PERMOHONAN PROPOSAL PELUANG HIBAH Untuk
Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan (SLP) ― Judul Kegiatan
Indonesia
―
: Memfasilitasi Pembentukan Kesepakatan Konservasi Masyarakat untuk Desa Konservasi Alam di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara
Conservation International sebagai Administrator
Nomor Referensi Permohonan Proposal: 07/SLP-MDN/G/03/2014 Tanggal Pembukaan dan Penutupan Aplikasi: Tanggal Pembukaan 25 Maret 2014 Tanggal Penutupan
7 April 2014
I. Program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan Conservation International (CI), sebuah lembaga non-profit yang fokus pada upaya konservasi alam dan keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan manusia, saat ini ingin mengundang aplikasi dari masyarakat dan sektor swasta untuk kesempatan hibah dari program Sustainable Landscapes Partnership (SLP) atau program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan. CI Indonesia berperan sebagai fasilitator dan pelaksana implementasi program SLP di Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. SLP berusaha mengidentifikasi, mengembangkan dan menguji solusi baru yang bertujuan untuk menghindari deforestasi dan degradasi dan hal yang berkaitan dengan emisi Gas Efek Rumah Kaca. Ini akan dilakukan melalui pengembangan kemitraan publik-swasta, dengan tujuan pengurangan besar pada emisi potensial dikarenakan investasi pada alih fungsi lahan tertentu selama lima tahun ke depan. Emisi dari alih fungsi lahan biasanya merupakan hasil dari rangkaian kompleks faktor pendorong dan pelaku spesifik di suatu lokasi. Beragam investasi dan pendekatan inovatif diperlukan untuk mengurangi tekanan pada hutan yang tersisa secara efektif, sembari memberikan peluang ekonomi, mata pencaharian dan pendapatan bagi masyarakat setempat secara berkelanjutan. Visi SLP terhadap sebuah bentang alam yang berkelanjutan terdiri dari beberapa hal berikut ini:
Pengurangan emisi dari deforestasi, degradasi pada lahan gambut dan pada sistem pertanian; Mempertahankan modal alam, termasuk keanekaragamanhayati; Meningkatkan mata pencaharian dan pendapatan; Pembagian manfaat ekonomi secara adil merata;
Conservation International menerapkan program Kemitraan Bentang Alam Berkelanjutan (SLP) di Sumatera Utara, Indonesia. Program ini merupakan kemitraan lima tahun dengan USAID dan Walton Family Foundation (WFF). Pada tahap awal, SLP meluncurkan program di dua Kabupaten terpilih di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan KabupatenTapanuli Selatan (Tapsel). Sebagai mitra pelaksana, CI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Kabupaten Madina dan Tapsel untuk memberikan bantuan teknis dan mendukung usaha pembangunan berkelanjutan di kedua kabupaten tersebut. Tujuan program SLP adalah untuk mengatasi perubahan iklim global dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus melindungi habitat penting yang terancam melalui pendanaan filantropi publik dan swasta menjadi fasilitas inovatif SLP. Saat ini program SLP menargetkan pelaksanaan program untuk tiga kabupaten di Sumatera Utara: Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, dan Tapanuli Utara . Dalam rencana tata ruang Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Mandailing Natal memiliki posisi dalam pengembangan strategis kedua kabupaten tersebut, karena Kabupaten tersebut memiliki kawasan lindung dan manfaat jasa lingkungan bernilai tinggi. Kabupaten Mandailing Natal didominasi oleh hutan hujan dan merupakan lokasi Taman Nasional Batang Gadis.
TNBG merupakan sumber air utama untuk dua DAS terbesar yaitu DAS Batang Gadis dan DAS Batang Natal. Sebagai salah satu strategi untuk melindungi dan memperoleh pemanfaatan berkelanjutan kawasan hutan di kabupaten ini, diperlukan sebuah pengembangan Kesepakatan Konservasi Masyarakat untuk perlindungan modal alam di desa-desa yang ada, atau dikenal juga dengan istilah Community Conservation Agreement (CCA). Kesepakatan Masyarakat untuk Konservasi Alam Desa (KMKAD/CCA) adalah kesepakatan tertulis masyarakat desa untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan lestari. CCA atau KMKAD terdiri dari narasi perjanjian tertulis dan peta/gambar/data pendukung lainnya dan disetujui oleh masyarakat desa, dalam hal modal untuk konservasi alam. CCA atau KMKAD bertujuan untuk meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat untuk melestarikan hutan dan sumber daya penting lainnya untuk kesejahteraan masyarakat. CCA atau KMKAD juga dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan desa dan kebijakan pembangunan desa.
Dalam mengembangkan CCA atau KMKAD ini, SLP akan bekerja sama dengan LSM lokal yang dikenal masyarakat, melalui proses fasilitasi di lapangan yang bersifat partisipatif, demokratis, dan transparan.
II. Lingkup Kerja Kegiatan ini akan dilakukan pada tingkat desa, sesuai dengan nama-nama desa yang sebelumnya akan dikoordinasikan untuk menjadi lokasi pekerjaan oleh tim SLP. LSM dipilih untuk memudahkan penyusunan CCA atau KMKAD dengan masyarakat melalui proses partisipatif, dan didukung oleh data lapangan terbuka. Catatan pertemuan, kunjungan lapangan, diskusi dengan para pemangku kepentingan harus dilakukan oleh LSM yang terpilih. Secara berkala, LSM terpilih yang akan melakukan aktivitas implementasi di lapangan akan melakukan pelaporan dua mingguan kepada tim SLP CI Indonesia. Kegiatan ini harus sesuai dengan masa kerja yang ditentukan dalam rangka proses tindak lanjut KMKAD sampai mencapai waktu pelaksanaanya. Tim SLP CI Indonesia akan melakukan pengawasan rutin pekerjaan LSM dan memberikan masukan untuk perbaikan kegiatan lapangan.
III. Tujuan: Desa-desa yang memiliki nilai konservasi tinggi dan jasa lingkungan di Kabupaten Madina dapat mengajukan sebuah konsep KMKAD untuk desa perlindungan modal alam bagi sebuah pembangunan desa yang berkelanjutan, serta perlindungan alam. Salah satu tujuan dari KMKAD adalah untuk memampukan desa-desa yang berpartisipasi dalam kegiatan konservasi ini dalam mendapatkan akses layanan program SLP untuk membantu pembangunan dan peningkatan mata pencaharian masyarakat melalui pendampingan teknis, pelatihan, dan akses kepada jaringan pasar yang lebih baik. Hal yang penting lainnya adalah peningkatan kejelasan dan penguatan kawasan konservasi yang penting
di dalam dan di kawasan perbatasan desa-desa – khususnya di kawasan penyangga serta kawasan lindung.
IV. Sasaran: Bersama dengan LSM lokal, CI akan memfasilitasi 12 -15 desa terpilih di Mandailing Natal dalam mengembangkan CCA atau KMKAD yang partisipatif, demokratis, dan transparan.
V. Aktivitas dan Capaian: Dalam proses CCA atau KMKAD, terdapat 3 keluaran utama yang diharapkan antara lain: 1. Keberadaan kesepakatan tertulis KMKAD di setiap desa sasaran melalui proses fasilitasi yang partisipatif, transparan, dan demokratis. 2. Data/ peta/gambar pendukung pada pemetaan lapangan dan partisipasi yang akan menjadi dasar dari daerah biofisik yang dilindungi oleh masing-masing masyarakat desa. 3. Rencana Aasi yang akan dilakukan oleh masyarakat
VI.
Lokasi Lokasi desa yang ditargetkan untuk pengembangan CCA atau KMKAD di Madina adalah desa yang memiliki nilai konservasi dan jasa lingkungan tinggi, yang akan ditentukan dan didiskusikan dengan tim teknis SLP CI Indonesia.
VII.
Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah sampai dengan 2 bulan, dari 15 April sampai 15 Juni 2014.
IX.
Anggaran Untuk batas anggaran, kami tidak memberikan batasan khusus pada jumlah, namun kami akan berusaha memeriksa dan mempertimbangkan bagaimana suatu pengajuan dapat memberikan manfaat terbaik sesuai dengan tujuan dari Kerangka Acuan ini. Oleh sebab itu proposal diharapkan dapat memberikan sebuah anggaran terbaik yang sesuai dengan metodologi dan kegiatan yang disyaratkan guna memenuhi tujuan kegiatan ini. Anggaran yang diajukan termasuk dengan seluruh pengeluaran meliputi gaji, transportasi, makan, akomodasi, kegiatan lapangan, dan biaya survei. Silakan melihat template anggaran yang terlampir (Lampiran A) sebagai referensi.
X.
Kelayakan Pemohon harus merupakan entitas terdaftar secara legal yang bekerja di Indonesia, LSM Internasional, Nasional, Lokal dan Konsorsium atau yang memiliki hubungan dengan lembaga mitra di lapangan yang memiliki pengalaman dalam pekerjaan serupa.
XI.
Mekanisme Pengajuan dan Format Proposal
Pemohon dapat mengajukan dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia. Pemohon diharapkan untuk mengirim proposal yang komprehensif yang mencakup halhal berikut: o o o o
o o
Strategi untuk memenuhi tujuan yang mencakup penalaran, kerangka logis, dan kerangka waktu. Metodologi proses pelaksanaan. Rincian anggaran untuk setiap kegiatan termasuk gaji dan manfaat penunjang, biaya Workshop / Pertemuan, biaya transportasi dan biaya kegiatan program. Contoh pekerjaan sebelumnya yang relevan termasuk informasi yang terkait dengan desa-desa sasaran dan pengalaman kerja di desa-desa sasaran tersebut. Riwayat hidup tim 2 Surat Rekomendasi
Pemohon harus mengirimkan pengajuan sampai dengan 4 April 2014 maksimal jam 17.00 WIB. Proposal yang terlambat tidak akan dipertimbangkan. Pemohon dapat mengirimkan pengajuan secara surat elektronik melalui:
[email protected] atau melalui surat kepada: Ferry Yuswanto SLP Grants & Contract Manager Conservation International Jl.Pejaten Barat No.16A, Kemang Jakarta 12550 INDONESIA
Perubahan/Penyesuaian Proposal Proposal yang diajukan oleh Peserta Tender sesuai dengan Kerangka Acuan ini, dapat direvisi melalui pengajuan surat. Segala kebutuhan perubahan/penyesuaian proposal tersebut, harap diajukan kepada alamat di atas sebelum waktu penutupan pengajuan proposal.
III.
Pertanyaan Sebelum Pengajuan Proposal Semua pertanyaan mengenai pengajuan proposal harus dibuat secara tertulis dan disampaikan melalui email ke:
[email protected]. Pertanyaan harus diterima selambat-lambatnya 5 hari kalender sebelum tanggal penutupan aplikasi ini sehingga memungkinkan waktu respon yang memadai. Jika tidak, respon tidak dapat dijamin.
IV. Proses Aplikasi Ketika batas waktu untuk pengajuan proposal telah lewat, Tim Evaluasi atau Panel akan meninjau proposal. Panel dapat meminta klarifikasi usulan dari pelamar, ketika evaluasi usulan selesai, panel akan mengidentifikasi satu finalis atau lebih dan dapat mengundang mereka untuk melakukan presentasi. Negosiasi dengan satu finalis atau lebih juga akan dilakukan pada saat ini, sebagai bagian dari presentasi atau mengikuti presentasi. Pemohon yang dipertimbangkan untuk mendapatkan hibah ini akan diminta untuk melengkapi Kuesioner Risiko Keuangan CI dan diharapkan memberikan dokumen-dokumen tentang organisasi dan laporan keuangan organisasinya. Pemohon yang sukses terpilih sebagai penerima hibah yang tidak memiliki nomor DUNS akan diminta untuk mendapaatkan satu nomor DUNS. Nomor DUNS adalah sembilan karakter unik yang mengidentifikasikan organisasi Anda, serta dibutuhkan untuk setiap para penerima dana hibah dari Pemerintah Amerika. Nomor ini dapat diminta secara gratis melalui online. Organisasi Anda dapat mengajukan permohonan untuk nomor DUNS jika organisasi Anda ingin menjadi lembaga yang menerima kontrak dari Pemerintah Amerika (dana USAID), dengan menggunakan tautan berikut: http://fedgov.dnb.com/webform/CCRSearch.do Pemohon akan diberitahukan melalui email dalam waktu 2-3 minggu dari waktu pengajuan jika telah terpilih untuk pertimbangan pemberian Hibah. Pemohon yang berhasil diharapkan untuk mengembangkan rencana kerja rinci dan jadwal proyek sebelum waktu pemberian, dalam konsultasi dengan staf SLP. Jangka waktu untuk memproses pemberian hibah adalah sekitar 1 bulan dari tanggal pengajuan.
V. Kontak Informasi Pemohon yang berhasil akan menerima pemberitahuan tertulis yang menginformasikan pemohon bahwa SLP bermaksud untuk melibatkan pemohon dalam negosiasi lebih lanjut sehubungan dengan kemungkinan pemberian hibah, dalam rincian pemberian hibah akan dibahas termasuk peninjauan anggaran dan pengembangan rencana kerja secara terperinci. Negosiasi yang dilakukan setelah diterimanya proposal bukan merupakan tanggung jawab
bagian dari program SLP terhadap hibah yang diberikan. Pengajuan proposal yang gagal akan diberitahukan secara tertulis oleh Grants and Contract Manager SLP. Setiap kontrak yang dihasilkan tunduk pada syarat dan ketentuan dari Kontrak Proyek USAID. Pertanyaan pada proses aplikasi
[email protected]
Lampiran: Lampiran A: Kerangka Anggaran Lampiran B: Kerangka Proposal
dapat
disampaikan
melalui
email
ke
LAMPIRAN A
Kerangka Anggaran Nama Konsultan:
No. Proyek:
Judul Proyek:
Jangka Waktu: Tanggal Jatuh Tempo:
Deskripsi
Unit
Jumlah unit
Tarif Unit (dalam Rp)
Biaya (dalam Rp)
1. Gaji dan Tunjangan Project Manager Ahli teknis 1
Individu-bulan
-
Individu-bulan
-
Individu-bulan
-
Individu-bulan
-
Individu-bulan
-
Individu-bulan
-
Ahli teknis 2 Ahli Teknis 3 Ahli Teknis 4 Ahli Teknis 5
….. Total Gaji dan Tunjangan 2. Perjalanan Penginapan, Makanan dan hal tak terduga Tarif Penerbangan (Jakarta-MedanTapsel/Madina PP)
Per hari Per Penerbangan
-
Transportasi lokal
Per hari
-
Sewa Mobil
Per hari
-
Total Biaya Perjalanan
-
-
3. Kegiatan Program Keluaran 1 :
-
Keluaran 2:
-
Total Kegiatan Program Total Biaya Kegiatan Keseluruhan
Catatan Untuk Kegiatan Program, tolong berikan rincian anggaran yang dibutuhkan, tidak termasuk biaya lokakarya dan pelatihan
-
LAMPIRAN B Sustainable Landscape Partnerships (SLP) Conservation International sebagai Fasilitator Pelaksana Form Isian Pendaftaran Halaman Depan Referensi
: (Nomor)
Pembukaan dan Penutupan tanggal batas waktu untuk aplikasi ini: Tanggal Pembukaan
:
Tanggal Penutupan
:
Judul Kegiatan untuk panggilan aplikasi ini: Nama Pemohon: Judul Proyek: Lokasi Proyek: Total Anggaran Proyek (A=B+C+D) (tentukan mata uang)
Usulan Tanggal Mulai Proyek: Usulan durasi proyek:
Informasi Pemohon:
Mandailing Natal – Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Jumlah yang diminta dari Conservation International (B)
Jumlah dari Sumber Lain (C)
Nilai Kontribusi Inkind (D)
(jika berlaku)
(jika berlaku)
Nama Organisasi Secara Hukum: Nama pimpinan and jabatan: Kontak e-mail pimpinan: Kontak nomor telepon genggam pimpinan: Alamat surat Organisasi: Alamat Organisasi: (jika berbeda dengan alamat surat) Nomor Telepon: kode negara + kode kota + nomor Nomor Fax: kode negara + kode kota + nomor Nomor DUNS: (Wajib)
(jika belum memiliki nomor DUNS, dapat mendaftar pada situs berikut: http://fedgov.dnb.com/webform/displayHomePage.do )
Tahun Pendirian Organisasi: Total staf permanen: Tanggal Pengajuan:
Tanda Tangan Direktur Eksekutif atau Otoritas Resmi lainnya:
Setiap perubahan alamat, nomor telepon, nomor fax dan khususnya e-mail, harus diberitahukan secara tertulis kepada Conservation International. Conservation International tidak akan bertanggung jawab jika tidak dapat menghubungi pemohon.
FORMULIR PENDAFTARAN LENGKAP INSTRUKSI UNTUK PEMOHON:
Proposal harus diketik. Proposal dengan tulisan tangan tidak akan diterima. Proposal harus berisi sekitar 5-7 halaman dan harus meliputi informasi berikut.
BAG I AN I: DESKRIPSI
1.1 Judul Proyek:
1.2 Lokasi: Sediakan peta dan rincian lokasi proyek yang diusulkan di Mandailing Natal jika diketahui. Jika belum diketahui, jelaskan bagaimana area untuk kegiatan proyek akan diidentifikasi setelah menerima dana 1.3 Ringkasan Eksekutif: Sediakan ringkasan eksekutif proyek. Termasuk gambaran dari tujuan proyek, kegiatan yang diusulkan, sasaran penerima manfaat, dan hasil yang diharapkan. 1.4 Sejarah dan Misi: Jelaskan secara singkat sejarah dan misi organisasi anda termasuk pengalaman yang relevan dengan proyek yang diusulkan. 1.5 Tujuan: Jelaskan Tujuan proyek. 1.6 Alasan Proyek: Jelaskan isu konservasi dan / atau sosial-ekonomi (ancaman kunci dan / atau kesempatan penting) yang proyek Anda ingin kerjakan. Jawaban anda harus menyertakan refrensi khusus untuk prioritas strategis yang didefinisikan dalam pengumuman Permintaan Pengajuan Proposal. 1.7 Pendekatan proyek: Jelaskan strategi dan proyek kegiatan yang diusulkan, yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan proyek. Jelaskan bagaimana proyek akan dikelola dan mengidentifikasi adanya potensi risiko atau tantangan yang Anda hadapi dalam pelaksanaan proyek. Sertakan informasi tentang keberadaan kemitraan atau aliansi dengan siapa yang Anda maksud untuk bekerjasama, dan peran masing-masing.
1.8 Jadwal Proyek: Sertakan kerangka waktu yang diperkirakan untuk pengembangan proyek dan kegiatan pelaksanaan selama periode hibah. 1.9 Hubungan dengan tujuan SLP: Jelaskan bagaimana proyek ini dapat memenuhi tujuan program SLP, yaitu: • Untuk menunjukkan model pembangunan rendah emisi yang berkontribusi terhadap peningkatan mata pencaharian dan pelestarian modal alam termasuk keanekaragaman hayati; • Untuk meningkatkan keterlibatan sektor swasta dan mengkatalisasi investasi ke dalam pembangunan rendah emisi di bentang alam sasaran; • Untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan di antara para pemangku kepentingan utama untuk Bentang Alam Berkelanjutan.
1.10 Hasil Proyek: Hasil apa yang menjadi komitmen organisasi Anda untuk dicapai selama periode hibah? Apa yang akan menjadi tonggak kunci dan demonstrasi kemajuan dalam 12 bulan pertama pelaksanaan? Apa yang akan membuktikan kesuksesan Anda? Jawaban Anda harus dapat menjadi referensi untuk bagaimana proyek akan menunjukkan keberhasilan dalam menangani konservasi tertentu dan / atau masalah sosialekonomi yang diidentifikasi dalam Permintaan Pengajuan Proposal. 1.11 Keberlanjutan:
Jelaskan bagaimana manfaat dan pekerjaan proyek yang diperkirakan akan terus berlanjut setelah akhir periode hibah. Sertakan rincian sebagai berikut: a. Kesinambungan keuangan (bagaimana kegiatan akan dibiayai ketika hibah berakhir?); b. Keberlanjutan kelembagaan (apa model bisnis yang diusulkan untuk memastikan intervensi proyek terus berlanjut setelah periode hibah? Apakah 'kepemilikan' lokal dipertimbangkan?) c. Integrasi Kebijakan (bagaimana pekerjaan proyek untuk memastikan bahwa pelajaran dan hasilnya diintegrasikan ke dalam proses kebijakan lokal dan / atau nasional dan perdebatan?) 1.12 Kemungkinan Program Direplikasi: Jika dapat berlaku, jelaskan bagaimana proyek dapat direplikasi, dan dalam skala berapa. 1.13 Rekomendasi dari Organisasi yang pernah bekerjasama Mohon sertakan dua Surat Rekomendasi dari instansi lain yang diakui nasional atau internasional atau pemerintah yang membuktikan bahwa organisasi Anda memiliki pengalaman yang diperlukan dan keahlian untuk melaksanakan proyek tersebut.
BAGIAN II: ANGGARAN
1. Silahkan mengisi lembar kerja anggaran terlampir 2. Harap memberikan narasi anggaran untuk mendampingi lembar kerja anggaran yang diusulkan. Tujuan dari narasi anggaran adalah untuk melengkapi informasi dalam lembar kerja anggaran dengan menjelaskan bagaimana unsur-unsur anggaran biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tujuan proyek dan mencapai hasil. Narasi harus mencakup semua asumsi, kualifikasi, dan biaya per unit yang diperlukan untuk secara jelas menyampaikan biaya proyek.