Modul Audit Investigasi
PERTEMUAN 3: FRAUD DAN ERROR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perbedaan kecurangan (fraud) dan error, unsur-unsur kecurangan, penyebab terjadinya kecurangan . Melalui pembelajaran ini, diharapkanmahasiswaakan mampu: 3.1 Memahami dan menjelaskan perbedaan fraud dan error, unsur-unsur fraud 3.2 Memahami dan menjelaskan penyebab kecurangan
B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 3.1: Menjelaskan perbedaan kecurangan dan error serta unsur-unsur kecurangan
Seperti dibahas pada bab sebelumnya bahwa audit investigasi merupakan audit yang dilakukan untuk mengungkapkan fakta kebenaran yang harus dijabarkan secara obyektif atas adanya dugaan kecurangan. Jelas bahwa dari tiga sumber dapat dilakukan audit investigasi karena adanya unsure kecurangan yag perlu diungkap secara jelas. Diketahui sumber audit investigasi meliputi adanya pengaduan masyarakat, tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya, dan permintaan anggota dewan ataupun komisaris organisasi. Kecurangan menjadi alasan utama mengapa audit investigasi harus dilakukan. Kecurangan adalah tindakan yang dilakukan dengan motif dan kesengajaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok. Berbeda dengan error atau kelalaian yang merupakan tindakan yang dilakukan tanpa adanya motif dan kesengajaan. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa kecurangan menjadi alasan dilakukannya audit investigasi. Seberapa besar kecurangan itu terjadi dan merugikan organisasi. Apakah semua pengaduan masyarakat yang disampaikan kepada manajemen dan auditor perlu dilakukan investigasi, kapan anggaota
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
15
Modul Audit Investigasi
dewan ataupun komisaris aka meminta auditor untuk melakukan investigasi, Dan apakah semua tindakan kecurangan yang ditemukan auditor pada pemeriksaan sebelumnya harus dilakukan audit investigasi juga. Dari situ perlu kita pahami terlebih dahulu pengertian dan perbedaan antara kecurangan (fraud) dan kelalaian (error). Definisi Kecurangan adalah penipuan yang bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada yang bersangkutan/ pelaku baik itu probadi maupun berkelompok. Suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya. Fraud mengacu pada kesalahan yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan menyesatkan pengguna laporan keuangan dengan tujuan memperoleh keuntungan sebagaian pihak. Definisi Error atau kelalaian merupakan suatu kesalahan atau kekeliruan yang mengacu pada kesalahan akuntansi yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan salah perhitungan matematis, salah pengukuran, salah estimasi dan interpretasi standar akuntansi. Kelalaian tidak mempunyai motif ataupun alasan untuk mendapatkan suatu keuntungan. Pelaku kelalaian tidak menyadari tindakan tersebut yang secara langsung menyebabkan ketidaksesuaian. Dalam buku Hans Tuana kota “audit forensic” dijelaskan bahwa tindakan kecurangan dijelaskan dalam triangle pyramid yaitu : 1. Adanya motif atau alasan dari pelaku untuk melakukan kecurangan 2. Adanya niat, artinya dengan adanya alasan maka timbul niat pelaku untuk melakukan kecurangan dengan sengaja 3. Adanya kesempatan, artinya pelaku mempunyai alasan dan niat yang didukung adanya kesempatan untuk melakukan tindakan kecurangan. Dapat disimpulkan bahwa secara garis besar dalam buku Diaz pratama menyatakan bahwa unsure-unsur kecurangan meliputi : a. Tindakan berupa kesengajaan perbuatan dan pernyataan yang dibuat salah atau menyesatkan dalam bukti transaksi, data dan informasi b. Pelanggaran standard dan peraturan serta ketentuan, artinya tindakan pengabaian peraturan dengan sengaja sehingga tidak sesuai dengan yang seharusnya.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
16
Modul Audit Investigasi
c. Konversi pemindahaan/ perubahan dari yang seharusnya, merupakan pengubahan atau mengganti fakta yang tidak sesuai dengan yang seharusnya d. Penyembunyian fakta material , artinya dengan adanya konversi maka akan ada fakta atau kejadian yang seharusnya menjadi tidak sesuai karena adanya hal yang disembunyikan.
Tujuan Pembelajaran 3.2: Menjelaskan penyebab terjadinya kecurangan
Semua organisasi baik sektor swasta maupun pemerintah memiliki risiko mengalami fraud yang berdampak cukup fatal seperti hancurnya reputasi organisasi, kerugian organisasi, kerugian keuangan negara, rusaknya moral karyawan dan lain sebagainya. Konsep fraud triangle atau segitiga fraud digunakan secara luas dalam praktik akuntan publik berdasar statement auditing standart (SAS) no 99 menyimpulkan bahwa fraud mempunyai tiga sifat umum yaitu : a. Insentif atau tekanan untuk melakukan fraud b. Peluang atau kesempatan melakukan fraud c. Alasan untuk membenarkan tindakan fraud Masing-masing sifat fraud tersebut dapat diuraikan menjadi penyebab terjadinya fraud, secara lengkap akan dijelaskan sebagai berikut : a. Insentif atau tekanan Pada umumnya tekanan muncul karena kebutuhan akan masalah finansial, faktor keserakahan atau untuk keuntungan pribadi, kebutuhan akan gaya hidup yan melebihi kemampuan dan penghasilan. Hal lain adanya tekanan karena pegawai merasa sudah bekerja dengan baik tetapi kurang mendapat penghargaan dari organisasi atau manajemen terkait. b. Peluang atau kesempatan
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
17
Modul Audit Investigasi
Merupakan peluang yanng memugiknkan terjadinya fraud. Pelaku fraud percaya bahwa ativitas mereka tidak akan atau sulit terdeteksi. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang, yaitu : •
Sistem pengendalian internal yang lemah sehingga kebijakan dan prosedur berjalan kurang kondusif
•
Tata kelola organisasi yang buruk seperti tidak ada komitmen yang tinggi dan suri tauladan yang baik dari manajemen
•
Kurangnya kriteria pengukuran kinerja pegawai
c. Alasan Adanya alasan karena seseorang mencari pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung kecurangan. Pelaku fraud meyakini bahwa tindakannya merupakan hak yang dapat dilakukan. Pelaku fraud selalu mencari pembenaran secara rasional untuk membenarkan perbuatannya. Penyebab lain yang dapat dijelaskan secara ringkas terjadinya kecurangan antara lain: a. Pengendalian internal tidak ada atau lemah, dan tidak efektif b. Pegawai dipekerjaan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas c. Pegawai diekploitasi tidak baik, ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran da tujuan keuangan yang mengarah pada tindakan kecurangan d. Model manajemen sendiri melakukan kecurangan e. Memiliki sejarah atau tradisi dalam organisasi tersebut f. Pemberian remunerasi dan kompensasi hanya berbasis pada ukuran kinerja jangka pendek g. Tidak efektifnya fungsi audit internal dan audit eksternal serta kurangnya komunikasi ke dan dari komite audit Adanya tekanan yang menimbulkan niat dalam diri, berbagai alasan dan motif yang ada, penyembunyian fakta menjadi yang tidak sebenarnya, pembenaran dari apa yang dilakukan dan adanya kesempatan melakukan kecurangan merupakan unsur-unsur dari modus operandi. Definisi modus operandi merupakan cara seseorang melakukan tindakan kecurangan berdasar unsure tersebut. Adapun faktor penyebab modus operandi yaitu moral hazard dan legal hazard.
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
18
Modul Audit Investigasi
MORAL HAZARD Suatu kondisi yang bersumber dari orang dan berkaitan dengan sikap mental, pandangan hidup maupun kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya kerugian. Mengumpulkan harta dengan menghalalkan segala cara yang dilakukan. LEGAL HAZARD Suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan yang berlaku dan pengabaian ini dapat terjadi karena unsur kesengajaan maupun ketidaksengajaan. Audit investigasi dilakukan untuk mengungkap modus operandi secara jelas yang berkaitan dengan 6W dan 1H, antara lain : a. Pihak-pihak yang diduga terkait , WHO. Siapa saja yang terlibat dalam modus operandi kecurangan b. Kapan penyimpangan itu terjadi, WHEN terkait waktu dilakukan modus operandi kecurangan tersebut c. Dimana penyimpangan itu terjadi, WHERE terkait tempat pelaku melakukan modus modus operandi kecurangan d. Apa Penyebab terjadinya penyimpangan, WHAT menyangkut motif atau alasan modus operandi kecurangan e. Siapa yang dirugikan dan jumlah kerugian, WHOM pihak yang dirugikan dengan adanya modus operandi kecurangan Bagaimana penyimpangan itu terjadi, HOW bagaimana modus operandi kecurangan dapat terjadi. Beberapa tindakan kecurangan yang dilakukan dalam pengadaan barang jasa antara lain : •
Menyuap
•
Menggabungkan paket pekerjaan/pengadaan (seharusnya dilakukan oleh usaha mikro dan usaha kecil/korporasi)
•
Memecah paket pekerjaan/pengadaan (untuk menghindari pelelangan)
•
Penunjukkan langsung
•
Merekayasa tender
•
Memalsukkan dokumen
•
Menggelembungkan harga
•
Mensubkontrakkan seluruh pekerjaan
•
Membuat spek yang mengarah kepada rekanan tertentu
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
19
Modul Audit Investigasi
•
Membuat syarat tender untuk membatasi peserta lelang
•
Mengurangi kuantitas dan kualitas barang/jasa
•
Pengadaan fiktif
•
Salah merancang kontrak (seharusnya dengan kontrak unit price/untuk pekerjaan yang kuantitasnya tidak dapat diperkirakan secara akurat tapi dilaksanakan dengan kontrak lumpsum)
•
Kontrak tanpa tersedia anggaran
•
HPS terlalu tinggi
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
20
Modul Audit Investigasi
C. SOAL LATIHAN/TUGAS 1. Jelaskan perbedaan pengertian dari fraud dan error 2. Berikan contoh masing-masing dua untuk tindakan fraud dan error 3. Uraikan penyebab seseorang melakukan fraud secara umum 4. Jelaskan menurut saudara konsep fraud triangel 5. Menurut saudara mengapa seorang pegawai yang mendapat tekanan dalam pekerjaan dapat melakukan fraud ?
S1 Akuntansi Universitas Pamulang
21