perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id PENGANTAR TUGAS AKHIR
PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN TELEPON UMUM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. ( TELKOM )
Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir guna mencapai gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Komunikasi Visual
oleh: TABAH SANTOSO C.0703038
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2011 i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul : PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN TELEPON UMUM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. ( TELKOM ) Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji, Dalam sidang Tugas Akhir
Disetujui Oleh:
Pembimbing Tugas Akhir I
Pembimbing Tugas Akhir II
Andreas Slamet Widodo, S.Sn, M.Hum NIP. 19751201 200112 1002
Jazuli Abdin Munib, S.Sn NIP 19750516 200212 1 001
Koordinator Tugas Akhir
Arief Imam Santoso, S.Sn NIP. 19790327 200501 1002 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Disahkan dan dipertanggung jawabkan pada Sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011
Pada Tanggal : Ketua Sidang Tugas Akhir : 1. Hermansyah Muttaqin, S.Sn NIP. 1971115 2000604 1 001
(…………………)
Sekretaris Sidang Tugas Akhir: 2. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si NIP. 19791109 200801 2 015
(…………………)
Pembimbing Tugas Akhir I : 3. Andreas S.Widodo, S.Sn, M.Hum NIP. 19751201 200112 1 002
(…………………)
Pembimbing Tugas Akhir II : 4. Jazuli Abdin Munib, S.Sn NIP 19750516 200212 1 001
(.………………...)
Mengetahui, 29 April 2011 Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
Drs. Sudarno, M.A NIP. 1953031 4198506 1001
Drs. Edi Wahyono Hardjanto. M.Sn NIP. 19510713 1982031 1001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN TELEPON UMUM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. ( TELKOM ) Tabah Santoso¹ Andreas S.Widodo, S.Sn, M.Hum². Jazuli Abdin Munib, S.Sn ²
ABSTRAKSI 2011. Pengantar Karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Pengembangan Model Desain Telepon Umum Sebagai Media Komunikasi Publik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM). Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana membuat inovasi desain dan teknologi telekomunikasi telepon umum yang tepat (ergonomis), efektif dan efisien sehingga bisa menjadi solusi komunikasi bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu penyelengaraan fasilitas umum dapat direalisasikan dengan lebih baik seiring dengan perkembangan teknologi. Pemilihan media sebagai sarana informasi tentang keberadaan serta regulasi tarif telepon umum yang tepat dan jelas akan menambah tingkat kepercayaan masyarakat untuk tetap mengunakan telepon umum. Perusakan terhadap fasilitas telepon umum dapat di siasati dengan cara menempatkan telepon umum di area dengan tingkat pengawasan yang cukup dan lingkungan ramai yang terang seperti stasiun pompa bensin, rumah sakit, kantor polisi, mall, tempat hiburan dan sekolah. Selain itu penciptaan logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM diharapkan menjadi penunjang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak merusak fasilitas telepon umum. Karena pada dasarnya masyarakat masih tetap menginginkan keberadaan telepon umum dan pemerintah dapat membantu melalui penegakan Kepmenhub No KM 20/2001 tentang penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, operator pemegang lisensi jaringan tetap diwajibkan menyediakan akses telepon umum sekurang-kurangnya 3% dari kapasitas terpasang.
____________________ ¹Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakultas Sastra dancommit Seni Rupa UNS dengan NIM C.0703038 to user ²Dosen Pembimbing iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN TELEPON UMUM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. ( TELKOM ) Tabah Santoso¹ Andreas S.Widodo, S.Sn, M.Hum². Jazuli Abdin Munib, S.Sn ²
ABSTRACT 2011. Who deliver this final research paper, entitled Perancangan Pengembangan Model Desain Telepon Umum Sebagai Media Komunikasi Publik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM). The problem studied is how to make innovation design and public telephone telecommunications technology (ergonomics), effective and efficient so that it can be a communication solution for the people of Indonesia. That way the implementation of public facilities can be realized better in line with technological development. Selection of media as a means of information about the presence and regulation of phone rates are appropriate and clear general will increase the level of public trust to keep using a public phone. Destruction of public telephone facilities to prevent with how to put pay phones in areas with adequate levels of supervision and a bright noisy environments such as gas stations, hospitals, police stations, malls, entertainment and schools. In addition, the creation of the logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM expected to be a support to raise public awareness so as not to damage the public telephone facilities. Because, basically, the payphones still wanted the existence of a public phone and the government can help through the enforcement of Ministerial Decree No. KM 20/2001 on telecommunication network, fixed network service licensees are required to provide public telephone access to at least 3% of installed capacity.
____________________ ¹College Student Majority Visual Communication Design and Letter and Art Faculty UNS. commit to user ²Guider Lecture v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Kedua Orangtuaku Untuk dukungannya selama ini.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
" If the processor is a computer's heart, giving it life and keeping things running, then graphics is its soul."
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelimpahan Rahmat-nya sehingga penulis dapat menyusun Konsep Pengantar Karya Tulis ini sebagiamana yang telah diwajibkan sebagai syarat gelar Kesarjanaan Seni Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa. Dapat selesainya Tugas Akhir ini tentu saja tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah memberikan masukan dan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tugas Akhir ini hingga proses pengerjaan dapat selesai. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Drs. Sudarno, M.A , Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. 2. Drs. Edi Wahyono Hardjanto,M.Sn selaku Ketua Jurusan Deskomvis. 3. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku Ketua Sidang Tugas Akhir. 4. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku Pembimbing Tugas Akhir I. 5. Jazuli Abdin Munib, S.Sn selaku Pembimbing Tugas Akhir II. 6. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Sidang Tugas Akhir. 7. Arief Imam Santoso, S.Sn selaku Pembimbing Akademik. 8. Bambang Purwadi, S.IP bidang akademik Jurusan Desain Komunikasi Visual. 9. Pihak PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Cab. Kota Surakarta. Akhirnya penulis berharap penyusunan Konsep Pengantar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, meskipun penulis sadar masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan banyak hal yang harus penulis pelajari. Akhir kata penulis harapkan semoga dapat menjadikan ini semua lebih baik. Amin. commit to user viii
Surakarta,
April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN
..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN
...................................................................................... iii
ABSTRAKSI
................................................................................................................. iv
ABSTRACT
................................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN
................................................................................... vi
HALAMAN MOTTO
................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR
................................................................................................ viii
DAFTAR ISI
................................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR
..................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah
...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah
............................................................................................. 3
C. Tujuan Perancangan
............................................................................................. 4
D. Target Visual
....................................................................................................... 4
E. Target Audience dan Target Market
BAB II. KAJIAN TEORI A. Tinjauan Umum
............................................................................................. 7 ................................................................................................... 7
1. Sejarah Fasilitas Telepon Umum 2. Perkembangan Desain Telepon B. Inovasi
.................................................................... 5
.................................................................... 7 ....................................................................... 8
................................................................................................................. 9
1. Definisi Inovasi
............................................................................................... 9
2. Tipe-Tipe Inovasi
.......................................................................................... 11
a. Inovasi Incremental
................................................................................... 11
b. Inovasi Architectural c. Inovasi Radical
................................................................................. 11 .......................................................................................... 11
3. Penerimaan Inovasi Produk a. Kesadaran (Awareness)
........................................................................... 13 commit to user ............................................................................. 13 ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Minat (Interest)................................................................................................... 13 c. Evaluasi (Evaluation) ......................................................................................... 13 d. Percobaan (Trial) ................................................................................................ 13 e.Penerimaan (Adoption) ........................................................................................ 13 C. Desain Produk (Product Inovation) ............................................................................ 15 1. Pengertian Desain .................................................................................................... 15 Gaya (Style) Daya Tahan (Durability) Keandalan (Reliability) Mudah Diperbaiki (Reparability) 2. Tahapan Desain ....................................................................................................... 17 a. Studi Banding/ Survei .......................................................................................... 17 b. Konsep Desain ..................................................................................................... 17 c. Pembuatan Model................................................................................................. 18 d. Moke-Up............................................................................................................... 18 e. Fabrication/ assembly.......................................................................................... 18 D. Ergonomi..................................................................................................................... 19 1.Defenisi Ergonomi................................................................................................... 19 2.Pengembangan Produk Dengan Pendekatan Ergonomi........................................... 21 a. Pendekatan Konseptual ........................................................................................ 22 b. Pendekatan Ergonomi .......................................................................................... 22 E. Teknologi Komunikasi................................................................................................ 23 1. Defenisi Teknologi.................................................................................................. 23 a. Teknologi Sebagai Barang Buatan........................................................................ 23 b. Teknologi Sebagai Kegiatan Manusia.................................................................. 23 c. Teknologi Sebagai Kumpulan Manusia................................................................ 24 d. Teknologi Sebagai Kebulatan Sistem................................................................... 24 2. Telekomunikasi........................................................................................................ 24 3. Perkembangan Teknologi Dalam Komunikasi......................................................... 25
BAB III. IDENTIFIKASI DATA ........................................................................................ 27 A. Identifikasi Objek Telepon Umum.......................................................................... 27 commit to user 1. Layanan Telepon Umum..................................................................................... 27 x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Profil Perusahaan................................................................................................. 30 3. Visi Perusahaan................................................................................................... 31 4. Misi Perusahaan.................................................................................................. 31 5. Pilar Bisnis.......................................................................................................... 32 6. Kelompok Bisnis................................................................................................. 32 7. Unit Bisnis........................................................................................................... 33 8. Anak Perusahaan................................................................................................. 34 9. Mitra Strategis..................................................................................................... 35 B. Pembanding.............................................................................................................. 38 1. Warung Telekomunikasi (Wartel)....................................................................... 38 2. Telepon Seluler GSM (KartuIM3)...................................................................... 39 C. Analisa Data Kuosioner........................................................................................... 40 D. Analisa SWOT (Strenght, Weaknes, Opportunity, Threat)..................................... 41 E. Positioning................................................................................................................ 49 F. USP (Unique Selling Preposition) ........................................................................... 49
BAB IV. KONSEP KREATIF PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN.............................................................................................................. 51 A. Metode Perancangan................................................................................................ 51 B. Konsep Kreatif ........................................................................................................ 52 C. Standart Rancangan Inovasi dan Visual .................................................................. 53 1. Gaya Desain........................................................................................................ 53 2. Nama Produk....................................................................................................... 54 3. Logo Produk........................................................................................................ 54 4. Rancangan Unit-Mainbody dan Booth Telkomcoin............................................ 56 a. Fisik.................................................................................................................. 56 b. Bahan................................................................................................................ 57 c. Warna............................................................................................................... 57 d. Bahan dan Warna Booth................................................................................... 57 e. Inovasi Produk.................................................................................................. 58 1. Inovasi Hardware-Fisik............................................................................... 58 a. Magnetic System Lock.............................................................................. 59 commit to user b. Automatic Cable Roll............................................................................... 59 xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Automatic Coin Out.................................................................................. 60 d. Layar EPD................................................................................................ 60 e. Kabel Konektor USB Internet Telkomcoin.............................................. 60 f. Kamera Videocall...................................................................................... 61 g. Pengabungan Input Koin dan kartu.......................................................... 61 h. Dimensi Tombol Braille........................................................................... 61 2. Inovasi Software-Fitur.................................................................................. 61 a. Telepon Sambungan Lokal....................................................................... 61 b. Telepon Sambungan Interlokal................................................................ 62 c. Telepon dan Video (Videocall)................................................................. 62 d. Telepon ke Nomor Operator Seluler........................................................ 62 e. Koneksi Internet....................................................................................... 62 f. Call Unit.................................................................................................... 62 g. One Push Emergency Call....................................................................... 63 h. Costumer Care Responsive 147............................................................... 63 3. Inovasi Interface........................................................................................... 63 5. Media Penunjang Produk.................................................................................... 64 a. Stiker Navigasi................................................................................................. 64 b. Manual Book.................................................................................................... 64 c. Kartu Telepon................................................................................................... 64 d. Iklan Selip........................................................................................................ 64 e. Teaser............................................................................................................... 65 f. Logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM.................................................. 65 D. Prediksi Biaya.......................................................................................................... 65
BAB V. VISUALISASI KARYA ......................................................................................... 67 1. Produk....................................................................................................................... 67 a. Booth...................................................................................................................... 67 b. Mainbody-unit...................................................................................................... 68 c. User Interface......................................................................................................... 70 d. Kabel Konektor USB Internet................................................................................71 e. Manual Book.......................................................................................................... 72 commit to user f. Sign Board............................................................................................................ 73 xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Stiker navigasi dan Skema Tarif............................................................................ 74 h. Kartu Telepon/ Prepaid Card................................................................................ 75 i. Iklan Selip .............................................................................................................. 76 j. Stiker ...................................................................................................................... 77 k. Teaser ................................................................................................................... 78
BAB VI. PENUTUP.............................................................................................................. 79 A. Kesimpulan............................................................................................................... 79 B. Saran......................................................................................................................... 80 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 82 Ucapan Terima Kasih.............................................................................................................. 83 LAMPIRAN
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Level dan Kategori Inovasi................................................................................... 12 Gambar 2. Skema Design Management.................................................................................. 19 Gambar 3. Contoh perhitungan ergonomi mobil Ferrari......................................................... 22 Gambar 4. Konsep dasar telekomunikasi................................................................................ 25 Gambar 5. Unit telepon umum PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk....................................... 38 Gambar 6. Skema tarif telepon umum PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk........................... 38 Gambar 7. Wartel ( Warung Telekomunikasi) PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk ............. 39 Gambar 8. Telepon seluler kartu GSM (IM3-Indosat)........................................................... 40
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN TELEPON UMUM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. ( TELKOM ) Tabah Santoso¹ Andreas S.Widodo, S.Sn, M.Hum². Jazuli Abdin Munib, S.Sn ²
ABSTRAKSI 2011. Pengantar Karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Pengembangan Model Desain Telepon Umum Sebagai Media Komunikasi Publik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM). Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana membuat inovasi desain dan teknologi telekomunikasi telepon umum yang tepat (ergonomis), efektif dan efisien sehingga bisa menjadi solusi komunikasi bagi masyarakat Indonesia. Dengan begitu penyelengaraan fasilitas umum dapat direalisasikan dengan lebih baik seiring dengan perkembangan teknologi. Pemilihan media sebagai sarana informasi tentang keberadaan serta regulasi tarif telepon umum yang tepat dan jelas akan menambah tingkat kepercayaan masyarakat untuk tetap mengunakan telepon umum. Perusakan terhadap fasilitas telepon umum dapat di siasati dengan cara menempatkan telepon umum di area dengan tingkat pengawasan yang cukup dan lingkungan ramai yang terang seperti stasiun pompa bensin, rumah sakit, kantor polisi, mall, tempat hiburan dan sekolah. Selain itu penciptaan logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM diharapkan menjadi penunjang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak merusak fasilitas telepon umum. Karena pada dasarnya masyarakat masih tetap menginginkan keberadaan telepon umum dan pemerintah dapat membantu melalui penegakan Kepmenhub No KM 20/2001 tentang penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, operator pemegang lisensi jaringan tetap diwajibkan menyediakan akses telepon umum sekurang-kurangnya 3% dari kapasitas terpasang.
____________________ ¹Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakultas Sastra dancommit Seni Rupa UNS dengan NIM C.0703038 to user ²Dosen Pembimbing
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Telekomunikasi merupakan bentuk kegiatan pelayanan lalu lintas berita, uang dan barang serta merupakan jaringan yang penting di setiap bangsa atau negara. Bidang ini mempunyai jangkauan terhadap perkembangan kehidupan manusia dan menjadi faktor yang mempengaruhi proses perubahan yang terjadi dalam masyarakat di Indonesia maupun dunia. Peningkatan penyelenggaraan serta pembangunan telekomunikasi ini, telah meningkatkan penyebaran informasi dalam segala aspek kehidupan seperti di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan
keamanan.
Telekomunikasi
mempunyai
fungsi
sosial,
menghilangkan isolasi daerah terpencil, juga merupakan alat terdepan dalam upaya menghimpun dan menyalurkan potensi kegiatan ekonomi dari dan kepada seluruh lapisan serta anggota masyarakat. Kemajuan teknologi dapat mendorong perkembangan ekonomi dan menyelesaikan beberapa masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran, bila dikelola dengan benar. Telepon umum adalah sarana komunikasi telepon yang di tujukan penggunaanya
untuk
khalayak
umum.
Cara
pengoperasiannya
dapat
menggunakan beberapa jenis koin/ uang logam yang berbeda dan kartu telepon umum sebagai alat pembayaran yang sah atas biaya percakapan. Telepon umum merupakan bentuk layanan pemerintah kepada masyarakat. Berdasar Kepmenhub No KM 20/2001 tentang penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, operator to user pemegang lisensi jaringan tetap commit diwajibkan menyediakan akses telepon umum
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
sekurang-kurangnya 3% dari kapasitas terpasang. Selain itu terlihat pada tarif pulsa telepon koin yang sangat murah hanya Rp. 100,- per 1 menit dibandingkan dengan tarif pulsa telepon standar Rp. 275,- per 1 menit atau tarif telepon selular yang lebih mahal dengan jam telepon yang sama seperti yang dilansir website PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dari segi pemakaian telepon umum sangat sederhana dan mudah, angkat gagang telepon, masukan uang koin pecahan Rp. 100,- atau Rp. 500,- atau prepaid card dilanjutkan dengan menekan nomor yang akan dihubungi. Keberadaan telepon umum masih sangat di butuhkan masyarakat yang tidak memiliki sambungan telepon rumah dan telepon seluler. Dalam keadaan darurat, telepon umum bisa menjadi andalan. Misalnya, ketika tengah malam seseorang ingin berkomunikasi tapi pulsa telefon selulernya habis dan tidak ada gerai pulsa yang masih buka atau telefon genggamnya ketinggalan. Itulah kenapa di luar negeri juga telepon umum masih disediakan dan begitu penting keberadaannya. Telepon umum sejak beberapa tahun lalu jarang digunakan atau di temukan, karena banyak yang rusak akibat masyarakat selaku pengguna kurang disiplin saat memakainya, misalnya terjadi perusakan dan pembobolan. Kalahnya pamor telepon umum akan serangan dari GSM (Global System for Mobile Communication) ataupun CDMA (Code Division Multiple Access) yang menawarkan paket telepon murah dan banyaknya telepon seluler yang semakin canggih juga merupakan ancaman tersendiri yang harus dihadapi oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM). Selain itu kurangnya informasi fitur kepada masyarakat akan apa saja yang bisa dilakukan dengan telepon umum commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masih kurang dan tidak adanya inovasi dari segi desain dan penambahan fitur juga sebagai faktor pemicu semakin dilupakannya telepon umum. Selain itu adanya stigma negatif masyarakat akan telepon umum, setiap kali melihat telepon umum beranggapan rusak tanpa mencoba telepon umum tersebut terlebih dahulu apakah masih bisa digunakan atau tidak. Dari alasan tersebut di atas maka penulis mengangkat telepon umum sebagai tema dalam penulisan Kolokium dan Tugas Akhir serta memilih judul “PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN TELEPON UMUM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PUBLIK
PT. TELEKOMUNIKASI
INDONESIA, Tbk. ( TELKOM )” dengan harapan agar penulis bisa membantu memberi rancangan inovasi kepada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan awareness kepada masyarakat akan pentingnya fasilitas telepon umum sebagai sarana telekomunikasi publik dan wajib menjaganya.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pokok permasalahan adalah : 1. Bagaimana merancang Inovasi Produk telepon umum yang ergonomis baik dari desain dan teknologi telekomunikasi? 2. Bagaimana merancang Inovasi Strategi telepon umum yang lebih tepat ? 3. Bagaimana merancang suatu pesan positif ajakan untuk mengurangi perusakan terhadap fasilitas telepon umum ? commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Perancangan Adapun tujuan dari perancangan ini adalah : 1. Merancang Inovasi Produk telepon umum yang ergonomis baik dari desain dan teknologi telekomunikasi. 2. Merancang Inovasi Strategi telepon umum yang tepat. 3. Merancang pesan positif ajakan untuk mengurangi perusakan terhadap fasilitas telepon umum.
D. Target Visual Target visual promosi ini adalah : 1. Visual Identity : Logotype, beserta tagline atau slogan Logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM 2. Media Lini Atas a. Iklan Media Cetak 1) Iklan selip koran b. Iklan Teaser TVC 3. Media Lini Bawah Point Of Purchase permanen : a. Desain produk telepon umum terdiri dari : 1) Desain unit telepon umum 2) Desain booth telepon umum interior – eksterior user 3) Desain sistem navigasi commit telepon to umum
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Desain fitur baru telepon umum 5) Desain kabel USB internet b.
Desain Sign Board telepon umum
c.
Kartu telepon umum
d.
Manual Book
e.
Stiker “STOP MERUSAK TELEPON UMUM”
E. Target Audience dan Target Market Target audience dari perancangan ini adalah masyarakat yang ingin memanfaatkan jasa telekomunikasi umum dengan sarana yang nyaman serta mudah untuk digunakan kapan saja dengan fitur teknologi yang lebih baik dan easy use disemua lapisan masyarakat. 1. Target Audience a. Geografis Primer
: Karesidenan Surakarta
Sekunder
: Seluruh Masyarakat Indonesia
b. Demografis Jenis kelamin
: Laki–laki dan Perempuan
Usia
: 6 - 50 th
Status Sosial
: Semua status sosial
c. Psikografis Primer
: Masyarakat umum yang ingin bertelekomunikasi dengan commit to user jangkauan yang lebih luas.
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sekunder
: Masyarakat yang ingin sewaktu-waktu dapat berkomunikasi.
2. Target Market a. Geografis Primer
: Karesidenan Surakarta
Sekunder
: Seluruh Masyarakat Indonesia
b. Demografis Jenis kelamin
: Laki–laki dan Perempuan
Usia
: 6 - 50 th
Status Sosial
: Semua status sosial
c. Psikografis Primer
: Masyarakat umum yang ingin bertelekomunikasi dengan jangkauan yang lebih luas.
Sekunder
: Masyarakat yang ingin sewaktu-waktu dapat berkomunikasi.
commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Telepon Umum 1. Sejarah Fasilitas Telepon Umum Telepon umum pertama kali di temukan oleh William Gray tahun 1889 dan dipasang pada sebuah bank di daerah Hartford Connecticut. Penemuan tersebut berkembang dengan pesat dan pada tahun 1992 jumlah telepon umum di Amerika Serikat 81.000 buah. Pada tahun 1905, telepon umum koin ciptaan Bell dipasang pertama kali secara outdoor pada Jalan Cincinnati. Telepon umum itu tidak begitu menarik perhatian masyarakat karena pemakaian telepon secara pribadi kurang bisa dilakukan di tempat publik. Maka dari itu, pada tahun 1950an, Bell mendesain kotak telepon (kamar untuk menelepon) dari kaca dan alumunium yang cukup memuat satu orang di dalamnya. Hal ini merupakan kemajuan pesat setelah bertahun-tahun lamanya kayu digunakan untuk membuat kotak telepon. Pada tahun 1910, Western Electic dan Gray Telephone Pay Station Co. menandatangani kesepakatan untuk Gray agar membuat Coin Collector (tempat memasukkan koin pada telepon umum) pada ciptaan Bell menggunakan hak paten yang dimiliki oleh Gray and Western Electric. Hasil dari perjanjian tersebut adalah diproduksinya pengumpul koin tipe 50A pada tahun 1911. Pada akhir tahun 1912, 25.000 telepon umum koin dengan pengumpul koin tipe 50A dipesan untuk kota New York saja. Tipe 50A ini memiliki commit to user 3 lubang untuk berbagai macam
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
koin dan terus menggapai kesuksesan hingga tahun 1954, hingga pada tahun berikutnya, diperkenalkan tipe baru yang hanya memiliki satu lubang saja yang memiliki fungsi sama dengan ketiga lubang sebelumnya. Telepon umum sering kali di temukan terpasang di area-area publik dan terminal transportasi seperti bandar udara, stasiun kereta atupun perempatan jalan dengan persetujuan pemberian tanah keuntungan dari telepon umum di dapat dengan dua cara yaitu perusahaan penyedia faslitas telepon umum membayar sewa lokasi dan mengambil keuntungan sisanya atau pemilik lahan membayar sewa telepon umum tersebut dan membagi keuntungannya dengan perusahaan yang bersangkutan. Telepon umum khususnya di stasiun pengisian pembakaran gas di desain agar para pekerjanya dapat menggunakan telepon umum tanpa harus meninggalkan kendaraan operasional. Di tinggalkannya telepon umum oleh perusahaan penyedia layanan seluler telah menyebab banyak pihak merasa dirugikan karena tidak lagi dapat menikmati layanan telepon yang murah.
2. Perkembangan Desain Telepon Umum Perkembangan desain telepon tidak lepas dari tawaran seribu dollar oleh Bell, dan salah satu seniman dari 10 seniman yang mendapat tawaran oleh perusahaan Telepon Bell (Bell Telephone Company) adalah Henry Dreyfuss yang berlatar belakang dari perancang panggung dan berubah haluan pada tahun 1929 pada desain industri. Henry Dreyfuss diminta oleh Bell Telephone Company untuk mendesain telepon-telepon masa mendatang. Dia menegaskan bahwa desain dengan spekulatif dari bentuk luar saja tidaklah relevan, karena itu menolak dan commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
meminta perlunya kerja sama dengan insinyur-insinyur Bell dan mendesain mulai ”dari bagian dalam”. Bell mengira prosesnya terbatas hanya pada lingkup artistik; tatkala pengajuan desain tidak menemui kelayakan, mereka meminta Dreyfuss melakukan berdasarkan cara yang diinginkan semula. Bell pertama kali memperkenalkan pesawat telepon (Hand-Set) yang dirancang oleh para insinyur guna mengantikan model-model tegak lurus yang dibuat pada tahun 1927. Tetapi pada tahun 1937 model itu telah di ganti Dreyfuss dengan “pesawat yang dirangkaiakan”. Semula terbuat dari logam, baru tahun 1940-an dibuat dengan plastik. Bentuk desain pesawat telepon itu sengaja dibuat sederhana serta layak dipakai dimana saja, baik dirumah maupun dikantor. Keberhasilan desain tersebut menyebabkan Dreyfuss diangkat sebagai konsultan pada Bell, dan selama beberapa tahun ia menangani semua produknya, yang terdiri dari seratus jenis pada tahun 1950. Dreyfuss berkeyakinan bahwa “mesin-mesin disiapkan bagi orang-orang yang lebih ingin efisien. Selama bertahun-tahun Dreyfuss menyusun buku tentang manusia dalam “The Measure of Man” yang membahas tentang Ergonomi.
B. Inovasi 1. Defenisi Inovasi Istilah inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Joseph Schumpeter pada tahun 1934. Inovasi atau innovation berasal dari kata “to innovate” yang artinya membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Menurut The American Heritage Dictionary, inovasi adalah commit to user perbuatan dengan mengenalkan
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sesuatu yang baru dengan cara yang baru (dalam Millson, 2008). Sedangkan menurut pendapat Departement of Trade and Industry, UK inovasi adalah eksploitasi kesuksesan terhadap ide-ide baru (dalam Millson, 2008). Berbeda dengan yang lainnnya, De Jong & Den Hartog (2003) menekankan bahwa inovasi meliputi pengembangan dan implementasi terhadap suatu yang baru. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah tindakan melakukan eksploitasi, pengenalan, pengembangan, dan pengimplementasian pada sesuatu dengan mengunakan ide-ide dan cara-cara yang baru sehingga menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Inovasi bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu produk, karena produk rentan terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen akan teknologi. Inovasi produk yang dilakukan haruslah melalui hasil penelitian pasar, sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen karena selera pasar akan menyebabkan suatu produk akan diminati atau tidak. Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi saja, tetapi mencakup ideologi, kepercayaan, sikap hidup, informasi, perilaku, atau gerakan – gerakan menuju kepada proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat. Dengan demikian pengertian inovasi dapat semakin di perluas menjadi “Sesuatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai – nilai dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan/ diterapkan/ dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan mendorong
terjadinya
perubahan-perubahan di commit to user
segala
aspek
kehidupan
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan-perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan” (Mardikanto, 1988).
2. Tipe - tipe Inovasi Dalam inovasi sendiri terbagi dalam tiga tipe umum yang lebih sederhana antara lain: a. Inovasi incremental : Inovasi incremental dapat diartikan sebagai perubahan atau penyesuaian sederhana dalam produk, jasa atau proses yang ada. Dorongan utama dari inovasi incremental dalam banyak perusahaan selama beberapa tahun terakhir berasal dari program –program yang ditujukan pada peningkatan hasil terus menerus, pengurangan biaya, dan pengelolaan kualitas. b. Inovasi architectural: Inovasi architectural dapat diartikan sebagai inovasi yang merupakan penerapan dari teknologi yang sudah ada atau baru muncul (emerging) untuk memecahkan suatu persoalan yang sebenarnya di awalnya tidak dimaksudkan untuk hal tersebut. c. Inovasi radical: Inovasi radical dapat diartikan sebagai inovasi yang mengubah secara drastis kemampuan, menghasilkan produk atau proses baru yang berbeda dari sebelumnya atau tidak pernah ada sebelumnya.
commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 1. Level dan Kategori Inovasi Sumber: http://rajapresentasi.com/2008/08/managing-innovationstrategy (20 April 2011)
Namun sebagian besar dari kategorisasi ini cenderung berfokus pada hasil, yaitu produk atau jasa, tetapi hanya sedikit membicarakan tentang proses, dan konteks yang diperlukan agar terjadi inovasi. Untuk mencapai itu, perilaku yang ada, kepercayaan, keahlian, pengalaman dan kerangka kerja perlu di pahami sehingga bisa tahu yang benar dan dikerjakan. Inovasi adalah seni membuat jaringan baru dan terus menerus demi perubahan adanya perubahan (Stamm, 2008). Berdasarkan teori- teori yang di kemukakan dapat disimpulkan bahwa inovasi berkaitan dengan apa yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan suatu produk atau jasa baru berdasarkan selera konsumen.
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Penerimaan Inovasi Produk Proses penerimaan konsumen terhadap inovasi produk memerlukan waktu, menurut Kotler (2002: 405) proses penerimaan konsumen berfokus pada proses mental yang dilalui seseorang mulai dari saat pertama mendengar tentang inovasi tersebut sampai akhir penerimaan. Penerimaan produk baru tersebut melalui 5 tahap berikut: a. Kesadaran (awareness) Konsumen menyadari adanya inovasi tersebut tapi masih kekurangan informasi mengenai hal tersebut. b. Minat (interest)Konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut. c. Evaluasi (evaluation) Konsumen mempertimbangkan untuk mencoba inovasi tersebut. d. Percobaan (trial) Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk memperbaiki perkiraannya atas nilai inovasi tersebut. e. Penerimaan (adoption) Konsumen memutuskan untuk menggunakan inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur. Agar inovasi tersebut dapat berhasil maka perusahaan harus melalui tahaptahap tersebut. Menurut Kotler (2002: 406-408) ada 4 faktor yang mempengaruhi proses penerimaan yaitu: commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Kesiapan orang-orang untuk mencoba produk baru sangat berbeda. Sampai titik mana seseorang lebih dini menerima gagasan baru dibandingkan anggota masyarakat lain. b. Pengaruh pribadi dalam penerimaan produk baru. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh seseorang terhadap orang lain dalam probabilitas sikap dan pemakaian. c. Karakteristik inovasi mempengaruhi tingkat penerimaannya. Beberapa produk dapat langsung disukai, sedangkan produk lain memerlukan waktu yang lama untuk diterima. Disini terdapat 4 karakteristik yang sangat penting yang mempengaruhi tingkat penerimaan suatu inovasi yaitu: 1) Keunggulan relatif (relative advantage), sampai tingkat mana inovasi itu tampak lebih unggul daripada produk yang sudah ada. 2) Kesesuaian (compatibility), sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai dan pengalaman perorangan dalam masyarakat. 3) Kerumitan (complexity), sejauh mana inovasi itu relatif sukar dimengerti atau digunakan. 4) Kemampuan berkomunikasi (communicability), sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari pengunaan inovasi tersebut dapat diminati atau dijelaskan kepada orang lain. 5) Perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk baru. Penerimaan (adopsi) akan terkait dengan berbagai variabel di lingkungan organisasi (kemajuan masyarakat, pendapatan masyarakat), organisasi itu sendiri commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(ukuran, laba, tekanan untuk berubah) dan pengelolaannya (level pendidikan, umur, kecanggihannya).
C. Desain Produk (Product Inovation) 1. Pengertian Desain Istilah desain, secara umum dapat berarti potongan, model, moda, bentuk atau pola; konstruksi, rencana, mempunyai maksud, merencanakan; baik, bagus, atau indah bentuknya. Kegiatan desain mencakup berbagai bidang, seperti bidang produksi, tekstil, interior, mebel, benda-benda pakai dan segala macam penciptaan benda yang membutuhkan paduan artistik fungsionil dan ekonomis dari yang mempergunakan teknologi rendah sampai dengan yang mempergunakan teknologi tinggi. Menurut Philip Kotler (2001:353) definisi rancangan adalah: “ Totalitas fitur yang mempengaruhi penampilan dan fungsi produk tertentu menurut yang diisyaratkan oleh pelanggan ”. Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan jasa eceran (retail services), pakaian, barang-barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Perancang harus memikirkan berapa besar yang perlu diinvestasikan dalam gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan perbaikan. Adapun parameter rancangan yang didefinisikan menurut Phillip Kotler (2001:353) adalah sebagai berikut: a. Gaya (style), menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Daya Tahan (durability), ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal/atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu. c. Keandalan (reliability), ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu. d. Mudah Diperbaiki (reparability), ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal. Bagi perusahaan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang akan dengan mudah diproduksi dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki, serta dibuang.
Desain
diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah “perancangan proses”. commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.
2. Tahapan Desain Tahapan desaian yang dimaksud adalah suatu proses aktivitas kegiatan yang akan dilakukan oleh para ahli desain produk insdustri dari hasil studi, kemudian di tuangkan kedalam bentuk inovasi/ ide-ide dasain, an dilanjutkan pada penjabaran penselarasan yang berhubungan dengan interaksi antar kegiatan terkait. Aktivitas tersebut dibagi menjadi 5 antara lain: a.
Studi Banding/ Survei, yang bertujuan mendapatkan data tentang keinginan pengguna (pasar) dalam suatu rancangan desain, terutama yang berkaitan dengan tren atau arah desain suatu produk pada masa yang akan datang. Hasil dari survei ini
dapat digunakan sebagai acuan dalam
menyusun Design Requirement untuk suatu produk rancangan. b.
Konsep Desain, setelah tahapan studi banding/ survei selesai serta dituangkan didalam Design Requirement, maka tahapan berikutnya adalah konsep desain yang mengacu pada Design Requirement. Dalam tahapan ini dilakukan pendefinisian mengenai bentuk dan konfigurasi yang meliputi hal-hal seperti panelisasi bentuk, intergrasi komponen terkait, rendering dan styling, fleksibilitas, gambar 3 dimensi (Conceptual Design).
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c.
Pembuatan Model, dalam desain produk untuk membantu beberapa hal yang berkaitan dengan konsep desain. Kegunaan model disini untuk sebagai sarana studi desain/ rancangan produk untuk mewujudkan suatu konsep desain yang mendekati ketepatannnya, penampilan bentuk, alat pembanding dengan produk yang sudah ada, alat bantu presentasi.
d.
Moke-Up, yang dimaksud dengan mock-up adalah pembuatan atau penjabaran dari gambar yang sudah dianggap frozen terakhir, menjadi suatu model dengan skala 1:1. Material yang digunakan bisa mengunakan jenis lain asal tepat dapat mewakili/ representatif. Pada tahapan ini secara bersamaan juga masuk pada fase detail design dan fabrication assembly. Didalam detail design, dibuat gambar akhir (final drawings).
e.
Fabrication
/
assembly,
mengantisipasi
yaitu
aktivitas
dari
produksi
permasalahan yang timbul
dari
hasil
riset
untuk dan
pengembangan maupun rekayasa engineering, untuk suatu produk yang berhubungan dengan aplikasi teknologi dan proses produksi melalui implementasi
dan pembuatan
moke-up
maupun
prototipe, serta
memberikan ide atau konsep perubahan yang bersifat improvement untuk proses produksi. Hubungan antara detail desain dan fabrication assembly sangatlah erat, dikarenakan aktivitas keduanya selalu saling mengisi. Hasil-hasil evaluasi dari permintaan calon pembeli/ pemakai dapat dijabarkan kembali pada gambar detail desain yang akan dibuat di pabrikasi, dan sebaliknya bila diketemukan masalah commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau problem yang timbul pada saat instalasi dilakukan, dapat segera memberi masukan kepada desainer untuk dituangkan kemudian pada rancangan desain.
D. Ergonomi 1. Defenisi Ergonomi Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergos yang berarti kerja dan Nomos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya. Definisi ergonomi menurut Chapanis (1985), yaitu: “ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasi mengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusia lainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untuk meningkatkan produktivitas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaan manusia”. Ergonomi merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang qualified, certified, dan coustumer need. Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pemunculan gagasan, proses desain, dan desain final.
commit to user Gambar 2. Skema Design Management (Bagas, 2000) Sumber: http://puslit.petra.ac.id/journals/interior/ (20 April 2011)
perpustakaan.uns.ac.id
20 digilib.uns.ac.id
Fokus utama pertimbangan ergonomi menurut Cormick dan Sanders (1992) adalah mempertimbangkan unsur manusia dalam perancangan objek, prosedur kerja dan lingkungan kerja. Sedangkan metode pendekatannya adalah dengan mempelajari hubungan manusia, pekerjaan dan fasilitas pendukungnya, dengan harapan dapat sedini mungkin mencegah kelelahan yang terjadi akibat sikap atau posisi kerja yang keliru. Untuk itu dibutuhkan data pendukung seperti ukuran bagian-bagian tubuh yang memiliki relevansi dengan tuntunan aktivitas, dikaitkan dengan profil tubuh manusia, baik orang dewasa, anak-anak atau orang tua, laki-laki atau perempuan, utuh atau cacad tubuh, gemuk atau kurus. Jadi karakteristik manusia sangat berpengaruh pada desain dalam meningkatkan produktifitas kerja manusia untuk mencapai tujuan efektif, sehat, aman dan nyaman. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan adanya pengetahuan tentang kesesuaian, kepresisian, keselamatan, keamanan dan kenyamanan manusia dalam mengunakan hasil produk desain, yang kemudian dikembangkan dalam penyelidikan di bidang ergonomi. Penyelidikan ergonomi dibedakan menjadi empat kelompok yakni : a. Penyelidikan tentang tampilan/ display pada suatu perangkat (interface) yang menyajikan informasi tentang lingkungan dan mengkomunikasikannya pada manusia antara lain dalam bentuk tanda – tanda, angka, dan lambang. b. Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia dengan mengukur kekuatan serta ketahanan fisik manusia pada saat kerja, termasuk perancangan obyek serta peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik manusia beraktivitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
c. Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja yang bertujuan mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai dengan ukuran atau dimensi tubuh manusia. d. Penyelidikan tentang lingkungan kerja mengenai kondisi lingkungan fisik tempat kerja dan fasilitas kerja, misalnya pengaturan cahaya, kebisingan, temperatur dan suara. Esensi dasar dari evaluasi ergonomi dalam proses perancangan desain adalah sedini mungkin mencoba memikirkan kepentingan manusia agar bisa terakomodasi dalam setiap kreativitas dan inovasi sebuah “man made object” (Sritomo, 2000). Fokus perhatian dari sebuah kajian ergonomis akan mengarah ke upaya pencapaian sebuah perancangan desain suatu produk yang memenuhi persyaratan “fitting the task to the man” (Grajean,1982), sehingga setiap rancangan desain harus selalu memikirkan kepentingan manusia, yakni keselamatan, kesehatan, keamanan maupun kenyamanan. Sama seperti yang diungkapkan Sritomo(2000), desain sebelum dipasarkan sebaiknya terlebih dahulu dilakukan kajian/ evaluasi/ pengujian yang menyangkut berbagai aspek teknis fungsional, maupun kelayakan ekonomis seperti analisis nilai, reliabilitas, evaluasi ergonomis, dan marketing.
2. Pengembangan Produk Dengan Pendekatan Ergonomi Dalam kaitannya dengan berbagai persyaratan pengunaan ergonomi pada rancang bangun suatu produk industri, upaya yang harus dilakukan adalah penyesuaian interaksi antarmanusia sebagai pengguna dengan peralatan/ produk commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
itu sendiri. Untuk dapat melaksanakan hal diatas, ada dua pendekatan yang dapat dilakukan sebagai berikut: a. Pedekatan konseptual, yaitu dengan melaksanakan upaya pada saat dilakukannya pelaksanaan tahapan desain atau conceptual design. b. Pendekatan Ergonomi, yaitu dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip ergonomi tentang kemampuan gerak manusia pada saat pengoprasian. Berkaitan dengan upaya ini, maka prinsip ergonomi juga bisa menekan atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang akan timbul didalam operasionalnya, seperti ketidaknyamanan, ketidakserasian, ketidakamanan, sehingga segala kemampuan, kebolehan, dan batasan seorang hanya ditujukan kepada kepada tugas pokoknya saat melaksanakan pengoprasian suatu produk. Dengan masih dipakainya tenaga manusia sebagai alat angkut (dalam hal ini kemampuan untuk mengangkat atau membawa benda produk), maka cara angkat dan angkut barang, beratnya beban optimal dan besarnya benda produk yang boleh di bawa, harus benar-benar serasi dengan kemampuan, kebolehan dan batasan manusia. Peralatan atau benda produk yang akan dioperasikan oleh tangan atau jari, desainnya perlu disesuaikan dengan kontraksi satu gerakan ilmiah dari otot-otot jari dengan lengan yang terkait.
Gambar 3. Contoh perhitungan ergonomi mobil Ferrari
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Teknologi Telekomunikasi 1. Teknologi Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis. lmu pengetahuan alam input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil proses rekayasa. Kata Teknologi berasal dari asal kata latin Texere yang berarti to weave (menenun) atau to construct (membangun) (Rogers, 1986). Sebuah teknologi biasanya terdiri dari aspek Hardware (perangkat keras) dan Software (Perangkat Lunak). Teknologi akan memberikan pengaruh dalam kelangsungan hidup manusia dan manusia pun terus mempengaruhi maju atau tidaknya teknologi. Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut : a. Teknologi sebagai barang buatan, tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan. b. Teknologi sebagai kegiatan manusia, kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri. commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan, kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber. d. Teknologi sebagai kebulatan sistem, pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan sistem itu sendiri.
2. Telekomunikasi Telekomunikasi terdiri dari dua kata. “Tele” dan “komunikasi”. “Tele” berarti jauh dan “komunikasi” berarti berhubungan atau saling tukar informasi antar dua pihak. Awalnya informasi yang dipertukarkan berupa tulisan (surat) kemudian beralih ke suara kemudian gambar lalu suara dan gambar bergerak (orang sering menyebut video). Karena telekomunikasi adalah perpindahan informasi dari sumber informasi ke pihak penerima, maka tentunya akan berhubungan dengan hal-hal yang berkenaan dengan pengirimaan (sending), penerimaan
(receiving)
dan
pemprosesan
(processing)
dari
informasi
menggunakan perangkat listrik. Jadi kalau dgabungkan arti dari kata-kata telekomunikasi dengan teknologi itu sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses pengiriman, penerimaan dan pemrosesan informasi jarak jauh sampai ketujuan dengan menggunakan perangkat listrik tepatnya elektronik, sehingga kata telekomunikasi biasanya mengacu pada komunikasi elektronik jarak jauh. commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
TRANSMITTER
TRANSMISSION
RECEIVER
Gambar 4. Konsep dasar Telekomunikasi Sumber: http://blog.unand.ac.id
3. Perkembangan Teknologi Dalam Telekomunikasi Sebelum ditemukannya mesin telepon oleh Bell, dahulu kala manusia sering berkomunikasi dengan mengunakan Asap atau bunyi-bunyian dari genderang. Penemuan telepon sangat penting karena mengirimkan pesan suara melalui jaringan kabel. Hal ini membuat telekomunikasi semakin alami, sangat cepat dan bisa dilakukan siapa saja. Pembangunan jaringan kabel telepon membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama. Oleh karena itu, para ilmuwan berusaha menemukan sistem telekomunikasi tanpa kabel (wireless telecommunication). Usaha kearah sini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1832 ketika James Linsay mendemonstrasikan wireless telegraphy. Pada tahun 1854, Linsay berhasil mengirimkan pesan dari Dundee ke Woodhaven yang berjarak sekitar 3 kilometer, menggunakan air sebagai media transmisinya. Sebelum tahun 1900, Reginald Fessenden berhasil mengirimkan pesan yang berupa suara manusia tanpa kabel (wireless). Pada bulan Desember 1901, Guglielmo Marconi berhasil membangun wireless communication antara Inggris dan Amerika dan dihadiahi Nobel pada tahun 1909. Pada tahun 1925 di London, John Logie Baird (Skotlandia) berhasil mengirimkan pesan berupa gambar siluet bergerak. commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mungkin kedepannya kita bisa menyaksikan holografik tiga dimensi lawan bicara lengkap dengan suara atau bahkan mungkin di masa yang lebih depan lagi kita bisa menyalurkan informasi keindraan seperti rasa masakan, bau, bahkan tidak menutup kemungkinan mentransmisikan perasaan kita. Perkembangan teknologi dalam telekomunikasi dapat dibagi berdasarkan G (Generation) antara lain : a. 1G (Analog Cellular), Sekitar tahun 1980 meliputi teknologi: Voice, AMPS, TACS. b. 2G (Digital Cellular), Sekitar tahun 1992 - 1999 meliputi teknologi: Voice/ Data CDMA, GSM – GPRS. c. 3G (Digital Cellular)Sekitar tahun 2001-2003 meliputi teknologi: Voice/High Speed Data (Internet), CDMA2000, WCDMA.
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek Telepon Umum 1. Layanan Telepon Umum PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW TELKOM Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi
sistem
dan model
operasi
dan
transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity TELKOM pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari ulang tahun TELKOM yang ke 153. TELKOM juga memiliki tagline baru “The World in Your Hand”. Sejalan dengan lahirnya NEW TELKOM Indonesia, berbekal semangat positioning baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan TELKOM berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders salah satunya dengan menyediakan telepon umum sebagai bentuk Corporate Social Responsibility. Di Indonesia sendiri keberadaaan telepon umum salah satunya di kelola oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) sebagai salah satu pengabdian dalam hal pelayanan publik sektor komunikasi kepada masyarakat di Indonesia. Itu terlihat pada penyediaan hardware berupa unit telepon dan beban commit to user tarif yang dikenakan, misalnya, yang hanya Rp 100,- per 3 menit dibandingkan
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan tarif pulsa telepon standar Rp 275,- per menit. Pembangunan unit telepon umum PT Telkom Divisi Regional II (wilayah Jabotabek Sekapur: Jakarta-BogorTangerang-Bekasi-Serang-Karawang-Purwakarta) yang penulis dapatkan dari press release yang terdapat di www.telkom.co.id, terdapat 41.000 telepon umum koin. Sedangkan 5.000 sisanya tersebar di seluruh Indonesia. Namun selama bulan April 2000, dari jumlah tersebut kurang-lebih sepertiganya, yakni 10.080 unit sempat tak berfungsi karena berbagai kerusakan. Kalaupun kerusakan jenisjenis telepon umum lain ikut dihitung, angka kerusakan tentu bakal lebih tinggi lagi. Di samping telepon umum, wilayah Jabotabek (Jakarta-Bogor-TangerangBekasi) dan Sekapur (Serang-Karawang-Purwakarta) juga difasilitasi dengan telepon umum yang jumlahnya mencapai 22.849 unit dan sebagian besar, yaitu sekitar 17.400 unit, dioperasikan di lima wilayah besar di Jakarta. Kewajiban operator jaringan tetap atau FWA (Fixed Wireless Access) untuk menyediakan telepon umum menjadi peluang bisnis bagi partner yang jeli menggarapnya. Ada yang menarik dari beleid pemerintah tentang operator telekomunikasi. Berdasar Kepmenhub No KM 20/2001 tentang penyelenggaraan jaringan telekomunikasi,
operator
pemegang
lisensi
jaringan
tetap
diwajibkan
menyediakan akses telepon umum sekurang-kurangnya 3% dari kapasitas terpasang. Operator jaringan tetap ini adalah Esia (Bakrie Telecom), StarOne (Indosat), Mobile-8 (Hepi), Batam Bintan Telekomunikasi, dan TelkomFlexi. Meski terasa agak ganjil karena menelepon dengan ponsel pun semakin gampang dan murah, aturan penyediaan telepon umum tetap berjalan. Soalnya, kendala pengadaan telepon umum ini cukup besar seperti vandalisme, pencurian commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
terminal, hingga masalah perawatannya. Tapi, soal aturan yang harus ditegakkan itu memunculkan satu peluang bisnis baru yakni menyediakan telepon umum. Bila penempatan telepon umum cukup strategis bisa meraup Rp.5 ribu hingga Rp.30 ribu dalam periode pengambilan koin 2-3 hari pada satu terminal. Bandingkan dengan ARPU (Average Revenue per User or Average Revenue per Unit) prabayar operator selular yang kini rata-rata berada pada kisaran 25 ribu hingga 30 ribu rupiah perbulan. Sedangkan untuk pengoperasiannya cukup mudah karena menggunakan teknologi nirkabel dan mengkonsumsi listrik yang kecil. Dengan kalkulasi pendapatan tersebut Harvest Technology memperkirakan nilai impas investasi (Break Event Point) dalam dua sampai tiga tahun, menurut Kim Jong Woon, VP PT. Harvest Technology (rekanan bisnis penyedia jasa pengadaan unit SST telepon umum). Kewajiban operator menjadi lebih ringan dengan adanya pengadaan terminal telepon umum dari partner. Partnernya mendapat peluang bisnis dengan bagi hasil atau diskon khusus dari operator. Publik juga mendapat keuntungan dengan adanya telepon umum di tempat-tempat strategis. Dalam pengadaan unit telepon umum oleh PT. Telkom investasi dana yang digunakan akan dibiayai dari dana subsidi pemerintah (Public Service Obligation/ PSO). Hingga akhir tahun 2007, TELKOM telah mengoperasikan lebih dari 41.000 Satuan Sambungan Telepon Umum. Dalam waktu dekat jumlah keseluruhan telepon umum akan bertambah dengan dipasangnya lebih dari 2.800 SST telepon umum serta realisasi pengadaan telepon umum tahun 2007 sejumlah lebih dari 1.800 SST. Menurut Vice Presiden Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, telepon commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
umum diposisikan sebagai layanan publik yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat berkomunikasi melalui telepon. Eddy Kurnia mengatakan saat ini di seluruh Indonesia Telkom telah menggelar sekitar 46.000 telepon umum. Jumlah tersebut sama dengan sekitar 0,53% dari LIS telepon kabel yang saat ini jumlahnya mencapai 8,7 juta SST. Namun demikian seperti yang ditegaskan Eddy Kurnia, Telkom akan berusaha memenuhi ketentuan pemerintah tersebut. Di samping itu, Telkom sendiri memandang keberadaan telepon umum masih dibutuhkan oleh masyarakat, walaupun saat ini masyarakat telah memiliki banyak pilihan alat komunikasi, antara lain dengan semakin murah dan terjangkaunya telepon selular dan tersebarnya warung telekomunikasi (wartel) tetapi Telkom mengganggap “ telepon umum masih dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Eddy Kurnia. http://www.telkom.co.id/ (20 April 2011).
2 . Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) Tahun didirikan
: 23 Oktober 1856
a. Tim Managemen 1) Komisaris Utama : Tanri Abeng, MBA. 2) Komisaris : Bobby A.A.Nazief 3) Komisaris : Mahmuddin Yasin 4) Komisaris Independen : P. Sartono 5) Komisaris Independen : Arif Arryman commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Direksi 1) Direktur Utama : Rinaldi Firmansyah 2) Direktur Keuangan : Sudiro Asno 3) Direktur Human Capital & General Affair : Faisal Syam 4) Direktur Konsumer : I Nyoman G Wiryanata 5) Direktur Network & Solution : Ermady Dahlan 6) Direktur Enterprise & Wholesale : Arief Yahya 7) Direktur Compliance & Risk Management : Prasetio 8) Chief Information Technology : Indra Utoyo
3. Visi Perusahaan “ To become a leading InfoCom player in the region “ Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
4. Misi Perusahaan Telkom
mempunyai
misi
memberikan
layanan
"One
Stop
InfoComServices withExcellent Quality and Competitive Price and ToBe the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation" dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akanmengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya commit to user
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
5. Pilar Bisnis a. Fixed Phone (TELKOM Phone), Personal Line, Corporate Line, Wartel & Telum ( TUC&TUK ) b. Mobile Phone (TELKOMSEL), Prepaid Services (simPATI), Postpaid Services (Halo) c. Network & Interconnection (TELKOM Intercarier), Interconnection Services, Network Leased Services d. Data & Internet, Leased Channel Service (TELKOM Link), Internet Service (TELKOMNet), VoIP Service (TELKOM Save & Global 017), SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi & TELKOM SMS) e. Fixed Wireless Access (TELKOM Flexi), Prepaid Services (Flexi Trendy), Postpaid Services (Flexi Classy)
6. Kelompok Bisnis a. Fixed-Phone 1)
PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo): Telekomunikasi (KSO 1, Sumatera)
2)
PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra): Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
33 digilib.uns.ac.id
b. Seluler 1) PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel): Telekomunikasi (Selular GSM) Aplikasi, Content dan Datacom 2) PT Infomedia Nusantara (Infomedia): Layanan Informasi (bisnis berbasis elektronik, call center dan segmen data) 3) PT Multimedia Nusantara (Metra): Multimedia. TV Cable 4) PT Indonusa Telemedia (Indonusa): Multimedia Interaktif, TV Cable c. Properti dan Konstruksi 1) PT Graha Sarana Duta (GSD): Properti, Konstruksi dan jasa Telkom a) Fixed-Wireline b) Fixed-Wireless c) Seluler d) Data dan Internet e) Network dan Interconnection Internasional 2) PT Telekomunikasi Indonesia International (TII)
7. Unit Bisnis Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan, sebagai berikut : a. Infrastruktur Telekomunikasi b. Carrier & Interconnection Service c. Divisi Multimedia d. Divisi Fixed Wireless Network commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
34 digilib.uns.ac.id
e. Enterprise Service f. Divisi Akses g. Maintenance Service Center h. Training Center i. Carrier Development Support Center j. Management Consulting Center k. Construction Center l. I/S Center m. R&D Center n. Community Development Center (CDC) Yayasan-Yayasan : a. Dana Pensiun (Dapentel) b. Yayasan Pendidikan TELKOM c. Yayasan Kesehatan d. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)
8. Anak Perusahaan Kepemilikan > 50% a. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM) (baru) b. PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan) c. PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru) commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. PT.
Telekomunikasi
Indonesia
Internasional
:
International
Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and Project Management & Consultancy e. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatra) f. PT. Multimedia Nusantara (Metra) :Multimedia, pay special TV g. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point h. PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru) i. PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru) Kepemilikan 20% - 50% a. PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan VSAT b. PT Citra Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan telekomunikasi lainnya c. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder Satelit dan Komunikasi Kepemilikan < 20% a. PT Mandara Selular Indonesia (MSI) : Layanan NMT - 450 Selular dan CDMA b. PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan c. PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telco
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9. Mitra Strategis TELKOM
terus
berupaya
memberikan
layanan
terbaik
kepada
pelanggannya. Untuk mewujudkan komitmennya tersebut, TELKOM bermitra dengan perusahaan-perusahaan global yang terbaik di bidangnya. Di bawah ini adalah perusahaan yang menjalin kemitraan strategis dengan TELKOM Indonesia a. PT.Siemens Indonesia b. PT. NEC Indonesia c. PT. Industri Telekomunikasi Indonesia d. PT. Compact Microwave Indonesia e. PT. Alcatel Indonesia f. Tomen Corporation g. Llyod's Register Assurance Limited h. SingTel i. JICA (Japan International Cooperation Agency) j. Cisco k. KPN Netherlands l. Mercer Cullen Egan Dell m. AEOP (Australian Expert Overseas Program) n. PT. Ericsson Indonesia o. Konsorsium Siemens p. PT. Krakatau Industrial Estate q. Kyowa Exeo Corp
commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
r. PT. Mcphee Andrewarthe Ced Ltd s. PT. Motorolla Indonesia t. Namyang Telecom Co.Ltd u. Nantere France v. PT. NEC Corp w. Nippon Telecomm Cons Co.Ltd x. PDC – Philips Development Corp y. Telecom New Zealand Ltd z. Telecon Ltd aa. Philips Australia Ltd bb. France Telecom cc. Fujitsu dd. Furukawa Elect ee. Hitachi Kabel Ltd ff. Samsung Electronics gg. Singapore Telecomm hh. Sparcomm (Comstream) ii. TRT-TEL Radio – Electriquest et jj. Uniphone Ushasama SDN BHD
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 5. Unit telepon umum PT. Telkom
Gambar 6. Skema tarif telepon umum PT. Telkom Sumber: www.telkom.co.id (21 April 2011)
B. PEMBANDING Telepon umum berada di tengah zaman persaingan di segala bidang, telekomunikasi yang murah dan fitur yang lebih baru menjadi tombak dari USP untuk semua produk telkomunikasi. Berikut adalah pembanding untuk telepon umum : 1. Warung Telekomunikasi ( Wartel ) Keberadan Wartel yang ada di berbagai wilayah daerah menjadikan Wartel menjadi pilihan yang banyak diminati oleh pengguna jasa telekomunikasi. Selain tarif yang murah juga tempat yang nyaman dan jangkauan yang luas. a. Biaya telpon : Rp 300,- per dial up lokal commit to user b. Rp 400,- per dial-up interlokal
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Rp 1000-2000,- per-dial up HP d. SLJJ – SLI tergantung negara tujuan e. Listrik operasional listrik, 12 watt perhari/ unit f. Biaya pemeliharaan : 500,- per minggu/ unit tergantung jumlah KBU g. Jangkauan Komunikasi : Lokal, Interlokal, HP, SLJJ, SLI
Gambar 7. WarTel ( Warung Telekomunikasi ) Pt. Telkom Indonesia 2. Telepon Selular GSM ( Kartu IM3 ) Kartu IM3 adalah salah satu produk dari PT.INDOSAT kartu jenis Global System for Mobile/ disingkat GSM ini banyak di gunakan oleh masyarakat karena tarif layanan telefon dan paket SMS / Short Message Service yang murah. Selain tarif layanan untuk berkomunikasi yang murah juga dengan fasilitas handphone dapat dengan leluasa mobile kemana saja dengan jangkauan yang luas. a. Biaya telpon : Rp 15,-/ detik sampai detik ke 20 tarif berubah jadi Rp 0,1,/detik untuk detik selanjutnya. b. Listrik operasional listrik : tergantung jenis handphone commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Biaya pemeliharaan : membeli fasilitas isi ulang pulsa Rp. 5.000,- s/d 100.000,d. Jangkauan Komunikasi : Lokal, Interlokal, HP, SLJJ, SLI, Videocall, Internet, e. kirim pesan singkat (SMS)
Gambar 7. Telepon seluler kartu GSM ( IM3 – INDOSAT ) Sumber: www.indosat.com
C. Analisa Data Kuesioner Kuesioner ini dilakukan guna mendapatkan data sejauh mana masyarakat mengetahui produk layanan telepon umum dan sebagai dasar untuk menentukan arah inovasi dan penting tidaknya sebuah inovasi pada telepon umum dilakukan. Kuosioner diberikan kepada masyarakat kota Surakarta dan sekitarnya dengan acak agar semua segmentasi tercapai. Hasil kuosioner : 1. Apakah anda mengetahui tentang fasilitas telepon umum? Ya: 90 % Tidak :10%
commit to user
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Apakah anda sering menjumpai/ melihat fasilitas telepon umum disekitar daerah anda? Ya: 10% Tidak: 90% 3. Apakah fasilitas telepon umum yang anda jumpai masih bisa digunakan? Ya: 30% Tidak: 70% 4. Apakah anda setuju jika telepon umum ditambahkan fitur seperti bisa menelpon ke nomor seluler, Interlokal, Internet dan Videocall? Ya: 100% Tidak:0% 5. Apakah menurut anda apakah masih perlu adanya telepon umum dan menggunakannya? Ya: 100% Tidak:0%
D. Analisis SWOT Analisis
tentang
kekuatan
(strengh),
kelemahan
(weakness),
kesempatan (opportunitiy) dan ancaman (treath) yang biasa disingkat SWOT adalah suatu analisa yang bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam suatu produk.
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Analisa SWOT telepon umum disusun berdasar studi komparasi dari produk-produk pembanding yang sejenis dan mempunyai target market yang kurang lebih sama. Telepon Umum 1. Kekuatan ( Strengh ) a. Unlimited-time bisa digunakan 24 jam nonstop, 24 jam sehari 7 hari selama seminggu. b. Tidak mengunakan biaya abodemen. c. Tarif yang sangat murah hanya dengan uang recehan Rp. 100,- kita sudah bisa menikmati layanan komunikasi. d. Unit telepon
ada dimana saja memudahkan konsumen untuk
berkomunikasi di saat darurat, tanpa daya peralatan tambahan. 2. Kelemahan ( Weakness ) a. Desain interface unit yang kurang nyaman sehingga membuat konsumen enggan menggunakan. b. Adanya stigma masyarakat pada umumnya bahwa unit telepon umum yang selama ini ada di area publik di pastikan rusak membuat sebagian masyarakat enggan memakai. c. Kurangnya informasi mengenai penyebaran letak keberadaan dan informasi tarif
telepon umum yang jelas oleh PT. TELKOM
menyebabkan telepon umum semakin dilupakan oleh konsumen. d. Kurang adanya inovasi desain fitur menyebabkan semakin tertinggalnya teknologi pada telepon umum yang ada sekarang. commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Kesempatan (opportunitty) Dengan desain interface telepon umum yang nyaman dan elegan serta penyebaran informasi mengenai tarif layanan telepon murah dengan telepon umum di imbangi kesadaran masyarakat merawat fasilitas publik telepon umum diharapkan akan mampu mempertahankan eksistensi telepon umum sebagai sarana komunikasi bersama.
4. Ancaman (treath) a. Kurangnya perawatan unit telepon umum oleh penyedia layanan serta penempatan fasilitas telepon umum yang kurang strategis mengakibatkan banyak unit telepon umum mengalami (vandalisme) dirusak dan hilang di curi. b. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam merawat fasilitas publik menambah parahnya kondisi telepon umum yang ada.
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
45 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari data diatas telepon umum mempunyai kekuatan yang cukup jelas yaitu input minimal biaya paling ringan (beban pulsa) serta desain dengan ergonomis yang tepat untuk di pakai semua lapisan masyarakat dan mempunyai kelemahan tentang keterbatasan jangkauan panggilan dan inovasi fitur serta adanya stigma masyarakat bahwa semua telepon umum yang ada rusak harus di atas.
E. Positioning Adalah sebuah inti dari segala sesuatu yang kita inginkan agar di pikirkan, di rasakan dan di percaya oleh khalayak sasaran, mengenai produk kita, dimana kita yakin akan dapat membedakan dari produk-produk lainnya yang sejenis (Rheinald Kasali, 1995:157) Sebagai bentuk layanan publik maka keuntungan/ profit tidak terlalu menjadi fokus utama dalam pembuatan Telkomcoin. Positioning telepon umum Telkomcoin saat ini adalah sebuah bentuk layanan publik dari PT. Telkom Indonesia, Tbk sebagai bentuk CSR untuk melayani publik dalam hal layanan telekomunikasi dan menjadi solusi saat kebutuhan komunikasi tidak boleh terputus. Hanya dengan uang koin recehan Rp.100,- (beban pulsa) konsumen sudah bisa menikmati layanan komunikasi yang lengkap.
F. Unique Selling Preposition Keunikan telepon umum Telkomcoin
terletak
pada penggunaannya
commit to dan userpraktis dengan beban tarif pulsa interface yang sangat mudah (ergonomi)
50 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang jelas. Hanya dengan uang recehan Rp.100,- sudah bisa menikmati layanan telekomunikasi dalam keadaan darurat 24 jam non-stop tanpa terbebani abonemen / biaya langganan, serta fitur yang cukup lengkap sebagai sarana komunikasi publik. Tinggal angkat gagang, memasukan koin dan melakukan pembicaraan.
commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV KONSEP KREATIF DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL DESAIN
A. Metode Perancangan Perencanaan dapat diartikan dengan proses pembuatan dari merancang/ mendesain yaitu menciptakan bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai artistik, dari wujud termaksud. Dalam proses perancangan model desain produk telepon umum Telkomcoin, menggunakan metode perancangan yang disusun sebagai berikut : 1. Identifikasi permasalahan dan menentukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan perancangan desain. 2. Menentukan strategi inovasi yang akan diterapkan dalam proses pembuatan desain produk telepon umum Telkomcoin. 3. Menentukan communication way atau cara mengkomunikasikan image Telkomcoin sebagai layanan telepon umum baik dari sudut desain, visual, layout, dan sebagainya. 4. Perencanaan logo “STOP MERUSAK TELEPON UMUM” sebagai bentuk ajakan untuk bersama-sama merawat fasilitas telepon umum. 5. Membuat estimasi biaya atau anggaran pembuatan desain produk Telkomcoin yang dibutuhkan. Metode tersebut akan menjadi acuan dalam membuat konsep kreatif sehingga dapat mempermudah dalam pengerjaan perencanaan desain. Adapun commit to user tujuan yang ingin dicapai dari perancangan desain produk ini adalah untuk
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menciptakan desain produk Telkomcoin sebagai telepon umum yang mudah untuk digunakan dengan fitur telekomunikasi yang lengkap dan dengan jangkauan yang lebih luas.
B. Konsep Kreatif Telepon Telekomunikasi
umum
merupakan
Indonesia,
Tbk.
bentuk
layanan
Komunikasi
publik
menjadi
dari
sangat
PT.
penting
keberadaannya karna semua makluk hidup pasti berkomunikasi, namun proses komunikasi akan lebih tepat dengan alat bantu (teknologi telekomunikasi) yang inovatif. Alat bantu pendukung komunikasi harus didesain disesuaikan dengan keperluan agar konsumen/ masyarakat lebih mudah mengunakannya untuk melangsungkan proses berkomunikasi antar manusia. Penambahan fitur baru seperti mengirim SMS, menelpon seluler, interlokal, internet dan videocall akan lebih menunjang kemudahan untuk berkomunikasi. Pembuatan desain kartu telepon dan kabel USB internet ditujukan untuk menunjang fungsi dari fitur – fitur yang ada di telepon umum. Skema beban tarif dan navigasi yang jelas akan membantu masyarakat dalam penggunaan dari produk Telkomcoin. Tipe inovasi yang akan digunakan mengunakan tipe inovasi architectural yaitu dengan menerapkan teknologi yang sudah ada atau baru muncul (emerging) untuk memecahkan suatu persoalan yang sebenarnya di awalnya tidak dimaksudkan untuk hal tersebut. Sedangkan untuk pengembangan bentuk produk menggunakan pendekatan ergonomi yaitu dengan cara memanfaatkan prinsip gerak tubuh manusia.
commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tidak jarang di temukan telepon umum yang ada di masyarakat sekarang banyak yang rusak karena ulah tangan oknum yang tidak bertanggung jawab, maka untuk mengatasi hal tersebut tata letak telepon umum di area publik harus di atur, agar lebih meminimalisir perusakan terhadap telepon umum. Nantinya penempatan telepon umum akan lebih terfokus ke tempat/ area publik yang memenuhi kriteria environment terang, lalu lintas manusia ramai, dan area yang membutuhkan adanya sarana telepon umum. Selain itu untuk lebih mendukung meminimalisir perusakan telepon umum di buat suatu ajakan bersama berupa logo typefont “ STOP MERUSAK TELEPON UMUM” yang nantinya diharapkan berdampak positif mengajak masyarakat agar tidak lagi merusak telepon umum. Strategic approaches seperti paparan diatas yang akan digunakan dalam proses perancangan pembuatan desain produk telepon umum Telkomcoin.
C. Standart Rancangan Inovasi dan Visual Dalam sebuah perancangan desain produk dibutuhkan standart inovasi dan visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang dibuat, begitu juga pada perancangan pembuatan desain mulai dari logo sampai produk telepon umum Telkomcoin antara lain: 1. Gaya Desain Untuk keseluruhan gaya desain yang digunakan untuk produk Telkomcoin adalah Post-Modern. Ciri-ciri yang menonjol dalam Post-Modern adalah penggunaan warna, bentuk ruang dan mengandung unsur komunikatif yang commit to user
54 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bersifat lokal atau populer serta adanya kenangan kembali mengulang ke masa lalu.
2. Nama produk TELKOMCOIN Pemilihan nama brand/ merek Telkomcoin agar lebih jelas bahwa Telkomcoin
merupakan
Telekomunikasi
telepon
Indonesia,
Tbk
umum
yang
(TELKOM)
di
keluarkan
sebagai
oleh
penyedia
PT.
layanan
komunikasi. Sedangkan Coin lebih mengambarkan ke praktisan dalam pemakaian pengambaran ikon salah satu jenis input biaya telepon umum yaitu mata uang jenis ”koin”.
3. Logo Produk Logo di artikan sebagai tanda gambar, symbol khusus atau dari suatu identifikasi, tetapi dengan karakteristik yang berbeda logo dapat di klarifikasikan sebagai berikut : a. bentuk huruf atau alphabetical form (berdasarkan pada
huruf atau
kombinasi huruf) b. bentuk konkrit atau concrete form (berdasarkan bentuk makhluk hidup, manusia,hewan, tumbuhan dan benda lainnya) c. bentuk abstrak atau abstract form (figure geometris, seperti spiral, segitiga, kotak, lingkaran, garis, dsb) d. symbol elemen visual (bentuk hati, tanda silang, not , tanda panah,dll). to user Adapun kriteria mengenai sebuahcommit logo yang baik adalah :
55 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. menarik b. mudah di bedakan dengan lainnya atau mampu memberikan suatu identitas terhadap produk. c. Sederhana (dapat dilihat, mudah di kenali, dan di ingat) d. Sesuai dengan karakteristik atau ciri khas perusahaan dan citra yang di inginkan. e. Dapat di aplikasikan dengan mudah pada semua media desain grafis, baik dua maupun tiga dimensi dan dalam berbagai ukuran. Logo yang digunakan untuk produk telepon umum Telkomcoin dibuat dengan logotype
yang sangat simpel karena lebih mementingkan tingkat
keterbacaan yang tinggi dan agar mudah diingat. Warna untuk logo Telkomcoin nantinya bisa berubah ubah untuk pemakain dengan background yang berbeda. Intinya agar nantinya logo Telkomcoin tetap terbaca disemua background warna. Untuk bagian huruf “i” pada COIN tetap harus berwarna biru. Untuk titik pada kata COIN “i” dibuat elemen grafis menyerupai kartu yang setengah tertanam sebagai implementasi Telkomcoin juga bisa mengunakan input kartu telepon sebagai beban pulsa. Logo:
Typefont Colour
: NeoSans - Medium commit to user : Putih dan biru (warna dinamis tergantung penempatan
56 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
background) Karakteristik : Modern serta tingkat keterbacaan tinggi NeoSans
C:0
M:0
Y:0
C:100 M:20 Y:0
K: 0
K: 0
4. Rancangan Unit-Mainbody dan Booth Telkomcoin Faktor ergonomis dalam suatu rancangan desain produk sangatlah penting karena menyangkut dimensi yang nantinya akan direalisasikan. Maka dibuat suatu inovasi bentuk yang cukup signifikan dari produk telepon umum yang lama dan mengacu pada bentuk arsitektur Post-modern. Bentuk produk Telkomcoin banyak memakai bentuk lingkaran sebagai implementasi dari bentuk uang koin (lingkaran), baik untuk desain unit-mainbody dan desain booth. a. Fisik: Bentuk keseluruhan simpel lingkaran dengan dimensi tertentu serta shape tegas namun elegan dengan banyak mengacu pada desain furniture eropa moderen. Perancangan dimensi untuk fasilitas umum tidak boleh sembarangan karna harus mengacu pada dimensi ruang dan manusia. Karena nantinya produkcommit tersebut digunakan untuk manusia yang to user
perpustakaan.uns.ac.id
57 digilib.uns.ac.id
mempunyai tingkat gerak yang terbatas. Untuk mengatasi masalah tinggi badan maka ada 3 type ukuran tinggi booth nantinya antara lain tinggi 160 cm 100cm dan 80 cm. Ukuran tinggi ini tidak merubah bentuk lebar booth, potongan hanya pada bagian kaki bawah. b. Bahan: Pemilihan bahan untuk pembuatan Telkomcoin harus memenuhi tingkat durabilitas yang tinggi karena penempatannya berada di outdoor. Faktor cuaca sangatlah berpengaruh maka bahan dan finishing yang tepat diperlukan agar produk tidak cepat rusak dan aus. c. Warna: Warna yang dipilih akan lebih banyak mengunakan warna hitam 85% bagian dan biru 15% bagian. Pemilihan memasukan warna hitam dirasa cukup breakthrough dikarenakan adanya penambahan fitur yang baru dan agar terjadi pembedaan yang jelas dari produk telepon umum lama yang keseluruhan lebih menonjolkan warna biru dengan desain yang baru menonjolkan warna hitam. Pembedaan warna ini untuk mengatasi masalah stigma masyarakat tentang telepon umum yang selalu rusak. Untuk pemilihan warna biru lebih ke penunjuk warna fasilitas umum dan tidak menghilangkan warna corporate dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. d. Bahan dan Warna Booth : Booth Plat besi campuran alumunium tebal plat 2mm. Finishing cat pure black dan pure blue gloosy water proof. commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C:0
M:0
Y:0
C:100 M:20 Y:0
K:100
K: 0
Mainbody-unit - Plat besi campuran alumunium tebal plat 2mm. Finishing cat pure black water proof. - Tombol hard plastik warna tombol numerik pure blue dan warna tombol pure red khusus emergency call. Typefont NeoSans warna putih.
C:0
M:0
Y:0
C:100 M:20 Y:0
K:100
K: 0
C:100 M: 100 Y:100 K: 0 e. Inovasi produk: Inovasi dalam produk Telkomcoin ini memakai teknologi yang terbilang cukup canggih namun tetap relevan untuk dibuat menjadi bentuk nyata. Pada tahapan inovasi juga harus mempertimbangkan apakan dalam kurun waktu kedepan teknologi yang diterapkan masih bisa digunakan atau selaras dengan perkembangan teknologi telekomunikasi atau tidak. Inovasi Telkomcoin terbagi menjadi hardware dan software antara lain: 1) Inovasi Hardware-Fisik: commit to user
59 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a) Magnetic Sytem Lock atau kunci otomatis yang terdiri dari kutub magnet + dan - untuk bagian gagang telepon sebagai penganti kait gagang konvensional. Yang nantinya pengguna tidak perlu lagi menghentakan gagang telepon ketika mengembalikan gagang telepon. Ketika mengembalikan gagang cukup menempelkan tanpa mengeser dan menghentakan gagang.
Magnetic System Lock Area b) Automatic Cable Roll atau kabel gulung otomatis, nantinya untuk bagian kabel telepon tidak ada lagi kabel yang kusut/ melintir. Kabel telepon akan tersebunyi pada bagian dalam mainbody secara otomatis. Ketika mengambil gagang maka secara otomatis sistem rotari akan bergerak dan kabel akan terjulur keluar begitu sebaliknya. Kabel ini di lapisi dengan serat berbentuk pipih dari alumunium yang elastis sehingga kuat dan lentur.
commit Cable to userRoll Automatic
60 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c) Automatic Coin Out artinya bagian lubang masuk koin nantinya juga akan menjadi lubang koin keluar pull. Ketika menelpon gagal atau tidak tersambung maka koin akan keluar dari lubang koin masuk yang sama jadi pengguna tidak perlu repot mengambil dari lubang yang beda.
Automatic Coin Out d) Layar EPD ( Electronik Paper Display) 2.9 inci ouval dari vendor E-INK dengan kontras outdoor yang cukup jelas. Layar EPD sudah dikenal pemakaiannya untuk tablet PC karna dimensinya yang tipis serta ketahanan fisik yang cukup kuat (elastis) untuk outdoor maupun indoor. Walaupun tipis namun cukup untuk memunculkan warna yang cerah dan alami. Pemakaian layar ini untuk menunjang fitur videocall. Pada bagian layar nantinya akan di lindungi dengan hard glass dengan ketebalan 0.5mm agar lebih melindungi dari benturan yang tidak diinginkan. e) Kabel konektor internet Telkomcoin berupa USB sebagai penunjang penggunaan fitur internet di Telkomcoin. Nantinya kabel ini berfungsi sebagai penghubung antara Telkomcoin ke perangkat hardware browser. Tanpa konektor ini fitur internet commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tidak dapat digunakan. Konektor ini terdiri dari 2 jenis yaitu untuk penggunan notebook dan smartphone. f) Kamera videocall megapixel sebagai fitur baru di Telkomcoin untuk lebih menunjang fungsi komunikasi kedepan. Dengan Megapixel lebih dari cukup untuk menampilkan gambar video yang cukup jernih dan tajam. g) Pengabungan input biaya koin dan kartu telepon dalam 1 unit. Dalam produk yang lama input kartu dipisahkan sendiri-sendiri dalam produk. Jadi untuk lebih menghemat biaya produksi maka di gabungkan menjadi satu dalam satu produk Telkomcoin. h) Dimensi tombol yang cukup luas dengan huruf braille, nantinya untuk penyandang tuna-netra dapat menggunakan fasilitas telepon ini, dengan mengunakan panduan suara yang dapat didengarkan melalui gagang telepon. 2) Inovasi Software-Fitur: Untuk jaringan telepon menggunakan sinyal Wireless yang terintergrasi di dalam jaringan PWG (Power Good Signal
TM
).
Merupakan rancangan untuk nama sinyal wireless yang digunakan khusus telepon umum Telkomcoin. a) Telepon sambungan Lokal. Fitur yang biasa dikenal di telepon umum selama ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
62 digilib.uns.ac.id
b) Telepon sambungan Interlokal. Nantinya telepon umum bisa untuk menelpon interlokal (khusus ke sambungan telepon kabel). Caranya 0 + kode area + nomor tujuan. Contoh: 00271854778 c) Telepon dan video (videocall) panggilan videocall nantinya bisa melalui telepon umum. Namun masih trial di beberapa unit saja karena pemakaian fitur ini mengunakan hardware yang terbilang mahal. Penggunaan fitur ini lebih efisien untuk kurun waktu mendatang. d) Telepon ke nomor operator seluler. Nantinya Telkomcoin dapat digunakan untuk menelpon keseluruh nomor operator di Indonesia. Hal ini dilakukan agar telepon umum menjadi pilihan solusi menelpon murah ke nomor seluler. Caranya 0 + nomor tujuan. Contoh: 0085647057696 e) Koneksi internet up to 3.1 Mbps. Koneksi internet hanya dapat dilakukan dengan bantuan alat tambahan berupa Konektor USB Internet Telkomcoin. Caranya dengan menancapakan kabel konektor ke lubang USB yang berada di bagian kanan bawah Mainbody Telkomcoin. f) Call unit, nantinya antar telepon umum akan terkoneksi dengan cara menghubungi nomor unit telepon yang dituju. Nomor unit tertera pada bagian tabel Navigasi di tempel pada bagian booth. Dibuat agar masyarakat tetap bisa berkomunikasi jika nantinya operator seluler mengalami hang/ macet. commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g) One push emergency call akan merespon panggilan darurat tanpa harus memasukan nomor. Jadi pengguna tinggal memencet tombol merah untuk semua panggillan darurat yang secara otomatis akan terhubung ke operator telkomcoin dan merespon cepat sesuai keadaan. Hal ini dilakukan agar respon cepat terhadap bencana atau kecelakaan atau kejadian buruk lainnya dapat dicapai dan menanggulangi panggilan iseng. h) Costumer care rensponsive 147. Bagian pelayanan atau pengaduan kini lebih cepat tanggap. Panggilan ini merespon tentang penyalahgunaan, perusakan dan panduan untuk Telkomcoin. Caranya dengan menekan tombol 147 dari Telkomcoin. 3) Inovasi Interface: Desain interface disini artinya tampilan layar menu dan sistem navigasi. Interface diperlukan untuk menunjang penggunaan fitur-fitur dan navigasi. Maka desain interface dibuat simpel namun tetap detail dalam step by step nya. Background dibuat bewarna dengan text animasi yang bisa memunculkan suara (pada gagang telepon) untuk memandu pengguna agar lebih mudah mengoprasikan Telkomcoin. Untuk interface tingkat warna dan kontras serta elemen grafis dipermudah dengan penggunaan hardware layar EPD yang mampu memjangkau kontras yang cukup baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
64 digilib.uns.ac.id
5. Media Penunjang Produk Media penunjang yang dimaksudkan disini untuk melengkapi produk telepon umum berupa informasi yang ditujukan kepada masyarakat sebagai pemberitahuan atau ajakan dan produk pendukung untuk menjalankan fitur dari Telkomcoin.. a. Stiker Navigasi Stiker navigasi dibuat sebagai bantuan untuk
mempermudah
mengoprasikan penggunaan Telkomcoin. Desain dibuat sejelas mungkin dengan lebih menonjolkan teks-teks yang berisi informasi dilengkapi dengan tabel skema tarif panggilan agar lebih mempermudah dalam input biaya. b. Manual book Manual book merupakan sekilas pandang fungsi dan fitur mengenai produk Telkomcoin. Pada penjualan kartu telepon nantinya akan menjadi satu bundle dengan manual book. c. Kartu telepon/ Prepaid Card Kartu telepon disini untuk mempermudah dalam hal input biaya. Sebagian orang akan terasa malas dengan membawa koin dalam jumlah yang sangat banyak selain berat juga sedikit kurang nyaman maka untuk menanggulangi hal tersebut dibuatlah desain kartu telepon. d. Iklan Selip Koran Iklan selip dibuat agar masyarakat mengetahui tentang produk layanan telepon umum Telkomcoin. Desain lebih menonjolkan ilustrasi berupa koin commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rp.100,- dan kalimat penjelas apa saja yang bisa dilakukan Rp.100,dengan memakai Telkomcoin. Iklan selip nantinya akan dipasang di koran skala nasional selama 1 hari terbit. e. Teaser Teaser biasanya ditujukan agar konsumen mengenal, tergoda atau penasaran dan akhir dari tujuan teaser adalah konsumen tertarik untuk mencoba produk tersebut. Teaser dibuat dirasa cukup tepat karena Telkomcoin merupakan produk baru. Teaser dibuat
dengan simpel
memunculkan elemen animasi berupa ilustrasi tangan, koin dan logo Telkomcoin dengan waktu yang cukup singkat selama 10 detik. Nantinya teaser ini akan diputar di stasiun TV Nasional secara Loose Spot. f. Logo ”STOP MERUSAK TELEPON UMUM” logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM dengan bodycopy Rawat dan Gunakan Sebagaimana Fungsinya merupakan sebuah ajakan kepada masyarakat bertujuan untuk lebih menghargai fasilitas umum dengan cara merawat dan tidak merusak. Nantinya logo ini akan di aplikasikan kedalam bentuk stiker.
D. Prediksi Biaya Aspek terpenting dari perancangan produk ini adalah estimasi biaya yang tepat untuk pemakaian hardware yang di perlukan dalam perakitan produk agar tetap efisien. Perkiraan biaya dibawah ini biaya untuk per @unit telepon, commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kemungkinan terjadinya pengurangan biaya akan terjadi jika diproduksi dalam jumlah massal. No
Jenis Media/ Produk
Ukuran
Jumlah
Biaya
1
Booth
160x 60 cm tebal dimensi 30 cm
1
Rp.1.000.000
2
Mainbody-unit
32x32 cm 1 tebal dimensi 6cm
Rp. 5.000.000
3
Manual book
6x11cm 10 lembar
1
Rp. 4.000
4
Kartu Telepon
8.8x5.5cm
1
Rp. 4.000
5
Teaser Metro TV nasional
10 detik
Selama 1 Bulan 1 kali tayang per minggu
Rp. 100.000.000
Loose Spot
6
Iklan selip Koran
25x25cm
Selama 1 hari terbit
Rp. 20.000.000
7
7.Stiker “SMTP”
8x3cm
continue
Rp.5.000.000
Jumlah
Rp. 131.000.000
Data diatas diambil dari perkiraan estimasi dengan PT. Telkom cab.Surakarta.
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V VISUALISASI KARYA
1. Produk a. Booth
Tampak Depan
Tampak Belakang
Tampak Samping
(Dimensi dan material lebih lengkap terlampir) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
68 digilib.uns.ac.id
b. Mainbody – unit
Tampak Depan (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir)
commit to user Tampak Belakang (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir)
perpustakaan.uns.ac.id
69 digilib.uns.ac.id
Tampak samping kiri (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir)
Tampak samping kanan (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir) commit to user
70 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tampak sisi atas (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir)
c. User Interface
Menu telepon commit to user
71 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menu SMS
Menu Internet d. Kabel konektor USB internet
Kabel USB Internet koneksi ke Notebook (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir)
commit to user
72 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kabel USB Internet koneksi ke smartphone (Dimensi dan material lebih lengkap terlampir) e. Manual book
1) Ukuran
: 6 x 11 cm isi 10 lembar
2) Bahan
: Art Paper Glossy
3) Bentuk
: Buku
4) Typhography
: NeoSans-Calibri
5) Grafis Pengikat
: Logo fitur dan logo Telkomcoin
6) Warna
: Separasi CMYK
7) Visualisasi Disain : Adobe illustrator CS2 8) Realisasi
: Cetak
9) Jumlah
: Contineu commit to user
73 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f. Sign board
1) Ukuran
: 40 x 45 cm tinggi tiang 1.5 meter diameter tiang 3cm
2) Bahan
: Plat dan pipa Alumuniun
3) Bentuk
: lingkaran signboard
4) Typhography
: NeoSans
5) Grafis Pengikat
: Logo fitur dan logo Telkomcoin
6) Warna
: Separasi CMYK
7) Visualisasi Disain : Adobe illustrator CS2 8) Realisasi
: Cat
9) Jumlah
: 1 buah per unit
commit to user
74 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g. Stiker navigasi dan skema tarif
1. Ukuran
: 15 x 18 Cm
2. Bahan
: Stiker plastik
3. Bentuk
: Segi panjang
4. Typhography
: NeoSans-Calibri
5. Grafis Pengikat
: Informasi tentang fitur, cara penggunaan dan skema tarif
6. Warna
: Separasi CMYK
7. Visualisasi Disain : Adobe illustrator CS2 8. Realisasi
: Cetak digital
9. Jumlah
: 1 buah per unit commit to user
75 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
h. Kartu Telepon/ Prepaid Card
Kartu telepon nominal 5 ribu
Kartu telepon nominal 10 ribu 1) Ukuran
: 8.8 x 5.5 Cm
2) Bahan
: Art Paper lapis lembaran magnet
3) Bentuk
: Segi panjang
4) Headline
: “ Aktif selamanya!” & “SMS ke hape tanpa hape”
5) Sub Headline
: “Telkomcoin selalu hadir untuk melayani anda
dalam berkomunikasi. Tersebar dititik lokasi yang strategis dan mudah dijangkau serta dapat digunakan selama 24 jam non-stop” dan “Sekarang kirim SMS bisa dari telepon umum. Nelpon Hape, lokal, Interlokal dan videocall semuanya bisa! “ 6) Typhography
: NeoSans commit to user
76 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7) Grafis Pengikat
: Gambar Logo 24 jam dan amplop surat
8) Warna
: Separasi CMYK
9) Visualisasi Disain : Adobe illustrator CS2 10) Realisasi
: Cetak digital
11) Jumlah
: Continue
i. Iklan selip koran
1) Ukuran
: 25 x 25 Cm
2) Bahan
: HVS
3) Bentuk
: oval
4) Headline
: “Sekarang Recehan Bisa Dapat Apa”
5) Sub Headline
: Modal cepek buat telpon hape dipakai interlokal-
lokal mau internetan juga bisa 6) Typhography 7) Grafis Pengikat
: NeoSans : Ilustrasi koin Rp.100,- Logo Telkomcoin, Logo PT.
Telkom dan logo “STOP MERUSAK FASILITAS UMUM” commit to user 8) Warna : 2 warna
77 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Biru C:100 M:20 Y:0 K:0 Hitam C:0 M:0 Y:0 K:100 9) Visualisasi Disain : Adobe illustrator CS2 10) Realisasi
: Cetak Offset
11) Jumlah
: 1 hari terbit koran, sesuai jumlah eksemplar.
j.Stiker
1) Ukuran
: 8 x 3 Cm
2) Bahan
: Stiker
3) Bentuk
: Persegi panjang
4) Headline
: “STOP MERUSAK TELEPON UMUM”
5) Sub Headline
: Rawat dan Gunakan Sebagaimana Fungsinya
6) Typhography
: Calibri
7)
Grafis Pengikat
: STOP MERUSAK FASILITAS UMUM
8)
Warna
: Text putih backgound merah C:100 M:100Y:0 K:0
9) Visualisasi Disain
: Adobe illustrator CS2
10) Realisasi
: Cetak Offset
11) Jumlah
: contineu commit to user
78 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
k. Teaser
Ukuran
: PAL D1/DV Widescreen, 720x576
Durasi
: 10 detik
Kamera
: Animasi 2 D. Targa
Back Sound
: Mix sound
Waktu Tayang
: Selama 1 Bulan 1 kali tayang per minggu. Loose spot
commit to user
79 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI PENUTUP
A.Simpulan Dalam merancang desain produk perlu adanya suatu tahapan survei mengenai produk terlebih dahulu, yang nantinya hasil survei tersebut dapat menjadi acuan penting dalam rancangan inovasi. Tahapan survei yang mendalam perlu dilakukan agar inovasi bisa diselaraskan dengan kebutuhan konsumen. Telepon umum sebagai sarana telekomunikasi publik saat ini masih diperlukan keberadaaanya.
Diperlukan inovasi desain yang tetap beracuan pada nilai
ergonomis agar tetap bisa optimal fungsinya namun tetap tidak melupakan unsur estetika di dalam proses perancangannya. Penerapan teknologi yang digunakan harus bisa tetap sinkron untuk beberapa kurung waktu kedepan dan sesuai dengan perkembangan dunia teknologi komunikasi. Penambahan fitur-fitur baru dengan interface yang friendly atau mudah digunakan dan inovasi desain yang breakthrough harus berani diambil dari pihak PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk agar masyarakat umum tetap bisa merasakan fasilitas telekomunikasi publik yang lengkap serta murah, agar semua lapisan rakyat Indonesia bisa menikmati perkembangan teknologi komunikasi dan tidak mejadi negara yang tertinggal. Fasilitas seluler dan fasilitas telekomunikasi lainnya sebenarnya tetap bisa bersinergi dengan ada nya telepon umum, karena semua fasilitas telekomunikasi pada dasarnya saling mendukung satu sama lain. commit to user
80 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penciptaan logo STOP MERUSAK TELEPON UMUM menjadi media pendukung agar mencapai tujuannya yaitu berkurangnya perusakan fasilitas telepon umum. Perusakan terhadap fasilitas telepon umum tetap menjadi masalah tersendiri, perlu kesadaran dari tiap individu pengguna fasilitas umum agar merawat dan menjaga fasilitas umum.
Bukan tidak mungkin kedepan nanti
masyarakat akan sadar untuk memelihara semua fasilitas umum yang ada dan telepon umum kembali menjadi solusi komunikasi yang utama.
B. Saran Dalam menciptakan suatu desain produk telekomunikasi harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada serta keterjangkauan akan hardware yang diperlukan sehingga realisasinya masih dapat di capai. Selain itu pemilihan bahan-bahan juga perlu diperhatikan karena menyangkut dengan khalayak umum dan iklim maka bahan yang dipilih haruslah yang mempunyai tingkat durabilitas yang tinggi dan tidak mudah rapuh. Selain itu yang tidak kalah penting pemerintah harus menegakkan aturan tentang penyediaan fasilitas telepon umum. Berdasar Kepmenhub No KM 20/2001 tentang penyelenggaraan jaringan telekomunikasi,
operator
pemegang
lisensi
jaringan
tetap
diwajibkan
menyediakan akses telepon umum sekurang-kurangnya 3% dari kapasitas terpasang. Aturan tersebut harus dipatuhi oleh semua pemegang lisensi operator di Indonesia dan memberikan sangsi yang tegas kepada perusahaan yang dengan sengaja tidak melaksanakan aturan tersebut. commit to user
81 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Penempatan tata letak unit telepon umum yang tepat dan jelas di harapkan dapat mengurangi tingkat perusakan. Seperti tempat dengan enviroment yang lebih terang dan jelas keberadaan nya seperti POM bensin, rumah sakit, kantor polisi, sekolah dan tempat tempat publik yang setidaknya ada pengawasan. Sebab selama ini perusakan telepon umum terjadi di kawasan yang tidak ada pengawasan atau daerah dengan tingkat lalu lintas orang yang cenderung sepi. Selain itu pemberian sangsi yang jelas pada oknum perusak telepon umum harus dijalankan agar menimbulkan efek jera. Diharapkan tujuan kedepan nantinya rancangan inovasi produk telepon umum Telkomcoin yang penulis buat ini dapat digunakan oleh penyedia layanan telekomunikasi untuk mempermudah rakyat Indonesia dalam berkomunikasi.
commit to user