRACT………………………………………………………………..vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………….viii KATA PENGANTAR…….………………………………………………..ix DAFTAR ISI……………………………………………………………….xi DAFTAR TABEL…………………………..………………………………xv DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….xvi BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………....1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………..4 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………4 D. Manfaat Penelitian………………………………………………..4 1. Manfaat Teoritis………………………………………………..4 2. Manfaat Praktis………………………………………………...4 BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………..5 A. Resiliensi …………………………………………………………5
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pengertian Resiliensi ………………………………………5 2. Karakteristik Resiliensi……………………………………..6 3. Hal-hal yang Menguatkan Resiliensi……………………….9 B. Religiusitas………………………………………………………..12 1. Pengertian Religiusitas …………………………………….12 2. Aspek-aspek Religiusitas ………………………………….13 C. Hubungan Antar Variabel …………………………………….....15 D. Hipotesis Penelitian……………………………………………....17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………18 A. Jenis Penelitian …………………………………………………..18 B. Identifikasi Variabel Penelitian…………………………………..18 C. Definisi Operasional ……………………………………………..18 1. Religiusitas …………………………………………………18 2. Resiliensi …………………………………………………..20 D. Subjek Penelitian …………………………………………..……21 E. Metode Pengumpulan Data……………………………………….21 1. Skala Religiusitas ………………………………………….21 2. Skala Resiliensi ……………………………………………27 F. Teknik Analisis Data ………………………………………..…...29 1. Uji Asumsi Data Penelitian……………………………..….29 2. Pengujian Hipotesis Penelitian ………………………….…30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….....31 A. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………..…31
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Deskripsi Subjek Penelitian ………………………………..…….31 C. Uji Asumsi …………………………………………………..…...32 1. Uji Normalitas ……………………………………………..….32 2. Uji Linearitas ………………………………………………….32 D. Hasil Penelitian …………………………………………………..32 1. Uji Hipotesis …………………………………………………..32 2. Uji Tambahan …………………………………………………33 E. Pembahasan ………………………………………………………36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………..40 A. Kesimpulan ………………………………………………………40 B. Saran ……………………………………………………………..40 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..42 LAMPIRAN ……………………………………………………………….45
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Religiusitas …………………………………….25 Tabel 2. Hasil Uji Korelasi Aitem Total Skala Religiusitas ………………26 Tabel 3. Uji Normalitas ……………………………………………………32 Tabel 4. Skor Hipotetik dan Empiris Skala Religiusitas dan Resiliensi...…34 Tabel 5. Norma Kategorisasi ………………………………………………35 Tabel 6. Distribusi Religiusitas ……………………………………………35 Tabel 7. Distribusi Resiliensi……………………………………………….36
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Religiusitas…………………………………………46 Lampiran 2. Reliabilitas Skala Try Out………………………………..50 Lampiran 3. Skala Religiusitas Baru.………………………………….58 Lampiran 4. Reliabilitas Skala Religiusitas.…………………………...60 Lampiran 5. Skala Resiliensi…………………………………………...61 Lampiran 6. Reliabilitas Skala Resiliensi……………………………...63 Lampiran 7. Uji Normalitas ……………………………………………64 Lampiran 8. Uji Linearitas …………………………………………….65 Lampiran 9. Uji Hipotesis ……………………………………………..66 Lampiran 10. Uji Tambahan …………………………………………..67
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Banyak penderita dari keadaan yang stress mencari dukungan dari agama, para professional, panduan-panduan, atau teman, sementara yang lain lebih memilih untuk diam, mengisolasi, jatuh dan atau menipu diri sendiri (Spouse, 1999; Bonanno, 2004). Orang-orang yang memiliki tingkat religiusitas tinggi cenderung akan menggunakan religious coping dalam melakukan coping stress. Sebuah survey nasional mengenai reaksi stress pada Amerika Serikat setelah kejadian 11 September menemukan bahwa beralih ke agama (berdoa, atau perasaan spiritual ) merupakan cara kedua yang paling banyak dipakai (90%), setelah menceritakan atau berbicara dengan orang lain (98%) (Schuster, dkk., 2001). Agama atau spiritualitas dianggap sebagai protective factor dalam menghadapi stressor hidup dan juga dapat melindungi diri dari outcomes yang negatif (Cotton, dkk., 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Nicholson, dkk. (2009) juga menemukan bahwa religiusitas mempunyai pengaruh yang vital dalam untuk efikasi diri pada perawatan orang-orang yang memiliki gangguan mental. Seligman (2002) mengatakan bahwa orang yang religius lebih bahagia dan lebih puas terhadap kehidupan karena penghayatan terhadap agama dianggap dapat memberikan harapan akan masa depan dan menciptakan makna dalam hidup bagi manusia.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Menurut Bastaman (1996), dalam keadaan sehat ataupun sakit seseorang harus memandang dirinya tidak hanya sebagai makhuk bio-psikososial saja melainkan juga memandang sebagai makhluk bio-psiko-sosiospiritual. Selanjutnya juga dikatakan bahwa spiritual sebagai bagian dari religiusitas memegang peranan yang besar dalam menghadapi masalah, supaya stres tidak berlanjut. Dalam keadaan stress seperti inilah kemampuan untuk bangkit kembali dan adaptasi yang tinggi dibutuhkan agar terhindar dari hal-hal negatif yang sifatnya merusak. Kemampuan yang dimaksud disebut dengan resiliensi. Ryff dan Singer (dalam Baugardner, 2009) mendefinisikan resiliensi sebagai “pemeliharaan, penyembuhan, atau kemajuan dalam mental atau kesehatan fisik mengikuti tantangan.” Resiliensi bercirikan “pemantulan kembali” dari pengalaman negatif dalam waktu yang relatif singkat. Masten dan Reed menyebutkan bahwa salah satu syarat penilaian resiliensi adalah seseorang harus menghadapi ancaman yang “signifikan” atau resiko yang berpotensi untuk menghasilkan outcomes yang negatif. Saat seseorang sudah depresi, putus asa, tidak bisa melihat manfaat positif di balik kejadian yang menimpanya dari berbagai sudut pandang logis, maka agama bisa memberikan sudut pandang lain yang mungkin tidak logis, namun mampu memberikan harapan kembali bagi orang-orang yang percaya. Kalimat seperti “Tuhan punya rencana yang lebih indah” dapat memberi kekuatan bagi orang-orang yang percaya. Kalimat tersebut seperti memberi sebuah harapan dibalik semua masalah yang ada.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Harapan dan makna hidup yang didapatkan melalui religious coping ini merupakan salah satu hal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang. Secara lebih spesifik, harapan dan makna hidup termasuk dalam klasifikasi I am pada hal-hal yang menguatkan resiliensi seseorang menurut Grothberg (1995). Selain itu, adanya role models dari sosok yang diagungkan dalam agama juga termasuk dalam hal-hal yang menguatkan resiliensi pada klasifikasi I have. Masih banyak lagi hal yang didapatkan dari religiusitas seseorang yang bisa menguatkan resiliensi. Meskipun demikian religious coping tidak selalu berhubungan dengan outcomes yang lebih baik. Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Pargament, dkk. (2011), religious coping yang negatif (apakah Tuhan telah mengabaikan saya, mempertanyakan cinta Tuhan pada saya, dan memutuskan bahwa iblis yang membuat semua ini terjadi) diasosiasikan dengan meningkatnya kemungkinan kematian. Selanjutnya menurut Pargament dkk., (2011) ilmu jiwa agama hanya mengungkap bagaimana perasaan dan pengalaman orang-orang secara individual terhadap Tuhan, tetapi tidak selamanya orang mampu menghadapi kesukaran yang menimpanya, dan tidak selamanya pula orang berhasil mencapai tujuannya dengan usaha yang terencana, teratur, dan telah diperhitungkan sebelumnya. Hal ini berarti religiusitas tidak selalu mampu membantu seseorang dalam menghadapi kesukaran yang menimpanya. Dengan mempertimbangkan faktor religiusitas yang berpotensi mempunyai peran yang besar untuk seseorang dalam menghadapi masalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
atau keadaan stress, maka peneliti menjadi tertarik untuk melihat apakah ada hubungan antara religiusitas dengan resiliensi. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka persoalan yang diangkat adalah sebagai berikut : “Bagaimana hubungan religiusitas dengan resiliensi?”
C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : “Bagaimana hubungan religiusitas dengan resiliensi?”
D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya psikologi perkembangan sehingga dapat digunakan sebagai bahan literatur untuk penelitian yang sejenis di masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada semua pihak terkait hubungan religiusitas dengan resiliensi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. RESILIENSI 1. Pengertian Resiliensi Kata resiliensi sendiri berasal dari bahasa latin abad pertengahan ’resilire’ yang berarti ’kembali’. Dalam bahasa inggris, kata ’resiliency’ atau ’resilient’ biasa digunakan untuk menyebutkan suatu kondisi seseorang yang berhasil kembali dari kondisi terpuruk. Jika dilihat dari asal dan makna kata, maka resiliensi secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk kembali pada kondisi semula ketika menghadapi tantangan atau kondisi yang terpuruk (Connor, 2006). Resiliensi merupakan konstruk psikologi yang diajukan oleh para ahli behavioral dalam mengetahui, mendefinisikan, dan mengukur kapasitas individu untuk tetap bertahan dan berkembang pada kondisi yang menekan (adverse conditions) dan untuk mengetahui kemampuan individu untuk kembali pulih (recovery) dari kondisi tekanan (McCubbin, 2001). Sementara itu resiliensi menurut Grotberg (1995) merupakan sebagai proses dinamis individu dalam mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi, mengatasi, memperkuat dan mentransformasikan pengalaman-pengalaman yang dialami pada situasi sulit menuju pencapaian adaptasi yang positif. Desmita (2005) mengatakan resiliensi merupakan kemampuan atau kapasitas insani
yang
dimiliki
seseorang,
5
kelompok
atau
masyarakat
yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
memungkinkannya menghadapi, mencegah, meminimalkan dan bahkan menghilangkan dampak-dampak yang merugikan dari kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan, atau bahkan mengubah kondisi kehidupan yang menyengsarakan menjadi suatu hal yang wajar untuk diatasi. Adanya resiliensi akan membuat seseorang berhasil menyesuaikan diri dalam berhadapan dengan kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan (Desmita, 2005). Resiliensi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis. (1) Resiliensi ditentukan dari hasilnya. (2) Resiliensi dianggap sebagai salah satu jenis kemampuan dan kualitas individu, dimana ini merupakan salah satu karakteristik individu. (3) Resiliensi dianggap sebagai proses perkembangan yang dinamis. Berdasarkan definisi ini, APA Help Center (dalam Wei, dkk. 2011) menunjukkan resiliensi sebagai proses adaptif ketika seseorang mengalami kesulitan, trauma, tragedy, dan stress hebat lainnya.
2. Karakteristik Resiliensi Wagnild dan Young (dalam Shaikh dan Kauppi, 2010) mendefinisikan resiliensi sebagai sebuah sifat kepribadian dengan lima karakteristik yang saling terkait. Karakteristik ini mencakup keseimbangan batin (equanimity), ketekunan
(perseverance),
kemandirian
(self-reliance),
kebermaknaan
(meaningfulness), dan kesendirian eksistensial(existential aloneness).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
a. Keseimbangan batin (equanimity) Keseimbangan batin (equanimity) didefinisikan sebagai perspektif yang seimbang pada kehidupan dan pengalaman seseorang. Beberapa orang terus merenungkan kegagalan yang dialami, terbebani dengan banyak penyesalan, atau cenderung melihat hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup sebagai malapetaka. Orang yang resilien akan mampu mengerti bahwa hidup tidak selalu baik dan tidak selalu buruk. Orangorang yang resilien mempunyai pikiran yang terbuka. b. Ketekunan (perseverance) Ketekunan
(perseverance)
mengacu
pada
kesediaan
untuk
melakukan perlawanan terhadap kesulitan. Kebulatan tekad seseorang meski mengalami kesulitan, kekecewaan, keputusasaan itu yang disebut dengan ketekunan. Orang yang resilien akan mampu mengatasi hal-hal seperti kesulitan, kekecewaan, keputusasaan dan tetap maju meraih tujuannya. Resiliensi merupakan proses untuk bangkit dari pengalaman negatif dan untuk itu diperlukan ketekunan. c. Kemandirian (self reliance) Kemandirian (self reliance) diartikan sebagai kepercayaan diri dan kemampuan untuk bergantung pada diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Individu mampu mengerti kemampuan dan keterbatasan yang dimiliki. Pengalaman dan latihan akan membentuk kepercayaan pada kemampuan diri. Individu yang resilien telah belajar dari pengalaman-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
pengalaman dan telah mengembangkan banyak cara untuk mengatasi sebuah masalah. d. Kebermaknaan (meaningfulness) Kebermaknaan (meaningfulness) tergolong ke dalam realisasi hidup, bahwa hidup memiliki tujuan. Sadar akan tujuan atau makna dalam hidup individu mungkin merupakan karakteristik yang paling penting dari resiliensi karena ini merupakan fondasi dari empat karakteristik lainnya. Hidup tanpa tujuan merupakan hal yang sangat sia-sia. Memiliki tujuan akan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Ketika kita mengalami kesulitan yang tak terelakan, hal yang dapat membuat kita terus maju adalah memiliki tujuan.
e. Kesendirian eksistensial (existential aloneness) Kesendirian
eksistensial(existential
aloneness) mencerminkan
sebuah kesadaran bahwa jalan hidup setiap orang adalah unik. Definisi ini mencakup ciri-ciri kepribadian serta orientasi filosofis resilien individu. Individu yang resilien belajar hidup mandiri meskipun hidup bersamasama dengan orang lain. Individu sadar bahwa ketika menghadapi hal-hal dalam hidup, individu itu harus menghadapinya sendiri. Hal ini tidak berarti melupakan pentingnya berbagi pengalaman dengan orang lain dan menutup hubungan dengan orang lain. Lebih singkatnya, individu yang resilien mengenali diri sepenuhnya, tidak merasakan tekanan konformitas, dan mampu melakukan sesuatu sendiri jika memang diharuskan demikian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
3. Hal-hal yang Menguatkan Resiliensi a. I have (Dukungan eksternal) Grotberg
(1995)
mengatakan
bahwa
dukungan
eksternal
dibutuhkan untuk mengembangkan perasaan aman yang menjadikan fondasi, yang merupakan pusat atau inti, untuk mengembangkan resiliensi. Faktor dukungan eksternal ini terdiri dari : 1) Trusting relationship meliputi orang tua, anggota keluarga lain, guru, dan teman-teman yang mencintai dan menerima individu tanpa syarat (unconditional love) 2) Structure and rules meliputi seseorang yang bisa memberi batasan dan membantu individu untuk mengerti kesalahan yang telah dibuat individu. Ketika individu mengikuti aturan, individu tersebut dipuji. 3). Role models meliputi orang-orang yang memberi contoh bagaimana melakukan sesuatu, memberi semangat individu, model moralitas, dan memperkenalkan individu pada kepercayaannya. 4) Encouragement to be autonomous meliputi orang-orang yang memuji dan mendukung individu yang berani melakukan sesuatu sendiri atas inisiatif individu itu sendiri.
b. I am (Kekuatan personal dan internal) Menurut Grotberg (1995), faktor I am merupakan kekuatan internal dan personal. Hal ini meliputi perasaan, sikap, dan kepercayaan dalam individu. Faktor-faktor ini terdiri dari :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
1) Loveable and my temperament is appealing meliputi individu yang sadar bahwa orang lain menyukai dan mencintai dirinya. Individu juga peka terhadap mood orang lain dan bisa memberikan respon yang tepat pada orang lain. 2) Loving, empathic, and altruistic meliputi rasa cinta individu pada orang lain dan mampu mengekspresikan rasa cinta tersebut dengan berbagai cara, baik itu tindakan maupun kata-kata. Individu ingin melakukan sesuatu untuk meringankan penderitaan orang lain. 3) Proud of myself meliputi perasaan bangga akan diri sendiri dan tahu bahwa
dirinya
merupakan orang
yang
penting
serta
mampu
mendapatkan apa yang diinginkan. 4) Autonomous and responsible meliputi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu secara mandiri dan menerima konsekuensi dari tindakannya. Individu mengerti batas control dirinya dan mengetahui tanggung jawab dirinya. 5) Filled with hope, faith, and trust meliputi rasa percaya yang dimiliki individu pada Tuhan, bahwa selalu ada harapan untuk dirinya dan orang-orang yang bisa dipercaya. c. I can (Kemampuan interpersonal dan sosial) Menurut Grothberg (1995), individu bisa mempelajari kemampuan ini dengan berinteraksi dengan orang lain dan dari orang-orang yang mengajarinya. Faktor-faktor ini terdiri dari :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
1) Communicate. Individu dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaanya pada orang lain. Individu dapat menyesuaikan diri pada perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu mengerti dan bertindak dengan baik. 2) Problem solve. Individu dapat mengetahui cakupan suatu masalah, apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut, dan bantuan orang lain yang dibutuhkan seperti apa. Individu gigih untuk bertahan sampai masalah tersebut selesai. 3) Manage my feelings and impulses. Individu mampu mengenali perasaan dirinya dan mengekspresikannya dalam kata-kata dan perilaku yang tidak mengganggu perasaan orang lain. 4) Gauge the temperament of myself and others. Individu mempelajari siapa yang akan bertindak, mengambil kesempatan, mencoba hal-hal baru, berhati-hati dan mempertimbangkan sesuatu dari berbagai sisi. Individu mengenal dirinya, termasuk temperamen. 5) Seek trusting relationships. Individu memiliki orang-orang yang dapat dipercaya, dimana individu dapat mencari mereka pada saat membutuhkan pertolongan, tidak bahagia, atau butuh orang untuk diajak bicara. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali pada kondisi semula ketika menghadapi tantangan atau kondisi yang terburuk, dimana resiliensi merupakan proses dinamis individu dalam mengembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
kemampuan
diri
untuk
menghadapi,
mengatasi,
memperkuat
dan
mentransformasikan pengalaman-pengalaman yang dialami pada situasi sulit menuju pencapaian adaptasi yang positif. Ada hal-hal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang, baik itu internal, eksternal, maupun kemampuan interpersonal.
B. RELIGIUSITAS 1. Pengertian Religiusitas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011), religiusitas adalah pengabdian terhadap agama atau bisa dikatakan sebagai kesalehan. Hardjana (2005) mendefinisikan religiusitas sebagai perasaan dan kesadaran akan hubungan dan ikatan kembali dengan Allah. Religiusitas menunjuk pada tingkat ketertarikan individu terhadap agamanya dengan mengahayati dan menginternalisasikan ajaran agamanya sehingga berpengaruh dalam segala tindakan dan pandangan hidupnya (Ghufron & Risnawati, 2010). Mangunwijaya (1986) membedakan antara istilah religi atau agama dengan istilah religiusitas. Agama atau religi menunjuk pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban, sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek yang dihayati oleh individu. Hal ini selaras dengan pendapat Glok dan Stark (dalam Dister, 1986) yang mengartikan religiusitas sebagai keberagamaan, yang berarti adanya unsur internalisasi agama itu dalam diri individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
2. Aspek-aspek Religiusitas Glok dan Stark (dalam Ancok dan Suroso, 2008) mengatakan bahwa terdapat 5 aspek dalam religiusitas, yaitu : a. Religious Belief (The Ideological Dimension) Religious belief (the idiological dimension) atau disebut juga dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang menerima halhal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Meskipun harus diakui setiap agama tentu memiliki seperangkat kepercayaan yang secara doktriner berbeda dengan agama lainnya, bahkan untuk agamanya saja terkadang muncul paham yang berbeda dan tidak jarang berlawanan. Pada dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur ketaatan bagi setiap pengikutnya. Dalam begitu adapun agama yang dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang harus ditaati oleh penganut agama. b. Religious Practice (The Ritual Dimension) Religious practice (the ritual dimension) yaitu tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan, kultur serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
c. Religious Feeling (The Experiental Dimension) Religious Feeling (The Experiental Dimension) atau bisa disebut dimensi pengalaman, adalah perasaan-perasaan atau pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya. d. Religious Knowledge (The Intellectual Dimension) Religious Knowledge (The Intellectual Dimension) atau dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi. e. Religious Effect (The Consequential Dimension) Religious effect (the consequential dimension) yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana prilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan sosial, misalnya apakah seseorang mengunjungi tetangganya yang sakit, menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan sebagainya. Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa religiusitas adalah penghayatan seseorang terhadap ajaran agamanya. Hal ini dapat terlihat dari pikiran, sikap, dan perilaku seseorang yang sesuai dengan ajaran agamanya. Adapun kelima aspek religiusitas menurut Glock and Stark adalah religious
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
belief, religious practice, religious feeling, religious knowledge, dan religious effect.
C. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Resiliensi seseorang dapat meningkat ataupun menurun. Hal ini dikarenakan resiliensi itu sendiri merupakan proses dinamis individu. Dengan kata lain, ketika individu mengalami suatu masalah atau dalam keadaan stress, ada hal-hal yang bisa dilakukan individu tersebut dalam rangka meningkatkan resiliensi dirinya. Banyak peneliti yang mengidentifikasikan faktor-faktor spesifik yang dapat mempengaruhi resiliensi seperti hubungan yang bisa dipercaya, dukung emosi dari luar keluarga, self-esteem, dukungan untuk menjadi mandiri, harapan, mengambil resiko secara bertanggung jawab, merasa dicintai, prestasi di sekolah, percaya pada Tuhan dan moralitas, unconditional love untuk seseorang (Grotberg, 1995). Grotberg
(1995)
mengklasifikasikan
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi resiliensi ke dalam 3 kelompok besar, yaitu I am (faktor internal), I have (faktor eksternal), dan I can (kemampuan interpersonal dan sosial). Hal-hal yang menguatkan resiliensi ini bisa didapatkan melalui pengabdian seseorang terhadap agama atau religiusitas. Individu yang memiliki religiusitas tinggi sadar bahwa dirinya memiliki “Tuhan” yang mencintai semua umatnya tanpa syarat (trusting relationship), memberi batasan perbuatan-perbuatan yang baik dan buruk (structure and
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
rules). Selain itu, melalui cerita mengenai “Tuhan” dan para pengikutnya (nabi, rasul), seseorang diberikan sosok yang menjadi panutan (role models). Semua hal yang disebutkan ini termasuk faktor eksternal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang. Setiap agama mengajarkan tentang cinta kasih, dan orang yang benarbenar mengikuti ajaran agamanya akan mengembangkan rasa cinta pada orang lain, membantu orang lain. Hal ini termasuk hal yang dapat menguatkan resiliensi (loving, emphatic, and altruistic). Orang yang memiliki religiusitas tinggi juga bisa bangga dan mensyukuri dirinya sebagai individu yang mempunyai berbagai kelebihan yang diberikan Tuhan. Orang yang memiliki religiusitas tinggi juga menaruh kepercayaan dan harapan pada Tuhan (filled with hope,faith, and trust). Dengan sudut pandang religius, seseorang dapat melihat bahwa masih ada harapan atau rencana yang lebih baik yang akan diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Harapan dan makna hidup inilah yang dibutuhkan oleh individu yang sedang mengalami keadaan stress. Semua hal yang disebutkan ini termasuk faktor internal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang. Dalam sebuah agama selalu diajarkan untuk berdoa. Melalui doa, manusia dapat berkomunikasi dengan sosok yang diagungkan dalam agama tersebut. Individu dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya pada orang lain melalui doa. Melalui doa, individu juga mendapatkan kekuatan untuk bertahan dalam menghadapi masalah, mendapat petunjuk
mengenai apa
yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
masalahnya. Sosok yang diagungkan dalam agama, seperti Tuhan, Allah, ataupun dewa-dewa lainnya, selalu ada dan menemani kapan saja. Di saat seseorang mengalami masalah dan tidak tahu ingin menceritakan atau berbicara dengan siapa, mereka bisa mencari sosok tersebut. Sosok yang dipercaya dan selalu ada untuk umatnya. Semua hal yang disebutkan ini termasuk kemampuan interpersonal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang. Ada banyak hal dari agama dan sifat religius seseorang yang secara teoritis berhubungan dengan hal-hal yang dapat menguatkan resiliensi seseorang, baik itu internal maupun eksternal. Berdasarkan uraian mengenai beberapa hal yang didapatkan sifat religius dan kaitannya dengan hal-hal yang menguatkan resiliensi seseorang, maka peneliti mempunyai hipotesis adanya hubungan positif antara religiusitas dengan resiliensi.
D. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada korelasi positif antara religiusitas dan resiliensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini bersifat korelasional. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009).
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian ini terdiri dari 1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah religiusitas 2. Variabel tergantung Variabel tergantung pada penelitian ini adalah resiliensi
C. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Religiusitas Religiusitas dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala religiusitas. Semakin tinggi skor yang didapat dari skala, semakin tinggi pula religiusitas subjek. Dalam membuat skala ini, konsep religiusitas yang dipakai adalah konsep religiusitas menurut Glok dan Stark. 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
Glok dan Stark (dalam Ancok dan Suroso, 2008) mengatakan bahwa terdapat 5 aspek dalam religiusitas, yaitu : a. Religious Belief (The Ideological Dimension) Religious belief (the idiological dimension) atau disebut juga dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang menerima hal-hal yang dogmatik dalam agamanya, misalnya kepercayaan kepada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. b. Religious Practice (The Ritual Dimension) Religious practice (the ritual dimension) yaitu tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya. c. Religious Feeling (The Experiental Dimension) Religious Feeling (The Experiental Dimension) atau bisa disebut dimensi pengalaman, adalah perasaan-perasaan atau pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. d. Religious Knowledge (The Intellectual Dimension) Religious Knowledge (The Intellectual Dimension) atau dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang menerangkan seberapa jauh seseorang mengetahui tentang ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci manapun yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
e. Religious Effect (The Consequential Dimension) Religious effect (the consequential dimension) yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana prilaku seseorang dimotivasi oleh ajaranajaran agamanya dalam kehidupan sosial.
2. Resiliensi Resiliensi subjek dapat diketahui dari skor skala resiliensi. Semakin tinggi skor, maka semakin tinggi resiliensi subjek. Skala yang dipakai merupakan skala terjemahan dari Resilience Scale yang dikembangkan oleh Wagnild and Young. Wagnild dan Young (dalam Shaikh dan Kauppi, 2010) mendefinisikan resiliensi sebagai sebuah sifat kepribadian dengan lima karakteristik yang saling terkait. Karakteristik ini mencakup keseimbangan batin (equanimity), ketekunan (perseverance), kemandirian (self-reliance),
kebermaknaan
(meaningfulness),
dan
kesendirian
eksistensial (existential aloneness). a.
Keseimbangan batin (equanimity) didefinisikan sebagai perspektif yang seimbang pada kehidupan dan pengalaman seseorang
b. Ketekunan mengacu pada kesediaan untuk melakukan perlawanan terhadap kesulitan. c. Kemandirian diartikan sebagai kepercayaan diri dan kemampuan untuk bergantung pada diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. d. Kebermaknaan tergolong ke dalam realisasi hidup, bahwa hidup memiliki tujuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
e. Kesendirian eksistensial mencerminkan sebuah kesadaran bahwa jalan hidup setiap orang adalah unik. Definisi ini mencakup ciri-ciri kepribadian serta orientasi filosofis resilien individu.
D. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian adalah sumber utama penelitian yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian (Azwar, 1998). Subjek pada penelitian ini yaitu sebagian kecil populasi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan kriteria beragama Katolik.
E. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data penelitian ini adalah dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan yaitu dengan metode skala. Skala merupakan alat ukur psikologis dalam bentuk kumpulan penyataanpernyataan sikap yang disusun sedemikian rupa sehingga respon seseorang terhadap pernyataan tersebut dapat diberi skor dan diinterpretasikan (Azwar, 1998).
1. Skala Religiusitas Skala Religiusitas yang akan digunakan bertujuan untuk mengukur religiusitas yang dimiliki oleh individu. Skala ini menggunakan indikatorindikator sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
a. Religious Belief 1) percaya terhadap api penyucian (nomor aitem 1) 2) percaya terhadap malaikat (11) 3) Tuhan mengabulkan doa umatnya (21) 4) Dosa akan dipertanggungjawabkan setelah meninggal ( 35) 5) Manusia makhluk evolusi (6) 6) Tuhan hadir pada saat dibutuhkan (16) 7) Meragukan surga dan neraka (26) 8) Ada perbuatan yang tidak diampuni Tuhan (40)
b. Regilious Practice 1) Pergi ke gereja setiap minggu (2) 2) Sering mengikuti kegiatan yang berkaitan gereja (12) 3) Melakukan pantang dan puasa (22) 4) Menghadiri misa dalam hari penting agama Katolik (34) 5) Berdoa sebelum dan sesudah makan tidur (7) 6) Mengikuti jalan salib (17) 7) Membaca Kitab Suci (27) 8) Melakukan pengakuan dosa (39)
c. Religious Feeling 1) Rezeki karena Tuhan murah hati (3) 2) Tuhan berada di samping ketika saya berdoa (13)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
3) Tuhan memberi kekuatan menghadapi masalah (23) 4) Selalu dilindungi Tuhan (38) 5) Mendapat pencerahan ketika berdoa (8) 6) Merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup (18) 7) Tuhan memberi jawaban pada masalah yang dihadapi (28) 8) Merasa baik-baik saja walau jarang ke gereja dan berdoa (33)
d. Religious Knowledge 1) Empat peristiwa dalam doa Rosario (4) 2) Tujuan tuguran (14) 3) Nama kedua belas murid Yesus (24) 4) Doa Aku Percaya (37) 5) Sepuluh perintah Allah (9) 6) Nama-nama Santo (19) 7) Makna setiap hari raya Katolik (29) 8) Wanita yang mengusap wajah Yesus (32)
e. Religious Effect 1) Menyisihkan uang untuk disumbangkan (5) 2) Membantu teman yang kesulitan (15) 3) Menjadi sukarelawan (25) 4) Mengunjungi teman yang sakit (36) 5) Berkarya di panti sosial (10)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
6) Memaafkan kesalahan orang lain (20) 7) Hidup berfoya-foya (30) 8) Hanya membantu orang yang dikenal (31)
Aitem pada Skala Religiusitas disusun berdasarkan pernyataanpernyataan yang bersifat favorable dan unfavorable. Untuk pernyataan yang bersifat favorable. Setiap aitem menyediakan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Penilaian untuk aitem yang bersifat favorable. Pada setiap aitem favorable untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. Sedangkan aitemaitem yang bersifat unfavorable berlaku sebaliknya, yaitu untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1, Setuju (S) diberi skor 2, Tidak Setuju (TS) diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4.
FAVORABEL
UNFAVORABEL
Jawaban
Nilai
Jawaban
nilai
SS
4
SS
1
S
3
S
2
TS
2
TS
3
STS
1
STS
4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Berikut rancangan aitem-aitem yang tersusun dalam blue print : Tabel 1 Blue Print Skala Religiusitas No
Aspek
Favourable
Unfavourable
Jumlah
1
Religious Belief
1, 11, 21, 35
6, 16, 26, 40
8
2
Religious Practice
2, 12, 22, 34
7, 17, 27, 39
8
3
Religious Feeling
3, 13, 23, 38
8, 18, 28, 33
8
4
Religious knowledge
4, 14, 24, 37
9, 19, 29, 32
8
5
Religious Effect
5, 15, 25, 36
10, 20, 30, 31
8
Total
40
Skor total diperoleh dengan cara menjumlahkan skor subjek pada masing-masing aitem yang akan digunakan dalam analisis statistik. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka semakin tinggi pula religiusitas subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka semakin rendah pula religiusitas subjek. Tidak disertakan
alternatif
jawaban
netral/
tengah
pada
skala
ini
dimaksudkan agar subjek tidak memiliki kecenderungan untuk memilih jawaban netral/ tengah. a. Validitas dan Reliabilitas Validitas yang digunakan dalam skala penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasikan lewat pengujian alat ukur yang ditentukan melalui pendapat orang yang berkompeten (professional judgement). Dalam penelitian ini, professional judgement dilakukan oleh fr. Yandriyano Ananda Seto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
dan skala dibuat oleh peneliti sendiri. Reliabilitas skala religiusitas didapatkan dengan bantuan program SPSS 16. Skala religiusitas memiliki koefisien Alpha Cronbach sebesar 0.852. Hal ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas aitem memuaskan. b. Uji Daya Beda Aitem Dasar kerja yang dipergunakan dalam seleksi aitem adalah memilih aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur yang dikehendaki penyusunnya (Azwar,2004). Seleksi aitem dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing aitem dengan nilai total. Semakin tinggi koefisien korelasi antara aitem dengan skor totalnya maka semakin tinggi daya pembedanya. Skala Religiusitas menggunakan persyaratan akan pemilihan aitem-aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem total (rix) lebih besar atau sama dengan 0.250. Tabel 2 Hasil Uji Korelasi Aitem Total Skala Religiusitas rix
Item
Total
rix ≥ 0.250
1 2 3 4 7 8 9 11 12 13 16 17 18 21
27
23 24 26 27 28 29 31 33 34 35 37 38 39 rix ≤ 0.250
5 6 10 14 15 19 20 22 25 30 32 36 40
13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Koefisien korelasi aitem total dalam skala religiusitas ini berkisar antara 0.081 – 0.601. Aitem-aitem yang tidak lolos seleksi nilainya berkisar antar 0.081 – 0.249. 2. Skala Resiliensi Skala resiliensi dalam penelitian ini menggunakan Resilience Scale yang dikembangkan oleh Gail M. Wagnild & Heather M. Young. Reliabilitas skala ini tergolong cukup tinggi, yaitu dengan nilai coefficient alpha 0.91 (Ahner, Kiehl, Sole, dkk 2006). Sesuai dengan prosedur penerjemahan oleh Greco, dkk. (1987), skala diterjemahkan terlebih dahulu ke bahasa Indonesia oleh Ika Kurniawati yang pernah menjadi guru bahasa Inggris di salah satu lembaga bimbingan belajar Yogyakarta. Setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, skala diterjemahkan kembali ke Bahasa Inggris oleh Andre Honji (Sarjana Sastra Inggris). Skala asli bahasa Inggris kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah diterjemahkan kembali ke bahasa Inggris dari bahasa Indonesia untuk mengetahui apakah terjadi perubahan makna tiap aitem. Proses pembandingan ini dilakukan oleh Miss Karina Macdonal (native speaker dari Irlandia) dan Miss Melisa (native speaker
dari
Filipina).
Melalui
pengujian
reliabilitas
dengan
menggunakan SPSS 16, skala resiliensi mempunyai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0.890. Hal ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas aitem memuaskan. Sementara itu untuk koefisien korelasi aitem total dalam skala resiliensi berkisar antara -0.112 – 0.682.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
Skala resiliensi yang akan digunakan bertujuan untuk mengukur resiliensi yang dimiliki oleh individu. Skala ini menggunakan indikatorindikator sebagai berikut: a. Keseimbangan batin : 1) Bisa melihat sebuah situasi dari berbagai sudut pandang (19) 2) Tidak terus memikirkan hal-hal di luar kendali (22) 3) Bisa menemukan sesuatu yang lucu (16) 4) Bisa menemukan jalan keluar dalam keadaan yang sulit (23) 5) Keyakinan diri untuk melalui masa-masa sulit (17) b. Ketekunan : 1) Tetap fokus pada tujuan meskipun ada hal yang mengganggu (7) 2) Tekun (10) 3) Bisa melewati masa-masa sulit (13) 4) Melakukan hal sesuai rencana (1) 5) Memiliki disiplin diri (14) 6) Mampu melakukan apa yang ingin dilakukan (24) c. Kemandirian 1) Lebih mandiri daripada orang lain (3) 2) Bisa melakukan sesuatu sendirian bila memang diharuskan (5) 3) Bisa menemukan solusi alternatif (2) 4) Bisa melakukan hal-hal yang harus dilakukan saat darurat (18) 5) Bisa menangani banyak hal (9)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
d. Kebermaknaan hidup 1) Merasakan hidup yang bermakna (21) 2) Tetap tertarik pada suatu hal (4 dan 5) 3) Jarang mempertanyakan makna dari hal-hal yang terjadi (11) 4) Merasa bangga bila menyelesaikan sesuatu (6) e. Kesendirian eksistensial 1) Tidak masalah bila ada orang yang tidak menyukai dirinya (25) 2) Bisa berdamai dengan diri sendiri (8) 3) Tidak terlalu mencemaskan masa depan (12) 4) Mampu memaksa diri melakukan sesuatu (20)
F. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Uji Asumsi Data Penelitian Untuk memperoleh kesimpulan yang benar berdasarkan data yang ada dilakukan uji asumsi sebagai berikut : a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara distribusi sebaran variable predictor dan variable kriterium penelitian ini bersifat normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Sebaliknya apabila nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 5% atau 0,05 maka sebaran data tersebut tidak berdistribusi normal. Uji normalitas ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
b. Uji linearitas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variabel predictor dan variabel kriterium merupakan garis lurus atau tidak. Jika hubungan antar variabel tersebut menunjukkan garis lurus maka dapat dikatakan terdapat korelasi linear antar kedua variabel. Data dinyatakan linear apabila dua variabel mempunyai signifikansi kurang dari 0,05.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian Setelah persyaratan analisis data dipenuhi maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan
teknik
korelasi
product
moment
dari
Spearman
dengan
menggunakan program SPSS versi 16 untuk mengetahui korelasi antar variabel religiusitas dan resiliensi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam pengambilan data peneliti menyebarkan skala kepada mahasiswa S1 dari berbagai jurusan. Peneliti mencari sendiri subjek penelitian yang akan diberikan skala. Informasi mengenai subjek diperoleh pada bagian identitas yang terdapat dalam skala yang disebarkan oleh peneliti. Dalam skala tersebut ada beberapa hal yang harus diisi oleh subjek berkaitan dengan informasi subjek penelitian, di antaranya adalah jenis kelamin dan usia. Penelitian ini menggunakan uji coba dan pengambilan data sebenarnya.
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dengan karakteristik beragama Katolik.. Dalam penelitian ini terkumpul 100 sampel uji coba dan 60 sampel penelitian sebenarnya yang terdiri dari 30 pria dan 30 wanita.
31
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
C. UJI ASUMSI 1. Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 16 for windows dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 3 Uji Normalitas Nilai Probabilitas
Makna
Religiusitas
0.452
Sebaran data normal
Resiliensi
0.857
Sebaran data normal
Ket : Sebaran data disebut normal apabila >0.05 Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.
2. Uji Linearitas Uji linieritas dilakukan dengan program bantuan SPSS 16 for windows. Nilai probabilitas pada penelitian ini sebesar 0,112. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel religiusitas dengan variabel resiliensi dapat dikatakan tidak linier, karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada lampiran.
D. HASIL PENELITIAN 1. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman Product Moment pada taraf signifikansi 5% (0,05)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
dengan menggunakan bantuan SPSS 16 for Windows. Uji hipotesis satu ekor (one-tailed) dilakukan pada penelitian ini karena hipotesis dalam penelitian ini mengarah. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara variabel religiusitas dengan resiliensi adalah sebesar 0,275 dengan probabilitas 0,017. Karena signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara variabel religiusitas dengan variabel resiliensi. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa r = 0,275, dengan demikian dapat diketahui koefisien determinasinya (r2), yaitu sebesar 7,6% terhadap resiliensi, sedangkan sisanya sebesar 92,4% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran.
2. Uji Tambahan Uji tambahan dilakukan untuk mengetahui apakah keseluruhan subjek
memiliki tingkat religiusitas dan resiliensi yang tinggi.
Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif dapat diketahui skor empirik dan skor hipotetik. Skala religiusitas memiliki empat alternatif jawaban dengan skor bergerak dari 1-4 pada skala religiusitas. Skala religiusitas terdiri dari 27 aitem, sehingga kemungkinan skor terendah (Xr) data religiusitas secara hipotetik adalah sebesar 1 x 27 = 27 dan skor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
tertinggi (Xt) adalah 4 x 27 = 108. Standar deviasi hipotetiknya adalah (108−27) 6
= 13.5, sementara mean hipotetiknya adalah
(1+4) 27 2
= 67.5.
Skala resiliensi memiliki tujuh alternatif jawaban dengan skor
bergerak dari 1-7 pada skala resiliensi. Skala resiliensi terdiri dari 25 aitem sehingga kemungkinan skor terendah (Xr) data resiliensi secara hipotetik adalah sebesar 1 x 25 = 25 dan skor tertinggi (Xt) adalah 7 x 25 = 175. Standar deviasi hipotetiknya adalah hipotetiknya adalah
(1+7) 25 2
(175−25) 6
= 25, sementara mean
= 100.
Tabel 4 Skor Hipotetik dan Empiris Skala Religiusitas dan Resiliensi Variabel
Skor Empirik
N
Skor Hipotetik
Min
Maks
M
SD
Min
Maks
M
SD
X
60
53
98
80.75
9.21
27
108
67.5
13.5
Y
60
87
159
127.52 16.73
25
175
100
25
Keterangan: X : Religiusitas Y : Resiliensi Mean hipotetis merupakan rata-rata skor pada alat ukur penelitian, sedangkan mean empiris merupakan rata-rata skor data hasil penelitian. Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mean empiris pada skala religiusitas lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki religiusitas yang tinggi. Sementara itu, mean empiris pada skala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
resiliensi juga lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini juga menunjukkan bahwa subjek memiliki resiliensi yang tinggi. Berdasarkan deskripsi data penelitian, maka dapat dilakukan suatu pengkategorisasian skor pada kedua variabel penelitian. Untuk mengetahui tinggi
rendahnya
skor
yang
diperoleh
subjek
dapat
dilakukan
pengkategorian dengan menetapkan suatu kriteria. Kategorisasi yang digunakan adalah kategorisasi jenjang berdasarkan distribusi normal. Norma kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 5 Norma Kategorisasi Interval Kategorisasi X > (µ + 1σ) (µ - 1σ) < X < (µ + 1σ) X < (µ - 1σ)
Nama Kategori Tinggi Sedang Rendah
Keterangan: µ
: Mean atau rerata
σ
: Standar deviasi Kategori tersebut didasarkan pada nilai mean hipotetik dan standar
deviasi hipotetik pada masing-masing variabel yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dan 4.5 berikut : Tabel 6 Distribusi Religiusitas Skor > 81 54 < X < 81 < 54 Jumlah
f 28 31 1 60
Persentase (%) 46.67 % 51.67 % 1.66 % 100
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
Berdasarkan hasil analisis data dan kategori skala religiusitas, menunjukkan bahwa 51.67 % (31 subjek dari 60 subjek keseluruhan) berada dalam kategori sedang, 46.67 % (28 subjek dari 60 subjek keseluruhan) berada dalam kategori tinggi, dan 1.66 % (1 subjek dari 60 subjek keseluruhan) berada dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil analisis ini dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek dalam penelitian ini sebagian besar tingkat religiusitasnya cenderung sedang. Tabel 7 Distribusi Resiliensi Skor > 125 75 < X < 125 < 75 Jumlah
f 35 25 0 60
Persentase (%) 58.33 % 41.67 % 0% 100
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
Berdasarkan hasil analisis data dan kategori skala resiliensi, menunjukkan bahwa 58.33% (35 subjek dari 60 subjek keseluruhan) berada dalam kategori tinggi. 41.67% (25 subjek dari 60 subjek keseluruhan) berada dalam kategori sedang dan 0% (0 subjek dari 60 subjek keseluruhan) berada dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil analisis ini dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek dalam penelitian ini sebagian besar tingkat resiliensinya cenderung tinggi.
E. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan resiliensi. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara religiusitas dengan resiliensi sebesar 0,275 dengan nilai probabilitas sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara religiusitas dengan resiliensi. Melalui hasil penelitian, dapat diketahui bahwa religiusitas memiliki peran yang penting dalam membantu seseorang dalam proses resiliensi diri setelah ditimpa masalah. Agama atau spiritualitas dianggap sebagai protective factor dalam menghadapi stressor hidup dan juga dapat melindungi diri dari outcomes yang negatif. (Cotton dkk., 2006). Penelitian yang dilakukan oleh Nicholson dkk. (2009) juga menemukan bahwa religiusitas mempunyai pengaruh yang vital dalam untuk efikasi diri pada perawatan orang-orang yang memiliki gangguan mental. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Seidmahmoodi, dkk (2011) menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara orientasi religiusitas, resiliensi, dan status perkawinan dengan perkembangan posttraumatic. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Annalakshmi & Abeer (n.d.) mengenai religious personality dan resiliensi di kalangan siswa remaja Muslim di India menemukan bahwa religious personality yang berbeda antara tinggi dan yang rendah akan memiliki resiliensi yang berbeda pula. Religious personality memiliki hubungan yang signifikan dan berkorelasi positif dengan resiliensi. Sudah banyak studi yang menyelidiki hubungan antara peran religiusitas dan kesehatan mental. Pada kebanyakan kasus, para peneliti menemukan bahwa religiusitas yang tinggi diasosiasikan dengan kesehatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
mental yang lebih baik dan lebih sejahtera (Moreira-Almeida dkk., 2006). Berdasarkan teori Grothberg (1995) mengenai sumber-sumber resiliensi, spiritualitas atau keyakinan (I am) juga memiliki peranan penting terhadap resiliensi individu. Resiliensi harus diusahakan dan dilakukan oleh individu. Ibadah, merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuka pandangan seseorang akan nilai-nilai potensi dan makna hidup yang terdapat dalam diri dan sekitarnya. Ibadah merupakan ritual dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan, melalui cara-cara yang diajarkan dalam agama. Ibadah yang dilakukan secara khidmat sering menimbulkan perasaan tentram, mantap dan tabah sehingga tidak jarang pula menimbulkan perasaan seakan-akan mendapat bimbingan dalam melakukan tindakan-tindakan penting
dengan
demikian
menjalani hidup
sesuai tuntunan agama
memberikan corak penghayatan bahagia dan bermakna bagi pelakunya. Seligman (2002) mengatakan bahwa orang yang religius lebih bahagia dan lebih puas terhadap kehidupan karena penghayatan terhadap agama dianggap dapat memberikan harapan akan masa depan dan menciptakan makna dalam hidup bagi manusia. Sebuah studi yang meneliti hubungan antara keyakinan agama secara umum, spiritualitas, dan hasil kesehatan mental dari penyalahgunaan bahan terlarang dengan menggunakan sampel besar menemukan bahwa orang yang dapat pulih dikarenakan memiliki tingkat keyakinan agama dan afiliasi keagamaan yang tinggi (Pardini dkk, 2000). Selanjutnya dikatakan bahwa,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
tingkat keyakinan agama dan spiritualitas yang tinggi ditemukan berkaitan dengan orientasi hidup yang lebih optimis, dukungan sosial yang besar, ketahanan yang lebih tinggi terhadap stres, dan kecemasan yang lebih rendah. Penelitian ini tidak dapat digeneralisir ke semua agama dan semua usia. Perbedaan budaya dan nilai-nilai yang dianut tiap agama bisa menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada resiliensi. Selain itu, perbedaan perkembangan mental dan emosi dewasa awal, dewasa tengah, maupun dewasa akhir bisa memberikan pengaruh pada resiliensi dan hasil penelitian. Meskipun demikian, penelitian ini cukup bisa memberi gambaran mengenai hubungan religiusitas dengan resiliensi pada populasi mahasiswa yang beragama Katolik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Dari hasil analisis yang dilakuan pada bagian sebelumnya, kemudian dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel religiusitas dengan resiliensi terdapat hubungan yang ditunjukkan dengan hasil perhitungan korelasi sebesar 0,275 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,017 pada taraf 0,05. Dengan hasil tersebut dapat dilihat bahwa religiusitas terkait dengan resiliensi. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan nilai hasil uji korelasi spearman product moment.
B. SARAN 1. Dalam penelitian berikutnya yang mengambil topik yang sama dengan penelitian ini sebaiknya lebih meningkatkan lagi hasil penelitian dengan mengambil subjek yang lebih bervariasi. Hal ini disebabkan dalam penelitian ini masih banyak kekurangan seperti subjek lebih umum pada mahasiswa, untuk selanjutnya sebaiknya lebih divariasikan mulai dari mahasiswa sampai orang tua. 2. Penelitian ini hanya mengambil sampel dari satu agama yaitu Katolik, sehingga
hasilnya
tidak dapat digeneralisir. Untuk
penelitian
selanjutnya sebaiknya mengambil mengambil sampel dari beberapa
40
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
agama yang ada di Indonesia dengan sistem perbandingan sehingga hasil penelitiannya dapat mengeneralisir hasil temuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahner, N.R., Kiehl E.M., Sole M.L., Byers J. A Review of Instruments Measuring Resilience. Comprenhensive Pediatric Nursing, 29 : 103-125, 2006. Annalakshi N., & Abeer M., n.d. Islamic Worldview, Religious Personality and Resilience among Muslim Adolescent Students in India. Europe’s Jpurnal of Pscyhology, 7 (4), pp.716-738 Ancok, D. dan Suroso, N.F. 2008. Psikologi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Anggarasari, R.E. 1997. Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Sikap Konsumtif pada Ibu Rumah Tangga. Indonesian Psychologycal Journal. Psikologika. Halaman 15-20 Nomor 4 Tahun II . Azwar, Syaifudin. 1998. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Syaifudin. 2004. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, Syaifudin. 2009. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Bastaman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna, Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis. Jakarta : Penerbit Paramadina. Baugardner, S.R. 2009. Positive Psychology. New Jersey : Pearson Education, Inc. Bonanno, G. A. 2004. Loss, Trauma, and Human Resilience: Have We Underestimated the Human Capacity to Thrive After Extremely Aversive Events? The American Psychologist, 59, 20-28. Connor, M.K. 2006. Assesment of resilience in the aftermath trauma. Journal of Clinical Psychiatry vol 67 pp 46-49. Cotton, S., Zebrachi, K., Rosenthal, S.L., Tsevat, J., & Drotar, D. 2006. Religion/ spirituality and adolescent health outcomes: a review. Journal of Adolescent Health, 38, 472–480. Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Dister, N.S. 1988. Psikologi Agama. Yogyakarta : Kanisius Ghufron & Risnawati, M. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
42
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Greco, L.D., Wa lop W., & Ea stridge L. 1987 . Clinical epid emiology , questionnaire de velop men t: 3 . Tran sla tion. Ca na da Medica l Association Journal, 136, 817–818 Grotberg, Edith. 1995. A Guide to Promoting Resilience in Children. Denhaag : Bernard van Leer Foundation. Hardjana, A.M. 2005. Religiositas, agama dan spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius. Huffman, Karen. 2000. Psychology in Action. United States of America : john Wiley & Sons, Inc. Joseph, S., & Linley, P. A. 2006. Positive therapy: A meta-theory for positive psychological practice. New York: Routledge Mangunwidjaya, Y.B. 1986. Menumbuhkan sikap religius pada anak Gramedia Jakarta McCubbin, L. 2001. Challenge to The Definition of Resilience. Paper Presented at The Annual Meeting of The American Psychological Association in San Francisco, 24-28 Agustus. Moreira, A.A., Lotufo, N.F., & Koenig, H. G. 2006. Religiousness and Mental Health: A review. Revista Brasileira de Psiquiatria, 28(3), in press. Nicholson,A., Rose,R., & Bobak ,M. 2009. Association between attendance at religious services and self-reported health in 22 European countries, Social Science & Medicine, 69, 519–528. Pardini, D.A., Plante T.G., Sherman A., Stump. J.E. 2000. Religious Faith and Sprituality in Substance Abuse Recovery : Determining the Mental Health Benefits. Journal of substance abuse treatment, vol 19, p. 347-354 Pargament KI, Koenig HG, Tarakeshwar N, Hahn J. Religious struggle as a predictor of mortality among medically ill elderly patients: a 2-year longitudinal study. Arch Intern Med. 2001 Aug 13-27;161(15):1881-5. Santrock, J. W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga. Schuster M.A., Stein B.D., Jaycox L., Collins R.L., Marshall G.N., Elliott M.N., Zhou A.J., Kanouse D.E., Morrison J.L., Berry S.H. A national survey of stress reactions after the September 11, 2001, terrorist attacks. N Engl J Med. 2001 Nov 15;345(20):1507-12.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
Seidhamoodi, J., Rahimi, C., Mohamadi, N. Resiliency and Religious Orientation : Factors Contributin to Posttraumatic Growth in Iranian Subject. Iran J Psychiatry 2011; 6: 145-150 Seligman, Martin. 2002. Authentic Happiness. New York : Simon & Schuster, Inc. Shaikh,
A. & Kauppi, C. 2010. Deconstructing Resilience: Myriad Conceptualizations and Interpretations. International Journal of Arts and Sciences 3(15): 155 - 176
Spouse, L. 1999. The trauma of being a refugee. Medicine, conflict, and survival, 15, 394-403. Wei, S., Shujuan Z., Qibo H. 2011. Resilience and social support as moderators of work stress of young teachers in engineering college. Procedia Engineering 24 856-860
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
Lampiran 1 Skala Religiusitas Usia
:
Jenis kelamin
:L/P
Petunjuk: Berikut ini tersedia pertanyaan- pertanyaan yang harus Anda jawab terkait dengan religiusitas dan resiliensi pasca putus cinta. Jawablah pertanyaan- pertanyaan tersebut sesuai dengan pikiran dan perasaan Anda saat ini. Dibawah ini telah tersedia kotak jawaban yang akan Anda gunakan sebagai pilihan jawaban. Berilah tanda silang (X) pada kotak pilihan jawaban tersebut: STS
: sangat tidak setuju
TS
: tidak setuju
S
: setuju
SS
: sangat setuju Contoh : STS TS
1.
S
SS
Saya percaya adanya Tuhan
Jika Anda setuju dengan pernyataan tersebut, maka Anda akan memilih jawaban sesuai dengan pikiran dan perasaanmu dengan memberi tanda silang (x) pada kotak S (setuju).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
Berilah salah satu jawaban terhadap pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda NO
PERTANYAAN
1
Saya percaya adanya api penyucian setelah kematian
2
Setiap minggu, saya pasti menyempatkan diri untuk pergi ke gereja
3
Rezeki yang saya terima selama ini dikarenakan kemurahan hati Tuhan
4
Saya masih mengingat 4 peristiwa dalam doa rosario
5
Saya selalu menyisihkan sebagian uang saya untuk disumbangkan pada orang yang kurang mampu
6
Manusia merupakan makhluk yang telah melalui evolusi yang panjang
7
Saya sering lupa untuk berdoa sebelum dan sesudah makan, tidur
8
Saya jarang mendapatkan pencerahan ketika berdoa
9
Saya hanya mengingat sebagian kecil dari 10 perintah Allah
10
Saya belum pernah berkarya (mengajar/melayani) di panti sosial
11
Saya percaya bahwa malaikat itu ada dan mengawasi seluruh umat manusia
12
Saya sering mengikuti kegiatan-kegiatan di gereja ataupun komunitas gereja di lingkungan tempat tinggal saya Setiap kali saya berdoa dalam keheningan, Tuhan seperti berada di samping saya dan mendengarkan semuanya
13
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
NO 14
PERTANYAAN Saya mengerti tujuan dari tuguran yang diadakan setelah misa Kamis Putih
15
Saya sering membantu teman saya yang sedang dalam kesulitan
16
Tuhan hanya hadir pada saat kita membutuhkanNya
17
Saya jarang mengikuti jalan salib
18
Saya jarang merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup saya
19
Nama Santo yang saya ingat tidak lebih dari 10
20
Sulit bagi saya untuk memaafkan kesalahan orang
21
Tuhan akan mengabulkan doa umatnya jika umat terus berusaha dan percaya padaNya
22
Saya selalu melakukan pantang dan puasa pada hari pantang dan puasa
23
Tuhan memberi kekuatan pada saya dalam menghadapi masalah
24
Saya masih mengingat kedua belas nama murid Yesus
25
Saya sering menjadi sukarelawan di tempat-tempat yang terkena musibah
26
Saya meragukan bahwa surga dan neraka itu ada
27
Saya jarang membaca kitab suci
28
Saya jarang menemukan jawaban dari Tuhan mengenai permasalahan yang saya hadapi
29
Saya melakukan perayaan hari raya Katolik tanpa benar-benar mengetahui makna dari setiap perayaan
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
NO
PERTANYAAN
30
Saya sering berfoya-foya
31
Saya hanya mau membantu orang-orang yang saya kenal
32
Saya sering lupa nama wanita yang mengusap wajah Yesus pada saat proses jalan salib
33
Saya merasa baik-baik saja ketika saya jarang ke gereja, jarang berdoa
34
Saya selalu menghadiri misa dalam setiap hari-hari penting dalam agama Katolik
35
Semua dosa yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan setelah meninggal nanti
36
Saya selalu mengunjungi teman yang sakit dan mendoakannya
37
Saya mengingat doa Aku Percaya (syahadat para rasul)
38
Saya berani menghadapi masalah apa saja karena saya yakin saya selalu dilindungi Tuhan
39
Saya jarang melakukan pengakuan dosa
40
Ada perbuatan-perbuatan tertentu yang tidak akan diampuni oleh Tuhan
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Lampiran 2 Reliabilitas Skala Try Out Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .865
40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
VAR00001
115.0400
122.887
.407
.861
VAR00002
114.9000
119.889
.547
.858
VAR00003
114.8400
121.348
.525
.859
VAR00004
115.3400
122.388
.340
.862
VAR00005
115.6100
127.412
.101
.866
VAR00006
116.2500
126.129
.182
.865
VAR00007
115.5700
120.207
.444
.860
VAR00008
115.2700
121.351
.523
.859
VAR00009
115.6600
123.641
.264
.864
115.4600
126.574
.081
.869
VAR00011
114.9500
121.139
.557
.858
VAR00012
115.5000
120.030
.464
.859
VAR00013
115.0000
120.707
.579
.858
VAR00010
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
VAR00014
115.3500
125.866
.177
.865
VAR00015
115.0000
127.354
.128
.866
VAR00016
114.7800
123.587
.304
.863
VAR00017
115.9400
121.916
.380
.861
VAR00018
114.8800
120.935
.565
.858
VAR00019
115.2600
123.406
.277
.864
VAR00020
115.1900
124.600
.261
.864
VAR00021
114.7200
122.042
.409
.861
VAR00022
115.6200
124.157
.257
.864
VAR00023
114.7400
122.275
.488
.860
VAR00024
115.6600
123.742
.308
.863
VAR00025
115.7900
125.279
.250
.864
VAR00026
115.2000
124.020
.252
.864
VAR00027
115.9800
121.171
.394
.861
VAR00028
115.1500
122.957
.405
.861
VAR00029
115.1600
123.489
.371
.862
VAR00030
115.4200
124.004
.239
.865
VAR00031
115.1400
123.293
.387
.861
VAR00032
115.0200
126.323
.118
.867
VAR00033
115.1400
119.556
.601
.857
VAR00034
115.0700
122.308
.378
.861
VAR00035
115.0700
120.106
.507
.859
VAR00036
115.3500
125.886
.199
.865
VAR00037
114.6500
124.735
.299
.863
VAR00038
114.7800
122.214
.531
.859
VAR00039
115.7500
119.058
.486
.859
VAR00040
114.9900
125.586
.144
.867
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .878
31 Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
VAR00001
89.6000
97.313
.444
.873
VAR00002
89.4600
94.675
.577
.870
VAR00003
89.4000
96.081
.551
.871
VAR00004
89.9000
97.202
.346
.876
VAR00007
90.1300
95.145
.457
.873
VAR00008
89.8300
96.284
.532
.872
VAR00009
90.2200
98.335
.268
.878
VAR00011
89.5100
96.071
.569
.871
VAR00012
90.0600
95.592
.438
.873
VAR00013
89.5600
95.683
.591
.870
VAR00016
89.3400
98.368
.304
.876
VAR00017
90.5000
97.000
.372
.875
VAR00018
89.4400
95.764
.588
.871
VAR00019
89.8200
98.351
.267
.878
VAR00020
89.7500
99.705
.229
.878
VAR00021
89.2800
96.284
.461
.873
VAR00022
90.1800
99.402
.221
.878
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
VAR00023
89.3000
97.020
.506
.872
VAR00024
90.2200
98.739
.291
.877
VAR00025
90.3500
100.654
.187
.878
VAR00026
89.7600
98.507
.267
.878
VAR00027
90.5400
96.534
.374
.875
VAR00028
89.7100
97.339
.445
.873
VAR00029
89.7200
98.911
.320
.876
VAR00031
89.7000
98.374
.366
.875
VAR00033
89.7000
94.556
.620
.869
VAR00034
89.6300
97.286
.375
.875
VAR00035
89.6300
94.862
.536
.871
VAR00037
89.2100
99.562
.286
.876
VAR00038
89.3400
96.772
.569
.871
VAR00039
90.3100
94.600
.469
.873
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .880
28
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
VAR00001
81.5700
87.763
.456
.876
VAR00002
81.4300
85.177
.595
.872
VAR00003
81.3700
86.518
.571
.873
VAR00004
81.8700
87.791
.346
.879
VAR00007
82.1000
85.788
.460
.875
VAR00008
81.8000
86.929
.532
.874
VAR00009
82.1900
88.842
.270
.881
VAR00011
81.4800
86.575
.583
.873
VAR00012
82.0300
86.595
.415
.877
VAR00013
81.5300
86.171
.608
.873
VAR00016
81.3100
88.802
.312
.879
VAR00017
82.4700
87.928
.349
.878
VAR00018
81.4100
86.285
.602
.873
VAR00019
81.7900
89.157
.249
.881
VAR00021
81.2500
86.674
.480
.875
VAR00023
81.2700
87.734
.496
.875
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
VAR00024
82.1900
89.448
.276
.880
VAR00026
81.7300
88.765
.286
.880
VAR00027
82.5100
87.768
.333
.879
VAR00028
81.6800
87.573
.476
.875
VAR00029
81.6900
89.388
.324
.879
VAR00031
81.6700
89.011
.358
.878
VAR00033
81.6700
85.213
.626
.872
VAR00034
81.6000
87.960
.368
.878
VAR00035
81.6000
85.333
.555
.873
VAR00037
81.1800
90.008
.290
.879
VAR00038
81.3100
87.307
.578
.874
VAR00039
82.2800
85.476
.459
.876
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .881
27
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Item Deleted
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
VAR00001
78.6200
83.410
.460
.877
VAR00002
78.4800
80.737
.610
.873
VAR00003
78.4200
82.226
.572
.874
VAR00004
78.9200
83.347
.354
.879
VAR00007
79.1500
81.442
.466
.876
VAR00008
78.8500
82.573
.538
.875
VAR00009
79.2400
84.689
.256
.882
VAR00011
78.5300
82.191
.593
.874
VAR00012
79.0800
82.276
.417
.878
VAR00013
78.5800
81.802
.617
.873
VAR00016
78.3600
84.435
.313
.880
VAR00017
79.5200
83.808
.334
.880
VAR00018
78.4600
82.029
.600
.874
VAR00021
78.3000
82.293
.488
.876
VAR00023
78.3200
83.472
.491
.876
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
VAR00024
79.2400
85.114
.274
.881
VAR00026
78.7800
84.618
.272
.882
VAR00027
79.5600
83.481
.330
.880
VAR00028
78.7300
83.330
.470
.876
VAR00029
78.7400
85.043
.323
.880
VAR00031
78.7200
84.668
.357
.879
VAR00033
78.7200
80.850
.636
.872
VAR00034
78.6500
83.624
.369
.879
VAR00035
78.6500
81.179
.547
.874
VAR00037
78.2300
85.553
.297
.880
VAR00038
78.3600
82.960
.582
.875
VAR00039
79.3300
81.294
.453
.877
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Lampiran 3 Skala Religiusitas Baru Berilah salah satu jawaban terhadap pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda NO
PERTANYAAN
1
Saya percaya adanya api penyucian setelah kematian Setiap minggu, saya pasti menyempatkan diri untuk pergi ke gereja
2
3
Rezeki yang saya terima selama ini dikarenakan kemurahan hati Tuhan
4
Saya masih mengingat 4 peristiwa dalam doa rosario
5
Saya sering lupa untuk berdoa sebelum dan sesudah makan, tidur
6
Saya jarang mendapatkan pencerahan ketika berdoa
7
Saya hanya mengingat sebagian kecil dari 10 perintah Allah
8
Saya percaya bahwa malaikat itu ada dan mengawasi seluruh umat manusia
9
Saya sering mengikuti kegiatan-kegiatan di gereja ataupun komunitas gereja di lingkungan tempat tinggal saya Setiap kali saya berdoa dalam keheningan, Tuhan seperti berada di samping saya dan mendengarkan semuanya
10
11 12 13
Tuhan hanya hadir pada saat kita membutuhkanNya Saya jarang mengikuti jalan salib Saya jarang merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup saya
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
NO
PERTANYAAN
14
Tuhan akan mengabulkan doa umatnya jika umat terus berusaha dan percaya padaNya
15
Tuhan memberi kekuatan pada saya dalam menghadapi masalah
16
Saya masih mengingat kedua belas nama murid Yesus
17
Saya meragukan bahwa surga dan neraka itu ada
18
Saya jarang membaca kitab suci
19
Saya jarang menemukan jawaban dari Tuhan mengenai permasalahan yang saya hadapi
20
Saya melakukan perayaan hari raya Katolik tanpa benar-benar mengetahui makna dari setiap perayaan
21
Saya hanya mau membantu orang-orang yang saya kenal
22
Saya merasa baik-baik saja ketika saya jarang ke gereja, jarang berdoa
23
Saya selalu menghadiri misa dalam setiap hari-hari penting dalam agama Katolik
24
Semua dosa yang dilakukan di dunia akan dipertanggungjawabkan setelah meninggal nanti
25
Saya mengingat doa Aku Percaya (syahadat para rasul)
26
Saya berani menghadapi masalah apa saja karena saya yakin saya selalu dilindungi Tuhan
27
Saya jarang melakukan pengakuan dosa
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Lampiran 4 Reliabilitas Skala Religiusitas Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
a
Total
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .852
27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Lampiran 5 Skala Resiliensi
No
Pertanyaan
Sangat Tidak Setuju 1
1
Ketika saya membuat rencana, maka saya akan menjalankan rencana tersebut
2
Saya biasanya bisa menemukan cara lain bila cara saya tidak berhasil
3
Saya bisa menjadi lebih mandiri daripada orang lain
4
Tetap tertarik pada sesuatu merupakan hal yang sangat penting bagi saya
5
Saya bisa melakukan sesuatu sendiri bila memang saya diharuskan sendiri Saya merasa bangga, jika saya dapat menyelesaikan sesuatu dalam hidup saya Saya biasanya tetap fokus pada tujuan meskipun ada hal-hal yang mengganggu Saya bisa berdamai atau bersahabat dengan diri saya sendiri Saya merasa dapat menangani banyak hal dalam satu waktu
6
7
8
9
10
Saya seorang yang tekun
11
Saya jarang mempertanyakan apa makna dari semua hal yang terjadi dalam hidup saya
Sangat Setuju 2
3
4
5
6
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
12 13
Saya tidak terlalu mencemaskan masa depan saya Saya bisa melewati masa-masa sulit karena saya pernah mengalami kesulitan sebelumnya
14
Saya memiliki disiplin diri
15
Saya terus tertarik pada suatu hal
16
Saya biasanya bisa menemukan sesuatu yang lucu
17
Keyakinan pada diri sendiri dapat membuat saya melalui masa-masa sulit
18
Dalam keadaan darurat merupakan orang yang diandalkan
19
Saya biasanya bisa melihat sebuah situasi dari berbagai sudut pandang Kadang-kadang saya memaksa diri saya melakukan sesuatu, baik itu yang saya inginkan ataupun tidak saya inginkan Hidup saya bermakna
20
21 22 23
24
25
saya bisa
Saya tidak akan terus memikirkan hal-hal yang di luar kendali saya Ketika saya sedang dalam kesulitan, saya biasanya dapat menemukan jalan keluar Saya memiliki cukup tenaga untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan Tidak masalah jika ada orangorang yang tidak menyukai saya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
Lampiran 6 Reliabilitas Skala Resiliensi
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 60
100.0
0
.0
60
100.0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .890
N of Items 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Lampiran 7 Uji Normalitas
NPar Tests One-S ample Kolm ogorov-Sm irnov Te st N Normal Parametersa,b Most E xtreme Differences
Mean St d. Deviat ion Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from dat a.
Religiusitas 60 80,7500 9,20506 ,111 ,068 -,111 ,859 ,452
Resiliensi 60 127,5167 16,72863 ,078 ,052 -,078 ,606 ,857
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Lampiran 8 Uji Linearitas
Resiliensi * Religiusitas
Between Groups Within Groups Total
ANOVA Table Sum of Squares (Combined) 10211,217 Linearity 561,712 Deviation from Linearity 9649,505 6299,767 16510,983
df 29 1 28 30 59
Mean Square 352,111 561,712 344,625 209,992
F 1,677 2,675 1,641
Sig. ,083 ,112 ,093
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Lampiran 9 Uji Hipotesis Nonparametric Correlations Correlations Religiusitas Spearman's rho
Religiusitas
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
Resiliensi
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Resiliensi
1.000
.275*
.
.017
60
60
.275*
1.000
.017
.
60
60
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
Lampiran 10 Uji Tambahan
Descriptive Statistics N Religiusitas Resiliensi Valid N (listwise)
60 60 60
Minimum 53,00 87,00
Maximum 98,00 159,00
Mean 80,7500 127,5167
Std. Deviation 9,20506 16,72863