PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCES DI PUKESMAS DEPOK II SLEMAN
Naskah Publikasi
Diajukan oleh Wahyu Cahyaningrum 09.12.4099
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
DESIGNING INFORMATION SYSTEM CALORIE BALANCED IN PUKESMAS DEPOK II
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCES DI PUKESMAS DEPOK II SLEMAN
Wahyu Cahyaningrum Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT Many people who do not know the content of nutrients contained in foods and beverages that they konsumsi.Untuk facilitate community to meet nutritional needs, hence made an application program that can help provide the nutrients contained in food and beverage consumption. This mimics the way the application program think a nutritionist in determining the nutrient is needed to assist in menyeimbangka masyarakat.dibuat nutrients and calories the body needs manusia.Program this application provides information about the nutritional value including calories, carbohydrates, fats and protein.Pengembangan this application program with Java programming and to its database using sqlserver. Object Observation yag one I go is "The Nutrition Pukesmas Depok II" is addressed in Jl. Lely III, Housing Condong Chess.
Keywords: Nutrition, Applications, Programs, Nutritionist
BAB I PENDAHULUAN 1.2
Latar Belakang Di era globalisasi teknologi berkembang begitu pesatnya sehingga manusia mau
tidak mau harus mengikuti perkembangannya. Dengan teknologi manusia dapat menjangkau sesuatu dengan lebih mudah,makanan contohnya.
Karena tuntutan waktu mereka
cenderung memilih makan cepat saji tanpa memperhatikan kandungan gizinya. Makan merupakan kebutuhan yang harus di penuhi sehari-hari. Agar manfaat dari makan itu sendiri terpenuhi maka manusia harus mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang perlukan tubuh. Namun selama ini kebanyakan orang tidak memperhatikan kandungan gizi, jenis makanan serta banyak makanan yang mereka konsumsi. padahal itu semua sangat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Bila semua itu tidak terpenuhi atau dikonsumsi secara berlebih tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kekurangan gizi ataupun obesitas. 1.3
Rumusan Masalah 1. Bagaimana merancang database Sistem Informasi Calorie Balances Di Pukesmas depok II sleman? 2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Calorie Balances Di Pukesmas depok II sleman?
1.4
Batasan Masalah Supaya penelitian dalam makalah ini lebih terarah, Maka perlu adanya pembatasan
masalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi ini hanya akan menampilkan informasi yang berhubungan dengan gizi dan solusi diet untuk pasien. 2. Sistem informasi ini hanya bisa diakses oleh admin dan petugas gizi pukesmas depok. 1.5
Metode Pengumpulan Data Dalam pengmpulan data-data yang diperlukan dalam penyusunan proposal maka
penulis melakukan dengan 3 penelitian : a)
Metode Observasi Yaitu metode untuk mendapatkan suatu data dengan cara melihat langsung objek yang diteliti.
b)
Metode Wawancara
Selain penelitian lapangan terhadap secara langsung, wawancara pun dilakukan pada pihak-pihak yang secara langsung menangani masalah tersebut. c)
Metode Kepustakaan Metode ini dilakukan guna mendukung data yang telah didapat, dengan refrensi buku-buku dan situs- situs yang mengacu pada bidang yang berkaitan dengan objek tersebut.
1.6
Tujuan Penelitian Tujuan Tujuan penelitian dalam membuat software ini antara lain : 1. Memudahkan petugas untuk menentukan status gizi pasien. 2. Sebagai sarana publikasi untuk solusi diet bagi pasien.
1.7
Manfaat Penelitian a)
Bagi Peneliti 1. Untuk lebih mempermudah proses pendataan dan pembukuan. 2. Memperdalam dan mengaplikasi pemahaman di bidang aplikasi. 3. Tujuan dari penelitian
sekaligus untuk mendapatkan gelar Sarjana
Komputer. 4. Memperoleh banyak ilmu yang telah didapatkanya dari penelitian tersebut. b)
Bagi Pengguna 1. Dengan Sistem Informasi Sistem Informasi Calorie Balances ini dapat memudahkan petugas dalam menentukan status gizi pasien. 2. Dengan Sistem Informasi Calorie Balances dapat memudahkan petugas untuk memberikan solusi bagi pasien.
1.8
Sistematika Penulisan Sistematika bentuk penulisan skripsi ini yang dapat dikatakan teratur dan berpola
harus disusun secara sistemati, untuk penulis membagi bahasan penulisan skripsi ini menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari Judul, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Metode Pengumpulan Data, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II. LANDASAN DASAR TEORI BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Bab ini membahas tentang gambaran umum struktur organisasi, analisis kelayakan, analisis kerja, analisis efisiensi, analisis biaya dan manfaat dalam perancangan aplikasi.
BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini membahas tentang implementasi system yang terdiri dari : memproduksi system, pengetesan system, pemeliharaan sisyem, penerapan perencanaan system, kegiatan implementasi, pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak, serta tindak lanjut implementasi. BAB V. PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari penjelasan yang berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA
BAB II DASAR TEORI
2.1
Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi
2.1.1
Definisi Sistem Dalam perancangan sistem terkomputerisasi diperlukan rancangan sistem
yang
berisi garis besar seluruh masalah.sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan. Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan. Menurut ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu atau beberapa elemen yang saling bekerja sama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.2
Definisi Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan1
keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang . Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan 2
pengetahuan atau keterangan : 2.1.2.1 Kualitas Informasi Jonh Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu: 1
Gordon B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974, hal 32 2 Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company, Santa Barbara, California, 1974, Hal 23
a. Akurat (Accurate) Informasi tersebut harus bebas dari kesalahan dan memiliki arti yang jelas b. Tepat pada waktunya (Time Liness) Informasi yang datanya pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi tersebut merupakan landasan untuk menggambil keputusan. Dengan semakin pentingnya informasi itu, maka diperlukan teknologi untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya secepat mungkin kepada penerima. c. Relevan (Relevance) Informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi infomasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda. 2.1.2.2 Nilai Informasi Jogiyanto (2000: 11) mengemukakan bahwa nilai informasi ditentukan dari dua hal yaitu: 1. Manfaat : informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding biaya mendapatkannya. 2. Biaya : penilaian nilai informasi biasanya dihubungkan dengan effectiveness cost (biaya efektif) dan benefit cost (biaya manfaat). 2.1.3
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Henry C. Lucas dalam Jogiyanto H.M (2001:35) bahwa suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam organisasi. 2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi Menurut Jogiyanto, HM komponen-komponen itu disebut dengan blok bangunan yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan dimanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi, software dan hardware. 5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainya, tersimpan di hardware dan digunakan software untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2
Calorie Balances Calorie Balances adalah skala untuk tetap berada dalam keseimbangan dan
mempertahankan berat badan , kalori yang dikonsumsi (dari makanan) harus diimbangi dengan kalori yang digunakan (dalam fungsi normal tubuh, kegiatan sehari-hari, dan olahraga).
2.3
Konsultasi Konsultasi adalah tentang aksi dan berorientasi kepada hasil. Konsultasi harus dapat
memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan mengarahkan kepada sebuah pengambilan keputusan.
2.4
Konsep Dasar Sistem Informasi Calorie Balances Sistem Informasi Calorie Balances diartikan sebagai suatu tindakan pemberian
informasi atau solusi yang berkaitan dengan kandungan gizi dalam makanan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan konsultasi dari pasien dan diteruskan dengan pemberian informasi disertai dengan solusi.
2.5
Konsep Pemodelan Sistem
2.5.1
Konsep Bagan Alir (Flowchart) Flowchart merupakan representasi secara grafik dari satu algoritma atau prosedur
untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan
3
melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah . Flowchart ada dua macam, yaitu: 1. Flowchart Sistem Yaitu diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data dan perhubungan antar peralatan tersebut. Flowchart sistem digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam memecahkan masalah, tetapi hanya berisi prosedur dalam sistem yang dibentuk.
Simbol yang
digunakan :
Gambar 2.1 Simbol flowchart 2. Flowchart Program Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedure pemecahan masalah. Simbol yang digunakan :
3
Utami, Ema & Sukrisno, 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma, menggunakan Bahasa C dan C++ di GNU/Linux, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hal. 24.
Gambar 2.2 Simbol dalam Flowchart Program 2.5.2
Konsep Diagram Alir Data (Data Flow Diagram/DFD) Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak 4
tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file .
Gambar 2.3 Simbol DFD 4
Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: Andi Offset,2007), hal 2.
2.6
Konsep Basis Data
2.6.1
Definisi Basis Data Database atau disebut juga dengan basis data merupakan komponen utama dalam
pengolahan data, karena dari pengolahan data tersebut dapat diketahui bagaimana data diperoleh, diorganisir, diolah, dipelihara, dikontrol. Sedangkan basis data itu sendiri adalah kumpulan berkas yang mempunyai hubungan antara data yang satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk suatu bangunan data yang digunakan untuk menginformasikan suatu permasalahan yang dibatasi ruang lingkupnya. Beberapa
kegunaan
database
yaitu
untuk
mengatasi
permasalahan
pada
penyusunan data seperti : redudansi, inkonsistensi, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, masalah keamanan data, masalah integrasi, dan masalah kebebasan data. 2.6.2
Teknik Perancangan Basis Data
2.6.2.1 ER (Entity Relationship) 2.6.2.1.1
Konsep ER
ER didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek, disebut entitas dan hubungan antar objek tersebut, disebut relasi. Entitas adalah objek di dunia yang bersifat unik. Setiap entitas memiliki atribut yang membedakannya dengan 5
entitas lainnya . Contohnya entitas Pengunjung, mempunyai atribut no, nama, alamat, dan tanggal lahir. Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk Himpunan Relasi (Relationship Sets). 2.6.2.1.2
Kardinalitas (Derajat Relasi)
Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa : 1. Satu ke Satu (One to One) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya. 5
Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: Andi Offset,2007), hal 17.
2. Satu ke Banyak (One to Many) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, entitas pada himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. 3. Banyak ke Satu (Many to One) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. 4. Banyak ke Banyak (Many to Many) Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya. 2.6.2.2 Normalisasi 2.6.2.2.1
Konsep Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang secara tidak langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang 6
normal . Dalam perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika setiap tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal. Syarat tabel normal: 1. Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisinya dijamin aman (lossless-join decomposition). 2. Terpeliharanya
ketergantungan
fungsional
pada
saat
perubahan
data
(dependency preservation). 3. Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF), jika tidak bisa minimal tidak melanggar normalisasi ketiga. 2.6.2.2.2
Bentuk Normalisasi
7
1. Bentuk tidak normal
6
Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: Andi Offset,2007), hal 40. 7
Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: Andi Offset,2007), hal 41-43.
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya. 2. Bentuk normal tahap pertama (1st Normal Form) Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama. Sebuah tabel disebut 1NF jika : 1. Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut 2. Masing-masing cell bernilai tunggal 3. Bentuk normal tahap kedua (2nd Normal Form) Bentuk Normal Kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. 4. Bentuk normal tahap ketiga (3rd Normal Form) Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka : 1. X haruslah super key pada tabel tersebut 2. Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut 3. Bentuk normal tahap keempat dan kelima Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai untuk menghasilkan tabel berkualitas baik. 5. Boyce Code Normal Form (BCNF) 1. Memenuhi 1st NF 2. Relasi harus bergantung fungsi pada atribut superkey 2.6.2.3
Bahasa Basis Data Bahasa basis data disebut juga dengan SQL (Structured Query Language). SQL
adalah bahasa generasi level ke-4 yang awalnya dikembangkan oleh IBM di San Jose Research Laboratory. SQL adalah bahasa yang bersifat request oriented dan bersifat non procedural sehingga lebih mudah ntuk dipelajari karena sintaksis yang digunakan hampir menyerupai bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Selain itu, SQL juga 8
bersifat non case sensitif. SQL terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 8
Arief, M. Rudyanto, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, (Yogyakarta: Andi Offset,2005), hal. 23.
1. DDL (Data Definition Language) Yaitu bahasa yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti table, indeks, bahkan basis datanya sendiri. Misalnya CREATE, DROP, ALTER. 2. DML (Data Manipulation Language) Yaitu bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi data pada tabel, record. Misalnya INSERT, UPDATE, SELECT, DELETE.
2.7
Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan
2.7.1
Sistem Operasi Sistem operasi merupakan penghubung antara penggunaan mesin dengan
perangkat keras yang dimiliki mesin tersebut. Sistem operasi merupakan program komputer yang berisi perintah-perintah (command) dan bertugas menjembatani manusia dengan 9
komputer, sehingga komputer dapat bekerja sesuai keinginan . Contoh sistem operasi saat ini seperti Windows 7, Mac, Linux, dan lain sebagainya. 2.7.2
Xampp XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan 10
penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl . 2.7.3
Mysql MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa
Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. 2.7.4
11
.
NetBeans NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan Java
dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti 12
Windows, Linux, Mac OS X and Solaris .
2.8
Bahasa Pemrograman
2.8.1
Java
9
Abas Ali Pangera, M.Kom/Dony Ariyus, Sistem Operasi, (Yogyakarta:Andi Offset, 2005), hal.1 10 http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP 11 http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL 12 http://id.wikipedia.org/wiki/Netbeans
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek murni yang dibuat berdasarkan kemampuan-kemampuan
terbaik
bahasa
pemrograman
objek
sebelumnya
(C++,
Ada,Simula). Java diciptakan oleh James Gosling, developer dari Sun Microsystems pada 13
tahun 1991 . BAB III ANALISIS DATA PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisis Analisis merupakan istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal
pengembangan sistem. 3.1.1
Analisis Sistem Merupakan tahapan pada pengembangan sistem. Tahapan ini merupakan tahap
yang sangat penting. 3.1.2
Analisis PIECES Sebagai alat ukur dalam menentukan sistem yang dibuat layak atau tidak , maka
disusun analisis PIECES (Performances, Information, Economy,Control, Services)
yang
dapat digunakan sebagai alat ukur. 1. Kinerja (Performance) Masalah kinerja pada Bagian Gizi Pukesmas Depok II Sleman Yogyakarta bisa dikatakan belum stabil. Pada waktu tertentu sering terjadi hasil kerja yang kurang optimal dikarenakan pelayan yang memakan waktu lama dan beberapa faktor lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kinerja petugas yang terganggu. Karena proses pendataan yang kurang terkontrol dengan baik maka kinerja petugas masih kurang efektif dan kurang efisien. 2. Analisis Informasi (Information) Melihat dokumen dan proses pengendalian kerja yang ada, kemungkinan meningkatnya resiko hasil data yang kurang relevan , data tidak akurat, tidak tepat waktu, dan sulit untuk mendapatkan laporan. 3. Analisis Ekonomi (Economy) Masalah ekonomi berkaitan dengan masalah biaya, salah satu kendala yang adalah pemborosan waktu dan alat sehingga memungkinkan adanya pembengkakkan biaya operasional. Sebagai contoh adalah dalam penggunaan kertas dan alat tulis yang berlebih yang di sebabkan oleh banyaknya pasien, kesalahan dalam proses yang 13
http://id.wikipedia.org/wiki/Java
cukup besar. Dengan adanya sistem baru yang diusulkan diharapkan dapat meningkatkan efiktifitas dan efisiensi biaya di masa yang akan datang. 4. Analisis Kendali (Control) Kontrol terhadap berkas pasien masih kurang karena belum adanya kontrol secara periodik selain itu adanya resiko potensi human error.diharapkan dengan adanya sistem dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat. 5. Ananlisis Efisiensi (Efficiency) Hal ini berhubungan dengan bagaimana meminimalkan pemborosan sumber daya. Apabila ditinjau dari beberapa aspek analisis di atas makan bisa dikatan sistem yang saat ini ada di Pukesmas Depok II Sleman belum efisiensi. 6. Analisis Pelayanan (Services) Bagian Gizi Pukesmas Depok II Sleman merupakan tempat pelayanan seputar gizi. Dimulai dari konsultasi gizi anak, konsultasi gizi ibu hamil sampai konsultasi gizi Pasien dengan penyakit tertentu. Pelayan disini bisa dikatakan cukup baik hanya saja untuk proses pendataan masih menggunakan pendataan manual. 3.1.3
Analisis Kebutuhan Sistem Untuk melakukan konsultasi pada bagian Gizi Pukesmas Depok II Sleman agar
informasi dan pelaksanaannya efektif dan efisien. Maka disini dibutuhkan suatu sistem yang menerapkan teknologi database yang dapat digunakan sebagai media informasi di bagian Gizi Pukesmas Depok II. Adapun untuk membangun/membuat sistem Calorie Balances dibutuhkan modul-modul dan komponen-komponen sebagai berikut : 1. Kebutuhan Pengguna (User) Pengguna dari sistem Calorie Balances adalah Petugas Gizi Pukesmas Depok II Sleman Yogyakarta. Yang mana petugas sebagai pengolah sistem Calorie Balances dan pencatat data pasien. a. Kebutuhan Fungsional 1. Sistem dapat melakukan enteri data pasien. 2. Sistem dapat menampilakan tanggal kunjungan,nama,alamat,gender,tanggal lahir,umur, berat badan, tinggi badan, aktivitas, keterangan ,lila(lingkar lengan atas) khusus untuk ibu hamil. 3. Sistem dapat melakukan perhitungan berat badan ideal, indeks masa tubuh (imt) , ,kebutuhan kalori,energy, lemak, protein dan karbohidrat
4. Sistem dapat menampilakan status gizi pasien. 5. Sistem dapat menampilkan solusi untuk pasien. 6. Sistem dapat melakukan transaksi konsultasi dan pemberian solusi (sirkulasi) 7. Sistem dapat melakukan laporan pasien, solusi dan sirkulasi secara otomatis. 3.1.4
Kelayakan Sistem 1.Kelayakan Teknis Secara umum teknologi yang
dibuat untuk membangun sistem sudah ada di
pasaran, sehingga memungkinkan untuk pembuatan sistem.teknologi yang di gunakan komputer, printer 2.Kelayakan Operasional Petugas pukesmas belum bias menggunakan atau mengoperasikan aplikasi calorie balances ini sehingga perlu dilakukan pelatihan terlebih dahulu. 3.Kelayakan Hukum Aplikasi calorie balances ini tidak melanggar undang-undang yang berlaku di Indonesia 4.Kelayakan Ekonomi Kelayakan ekonomi disini menggunakan analisis biaya dan manfaat. 3.2
Perancangan Sistem
3.2.1
Perancangan Model Sistem Secara umum tujuan dari perancangan sistem adalah untuk disampaikan kepada
user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu bentuk atau model 3.2.2
DFD Aplikasi Calorie Balances Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Data Log in, Data Pasien
DFD Level Konteks Sistem Informasi Calorie Balances
Admin/Ahli Gizi
informas solusi,
konsultasi
Gambar 3.2 DFD Level Konteks
dan
3.3
Peracangan Basis Data
3.3.1
Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel yang
menunjukkan entity sekaligus relasinya. Dalam sistem ini normalisasi terdiri dari 4 tahap yaitu tahap bentuk tidak normal, normal pertama, normal kedua dan normal ketiga. 3.3.2
Perancangan Interface (Antarmuka) Antarmuka merupkan sarana yang menghubungkan antara sistem calorie balances
dan penggguna.Rancangan antar muka dalam sistem Calorie Balances terdiri dari form menu utama, form admin, form pasien, form konsultasi, laporan admin, laporan konsulasi pasien, form about dan tampilan solusi untuk pasien.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi 4.1.1 a.
Uji Coba Sistem Dan Program White Box Testing White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk
meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah terdapat kesalahan atau tidak.Menguji semua keputusan logical, seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya dan Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas. b.
Black Box Testing Cara pengujian dengan melihat apakah input atau output sesuai dengan yang di
harapkan atau tidak. Pengujian ini berfokus pada kebutuhan fungsional pada perangkat lunak. Modul yang diujikan pada aplikasi calorie balances ini adalah pada modul pencarian. Pengujian modul ini berhasil menampilkan output sesuai dengan yang dijalankan atau yang diinputkan. 4.1.2
Manual Program Pembuatan manual program dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara
menjalankan
dan mengoperasikan sistem calorie balances yang diusulkan sekaligus
sabagai penuntun bagi pengguna yang mengoperasikan program. 4.1.3
Manual Instalasi
Instalasi software dan konfigurasi yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi calorie balance. Software yang di butuhkan xampp dan jdk. Konfigurasi yang dilakukan pembuatan database calorie balances.
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dalam tahapan penelitian terdiri dari identifikasi masalah, analisis sistem,
perancangan,uji coba dan implementasi. Berdasarkan tahapan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat sudah mampu menangani kebutuhan seperti yang tercantum di rumusan masalah, yaitu bagaimana membuat sistem yang mampu memberikan informasi keseimbagan gizi secara mudah dan akurat. A.
Kelebihan dari Sistem informasi calorie balanced di pukesmas Depok II Sleman antara lain : 1.
Perhitungan berat badan ideal pasien, kebutuhan kalori, energi, protein, lemak dan karbohidrat dapat dilakukan secara mudah dan cepat.
B.
2.
Pasien dapat mengetahui status gizinya.
3.
Mempermudah petugas dalam menentukan solusi diet untuk pasien.
4.
Mendapatkan informasi laporan untuk konsultasi pasien.
5.
Menghemat waktu dan tenaga dari petugas.
Kekurangan dari Sistem informasi calorie balances di pukesmas Depok II Sleman antara lain : 1.
Solusi Diet bersifat Statis dikarenakan beberapa pertimbangan dari pihak Pukesmas Depok II Sleman.
5.2 Saran Cara pandang dan konsep alur dari setiap individu berbeda sehingga kesempurnaan suatu sistem pun berbeda-beda tergantung dari sudut pandang setiap individu. Saran bagi peneliti atau pengembang selanjutnya adalah menambah fungsionalitas pada sistem, seperti menambahkan fungsi untuk diet pasien berdasarkan penyakit yang diderita pada aplikasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abas Ali Pangera, M.Kom/Dony Ariyus, Sistem Operasi, Yogyakarta : Andi Offset, 2005. Arief, M. Rudyanto, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset,2005. Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company, Santa Barbara, California, 1974. Gordon, B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974. http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset,2007. Sunita,Dr Almatsier, Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004. Utami, Ema & Sukrisno, 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma, menggunakan Bahasa C dan C++ di GNU/Linux. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.