ISSN: 1907 -5626
ECOTROPHIC • 6 (1) : 1 - 7
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI PROVINS! BALI .Alm. RAHMAN As-SYAKUR
Pusat Penelinan Lrngkungan Hidup (PPLH) Univcrsitas Udayana arassyakur@pplh unudac. id
ABSTRACT Research on land use change is very important to do in this time, because the land use change has an impact on physical and social environment. The purpose of this research is to determine the land use change in Bali province using satellite imagery data and GIS.Methods of this research are comparing the two data distribution of land use in 2003 and 2008 obtained from interpretation of Landsat ETM+ (JICA, 2005) andALOS/AVNIR-2. On-screen method is used to ALOS/AVNIR-2 image data interpretation. Land use has changed between 2003 and 2008. Settlements and irrigated ricefield is the most extensive land use changes, that are 2.553 ha and 2.553 ha. W hereas the salting land use has not changed. Spatial representation shows in the south and central part of Bali Province is the region that have most experienced changes. Denpasar city and Badung Regency is two administrative regions which have most extensive experience in land use change. Keyword: land use change; ALOS/AVNIR-2; satellite data; Bali Province
ABSTRAK Penelitian tentang perubahan penggunaan lahan sangat penting dilakukan untuk saat ini, karena perubahan penggunaan lahan merniliki dampak terhadap lingkungan fisik dan sosial. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan di Provinsi Bali dengan menggunakan data citra satelit dan SIG. Metode penelitian yang digunakan adalah membandingkan dua data sebaran penggunaan lahan tahun 2003 dan 2008 yang diperoleh dari interpretasi citra Landsat ETM+ (JICA, 2005) dan interpretasi citraALOS/ AVNIR-2. Interpretasi citra ALOS/AVNIR-2 dilakukan secara on-screen. Penggunaan lahan telah mengalami perubahan antara tahun 2003 dan 2008. Penggunaan lahan pemukiman dan sawah irigasi merupakan yang terluas mengalami perubahan yaitu seluas 2,553 ha dan 2,378 ha. Sedangkan penggunaan lahan penggaraman tidak mengalami perubahan. Gambaran spasial memperlihatkan bahwa wilayah selatan dan tengah Provinsi Bali merupakan wilayah yang paling banyak mengalarni perubahan. Kata Denpasar dan Kabupaten Badung adalah dua wilayah administrasi yang paling luas mengalarni perubahan penggunaan lahan. Kata kunci: perubahan penggunaan lahan; ALOS/AVNIR-2; data satelit; Provinsi Bali A
PENDAHULUN
Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari se tiap bentuk campur tangan kegiatan ( intervensi) ma nusia terhadap lahan di permukaan bu.mi yang bersifat dinamis dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup baik material maupun spiritual (Arsyad, 1989). Secara umum penggunaan lahan di Indonesia meru pakan akibat nyata dari suatu proses yang lama dari adanya interaksi yang tetap, adanya keseimbangan, ser ta keadaan dinamis antara aktifitas-aktifitas penduduk diatas lahan dan keterbatasan-keterbatasan di dalam lingkungan tempat hidup (As-syakur dkk., 2010). Penggunaan lahan berkaitan erat dengan ketersediaan lahan dan air. Ketersediaan lahan dan air akan menen tukan produktivitas sumberdaya yang mampu diprod uksi, selain itu juga mampu memberikan data tentang potensi produksinya. lnteraksi antara dimensi ruang clan waktu den gan dimensi biofisik clan manusia mengakibatkan
terjadinya perubahan penggunaan lahan (Veldkamp and Verburg, 2004). Perubahan iklim, peningkatan jumlah penduduk, clan proses urbanisasi merupakan penyebab umum yang dianggap sebagai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya perubahan penggunaan lahan (Wu et al., 2008), akan tetapi ke nyataannya perubahan penggunaan lahan tidak terjadi karena adanya faktor tunggal (Verburg and Veldkamp, 2001). Kompleksitas antara fa1..1:or-faktor fisik, biolo gi, sosial, politik, dan ekonomi yang terajadi dalam dimensi ruang dan waktu pada saat yang bersamaan merupakan penyebab utama proses perubahan peng gunaan lahan (Wu et al., 2008). Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahn ya suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang lainnya diikuti dengan berkurang nya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada k.'Urun waktu yang berbeda (Martin, 1993 dalam Wahyunto dkk., 2001). Perubahan penggunaan
ECOTROPHIC • VOLUME 6 NOMOR 1 TAHUN 2011 114·30·o·E
114"45'0"E
115'01l"E
115'15"0"E
115'301l"E
115 °451l"E
lahan memiliki dampak potensial besar I I l' 1 It t 1 I terhadap lingkungan fisik dan sosial. Perubahan penggunaan lahan dapat ., mempengaruhi sistem ekologi setem- ,,, pat diantaranya pencemaran air, polus1 � � udara, perubahan iklirn lokal (Mah- ,;; mood, etal., 2010; Coskun, etal., 2008; Hu, etal., 2008; Wu et al., 2008; Kalnay and Cai, 2003), berkurangnya keanekaragaman hayati ( Sandin, 2009), serta 1o terjadinya fluktuasi pelepasan clan pe nyerapan CO, (Canadell, 2002). Identifikasi perubahan penggunaan "' lahan pada suatu wilayah merupakan �.,vui, 11 suatu proses mengindentifikasi per ·• bedaan keberadaan suatu objek atau fenomena yang diarnati pada waktu 115"45'0"'( 115 30V'E 115'15-0"E 114'301l"E yang berbeda (As-syakur dkk., 2010). Gambar 1. Lokasi penelitian Indentifikasi perubahan penggunaan lahan memerlukan suatu data spasial temporal. Data-data lah penduduk pada tahun 2008 mencapai 3.372.880 spasial tersebut bersumber dari hasil interpretasi citra jiwa (BPS Bali, 2009). Provinsi Bali secara garis besar terbagi menjadi dua satelit maupun dari instansi-instansi pemerintah dan dianalisis dengan menggunakan SIG (Sistem Informa bagian (utara dan selatan) karena di bagian tengah si Geografi). Pemanfaatan SIG dan data satelit meru Pulau Bali membentang rangkaian pegunungan dari pakan suatu tekhnologi yang baik dalam mengelola timur sampai di bagian barat. Dari rangkaian pegu nun data spasial-temporal perubahan penggunaan lahan. gan tersebut, terdapat dua gunung berapi (Gunung Mengetahui perubahan pengggunaan lahan tidak ha Agung clan Gunung Batur) clan beberapa gunung yang nya berguna untuk pengelolaan sumberdaya alarn ber tidak berapi, antara lain: Gunung Seraya, Gunung Pa kelanjutan, tetapi juga dapat dijadikan suatu informasi tas, clan Gunung Merebuk. Rangkaian pegunungan ini dalam merencanakan tata ruang di masa yang akan menjadikan daerah bagian tengah menjadi daerah hulu sungai-sungai yang mengalir ke arah utara maupun se datang. Provinsi Bali merniliki tingkat pertumbuhan pen latan Provinsi Bali. Tipe iklim di Bali adalah bertipe duduk yang cukup tinggi yaitu sebesar 1,40% per tahun iklim monsoon (Aldrian and Susanto, 2003; Daryono, (BPS Bali, 2009). Keadaan ini mengakibatkan tekanan 2004) dengan musim bujan terjadi dari bulan Septem terhadap perubahan penggunaan lahan dari lahan non ber sampai Februari dan musirn kemarau dari bulan pemukirnan menjadi lahan pemukirnan menjadi tinggi. Maret sampai A gustus. Puncak musirn hujan terjadi Penelitian sebelumnya pada beberapa DAS (Daerah pada bulan Januari dan puncak musim kemarau terjadi Aliran Sungai) di Provinsi Bali menunjukan adanya pe pada bulan Agustus (Daryono, 2004). rubahan penggunaan lahan yang cukup tinggi seperti pada DAS Badung (As-syakur dkk., 2010) clan pada Data dan analisis DAS Mesaarn (Tosiani, 2010). Penelitian ini mencoba Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melengkapi beberapa penelitian tersebut untuk mem peta penggunaan lahan Provinsi Bali skala 1:25.000 berikan informasi perubahan penggunaan lahan yang tahun 2003 yang merupakan basil interpretasi citra mencakup wilayah seluruh Provinsi Bali. Adapaun Landsat ETM+ tahun 2003 oleb Japan International tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetabui Cooperation Agency pada tabun 2005 (JICA, 2005). perubahan penggunaan lahan di Provinsi Bali dengan Sedangkan data penggunaan lahan tahun 2008 meru menggunakan data citra satelit dan SIG. pakan hasil interpretasi dari citra ALOS/AVNIR-2 dengan skala l :25.000. Interpretasi penggunaan la METODOLOGI PENELITIAN ban dari citra ALOS/AVNIR-2 dilakukan secara on screen terhadap penggunaan lahan clan selanjutnya Lokasi penelitian dilakukan eek lapangan untuk membuktikan kebena Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bali yang ter ran basil interpretasi citra. Citra ALOS/AVNIR-2 letak di antara 8°3'40" - 8°50'48" Lintang Selatan clan merekam lokasi penelitian pada tanggal 31 Mei 2007, 114°25'53" - 115°42'40" Bujur Timur (Gambar 1), 01 Desember 2007, 02 Juni 2008, dan 03 April 2009. dengan luas wilayah 5,636.66 km2 atau 563.666 ha. ALOS/AVNIR-2 (Advanced Land Observing Satellite/ Provinsi Bali merniliki 9 Kabupaten/Kota dengan jum- Advanced Visible and Near Infrar ed Radiometer type 2)
t
!
°
2
Perubahan Penggunaan Lahan di Provinsi Bali [Abd. Rahman As-syakur]
tipe penggunaan lahan yaitu seluas 3.385,81 ha. Di Kota Denpasar, penggunaan lahan pemukiman meru pakan yang yang terluas mengalarni perubahan penam bahan yaitu seluas 907,89 ha seclangkan sawah irigasi aclalah yang terluas mengalarni pengurangan yaitu sel uas 824,16 ha. Akan tetapi, Kabupaten Baclung meru pakan wilayah administrasi terluas yang mengalarni perubahan lahan clari lahan non pemukiman menjacli lahan pemukiman yaitu seluas 1.054,29 ha. Di Kota Denpasar clan Kabupaten Baclung juga terjacli penam bahan luas hutan mangrove dimana luas Mangrove di Denpasar bertambah seluas 285,69 ha clan di Kabu paten Baclung bertambah seluas 127,10 ha.
DAFTAR PUSTAKA Adnyana, I.W.S. 2009. Peranan Konservasi Tanah dan Air Pada Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Orasi Ilmiah. Pidato Pengukuhan Guru BesarTetap dalan1 Bidang Konservasi Tanah dan Air pada Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar. Aldrian, E., and R.D. Susanto. 2003. "Identification of Three Dominant Rainfall Regions Within Indonesia and Their Relationship to Sea Surface Temperature''. lllternational Journal of Climatology. 23: 1435-1452 Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah da11 Air, IPB Press, Bogor. As-syakur, A.R., I.W. Suarna, I.W.S. Adnyana, I.W. Rusna, I.A.A. Laksmiwati, dan l.W. Diara. 2010. "Studi Perubahan Penggunaan Lahan Di DAS Badung� Jurnal Bumi Lestari, 10(2): pp. 200-207. Bappeda Bali. 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Tahun 2006 - 2010. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Bali. Denpasar.
Bappeda Bali dan PPLH UNUD. 2009. Daya Dukung Lingkun gan Provinsi Bali. Laporan Penelitian. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bali dan Pusat Penelitian Lmgkungan Hidup Lembaga Penelitian Universitas Udayana. Denpasar. BPS Bali. 2003. Bali dalam A11gka 2003. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Denpasar. BPS Bali. 2009. Bali dalam Angka 2009. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Denpasar. Canadell, J.G. 2002. "Land use effects on terrestrial carbon sources and sinks''. Science in China (Series C), 45. 1-9. Coskun, H.G., U. Alganci, and G. Usta. 2008. "Analysis ofLand Use Change and Urbanization in the Kucukcekmece Wa ter Basin (Istanbul, Turkey) withTemporal Satellite Data using Remote Sensing and GIS". Sensors, 8. 7213-7223 Daryono. 2004. "Iklim Bali Ditinjau dari Peta Isohyets Normal Curah Hujan". Junia/ Meteorologi dan Geojisika, 9: pp. 14-19. Hu, D., G. Yang, Q Wu, H. Li, X. Liu, X. Niu, Z. Wang, and Q Wang. 2008. 'J\nalyzing Land Use Changes in the Metro politan Jilin City of Northeastern China Using Remote Sensing and GIS''. Sensors, 8: 5449-5465 ]AXA. 2007. ALOS; User Handbook. Earth Observation Research Center. Japan Aerospace Exploration Agency.
Japan. JICA. 2005. T he Comprehensive Study On Water Resources
Development and Management In Bali Province, In The Republic of Indonesia. Japan International Cooperation Agency - Directorate General of Water Resources Ministry of Public Works.
Kalnay, E., and M. Cai. 2003. "Impact ofurbanization and land use change on climate". Nature, 423: pp. 528-531. Lambin, E.F., H.J. Geist, and E. Lepers. 2003. "Dynamics of Land-Use and Land-Cover Change in Tropical Regions''. Annual Review of Environment and Resources, 28: pp. 205-241. Mahmood, R., R.A. Pielke Sr., K .G. Hubbard, D. Niyogi, G. Bonan, P. Lawrence, B. Baker, R. McNider, C. McAlpine, A. Etter, S. Gameda, B. Qian, A. Carleton, A. Beltran Przekurat, T. Chase, A.I. Quintanar, J.O. Adegoke, S. Vezhapparambu, G. Conner, S. Asefi, E. Sertel, D.R . Legates, Y. Wu, R. Hale, O.W Frauenfeld, A. Watts, M. Shepherd, C. Mitra, V:G. Anantharaj, S. Fall, R. Lund, A. Trevino, P. Blanken, J. Du, H. Chang, R. Leeper, U.S. Nair, S. Dobler, R. Deo, and). Syktus. 2010. "Impacts of Land Use Land Cover Change on Climate and Future Research Priorities''. Bulletin ofthe American Meteorological Society, 91. pp. 37-46. Tosiani, A. 2010. "Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Erosi Tanah Di Sub DAS Mesaam, Provinsi Bali". http://w ww.baligreen.org/dampak-perubaltan penggunaan-lahan-terhadap-erosi-tanah.html. diakses tanggal 11 Februari 2011. Sandin, L . 2009. "T he relationship between land-use, hydromorphology and river biota at different spatial and temporal scales: a synthesis of seven case studies� Fundamental and Applied Limnology. Vol. 174/1: 1-5. Veldkamp, A., and P. H. Verburg. 2004. "Modelling land use change and environmental impact: Introduction to the special issue." Journal of Environmental Management. 72(1-2). pp. 1-3. Verburg, P.H., and A. Veldkamp. 2001. "The role of spatially explicit models in land-use change research: a case study for cropping patterns in China". Agriculture, Ecosystems and Environment, 85: pp. 177-190. Wahyunto, M.Z. Abidin, A. Priyono, dan Sunaryo. 2001. "Studi Perubahan Penggunaan Lahan Di Sub DAS Citarik, Jawa Barat dan DAS Kaligarang, Jawa Tengah''. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Wu, X., Z. Shen, R. Liu, and X. Ding .2008. "Land Use/Cover Dynamics in Response to Changes in Environmental and Socio-Political Forces in the Upper Reaches of the Yangtze River, China''. Sensors, 8: pp. 8104-8122.
5