69
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014
Perancangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera Dedy Kuswanto*1, Yurida Ekawati2 3 Jurusan Teknik Industri, Fak Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung, Jl. Villa Puncak Tidar N-01, Malang 65651 Telp. (0341) 550171; Fax. (0341) 550175 2
e-mail: *
[email protected],
[email protected]
Abstrak CV. Adimas Putera merupakan perusahaan percetakan yang ingin memperluas usahanya dengan mendirikan sebuah digital printing yang berlokasi di daerah kabupaten Malang. Dalam membangun usaha digital printing, investasi yang akan dikeluarkan oleh CV. Adimas Putera tidaklah sedikit sehingga diperlukan sebuah analisis untuk menilai apakah bisnis yang akan dijalankan nantinya akan memberikan keuntungan atau tidak. Pada analisis kelayakan tersebut terdapat beberapa aspek yang digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan. Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek organisasi dan manajemen, aspek pemasaran serta aspek keuangan. Analisis kelayakan diawali dengan penentuan lokasi yang akan menjadi tempat usaha digital printing CV. Adimas Putera selanjutnya akan dilakukan peramalan permintaan selama lima tahun ke depan. Tahap berikutnya dalam analisis kelayakan ini akan dilakukan pemilihan jenis mesin, pembuatan struktur organisasi serta pembuatan strategi pemasaran. Tahap terakhir akan dilakukan perhitungan NPV, IRR dan Payback Periode. Dari hasil analisis kelayakan diketahui bahwa bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Hal ini berdasarkan perhitungann NPV yang bernilai negatif 371.770.903,51, IRR yang bernilai negatif 20%. Hasil penelitian ini berguna untuk membantu CV. Adimas Putera dalam pengambilan keputusan investasi mendirikan usaha digital printing. Kata kunci —Digital Printing, Analisis Kelayakan, Investasi
Abstract CV. Adimas Putera is a printing company which intends to expand its business by establishing a digital printing company located in Malang, East Java. In order to establish the digital printing company, CV. Adimas Putera is required to put a considerable investment which needs an analysis to measure whether the business will make profits or not. Within the feasibility analysis, there are several aspects which are used to find out whether the business is feasible to be conducted or not. The aspects are market aspect, technical and technology aspect, organization and management aspect, marketing aspect and financial aspect. Feasibility analysis is initiated with determining the digital printing business location. Then the next-5-years demand forecasting is undertaken after the initial step. The next step within the feasibility analysis is selecting the machine types, creating the organization structure and setting the marketing strategy. The final step is calculating the NPV, the IRR, and the Payback Period. Based on the feasibility analysis, it is concluded that the digital printing business of CV. Adimas Putera is not feasible to be conducted. The result is based on the NPV calculation which has negative score of 371,770,903.51 and negative IRR of 20 percent. The research result is beneficial to assist CV. Adimas Putera in taking investment decision to establish the digital printing business. Keywords — Digital Printing, Feasibility Analysis, Investment Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera (Dedy Kuswanto)
70
IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 1. PENDAHULUAN
P
ada era modern ini usaha percetakan telah mengalami banyak perubahan, dimana pada era sebelumnya kegiatan percetakan dilakukan dengan teknik sablon sedangkan pada era modern ini kegiatan percetakan banyak menggunakan mesin digital printing. Kegiatan percetakan dengan menggunakan teknik sablon mulai ditinggalkan karena proses pengerjaan membutuhkan waktu yang lama serta dibutuhkan jumlah yang besar untuk setiap kali produksi. Berbeda dengan teknik sablon, percetakan dengan digital printing memiliki banyak kelebihan yakni proses pengerjaan dilakukan dengan cepat, tidak perlu adanya batasan minimum untuk setiap kali produksi serta kualitas yang dihasilkan lebih bagus. Selain itu usaha digital printing mampu menjawab semua kebutuhan masyarakat akan percetakan misalnya untuk membuat banner, spanduk, brosur dan lain-lain. Kelebihankelebihan tersebut membuat usaha digital printing menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. CV. Adimas Putera merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan dengan menggunakan teknik sablon dalam memproduksi secara massal produk-produk seperti sticker, tatto dan badge. Melihat peluang bisnis yang menjanjikan dari usaha digital printing membuat CV. Adimas Putera ingin memperluas usahanya dengan mendirikan digital printing yang berlokasi di daerah kabupaten Malang. Alasan dipilihnya kabupaten Malang sebagai tempat perluasan usaha dengan mendirikan digital printing disebabkan menurut pemilik CV. Adimas Putera, keberadaan kompetitor dalam bisnis digital printing pada kabupaten Malang tidak seketat seperti yang ada di kota Malang. Dalam membangun usaha digital printing investasi yang akan dikeluarkan oleh CV. Adimas Putera tidaklah sedikit sehingga diperlukan sebuah analisis yang mendalam untuk menilai apakah bisnis yang akan dijalankan nantinya akan memberikan keuntungan atau tidak. Analisis yang dapat dilakukan yakni analisis kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha memiliki fungsi sebagai pendeteksi keadaan bisnis yang akan
dijalankan sebelum melaksanakan investasi (Subagyo, 2008). Dalam melaksanakan analisis kelayakan usaha terdapat beberapa aspek yang akan dievaluasi untuk mengetahui layak atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan. Beberapa aspek tersebut diantaranya adalah aspek pasar, aspek teknis dan teknologi, aspek organisasi dan manajemen, aspek pemasaran serta aspek keuangan. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi masalah yang nantinya akan menjadi topik dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dilakukan dengan melakukan pengamatan awal pada obyek penelitian yakni perusahaan percetakan CV. Adimas Putera. Dalam melakukan pengamatan awal tersebut diketahui bahwa CV. Adimas Putera ingin melakukan perluasan usaha dengan mendirikan digital printing yang berlokasi di daerah kabupaten Malang. Untuk menghindari kesalahan dalam melakukan investasi maka dalam mendirikan usaha digital printing diperlukan sebuah analisis kelayakan usaha berdasarkan berbagai macam aspek yakni aspek pasar, pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi serta aspek keuangan. Permasalahan-permasalahan yang didapatkan pada saat pengamatan kemudian dilakukanlah studi literatur untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah melakukan pengumpulan data awal melalui metode wawancara dan survei. Setelah melakukan pengumpulan data, maka langkah berikutnya yang dilakukan adalah menentukan lokasi usaha untuk bisnis digital printing. Untuk menentukan lokasi usaha tidak semua wilayah yang berada di kabupaten Malang akan dilakukan survei namun hanya ada tiga wilayah yang akan dilakukan survei yaitu Pakisaji, Bululawang dan Kepanjen. Dalam proses survei tersebut ketiga daerah tersebut akan dinilai untuk menentukan lokasi mana yang paling cocok bagi bisnis digital printing dengan menggunakan metode factor rating. Setelah mengetahui lokasi mana yang akan menjadi tempat untuk usaha digital printing maka pada tahap berikutnya
ISSN: 9772356441035
71
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 akan dilakukan analisis kelayakan usaha berdasarkan berbagai macam aspek. Aspek pertama yakni aspek pasar. Pada aspek pasar akan dilakukan peramalan permintaan untuk tahun 2015 sampai tahun 2019. Peramalan permintaan dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai data permintaan untuk produk yang dihasilkan oleh mesin digital printing pada tahun-tahun sebelumnya. Pada aspek berikutnya yakni aspek teknis dan teknologi akan dilakukan pengaturan segala hal-hal teknis mulai dari menentukan jenis mesin yang akan digunakan, merencanakan membuat produk apa saja yang akan ditawarkan serta membuat SOP yang mengatur proses produksi dan yang terakhir adalah merancang layout dari tempat usaha digital printing. Untuk aspek organisasi dan manajemen akan dilakukan pembuatan struktur organisasi bagi bisnis digital printing. Selain itu dalam aspek organisasi dan manajemen juga akan dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan pada bisnis digital printing. Aspek selanjutnya adalah aspek pemasaran, pada aspek pemasaran akan dilakukan pembuatan strategi pemasaran yang diformulasikan berdasarkan analisis bauran pemasaran terhadap perusahaan jasa yaitu product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence. Aspek yang terakhir yang akan dianalisis adalah aspek keuangan. Aspek keuangan dianalisis untuk mengetahui apakah bisnis digital printing dapat menguntungkan secara finansial atau tidak. Pada aspek finansial langkah pertama yang dilakukan adalah membuat arus kas selama lima tahun ke depan kemudian dari arus kas tersebut akan dilakukan dilakukan perhitungan payback period, NPV, dan IRR.
3.1 Menentukan Lokasi Usaha CV. Adimas Putera memiliki rencana untuk mengembangkan usahanya dengan mendirikan sebuah digital printing yang berlokasi di daerah kabupaten Malang. Terdapat tiga pilihan lokasi yang nantinya digunakan sebagai tempat berdirinya digital printing CV. Adimas Putera yakni Pakisaji, Kepanjen dan Bululawang. Dalam menentukan lokasi usaha terdapat kriteria penilaian. Kriteria penilaian tersebut antara lain kedekatan dengan pasar, lingkungan sekitar, harga sewa, legalitas dan fasilitas pendukung. Kriteria-kriteria tersebut kemudian akan diberi bobot dengan menggunakan metode AHP. Berikut ini merupakan bobot dari masing-masing kriteria berdasarkan perhitungan AHP: Tabel 1 Bobot Akhir Tiap Kriteria No
Kriteria
Bobot Akhir
1
Dekat dengan Pasar
43%
2
Lingkungan Sekitar
28%
3
Harga Sewa
4%
4
Legalitas
9%
5
Fasilitas Pendukung
15% 100%
Setelah menentukan bobot untuk setiap kriteria, maka selanjutnya akan dilakukan survei pada wilayah Pakisaji, Kepanjen dan Bululawang. Survei dilakukan untuk memberikan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan pada ruko yang berada di ketiga wilayah tersebut. Penilaian diberikan dengan menggunakan rentang nilai 0-100. Hasil penilaian untuk setiap kriteria kemudian akan dikalikan dengan bobot. Wilayah yang akan dijadikan tempat usaha bisnis digital printing merupakan wilayah yang mendapatkan nilai tertinggi. Berikut ini adalah tabel perhitungan akhir untuk menentukan lokasi usaha:
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Perhitungan Akhir Penentuan Lokasi Usaha Kepanjen Pakisaji Bululawang Kriteria Nilai Bobot Hasil Nilai Bobot Hasil Nilai Bobot Hasil Dekat dengan Market 90 43% 38,69 70 43% 30,09 85 43% 36,54 Lingkungan Sekitar 60 28% 16,85 70 28% 19,66 85 28% 23,87 Harga 50 4% 2,17 90 4% 3,91 90 4% 3,91 Legalitas 90 9% 8,34 90 9% 8,34 90 9% 8,34 Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera (Dedy Kuswanto)
72
Kriteria Fasilitas Pendukung Total
IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 Kepanjen Nilai Bobot Hasil 90
15%
13,78 79,84
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa untuk lokasi yang ideal dalam mendirikan digital printing adalah di daerah Bululawang. Untuk lokasi usaha bagi bisnis digital printing dilakukan dengan menyewa ruko yang ada di jalan Raya Bululawang. 3.2 Penentuan Aspek Pasar Setelah menentukan lokasi mana yang akan menjadi tempat usaha bagi bisnis digital printing maka langkah berikutnya adalah menentukan cakupan pasar. Dalam cakupan pasar akan dilakukan identifikasi untuk menetapkan lokasi mana yang dapat diambil untuk dijadikan target pasar. Penentuan cakupan pasar dilakukan berdasarkan kedekatan jarak suatu wilayah dengan tempat berdirinya usaha digital printing CV. Adimas Putera. Berdasarkan kedekatan jarak, wilayah yang dapat menjadi cakupan pasar dari bisnis digital printing adalah wilayah Bululawang, Pakisaji dan Tajinan. Tahap berikutnya yang dilakukan dalam aspek pasar adalah mengumpulkan data permintaan untuk setiap produk yang dihasilkan mesin digital printing dari setiap tempat kegiatan mencetak pada wilayah yang menjadi cakupan pasar bagi bisnis digital printing. Untuk wilayah Pakisaji terdapat satu tempat percetakan, untuk wilayah Bululawang terdapat dua tempat percetakan dan untuk wilayah Tajinan terdapat satu tempat percetakan. Dari setiap percetakan tersebut akan dilakukan wawancara dengan metode mystery shopping untuk mengetahui permintaan setiap tahun dari produk yang dihasilkan dengan mesin digital printing. Data-data permintaan tersebut kemudian akan menjadi acuan dasar dalam melakukan peramalan permintaan mulai tahun 2015 sampai tahun 2019. Pada tahun pertama yakni tahun 2015 peramalan permintaan dilakukan dengan cara menargetkan permintaan sebesar 95% dari total penambahan permintaan tahun 2013
Nilai 90
Pakisaji Bobot Hasil
Nilai
Bululawang Bobot Hasil
15%
13,78 90 15% 13,78 75,79 86,45 untuk setiap produk yang dihasilkan pada setiap percetakan. Untuk tahun kedua yakni tahun 2016 peramalan permintaan berdasarkan presentase kenaikan agregat permintaan produk pada setiap percetakan tahun 2012-2013 Pada tahun ketiga yakni pada tahun 2017 peramalan permintaan dilakukan dengan mengasumsikan bahwa tidak terjadi peristiwa khusus atau peningkatan pangsa pasar yang menyebabkan permintaan cenderung stagnan. Pada tahun keempat yakni pada tahun 2018 peramalan permintaan juga diasumsikan bahwa permintaan cenderung stagnan. Untuk tahun terakhir pada tahun 2019, diperkirakan terjadi lonjakan permintaan untuk produk spanduk, brosur dan sticker disebabkan pada tahun 2019 terdapat peristiwa besar yakni pemilu. Untuk produk banner terjadi peningkatan permintaan hingga 100%, untuk produk sticker terjadi peningkatan hingga mencapai 75% dan untuk produk brosur terjadi peningkatan hingga 20% dari tahun sebelumnya. Berikut ini merupakan tabel peramalan permintaan untuk tahun 2015 sampai 2019. Tabel 3 Data Peramalan Permintaan Tahun (produk/tahun) Produk
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019
Banner
54
68
60
65
70
Spanduk
999
1648
1700
1750
3500
Sticker
2688
4030
4250
4500
7880
Brosur
950
1520
1600
1700
2040
3.3 Penentuan Aspek Teknis dan Teknologi Aspek berikutnya yang akan dibahas dalam analisis kelayakan usaha adalah aspek teknis dan teknologi. Pada aspek ini akan dibahas mengenai hal-hal teknis berkaitan dengan pembangunan usaha digital printing milik CV. Adimas Putera. Untuk tahap yang pertama akan dilakukan pemilihan jenis mesin digital printing yang akan digunakan dalam kegiatan mencetak. Terdapat empat pilihan tipe mesin yang direkomendasikan
ISSN: 9772356441035
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 oleh PT Laysander selaku distributor mesin digital printing. Berikut ini penjelasan mengenai empat tipe mesin tersebut. a. Liyu PZ Maxima Mesin Liyu PZ Maxima merupakan mesin yang cocok digunakan untuk memproduksi skala besar disebabkan kecepatan cetaknya yang tergolong tinggi. Selain itu apabila dilihat dari resolusi print yang dihasilkan yakni mencapai 1440 dpi, mesin ini dapat dikategorikan sebagai mesin yang mampu mencetak secara halus. Harga dari mesin ini adalah Rp 210.000.000,-/unit. b. Liyu PS Innova Liyu PS Innova merupakan mesin yang terbaik di kelasnya. Hal ini disebabkan dengan print head yang dimiliki yang mampu memproduksi secara massal dengan kecepatan cetaknya yang mencapai 110 m2/jam. Selain itu dengan menggunakan mesin ini mampu menghasilkan produk dengan resolusi hingga mencapai 1600 dpi. Selain itu kelebihan dari mesin ini yakni jenis print head yang berupa Spectra Polaris lebih awet dibandingkan dengan jenis print head yang lain. Harga dari mesin ini adalah Rp 260.000.000,-/unit. c. Liyu PTP Apollo Untuk mesin liyu PTP Apollo dilihat dari spesifikasi di atas dapat dikatakan bahwa mesin tersebut bisa dibilang mesin standar di kelasnya. Hal ini disebabkan apabila dilihat dari kecepatan cetak maupun dari resolusi gambar yang dihasilkan tergolong standar bila dibandingkan dengan jenis mesin yang lainnya. Harga dari mesin ini adalah Rp 180.000.000,-/unit. d. Liyu PE Evolution Liyu PE Evolution merupakan jenis mesin yang tergolong paling bawah pada kelasnya. Hal ini disebabkan dengan kecepatan mencetak dan resolusi yang standar yang dihasilkan, mesin ini memiliki jenis print head yang kurang awet dalam penggunaanya. Harga dari mesin ini adalah Rp 170.000.000,-/unit. Berdasarkan hasil diskusi dengan pemilik CV. Adimas Putera, mesin yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan usaha digital printing adalah mesin Liyu PS Innova. Pemilihan mesin Liyu PS Innova berdasarkan beberapa pertimbangan, pertimbangan yang pertama adalah hasil
73 perhitungan NPV untuk setiap mesin. Dari hasil perhitungan NPV dengan nilai i sebesar 10%, NPV yang dihasilkan untuk tipe Liyu PS Innova sebesar 305,079 juta dan untuk mesin Liyu PZ Maxima NPV yang dihasilkan adalah 300,568 juta sedangkan untuk mesin Liyu PTP Apollo NPV yang diperoleh sebesar 270,566 juta. Dilihat dari perhitungan NPV maka jenis mesin yang akan dipilih adalah yang memiliki NPV paling kecil yakni mesin Liyu PTP Apollo namun dengan mempertimbangkan bahwa mesin Liyu PS Innova memiliki kualitas yang baik dan memiliki kecepatan mencetak yang lebih tinggi dari Liyu PTP Apollo sehingga nantinya lebih menguntungkan apabila digunakan. Selain itu juga, pertimbangan dalam memilih mesin Liyu PS Innova adalah harga jual dari mesin tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan mesin yang lainnya. Setelah memilih jenis mesin yang akan digunakan maka langkah berikutnya adalah menentukan produk yang ditawarkan. Mesin Liyu PS Innova dapat mencetak pada beberapa media diantaranya adalah flexy (frontlite dan backlite), sticker (vinyl dan one way) dan art paper. Kemampuan mencetak dalam beberapa media tersebut membuat mesin Liyu PS Innova dapat menghasilkan berbagai macam produk. Berikut ini merupakan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen digital printing CV. Adimas Putera: a. Banner Banner merupakan salah satu media promosi yang dicetak dengan digital printing yang berbentuk potrait atau vertikal. Banner dicetak dengan menggunakan media frontlite. Digital printing milik CV. Adimas Putera menyediakan dua jenis banner yakni roll banner dan x-banner. b. Spanduk Spanduk merupakan media promosi yang dicetak dengan digital printing berbentuk vertikal maupun horisontal yang biasanya diletakkan di tepi jalan. Untuk media yang digunakan dalam mencetak spanduk adalah flexy frontlite. c. Sticker Sticker merupakan media promosi dimana dalam penggunaanya akan ditempelkan pada sebuah media datar. Pada
Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera (Dedy Kuswanto)
74
IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014
digital printing milik CV. Adimas Putera menyediakan dua jenis sticker yakni vinyl dan one way vision. d. Brosur Brosur merupakan media promosi yang terbuat dari kertas yang isinya berupa informasi dan penawaran mengenai jasa atau produk. Bahan yang digunakan dalam mencetak brosur ini adalah art paper. Tahapan terakhir dalam aspek teknis dan teknologi adalah membuat layout dari tempat usaha digital printing CV. Adimas Putera. Tempat usaha digital printing CV. Adimas Putera rencananya akan didirikan di sebuah ruko berlantai dua yang berada di Jalan Raya Bululawang yang berukuran 4 m x 15m. Dalam ruko tersebut terdapat sembilan ruangan yang akan diatur penempatannya yakni tempat tunggu, front office, editing, pantry, toilet, mushola, ruang penyimpanan bahan baku, produksi dan finishing. Pembuatan layout dilakukan dengan menggunakan metode ARD (Activity Relationship Diagram) (Apple, 1990). Berikut ini adalah gambar ARD untuk layout tempat usaha digital printing: 1. Tempat Tunggu 2. Front Office 3. Editing 4. Pantry 5. Toilet 6. Mushola 7. Produksi 8. Ruang Penyimpanan 9. Finishing
1 2
A
E E
3 O
I
4 U
O U
U
O E
U I
U
U U
O
U
U
E
O A
8 O
I O
U U
7 U
U
O I
6 O
O
I
I
5 U
9 1
2 3
4
5
6
7
8 9
Gambar 1 ARD Digital Printing Selain menentukan ARD, dalam pembuatan layout sebuah tempat usaha diperlukan juga penentuan space requirement. Penentuan space requirement digunakan untuk menentukan luas dari setiap ruangan yang ada di dalam sebuah layout. Berikut ini adalah space requirement dari setiap ruangan yang ada pada layout tempat usaha digital printing CV. Adimas Putera: a. Tempat Tunggu Luas dari ruang tempat tunggu dialokasikan sebesar 0,46x2,10 m. Hal ini berdasarkan dari ukuran tempat duduk ruang tunggu empat seat yang akan digunakan.
b.
Front office Luas dari front office dialokasikan sebesar 2 m x 4 m. Dengan ukuran tersebut kebutuhan ruang dari front office sudah mencukupi. c. Editing Untuk ruangan editing dialokasikan sebesar 0,48 m x 2,2 m. Hal ini berdasarkan dari dua ukuran dari meja komputer yang akan digunakan yakni 1,10 m x 4,8 m. d. Pantry Untuk ukuran dari pantry dialokasikan sebesar 2 m x 2 m. Dengan ukuran tersebut kebutuhan ruang dari pantry sudah mencukupi. e. Toilet Ukuran dari toilet dialokasikan sebesar 2 m x 2 m. Dengan ukuran tersebut kebutuhan ruang dari toilet sudah mencukupi. f. Mushola Untuk ukuran mushola dialokasikan sebesar 1,5 m x 2 m. Dengan ukuran tersebut mushola dapat menampung sekitar tiga orang untuk keperluan ibadah. g. Ruang Penyimpanan Bahan Baku Untuk ruang penyimpanan bahan baku dialokasikan sebesar 2 m x 2 m. Hal ini berdasarkan ukuran minimal yang disarankan oleh pihak PT. Laysander untuk ruang penyimpanan bahan baku. h. Ruang Produksi Ruang produksi dialokasikan sebesar 4 m x 7,5 m. Hal ini berdasarkan ukuran yang disarankan oleh PT Laysander dengan mesin yang berukuran 1,6 m x 5,2 m. i. Ruang Finishing Ruang finishing dialokasikan sebesar 4 m x 4 m. Hal ini berdasarkan ukuran minimal yang disarankan oleh pihak PT. Laysander untuk ruang finishing. 3.4 Penentuan Aspek Organisasi dan Manajemen Aspek selanjutnya yang akan dibahas dalam analisis kelayakan usaha adalah aspek organisasi dan manajemen. Pada aspek ini akan dibahas mengenai pengaturan sumber daya manusia yang akan menjalankan sistem dalam usaha digital printing CV. Adimas Putera meliputi pembuatan struktur organisasi dan penentuan jumlah pekerja. Dalam merancang sebuah struktur organisasi yang akan digunakan pada sebuah ISSN: 9772356441035
75
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 perusahaan maka hal pertama yang akan dilakukan adalah melakukan pembagian kerja. Sebelum melakukan pembagian kerja maka perlu diketahui rencana aktivitas apa saja yang akan dilakukan dalam bisnis digital printing CV. Adimas Putera. Berikut rencana ini aktivitas-aktivitas apa saja yang akan dilakukan dalam bisnis digital printing CV. Adimas Putera: a. Mengatur segala macam kegiatan produksi mulai dari bahan baku sampai menjadi produk jadi. b. Mengatur keuangan dari keseluruhan aktivitas perusahaan. c. Mengatur segala macam kegiatan yang berhubungan dengan konsumen. Setelah mengetahui rencana aktivitas aktivitas apa saja yang akan dilakukan dalam bisnis digital printing CV. Adimas Putera maka ada tiga bagian yang ada dalam struktur organisasi dalam bisnis digital printing CV. Adimas Putera yaitu produksi, keuangan dan penjualan. Tiga bagian ini yang akan menjadi dasar dalam mendesain struktur organisasi. Berikut ini desain struktur organisasi dari bisnis digital printing CV. Adimas Putera:
Dari struktur organisasi fungsional yang akan dijalankan maka dalam tahap berikutnya akan ditentukan hierarki organisasi. Dalam hirarki organisasi terdapat penentuan berapa jumlah pekerja yang berada pada bagian atau departemen (span of control). Dalam menentukan jumlah pekerja pada setiap bagian akan dilakukan sebuah perhitungan namun perhitungan hanya dilakukan pada pekerja pada bagian desain disebabkan pekerjaan mendesain gambar memiliki beban kerja yang tinggi dibandingkan pekerja yang lain. Langkah awal yang dilakukan dalam perhitungan penentuan kerja adalah menghitung total kebutuhan desain gambar berdasarkan permintaan. Dalam contoh perhitungan total kebutuhan desain akan menggunakan data permintaan pada tahun 2015. Berikut ini adalah contoh perhitungan total kebutuhan desain gambar:
Pemilik Manajer
Bagian Penjualan dan Keuangan
Bagian Produksi
Desain
Cetak
Finishing
Front Office
Gambar 2 Struktur Organisasi Digital Printing Dilihat dari desain struktur organisasi di atas dapat diketahui bahwa desain struktur organisasi menggunakan pendekatan fungsional, dimana struktur organisasi terbagi dari tiga bagian yang berdiri sendiri yaitu bagian produksi, penjualan dan keuangan. Dalam desain struktur organisasi ini pemilik akan langsung membawahi bagian produksi yang terbagi atas desain, cetak dan finishing serta bagian penjualan dan keuangan.
Setelah mengetahui kebutuhan desain gambar setiap bulannya maka tahap berikutnya adalah menghitung kapasitas pekerja tiap bulan. Perhitungan kapasitas menggunakan beberapa asumsi yakni lama waktu mendesain sebuah gambar adalah satu setengah jam, waktu kerja ada 26 hari dan jam kerja ada tujuh jam. Berikut ini adalah contoh perhitungan kapasitas kerja pekerja desain:
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa kapasitas pekerja untuk satu pekerja desain mampu memenuhi total kebutuhan desain gambar setiap bulannya. Untuk perhitungan penentuan pekerja desain pada tahun berikutnya akan menggunakan software Microsoft Excel, pada tahun kedua yakni pada tahun 2016 sampai tahun 2018
Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera (Dedy Kuswanto)
76 dibutuhkan dua orang desain sedangkan pada tahun 2019 dibutuhkan tiga orang desain. Untuk jumlah pekerja pada departemen produksi bagian cetak hanya memerlukan satu operator yang bertugas untuk mengoperasikan komputer server dalam mencetak sebuah produk sedangkan untuk bagian finishing juga hanya memerlukan satu orang saja disebabkan karena waktu yang dibutuhkan dalam proses finishing untuk setiap produk tidak membutuhkan waktu yang lama. Untuk petugas front office juga hanya memerlukan satu petugas saja disebabkan waktu yang dibutuhkan dalam melayani konsumen misalnya membuat nota tidak membutuhkan waktu yang lama.
3.5 Penentuan Aspek Pemasaran Dalam aspek pemasaran akan dibahas mengenai strategi pemasaran yang sesuai bagi bisnis digital printing milik CV. Adimas Putera. Penentuan strategi pemasaran dilakukan dengan cara membandingkan seluruh aspek bauran pemasaran yang ada pada usaha yang menjadi kompetitor bagi bisnis digital printing. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha digital printing CV. Adimas Putera berdasarkan tujuh bauran pemasaran. a. Product Dari hasil survei dan wawancara diketahui bahwa seluruh percetakan yang menjadi kompetitor dari bisnis digital printing CV. Adimas Putera juga menawarkan produk seperti banner, spanduk, sticker dan brosur namun pada produk yang ditawarkan tersebut tidak terdapat klasifikasi terhadap kualitas gambar. Hal ini berbeda dengan digital printing CV. Adimas Putera, dimana untuk produk yang ditawarkan terdapat klasifikasi terhadap kualitas gambar dan jenis kertas yang digunakan. Selain itu produk yang ditawarkan juga memiliki varian misalnya untuk produk banner terdapat dua varian yakni x banner dan roll banner sedangkan untuk sticker terdapat dua macam yakni sticker vinyl dan one way vision. b. Price Dalam harga yang ditawarkan untuk setiap produk, percetakan-percetakan yang menjadi kompetitor menawarkan harga yang
IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 berbeda-beda. Untuk kisaran harga produk spanduk dari setiap percetakan mulai dari Rp 17.000,00/m2 – Rp 25.000,00/m2. Produk xbanner dari setiap percetakan ditawarkan dengan kisaran harga mulai dari Rp 62.500,00 – Rp 75.000,00. Untuk produk sticker kisaran harga yang ditawarkan dari setiap percetakan mulai dari Rp 1000,00/pcs – Rp 1250,00/pcs. Pada produk brosur dengan ukuran A3 kisaran harga yang ditawarkan mulai dari Rp 2000,00 – Rp 4500,00. Dalam penetapan harga untuk digital printing CV. Adimas Putera, harga yang ditawarkan nantinya akan lebih murah dibandingkan dengan perusahaan kompetitor. Hal ini disebabkan karena digital printing CV. Adimas Putera merupakan usaha yang masih baru sehingga dengan menetapkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan perusahaan kompetitor diharapkan konsumen lebih memilih digital printing CV. Adimas Putera. c. Place Pada percetakan yang menjadi pesaing, cara yang dilakukan dalam mendistribusikan produk kepada konsumen seluruhnya sama yakni konsumen akan mendatangi tempat percetakan untuk memesan produk dan di kemudian hari akan mengambil produk tersebut. Untuk digital printing CV. Adimas Putera dalam mendistribusikan produk kepada konsumen ada dua cara yang dilakukan yakni konsumen dapat datang langsung untuk memesan produk dan cara yang kedua konsumen dapat mengirimkan desain gambar melalui email milik digital printing CV. Adimas Putera. d. Promotion Dari hasil survei yang telah dilakukan kegiatan promosi yang dilakukan oleh seluruh percetakan yang menjadi pesaing masih sederhana yakni pada tempat lokasi usaha dipasang spanduk yang berisikan produk-produk yang ditawarkan kemudian ada kartu nama dari pemilik dari percetakan tersebut yang akan dibagikan kepada konsumen. Untuk bisnis digital printing CV. Adimas Putera kegiatan promosi dilakukan dengan cara memasang satu spanduk dengan ukuran 5 m x 3,2 m pada pusat keramaian yakni pasar Bululawang kemudian juga dilakukan pemasangan spanduk untuk ukuran 1,5 m x 0,5 m di sepanjang jalan yang menjadi ISSN: 9772356441035
77
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 cakupan pasar bagi bisnis digital printing CV. Adimas Putera. e. People Dari seluruh percetakan yang menjadi kompetitor biasanya hanya terdapat satu orang/pekerja yang menjalankan keseluruhan kegiatan bisnis tersebut. Hal ini berbeda dengan digital printing CV. Adimas Putera dimana para pekerja sudah memiliki bagian-bagian tersendiri. Pekerja-pekerja yang nantinya bekerja dalam digital printing CV. Adimas Putera nantinya akan dipilih yang memiliki pengalaman di bidangnya. f. Process Dari seluruh percetakan yang menjadi pesaing biasanya tidak ada aturan/prosedur yang mengatur aktivitas yang terjadi pada bisnis tersebut hal ini disebabkan karena aktivitas bisnis pada perusahaan pesaing bisa dibilang sederhana yakni hanya melakukan aktivitas desain gambar. Hal ini tentunya berbeda dengan digital printing CV. Adimas Putera, aktivitas dalam bisnis yang dijalankan oleh digital printing CV. Adimas Putera cukup komplek oleh sebab itu dibuat suatu SOP dan pengaturan proses bisnis untuk mengatur kegiatan bisnis yang dijalankan. Selain itu juga untuk mengatur pekerja dalam menjalankan tugasnya dibuat sebuah job description untuk masing-masing pekerja. g. Physical Evidence Pada perusahaan kompetitor hampir semua perangkat yang digunakan untuk menunjang layanan hanya berupa printer dan satu set komputer yang dibuat untuk mendesain gambar. Hal ini tentunya berbeda dengan digital printing CV. Adimas Putera, pada digital printing CV. Adimas Putera rencananya akan membeli mesin yang berteknologi tinggi mampu mencetak dengan cepat dan memiliki resolusi tinggi. Selain itu akan terdapat dua printer dan dua set komputer untuk membantu konsumen untuk mendesain gambar. 3.6 Perhitungan Aspek Keuangan Dalam perhitungan aspek keuangan langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung biaya yang dikeluarkan untuk usaha digital printing. Perhitungan biaya tersebut meliputi perhitungan pajak bumi dan bangunan, perhitungan gaji bagi pekerja,
perhitungan listrik dan perhitungan arus kas awal. Setelah menghitung biaya apa saja yang dikeluarkan dalam usaha digital printing langkah berikutnya adalah menghitung arus kas operasional selama lima tahun ke depan. Arus kas operasional nantinya akan berisi mengenai pemasukan yang didapatkan dari data peramalan permintaan selama lima tahun ke depan serta pengeluaran biaya yang dikeluarkan. Dari hasil perhitungan kas operasional didapatkan bahwa selama lima tahun ke depan, Break Even Point untuk bisnis digital printing baru terjadi pada tahun kelima. Tahap berikutnya akan dilakukan menghitung arus kas bersih dari bisnis digital printing selama periode lima tahun. Pada periode kelima arus kas ditambahkan dengan nilai sisa aset yang dimiliki oleh digital printing CV. Adimas Putera. Berikut ini adalah arus kas bersih dari bisnis digital printing CV. Adimas Putera: Tabel 4 Arus Kas Bersih Tahun Ke-0 Tahun Pertama Tahun Kedua Tahun Ketiga Tahun Keempat Tahun Kelima
Rp (380.392.100,00) Rp (120.602.251,53) Rp (27.337.281,97) Rp (18.116.747,35) Rp (77.133.579,78) Rp 257.369.797,51
Arus kas bersih tersebut akan digunakan dalam perhitungan investasi. Perhitungan investasi yang dilakukan berupa perhitungan nilai saat ini (NPV) dan dengan cara membandingkan nilai MARR dengan nilai IRR. Untuk melakukan perhitungan investasi, perlu diketahui nilai MARR dari proyek. Salah satu komponen dalam perhitungan MARR adalah tingkat bunga kredit (Rh). Tingkat bunga kredit untuk proyek digital printing CV. Adimas Putera menggunakan rata-rata tingkat bunga kredit dari sembilan bank terkemuka di Indonesia per akhir Maret 2014 yakni mencapai 10,83% (Bank Indonesia, 2013). Setelah diketahui tingkat bunga kredit digital printing CV. Adimas Putera, dapat dilakukan perhitungan mencari nilai MARR. Tingkat resiko yang digunakan sebesar 11%, dikarenakan digital printing CV. Adimas Putera merupakan bisnis yang berbasis teknologi yang perubahannya sangat cepat sehingga resiko yang ditimbulkan juga tinggi. Berikut ini adalah perhitungan MARR
Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera (Dedy Kuswanto)
78
IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014
untuk bisnis digital printing CV. Adimas Putera: Tabel 5 Perhitungan Nilai MARR Bunga Kredit (Rh) Tarif Pajak (T) Kh (= Rh * (1-T)) Wh (sumber dana berupa pinjaman) WACC (=Wh * Kh)
10,83% 25% 8%
bahwa untuk bisnis digital printing CV. Adimas Putera perhitungan nilai IRR sebesar -20%. Dengan nilai IRR sebesar -20% maka pengembalian investasi yang dikeluarkan sangat sulit untuk kembali sehingga bisnis digital printing tidak layak untuk dijalankan.
1 8%
Resiko
11%
MARR (= WACC + Resiko)
19%
Nilai MARR tersebut kemudian akan digunakan dalam perhitungan NPV, Payback Periode dan IRR. Suatu bisnis dinyatakan layak apabila nilai NPV bernilai positif (Margaretha, 2005). Perhitungan NPV akan menggunakan bantuan software Microsoft Excel dengan menggunakan nilai i sebesar 19%. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa nilai NPV untuk bisnis digital printing CV. Adimas Putera adalah sebesar negatif 371.770.903,51. Dengan nilai NPV yang bernilai negatif maka dapat dikatakan bahwa bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Perhitungan berikutnya untuk menilai kelayakan investasi adalah Payback Period. Payback Period dihitung untuk mengetahui berapa lama investasi yang dikeluarkan dalam suatu bisnis dapat kembali. Berikut ini adalah perhitungan payback Period untuk bisnis digital printing CV. Adimas Putera: Tabel 5 Perhitungan Payback Period Periode Cash FLow Cost of Fund Cummulative 0 -380.392.100 -380.392.100,00 1 -120.602.251,53 -72.274.499 -573.268.850,53 2 -27.337.281,97 -108.921.081,60 -709.527.214,10 3 -18.116.747,35 -134.810.170,68 -862.454.132,13 4 -77.133.579,78 -163.866.285,10 -1.103.453.997,01 5 257.369.797,51 -209.656.259,43 -1.055.740.458,93
Dari tabel 5 diketahui bahwa selama umur proyek, investasi yang dikeluarkan untuk bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak dapat kembali. Hal ini membuat bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Untuk perhitungan berikutnya adalah menghitung nilai IRR. Suatu proyek dinyatakan layak apabila nilai IRR lebih besar daripada nilai MARR. Untuk perhitungan nilai IRR akan dilakukan dengan menggunakan microsoft excel. Dari hasil perhitungan Microsoft Excel didapatkan
3.7 Analisis Hasil Studi Kelayakan Usaha Dari hasil studi kelayakan dinyatakan bahwa bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Ketidaklayakan bisnis digital printing sendiri disebabkan beberapa faktor. Bila ditinjau dari faktor teknis yakni dalam pemilihan lokasi usaha, wilayah yang menjadi lokasi usaha dari digital printing CV. Adimas Putera yakni wilayah Bululawang sulit sekali sekali untuk dilakukan perluasan pasar ke wilayah lain misalnya ke wilayah Turen maupun Kepanjen. Kesulitan dalam mengambil pasar untuk wilayah Turen dan Kepanjen disebabkan karena jauhnya jarak antara wilayah tersebut dengan digital printing CV. Adimas Putera. Hal ini berimbas pada permintaan pasar yang cenderung stagnan tiap tahunnya. Permintaan yang stagnan pada setiap tahunnya membuat arus kas dari digital printing CV. Adimas Putera terus bernilai negatif (rugi). Break Even Point untuk bisnis digital printing baru terjadi pada tahun kelima namun hal tersebut terjadi disebabkan karena adanya peristiwa khusus yakni PEMILU yang diadakan pada tahun 2019 sehingga permintaan diramalkan akan melonjak naik. Pada tahun-tahun selanjutnya sudah tidak ada lagi peristiwa khusus yang akan membuat permintaan akan melonjak naik sehingga bisa dikatakan arus kas setelah tahun 2019 juga akan bernilai negatif. Hal ini membuat bisnis digital printing tidak layak untuk dijalankan. Faktor teknis lain yang mempengaruhi ketidaklayakan bisnis digital printing CV. Adimas Putera adalah mahalnya harga peralatan yang digunakan dalam menjalankan bisnis digital printing CV. Adimas Putera. Selain itu, peralatanperalatan yang digunakan menggunakan daya listrik yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap tagihan untuk setiap tahunnya. Biaya operasional lain yang juga tinggi ialah biaya dalam menyewa ruko. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembelian peralatan, ISSN: 9772356441035
79
Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014 tagihan listrik serta untuk sewa ruko sangat membebani biaya operasional sehingga pengeluaran untuk bisnis digital printing ini sangat tinggi. Faktor berikutnya yang mempengaruhi ketidaklayakan bisnis digital printing CV. Adimas Putera menyangkut kompensasi/gaji yang diberikan kepada pekerja. Pada awalnya, digital printing CV. Adimas Putera ingin memberikan gaji bagi pekerja sesuai dengan UMK yang sudah ditetapkan namun dengan membayar gaji sesuai UMK sangat memberatkan biaya operasional. Oleh sebab itu digital printing CV. Adimas Putera dalam menggaji para pekerja sesuai dengan kebijakan pemilik namun meskipun bisnis digital printing CV. Adimas Putera dalam menggaji pekerja tidak sesuai dengan UMK yang telah ditetapkan, bisnis digital printing ini tetap saja tidak layak untuk dijalankan. Faktor lain di luar studi kelayakan yang membuat bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan adalah faktor perubahan teknologi. Bisnis digital printing CV. Adimas Putera merupakan salah satu bisnis yang berbasiskan teknologi yang perubahannya cepat. Dengan perubahan yang cepat tersebut dikhawatirkan pada masa-masa mendatang, orang dalam melakukan promosi sudah tidak menggunakan produk yang dihasilkan oleh digital printing namun sudah beralih ke teknologi yang lain sehingga permintaan untuk produk dari digital printing akan terus menurun. 4. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan topik analisis kelayakan usaha untuk digital printing CV. Adimas Putera maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: a. Berdasarkan hasil penilaian dengan melihat beberapa kriteria penilaian, lokasi usaha untuk digital printing CV. Adimas Putera akan berada di Jalan Raya Bululawang. b. Dalam aspek pasar, wilayah yang akan menjadi cakupan pasar bagi bisnis digital printing adalah wilayah Bululawang, Pakisaji dan Tajinan. Untuk data permintaan
untuk setiap produk, pada tahun pertama dan tahun kedua terjadi peningkatan jumlah permintaan namun pada tahun ketiga dan keempat permintaan cenderung stagnan sedangkan pada tahun kelima permintaan melonjak naik. c. Dalam aspek teknis, mesin yang akan digunakan dalam bisnis digial printing CV. Adimas Putera adalah tipe mesin Liyu PS Innova. Dari mesin tersebut menghasilkan produk yaitu spanduk, brosur, banner dan sticker. d. Pada aspek organisasi dan manajemen, struktur organisasi pada digital printing CV. Adimas Putera terbagi menjadi dua bagian yakni bagian produksi dan bagian penjualan. Pada bagian produksi membawahi pekerja dalam bidang desain, cetak dan finishing sedangkan bagian penjualan membawahi pekerja pada bidang front office. e. Pada aspek pemasaran, terdapat beberapa strategi pemasaran berdasarkan bauran pemasaran yang dibuat untuk memenangkan persaingan terhadap perusahaan kompetitor. Strategi-strategi tersebut meliputi menawarkan varian produk yang lebih banyak, menetapkan hargadi bawah kompetitor, melakukan promosi di daerah yang menjadi cakupan pasar dan merencanakan membeli jenis mesin yang berteknologi tinggi. f. Dilihat dari aspek keuangan, diketahui bahwa bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Hal ini bisa dilihat dari perhitungan NPV yang bernilai -Rp 371.770.903,51, nilai IRR sebesar -20%. Selain itu melalui perhitungan Payback Periode juga diketahui bahwa investasi yang dikeluarkan tidak dapat kembali selama umur proyek dijalankan. 5. SARAN Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan CV. Adimas Putera adalah sebaiknya rencana CV. Adimas Putera dalam membangun digital printing di kabupaten Malang tidak perlu untuk direalisasikan. Hal ini disebabkan karena berdasarkan perhitungan NPV, IRR dan Payback Periode menunjukkan bahwa bisnis digital printing CV. Adimas Putera tidak layak untuk dijalankan. Selain itu usaha digital printing
Peracangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha Pada Bisnis Digital Printing CV. Adimas Putera (Dedy Kuswanto)
80
IS15 Symbol Vol.1 No.1 / Juli 2014
merupakan usaha yang memiliki resiko tinggi disebabkan usaha ini berbasiskan teknologi yang perubahannya sangat cepat sehingga pada masa mendatang sulit sekali memprediksi apakah teknologi yang digunakan dalam digital printing masih digunakan. DAFTAR PUSTAKA Subagyo, A., 2008, Studi Kelayakan, Gramedia., Jakarta. Apple, J., M. 1990, Plant Layout and Material Handling, Ed.3, diterjemahkan oleh Mardiono, N., M., T, ITB, Bandung. Bank Indonesia, 2013, Inflasi, http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/bidan-inflasi/Contents/ Penetapan .aspx, diakses tanggal 3 Desember 2013. Margaretha, F., 2005, Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan: Investasi dan Sumber Dana Jangka Panjang, Jakarta., 2005.
ISSN: 9772356441035