PERBAIKAN DAYA HASIL DAN KETAHANAN KACANG HIJAU TERHADAP HAMA KUMBANG BUBUK MELALUI PERSILANGAN ANTAR SPESIES
*)
Lestari Ujianto, Nur Basuki, Kuswanto, Astanto Kasno Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Jl. Majapahit 62 Mataram NTB,
[email protected] **) , Universitas Brawijaya Malang, ***) Balitkabi Kendalpayak Malang
ABSTRAK: Persilangan antar spesies kacang hijau dan kacang uci telah berhasil dilakukan. Kacang uci memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap hama kumbang bubuk dan jumlah polongnya banyak. Dengan persilangan antar spesies ini dapat memperbaiki daya hasil dan ketahanan kacang hijau terhadap hama kumbang bubuk. Penelitian ini terdiri atas 4 tahap kegiatan yaitu: 1) persilangan antar spesies kacang hijau dengan kacang uci, 2). evaluasi dan seleksi beberapa populasi keturunan persilangan (F1) berdasarkan daya hasil dan ketahanan terhadap hama kumbang bubuk. Evaluasi dilakukan terhadap komponen hasil dan hasil, dan ketahanan terhadap kumbang bubuk menggunakan metode Chiang dan Talekar. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa : 1). Terjadi perbaikan daya hasil dan ketahanan terhadap hama kumbang bubuk pada populasi hasil persilangan antara kacang hijau dan kacang uci. 2). Tingkat daya silang antara varietas yang satu dengan yang lainnya berbeda. Varietas Manyar dan Sampeong memiliki daya silang terhadap kacang uci dibandingkan dengan varietas Vima dan Merak, 3). Karakteristik populasi keturunan hasil persilangan berada diantara kedua tetuanya. Kata kunci: persilangan antar spesies, kacang hijau, daya hasil, kumbang bubuk antara lain nilai gizi dan kandungan
PENDAHULUAN
proteinnya yang tinggi dan umur Kacang
hijau
(Vigna
panennya relatif genjah. Kandungan
radiata (L.) Wilczek) merupakan
proteinnya berkisar antara 20 – 30
salah satu tanaman kacang-kacangan
%, daya cernanya lebih tinggi dan
utama di Indosesia sehingga perlu
gas
mendapat perhatian. Tanaman ini memiliki
beberapa
perut
dibandingkan
keunggulan
sehingga
96
dalam
lebih
tanaman
cocok
untuk
rendah lainnya bahan
makanan segala umur mulai bayi
polong
sampai orang lanjut usia (Arshad et
utama
al., 2009; Fery, 2002). Disamping
jumlah polong akan memperbaiki
keunggulannya,
hijau
hasil selama komponen lain dapat
memiliki kelemahan yaitu hasilnya
dipertahankan. Oleh karena itu
masih rendah 1,072 ton/ha (Badan
kacang uci ini cocok digunakan
Pusat Statistik, 2009)
dan rentan
sebagai tetua donor untuk merakit
terhadap hama kumbang bubuk.
varietas unggul kacang hijau yang
Oleh karena itu perlu upaya-upaya
berdaya hasil tinggi dan tahan
untuk
dan
terhadap kumbang bubuk. Untuk itu
ketahanan terhadap hama penting
persilangan antar spesies kacang
melalui
hijau dan kacang uci ini perlu
kacang
meningkatkan
program
hasil
pemuliaan
tanaman.
merupakan hasil,
komponen
dengan
perbaikan
dilakukan untuk menggabungkan
Dalam
rangka
perakitan
keunggulan dari kedua tanaman
varietas unggul baru kacang hijau
dalam
keturunannya
disamping
yang memiliki daya hasil tinggi dan
untuk
memperbesar
keragaman
tahan
genetik
terhadap hama kumbang
terhadap
sifat
yang
bubuk, pemulia perlu sumber gen
diinginkan (Thiyagu, Jayaman, dan
yang mengendalikan sifat tersebut
Nadarajan, 2008; Somta, Talekar
untuk digunakan sebagai tetua.
dan Srinives, 2006).
Kacang (Thunb)
uci
(Vigna
Ohwi
umbellata
dan
Salah satu hal yang sangat
Ohashi)
penting dalam program pemuliaan
memiliki keunggulan yang tidak dimiliki
kacang
hijau
memiliki
jumlah
polong
tanaman yaitu adanya keragaman
yaitu
genetik terhadap sifat yang akan
per
diperbaiki, karena tanpa adanya
tanaman yang banyak dan tahan
keragaman maka sulit didapatkan
terhadap kumbang bubuk. Jumlah
kemajuan genetiknya. Oleh karena
97
itu
upaya-upaya
untuk
kurang menguntungkan misalnya
meningkatkan keragaman genetik
lahan kering dan lahan masam
perlu terus dikembangkan. Salah
(Rahim, et al, 2010, Machado, et al,
satu
1982, Gopinathan dan Babu, 1986).
caranya
yaitu
dengan
hibridisasi baik dalam spesies yang
Jumlah
sama maupun antar spesies yang
komponen utama daya hasil kacang
berbeda
hijau
asalkan
tetuanya
masing-masing
memiliki
polong
dan
merupakan
memiliki
korelasi
keunggulan
genotipik yang positif nyata dengan
karakter yang diinginkan. Untuk
hasil serta memiliki ragama aditif
merakit varietas unggul kacang
yang
hijau yang berdaya hasil tinggi dan
diharapkan
tahan
perbaikan
terhadap hama kumbang
bubuk
maka
perlu
adanya
tinggi.
Dengan
demikian
bahwa jumlah
dengan
polong
memperbaiki daya hasil.
akan Oleh
keragaman genetik terhadap sifat
karena itu untuk menggabungkan
tersebut. Kacang uci yang masih
keunggulan sifat dari kacang hijau
satu genus dan memiliki jumlah
dan kacang uci perlu dilakukan
kromosom
persilangan antar spesies.
yang
sama
dengan
kacang hijau yaitu 2n = 2x = 22 memiki
potensi
sumber
gen
karakter
hasil
untuk
Dengan
menjadi
dalam
perbaikan
dan
ketahanan
informasi
pemulia
dapat
mengetahui karakteristik populasi yang terbentuk akibat persilangan
terhadap hama kumbang bubuk.
antar spesies kacang hijau dengan
Kacang uci memiliki karakteristik
kacang
jumlah polongnya banyak, relatif
uci.
Dengan
demikian
pemulia dapat mengambil langkah-
tahan terhadap hampir semua hama
langkah yang tepat untuk kegiatan
dan beberapa penyakit, toleran
pemuliaan berikutnya dalam rangka
terhadap kondisi lingkungan yang
merakit varietas kacang hijau yang
98
ini
informasi-
berdaya hasil tinggi dan tahan
karakter yang berhubungan dengan
terhadap hama kumbang bubuk.
daya hasil dan ketahanan terhadap
Tujuan dari penelitian ini adalah
kumbang bubuk. Kreteria seleksi
untuk memperbaiki daya hasil dan
yang digunakan meliputi jumlah
ketahanan kacang hijau terhadap
polong per tanaman, jumlah biji per
hama kumbang bubuk
polong,
melalui
berat
biji
kering
per
persilangan antar spesies dengan
tanaman, jumlah imago, dan tingkat
kacang uci.
kerusakan akibat serangan kumbang bubuk. Percobaan
METODE PENELITIAN
dilakukan
di
kebun hibridisasi dan evaluasi di Penelitian ini terdiri atas dua
tahap
kegiatan
Pertanian
Universitas
1)
Mataram mulai bulan Nopember
persilangan antar spesies kacang
2009 hingga Juni 2010. Persilangan
hijau yang memiliki hasil tinggi
dalam rangka membentuk populasi
tetapi
kumbang
F1 mengacu metode yang dilakukan
bubuk (P1) dengan kacang uci (P2)
oleh IITA Research Guide 42 Hand
yang memiliki ketahanan terhadap
Crossing of Cowpea (Myers, 1996).
hama kumbang bubuk dan jumlah
Emaskulasi dilakukan dengan cara
polong
sebagai
memotong 1/3 bagian bunga betina
untuk
yang diperkirakan besoknya akan
membentuk F1 yang memiliki sifat
mekar. Persilangan dilakukan antara
gabungan dari kedua tetua, 2).
varietas unggul kacang hijau terpilih
Evaluasi beberapa seri persilangan
yang berdaya hasil tinggi walaupun
dan
populasi
rentan disilangkan dengan genotip
untuk
kacang uci terpilih yang tahan
rentan
terhadap
yang
komponen
F1Evaluasi
banyak
utama
seleksi
yaitu:
Fakultas
hasil
beberapa dan
seleksi
memilih individu ataupun populasi yang
superior
didasarkan
pada
99
penanaman, pemeliharaan, dan
kumbang bubuk dan dilakukan juga resiproknya.
pemanenan.
Evaluasi daya hasil dan ketahanan
terhadap
Data
kumbang dianalisis
bubuk
pada
populasi
F1
hasil
pengamatan
tingkat
keberhasilan
persilangan, analisis keragaman dan
menggunakan rancangan acak
uji
lanjut
DMRT
dan
analisis
pendugaan nilai heritabilitas, serta
kelompok lengkap dan masing-
evaluasi ketahanan terhadap hama masing perlakuan diulang 4 kali.
kumbang
Perlakuan terdiri atas 8 seri persilangan
yaitu
bubuk
menggunakan
metode Chiang dan Talekar (1980).
persilangan HASIL DAN PEMBAHASAN
antara 4 varietas kacang hijau Hasil dari kegiatan penelitian
(Vima-1, Merak, Manyar, dan
tahap pertama mengenai hibridisasi Sampeyong) dengan 2 genotip
antara 4 varietas unggul kacang hijau
kacang uci (kacang uci berbiji merah
dan
berbiji
yang memiliki karakteristik berbeda dengan 2 genotip kacang uci yang
kuning)
bijinya berwarna merah dan kuning ditambah
dengan
tetuanya,
didapatkan 8 keturunan pertama.
sehingga totalnya adalah 56 unit
Banyaknya
percobaan. Evaluasi daya hasil
keturunan
benih
tiap
berbeda-beda
hasil karena
tingkat keberhasilan hibridisasinya populasi F1 terdiri atas beberapa
juga
Tingkat
kegiatan yaitu persiapan benih,
keberhasilan persilangannya berkisar
penyiapan
antara 44 % hingga 65 % . Varietas
media
tanam,
Manyar
100
berbeda-beda.
dan
Sampeong
menunjukkan tingkat keberhasilan
kelembaban udara.
yang cukup tinggi yaitu lebih dari 63
faktor ketrampilan pemulia dalam
% baik dengan kacang uci berbiji
memahami
kuning maupun merah. Hal ini
ketrampilan
menunjukkan bahwa kedua varietas
maupun polinasi juga berpengaruh
ini menunjukkan daya silang yang
terhadap
cukup tinggi dibandingkan dengan
persilangan.
varietas
Vima
Keberhasilan
dan
Merak.
persilangan
lingkungan.
terhadap
diantara
tinggi
lebih
kegagalan
sering
dalam
temperatur
spesies
tingkat
ketahanan Tanaman
kacang hijau memiliki
tingkat
hingga
agak
rentan,
hasil
perhitungan
tahan, tahan, agak tahan, rentan, dan sangat rentan jika tingkat kerusakan biji berturut-turut sebesar < 11,1 %, 11,1 – 36,8 %, 36,9 – 62,6 %, 62,7 –
penyinaran
88,29 %, dan > 88,29% tahan Pada
dan
Tabel 1 terlihat bahwa tingkat
101
antar
dan Talekar, dikategorikan sangat
terhadap keberhasilan persilangan
matahari,
bubuk
kategori ketahanan menurut Chiang
proses
lingkungan yang sangat berpengaruh
hujan,
kumbang
kedua
Berdasarkan
terjadi
Hadley dan Openshaw (1980), faktor
curah
hama
tingkat ketahanan yang cukup tinggi.
pembentukan polongnya. Menurut
adalah
keberhasilan
sedangkan kacang uci menunjukkan
karena kedua tanaman ini spesiesnya sehingga
emaskulasi
tetua.
rentan
tinggi.Tingkat
keberhasilan ini juga dipengaruhi
berbeda
dan
ketahanan yang rendah yaitu antara
menyebabkan tingkat keberhasilan persilangan
tingkat
menunjukkan
daya reseptif kepala putik terhadap yang
dalam
persilangan
keguguran bunga yang rendah dan
sari
bunga
menunjukkan bahwa keturunan hasil
Varietas-
varietas tertentu memiliki tingkat
tepung
biologi
Pada pengujian ketahanan
ini
dipengaruhi baik oleh faktor genetik maupun
Disamping itu
ketahanan antar
keturunan
spesies
terletak
keturunan persilangan kacang hijau
diantara
varietas Manyar dengan kacang uci
kedua
tetuanya.
yang berbiji merah dengan tingkat
ketahanan
populasi
kerusakan biji sebesar 21 % dan
ketahananan Tingkat
persilangan
keturunan persilangan antar spesies tertinggi dicapai oleh
tergolong tahan.
populasi
Tabel 1. Tingkat Ketahanan Keturunan Hasil Persilangan Kacang Hijau dan Kacang Uci terhadap Hama Kumbang Bubuk
No.
1
Populasi Diuji
yang
Jumlah Telur
Jumlah Biji Rusak
Tingkat Kerusakan (%)
Ketahanan Populasi Keturunan
253
135
67.5
Rentan
213
45
22.5
Tahan
221
42
21.0
Tahan
3
MANYAR MANYAR RBK MANYAR RBM
4
MERAK
324
168
84.0
Rentan
5
MERAK X RBK
317
56
28.0
Tahan
6
MERAK X RBM
302
53
26.5
Tahan
7
271
143
71.5
Rentan
256
48
24.0
Tahan
9
SAMPEONG SAMPEONG X RBK SAMPEONG X RBM
247
51
25.5
Tahan
10
VIMA
375
148
74.0
Rentan
11
VIMA X RBK
344
56
28.0
Tahan
12
VIMA X RBM
321
59
29.5
13
RBK
73
17
8.5
Tahan Sangat Tahan
2
8
X X
102
14
RBM
78
11
Sangat Tahan
5.5
Keterangan: RBM = kacang uci berbiji merah, dan RBK = kacang uci berbiji kuning Tingkat
ketahanan
kumbang bubuk antara
terhadap
yang
keturunan
Menurut
lainnya berbeda. Hal ini disebabkan
menyebabkan terserangnya biji-biji tanaman ini dari hama kumbang
disamping dipengaruhi oleh faktor dipengaruhi
bubuk, sebaliknya tanaman yang
faktor
tahan dan kondisi lingkungan yang
lingkungan. Menurut Singh et al. (1985), faktor
tidak mendukung akan menyulitkan
lingkungan yang
hama
sangat berpengaruh terhadap tingkat
ini
temperatur dan kelembaban udara. kadar
air
tertentu
populasi
tetapi
menyerang. Kondisi temperatur yang
spesies
terhadap
keturunan
lebih
masih
lebih
dibandingkan kacang uci.
optimum untuk pertumbuhan dan adalah
0
C,. Kelembaban
103
tingkat
hama
tinggi
dibandingkan tetua kacang hijau
10 hama ini jarang atau sulit
antara 26 – 31
perubahan
kumbang bubuk. Tingkat ketahanan
sedangkan pada kadar air di bawah
ini
dan
Dari hasil penelitian
terdapat
antar
yaitu pada kadar air di atas 10 %,
hama
menyerang
ketahanan populasi hasil persilangan
hama
kumbang bubuk mudah menyerang
perkembangan
ini
berkembang.
ketahanan adalah kadar air benih,
Pada
(1997),
lingkungan yang mendukung akan
Tingkat
ketahanan terhadap kumbang bubuk
juga
Talekar
tanaman yang rentan dan kondisi
karena tingkat ketahanan dari kedua
genetik
berkembangnya
hama ini yaitu jika di atas 65 %.
persilangan yang satu dengan yang
tetuanya juga berbeda.
mendorong
rendah
Tabel 2. Rata-rata dan Uji Jarak Berganda Duncan untuk Hasil dan Komponen Hasil No
Genotip
1
MANYAR MANYAR RBK MANYAR RBM
2 3 4 5 6 7 8 9 10
MERAK MERAK RBK MERAK RBM
Tinggi Tanaman
Jumlah Cabang
Jumlah Biji pe Jumlah Polong Polong
Berat Biji Tanaman
66.8
cde
2.3
ab
12.2
bc
27.5
abc
8.9
a
70.8
de
2.5
ab
12.7
c
38.8
c
13.0
a
72.8
def
2.8
ab
12.5
c
36.3
bc
13.6
a
48.5
ab
2.0
ab
10.4
a
21.8
ab
7.0
a
60.0
bcd
2.3
ab
10.9
abc
26.8
abc
11.1
a
55.5
abc
2.0
ab
11.2
abc
25.5
abc
8.2
a
68.0
cde
2.5
ab
12.2
bc
25.5
abc
7.0
a
75.0
ef
3.5
b
12.7
c
40.8
c
13.8
a
73.5
def
2.8
ab
12.3
bc
35.8
bc
12.7
a
45.0
a
2.3
ab
10.7
ab
17.5
a
8.3
a
48.0
ab
1.8
a
11.8
abc
26.8
abc
8.4
a
50.8
ab
1.8
a
11.9
abc
27.5
abc
12.3
a
x x
x x
SAMPEONG SAMPEONG x RBK SAMPEONG x RBM
12
VIMA VIMA RBK VIMA RBM
13
RBK
84.5
f
3.5
b
10.9
abc
81.0
d
23.2
b
14
RBM
85.0
f
3.0
ab
10.9
abc
76.0
d
23.0
b
11
Karakteristik
x x
keturunan
yaitu jumlah polong per tanaman,
persilangan antar spesies kacang
tinggi tanaman, dan berat biji per
hijau dengan kacang uci ini berada
tanaman. Tipe pertumbuhan kacang
diantara
uci
tetuanya.
populasi
karakteristik Perbedaan
kedua
karakteristik
semideterminate
dimana walaupun tanaman sudah
yang menyolok dari kedua tetuanya
berbunga
104
cenderung
pada
kondisi
tertentu
tanaman akan terus tumbuh dan
terjadinya peningkatan hasil yang
berkembang sehingga tanamannya
dicerminkan oleh berat biji per
menjadi
Menurut
tanaman karena tanaman akan terus
Maesen dan Somaatmadja (1989),
menghasilkan polong yang berarti
keunggulan
akan
lebih
dari
disamping beberapa
tinggi.
kacang
ketahanan hama
juga
uci
terhadap
meningkatkan
Karakteristik
memunyai
hasil
hasil.
populasi
persilangan
keturunan
antar
spesies
jumlah polong per tanaman yang
cenderung berada diantara kedua
banyak sehingga sangat potensial
karakteristik kedua tetua.
digunakan
sebagai
tetua
meningkatkan produksi. polong
per
tanaman
untuk
Pada Tabel 2 terlihat bahwa
Jumlah
berdasarkan uji berjarak ganda
merupakan
Duncan pada taraf nyata 5 %
komponen hasil yang penting dan
terdapat
umumnya berkorelasi positif nyata
lain. Untuk sifat jumlah polong,
per tanaman. Hal ini berarti bahwa
tinggi tanaman dan berat biji per
dengan memperbaiki jumlah polong
tanaman,
per tanaman akan secara tidak
tetuanya.
Keturunan hasil persilangan juga
determinate tertentu
pada
terutama
biji per tanaman pada keturunan
banyak
hasil persilangan akibat adanya penggabungan sifat dari kedua
tidak sebesar kacang uci. Dengan
tetuanya.
tipe pertumbuhan yang cenderung
Kacang uci memiliki
karakteristik tipe pertumbuhan semi
memungkinkan
determinit,
105
Hal ini menunjukkan
polong, tinggi tanaman dan berat
tersedia air walaupun tingkatnya
semideterminate
hasil
adanya perubahan sifat jumlah
semi
kondisi-kondisi kalau
keturunan
persilangan berada diantara kedua
langsung akan mempengaruhi hasil.
kecenderungan
pengaruh
antara faktor yang satu dengan yang
dengan hasil atau berat biji kering
memiliki
keragaman
jumlah
polongnya
banyak yang berbeda dengan sifat
sifat yang lainnya polanya tidak
kacang hijau. Untuk sifat lain
teratur karena sifat-sifat tersebut
seperti jumlah cabang kacang uci
tidak
hampir sama dengan kacang hijau.
yang kontras antara kedua tetua
Berat biji per tanaman kacang uci
yaitu kacang hijau dan kacang uci
lebih tinggi tetapi kanopinya lebih
sehingga
luas sehingga membutuhkan jarak
keturunannya
tanam yang lebih luas. Untuk sifat-
polanya.
menunjukkan
karakteristik
perubahan
sifat
sulit
pada
diketahui
Tabel 3. Keragaman Genetik, Keragaman Fenotipik, Nilai Duga Heritabilitas Arti Luas pada Semua Peubah yang Diamati Peubah yang Diamati Keragaman Keragaman Heritabilitas Arti Genotipik Fenotipik Luas (%) Jumlah cabang 0.1749 0.7624 22.943 Jumlah polong per tanaman 350.76 404.93 86.622 Tinggi Tanaman 170.53 206.78 82.47 Berat biji per tanaman 23.871 37.683 63.346 Jumlah biji per polong 0.4846 1.0448 46.382 Pada Tabel 3
terlihat
ragam
genetik
dan
ragam
bahwa pada peubah yang diamati
lingkungan. Hal ini berarti bahwa
memiliki nilai duga heritabilitas arti
sifat-sifat
luas yang berbeda-beda, ada yang
dipengaruhi oleh faktor genetik dan
sedang yaitu antara 20 % - 75 %, dan
lingkungan,
ada
genetik maupun lingkungan tidak
yang
memiliki
heritabilitas
tinggi yaitu di atas 75%.
tersebut
artinya
sama-sama
baik
faktor
Untuk
ada pengaruhnya yang lebih besar
peubah berat biji per tanaman dan
terhadap sifat-sifat tersebut. Menurut
jumlah biji per polong memiliki nilai
Umaharan,
heritabilitas
sedang.
Haque (1997), makin besar nilai
Keragaman fenotip dipengaruhi oleh
duga heritabilitasnya, makin tinggi
yang
106
Ariyanayagam
dan
pengaruh faktor genetiknya dan sebaliknya,
makin
heritabilitasnya, pengaruh
rendah
Untuk
sifat
nilai
makin
faktor
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data hasil dan
besar
pembahasan dapat disimpulkan :
lingkungannya. jumlah
1.
polong
dan ketahanan kacang hijau
menunjukkan nilai duga heritabilitas
terhadap hama kumbang bubuk
arti luas yang tinggi. Sifat ini sangat
pada populasi hasil persilangan
dipengaruhi oleh faktor genetik, kurang
dipengaruhi
oleh
dengan kacang uci.
faktor 2.
lingkungan. Perubahan lokasi atau musim
tanam
tidak
membawa
perubahan
tersebut.
Sifat-sifat
lainnya
sifat
Manyar
keturunan
tetuanya.
berbeda. dan
Varietas Sampeong
memiliki daya silang lebih
memiliki banyak kemiripan dengan sifat-sifat
Tingkat daya silang antara varietas yang satu dengan yang
banyak
pada
Terjadi perbaikan daya hasil
tinggi terhadap kacang uci
Terdapat
dibandingkan dengan varietas
pengaruh yang dominan oleh faktor
Vima dan Merak,
genetik pada sifat ini. Hal ini juga 3.
menunjukkan indikasi bahwa gen
Karakteristik keturunan
pengendali sifat ini tidak banyak dan
hasil
populasi persilangan
berada diantara kedua tetuanya.
biasanya ada gen mayor yaitu gen yang menentukan sifat.
Berdasarkan
hasil
dari
penelitian ini disarankan bahwa galur-galur hasil persilangan antar spesies kacang hijau dan kacang uci perlu dilakukan pengujian-pengujian sifat yang lain selain daya hasil dan ketahanan terhadap hama kumbang
107
bubuk terutama ketahanan terhadap
Penelitian
hama thrip yang banyak menyerang
kacangan dan Umbi-umbian Malang
kacang hijau.
yang telah membantu penyediaan
Tanaman
Kacang-
benih dan pustaka. Bapak Ketua dan Laboran
UCAPAN TERIMA KASIH
Fakultas Penulis
menyampaikan
Mataram
Laboratorium Pertanian yang
telah
Produksi Universitas membantu
ucapan terima kasih kepada Direktur
penyediaan
Jenderal
Tinggi,
Bapak Ketua Laboratorium Kimia
Kementerian Pendidikan Nasional
Analitik dan semua pihak yang telah
yang telah membantu pendanaan
membantu dalam penelitian ini.
Pendidikan
pada penelitian ini. Kepala Balai
108
alat-alat
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Arshad, M., M. Aslam, and M. Irshad. 2009. Genetic variability and character association among morphological traits of mungbean, Vigna radiata L. wilczek genotypes. J. Agric. Res. Vol. 47(2): 121-126 Badan Pusat Statistik. 2009. Luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau menurut provinsi. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, http://www.bps.go.id.[20 Februari 2010] Bharathi, A, K.S.V. Selvaraj, P. Veerabadhiran, and B.S. Lakshmi. 2006. Crossability barriers in mungbean (Vigna radiata L. Wilczek): with its wild relatives. Indian J. Crop Science, Vol. 1(1-2): 120-124 Chen, N.C., L.R.Baker, and S..Honma. 1983. Interspecific crossability among four species of vigna food legumes. Euphytica Vol. 32: 925-937 Chiang, H.S. and N.S. Talekar. 1980. Identification of sources of resistance to beanfly and two other gromyzid flies in soybean and mungbean. J. Econ. Entomol. 73: 197-199 Cupka, T.B. and L.H. Edwards. 1986. A new technique for crossing mungbeans. Crop Sci 26:830-831 Gomathinayagam, P., S.G. Ram, R. Rathaswamy and N.M. Ramaswamy. 1998. Interspecific hybridization between Vigna unguiculata (L.) Walp. and V. vexillata (L.) A.Rich. through in vitro embryo culture. Euphytica 102: 203-209. Gopinathan, M.C. and C.R. Babu. 1986. Meiotic studies of the F1 hybrid between rice bean (Vigna umbellata) and its wild relative V. minima. Genetica Vol. 71(2): 115-117 Gopinathan, M.C., C. R. Babu and K. R. Shivanna. 1986. Interspecific hybridization between rice bean (Vigna umbellata) and its wild relative (V. minima): Fertility-sterility relationships. Euphytica, Vol. 35(3): 10171022. Hadley, H.H. and S.J. Openshaw. 1980. Interspecific and intergeneric hybridization. p. 133-160. In: W.R. Fehr and H.H. Hadley (eds.), Hybridization of crop plants. American Society of Agronomy and Crop Science Society of America, Wisconsin, USA. Khattak, G.S.S., M. Ashraf and M. S. Khan. 2004. Assessment of genetic variation for yield and yield components in mungbean
109