PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS VIII-A SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2012-2013 PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG PRISMA DAN LIMAS
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Yushendra Kusuma 111414093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS VIII-A SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2012-2013 PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG PRISMA DAN LIMAS
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Yushendra Kusuma 111414093
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS VIII-A SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2012-2013 PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG PRISMA DAN LIMAS
Disusun oleh: Nama
: Yushendra Kusuma
Nim
: 111414093
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T.
Tanggal : 17 Juli 2013
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS VIII-A SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 2012-2013 PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG PRISMA DAN LIMAS
Disusun oleh: Nama
: Yushendra Kusuma
Nim
: 111414093
Telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal : 29 Juli 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji : Nama Lengkap
Tanda Tangan
Ketua
:
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.
Sekretaris
:
Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd.
Anggota
:
Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T.
Anggota
:
Drs. A. Sardjana, S.Pd.
Anggota
:
Drs. Sukardjono, M.Pd.
Yogyakarta, 29 Juli 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan kesungguhan bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Juli 2013 Penulis,
Yushendra Kusuma
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Yushendra Kusuma
Nomor Induk Mahasiswa : 111414093 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DI KELAS VIII-A SMP BUDI MULIA MINGGIR SLEMAN TAHUN AJARAN 20122013 PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG PRISMA DAN LIMAS Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, Pada tanggal: 29 Juli 2013 Yang Menyatakan
Yushendra Kusuma
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Yushendra Kusuma. 2013. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) di Kelas VIII-A SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2012-2013 Pada pokok Bahasan Bangun Ruang Prisma dan Limas. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dilihat dari minat belajar dan hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Budi Mulia Minggir Sleman. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan minat belajar matematika siswa. Data tersebut diperoleh dengan test akhir untuk mengetahui hasil belajar dan pengisian angket untuk mengetahui minat belajar matematika siswa. Data hasil belajar dan minat belajar siswa dianalisis dengan membandingkan rata-rata minat belajar matematika siswa pada pembelajaran kooperatif TGT dengan rata-rata minat belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional dan membandingkan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kooperatif TGT dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini akan diperkuat dengan uji rata-rata (uji z) agar hasil penelitian tidak hanya terlihat dari peningkatan angka rata-rata minat belajar dan hasil belajar matematika siswa. Namun dengan uji rata-rata (uji z) hasil penelitian dapat diterima kebenarannya. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa. (2) Pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional terhadap minat belajar siswa Kata kunci:
Hasil Belajar Siswa, Minat Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT), Luas Permukaan dan Volume Bangun Ruang Prisma dan Limas.
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Yushendra Kusuma. 2013. The Effectivity of Using Cooperative Learning Model Type Team Games Tournament (TGT) for Student Class VIII of SMP Budi Mulia Minggir Sleman in School Year 2012-2013 on The Subject Prism and Piramyd. Mathematics Education Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The research is aimed to know the effectivity of mathematics education in Junior High School using a type cooperative learning, the Team Games Tuornament (TGT) model, which can be seen from the interest in learning and mathematics learning outcomes of students in learning mathematics using cooperative learning, the Team Games Tuornament (TGT) model. This study was conducted in May 2013 by the research subjects were students of class VIII Junior High School Budi Mulia Move Sleman. Data required in this study is the data and the learning outcomes students' interest in learning mathematics. The data obtained with the final test to determine learning outcomes and filling a questionnaire to determine students' interest in learning mathematics. Data learning outcomes and student interest were analyzed by comparing the average of students 'interest in learning mathematics in cooperative learning TGT with an average interest in mathematics learning in conventional learning and comparing the average results of students' mathematics learning in cooperative learning TGT with the average results mathematics learning in conventional teaching. The results of this research will be strengthened by the average test (z test) that the results of the study not only visible from the increase in the average number of learning and students' mathematics learning outcomes. However, with an average test (z test) results can be accepted as true. The results of this study are as follows: (1) TGT cooperative learning is more effective than conventional learning on student learning outcomes. (2) TGT cooperative learning is more effective than conventional learning on student interest Keywords: Student Learning Outcomes, Student Interests, Cooperative Learning Model Study Team Games Tournament (TGT), Surface Area and Volume of Prisms and Limas Build Space.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai akhir penyusunan skripsi yang berjudul ”Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Di Kelas VIII-A SMP Budi Mulia Minggir Sleman Tahun Ajaran 2012-2013 Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Prisma dan Limas”. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada pihak lain yang telah mendukung dan membantu saya dalam penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih ini saya ucapkan kepada: 1. Bapak Dr. M. Andy Rudhito S.Pd, selaku ketua program studi pendidikan matematika. 2. Bapak Drs. Sugiarto Pudjohartono, M.T, selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membantu dan membimbing dalam penyelesaian skripsi. 3. Segenap staf sekretariat dan dosen-dosen Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika. 4. Kepala Sekolah SMP Budi Mulia Minggir Sleman DI Yogyakarta yang sudah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan nasehat – nasehat yang diberikan kepada saya untuk menjadi seorang guru yang baik. 5. Kepada Ibu Nanik Selaku Guru Pelajaran Matematika SMP Budi Mulia Minggir Sleman yang selalu memberikan dukungan dan arahan dalam pelaksanaan penelitian. 6. Semua guru SMP Budi Mulia Minggir Sleman, DI Yogyakarta, yang telah mendukung. 7. Semua siswa kelas SMP Budi Mulia Minggir Sleman, khususnya siswasiswa kelas VIII yang telah mampu berkerja sama dengan baik. 8. Alm. Ayahanda Suhaibu yang selalu menjadi motivasi setiap waktu. 9. Ibunda Komaria yang selalu sabar membimbing dan menunggu selesainya skripsi ini.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10. Kakakku M. Alfian dan Karnila serta Adikku Gusti Randa yang selalu mendukung
dalam
doa
dan
memberi
semangat
untuk
segera
menyelesaikan skripsi. 11. Teman-teman seperjuangan, Yohannes Candra Tri Yoga, Frisca Meta Kesuma, Anastasya Renggani, dan semua teman-teman Pendidikan Matematika yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Teman-teman KKN angkatan XLV, Dhinta (P.mat 09), Tya (P.mat 09), Deri (P.fis 09), Surya (Farmasi 09), Sony (PBI 09), Tari (PBI 09), dan Monika (PBI 09) selalu menjadi rekan yang saling memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 13. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu disini atas doa dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam hal isi maupun tata bahasa. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca. Akhirnya semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Penulis
Yushendra Kusuma
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................v ABSTRAK ............................................................................................................. vi KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1 A.
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B.
Identifikasi Masalah ................................................................................................ 3
C.
Pembatasan Masalah ............................................................................................... 4
D.
Rumusan Masalah ................................................................................................... 4
E.
Tujuan Penelitian .................................................................................................... 4
F.
Batasan Istilah ......................................................................................................... 5
G.
Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
H.
Sistematika Penulisan ............................................................................................. 6
BAB II................................................................................................................................. 8 LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 8 A.
Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (TGT) ....................... 8 1.
Model Pembelajaran ....................................................................................... 8
2.
Pembelajaran Kooperatif ................................................................................ 8
3.
Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (TGT) ........................ 11
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B.
C.
D.
Efektivitas Pembelajaran....................................................................................... 14 1.
Hasil Belajar ................................................................................................. 15
2.
Minat Belajar ................................................................................................ 16
Bangun Ruang Prisma dan Limas ......................................................................... 21 1.
Bangun Ruang .............................................................................................. 21
2.
Prisma ........................................................................................................... 21
3.
Limas ............................................................................................................ 24
4.
Kesetaraan Prisma dan Limas ...................................................................... 26
Kerangka Berfikir ................................................................................................. 28
BAB III ............................................................................................................................. 30 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 30 A.
Jenis Penelitian...................................................................................................... 30
B.
Subjek Penelitian .................................................................................................. 30
C.
Objek Penelitian .................................................................................................... 31
D.
Variable Penelitian ................................................................................................ 31
E.
Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 31
F.
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 32
G.
Prosedur Penelitian ............................................................................................... 32
H.
Bentuk data ........................................................................................................... 34
I.
Instrumen .............................................................................................................. 35 1.
Instrumen Pembelajaran ............................................................................... 35
2.
Instrumen Penelitian ..................................................................................... 35
J.
Keabsahan Data .................................................................................................... 39
K.
Teknik Analisa Data ............................................................................................. 41
BAB IV ............................................................................................................................. 46 PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ............................................................................................................... 46 A.
Pelaksanaan Penelitian .......................................................................................... 46
B.
Tabulasi Data ........................................................................................................ 50
C.
1.
Data Uji Coba Instrumen Test Akhir............................................................ 50
2.
Data Hasil Belajar ........................................................................................ 51
3.
Data Minat Belajar ....................................................................................... 53
Analisa Data .......................................................................................................... 55 1.
Analisis Validitas dan Reabilitas Instrumen Test Akhir .............................. 55
2.
Analisis Hasil Belajar ................................................................................... 57
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3. D.
Analisis Minat Belajar .................................................................................. 60
Pembahasan........................................................................................................... 63 1.
Pelaksanaan Pembelajaran............................................................................ 63
2.
Hasil Belajar Matematika Siswa .................................................................. 64
3.
Minat Belajar Matematika Siswa ................................................................. 65
4.
Secara Keseluruhan ...................................................................................... 66
BAB V .............................................................................................................................. 68 PENUTUP ........................................................................................................................ 68 A.
Kesimpulan ........................................................................................................... 68
B.
Saran ..................................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 70
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional ............... 9 Tabel 2.2 Macam-macam Bangun Ruang Prisma ............................................................. 21 Tabel 2.3 Macam-macam Bangun Ruang Limas .............................................................. 24 Tabel 2.4 Standar Kompetensi Geometri dan Pengukurannya ......................................... 27 Tabel 2.5 Konten Materi Prisma dan Limas ..................................................................... 27 Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Akhir Pokok Bahasan Luas dan Volume Prisma......................... 36 Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat Belajar pada Pembelajaran Konvensional................... 37 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir Pokok Bahasan Luas dan Volume Limas .......................... 38 Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Minat Belajar pada Pembelajaran Kooperatif TGT ............... 39 Tabel 3.5 Kriteria Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 42 Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Siswa ............................................................................ 43 Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian ...................................................................................... 46 Tabel 4.2 Data Uji Coba Test Akhir Pokok Bahasan Prisma ........................................... 50 Tabel 4.3 Data Uji Coba Test Akhir Pokok Bahasan Limas ............................................. 50 Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Prisma ............................................. 51 Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Limas .............................................. 52 Tabel 4.6 Data Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Konvensional ................... 53 Tabel 4.7 Data Minat Belajar siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif TGT ................ 54 Tabel 4.8 Jumlah Skor Data Uji Coba Instrumen Test Akhir Pokok Bahasan Prisma ..... 55 Tabel 4.9 Analisis Intrumen Test Akhir Pokok Bahasan Prisma ...................................... 56 Tabel 4.10 Jumlah skor Data Uji Coba Instrumen Test Akhir Pokok Bahasan Limas ..... 56 Tabel 4.11 Analisis Instrumen Test akhir Pokok Bahasan Prisma ................................... 57 Tabel 4.12 Skor dan Kriteria Hasil Belajar Matematika Siswa ........................................ 58 Tabel 4.13 Skor dan Kriteria Minat Belajar Matematika Siswa ....................................... 60 Tabel 4.14 Hasil Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa ............................................. 64 Tabel 4.15 Hasil Analisis Minat Belajar Matematika Siswa ............................................ 65
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Ilustrasi Turnamen pada TGT ....................................................................... 13 Gambar 2.2 Jaring-jaring Prisma (Balok) ......................................................................... 22 Gambar 2.3 Jaring-jaring Prisma Segitiga ........................................................................ 23 Gambar 2.4 Bangun Ruang Balok dan Prisma ................................................................ 23 Gambar 2.5 Jaring-jaring Limas Segi Empat (Piramida) .................................................. 25 Gambar 2.6 Jaring-jaring Limas Segitiga (Bidang Empat) ............................................... 25 Gambar 2.7 Bangun Ruang Kubus dan Limas Segi Empat .............................................. 26 Gambar 4.1 Grafik Uji Rata-Rata Hasil Belajar ............................................................... 59 Gambar 4.2 Grafik Daerah Penerimaan Hipotesis Hasil Belajar ...................................... 60 Gambar 4.3 Grafik Uji Rata-Rata Minat Belajar .............................................................. 62 Gambar 4.4 Grafik Daerah Penerimaan Hipotesis Minat Belajar ..................................... 62
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. KARTU BIMBINGAN ........................................................................... 72 LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN PENELITIAN DARI SEKOLAH ................. 73 LAMPIRAN 3. RPP PEMBELAJARAN KONVENSIONAL ......................................... 74 LAMPIRAN 4. RPP PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT....................................... 73 LAMPIRAN 5. ANGKET MINAT PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL ..... 94 LAMPIRAN 6. ANGKET MINAT PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT ... 98 LAMPIRAN 7. SOAL TES AKHIR PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (MATERI POKOK PRISMA) ............................................................ 102 LAMPIRAN 8. SOAL TES AKHIR PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (MATERI POKOK LIMAS) .............................................................. 108 LAMPIRAN 9. SOAL LATIHAN PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL ..... 114 LAMPIRAN 10. SOAL LATIHAN KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT........................................................................... 116 LAMPIRAN 11. SOAL TUORNAMEN ........................................................................ 120 LAMPIRAN 12. JAWABAN LATIHAN KELOMPOK SISWA .................................. 123 LAMPIRAN 13. JAWABAN SISWA PADA UJI COBA SOAL PRISMA .................. 127 LAMPIRAN 14. JAWABAN SISWA PADA UJI COBA SOAL LIMAS .................... 131 LAMPIRAN 15. JAWABAN SISWA PADA TEST AKHIR PRISMA ........................ 133 LAMPIRAN 16. JAWABAN SISWA PADA TEST AKHIR LIMAS .......................... 136 LAMPIRAN 17. TANGGAPAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL ............................................................................. 139 LAMPIRAN 18. TANGGAPAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT........................................................................... 142 LAMPIRAN 19. KALENDER AKADEMIK SEKOLAH ............................................. 145 LAMPIRAN 20. JADWAL PELAJARAN .................................................................... 146 LAMPIRAN 21. PHOTO PELAKSANAAN PELITIAN .............................................. 147
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dewasa ini dalam kehidupan modern matematika berperan penting dalam kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta memajukan daya pikir manusia. Matematika membangun daya pikir manusia untuk berfikir sistematis. Begitu penting peranan matematika itu maka matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini dimaksud untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan inovatif. Sehingga peserta didik mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman ditunjukkan dengan prestasi dan pencapaian hasil belajar. Dalam pencapaian dan hasil belajar tersebut, hendaknya perlu diperhatikan bagaimana proses pembelajaran matematika yang baik. Kebanyakan proses pembelajaran matematika saat ini masih menggunakan model kovensional yang berpusat pada guru. Sehingga belum memberikan hasil belajar yang diharapkan. Model pembelajaran ini kurang berorientasi pada siswa dan cenderung didominasi oleh guru. Guru lebih memposisikan diri sebagai pusat pengetahuan sementara siswa hanya menunggu guru dan mencatat apa yang diberikan guru. Sehingga siswa tidak memiliki inisiatif untuk mencari ilmu sendiri. Akhirnya hal ini seolah-olah menggambarkan motivasi dan minat belajar siswa menjadi rendah. Berdasarkan salah satu Standar Kompetensi Lulusan (SKL) oleh pemerintah Permen No. 23 Tahun 2006 bahwa siswa harus memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu : memiliki rasa
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
ingin tahu, perhatian, minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Memiliki minat untuk mempelajari matematika dan konsep matematika merupakan hal yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu, dalam pembelajaran matematika itu sendiri guru harus kreatif dan inovatif dalam menciptakan skenario pembelajaran agar menarik minat dan motivasi belajar siswa. Peneliti melakukan penelitian di SMP Budi Mulia yang terletak di daerah Minggir Kecamatan Sleman. Observasi kelapangan dilakukan peneliti agar mendapatkan data yang lengkap dan tepat agar penelitian berjalan sesuai rencana. Peneliti tidak hanya menggali informasi dari guru mata pelajaran matematika tetapi juga siswa yang menjadi subjek penelitian. Berdasarkan wawancara dan observasi dengan guru mata pelajaran matematika SMP Budi Mulia Minggir Sleman, menunjukkan bahwa selain hasil belajar yang kurang memuaskan, minat belajar matematika siswa menjadi masalah yang besar di sekolah ini terutama kelas VIII. Berdasarkan observasi ini juga dapat dilihat dari tingkat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Banyak siswa yang terlihat malas-malasan dalam pembelajaran. Bukan itu saja, bahkan ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan berbagai alasan. Di sini peneliti menyimpulkan bahwa siswa kurang termotivasi dan memiliki minat belajar yang rendah terhadap pelajaran matematika. Namun ada beberapa siswa yang aktif dan terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Solusi yang banyak digunakan dan diteliti saat ini adalah pembelajaran aktif, artinya siswa aktif dalam proses pembelajaran. Menurut Chairani (2007:2), belajar aktif adalah belajar di mana siswa lebih berperan aktif sehingga siswa dalam belajar jauh lebih dominan dari pada kegiatan guru. Adapun salah satu model pembelajaran aktif yang banyak digunakan dalam penelitian dewasa ini adalah pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Dari banyak penelitian terdahulu yang menggunakan pembelajaran kooperatif memberikan peningkatan hasil belajar dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika. Banyak tipe pembelajaran yang dikembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
pada pembelajaran kooperatif, salah satunya yaitu Team Games Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif TGT didasarkan pada prinsip bahwa para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggungjawab terhadap belajar teman-teman dalam tim dan juga diri sendiri. Pada pembelajaran kooperatif siswa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari perbedaan, suku, ras, jenis kelamin, dan tingkat akademik. Pembentukan kelompok belajar ini, melalui interaksi sosial memungkinkan tercipta ketergantungan masing-masing individu. Siswa yang merasa memiliki tingkat kemampuan akademik rendah merasa membutuhkan orang lain sedangkan siswa yang memiliki tingkat kemampuan tinggi memiliki rasa tanggungjawab terhadap teman yang membutuhkan. Menurut Slavin (dalam Narulita Yusron dkk, 2005:14) TGT merupakan pembelajaran yang menambahkan unsur kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Penerapan model pembelajaran TGT dapat memacu motivasi dan minat belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) di Kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Prisma dan Limas.
B. Identifikasi Masalah Dari uraian di atas permasalahan yang selama ini pada pembelajaran matematika adalah : 1. Proses pembelajaran yang masih konvensional. 2. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. 3. Siswa merasa jenuh dalam proses pembelajaran. 4. Minat belajar matematika siswa yang masih rendah. 5. Hasil belajar yang kurang memuaskan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
C. Pembatasan Masalah Dari latar belakang yang diuraikan tersebut, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman. Adapun masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah luas dan volume bangun ruang prisma dan limas. 2. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman DI Yogyakarta pada tahun ajaran 2012/2013. 3. Penelitian
ini
hanya
akan
membahas
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) di kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas. 4. Penelitian ini hanya akan membahas efektivitas pembelajaran kooperatif team games tournament (TGT) dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa. D. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana efektifitas pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) ditinjau dari hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas ? 2. Bagaimana efektifitas pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) ditinjau dari minat belajar matematika siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas ? E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) ditinjau dari hasil belajar matematika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas ? 2. Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) ditinjau dari minat belajar matematika siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas ? F. Batasan Istilah Istilah-istilah dalam rumusan pertanyaan didefiniskan sebagai berikut ini : 1. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) dicapai. Semakin besar presentase target dicapai semakin tinggi efektifitasnya. Efektivitas pada penelitian ini dilihat dari hasil belajar dan minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT yang dibandingkan dengan hasil belajar dan minat belajar pada pembelajaran konvensional. 2. Pembelajaran
Kooperatif
adalah
model
pembelajaran
yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok yang heterogen untuk bekerja sama dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah. 3. Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) adalah model pembelajaran yang dimana siswa memainkan game akademis mewakili kelompoknya untuk menjalankan pertandingan (tournament) dengan kelompok lain. Game ini menggantikan kuis sebagai nilai individu dan nilai tersebut ini disumbangkan pada kelompoknya masing-masing. 4. Minat Belajar adalah aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, kemauan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu mempunyai ketergantungan pada faktor internal seseorang (siswa) seperti perhatian, kemauan dan kebutuhan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. (Winkel, 1987). 5. Hasil Belajar adalah suatu bukti keberhasilan usaha seseorang (siswa) yang dicapai melalui proses atau kegiatan pembelajaran. Melalui penelitian ini akan ditunjukkan keefektivitasan model pembelajaran kooperatif TGT dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional yang ditinjau hasil belajar dan minat belajar siswa. G. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa, penelitian ini mampu mengaktifkan siswa sehingga mendorong siswa untuk memiliki minat belajar matematika diimbangi dengan hasil belajar yang memuaskan. 2. Bagi guru pelajaran matematika, penelitian ini dapat membantu guru dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat, sehingga guru dapat menciptakan pembelajaran yang tidak membosankan serta menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. 3. Bagi peneliti sebagai calon guru pelajaran matematika, penelitian ini merupakan langkah awal peneliti untuk menciptakan ide kreatif dan inovatif dalam merencanakan pembelajaran yang tepat.
H. Sistematika Penulisan Laporan skripsi ini terdiri dari 5 bab yaitu : Bab pertama pendahuluan yang mengemukakan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan penelitian. Bab kedua landasan teori yang terdiri dari rancangan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, pengertian efektivitas pembelajaran, penjabaran bangun ruang prisma dan limas, dan karangka berfikir dari peneltian ini. Kemudian bab ketiga metodologi penelitian yang mengungkapkan jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, variable penelitian, prosedur, bentuk data, kisi-kisi instrumen penelitian, dan keabsahan data serta analisis data.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
Sedangkan Bab keempat terdiri dari peloporan pelaksanaan penelitian, tabulasi data hasil penelitian, analisa data dan pembahasan. Kemudian terakhir yaitu bab Kelima merupakan penutup terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran terhadap penelitian ini sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (TGT) 1.
Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran (Widyantini, 2006:6). Untuk mencapai tujuan yang diinginkan guru harus merancang model pembelajaran yang tepat. Pemodelan pembelajaran meliputi : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tim MKPBM UPI (2001:214) menjelaskan bahwa model pembelajaran yang biasa kita lihat sehari-hari adalah pembelajaran yang klasikal atau konvensional. Pada model pembelajaran tersebut. guru mengajar sejumlah siswa, biasanya antara 30 sampai dengan 40 orang siswa di dalam sebuah ruangan. Para siswa diasumsikan memiliki kemampuan minimum untuk tingkatnya dan diasumsikan mempunyai minat dan kecepatan belajar yang relatif sama. Dengan kondisi seperti ini, kondisi belajar siswa secara individual baik menyangkut kecepatan belajar, kesulitan belajar dan minat belajar sulit untuk diperhatikan oleh guru.
2.
Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif telah memiliki sejarah yang panjang (Slavin dalam Narulita Yusron dkk, 2005:iii). Model pembelajaran kooperatif ini bermula dari pemikiran para filosof di abad pertengahan
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
masehi yang mengemukakan bahwa agar seseorang belajar ia harus memiliki teman belajar. Teman belajar ini diajak untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Filsafat ini kemudian dikembangkan oleh Slavin ke dalam berbagai macam model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berorientasi pada belajar bersama di dalam kelompok kecil yang heterogen (jenis kelamin, suku, ras, serta kemampuan akademis) untuk menyelesaikan suatu masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu guna mencapai tujuan bersama. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan saling beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing (Slavin, dalam Narulita Yusron dkk, 2005:4). Massofa (2008) dalam blognya, menjelaskan bahwa model pembelajaran
kooperatif
memiliki
perbedaan-perbedaan
mendasar
dibandingkan dengan model pembelajaran yang selama ini digunakan yaitu model pembelajaran konvensional. Lebih lanjut Massofa (2008) menjelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan hasil belajar matematika siswa dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Beberapa perbedaan mendasar antara pembelajaran kooperatif dan pembelajaran konvensional ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 2.1 Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Model Pembelajaran Konvensional Model Pembelajaran Kooperatif 1. Guru tidak membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok. 2. Adanya
akuntabilitas
individual
Model Pembelajaran Konvensional 1. Guru membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok. 2. Akuntabilitas
individual
sehingga
tugas
sering
yang mengukur penguasaan materi
diabaikan
pelajaran tiap anggota kelompok
diborong oleh salah seorang anggota
diberi umpan balik tentang hasil
kelompok
sedangkan
sering
anggota
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Model Pembelajaran Kooperatif
10
Model Pembelajaran Konvensional
belajar para anggotanya sehingga
kelompok
dapat saling mengetahui siapa yang
mengekor
memerlukan bantuan dan siapa yang
pemborong.
yang
lainnya
hanya
keberhasilan
sang
memberika bantuan. 3. Kelompok belajar yang dibentuk merupakan kelompok heterogen
3. Kelompok belajar yang dibentuk merupakan kelompok yang tidak heterogen.
4. Pemimpin kelompok dipilih secara demokratis
atau
bergilir
untuk
4. Pemimpin
kelompok
sering
ditentukan oleh guru atau kelompok
memberikan pengalaman bagi para
dibiarkan
untuk
anggota kelompok.
pemimpinnya
memilih
dengan
caranya
masing-masing 5. Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong-royong seperti kepemimpinan,
5. Keterampilan sosial sering tidak diajarkan secara lansung.
kemampuan
berkomunikasi, serta mempercayai orang lain, dan mengolah konflik secara lansung diajarkan. 6. Pada saat pembelajaran kooperatif sedang
berlansung
melakukan
guru
pemantauan
6. Pemantauan melalui observasi dan
terus
intervensi sering tidak dilakukan oleh
melalui
guru pada saat belajar kelompok
observasi dan melakukan intervensi
sedang berlansung.
jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok. 7. Guru
memperhatikan
kelompok
yang
terjadi
proses dalam
kelompok-kelompok belajar. 8. Penekanan penyelesaian
tidak tugas
hanya tetapi
7. Guru tidak memperhatikan proses kelompok
yang
terjadi
dalam
kelompok-kelompok belajar. pada juga
8. Penekanan
sering
hanya
pada
penyelesaian tugas.
hubungan interpersonal (hubungan antar
pribadi
yang
saling
menghargai)
TIM MKPBM UPI (2001:218) menjelaskan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif, ada beberapa hal yang harus dipenuhi antara lain :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
11
Para siswa yang tergabung dalam satu kelompok harus merasa bahwa mereka adalah bagian dari suatu tim yang mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai.
2.
Para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan berhasil atau tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh anggota kelompok tersebut.
3.
Untuk mencapai hasil maksimum, para siswa yang tergabung dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalma mendiskusikan masalah yang dihadapi oleh kelompok. TIM
MKPBM
UPI
(2001:217)
menunjukkan
bahwa
pembelajaran kooperatif dapat melatih siswa untuk mendengarkan pendapat-pendapat orang lain dan merangkum pendapat atau temuantemuan dalam bentuk tulisan. Tugas-tugas kelompok dapat memacu siswa
untuk
kerja
sama,
saling membantu
sama
lain
dalam
mengintegrasikan pengetahuan-pengetahuan baru dengan pengetahuanpengetahuan yang telah dimiliki. Pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam menumbuhkan sikap positif siswa terhadap matematika. Para siswa secara individu membangun kepercayaan diri terhadap
kemampuannya
untuk
menyelesaikan
masalah-masalah
matematika, sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas siswa terhadap sulitnya matematika yang banyak dialami siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berorientasikan pada pembentukan kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Dengan tujuan agar siswa-siswa yang tergabung dalam tiap-tiap kelompok dapat saling berbagi pengetahuan-pengetahuan baru yang dimiliki. 3.
Pembelajaran Kooperatif Team Games Tournament (TGT) Slavin (dalam Narulita Yusron dkk, 2005:163) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) sama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD), hanya saja TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Secara ringkas TGT menggantikan kuis-kuis
dengan turnamen
yang berisikan
pertanyaan yang sesuai dengan materi pembelajaran. Siswa akan mewakili timnya untuk memainkan turnamen bersama perwakilan tim lain yang sebelumnya tingkat kemampuan akdemiknya setara setara. Komponen-komponen TGT adalah sebagai berikut : a. Presentasi Kelas Slavin (dalam Narulita Yusron dkk, 2005:143) melanjutkan, sama seperti STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Materi disampaikan seperti pengajaran langsung yang biasa guru lakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Perbedaan presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada unit atau komponen pembelajaran kooperatif TGT. Dengan cara ini, para siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberikan perhatian penuh selama presentasi kelas, karena demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis, games, dan skor kuis atau game tersebut menentukan skor tim mereka. b. Tim Slavin (dalam Narulita Yusron dkk, 2005:144) juga menjelaskan bahwa tim belajar yang dibentuk terdiri dari empat atau lima siswa yang heterogen. Heterogen yang dimaksud siswa-siswa yang berada pada satu tim terdiri dari siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnisitas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa mereka benar-benar belajar dan lebih khusus lagi adalah mempersiapkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
anggotanya untuk menghadapi turnamen dengan baik. Tim akan membentuk rasa tanggung jawab kepala diri sendiri dan kelompoknya. c. Game Yang terpenting dalam TGT adalah game. Game tersebut terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi kelas dan pelaksanaan kerja tim (Slavin, dalam Narulita Yusron dkk, 2005:166). Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. d. Turnamen Turnamen
adalah
sebuah
kegiatan
di
mana
game
berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit pembelajaran, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan (Slavin, dalam Narulita Yusron dkk, 2005:166). Pada turnamen pertama guru menunjuk siswa yang berada pada meja turnamen. Tiga siswa yang berprestasi tinggi ditempatkan pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Gambar 1 berikut mengilustrasikan hubungan antara tim yang heterogen dan meja turnamen yang homogen. Gambar 2.1 Ilustrasi Turnamen pada TGT TEAM A A-1 Tinggi
MEJA TURNAMEN 1
B-1 Tinggi
B-2 Sedang
A-2 Sedang
MEJA TURNAMEN 2
B-3 Sedang
TEAM B
B-4 Rendah
A-3 Sedang
A-4 Rendah
MEJA TURNAMEN 3
C-1 Tinggi
MEJA TURNAMEN 4
C-2 Sedang
C-3 Sedang
TEAM C
C-4 Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung pada kinerja mereka pada terunamen terakhir. Pemenang pada tiap meja “naik tingkat” ke meja berikutnya yang lebih tinggi, skor tertinggi kedua tetap tinggal pada meja yang sama, dan yang skornya paling rendah “diturunkan”. Dengan cara ini, jika pada awalnya siswa sudah salah ditempatkan, untuk seterusnya mereka akan terus dinaikkan atau diturunkan sampai mereka mencapai tingkat kemampuan tingkat kinerja mereka yang sesungguhnya. e. Skor Kemajuan Individu Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberika kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal pada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada yang dapat melakukannya tanpa memberikan
usaha mereka yang
terbaik. Kompetisi yang seimbang ini memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja akademik sebelumnya
berkontribusi secara
maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik. f. Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua pulh persen dari peringkat mereka. B. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar pengaruh dari suatu hal terhadap kualitas, kuantitas, maupun waktu. Jadi efektivitas pembelajaran adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa besar pengaruh suatu metode pembelajaran terhadap kualitas, kuantitas maupun waktu dari pembelajaran itu sendiri. Efektivitas pembelajaran pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil belajar siswa dan minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika. 1.
Hasil Belajar Menurut Sudjana (1989 :
22) hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa seteleh ia menerima pengalaman belajarnya. Sudjana (1989 : 22) kembali menjelaskan bahwa dalam sistem pendidikan nasional rumusan, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun instruktur sekolah, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, antara lain sebagai berikut : 1.
Ranah Kognitif Ranah
kognitif
berkenaan
dengan
hasil
belajar
intelektual yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analitis, sintetis dan evaluasi. 2.
Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3.
Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hail belajar keterampilan dan lemampuan bertindak. Ketiga ranah tersebut merupakan objek penilaian terhadap
hasil belajar. Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif merupakan ranah yang paling banyak digunakan oleh guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Adapun objek penilaian terhadap hasil belajar dalam penelitian ini adalah ranah kognitif. Penilaian pada ranah kognitif tersebut dilihat dari penilaian terhadap kemampuan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru dan diwujudkan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata yang menggambarkan bukti keberhasilan seseorang dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
menerima suatu pembelajaran. Hasil dapat diketahui dari evaluasi yang dilakukan guru. 2.
Minat Belajar a. Pengertian Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya tersebut. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Menurut Winkel (1983 : 33) yang dimaksud dengan minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik dan merasa senang berkecimpung terhadap bagian-bagian tertentu. Sedangkan belajar menurut bahasa adalah usaha berlatih untuk
mendapatkan
kepandaian.
Belajar
dapat
disimpulkan
merupakan perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya (kognitif), ketrampilannya (psikomotorik), maupun sikapnya (afektif). Pengertian minat dan pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa kemampuan, keterampilan maupun sikap. Berdasarkan definisi tersebut, maka minat siswa dalam pembelajaran matematika dapat dinyatakan sebagai sebagai kecendurungan yang agak menetap untuk merasa tertarik dan senang dalam pembelajaran matematika. b. Unsur-Unsur Minat Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2008:151) minat tidak termasuk dalam istilah populer dalam psikologi karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
ketergantungannya yang banyak pada unsur-unsur pendukungnya, yaitu pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. 1) Perhatian Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengauh pula terhadap minat dalam belajar. aktifitas yang disertai dengan perhatian yang intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Kemudian Muhibbin Syah (2008:151) menjelaskan bahwa seorang siswa yang menaruh minat besar pada suatu mata pelajaran misalnya matematika maka siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lain. Karena pemusatan perhatian yang lebih intensif tadilah yang membuat siswa lebih giat belajar danpada akhirnya mencapai hasil belajar yang diinginkan. Orang yang menaruh minat pada suatu aktifitas akan memberikan perhatian yang besar pada hal yang ia minati. Ia tidak segan-segan memberikan atau mengorbankan waktu dan tenaganya untuk memusatkan perhatiannya pada yang ia minati tersebut. oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar. 2) Perasaan Unsur yang tak kalah penting adalah perasaan. Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak. Seseorang melakukan suatu aktifitas selalu disertai dengan perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian spontan melalui perasaannya tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hati. Akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak senang. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam pembelajaran, karena tidak adanya sikap positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar. Perasaan senang inilah yang akan meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran yang ia minati. 3) Kebutuhan Setiap individu peserta didik memiliki bahkan telah menyadari kebutuhan-kebutuhannya dalam belajar. Siswa akan berminat terhadap pelajaran, jika dalam diri siswa merasa butuh terhadap
pelajaran
tersebut,
karena
siswa
secara
sadar
beranggapan bahwa sebuah materi bermanfaat dan penting jika dapat diaplikasikan dan bermanfaat dalam kehidupannya seharihari. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut siswa akan memperhatikan hal-hal yang disampaikan oleh pengajar. Maka siswa akan berusaha menggali sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan apa yang ia butuhkan. Sehingga siswa akan menyukai atau menaruh minat yang besar pada apa yang ia butuhkan. 4) Motif Motif dapat diartikan sebagai upaya yang memberikan dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi oleh Muhibbin Syah (2008:152) dibagi dalam dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal yang dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, seperti pujian, hadiah, peraturan sekolah, suri tauladan guru dan orang tua. Namun Muhibbin Syah (2008:152) menambahkan motivasi intrinsik yang lebih signifikan dalam perkembangan minat belajar siswa. Karena motivasi intrinsik murni dan langgeng dari dalam diri siswa serta tidak bergantung pada dorongan dari semua hal diluar individu siswa. Seseorang yang melalukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Dalam hal ini motivasi sebagai penggeraknya yang mendorong untuk seseorang untuk belajar. Minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah termotivasi untuk belajar, maka ia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu. Ketiadaan minat terhadap suatu mata pelajaran menjadi pangkal penyebab kenapa peserta didik tidak tergerak untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Bahkan siswa tidak mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. Itulah sebagai pertanda bahwa siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Jadi
motivasi
merupakan
dasar
penggerak
yang
mendorong aktivitas belajar seorang siswa sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar.
c.
Ciri-Ciri Siswa Berminat dalam Belajar Menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a) Mempunyai
kecenderungan
yang
tetap
untuk
untuk
memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
b) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati. c) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati. d) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya. e) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan. Minat dapat diekspresikan melalui pertanyaan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal tertentu daripada hal lainnya. Minat dapat pula digambarkan melalui partisipasi siswa dalam suatu aktivitas kelas. Minat siswa terhadap penggunaan metode belajar tertentu dalam pembelajaran matematika dapat dilihat apakah siswa tertarik dan merasa senang dalam mempelajari matematika melalui metode tersebut. Sehingga minat siswa pada belajar matematika melalui pembelajaraan kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat dilihat dari apakah siswa tertarik dan merasa senang untuk mengikuti pembelajaran matematika melalui model pembelajaran tersebut. Supaya kegiatan belajar mengajar dapat berhasil dengan baik maka guru seharusnya dapat membuat siswa merasa tertarik ataupun senang dalam belajar, dengan beberapa cara sebagai berikut (Winkel, 1983:30) 1.
Membina hubungan akarab antara guru dengan siswa namun tidak berlaku seperti hubungan antar anak remaja.
2.
Meyajikan bahan pelajaran yang tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.
3.
Menggunakan alat-alat pelajaran yang menunjang proses belajar
4.
Bervariasi dalam cara-cara mengajar tetapi tidak berganti-ganti metode tanpa tujuan yang jelas. Dari paparan diatas tersebut bahwa seorang guru dapat
menggunakan variasi dalam metode mengajar untuk menarik minat belajar siswa. Dalam penelitian ini akan ditunjukkan bahwa pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
kooperatif TGT dapat membuat siswa SMP Budi Mulia Minggir Sleman merasa tertarik dan senang untuk mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas. C. Bangun Ruang Prisma dan Limas 1.
Bangun Ruang Bangun ruang adalah benda yang dibatasi oleh himpunan titiktitik yang tidak semua titiknya terdapat pada bidang yang sama. Jadi bangun ruang tersebut dibatasi oleh beberapa bidang yang tertutup.
2.
Prisma a) Pengertian Prisma Prisma adalah bangun ruang yang memiliki sepasang bidang sejajar dan kongruen yang merupakan alas dan tutup. Sedangkan bidang-bidang lainnya diperoleh dengan menghubungkan titik-titik sudut dari dua bidang yang sejajar menjadi garis-garis yang sejajar. b) Macam-macam Bangun Ruang Prisma Tabel 2.2 Macam-macam Bangun Ruang Prisma Nama
Gambar
Jumlah Sisi
Jumlah Rusuk
Jumlah Titik Sudut
1. Prisma Segitiga
5
9
6
2. Prisma Segi Empat (Balok)
6
12
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nama
Gambar
Jumlah Sisi
Jumlah Rusuk
Jumlah Titik Sudut
3. Prisma Segi Lima
7
15
10
4. Prisma Segi Enam
8
18
12
n+2
3n
2n
5. Prisma Segi-n
22
c) Luas Permukaan Prisma Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh permukaan yang membatasi bangun ruang tersebut. Luas Permukaan Prisma adalah jumlah luas seluruh permukaan yang membatasi prisma tersebut. Jaring-jaring prisma dengan alas berbentuk persegi (Balok): Gambar 2.2 Jaring-jaring Prisma (Balok) t
t t
s s
s
s s
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Jaring-jaring prisma dengan alas berbentuk segitiga siku-siku (Prisma Segitiga) : Gambar 2.3 Jaring-jaring Prisma Segitiga t
c
Ppanjang 2 t b c b
a
a
Ppanjang 3 Ppanjang 1 t
L Prisma = Jumlah bidang-bidang yg membatasinya = =(
(
)
=2(
)
(
)
)
Luas Permukaan Prisma = (
)
(
)
d) Volume Prisma Volume bangun ruang adalah banyaknya satuan kubus yang dapat mengisi penuh bangun ruang tersebut. Volume prisma adalah banyaknya satuan kubus yang dapat mengisi penuh prisma tersebut. Dengan menggunakan pengetahuan siswa tentang volume balok yang telah mereka pelajari sebelumnya. Gambar 2.4 Bangun Ruang Balok dan Prisma H E
B
E
D
C A
G
G
E
F
D A
H
G
F
C
C A
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Volume Prisma ABC.EFG =
Volume Balok ABCD.EFGH
Volume Prisma ABC.EFG =
(
24
)
Volume Prisma ABC.EFG = (
)
Volume Prisma ABC.EFG = Luas Segitiga Siku-siku
Tinggi
Prisma Volume Prisma ABC.EFG = Luas Alas Prisma 3.
Tinggi Prisma
Limas a) Pengertian Limas Limas adalah bangun ruang yang memiliki satu bidang sebagai alas, sedangkan bidang-bidang lainnya berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik yaitu titik puncak. b) Jenis-jenis Limas Tabel 2.3 Macam-macam Bangun Ruang Limas Nama
Gambar
Jumlah Sisi
Jumlah Rusuk
Jumlah Titik Sudut
1. Limas Segitiga (Bidang Empat)
4
6
4
2. Limas Segi Empat (Piramida)
5
8
5
3. Limas Segi Lima
6
10
6
4. Limas Segi Enam
7
12
7
5. Limas Segin
n+1
2n
n+1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
c) Luas Permukaan Limas Luas permukaan bangun ruang adalah jumlah luas seluruh permukaan yang membatasi bangun ruang tersebut. Luas permukaan limas adalah jumlah luas seluruh permukaan yang membatasi limas tersebut. Jaring-jaring limas dengan alas berbentuk persegi : Gambar 2.5 Jaring-jaring Limas Segi Empat (Piramida)
t s
t
s
s
t
t
s s
s
t
Jaring-jaring prisma dengan alas berbentuk segitiga sama sisisisi : Gambar 2.6 Jaring-jaring Limas Segitiga (Bidang Empat) t
t a
a a
t a a
t
a
L Permukaan Limas = Jumlah bidang-bidang yg membatasinya =
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Luas Permukaan Limas =
d) Volume Limas Volume bangun ruang adalah banyaknya satuan kubus yang dapat mengisi penuh bangun ruang tersebut. Valume limas adalah banyaknya satuan kubus yang dapat mengisi penuh limas tersebut. Siswa dijelaskan cara menemukan rumus volume limas. Gambar 2.7 Bangun Ruang Kubus dan Limas Segi Empat
s s
s
s
Kubus dengan panjang sisi =s
Limas dengan panjang sisi = s dan tinggi = t = 𝑠 s = 2t
(
4.
)
(
)
(
)
(
s
(
)
)
Kesetaraan Materi Pembelajaran Matematika Topik Prisma dan Limas a.
Kesetaraan Ditinjau dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Perangkat pengajaran matematika yang memacu pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (SK) dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada pokok bahasan bahasan geometri dan pengukurannya adalah sebagai berikut : Tabel 2.4 Standar Kompetensi Geometri dan Pengukurannya Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Geometri dan Pengukurannya 5. Memahami sifat-sifat kubus,
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,
balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta
prisma dan limas serta bagian-bagiannya 5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok,
menentukan ukurannya
prisma dan limas 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Pada penelitian ini, diambil sub pokok bahasan yaitu luas dan volume prisma dan limas. Kompetensi dasar yang diharapkan untuk dimiliki siswa setelah proses pembelajaran pada luas dan volume prisma dan limas adalah siswa mampu menghitung luas dan volume prisma dan limas. Secara SK dan KD dari KTSP prisma dan limas memiliki kesetaraan. b. Kesetaraan Ditinjau dari Keluasan dan Kedalaman Materi Pada penelitian ini dirasa perlu untuk mengungkapkan kesetaraan isi materi yang ditinjau dari keluasan dan kedalaman selain mengungkapkan kesetaraan dari SK dan KD dari KTSP. Berikut penjabaran kesetaraan isi materi dari pokok bahasan prisma dan limas. Tabel 2.5 Konten Materi Prisma dan Limas Prisma 1.
2.
Diberi nama berdasarkan bentuk
Limas 1.
Diberi nama berdasarkan bentuk
alasnya. (contoh : Prisma Segi Tiga,
alasnya. (contoh : Limas Segi
Prisma Segi empat, dst)
Tiga, Limas Segi empat, dst)
Bentuk jaring-jaring berdasarkan bentuk dari alasnya.
2. Bentuk jaring-jaring berdasarkan bentuk dari alasnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Prisma 3.
4.
28
Limas
Bahasan materi mencakup unsur,
3.
Bahasan materi mencakup unsur,
sifat-sifat, jaring-jaring, luas
sifat-sifat, jaring-jaring, luas
permukaan, volume, dan aplikasi.
permukaan, volume, dan aplikasi.
Unsur-unsur terdiri dari (sisi alas,
4.
Unsur-nsur terdiri dari (sisi alas,
sisi atas, sisi tegak, rusuk, dan titik
sis tegak, rusuk, dan titik sudut).
sudut)
Limas tidak memiliki sisi atap
Dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa dari kedalaman dan keluasan isi materi bahasan dari prisma dan limas tidak ada perbedaan atau setara. D. Kerangka Berfikir 1. Penelitian ini berdasarkan pada masalah yang dilihat atau diamati oleh peneliti melalui proses wawancara dan observasi. Masalah pada sekolah yang akan diteliti yaitu SMP Budi Mulia Minggir Sleman adalah hasil belajar matematika siswa yang tidak memuaskan dan minat belajar matematika siswa yang sangat kurang, terutama kelas VIII. 2. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencobakan medofikasi proses pembelajaran yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT). Menurut para ahli yang telah dibahas pada sub bab sebelumnya pembelajaran kooperatif TGT dapat memberikan efek potensial terhadap hasil belajar dan minat belajar siswa. 3. Untuk melihat pengaruhnya (efektivitas) peneliti akan membandingkan (hasil belajar dan minat belajar) dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan (konvensional) pada materi yang relatif setara. Penelitian dilakukan pada kelas yang sama, oleh pengajar yang sama, dan pada pokok bahasan yang relatif sama. Penelitian dirancang sedemikian sehingga hanya model pembelajaran saja yang berbeda. Sehingga dapat dianalisis apakah pembelajaran kooperatif TGT memberikan efek potensial dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. 4. Tujuan
penelitian
pembelajaran
ini
kooperatif
adalah tipe
untuk Team
mengetahui Games
apakah
model
Tournament
(TGT)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
memberikan efek potensial terhadap hasil belajar dan minat belajar matematika siswa. 5. Setelah penelitan ini berhasil dalam arti kata pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional maka penelitian akan sangat bermanfaat terutama bagi sekolah. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif TGT untuk materi yang sama pada tahun ajaran berikutnya dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran. 6. Dengan adanya pembelajaran
yang dilaksanakan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut dapat diharapkan dan layak diduga minat dan hasil belajar siswa memiliki perbedaan dari pada pembelajaran konvensional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian
ini
akan
menunjukkan
keefektifitasan
model
pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dibandingkan dengan metode konvensional. Dimana metode konvensional akan diujicobakan pada pokok bahasan luas dan volume prisma sedangkan model TGT diujicobakan pada pokok bahasan luas dan volume limas. Dimana pada bab sebelumnya telah ditunjukkan bahwa prisma dan limas memiliki kesetaraan dari segi keluasan dan kedalaman materi. Serta kesetaraan ditinjau dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment atau ekperimen semu, dimana akan ditunjukkan ada atau tidaknya pengaruh atau akibat dari suatu percobaan. Dalam penelitian akan dilihat pengaruh atau akibat dari model pembelajaran kooperatif TGT. Pengaruh dari model TGT ini akan ditinjau dari perkembangan hasil belajar dan minat belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman yang diujicobakan pada pokok bahasan luas dan volume bangun ruang prisma dan limas. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman tahun ajaran 2012/2013.
30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
C. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah efektivitas model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ditinjau dari proses pembelajaran dan hasil belajar. D. Variable Penelitian 1. Variabel Bebas Variable bebas pada penelitian ini yaitu : a. Model Pembelajaran Konvensional b. Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe
Team Games
Tuornament (TGT) 2. Variabel Terikat Variable terikat pada penelitian ini yaitu : a. Hasil Belajar pada Model Konvensional b. Minat Belajar pada Model Konvensional c. Hasil Belajar pada Model TGT d. Minat Belajar pada Model TGT E. Definisi Operasional Variabel Penelitian Agar penelitian ini terarah sebagaimana dari tujuan, maka variabel dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut : 1.
Hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman adalah hasil belajar yang dilihat dari tes akhir pada masingmasing model. Yaitu hasil belajar pada pembelajaran konvensional dan hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT.
2.
Minat belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang dapat dilihat dari sikap siswa terhadap model pembelajaran kooperatif TGT, sikap siswa terhadap materi prisma dan limas, dan sikap siswa terhadap mata pelajaran matematika pada masing-masing model. Yaitu minat belajar pada pembelajaran konvensional dan minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
F. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 7 pertemuan mulai tanggal 11 Mei 2013 sampai dengan 28 Mei 2013. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Budi Mulia yang terletak di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman DI Yogyakarta. Pada awalnya sekolah ini berdiri dengan nama SMP Santo Yusup Pada tahun 1956 yang berada di komplek Gereja Klepu. Sekolah ini masuk sore hari menempati gedung SMP Kanisius Klepu dibawah naungan Yayasan Pengurus Gereja dan Papa Miskin (PGPM). Pada bulan Juli 1980 SMP Santo Yusup dipindahkan di Padon, Sendangrejo, Minggir, menempati gedung SPG Albertus yang sekarang dijadikan asrama. Kepala Sekolah saat itu Ibu Fr. Muryati. Pada tahun 1983, SMP Santo Yusup dan SPG Albertus diambil alih oleh Yayasan Budi Mulia dan kemudian berganti nama menjadi SMP Budi Mulia Minggir dan SPG Budi Mulia. Kepala Sekolah dipimpin oleh Br. Benediktus Dwi Sutanto. Pada tahun 1985, SMP Budi Mulia dibuatkan gedung baru bersebelahan dengan SPG Budi Mulia yang ditempati sampai sekarang. G. Prosedur Penelitian 1. Penyusunan Proposal Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal yang berisikan mulai dari BAB I, BAB II, dan BAB III. Pelaksanaan penelitian ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing. Peneliti secara berkala terus melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen pembimbing untuk menyusun proposal, sampai akhirnya dapat dipastikan bahwa penelitian ini akan menjawab permasalahan sekolah yang akan diteliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
2. Persiapan Penelitian a. Observasi Observasi
kelapangan
dilakukan
peneliti
secara
bersamaan dengan penyusunan proposal penelitian. Observasi ini dilakukan peneliti agar mendapatkan data yang lengkap dan tepat agar penelitian berjalan sesuai rencana. Peneliti tidak hanya menggali informasi dari guru mata pelajaran matematika tetapi juga siswa yang menjadi subjek penelitian. b. Izin Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada guru mata pelajaran dan kepala sekolah SMP Budi Mulia Minggir Sleman secara lisan. Setelah mendapatkan izin, peneliti mengajukan surat permohonan ke sekretariat jurusan untuk dibuatkan surat izin penelitian, yang nanti akan diberikan kesekolah. Peneliti melakukan observasi dan penyusunan proposal sambil menunggu surat izin penelitian selesai dibuatkan. c. Pembuatan Instrumen Instrumen merupakan bentuk kesiapan peneliti untuk melaksanakan penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat instrumen sebagai berikut : 1) Menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) 2) Menyusun konsep skenario pembelajaran model TGT 3) Menyusun lembar angket minat belajar siswa. 4) Menyiapkan soal tugas kelompok. 5) Menyusun lembar soal tes akhir. 3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian terdiri dari 7 pertemuan. Yang dilakukan lebih kurang selama dua minggu. Pada minggu pertama pembelajaran materi luas dan volume prisma dengan menggunakan motode konvensional. Pada minggu kedua pembelajaran materi luas dan volume limas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
dengan menggunakan motode TGT. Dimana pada masing-masing metode yaitu pada setiap akhir minggu dilakukan tes akhir pembelajaran. Diakhir pelaksanaan pembelajaran penelitian peneliti membagikan angket untuk mengetahui minat belajar matematika siswa. Selain tes akhir dan angket minat belajar, peneliti dan guru melakukan pengamatan untuk memperkuat data minat belajar dan hasil belajar siswa. 4. Analisa Data Setelah mendapatkan data berupa lembar angket minat belajar dan hasil tes akhir. Peneliti menganalisis dan mengevaluasi hasil lembar angket dan hasil tes akhir tersebut. 5. Penarikan Kesimpulan Setelah melakukan analisis data peneliti mencoba menarik kesimpulan. Dimana kesimpulan ini akan menunjukkan apakah model pembelajaran TGT efektif digunakan dikelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan luas dan volume bangun ruang prisma dan limas. H. Bentuk data 1. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa berupa jawaban yang diberikan siswa pada tes akhir. Hasil belajar ini berupa tes akhir dari masing-masing model pembelajaran. Yaitu hasil belajar pada model pembelajaran konvensional dan hasil belajar pada model pembelajaran kooperatif TGT. 2. Angket Minat Belajar Matematika Siswa Angket minat belajar matematika siswa berupa lembar yang berisikan daftar pertanyaan tertutup yang terdapat pilihan. Dari masing-masing pertanyaan tersebut siswa akan memilih pilihan yang menggambarkan minat belajar siswa. Angket ini akan diberikan pada setiap akhir model pembelajaran. Untuk menggambarkan minat siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
terhadap pembelajaran konvensional dan minat balajar siswa terhadap pembelajaran kooperatif TGT. Kemudian data ini akan dilengkapi dengan pengamatan, photo, dan rekaman video aktivitas siswa. I.
Instrumen 1.
Instrumen Pembelajaran a.
Instrumen Pembelajaran pada Model Konvensional Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dibuat merujuk pada pembelajaran matematika konvensional yang didominasi oleh guru. Pembelajaran pada model konvensional menggunakan pendidikan berkarakter sesuai dengan kurikulum KTSP.
b.
Instrumen Pembelajaran pada Model Kooperatif TGT Rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP dibuat berdasarkan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) yang telah dijelaskan pada landasan teori di BAB II penelitian ini.
2.
Instrumen Penelitian a. Instrumen Penelitian pada Model Konvensional Instrumen penelitian pada penelitian ini dikembangkan berdasarkan landasan teori yang telah disusun pada BAB II penelitian ini. 1) Hasil Belajar Tes akhir sebagai bentuk hasil belajar diberikan kepada setiap siswa untuk mengukur pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah diberikan. Tes akan dilaksanakan pada akhir pokok bahasan. Yaitu pada akhir pokok bahasan luas dan volume prisma. Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
36
: 5.3 Menghitung luas
permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas Pokok Bahasan : Luas dan Volume Prisma Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Akhir Pokok Bahasan Luas dan Volume Prisma : Indikator Menemukan Rumus Luas Prisma Menghitung Luas Prisma Menggunakan Rumus Luas Prisma Menemukan Rumus Volume Prisma Menghitung Volume Prisma Menggunakan Rumus Volume Prisma Jumlah Soal
Jumlah
Aspek Penilaian
Soal
Pemahaman
1
(1)
2
(2)
1
Aplikasi
Analisis
(3)
(4)
1
(5)
1
(6)
2
(7)
8 Soal
5 Soal
(8) 2 Soal
1 Soal
Ket : (1, 2, 3 ..) = No Soal Adapun instrumen jadi tes akhir prisma ini dilampirkan pada lampiran 7. 2) Minat Belajar Angket minat belajar matematika siswa berisikan list atau daftar pertanyaan yang mengukur minat belajar matematika siswa. Angket ini diberikan setelah pembelajaran konvensional pada pokok bahasan luas dan volume prisma sebagai gambaran minat belajar matematika siswa setelah pembelajaran konvesional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat Belajar pada Pembelajaran Kovensional Indikator
Sub Indikator
Minat 1.
Pernyataan (+)
Pernyataan (-)
Pemusatan
a. Pada Materi
2
(16, 5)
2
(9, 12)
Perhatian
b. Pada
4
(2, 19, 11,
4
(3, 18,7 ,4)
3
(1, 23,10)
Pembelajaran 2.
Rasa
a. Senang
26) 3
(24, 30, 20)
3.
Motivasi
b. Ingin Tahu
2
(6, 15)
2
(28, 25)
c. Percaya Diri
1
(17)
1
(13)
d. Membutuhkan
1
(22)
1
(8)
a. Intrinsik
1
(29)
1
(21)
b. Ekstrinsik
1
(27)
1
(14)
Jumlah Pernyataan
15
15
Keterangan : Total = 30 Pernyataan, (1, 4, 6,...) = No Pernyataan Adapun instrumen jadi angket minat belajar siswa pada pembelajaran konvensional ini dilampirkan pada lampiran 5. b. Instrumen Penelitian pada Model Kooperatif TGT 1) Hasil Belajar Tes akhir sebagai bentuk hasil belajar diberikan kepada setiap siswa untuk mengukur pemahaman siswa tentang pembelajaran yang telah diberikan. Tes akan dilaksanakan pada akhir pokok bahasan. Yaitu pada akhir pokok bahasan luas dan volume limas. Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
38
: 5.3 Menghitung luas
permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas Pokok Bahasan : Luas dan Volume Limas Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir pada Pokok Bahasan Luas dan Volume Limas : Indikator Menemukan Rumus Luas Limas Menghitung Luas Limas Menggunakan Rumus Luas Limas Menemukan Rumus Volume Limas Menghitung Volume Limas Menggunakan Rumus Volume Limas Jumlah Soal
Aspek Penilaian
Jumlah Soal
Pemahaman
1
(1)
2
(2)
1
Aplikasi
Analisis
(3)
(4)
1
(5)
1
(6)
2
(7)
8 Soal
5 Soal
(8) 2 Soal
1 Soal
Ket : (1, 2, 3 ..) = No Soal Adapun instrumen jadi tes akhir prisma ini dilampirkan pada lampiran 8. 2) Minat Belajar Angket minat belajar matematika siswa berisikan list atau daftar pertanyaan yang mengukur minat belajar matematika siswa. Angket ini diberikan setelah pembelajaran kooperatif TGT pada pokok bahasan luas dan volume limas sebagai gambaran minat belajar matematika siswa setelah pembelajaran kooperatif TGT.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Minat Belajar pada Pembelajaran Kooperatif TGT Indikator
Sub Indikator
Minat 1.
Pernyataan (+)
Pernyataan (-)
Pemusatan
a. Pada Materi
2
(15, 7)
2
(29, 20)
Perhatian
b. Pada
4
(17, 22, 2,
4
(25, 19,16,
Pembelajaran 2. Rasa
3. Motivasi
18)
14)
a. Senang
3
(30, 12,1)
3
(11, 5, 8)
b. Ingin Tahu
2
(10, 4)
2
(27, 6)
c. Percaya Diri
1
(28)
1
(26)
d. Membutuhkan
1
(9)
1
(24)
a. Intrinsik
1
(21)
1
(23)
b. Ekstrinsik
1
(3)
1
(13)
Jumlah Pernyataan
Keterangan : Total
15
15
= 30 Pernyataan, (1, 2, 3, ....) =
No Pernyataan Adapun instrumen jadi angket minat belajar siswa pada pembelajaran konvensional ini dilampirkan pada lampiran 6. J.
Keabsahan Data Data didapat dari penyusunan instrumen, baik instrumen pembelajaran maupun instrumen penelitian. Kemudian isntrumen yang telah disusun oleh peneliti dikonsultasikan dengan para pakar, dalam penelitian ini pakarnya adalah dosen pembimbing peneliti dan guru disekolah yang akan diteliti. Setelah dikonsultasikan instrumen terus mengalami perbaikan agar mendapatkan hasil data yang inginkan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengujicobakan instrumen pada kelas uji coba. Kemudian data uji coba dianalisis yaitu menggunakan analisis validitas dan reabilitas. Instrumen yang baik itu memenuhi dua syarat penting yaitu : validitas dan reliabilitas (Arikunto 1991: 135).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.
40
Validitas Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1999: 144). Dalam menentukan validitas suatu instrumen semisal tes hasil belajar matematika bentuk uraian digunakan rumus Product Moment yaitu:
∑ √[ ∑
∑ ∑
(∑ ) ][ ∑
(∑ ) ]
Selanjutnya hasil Rxy dikonsultasikan dengan product moment dengan a = 5%, jika
maka alat ukur
dinyatakan valid. Sebuah istrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (arikunto, 1991 :136). 2.
Reabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (arikunto, 1991 : 142). Reliabilitas dari instrumen menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak digunakan oleh siapa saja dan kapan saja. Untuk memperoleh reliabilitas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2006: 178-196):
[
][
∑
]
Keterangan : = Koefisien reabilitas instrumen k
= banyaknya butir soal
∑
= Jumlah variansi skor butir soal ke-i = Variansi total Nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan
rumus Alpha Cronbach diatas kemudian akan dikonsultasikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dengan harga r tabel dengan
41
= 0,05 dan dk = N-2 (N =
banyaknya siswa). Bila rhit > rtab maka instrumen dinyatakan reliabel. Langkah selanjutnya adalah menafsirkan angket koefisien reliabilitas. Sedangkan untuk mengetahui tingkat keandalannya berpedoman pada penggolongan berikut (Suharsimi Arikunto, 2001: 245) : Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi Antara 0, 600 sampai dengan 0,800 = cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = agak rendah Antara 0, 200 sampai dengan 0,400 = sangat rendah K. Teknik Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa Nilai tes akhir akan menunjukkan hasil belajar siswa diperoleh dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut dikonversikan dalam bentuk nilai dengan rentang 0-100. Adapun rumusan untuk menentukan nilai tes akhir tiap siswa adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk menentukan nilai rata-rata ulangan semua siswa adalah sebagai berikut : ∑ Keterangan : NAi
= Nilai akhir Individu
JSi
= Jumlah Skor Individu
JM
= Jumlah Skor Maksimun
NAs
= Jumlah Rata-rata untuk Semua Siswa
ns
= Banyaknya Siswa
Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
belajar yang dilihat per siswa. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh digunakan untuk melihat hasil kategori belajar siswa seperti pada tabel berikut : Tabel 3.5 Kriteria hasil belajar siswa Nilai Akhir
Kategori Hasil Tes
80 – 100
Sangat Baik
66 – 79
Baik
56 – 65
Cukup
40 – 55
Kurang
0 – 39
Sangat Kurang
(dimodifikasi dari Arikunto, 2009:245) Selain menganalisis dengan kriteria belajar siswa. Data hasil belajar ini akan dianalisis dengan Uji Rata-Rata (Uji Z). Uji Rata-rata (Uji-Z) Dalam Sudjana (1989 : 228) perumusan yang umum untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata ʯ berdasarkan H0 dan H1 adalah H0
:ʯ=x
H1
:ʯ>x
H0 : ʯ = x, metode pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional H1 : ʯ > x, metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional Taraf signifikan (α) = 5% dengan Dengan
√
ʯ = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional x = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT
= Simpangan Baku
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
N = Jumlah Responden Kemudian sudjana menambahkan (1989:229) bahwa batas kriteria dapat dilihat dari daftar normal baku. Kita tolak H0 jika Z hitung ≥ Z tabel, penolakan H0 mengindikasikan bahwa H1 diterima. 2. Minat Belajar Matematika Siswa Minat belajar siswa terhadap matematika diukur melalui angket minat siswa terhadap matematika. Minat siswa terhadap matematika akan dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut. Minat siswa terhadap matematika dianalisis dengan tahaptahap sebagai berikut: Pertama, angket terdiri dari 30 pertanyaan. Untuk tiap-tiap pertanyaan tersedia 5 pilihan jawaban, dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Pertanyaan terdiri dari 15 item positif (favorable) dan 15 item negative (unfavorable). Alternatif jawaban berserta skornya adalah sebagai berikut: untuk item positif (favorable) sangat setuju mendapat skor 5, setuju mendapat skor 4, netral mendapat skor 3, tidak setuju mendapat skor 2, sangat tidak setuju mendapat skor 1. Sedangkan untuk item negative (unfavorable) sangat setuju mendapat skor 1, setuju mendapat skor 2, netral mendapat skor 3, tidak setuju mendapat skor 4, sangat tidak setuju mendapat skor 5. Sehingga dengan 30 pertanyaan, skor terendah yang mungkin dicapai siswa adalah 30 dan slor tertinggi yang mungkin dicapai siswa adalah 150. Kemudian nilai minat belajar siswa dikonversikan kedalam data kualitatif untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar yang dilihat per siswa. Nilai hasil belajar siswa yang diperoleh digunakan untuk melihat hasil kategori belajar siswa seperti pada tabel berikut : Tabel 3.6 Kriteria Minat Belajar Siswa Nilai Akhir
Kategori Hasil Tes
80 – 100
Sangat Baik
66 – 79
Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Nilai Akhir
Kategori Hasil Tes
56 – 65
Cukup
40 – 55
Kurang
0 – 39
Sangat Kurang
44
(dimodifikasi dari Arikunto, 2009:245) Sama seperti hasil belajar siswa, minat belajar juga selain dianalisis dengan kriteria belajar siswa, minat belajar juga akan dianalisis dengan Uji Rata-rata (Uji Z). Uji Rata-rata (Uji-Z) Dalam Sudjana (1989 : 228) perumusan yang umum untuk uji pihak kanan mengenai rata-rata ʯ berdasarkan H0 dan H1 adalah H0
:ʯ=x
H1
:ʯ>x
H0 : ʯ = x, metode pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional H1 : ʯ > x, metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional Taraf signifikan (α) = 5% dengan Dengan
√
ʯ = rata-rata skor minat belajar pada pembelajaran konvensional x = rata-rata skor minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT
= Simpangan Baku N = Jumlah Responden Kemudian sudjana menambahkan (1989:229) bahwa batas kriteria dapat dilihat dari daftar normal baku. Kita tolak H0 jika Z hitung ≥ Z tabel, penolakan H0 mengindikasikan bahwa H1 diterima.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
3. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah jika model pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional, yang ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa. Penelitian akan berhasil jika pada BAB IV menunjukkan bahwa hasil analisis Uji Z data penelitian (hasil belajar dan minat belajar) menghasilkan penolakan H0, dalam arti kata perbedaan hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIIA SMP Budi Mulia Minggir Sleman dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 8 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan dalam tujuh pertemuan. Tiga pertemuan pertama diisi dengan pembelajaran konvensional pada materi luas permukaan dan volume prisma yang dilanjutkan dengan pengisian angket minat dan tes hasil belajar prisma. Empat pertemuan terakhir diisi dengan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada materi luas permukaan dan volume limas yang dilanjutkan dengan pengisian angket minat dan tes hasil belajar limas. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan uji coba instrumen kepada kelas paralel yaitu dikelas VIIIB sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 11 Mei 2013 uji coba tes akhir luas permukaan dan volume prisma dan pada tanggal 14 Mei 2013 uji coba tes akhir luas permukaan dan volume limas. Dimana sebelumnya instrumen tes ini telah dilakukan uji pakar bersama dengan instrumen-instrumen lain yaitu angket minat dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian Jenis Kegiatan Uji Coba
Diskripsi Kegiatan Uji coba pertama pada jam pelajaran ke-7 dan ke-8. Uji
Pertama, Sabtu 11
coba yang pertama ini diikuti 17 orang siswa. Siswa mengerjakan soal
Mei 2013
uji ini selama kurang lebih 80 menit (2 jam pelajaran).
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis Kegiatan
47
Diskripsi Kegiatan
Uji Coba Kedua,
Uji coba kedua pada jam pelajaran ke-7 dan ke-8. Uji
Selasa 14 Mei
coba yang kedua ini diikuti 17 orang siswa. Siswa mengerjakan soal
2013
uji ini selama kurang lebih 80 menit (2 jam pelajaran).
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada jam pertama dan (Sabtu,
11 Mei 2013)
kedua. Peneliti mulai dengan diperkenalkan oleh guru dan melanjutkan dengan menyampaikan maksud dan tujuan. Peneliti ditemani oleh seorang observer guna untuk mengawasi jalannya pembelajaran. Pembelajaran dilaksanakan secara konvensional seperti yang biasanya dilakukan oleh guru. Pada
pertemuan
pertama
ini
peneliti
memulai
pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu apa saja yang harus dikuasai pada pertemuan pertama ini, siswa mampu menemukan, menghitung, dan menggunakan rumus luas permukaan prisma.
Kemudian
peneliti
mencoba
untuk
membangkitkan
pengetahuan yang dimiliki siswa untuk menemukan rumus luas permukaan prisma, diberikan contoh, dan diberikan latihan soal kemudian dibahas, kemudian peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran. Peneliti menutup pelajaran dengan meminta siswa untuk mengerjakan latihan di buku paket. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada jam ketiga dan
(Selasa, 14 Mei
keempat. Dimana diantara kedua jam tersebut terdapat jedah untuk
2013)
istirahat sekitar 20 menit. Namun siswa dan guru biasanya tetap melanjutkan pelajaran walaupun jam istirahat, lalu setelah 2 jam pelajaran siswa baru istirahat. Sama seperti pertemuan pertama peneliti memberikan pelajaran dengan metode konvensional. Hanya saja materi yang diberikan adalah volume prisma. Siswa dijelaskan cara menemukan rumus volume prisma, diberikan contoh, dan diberikan latihan soal kemudian dibahas, kemudian peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran.
Kemudian
peneliti
menutup
pembelajaran
dengan
mengingatkan kepada siswa untuk mempersiapkan diri untuk melaksanakan tes pada pertemuan selanjutnya tentang luas permukaan dan volume prisma.
Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga siswa melaksanakan tes dengan materi
(Kamis, 16 Mei
yang telah dipelajari pada dua pertemuan sebelumnya yaitu luas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis Kegiatan 2013)
48
Diskripsi Kegiatan permukaan dan volume prisma. Tes ini dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat, sama seperti pada permemuan sebelumnya jedah istirahat dilewatkan. Siswa mengerjakan tes selama kurang lebih 70 menit. Kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket minat terhadap pembelajaran yang telah didapat pada dua petemuan sebelumnya selama 30 menit. Pengisian angket ini mengambil jam istirahat siswa. Karena siswa sendiri lebih memilih menunda jam isitirahat dari pada mengisi angket setelah pulang sekolah.
Pertemuan
Pada pertemuan keempat ini dilaksanakan pada jam
Keempat (Sabtu,
pertama dan kedua
dengan menggunakan metode pembelajaran
18 Mei 2013
kooperatif. Peneliti membagikan siswa kebeberapa kelompok yang sebelumnya telah ditentukan dan didiskusikan bersama guru. Kemudian siswa diminta untuk duduk belajar berkelompok. Sama seperti pertemuan sebelumnya siswa dijelaskan kompetensi apa saja yang harus dicapai pada pembelajaran hari ini, yaitu siswa mampu menemukan, menghitung, dan menggunakan rumus luas permukaan limas. Kemudian siswa diajak berdiskusi untuk menemukan rumus luas permukaan limas. Lalu siswa diberikan contoh
soal
yang
menghitung
luas
permukaan
limas
dan
menggunakan rumus luas permukaan limas untuk menghitung unsur limas yang lain. Selanjutnya siswa diberikan lembar kegiatan yang akan digunakan siswa untuk berdiskusi sesama kelompok guna menemukan penyelesaian masalah pada lembar kegiatan. Lalu siswa mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok kemudian membahasnya didepan kelas. Kemudian guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini dan menutup pembelajaran. Pertemuan Kelima
(Selasa,
21 Mei 2013)
Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga dan keempat dengan mentode pembelajaran yang sama pada pertemuan keempat yaitu pembelajaran kooperatif. Pelaksanaan pembelajaran sama persis seperti pertemuan keempat dengan materi volume limas. Pada akhir pembelajaran peneliti mengingatkan kembali kepada siswa untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi turnamen pada hari kamis.
Pertemuan
Pertemuan keenam dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga
Keenam (Kamis,
dan keempat dengan aganda turnamen. Peneliti dibantu oleh dua
23 Mei 2013)
orang observer untuk membantu dan mengawasi jalannya turnamen.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jenis Kegiatan
49
Diskripsi Kegiatan Diawal peneliti membuka pelajaran kemudian menjelaskan aturan mainnya selama 5 menit. Kemudian peneliti dan siswa menyusun meja-meja turnamen lalu siswa-siswa menempati posisi awal mereka seperti yang telah diberitahukan oleh peneliti sebelumnya, sekitar 10 menit. Kemudian peneliti mulai membagikan soal pertama, dan dikerjakan siswa selama 5 menit, kemudian dibahas di depan kelas. Setelah dibahas didepan kelas lalu siswa saling mengoreksi pekerjaan lawannya dan memberikan rangking dari setiap meja turnamen. Kemudian siswa yang peringkat pertama dan terakhir dari setiap meja pindah dan menduduki posisi mereka yang baru. Siklus tersebut berjalan sebanyak tiga soal, walaupun peneliti menargetkan dan memperhitungkan waktu cukup untuk lima soal. Namun setelah pelaksanaan, pada proses koreksi dan penentuan rangking banyak menyita waktu. Walaupun siswa telah dijelaskan teknik pen-skor-an dengan detail. Namun selebihnya berjalan lancar.
Pertemuan
Pertemuan ketujuh ini dilaksanakan pada jam pelajaran
Ketujuh (Selasa,
ketiga dan keempat. Sebelum pembelajaran peneliti memberikan
28 Mei 2013)
penghargaan individu dan kelompok serta membacakan peringkat kelompok. Selanjutnya siswa diberikan soal test tentang luas permukaan dan volume limas. Siswa mengerjakan soal test selama 70 menit, kemudian dilanjutkan dengan mengisi angket minat terhadap pembelajaran kooperatif tipe team games tournamen (TGT) selama 30 menit. Kemudian peneliti menutup pelajaran dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama siswa-siswa.
Dari pelaksanaan pelitian ini peneliti memposisikan diri sebagai guru pada kedua metode pembelajaran. Kedua model ini dilaksanakan pada subjek yang sama dengan materi yang relatif sama. Sehingga yang berbeda hanyalah kedua metode tersebut. Sehingga pada pembahasan hasil penelitian jika terjadi perbedaan hasil penelitian layak diduga itu hanya dikarenakan metode pembelajaran yang menjadi faktor pembeda. Jadi dapat ditarik kesimpulan apakah metode kooperatif tipe TGT lebih efektif dari metode konvensional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. Tabulasi Data 1. Data Uji Coba Instrumen Test Akhir a) Data Uji Coba Instrumen Test Akhir Pokok Bahasan Prisma Tabel 4.2 Data Uji Coba Test Akhir Pokok Bahasan Prisma SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
01
1
1
1
1
1
0
1
1
02
2
3
1
1
1
1
1
1
03
1
1
5
2
1
3
1
4
04
1
1
1
1
1
1
1
1
05
1
1
1
1
0
1
1
0
06
1
1
1
1
1
1
1
1
08
1
1
1
1
1
1
1
1
09
2
2
1
1
1
1
1
4
10
1
1
1
1
1
1
1
1
11
1
1
3
1
2
1
1
5
12
3
1
1
1
2
2
1
3
13
3
1
1
2
1
1
1
1
14
1
1
1
2
2
1
1
1
16
5
2
5
3
5
5
5
5
17
4
5
3
1
3
5
5
5
19
1
1
1
1
1
1
1
1
20
1
1
1
1
1
1
1
1
b) Data Uji Coba Instrumen Test Akhir Pokok Bahasan Limas Tabel 4.3 Data Uji Coba Test Akhir Pokok Bahasan Limas SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
01
1
1
1
1
1
1
1
1
02
2
2
1
1
1
0
5
5
03
2
1
1
4
2
1
0
4
04
1
1
1
1
1
1
1
1
06
1
1
1
1
1
0
1
0
07
1
1
5
1
1
1
0
0
08
1
1
1
1
1
0
1
3
50
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
09
4
5
1
1
3
2
1
5
10
1
1
1
1
2
4
1
4
11
2
2
1
1
1
2
1
5
12
2
1
1
1
1
5
5
5
13
2
1
1
1
1
2
1
4
14
2
1
1
1
2
2
5
4
16
3
5
3
5
5
2
5
5
17
3
5
5
5
3
4
5
5
19
2
3
1
1
1
2
1
1
20
1
1
1
1
2
4
1
1
2. Data Hasil Belajar a) Data Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Prisma Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Prisma SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
01
4
2
1
1
4
1
1
2
02
1
1
1
0
0
0
0
0
03
3
5
5
2
3
2
5
4
04
1
1
1
4
1
1
4
1
05
2
2
1
1
1
0
1
1
06
3
4
5
5
5
5
5
5
07
5
1
5
5
5
2
5
5
08
2
2
1
0
2
0
0
1
09
3
2
1
2
3
3
5
4
10
3
2
1
1
2
1
1
1
11
3
3
2
3
5
2
3
0
12
2
4
5
1
2
1
1
4
13
2
2
5
2
5
1
4
4
14
2
1
1
2
1
1
1
4
15
2
2
1
0
1
0
0
0
16
4
5
5
1
5
5
5
5
17
1
2
1
2
1
2
0
1
18
2
1
1
4
5
0
3
4
20
2
1
1
2
0
1
0
0
51
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
b) Data Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Limas Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Limas SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
01
5
5
1
1
4
5
3
5
02
3
4
1
4
1
4
4
5
03
1
4
4
5
2
5
5
4
04
3
2
2
1
4
4
4
4
05
1
1
0
2
2
4
1
0
06
5
5
3
2
4
5
5
5
07
5
5
5
4
4
5
5
5
08
4
1
0
0
1
4
1
4
09
4
4
4
5
2
5
5
4
10
5
1
1
4
1
1
4
0
11
4
3
1
0
1
4
4
3
12
5
5
5
4
1
4
4
4
13
5
1
2
3
3
4
4
3
14
1
5
1
0
2
5
5
5
15
3
5
1
0
1
4
3
5
16
4
5
3
5
4
5
5
4
17 18
3 5
2 4
3 3
2 1
1 3
5 5
5 3
2 5
20
3
3
4
1
3
5
4
4
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
3. Data Minat Belajar a) Data Minat Belajar Pada Pembelajaran Konvensional Tabel 4.6 Data Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Pembelajaran Konvensional SKOR PERNYATAAN KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
01
3
4
4
3
4
5
4
5
5
5
4
4
3
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
4
3
5
5
5
5
02
3
3
4
2
3
4
2
5
4
4
4
3
3
5
5
5
3
3
5
5
5
4
5
3
3
4
4
5
4
4
03
3
3
5
3
5
4
4
5
5
4
3
5
2
5
5
5
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
5
4
4
3
04
1
4
3
4
4
5
3
2
4
3
5
3
3
4
4
5
3
4
5
4
3
4
3
4
2
4
5
2
5
5
05
1
4
3
3
4
5
3
5
1
4
5
3
3
3
5
4
3
3
4
4
4
3
3
2
3
4
4
4
4
3
06
4
4
3
4
3
5
3
5
5
4
3
3
4
5
5
3
2
3
3
5
4
5
4
4
3
4
4
5
5
5
07
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
3
4
3
5
5
4
4
3
5
4
5
3
5
4
4
4
4
5
4
4
08
3
5
5
5
4
2
5
3
5
5
5
3
3
5
5
3
2
1
5
4
3
3
4
1
3
5
3
1
2
1
09
3
4
4
4
3
5
5
5
3
5
3
3
4
5
4
5
3
3
5
3
5
3
5
3
3
3
4
5
3
3
10
1
5
3
1
4
3
5
5
2
5
5
3
3
5
5
5
3
4
5
3
4
4
5
4
3
3
3
3
4
4
11
3
4
2
4
2
4
5
2
2
5
5
2
3
2
3
5
3
3
4
5
3
5
5
3
3
4
5
4
5
4
12
3
3
4
4
3
4
4
5
5
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
5
4
5
5
3
4
4
4
4
4
4
13
2
3
2
3
4
3
5
5
1
5
5
5
4
4
5
5
4
3
5
5
5
5
4
3
4
5
5
4
5
4
14
2
3
4
3
4
5
4
5
4
4
4
5
3
5
5
4
3
3
5
5
5
4
4
5
4
5
5
2
5
4
15
1
3
4
5
3
4
4
4
5
3
4
3
1
5
4
4
2
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
16
3
3
4
5
3
5
4
5
3
4
5
3
3
5
5
3
3
3
4
3
4
5
5
4
3
4
4
3
5
5
17
3
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
3
5
5
4
3
3
5
4
5
3
5
3
3
4
4
5
4
4
18
1
4
2
5
3
3
5
2
5
5
4
3
3
5
4
4
1
3
4
3
3
4
5
1
3
2
3
5
4
1
20
1
4
4
3
2
5
5
5
2
4
5
3
3
4
3
3
2
2
5
4
3
4
1
3
2
3
3
4
4
3 53
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
b) Data Minat Belajar Pada Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Tabel 4.7 Data Minat Belajar Matematika Siswa Terhadap Pembelajaran Kooperatif TGT SKOR PERNYATAAN KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
01
5
5
5
4
4
5
4
3
5
5
5
4
3
5
4
5
5
5
5
5
5
3
5
5
3
5
5
3
5
5
02
3
4
4
3
5
4
3
5
4
3
3
4
5
3
4
5
3
4
4
5
3
5
5
5
4
4
5
3
3
3
03
3
5
5
5
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
5
4
3
4
5
4
5
5
4
4
4
3
4
3
4
3
04
4
5
5
4
3
3
4
5
4
3
2
4
3
3
5
3
4
5
4
3
4
5
3
3
3
4
3
3
3
5
05
1
5
4
5
3
5
3
5
3
4
1
4
3
3
5
5
4
5
5
4
3
5
4
3
5
3
3
2
1
3
06
5
5
4
4
4
4
5
3
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
3
4
4
5
5
5
4
4
4
5
5
4
07
4
5
5
5
4
5
3
5
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
4
5
5
08
5
3
3
4
2
3
3
5
3
2
2
3
5
5
4
5
4
5
3
5
3
4
4
3
5
3
2
3
5
3
09
5
4
4
3
5
3
3
4
3
4
3
3
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
5
4
4
3
5
3
4
3
10
3
4
5
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
5
5
5
4
3
3
3
4
3
11
3
4
3
3
4
5
3
4
5
4
1
3
2
5
5
5
3
5
3
2
5
5
5
5
5
5
3
3
3
5
12
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
4
3
4
3
4
3
13
3
4
5
5
4
4
5
5
5
3
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
3
3
4
4
3
5
3
14
4
4
5
5
4
5
4
5
5
5
3
4
5
4
5
5
4
4
3
5
5
5
5
5
3
4
5
3
5
4
15
3
4
4
4
3
5
4
3
4
3
1
3
5
4
3
4
3
5
3
4
3
3
4
5
3
2
2
3
4
4
16
3
4
4
3
5
3
3
3
5
4
5
4
5
5
4
3
3
4
3
4
5
4
5
5
3
3
3
3
3
4
17
4
4
4
4
5
4
4
5
3
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
3
3
18
3
3
3
3
4
2
1
3
2
3
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
5
3
5
4
3
4
4
20
4
4
4
3
4
2
3
4
4
3
2
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
5
4
5
4
3
3
2
2
3 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
C. Analisis Data Selama perencanaan dan penelitian, peneliti medapatkan data-data yang berguna untuk penelitian. Kemudian data-data tersebut dianalisis guna mendapatkan fakta yang tepat. Ada tiga jenis data yang dianalisis yaitu sebagai berikut : 1.
Analisis Validitas dan Reabilitas Instrumen Test Akhir Setelah mendapatkan data peneliti mencoba mengolah data dengan program office ms.excel. Berikut adalah hasil uji coba beserta analisis validitas dan reabilitasnya : a. Test Akhir Prisma Tabel 4.8 Jumlah Skor Data Uji Coba Instrumen Test Akhir Prisma SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
01
1
1
1
1
1
0
1
1
7
02
2
3
1
1
1
1
1
1
11
03
1
1
5
2
1
3
1
4
18
04
1
1
1
1
1
1
1
1
8
05
1
1
1
1
0
1
1
0
6
06
1
1
1
1
1
1
1
1
8
08
1
1
1
1
1
1
1
1
8
09
2
2
1
1
1
1
1
4
13
10
1
1
1
1
1
1
1
1
8
11
1
1
3
1
2
1
1
5
15
12
3
1
1
1
2
2
1
3
14
13
3
1
1
2
1
1
1
1
11
14
1
1
1
2
2
1
1
1
10
16
5
2
5
3
5
5
5
5
35
17
4
5
3
1
3
5
5
5
31
19
1
1
1
1
1
1
1
1
8
20
1
1
1
1
1
1
1
1
8
Ket :
JSi
JSi = Jumlah Skor Setiap Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Dengan menggunakan program ms.excel data diolah sesuai dengan rumus pada BAB III, menghasilkan Validitas dan reabilitas instrumen tes akhir prisma sebagai berikut : Tabel 4.9 Analisis Intrumen Test Akhir Prisma SOAL KE r-korelasi item
1 0,844
2 0,645
3 0,806
4 0,574
5 0,888
6 0,952
7 0,9175
8 0,834
t-tabel r-tabel
2,131
VALIDITAS VAR item
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
1,566
1,139
1,970
0,345
1,264
2,007
1,764
3,110
∑VAR item
13,16911765
VAR TOTAL
68,11029412
REABILITAS Kriteria Reabilitas
0,921885844 Sangat Tinggi
0,482
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari kedelapan soal semuanya valid. Kedelapan soal itu memiliki reabilitas yang sangat tinggi. Sehingga instrumen test akhir pokok bahasan prisma layak dan tepat digunakan pada subjek penelitian. b. Test Akhir Limas Tabel 4.10 Jumlah Skor Data Uji Coba Instrumen Test Akhir Limas SKOR SOAL KE
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
01
1
1
1
1
1
1
1
1
8
02
2
2
1
1
1
0
5
5
17
03
2
1
1
4
2
1
0
4
15
04
1
1
1
1
1
1
1
1
8
06
1
1
1
1
1
0
1
0
6
07
1
1
5
1
1
1
0
0
10
08
1
1
1
1
1
0
1
3
9
09
4
5
1
1
3
2
1
5
22
10
1
1
1
1
2
4
1
4
11
2
2
1
1
1
2
1
5
15 15
JSi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKOR SOAL KE
57
Nomor Absen Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
12
2
1
1
1
1
5
5
5
21
13
2
1
1
1
1
2
1
4
13
14
2
1
1
1
2
2
5
4
18
16
3
5
3
5
5
2
5
5
33
17
3
5
5
5
3
4
5
5
35
19
2
3
1
1
1
2
1
1
12
20
1
1
1
1
2
4
1
1
12
Ket :
JSi
JSi = Jumlah Skor Setiap Siswa Tabel 4.11 Anilisis Instrumen Test Akhir Limas SOAL KE 1
2
3
4
5
6
7
8
r-korelasi item
0,790
0,796
0,488
0,749
0,802
0,491
0,716
0,727
t-tabel r-tabel
2,131
VALIDITAS VAR item
Valid 0,779
Valid 2,433
Valid 1,882
Valid 2,117
Valid 1,220
Valid 2,308
Valid 3,933
Valid 3,860
∑VAR item
18,53676471
VAR TOTAL
67,02941176
REABILITAS Kriteria Reabilitas
0,826803736 Sangat Tinggi
0,482
Jadi dapat disimpulkan bahwa dari kedelapan soal semuanya valid. Kedelapan soal itu memiliki reabilitas yang sangat tinggi. Sehingga instrumen test akhir pokok bahasan limas layak dan tepat digunakan pada subjek penelitian. 2.
Analisis Hasil Belajar Setelah instrumen test akhir dapat dinyatakan valid dan reabilitas maka instrumen dapat peneliti gunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Berikut adalah skor total dan kriteria hasil belajar setiap siswa pada masing-masing metode pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 4.12 Skor dan Kriteria Hasil Belajar Matematika Siswa Nomor Absen Siswa
Metode Konvensional Pokok Bahasan Prisma Skor Kriteria
01
40
02
7,5
03
72,5
04
35
05
22,5
06
92,5
07
82,5
08
20
09
Metode Kooperatif TGT Pokok Bahasan Limas Skor Kriteria
Kurang
72,5
Baik
Sangat Kurang
65
Cukup
Baik
75
Baik
Sangat Kurang
60
Cukup
Sangat Kurang
27,5
Sangat Kurang
Sangat Baik
85
Sangat Baik
Sangat Baik
95
Sangat Baik
Sangat Kurang
37,5
Sangat Kurang
57,5
Cukup
82,5
Sangat Baik
10
30
Sangat Kurang
42,5
Kurang
11
52,5
Kurang
50
Kurang
12
50
Kurang
80
Sangat Baik
13
62,5
Cukup
62,5
Baik
14
32,5
Sangat Kurang
60
Cukup
15
15
Sangat Kurang
55
Kurang
16
87,5
Sangat Baik
87,5
Sangat Baik
17
25
Sangat Kurang
57,5
Cukup
18
50
Kurang
72,5
Baik
20
17,5
Sangat Kurang
67,5
Baik
Rata-Rata
44,8684
Kurang
65
Cukup
Varian
660,746
314,583
Dari tabel tersebut didapat bahwa pada pembelajaran konvensional untuk pokok bahasan prisma didapat rata-rata hasil belajar siswa sebesar 44,87 sedangkan pada pembelajaran kooperatif TGT didapat rata-rata hasil belajar siswa sebesar 65. Dengan mengacu tabel 3.5 menunjukkan kriteria hasil belajar pada pembelajaran konvensional “kurang” sedangkan kriteria hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT “cukup”. Ditinjau dari numerik dan kriteria menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Uji Rata-rata Hasil Belajar Untuk menguji apakah rata-rata hasil belajar pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pada pembalajaran konvensional digunakan uji rata-rata pihak kanan. Dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut : H0
: ʯ = x, artinya metode pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional
H1
: ʯ > x, metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional
Dengan : ʯ = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional x = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT Z tabel dengan derajat kebebasan sebesar 5% adalah 1,644854. Dengan gambar berikut : Gambar 4.1 Grafik Uji Rata-Rata Hasil Belajar Daerah Penolakan H0 artinya H1 diterima Daerah Penerimaan H0
1,64
Dengan rumus Z hitung yang telah dipaparkan pada BAB III yaitu : √
Dengan
ʯ = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional x = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT
= Simpangan Baku N = Jumlah Responden √
= 3,413796
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Kemudian dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan Z tabel dengan derajat
kebebasan
5%.
Setelah
dibandingkan
dengan
Z
tabel
menunjukkan bahwa Z hitung lebih besar dari pada Z tabel, sehingga didapat grafik sebagai berikut : Gambar 4.2 Grafik Daerah Penerimaan Hipotesis Hasil Belajar
Z hitung 3,414
1,64
Dari gambar menunjukkan bahwa Z hitung berada dalam derajat kebebasan 5 %. Sehingga Z hitung pada daerah penerimaan H1. Ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan terima H1. Dari uji hipotesis ini disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional. 3.
Analisis Minat Belajar Tabel 4.13 Skor dan Krieria Minat Belajar Matematika Siswa Metode Konvensional
Metode Kooperatif TGT
Nomor Absen Siswa
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
01
87,3333
Sangat Baik
90
Sangat Baik
02
77,3333
Baik
78,667
Baik
03
78
Baik
78
Baik
04
73,3333
Baik
74,667
Baik
05
69,3333
Baik
72,667
Baik
06
79,3333
Baik
88
Sangat Baik
07
80,6667
Sangat Baik
92,667
Sangat Baik
08
69,3333
Baik
72,667
Baik
09
77,3333
Baik
77,333
Baik
10
74,6667
Baik
80
Sangat Baik
11
72,6667
Baik
77,333
Baik
12
76,6667
Baik
78,667
Baik
13
81,3333
Sangat Baik
85,333
Sangat Baik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Metode Konvensional
61
Metode Kooperatif TGT
Nomor Absen Siswa
Skor
Kriteria
Skor
Kriteria
14
82
Sangat Baik
88
Sangat Baik
15
68
Baik
70
Baik
16
78,6667
Baik
76,667
Baik
17
79,3333
Baik
78,667
Baik
18
66,6667
Baik
67,333
Baik
20
66
Baik
67,333
Baik
Rata-Rata
75,6842
Baik
78,6316
Baik
Varian
33,895
54.048
Dari tabel tersebut didapat bahwa pada pembelajaran konvensional untuk pokok bahasan prisma didapat rata-rata minat belajar siswa sebesar 75,68 sedangkan pada pembelajaran kooperatif TGT didapat rata-rata minat belajar siswa sebesar 78,63. Dengan mengacu tabel 3.6 menunjukkan kriteria minat belajar pada pembelajaran konvensional “baik” dan kriteria minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT juga “baik”. Ditinjau dari numerik dan kriteria menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional. Uji Rata-rata Minat Belajar Untuk menguji apakah rata-rata minat belajar pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pada pembalajaran konvensional digunakan uji rata-rata pihak kanan. Dengan hipotesis dirumuskan sebagai berikut : H0
: ʯ = x, artinya metode pembelajaran kooperatif tidak lebih baik dari pembelajaran konvensional
H1
: ʯ > x, metode pembelajaran kooperatif lebih baik dari pembelajaran konvensional
Dengan : ʯ = rata-rata skor minat belajar pada pembelajaran konvensional
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
x = rata-rata skor minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT Z tabel dengan derajat kebebasan sebesar 5% adalah 1,644854. Dengan gambar berikut : Gambar 4.3 Grafik Uji Rata-Rata Minat Belajar
Daerah Penolakan H0 artinya H1 diterima Daerah Penerimaan H0
1,64
Dengan rumus Z hitung yang telah dipaparkan pada BAB III yaitu : √
Dengan ʯ = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran konvensional x = rata-rata skor hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT
= Simpangan Baku N = Jumlah Responden
= 2,206858
√
Kemudian dari perhitungan tersebut dibandingkan dengan Z tabel dengan derajat
kebebasan
5%.
Setelah
dibandingkan
dengan
Z
tabel
menunjukkan bahwa Z hitung lebih besar dari pada Z tabel, sehingga didapat grafik sebagai berikut : Gambar 4.4 Grafik Daerah Penerimaan Hipotesis Minat Belajar Z hitung 2,21
1,64
Dari gambar menunjukkan bahwa Z hitung berada dalam derajat kebebasan 5 %. Sehingga Z hitung pada daerah penerimaan H1. Ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan terima H1. Dari uji hipotesis ini disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pembelajaran konvensional. D. Pembahasan 1.
Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan
pembelajaran
pada
masing-masing
metode
memberikan nuansa dan aktifitas yang berbeda dalam kelas. Jika pada umumnya pada pembelajaran konvensional siswa bersifat kaku, menunggu guru menjelaskan, dan hanya mencatat jika diminta. Sedangkan pada pembelajaran dengan metode kooperatif TGT siswa terlihat lebih aktif, menyelesaikan permasalahan dengan teman kelompoknya, dan siswa lebih menikmati pembelajaran, serta siswa terlihat lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi tournament pada akhir pokok bahasan. Perbedaan ini akan dapat dilihat secara keseluruhan pada photo-photo pelaksanaan pembelajaran yang terlampir. Pada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional siswa terlihat merasakan bosan. Semangat belajar siswa tidak sampai dua jam belajar. Serta konsentrasi yang gampang berkurang. Hal ini peneliti rasakan pada pembelajaran disaat jam kedua, siswa terlihat kurang menikmati dan cenderung ingin segera mengakhiri pembelajaran. Konsentrasi siswa pun pada saat jam kedua sudah sangat berkurang, hal ini dirasakan peniliti karena pada pembahasan soal latihan siswa kurang mampu untuk diajak berdiskusi. Lain halnya pada pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif
TGT,
siswa
lebih
banyak
beraktifitas
dalam
kegiatan
pembelajaran. Siswa tidak hanya memperhatikan tapi siswa juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dapat dilihat siswa saling bertanya dan bekerjsama dalam kelompoknya. Siswa lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi
turnamen
dengan
memanfaatkan
waktu
belajar
dalam
kelompoknya. Hal ini sangat terlihat karena ada beberapa siswa yang bertanya tentang turnamen pada saat diskusi kelompok. Setelah diskusi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
kelompok selesai banyak dari setiap anggota kelompok antusias untuk mengerjakan
soal
diskusi
didepan
kelas.
Pembelajaran
jadi
tidak
membosankan dan siswa terlihat senang mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dengan siswa yang tidak menengangkan. 2.
Hasil Belajar Matematika Siswa Dari analisis hasil belajar matematika siswa pada tabel 4.12
didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.14 Hasil Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa Jumlah Siswa Dalam Setiap Kriteria Kriteria Hasil
Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Kooperatif TGT
Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Prisma
Pada Pokok Bahasan Limas
Jumlah
Presentase
Jumlah
Presentase
Sangat Baik
3
15,79%
5
26,32%
Baik
1
5,26%
5
26,32%
Cukup
2
10,53%
4
21,04%
Kurang
4
21,05%
3
15,79%
Sangat Kurang
9
47,37%
2
10,53%
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran dengan metode kooperatif TGT lebih baik dari hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran dengan metode konvensional. Dapat dilihat dari tabel 4.14 di atas jumlah siswa yang memiliki kriteria hasil belajar “sangat baik, baik, dan cukup” pada pembelajaran kooperatif TGT lebih banyak dari pada pembelajaran konvensional. Sedangkan kriteria hasil belajar “kurang dan sangat kurang” pada pembelajaran kooperatif TGT lebih sedikit dari pada hasil belajar pada pembelajaran konvensional. Secara rata-rata hasil belajar siswa yang telah dibahas pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa 44,87 pada pembelajaran konvensional dan 65 pada pembelajaran kooperatif TGT. Dari rata ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT masuk kriteria “cukup” sedangkan hasil belajar pada pembelajaran konvensional masuk kriteria “kurang”. Dari pembahasan ini menujukkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
bahwa pembelajaran kooperatif TGT memberikan efek positif pada hasil belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode kooperatif TGT lebih efektif daripada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman Yogyakarta. 3. Minat Belajar Matematika Siswa Dari hasil analisis minat belajar matematika siswa pada tabel 4.13 didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Analisis Minat Belajar Matematika Siswa Jumlah Siswa Dalam Setiap Kriteria Kriteria Minat
Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Kooperatif TGT
Belajar Siswa
Pada Pokok Bahasan Prisma
Pada Pokok Bahasan Limas
Jumlah
Presentase
Jumlah
Presentase
Sangat Baik
4
21,05%
6
31,58%
Baik
15
78,95%
13
68,42%
Cukup Kurang Sangat Kurang
Hal ini menunjukkan bahwa minat belajar matematika siswa pada pembelajaran dengan metode kooperatif TGT lebih baik dari pada minat belajar matematika siswa pada pembelajaran dengan metode konvensional. Dapat dilihat dari tabel 4.15 di atas jumlah siswa yang memiliki kriteria minat belajar “sangat baik, baik, dan cukup” pada pembelajaran kooperatif TGT lebih banyak dari pada pembelajaran konvensional. Sedangkan kriteria minat belajar “kurang dan sangat kurang” pada pembelajaran kooperatif TGT lebih sedikit dari pada minat belajar pada pembelajaran konvensional. Secara ratarata minat belajar siswa yang telah dibahas pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa 75,68% pada pembelajaran konvensional dan 78,63% pada pembelajaran kooperatif TGT. Dari rata ini menunjukkan bahwa minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT masuk kriteria “baik” dan minat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
belajar pada pembelajaran konvensional juga masuk kriteria “baik”. Namun seperti yang telah tertera diatas secara rata-rata minat belajar pada pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari pada pembelajaran dengan metode konvensional. Dari pembahasan ini menujukkan bahwa pembelajaran kooperatif TGT memberikan efek positif pada minat belajar matematika siswa. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode kooperatif TGT lebih efektif dari pada pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman Yogyakarta. 4.
Secara Keseluruhan Secara keseluruhan peneliti melihat terdapat perbedaan aktivitas
siswa pada masing-masing metode pembelajaran, yaitu metode pembelajaran konvensional dan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tentu saja aktivitas ini mencerminkan minat belajar siswa dan akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Peneliti melihat bahwa metode pembelajaran sangat mempengaruhi minat belajar dan hasil belajar siswa. Pada pembelajaran konvensional siswa kurang bersemangat, cenderung menunggu guru dan bersikap pasif. Hal ini menunjukkan minat belajar yang kurang cukup untuk mempelajari konsep matematika. Selain itu minat belajar yang kurang ini tercermin dari pola pikir siswa. Pola pikir siswa yang masih menganggap matematika itu sulit. Hal ini peneliti simpulkan dari angket minat terhadap pembelajaran konvensional yang terlampir. Anggapan bahwa matematika itu sulit juga dirasakan peneliti pada saat mengajar dengan menggunakan metode konvensional. Peneliti sering mendapatkan tanggapan siswa secara lansung dari belakang kelas ketika siswa mengerjakan soal latihan. Tidak sedikit yang mengutarakan pendapat bahwa matematika itu sulit dipelajari. Hal ini yang menurut peneliti merupakan hal utama yang mengawali minat belajar siswa menjadi kurang baik. Ditambah lagi guru kurang mampu mengubah pola pikir siswa yang salah karena menggunakan metode pembelajaran yang tidak tepat. Pada akhirnya dengan menggunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
metode pembelajaran konvensional rata-rata minat belajar siswa 75,68 dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 44,87. Peneliti menyadari tidak mudah untuk meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa. Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT peneliti mencoba untuk membuat suasana belajar yang nyaman dan tidak menegangkan bagi siswa. Hal ini diharapkan siswa memahami bahwa mempelajari matematika tidak sesulit apa yang siswa bayangkan. Siswa dikondisikan belajar mandiri dalam kelompok dan menyelesaikan masalah dalam kelompoknya. Terlihat dalam diskusi kelompok siswa lebih nyaman dan menikmati jalannya diskusi kelompok. Banyak terjadi interaksi dalam kelompok. Walaupun tidak semuanya berupa diskusi, karena ada beberapa siswa yang tidak fokus pada pembelajaran dan main-main saja. Pada pembelajaran kooperatif ini siswa mempersiapkan dirinya dan kelompok untuk menghadapi turnamen pada akhir pembelajaran. Karena pada pembelajaran peneliti telah memberikan petunjuk pada siswa bahwa akan ada penghargaan siswa terbaik dan kelompok terbaik dari hasil turnamen. Pada akhirnya minat belajar siswa pada pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari pembelajaran konvensional dengan rata-rata minat belajar sebesar 78,63. Sedangkan hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT memberikan hasil yang jauh lebih baik daripada hasil belajar pada pembelajaran konvensional yaitu sebesar 65.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini telah memberikan gambaran bahwa metode pembelajaran kooperatif TGT lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional yang biasa dijalankan
selama ini pada pokok bahasan luas permukaan dan volume
prisma dan limas dalam hal hasil belajar dan minat belajar di Kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman DI Yogyakarta. 1. Hasil Belajar Hasil belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman menunjukkan hasil yang sangat positif dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pokok bahasan luas dan volume prisma dan limas. Selain dari perbedaan rata-rata hasil belajar dan kriteria hasil belajar yang menunjukkan bahwa hasil belajar pada pembelajaran kooperatif TGT lebih baik dari pada pembelajaran konvensional, hasil ini juga di uji dengan uji rata-rata yang menunjukkan bahwa hasil belajar memiliki perbedaan yang signifikan. Sehinga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas. 2. Minat Belajar Minat belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman menunjukkan perbedaan rata-rata minat belajar dan kriteria minat belajar yang menunjukkan bahwa minat belajar pada pembelajaran
68
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
kooperatif TGT lebih baik dari pada pembelajaran konvensional, hasil ini juga di uji dengan uji rata-rata yang menunjukkan bahwa minat belajar memiliki perbedaan yang signifikan. Sehinga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif terhadap minat belajar siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada pokok bahasan bangun ruang prisma dan limas. B. Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi : 1. Guru, untuk menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa. 2. Peneliti, diharapkan agar memperhitungkan waktu secara tepat dan detail dari setiap langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif TGT, agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. 3. Siswa, diharapkan lebih terbuka terhadap metode pembelajaran yang baru, sehingga hasil yang dicapai dapat dengan masksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suharjana. (2006). Mengenal Bangun ruang dan Sifat-Sifatnya di Sekolah Dasar. Yogyakarta : P4TKMatematika. Badarudin. 2011. Motivasi Belajar. (http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/motivasi-belajar/ Diakses tanggal 18 Maret 2013) Bambang Sudibyo. (2003). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006. Jakarta. Chairani, Z. (2007). Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika. Disampaikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika pada tanggal 8 september 2007 di Banjarmasin. Massofa. 2008. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Konvensional.
(http://massofa.wordpress.com/2008/09/12/perbedaan-
pembelajaran-kooperatif-dan-pembelajaran-konvensional/
Diakses
tanggal 21 Maret 2013) Miftahul Huda. (2012). Cooperative Learning : Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Slavin, R. E. (2005). Cooperatif Learning : Teori, Riset dan Praktik (Ed. 3) (Narulita Yusron, Penerjemah). London : Allymand Bacon.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Suharsimi Arikunto. (1991). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. TIM MKPBM UPI. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : JICA UPI. Widyantini. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika. Winkell, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Yurmilza Nanda. 2011. Minat Belajar. (http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/ Diakses tanggal 18 Maret 2013)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1. KARTU BIMBINGAN
72
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN PENELITIAN DARI SEKOLAH
73
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 3. RPP PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
74
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 4. RPP PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
LAMPIRAN 5. ANGKET MINAT PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
ANGKET MINAT TERHADAP MATEMATIKA SETELAH PEMBELAJARAN Nama
:
No/Kelas : Berilah tanda centang (√) pada setiap pernyataan berikut sesuai dengan pilihan anda! SS = sangat setuju
TS = Kurang setuju
S
TS = tidak setuju
= setuju
N = netral No
Pernyataan
1
Mempelajari matematika itu sulit
2
SS
Saya sering berdiskusi dengan teman-teman jika mendapatkan soal matematika Saya bekerja sendiri untuk mengerjakan soal-
3
soal tanpa harus berdiskusi dengan temanteman, meskipun tidak menemukan jawaban. Ketika
4
salah
seorang
teman
saya
mengemukakan ide dalam menyelesaikan soal-soal, saya tidak perduli dan saya tetap mengerjakan dengan cara saya sendiri. Saya
5
secara
sungguh-sungguh
menaruh
perhatian saat pelajaran, mengikuti pelajaran dengan serius dan mencatat hal-hal yang penting. Ketika berhasil mengerjakan sebuah soal
6
matematika saya tertarik untuk mengerjakan soal-
S
N
KS
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
SS
Soal matematika yang lainnya 7
8
Berdiskusi soal matematika dengan temanteman akan membuang waktu saja. Materi pelajaran matematika tidak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Sudah hal yang biasa mendapatkan nilai jelek
9
pada saat ulangan matematika, dan hal itu tidak membuat saya kecewa
10
11
Saya tidak senang berdiskusi dan belajar matematika bersama teman-teman Saya menemukan cara penyelesaian masalah dengan mudah bersama teman Saya bermain sendiri atau mengobrol ketika
12
guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas Saya merasa takut menyampaikan ide dan
13
pendapat di depan teman untuk menjawab soal matematika Saya
tidak
memperhatikan 14
terlalu dan
bersungguh-sungguh mengikuti
pelajaran
matematika karena walaupun nilai saya kecil saya tetap akan bisa naik kelas dan lulus sekolah. Saya mencari atau membuka buku atau
15
sumber lain untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak untuk persiapan kegiatan pembelajaran
16
Saya selalu mempersiapkan diri saya untuk belajar matematika karena saya tidak ingin
S
N
KS
95
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
SS
mendapatkan nilai ulangan yang jelek. Saya mempresentasikan hasil kerja saya di 17
depan kelas baik saat ditunjuk maupun tidak ditunjuk.
18
Saya membiarkan teman yang bermain dan mengobrol sendiri saat pembelajaran Jika mengalami kesulitan pada pelajaran
19
matematika, kita perlu bertanya kepada guru atau teman yang lebih bisa Saya merasa senang dan puas dengan
20
penghargaan yang saya raih ketika saya berhasil mengerjakan soal-soal matematika. Saya
21
tidak
terlalu
memperhatikan
dan
bersungguh-sungguh mengikuti
pelajaran
matematika karena belum tentu berguna bagi masa depan saya.
22
23
24
Menurut saya hidup ini akan sulit tanpa pelajaran matematika Rumus-rumus
matematika
membuat
kita
malas untuk belajar matematika Saya
suka
belajar
matematika
apapun
keadaannya Setiap pelajaran matematika saya menunggu
25
guru memberikan materi dan mencatat ketika diminta saja. Ketika
26
salah
seorang
teman
saya
mengemukakan ide dalam menyelesaikan soal-soal,
saya
mendengarkannya
tertarik
untuk
S
N
KS
96
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
SS
Saya memperhatikan dan mengikuti pelajaran 27
matematika dengan baik agar saya bisa naik kelas dan lulus dengan nilai yang baik. Konsep-konsep
28
matematika
tidak
perlu
dipelajari secara mendalam, karena itu akan membuat kita menjadi semakin bingung Saya secara sungguh-sungguh memperhatikan
29
dan mengikuti pelajaran matematika karena saya merasa bahwa matematika penting untuk masa depan saya.
30
Konsep-konsep matematika menarik untuk dipelajari
S
N
KS
97
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
LAMPIRAN 6. ANGKET MINAT PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT
ANGKET MINAT TERHADAP MATEMATIKA SETELAH PEMBELAJARAN Nama
:
No/Kelas : Pilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda ( untuk setiap pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan Saudara sebenarnya. SS = sangat setuju
TS = Kurang setuju
S
TS = tidak setuju
= setuju
N = netral No
Pernyataan
SS
Saya merasa senang dan puas dengan 1
penghargaan yang diraih oleh kelompok saya Saya menemukan cara penyelesaian
2
masalah dengan mudah bersama temanteman kelompok melalui pembelajaran kooperatif TGT Saya memperhatikan dan mengikuti
3
pelajaran matematika dengan baik agar saya bisa naik kelas dan lulus dengan nilai yang baik. Saya mencari atau membuka buku atau
4
sumber
lain
untuk
mendapatkan
informasi yang lebih banyak untuk persiapan kegiatan pembelajaran
5
Rumus-rumus
matematika
membuat
S
N
KS
TS
)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
SS
kita malas untuk belajar matematika Setiap 6
pelajaran
matematika
saya
menunggu guru memberikan materi dan mencatat ketika diminta saja. Saya secara sungguh-sungguh menaruh
7
perhatian
saat
pelajaran,
mengikuti
pelajaran dengan serius dan mencatat hal-hal yang pening. Saya tidak senang berdiskusi dan belajar
8
matematika secara berkelompok dengan model pembelajaran kooperatif TGT
9
Menurut saya hidup ini akan sulit tanpa pelajaran matematika Ketika berhasil mengerjakan sebuah
10
soal matematika saya tertarik untuk mengerjakan soal-soal matematika yang lainnya
11
Mempelajari matematika itu sulit Melalui pembelajaran koperatif TGT
12
Konsep-konsep
matematika
menarik
untuk dipelajari Saya tidak terlalu bersungguh-sungguh memperhatikan dan mengikuti pelajaran 13
matematika karena walaupun nilai saya kecil saya tetap akan bisa naik kelas dan lulus sekolah. Ketika
14
salah
mengemukakan
seorang ide
teman
saya dalam
menyelesaikan lembar kegiatan, saya
S
N
KS
99
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan tidak
perduli
dan
SS saya
tetap
mengerjakan dengan cara saya sendiri. Saya selalu mempersiapkan diri saya 15
untuk belajar matematika karena saya tidak ingin mendapatkan nilai ulangan yang jelek. Berdiskusi dengan teman-teman akan
16
menyulitkan saya dalam pemecahan
menemukan
masalah
dalam
pembelajaran matematika Saya berdiskusi dengan teman-teman 17
kelompok terlebih dahulu tentang hasil pemecahan masalah Ketika
18
salah
mengemukakan
seorang
teman
ide
saya dalam
menyelesaikan lembar kegiatan, saya tertarik untuk mendengarkannya Saya membiarkan teman yang bermain
19
dan mengobrol sendiri ketika sedang belajar dalam kelompok Saya bermain sendiri atau mengobrol
20
ketika
guru
sedang
menjelaskan
pelajaran di depan kelas Saya
secara
sungguh-sungguh
memperhatikan dan mengikuti pelajaran 21
matematika karena saya merasa bahwa matematika penting untuk masa depan saya.
22
Jika mengalami kesulitan pada pelajaran
S
N
KS
100
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No
Pernyataan
SS
matematika, kita perlu bertanya kepada guru atau teman sekelompok yang lebih bisa Saya tidak terlalu bersungguh-sungguh 23
memperhatikan dan mengikuti pelajaran matematika karena belum tentu berguna bagi masa depan saya.
24
Materi
pelajaran
matematika
tidak
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Saya bekerja sendiri untuk mengerjakan
25
soal-soal tanpa harus berdiskusi dengan teman kelompok Saya merasa takut menyampaikan ide
26
dan pendapat di depan teman untuk menjawab soal matematika Konsep-konsep matematika tidak perlu
27
dipelajari secara mendalam, karena itu akan membuat kita menjadi semakin bingung Saya mempresentasikan hasil kerja
28
kelompok di depan kelas baik saat ditunjuk maupun tidak ditunjuk Sudah hal yang biasa mendapatkan nilai
29
jelek pada saat ulangan matematika, dan hal itu tidak membuat saya kecewa
30
Saya suka belajar matematika apapun keadaannya
S
N
KS
101
TS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
LAMPIRAN 7. SOAL TES AKHIR PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL (MATERI POKOK PRISMA)
Materi Pokok : Luas dan Volume Prisma Petunjuk : 1. Isilah terlebih dahulu nama dan nomor presensi Anda pada lembar jawaban. 2. Bacalah setiap soal dengan teliti sebelum menjawab. 3. Bertanyalah pada pengawas apabila ada soal yang kurang jelas. 4. Anda tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator ataupun alat bantu hitung lainnya dalam mengerjakan test ini.
Soal:
E
1. Perhatikan prisma segitiga siku-siku pada gambar.
c
maka rumus luas alas, keliling alas, dan luas permukaan prisma adalah ...
F D
B a C
t b
A
2. Prisma dengan alas berbentuk belah ketupat ABCD dengan diagonal AC 12 cm dan doagonal BD 16 cm. Dan tinggi prisma tersebut adalah 12 cm. Tentukan luas permukaan prisma tersebut ...
D C
A B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
3. Penghapus papan tulis seperti pada gambar dibawah ini. Prisma tersebut akan dbungkus dengan sehelai kain. Berapakah luas kain yang dibutuhkan untuk menutup semua sisi penghapus papan tulis tersebut.
9 cm
5 cm
15 cm
4. Ani akan mengukur sebuah tenda yang berbentuk seperti di bawah ini. Setelah diukur ternyata luas atap tenda adalah 180 m2. Tentukan panjang sisi dari bidang penutup tenda tersebut ...
15 m
D
5. Suatu prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku
t A
dengan panjang sisi penyikunya a dan b. Jika tinggi c
prisma adalah t, luas alas dan volume prisma adalah ...
F
b C
E a B
6. Pada prisma tegak segi empat ABCD.EFGH, sisi alas ABCD berupa trapesium sama kaki dengan AB//CD, AB = 10 cm, CD = 4 cm, dan AD = 5 cm jika tinggi prisma 8 cm maka luas alas dan volume prisma tersebut adalah ...
H
G F
E D
4 cm
C
8 cm
5 cm
A
10 cm
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
7. Diketahui volume suatu prisma adalah 450 cm3. Alas prisma berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 5 cm, 13 cm, dan 12 cm. Tinggi prisma adalah ...
8. Dua bak penampungan air berbentuk seperti gambar disamping kedua bak tersebut memiliki alas yang sama. Berapakah volume bak pertama berbanding volume bak kedua ...
9m
6m
4m
4m
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN TES AKHIR PRISMA No 1
Jawaban
Skor
a. Luas Alas Prisma Alas prisma berbentuk Segitiga Siku-siku 1
L alas = b. Keliling Alas K alas = jumlah sisi-sisi alas
2
=a+b+c c. Luas Permukaan Prisma L Prisma = Jumlah bidang-bidang yg membatasinya
3
= *
=
[
+
] =
*
+
[
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
] =*
[
+
]= 2 (
)
( (
2
(
D o
A
C
B
Luas alas = Luas Belahketupat = 2
=
Kelilling Belah ketupat = AB + BC + CD + AD = AB =
3
Keliling = ( (
5
(
1
(
(
3
(
( (
( ( 3
Luas kain yang dibutuhkan untuk menutup semua sis penghapus papan tulis adalah 510 cm2 4
5
Luas atap tenda yang terdiri dari dua bidang persegi panjang 180 cm2.
2 2
Sehingga satu bidang atap adalah 180/2 = 90 cm . Luas satu bidang atap = 15 cm 90 cm2 = 15 cm
panjang sisi penutup
panjang sisi penutup
3
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90 : 15 = 15 : 15 6=1
panjang sisi penutup 5
panjang sisi penutup
Panjang sisi penutup = 6 cm 5
a. Luas alas prisma Alas prisma berbentuk Segitiga Siku-siku 1
L alas = b. Volume prisma
3
Volume =
5
Volume = 6
a. Luas alas Prisma = Luas trapezium =
(
D 5 A 3
C
𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠
t alas
−
𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠 4
3 (
B
𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠
2
3
b. Volume = Volume = 7
5
Volume = Alas berbentuk segitiga siku-siku
12
13 5
Volume =
2
106
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
450 =
5 8
Volume Bak pertama = (
2
(
4
Volume Bak kedua =
V bak pertama : V bak Kedua = 144
: 96
=9:6 =3:2 Total Skor
5 40
107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
LAMPIRAN 8. SOAL TES AKHIR PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (MATERI POKOK LIMAS)
Materi Pokok : Luas dan Volume Limas Petunjuk : 5. Isilah terlebih dahulu nama dan nomor presensi Anda pada lembar jawaban. 6. Bacalah setiap soal dengan teliti sebelum menjawab. 7. Bertanyalah pada pengawas apabila ada soal yang kurang jelas. 8. Anda tidak diperbolehkan menggunakan kalkulator ataupun alat bantu hitung lainnya dalam mengerjakan test ini.
Soal 1.
a
Dari gambar limas di samping yang memiliki alas berbentuk persegi dengan a adalah panjang sisi persegi
b
dan b adalah tinggi sisi tegaknya,maka rumus luas alas, luas sisi tegak, dan luas permukaan limas adalah ...
2.
Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika tinggi segitiga pada sisi tegak adalah 10 cm, hitunglah Luas permukaan limas ...
3.
Andi ingin membuat atap rumah-rumahan berbahan karton seperti gambar di bawah ini. Berapa luas karton luas karton yang dibutuhkan andi untuk membuat atap rumah-rumahan dan alas atap rumah-rumahan tersebut tersebut ... 10 cm
16 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
109
Ajeng ingin membuat piramida berbentuk seperti pada gambar. Jika luas semua bidang tegaknya adalah 240 cm2 dan tinggi segitiga tegaknya adalah 10 cm, maka luas alas piramida itu adalah ...
10 cm
5.
T
Sebuah limas T.ABCD alasnya berbentuk trapesium dengan AB//CD. Panjang AB = a, CD = b, dan
t
tinggi trapesium adalah s. Jika tinggi limas t,
a
Sebuah limas memiliki alas berbentuk jajagenjang dengan panjang alas 12 cm dan tinggi alasnya 10 cm. jika tinggi limas adalah 21 cm. Maka luas alas dan volume limas adalah ...
7.
Volume sebuah limas yang alasnya berbentuk persegi adalah 405 cm3. Jika panjang sisi persegi 9 cm, maka tinggi limas adalah ...
8.
Dua bak penampungan air berbentuk dibawah ini dan memiliki alas yang sama. Jika tinggi bak pertama 15 m dan tinggi bak kedua 10 m. Maka volume bak pertama berbanding volume bak kedua adalah ...
6m
C
s
A
6.
b
D
maka Luas alas limas dan Volume limas adalah ...
6m
B
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN TES AKHIR LIMAS No 1
Jawaban
Skor
d. Luas Alas limas Alas limas berbentuk persegi 1
L alas = e. Luas sisi tegak limas Sisi tegak merupakan segitiga sama kaki.
2
Luas sisi tegak = f. Luas Permukaan limas L Limas = Jumlah bidang-bidang yg membatasinya
3
= =[
]
*
+
5
2 Luas alas = 1
= Jumlah luas sisi tegaknya = 4
Segitiga sama kaki
=
(
=
(
)
3
5 3
Luas alas = = 1
Jumlah Luas Sisi tegak = 4 10 cm
8cm8 cm
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠
−
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠
−
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑎𝑙𝑎𝑠
𝑐𝑚
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jumlah Luas Sisi tegak = 4 ( Jumlah Luas Sisi tegak = 4 ( Jumlah Luas Sisi tegak = 4 (
3
4 Luas karton yang dibutuhkan Andi untuk membuat atap rumahrumahan dan alasnya adalah 448 cm2 4
5
Jumlah luas sisi tegak piramida = 240 cm2 cm2
4 4
(
4
(
1 2
cm2 cm2 cm2
4
cm2
20
4
Luas alas = 5
= 5
c. Luas alas limas Alas limas berbentuk trapesium L alas
(
b
D
C
s A
a
B
1
111
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
(
3 d. Volume limas Volume = (
Volume = 6
5
(
c. Luas alas limas = Luas jajargenjang 1
Luas alas limas = D
C
10 A
12
B
3 d. Volume = Volume = 7
5 2
Volume = 405 =
( 3 5
8
Volume Bak pertama = (
2
Volume Bak kedua = (
4
112
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V bak pertama : V bak Kedua = 180
: 120
=9:6 =3:2 Total Skor
5 40
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
LAMPIRAN 9. SOAL LATIHAN PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
LATIHAN LUAS PERMUKAAN PRISMA 1.
Sebuah dus minuman berbentuk seperti pada gambar 20 cm
dibawah ini. Dus minuman itu akan dibungkus, tentukan luas pembungkus yang diperlukan untuk membungkus dus minuman tersebut!
30 cm 15 cm
2.
Alas sebuah prisma adalah belah ketupat dengan kedua diagonalnya 8 cm dan 6 cm seperti pada gambar dibawah ini. Tentukan luas permukaan prisma tersebut jika tinggi prisma adalah 11 cm! Bidang alas : 11 cm
6 cm 8 cm
3.
Sebuah prisma memiliki alas yang berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 8 cm. Tentukan luas permukaan prisma jika tinggi prisma adalah 7 cm!
LATIHAN VOLUME PERMUKAAN PRISMA 1.
Sebuah penampung minuman berbentuk seperti pada gambar dibawah ini. penampung itu akan isi air hingga penuh. 20 cm
Berapakah volume air yang dibutuhkan!
30 cm 15 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
115
Alas sebuah prisma adalah belah ketupat dengan kedua diagonalnya 8 cm dan 6 cm seperti pada gambar dibawah ini. Tentukan volume prisma tersebut jika tinggi prisma adalah 11 cm! Bidang alas : 11 cm
6 cm 8 cm
3.
Sebuah prisma memiliki alas yang berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang sisi 8 cm. Tentukan volume prisma jika tinggi prisma adalah 7 cm!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
LAMPIRAN 10. SOAL LATIHAN KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT
LATIHAN KELOMPOK LUAS PERMUKAAN LIMAS Anggota Kelompok
: 1. ......................................................................... 2. ........................................................................ 3. ........................................................................ 4. ........................................................................ 5. ........................................................................
T
1. Sebuah limas T.KLMN memiliki alas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 cm. Jika tinggi limas adalah 15 cm, maka 15 cm
luas permukaan limas tersebut adalah ......
N K
M 10 cm
10 cm
L
Misal Luas Permukaan Limas adalah L, maka L = .............................................. Cara mengerjakan: ................................................................................................ ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
2. Sebuah limas T.ABCD memiliki alas berbentuk persegi panjang dengan T
panjang sisi 12 cm dan 16 cm. Jika tinggi limas 8 cm, tentukan luas permukaan limas tersebut ....
8 cm D A
C 12 cm 16 cm
B
Misal Luas Permukaan Limas adalah L, maka L = .............................................. Cara mengerjakan : ............................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
3. Rio ingin membuat atap rumah-rumahan berserta alasnya seperti gambar di samping. Berapakah luas bahan karton
15 cm
yang dibutuhkan untuk membuat atap rumah-rumahan beserta alasnya tersebut ... 12 cm 12 cm
Misal Luas Bahan Karton adalah L, maka L = .............................................. Cara mengerjakan : .............................................................................................. ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ..............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
LATIHAN KELOMPOK VOLUME LIMAS Anggota Kelompok
: 1. .................................................................... 2. ................................................................... 3. ................................................................... 4. ................................................................... 5. ...................................................................
1. Sebuah limas T.ABCD memiliki alas berbentuk persegi dengan
T
panjang sisi 16 cm. Jika tinggi segitiga tegaknya adalah 10 cm, tentukan volume limas tersebut ....
10 cm D
C 16 cm
A
16 cm
B
Misal volume Limas adalah V, maka V = .............................................. Cara mengerjakan : ............................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
2. Sebuah limas T.KLMN memiliki alas berbentuk trapesium
T
sama kaki seperti pada gambar dengan disamping. Jika tinggi limas adalah 14 cm. Tentukan volume limas itu ... 8 cm
N 10 cm
20 cm
K
8 cm 20 cm
M 10 cm
L
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
Misal volume Limas adalah V, maka V = .............................................. Cara mengerjakan : .............................................................................................. ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
3. Volume sebuah limas adalah 520 cm3. Jika alasnya berbentuk jajargenjang dengan panjang alas dan tinggi alas masing-masing 12 cm dan 10 cm, maka tinggi limas tersebut adalah .... Misal tinggi limas adalah t, maka t = .............................................. Cara mengerjakan : ............................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
LAMPIRAN 11. SOAL TUORNAMEN
1.
Sebuah limas beraturan dengan alas berbentuk persegi dengan panjang sisi alas 24 cm seperti pada gambar. Jika panjang
20 cm
sisi segitiga tegak adalah 20 cm. Tentukan luas permukaan limas tersebut .... 24 cm
2.
Sebuah limas memiliki alas segitiga sama sisi dengan panjang sisi 12 cm seperti gambar disamping. Jika tinggi segitiga tegaknya adalah 15 cm. Tentukan luas permukaan limas tersebut ...
3.
Limas dengan alas persegi memiliki luas semua sisi tegaknya 432 cm2. Jika tinggi segitiga tegaknya adalah 12 cm. Tentukan luas permumukaan limas tersebut ....
4.
Limas dengan alas berbentuk belah ketupat memiliki panjang diagonal masing 10 cm dan 24 cm. Tentukan volume limas jika tinggi limas adalah 18 cm ...
5.
Limas memiliki alas persegi dengan panjang sisi 14 cm. Jika limas tersebut memiliki luas permukaan 896 cm2 tentukan volume limas tersebut ...
12 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
KUNCI JAWABAN DAN PENSKORAN SOAL TURNAMEN No.
Algoritma Penyelesaian
1
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘
Skor −
20 cm
2
−
7 cm
1 (
) 2
cm2 2 −
12 cm
2
− 1
6 cm
(
)
(
)
2
cm2 3
Jumlah semua segitiga tegak = 432 cm2 (
)
2
1 cm2 4
2 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
2
cm3 5
1 (
(
(
)
(
− 3 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 25 cm
−
2
− 𝑐𝑚
7 cm
1 cm3 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 12. JAWABAN LATIHAN KELOMPOK SISWA
123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 13. JAWABAN SISWA PADA UJI COBA SOAL PRISMA
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 14. JAWABAN SISWA PADA UJI COBA SOAL LIMAS
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 15. JAWABAN SISWA PADA TEST AKHIR PRISMA
133
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 16. JAWABAN SISWA PADA TEST AKHIR LIMAS
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
LAMPIRAN 17. TANGGAPAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
LAMPIRAN 18. TANGGAPAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 19. KALENDER AKADEMIK SEKOLAH
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 20. JADWAL PELAJARAN
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 21. PHOTO PELAKSANAAN PELITIAN
Uji Coba Instrumen Test Akhir Pokok Bahasan Prisma
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Uji Coba Instrumen Test Akhir Pokok Bahasan Limas
Pertemuan Pertama (Pembelajaran Konvensional)
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Kedua Pembelajaran Konvensional
Pertemuan Ketiga (Test Akhir Pembelajaran Konvensional)
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Keempat (Pembelajaran Kooperatif TGT)
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Kelima (Pembelajaran Kooperatif TGT)
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Keenam (Tournament)
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan Ketujuh (Test Pembelajaran Kooperatif TGT)
153